ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA KELAS X.D SMA N 1 TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI.
Oleh Anak Agung Sri Dwipayani, NIM 0812011035 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui dan mendeskripsikan (1) kualitas butir soal ulangan akhir semester ganjil bidang studi Bahasa Indonesia kelas X.d SMA N 1 Bangli berdasarkan uji validitas isi, tingkat kesukaran, analisis daya beda, dan efektivitas opsion, (2) kualitas perangkat soal ulangan akhir semester ganjil bidang studi Bahasa Indonesia kelas X.d SMA N 1 Bangli ditinjau dari analisis reliabilitas, (3) tingkat ketercapaian siswa dalam menjawab benar dan salah tes/soal ulangan akhir semester ganjil bidang studi bahasa Indonesia kelas X.d di SMA N 1 Bangli. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bersifat evaluatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X.d SMA N 1 Bangli, sebanyak 34 orang. Objek penelitian ini adalah soal ulangan akhir semester. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode tes. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas isi, uji tingkat kesukaran, uji daya beda, dan uji efektivitas opsion, uji reliabilitas, uji tingkat ketercapaian siswa dalam menjawab benar dan salah tes/soal ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa validitas isi soal tidak valid atau tergolong rendah. hasil tingkat kesukaran butir soal yang termasuk dalam kriteria soal mudah 24%, soal sedang 56%, dan soal sulit 20%. Butir soal yang termasuk dalam kriteria daya pembeda jelek 40%, daya pembeda cukup 32%, daya pembeda baik 20%, dan daya pembeda sangat baik 8%. Analisis efektivitas opsi kunci butir soal yang berfungsi secara efektif 72%, sedangkan opsi kunci butir soal yang tidak berfungsi efektif 28%, untuk opsi pengecoh butir soal yang berfungsi efektif 76%, sedangkan opsi pengecoh butir soal yang tidak berfungsi efektif 24%. Hasil uji reliabilitas siswa pada saat mengikuti tes I berbeda secara signifikan dengan hasil tes II. Rata-rata persentase tingkat ketercapaian siswa yang menjawab benar pada soal ulangan akhir semester ganjil mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X.d SMA N 1 Bangli sebesar 52% sedangkan rata-rata perentase tingkat ketercapaian siswa yang menjawab salah sebesar 48%. Sebaiknya dalam membuat soal, guru harus memperhatikan silabus dan buku pedoman agar kualitas soal valid dan ajeg.
Kata kunci: analisis validitas dan reliabilitas, soal ulangan, bahasa Indonesia.
1
ANALYSIS VALIDITY AND of RELIABILITAS FINAL ITEM PROBLEM RESTATING of SEMESTER AREA STUDY IANGUAGE of INDONESIA CLASS of X.D SMA N 1 Bangli. By Anak agung Sri Dwipayani, NIM 0812011035 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Abstract This research aim to know and mendeskripsikan (1) quality of final restating problem item of anomalous semester of Indonesian class study area of X.D SMA N 1 Bangli pursuant to content validity test, mount difficulty, different energy analysis, and effectiveness of opsion, (2) quality of peripheral of final restating problem of anomalous semester of Indonesian class study area of X.D SMA N 1 Bangli evaluated from analysis of reliabilitas, (3) storey;level ketercapaian of student in replying correctness and is wrong of tes / final restating problem of anomalous semester of class Indonesian study area of X.D in SMA N 1 Bangli. this Research type is descriptive qualitative having the character of evaluatif. this Research Subjek is class student of X.D SMA N 1 Bangli, counted 34 people. this Research object is final restating problem of semester. Method which is used in data collecting is method of tes. Analysis which is used in this research is content validity test, test mount difficulty, different energy test, and effectiveness test of opsion, test reliabilitas, test mount ketercapaian of student in replying correctness and is wrong of tes / restating problem. Result of research indicate that validity fill problem is not valid or pertained to lower. result of storey;level difficulty of problem item which included in easy problem criterion 24%, problem is 56%, and difficult problem 20%. Problem item which included in bad distinguishing energy criterion 40%, distinguishing energy enough 32%, distinguishing energy of goodness 20%, and distinguishing energy very good 8%. Effectiveness opdon analysis lock functioning problem item effectively 72%, while opdon lock problem item which do not function effective 28%, for the opdon of pengecoh of effective functioning problem item 76%, while opdon pengecoh of problem item which do not function effective 24%. Result of test of reliabilitas student at the time of following I tes differ by signifikan with result of II tes. Mean Percentage mount ketercapaian of student which replying correctness at final restating problem of anomalous semester of class Indonesian subject of X.D SMA N 1 Bangli equal to 52% while mean of perentase mount ketercapaian of student the replying wrong equal to 48%. Better in making problem, teacher have to pay attention guidance book and syllabus so that/ to be quality of valid problem and ajeg.
Keyword: validity analysis and of reliabilitas, restating problem, Indonesian.
2
1.
Pendahuluan Komponen dalam pembelajaran
mendukung proses pendidikan dan
yang meliputi tujuan pembelajaran,
evaluasi.
proses pembelajaran dan evaluasi
Arikunto
(2001:50)
pembelajaran merupakan kesatuan
menyatakan
yang tidak dapat dipisahkan. Proses
merupakan salah satu variabel yang
belajar
menentukan, sehingga guru dituntut
mengajar
penguasaan materi berorientasi
termasuk selalu akan
kepada
pembelajaran.
Apakah
untuk
bahwa
profesional hasil
evaluasi
dan
kreatif.
belajar
adalah
tujuan
Penilaian
tujuan
kegiatan atau cara yang ditujukan
pembelajaran tercapai atau tidak,
untuk
baru akan terjawab setelah diadakan
tidaknya tujuan pembelajaran dan
evaluasi
persyaratan
juga proses pembelajaran yang telah
memperhatikan tujuan pembelajaran
dilakukan. Pada tahap ini seorang
dan materi pelajaran. Seperti yang
guru dituntut memiliki kemampuan
telah diketahui bersama, pendidikan
dalam menentukan pendekatan dan
meupakan suatu sistem yang cukup
cara-cara evaluasi, penyusunan alat-
kompleks. Dalam pelaksanaannya,
alat
berbagai variabel perlu diperhatikan
penggunaan
hasil
untuk
Pembelajaran
merupakan
dengan
meningkatkan
pendidikan.
Adapun
kualitas
mengetahui
evaluasi,
tercapai
pengolahan,
atau
dan
evaluasi. suatu
variabel-
sistem yang terdiri atas berbagai
variabel tersebut antara lain guru,
komponen yang saling berinteraksi
fasilitas belajar siswa, lingkungan,
dalam
kesadaran
pembelajaran yang telah ditetapkan.
masyarakat
untuk
3
usaha
mencapai
tujuan
Setiap
proses
pembelajaran
melakukan penilaian yang didahului
berlangsung, penting bagi seorang
dengan
pengukuran.
guru maupun peserta didik untuk
hasil
belajar
mengetahui tercapai tidaknya tujuan
pengumpulan
tersebut.
dapat
hasilnya dapat dinyatakan dalam
melakukan
bentuk angka yang disebut skor.
terhadap
Penilaian hasil belajar adalah cara
Hal
diketahui
jika
evaluasi,
baik
ini
hanya
guru evaluasi
proses maupun produk pembelajaran.
Pengukuran
adalah
cara
informasi
yang
menginterpretasikan
skor
yang
Evaluasi memiliki arti lebih
diperoleh dari pengukuran dengan
luas daripada penilaian. Dengan kata
mengubahnya menjadi nilai dengan
lain di dalam evaluasi tercakup di
prosedur
dalamnya penilaian. Siapapun yang
menggunakannya untuk mengambil
melakukan tugas mengajar, perlu
keputusan.
mengetahui akibat dari pekerjaannya.
hasil
Pendidik
harus
pengukuran hasil belajar, sehingga
sejauhmana
peserta
mengetahui didik
telah
tertentu
Sebenarnya
belajar
sudah
dan
penilaian mencakup
instrumen/ alat pengukuran sering
menyerap dan menguasai materi
disebut
yang telah diajarkan. Sebaliknya,
penilaian.
peserta didik juga membutuhkan
pendidikan
informasi tentang hasil pekerjaannya.
evaluasi dengan penilaian, tetapi
Hal ini hanya dapat diketahui jika
sesungguhnya evaluasi memiliki arti
seorang pendidik (guru) melakukan
yang lebih luas, yaitu penggunaan
evaluasi.
Sebelum
hasil penilaian untuk mengambil
evaluasi,
maka
melakukan guru
harus
sebagai Ada
instrumen/alat sebagian
menyamakan
ahli arti
keputusan, seperti untuk menentukan
4
kelulusan, penempatan, penjurusan,
perbaikan
dan perbaikan program.
dilaksanakan berikutnya.
Evaluasi hasil belajar merupakan serangkaian
kegiatan
memperoleh,
yang
akan
Di samping itu, baik buruknya
untuk
menganalisis,
kegiatan
evaluasi ada ditangan guru sebagai
dan
evaluator.
Guru
harus
menafsirkan data tentang proses dan
bertanggungjawab atas pelaksanaan
hasil belajar peserta didik yang
proses pembelajaran. Artinya, guru
dilakukan
harus
secara
sistematis
berkesinambungan,
dan
sehingga
bertanggung
jawab
juga
tentang proses dan hasil belajar
menjadi informasi yang bermakna
peserta
dalam pengambilan keputusan. Jadi,
tersebut dapat ditunjukkan dengan
evaluasi
penilaian
melakukan kegiatan evaluasi yang
sekaligus pengukuran, namun alat
baik. Hasil evaluasi harus betul-betul
evaluasi sering disebut juga alat
dapat dipertanggungjawabkan dan
penilaian.
merupakan
bermakna bagi semua pihak. Oleh
kegiatan yang penting dan harus
sebab itu, guru harus mengetahui dan
dilakukan
memahami prosedur evaluasi dengan
mencakup
Evaluasi
dalam
kegiatan
didik.
pembelajaran. Melalui evaluasi dapat
sebaik-baiknya.
diperoleh
dikemukakan
mengenai
berbagai kegiatan
informasi yang
telah
sebagai
nahan
dapat
prosedur
akan evaluasi
Tes sebagai alat evaluasi dalam
digunakan
refleksi
Berikut
jawab
berdasarkan langkah demi langkah.
dilaksanakan. Selanjutnya, informasi yang diperoleh
Tanggung
pendidikan mempunyai peran yang
untuk
penting dalam mengukur prestasi hasil
5
belajar
siswa.
Arikunto
(2009:57) menyatakan bahwa sebuah
menjaga
tes yang dikatakan baik sebagai alat
ulangan akhir itu sendiri agar tidak
pengukur
bocor sebelum ujian dilaksanakan,
harus
memenuhi
kerahasiaan
dari
persyaratan, yaitu memiliki validitas,
sehingga
realibilatas,
bagaimanakah kualitas soal-soalnya,
objektivitas,
praktikabilitas, dan ekonomis.
perlu
soal
diketahui
apakah syarat validitas, reliabilitas,
Sesuai dengan perkembangan
tingkat kesukaran dan daya pembeda
dalam dunia pendidikan, maka alat
telah terpenuhi ataukah belum, serta
evaluasi yang digunakan harus sesuai
apakah sudah dapat menunjukkan
dengan kurikulum yang berlaku saat
seberapa jauh kemampuan siswanya
itu. Begitu juga kualitas dari alat
terhadap setiap kompetensi dasar
evaluasi
harus
yang harus dicapai pada semester
dan
tersebut. Soal dikatakan mempunyai
diharapkan
memperhatikan
validitas
reliabilitasnya, serta dapat mengukur
kualitas
kompetensi yang diharapkan tercapai
mempunyai validitas, reliabilitas, dan
oleh siswanya. Soal ulangan akhir
daya beda yang tinggi, serta tingkat
semester
Bahasa
kesukaran yang sedang, dan yang
Indonesia kelas XD yang diujikan di
tidak kalah pentingnya, soal tersebut
SMA Negeri 1 Bangli, sebagai salah
dapat mengukur kompetensi yang
satu alat evaluasi, sebelumnya tidak
diharapkan
diujicobakan
dahulu,
kurikulum tingkat satuan pendidikan
sehingga belum diketahui validitas
(KTSP) sekarang ini keleluasaan
dan reliabilitas dari setiap butir soal
guru dalam melakukan penilaian
tersebut. Hal ini dilakukan untuk
mulai
bidang
studi
terlebih
6
yang
dari
baik
tercapai.
apabila
Berlakunya
perencanan
sampai
pelaksanaan,
termasuk
dalam
yang tinggi, dan jika ada beberapa
menyususn soal tes. Butir soal yang
soal yang tidak sesuai dengan isi
disusun harus mencakup seluruh
kurikulum, maka validitas isi soal
kurikulum,
tergolong
yang
kompetensi
rendah.
Menurut
dasarnya harus dicapai. Setiap butir
Djiwandono (1996: 92), validitas isi
soal hendaknya memiliki validitas isi
menuntut
artinya alat ukur tersebut memang
antara kemampuan yang ingin diukur
benar-benar memuat materi yang
dengan tes yang digunakan untuk
akan diukur, sehingga kesesuaian
mengukurnya. Cara untuk mengkaji
antara alat ukur dengan isi yang
validitas
seharusnya
pendekatan
diukur
benar-benar
adanya
isi
kesesuaian
isi
adalah
dengan
rasional,
yaitu
terwujud dalam penuliasan soal.
membandingkan antara soal dengan
Validitas isi
adalah validitas yang
kisi-kisi soal atau kurikulum yang
dilihat dari segi isi sebagai alat
telah diajarkan (Thoha, 2003: 112).
pengukur hasil belajar (Sudijono,
Menurut
2006: 164). Validitas isi sering pula
langkah-langkah untuk mengetahui
dinamakan validitas kurikulum yang
validitas
berarti bahwa suatu alat ukur dapat
membandingkan proporsi kurikulum
dikatakan
dengan
valid
apabila
sesuai
Harsiati
isi
(2012:
adalah
soal,
98),
dengan
membandingkan
dengan isi kurikulum yang akan
kesesuaian isi butir soal dengan
diukur (Surapranata, 2005: 51). Jika
kurikulum,
keseluruhan soal sesuai dengan isi
cakupan materi tes dengan cakupan
kurikulum, maka soal tersebut bisa
kurikulum.
disimpulkan mempunyai validitas isi
dilakukan melalui
7
dan
membandingkan
Semua
ini pendapat
dapat ahli
(experts).
Perhitungan
tingkat
yang ditempuh dalam penelitian.
kesukaran soal adalah pengukuran
Metode penelitian digunakan sebagai
seberapa besar derajat kesukaran
alat untuk membantu peneliti dalam
soal. Jika suatu soal memiliki tingkat
memecahkan
kesukaran seimbang (proporsional),
telah
maka dapat dikatakan bahwa soal
penelitian yang digunakan dalam
tersebut baik.
penelitian ini yaitu Penelitian dengan
permasalahan
dirumuskan.
yang
Rancangan
Dalam tes tersebut apakah soal
menggunakan pendekatan deksriptif
ulangan akhir semesternya telah
kuantitatif untuk mendeskripsikan
memenuhi syarat-syarat tes yang
informasi
baik atau belum, sehingga soal
dengan variabel-variabel, gejala atau
ulangan
keadaan yang diteliti
semesternya
juga
dapat
“apa
adanya”
sesuai
terhadap
dijadikan contoh. Syarat-syarat tes
keberhasilan siswa dalam menjawab
yang dimaksud di sini adalah syarat
soal yng dibuat oleh guru bahasa
validitas, reliabilitas, daya pembeda,
Indonesia
tingkat kesukaran, dan syarat yang
perhitungan statistik.
paling utama adalah apakah soal
dengan
Subjek
menggunakan
penelitian
dalam
ulangan akhir semester tersebut dapat
penelitian ini yaitu siswa kelas X.d
mengukur
setiap
SMA N 1 Bangli sedangkan objek
kompetensi dasar yang diharapkan
penelitian dalam penelitian ini adalah
tercapai pada semester itu.
mencangkup analisis validitas isi,
2.
daya
ketercapian
Metode Penelitian Metode
penelitian
beda,
tingkat
kesukaran,
pada
efektivitas option, reliabilitas, dan
prinsipnya adalah prosedur atau cara
seberapa besar tingkat ketercapaian
8
siswa dalam menjawab benar dan
efektivitas option, reliabilitas, dan
salah tes/soal ulangan akhir semester
seberapa besar tingkat ketercapaian
ganjil.
siswa dalam menjawab benar dan
Metode yang digunakan dalam penelitian
ini
adalah
salah tes/soal ulangan akhir semester
metode
ganjil.
observasi, dan metode wawancara.
3.1
Untuk mengetahui cara menganalisis
3.1.1 Uji Validitas Isi
Hasil Penelitian
validitas isi, daya beda, tingkat kesukaran,
efektivitas
Analisis kesesuaian antara isi
option,
silabus dan isi butir soal ulangan
reliabilitas dan tingkat ketercapaian
akhir semester ganjil kelas X.d mata
siswa dalam menjawab benar dan
pelajaran bahasa Indonesia terdiri
salah tes/soal ulangan akhir semester
dari 25 soal dan 3 soal yang tidak
ganjil
menggunakan
metode
sesuai
kuantitatif
dengan
kurikulum yang berarti soal ulangan
menggunakan angka-angka terhadap
akhir semester ini tidak memiliki
pencapaian hasil akhir siswa di
validitas isi yang tinggi atau dengan
dalam menjawab soal.
kata lain validitas isi soal tergolong
3.
rendah.
deskriptif
Hasil dan Pembahasan Penelitian
tempat
kelas
silabus/isi
3.1.2 Uji Tingkat Kesukaran Analisis tingkat kesukaran
penelitian.
butir soal ulangan akhir semester
Sedangkan objek penelitian dalam
ganjil kelas X.d mata pelajaran
penelitian ini adalah analisis validitas
bahasa Indonesia yang termasuk
subjek
X.d
mengambil
isi
sekaligus
menjadi
di
ini
dengan
isi, daya beda, tingkat kesukaran,
9
dalam kriteria soal mudah 24%, soal
Indonesia tidak ajeg atau tidak
sedang 56%, dan soal sulit 20%.
reliabel.
3.1.3 Uji Daya Pembeda
3.1.6 Tingkat ketercapaian siswa
Dari analisis daya pembeda,
dalam menjawab benar dan salah
butir soal yang termasuk dalam
tes/soal ulangan akhir semester
kriteria daya pembeda jelek 40%,
ganjil
daya pembeda cukup 32%, daya
Indonesia kelas X.d di SMA Negeri
pembeda baik 20%, dan
1 Bangli.
bidang
studi
bahasa
Rata-rata persentase tingkat
3.1.4 Uji Efektivitas Option. Untuk analisis efektivitas opsi
ketercapaian siswa yang menjawab
kunci butir soal yang berfungsi
benar
pada
soal
secara efektif 72%, sedangkan opsi
semester
kunci butir soal yang tidak berfungsi
bahasa Indonesia kelas X.d SMA N 1
efektif 28%, untuk opsi pengecoh
Bangli sebesar 52% sedangkan rata-
butir soal yang berfungsi efektif
rata perentase tingkat ketercapaian
76%, sedangkan opsi pengecoh butir
siswa yang menjawab salah sebesar
soal yang tidak berfungsi efektif
48%.
24%.
3.1.7 Pembahasan
ganjil
ulangan mata
akhir
pelajaran
Dari hasil uji validitas isi
3.1.5 Uji Reliabilitas Hasil uji reliabilitas siswa
yang menganalisis kesesuaian antara
pada saat mengikuti tes I berbeda
isi silabus dan isi butir soal dapat
secara signifikan dengan hasil tes II.
disimpulkan bahwa dari 25 butir soal
Berarti soal yang dibuat guru bahasa
ualangan akhir semester ganjil mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X.d
10
SMA N 1 Bangli tahun ajaran
mudah 24%, soal sedang 56%, dan
2012/2013, terdapat 3 soal yang tidak
soal sulit 20%.
sesuai
dengan
isi
silabus/isi
Untuk memperoleh prestasi
kurikulum yang berarti soal ulangan
belajar yang baik, sebaiknya proporsi
akhir semester ini tidak memiliki
antara tingkat kesukaran soal tersebar
validitas isi yang tinggi atau dengan
secara normal. Perhitungan proporsi
kata lain validitas isi soal tergolong
tersebut dapat diatur sebagai berikut:
rendah.
1) soal sukar 25%, soal sedang 50%, Dalam analisis kualitas butir
soal mudah 25%, atau 2) soal sukar
soal, perhitungan tingkat kesukaran
20%, soal sedang 60%, soal mudah
butir soal ulangan akhir semester
20%, atau 3) soal sukar 15%, soal
ganjil
bahasa
sedang 70%, soal mudah 15%.
Indonesia kelas Xd SMA N 1 Bangli
Dengan demikian berarti proporsi
tahun
yang
tingkat kesukaran soal ulangan akhir
termasuk dalam kriteria soal mudah
semester yang dibuat oleh guru
adalah soal no 1, 3, 10, 16, 17, 19.
bahasa Indonesia sudah mendekati
Untuk soal no 2, 4, 7, 8, 9, 11, 12,
proporsi
13, 15, 18, 21, 22, 23, 25 termasuk
penyusunan suatu soal dilakukan
dalam
sedang,
dengan mempertimbangkan tingkat
sedangkan untuk soal no 5, 6, 14, 20,
kesukaran soal, sehingga hasil yang
24 termasuk dalam kriteria soal
dicapai
sukar.
menggambarkan
mata
ajaran
kesukaran
kriteria
Jadi soal
pelajaran
2012/2013
soal
proporsi ulangan
tingkat akhir
normal.
peserta
sesungguhnya.
semester tersebut adalah untuk soal
11
Seharusnya,
didik
dapat
prestasi
yang
Dari
perhitungan
daya
kompetensi dengan peserta didik
pembeda soal ulangan akhir semester
yang
ganjil
bahasa
kompetensi adalah butir soal nomor
Indonesia kelas X.d SMA N 1 Bangli
1, 2, 3, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15,
tahun
16, 17, 19, 20, 21, dan 22.
mata
ajaran
termasuk
pelajaran
2012/2013
dalam
kriteria
yang daya
kurang/belum
Setelah
menguasai
tingkat
kesukaran
pembeda jelek adalah soal nomor 1,
soal dan daya pembeda, selanjutnya
2, 3, 6, 10, 15, 16, 17, 19, 22 (40%),
perlu diketahui pula apakah suatu
daya pembeda cukup adalah nomor
opsi (alternatif jawaban) dari setiap
7, 8, 11, 12, 13, 14, 20, 21 (32%),
soal berfungsi secara efektif atau
daya pembeda baik adalah nomor 4,
tidak. Untuk efektivitas fungsi opsi
9, 18, 23, 24 (20%), dan daya
pada soal ulangan akhir semester
pembeda sangat baik adalah nomor
ganjil
5, 25 (8%).
Indonesia kelas X.d SMA N 1 Bangli
Dengan demikian soal yang
tahun
mata
ajaran
pelajaran
2012/2013
bahasa
adalah
mampu membedakan antara peserta
sebagai berikut: 1) untuk opsi kunci
didik
menguasai
yang berfungsi secara efektif adalah
kompetensi dengan peserta didik
butir soal nomor 2, 4, 5, 7, 8, 9, 11,
yang
menguasai
12, 13, 14, 15, 18, 20, 21, 22, 23, 24,
kompetensi adalah butir soal nomor
dan 25, sedangkan opsi kunci yang
4, 5, 9, 18, 23, 24, dan 25, sedangkan
tidak berfungsi efektif adalah butir
butir soal yang tidak bisa digunakan
soal nomor 1, 3, 6, 10, 16, 17, dan
untuk membedakan antara peserta
19, 2) untuk opsi pengecoh yang
didik
berfungsi efektif adalah butir soal
yang
sudah
kurang/belum
yang
sudah
menguasai
12
nomor 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13,
didik lebih berhati-hati dan lebih
14, 15, 18, 20, 21, 22, 23, 24, dan 25,
baik hasilnya.
sedangkan opsi pengecoh yang tidak
Tingkat ketercapaian siswa
berfungsi efektif adalah butir soal
dalam menjawab benar dan salah
nomor 1, 3, 10, , 16, 17, dan 19.
tes/soal ulangan akhir semester ganjil
Dari hasil uji reliabilitas soal
bidang studi bahasa Indonesia kelas
ulangan akhir semester ganjil mata
Xd di SMA Negeri 1 Bangli adalah
pelajaran bahasa Indonesia kelas X.d
sebagai berikut. Soal nomor 1 tingkat
SMA N 1 Bangli tahun ajaran
ketercapaian siswa dalam menjawab
2012/2013
kesimpulan
benar adalah 100%. Soal nomor 2
hasil tes I berbeda secara signifikan
siswa yang menjawab benar adalah
dengan hasil tes II. Berarti soal
13
tersebut tidak ajeg atau tidak reliabel.
ketercapaiannya
Perbedaan hasil tes I dengan tes II
sedangkan siswa yang menjawab
disebabkan oleh beberapa faktor,
salah adalah 21 orang (61,76%). Soal
misalnya waktu anatara tes I dengan
nomor 3 siswa yang menjawab benar
tes
adalah
II
diperoleh
cukup
lama,
kemudian
orang
33
atau
tingkat
adalah
38,24%
orang
atau
diadakan latihan-latihan tambahan
ketercapaiannya
maka nilai tes II akan lebih besar
sedangkan siswa yang menjawab
daripada tes I. Selain itu, karena
salah adalah 1 orang (2,94%). Soal
situasi
nomor 4 siswa yang menjawab benar
yang
berbeda
atau
orang
atau
97,06%
pengalaman dari peserta didik pada
adalah
saat mengikuti tes I, sehingga ketika
ketercapaiannya
mengerjakan tes yang kedua peserta
sedangkan siswa yang menjawab
13
15
adalah
tingkat
adalah
tingkat 44,12%
salah adalah 19 orang (55,88%). Soal
sedangkan siswa yang menjawab
nomor 5 siswa yang menjawab benar
salah adalah 20 orang (58,82%). Soal
adalah
tingkat
nomor 10 tingkat ketercapaian siswa
29,41%
dalam menjawab benar adalah 100%.
sedangkan siswa yang menjawab
Soal nomor 11 siswa yang menjawab
salah adalah 24 orang (70,59%). Soal
benar adalah 16 orang atau tingkat
nomor
ketercapaiannya
10
orang
ketercapaiannya
atau
adalah
6 siswa yang menjawab
adalah
47,05%
benar adalah 7 orang atau tingkat
sedangkan siswa yang menjawab
ketercapaiannya
20,59%
salah adalah 18 orang (52,95%). Soal
sedangkan siswa yang menjawab
nomor 12 siswa yang menjawab
salah adalah 27 orang (79,41%). Soal
benar adalah 11 orang atau tingkat
nomor 7 siswa yang menjawab benar
ketercapaiannya
adalah
tingkat
sedangkan siswa yang menjawab
32,36%
salah adalah 23 orang (67,64%). Soal
sedangkan siswa yang menjawab
nomor 13 siswa yang menjawab
salah adalah 23 orang (67,64%). Soal
benar adalah 14 orang atau tingkat
nomor 8 siswa yang menjawab benar
ketercapaiannya
adalah
tingkat
sedangkan siswa yang menjawab
38,24%
salah adalah 20 orang (58,82%). Soal
sedangkan siswa yang menjawab
nomor 14 siswa yang menjawab
salah adalah
benar adalah 10 orang atau tingkat
11
orang
ketercapaiannya
13
adalah
adalah
orang
ketercapaiannya
atau
atau
adalah
21 orang (61,76%).
adalah
adalah
41,18%
Soal nomor 9 siswa yang menjawab
ketercapaiannya
benar adalah 14 orang atau tingkat
sedangkan siswa yang menjawab
ketercapaiannya
salah adalah 24 orang (70,58%). Soal
adalah
41,18%
14
adalah
32,36%
29,42%
nomor 15 siswa yang menjawab
ketercapaiannya
benar adalah 18 orang atau tingkat
sedangkan siswa yang menjawab
ketercapaiannya
52,95%
salah adalah 21 orang (61,76%). Soal
sedangkan siswa yang menjawab
nomor 22 siswa yang menjawab
salah adalah 16 orang (47,05%). Soal
benar adalah 15 orang atau tingkat
nomor 16 tingkat ketercapaian siswa
ketercapaiannya
dalam menjawab benar adalah 100%.
sedangkan siswa yang menjawab
Soal nomor 17 tingkat ketercapaian
salah adalah 19 orang (55,88%). Soal
siswa dalam menjawab benar adalah
nomor 23 siswa yang menjawab
100%. Soal nomor 18 siswa yang
benar adalah 12 orang atau tingkat
menjawab benar adalah 12 orang
ketercapaiannya
atau tingkat ketercapaiannya adalah
sedangkan siswa yang menjawab
35,30%
yang
salah adalah 22 orang (64,70%). Soal
menjawab salah adalah 22 orang
nomor 24 siswa yang menjawab
(64,70%). Soal nomor 19 tingkat
benar adalah 9 orang atau tingkat
ketercapaian siswa dalam menjawab
ketercapaiannya
benar adalah 100%. Soal nomor 20
sedangkan siswa yang menjawab
siswa yang menjawab benar adalah 8
salah adalah 25 orang (73,52%). Soal
orang atau tingkat ketercapaiannya
nomor 25 siswa yang menjawab
adalah 23,53% sedangkan siswa
benar adalah 15 orang atau tingkat
yang menjawab salah adalah 26
ketercapaiannya
orang (76,47%). Soal nomor 21
sedangkan siswa yang menjawab
siswa yang menjawab benar adalah
salah adalah 19 orang (55,88%).
13
4.
adalah
sedangkan
orang
siswa
atau
tingkat
15
Penutup
adalah
adalah
adalah
adalah
adalah
38,24%
44,12%
35,30%
26,48%
44,12%
1.
Soal ulangan akhir semester
berfungsi
ganjil mata pelajaran bahasa
sedangkan opsi pengecoh butir
Indonesia kelas X.d SMA N 1
soal yang tidak berfungsi efektif
Bangli tahun ajaran 2012/2013
24%.
tidak memiliki validitas isi yang
2.
efektif
76%,
Dari hasil uji reliabilitas soal
tinggi atau dengan kata lain
ulangan akhir semester ganjil
validitas
tergolong
mata pelajaran bahasa Indonesia
rendah. Dari analisis tingkat
kelas X.d SMA N 1 Bangli
kesukaran soal yang termasuk
tahun
dalam kriteria soal mudah 24%,
diperoleh hasil tes I
soal sedang 56%, dan soal sulit
secara signifikan dengan hasil
20%. pembeda,
isi
soal
Dari butir
ajaran
2012/2013 berbeda
analisis
daya
tes II, berarti soal tersebut tidak
soal
yang
ajeg atau tidak reliabel.
termasuk dalam kriteria daya
3.
Rata-rata
persentase
pembeda
jelek
40%,
daya
ketercapaian
pembeda
cukup
32%,
daya
menjawab
tingkat
siswa benar
pada
yang soal
pembeda baik 20%, dan daya
ulangan akhir semester ganjil
pembeda sangat baik 8%. Untuk
mata pelajaran bahasa Indonesia
analisis efektivitas opsi kunci
kelas X.d SMA N 1 Bangli
butir soal yang berfungsi secara
sebesar 52% sedangkan rata-rata
efektif 72%, sedangkan opsi
perentase tingkat ketercapaian
kunci butir soal yang tidak
siswa yang menjawab salah
berfungsi efektif 28%, untuk
sebesar 48%.
opsi pengecoh butir soal yang
16
5.
lanjut mengenai analisis butir
Saran 1. Hendaknya
mata
soal dan analisis perangkat
pelajaran bahasa Indonesia,
soal pada sebuah tes ulangan
selaku
pengevaluasi
agar
pelaksanaan
pembelajaran
kekurangan-kekurangan yang
dilingkup
guru
sekolah,
penyusunan
soal
dalam
dibuat oleh peneliti sebagai
terlebih
bahan
bandingan
dan
dahulu memerhatikan kualitas
pertimbangan
butir soal dan perangkat soal
perbaikan
agar soal yang dihasilkan
penyempurnaan pelaksanaan
benar-benar
penelitian.
memenuhi
standar pengukuran. Hal ini
3. Bagi
untuk dan
pihak
sekolah
agar
perlu dilakukan dalam upaya
memberikan
meningkatkan kualitas soal
mengenai kualitas butir soal
ulangan akhir semester.
dan perangkat soal khususnya
2. Hendaknya penelitian ini bisa
soal
pilihan
pelatihan
ganda
agar
dijadikan penelitian sejenis
kemampuan para guru dalam
oleh
membuat
peneliti
lain
untuk
mengadakan penelitian lebih
6.
memerhatikan
soal
bisa
lebih
ditingkatkan lagi.
Daftar Pustaka Arikunto, Suharmini. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
17
Arikunto, Suharmini. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Daryanto. 2005. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta Djiwandono, Soenardi. 1996. Tes Bahasa dalam Pengajaran. Bandung: Penerbit ITB Harsiati, Titik. 2012. Penilaian dalam Pembelajaran. Malang: UM Press Thoha, Chabib. 2003. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rajar Lindo Persada.
18