eJournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (2): 436-450 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2017
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS DAN RENTABILITAS PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR PERTAMBANGAN BATUBARA DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2015 Arbaniah 1 Abstrak Dari hasil penelitian dengan menggunakan metode rasio keuangan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio rentabilitas masing-masing perusahaan PT. Adaro Energy, Tbk, PT. Bayan Resources, Tbk, PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk, PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk, dan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk, rasio likuiditas pada rasio lancar (Current Ratio), PT Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk merupakan perusahaan yang memiliki kemampuan membayar hutang jangka pendek pada saat jatuh tempo paling baik. Rasio cepat (Quick Ratio) PT. Dunia Makmur Propertindo, Tbk merupakan perusahaan yang memiliki kemampuan membayar hutang jangka pendek paling baik. Rasio kas (Cash Ratio) PT. Adaro Energy, Tbk merupakan perusahaan yang memiliki uang kas yang tersedia untuk membayar hutang paling baik. Rasio hutang terhadap total aset (Debt To Asset Ratio) dan rasio hutang terhadap ekuitas (Debt To Equity Ratio), PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk memiliki hasil rasio yang paling baik karenan memiliki manajemen penggunaan hutang jangka panjang yang paling baik. Perputaran piutang (Receivable Turnover), PT. Bayan Resources, Tbk merupakan perusahaan yang memiliki kemampuan mengelola piutang paling baik. Perputaran persediaan (Inventory Turnover), PT. Adaro Energy, Tbk merupakan perusahaan yang memiliki kemampuan menggunakan sumberdaya yang dimiliki secara efektif. Tingkat pengembalian aset (return on asset), tingkat pengembalian ekuitas (Return On Equity) dan tingkat keuntungan bersih (Net Profit Margin), PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk merupakan perusahaan paling baik, sebab kemampuan memperoleh aktiva, laba dan modal sendiri PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk paling baik. Kata Kunci : Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan, Pertambangan
1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email:
[email protected]
Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Sub Sektor Pertambangan di BEI (Arbaniah)
Pendahuluan Indonesia sebagai salah satu Negara terbesar penghasil dan pengekspor barubara di dunia, hal ini berarti bahwa prospek batubara di Indonesia sangat cerah. Sejak tahun 2005, ketika melampaui produksi Australia, Indonesia kemudian menjadi eksportir terdepan batubara thermal. Porsi signifikan dari batubara thermal yang diekspor terdiri dari jenis kualitas menengah dan jenis kualitas rendah yang sebagian besar permintaannya berasal dari Cina dan India. Industri batubara Indonesia terbagi dengan hanya sedikit produsen besar dan banyak skala kecil yang memiliki tambang batubara dan konsesi batubara (terutama di Sumatra dan Kalimantan). Sejak awal tahun 1990an, ketika sektor pertambangan dibuka kembali untuk investasi luar negeri, Indonesia mengalami peningkatan produksi, ekspor dan penjualan batubara dalam negeri. Penggunaan batubara dalam negeri secara relatif masih rendah. Ekspor batubara di Indonesia berkisar antara 70 sampai 80 persen dari total produksi barubara, sisanya dijual di pasar domestik. Pada era 2000an menghasilkan keuntungan yang signifikan untuk perusahaan yang bergerak dalam ekspor batubara. Situasi yang menguntungkan ini berubah pada saat terjadi krisis keuangan global pada tahun 2008 ketika harga-harga komoditas menurun begitu cepat. Indonesia terkena pengaruh faktor-faktor eksternal ini karena ekspor komoditas begitu menurun (terutama untuk batubara) berkontribusi untuk sekitar 50% dari total ekspor Indonesia, sehingga membatasi pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) tahun 2009 sampai 4,6% (yang boleh dikatakan masih cukup baik, terutama didukung oleh konsumsi domestik). Pada semester 2 tahun 2009 sampai tahun 2011, harga batubara global mengalami rebound tajam. Penurunan aktivitas ekonomi global telah menurunkan permintaan batubara, sehingga menyebabkan penurunan harga batubara yang dimulai dari awal tahun 2011. Indonesia hanya menguasai 3% cadangan batubara dunia, tetapi perusahaan yang beroperasi di sini telah mengeksploitasinya secepat mungkin. Selama dekade terakhir, produksi telah menggelembung mencapai lebih dari 450 juta ton pada tahun 2012. Sebagian besar batubara yang dihasilkan dari tambang-tambang Indonesia diekspor ke Cina dan Negara-negara Asia lainnya, sementara konsumsi batubara dalam negeri masih relatif rendah. (Indonesia Invesment, 2017) Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi tinggi rendahnya nilai perusahaan adalah kinerja keuangan, semakin baik kinerja keuangan perusahaan maka semakin baik pula daya tarik investor untuk membeli saham perusahaan tersebut serta nilai perusahaannya juga semakin meningkat. Dalam penelitian ini kinerja keuangan dinilai dengan menggunakan rasio keuangan yaitu diantaranya rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio rentabilitas. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penyusun melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan ditinjau dari Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, dan Rentabilitas pada Perusahaan Sub Sektor Pertambangan Batubara di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015”.
437
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 436-450
Kerangka Dasar Teori Pengertian Manajemen Keuangan Menurut Fahmi (2014:2), manajemen keuangan merupakan penggabungan dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji dan menganalisis tentang bagaimana seorang manajer keuangan dengan mempergunakan seluruh sumberdaya perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana dan membagi dana dengan tujuan mampu memberikan profit atau kemakmuran bagi para pemegang saham dan suistainability (berkelanjutan) usaha bagi perusahaan. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Fahmi (2014:21), laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan konsidi keuangan suatu perusahaan, dan lebih lanjut informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut. Jenis-jenis Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2008:28), secara umum ada lima jenis laporan keuangan yang biasa disusun, yaitu sebagai berikut: a. Neraca b. Laporan Laba Rugi c. Laporan Perubahan Modal d. Laporan Arus Kas e. Laporan Catatan atas Laporan Keuangan Pengertian Analisis Laporan Keuangan Menurut Munawir (2010:35), analisis laporan keuangan adalah analisis laporan keuangan yang terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dari hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Pengertian Kinerja Keuangan Menurut Sutrisno (2009:53), pengertian kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi yang dicapai perusahaan dalam periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut. Rasio Keuangan Menurut Fahmi (2014:49), rasio keuangan adalah suatu kajian yang melihat perbandingan antara jumlah-jumlah yang terdapat pada laporan keuangan dengan mempergunakan formula-formula yang dianggap reprsentatif untuk diterapkan. Rasio keuangan atau financial ratio ini sangat penting gunanya untuk melakukan analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan. Rasio Likuiditas Menurut Sutrisno (2009:215), rasio likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajibannya yang segera harus dipenuhi. Ada tiga rasio yang sering digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas, antara lain:
438
Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Sub Sektor Pertambangan di BEI (Arbaniah)
1) Current Ratio Current Ratio adalah rasio yang membandingkan antara aktiva lancar yang dimiliki perusahaan dengan hutang jangka pendek. 2) Quick Ratio Quick Ratio adalah rasio antara aktiva lancar sesudah dikurangi persediaan dengan hutang lancar. 3) Cash Ratio Cash Ratio adalah rasio yang membandingkan antara kas dan aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas dengan hutang lancar. Rasio Solvabilitas Menurut Fahmi (2014:58), rasio solvabilitas merupakan rasio yang menunjukkan bagaimana perusahaan mampu untuk mengelola utangnya dalam rangka memperoleh keuntungan dan juga mampu untuk melunasi kembali utangnya. Rasio solvabilitas ini dapat ditentukan dengan: 1) Debt to Asset Ratio Menurut Syamsudin (2007:54), Debt to Asset Ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin hutang-hutangnya dengan sejumlah aset yang dimilikinya. 2) Debt to Equity Ratio Menurut Kasmir (2009:157), Debt to Equity Ratio adalah rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio Aktivitas Menurut Kasmir (2008:172), rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk Rasio aktivitas ini dapat ditentukan dengan: 1) Perputaran Piutang (Receivable Turnover) Menurut Kasmir (2011:176), pengertian perputaran piutang (receivable turnover) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutan selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. 2) Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Menurut Kasmir (2010:114), Inventory Turnover merupakan rasio yang menunjukkan berapa kali jumlah barang persediaan diganti dalam satu tahun. Rasio Rentabilitas Menurut Harahap (2007), rasio rentabilitas atau disebut juga profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. Analisis rasio rentabilitas ini dapat ditentukan dengan: 1) Return On Assets (ROA) Return on assets merupakan ukuran kemampuan perusahaan dengan menghasilkan laba dengan semua aset uang dimiliki oleh perusahaan (Sutrisno,2009).
439
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 436-450
2) Return On Equity (ROE) Return on equity yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE ini ada yang menyebut sebagai profitabilitas modal sendiri (Sutrisno, 2009). 3) Net Profir Margin Menurut Martono dan Harjito (2005:59) Net Profit Margin (NPM) merupakan keuntungan penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan. Margin ini menunjukkan perbandingan laba bersih setelah pajak (EAT) dengan penjualan. Definisi Konsepsional Menurut Sutrisno (2009:53), pengertian kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi yang dicapai perusahaan dalam periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut. Metode Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kuantitatif dengan data Cross Sectional Approach and time Series. Menurut Sugiyono (2010:12) metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Berdasarkan jenis masalah yang diteliti, teknik dan alat yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif pendekatan asosiatif. Definisi Operasional a. Dalam Penelitian ini Rasio yang akan diambil adalah likuiditas tahun 2013 – 2015 masing-masing perusahaan tambang batubara yang listing di Bursa Efek Indonesia yang terpilih menjadi sampel. b. Rasio Solvabilitas yang akan diambil dalam penelitian ini adalah solvabilitas tahun 2013 – 2015 masing-masing perusahaan tambang batubara yang listing di Bursa Efek Indonesia yang terpilih menjadi sampel. c. Rasio Aktivitas yang akan diambil dalam penelitian ini adalah aktivitas tahun 2013 – 2015 masing-masing perusahaan tambang batubara yang listing di Bursa Efek Indonesia yang terpilih menjadi sampel. d. Rasio Rentabilitas yang akan diambil dalam penelitian ini adalah rentabilitas tahun 2013 – 2015 masing-masing perusahaan tambang batubara yang listing di Bursa Efek Indonesia yang terpilih menjadi sampel. Populasi, Sampel dan Sampling Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013 – 2015 sebanyak 23 Perusahaan dimana metode yang digunakan untuk pengambilan sampel yaitu dengan metode purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sugiyono (2009:96). Adapun kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
440
Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Sub Sektor Pertambangan di BEI (Arbaniah)
a. Perusahaan tambang batubara yang listing sebelum tahun 2013 dan masih terdaftar hingga tahun 2015. b. Perusahaan tambang batubara yang memiliki aset > Rp.10 Triliun. c. Perdagangan sahamnya aktif di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian. Berdasarkan kriteria diatas, maka terpilih 5 (lima) perusahaan yang sesuai kriteria menjadi sampel yaitu PT. Adaro Energy, Tbk, PT. Bayan Resources, Tbk, PT. Delta Dunia Makmur, Tbk, PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk, dan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk. Teknik Pengumpulan Data Untuk melengkapi dan menyelesaikan penulisan skripsi ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dan informasi dengan metode dokumentasi dan pustaka yang diperoleh di perpustakaan, website resmi BEI, website resmi perusahaan dan dari buku, dokumen, jurnal dan sebagainya. Teknik Analisis Data a. Rasio Likuiditas (Sutrisno, 2009:215) 1) Rasio Lancar (Current Ratio) 2) Rasio Cepat (Quick Ratio)
3) Rasio Kas (Cash Ratio)
b. Solvabilitas (Kasmir, 2010:122) 1) Rasio Hutang Terhadap Total Aktiva (Debt to Total Assets Ratio)
2) Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio)
c. Aktivitas (Kasmir, 2010:127) 1) Perputaran Piutang (Receivable Turnover)
2) Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)
d. Rentabilitas (Sutrisno, 2009) 1) Tingkat Pengembalian Aset (Return on Asset)
441
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 436-450
2) Tingkat Pengembalian Ekuitas (Return on Equity)
3) Tingkat Keuntungan Besrsih (Net Profit Margin)
Hasil Penelitian Rasio Likuiditas a. Perkembangan Rasio Lancar (Current Ratio) Perusahaan Sampel Tahun 2013-2015 Likuiditas : (CR) No
2013
2014
2015
Rata-rata Rasio tahun 2013-2015
Nama Perusahaan
1
PT. Adaro Energy, Tbk
177,19%
164,17%
240,39%
193,92
2
PT. Bayan Resources, Tbk
109,89%
62,31%
188,54%
120,25%
3
PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk
140,66%
237,53%
300,25%
226,14%
4
PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk
199,19%
156,40%
180,18%
178,59%
5
PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk
286,59%
207,51%
154,35%
216,15%
182,70%
165,58%
212,74%
187,01%
Rata-rata
b. Perkembangan Rasio Cepat (Quick Ratio) Perusahaan Sampel Tahun 2013-2015 Likuiditas : (QR) No
2013
2014
2015
Rata-rata Rasio tahun 2013-2015
Nama Perusahaan
1
PT. Adaro Energy, Tbk
163,91%
151,68%
224,38%
179,99%
2
PT. Bayan Resources, Tbk
75,17%
45,93%
128,17%
83,09%
3
PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk
131,32%
218,91%
280,92%
210,38%
4
PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk
166,93%
115,25%
138,90%
140%
5
PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk
246,70%
178,60%
129,30%
184,87%
156,81%
142,07%
180,33%
159,67%
Rata-rata
442
Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Sub Sektor Pertambangan di BEI (Arbaniah)
c. Perkembangan Rasio Kas (Cash Ratio) Perusahaan Sampel Tahun 2013-2015 Likuiditas : (CsR) No
2013
2014
2015
Rata-rata Rasio tahun 2013-2015
Nama Perusahaan
1
PT. Adaro Energy, Tbk
88,01%
96,21%
154,56%
112,93%
2
PT. Bayan Resources, Tbk
42,04%
13,44%
60,46%
39,31%
3
PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk
71,76%
59,08%
68,88%
66,57%
4
PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk
77,06%
62,09%
94,19%
77,78%
5
PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk
147,90%
113,01%
63,28%
108,29%
85,35%
68,77%
88,27%
80,98%
Rata-rata
Sumber : Data diolah Rasio Solvabilitas a. Perkembangan Rasio Hutang terhadap Total Aset (Debt To Asset Ratio) Perusahaan Sampel Tahun 2013-2015 Solvabilitas : (DTAR) No
Nama Perusahaan 2013
2014
2015
Rata-rata Rasio tahun 2013-2015
1
PT. Adaro Energy, Tbk
52,55%
49,20%
43,73%
48,49%
2
PT. Bayan Resources, Tbk
71,29%
78,00%
81,64%
76,98%
3
PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk
93,68%
89,85%
89,78%
91,10%
4
PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk
30,76%
31,26%
29,18%
30,40%
5
PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk
35,33%
41,46%
45,02%
40,61%
Rata-rata
56,72%
57,95%
57,87%
57,52%
Sumber : Data diolah b. Perkembangan Rasio Hutang terhadap Ekuitas (Debt To Equity Ratio) Perusahaan Sampel Tahun 2013-2015 Solvabilitas : (DTER) No
Nama Perusahaan 2013
2014
2015
Rata-rata Rasio tahun 20132015
1
PT. Adaro Energy, Tbk
110,76%
96,85%
77,71%
95,11%
2
PT. Bayan Resources, Tbk
248,30%
354,60%
444,76%
349,22%
443
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 436-450 3
PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk
4 5
1481,27%
884,76%
878,58%
1081,54%
PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk
44,43%
45,48%
41,20%
43,70%
PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk
54,63%
70,83%
81,90%
69,12%
Rata-rata
387,88%
290,50%
304,83%
327,74%
Sumber : Data diolah Rasio Aktivitas a. Perkembangan Perputaran Piutang (Receivable Turnover) Perusahaan Sampel Tahun 2013-2015 Aktivitas : (RT) No
2013
2014
2015
Rata-rata Rasio tahun 2013-2015
Nama Perusahaan
1
PT. Adaro Energy, Tbk
8,38
11,18
11,16
10,24
2
PT. Bayan Resources, Tbk
15,15
14,33
8,56
12,68
3
PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk
3,66
4,23
4,04
3,98
4
PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk
11,14
11,44
11,26
11,28
5
PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk
7,54
9,12
3,49
6,72
Rata-rata
9,17
10,06
7,70
8,98
Sumber : Data diolah b. Perkembangan Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Perusahaan Sampel Tahun 2013-2015 Aktivitas : (IT) No
2013
2014
2015
Rata-rata Rasio tahun 2013-2015
Nama Perusahaan
1
PT. Adaro Energy, Tbk
31,97
34,37
36,88
34,41
2
PT. Bayan Resources, Tbk
7,66
9,75
5,16
7,52
3
PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk
24,80
25,67
28,54
26,34
4
PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk
18,03
12,96
13,54
14,84
5
PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk
12,43
12,66
11,14
12,07
Rata-rata
18,98
19,08
19,05
19,04
Sumber : Data diolah 444
Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Sub Sektor Pertambangan di BEI (Arbaniah)
Rasio Rentabilitas a. Perkembangan Tingkat Pengembalian Aset (Return On Asset) Perusahaan Sampel Tahun 2013-2015 Rentabilitas : (ROA) No
2013
2014
2015
Rata-rata Rasio tahun 2013-2015
Nama Perusahaan
1
PT. Adaro Energy, Tbk
3,40%
2,86%
2,53%
2,93%
2
PT. Bayan Resources, Tbk
-3,52%
-16,27%
-8,76%
-9,52%
3
PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk
-2,71%
1,71%
-1,00%
-0,67%
4
PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk
16,56%
15,31%
5,36%
12,41%
5
PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk
15,88%
13,63%
12,06%
13,86%
Rata-rata
5,92%
3,45%
2,04%
3,80%
Sumber : Data diolah b. Perkembangan Tingkat Pengembalian Ekuitas (Return On Equity) Perusahaan Sampel Tahun 2013-2015 Rentabilitas : (ROE) No
2013
2014
2015
Rata-rata Rasio tahun 2013-2015
7,18%
5,63%
4,50%
5,77%
Nama Perusahaan
1
PT. Adaro Energy, Tbk
2
PT. Bayan Resources, Tbk
-12,27%
-73,97%
-47,70%
-44,65%
3
PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk
42,93%
16,83%
-9,77%
-11,96%
4
PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk
23,91%
22,28%
7,56%
17,92%
5
PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk
24,55%
23,29%
21,93%
23,26%
Rata-rata
17,26%
-1,19%
-4,70
-1,93%
Sumber : Data diolah c. Perkembangan Tingkat Keuntungan Bersih (Net Profit Margin) Perusahaan Sampel Tahun 2013-2015 Rentabilitas : (NPM) No
2013
2014
2015
Rata-rata Rasio tahun 2013-2015
Nama Perusahaan
1
PT. Adaro Energy, Tbk
6,98%
5,52%
5,63%
6,04%
2
PT. Bayan Resources, Tbk
-4,81%
-22,82%
-17,66%
-15,10
445
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 436-450 3
PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk
-4,23%
2,55%
-1,47%
-1,05%
4
PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk
10,58%
10,31%
3,97%
8,29%
5
PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk
16,54%
15,44%
14,83%
15,61%
Rata-rata
5,01%
2,20%
1,06%
2,76%
Sumber : Data diolah Analisis dan Pembahasan Rata-rata Likuiditas perusahaan sampel tahun 2013 sampai tahun 2015 yaitu pada rasio lancar (current ratio) sebesar 160,43%. Dengan rata-rata masingmasing perusahaan sampel yaitu PT. Adaro Energy, Tbk sebesar 193,92%, PT. Bayan Resources, Tbk sebesar 120,24%, PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk sebesar 226,14%, PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk sebesar 178,59%, PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk sebesar 216,15%. Dari 5 perusahaan sampel nilai rata-rata Likuiditas tertinggi ditunjukkan oleh PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk, dan nilai likuiditas terendah adalah PT. Bayan Resources, Tbk. Rata-rata rasio Likuiditas perusahaan sampel tahun 2013 sampai tahun 2015 yaitu pada rasio cepat (quick ratio) sebesar 159,67%. Dengan rata-rata masing-masing perusahaan sampel yaitu PT. Adaro Energy, Tbk sebesar 179,99%, PT. Bayan Resources, Tbk sebesar 83,09%, PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk sebesar 210,38%, PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk sebesar 140%, dan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk sebesar 184,87%. Dari 5 perusahaan sampel nilai rata-rata Likuiditas tertinggi ditunjukkan oleh PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk, dan nilai rata-rata Likuiditas terendah adalah PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk. Rata-rata rasio Solvabilitas perusahaan sampel pada tahun 2013 sampai tahun 2015 yaitu pada rasio hutang terhadap ekuitas (debt to equity ratio) sebesar 327,74 %. Dengan rata-rata masing-masing perusahaan sampel yaitu PT. Adaro Energy, Tbk sebesar 95,11%, PT. Bayan Resources, Tbk sebesar 349,22%, PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk sebesar 1081,54%, PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk sebesar 43,70%, PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk sebesar 69,12%. Dari 5 perusahaan sampel nilai rata-rata Solvabilitas tertinggi ditunjukkan pada PT Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk dan nilai rata-rata Solvabilitas terendah ditunjukkan pada PT. Indo Tambang Raya Megah, Tbk. Rata-rata rasio aktivitas perusahaan sampel tahun 2013 sampai tahun 2015 yaitu pada perputaran piutang (receivable turnover) sebesar 8,98 kali. Dengan rata-rata masing-masing perusahaan sampel yaitu PT. Adaro Energy, Tbk sebesar 10,24 kali, PT. Bayan Resources, Tbk sebesar 12,68 kali, PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk sebesar 3,98 kali, PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk sebesar 11,28 kali, PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk sebesar 446
Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Sub Sektor Pertambangan di BEI (Arbaniah)
6,72 kali. Dari 5 perusahaan sampel nilai rata-rata Aktivitas tertinggi ditunjukkan pada PT. Bayan Resources, Tbk dan nilai rata-rata Aktivitas terendah ditunjukkan pada PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk. Rata-rata rasio aktivitas perusahaan sampel tahun 2013 sampai tahun 2015 yaitu pada perputaran persediaan (inventory turnover) sebesar 19,04 kali. Dengan rata-rata masingmasing perusahaan sampel yaitu Adaro Energy, Tbk sebesar 34,41 kali, PT. Bayan Resources, Tbk sebesar 7,52 kali, PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk sebesar 26,34 kali, PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk sebesar 14,84 kali, PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk sebesar 12,07 kali. Dari 5 perusahaan sampel nilai rata-rata Aktivitas tertinggi ditunjukkan pada PT. Adaro Energy, Tbk dan nilai rata-rata Aktivitas terendah ditunjukkan pada PT. Bayan Resources, Tbk. Rata-rata rasio rentabilitas perusahaan sampel tahun 2013 sampai tahun 2015 yaitu pada tingkat pengembalian aset (return on asset) sebesar 3,80%. Dengan rata-rata masing-masing perusahaan sampel yaitu PT. Adaro Energy, Tbk sebesar 2,93%, PT. Bayan Resources, Tbk sebesar -9,52%, PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk sebesar -0,67%, PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk sebesar 12,41%, PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk sebesar 13,86%. Dari 5 perusahaan sampel nilai rata-rata rentabilitas tertinggi ditunjukkan pada PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk dan nilai rata-rata rentabilitas terendah ditunjukkan pada PT. Bayan Resources, Tbk. Rata-rata rentabilitas perusahaan sampel tahun 2013 sampai tahun 2015 yaitu pada tingkat pengembalian ekuitas (return on equity) sebesar -1,93%. Dengan rata-rata masing-masing perusahaan sampel yaitu PT. Adaro Energy, Tbk sebesar 5,77%, PT. Bayan Resources, Tbk sebesar -44,65%, PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk sebesar -11,96%, PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk sebesar 17,92%, PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk sebesar 23,26%. Dari 5 perusahaan sampel nilai rata-rata rentabilitas tertinggi ditunjukkan pada PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk dan nilai rata-rata rentabilitas terendah ditunjukkan pada PT. Bayan Resources, Tbk. Rata-rata rentabilitas perusahaan sampel tahun 2013 sampai tahun 2015 yaitu pada tingkat keuntungan bersih (net profit margin) sebesar 2,76%. Dengan rata-rata masing-masing perusahaan sampel yaitu PT. Adaro Energy, Tbk sebesar 5,63%, PT. Bayan Resources, Tbk sebesar -15,10%, PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk sebesar -1,05%, PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk sebesar 8,29%, PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk sebesar 15,61%. Dari 5 perusahaan sampel nilai rata-rata rentabilitas tertinggi ditunjukkan pada PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk dan nilai rata-rata rentabilitas terendah ditunjukkan pada PT. Bayan Resources, Tbk. Rata-rata rasio Solvabilitas perusahaan sampel pada tahun 2013 sampai tahun 2015 yaitu pada rasio hutang terhadap total aktiva (debt to asset ratio) sebesar 57,52%. Dengan rata-rata masing-masing perusahaan sampel yaitu PT. Adaro Energy, Tbk sebesar 48,49%, PT. Bayan Resources, Tbk sebesar 76,98%, 447
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 436-450
PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk sebesar 91,10%, PT. Indo Tambangraya Megah,Tbk sebesar 30,40%, PT. Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero), Tbk sebesar 40,61%. Dari 5 perusahaan sampel nilai rata-rata Solvabilitas tertinggi ditunjukkan pada PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk dan nilai rata-rata Solvabilitas terendah ditunjukkan pada PT. Indo Tambangraya Megah,Tbk. Kinerja perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013 sampai tahun 2015. Dari hasil analisis perusahaan yang memiliki kinerja lebih baik antara PT. Adaro Energy, Tbk, PT. Bayan Resources, Tbk, PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk, PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk, PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk yaitu peringkat pertama adalah PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk, peringkat kedua adalah PT. Adro Energy, Tbk, peringkat ketiga adalah PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk, peringkat keempat adalah PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk, dan peringkat kelima adalah PT. Bayan Resources, Tbk. PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk memiliki kinerja dengan rasio keuangan paling baik, maka diprediksi akan lebih mampu bertahan dalam menghadapi kondisi ekonomi pertambangan batubara yang semakin menurun. Penutup Berdasarkan penelitian, dilihat dari perhitungan rasio likuiditas pada rasio lancar (current ratio) PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk merupakan perusahaan yang memiliki kemampuan membayar hutang jangka pendek pada saat jatuh tempo yang paling baik dibandingkan perusahaan lainnya PT. Adaro Energy, Tbk, PT. Bayan Resources, Tbk, PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk dan PT. Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk. Hasil dari perhitungan rasio cepat (quick ratio) PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk merupakan perusahaan yang memiliki kemampuan membayar hutang jangka pendek dengan aktiva lancar dibandingkan perusahaan lainnya. Kemudian dari perhitungan rasio kas (cash ratio) PT. Adaro Energy, Tbk merupakan perusahaan yang memiliki uang kas yang tersedia untuk membayar hutang, paling baik dibandingkan perusahaan lainnya yaitu PT. Bayan Resources, Tbk, PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk, PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk dan PT. Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk. Jika dilihat dari perhitungan rasio solvabilitas pada rasio hutang terhadap total aktiva (debt to asset ratio) dan rasio hutang terhadap ekuitas (debt to equity ratio), PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk merupakan memiliki hasil rasio yang paling baik karena memiliki manajemen penggunaan hutang jangka panjang yang lebih baik dibandingkan perusahaan. Jika dilihat dari perhitungan rasio aktivitas pada perputaran piutang (receivable turnover) PT,. Bayan Resources, Tbk merupakan peusahaan yang memiliki kemampuan mengelola piutangnya paling tinggi dibandingkan perusahaan lainnya. Kemudian dari perhitungan perputaran persediaan (inventory 448
Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Sub Sektor Pertambangan di BEI (Arbaniah)
turnover) PT. Adro Energy, Tbk merupakan perusahaan yang menggunakan sumberdaya yang dimiliki secara efektif dibandingkan perusahaan lainnya. Jika dilihat dari perhitungan rasio rentabilitas pada tingkat pengembalian aset (return on asset), tingkat pengembalian ekuitas (return on equity) dan tingkat keuntungan bersih (net profit margin), PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk merupakan perusahaan yang paling baik karena kemampuan memperoleh laba bersih paling baik dibandingkan perusahaan lainnya. Bagi Perusahaan Untuk PT. Adaro Energy, Tbk sebaiknya dapat meningkatkan kinerja maupun produktifitasnya. Terutama dalam memperoleh aktiva, laba dan modal sendiri. Untuk PT. Bayan Resources, Tbk sebaiknya dapat memaksimalkan pengelolaan hutang, beban hutang, beban usaha, tingkat penjualan dan mengembangkan strategi-strategi baru untuk menanggulangi permasalahanpermasalahan yang menganggu jalannya produktifitas perusahaan. Untuk PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk sebaiknya dapat memaksimalkan perputaran piutang, persediaan dan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba yang tinggi. Untuk PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk sebaiknya dapat memaksimalkan pengelolaan hutang, beban usaha dan meningkatkan penjualan agar perusahaan dapat berjalan dengan produktif. Untuk PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk sebaiknya dapat mempertahankan kinerjanya dan meningkatkan produktifitas perusahaan serta mengembangkan strategi-strategi baru untuk menanggulangi permasalah yang akan muncul. Bagi Kreditur Kreditur dapat mempertimbangkan untuk memberi pinjaman kepada perusahaan dengan melihat batas aman perusahaan terhadap hutangnya, selain itu kreditur juga perlu mempertimbangkan kinerja perusahaan dan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan hutang serta prospek perusahaan di masa yang akan datang. Bagi Peneliti Bagi peneliti selanjutnya, disarankan dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menambah rentang waktu penelitian agar tidak terjadi bias yang terlalu besar dalam meneliti kinerja keuangan perusahaan tambang batubara yang listing di Bursa Efek Indonesia. Daftar Pustaka Buku: Fahmi, Irham. 2012. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta. Fahmi, Irham. 2014. Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung: Alfabeta. Hadi, Nor. 2013. Pasar Modal. Yogyakarta: Graha Ilmu. Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi Pertama, Cetakan Ketiga, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
449
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 436-450
Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Analisis Kritis Laporan Keuangan. Edisi Pertama, Cetakan Ketiga, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Kasmir, 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers. Kasmir, 2009. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana. Kasmir, 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Prenada Media Grup Persada. Martalena dan Malinda. 2011. Pengantar Pasar Modal. Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi. Martono dan Harjito, 2005. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama, Cetakan Kelima. Ekonisia, Yogyakarta. Munawir, 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty. Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Administrasi. Edisi Revisi. Bandung: CV. Alfabeta Sunariyah. 2011. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keenam. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Sutrisno, 2008. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi, Yogyakarta: Ekonisia. Sutrisno, 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi, Yogyakarta: Ekonisia, Kampus Fakultas Ekonomi UII. Syamsudin, 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo. Jurnal: Amelia. 2016. “ Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Pertambangan Batubara Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2013-2015”. Jurnal Administrasi Bisinis. Universitas Mulawarman. Junita, Silvi. 2013. “ AnalisisKinerja Perusahaan Dengan Menggunakan Analisa Rasio Keuangan Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Manajemen. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Multi Data Palembang. Sumber Internet: Batubara Indonesia, 2017 http://www.indonesia-investments.com (Diakses tanggal 27 Januari 2017) Bursa Efek Indonesia (BEI), 2017 http://www.idx.co.id (Diakses tanggal 3 Januari 2017) PT. Adaro Energy, Tbk. 2017. http://www.adaro,co.id (diakses 15 Maret 2017) PT. Bayan Resources, Tbk. 2017. http://www.bayan.co.id (diakses 15 Maret 2017) PT. Delta Dunia Makmur Propertindo, Tbk. 2017. http://www.doid.co.id (diakses 15 Maret 2017) PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk. 2017. http://www.itmg.co.id (diakses 15 Maret 2017) PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk. 2017. http://www.ptba.co.id (diakses 15 Maret 2017) 450