ATMOSFER A. Identifikasi Ciri-ciri Lapisan Atmosfer dan Pemanfaatannya 1. Pengertian Atmosfer Atmosfer adalah selubung udara yang tebal sekali menutupi seluruh permukaan bumi. Kandungan/Unsur-unsur gas pada Atmosfer meliputi : a. gas Nitrogen 78 % b. oksigen 21 % c. karbondioksida 0,03 % d. argon 0,9 % e. metana, kalium dan lain-lain 0,07 % Ilmu yang mempelajari atmosfer yaitu lapisan udara yang menyelubungi bumi disebut meteorologi. Hal yang dipelajari dalam meteorologi antara lain : awan, angin, guntur, gejala cahaya, endapan air di udara. Bagian-bagian meteorologi sebagai berikut : 1) Atmosfer bagian bawah diselidiki dengan alat-alat sinopsis secara langsung misalnya termometer, barometer, barograf dan lain-lain. 2) Atmosfer bagian atas diselidiki dengan alat-alat : a) Balon yang dilengkapi dengan meteorograf (alat pencatat temperatur, tekanan, dan basah udara ) b) Balon yang dilengkapi dengan radio sonde yang dapat memancarkan hasil penyelidikan mengenai temperatur, tekanan dan lengas udara ke permukaan bumi. 3) Bagian atmosfer yang tidak dapat dicapai dengan balon diselidiki dengan satelit. Manfaat penyelidikan atmosfer antara lain : 1) untuk mengadakan ramalan cuaca, ini penting bagi penerbangan, pertanian, pelayaran dan peternakan 2) untuk menyelidiki kemungkinan-kemungkinan mengadakan hujan buatan 3) untuk mengetahui sebab-sebab gangguan radio, televisi, dan bagaimana caranya memperbaiki hubungan melalui udara 4) untuk mengetahui syarat-syarat hidup di lapisan udara bagian atas. Tempat untuk menyelidiki atmosfer disebut stasiun meteorologi atau observatorium meteorologi.
2. Lapisan Atmosfer Atmosfer terdiri dari lapisan-lapisan sebagai berikut : 1) Troposfer 0 – 12 km a) Lapisan ini sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan di bumi. Di dalam lapisan ini Re – typed by Suwarno, S.Si SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur -1-
terjadi peristiwa-peristiwa cuaca, seperti angin, hujan, awan, halilintar dan lain-lain. b) Troposfer itu terdiri atas : (1) Lapisan Planetair : 0 – 1 km (2) Lapisan Konveksi : 1 – 8 km (3) Lapisan Tropopause : 8 – 12 km c) Temperatur troposfer relatif tidak konstan, semakin tinggi suhu semakin rendah. d) Ketinggian troposfer dikutub sekitar 8 km suhu 460C, didaerah sedang sekitar 11 km suhu 540C, dan di daerah equator ketebalan sekitar 16 km suhu 80 0C. e) Tropopause adalah lapisan pembatas antara lapisan troposfer dengan stratosfer. Temperaturnya relatif konstan. f) Kegiatan udara secara vertikal (konveksi) terhenti pada lapisan tropopause. 2) Stratosfer : 12 – 80 km a) Stratosfer terdiri atas tiga lapisan : (1) Lapisan Isoterm : 12 -0 35 km (2) Lapisan panas : 35 – 50 km (3) Lapisan campuran : 50 – 80 km b) Pada stratosfer juga tempat terbentuknya O3 lapisan Ozon pada ketinggian 35 km. Pada stratosfer perbedaan ketinggian menyebabkan perbedaan temperatur c) Lapisan Ozon yaitu lapisan pelindung troposfer dan permukaan bumi dari pancaran sinar ultraviolet yang berlebihan sehingga tidak merusak kehidupan di bumi. d) Stratopause merupakan lapisan peralihan antara stratosfer dan mesosfer e) Pada ketinggian 50 km suhu 5 0C disebut daerah stratopause 3) Mesosfer a) Terletak diantara lapisan stratopause dan mesopause. Mesopause merupakan lapisan peralihan antara mesosfer dengan termosfer. b) Memiliki temperatur -500C sampai 700C. c) Merupakan lapisan pelindung bumi dari kejatuhan meteor 4) Ionosfer (Termosfer) a) Didalam lapisan ini molekul dan atom-atom uadara sebagian atau seluruhnya mengalami ionisasi. b) Ionosfer ini juga terdiri atas tiga lapisan yaitu sebagai berikut : (1) Lapisan E atau Kennellly Heaviside : 80 – 200 km (2) Lapisan F atau lapisan Appleton : 200 – 400 km. Didalam kedua lapisan itu gelombang radio mengalami pemantulan, yaitu gelombang panjang dan pendek. (3) Lapisan Atom : 400 – 800 km. c) Suhu pada ionosfer dapat mencapai tinggi sekali sekitar 1.7000C 5) Eksosfer (Dissipasifer) : 800 – 1.000 km a) Lapisan ini merupakan lapisan yang paling luar atmosfer bumi. b) Pengaruh gaya berat pada lapisan ini sangat kecil c) Karena renggangnya, benturan antara bagian-bagian udara jarang terjadi d) Pada lapisan eksosfer, meteor mulai berinteraksi dengan susunan gas atmosfer bumi. e) Diluar lapisan eksosfer mulai terdapat angkasa luar.
Re – typed by Suwarno, S.Si SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur -2-
B. Dinamika Unsur-unsur Cuaca dan Iklim Cuaca adalah keadaan udara pada suatu tempat dan pada waktu yang singkat atau tertentu , sehingga cuaca selalu berubah-ubah dan daerahnya juga tidak begitu luas. Iklim adalah rata-rata keadaan cuaca pada daerah yang luas dan dalam waktu yang lama, lama terjadinya perubahan iklim biasanya sekitar 30 tahunan. Perbedaan pokok antara cuaca dari iklim adalah terletak pada daerah dan waktu Unsur-unsur cuaca yang pokok meliputi suhu, tekanan udara, kelembaban udara a. Suhu Udara Bumi mendapatkan panas terutama diperoleh dari penyinaran matahari dengan jalan pemanasan udara. Penyinaran tersebut sebagian dipantulkan dan dibiaskan, sebagian lagi diteruskan oleh molekul-molekul udara langsung kearah bumi. Pemanasan permukaan bumi tersebut banyak sedikitnya sinar ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut : 1) Sudut Datang Matahari Makin tegak matahari berarti makin kecil sudut datang sinarnya maka makin banyak panas yang diterima oleh permukaan bumi. 2) Lama Penyinaran Matahari Makin lama siang hari, penyinaran akan lebih banyak. Didaerah tropika lama siang rata-rata 12 jam. 3) Keadaan Awan Makin banyak awan maka makin sedikit sinar yang sampai ke permukaan bumi. 4) Keadaan Permukaan Bumi (Daratan atau Air) Daratan lebih cepat menjadi panas daripada air tetapi juga lebih cepat mengeluarkan panas. Karena itu pada siang hari udara di daratan lebih panas daripada udara di atas laut. Sinar yang sampai di bumi 43 % diserap dan diubah menjadi panas. Suhu tertinggi pada jam satu atau dua siang dan terendah pada jam empat atau lima pagi. 5) Keadaan topografi Tinggi rendah suatu tempat, makin tinggi, makin kecil temperaturnya. 6) Keadaan Tanah Tanah putih memantulkan panas, tanah hitam menyerap panas. Udara bersifat diaterman, artinya dapat melewatkan panas metahari. Sifat diaterman terdapat pada udara murni. Setelah panas matahari sampai ke permukaan bumi, panas ini digunakan bumi untuk memanasi udara di sekitarnya. Udara dapat menjadi panas karena proses : Konveksi, pemanasan secara vertikal Adveksi, penyebaran panas secara horisontal Turbulensi, penyebaran panas secara berputar-putar. Konduksi, pemanasan secara kontak/bersinggungan. Suhu udara diukur dengan menggunakan termometer, keadaan suhu sepanjang hari juga dapat diamati dengan termograf dan kertas yang berisikan catatan suhu disebut termogram.
b. Tekanan Udara Udara mempunyai massa/berat .Besarnya tekanan diukur dengan barometer. Barograf adalah alat pencatat tekanan udara. Tekanan udara dihitung dalam milibar. Garis pada peta yang menghubunkan tekanan udara yang sama disebut isobar. Barometer aneroid sebagai alat Re – typed by Suwarno, S.Si SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur -3-
pengukur ketinggian tempat dinamakan altimeter yang biasa digunakan untuk mengukur ketinggian pesawat terbang. Tekanan udara pada suatau tempat berubah sepanjang hari. Hal ini tergambar pada barogarf. Barograf adalah alat pencatat tekanan udara. Tekanan udara tinggi terjadi pada jam 10 pagi dan jam 10 malam serta tekanan rendah pada jam 4 pagi dan jam 4 sore.
c. Kelembaban Udara Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam udara air selalu terkandung dalam bentuk uap air. Kandungan uap air dalam udara hangat lebih banyak daripada kandungan uap air dalam udara dingin. Kalau udara banyak mengandung uap air didinginkan maka suhunya turun dan udara tidak dapat menahan lagi uap air sebanyak itu. Uap air berubah menjadi titik-titik air. Udara yan mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara jenuh. Macam-macam kelembaban udara sebagai berikut : 1) Kelembaban relatif / Nisbi yaitu perbandingan jumlah uap air di udara dengan yang terkandung di udara pada suhu yang sama. Misalnya pada suhu 270C, udara tiap-tiap 1 m3 maksimal dapat memuat 25 gram uap air pada suhu yang sama ada 20 gram uap air,maka lembab udara pada waktu itu sama dengan 20
x 100 % = 80 %
25 2) Kelembaban absolut / mutlak yaitu banyaknya uap air dalam gram pada 1 m 3.
d. Angin Angin adalah aliran udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan udara tinggi ke daerah yang bertekanan udara rendah. Besarnya kecepatan angin ditentukan dengan alat anemometer dan hasil catatannya disebut anemogram. 1. Pola Pergerakan Udara Udara akan panas karena konveksi, adveksi, turbulensi dan konduksi. a) Konveksi, adalah pemanasan secara vertikal b) Adveksi, adalah penyebaran panas secara horisontal c) Turbulensi, adalah penyebaran panas secara berputar-putar d) Konduksi, adalah pemanasan secara kontak/singgungan. 2. Macam-macam Angin Pada dasarnya angin di permukaan bumi dapat dibedakan menjai dua, yaitu angin tetap dan angin lokal. a) Angin tetap, adalah angin yang bergerak terus menerus sepanjang tahun dengan arah tetap. Contohnya, angin barat, angin timur dan angin pasat. (1) Angin barat Angin barat terjadi dari zona tekanan maksimum subtropik utara bertiup ke arah utara. Karena pengaruh rotasi angin ini, kemudian membelok ke arah timur menjadi angin barat. Itulah sebabnya di zona antara 40 o-60o LU dan di zona 40o-60o LS bertiup angin barat. (2) Angin timur Re – typed by Suwarno, S.Si SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur -4-
Di sekitar kutub utara dan selatan sampai sekitar lintang 60o LU dan 60o LS bertiup angin timur. Sebenarnya angin itu di belahan utara sebagai angin timur laut dan di belahan selatan sebagai angin tenggara. Tetapi, karena pembelokan akibat rotasi sangat kuat, angin timurlah yang jadi. (3) Angin pasat Dari zona tekanan maksimum subtropik antara 30 o-40o LU dan LS bertiup angin ke arah zona tekanan minimum ekuator, yaitu angin pasat timur laut di belahan utara dan angin pasat tenggara di belahan selatan. Karena suhu senantiasa lebih tinggi dari sekitarnya, di daerah khatulistiwa udara membumbung ke atas. Di lapisan atas terjadi aliran dari arah khatulistiwa ke arah zona tekanan maksimum subtropik sehingga di zona ini udara bergerak turun. Dari proses ini 2 buah lingkaran peredaran udara di daerah tropik.
b) Angin lokal, terjadi akibat perbedaaan tekanan udara di dua daerah yang berdekatan. (1) Angin gunung dan angin lembah Pada siang hari pada bagian atas lereng gunung lebih dahulu menerima panas dan tekanan udara dibagian itu lebih rendah daripada lembah sehingga bertiuplah angin lembah. Sedang pada malam hari akan terjadi angin gunung.
(2) Angin turun yang kering / angin Fohn Angin turun adalah angin yang bertiup dari puncak pegunungan menuju lembah. Angin seperti itu bersifat kering dan panas. Udara yang naik mengalami penurunan suhu sebelum terjadi pengembunan. Setiap udara naik 100 meter pada umumnya suhu turun 1 0C. Sebaliknya, jika udara itu turun 100 meter, suhu naik 10C. Kejadian itulah yang melahirkan angin turun yang kering. Angin Fohn tersebut antara lain, yaitu : Angin Kumbang di Cirebon Jawa Barat dan Tegal Jawa Tengah Angin Bohorok di Sumatera Utara Angin Gending di Probolinggo dan Pasuruan Jawa Timur Angin Wambrauw di Biak Irian Jaya Angin Brubu di Ujung Pandang Angin Sirocco di Laut Tengah dan Italia Selatan Angin Zonda di Argentina Angin Chinook di Amerika Serikat bagian barat. Angin Mistral di Lembah Rhone Hilir (Perancis) Angin Bora di Pantai Adriatik (Yugoslavia) Angin Khamsin di Mesir Re – typed by Suwarno, S.Si SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur -5-
(3) Angin siklon dan Antisiklon Angin siklon adalah udara yang bertekanan rendah dikelilingi udara yang bertekanan maksimum/memusat. Angin anti siklon adalah udara bertekanan maksimum dikelilingi udara bertekanan minimum/menyebar. Angin siklon belahan bumi utara bergerak berlawanan arah jarum jam, sedang angin siklon belahan bumi selatan bergerak searah jarum jam. Angin anti siklon belahan bumi utara bergerak menyebar searah jarum jam, sedang angin anti siklon belahan bumi selatan bergerak menyebar berlawanan arah jarum jam. (4) Angin darat dan angin laut Bagian daratan permukaan bumi lebih cepat menerima dan melepaskan panas daripada permukaan laut. Akibatnya, tekanan udara di atas daratan lebih rendah daripada diatas permukaan lautan sehingga bertiuplah angin dari laut ke darat, yang disebut dengan angin laut. Keadaan sebaliknya terjadi pada malam hari, lautan melepaskan panas sehingga tekanan udara diatas permukaan laut rendah, maka mengalirlah udara dari daratan ke laut, bertiuplah angin darat yang terjadi pada malam hari.
(5) Angin musom Indonesia terletak diantara 60 LU-110LS dan diantara Benua Asia dan Benua Australia dengan arah utara selatan. Kedua hal ini menyebabkan tekanan udara antara Asia dan Australia selalu berubah dan menimbulkan angin muson. Angin muson adalah angin yang setiap setengah tahun berubah arah yang berlawanan. Angin muson ini melalui Indonesia. Angin muson yang berasal dari Asia merupakan angin muson barat dan angin muson yang berasal dari Australia merupakan angin muson timur. e. Awan 1. Bentuk awan a) Awan Cirrus atau awan bulu adalah awan yang tipis seperti serat atau seperti bulu, sangat tinggi dan biasanya terdiri atas atas kristal-kristal es. b) Awan Stratus atau awan berlapis adalah awan yang rata, hampir tidak mempunyai bentuk tertentu, biasanya berwwarna kelabu dan menutup langit pada daerah yan luas. c) Awan Cumulus atau awan bergumpal adalah awan tebal dengan gerakan vertikal dibagian atas dan berbentuk setengah bulatan (dome). 2. Menurut ketinggiannya a) Awan Tinggi : 6.000 – 12.000 m Cirrus (Ci) Re – typed by Suwarno, S.Si SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur -6-
Cirro cumulus (Ce) Cirro stratus (Cs) b) Awan Sedang : 2.000 – 6.000 m Alto cumulus (Ac) Alto stratus (As) c) Awan Rendah : ketinggiannya kurang dari 2.000 m Strato cumulus (Sc) Stratus (St) Nimbo stratus (Ns) d) Golongan Awan dengan gerakan vertikal ( 500 – 15.000 m) Cumulus : bergumpal-gumpal dan cembung keatas dengan dasar horisontal Cumulonimbus : kelompok awan bergumpal-gumpal luas menjulang keatas sampai diatas batas cirrus, disertai hujan lebat, dan kadang-kadang disertai petir. 3. Kabut / Fog Kabut merupakan titik-titik air yang sangat kecil, yang terjadi dari uap air yang mengalami kondensasi dan melayang –layang rendah di atas permukaan tanah. Jika kabut ini bercampur dengan asap atau gas sisa pembakaran pada daerah industri maka menjadi smog. Kabut dapat dibedakan atas : Fog, jika jarak pemandangan < 1 km Mist, jika jarak pemandangan 1 – 2 km a) Kabut Adveksi, kabut yang terjadi karena pengaruh udara panas, mengandung uap air, mengalir menjumpai daerah dingin sehingga terjadi kondensasi dan membentuk kabut. b) Kabut Pendinginan, kabut yang terjadi pada malam hari dan udara terang, karena pendinginan lapisan yang terjadi mencapai lembab relatif 100 % c) Kabut Industri, kabut berwarna kehitaman yang terjadi di kota-kota industri, akibat adanya asap dari pabrik-pabrik. d) Kabut Sawah, kabut yang terjadi malam atau pagi pada cuaca terang dan udara dingin melalui sungai, selokan dan sawah. e) Kabut radiasi, kabut yang terjadi akibat radiasi bumi yang hebat pada malam hari. f.
Curah Hujan Macam-macam jenis hujan sebagai berikut : 1. Hujan Zenithal/hujan tropis, terjadi di daerah tropis yang biasa disebut hujan naik equator. 2. Hujan Musim, terjadi di daerah musim yang dipengaruhi oleh angin musim. 3. Hujan Siklon, terjadi di daerah sedang yang selalu disertai hujan. 4. Hujan Musim Dingin, terjadi di daerah subtropis di pesisir timur kontinen. 5. Hujan Musim Panas, terjadi di daerah subtropis di pesisir timur kontinen. 6. Hujan Pegunungan (hujan Orografis), terjadi di daerah pegunungan, udara yang mengandung uap air bergerak naik ke atas pegunungan. 7. Hujan Frontal, terjadi adanya pertemuan massa udara panas bersinggungan dengan massa udara dingin, bisa terjadi di daerah lintang 60 0.
Re – typed by Suwarno, S.Si SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur -7-
C. Klasifikasi Berbagai Tipe Iklim
a. Pembagian Iklim Matahari Klasifikasi berdasarkan letak lintang a) Zona antara 23,50 LU – 23,50 LS adalah zona iklim tropik b) Zona antara 23,50 LU- 66,50 LU dan antara 23,50 LS – 66,50 LS adalah zona iklim sedang c) Zona antara 66,50 LU – 900 LU dan antara 66,50 LS – 900 LS adalah zona iklim kutub
b. Pembagian Iklim menurut Wladimir Koppen Klasifikasi iklim menurut Koppen didasarkan pada suhu/temperatur dan rata-rata curah hujan bulanan dan tahunan, yang dibagi menjadi 5 golongan yaitu : 1) Iklim A
: iklim hujan tropik
Ikim Af
: iklim hutan hujan tropis
Iklim Am
: iklim hujan tropik dengan musim kering yang pendek.
Iklim Aw
: ikllim sabana tropik dengan musim kemarau sangat kering
2) Iklim B
: iklim kering
Iklim Bs
: iklim stepa (padan rumput)
Iklim Bw
: iklim padang pasir
3) Iklim C
: iklim hujan sedang
Iklim Cf
: iklim hujan sedang yang tidak pernah kering
Iklim Cs
: Iklim hujan sedang yang kering pada musim panas
Iklim Cw
: iklim hujan sedang yang kering pada musim dingin
4) Iklim D
: iklim hutan salju
Iklim Df
: iklim hutan salju yang basah pada musim dingin
Iklim Dw
: iklim hutan salju yang kering pada musim dingin
5) Iklim E
: iklim kutub
Iklim Et
: iklim tundra
Iklim Ef
: iklim kutub yang selalu tertutup salju abadi
Dari pembagian tersebut, maka di Indonesia dijumpai tipe-tipe iklim sebagai berikut :
Type Iklim
Terdapat di Daerah
Af
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya
Am
Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Tenggara,
Kepulauan
Kei, Kepulauan Aru dan Irian Jaya bagian Selatan Aw
Jawa Tengah bagian timur, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Re – typed by Suwarno, S.Si SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur -8-
Cf
gunung-gunung yang tinggi di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya
Cw
pegunungan –pegunungan Jawa timur dan Nusa Tenggara
Ef
di puncak-puncak pegunungan yang tinggi di Irian Jaya
c. Pembagian Iklim menurut Schmidt Ferguson Pembagian iklim berdasarkan perbandingan jumlah bulan kering dan jumlah bulan basah kali 100 %. Kriteria menurut Mohr : Bulan kering adalah bulan yang yan curah hujannya kurang dari 60 mm Bulan basah adalah bulan yang curah hujannya lebih dari 100 mm Bulan sedang adalah bulan yang curah hujannya 60 mm – 100 mm (tidak dihitung) Berdasarkan besarnya rasio Q, penggolongan tipe curah hujan, sebagai berikut : Type Iklim
Besarnya Q
Ciri-ciri
A
0%
- 14,3 %
Sangat basah
B
14,3 % - 33,3 %
Basah
C
33,3 % - 60 %
Agak basah
D
60 %
Sedang
E
100 % - 167 %
Agak kering
F
167 % - 300 %
Kering
G
300 % - 700 %
Sangat kering
H
lebih dari 700 %
Luar biasa keringnya
- 100 %
d. Pembagian Iklim menurut Junghun Seorang ahli tumbuh-tumbuhan bangsa Jerman, J.W. Junghun menyelidiki tumbuh-tumbuhan di Indonesia, ia membagi kelompok tumbuhan berdasarkan ketinggian tempat, yaitu : Ketinggian 0 -
700 m
Ciri daerah
Tanaman yang cocok
panas
tebu, kelapa, coklat, karet
Tumbuhan alami yang cocok bambu
dan tembakau 700 - 1.500 m
sedang
pinang, kopi, teh dan kina
Enau
1.500 - 2.500 m
dingin
-
cemara
2.500 – 3.500 m
sangat dingin
-
Alpin dan rumput-rumput kecil
3.500 m lebih
salju
hampir
tidak
terdapat
tumbuh-tumbuhan
e. Pembagian Iklim menurut Oldeman Re – typed by Suwarno, S.Si SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur -9-
Dalam pembagian iklim, Oldeman lebih menitik beratkan pada banyaknya bulan basah-bulan kering secara berturut-turut yang dikaitkan dalam sistem pertanian untuk daerah-daerah tertentu. Bulan basah yang digunakan Oldeman adalah sebagai berikut: a) Bulan basah apabila curah hujan lebih dari 200 mm. b) Bulan lembap apabila curah hujannya 100 mm – 200 mm. c) Bulan kering apabila curah hujan kurang dari 100 mm. Oldeman membagi iklim menjadi 5 tipe, yaitu iklim A, B, C, D, dan E. a) Iklim A adalah iklim yang memiliki bulan basah lebih dari 9 kali berturut-turut. b) Iklim B adalah iklim yang memiliki bulan basah 7 – 9 kali berturut-turut. c) Iklim C adalah iklim yang memiliki bulan basah 5 – 6 kali berturut-turut. d) Iklim D adalah iklim yang memiliki bulan basah 3 – 4 kali berturut-turut. e) Iklim E adalah iklim yang memiliki bulan basah kurang dari 3 kali berturut-turut. D. Persebaran Curah Hujan di Indonesia Daera Konvergensi Antar Tropik (DKAT) adalah suatu daerah atau zona yang memiliki suhu tertinggi dibandingkan dengan daerah sekelilingnya, sehingga disebut Equator thermal. Letak DKAT mengalami pergeseran dari utara ke selatan, yaitu 23,5 0 LU sampai 23,50 LS setiap 14 hari. Secara Astronomis, negara Indonesia terletak di daerah tenang ekuatorial (daerah doldrum) dan secara georafis memngkinkan adanya penguapan yang besar. Banyaknya curah hujan di tiap daerah dipengaruhi oleh : Letak daerah konvergensi antar tropik. Bentuk medan dan arah lereng medan. Arah angin yang sejajar dengan pantai. Jarak perjalanan angin diatas medan datar. Posisi geografis daerahnya. Rata-rata curah hujan di Indonesia tergolong tinggi, yaitu 2.000 mm/tahun dengan daerah paling tinggi curah hujannya adalah Batu Raden, di lereng Gunung Slamet, Jawa Tengah dengan curah hujan rata-rata 589 mm/bulan. Daerah yang paling kering adalah Palu, Sulawesi Tengah dengan curah hujan rata-rata 45,6 mm/bulan.
E. Jenis-jenis Vegetasi Alam Menurut Iklim dan Bentang Alam serta Persebarannya 1. Hubungan Tipe Iklim dan Bentang Alam Bentang alam adalah bagian yang tampak di alam seperti permukaan tanah, vegetasi dan daerah perairan. Perubahan bentang alam relatif konstan (tetap) bila dibandingkan dengan bentang budaya. a. Kaitannya dengan permukaan tanah, iklim panas dengan temperatur dan cerah hujan yang tinggi akan mempercepat proses pelapukan dan erosi. b. Kaitannya dengan vegetasi, banyak jenis vegetasi di daerah tundra, hutan basah, padang rumput, hutan gugur dan lain-lain tumbuh di daerah dengan iklim yang berbeda-beda. Hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan alam dapat mencerminkan tingkat penyesuaian dan penguasaan manusia terhadap lingkungan alam. 2. Jenis-jenis Vegetasi Alam menurut Iklim Menurut penyelidikan, terdapat lebih kurang 4.000 jenis pohon-pohonan, 1.500 paku-pakuan dan 5.000 jenis anggrek di Indonesia. Re – typed by Suwarno, S.Si SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur - 10 -
Berdasarkan banyak sedikitnya curah hujan di tiap daerah, flora di Indonesia dibagi menjadi : a. Hutan Hujan Tropis, terdiri dari tumbuhan raksasa berdaun hijau, rindang dan sangat lebat hingga sinar matahari tidak dapat menembus ke bawah. b. Hutan Musim, disebut juga hutan meranggas, dimana daunnya meranggas di musim kemarau dan tumbuh lagi di musim penghujan. c. Sabana, terdapat di daerah bersuhu udara tinggi dengan curah hujan sedikit dan terdapat padang rumput diselingi semak belukar. d. Stepa, terdapat di daerah bersuhu udara tinggi dengan curah hujan sedikit sekali. 3. Pengaruh Ketinggian Daerah Makin tinggi suatu daerah dari permukaan laut, maka suhu akan semakin dingin. Meskipun Indonesia beriklim tropis, ternyata tidak hanya flora daerah tropis saja yang dapat tumbuh, lain dengan negara beriklim subtropis seperti Eropa barat, disana hanya terdapat tumbuh-tumbuhan daerah subtropis, dingin dan sangat dingin. Sedangkan tumbuh-tumbuhan tropis tidak dimiliki oleh negara-negara beriklim subtropik. 4. Pengaruh Bentang Lahan dan Keadaan Tanah Pengaruh bentang lahan dan keadaan tanah terhadap jenis vegetasi antara lain : a. pada tanah vulkanis yang subur terdapat hutan heterogen b. daerah tandus, tumbuh hutan rumput dan alang-alang. c. Di pantai berawa, tumbuh hutan mangrove atau bakau. 5. Persebaran Jenis-jenis Vegetasi Alam Temperatur berubah sesuai dengan ketinggian dan garis lintang (latitude) selatan dan utara, maka C. Hart Meeriem menyimpulkan bahwa tipe tumbuhan pada suatu daerah dipengaruhi oleh temperatur. Komunitas organisme tumbuhan di dunia dapat dibagi menjadi enam macam, yaitu : a. Padang rumput Hujan yang tidak teratur dan porositas yang rendah mengakibatkan tumbuhan sulit untuk mengambil air. Tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan ini adalah rumput. Daerah padang rumput yang relatif basah seperti di Amerika Utara, rumputnya dapat mencapai tiga meter seperti rumput bluestern dan indian grasses, sedangkan padang rumput yang kering, rumputnya lebih pendek seperti buffalo grasses dan grama. b. Gurun Tumbuhan yang hidup menahun di gurun adalah tumbuhan yang dapat adaptasi terhadap kekurangan air dan penguapan yang cepat. Contohnya, kaktus/joshua. c. Tundra Daerah tundra hanya terdapat di belahan bumi utara dan terletak di lingkungan kutub utara, di daerah ini banyak terdapat lumut terutama sphagnum dan lichenes (lumut kerak). d. Hutan basah Sepanjang tahun, hutan basah cukup mendapat air dan keadaan alamnya memungkinkan terjadinya pertumbuhan yang lama, sehingga komunitas hutan akan kompleks. Pohonnya memiliki ketinggian 20 – 40 meter dengan cabang berdaun lebat dan membentuk suatu tudung (canopy) yang mengakibatkan hutan menjadi gelap. e. Hutan gugur Perbedaan antara hutan gugur dengan hutan basah adalah dalam hal kepadatan pohonnya. Hutan gugur pohonnya tidak terlalu rapat dan jumlah spesiesnya sedikit antara 10 – 20 species. f.
Taiga Re – typed by Suwarno, S.Si SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur - 11 -
Taiga adalah hutan pohon pinus yang daunnya menyerupai jarum seperti konifer, pohon spruce (picea), alder (alnus), birch (betula), dan juniper (juniperus), serta hanya terdiri satu species pohon. F. Faktor-faktor Penyebab Perubahan Iklim Global dan Dampaknya terhadap Kehidupan Keadaan yang menyebabkan kekeringan pada rentang waktu lama disebut El Nino, sedangkan keadaan yang menyebabkan hujan lebat pada rentang waktu lama disebut La Nina. 1. Keadaan Normal Dalam keadaan normal angin pasat berhembus dari timur melintasi Samudra Pasifik yang menyebabkan air hangat dari Pasifik Tengah terdorong ke arah barat. Air hangat terkumpul di sepanjang garis pantai Australia sebelah utara dan mengalir ke perairan Indonesia serta terbentuk awan yang membawa hujan bila bergerak di atas Australia dan Indonesia. 2. Peristiwa El Nino El Nino mengganggu setiap dua tahun sampai tujuh tahun sekali. Samudera Pacifik mulai Pasifik tengah sampai pantai Peru menjadi hangat, tidak demikian dengan Indonesia. Terjadinya udara lembab yang berpusat di Samudera Pasifik tengah meluas ke timur Amerika Selatan
dan
menyebabkan turunnya hujan di Samudera Pacifik, Australia dan Indonesia berkurang dari biasanya, akibatnya timbul kekeringan di Australia dan Indonesia yang sering disertai kebakaran rumput dan hutan. 3. Peristiwa La Nina La Nina terjadi ketika angin pasat berhembus dengan keras dan terus menerus melintasi Samudera Pasifik ke arah Australia mendorong lebih banyak air hangat ke Australia sebelah utara dari biasanya yang mengakibatkan banyak awan yang terkonsentrasi dalam keadaan seperti itu dan menyebabkan turunnya hujan lebih banyak di Australia, Pasifik sebelah barat dan Indonesia. Di daerah tersebut terjadi hujan deras yang mengakibatkan banjir dan air pasang. Pada saat ini banyak diberitakan tentang musim panas yang berkepanjangan, sehingga mengakibatkan banyak kecurigaan bagi manusia. Pada bulan-bulan yang seharusnya masuk musim penghujan, masih belum hujan juga. Gejala ini merupakan salah satu indikasi adanya perubahan iklim global disebabkan oleh timbunan gas-gas rumah kaca seperti karbon dioksida, Methana, Nitrat oksida, dan CFC (Chloro Fluoro Carbon) di atmosfer. Timbunan ini menyebabkan panas dari matahari terperangkap sehingga mengakibatkan suhu di permukaan bumi menjadi meningkat. Peningkatan suhu di permukaan bumi ini disebut dengan pemanasan global (global warning)
Re – typed by Suwarno, S.Si SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur - 12 -