APLIKASI GAME TOWER DEFENSE “CHILD OF GAEA” DENGAN MENGGUNAKAN UNITY 2D Aditya Hartantosia Faculty of Computer Science, Bina Nusantara University Jl. Komplek Sandang no.8 Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat 11480 083879819405,
[email protected]
Erik Faculty of Computer Science, Bina Nusantara University Komp. Griya Agung Permai, Jl. Sumur Batu 1 blk I/19, Jakarta Pusat 10640 087881409077,
[email protected]
Rian Wirata Wicaksana Faculty of Computer Science, Bina Nusantara University Jl. Tanjung 5 blk H, Rancho Indah 008, Jakarta Selatan 12530 08159700926,
[email protected]
Jurike V. Moniaga Faculty of Computer Science, Bina Nusantara University
[email protected]
ABSTRAK Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengembangkan game strategy tower defense yang menghibur, memiliki cerita yang menarik, memiliki banyak variasi unit prajurit dan memberikan tantangan dengan implementasi fiur ghost leg (undian tangga) pada lajur-lajur medan pertempuran yang membuat unit-unit prajurit dapat berpindah lajur pada smartphone berbasis Android dengan menggunakan Unity2D. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi adalah metode Scrum yang terdiri dari pembuatan product backlog, pengerjaan siklus sprint backlog dan project closure. Hasil yang dicapai adalah sebuah game strategy tower defense berjudul Child Of Gaea dengan grafik 2 dimensi. Gameplay dari game ini adalah pemain harus menghancurkan benteng musuh sambil mempertahankan bentengnya dengan cara memanggil prajurit ke medan tempur pada lajur yang diinginkan dan menggunakan active skill sambil mempertimbangkan resource gaea coin, harga prajurit, status, ras, dan karakteristik unit prajurit dan lawan, nyawa prajurit dan benteng, rintangan medan tempur, rintangan portal sebagai implementasi dari sistem ghost leg dan keberadaan benteng palsu. Untuk gameplay cerita dapat dijumpai di sela-sela gameplay pertempuran. Simpulan yang didapat adalah game Child Of Gaea mampu menghadirkan cerita yang menarik dan permainan yang menantang lewat banyaknya variasi unit dan implementasi fitur ghost leg. Kata Kunci: Game Tower Defense, Ghost Leg, Android, Unity2D.
1
ABSTRACT The purpose of writing this thesis is to develop a strategy tower defense game that is entertaining, have an interesting story, have a lot of unit variety and challenge player by implementing ghost leg system (ladder lottery system) on the lane of the battlefield that makes the soldier units can move to another lane from its own on Android smartphone using Unity2D. The research methodology used in this thesis is Scrum methodology that consist of making product backlog, executing sprint backlog and executing project closure. The results achieved is a strategy tower defense game titled Child Of Gaea with graphic 2 dimension. The gameplay of this game is the player has to destroy enemy’s castle by defending his own castle by summoning units to the lane of the battlefield that the player wants and using active skills while considering the gaea coin resource that the player has, the player and enemy unit’s price, status, element, and characteristic, the health of the units and the castles, the obstacle on the battlefield, the portal obstacle as the implementation of ghost leg system, and the existence of enemy’s fake castle. The story’s gameplay can be found in between the battle’s gameplay. The conclusion is game Child Of Gaea can deliver an interesting story and a challenging gameplay with a lot of unit’s variety and the implementation of ghost leg system. Keywords: Tower Defense Game, Ghost Leg, Android, Unity2D.
PENDAHULUAN Pada zaman sekarang ini, perangkat berbasis sistem operasi Android adalah yang paling populer di kalangan masyarakat. Berdasarkan data dari perusahaan 'Net Applications' seperti dilansir oleh situs technobuffalo.com, sejak bulan Agustus 2014, pengguna perangkat berbasis sistem operasi Android, baik itu smartphone/tablet telah mencapai 44,62%, melampaui pengguna perangkat berbasis iOS sebanyak 44,19%. Sementara di peringkat ketiga ada Java Me dengan 4,19% diikuti Symbian dengan persentase 2,57%, Windows Phone dengan 2,49%, dan sistem operasi lainnya sebanyak 1,94%. Pengguna perangkat Android sangat banyak, mulai dari anak kecil, remaja, orang dewasa, hingga orang lanjut usia menggunakan perangkat ini untuk berbagai keperluan. Sistem operasi Android merupakan sistem operasi yang open source, sehingga pengembangan aplikasi menjadi lebih mudah. Hal ini terjadi karena perusahaan Google sebagai pembesutnya memberikan akses ke berbagai code secara bebas, dan perangkat untuk mengembangkan aplikasi untuk Android juga diberikan secara gratis, sehingga semua orang dapat mengembangkan aplikasi untuk sistem operasi Android. Salah satu aplikasi sistem operasi Android yang sering dibuat atau dikembangkan adalah game. Aplikasi game adalah salah satu aplikasi yang paling sering digunakan oleh masyarakat. Game merupakan salah satu sarana bagi masyarakat sekarang ini untuk menghibur diri dalam mengisi waktu luangnya. Mulai dari balita, anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga orang lanjut usia senang memainkan game. Adanya berbagai macam jenis game dengan target pasar berbeda-beda, membuat hampir semua orang dapat menemukan 2
game yang cocok dan menghibur bagi mereka. Game memiliki banyak jenis genre, salah satunya adalah strategi. Genre strategi adalah genre yang menitik-beratkan kegiatan berpikir dan manajemen sumber daya sebagai daya tarik jenis genre ini. Dalam jenis genre ini, pemain menemukan kesenangannya dalam kegiatan berpikir, menganalisa keadaan permasalahan yang dihadapi dalam permainan, dan melakukan manuver-manuver mengatur sumber daya yang terbatas untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dan memenangkan permainan. Genre strategi juga merupakan salah satu genre yang sangat populer, buktinya adalah game Plant vs Zombie dan Metal Slug Defense yang telah terunduh antara 10 hingga 50 juta kali di Google Play Store per tanggal 3 Februari 2015. Genre strategi telah berkembang sehingga ada subgenre yang berkembang dari genre Strategi, salah satunya adalah tower defense. Subgenre tower defense adalah jenis game strategi dimana pemain harus melindungi objek tower dari serangan musuh. Dalam melindungi objek tower dari serangan musuh ini, pemain harus bisa mengatur penggunaan sumber daya yang terbatas secara efektif, sehingga dengan sumber daya yang ada pemain dapat menghalau atau menghancurkan musuh sehingga objek tower pemain terlindungi. Banyak cara untuk mengembangkan game dengan subgenre tower defense, salah satunya adalah dengan menggunakan authoring tools Unity. Authoring tools Unity adalah sebuah software yang membantu pengembang aplikasi mengembangkan aplikasi game dengan mudah. Unity memberikan banyak kemudahan bagi pengembang, dengan memberikan lingkungan pengembangan yang mudah, memberikan fitur-fitur yang mendukung seperti uji coba game secara langsung, hirarki sistem, pembuatan objek berbasis gambar, pengendalian sistem input, dan berbagai hal lainnya. Bukti bahwa authoring tools Unity mudah digunakan yaitu saat dilakukan survei oleh Game Developer Magazine pada bulan Mei tahun 2012, ditemukan fakta bahwa 53,1% pengembang game menggunakan Unity untuk mengembangkan game mereka. Jumlah itu jauh lebih banyak daripada penggunaan authoring tools lainnya yaitu authoring tools buatan para pengembang game itu sendiri yaitu 39,8% disusul authoring tools Cocos2D sebesar 17,7% persen dan authoring tools Marmalade dan Corona masing-masing 5,3%. Dalam penggunannya untuk membuat game, authoring tools Unity menawarkan 2 mode berbeda, yaitu untuk membuat game dalam tampilan 2D, dan untuk membuat game dalam tampilan 3D. Game dalam tampilan 2D, artinya game tersebut menggunakan gambar-gambar 2D sebagai objek-objek yang merepresentasikan karakter-karakter, maupun gambar latar lingkungannya. Game dengan genre strategy tower defense banyak yang menggunakan tampilan grafis ini dan meraih popularitas yang tinggi dan jumlah unduhan yang banyak di 3
Google Play Store seperti Plant vs Zombie, The Battle Cats, dan Metal Slug Defense. Hal ini mengindikasikan familiaritas penggunaan jenis tampilan grafis ini pada game dengan genre strategy tower defense dan game dengan tampilan grafis ini bisa meraih popularitas yang tinggi di masyarakat. Dari urain di atas maka diputuskan untuk membuat dan membahas lebih lanjut tentang game bergenre strategi tower defense dan merancangnya dalam sebuah aplikasi dengan sistem operasi Android dengan judul “APLIKASI GAME TOWER DEFENSE “CHILD OF GAEA” DENGAN MENGGUNAKAN UNITY 2D”. Dan dengan tujuan menghibur dan menawarkan konsep bermain game tower defense baru menggunakan ghost leg yang merangsang otak untuk berpikir namun juga menarik dan tidak membosankan, diharapkan nantinya game ini akan dapat dinikmati oleh banyak orang dari segala kalangan. Rumusan masalah yang dihadapi dalam pembuatan aplikasi ini yaitu untuk merancang game yang dapat menghibur pemainnya, inovasi baru pada genre strategy tower defense, dan pengimplementasian cerita pada game. Ruang lingkup dalam pembuatan aplikasi ini yaitu sistem operasi Android, menggunakan game engine Unity, tampilan 2 dimensi, dan pembuatan gameplay serta storyline. Tujuan dari pembuatan aplikasi ini yaitu mengembangkan game dengan platform Android yang mengaplikasikan sistem undian ghost leg dengan genre strategy tower defense dan juga memiliki story dalam permainan. Manfaat yang diharapkan yaitu pemain mendapat kesenangan melalui cerita dan variasi unit pada permainan dan juga tertantang oleh implementasi sistem undi ghost leg. Metode yang digunakan dalam pengembangan aplikasi ini adalah metode scrum, di mana proses pengembangan dilakukan dengan menyelesaikan product backlog dalam banyak siklus sprint backlog. Berikut adalah poin penting dalam tahapan pengembangan melalui metode scrum menurut Pressman(2010:82). •
Backlog adalah sekumpulan daftar prioritas pada kebutuhan atau keunggulan proyek yang dikembangkan. Isi dari backlog bisa ditambahkan atau diubah seiring waktu sesuai kebutuhan yang diperlukan.
•
Sprint adalah susunan pekerjaan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dari backlog yang harus sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Sprint biasanya dilakukan dalam kurun waktu 30 hari.
•
Scrum meeting adalah pertemuan singkat yang dilakukan setiap harinya untuk mengetahui kondisi dari proses yang tengah berjalan. Beberapa pertanyaan penting yang diperhatikan setiap pertemuannya ialah 4
− Apa saja yang telah dikerjakan sejak pertemuan terakhir? − Kendala apa saja yang tengah dihadapi? − Apa rencana ke depan yang harus dicapai pada pertemuan selanjutnya? •
Scrum master adalah ketua dalam tim yang memimpin pertemuan dan menanggapi semua respon dari tiap anggota.
•
Demo adalah pengembangan dari piranti lunak yang dikirim kepada calon pengguna untuk dicoba implementasikan secara fungsional serta meminta evaluasi tanggapan dari calon pengguna.
METODE PENELITIAN Analisis yang dilakukan untuk mendukung pengembangan aplikasi game ini adalah analisis user dan analisis aplikasi sejenis. •
Analisis user adalah analisis yang dilakukan menggunakan kuesioner kepada calon user dari aplikasi yang akan dibuat. Analisis ini disebarkan secara online dimana kuesioner berisi 16 pertanyaan dan disebarkan kepada 102 responden.
•
Analisis
aplikasi
sejenis
adalah
analisis
yang
dilakukan
dengan
membandingkan aplikasi yang memiliki kemiripan dengan aplikasi yang ingin dikembangkan. Dalam hal ini, aplikasi sejenis yang dipilih memiliki unsur game dengan genre strategy tower defense yaitu Plants vs. Zombies, Metal Slug Defense, dan Swords & Soldiers. Berdasarkan hasil analisis user dan analisis aplikasi sejenis, maka didapatkan beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 1. Mayoritas responden merupakan kalangan mahasiswa (sebesar 50%) dan memiliki telepon pintar (sebesar 97%) dengan menggunakan OS Android pada perangkat telepon pintar mereka (sebesar 59%). 2. Mayoritas responden memainkan game dengan telepon pintar dengan rentang sekitar 1 – 3 hari dalam seminggu (sebesar 41%) dan menghabiskan waktu untuk memainkannya selama 1 – 2 jam (sebesar 43%). 3. Mayoritas responden suka bermain game ber-genre strategi (sebesar 76%) dan menganggap gameplay sebagai faktor yang membuat sebuah game itu menarik (sebesar 77%). Mayoritas responden mulai berhenti memainkan suatu game karena sudah merasa bosan (sebesar 50%). 4. Mayoritas responden tidak mengetahui tentang ghostleg atau amidakuji (sebesar 82%). 5
5. Berdasarkan analisis aplikasi sejenis, diketahui bahwa game Metal Slug Defense terdapat in-app purchase. 6. Berdasarkan analisis aplikasi sejenis, diketahui bahwa ketiga game tersebut menggunakan grafik 2D dengan sudut pandang Side-view.
Kondisi
menang/kalah ditentukan pada kemampuan pemain dalam mempertahankan benteng. 7. Berdasarkan analisis aplikasi sejenis, diketahui bahwa Metal Slug Defense hanya memiliki 1 cabang jalur peperangan dan Sword & Soldiers memiliki percabangan jalur pendek yang dapat menyatu lagi. Plant vs Zombie memiliki 5 cabang jalur yang independen. 8. Berdasarkan analisis aplikasi sejenis, diketahui Plant vs Zombie dan Metal Slug Defense memiliki fitur untuk menyeleksi unit sebelum permainan dimulai. Berdasarkan rumusan masalah di atas, berikut adalah solusi yang diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan di atas: 1. Game akan dikembangkan untuk kalangan mahasiswa dan dikembangkan pada perangkat telepon pintar berbasis sistem operasi Android. 2. Game akan dikembangkan untuk dapat dimainkan setiap saat tanpa ada paksaan untuk memainkannya setiap hari. 3. Game yang dikembangkan berupa game ber-genre strategi dengan sistem realtime strategy tower defense. 4. Game yang akan dikembangkan akan menambahkan konsep Ghostleg atau Amidakuji. 5. Game yang dikembangkan dibuat untuk menarik dengan mengedepankan pada elemen gameplay dan diikuti dengan grafik serta cerita yang menarik. 6. Game yang dikembangkan akan memiliki beberapa inovasi berupa memiliki percabangan jalur peperangan dan dapat dihubungkan
dengan konsep
amidakuji, terdapat obstacle pada medan tempur, dan adanya skill aktif selama permainan. 7. Game yang dikembangkan akan menggunakan saran dari responden, berupa adanya unit pasukan support dan buff karakter. 8. Game yang dikembangkan akan menampilkan cerita dengan penyampaian secara percakapan antar tokoh dalam bahasa inggris.
6
9. Game yang dikembangkan akan menggunakan sudut pandang side-view dan grafik 2D. 10. Game yang dikembangkan tidak akan menggunakan koneksi internet dan inapp purchase. 11. Game yang dikembangkan akan memiliki fitur pemilihan unit.
HASIL DAN BAHASAN 1. Evaluasi Kebutuhan User Evaluasi kebutuhan user dilakukan untuk mengevaluasi hasil pengembangan aplikasi game yang telah selesai. Evaluasi ini menggunakan kuesioner yang disebarkan secara online kepada 48 responden. Responden diharapkan telah memainkan game Child of Gaea. Dari hasil kuesioner ini disimpulkan bahwa responden memberikan respon yang positif terhadap pengembangan game Child of Gaea dan pengaplikasian ghost leg pada permainan. Berdasarkan tujuan dan manfaat awal penelitian, pemberian cerita dan variasi unit yang menarik telah mampu dicapai pada game ini serta pengaplikasian ghostleg mampu memberikan tantangan pada game. Responden memberikan beberapa saran dan pendapat terhadap game ini. 2. Evaluasi User Interface Evaluasi user interface pada aplikasi game Child of Gaea dilakukan berdasarkan eight golden rules berdasarkan Schneiderman dan Plaisant (2010:88-89): a. Mengejar konsistensi Game Child of Gaea memiliki konsistensi pada bentuk dan peletakan tombol, background, serta jenis font pada setiap layar menu selama permainan. b. Mengejar penggunaan universal Tombol pada game Child of Gaea memakai bentuk tombol yang sudah dikenal oleh pengguna aplikasi.
Contohnya, tombol keluar menggunakan tanda X, tombol kembali
menggunakan tanda garis ke kiri, tombol pause menggunakan bentuk dua garis horizontal, dan tombol suara menggunakan bentuk speaker. Selain itu, apabila pemain yang masih pemula atau belum mengerti sistematika permainan, game Child of Gaea memberikan menu tutorial sebagai layar pembelajaran bagi pemain baru. 7
c. Menawarkan umpan balik yang informatif Game Child of Gaea memberikan umpan balik selama permainan. Umpan balik pada permainan dapat ditemukan saat pemain memilih salah satu unit pasukan, maka pada kolom unit status akan diberikan penjelasan spesifikasi unit tersebut. Umpan balik juga diberikan pada saat pemain hendak menentukan pilihan untuk keluar dari permainan. d. Desain pemberitahuan untuk mengizinkan menutup aplikasi Game Child of Gaea memberikan pemberitahuan apabila suatu babak permainan telah selesai. Apabila pemain memenangkan permainan, maka muncul pop-up win. Sebaliknya apabila pemain kalah, maka akan muncul pop-up lose. e. Mencegah error Untuk mencegah adanya kesalahan, game Child of Gaea memberikan notifikasi tertentu saat pemain melakukan pilihan keluar, perulangan permainan, maupun saat pemain melakukan kesalahan. f. Ijinkan aksi pengulangan yang mudah Pemain dapat melakukan aksi pengulangan selama permainan. Perulangan yang disediakan pada game adalah saat pemain hendak keluar dari permainan namun membatalkannya, pemain hendak mengulang permainan selama permainan berlangsung menggunakan tombol retry, saat pemain hendak kembali ke layar menu sebelumnya, serta saat pemain hendak mengulang kembali cerita/tutorial yang sempat ditampilkan. g. Mendukung tempat kendali dari dalam Pemain dapat mengakses ke semua layar permainan dengan bebas melalui navigasi yang tersedia. h. Mengurangi beban ingatan jangka pendek Tampilah yang digunakan dalam permainan untuk mengurangi beban ingatan jangka pendek adalah unit-cost dalam permainan. Pemain tidak perlu mengingat angka dari unit-cost yang dimiliki setiap unit. 3. Evaluasi Multimedia
8
Evaluasi multimedia pada aplikasi game Child of Gaea dilakukan berdasarkan 5 unsur multimedia 1. Teks. Child of Gaea mengandung unsur teks. Teks yang digunakan adalah jenis font Century Gothic dan Arial. Ukuran font Century Gothic pada button adalah 20pt sedangkan header 36pt. Ukuran font Arial pada cerita adalah 50pt, sedangkan pada unit selection ukuran font berbeda bergantung pada aspek rasio layar smartphone. 2. Suara. Child of Gaea mengandung unsur suara. Unsur suara dijadikan sebagai background
music
sepanjang
permainan.
Suara
dapat
diatur
fungsionalitasnya dengan menggunakan tombol suara di layar utama dan layar pop-up pause. Format suara yang terdapat dalam game yaitu .mp3 dan .ogg. 3. Gambar. Child of Gaea mengandung unsur gambar. Unsur gambar digunakan sebagai latar belakang game, karakter pada story, tombol, dan beberapa objek pada game seperti rintangan dan benteng. Gambar yang digunakan dalam bentuk raster. Format yang digunakan yaitu .jpg dan .png. Jumlah keseluruhan gambar yang digunakan dalam aplikasi yaitu 76 gambar. 4. Animasi. Child of Gaea memiliki unsur animasi. Unsur animasi dapat ditemukan pada saat babak permainan di mana unit pasukan, portal, skill aktif menggunakan gambar animasi. Animasi yang digunakan adalah path animation. 4. Evaluasi Perbandingan Aplikasi Sejenis Berikut adalah tabel perbandingan aplikasi sejenis yang telah digunakan dan dibandingkan dengan aplikasi game Child of Gaea. Tabel 1. Tabel Evaluasi Perbandingan Game Sejenis Judul Game Elemen
Metal Slug
Plants vs.
Sword &
Defense
Zombies
Soldiers
9
Child of Gaea
Judul Game Elemen
Metal Slug
Plants vs.
Sword &
Defense
Zombies
Soldiers
Platform
Mobile
PC
Multi-platform
Bahasa
English
English
English
English
Tidak
Tidak
Tidak
Strategy
Strategy
Strategy
PopCap Games
Ronimo Games
MiraiChiyu
Tidak ada
Tidak
Tidak
Fantasi
Child of Gaea
Informasi umum
Menggunakan koneksi internet
Genre
Publisher
In-App Purchase
Mobile (Android)
Bisa dengan atau tanpa internet Strategy SNK Playmore Ya, untuk pembelian tertentu
Cerita Tema
Fantasi
Fantasi
Fantasi
Peran Pemain
Pihak Militer
Pemilik rumah
Kepala suku
Grafik (2D/3D)
2D
2D
2D
2D
Sudut Pandang
side-view
side-view
side-view
side-view
Status karakter
health point
tidak ada
health point
Penerus Kerajaan
Gameplay
10
Health point, active skill
Judul Game Elemen
Background
Metal Slug
Plants vs.
Sword &
Defense
Zombies
Soldiers
statik
statik
dinamis
Benteng Kondisi menang/kalah
militer atau benteng makhluk asing hancur.
Collectible Items
Fitur Lain
Units.
Wi-Fi VS.
Child of Gaea
statik
Zombie memasuki Benteng suku
Benteng milik
rumah atau
pemain atau
pemain atau
zombie kehabisan
benteng suku
benteng musuh
pasukan.
lawan hancur.
hancur.
Achievement.
Units
Mini-games.
Scene
Plants, zombie encyclopedia. Mini-games, puzzle, survival.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penulisan, dapat disimpulkan beberapa hal terhadap hasil pengembangan aplikasi game Child of Gaea dengan menggunakan Unity 2D. Berikut adalah hasil simpulan dari penulisan ini. 1. Game Child of Gaea telah mampu mengimplementasikan cerita pada game strategi dan responden menyukainya. 2. Fitur variasi unit mendapat tanggapan yang baik dari responden. Sebagian besar responden menganggap variasi unit dalam Child of Gaea menarik. 3. Fitur tambahan ghostleg mampu diimplementasikan pada game strategi tower defense. Pengimplementasian ghostleg mampu memberikan tantangan selama permainan dan responden menyukai inovasi tersebut. 4. Game Child of Gaea telah mampu memasukkan 4 unsur multimedia, yaitu teks, audio, gambar, dan animasi. 5. Game Child of Gaea mengimplementasikan 8 Golden Rules dalam tampilan user interface dan pemain mampu mempelajari user interface dengan mudah.
11
6. Game Child of Gaea telah mampu memberikan hiburan bagi para pengguna smartphone android dan responden menyukainya Berikut adalah saran dari user yang diambil berdasarkan hasil evaluasi kebutuhan user. 1. Peningkatan dari unsur grafik dan gameplay. 2. Peningkatan kecepatan respon selama permainan, baik dari segi penyampaian cerita serta dari segi babak permainan utama. 3. Membuat tutorial yang lebih dinamis. 4. Penambahan level maupun variasi unit baru. 5. Pengimplementasian sistem multiplayer.
REFERENSI Andrew, K. (2012, 28 Mei). More than half of mobile developers use Unity. Diperoleh 2 Oktober 2014, dari http://www.pocketgamer.biz/data-and-research/41414/more-thanhalf-of-mobile-developers-use-unity/ Bell, K. (2014, 3 Agustus). Android Overtakes iOS in Usage Stats for the First Time Ever. Diperoleh 2 Oktober 2014, dari http://www.technobuffalo.com/2014/08/03/androidovertakes-ios-in-usage-stats-for-the-first-time-ever/ Pressman, R. S. (2010). Software Engineering: A Practitioner’s Approach (7th ed.). Crawfordsville, IN: McGraw-Hill. Shneiderman, B., Plaisant, C., Cohen, M., & Jacobs, S. (2010). Designing the User Interface: Strategies for Effective Human-Computer Interaction (5th ed.). Boston, MA: Prentice Hall. Vaughan, Tay. (2011). Multimedia Making It Work (8th ed.). New York, NY: McGraw-Hill.
RIWAYAT PENULIS Nama Penulis
: Aditya Hartantosia
Tempat / Tanggal Lahir
: Serang / 24 Oktober 1993
12
Menamatkan Pendidikan Teknologi pada 2015
: S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Informasi
Nama Penulis
: Erik
Tempat / Tanggal Lahir
: Jakarta / 24 September 1992
Menamatkan Pendidikan Teknologi pada 2015
: S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Informasi
Nama Penulis
: Rian Wirata Wicaksana
Tempat / Tanggal Lahir
: Jakarta / 13 September 1993
Menamatkan Pendidikan Teknologi pada 2015
: S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Informasi
13