SEMINAR NASIONAL II SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGY AKARTA, 21-22 DESEMBER ISSN 1978-0176
Daftar Isi
2006
APLIKASI TRANSDUSER SUHU UNTUK PENGAMAN OPERAS I MOTOR POMPA DEMINERALISER REAKTOR KARTINI SUYAMTO*, RUKIMIN**
*Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 YKBB Yogyakarta 55281 Telepon 0274-484085,489716, Faksimili 0274-489715 Pusat Reaktor Serba Guna - BATAN, Kawasan PUSPIPTEK Gedung No. 31 Serpong, Tangerang 15310, Banten, Indonesia Telp. +62-21-7560908, Fax. +62-21-7560573 Abstrak APLIKASI TRANSDUSER SUHU UNTUK PENGAMAN OPERASI MOTOR POMPA DEMINERALISER REAKTOR KARTINL Telah dirancang aplikasi transduser suhu untuk pengaman motor pompa demineraliser reactor Kartini. Agar reaktor selalu dalam keadaan siap dioperasiakan maka kemurnian ATR (Air Tangki Reaktor) harus selalu terjaga. Hal ini dilakukan dengan mengoperasikan motor pompa demineraliser secara terus menerus selama 24 jam. Jadi perancangan dilakukan untuk mengimplementasikan sistem pengaman yang lebih baik terhadap pengoperasian motor pompa demineraliser agar tidak terbakar selama operasi. Transduser yang dipilih adal jenis termokopel karena mempunyai jangkau keluaran suhu-tegangan yang yang lebar dan lebih handal. Dari investigasi diketahui bahwa suhu operasi maksimum adalah 95,2 °C yang identik dengan keluaran termokopel jenis K sebesar 3,96 m V. Peletakan transduser yang paling baik adalah pada titik dimana suhu bodi motor paling tinggi. Kata kunci : motor Iistrik, pengaman, transduser, termokopel
Abstract THE APPLICATION OF TEMPERATURE TRANDUCER FOR DEMINERALIZER PUMP MOTOR OPERATION PROTECTION OF KARTINI REACTOR. The design of application of temperature tranducer for operation protection of pump motor of Kartini reactor has been carried out. In order to rector always in the ready condition to operate, the purity of reactor water tank must be taken care. This condition can be achived by operating of demineralizer pump motor continuously for 24 hours. The purpose of the design is to implement the better protection system for demineralizer pump motor for burning out possibility which can be occurred during operation. The best seleted of temperature tranducer is thermocouple type because have many advantage i.e have wide range temperature-voltage output. and high relibility. From the investigation it is known that maximum temperature operation of body motor is 95,2 °C which is proportional to K type thermocouple output of 3,96 m V. The best place of thermocouple is at the point where body pump motor has highest temperature. Key word: electric motor, protection, tranducer, thermocouple
PENDAHULUAN Kebanyakan reaktor yang ada di dunia termasuk Indonesia seperti reaktor yang
Suyamto dkk.
401
dipunyai oleh BATAN yaitu reactor di Pusat Reaktor Serbaguna, Serpong; reaktor di PTNBR, Bandung dan reaktor di PTAPB Yogyakarta menggunakan fluida air sebagai
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir -BATAN
SEMINAR NASIONAL II SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 21-22 DES EMBER 2006 lSSN 1978-0176
pendingin di samping sebagai moderator. Pada ke tiga reaktor teresbut baru boleh dioperasikan apabila air pendingin yang digunakan memenuhi beberapa persyaratan .Sebagai eontoh, untuk reaktor Kartini, pH-nya disyaratkan sebesar 5-6,5, sedangkan tahanannya disyaratkan 2,5 M!1 atau konduktivitasnya 0,4 IlS. Jadi agar reaktor selalu dalam keadaan siap dioperasikan setiap saat maka kondisi kemurnian, pH dan konduktivitasnya harus selalu dijaga pada batas yang telah ditentukan tersebut. Untuk memenuhi persyaratanpersyaratan tersebut maka di dalam sistem pendingin reakor Kartini dilengkapi dengan sistem pemurnian air atau sistem demineraliser yang di dalarnnya terdapat resin yang berfungsi untuk mengikat ion-ion logam yang selalu terbentuk selama operasi reaktor. Dalam hal ini sebagian dari debit Air Tangki Reaktor (ATR) dalam sistem pendingin yaitu sebesar (10%) dilewatkan pada sistem demineraliser dan disirkulasikan seeara terus menerus selama 24 jam menggunakan motor pompa listrik. Jadi untuk menjaga agar reaktor siap dioperasikan setiap saat maka motor pompa demineraliser harus bekerja terus menerus selama 24 jam. Untuk menjaga agar motor demineraliser tidak terbakar maka hams dilindungi terhadap panas yang berlebihan yang mungkin timbul dan dapat merusak motor. Jadi tujuan dari peraneangan ini adalah untuk mengimplementasikan sistem pengaman yang lebih baik terhadap pengoperasian motor pompa demineraliser reaktor Kartini.agar tidak terbakar menggunakan transduser suhu. Selain itu untuk mengetahui kemurnian ATR ditinjau dari persyaratan tahanan yang telah ditentukan, juga dipasang transduser tahanan pada sisi masuk dan sisi keluar tangki demineraliser. DASAR TEOR!
Dalam bidang instalasi motor listrik, terdapat standar proteksi dimana hams dipasang beberapa pengaman antara lain: sekring, relai overload tipe magnetik, proteksi tegangan rendah, proteksi kegagalan fasa, dan relai tipe panas untuk beban-Iebih (thermal overload relays). Untuk jenis proteksi motor yang terakhir, beberapa merk motor ada yang telah
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir -BATAN
terpasang seeara integrasi pada kumparan motor, yaitu jenis bimetal Motor pompa demineraliser pada sistem pendingin primer reaktor Kartini, adalah motor satu fase yang di dalarnnya tidak dilengkapi dengan transduser suhu yang terpasang seeara embeded dengan kumparan motor sebagai proteksi terhadap panas yang ditimbulkan selama motor beroperasi. Untuk menghindari terjadinya kerusakan motor yang diakibatkan oleh panas yang berlebihan yang mungkin timbul maka perlu dipasang transduser suhu pada motor. Ada beberapa jenis transduser suhu yang sering dipakai antara lain adalah bimetal, RTD (Resistance Suhue Detector), IC LM35, dan termokopel. Transduser suhu jenis bimetal mempunyai dua alat pemanas yang dipasang seeara seri dengan rangkaian jalur eatu daya motor yang diproteksi. Bila terjadi panas yang melebihi batas tertentu, maka rangkaian jalur eatu daya akan terbuka sehingga motor akan mati. RTD adalah transduser dengan keluaran berupa tahanan yang dapat dokonversi menjadi suhu. Jadi RTD merupakan salah satu dari transduser suhu. Transduser suhu jenis IC LM35 DZ merupakan transduser yang dibuat dari bahan semikonduktor yang mempunyai tingkat presisi tinggi. Transduser suhu ini adalah salah satu dari beberapa tipe yang ada. Daerah operasinya adalah pada tegangan 4-20 V DC, sedangkan jangkau pengukurannya antara 0 sid +100 DC. Transduser tersebut pada prinsipnya adalah mengubah panas menjadi tegangan yang sebanding dengan perubahan suhu yang melingkupinya. Transduser suhu jenis termokopel merupakan komponen yang paling umum digunakan untuk pengukuran suhu. Mekanisme pengukuran suhu dengan termokopel adalah bila dua jenis logam yang berlainan dihubungkan ujung-ujungnya sehingga membetuk suatu sirkuit. Apabila teIjadi perbedaan suhu terdapat pada kedua titik hubung dari sirkuit tersebut, maka antara ujung ke dua logam tersebut akan dibangkitkan suatu tegangan. Jadi termokopel merupakan transduser suhu dengan keluaran tegangan yang dapat memungkinkan mengalirnya arus listrik dalam sirkuit sebagai fungsi dari suhu
402
Suyamto dkk.
SEMINAR NASIONAL II SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGY AKARTA, 21-22 DESEMBER 2006 ISSN 1978-0176
sambungan (junction suhue). Fenomena ini disebut efek Seeback (Seebeck eject) dan gaya gerak listrik yang dibangkitkan disebut gaya gerak listrik termis (GGL termis). Bahan termokopel biasanya dibuat dari perpaduan Nikel-Kromel atau Kromel-Alumel,
Kromel- Konstantan, Tembaga- Konstanta dengan keluaran tegangan ditunjukkan pada Tabel I. Karakteristik termokopel tipe K yaitu kombinasi antara Kromel dan Alumel ditunjukkan pada Gambar 1.
Tabell. Tegangan Keluaran (mY) Berbagai Jenis Termokopel[4] °C3,967 Jenis E 62,240 Suhu 1648,9 1371,1 -17,8 260,0 371,1 148,9 1093,3 815,6 537,8 93,3 -0,674 -2,581 1,518 12,572 19,095 6,647 9,523 13,748 11,728 2 22,287 7,788 -1,026 0,626 4,075 -3,976 -2,501 9 5,869 15,844 2,667 4,952 -3,538 -4,623 3,8195,307 -0,692 0,526 1,5202,743 -2,699 -2,186 7,947 11,023 7,200 12,564 10,560 14,108 22,252 29,515 12,865 20,253 3,423 17,178 15,178 17,532 1,942 ,281 ,708 -3,365 8,805 26,911 31,108 -184,4 -128,9 -5,341 -7,438 -6,471 -5,632 -7,519 -5,005 -5,760 -4,745 54,845 204,4 37,8 -73,3 26,637 -5,223 17,942 0,412 6,092 6,425 4,906 -0,885 -3,492 -1,693 23,338 8,314 9,435 9,483 0 -11,046 15,834 1,626 ,422 40,05633,913 48,927 44,856 -4,419 -8,404 Jenis -6,637 -4,381 JKonst) (Fe+ K (Cu+ Jenis TJenis (Cu+ Alumel) (Krom+ Konst) Tegangan keluaran (mV)
38,287 Jenis S (Pt+Ro)
-0,092 0,064 0,221 0,408 0,597 0,807 1,020 1,247 1,478 1,718 1,962 2,472 2,985 3,524 4,609 5,769 7,514 8,776 10,675 14,018 17,347
70
y ""0-,0407::<
-+
Q,OB2:4
R2 = o,ggge
20
'" -2000
2ftO
4no
-HOil
BDO r.-mpftroatur
1000
1200
1400
1e{){1
1BOO
( ac)
Gambar 1 Grafik Karakteristik TermokopelTipe : K [Referance Junction at 0c] [4]
Suyamto dkk
403
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir _BATAN
SEMINAR NASIONAL II SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 21-22 DESEMBER 2006 ISSN 1978-0176
pengaman motor pompa demineraliser seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.
TATA KERJA DAN PERANCANGAN Sebelum dilakukan aplikasi transduser yang tepat untuk motor pompa demineraliser, terlebih dulu dilakukan : 1. Pendataan/peneatatan spesifikasi teknis dari motor pompa demineraliser. 2. Pemilihan beberapa jenis transduser suhu, desain dan amplifier yang akan dipakai untuk pengkondisi sinyal. 3. Menentukan titik tempat transduser suhu hams diletakkan dengan jalan melakukan pemetaan suhu pada bodi motor untuk mengetahui titik suhu tertinggi pada motor saat motor dioperasikan 4. Paneangan rangkaian transduser suhu untuk sistem pengaman motor pompa. Di reaktor Kartini, instalasi sistem demineraliser menjadi satu dengan instalasi sistem pendingin primer. Begitu juga pengoperasian pompanya, bersama-sama dengan pompa pendingin primer, namun pompa demineraliser dapat juga dioperasikan tanpa hams mengoperasikan pompa pendingin pnmer. Pada saat ini direeanakan pengoprasian pompa sistem demineraliser seeara terpisah agar dapat dioperasikan selama 24 jam temsmenems dengan menggunakan komponen pengaman transduser suhu dan transduser tahanan. Dari identifikasi di lapangan diperoleh data spesifikasi pompa & motor dari sistem demineraliser sebagai berikut: Pompa Demineraliser Tipe centrifugal pump Merk : LUlZWIELER R.P.M. 2850 Serial No. : 4126-2534 Buatan : USA (LUIZWEILER PUMP
Gambar 2 Blok Diagram Sistem Kontrol Untuk Pengaman Motor Pompa
Sumber panas berasal dari motor pompa demineraliser sebagai masukan pada transduser suhu bempa termokopel, sedangkan tahanan atau konduktivitas diperoleh dari ATR. Ke dua sinyal keluaran transduser kemudian diolah oleh pengkondisi sinyal yang keluarannya dipakai untuk mengoperasikan aktuator yang akan mengontrol operasi motor pompa demineraliser. HASIL DAN PEMBAHASAN Pemetaan Suhu Bodi pada Dinding Motor Pompa Demineraliser Untuk mengetahui suhu tertinggi pada motor dilakukan pengukuran di beberapa titik seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan Digital Thermometer Model : DEK«061 dengan spesifikasi: Measurement range: - 50 to 1300 DC; Resolution: 0.1 C 0; Ambient Operating Range: 0 to, 50°C;
accuracy: 0.2 %
± 1 °C ; dan transduser suhunya adalah termokopel tipe: K , dengan spesifikasi: Model TP-KOl; Range: -50 to 200°C; tolerances: ± 2.2 °C or ± 0.75%; panjang kabellOO em. Suhu lingkungan tertinggi adalah adalah 32°C
COMPANY)
Motor Penggerak Pompa Demineraliser TYPE : CP FRAME :56 C INS. CLASS:
B
Phase:
DAYA
2.0HP
CODE
Volt
115/230
FORM
Ampers RPM
: 19/9.6 : 2850
Hz
RATING
: 40 DCAmb.Cond.
1 :KX M
:
50 Gambar 3 Titik Pengukuran Suhu Motor Demineraliser
Dari persyaratan ATR dapat dibuat blok diagram pereneanaan sistem kontrol untuk
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir -BATAN
Dari pengukuran suhu motor demineraliser pada saat pompa demineraliser dioperasikan diperoleh data seperti yang
404
Suyamto dkk.
SEMINAR NASIONAL II SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGY AKARTA, 21-22 DESEMBER 2006 ISSN 1978-0176
demineraliser, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4. Dari grafik pada Gambar 4 terlihat bahwa titik A merupakan titik suhu yang paling rendah dan titik F merupakan titik suhu yang paling tinggi dari motor saat motor dioperasikan. Jadi titik F merupakan tititk dimana transduser suhu hams dipasang.
ditunjukkan pada Tabel 2. Karena pengamatan suhu motor juga dilakukan pada malam hari, maka pada pagi dini hari yang dingin yaitu pada lama operasi 300 menit atau 5 jam terjadi penurunan suhu motor yang signifikan. Dari data suhu motor demineraliser tersebut dapat dibuat grafik hubungan antara suhu motor dengan lama waktu operasi pompa
Tabel 2 Data Pengukuran Suhu Motor Sistem Demineraliser 0,00 Q;I'·.f"'~1 tm operasi10,00 terendah L.:aS'!>:I'
kuran suhu motor 60~
$"'~1) ",(5
150,Da
-----------
15C,gOf:·rl!<;J>" .200,00 413D.OIJ +nHK'.$ 4:50,GD *H":1',!I>H;
5cO,OO tOO,OO 3-QQ,OQ250):lQ r!T,~1) *lf1H<:ti
-------
45 53 39 48 4430,6 F E B 43 41 50 43 40 52 45 30,6 34 G H Lama 34 C D 50,7 40,6 49,1 52,4 47,4 49,4 50,4 44,3 44,6 42,1 39,8 51,9 49,743,1 49,5 42,739,1 43,4 45,1 43,842,9 43,8 46,5 45,4 50,4 50,6 42,438,6 43,1 40,4 41,2 42,6 40,8 42,7 42,3 40,2 40,7 50,5 49,342,2 50,3 39,2 39,3 39,5 38,8 38,6 37,2 38,2 38,7 35,5 36,1 36,8 49,4 53,1 50,1 49,1 47,144,8 47,9 46,2 51,7 53,3 45,5 51,3 53,2 56,4 38,3 36,6 39,4 37,8 45,6 38,2 37,4 37,2 35,9 42,1 41,2 48,5 52,2 52,2 51,4 51,2 57,7 34,1 34,4 34,5 30,6 30,6 30,6 30,6(Gambar 30,6.. 4.1) 30,6 34,3 34,1 34,3 33,7 32,7 Titik Pengukuran ~ 3. 43,4 A ** Nilai pengukuran suhu motor tertinggi 40 ,• .T\"n!o< A M¥,n«J' 50 Jj••DCD !! 20
.
-nr""M
I
I
Gambar 4. Grafik Suhu Motor Pompa Demineralizer Vs Lama Operasi
Suyamto dkk
405
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir _BATAN
SEMINAR NASIONAL II SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 21-22 DESEMBER 2006 ISSN 1978-0176
pada jenis RTD, namun ke dua hal tersebut tidak terIalu proporsional terhadap tujuan yang dapat dicapai. Untuk pemasangannya, transduser termokopel perIu rangkaian penguat karena keluaran transduser ini dalam bentuk tegangan nilainya sangat kecil yaitu pada orde mVsehingga belum dapat dipakai untuk meng"energize" relai yang berfungsi sebagai aktuator.
Penentuan Batas Suhu Operasi Motor Pompa Demineraliser Seperti diketahui bahwa di dalam motor listrik terdapat berbagai macam bahan dan komponen. Komponen atau bahan yang paling tidak tahan terhadap panas adalah isolasi dari kumparan motor. Apabila isolasinya telah gagal mengisolasi antar kumparan maka motor tidak dapat lagi berfungsi karena telah terjadi kerbocoran arus. Untuk itu maka batas suhu operasi dari motor pompa ditentukan oleh suhu isolasinya. Dari data spesifikasi motor pompa demineraliser diketahui bahwa isolasi dari kumparan motor adalah klas B, dan motor tersebut adalah termasuk "Totally-enclosed fancooled motor" sehingga sesuai dengan Tabel Klas isolasi motor induksi[l] dan Tabel Kenaikan Suhu untuk motor fase tunggaVbanyak diperoleh data suhu maksimum isolasi kumparan dan kenaikan suhu motor masing-masing adalah 130 DC dan 80 DC (Llt). Suhu lingkungan tertinggi adalah 32 DC, maka suhu maksimal dinding motor sesungguhnya sarna dengan 32 DC + Llt= 32 DC + 80 DC = 112 DC. Bila dimasukkan factor keamanan sebesar 15 % maka batas suhu operasi motor maksimum adalah 85% x 112 DC = 95,2 DC. Pemilihan Jenis Transduser Suhu Dari beberapa contoh transduser suhu tersebut di atas masing-masing ada keuntungan dan kerugiannya. Untuk jenis bimetal, pemasangannya sangat sederhana karena bimetal hanya berfungsi sebagai saklar, tetapi mempunyai kelemahan pada pemakaian yang memakan waktu lama, setting suhu pemutusannya akan berubah karena pengaruh panas. Transduser suhu IC LM35 DZ mempunyai jangkau pengukuran maksimal hanya sampai 100 DC dan untuk jenis IC ini jika terkena air akan mudah rusak. Jenis RTD adalah yang paling akurat karena tidak tergantung pada gradien suhu, namun karena yang diukur adalah tahanan kumparan yang dikonversi ke suhu maka jenis ini sulit untuk dipasang pada motor pompa demineraliser yang telah ada. Dengan demikian maka jenis transduser yang paling ideal untuk dipakai sebagai pengaman motor pompa adalah j enis termokopel. Meskipun harganya relatif lebih mahal, dan keakuratannya lebih rendah dari
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir -BATAN
Rangkaian Transduser Suhu Jenis Termokopel Keluaran transduser suhu jenis termokopel tipe K ini adalah tegangan yang besarnya dalam orde mili volt (mV), maka sebelum dihubungkan ke relai yang akan difungsikan sebagai pengendali operasi motor, tegangan keluaran dari transduser suhu harus diperkuat dengan rangkaian elektronik. Dari data batas suhu operasi motor tersebut di atas, yaitu 95,2 DC maka dengan menggunakan grafik karakteristik termokopel tipe K yang ditunjukkan pada Gambar 1, diketahui bahwa nilai suhu tersebut sebanding dengan 3,96 mY. Jadi bila digunakan relai 12 volt, maka tegangan sebesar 3,96 mV ini hams diperkuat dengan rangkaian elektronik menjadi 12 volt. Direncanakan untuk pengaman operasi pompa sistem demineraliser digunakan dua transduser, yaitu transduser suhu dan transduser tahanan ATR. Dalam hal ini maka harus dibuat dua buah penguat, yang secara sederhana rangkaian blok diagrarnnya ditunjukkan pada Gambar 5. Prinsip Kerja Sistem Pengaman Motor Pompa Demineraliser Panel listrik untuk pengoperasian pompa demineraliser jadi satu dengan panel untuk pengoperasian pompa pendingin primer dan pompa air bulk shielding ditunjukkan pada, Gambar 6, sedangkan Rangkaian Penguat Tegangan Keluaran Transduser Suhu Termokopel ditunjukkan pada Gambar 7. Rangkaian penguat Tegangan Keluaran Transduser Suhu Termokopel Bila motor pompa demineraliser dioperasikan secara terus menerus selama 24 jam, maka akan terjadi akumulasi panas yang cukup tinggi. Panas ini timbul dari disipasi & konduksi rugi-rugi daya motor dan gesekan dari lager.
406
Suyamto dkk.
SEMINAR NASIONAL II SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKART A, 21-22 DESEMBER 2006 ISSN 1978-0176
DaIl magnet kontaktor
PENGUAT
~1_'eNGUAT
I
Motor pompa.
fransduser konduktivitas /t.1hanan ATR
Gambar 5. Blok Diagram Pengaman Motor Pompa dengan Transduser Suhu
Transduser suhu dipasang pada titik yang paling panas, yaitu titik F pada Gambar 3. Bila suhu dinding motor mencapai batas operasi 95,2 °C maka keluaran transduser suhu tersebut adalah 3,98 mY. Tegangan sebesar ini kemudian diperkuat oleh rangkaian elektronik seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7 sehingga diperoleh tegangan keluaran yang dapat memicu transistor dan selanjutnya akan mengaktitkan relai kendali motor 12 V. Dengan demikian suplai listrik (220 V) ke motor pompa demineraliser dari magnet kontaktor yang dilewatkan relai tersebut akan terputus dan pompa akan mati (off). Begitu juga untuk transduser tahanan ATR bila batas yang ditetapkan dilampaui, maka keluaran penguatnya akan mengaktitkan relai (12 V) dan mematikan pompa deminerlizer. Dengan menggunakan gerbang OR keluaran transduser suhu dan transduser tahanan ATR yang telah diperkuat oleh masingmasing penguatnya digabungkan, maka bila salah satu, atau kedua kelurannya memenuhi nilai setting yang ditetapkan maka pompa demineraliser akan mati melalui kendali relai tersebut di atas. KESIMPULAN Dari uraian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan
Suyamto dkk
407
1. Transduser suhu yang paling sesuai untuk dipakai sebagai pengaman operasi motor pompa demineraliser adalah jenis termokopel karena mempunyai keluaran tegangan yang mudah diamplifikasi untuk meng" energize" relai sebagai actuator. Selain itu transduser tersebut juga mempunyai jangkau keluaran suhu yang lebih lebar.dibanding dengan transduser yang lain. 2. Motor pompa demineraliser mempunyai isolasi klas B, batas suhu operasi maksimumnya adalah 95,2 °C. yang bila diukur menggunakan termokopel jenis K akan setara dengan tegangan 3,96 mV. 3. Peletakan termokopel yang paling tepat adalah di suatu titik pada bodi motor yang mempunyai suhu paling tinggi yaitu di titik F pada Gambar 3 DAFTAR PUSTAKA 1. DONALD FINK and H.WAYNE BEATY, Standard Hand book for Electrical, Section 20. Motors, halaman 20 sid 45. 2. FEPRIADI, Rancang Bangun Pengukur Suhu dan Akuisisi Data Menggunakan Personal Komputer, STTN-BATAN. 3. JACOB MILLMAN , 1987, MIKROELEKTRONlKA Sistem Digital dan Rangkaian Analog, Alih Bahasa Sutanto, ERLANGGA. 4. J.P. HOLMAN, 1984, Experimental Methodsfor Engineers, Fifth Edition, Me Grow-Hill Inc.
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir _BATAN
SEMINAR NASIONAL II SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 21-22 DESEMBER 2006 ISSN 1978-0176 5. "Kumpu1an Diktat dan Petujuk Praktikum, Pe1atihan Operator & Supervisor Reaktor TRIGA", 13 - 28 Mei 2002, P3TMBATAN Yogyakarta.
7. ROBERT F.COUGHN, and FREDERICK F.DRISCOLL, 1985, Penguat Operasional dan Rangkaian Terpadu Linier, PenteIjemah: Herman Widodo, Soemitro
6. "Laporan Analisis Kese1amatan (LAK) Reaktor Kartini Revisi 3"
8. Training of Electrical Westinghouse,
Maintenance,
1985, USA
LAMPlRAN
~-~
m BADAN TE'IAGA :N•. iKllR
PUSAT
PE,\"ELlTIAN
D.~"lPENGEMBA.'1GAN
TEKNOLOGI
MAlIJ
IT t1,i1J~PC.1PT·'P() 'QnY·1~V~V:1V.i'PT.1 R.ANOKA!AX :ramAL! _14
I
srSTEM
PENDIN"GIH
PRIMER,
R.E\lS
I
DEMINERAUSER
Bl.:l.K SHlEWLVG
-&
DIGA,M3AR
TMKiGAL
l.i'LA.N'(j
Gambar 6. Panel Listrik untuk Pengoperasian Pompa Deminera1iser, Pendingin Primer dan Bulk Shielding
- - - - - - - ----
- - - - - - - - - - ~ - ----
- - - - - - - - - - - - - ----
- - - - - - - - - -- - j:':'::.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:.:::.:.::::::.:.:.:.:.:.:.:.:..::.:.:.;----
,
II.'.>
:
~
'J1
..•
I
,
- - - - - - - - - - - - - ----
~«;~ i ~''''')¢''''''
I I
' .
"'d' 'H;1'
"'.IV •.•.
.-;1
1'-:"<', '1' It
-=,~
"
"[]
?!~tH' [ii
~:..q "?,,,c
I-····
"
ii
""::-_=
,.J1=~;~ -----------~ J"'{L"~--" .J ~
:= PRE-AMP
j !
L
BLrFER
II
-=-
11
- ---------------
_lL
1
.:
81 0-
----------------------~
L.'-~
It
11 4 .. .J.. '--:;-
----,;,:,t.J -=-
:1
-
<;::::
~ ~.:> m~';,:~f-l-l
1"
'1'"""" )~2J=L~~", ::
; Fii .. ~ :1::
.\i,O
- - - - - - - - - - --
I
~ .[~ 1
".,
'
"<'-""'~"(.~>':<'<" '~"",
M
1
FILTER
KOMPARATOR
Gambar 7. Rangkaian Penguat Tegangan Keluaran Transduser Suhu Termokopel
Daftar Isi Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir -BATAN
408
Suyamto dkk.