BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Setiap akhir tahun, perusahaan membuat laporan keuangan yang digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan selama periode berjalan. Laporan keuangan adalah salah satu informasi yang paling penting dalam mengukur tingkat kinerja suatu perusahaan yang berguna bagi para pemakai laporan keuangan. Laporan keuangan yang disusun oleh manajemen perusahaan meliputi laporan posisi keuangan (neraca), laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan tetapi untuk entitas yang menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif maka entitas tersebut harus membuat laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif. Para pemakai keuangan berasal dari pihak internal dan pihak eksternal. Pihak internal yang membutuhkan informasi dari laporan keuangan adalah pihak manajemen dan karyawan perusahaan. Pihak internal membutuhkan informasi dari laporan keuangan untuk pengendalian internal perusahaan dan mengevaluasi kinerja perusahaan. Sedangkan pihak eksternal yang membutuhkan informasi dari laporan keuangan adalah investor (pemegang saham), kreditor, pemasok, pemerintah, dan masyarakat. Pihak eksternal membutuhkan informasi dari laporan keuangan untuk pengambilan keputusan dalam berinvestasi pada suatu perusahaan.
Pada saat ini, perusahaan membutuhkan tambahan modal yang berguna untuk mendorong kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan menawarkan kepemilikan perusahaan kepada masyarakat atau publik. Masyarakat sebagai pihak eksternal perusahaan menilai kinerja keuangan perusahaan dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan tersebut karena laporan keuangan mencerminkan gambaran kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan akan mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat
dalam
menanamkan modalnya. Pasar modal berfungsi sebagai sarana untuk mengalirkan dana yang berasal dari masyarakat menuju ke segala sektor kegiatan yang melaksanakan investasi, sehingga dana yang diperoleh dapat digunakan sebaik-baiknya (Nugroho, 2012). Dalam aktivitas pasar modal pihak yang memiliki dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (emiten) mempunyai kebutuhan yang berbeda. Bagi pihak yang memiliki dana (investor) pasar modal adalah salah satu alternatif untuk melakukan investasi dana memperoleh keuntungan yang optimal. Sedangkan bagi pihak yang membutuhkan dana (emiten) pasar modal adalah salah satu alternatif untuk memperoleh tambahan dana. Pasar modal dapat meningkat dikarenakan adanya tingkat kepercayaan masyarakat dalam menanamkan modalnya di pasar modal. Investor dapat memperkirakan tingkat pengembalian yang akan didapatnya dengan melihat laporan keuangan perusahaan. Menurut Jogiyanto (dalam Nugroho, 2012), jika semakin tinggi risiko yang ditanggung oleh investor maka semakin tinggi juga return (tingkat pengembalian) yang akan didapatkan oleh investor.
Sekuritas yang sering dipilih oleh para investor adalah saham. Saham menurut Sunariyah (2006:127) adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Saham yang diharapkan oleh para investor adalah saham yang memberikan return yang tinggi. Return saham sangat penting bagi perusahaan yang digunakan untuk tolak ukur dari suatu perusahaan. Jika tingkat pengembalian yang akan didapatkan investor tinggi dalam suatu perusahaan, maka para investor akan berlomba-lomba menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Analisis rasio merupakan salah satu analisis keuangan yang paling populer dan banyak digunakan untuk menyediakan pandangan terhadap kondisi yang mendasari (Wild et al., 2008: 36). Rasio keuangan terdiri dari rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio pasar yang berguna untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari current ratio merupakan rasio likuiditas, total assets turn over merupakan rasio aktivitas, debt to equity ratio merupakan rasio solvabilitas, return on assets dan return on equity merupakan rasio profitabilitas, dan price earnings ratio merupakan rasio pasar. Menurut hasil penelitian yang dilakukan Ramona (2009) dengan judul “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada PerusahaanPerusahaan Elektronik yang Listed di Bursa Efek Nasdaq Amerika Serikat” menunjukkan ROA yang tidak berpengaruh terhadap return saham tetapi hasil tersebut bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugroho dan
Daljono (2013) dan Farkhan dan Ika (2012) dimana ROA mempunyai pengaruh terhadap return saham. Dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya masih terdapat perbedaan hasil penelitian mengenai rasio keuangan terhadap return saham. Oleh karena itu, penelitian ini akan melakukan pengujian ulang atas pengaruh rasio keuangan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2012 dimana perusahaan manufaktur yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan food and beverages.
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka perumusan masalah yang diajukan sebagai berikut: 1.
Apakah Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap return saham?
2.
Apakah Total Assets Turn Over (TATO) berpengaruh terhadap return saham?
3.
Apakah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap return saham?
4.
Apakah Return on Assets (ROA) berpengaruh terhadap return saham?
5.
Apakah Return on Equity (ROE) berpengaruh terhadap return saham?
6.
Apakah Price Earnings Ratio (PER) berpengaruh terhadap return saham?
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui pengaruh Current Ratio (CR) terhadap return saham.
2.
Untuk mengetahui pengaruh Total Assets Turn Over (TATO) terhadap return saham.
3.
Untuk mengetahui pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap return saham.
4.
Untuk mengetahui pengaruh Return on Assets (ROA) terhadap return saham.
5.
Untuk mengetahui pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap return saham.
6.
Untuk mengetahui pengaruh Price Earnings Ratio (PER) terhadap return saham.
1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Kontribusi Praktis Bagi para investor, hasil penelitian diharapkan dapat digunakan untuk dasar dalam melakukan jual-beli saham di pasar modal. Dan bagi perusahaan, diharapkan hasil penelitian berguna untuk menentukan strategi-strategi yang dapat meningkatkan total return saham perusahaan. 1.4.2. Kontribusi Teoritis Hasil penelitian mempunyai manfaat sebagai bahan penelitian selanjutnya untuk mengetahui faktor-faktor yang lebih spesifik mempengaruhi return saham dan menambah pengetahuan mengenai analisis rasio keuangan terhadap return saham.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian Agar penelitian ini dapat memberikan gambaran pemahaman yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka dalam penelitian ini diadakan pembatasan lingkup penelitian. Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah menganalisis keenam rasio keuangan terhadap return saham yang ada pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.