ARTIKEL
PENGARUH JENIS MEDIA TANAM DAN PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF ANGGREK Vanda sp. PADA TAHAP AKLIMATISASI
Oleh: RESSY MEDYA SOFFIANINGRUM 13.1.01.06.0020
Dibimbing oleh : 1. Dr. Sulistiono, M.Si. 2. Tisa Rizkika Nur Amelia, S.Pd., M. Sc.
PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Ressy Medya Soffianingrum | 13.1.01.06.0020 FKIP – Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH JENIS MEDIA TANAM DAN JENIS PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF ANGGREK Vanda sp. PADA TAHAP AKLIMATISASI Ressy Medya Soffianingrum 13.1.01.06.0020 FKIP – Pendidikan Biologi
[email protected] Sulistiono dan Tisa Rizkika Nur Amelia UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Anggrek Vanda sp. merupakan anggrek yang memiliki nilai ekonomi tinggi karena berbagai variasi bunganya yang tidak pernah surut dari penggemarnya. Namun pertumbuhan vegetatif anggrek ini sangat lambat. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian guna meningkatkan pertumbuhan vegetatif anggrek Vanda sp.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis media tanam dan pupuk daun terhadap pertumbuhan vegetatif anggrek Vanda sp. pada tahap aklimatisasi dan untuk mengetahui jenis media tanam dan pupuk daun paling efektif untuk pertumbuhan vegetatif anggrek Vanda sp. pada tahap aklimatisasi. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan desain RAL dengan 2 faktor perlakuan. Faktor 1 jenis media tanam yang terdiri dari 4 level yaitu Sphagnum moss, Sphagnum moss + ampas tebu, arang kayu + sabut kelapa dan arang kayu + Sphagnum moss. Faktor 2 yaitu jenis pupuk daun yang terdiri dari 4 level yaitu air (kontrol), Gandasil D, Growmore Hijau dan Mamigro Super N. Parameter yang diamati adalah jumlah, panjang dan lebar daun. Data hasil penelitian dianalisis secara statistik menggunakan analisis variansi Anova Two ways yang kemudian dilanjutkan dengan uji BNT 5 %. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh jenis media tanam dan pupuk daun tidak berbeda nyata pada pertambahan jumlah daun anggrek Vanda sp.. Namun memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertambahan panjang dan lebar daun dengan sig. < 0,05. Penggunaan media tanam campuran sabut kelapa dan arang kayu serta
pemberian pupuk daun Gandasil D dan Growmore paling efektif untuk meningkatkan pertambahan panjang dan lebar daun tanaman aggrek Vanda sp.. KATA KUNCI : Aklimatisasi, anggrek Vanda sp., media tanam, pertumbuhan vegetatif, pupuk daun.
I.
LATAR BELAKANG Indonesia memiliki sekitar 5000 spesies
anggrek
yang tersebar di
mengimpor anggrek dalam bentuk bibit. Salah satu jenis anggrek yang
seluruh wilayah tanah air, namun
banyak
belum semua diketahui dengan jelas
mempunyai
genus
adalah anggrek Vanda sp. (Rupawan et
dan
(Widyastoety
spesies dan
anggreknya
Santi,
diminati nillai
massyarakat ekonomi
dan tinggi
2012).
al., 2014). Menurut Hartati et al.
Indonesia lebih banyak mengekspor
(2014) anggrek Vanda sp. digemari
anggrek dalam bentuk tanaman dan
karena warna bunga dan variasinya.
Ressy Medya Soffianingrum | 13.1.01.06.0020 FKIP – Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Menurut Rupawan et al. (2014)
90%, sedangkan akar hanya menyerap
hingga saat ini perbanyakan anggrek
10% (Iswanto, 2002).
secara in vitro terbukti lebih ampuh dalam penyediaan bibit anggrek yang
II.
METODE Penelitian
lebih banyak dan seragam dalam waktu
ini
dilakukan
yang relatif singkat. Bibit anggrek hasil
eksperimental
in vitro memerlukan tahap aklimatisasi.
Rancangan
Masa aklimatisasi merupakan masa
dengan 2 faktor perlakuan. Faktor 1
yang dianggap paling kritis dalam
jenis media tanam yang terdiri dari 4
rangkaian
level yaitu Sphagnum moss, Sphagnum
perbanyakan
tanaman
dengan
secara
Acak
desain
Lengkap
(RAL)
moss + ampas tebu, sabut kelapa +
(Purwanti, 2012). media
arang kayu dan Sphagnum moss +
faktor
arang kayu. Faktor 2 yaitu jenis pupuk
penentu keberhasilan dari pertumbuhan
daun yang terdiri dari 4 level yaitu air
anggrek karena sebagai tempat berpijak
(kontrol), Gandasil D, Growmore Hijau
akar anggrek (Suradinata et al., 2012).
dan Mamigro Super N. Masing -
Media
masing
Pada tanam
tahap
aklimatisasi,
menjadi
tanam
salah
yang
satu
baik
harus
perlakuan
dilakukan
memenuhi kriteria yaitu tidak mudah
pengulangan sebanyak 3 kali ulangan.
lapuk, tidak mudah menjadi sumber
Parameter yang diamati berupa jumlah,
penyakit, aerasi baik, mampu mengikat
panjang dan lebar duan yang diukur
air dan unsur hara dengan baik, mudah
pada awal dan akhir saat umur 16
didapat
murah
MST. Data yang diperoleh dianalisis
(Iswanto, 2002). Selain faktor media,
menggunakan analisis variansi (Uji F)
pertumbuhan planlet tahap aklimatisasi
Anova Two Ways kemudian dilanjutkan
juga dipengaruhi oleh pupuk yang
uji
diberikan. Pupuk
perlakuan yang paling berpengaruh
dan
harga
relatif
adalah penyubur
tanaman yang ditambahkan ke tanah
pada
BNT
5%
untuk
SPSS
mengetaui
23.
untuk menyediakan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman. Pemupukan melalui
daun
lebih
efektif
dibandingkan melalui tanah karena daun mampu menyerap pupuk sekitar
Ressy Medya Soffianingrum | 13.1.01.06.0020 FKIP – Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
III. HASIL DAN SIMPULAN HASIL Jumlah Daun Ringkasan analisis variansi pertambahan jumlah daun disajikan pada Tabel 1. sebagai berikut: Tabel 1. Analisis Variansi Sumber Variansi Perlakuan Kombinasi Kelompok F1 MediaTanam F2 PupukDaun Interaksi Acak Total
db 15 1 3 3 9 32 48
JK 17,250a 126,750 8,250 4,750 4,250 12,000 156,000
MK 1,150 126,750 2,750 1,583 0,472 0,375
F Hit 3,067 338,000 7,333 4,222 1,259
Sig. 0,004 0,000 0,001 0,013 0,296
Tabel 1. hasil perhitungan analisis
Penggunaan pupuk daun Gandasil D
variansi interaksi diperoleh sig. (0,296)
dan Growmore membuat pertambahan
>
bahwa
jumlah daun anggrek Vanda sp. paling
tidak
banyak, sedangkan pada perlakuan
dipengaruhi oleh interaksi media tanam
kontrol membuat pertambahan jumlah
dan pupuk daun. Perlakuan jenis pupuk
daun anggrek Vanda sp. yang paling
daun diperoleh sig. (0,013) < 0,05 dan
sedikit. Pupuk daun Mamigro tidak
jenis media tanam menunjukkan sig.
bebeda
(0,001)
kontrol.
0,05
menunjukkkan
pertambahan
<
jumlah
0,05
daun
yang
berarti
nyata
dengan
perlakuan
pertambahan jumlah daun dipengaruhi oleh masing-masing faktor yaitu jenis pupuk daun dan media tanam. Tabel 2. Pengaruh jenis pupuk daun terhadap pertambahan jumlah daun Jenis Pupuk Jumlah Daun Daun (helai) Air 1,167 a Mamigro 1,500 ab Gandasil D 1,917 b Growmore 1,917 b BNT α 5% = 0,509
Tabel 3. Pengaruh jenis media tanam terhadap pertambahan jumlah daun Jenis Media Jumlah Daun Tanam (helai) Sphagnum moss 1,000 a Sphagnum moss + 1,500 ab arang kayu Sphagnum moss + 2,000 b ampas tebu Sabut kelapa + 2,167 b arang kayu BNT α 5% = 0,509 Penggunaan media tanam sabut kelapa + arang kayu dan sphagnum
Ressy Medya Soffianingrum | 13.1.01.06.0020 FKIP – Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
moss + ampas tebu ternyata membuat
angrek
pertambahan jumlah daun anggrek
membentuk daun yang maksimal. Hal
Vanda sp. paling banyak, sedangkan
inilah yang menyebabkan apeks pucuk
pada media tanam Sphagnum moss
daun
berpengaruh
membentuk daun yang baru.
terhadap
pertambahan
jumlah daun anggrek Vanda sp. paling sedikit
belum
belum
mampu
bisa
untuk
berkembang
Media tanam sphagnum moss + arang kayu juga memiliki hasil yang
Menurut
Prasasti
sama dengan media sphagnum moss.
(1993) tanaman yang baru dipindahkan
Menurut Suradinata, et. al. (2012)
dari botol (planlet) akan membentuk
media tanam
daun yang sebenarnya setelah melewati
moss dengan arang kayu memiliki daya
fase aklimatisasi yaitu 3 bulan sudah
pegang air yang paling tinggi yaitu
tanam, karena unsur hara dan ZPT pada
9,75 ml/g, sehingga kelembaban dan
saat
untuk
ketersediaan air dapat terjaga dengan
pertumbuhan panjang dan lebar daun.
baik, namun penggunaan media yang
Daun yang telah terbuka penuh tiap
memiliki daya pegang air tinggi di
selnya mengalami tiga fase yaitu
daerah yang memiliki curah hujan yang
pembelahan,
tinggi
ini
Osman
lebih
diferensiasi,
dan
diutamakan
pembesaran sehingga
pada
dan bibit
akan
campuran sphagnum
memacu
pertumbuhan
jamur dan pembusukan pada akar.
berumur tiga bulan, pertumbuhan bibit
Panjang daun Ringkasan analisis variansi pertambahan panjang daun disajikan pada Tabel 4. sebagai berikut: Tabel 4. Analisis variansi pertambahan panjang daun Sumber Variansi df JK Perlakuan Kombinasi 15 18,670a Kelompok 1 133,498 F1 MediaTanam 3 11,326 F2 PupukDaun 3 4,255 Interaksi 9 3,089 Acak 32 4,574 Total 48 156,743
Ressy Medya Soffianingrum | 13.1.01.06.0020 FKIP – Pendidikan Biologi
MK 1,245 13,498 3,775 1,418 0,343 0,143
F 8,708 933,970 26,413 9,923 2,401
Sig. 0,000 0,000 0,000 0,000 0,033
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tabel
4.
menunjukkan
analisis
dan media tanam Sphagnum moss +
variansi interkasi diperoleh sig. (0,033)
arang
<
Mamigro memberikan pengaruh sama
0,05
menunjukkan
bahwa
kayu
dengan
pertambahan panjang daun dipengaruhi
pada
oleh interaksi jenis media tanam dan
dengan nilai paling rendah.
pupuk daun.
Pada
Tabel 5. Uji BNT pertambahan panjang daun Perlakuan Lebar Daun (cm) M1P4 0,2608 a M1P2 0,3233 ab M4P1 0,3275 ab M1P1 0,3364 ab M4P4 0,3547 b M1P3 0,3567 bc M3P1 0,3650 bc M2P1 0,3783 bc M4P3 0,4042 bc M2P2 0,4825 c M3P4 0,5150 cd M4P2 0,5567 cd M2P4 0,5567 cd M2P3 0,5833 d M3P2 0,6900 e M3P3 0,7033 ef BNT α 5% = 0,091 Penggunaan media tanam campuran sabut kelapa dan arang kayu dengan pemberian pupuk daun Growmore dan Gandasil
D mampu
pertambahan
pupuk
meningkatkan
pertambahan panjang daun anggrek Vanda sp. paling tinggi, sedangkan penggunaan media tanam Sphagnum moss dengan pupuk daun Mamigro, Gandasil, Growmore dan perlakuan kontrol serta media tanam Sphagnum moss + arang kayu dan sabut kelapa + arang kayu dengan perlakuan kontrol Ressy Medya Soffianingrum | 13.1.01.06.0020 FKIP – Pendidikan Biologi
pupuk
panjang
daun
daun
daun
Growmore
perbandingan NPK yaitu 32 : 10 : 10 menunjukkan
pertambahan
panjang
daun paling tinggi diantara pupuk daun Gandasil 20 : 15 : 15 dan Mamigro 25 : 5 : 5. Menurut Lakitan (2007) nitrogen (N) merupakan penyusun protein dan enzim serta terkandung dalam klorofil, hormon sitokinin dan auksin. Fosfor (P) berperan dalam reaksi-reaksi pada fase gelap, fotosintesis, respirasi dan proses
metabolisme
lainnya
serta
bagian dari nukleotida (dalam RNA dan DNA) dan fosfolipida penyusun membran. Unsur K sebagai aktivator dari berbagai enzim dalam reaksireaksi
fotosintesis,
respirasi
dan
mengatur mebuka dan menutupnya stomata. Pertambahan panjang daun pada media tanam sabut kelapa + arang kayu menunjukkan hasil yang paling baik karena media tanam campuran serat sabut
kelapa
dengan
arang
kayu
memiliki porositas yang paling tinggi 50 mL/g, sehingga air penyiraman berlebih akan keluar ke lubang drainase simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dan tidak menyebabakan genangan air
pertumbuhan jamur (Suradinata et
yang
al.,2012).
akan
rentan
terhadap
Lebar daun Ringkasan analisis variansi pertambahan lebar daun disajikan pada Tabel 6. sebagai berikut: Tabel 6. Analisis variansi pertambahan lebar daun Sumber Variansi df JK Perlakuan Kombinasi 15 0,839a Kelompok 1 9,705 F1 MediaTanam 3 0,422 F2 PupukDaun 3 0,219 Interaksi 9 0,198 Acak 32 0,100 Total 48 10,644 Tabel
6.
menunjukkan
analisis
variansi interkasi diperoleh sig. (0,000) <
0,05
menunjukkan
bahwa
pertambahan lebar daun dipengaruhi oleh interaksi jenis media tanam dan pupuk daun. Tabel 7. Uji BNT daun Perlakuan M1P4 M1P2 M4P1 M1P1 M4P4 M1P3 M3P1 M2P1 M4P3 M2P2 M3P4 M4P2 M2P4 M2P3 M3P2 M3P3
MK 0,056 9,705 0,141 0,073 0,022 0,003
F Hit 17,882 3103,390 44,954 23,345 7,036
Sig. 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
BNT α 5% = 0,091 Penggunaan media tanam
sabut
kelapa + arang kayu dengan pupuk daun Growmore dan Gandasil D mampu
meningkatkan
pertambahan
lebar daun anggrek Vanda sp. paling pertambahan lebar
baik.
Penggunaan
media
tanam
Lebar Daun (cm) 0,2608 a 0,3233 ab 0,3275 ab 0,3364 ab 0,3547 b 0,3567 bc 0,3650 bc 0,3783 bc 0,4042 bc 0,4825 c 0,5150 cd 0,5567 cd 0,5567 cd 0,5833 d 0,6900 e 0,7033 ef
Sphagnum moss dengan pupuk daun
Ressy Medya Soffianingrum | 13.1.01.06.0020 FKIP – Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Mamigro,
Gandasil
dan
perlakuan
kontrol serta media tanam Sphagnum moss + arang dengan perlakuan kontrol memberikan
pengaruh
sama
pada
pertambahan lebar daun paling rendah. Hal ini sesuai dengan fungsi pupuk daun yaitu untuk mengasilkan daun yang
lebih
besar,
bukan
untuk
menambah jumlah daun, sedangkan daun pada perlakuan kontrol cenderung memanjang dan tidak menghasilkan
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
daun yang lebar. Hal tersebut sesuai
proses fotosintesis, Mangan fungsinya
dengan penelitian Surur (2016), bahwa
dalam
pemberian pupuk Growmore 1 g/l dan
mengaktifkan
2 g/l serta Gandasil 3 g/l yang
Cuprum sebagai penyusun plastosianin
diaplikasikan setiap seminggu sekali
dan stabilator klorofil, Zincum sebagai
membuat lebar daun Dendrobium sp.
katalisator pembentukan, Molibdenum
paling lebar.
sebagai aktivator dan penyusun nitrat
Perbedaan kandungan NPK pada
proses
reduktase untuk pembentukan asam amino
yaitu 32:10:10; 20:15:15 dan 25;5;5,
pembelahan
penggunaan pupuk daun Gandasil D
(Surtinah, 2013).
lebih baik dibandingakan penggunaan duan
Mamigro,
dan
enzim IAA oksidase,
Growmore, Gandasil D dan Mamgro
pupuk
fotolisis
dan
protein dan
serta
pembesaran
untuk sel
Tetapi terdapat beberapa data yang
walaupun
menunjukkan bahwa perlakuan kontrol
kandungan N pupuk daun Mamigro
lebih baik jika dibandingkan perlakuan
lebih tinggi, karena kandungan P dan K
yang
pada pupuk daun Mamigro sangat
Didapatkan juga pada beberapa media
rendah.
(2013)
tanam dengan pemberian jenis pupuk
respons tanaman terhadap N tergantung
daun memberikan hasil yang sama. Hal
pada baik buruknya suplai unsur hara
ini
lainnya. Tanpa pemberian P dan K
ketidakcocokan media tanam dengan
hasil terhadap peningkatan N lebih
interval penyiraman. Menurut Tarigan
rendah dibanding bila pemberian P dan
(2009), interaksi antara media dengan
K diberikan dalam jumlah yang cukup.
pemupukan
Disamping
terhadap
kemungkinan bisa disebabkan adanya
pemberian P dan K akan lebih besar
ketidakcocokan struktur media dengan
bila suplai N semakin banyak. Selain
interval penyiraman serta disebabkan
unsur hara makro, unsur hara mikro
oleh kondisi lingkungan yang tidak
juga
pada
sesuai dengan media yang digunakan.
perkembangan
Tanaman anggrek dapat menyesuaikan
Menurut
itu,
berperan
pertumbuhan
dan
Anischan
respon
penting
tanaman.
diberikan
pupuk
kemungkinan
yang
daun.
diakibatkan
tidak
sama
diri dengan media apa saja, yang
Boron berperan dalam mempertebal
penting penyiramannya memadai dan
dinding sel, Ferum berperan dalam
pemupukannya tepat untuk setiap jenis.
Ressy Medya Soffianingrum | 13.1.01.06.0020 FKIP – Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Lakitan,
SIMPULAN Interaksi penggunaan jenis media tanam
dan
pupuk
daun
tidak
menunjukkan pengaruh yang nyata pada pertambahan jumlah daun dengan nilai
sig.
0,296
(sig>0,05).
Pertambahan panjang dan lebar daun menunjukkan pengaruh yang nyata
B.
2007.
Dasar-Dasar
Fisiologi Tumbuhan (hlm. 6372).
Jakarta.
Raja
Grafindo
Persada. Osman, F. dan I. Prasasti. 1993. Anggrek Dendrobium. Penebar Swadaya. Jakarta. Purwanti, P., 2012. Pengaruh Macam
pada interaksi penggunaan jenis media
Media
tanam dan pupuk daun dengan nilai sig.
Aklimatisasi
masing-masing
Phalaenopsis amabilis. Skripsi.
0,033
dan
0,000
(sig<0,05). Penggunaan media tanam campuran sabut kelapa dan arang kayu
dalam
Keberhasilan Anggrek
Lampung: FHoltikultura PNL Rupawan, I M., Z. Basri dan M.
serta pemberian pupuk daun Gandasil
Bustami.
D
Anggrek Vanda pada Berbagai
dan
pengaruh
Growmore paling
memberikan
efektif
terhadap
Komposisi
2014.
Media
Pertumbuhan
secara
In
pertambahan panjang dan lebar daun
Vitro. e-J. Agrotekbis 2 (5) : 488-
tanaman aggrek Vanda sp..
494. Supriyono, 2008. Pengaruh Macam
IV. DAFTAR PUSTAKA Adi, N. K. A. P., I. A. Astarini dan N.
Media dan Intensitas Pemupukan
P. A. Astiti. 2014. Aklimatisasi
terhadap
Anggrek
Tanaman Anthurium Gelombang
Hitam
pandurata
(Coelogyne
Lindl.)
Hasil
Pertumbuhan
Bibit
Cinta (Anthurium plowmanii).
Perbanyakan In Vitro pada Media
Skripsi. Surakarta: FP USM.
Berbeda. Jurnal Simbiosis I, 2(2)
Suradinata, Y. R., A. Nuraini dan A.
: 203-214.
Setiadi.
Anischan, D. 2013. Bagan Warna Daun
(BWD).
Balai
Besar
Penelitian Tanaman Padi. Iswanto, H. 2002. Petunjuk Perawatan Anggrek.
Jakarta:
Agromedia
Pustaka. Ressy Medya Soffianingrum | 13.1.01.06.0020 FKIP – Pendidikan Biologi
2012.
Pengaruh
Kombinasi Media Tanam dan Konsentrasi
Pupuk
Daun
terhadap Pertumbuhan Tanaman Anggrek Dendrobium sp. pada Tahap Aklimatisasi. J. Agrivigor. 11 (2): 104-116 simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Surur, Moh.
M.
2016.
Pemberian
Pengaruh
Pupuk
Gandasil
D
dan
Daun Growmore
dengan Teknologi Nano terhadap Pertumbuhan Vegetatif Anggrek Dendrobium sp. pada Tahap Aklimatisasi.
Skripsi.
Kediri:
FKIP UN PGRI Kediri. Surtinah, M. E., 2013. Frekuensi Pemberian terhad
Grow
Quick
pertumbuhan
Lb Bibit
Anggrek Dendrobium Pada Stad Komunitas
Pot.
Jurnal
Pertanian. 10 (2): 31-40. Tarigan,
H.
M.
2009.
Pengaruh
Beberapa Media Tanam dan Intensitas Pemupukan terhadap Pertumbuhan (Oncidium
Anggrek golden
shower).
Skirpsi. Tidak Dipublikasikan. Medan: FP. USU Widyastoety, D dan A. Santi. 2012. Keunggulan Kelompok Anggrek Vanda
dalam
Variasi
da
Meningkatkan
Kualitas
Anggrek
Bunga Potong. Prosiding Seminar Nasional Anggrek, Balai Penelitian Tanaman
Hias,
Hal.
117-128.
Ressy Medya Soffianingrum | 13.1.01.06.0020 FKIP – Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 10||