BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan, diskusi dan saran-saran sehubungan hasil yang diperoleh dari penelitian ini. Pada sub-bab pertama akan dijabarkan kesimpulan dari penelitian ini, yang dilanjutkan dengan diskusi mengenai hasil yang diperoleh, dan pada bagian akhir akan dikemukakan saran-saran, baik yang bersifat praktis maupun metodologis yang mungkin dapat berguna bagi penelitian yang akan datang dengan topik yang sama.
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat dibuat beberapa kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah, yaitu: -
“Apakah terdapat perbedaan penyesuaian pernikahan pada suami yang dijodohkan dengan suami yang tidak dijodohkan?”
-
“Apakah terdapat perbedaan penyesuaian pernikahan pada isteri yang dijodohkan dengan isteri yang tidak dijodohkan?”
1. Berdasarkan hasil perhitungan statistik dengan uji mann-whitney U terdapat bahwa terjadi perbedaan penyesuaian pernikahan pada kelompok suami yang tidak dijodohkan dan yang dijodohkan. Dimana suami yang dijodohkan memiliki tingkat penyesuaian pernikahan lebih rendah dari pada pasangan yang tidak dijodohkan. Sesuai dengan asumsi peneliti bahwa penyesuaian pernikahan kelompok suami dijodohkan lebih rendah dari kelompok suami tidak dijodohkan.
2. Setelah diuji menggunakan mann whitney u pada kelompok istri yang dijodohkan memiliki penyesuaian pernikahan yang lebih rendah, sama dengan hasil pada kelompok suami, dan asumsi kedua peneliti juga sesuai.
5.2 Diskusi Hasil yang diperoleh pada penelitian ini sesuai dengan hipotesis peneliti. Bahwa penyesuaian pada suami isteri yang tidak dijodohkan lebih tinggi dibandingkan dengan penyesuaian pernikahan pada suami isteri dijodohkan. Dapat disimpulkan pada pasangan yang tidak dijodohkan memiliki penyesuaian pernikahan lebih tinggi karena dalam faktor penyesuaian pernikahan terdapat faktor yang dapat berpengaruh terhadap penyesuaian pernikahan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Windarti (2009) tentang wanita yang dijodohkan dengan metode penelitian kualitatif. Terdapat hasil yang konsisten bahwa hasil dari pernikahan yang dijodohkan, salah satu subyek wanita sulit melakukan penyesuaian pada pernikahannya dalam penelitian tersebut. Pada penelitian penyesuaian pernikahan pada suami isteri dijodohkan yang dilakukan dalam penelitian ini dengan subyek yang lebih banyak dari penelitian di atas dapat memiliki hasil yang sama, yaitu penyesuaian pernikahan suami isteri yang dijodohkan lebih rendah dari pada suami isteri yang tidak dijodohkan. Hal ini terjadi karena pasangan yang tidak dijodohkan menjadikan masa sebelum menikah untuk perkenalan pada kedua pasangan (pacaran). Dari data deskriptif diketahui ratarata subyek dalam kelompok tidak dijodohkan minimum menghabiskan 0 – 1 tahun pacaran dengan persentase terbesar 40% guna mengenal kepribadian pasangan. Sedangkan pasangan yang dijodohkan tidak menggunakan berpacaran karena pernikahan yang sudah diatur oleh kerabat sehingga memiliki penyesuaian pernikahan yang lebih rendah.
Pada sumber hasil penelitian dari tabel 4.8 dan 4.9 dalam kelompok suami yang dijodohkan memiliki penyesuaian pernikahan yang rendah, tetapi pada kelompok isteri dijodohkan memiliki penyesuaian pernikahan yang tinggi. Hal ini diduga disebabkan karena pada isteri yang dijodohkan tidak memiliki pekerjaan hanya suaminya saja yang bekerja dengan sosial ekonomi menengah. Menurut Herbst (1952 dalam Olson & DeFrain, 2010) mengatakan bahwa pernikahan tersebut memilki karakter dalam pernikahan dengan cirri a husband dominant power pattern, dimana para suami memiliki hak diatas isteri lebih tinggi. Berkenaan dengan alat ukur, dari hasil skor total yang ada pada DAS adalah 0 – 150 dengan 32 item. Sedangkan dalam field hanya terpakai 20 item dan berjumlah 0 – 91 dengan skor total. Dalam hal ini kelemahan lainnya pada penelitian juga terdapat pada skor total DAS pada kuisoner try out, pada 32 item banyak terbuang sehingga berpengaruh pada total skor yang seharusnya. Dalam penelitian selanjutnya diharapkan tidak terjadi penghapusan item melainkan diperbaiki saja itemnya. Penelitian ini memiliki kelemahan karena peneliti tidak mengetahui jumlah populasi tepat tentang suami dan isteri yang menikah tidak dijodohkan dan pasangan menikah dijodohkan. Sehingga pada penelitian ini menggunakan nonprobability sampling karena kemungkinan menjadi sampel tidak sama atau memiliki karakter untuk penelitian, dengan snowball random sampling dimana peneliti mendapat informasi oleh responden berdasarkan karakteristik yang dianggap memenuhi kriteria. Hasil penelitian ini dapat digunakan hanya untuk memprediksi pada kelompok penelitian ini yaitu 80 orang tidak dijodohkan dan 80 orang dijodohkan, sehingga tidak dapat dipakai pada kelompok penelitian lain. Kekurangan saat melakukan pengambilan data dalam penelitian yaitu, peneliti tidak mengetahui proses pengisian yang dilakukan karena peneliti tidak menunggu suami dan isteri untuk mengisi kuesioner hingga selesai, sehingga peneliti tidak mengetahui kebenaran pada
saat responden mengisi kuesioner, dalam penyebaran kuesioner juga peneliti mendapat kesulitan karena kebanyakan dari pasangan suami dan isteri yang diberikan kuisioner sang suami tidak berada dirumah dikarenakan sedang bekerja, maka dari itu peneliti tidak mengetahui pengisiannya karena diambil keesokan harinya.
5.3 Saran Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti akan memberikan saran guna penelitian mendatang. Adapun saran-saran tersebut adalah : 1. Saran Metodologis Untuk peneliti selanjutnya yang ingin membuat penelitian sejenis, maka disarankan agar : a. Mengontrol faktor-faktor lain yang diperkirakan akan mempengaruhi penyesuaian pada pernikahan, baik yang mengalami perjodohan maupun yang tidak mengalami perjodohan. b. Menggunakan subyek penelitian yang cangkupannya lebih luas untuk dibandingkan dengan hasilnya. Seperti mengambil sampel responden yang berdomisili diluar Kota Tangerang, sehingga hasil penelitian merupakan hasil yang tergeneralisasi. c. Sebaiknya menggunakan sampel yang jumlahnya lebih proporsional, baik dari segi usia pernikahan
maupun
usia
subyek
atau
responden,
serta
variabel
mempengaruhi, agar mendapatkan hasil penelitian yang representatif. 2. Saran Praktis.
lain
yang
a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan atas dampak yang terjadi karena perjodohan yang berpengaruh pada penyesuaian pernikahan pada pasangan yang dijodohkan. Sehingga meminimalisasikan kasus-kasu yang negatif layaknya kasus bunuh diri atau kasus kekerasan fisik lainnya terhadap wanita yang dijodohkan. b. Penyesuaian pernikahan berhubungan erat dengan aspek kebahagiaan masingmasing pasangan. Oleh sebab itu adanya penyesuaian mengenai cara pandang dan persamaan kebahagiaan perlu dilakukan, demi mendapatkan penyesuaian pernikahan. Sehingga ketika permasalahan datang dalam setiap hubungan pasangan dapat menemukan solusi yang baik. c. Berdasarkan persentase perjodohan lebih banyak dilakukan oleh orang tua, maka orang tua dapat mempertimbangkan hal positif dan negatif pada dampak perjodohan yang ingin dilakukan.