1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kedelai (Glycine max L. Merrill) adalah komoditas yang dibutuhkan masyarakat Indonesia sebagai sumber protein nabati. Suprapto (2002) menyatakan bahwa kedelai merupakan sumber protein nabati dengan kadar protein sekitar 40% serta mengandung kalsium, fosfor, besi, vitamin A dan B yang bermanfaat untuk tubuh manusia. Kebutuhan protein ini akan terus meningkat seiring peningkatan jumlah penduduk dan pendapatan. Akibat peningkatan jumlah penduduk dan peningkatan pendapatan membawa dampak pada peningkatan permintaan kedelai dari tahun ke tahun. Produksi kedelai secara nasional pada tahun 2010 sebesar 908.11 ribu ton biji kering, produksi ini lebih rendah 6.81% dibandingkan tahun 2009. Dilaporkan kebutuhan nasional akan kedelai mencapai 1.7 juta ton pada tahun 2012. Oleh karena itu untuk memenuhi kekurangan tersebut dipenuhi melalui impor kedelai dari negara lain (Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, 2015). Melihat tingginya permintaan dalam negeri guna menunjang kebutuhan kedelai, maka peningkatan produksi kedelai perlu ditingkatkan dengan cara melakukan penanaman varietas kedelai umur genjah. Varietas genjah (kurang dari 80 hari) merupakan salah satu solusi untuk
1 Respon Pertumbuhan dan..., Alfri Ultriasratri, Fakultas Pertanian UMP, 2016
2
meningkatkan produksi kedelai secara nasional dalam waktu yang relatif lebih singkat. Oleh kerenanya jenis kedelai umur genjah ini perlu terus dikembangkan. Beberapa jenis kedelai berumur genjah yang sudah dilepas secara nasional adalah varietas Gema dan Grobogan. Varietas Gema dan Grobogan ini mempunyai masa panen yang lebih pendek dibandingkan dengan kedelai pada umumnya yang dapat dipanen pada umur 73 hari setelah tanam.
Kedelai varietas ini juga
mempunyai daya hasil yang tinggi yaitu 3,06 ton per hektar dan produksi rata-rata mencapai 2,47 ton per hektar. Selain itu kedelai berumur genjah ini prospektif dikembangkan pada daerah-daerah dengan curah hujan yang terbatas. Selain itu varietas Gema dan Grobogan juga dapat dibudidayakan pada musim kemarau (Anonim, 2012). Varietas kedelai genjah ini dapat memberikan solusi bagi peningkatan produksi kedelai tanah air yang selama ini masih tergantung dengan impor kedelai dari luar negeri. Dengan umur sangat pendek dan produktivitas tinggi, pengembangan kedelai varietas Gema dan Grobogan ini secara luas berpotensi menjadi pendorong peningkatan produksi kedelai nasional. Disisi lain rendahnya produktivitas kedelai di Indonesia disebabkan oleh faktor biotik, abiotik, teknik budidaya serta fisiologi tanaman kedelai (Kristianingsih, 2004). Budidaya tanaman kedelai sangat tergantung pada beberapa faktor diantaranya ketersediaan air, unsur hara, gangguan hama, penyakit serta gulma (Gardner dkk. 2008).
Respon Pertumbuhan dan..., Alfri Ultriasratri, Fakultas Pertanian UMP, 2016
3
Kompetisi tanaman kedelai dengan gulma dapat mengurangi produksi kedelai yang ingin dicapai. Penggunaan varietas hibrida serta penambahan populasi tanaman kedelai tidak akan memberikan hasil yang optimal tanpa disertai dengan pengendalian tanaman pengganggu (gulma) secara efektif. Keberadaan gulma merupakan masalah yang terus menghadang dalam budidaya kedelai. Kehadiran gulma dapat secara nyata menekan pertumbuhan dan produksi karena menjadi pesaing dalam memperebutkan unsur hara, air, cahaya matahari, sebagai inang berbagai hama penyakit, CO2 dan O2 serta ruang tumbuh tanaman sehingga dapat menurunkan produksi sebesar 48% (Kuntohartono, 2001). Penurunan hasil bergantung pada jenis gulma, kerapatan atau kepadatan, lama persaingan, pola pertumbuhan dan senyawa allelopati yang dikeluarkan oleh gulma. Peningkatan kepadatan populasi gulma maka gangguan yang ditimbulkan akan semakin meningkat. Kehilangan hasil akibat gulma sulit diperkirakan karena pengaruhnya tidak dapat segera diamati dalam waktu singkat (Untung, 2006). Penggendalian gulma dengan penyiangan merupakan teknologi yang relatif lebih mudah dilakukan oleh petani dan langsung dapat memberikan dampak nyata terhadap pertumbuhan dan produktivitas kedelai. Penelitian tentang periode penyiangan gulma telah banyak dilakukan terutama pada tanaman pangan dan sayuran. Jelas nampak bahwa beda spesies berbeda pula lama respon tanaman tersebut karena
Respon Pertumbuhan dan..., Alfri Ultriasratri, Fakultas Pertanian UMP, 2016
4
jenis dan morfologi gulma sangat beragam, ketinggian tempat dan kondisi lingkungan (Manurung, 2003). Gulma harus dikendalikan dengan baik agar diperoleh hasil yang optimal. Waktu pengendalian gulma harus diketahui agar usaha pengendalian gulma lebih efisien dikerjakan. Namun, sampai saat ini belum ada publikasi tentang periode penyiangan gulma dengan kedelai berumur genjah, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil kedelai berumur genjah pada perlakuan penyiangan gulma. Diharapkan dengan mengetahui penyiangan gulma yang efektif dan efisien tingkat pemborosan tenaga dan biaya untuk pengendalian gulma dapat ditekan.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah : 1.
Manakah varietas kedelai berumur genjah yang memberikan respon petumbuhan dan hasil paling baik pada perlakuan penyiangan gulma?
2.
Berapa periode penyiangan gulma yang memberikan respon paling baik pada pertumbuhan dan hasil dua verietas kedelai berumur genjah?
3.
Apakah ada interaksi antara dua verietas kedelai berumur genjah dan perlakuan penyiangan gulma terhadap respon pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai?
Respon Pertumbuhan dan..., Alfri Ultriasratri, Fakultas Pertanian UMP, 2016
5
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui varietas kedelai berumur genjah yang memberikan respon petumbuhan dan hasil paling baik pada perlakuan penyiangan gulma. 2.
Mengetahui berapa periode penyiangan gulma yang memberikan respon paling baik pada pertumbuhan dan hasil dua verietas kedelai berumur genjah.
3. Mengetahui interaksi antara dua verietas kedelai berumur genjah dan perlakuan penyiangan gulma terhadap respon pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. 1.4 Hipotesis 1. Diduga terdapat varietas kedelai berumur genjah yang memberikan respon petumbuhan dan hasil paling baik pada perlakuan penyiangan gulma 2. Diduga terdapat periode penyiangan gulma yang memberikan respon paling baik pada pertumbuhan dan hasil dua verietas kedelai berumur genjah. 3. Diduga terdapat interaksi antara dua verietas kedelai berumur genjah dan perlakuan penyiangan gulma terhadap respon pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai.
Respon Pertumbuhan dan..., Alfri Ultriasratri, Fakultas Pertanian UMP, 2016
6
1.5 Manfaat Penelitian Pada penelitian dengan judul “Respon Pertumbuhan Dan Hasil Dua Varietas Kedelai (Glycine max L. Merrill) Berumur Genjah Pada Perlakuan Penyiangan Gulma” diharapkan dapat memberikan informasi kepada petani dan pihak – pihak lain yang berkepentingan pada budidaya kedelai tentang respon pertumbuhan dan hasil kedelai berumur genjah pada perlakuan penyiangan gulma. Disamping itu juga diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber pustaka dan acuan penelitian – penelitian berikutnya tentang respon tanaman kedelai berumur pendek (genjah) terhadap persaingan dengan gulma.
Respon Pertumbuhan dan..., Alfri Ultriasratri, Fakultas Pertanian UMP, 2016