BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Permasalahan Menurut hasil survei tahun 2010 oleh Jabodetabek Urban Transportation
Policy Integration, pengguna kendaraan bermotor khususnya sepeda motor naik dari 21,2% menjadi 48,7%. Hal ini secara tidak langsung akan mempengaruhi permintaan akaan sparepart kendaraan bermotor. Industri sparepart merupakan salah satu industri prioritas nasional yang masih prospektif untuk berkembang. Berdasarkan hasil survei tersebut, maka Indonesia menjadi pasar yang sangat potensial untuk mengembangkan industri sparepart. Dalam pasar global, produk sparepart masih diperhitungkan, dilihat dari tingkat permintaan kendaraan bermotor yang semakin meningkat sehingga mempengaruhi tingkat permintaan sparepart kendaraan bermotor di dunia industri kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor. Melihat hal tersebut, maka dapat dipastikan bahwa permintaan akan segala produk kendaraan bermotor dipastikan terus meningkat, sehingga perusahaanperusahaan yang bergerak dalam industri otomotif, terfokus pada perusahaan yang memproduksi sparepart motor, haruslah memiliki manajemen operasional yang baik agar dapat memenuhi permintaan pasar yang cenderung meningkat tersebut. Manajemen operasional itu sendiri menurut Heizer dan Render (2009), adalah serangkaian aktifitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. Pada dasarnya manajemen operasional diperlukan oleh perusahaan karena apabila manajemen operasional pada suatu perusahaan buruk maka dapat menyebabkan kerugian-kerugian, terutama kerugian di bidang finansial. Namun manajemen operasional tidak hanya membahas mengenai keuangan atau finansial, tetapi juga membahas mengenai bagaimana perusahaan dapat memenuhi permintaan pasar secara tepat waktu. Apabila perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan pasar secara tepat waktu, maka besar kemungkinan konsumen akan kecewa dan berpindah ke pesaing. Hal inilah yang terjadi pada PT Erijo Bersaudara Teknik. PT Erijo Bersaudara Teknik yang didirikan pada tahun 1990 dan berlokasi di Jalan Albumindo KM 5 No. 36, Tangerang. PT Erijo Bersaudara Teknik bergerak dibidang Metal Press Part Product, Compound atau Progresive Dies Brass Nepple,
1
2
Deep Drawing, dan Injection Molding. Produk-produk yang dihasilkan oleh PT Erijo Bersaudara Teknik yaitu berbagai jenis suku cadang sepeda motor, yaitu wire harness clip, joint exhaust pipe, pedal A, dan pedal B. Masalah yang ditemukan dalam PT Erijo Bersaudara Teknik adalah banyaknya komplain konsumen mengenai waktu produksi yang lama, terutama pada produk wire harness clip. Menurut wawancara kepada manajer operasional pada PT Erijo Bersaudara Teknik, Pak Sandri, menjelaskan bahwa memang permintaan konsumen akan produk wire harness clip sangat tinggi pada beberapa bulan terakhir, sedangkan kapasitas produksi yang dapat dicapai perusahaan tidak dapat memenuhi kuantitas permintaan itu sendiri, sehingga perusahaan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memproduksi sejumlah permintaan pasar tersebut, dan sedangkan konsumen membutuhkan produk tersebut dalam jangka waktu yang relatif singkat.
Tabel 1.1. Jumlah Komplain Konsumen Bulan
Jumlah Permintaan
Jumlah Komplain
Juni 2013
63,000
16
Juli 2013
75,000
13
Agustus 2013
65,000
11
September 2013
90,000
26
Oktober 2013
76,000
19
November 2013
60,000
21
Desember 2013
70,000
31
Sumber: Data Sekunder, PT Erijo Bersaudara Teknik
Dari tabel di atas, terlihat bahwa jumlah komplain konsumen memang terus mengalami peningkatan dari bulan Juni 2013 sebanyak 16 komplain hingga bulan Desember 2013 telah mencapai 31 komplain. Hal ini membuktikan bahwa memang konsumen merasakan adanya keterlambatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan. Pada dasarnya, menurut bapak Aman selaku pemilik perusahaan, tidak semua konsumen mengejar waktu produksi, namun ada beberapa konsumen yang masih mau mengikuti kapasitas waktu produksi yang dijalankan oleh perusahaan. Namun, permasalahan lain ternyata timbul juga karena biaya produksi yang tinggi disebabkan
3
oleh sistem produksi yang masih menggunakan jam kerja reguler di mana jam kerja reguler perusahan sebanyak 8 jam (2.955 unit), sedangkan apabila konsumen meminta lebih dari 2.955 unit, perusahaan menggunakan hari berikutnya untuk menyelesaikan permintaan tersebut. Menurut penelitian terdahulu yang dijalankan oleh Sukendar, Irwan (2008) dijelaskan bahwa perusahaan sebenarnya memiliki dua alternatif untuk menyelesaikan permintaan dalam hari yang sama yaitu lembur dan subkontrak.
Gambar 1.1. Rasio Keuntungan PT Erijo Bersaudara Teknik Sumber: Data Sekunder, PT Erijo Bersaudara Teknik
Dari grafik di atas, terlihat bahwa rasio keuntungan perusahaan memang tidak mengalami peningkatan yang pesat dimana pada awal tahun 2013 mencapai kisaran 43 juta pada akhir tahun 2013 tetap pada kisaran 43 juta, di lain sisi, permintaan terus mengalami peningkatan yang sebelumnya telah dijelaskan pada tabel 1.1. Menurut penelitian yang dijalankan oleh Kissani, Ilham (2012), dijelaskan bahwa ternyata untuk dapat meminimalisasi biaya produksi, perusahaan dapat menggunakan chase strategy atau chase current demand, dimana chase current demand itu sendiri menurut Heizer dan Render (2009) adalah strategi perencanaan yang menetapkan produksi sama dengan prediksi permintaan (produksinya disesuaikan dengan permintaan). Strategi ini mencoba untuk mencapai tingkat output untuk setiap periode yang memenuhi prediksi permintaan untuk periode tersebut. Permasalahan terakhir yang dialami perusahaan adalah hingga saat ini perusahaan tidak mengetahui kuantitas permintaan dari pasar untuk jangka
4
menengah di masa depan, dikarenakan saat ini seluruh pemenuhan permintaan dilakukan dengan sistem make to order atau melakukan produksi hanya jika konsumen melakukan pemesanan. Dari uraian-uraian, teori, permasalahan, dan bukti-bukti yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penelitian ini akan dilanjutkan guna melakukan perhitungan dengan metode perencanaan agregat pada PT Erijo Bersaudara Teknik, dan selanjutnya penelitian ini akan diberi judul: “Analisa Perencanaan Agregat Untuk Meminimalisasi Biaya Produksi Pada PT Erijo Bersaudara Teknik”
1.2.
Formulasi Masalah Melihat dari latar belakang permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya,
maka formulasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana perhitungan peramalan permintaan pada PT Erijo Bersaudara Teknik untuk tahun 2014? 2. Bagaimana perhitungan perencanaan agregat pada PT Erijo Bersaudara Teknik dengan pendekatan chase current demand? 3. Rekomendasi strategi apakah yang dapat diterapkan kepada PT Erijo Bersaudara Teknik guna meminimalisasi biaya dan meningkatkan efektifitas waktu produksi?
1.3.
Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup pada penelitian ini mencakup perencanaan agregat pada PT
Eriko Bersaudara Teknik yang berguna untuk mencari biaya produksi terendah serta waktu tercepat, selanjutnya, penelitian ini tidak membahas implementasi strategi yang direkomendasikan kepada perusahaan dari hasil pengolahan data
1.4.
Tujuan Penelitian Dari formulasi masalah dan ruang lingkup penelitian yang telah dipaparkan di
atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk memberikan perhitungan peramalan permintaan pada PT Erijo Bersaudara Teknik untuk tahun 2014. 2. Untuk memberikan perhitungan perencanaan agregat pada PT Erijo Bersaudara Teknik dengan pendekatan chase current demand.
5
3. Untuk memberikan rekomendasi strategi yang dapat diterapkan kepada PT
Erijo
Bersaudara
Teknik
guna
meminimalisasi
biaya
dan
meningkatkan efektifitas waktu produksi.
1.5.
State of The Art Penulisan ini dilakukan dengan acuan penelitian terdahulu, antara lain:
Tabel 1.2. State of The Art Penelitian 1
Penelitian 2
Penelitian 3
Peneliti,
Sillekens Thomas,
Hoover, Jim (2009)
Munawar, Aang
tahun
Koberstein Achim,
(2003)
and Suhl Leena (2010) Judul
Aggregate Production
How to Track
Penerapan Metode
Planning in the
Forecast Accuracy
Peramalan Penjualan
Automotive Industry
to Guide Forecast
sebagai Dasar
with Special
Process
Penetapan Rencana
Consideration of
Improvement
Produksi (Studi Kasus
Workforce Flexibility
di PT Varia Industri Tirta)
Metode
Perencanaan Agregat
Peramalan
Peramalan
Hasil
Metode Heuristik
Ketepatan peramalan Metode Regresi
merupakan metode
memiliki pengaruh
Linier adalah metode
yang tepat untuk
yang besar terhadap
yang dapat digunakan
menyelesaikan
biaya produksi.
untuk meramalkan
masalah biaya
penjualan pada suatu
produksi.
perusahaan. Sumber : penelitian terdahulu