BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI
3.1
3.1.1
Latar Belakang Bina Nusantara
Sejarah Universitas Bina Nusantara pertama kali didirikan sebagai sebuah tempat kursus
komputer yang bernama Modern Computer Course pada tanggal 21 oktober 1974. Bina Nusantara dimulai dengan dasar yang kuat visi yang jelas dan dedikasi yang tinggi. Dengan meningkatnya keinginan untuk menjadi sebuah lembaga pendidikan, maka Modern Computer Course melakukan perkembangan dan menjadi sebuah akademi teknik computer (ATK) pada tanggal 1 juli 1981. ATK membuka jurusan Manajemen Informatika dan Teknologi Informatika. Tiga tahun kemudian, pada tanggal 13 juli 1984 ATK mendapatkan status terdaftar dan mengubah namanya menjadi AMIK Jakarta. Pada tanggal 1 july 1985, AMIK membuka jurusan Komputerisasi Akuntansi. AMIK mulai menggunakan nama Bina Nusantara sejak 21 september 1985. Menteri pendidikan dan kebudayan memberikan penghargaan kepada AMIK sebagai akademi komputer terbaik melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi pada 17 Maret 1986 pada saat usia AMIK relatif muda. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan gelar, AMIK Bina Nusantara mendirikan STMIK Bina Nusantara pada 1 juli 1986. STMIK membuka program studi Manajemen Informatika dan Ilmu Komputer jenjang S1 dan berencana membuka jurusan Sistem Komputer.
32 Pada 9 november 1987, AMIK Bina Nusantara bergabung dengan STMIK Bina Nusantara, menjadi sebuah lembaga yang menyediakan pendidikan jenjang D3 dan S1. STMIK Bina Nusantara mendapatkan status terakreditasi untuk semua jurusan dan jenjang pendidikan pada 18 Maret 1992. Setelah mendapatkan reputasi yang baik, STMIK Bina Nusantara membuka program pasca sarjana di Manajemen Sistem Informasi, yang pertama di Indonesia. Universitas Bina Nusantara didirikan pada tanggal 8 Agustus 1996 dan disahkan oleh pemerintah. STMIK Bina Nusantara dan Universitas Bina Nusantara bergabung menjadi Univeristas Bina Nusantara
pada 20 Desember 1998. Universitas Bina
Nusantara memiliki 5 fakultas dan program pasca sarjana. Universitas Bina Nusantara terus berkembang dengan membuat kerja sama dengan Curtin University Australia pada tahun 1997 dan berencana membuat program S1 internasional. Pada tahun 1997, Universitas Bina Nusantara berhasil mendapatkan sertifikasi ISO 9001. Dengan semakin berkembangnya universitas Bina Nusantara, membuat Yayasan Bina Nusantara mendirikan sebuah training center yang menjadi lembaga pembelajaran untuk meningkatkan kempauan teknis dari seluruh civitas Bina Nusantara. Bina Nusantara Center didirikan pada tahun 2001. Sampai saat ini Bina Nusantara Center telah memiliki banyak cabang. Joseph Wibowo Center (JWC) adalah kampus terbaru Universitas Bina Nusantara. Di JWC menyediakan: 1.
Program pasca sarjana
2.
S1 Internasional
3.
Executive Development Program
33 Berbeda dengan 3 kampus Bina Nusantara lainnya (Kampus syahdan, kampus Anggrek dan kampus Kijang) yang memfokuskan pada teknologi informatika, JWC memfokuskan pada area manajemen dan bisnis. S1 internasional diluncurkan pada tahun 2001, dan program ini menawarkan program Ganda, satu dari Universitas di luar negri dan satu lagi dari Universitas Bina Nusantara. Jurusan yang dibuka di S1 international adalah: Computer Science, Accouning, Information System dan Marketing. Salah satu perkembangan dari Yayasan Bina Nusantara adalah dengan didirikannya Sekolah Bina Nusantara. Dibuka pada Juli 2003, menyediakan jenjang pendidikan dari pre-school, sekolah dasar, sekolah menengah dan sekolah menegah atas. Sekolah Bina Nusantara menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris, namun pelajaran bahasa Indonesia, Agama dan PPKN tetap diajarkan dengan bahasa Indonesia.
34
3.1.2
Visi dan Kebijakan Mutu
Adapun visi dan misi dari Universitas Bina Nusantara adalah sebagai berikut. Visi: Unggul sebagai lembaga pendidikan berbasis teknologi informasi yang diterima sebagai panutan, siap berkompetisi dan beradaptasi terhadap perubahan global. Kebijakan Mutu: Sebagai perguruan tinggi bermutu, Universitas Bina Nusantara bertekad untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi, berkarakter baik dan siap terap. 3.1.3
Struktur Organisasi
Gambar 3.1. Struktur Organisasi Bina Nusantara Sumber: atlas.binus.ac.id
35
3.2
Talent Management Directorate
3.2.1
Keterangan Talent Management Directorate
Perkembangan Bina Nusantara yang pesat perlu didukung pula dengan sebuah sistem organisasi yang terstruktur dan sesuai dengan kebutuhan Bina Nusantara itu sendiri. Aspek human resourse adalah salah satu faktor penting yang dibutuhkan dalam sebuah sistem organisasi, termasuk organisasi Bina Nusantara itu sendiri. Aspek human resource pada Bina Nusantara pada awalnya hanya diatur oleh sebuah unit kerja personila yang tergabung bersama dengan unit kerja keuangan. Dalam menjalankan fungsi human resource, unit ini baru sebatas mengatur aktifitas administrasi human resource, tanpa terlalu mengindahkan aspek yang sifatnya strategis. Dipicu oleh kesadaran untuk semakin berkembang, termasuk mengembangkan aspek human resource, manajemen Bina Nusantara melakukan konsultasi dengan beberapa konsultan human resource. Dari beberapa masukan yang diberikan, pertama kali bergulir ide untuk mengatur aspek human resource dalam unit kerja bernama Human Resourece Development (HRD). Dalam Human Resource Development aspek startegis sudah mulai diatur akan tetapi komposisinya masih relatif minim dibanding dengan aspek administrasi. Pada waktu itu pengaturan compensation dan benefits merupakan salah satu dari aspek human resource strategic yang mulai dirintis untuk diatur. Dalam perkembangannya HRD sudah mulai lebih memfokuskan pada aspek– aspek strategis, sehingga dengan perkembangan tersebut maka dicetuskan ide untuk mengganti nama HRD menjadi Human Resources Management. Kata development
36 diganti menjadi management, karena kata management dianggap memiliki konotasi yang positif dan seiring dengan konsep human resource strategic. Ternyata nama human resource management belum juga dirasakan cukup. Hal ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa kata resource dalam nama human resource management merupakan sesuatu yang sifatnya dapat habis seiring dengan perkembangan teknologi dimana human resource dapat digantikan oleh peran teknologi. Menyikapi masalah tersebut pendiri Bina Nusantara menggulirkan ide baru untuk mengganti nama organisasi tersebut menjadi Talent Management karena, talent atau bakat sifatnya tidak akan pernah habis atau tergantikan dan dapat terus dikembangkan. Talent management memberikan porsi yang proposional dalam aspek–aspek human resource strategic dengan konsep sebagai strategic partner bagi manejemen Bina Nusantara dan berfokus pada masalah administratsi. 3.2.2
Struktur Organisasi Talent Management Directorate
Gambar 3.2. Struktur Organisasi Talent Management Directorate Bina Nusantara Sumber: atlas.binus.ac.id
37
3.2.3
Tugas Tanggung Jawab dan Kewenangan
A. Chief Talent Management
Memimpin keseluruhan aktivitas TM/HR di Bina Nusantara.
Bertanggung jawab terhadap pembuatan dan pengembangan keseluruhan strategi TM/HR, kebijakan dan servis, yang dapat menunjang ketersediaan dan efektivitas sumber daya manusia.
Melaksanakan strategi TM/HR, kebijakan dan servis secara efektif, dengan meminimalkan potential liabilities dan resiko.
Bekerja sama dengan Bina Nusantara Senior Management untuk membuat kebijakan dan tujuan yang terkait dengan TM/HR, seperti employee relations, communications, recruitment, performance management, compensation and benefits, training, staff development.
Memperoleh support dari entitas perusahaan untuk menunjang perumusan dan kegiatan administrative TM/HR yang berhubungan dengan kebijakan, program, dan prosedur.
Memfasilitasi koordinasi dan integrasi antara berbagai program TM/HR dan mengembangkan strategi untuk menunjang efektifitas unit bisnis.
Berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan strategis yang berfokus kepada pemberian solusi kepada masalah-masalah bisnis.
Berpartisipasi dalam pembuatan tujuan strategis perusahaan jangka pendek dan jangka panjang.
Me-manage data-data karyawan dan human resources information systems
Me-manage dan memimpin tim TM
38
Mewakili Bina Nusantara dalam legal action dengan pihak lain yang berhubungan dengan tanggung jawab direktorat TM, termasuk di dalamnya penandatanganan perjanjian dan penyelesaian permasalahan . B. Compensation and Benefits
Bertindak sebagai staf ahli di perusahaan dalam area kompensasi dan benefit karyawan.
Menciptakan dan mengembangkan strategi kompensasi dan benefit untuk menarik dan mempertahankan karyawan-karyawan berkualitas tinggi .
Memimpin proses disain, pengembangan, dan modifikasi program, praktek, dan tools kompensasi dan benefit yang telah dimiliki perusahaan.
Memimpin riset untuk mengukur efektivitas program kompensasi dan benefit perusahaan.
Bekerja sama dengan Relationship Managers dan Bina Nusantara Leaders untuk memahami dan merencanakan kebutuhan kompensasi dan benefit perusahaan.
Menkoordinasikan survei yang disetujui oleh perusahaan tentang kompensasi dan benefit.
Memastikan adanya konsistensi dalam pengaplikasian program dan kebijakan di dalam perusahaan.
Melakukan admistrasi level/tingkatan karyawan
dan memastikan bahawa setiap
posisi telah mendapatkan tingkatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
Menjalankan sistem administrasi kompensasi dan benefit perusahaan.
Bekerja sama dengan fungsi-fungsi lain dalam departemen TM/HR untuk memonitor keefektifan program kompensasi dan benefit perusahaan.
39
Melakukan diskusi dan konsultasi dengan Relationship Manager dan Bina Nusantara Leader dalam hal aktivitas kompensasi dan benefit karyawan.
Menentukan proses kenaikan gaji karyawan yang terstandarisasi. C. Employee Communication
Bertindak
sebagai staf ahli di perusahaan dalam area komunikasi karyawan,
pengembangan komunitas, hubungan antar industri, dan kebutuhan formal karyawan ekspatriat.
Memegang peran utama dalam pembuatan strategi, kebijakan, dan pengaplikasian komunikasi karyawan, pengembangan komunitas, hubungan antar industri, dan kebutuhan formal karyawan ekspatriat perusahaan.
Memimpin proses disain, pengembangan, dan modifikasi program, praktek, dan tools komunikasi karyawan, pengembangan komunitas, hubungan antar industri, dan kebutuhan formal karyawan ekspatriat perusahaan.
Mengawasi kapatuhan karyawan terhadap program dan bekerjasama dengan Relationship Manager dan Bina Nusantara Leader untuk menegakkan ketaatan seluruh jajaran karyawan perusahaan terhadap program dan prosedur yang ada.
Bekerja sama dengan fungsi-fungsi lain di dalam TM/HR dalam pengaplikasian pengembangan komunitas dan komunikasi karyawan di dalam proses TM/HR yang lain.
Memimpin riset untuk mengukur efektivitas sistem komunikasi karyawan
dan
program pengembangan komunitas.
Memimpin pengembangan program komunikasi karyawan.
Mengkoordinasikan dan memimpin survei yang berkaitan dengan opini karyawan.
40
Memegang peran dalam ketaatan perusahaan terhadap perjanjian kerjasama karyawan dan peraturan pemerintah.
Memimpin usaha-usaha penyelesaian apabila terjadi masalah antara perusahaan dengan karyawan.
Mengawasi keperluan-keperluan dokumen formal karyawan ekspatriat seperti exit, work permit, visa dan lain sebagainya. D. Performance and Career Management
Bertindak sebagai staf ahli di perusahaan dalam area performance management, pelatihan, pengembangan karier dan succession planning.
Memegang peran utama dalam pembuatan strategi, kebijakan, dan pengaplikasian performance management, pelatihan, pengembangan karir dan succession planning.
Mengawasi kapatuhan karyawan terhadap program dan bekerjasama dengan Relationship Manager dan Bina Nusantara Leader untuk menegakkan ketaatan seluruh jajaran karyawan perusahaan terhadap program dan prosedur yang ada.
Memimpin proses disain, pengembangan, dan modifikasi program, praktek, dan tools performance management, pelatihan, pengembangan karier dan succession planning.
Bekerja sama dengan fungsi-fungsi lain di dalam TM/HR dalam pengaplikasian performance management, pelatihan, pengembangan karier dan succession planning di dalam program TM/HR yang lain.
Memastikan bahwa performance management system sudah diimplementasikan secara merata di dalam Bina Nusantara.
41
Memimpin pengembangan program performance management, dan penyampaian pelatihan kepada para manajer dan karyawan untuk menjamin ketaatan, transparansi, pemahaman, dan konsistensi.
Memimpin riset untuk mengukur efektifitas sistem performance management, pelatihan, pengembangan karir dan succession planning
Memastikan pengaplikasian program pelatihan yang konsisten di dalam perusahaan. E. Recruitment and Staffing
Bertindak sebagai staf ahli di perusahaan dalam area recruitment dan staffing.
Menciptakan dan mengembangkan strategi recruitment dan staffing untuk menarik karyawan-karyawan berkualitas tinggi bekerja di Bina Nusantara.
Memimpin proses disain, pengembangan, dan modifikasi program, praktek, dan tools performance management, pelatihan, pengembangan karir dan succession planning.
Memimpin riset untuk mengukur efektivitas sistem recruitment dan staffing.
Bekerja sama dengan Relationship Managers dan Bina Nusantara Leaders untuk memahami dan merencanakan kebutuhan recruitment dan staffing .
Menciptakan dan menjalin kerjasama dengan pihak-pihak eksternal (universitas, career planning centers, agen pencari kerja, biro iklan dan lain sebagainya) unutk menunjang kebutuhan rekrutmen karyawan.
Memastikan terdapatnya pengaplikasian program secara efektif di dalam perusahaan.
Bekerja sama dengan fungsi-fungsi lain di dalam TM/HR dalam pengaplikasian recruitment dan staffing di dalam program TM/HR yang lain.
42
Melakukan konsultasi dengan Relationship Manager dan Bina Nusantara Leader dalam hal recruitment dan staffing.
Menelaah sudut pandang recruitment dan staffing dari kacamata perusahaan, merekomendasikan perpindahan karyawan untuk memenuhi kesenjangan karyawan di dalam perusahaan.
Me-manage semua kebutuhan job transfer dari seluruh departemen yang ada di Bina Nusantara.
Melaksanakan penyeleksian karyawan untuk level eksekutif dan manajerial .
Menjamin ketersediaan dan pemeliharaan ‘image’ sistem kinerja rekrutmen perusahaan di mata industri, dan juga menjamin kualitas dan konsistensi .
Menciptakan suatu proses rekrutmen untuk aktivitas-aktivitas yang sudah terstandarisasi (misalnya: clerical recruiting), dan menjamin terlaksananya proses ini. F. Relationship Management
Bertindak sebagai partner terhadap pimpinan Business Unit, menyumbangkan solusi kepada Business Unit unruk membantu pelaksanakan strategi dan pencapaian tujuan.
Memfasilitasi semua kegiatan TM untuk memenuhi kebutuhan Business Unit, seperti: program-program, proses dan tools untuk performance management, perencanaan tenaga kerja, rekrutmen dan seleksi, pelatihan, pengembangan karir, succession planning, kompensasi dan hubungan dengan industri.
Secara proaktif mengidentifikasian masalah-masalah yang berhubungan dengan sumber daya manusia pada level Business Unit, dan bekerja sama dengan manajemen Business Unit untuk memecahkannya.
43
Bertindak selaku basis sentral bagi Business Unit untuk menangani permasalahan, memberikan saran-saran, dan pembuatan keputusan yang berhubungan dengan sumber daya manusia.
Memastikan bahwa karyawan Business Unit megetahui pihak yang harus dihubungi dalam penanganan dan pemecahan masalah yang berhubungan dengan sumber daya manusia, dan juga menerima servis yang selayaknya dari departemen TM .
Bekerja sama dengan Business Unit Leader untuk mengidentifikasi sumber daya Business Unit yang dapat berperan aktif dalam implementasi program dan aplikasi TM.
Mendampingi Business Unit Leader dan bertindak sebagai penghubung antara TM dan Business Unit dalam eksekusi program , kebijakan, dan proses TM.
Mengevaluasi keefektifan program TM dalam memenuhi kebutuhan Business Unit, dan juga melakukan penyesuaian-penyesuaian yang dianggap perlu.
Berkoordinasi
dengan
TM
Leaders
yang
lain
dalam
perencanaaan
dan
pengimplementasian program dan aplikasi TM.
Bekerja sama dengan TM leaders yang lain untuk memastikan bahwa Business Unit menaati hukum tenaga kerja dan kewajiban-kewajiban legal yang lain.
44
3.3 3.3.1
Prosedur yang berjalan Prosedur Klarifikasi
Gambar 3.3. Flowchart Klarifikasi Pelatihan Sumber: PCM Bina Nusantara
45 Pada awal tahun, bagian Budgeting dari Finance Directorate memberikan anggaran pelatihan tahun berjalan yang sudah digabung kepada bagian PCM. Setelah itu bagian PCM melakukan klarifikasi bersama dengan masing-masing bagian, dengan tujuan untuk memastikan apakah pelatihan yang dianggarkan sudah sesuai dengan kebutuhan pada masing-masing bagian. Proses klarifikasi biasanya dilakukan dalam bentuk wawancara singkat antara bagian PCM dengan kepala bagian. Hal - hal yang diklarifikasi meliputi: •
Nama peserta
•
Topik yang dipilih
•
Vendor
•
Estimasi biaya.
Setelah proses klarifikasi selesai, PCM mengirimkan hasil klarifikasi ke masingmasing Business Unit.
46 3.3.2
Prosedur Permintaan Pelatihan Mulai
Permintaan pelatihan
Cek anggaran pelatihan
ya
Pendaftaran ke vendor
Pembuatan SPP/SPD
Pembayaran oleh Finance Ke Tidak Vendor
Pelaksanaan Pelatihan
Isi form evaluasi pelatihan
selesai
Gambar 3.4. Flowchart Pelaksanaa Pelatihan Sumber: PCM Bina Nusantara
Setelah anggaran pelatihan yang meliputi nama peserta, topik, vendor dan estimasi biaya pelatihan disetujui oleh PCM, maka menjelang tanggal pelaksanaan pelatihan, peserta pelatihan melakukan pendaftaran ke vendor. Juga dilakukan konfirmasi ke PCM agar dibuatkan Surat Permohonan Pembayaran/Permintaan Dana (SPP/SPD) yang nantinya akan dikirim ke bagian Finance dari Finance Directorate.
47 Setelah surat permohonan pembayaran/permintaan Dana (SPP/SPD) diterima, bagian Finance akan melakukan pembayaran ke vendor. Kemudia peserta pelatihan mengikuti pelatihan. Setelah pelatihan berakhir, peserta pelatihan mengisi evaluasi pelatihan dan menyerahkan salinan sertifikat pelatihan ke PCM sebagai bukti keikutsertaan pelatihan.
3.4
Permasalahan yang dihadapi Pelatihan dan pengembangan adalah salah satu kebutuhan yang startegis bagi
perkembangan sebuah perusahaan. Tujuan utama setiap perusahaan adalah mendapatkan hasil yang terbaik bagi dari para pekerjanya. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengirimkan pekerjanya untuk mengikuti pelatihan di bidang yang mereka kuasai. Dari masing–masing bagian di setiap perusahaan terdapat kebutuhan yang berbeda untuk pelatihan. Dari segi biaya, pelatihan secara umum terdiri dari 2 komponen biaya utama, yakni biaya untuk menyiapkan pelatihan dan biaya pelatihan itu sendiri, Pelatihan di Bina Nusantara sendiri dibagi atas pelatihan internal dan pelatihan eksternal. Pelatihan internal dan eksternal memiliki komponen biaya yang sama. Semua bagian sudah memiliki anggaran pelatihan yang akan diikuti, lengkap dengan nama peserta pelatihan, vendor, waktu dan biaya estimasi pelatihan itu sendiri. Pada saat setelah persetujuan anggaran, baik PCM dan bagian yang memohon permintaan pelatihan tidak dapat menentukan apakah biaya estimasi yang diisi pada saat pengisiian anggaran sudah sesuai dengan kondisi saat pelatihan akan berlangsung, sering terdapat perbedaan antara biaya estimasi dengan biaya yang sebenarnya. Sering juga terjadi perbedaan antara nama yang disebutkan pada anggaran dengan peserta pelatihan yang
48 sebenarnya. Namun sering juga terjadi penambahan peserta dengan variasi binusian grade.
3.5
Usulan pemecahan Untuk membantu menyelesaiakan permasalahan yang dihadapi oleh bagian PCM
dalam melakukan evaluasi penyelengaraan pelatihan, maka dibuatlah sebuah aplikasi untuk melihat optimasi pelatihan sumber daya manusia. Pelatihan yang diselenggarakan oleh Bina Nusantara maupun pelatihan yang diselenggarakan di luar Bina Nusantara dapat diukur melalui komponen biaya dan jumlah peserta pelatihan. Secara umum perancangan program aplikasi optimasi pelatihan sumber daya manusia ini terdiri dari 4 proses yaitu setting data yang digunakan, penghitungan menggunakan EOQ (Economic Order Quantity), penghitungan menggunakan fuzzy , dan hasil perbandingan keduanya dalam pengambilan keputusan. •
Setting data Pada proses setting data, user diminta untuk memasukkan atau menentukan data perhitungan yang akan digunakan. User dapat memasukkan data baru atau membuka data perhitungan yang sudah pernah disimpan di dalam database.
•
Penghitungan EOQ Penghitungan EOQ dilakukan bertujuan untuk mendapatkan nilai minimum C dan nilai qi dari data perhitungan yang sudah ditentukan oleh user.
49 •
Penghitungan Fuzzy Penghitungan fuzzy dilakukan bertujuan untuk mendapatkan nilai optimal dari C1i, C 3i, C dan N berdasarkan data perhitungan yang sudah ditentukan oleh
user. •
Penyajian data komparasi dua model. Penyajian data komparasi dua model bertujuan untuk memaparkan hasil perbandingan dari dua model berdasarkan dua jenis perhitungan yang sudah dilakukan oleh user.
3.5.1 Perancangan Algoritma
Algoritma yang akan digunakan pada perancangan program aplikasi optimasi pelatihan sumber daya manusia ini terdiri dari 6 algoritma, yaitu algoritma menu utama, algoritma Create New data, algoritma Open previous data, algoritma EOQ, algoritma fuzzy, dan algoritma Analyze. A. Algoritma Menu Utama
Pada awal aplikasi ini dijalankan terdapat 3 pilihan menu utama. Menu data, menu model dan menu analisis. Di dalam menu data terdapat 2 sub-menu: menu data baru dan menu membuka data lama. Pada Menu data baru, user mengisi data yang dibutuhkan untuk perhitungan model. Sedangkan pada menu data baru, user dapat membuka data perhitungan yang akan digunakan dengan memasukkan kode perhitungan yang telah disimpan. Menu model baru dapat diakses setelah user mengakses menu data. Di dalam menu data terdapat 2 sub-menu, yakni menu Model EOQ dan menu Model Fuzzy. Menu Analisis baru dapat diakses setelah kedua sub menu model diakses.
50 Berikut ini adalah perancangan diagram alir (flowchart) untuk algoritma menu utama.
Gambar 3.5. Flowchart Algoritma Menu Utama B. Algoritma Data Perhitungan baru Proses pemasukan data untuk perhitungan dilakukan pada menu ini. Pertama kali user harus menentukan berapa jumlah jenis grade yang akan dimasukan. Setelah itu dimasukkan jumlah data sesuai dengan yang diminta. Setelah selesai, user akan mendapatkan kode perhitungan.
51 Berikut ini adalah perancangan diagram alir (flowchart) untuk algoritma Algoritma Data perhitungan baru.
Gambar 3.6. Flowchart Algoritma Data perhitungan baru
52 C. Algoritma Buka data Perhitungan lama Untuk membuka data perhitungan yang sudah pernah dimasukkan sebelumnya, dibutuhkan kode perhitungan. Terdapat drop down control yang berisi semua kode perhitungan yang sudah pernah disimpan. Setelah kode perhitungan dimasukkan, maka user dapat melakukan perubahan terhadap data perhitungan. Berikut ini adalah perancangan diagram alir (flowchart) untuk algoritma Buka data perhitungan lama.
Gambar 3.7. Flowchart Algoritma Buka data perhitungan lama
53 D. Algoritma Model EOQ Untuk menentukan Model Economic Order Quantity (EOQ), user perlu memasukkan kode perhitungan. Setelah kode dimasukkan aplikasi akan melakukan perhitungan terhadap data perhitungan berdasarkan kode perhitungan. Setelah perhitungan selesai, aplikasi akan menampilkan hasil perhitungan. Berikut ini adalah perancangan diagram alir (flowchart) untuk algoritma Model EOQ.
Gambar 3.8. Flowchart Algoritma Model EOQ
54 Untuk detil langkah perhitungan model EOQ disusun sebuah algoritma matematis. Setelah kode perhitungan dimasukan oleh user, data C1i C 3i dan ri diambil dari database. Kemudian dilakukan perhitungan qi* =
2C 3i ri
C1i
. Setelah itu data qi*
digunakan untuk menghitung nilai Min C . Semua perhitungan ini dilakukan sampai pada nilai grade yang dimasukkan. Setelah semua perhitungan nilai qi* dan Min C dilakukan maka kedua nilai ini dari masing–masing grade disimpan di dalam database. Berikut ini adalah perancangan diagram alir (flowchart) untuk algoritma Model
EOQ.
Gambar 3.9. Flowchart Algoritma Perhitungan Model EOQ E. Algoritma Model Fuzzy Untuk menentukan Model Fuzzy, user perlu memasukkan kode perhitungan. Setelah kode dimasukkan aplikasi akan melakukan perhitungan terhadap data perhitungan berdasarkan kode perhitungan. Setelah perhitungan selesai, aplikasi akan menampilkan hasil perhitungan. Berikut ini adalah perancangan diagram alir (flowchart) untuk algoritma Model
Fuzzy.
55
Gambar 3.10. Flowchart Algoritma Model Fuzzy
56 Pada model fuzzy akan dilakukan perhitungan menggunakan 3 jenis model yakni Model Linear, Model Parabolic dan Model Cubic. Untuk ketiga model itu diperlukan nilai α yang berbeda. Setelah nilai α didapatkan baru dilakukan perhitungan terhadap masing–masing model. Untuk ketiga model dibutuhkan data C1i C 3i ri C dan N yang diambil dari database berdasarkan kode perhitungan yang telah dimasukan. Untuk
μC1−i 1 (α ) = C1i
model −
Linear
(1 − α )C1i 0
akan
dilakukan
μC3−i1 (α ) = C 3i
−
perhitungan
sebagai
berikut.
(1 − α )C3i 0 μC −1 (α ) = C + (1 − α )C0
dan
μN −1 (α ) = N + (1 − α )N 0 setelah selesai perhitungan akan dilakukan kembali penentuan nilai α yang akan digunakan untuk model Parabolic. Untuk model Parabolic akan dilakukan perhitungan sebagai berikut.
μC1−i 1 (α ) = C1i
−
(1 − α )C1i 0 μC3−i1 (α ) = C3i − (1 − α )C3i 0 μC −1 (α ) = C + (1 − α )
μN −1 (α ) = N + (1 − α ) 2 N 0
1
2
C 0 dan
1
setelah selesai perhitungan akan dilakukan kembali
penentuan nilai α yang akan digunakan untuk model Cubic. Untuk model Cubic akan dilakukan perhitungan sebagai berikut.
μC1−i 1 (α ) = C1i
−
(1 − α )C1i 0 μC3−i1 (α ) = C3i − (1 − α )C3i 0 μC −1 (α ) = C + (1 − α )
1
3
C 0 dan
μN −1 (α ) = N + (1 − α ) 3 N 0 setelah selesai perhitungan akan ditampilkan seluruh hasil 1
perhitungan dari ketiga model. Berikut ini adalah perancangan diagram alir (flowchart) untuk algoritma Model Fuzzy:
57
Gambar 3.11. Flowchart Algoritma Perhitungan Model Fuzzy
58 F. Algoritma Analisis Perbandingan dua Model
Setelah kedua dilakukan perhitungan terhadap Model EOQ dan Model Fuzzy maka user dapat melakukan analisis berdasarkan hasil perhitungan yang sudah dilakukan. Setelah user memasukkan kode perhitungan maka, akan tampil hasil Model EOQ dan Model Fuzzy yang dibagi menjadi model Linear, Parabolic dan Cubic. Berikut ini adalah perancangan diagram alir (flowchart) untuk algoritma analisis perbandingan dua Model.
59 F. Algoritma Analisis Perbandingan dua Model
Setelah kedua dilakukan perhitungan terhadap Model EOQ dan Model Fuzzy maka user dapat melakukan analisis berdasarkan hasil perhitungan yang sudah dilakukan. Setelah user memasukkan kode perhitungan maka, akan tampil hasil Model EOQ dan Model Fuzzy yang dibagi menjadi model Linear, Parabolic dan Cubic. Berikut ini adalah perancangan diagram alir (flowchart) untuk algoritma analisis perbandingan dua Model.
60
3.5.2 Perancangan struktur Menu
Perancangan menu pada aplikasi ini berupa drop-down menu. Struktur menu pada perancangan program aplikasi ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.13. Rancangan Struktur Menu
3.5.3 Perancangan Layar
Perancangan layar pada program aplikasi optimasi pelatihan sumberdaya ini terdiri dari: 1. Form Menu Utama 2. Form Data perhitungan baru 3. Form Buka data perhitungan lama 4. Form Model EOQ 5. Form Model Fuzzy 6. Form Analisis Perbandingan dua Model
61
A. Form Menu Utama
Setelah aplikasi dijalankan akan tampil form Menu utama seperti yang ditunjukan oleh gambar 3.14. Pada tampilan ini akan terdapat 3 pilihan menu. Menu data, Menu model dan menu Analisis. Menu Model baru dapat diakses setelah user mengakses salah satu dari sub-menu yang ada pada menu Data. Menu analisa baru dapat diakses setelah user mengakses seluruh sub-menu yang ada di menu Model. Berikut adalah rancangan layar dari form menu utama.
Gambar 3.14. Rancangan Layar Form Menu Utama
Gambar 3.15. Rancangan Layar Sub Menu Data
Gambar 3.16 . Rancangan Layar Sub Menu Model
62
A. Form Menu Utama
Setelah aplikasi dijalankan akan tampil form Menu utama seperti yang ditunjukan oleh gambar 3.14. Pada tampilan ini akan terdapat 3 pilihan menu. Menu data, Menu model dan menu Analisis. Menu Model baru dapat diakses setelah user mengakses salah satu dari sub-menu yang ada pada menu Data. Menu analisa baru dapat diakses setelah user mengakses seluruh sub-menu yang ada di menu Model. Berikut adalah rancangan layar dari form menu utama.
Gambar 3.14. Rancangan Layar Form Menu Utama
Gambar 3.15. Rancangan Layar Sub Menu Data
Gambar 3.16 . Rancangan Layar Sub Menu Model
63 B. Form Menu Data Perhitungan Baru
Dalam layar ini, user memasukkan jumlah grade yang ada. Aplikasi akan secara otomastis menyediakan field data yang akan dibutuhkan untuk proses perhitungan. Setelah selesai melakukan pengisian data yang dibutuhkan, user dapat menekan tombol simpan ke database untuk menyimpan data yang sudah diisi. Setelah itu user dapat mengetahui kode perhitungan yang akan dipakai untuk menu Model.
Berikut adalah rancangan layar dari form menu data perhitungan baru.
Aplikasi optimasi pelatihan sumberdaya manusia – Data perhitungan baru Data
Model
Analisis
Gambar 3.17. Rancangan Layar Form Menu data perhitungan baru
64
C. Form Menu Buka Data Perhitungan Lama
Dalam layar ini user dapat mencari kode perhitungan yang sudah pernah disimpan sebelumnya. Hal ini dapat dilihat pada gambar 3.18, di mana ada sebuah drop down box yang berisi semua kode perhitungan yang ada. Setelah user memilih kode perhitungan yang ada maka, akan ditampilkan semua data perhitungan yang ada. Jika user ingin melakukan perubahan, maka user dapat dengan mudah melakukan perubahan. Setelah selesai dapat ditekan tombol update ke database untuk menyimpan hasil perubahan terhadap data perhitungan. Tombol reset digunakan untuk menghapus seluruh data perhitungan. Berikut adalah rancangan layar dari form menu buka data perhitungan lama. Aplikasi optimasi pelatihan sumberdaya manusia – Pilih Kode perhitungan Data
Model
Analisis
Gambar 3.18. Rancangan Layar Form Menu buka Data Perhitungan Lama
65
D. Form Menu Model EOQ
Pada layar ini, user akan dapat mengetahui Model EOQ. Untuk memudahkannya user dapat mencari kode perhitungan yang sudah pernah disimpan sebelumnya. Hal ini dapat dilihat pada gambar 3.19, di mana ada sebuah drop down box yang berisi semua kode perhitungan yang ada. Setelah menentukan kode perhitungan maka untuk melakukan perhitungan user dapat menekan tombol hitung data. Setelah perhitungan selesai maka user dapat melihat hasilnya dan memilih apakah ingin menyimpan hasilnya ke dalam database atau tidak. Jika ingin menyimpannya, maka user dapat menekan tombol simpan ke database. Berikut adalah rancangan layar dari form menu Model EOQ.
Gambar 3.19. Rancangan Layar Form Menu Model EOQ
66
E. Form Menu Model Fuzzy
Pada
layar
ini,
user
akan
dapat
mengetahui
Model
Fuzzy.
Untuk
memudahkannya user dapat mencari kode perhitungan yang sudah pernah disimpan sebelumnya. Hal ini dapat di lihat pada gambar 3.20, di mana ada sebuah drop down box yang berisi semua kode perhitungan yang ada. Setelah menentukan kode perhitungan, maka untuk melakukan perhitungan user dapat menekan tombol hitung data. Untuk Model Fuzzy akan dihasilkan 3 jenis perhitungan yakni perhitungan untuk model Linear, model Parabolic dan model Cubic. Setelah perhitungan selesai maka user dapat melihat hasilnya dan memilih apakah ingin menyimpan hasilnya ke dalam database atau tidak. Jika ingin menyimpannya, maka user dapat menekan tombol simpan ke database.
67 Berikut adalah rancangan layar dari form menu Model Fuzzy. Aplikasi optimasi pelatihan sumberdaya manusia – Fuzzy Model Data
Model
Analisis
Gambar 3.20. Rancangan Layar Form Menu Model Fuzzy
68
F. Form Menu Analisis Komparasi dua Model
Pada layar ini, user akan dapat mengetahui hasil perhitungan untuk Model EOQ dan Model Fuzzy. Untuk memudahkannya user dapat mencari kode perhitungan yang sudah pernah disimpan sebelumnya. Hal ini dapat dilihat pada gambar 3.21, di mana ada sebuah drop down box yang berisi semua kode perhitungan yang ada. Setelah menentukan kode perhitungan maka untuk melakukan perhitungan user dapat menekan tombol hitung data. Berikut adalah rancangan layar dari form menu Analisa komparasi Dua model.
Gambar 3.21. Rancangan Layar Form Menu Analisis komparasi 2 model
69
3.5.4. Diagram Transisi (State Transition Diagram)
Diagram transisi memberikan keterangan kepada sistem tentang apa yang harus dikerjakan (action) dan kondisi (state) tertentu. Kondisi adalah suatu event pada external environment yang dapat dideteksi oleh sistem misalnya sinyal, interrupt atau data. Hal ini akan menyebabkan perubahan terhadap state dari aktivitas x ke aktivitas y. Action adalah hal yang dilakukan oleh sistem bila terjadi perubahan state atau data. Action akan menghasilkan output, message display pada layar, menghasilkan kalkulasi dan lain–lain. A. STD Menu Utama Lingkungan Windows Tutup Aplikasi
Jalankan Program
Kembali ke lingkungan Windows
Tampil Menu utama
Menunggu plihan Menu utama Klik di area lain Pilih menu Data Tampil menu Data
Klik di area lain
Klik di area lain
Kembali ke menu utama Pilih menu Model
Kembali ke menu utama
Kembali ke menu utama
Pilih menu Analisa
Tampil menu Model Tampil menu Analisa
Menunggu plihan Menu Data
Menunggu plihan Menu Model
Gambar 3.22. STD Menu Utama
Menunggu plihan Menu Analisa
70 B. STD Sub Menu Data
Pilih Menu data Tampil Menu utama Menunggu plihan Sub Menu data Klik di area lain Selesai Pilih Sub menu Data Perhitungan Baru
Selesai Kembali ke menu utama
Kembali ke menu utama
Tampil Form Data Perhitungan Baru
Kembali ke menu utama
Pilih Sub menu Buka data perhitungan lama Tampil Form buka data perhitungan lama
Menunggu User Memasukan data perhitungan
Menunggu User memilih data perhitungan
Menunggu plihan Menu Utama
Gambar 3.23. STD Sub Menu Data C. STD Sub Menu Model
Pilih Menu Model Tampil Menu utama Menunggu plihan Sub Menu Model Klik di area lain Selesai Pilih Sub menu Model Fuzzy
Selesai Kembali ke menu utama
Kembali ke menu utama
Tampil Form Model Fuzzy
Kembali ke menu utama
Pilih Sub menu Model EOQ Tampil Form Model EOQ
Menunggu User memilih Kode Perhitungan
Menunggu User memilih Kode Perhitungan
Gambar 3.24. STD Sub Menu Model
Menunggu plihan Menu Utama
71 D. STD Sub Menu Analisis
Pilih Menu Analisa Tampil Menu utama Menunggu plihan Sub Menu Analisa Klik di area lain Selesai Kembali ke menu utama
Kembali ke menu utama
Pilih Menu Analisa
Tampil Form Analisa Komparasi 2 model
Menunggu User memilih Kode Perhitungan
Gambar 3.25. STD Sub Menu Analisis
Menunggu plihan Menu Utama
71 3.5.5 Struktur Basis Data
Gambar 3.26. Rancangan Struktur basis data