BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi di zaman modern ini telah memunculkan social
media yang menyediakan wadah komunitas-komunitas dengan skala kecil dan skala besar baik antar daerah maupun antar Negara. Komunitas tersebut adalah sekumpulan orang yang memiliki kesamaan minat, hobi, dan lain-lain. Internet atau biasa disebut dengan dunia maya kini menjadi kebutuhan bagi masyarakat terutama bagi para penggunanya. Kemudahan yang diberikan internet ini membuat manusia memiliki ketergantungan / candu terhadap penggunaan internet setiap harinya yang didukung oleh kecanggihan teknologi smartphone, gadget dan perangkat elektronik lainnya. Tidak hanya pribadi, social media pun dimanfaatkan perusahaan untuk menjadi salah satu alat promosi yang efektif karena dapat di akses oleh siapa saja, sehingga jaringan promosi bisa lebih luas. Social media menjadi bagian yang sangat diperlukan oleh pemasaran bagi banyak perusahaan dan merupakan salah satu cara terbaik untuk menjangkau pelanggan dan klien. “Social media, along with a global recession has led companies, organizations, and governments to figure out how to accomplish more with less money- to get their messages out there and talked about, without spending money as many dollars on declining media like television, radio and print”. (Kerpen 2011:4). Sesuai kutipan diatas, dapat di artikan bahwa social media sejalan dengan resesi global telah mengarahkan perusahaan-perusahaan organisasi dan pemerintah untuk mencari tahu bagaimana mencapai lebih dengan sedikit uang agar pesan bisa tersampaikan dan dibicarakan tanpa menghabiskan dollar yang banyak tanpa menggunakan media seperti televisi, radio dan media cetak. Di Indonesia sendiri, hampir semua perusahaan telah menggunakan social media terutama perusahaan yang bergerak di bidang fashion. Ada banyak alasan mengapa perusahaan menggunakan social media, dari data di GlobalWeb Indeks 1
2 tahun 2012 hanya 59% dari perusahaan yang disurvei menggunakan media sosial untuk berinteraksi dengan pelanggan, 49% untuk beriklan karena penurunan penjualan, dan 35% untuk meneliti pelanggan. Sekitar 30% menggunakan social media untuk meneliti pesaing, produk dan layanan baru, atau berkomunikasi dengan karyawan. Salah satu perusahaan yang menggunakan social media adalah PT Warna Mardhika dengan merek Hammer. Merek Hammer adalah merek lokal dari Indonesia yang menjual pakaian casual dengan bahan berkualitas yang di design modern. Merek Hammer sudah cukup di kenal dan di minati oleh masyarakat khususnya masyarakat yang berada dikota-kota besar seperti Jakarta, Medan, Surabaya, dan Jogjakarta. Merek Hammer ini sudah terbentuk sejak tahun 1987 namun dikenal dengan pakaiannya yang kaku dan lebih ditujukan untuk laki-laki dewasa. Pusat store Hammer terletak di Pondok Indah Mall 1 Ground Floor, Jakarta Selatan. Merek yang sudah ada selama 27 tahun ini bisa dibilang telah kehilangan popularitasnya seiring perkembangan zaman yang semakin modern, juga dengan munculnya brand-brand terkenal dari luar negeri. Oleh karena itu, pada September 2013 lalu, Hammer merubah koleksi pakaiannya menjadi sangat modis dan modern. Selain itu, cara yang ditempuh adalah dengan melakukan Pass strategy dari konsep Marketing Public Relations. Marketing Public Relations merupakan perpaduan dari penerapan program atau strategi pemasaran (marketing strategy implementation) dengan aktifitas kerja public relations (work program of public relations) dimana dalam pelaksanaannya terdapat tiga strategi yaitu Pull Strategy, Push Strategy, dan Pass Strategy. Pull Strategy merupakan kekuatan untuk menarik perhatian publik, Push Strategy adalah kekuatan untuk mendorong berhasilnya pemasaran dan Pass Strategy merupakan kekuatan untuk mempengaruhi persepsi publik yang menguntungkan. “Social media kini banyak dimanfaatkan oleh marketing, dan itu merupakan sebuah strategi untuk meningkatkan media social seperti Facebook, Twitter dan sosial media lainnya”. (Evans, 2010). Social media adalah salah satu alat yang termasuk dalam Pass Strategy, dimana tujuannya adalah untuk mempengaruhi persepi publik terhadap suatu merek. Wilcox dan Cameron (2006) dalam Wenats (2012:112). Sayangnya, pihak Hammer sendiri belum bisa memanfaatkan social media dengan maksimal karena keterbatasan sumber daya manusia dan pengetahuan. Oleh karena
3 itu, Hammer menggunakan jasa PT Kolibriium Kreasi Media untuk bisa melakukan strategi MPR melalui pengelolaan akun social media (Facebook & Twitter) yang baru dibuat pada bulan September 2013 oleh pihak Hammer dan mulai di kelola oleh PT Kolibriium Kreasi Media pada bulan January 2014. Facebook dan Twitter sendiri dipilih karena keduanya merupakan social media yang berkembang paling pesat dalam pertumbuhan penggunanya. Pengguna aktif facebook melewati angka 1,19 miliar, pengguna twitter pada bulan Oktober 2013 lalu menjadi pengguna terbanyak ketiga di dunia. Menurut data (GlobalWeb Index, 2014) pengguna akun twitter mencapai 904 juta dan Indonesia menyumbang sekitar 6,5% atau sekitar 58,7 juta akun. Bahkan Indonesia selalu berhasil memasukan sebuah hastag (topik perbincangan) menjadi trending topics di twitter. Trending topics adalah topik yang paling banyak di-tweet (diperbincangkan oleh para pengguna twitter di seluruh dunia). Data-data tersebut menunjukan bahwa saat ini terbuka kesempatan yang luas bagi brand/ produk diperbincangkan di social media. Pontus Sonnerstedt, Direktur Senior Pengembangan Bisnis Yahoo! Asia Tenggara mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar periklanan terbesar di Asia Tenggara sehingga bisa dilihat bahwa Indonesia memiliki pangsa pasar online terbesar di Asia tenggara. Hampir setiap perusahaan di Indonesia telah menyadari kekuatan social media. Jika suatu perusahaan dapat memaksimalkan social media untuk kegiatan promosi bahkan branding maka hal tersebut dapat menjadi kekuatan untuk dapat memberi kepuasan bagi konsumen maupun calon konsumen. Penting bagi Hammer untuk dapat memaksimalkan fungsi dan kegunaan social media dengan menggunakan jasa perusahaan E-Commerce tersebut. Untuk itulah penelitian ini ditulis dengan STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS DALAM PENGELOLAAN AKUN SOCIAL MEDIA (STUDI KASUS : MEREK HAMMER OLEH PT KOLIBRIIUM KREASI MEDIA).
4 Fokus Penelitian Penelitian ini berfokus pada strategi marketing public relations dalam pengelolaan akun social media Facebook dan Twitter merek Hammer oleh PT Kolibriium Kreasi Media dari bulan January sampai bulan April 2014.
1.2 Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana strategi Marketing Public Relations dalam pengelolaan akun social media (Facebook dan Twitter) merek Hammer oleh PT Kolibriium Kreasi Media? 2. Apa saja hambatan yang ditemukan dalam pelaksanaan pengelolaan akun social media (Facebook dan Twitter) merek Hammer oleh PT Kolibriium Kreasi Media?
1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.3.1
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui strategi Marketing Public Relations dalam pengelolaan akun social media (Facebook dan Twitter) merek Hammer oleh PT Kolibriium Kreasi Media. 2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang ditemukan dalam pengelolaan akun Facebook dan Twitter merek Hammer serta menjabarkan solusi untuk menangani hambatan tersebut.
1.3.2
Manfaat Penelitian
1.3.2.1 Manfaat Akademis a. Belum ada penelitian sebelumnya untuk mengelola akun social media untuk pengembangan produk, dan adanya pengaruh social media terhadap awareness. b. Menambah wawasan bagi pembaca mengenai bagaimana pengelolaan akun social media yang baik dan menjadikan tulisan ini referensi bagi pengembangan skill.
5 1.3.2.2 Manfaat Praktis a. Penelitian ini bisa dijadikan tolak ukur perusahaan yang mau berkiprah di social media agar mendapat pengetahuan tentang pengelolaan social media yang baik. b. Memberi masukan untuk PT Kolibriium Kreasi Media terhadap solusi atas hambatan-hambatan yang terjadi.
1.3.2.3 Masyarakat/ Umum a. Kiranya melalui penelitian ini, masyarakat mendapatkan pengetahuan tentang pengelolaan social media yang efektif. b. Mampu memahami manfaat dari social media itu sendiri dan menambah wawasan mengenai hambatan- hambatan yang mungkin terjadi.
1.4 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian dibagi menjadi 5 bab, yakni : Bab 1 Pendahuluan Meliputi latar belakang mengenai mengapa social media penting bagi perusahaan dan bagaimana PT Kolibriium menggunakan strategi MPR dalam pengelolaan akun social media Facebook dan Twitter merek Hammer. Fokus penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab 2 Kajian Pustaka Dalam bab ini, peneliti akan menggunakan penelitian-penelitian sebelumnya yang berupa 6 penelitian, 5 berasal dari jurnal internasional dan 2 dari sumber lokal. Selain itu, peneliti akan menggunakan landasan konseptual berupa konsep-konsep yang berkaitan dengan Marketing Public Relations, New Media dan Social media. Penulis juga akan menuliskan kerangka konsep penelitian kualitatif dalam bentuk grafik, yang diadopsi dari hasil-hasil jurnal sebelumnya dan hanya menggambarkan alur proses berpikir dan tidak menghubungkan satu unsur dengan unsur lain.
6 Bab 3 Metodologi Penelitian Berisi metodologi penelitian yang meliputi pendekatan penelitian kualitatif, tipe/jenis penelitian kualitatif deskriptif, metode penelitian riset, teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka, observasi dan wawancara; teknik analisis data menggunakan analisis reduksi,data display, penarikan kesimpulan; dan teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Bab 4 Hasil Penelitian Pada bab ini, penulis akan menyajikan gambaran obyek penelitian yaitu profil perusahaan PT Warna Mardhika merek Hammer dan PT Kolibriium Kreasi Media; hasil penelitian dari strategi MPR dalam pengelolaan akun social media Facebook dan Twitter merek Hammer serta pembahasan mengenai karakteristik social media yang sudah tercipta dari strategi yang ada. Bab 5 Penutup Pada bab ini, penulis akan memberi 3 simpulan sesuai pertanyaan penelitian dan saran yang didasarkan pada hasil penelitian ini.