BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional. Pembangunan nasional merupakan kegiatan berkesinambungan dengan tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Suatu negara dapat dikatakan maju apabila kondisi perekonomian negara tersebut kuat dan memiliki kemampuan
pembiayaan
yang
tinggi
untuk
mendukung
pelaksanaan
pembangunan nasional tersebut. Sumber dana bagi pembiayaan pembangunan ini berasal dari penerimaan pajak. Mengingat pentingnya fungsi pajak sebagai sumber keuangan negara, maka pemerintah terus mengupayakan peningkatan penerimaan dalam sektor pajak.
Salah
satu
sumber
penerimaan
pajak
yang
terus
diupayakan
peningkatannya oleh pemerintah adalah pajak daerah dan retribusi daerah. Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah. Pemerintah dalam rangka meningkatkan kemampuan
1
keuangan daerah menetapkan berbagai kebijakan perpajakan daerah, di antaranya adalah Pajak Restoran. Karakteristik usaha merupakan gambaran umum tentang usaha yang dijalankan oleh Wajib Pajak. Karakteristik usaha dapat dilihat dari lamanya usaha restoran tersebut didirikan, penghasilan per bulan yang diperoleh dari usaha restoran tersebut, dan jumlah pengunjung restoran per harinya. Pengetahuan Wajib Pajak yaitu tingkat pengetahuan responden tentang perpajakan restoran. Wawasan atau pengetahuan Wajib Pajak tentang perpajakan restoran dapat diukur pengetahuan Wajib Pajak tentang tarif pajak restoran, kewajiban Wajib Pajak dalam mendaftarkan diri dan melaporkan usahanya ke Dinas Pendapatan Daerah, serta pengetahuan tentang perda yang mengatur pajak restoran yaitu Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan No. 7 Tahun 2010. Pelayanan pajak adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam rangka menyediakan kepuasan Wajib Pajak restoran. Pelayanan pajak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pelayanan pajak yang diberikan pemda, pembayaran pajak secara online, dan sosialisasi pajak. Kepatuhan adalah pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan. Kepatuhan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak restoran yang patuh dalam melakukan pemungutan pajak atas setiap pelayanan restoran yang diberikan, membayar atau menyetorkan pajak restoran 2
tersebut ke Kantor Perbendaharaan dan Kas Daerah, melaporkan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) ke Sudin Penda atau
seksi Dinas
Pendapatan Daerah. Dalam Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan No. 7 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah, dinyatakan bahwa restoran dengan omzet Rp 15.000.000,per bulan atau lebih, merupakan objek pajak restoran. Wajib Pajak restoran diwajibkan melakukan pemungutan pajak restoran dengan tarif sebesar 10% (sepuluh persen) dari Dasar Pengenaan Pajak (DPP). Sistem pemungutan pajak restoran menggunakan self assessment system sehingga Wajib Pajak restoran diwajibkan menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri pajak yang terutang kepada Kantor Perbendaharaan dan Kas Daerah atau Bank. Pembayaran atas pajak restoran tersebut akan masuk ke kas daerah dan secara tidak langsung meningkatkan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tangerang Selatan yang digunakan untuk membiayai pembangunan daerah. Dengan diterapkannya peraturan daerah ini maka dibutuhkan kesadaran dan pemahaman dari wajib pajak restoran untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan benar. Akan tetapi masih banyak pemilik restoran yang belum terdaftar sebagai Wajib Pajak restoran dan belum melakukan kewajiban perpajakannya dengan benar. Seharusnya semakin lama usaha restoran dapat membuat pemilik restoran tersebut memperoleh banyak informasi mengenai 3
aturan-aturan yang mengatur tentang pajak restoran dikarenakan masih ada Wajib Pajak yang merasa sulit dan kurang mengetahui tentang peraturan pajak. Hal ini dapat dilihat dari data Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Tangerang Selatan, jumlah restoran yang terdaftar sebagai Wajib Pajak restoran sampai dengan periode Agustus 2012 mencapai 409 unit di mana hanya sebanyak 129 unit restoran yang terdaftar sebagai Wajib Pajak restoran di wilayah Serpong. Berdasarkan kondisi yang telah disampaikan, kiranya perlu untuk meneliti lebih lanjut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak restoran. Penelitian ini mereplikasi variable dari penelitian yang dilakukan oleh Yunita Handoyo (2012) tentang pajak restoran. Hasil dari Penelitiannya adalah 43,3% restoran sudah patuh dalam pemungutan pajak restoran dan sebanyak 56,7% restoran yang tidak patuh dalam pemungutan pajak restoran. Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa masih banyak wajib pajak restoran yang tidak patuh dalam melakukan pemungutan pajak restoran. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian dengan variable yang sama, tetapi wilayah dan peraturan daerahnya yang berbeda. Penelitian tersebut berjudul “Analisis Hubungan Karakteristik Usaha, Pengetahuan Pemilik Restoran dan Pelayanan terhadap Kepatuhan Pemungutan Pajak Restoran (Studi dilakukan pada Pemilik Restoran di Jalan Boulevard Raya Gading Serpong)”
4
2. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang, peneliti mencoba untuk meneliti kepatuhan pemungutan pajak restoran pada pemilik restoran dengan peredaran usaha di atas Rp 15.000.000,- per bulan yang berdomisili di Gading Serpong tahun 2013 dengan landasan hukum Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan No. 7 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah.
3.
Rumusan Masalah Sehubungan dengan apa yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah, maka peneliti mengemukakan beberapa rumusan masalah yang akan menjadi pokok bahasan di dalam penelitian ini, antara lain: 1. Apakah karakteristik usaha
memiliki hubungan
dengan
kepatuhan
pemungutan pajak restoran? 2. Apakah
pengetahuan Wajib Pajak restoran memiliki hubungan dengan
kepatuhan pemungutan pajak restoran? 3. Apakah pelayanan pajak memiliki hubungan dengan kepatuhan pemungutan pajak restoran?
5
4. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan dan pembatasan masalah yang ada maka tujuan penelitian yang ingin dicapai peneliti dari penyusunan skripsi ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah karakteristik usaha memiliki hubungan dengan kepatuhan pemungutan pajak restoran. 2. Untuk mengetahui apakah pengetahuan pemilik restoran memiliki hubungan dengan kepatuhan pemungutan pajak restoran. 3. Untuk mengetahui apakah pelayanan pajak memiliki hubungan dengan kepatuhan pemungutan pajak restoran.
5. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Pemilik Restoran Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi bagi pemilik restoran dalam melaksanakan kewajiban perpajakan restoran sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. 2. Bagi Fiskus Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada Pemerintah Daerah terutama Pemda Tangerang Selatan mengenai tingkat kepatuhan pemungutan pajak restoran serta dapat lebih mensosialisasikan
6
peraturan pajak restoran agar wajib pajak restoran dapat paham dan mengerti betapa pentingnya dalam melakukan pembayaran pajak. 3. Bagi Akademisi Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi mengenai kepatuhan dalam pemungutan pajak restoran yang terjadi saat ini, serta dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.
6. Sistematika Penelitian Penelitian ini disusun secara teratur dalam bentuk bab per bab, terdiri dari 5 bab yang merupakan kesatuan antara bab yang satu dengan bab yang lainnya. Isi dari pembahasan penelitian ini disajikan dalam bentuk sistematika sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Pembahasan yang digunakan dalam pendahuluan memuat latar belakang dari permasalahan yang ada,perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika dari penulisan skripsi ini. Bab II Landasan Teoretis Landasan teoretis memuat landasan teori yang akan menguraikan teoriteori yang relevan dengan penelitian yang dapat dijadikan landasan dalam penulisan skripsi ini, meliputi teori tentang perpajakan secara umum dan secara khusus mengenai Pajak Restoran, kerangka pemikiran dan hipotesis dalam penelitian ini. 7
Bab III Metode Penelitian Metode penelitian berisi mengenai metode penelitian yang digunakan peneliti, yang meliputi waktu dan tempat penelitian, definisi operasional variabel, metode pengumpulan data, jenis data, teknik pengambilan sampel dan metode analisis data. Bab IV Analisis dan Pembahasan Analisis dan Pembahasan berisi mengenai pembahasan gambaran umum objek penelitian dan penjabaran hasil analisa dari serangkaian penulisan guna dihubungkan dengan teori dan pemikiran awal dari peneliti. Bab V Simpulan dan Saran Simpulan dan sara berisi mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran-saran yang dapat berguna bagi pihak yang berkepentingan.
8