180
BAB 6 SARAN
6.1. Saran Setelah mahasiswa mengikuti Praktek Kerja Profesi Apoteker di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, maka Mahasiswa Praktek Kerja Profesi Apoteker
memberikan
beberapa saran yang mungkin bisa
dipertimbangkan untuk peningkatan mutu pelayanan kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta, yaitu sebagai berikut: 1. Perlu adanya evaluasi jumlah tenaga kefarmasian khususnya apoteker untuk menjalankan peran dan fungsi apoteker di rumah sakit sehingga lebih optimal. 2. Perlu penambahan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan di Instalasi farmasi terutama pelayanan informasi obat sehingga dapat bekerja secara optimal. 3. Pelaksanaan farmasi klinik hendaknya dilaksanakan secara aktif, dilakukan rutinitas untuk visit ke bangsal sehingga peran apoteker lebih optimal dan lebih nyata serta perlu penambahan prasarana yang memadai untuk memudahkan dalam bekerja. 4. Perlu penambahan tenaga kefarmasian dan sarana prasarana yang mendukung kegiatan ODD di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta sehingga pelaksanaan program ODD dapat berjalan secara optimal.
180
DAFTAR PUSTAKA
Alving, B. M., 2003. The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. Department of Health and Human Service. NIH Publication, United State.
Anonim, 1987. KepMenKes Nomor 860b/MenKes/SK/XII/1987. Klasifikasi Rumah Sakit Umum Swasta. Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1992. KepMenKes Nomor 983/MenKes/SK/XI/1992. Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum. Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 1997. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim,
2004.
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Nomor
1197/MENKES/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. British National Formulary 58 th, 2009. Pharmaceutical Press, London.
Dipiro J. T., Talbert R.. L., Yee G. C., Matzke G. R., Wells B. G., Posey L. M., 2005. Pharmacoterapy A Pathophysiologic Approach, 6th edition. McGrawHill, New York.
Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan kementrian RI, 2010. Pedoman Pengelolaan Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit. EGC, Jakarta.
181
182
Hartini, Y.S. dan Sulasmono, 2006. Apotek Ulasan Berserta Naskah Peraturan Perundang-undangan Terkait Apotek. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
INSSA, 2009. One Unit Dose & One Day Dose Dispensing As One Alternative Of Drug Service For PT Askes Participant Hospitalisation.
Joy, M.S., Kshirsagar, A., Franceshini, N., 2008. Chronic Kidney Disease: Progression-Modifying Therapies. In: Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach 7th edition. The McGraw-Hill, New York.
Katzung, B., 1998. Farmakologi Dasar dan Klinik. EGC, Jakarta.
Mardiati, R., et. al., 2002. Pedoman Pelayanan Pusat Sterilisasi (CSSD) di Rumah Sakit. Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Jakarta. Martindale 36th, 2009. Pharmaceutical Press, London.
McDonough R., Bennett M., 2006. Improving Communication Skills of Pharmacy Students Through Effective Precepting. Am J Pharm Educ.
Munaf, S., 1994. Farmakologi Unsri. EGC, Jakarta.
National Kidney Foundation (NKF), 2002. Kidney Disease Outcome Quality Initiative (K/DOQI) Advisory Board: K/DOQI Clinical Practise Guidlines for Chronic Kidney Disease: Evaluation, Classification, and Stratification. Kidney Disease Outcome Quality Initiative. AM J Kidney Dis Suppl.
Pengurus Daerah IAI Jatim, 2010. Kumpulan Peraturan Peundangan Kefarmasian, Surabaya.
183
Quick, et. al., 1997. Managing Drug Supply, Revised and Expanded, 2nd Edition. Kumarian Press, West Harford.
Rinidiastuti, Y., 2006. Deteksi Dini dan Pencegahan Penyakit Gagal Ginjal Kronik. Fakultas Kedokteran UNS, Surakarta.
Sennang, N., Sulina, Badji, A., Hardjoeno., 2005. “Laju Filtrasi Glomerulus pada Orang Dewasa Berdasarkan Tes Klirens Kreatinin Menggunakan Persamaan Cockroft-Gault dan Modification of Diet in Renal Disease”. J.Med.Nus. Vol.24.
Seto. S., Nita., Triana, L., 2008. Manajemen Farmasi: Lingkup Apotek, Farmasi Rumah Sakit, Pedagang Besar Farmasi, Industri Farmasi. Edisi 1. Airlangga University Press, Surabaya.
Siregar C. JP., 2003. Farmasi Dan Rumah Sakit. Penerbit Buku Kedokteran.
Siregar, Amalia, 2004. Farmasi Rumah Sakit, Teori dan Terapan. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Smeltzer, S., 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner Suddarth, Volume 2 Edisi 8. EGC, Jakarta.
Sukandar, E. Y., Andrajati, R., Sigit, J. I., Adnyana, I. K., Setiadi, A. P., Kusnandar, 2009. ISO Farmakoterapi. PT.ISFI Penerbitan, Jakarta.
Tam, T.C. 2000. Obtaining Creatinine Clearance in a Group of Out-Patient Elderly People. J.H.K.Geriatric Soc. Vol.10.
184
Verhave, J. C., Balje-Volkers, C. P., Hillege, H. L., Zeeuw, D. E., De-Jong, P. E., 2003. The Reliability of Different Formulae to Predict Creatinine Clearance. Journal of Internal Medicine. Vol. 253.
Widmann, F.K., 1995. Tinjauan Klinik Atas Hasil Pemeriksaan Laboratorim, Penerjemah Siti Boedina Kresno, Ed.9. EGC, Jakarta.
185
Lampiran 1 STRUKTUR ORGANISASI DI RSPR JOGJAKARTA
186
Lampiran 2 STRUKTUR ORGANISASI DI INSTALASI FARMASI RSPR JOGJAKARTA
187
Lampiran 3 FORM USULAN OBAT BARU
188
189
LAMPIRAN 4 ALUR IPAL DI RSPR
190
LAMPIRAN 5 GAMBAR PEMANFAATAN AIR PENGOLAHAN LIMBAH UNTUK TAMAN
191
LAMPIRAN 6 SURAT PEMESANAN
192
LAMPIRAN 7 CONTOH FAKTUR PEMBELIAN
193
LAMPIRAN 8 KARTU PERSEDIAAN BARANG
194
195
LAMPIRAN 9 CONTOH RESEP
196
LAMPIRAN 10 ETIKET
197
LAMPIRAN 11 LEMBAR COPY RESEP
198
LAMPIRAN 12 KARTU PERMINTAAN OBAT / ALKES
199
200
201
LAMPIRAN 13 TEMPAT OBAT DALAM PELAKSAAN ODD
202
LAMPIRAN 14 LEMBAR PEMBERIAN OBAT DALAM ODD
203
LAMPIRAN 15 CONTOH SURAT PESANAN NARKOTIKA
204
LAMPIRAN 16 CONTOH BERITA ACARA PEMUSNAHAN RESEP
205
LAMPIRAN 17 LAPORAN PENGGUNAAN NARKOTIKA / PSIKOTROPIKA
206
207
208