BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian Perusahaan didirikan dengan tujuan utama yaitu untuk mencari keuntungan,
profit atau laba. Kemudian dalam tujuan ekonomisnya, perusahaan memiliki tanggung jawab besar seperti tanggung jawab dalam mempertahankan eksistensi usaha, memusatkan perhatian pada kebutuhan masyarakat seperti kualitas dan kuantitas barang serta harga suatu produk (Felicia, 2014). Dan tujuan sosial dari pendirian perusahaan adalah memerhatikan keinginan investor, kesejahteraan karyawan, penyedia faktor-faktor produksi serta pemberian kontribusi kepada masyarakat luas (Purnasiwi, 2011). Perusahaan memiliki orientasi untuk memperoleh pengakuan sosial dan memaksimalkan kekuatan keuangannya dalam jangka panjang, untuk itu perusahaan berusaha untuk membangun citra yang baik di masyarakat dengan memberikan perhatiannya kepada lingkungan atau tanggung jawab sosial, yang lebih dikenal dengan CSR (Corporate Social Responsibility). CSR adalah tanggung jawab sebuah organisasi terhadap dampak dari keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat; mempertimbangkan harapan pemangku kepentingan, sejalan dengan hukum yang ditetapkan dan norma-norma perilaku internasional; serta terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh (ISO 26000, dalam Fahmi, 2015). CSR berhubungan erat dengan ilmu akuntansi yang berfungsi sebagai alat dalam mengungkapkan aktivitas sosialnya secara transparan dalam bentuk laporan keuangan. Laporan tahunan perusahaan akan menjadi salah satu pedoman bagi para investor untuk melakukan investasi di suatu perusahaan. Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan di dalam laporan tahunan dapat menunjukkan tingkat transparansi dan akuntabilitas perusahaan. Semakin banyak bentuk pertanggung jawaban yang dilakukan perusahaan terhadap lingkungannya, image perusahaan menjadi meningkat. Investor lebih berminat pada perusahaan yang memiliki citra yang baik di masyarakat karena
1
2 semakin baiknya citra perusahaan maka loyalitas konsumen semakin tinggi, sehingga dalam waktu lama penjualan perusahaan akan membaik dan profitabilitas perusahaan juga meningkat. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham perusahaan akan meningkat. Di Indonesia dalam menyikapi kesadaran terhadap CSR, pemerintah telah mengeluarkan peraturan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007, pasal 74 tentang Perseroan Terbatas (UU PT) yang menyatakan bahwa setiap perusahaan yang bergerak/menjalankan usahanya berkaitan dengan sumber daya alam wajib melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Selain itu, berdasarkan Undangundang Penanaman Modal No.25 tahun 2007 pasal 15 dan 34 disebutkan bahwa perusahaan yang tidak melaksanakan CSR akan dikenakan sanksi administratif berupa peringatan tertulis, pembatalan kegiatan usaha, pembekuan kegiatan usaha, dan yang terakhir adalah pencabutan izin kegiatan (Sunaryo, 2013 dalam Marcellyna, 2015). Pengungkapan CSR merupakan proses memberikan informasi yang dirancang untuk debit akuntabilitas sosial yang dilakukan oleh perusahaan yang menjalankan tanggung jawab sosial termasuk pengungkapannya dalam laporan keuangan sebagai publikasi khusus atau bahkan sebagai iklan yang berorientasi sosial. Perwujudan CSR dipandang sebagai cara manajemen berinteraksi dengan masyarakat luas untuk mempengaruhi persepsi eksternal tentang organisasi mereka. Beberapa penelitian tentang pengungkapan corporate social responsibility telah dilakukan dengan menjabarkan berbagai faktor penyebabnya dan dengan hasil yang berbeda-beda, sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini kembali. Faktor-faktor yang kemungkinan menyebabkan pengungkapan corporate social responsibility yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, likuiditas dan pengungkapan media. Faktor pertama yang berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility adalah ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan sebuah penilaian atau skala yang digunakan terhadap perusahaan untuk menentukan besar kecilnya suatu entitas. Perusahaan dengan skala besar akan cenderung lebih banyak mengungkapkan kegiatan CSR nya apabila dibandingkan dengan perusahaan berskala kecil (Kristi, 2013). Menurut Yao, Wang dan Song (2011), semakin besar suatu perusahaan maka akan semakin disorot oleh para stakeholder. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kamil dan Herusetya (2012) dan Untoro (2013) menunjukkan
3 bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility. Sedangkan hasil penelitian Setyono (2014) dan Pradnyani dan Sisdyani (2014) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
pengungkapan
corporate
social
responsibility. Faktor kedua yang berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility adalah profitabilitas. Tingkat profitabilitas dapat menunjukkan seberapa baik pengelolaan manajemen perusahaan. Oleh sebab itu semakin tinggi tingkat profitabilitas, maka semakin rinci pula informasi yang diberikan oleh manajer, sebab pihak manajemen ingin meyakinkan investor tentang profitabilitas perusahaan. Dalam keterkaitan profitabilitas, Nur dan Priantinah, (2012) menyatakan bahwa suatu perusahaan yang memilki profit besar harus aktif melakukan CSR. Dengan profitabilitas yang tinggi, akan memberikan kesempatan yang lebih kepada manajemen dalam mengungkapkan serta melakukan program CSR. Oleh karena itu, semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar pula pengungkapan informasi sosial. Hasil penelitian yang dilakukan Felicia (2014), Roitto (2013) dan Setyono (2014) menunjukkan adanya hubungan positif antara
profitabilitas
perusahaan
dengan
pengungkapan
corporate
social
responsibility. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Chuzairi (2013) dan Kamil dan Herusetya (2012) tidak menemukan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat profitabilitas dengan pengungkapan corporate social responsibility. Faktor ketiga yang berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility adalah ukuran dewan komisaris. Dewan komisaris merupakan wakil shareholder dalam perusahaan yang berbadan hukum perseroan terbatas yang berfungsi mengawasi pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan oleh manajemen. Dewan komisaris dapat memberikan pengaruh yang cukup kuat untuk menekan manajemen perusahaan untuk mengungkapkan CSR pada laporan tahunan perusahaan, sehingga perusahaan yang memiliki ukuran dewan komisaris yang lebih besar akan lebih banyak mengungkapkan informasi mengenai CSR. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pradnyani dan Sisdyani (2014) dan Fahmi (2015) menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility. Namun, hasil penelitian yang dilakukan oleh Pratama dan Yulianto (2015) dan Hafriyanti (2015) menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility.
4 Faktor keempat yang berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility adalah likuiditas. Likuiditas perusahaan menunjukkan sejauh mana perusahaan dapat mendanai kegiatan operasional perusahaan dan melunasi kewajiban jangka pendeknya. Tingkat likuiditas dapat dipandang dari dua sisi yang berbeda, sisi yang pertama yaitu tingkat likuiditas yang tinggi akan menunjukkan kondisi keuangan perusahaan yang kuat, dan di sisi lain likuiditas dipandang sebagai ukuran kinerja manajemen dalam mengelola keuangan perusahaan (Fahmi, 2012 dalam Putri dan Christiawan, 2014). Oleh karena itu, maka perusahaan yang memiliki likuiditas yang tinggi akan cenderung melakukan pengungkapan informasi yang lebih luas untuk menunjukkan bahwa perusahaan ada dalam kondisi baik dan memperoleh pencapaian kinerja manajemen yang efektif. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Christiawan (2014) dan Putri (2014) menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan corporate social responsibility. Namun, hasil penelitian yang dilakukan oleh Felicia (2014) dan Hussainey, Elsayed dan Marwa (2011) tidak menemukan adanya pengaruh likuiditas terhadap pengungkapan corporate social responsibility. Faktor kelima yang berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility adalah pengungkapan media. Pengkomunikasian CSR melalui media akan meningkatkan reputasi perusahaan di mata masyarakat. Media merupakan pusat perhatian masyarakat luas mengenai sebuah perusahaan (Yao, Wang dan Song, 2011). Perusahaan bisa mengungkapkan aktivitas corporate social responsibility melalui berbagai media. Dengan mengkomunikasikan corporate social responsibility melalui media internet, diharapkan masyarakat mengetahui aktivitas sosial yang dilakukan oleh perusahaan. Ratnasari (2011) menyatakan bahwa media internet (website) merupakan media yang efektif dengan didukung oleh para pemakai internet yang mulai meningkat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ekowati, Prasetyono dan Wulandari (2013) menunjukkan bahwa pengungkapan media berpengaruh positif terhadap pengungkapan corporate social responsibility, akan tetapi hasil penelitian yang dilakukan oleh Fahmi (2015) menunjukkan bahwa pengungkapan media tidak berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility. Dengan melihat beberapa faktor di atas, penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate
5 Social Responsibility (CSR) selama tahun 2013-2014 pada Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia”. 1.2
Rumusan Masalah Penelitian ini dilakukan pada perusahaan makanan dan minuman yang
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2014. Selain itu, penelitian ini juga terfokus pada ukuran perusahaan, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, likuiditas dan pengungkapan media terhadap pengungkapan corporate social responsibility pada perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility? 2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility? 3. Apakah ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility? 4. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility? 5. Apakah pengungkapan media berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility? 6. Apakah semua faktor secara bersama berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social responsibility?
1.3
Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan consumer goods yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2013-2014.
2.
Laporan keuangan yang diteliti adalah laporan keuangan yang telah diaudit dengan corporate social responsibility yang menggunakan standar Global Reporting Initiative (GRI)
3.
Faktor-faktor yang akan diteliti adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, likuiditas dan pengungkapan media.
6 1.4
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengungkapan corporate social responsibility.
2.
Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan corporate social responsibility.
3.
Untuk menganalisis pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap pengungkapan corporate social responsibility.
4.
Untuk menganalisis pengaruh likuiditas terhadap pengungkapan corporate social responsibility.
5.
Untuk menganalisis pengaruh pengungkapan media terhadap pengungkapan corporate social responsibility.
6.
Untuk menganalisis pengaruh seluruh variabel terhadap pengungkapan corporate social responsibility.
1.5
Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini:
1.
Bagi perusahaan / manajemen Penulis berharap agar penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk pengambilan kebijakan keputusan oleh manajemen perusahaan mengenai pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam laporan keuangan yang disajikan.
2.
Bagi ilmu pengetahuan Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi dan perbandingan untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan menambahkan variabel yang jarang diteliti yaitu pengungkapan media.
3.
Bagi investor Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan acuan untuk membuat keputusan investasi dan meningkatkan pemahaman investor tentang tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan.
7 1.6
Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dimana data yang digunakan
berupa data sekunder yang diperoleh dari website resmi www.idx.co.id. Objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2013-2014. Metode pengumpulan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling dimana dalam pengumpulan sampel ini dipilih berdasarkan kriteria tertentu yang sesuai dengan penelitian. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis statistika deskriptif dan regresi logistik. Regresi logistik terdiri dari uji kelayakan model, uji keseluruhan model, uji koefisien determinasi, ketepatan klasifikasi serta uji hipotesis. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20.
1.7
Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini terbagi dalam lima bab yang disusun dengan sistematika
sebagai berikut: BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan skripsi ini sebagai pengantar bagi para pembaca untuk mengetahui gambaran penelitian secara menyeluruh.
BAB 2 : LANDASAN TEORI & PENGEMBANGAN HIPOTESIS Bab ini berisi teori dari berbagai sumber tertulis seperti buku, jurnal ilmiah maupun media cetak dan elektronik yang digunakan peneliti sebagai acuan dalam pembahasan yang berhubungan dengan variabel penelitian ini. Diantaranya terdapat definisi CSR, landasan teori CSR, alasan pentingnya CSR, perkembangan GRI. Bab ini juga membahas tentang hasil-hasil penelitian terdahulu, hipotesis, dan model penelitian.
BAB 3 : METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan, diantaranya adalah jenis dan sumber data, metode pengumpulan sampel, variabel penelitian, dan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini.
8 BAB 4 : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan tentang hasil analisis yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap sampel data yang digunakan dan pembahasan hasil penelitian terkait dengan teori dan hipotesis.
BAB 5 : SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisa dan saran yang diberikan agar dapat dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya.