Techical Point dan Saran dalam Memanah ___________________________ 61
BAB 6 TECHNICAL POINT DAN SARAN DALAM MEMANAH Pengantar Dalam bab ini ada beberapa teknik yang disarankan dan harus diperhatikan dalam memanah. Materi yang akan penulis bahas dalam bab ini adalah postur tubuh, posisi scapulae, setting rear scapulae, elbow alignment, hubungan panggul dan bahu, holow back, side anchoring, eye position, eye focus, pentingnya little finger, holding, posisi sendi sikut, gambaran tali pada busur, pembagian berat badan, release dan follow-through, finger tab, tali pengikat jari ke busur (finger sling), melepas tali, membusungkan dada, clicker, 50/50 balance, relaksasi pada wajah dan leher, high grip/low grip, mata dominan dan jarak dominan, footwear, timing, menembak pada kondisi angin. Tujuan yang diharapkan pada bab ini adalah mahasiswa mampu memahami dan menerapkan technical point dalam memanah.
Sehingga
mahasiswa
mampu
mengidentifikasi
kesalahan-kesalahan umum yang sering dilakukan dalam memanah dan mampu memberikan saran atau pemecahan
Techical Point dan Saran dalam Memanah ___________________________ 62
terhadap masalah-masalah tersebut. Untuk lebih jelas mengenai bahasan tersebut, penulis akan bahas sebagai berikut:
Postur Tubuh Memelihara posisi titik berat badan (center of gravity) selama menembak sangat penting, bukan hanya untuk ketepatan (accuracy) tetapi juga untuk konsistensi dalam menembak. Untuk membantu memelihara konsistensi postur tubuh dalam pengulangan menembak, salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu pemanah memandang batang besi, baja, atau bambu yang lurus di sebelah kanan tubuh pemanah. Batang besi tersebut di tancapkan di tanah dan ketinggiannya harus melebihi kepala. Pemanah harus melihat batang besi kemudian pemanah berusaha untuk menyesuaikan postur tubuhnya lurus seperti batang tersebut. Hal ini akan membantu memelihara tubuh dalam posisi yang tegak selama proses menarik dan release (Perhatikan Gambar 6.1)
Gambar: 6.1. (Postur Tubuh Pemanah)
Techical Point dan Saran dalam Memanah ___________________________ 63
Posisi Tulang Scapulae Posisi tulang scapulae sangat menentukan keberhasilan menembak. Gambar 6.2. merupakan pergerakan tulang scapulae pada beberapa atlet elite Australia, untuk memberikan gambaran yang jelas pada setiap tahapan menembak.
Gambar: 6.3. (Posisi Tulang Scapulae) Dalam Gambar tersebut David Barnes seorang pemanah kidal melakukan sikap set-up, holding, dan release. Pada waktu set-up tulang scapulae posisinya dapat dilihat di posisi ujung/akhir. Selama holding (menahan tarikan) posisi scapulae bersama-sama menutup/merapat selanjutnya scapulae bagian kiri menonjol keluar. Pada waktu release scapulae tetap bersamasama menutup, dalam hal ini David memelihara ketegangan punggungnya yang diperkuat dengan scapulae tersebut. Tulang scapulae memberikan efisiensi pada waktu set-up dan penting untuk keberhasilan dan konsistensi setiap tembakan. Ketika pemanah pemandang dirinya di cermin sambil melakukan tarikan penuh (full draw) segaris dengan bidikannya (aiming), scapulae kanan kelihatan dengan jelas. Untuk membantu pemanah lebih lanjut, bagian pita terang (bright tape) dapat dicapai pada scapulae kanan untuk pemanah tangan kanan. Jadi
Techical Point dan Saran dalam Memanah ___________________________ 64
ketika berlatih menarik di depan kaca pemanah dapat melihat pita jika posisi yang benar telah dicapai.
Menentukan Posisi Scapulae Posisi scapulae bagian belakang yang benar sangat penting untuk memaksimalkan kekuatan dari otot travezius. Hal ini akan dibantu dengan naiknya busur ketika melakukan set-up kemudian menarik sampai posisi anchoring lengan penarik dan tangan harus naik sebagai satu kesatuan tanpa merubah posisi scapulae. (Perhatikan Gambar 6.4
Gambar: 6.4. (Posisi Scapulae)
Ketika membahas tarikan (drawing) punggung pada saat menarik harus dalam posisi seperti duduk tegak bersandar. Ketika melintasi wajah/kepala pada waktu anchoring, jari-jari
Techical Point dan Saran dalam Memanah ___________________________ 65
penarik, dan lengan penarik naik ketika anchoring bagian belakang bahu dan scapulae harus tetap berada diposisinya.
Elbow Alignment Dalam sketsa di bawah ini menunjukkan bahwa terdapat 3 konfigurasi yang berbeda pada saat sikut menarik tali busur. (Perhatikan Diagram 1.6).
Diagram: 6.1 (Elbow Alignment)
1. Pada Diagram 1.6.a secara biomekanika lemah, karena tidak menggunakan struktur tulang secara penuh dan lebih menggandalkan daya tahan otot untuk memelihara posisi sikut. Hal ini akan menyebabkan kelelahan dan konsistensi
Techical Point dan Saran dalam Memanah ___________________________ 66
akan terganggu, selain itu cenderung lengan menjauh dan muka naik pada saat release. 2. Pada Diagram 1.6.b secara biomekanika menggunakan struktur otot dan power otot yang lebih efektif, tidak hanya mengurangi kelelahan tetapi meningkatkan efektivitas dan konsistensi pada saat release. 3. Pada Diagram 1.6.c secara biomekanika paling baik, karena garis scapulae alignment berada di belakang panah, sehingga memudahkan pelaksanaan menembak dengan baik, secara mekanik kesalahan dalam menembak akan relatif kecil.
Hubungan Panggul dan Bahu Bahu harus diputar ketika panah keluar melintas scapulae. Banyak pemanah yang memutar pinggul sejajar dengan target dengan mengabaikan sikap stance. Dengan demikian, ini merupakan masalah, pemanah yang menggunakan stance parallel dengan mengabaikan posisi kaki, posisi pinggul menentukan posisi stance. Dengan menggunakan open stance, panggul harus dibuka kearah target, ini akan menciptakan beberapa puntiran (torque) di bawah tulang rusuk dan menambak kesetimbangan (stability).
Hollow Back Hollow back merupakan sifat yang banyak ditunjukkan oleh pemanah, hal ini disebabkan oleh dorongan dada keluar ketika menarik. Hollow back akan mengganggu pemanah ketika pemanah diinstruksikan untuk membagi berat badan pada bola
Techical Point dan Saran dalam Memanah ___________________________ 67
kaki mereka. Pemanah seringkali memperbaikinya dengan cara mencondongkan badan ke depan dan menggerakan panggul ke belakang, gerakan ini seringkali salah. Namun cara yang terbaik untuk memperbaikinya adalah badan sedikit condong ke depan berat badan berada di tengah kaki, atau dibagi dalam 60-70 % atau 40-30 %, dengan demikian akan memberikan keseimbangan yang lebih baik. Selanjutnya tulang dada (os sternum) harus ditekan ke dalam dorong mengarah ke pusar ketika menarik busur. Hal ini bisa diilustrasikan pemanah dengan cara memvisualisasikan dengan reaksi ketika perut mereka ditinju.
Side Anchoring Supaya mampu mencapai drawing alignment yang benar, pemanah harus melakukan anchoring sedikit ke samping, dengan cara ini posisi mata lebih baik dan sikut penarik bisa lurus dengan panah. Jika tali ditempatkan atau nempel persis diujung hidung dan pusat dagu maka berilah saran untuk memperbaiki posisi tersebut, sebab dampaknya kepala pemanah akan ke depan atau ke belakang. Perhatian jangan melakukan side anchoring yang terlalu meluas pada dagu, ini akan mengganggu tali pada saat release, sedangkan yang diharapkan tali berjalan secara harmonis.
Posisi Mata Posisi muka ke target ketika melakukan side anchoring, ini secara biomekanika paling baik. Hindarkan memutar kepala berlebihan karena dapat menghambat aliran darah pada
Techical Point dan Saran dalam Memanah ___________________________ 68
pembuluh arteri di otot leher. Pemanah berdiri dengan kedua lengan di samping naik secara horizontal, kepala dan mata harus menghadap ke depan. Pemanah harus menekan lengan kirinya ke bawah,
dan
mendorong
pergelangan
tangannya
ketika
mata
focus
harus
memandang ke depan lurus.
Eye Focus Dalam
menembak
harus
dan
dipertahankan dari skap holding sepanjang aiming, ekspansi dan release, dan follow through hingga panah mengenai target. Eye focus sangat penting ketika aiming (membidik), jika terjadi gangguan angin mata tidak harus focus pada kuning selama pelaksanaan menembak. Latihan aiming yang baik dan eye focus pada saat menarik ditempatkan di atas dan bawah angka 9 pada target face area dimana kita ingin memanah dan jatuh pada warna merah yaitu angka 8 dan 7. Jika terdapat angin lakukan dari kiri-kanan samping yang warna merah dengan tarikan tangan kanan. Sedangkan tarikan tangan kiri, dari kiri dan kanan. Tujuannya adalah supaya anak panah grouping di daerah warna merah tanpa keluar dari angka 8 dari warna kuning, kadang-kadang pemanah tetap focus ke warna kuning.
Pentingnya Jari Tangan Terdapat beberapa otot di tangan yaitu ”extensor digiti minimi” yaitu otot yang mengontrol jari-jari tangan pada saat tangan menarik. Banyaknya perubahan posisi pada jari tangan,
Techical Point dan Saran dalam Memanah ___________________________ 69
akan berpengaruh tegang pada jari-jari lainnya pada saat menarik. Oleh karena itu posisi jari selama ”holding” dan release penting dan harus dalam posisi yang sama dari tembakan ke tembakan. Pelaksanaannya jari-jari tangan hingga jari menyentuh ”pad” hanya sendi pada bagian bawah dari jari tangan. Ketika jari tangan di tekuk, coba untuk luruskan jari lain supaya tidak ada ketegangan pada jari lainnya. Selain itu, regang jari ke atas dan ke bawah, oleh karena itu penting kiranya memelihara posisi jari tangan secara konsisten. Terdapat beberapa cara untuk memepertahankan posisi jari supaya tetap konstan dari tembakan ke tembakan. Pemanah menyentuh ujung ibu jari dan ujung sendi pertama pada jari tangan. Tetapi harus dalam posisi yang sama pada setiap menembak. Saran terbaik agar jari tangan menyentuh leher ketika melakukan tarikan penuh dan jari tangan bisa menyentuh bagian atas kerah baju.
Holding Satu poin penting yang sulit diajarkan pada pemanah adalah fase loading/transfer. Umumnya pemanah mengambil fase tersebut selama 2.5 detik dari anchoring ke holding. Diagram 2.6 menunjukkan bahwa 2.5 detik merupakan waktu yang terlalu singkat untuk melakukan fase ini. Katakan pada pemanah fase loading/transfer kira-kira 2 detik dan biasanya pemanah bisa melakukan.
Techical Point dan Saran dalam Memanah ___________________________ 70
Diagram 6.2 (Siklus menembak)
Posisi Sendi Sikut Penahan Busur Pada umumnya kesalahan yang dilakukan pemanah adalah permukaan bagian dalam sendi sikut diputar tidak searah jarum jam dan muka pemanah menengadah. Secara biomekanika sangat lemah dan cenderung pemanah mendorong bahu ke depan atas dan menghasilkan otot yang berlawanan. Tulang lengan atas (humerus) diputar searah jarum jam (untuk pemanah bukan kidal). Permukaan bagian dalam sendi sikut mendekati vertikal, ini akan meluruskan struktur tulang lengan lebih kuat dan berpasangan dengan bahu depan rendah yang menghasilkan kekuatan dalam menahan tekanan tarikan busur dan ditopang dengan lebih efisien.
Techical Point dan Saran dalam Memanah ___________________________ 71
String Ficture Pada bahasan sebelumnya telah didiskusikan bahwa eye focus harus tetap dipelihara pada tanda bidikan (aiming mark) dari posisi holding sepanjang aiming, ekspansi, release dan follow through, hingga panah mengenai target face. Gambaran tali pada busur harus betul-betul dan disarankan harus berada di tengah-tengah upper limb pada posisi menembak. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Diagram 3.6.
Diagram 6.3 (String Picture)
Pada Diagram tersebut, 1) Mata diluruskan dengan panah dan dengan pusat busur yang sesuai dengan posisi kepala; 2) Tali mudah dilihat khususnya selama aiming, ekspansi, dan follow through. Jika tali tidak berada pada pusat tembakan (center shot) atau pada posisi lain, pandangan pada posisi tali akan mudah
Techical Point dan Saran dalam Memanah ___________________________ 72
hilang, khususnya selama ekspansi ketika gambaran tali masih bergerak. Gerakan ini seperti melihat di belakang senapan tentu selamanya harus menjaga pandangan harus tetap lurus.
Release and Follow through Masalah yang sering terjadi pada release adalah tangan menjauh dari muka. Daftar di bawah ini merupakan beberapa kesalahan yang sering terjadi pada release yaitu: a. Mengubah perhatian yang menghasilkan hilangnya koneksi dengan bagian punggung dan ketegangan dibagian punggung tidak dipertahankan dengan benar selama menembak. b. Otot bices terlalu rileks, sehingga sudut antara lengan atas dan lengan penarik bagian atas terbuka pada saat release. c. Sikut terlalu turun dan tidak menjauh ke belakang. d. Sikut penarik di depan garis panah. e. Tangan penarik turun pada saat release dan menyentuh bahu. f. Konsentrasi hilang sehingga tidak bisa mempertahankan ketegangan pada bagian punggung. Beberapa saran pemecahan yang bisa dilakukan adalah: a) Ketegangan pada bagian punggung harus kontinu 1-2 detik setelah release, untuk mencegah adanya perubahan posisi menembak. b) Lengan atas dan tangan penarik harus rileks (mengacu kepada Diagram siklus menembak). c) Tanya pemanah untuk mengurangi pikiran mengenai sudut antara lengan atas dan lengan penarik bagian atas ketika release, tangan harus mengikuti garis dari permukaan wajah
Techical Point dan Saran dalam Memanah ___________________________ 73
ke belakang. Ini bisa dibantu dengan cara meletakan satu atau dua pencil vertikal di lekukan lengan (lipatan sendi sikut). Pemanah harus menjaga agar pencil tidak jatuh selama menembak. d) Yakinkan bahwa gambaran scapulae benar, sehingga pemanah lebih ajeg. e) Jari-jari lepas dari tali sebagai indikasi bahwa jari-jari rileks. Jika jari-jari lurus setelah release mengindikasikan bahwa jari-jari secara sadar dibuka dan ketegangan dipunggung hilang. f) Visualisasikan bahwa jari-jari penarik berbunganan dengan sikut pada saat menarik seperti rantai baja (steel chain). Ini akan menciptakan kondisi rileks pada lengan bagian atas dan akan menghilangkan ketegangan berlebihan pada tangan penarik
dan
bagian
belakang
tangan
menjadi
lebih
datar/lurus. Selanjutnya juga membantu menggunakan otot punggung lebih halus sehingga release dan follow through lebih efektif.
Finger Tab Finger tab diusahakan jangan menggunakan tab yang keras, karena mencegah konsistensi posisi antara tangan dan tulang dagu (jawbone) dan mempunyai potensi yang lebih besar untuk bergerak ke atas dan bawah muka, dan menciptakan perubahan tekanan pada jari tangan. Finger tab yang disarankan adalah yang bisa mengatur posisi jari untuk memberikan tangan penarik lebih relaks. Tanpa
Techical Point dan Saran dalam Memanah ___________________________ 74
tab yang bisa mengatur jari, maka cenderung jari pemanah menyebar
untuk
menghindari
jepitan
pada
panah,
dan
menghasilkan ketegangan yang tidak diinginkan di sekitar jari tangan. Untuk menjamin jari-jari berada pada tempat yang sama pada tab, dan tab dengan tali. Sangat penting untuk melihat atau mengecek tab tersebut ketika melakukan hooking/gripping setiap akan menembak.
Finger Sling Untuk membuat busur terjatuh dengan mulus dan rapih di tangan pada saat release, pengikat jari (finger sling) harus digunakan. Terdapat beberapa jenis tali pengikat yaitu: 1) Pengikat busur yang menempel di bawah handle, 2) Tali yang diikatkan pada pergelangan tangan, 3) Tali yang diikatkan pada jari tangan tepatnya pada ibu jari dan jari telunjuk dan sekitar busur tepatnya pada grip (pegangan).
Releasing the String Tali harus dilepas dengan relaksasi total pada jari-jari yang memegang tali, sehingga tali mendorong jari-jari keluar. Sering kita lihat bahwa pada waktu release jari-jari dibuka sampai lurus, hal ini mengindikasikan bahwa pemanah sadar untuk membuka jari pada waktu release. Metoda yang baik waktu mengajar merasakan tali lepas dari jari-jari yaitu: Tarik tali ke belakang 1 atau 2 inch setelah itu
Techical Point dan Saran dalam Memanah ___________________________ 75
lepas dan rasakan tali mendorong jari ke luar. Jari harus merasa nyaman dalam posisi menekuk. Metoda lainnya adalah menekuk lengan penahan busur dan tarik tali sampai posisi anchoring/holding, sehingga sikut lengan penarik, bahu bagian belakang, scapulae, dan tangan penarik dalam posisi sebagaimana mestinya. Tarik tali kira-kira 1 atau 2 inch dan mencapai posisi anchoring, kemudian lakukan release. Kemudian lengan penahan busur melakukan follow through sebagaimana pada tembakan yang biasanya.
Membuka Dada Banyak pemanah ketika melakukan tarikan penuh menggunakan otot dada. Hal ini dapat dicegah dengan menggunakan ”cliker”. Sebagai latihan yaitu: Pegang jari-jari di depan dada dengan sikut horizontal scapulae dalam posisi yang benar. Selanjutnya coba tarik kuat dengan jari-jari yang lain dengan cara tahan napas”. Kemudian, mulai bernapas pelanpelan rileks dan datar otot dada harus terasa rileks, lakukan secara kontinu dengan intensitas yang sama. Latihan ini akan memberikan perasaan di mana otot dada pada saat melakukan tarikan seperti menggunakan cliker.
Keseimbangan 50/50 Keseimbangan
dalam
menembak
harus
50/50.
Ketidakseimbangan dalam rasio tersebut berpengaruh pada titik berat badan. Jika terjadi tidak seimbang bergeraklah ke depan atau ke posisi yang memungkinkan.
Techical Point dan Saran dalam Memanah ___________________________ 76
Relaksasi Wajah, Muka dan Leher Muka dan wajah harus sepenuhnya releks pada waktu menembak, pemanah tetap senyum dan merasakan rileks pada otot leher pada saat melakukan set-up. Pelaksanaan menembak dikatakan benar, apabila tidak ada pergerakan kepala sedikitpun pada waktu menembak.
Pegangan Tinggi dan Rendah Pegangan tinggi membutuhkan kekuatan yang lebih, dalam tekanan kompetisi cenderung lebih tegang di pergelangan tangan, hal ini disebabkan oleh perbedaan titik tekan dan menghasilkan panah yang tinggi dan rendah pada target. Dengan pegangan yang rendah tulang pada tangan dan lengan akan lebih membentuk susunan yang efisien yang akan membantu pada tangan yang memegang busur.
Mata Dominan vs Keterampilan Penelitian yang dilakukan oleh Geraint Griffiths, seorang direktur klinik pada “Sport Vision Service UK” menunjukkan bahwa terdapat gangguan antara pemanah top international, yang dibuktikan pada 70 orang sample sebagai berikut: §
Right hand/right eye = 84,3 %
§
Left hand/left eye
= 10 %
§
Right hand/left eye
= 2,85 %
§
Left hand/right eye
= 2,85 %
Penelitian ini mengidentifikasi bahwa jarak dominan yang pemanah lakukan kira-kira 5,7 %. Pada umumnya menurut
Techical Point dan Saran dalam Memanah ___________________________ 77
kebiasaan jaman dulu dianjurkan bahwa jarak dominan dan mata dominan menentukan penggunaan lengan (handedness). Contoh, dominan lengan kanan, berarti dominan mata kiri dan menembak dengan lengan penahan busur kiri. Terdapat beberapa perdebatan pada masalah ini, beberapa pelatih top mengatakan pada tembakan yang menggunakan tangan kanan berarti dominan mata kiri, jadi pemanah menembak dengan tangan dominan. Tangan ditentukan dengan mata dominan, secara mekanika lebih baik, lengan yang dominan berarti lebih terkoordinasi. FITA mengatakan” selama ini hasil terbaik yang telah dicapai pemanah dengan menggunakan pedoman termudah dan terbaik, adalah lengan yang memiliki kontrol dan kekuatan. Jarak dominan bagi pemanah dan mata dominan bisa digunaan dengan lensa tak tembus pandang, agar supaya cahaya tidak masuk mata. Jika mata menggunakan penutup secara total untuk mencegah cahaya masuk mata dan mata lain terbuka ini akan menyebabkan mata lelah selama perlombaan. Bagaimanapun pemanah dapat belajar melibatkan mata yang tidak dominan untuk menambal supaya mata lebih dominan. Hal ini juga akan melatih otak untuk melibatkan mata yang tidak dominan.
Alas Kaki Alas kaki merupakan salah satu yang diabaikan oleh pemanah, sebaiknya dipertimbangkan sebagai bagian dari peralatan. Kaki terdiri dari 26 tulang atau kira-kira seperempat dari seluruh tulang dalam tubuh. Terdapat 107 ligamen dan 19
Techical Point dan Saran dalam Memanah ___________________________ 78
yang berhubungan dengan otot. Struktur pada kaki sangat kompleks dan mempunyai sifat yang tidak stabil. Oleh karena itu, alas kaki (footwear) sangat penting untuk mengurangi kelelahan dan kondisi yang tidak stabil. Pada umumnya pemanah menggunakan sepatu lari atau jogging. Sepatu lari atau jogging umumnya memiliki alas sepatu (sole) yang tidak rata dan agak empuk, untuk jogging ini sangat nyaman, tetapi untuk pemanah tidak akan menambah stabilitas. Sebaiknya untuk pemanah menggunakan sepatu yang datar dengan alas kaki bagian dalam tidak terlalu empuk atau agak keras. Tujuannya adalah untuk memberikan stabilitas yang lebih baik pada saat shooting.
Timing Ada pepatah atau pribahasa dalam sebuah ”real estate” yaitu
”location”,”location”,
”location”.
Dalam
olahraga
panahan pepatah tersebut yaitu: ”timing”,”timing”,”timing”. Jika timing/ketepatan kurang baik, maka menembakpun tidak akan baik pula.
Bagaimana Menembak dalam Kondisi Angin Dalam kondisi angin disarankan pemanah membidik di luar target, mula-mula pemanah menyesuaikan bidikan selama latihan untuk mengetahui rata-rata keadaan angin pada umumnya. Kemudian lakukan skoring, dan usahakan tidak banyak merubah/menyesuaikan bidikan terus-menerus karena
Techical Point dan Saran dalam Memanah ___________________________ 79
keadaan angin. Jika melakukan hal tersebut terutama di bawah tekanan kompetisi, maka pemanah akan kebingungan. Jangan bingung, tetapi pemanah harus tahu di mana bidikan harus dilakukan, lebih baik pemanah mengabaikan bidikan di target face, sekarang lakukan bidikan di luar target face. Ketika membidik di luar target face mata harus tetap fokus pada satu titik untuk dibidik hingga panah menancap di target. Pemanah harus mengendalikan mata dalam kondisi angin. Terdapat empat poin penting menembak dalam kondisi angin: 1) Kontrol mata; 2) Rileks, 3) Pertahankan konsistensi tiga sudut antara bahu dan dagu; 4) Pertahankan timing (ketepatan) dalam kondisi angin.
Rangkuman Postur tubuh yang
benar
sangat penting
selama
menembak, bukan hanya untuk ketepatan, tetapi juga untuk konsistensi. Begitupun posisi tulang scapulae sangat menentukan keberhasilan menembak. Posisi scapulae bagian belakang yang benar sangat penting untuk memaksimalkan kekuatan dari otot travezius. Supaya mampu mencapai drawing alignment yang benar, pemanah harus melakukan anchoring sedikit ke samping, posisi muka ke target ketika melakukan side anchoring. Selain itu, posisi holding, release, relaksasi, dan aspek lainnya yang memberikan dukungan
merupakan aspek penting selama
menembak. Oleh karena itu, harus tetap diperhatikan agar dapat menghasilkan angka yang memuaskan dalam menembak.
Techical Point dan Saran dalam Memanah ___________________________ 80
Soal-soal Latihan 1. Bagaimana posisi tubuh yang baik agar tercapai ketepatan dan konsistensi dalam menembak? 2. Bagaimana metoda yang tepat untuk menghasilkan postur tubuh yang baik? 3. Coba anda analisis keuntungan dari pegangan yang tinggi dan rendah, mana yang lebih baik menurut biomekanika? 4. Mengapa dalam pelaksanaan menembak alas kaki yang benar sangat dianjurkan? 5. Coba anda jelaskan bagaimana metoda yang tepat untuk menembak dalam keadaan angin? 6. Jelaskan dampak negatif bagi pemanah jika membusungkan dada terlalu berlebihan ketika melakukan tarikan? 7. Bagaimana pelaksanaan release yang sebenarnya yang harus dilakukan oleh pemanah? 8. Dalam panahan ada istilah ”timing, timing, timing” jelaskan maksud dari istilah tersebut? 9. Mengapa pada saat anchoring pemanah dianjurkan untuk melakukan side anchoring? 10. Apa kesalahan yang sering dilakukan pemanah pada waktu release?