ARTIKEL HASIL PENELITIAN SKRIPSI PEMBINAAN MORAL DAN BUDI PEKERTI DI PANTI ASUHAN AL-HUSNA DESA BEJI KECAMATAN BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG
Oleh: Indriani Dwi Purnomosari 100711403385 Off B
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN MEI 2014
LEMBAR PERSETUJUAN Skripsi oleh Indriani Dwi Purnomosari telah diperiksa dan disetujui untuk diuji pada 28 April 2014.
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Kt Diara Astawa, SH, M.Si NIP. 195412311982031377
Drs.Suparlan Al Hakim, M.Si NIP. 195508271981021001
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN Skripsi oleh Indriani Dwi Purnomosari ini telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada 28 April 2014.
Dewan Penguji 1. Drs. Suwarno Winarno NIP. 19800403 197803 1 001
Ketua
2. Drs. Kt Diara Astawa, SH, M.Si NIP. 195412311982031377
Anggota
3. Drs.Suparlan Al Hakim, M.Si NIP. 195508271981021001
Anggota
Ketua Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan
Drs.Suparlan Al Hakim, M.Si NIP. 195508271981021001
Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Prof. Dr. Hariyono, M.Pd NIP. 19631227 198802 1 001
PEMBINAAN MORAL DAN BUDI PEKERTI DI PANTI ASUHAN AL-HUSNA DESA BEJI KECAMATAN BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG Indriani Dwi Purnomosari Fakultas Ilmu Sosial – Universitas Negeri Malang Jl. Semarang No. 5 Malang Jl. Terusan Surabaya 88A Malang 081556733913
[email protected]
ABSTRAK : Tujuan dari penelitian di panti Al-Husna Desa Beji Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung adalah (1) Program pembinaan moral dan budi pekerti; (2) Pelaksanaan; (3) Faktor pendukung; (4) Faktor penghambat; (5) Upaya untuk mengatasi hambatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data berasal dari kata-kata, dokumen dan foto. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian adalah : (1) Program pembinaan moral dan budi pekerti di panti asuhan Al-Husna Desa Beji Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung yaitu (a) meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa dan selalu menaati ajarannya, (b) menaati ajaran agama, (c) tumbuhnya disiplin, (d) memiliki kebersamaan dan gotong royong; (2) Pelaksanaan yaitu (a) meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa dan selalu menaati ajarannya dilaksanakan dengan menjalankan ibadah sholat secara berjamaah ketika waktu sholat tiba, adanya yasinan setiap malam jumat. (b) Menaati ajaran agama. Menaati ajaran agama ini dilaksanakan setelah selesai sholat magrip berjamaah disebuah madrasah yang bernama Tarbiyatul Ulum. (c) tumbuhnya disiplin yang dilaksanakan setiap hari oleh anak-anak panti asuhan AlHusna sesuai dengan jadwal kesehariannya, (d) memiliki kebersamaan dan gotong royong yang dilaksanakan ketika anakanak saling membantu didalam melaksanakan kegiatan keseharian; (3) Faktor pendukung yaitu adanya keinginan para pengasuh untuk menjadikan anak-anak panti asuhan sebagai anak-anak yang berakhlak baik dan agama; (4) Faktor penghambat yaitu (a) anakanak yang kurang disiplin, (b) anak yang suka merokok sebelum masuk dalam panti asuhan,(c) anak yang kurang sopan santun terhadap orang tua, (d) Anak yang suka membolos ketika masuk sekolah;(5) Upaya untuk mengatasi hambatan yaitu membimbing anak-anak dengan telaten, selain itu diterapkan 1 pengurus 1 anak agar nantinya bimbingannya lebih efektif. Kata Kunci: Pembinaan, Moral, Budi Pekerti, Panti Asuhan.
ABSTRACT : The objective of this research is to describe moral and manner building in Al-Husna Orphanage in Besi Village Boyolangu District Tulungagung Regency that includes: (1) Moral and manner building program; (2) The implementation; (3) Supporting factor; (4) Obstacle factor; (5) The effort to cope with obstacle. This research uses qualitative descriptive approach. Data source come from words, document, and photo. Data collection technique is observation, interview, and documentation. Result from this research as follow: (1) Moral and manner building program in Al-Husna Orphanage in Besi Village Boyolangu District Tulungagung Regency as follow: (a) trust on God and always obey His teaching, (b) obey the religion, (c) discipline growth, (d) has togetherness and mutual cooperation; (2) The implementation as follow: (a) trust on God and always obey His teaching conducted by doing pray (shalat) in group when the time for pray comes, reading Ya Seen every Thursday night. (b) obey the religion. This obeying religion conducted after maghrib pray in a group in an islamic school called Tarbiyatul Ulum. (c) discipline growth that conducted every day by children in Al-Husna Orphanage that suitable with their daily schedule, (d) has togetherness and mutual cooperation that conducted when the children help each other in doing their daily activity; (3) Supporting factor is the wish from the caretaker to make the children in that orphanage become children with good attitude and religion; (4) Obstacle factor as follow: (a) children that have less discipline, (b) children that smoke before they come in the orphanage, (c) children that have less attitude to the parent and elder, (d) children that like to escape the school; (5) The effort to cope with obstacle is guiding the children patiently, besides that, it also implemented by 1 caretaker 1 child in order to make more effective guidance. Keywords: Building, Moral, Manner, Orphanage
Masalah moral dan budi pekerti pada masa sekarang sangat hangat dibicarakan terutama dikaitkan dengan kualitas karakter moral manusia. Kasus maraknya kekerasan remaja, meningkatnya ketidak jujuran, seperti suka membolos, nyontek, pencurian, penganiayaan disertai dengan pemerkosaan, tawuran antar pelajar dan mahasiswa, berkurangnya rasa hormat menunjukkan persoalan moral yang harus ditangani masih banyak. Ni Luh Ike Pratiwi (2011:52) menyatakan bahwa ada tiga asumsi yang menyebabkan kegagalan pendidikan moral dalam membentuk membentuk sikap dan perilaku. Pertama, ada anggapan yang kuat bahwa persoalan moral hanya
menjadi tanggungjawab guru agama. Kedua, minimnya pendidikan moral. Ketiga, pembelajaran yang berorientasi pada akhlak dan moralitas serta pendidikan agama cenderung bersifat transfer of knowledge. Pembinaan moral dan budi pekerti merupakan pembinaan yang strategis bagi pembinaan masyarakat. Pembinaan moral dan budi pekerti untuk melatih perbuatan, ucapan, dan pikiran agar selalu benar. Keluarga mempunyai peran yang sangat penting dalam pelaksanaan pembinaan moral anak. Idealnyapun demikian banyak yang kurang beruntung, sehingga anak ditempatkan dipanti asuhan dan mendapatkan pembinaan moral didalam panti asuhan. Panti Asuhan merupakan suatu lembaga sosial yang mengasuh anak-anak yang berlatar belakang kurang sempurna dari segi kekeluargaan seperti anak yatim, anak piatu dan anak yatim piatu serta anak fakir miskin. Panti asuhan didirikan untuk membina dan mendidik serta memelihara anak-anak agar mendapat kehidupan yang layak baik dari segi ekonomi, sosial, dan pendidikan demi masa depan mereka. Melalui panti asuhan anak dididik dengan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang dapat mengembangkan diri baik dari segi jasmani dan rohani seperti ilmu pengetahuan, kreativitas dan akhlakul karimah. Panti asuhan dapat membentuk pribadi anak menjadi anak yang mandiri dan membentuk sikap diri yang sempurna. Panti asuhan memiliki sesuatu yang dapat membuat anak sehingga memperoleh konsep diri yang sempurna sesuai dengan ilmu pengetahuan dan ajaran agama sehingga menjadi anak yang mandiri dan memiliki masa depan yang cerah. Proses pembinaan anak yatim diberikan mulai dari pembinaan psikologi, sosial, agama dan keterampilan Panti asuhan Al-Husna merupakan salah satu panti yang ada Di Desa Beji Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung. Panti asuhan ini berperan dalam memberikan pembinaan moral dan budi pekerti bagi anak-anak yang ada di panti asuhan tersebut. Didalam panti asuhan ini, anak diberi pembinaan moral dan budi pekerti agar nantinya tidak terpengaruh oleh arus perkembangan jaman.
METODE Rancangan penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Peneliti terjun langsung ke lapangan dan mengumpulkan data melalui informan. Informan dalam penelitian ini yaitu ketua yayasan Panti Asuhan AlHusna, Ketua Panti asuhan Al-Husna dan Pengasuh panti asuhan Al-husna. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Proses analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, display data, dan verifikasi data.
HASIL DAN PEMBAHASAN Program Pembinaan Moral dan Budi Pekerti Di Panti Asuhan Al-Husna Desa Beji Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung Program pembinaan moral dan budi pekerti di panti asuhan Al-Husna Desa Beji Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung yaitu (a) meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa dan selalu menaati ajarannya, (b) menaati ajaran agama, (c) tumbuhnya disiplin, (d) memiliki kebersamaan dan gotong royong. Pelaksanaan Program Pembinaan Moral dan Budi Pekerti Di Panti Asuhan Al-Husna Desa Beji Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung Pelaksanaan program pembinaan moral dan budi pekerti di panti asuhan Al-Husna Desa Beji Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung yaitu (a) meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa dan selalu menaati ajarannya dilaksanakan dengan menjalankan ibadah sholat secara berjamaah ketika waktu sholat tiba, adanya yasinan setiap malam jumat. (b) menaati ajaran agama. Menaati ajaran agama ini dilaksanakan setelah selesai sholat magrip berjamaah disebuah madrasah yang bernama Tarbiyatul Ulum. (c) tumbuhnya disiplin yang dilaksanakan setiap hari oleh anak-anak panti asuhan Al-Husna sesuai dengan jadwal kesehariannya, (d) memiliki kebersamaan dan gotong royong yang dilaksanakan ketika anak-anak saling membantu didalam melaksanakan kegiatan keseharian Faktor Pendorong Dari Pembinaan Moral dan Budi Pekerti di Panti asuhan Al-Husna Desa Beji Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung Faktor pendukung program pembinaan moral dan budi pekerti di panti asuhan Al-Husna Desa Beji Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung
Yaitu adanya keinginan para pengasuh untuk menjadikan anak-anak panti asuhan sebagai anak-anak yang berakhlak baik dan agama. Faktor Penghambat Pembinaan Moral dan Budi Pekerti di Panti Asuhan AlHusna Desa Beji Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung. Faktor penghambat program pembinaan moral dan budi pekerti di panti asuhan Al-Husna Desa Beji Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung yaitu (a) anak-anak yang kurang disiplin, (b) anak yang suka merokok sebelum masuk dalam panti asuhan,(c) anak yang kurang sopan santun terhadap orang tua, (d) Anak yang suka membolos ketika masuk sekolah. Upaya Menangani Hambatan Dalam Pembinaan Moral Dan Budi Pekerti Di Panti Asuhan Al-Husna Di Desa Beji Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung Upaya untuk mengatasi hambatan program pembinaan moral dan budi pekerti di panti asuhan Al-Husna Desa Beji Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung yaitu membimbing anak-anak dengan telaten, selain itu diterapkan 1 pengurus 1 anak agar nantinya bimbingannya lebih efektif PENUTUP Kesimpulan Bertolak dari temuan penelitian dan pembahasan, hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. Program pembinaan moral dan budi pekeri di Panti Asuhan Al-Husna Desa Beji Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung (1) meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa dan selalu menaati ajarannya yang dimasukkan dalam kegiatan sehari-hari seperti sholat berjamaah, adzan bagi setiap anak laki-laki. Yasinan rutin setiap malam jumat. (2) menaati ajaran agama di sebuah madrasah diniyah. (3) tumbuhnya disiplin. (4) memiliki kebersamaan dan gotong royong. Pelaksanaan program pembinaan moral dan budi pekeri di Panti Asuhan Al-Husna Desa Beji Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung antara lain (1) meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa dan selalu menaati ajarannya yang
dimasukkan dalam kegiatan sehari-hari seperti sholat berjamaah setiap waktu sholah telah tiba, adzan bagi setiap anak laki-laki yang sudah di beri jadwal . Yasinan rutin setiap malam jumat. (2) menaati ajaran agama di sebuah madrasah yang dilaksanakan setelah selesai sholat magrib. (3) tumbuhnya disiplin terdapat di dalam jadwal keseharian anak-anak seperti untuk selalu bangun bagi, piket dan lainnya. (4) memiliki kebersamaan dan gotong royong terdapat pada keseharian anak-anak yaitu ketika anak-anak saling membantu dalam melaksanakan tugasnya seprti membersihkan halaman. Faktor pendukung dari program pembinaan moral dan budi pekeri di Panti Asuhan Al-Husna Desa Beji Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung antara lain (1) agama, dan (2) keinginan dari para pengasuh untuk menjadikan anak-anak panti asuhan sebagai anak-anak yang berakhlak baik. Faktor penghambat dari program pembinaan moral dan budi pekeri di Panti Asuhan Al-Husna Desa Beji Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung diantaranya (1) anak yang kurang disiplin, (2) anak yang suka merokok, (3) anak yang kurang sopan santun terhadap orang tua, dan (4) anak yang suka membolos ketika akan asuk sekolah. Upaya menangani hambatan dalam pembinaan moral dan budi pekeri di Panti Asuhan Al-Husna Desa Beji Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung anatara lain membimbing anak-anak dengan telaten yang dilakukan dengan bimbingan individu, selain itu juga diteapkan 1 pengurus 1 anak. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang di ajukan adalah sebagai berikut. (1) Bagi para pengasuh sebaiknya lebih intensif lagi dalam memperhatikan dan mengasuh anak–anak yang berada didalam panti. Agar nantinya dapat menjadi orang yang diharapkan bagi Nusa, Bangsa, Negar dan bagi Agama; (2) Bagi para pengasuh sebaiknya memberikan manajemen yang terbaik bagi pengasuhan panti asuhan Al-Husna agar apa yang ada di dalam panti dapat dipertahankan dan ditingkatkan dengan lebih baik lagi.(3) Kedekatan dan keakraban yang sudah terjalin antara pihak Panti Asuhan Al-Husna Desa Beji
Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung dengan anak asuhnya harus selalu dijaga dengan baik untuk memudahkan pengasuh dalam mengatasi kendalakendala yang terjadi saat pelaksanaan program pembinaan moral dan budi pekerti.
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Bertens, K. 2007. Etika. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Fauzi, Rahmat. Pengertian Nilai. (online), (http://uzey.blogspot.com/2009/09/pengertian-nilai.html) diakses 18 januari 2014. Ifan, Dian. Saling mengisi dan saling mengerti : Panti asuhan.(online), ( http://dianifan.blogspot.com/2012/08/panti-asuhan.html) diakses 28 oktober 2013. Kaelan. 2004. Pendidikan pancasila . Yogyakarta : Paradigma Mursidin. 2011. Moral sumber pendidikan sebuah formula pendidikan budi pekerti di sekolah/ madrasah. Bogor : Ghalia indonesia. Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Pakpahan, Efendi. 2013. Pengertian Pembinaan. (online), (http://tugasakhiramik.blogspot.com/2013/05/pengertianpembinaan.html), diakses 28 oktober 2013. Pratiwi, ni luh ike. 2011. Wajah kusam pendidikan kita. Malang : Averrospress. Rochmadi, Nur Wahyu. 2002. Dasar & Konsep Pendidikan Moral. Malang : Wineka Media Setyodarmodjo, Soenarko. 2004. Muncul Dari Panggilan Moral Wujud Kepedulian Dari Budi Pekerti Sampai Masalah Korupsi. Jawa Timur : Bunga Rampai Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Bandung. Tim penyusun. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Edisi Kelima. Malang : universitas negeri malang. Tjhajadi,Lili.1991. Hukum Moral Ajaran Immanuel Kant Tentang Etika dan Imperatif Kategoris. Yogyakarta : Kanisius (Anggota IKAPI)
Zuriah, Nurul. 2011. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti Dalam Perspektif Perbahan : Menggagas Platform Pendidikan Budi Pekerti Secara Konseptual dan Futuristik. Jakarta : Bumi Aksara.