BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Memasuki era milenium ketiga, negara kita harus mampu menyesuaikan
diri terhadap segala perubahan di berbagai bidang. Seperti halnya dalam bidang pengembangan sumber daya manusia, sektor ini merupakan sektor yang sangat strategis terutama hila dikaitkan dalam upaya menghadapi tantangan era globalisasi yang diwamai dengan persaingan yang semakin ketat. Kunci keberhasilan investasi di bidang sumber daya manusia yang dilakukan di negara-negara yang telah mencapai kemajuannnya dalam bidang ini adalah terletak pada kemampuan mereka mengembangkan sektor pendidikan yang bersifat lebih responsif terhadap kebutuhan pembangunan yaitu membina tingkat kesesuaian yang tinggi antara sek"tor pendidikan dengan kebutuhan di sektor lapangan kerja. Di samping itu terdapat kontrol yang sangat ketat dari pemerintah terhadap kualitas pendidikan. Dalam hal ini, sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memerlukan pengelolaan yang baik, untuk mencapai mutu pendidikan yang berkualitas dan pada prosesnya akan menciptakan pola pengelolaan secara efektif dan efisien. Maka dari itu, administrasi pendidikan sebagai keseluruhan proses kerja sama '
dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materi yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien diharapkan dapat mewujudkannya. Konsep manajemen peserta didik disini yang 1
2
menjadi bahan k~ian untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam mencapai kepuasan siswa, karena didalam manajemen peserta didik ini terdapat pelayananpelayanan yang seharusnya dilaksanakan oleh para pemangku pendidikan, terutama guru sebagai sentral yang secara aktif menghadiri situasi kelas secara kontinyu. Partisipasi guru dalam pelayanan peserta didik sudah merupakan kewajiban dan tanggung jawab guru secara formal. Pelayanan peserta didik perlu penanganan secara serius, karena peserta didik adalah warga sekolah yang menjadi tujuan akhir sebagai "output" atau keluaran yang perlu dipertahankan kualitasnya/lulusannya. Fokus pelayanan peserta didik dari guru bersumber dari kebutuhan peserta didik setiap saat mereka memperoleh pelajaran, baik berupa teori yang ada hubungannya dengan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan artikel Kompasiana pada tgl 22 Agustus 2013 "Mahalnya Biaya Pendidikan, Akibat Tidak Konsisten" Fenomena Mahalnya pendidikan masih menjadi perbincangan dan perrnasalahan masyarakat setiap kali pergantian tahun ajaran. bukan hanya terjadi pada sekolah swasta tetapi juga sekolah yang berstatus negeri. Orangtua siswa harus berftkir kembali untuk melanjutkan anaknya pada jenjang yang lebih tinggi akibat semakin tingginya biaya pendidikan. Padahal pendidikan adalah suatu bentuk hak asasi yang harus dipenuhi dari lembaga atau institusi yang berkewajiban memenuhinya secara merata, sehingga semua masyarakat dalam suatu bangsa tersebut dapat menikmatinya. Bukannya hanya ditujukan untuk orang yang mampu membayamya. Mengingat pentingnya
3
pendidikan untuk semua warga, sehingga posisinya sebagai salah satu bidang yang mendapat perhatian serius dalam konstitusi Negara kita, dan menjadi salah satu tujuan didirikannya Negara Republik Indonesia. Oleh karena itu Negara dalam hal ini pemerintah wajib menyelenggarakan pendidikan secara murah dan bahkan gratis untuk masyarakatnya. B iaya pendidikan di negara kita sebagai konsekuensi logis dari pelaksanaan pendidikan sesuai dengan amanat yang terdapat pada pembukaan UUD 1945, demikian pula batang tubuhnya, khususnya dalam pasal 31, yang kemudian secara lebihjelas diatur dalam Undang-Undang No.2 Tahun 1989 yang mengatur tentang sistem pendidikan nasional, terutama dalam pasal 36 dalam ayat 1,2dan3. Pada ayat 1 disebutkan biaya penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah menjadi tanggungjawab pemerintah. pada ayat 2 disebutkan biaya penyelenggaraan kegiatan pendidikan pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat menjadi tanggungjawab badan/perorangan yang meyelenggarakan satuan pendidikan. Kemudian pada ayat 3 disebutkan bahwa pemerintah dapat memberi bantuan kepada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat sesuai dengan peraturan yang berlaku. Berdasarkan uraian sumber biaya pendidikan seperti yang dikutipkan di atas, maka dapat diketahui bahwa biaya pendidikan di Indonesia bersumber dari pemerintah, badan-badan tertentu, dan perorangan. Pada dasamya, pendidikan
4
dilihat dari segi pelaksanaannya dan pembiayaannya, merupakan tanggungjawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Oalam
sistem
penyelenggaraan
pendidikan
yang
merupakan
tanggungjawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah ini, disebutkan bahwa biaya pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah menjadi tanggungjawab pemerintah, ini bukan berarti bahwa peserta didik bebas dari kewajiban membayar biaya pendidikan, tetapi justru ikut menanggung biaya yang jumlahnya ditetapkan menurut kemampuan orang tua atau wali peserta didik. Namun demikian, pada jenjang pendidikan yang dikenai ketentuan wajib belajar, pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah, biaya penyelenggaraannya merupakan tanggungjawab pemerintah, sehingga peserta didik seharusnya tidak dikenai kewajiban untuk ikut menanggung biayanya.
Jad~
sesuai dengan ketentuan wajib belajar, peserta didik untuk di tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama seharusnya tidak dikenai biaya-biaya yang lainnya. Ini sesuai dengan Undang-Undang no. 2 tahun 1989 bahwa ketentuan wajib belajar di negara kita sampai pada sekolah menengah tingkat pertama. Dalam hubungan ini, setiap warganegara Indonesia wajib menyelesaikan pendidikannya sampai pada tingkat sekolah menengah pertama. Kondisi dilapangan, masih ditemui sekolah-sekolah memungut biaya pendidikan. Sehingga muncul slogan "pendidikan bermutu itu mahal". Kalimat ini sering muncul untuk menjustifikasi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan
5
dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (P1) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Orang miskin tidak boleh sekolah. Untuk masuk TK dan SDN saja saat ini dibutuhkan biaya Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta. Bahkan ada yang memungut di atas Rp 1 juta. Masuk SLTP/SLTA bisa mencapai Rp 1 juta sampai Rp 5 juta. Dengan banyaknya jumlah sekolah yang ada di Indonesia, baik yang berstatus negeri ataupun swasta akan menyebabkan terjadinya persaingan dalam bidang penyedia jasa pendidikan. Sehingga dalam mempertahankan kelangsungan hidup usahanya, sekolah sebagai perusahaan penyedia jasa dituntut untuk memiliki competitive advantage (keunggulan dalam bidang tertentu untuk: memenangkan persaingan). Salah satu keunggulan dalam bidang pelayanan operasional (service) kepada para siswa dan orang tua siswa. Menurut Zeithaml et al., (1990) menyatakan bahwa "Kualitas pelayanan adalah strategi mendasar untuk sukses dan bertahan dalam lingkungan yang ketat". Hal ini akan berlaku pada perusahaan barang dan jasa, sehingga bagi dunia pendidikan yang bergerak dalam bidang jasa pendidikan dituntut pula untuk melaksanakan kualitas pelayanan yang prima. SMA Dr. Soetomo merupakan salah satu lembaga pendidikan swasta di daerah Surabaya yang berdiri sejak tahun 1983 tepatnya di jalan Semolowaru no 9 Surabaya (komplek Universitas Dr. Soetomo). Selama kurun waktu 5 tahun terakhir ini penerimaan siswa SMA Dr. Soetomo mengalami penurunan yang cukup banyak sedangkan sekolah kompetitor yang jaraknya sekitar 5 kilometer dari SMA Dr. Soetomo
yaitu SMA IPIEMS dan SMA Negeri 17 hanya
6
mengalami fluktuasi jumlah siswa selama 5 tahun terakhir sehingga menarik untuk di teliti. Sebagai lembaga penyedia jasa pendidikan, SMA Dr. Soetomo senantiasa dituntut untuk memperhatikan peningkatan kualitas layanan, fasilitas dan biaya pendidikan yang dirasakan agar dapat memberikan kepuasan terhadap siswa maupun orang tua siswa. Seng dan Ling (2013) melakukan penelitian dengan judul: A Statistical Analysis of Education Service Quality Dimensions on Business School Students' Sati.rfaction. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan mahasiswa terhadap layanan pendidikan yang berkualitas yang diberikan oleh lembagalembaga pendidikan tinggi di Malaysia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instruktur, program akademik, sumber belajar dan keterlibatan siswa memiliki hubungan positif dan statistik yang signiftkan berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa. Tuan (2012) melakukan penelitian denganjudul: Effects ofService Quality and Price Fairness on Student Satisfaction. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas pelayanan yang dirasakan dan kewajaran harga terhadap kepuasan mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai dimensi dalam kualitas pelayanan yang dirasakan dan kewajaran harga memiliki dampak positifterhadap kepuasan mahasiswa. Bachtiar (2011) melakukan penelitian dengan judul Analisa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa dalam memilih P.oliteknik Sawunggalih J\ji Purworejo. Hasil penelitian menunjukkan variabel mutu, fasilitas, pelayanan, biaya pendidikanberpengaruh positif terhadap kepuasan mahasiswa.
7
Sedangkan menurut Qomariah (2012) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Kualitas Layanan dan Citra Institusi Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan.( Studi pada Universitas Muhammadiyah di Jawa Timur). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel kualitas layanan, citra institusi dan nilai-nilai ke-Islaman terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan pada Universitas Muhammadiyah di Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas layanan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan. V ariabel Citra Institusi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan mahasiswa tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Variabel nilai-nilai ke-Islaman berpengaruh signifikan terhadap kepuasan mahasiswa tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Berdasarkan uraian penelitian diatas terdapat research gap pada penelitian Seng dan Ling (2013), Tuan (2012) dan Bachtiar (2011) yang menyatakan bahwa kualitas layanan berpengaruh positif terhadap kepuasan. Sedangkan pada penelitian Qomariah (2012) kualitas layanan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan,layanan sehingga perlu untuk diteliti kembali oleh peneliti secara keseluruhan tentang hubungan variabel kualitas layanan, fasilitas dan biaya pendidikan terhadap variabel kepuasaan siswa.
1.2
Rumusan masalah Berdasarkan uraian Jatar belakang penelitian dan research gap dapat
dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut:
8
1. Apakah kualitas layanan berpengaruh positif terhadap kepuasan siswa SMA Dr. Soetomo Surabaya ? 2. Apakah fasilitas berpengaruh positif terhadap kepuasan siswa SMA Dr. Soetomo Surabaya? 3. Apakah biaya pendidikan berpengaruh positifterhadap kepuasan siswa SMA Dr. Soetomo Surabaya ? 4. Apakah kualitas layanan, fasilitas dan biaya pendidikan memiliki pengaruh dominan terhadap kepuasan siswa SMA Dr. Soetomo Surabaya?
1.3
Tujuan Penelitian Dalam penelitian m1 bertujuan untuk menganalisis dan membuktikan
sebagai berikut: 1. Kualitas layanan berpengaruh positif terhadap kepuasan siswa SMA
Dr. Soetomo Surabaya. 2. Fasilitas berpengaruh positif terhadap kepuasan siswa SMA Dr. Soetomo Surabaya. 3. Biaya pendidikan berpengaruh positif terhadap kepuasan siswa SMA Dr. Soetomo Surabaya. 4. Pengaruh dominan dari kualitas layanan, fasilitas dan biaya pendidikan terhadap kepuasan siswa SMA Dr. Soetomo Surabaya.
9
1.4
Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari basil penelitian ini ada1ah sebagai
berikut: 1. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat menjadi wahana implementasi
teori
yang
diperoleh
penulis selama menekuni
spesialisasi kajian manajemen pemasaran. 2. Secara teoritis hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk manajemen SMA Dr. Soetomo Surabaya dalam menyusun suatu sistem peningkatan mutu kualitas layanan, fasilitas dan biaya pendidikan
yang relevan guna pemenuhan kepuasan
konsumen atas pelayanan jasa. 3. Sebagai bahan perbandingan dengan penelitian terdahulu sekaligus sebagai sumber referensi dan informasi bagi penelitian selanjutnya.
1.5
Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini ruang lingkup yang akan dilakukan sebagai objek penelitian adfllah SMA Dr. Soetomo kelas 2 dan kelas 3 selama angkatan tahun 2010/2011 hingga tahun 2014/2015 lebih spesifik lagi ditekankan hanya pada angkatan 201412015. Sedangkan subjek penelitian adalah para siswa kelas 2 dan 3 SMA Dr. Soetomo Surabaya.