ANALISIS SUSEPTIBILITAS MAGNETIK SINGKAPAN BATUAN DI KAWASAN PERTAMBANGAN MANGAN DESA KUMBEWAHA KECAMATAN SIOTAPINA KABUPATEN BUTON
SKRIPSI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN MENCAPAI DERAJAT SARJANA (S1)
DIAJUKAN OLEH:
AKBAR ADIKIT IRIANTO F1B111023
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI JANUARI 2016
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan hasil penelitian ini dengan judul “Analisis Suseptibilitas Magnetik Singkapan Batuan Dikawasan Pertambangan Mangan Desa Kumbewaha Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton” Dalam hasil penelitian ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tulus kepada Dr. Eng. La Agusu, S.Si., M.Si selaku Pembimbing I dan bapak Jahidin, S.Si., M.Si selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam memberi arahan dan bimbingan kepada penulis dalam penyelesaian hasil penelitian ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu penulis, terutama kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Usman Rianse, M.S., selaku Rektor Universitas Halu Oleo Kendari. 2. Ibu Prof. Dr. Ir. Weka Widayanti, M.S., selaku Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Universitas Halu Oleo. 3. Ibu Irawati S.Si. M.Si., selaku Ketua Jurusan Teknik Geofisika Universitas Haluoleo. 4. Bapak La Ode Muh Iradat. S, Spd., M.Sc., selaku Penasehat Akademik. 5. Bapak dan Ibu Dosen serta staf dalam lingkungan Jurusan Teknik Geofisika, atas bimbingan, arahan serta ilmunya yang diberikan selama penulis menjadi mahasiswa di jurusan teknik geofisika.
iii
6. Kedua orang tuaku bapak Serma Subardin dan Ny. Khadijah yang selalu mendoakan dan memberi semangat agar semua urusan berjalan dengan lancar. Serta saudarasaudariq, Ikke Dian, kak Samsul dan Kak Eva yang selalu mendoakan yang terbaik untukku. 7. Teman-teman terdekat selama kuliah sampai sekarang (Idul fitri, Nofianti, Arlin TG2012, Lasirami, Saleh, Ipang, Nandang, Herman TG2013). 8. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2011 sampai 2015, khususnya angkatan TG2011 (Idul fitri, Nofianti, Lasirami, Ipang, Nandang, Tati, Lasmi, Kadek, Musda, Leni, Saleh, Iswar, Ardi, Mardiana, Damsiar, Rahmatia, Fari, Ila, Yenisma) yang telah berbagi suka dan duka selama proses perkuliahan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, karena kesempurnaan hanyalah milik-Nya semata. Oleh karena itu, saran dan kritik yang positif sangat diperlukan untuk perbaikan hasil penelitian ini.Demikian pengantar
ini,
akhirul
kalam,
Billahi
Fii
Sabililhaq,
Fastabiqul
Khairat,
Wassalamu’alaikumWarahmatullahi Wabarakatu. Kendari,
Januari 2016
Penulis
iv
ANALISIS SUSEPTIBILITAS MAGNETIK SINGKAPAN BATUAN DIKAWASAN PERTAMBANGAN MANGAN DESA KUMBEWAHA KECAMATAN SIOTAPINA KABUPATEN BUTON
Akbar Adikit Irianto Teknik Geofisika, FITK, Universitas Halu Oleo E-mail:
[email protected] ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang analisis suseptibilitas magnetik singkapan batuan di kawasan pertambangan mangan Desa Kumbewaha Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai suseptibilitas magnetik bijih mangan terhadap kedalaman serta memperkirakan mineral yang dominan berdasarkan dari nilai suseptibilitas magnetiknya. Sampel diperoleh dari 3 Stasiun yang berbeda, dengan kedalaman 15 m pada stasiun 1 dan 2 dan 7,5 m pada stasiun 3, dengan interval 15 cm untuk setiap pengambilan sampel. Pengukuran suseptibilitas magnetik dilakukan dengan menggunakan alat MS2 dan sensor MS2B. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan ( HF ) dan ( LF ). Pengukuran diulangi sebanyak tiga kali untuk mendapatkan nilai yang akurat. Data hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai suseptibilitas magnetik pada ketiga stasiun adalah bervariasi terhadap kedalaman. Unsure-unsur yang berada pada ketiga stasiun pengukuran adalah termasuk dalam mineral Hematite. Hal ini disebabkan karena pada singkapan batuan dilokasi penelitian telah mengalami proses pelapukan dan proses pencucian. Singkapan batuan pada lokasi penelitian telah mengalami proses pelapukan sehigga mengalami pengkayaan mineral besi.
Kata Kunci: Suseptibilitas Magnetik, Pelapukan, Pencucian
v
AN ANALYSIS OF OUTCROP MAGNETIC SUCEPTILITY AT MANGANESE MINING AREA IN THE VILLAGE OF KUMBEWAHA DISTRICT OF SIOTAPINA REGENCY OF BUTON
Akbar Adikit Irianto Technique Of Geophysics, FITK, University of Halu Oleo E-mail:
[email protected]
ABSTRACT It has been conducted a research about the analysis of magnetic susceptibility for the outcrop at Manganese Mining Area located at Kumbewaha village, subdistrict of Siotapina District of Buton. Aim of research are to determine the magnetic susceptibility of manganese ore collected at different depth as. Well as to find the corresponding minerals responsible to it. Samples were obtained from three different outcrops, called station 1, station 2, and station 3. Station 1 and station 2 have the same depth of 15 m, where station 3 has only 7,5 m depth. Samples are collected for each distance of 15 m. start from surface to the bottom part of outcrop. Characterization process used MS2 and MS2B suseptibility meter and XRF spectrometer. Susceptibility meter can measure at bath low and high frequency regimen. Measurement process were repeated three times in order to get an occurate result. The result of this research show that value of suseptibilitas magnetic at third station is to vary from deepness. Unsure-Unsur residing in third measurement station are included in mineral of Hematite. Outcrop in the location study has underground the weathering and leaching process leaching for enrichment of Fe minerals.
Keywords: Magnetic Susceptibility, Weathering, Leaching
vi
DAFTAR ISI Halaman i ii iii v vi vii ix x xii xiii
HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR ABSTRAK ABSTRACK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN I. PENDAHULUAN A. B. C. D.
1
Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat
1 2 2 3
II. TINJAUAN PUSTAKA
4
A. B. C. D. E.
Kondisi Geografis Daerah Kabupaten Buton Kondisi Geologi Daerah Kabupaten Buton Kondisi Pertambangan Di Kabupaten Buton Mangan (Mn) Sifat Kemagnetan Pada Bahan 1. Diamagnetik 2. Paramagnetik 3. Ferromagnetik G. Pengertian Suseptibilitas Magnetik H. Suseptibility Meter 1. Sistem Bartington MS2 Suseptibiltas Magnetik 2. Prinsip Kerja Sensor Bartingtong MS2B 3. Sistem Pengukuran Suseptibilitas Magnetik MS2B III. METODE PENELITIAN
4 4 5 6 8 9 10 11 12 15 15 16 17 19
A. Waktu dan Tempat Penelitian B. Jenis Penelitian
19 20 vii
C. Alat dan Bahan D. Prosedur Penelitian 1. Observasi Daerah Penelitian 2. Pengambilan Sampel Dilapangan 3. Preparasi Sampel 4. Prosedur Pengukuran Suseptibilitas Mangnetik IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. B.
20 20 20 21 21 22 27
Nilai Suseptibilitas Magnetik Sampel pada Stasiun 1, Stasiun 2, dan Stasiun 3 Kandungan Mineral Magnetik Sampel
V. PENUTUP
27 35
37
A. Kesimpulan
37
B. Saran
37
DAFTAR PUSTAKA
38
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Tabel 2. Tabel 3. Tabel 4.
Keterangan Umum Unsur Mangan Suseptibilitas Magnetik Sejumlah Mineral Alat dan Bahan yang digunakan
Deskripsi Tempat Pengambilan Sampel
ix
7 13 20 27
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Gambar 2. Gambar 3. Gambar 4. Gambar 5. Gambar 6. Gambar 7. Gambar 8. Gambar 9. Gambar 10. Gambar 11. Gambar 12. Gambar 13. Gambar 14. Gambar 15.
Penambangan Bijih Mn di Kawasan Pertambangan Mangan Desa Kumbewaha Bentuk Meagnetisasi Bahan Diamagnetik Kurva Histerisis Untuk Bahan Diamegnetik Bentuk Megnetisasi pada Bahan Paramagnetik Kurva Histerisis Untuk Bahan Paramagnetik Bahan Magnetisasi pada Bahan Ferromagnetik Kurva Histerisis untuk Bahan Ferromagnetik Bartington Magnetic Susceptibilitymeter
Deskripsi lokasi tempat pengambilan sampel Peta Administrasi Kabupaten Buton Sampel serbuk yang ditempatkan pada holder Arah referensi pengukuran sampel Posisi pengukuran sampel sensor MS2B Prosedur Penelitian Grafik Nilai χLF serta nilai kandungan Mineral Fe dan Mn pada Stasiun I. Gambar 16. Grafik Nilai χLF serta nilai kandungan Mineral Fe dan Mn pada Stasiun II. Gambar 17. Grafik Nilai χLF serta nilai kandungan Mineral Fe dan Mn pada Stasiun III. Gambar 18 Gambar 19 Gambar 20 Gambar 21 Gambar 22 Gambar 23 Gambar 24 Gambar 25 Gambar 26 Gambar 27
Nilai Suseptibilitas magnetik untuk ketiga stasiun Singkapan batuan pada stasiun 1 Singkapan batuan pada stasiun 2 Singkapan batuan pada stasiun 3 Grafik nilai suseptiibilitas magnetik dengan frekuensi lemah pada S1 Grafik nilai suseptiibilitas magnetik dengan frekuensi lemah pada S2 Grafik nilai suseptiibilitas magnetik dengan frekuensi lemah pada S3 Kandungan XRF Bijih Mangan (Mn) pada S1 Kandungan XRF Bijih Mangan (Mn) pada S2 Kandungan XRF Bijih Mangan (Mn) pada S3
x
6 9 10 10 11 11 12 17 19 21 23 24 24 26 29 32 33 33 41 41 42 65 65 66 66 67 67
Gambar 28 Gambar 29 Gambar 30 Gambar 31 Gambar 32 Gambar 33 Gambar 34 Gambar 35 Gambar 36 Gambar 37 Gambar 38 Gambar 39
Kandungan mineral Besi (Fe) pada S1 Kandungan mineral Besi (Fe) pada S2 Kandungan mineral Besi (Fe) pada S3 Hubungan antara Mn dan Fe pada S1 Hubungan antara Mn dan Fe pada S2 Hubungan antara Mn dan Fe pada S3 Observasi lokasi penelitian Pengambilan sampel Pengerusan sampel Pengayakan sampel Penimbangan sampel Pengukuran suseptibilitas magnetik sampel
xi
68 68 69 69 70 70 71 71 72 72 73 73
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5
Singkapan batuan yang mengandung Bijih Mangan Pengukuran Suseptibilitas Magnetik. Hasil Pengukuran XRF (Data Sekunder). Grafik Pengukuran Suseptibiltas Magnetik, XRF dan Gabungan antara Pengukuran χLF , Mn Dan Fe. Dokumentasi Penelitian
xii
Halaman 41 43 61 66 71
ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN Mn Fe Al Cu remote sensing ground truth apparent magnetic susceptibility self-demagnetization grain
Hand-Sample Holder Badrock Watertable Zone Reduction Zone
XRD S1 S2 S3
χLF χHF χFD H χ M
: : : : : : :
Mangan Besi Aluminium Tembaga Pengindraan Jarak Jauh Kenyataan di Lapangan suseptibilitas magnetik semu
: : : : : : : : : : : : : : : : :
Sifat Magnetik Alami Bentuk Bulir Sampel dalam bentuk bongkahan Wadah Sampel Batuan Dasar Zona Batas Muka Air Tanah Zona Reduksi
X-Ray Diffraction Stasiun Satu Stasiun Dua Stasiun Tiga Frejuensi Rendah Frekuensi Tinggi Frekuensi Dependent Medan Magnet Luar Suseptibilitas Magnetik Magnetisasi
xiii
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Beberapa tahun terakhir, pemanfaatan metode kemagnetan batuan dalam beberapa aplikasi didasarkan pada asumsi bahwa keberadaan dan kelimpahan mineral magnetik merupakan refleksi dari kondisi lingkungannya. Kelebihan dari metode kemagnetan batuan adalah pengukurannya relatif cepat, sederhana serta tidak bersifat merusak sampel yang diukur. Dari segi material yang dikaji, saat ini tidak saja berupa batuan tetapi pemanfaatanya telah diterapkan untuk mengkarakterisasi sedimen (Dearing, 1997), lindi (Bijaksana dan Huliselan, 2010) dan tanah (Maher, 2003 ; Van Dam, 2008). Kajian mengenai kemagnetan batuan, umumnya dilakukan berdasarkan suseptibilitas magnetik yang terukur, dimana kajian suseptibilitas magnetik saat ini terus mengalami perkembangan. Parameter magnetik tersebut selain telah digunakan untuk memahami perkembangan tanah laterit dan proses-prosesnya, juga telah dimanfaatkan sebagai proksi pedogenesis pada tanah-tanah laterit di daerah penambangan Nikel Pomalaa (Safiuddin, 2011). Mangan merupakan logam yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari selain besi, tembaga dan nikel. Hampir 90% mangan yang ada di dunia ini dipergunakan untuk industri besi dan baja. Mangan digunakan dalam produksi Mild steel, High Carbon Ferromanganese dan silicomanganese. Selain itu penggunaannya untuk produksi low carbon steels, medium carbon ferromangan atau electrolitic manganese dioxide. Logam mangan ini jika dipadukan dengan baja maka baja akan memiliki keuletan sehingga tidak mudah patah. Selain untuk kepentingan yang digunakan untuk desinfektan, logam Mangan juga digunakan
1
2
untuk produksi senyawa kimia seperti KMnO4
untuk makan ternak dan
manganese dioxide yang digunakan sebagai komponen baterai kering yang berfungsi untuk depolarisator. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang sifat kemagnetan singkapan batuan yang mengandung bijih mangan berdasarkan kedalaman dengan menggunakan metode suseptibilitas magnetik.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana nilai suseptibilitas magnetik pada singkapan batuan yang mengandung bijih mangan berdasarkan variasi kedalaman. 2. Mineral magnetik apa yang dominan pada sampel yang diperoleh dari singkapan batuan berdasarkan nilai suseptibilitas magnetiknya yang berada di kawasan pertambangan mangan Desa Kumbewaha Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton.
C. Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dapat menentukan nilai suseptibilitas magnetik pada singkapan batuan yang
berada
dikawasan
pertambangan
kedalaman.
2
mangan
terhadap
variasi
3
2. Dapat menentukan mineral magnetik yang dominan pada sampel batuan yang diperoleh dari singkapan batuan berdasarkan nilai suseptibilitas magnetiknya yang berada di kawasan pertambangan mangan Desa Kumbewaha Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton.
E. Manfaat Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Dapat memberikan pengetahuan tambahan dan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan nilai atau harga Suseptibilitas suatu batuan berdasarkan variasi kedalaman. 2. Dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan mengenai cara untuk menentukan mineral dominan pada suatu batuan di kawasan pertambangan mangan Desa Kumbewaha Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton.
3
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kondisi Geografis Daerah Kabupaten Buton Kabupaten Buton terletak di jazirah Tenggara Pulau Sulawesi dan bila ditinjau dari peta Provinsi Sulawesi Tenggara, secara geografis terletak di bagian Selatan garis khatulistiwa, memanjang dari Utara ke Selatan diantara 4,960–6,250 Lintang Selatan dan membentang dari Barat ke Timur diantara 120,000–123,340 Bujur Timur, meliputi sebagian Pulau Muna dan Buton. Kabupaten Buton sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Buton Utara,
sebelah Selatan
berbatasan dengan Kabupaten Buton Selatan, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Wakatobi dan sebelah Barat berbatasan dengan Kota Bau-bau. Pada bulan Juli 2014 di Kabupaten Buton terjadi pemekaran dan terbentuk dua kabupaten baru yaitu Kabupaten Buton Tengah dan Kabupaten Buton Selatan sehingga wilayah administrasi pemerintahan daerah Kabupaten Buton yang awalnya terdiri 21 kecamatan, sekarang menjadi 7 Kecamatan dan salah satunya adalah Kecamatan Siotapina. (La Sawaluddin, 2015) B. Kondisi Geologi Daerah Kabupaten Buton Secara umum Pulau Buton pada waktu lampau adalah gugusan pulau yang mengalami perubahan akibat kegiatan tektonik yang intensif. Perubahan itu dapat tercermin dari perlipatan dan pengangkatan terumbu karang. Pulau buton dianggap sebagai salah satu pecahan Benua Australia-New Guinea yang sama halnya dengan busur kepulauan Banda lainnya. Anggapan ini diperoleh dari adanya kesamaan pada kandungan fosil yang berumur Mesozoik stratigrafi 4
5
sebelum terjadi pemisahan, dan waktu pemisahan dengan busur kepulauan Banda lainnya (Tanjung., dkk., 2007). Menurut Davidson pulau Buton dipengaruhi oleh 4 peristiwa Tektonik, yaitu: a) Masa pre-rift pada Permian sampai Akhir Trias ketika pulau Buton menjadi bagian dari Autralia. b) Masa rift-drift ketika pulau Buton mulai memisahkan diri dari Australia dan menuju Timur Laut pada Trias Akhir sampai Oligosen. c) Masa deformasi, pembentukan cekungan dan pengisian cekungan (syn-post orogenic) pada Miosen Awal sampai Pliosen yang diawali dengan tumbukan pulau Buton dengan Pulau Muna (Sulawesi Tenggara). d) Masa deformasi yang lebih muda (recent orogenic) pada Pliosen sampai sekarang yang dimulai dengan tumbukan pulau Buton dengan pulau tukangbesi. Dengan mengacu pada Peta Geologi Lembar Buton, Sulawesi Tenggara, maka didaerah Buton menurut Sikumbang, dkk. (1995) pada tatanan stratigrafi membagi Pulau Buton menjadi beberapa formasi yaitu formasi mukito, formasi doole, formasi winto, formasi ogena, formasi rumu, formasi tobelo, formasi tondo, formasi sampolakosa, dan formasi wapulaka.
C. Kondisi Pertambangan Di Kabupaten Buton Kabupaten Buton memiliki potensi pertambangan yang cukup kaya dan beragam. Selain aspal yang sudah lama dikelola, terdapat tambang mangan dan nikel. Kegiatan pertambangan Mangan yang telah masuk pada tahap eksploitasi
6
dengan luas potensi pertambangannya sebesar 602 ha dan secara administratif terletak di Desa Kumbewaha Kecamatan Siotapina. Adapun perusahaan yang telah mengeksploitasi pertambangan mangan yaitu P.T Malindo Bara Murni.
Gambar 1.
Penambangan Bijih Mangan di kawasan pertambangan mangan di Desa Kumbewaha
D. Mangan (Mn) Mangan adalah salah satu jenis unsur kimia dan ditemukan oleh Johan Gahn pada tahun 1774 di Swedia. Pada kondisi murni logam Mangan berwarna putih keabu-abuan. Mangan termasuk logam berat dan sangat rapuh tetapi mudah teroksidasi. Logam dan ion mangan bersifat paramagnetik. Hal ini dapat dilihat dari obital yang terisi penuh pada konfigurasi elektron. Mangan adalah unsur yang sering ditemukan dibumi sebagai unsur murni atau berikatan dengan besi. Sebagai unsur murni, Mangan adalah logam yang penting dalam industri pembuatan baja tahan karat (Ansori, 2010). Kegunaan Mangan sangat luas, baik untuk tujuan metalurgi maupun nonmetalurgi. Sekitar 85-90% kegunaan Mangan adalah untuk keperluan metalurgi terutama pembuatan logam khusus seperti german silver dan cupro
7
manganese. Keperluan non-metalurgi biasanya digunakan untuk produksi baterai, keramik, gelas, dan glasir. Mangan juga digunakan untuk pertanian dan proses produksi uranium (Murthy, 2009). Berdasarkan kandungan mineral Mangan dalam bijih Mangan, Mangan diklasifikasikan menjadi 3 kelompok yaitu manganese ore dengan kadar Mangan lebih dari 40%, ferrugineous manganese dengan kadar Mangan 15 % sampai 40%, dan manganiferous iron ore dengan kadar Mangan 5% sampai 15% (Corathers, 2002). Mangaan (Mn) merupakan logam ke-empat yang banyak digunakan setelah besi (Fe), aluminium (Al) dan tembaga (Cu). Lebih dari 90% bijih mangan digunakan oleh industri besi dan baja, baik untuk memproduksi besi, baja atau campuran (alloys) baja. Sisanya digunakan untuk berbagai keperluan industri, kimia dan farmasi. Salah satu diantaranya adalah baterai kering, korek api, gelas, cat, bahan celup, pupuk dan lain-lainnya. Sebagai unsur transisi dengan sifat paramagnetik, Mangan sangat ideal digunakan untuk produk industri peleburan besi-baja dan pengolahan logam. Dalam kimia indutri dengan konsentrasi yang besar digunakan dalam membuat warna violet pada kaca. Pada mangan dioksida mengandung pigmen warna coklat yang biasa digunakan untuk keramik. (Askari, 2012) Tabel 1. Keterangan Umum Unsur Mangan Nama (Lambang Unsur) Mangan (Mn) Nomor atom 25 Nomor massa 54,94 g/mol Deret pada tabel berkala, Logam transisi, Elektronnya berakhir subkulit pada orbital subkulit d Golongan, Periode VII B, 4 Fase Padat Titik didih (oC) 2.120 o Titik lebur ( C) 1.244
8
Kerapatan Ditribusi Elektron Energi pengionan (eV) Keelektronegatifan Jari-jari atom Struktur Kristal Penampilan
7,30 g/cm3 2,8,13,2 7,4 eV 1,5 1,25 Å Sc Mangan murni berwarna abu-abu keperakan
Sumber: General Chemistry, Hill J. W, Petrucci R. H.
E. Sifat Kemagnetan Pada Bahan Sifat kemagnetan pada suatu bahan bersumber dari pergerakan elektron dari atom. Terdapat dua jenis pergerakan elektron yaitu gerak orbital disekitar inti atom dan gerak spin disekitar sumbunya. Masing-masing jenis pergerakan tersebut mempunyai momen magnetik. Momen magnetik suatu atom merupakan penjumlahan secara vektor dari momen magnetik semua elektron dalam atom tersebut. Jika momen magnetik dari elektron-elektron tersebut berorientasi sehingga momen magnetiknya saling menghilangkan, maka atom tersebut secara keseluruhan tidak memiliki momen magnetik. Sementara itu, jika keadaan saling menghilangkan momen magnetik tersebut hanya sebagian, maka atom tersebut mempunyai momen magnetik. Kondisi tersebut memunculkan sifat magnetik yang berbeda pada suatu bahan. Sifat-sifat magnetik tersebut yaitu :
9
1. Diamagnetik Diamagnetik merupakan mineral alam yang tidak mempunyai momen magnetik, sehingga kemagnetannya sangat lemah. Atom-atom bahan diamagnetik mempunyai kulit elektron terisi penuh. Setiap elektron berpasangan dan mempunyai spin yang berlawanan dalam tiap pasangan, sehingga tidak mempunyai momen magnet. Jika ada medan magnet dari luar yang menginduksi bahan itu, maka elektron tersebut akan berputar dan menghasilkan medan magnet lemah yang melawan medan penginduksinya seperti yang disebutkan dalam Hukum Lenz. Oleh karena itu, bahan diamagnetik mempunyai suseptibilitas negatif dan tidak bergantung pada medan H.
Gambar 2. Bentuk magnetisasi bahan diamagnetik (Jiles, 2005). Pada gambar 2 menunjukkan bahwa sebelum bahan magnetik dikenakan medan luar (H = 0), arah momen magnetiknya bersifat acak. Jika bahan magnetik tersebut diberikan medan luar (H # 0), yang ditandai dengan tanda panah berwarna hitam maka arah momen magnetiknya (panah putih) melawan arah medan luar yang diberikan. Tetapi setelah medan luar dihilangkan maka momen magnetiknya akan kembali acak.
10
Gambar 3. Kurva histerisis untuk bahan diamagnetik (digambar ulang dari Jiles, 1996). Gambar 3 menunjukkan nilai suseptibilitas pada bahan diamagnetik kecil dan bernilai negatif, yaitu sekitar -1 x 10-5 dalam satuan internasional (SI) (Jiles, 1996). Pada temperatur konstan dan medan magnet yang lemah, nilai suseptibilitas akan bernilai konstan. Kondisi ini disebut keadaan linear, yaitu H berbanding lurus terhadap M. Bahan diamagnetik seperti bismuth, gipsum, marmer, kuarsa dan garam. 2. Paramagnetik Paramagnetik terdapat dalam suatu bahan yang memiliki kulit elektron terluar yang belum penuh yakni ada elektron yang spinnya tidak berpasangan, sehingga jika terdapat medan luar, spin tersebut akan berputar dan menghasilkan medan magnet yang mengarah searah medan magnet luar.
Gambar 4. Bentuk magnetisasi pada bahan paramagnetik (Jiles, 2005). Gambar 2.3 menunjkakan maka momen magnetiknya akan kembali acak.
11
Gambar 5. Kurva histerisis untuk bahan paramagnetik (digambar ulang dari Jiles, 1996). Gambar 5 menunjukkan nilai suseptibilitas pada bahan paramagnetik bernilai positif dan sangat kecil yaitu berkisar antara 1 x 10-5 dan 1 x 10-3 (SI). Seperti halnya mineral diamagnetik, suseptibilitas magnetik pada mineral paramagnetik kontan pada temperatur konstan dan pada medan induksi yang rendah, sehingga pada tempetarur tertentu dan di dalam medan magnet yang rendah, M berbanding lurus terhadap H. Contoh bahan paramagnetik adalah piroksen, olovin, garnet, amfibolit dan biotit. 3. Ferromagnetik Pada bahan ferromagnetik terdapat banyak kulit elektron yang hanya diisi oleh satu elektron sehingga mudah terinduksi oleh medan luar.
Gambar 6. Bentuk magnetisasi pada bahan ferromagnetik (Jiles dalam Jahidin, 2005).
12
Gambar 6 menunjukkan bahwa pada saat bahan ferromagnetik dikenakan medan luar (H # 0), ditandai dengan tanda panah berwarna hitam, arah momen magnetiknya searah dengan arah medan luar. Pada saat medan luar dihilangkan (H = 0), maka arah momen magnetiknya tetap sejajar dengan medan luar dan bahan ferromagnetik termagnetisasi dengan baik, sehingga bahan ferromagnetik menjadi sangat kuat.
Gambar 7. Kurva histerisis untuk bahan ferromagnetik (digambar ulang dari Jiles, 1996).
Gambar 7 nilai suseptibilitas bahan ferromagnetik sangat besar, berbeda dengan nilai suseptibilitas pada bahan diamagnetik dan paramagnetik. Oleh karena itu, ferromagnetik dicirikan dengan bahan yang memiliki nilai suseptibilitas tinggi. Tidak seperti bahan diamagnetik dan paramagnetik, bahan ferromagnetik tidak memiliki nilai suseptibilitas yang konstan, tetapi besar nilai suseptibilitasnya bervariasi sesuai dengan medan magnet yang mempengaruhinya.
F. Pengertian Suseptibilitas Magnetik Suseptibilitas magnetik adalah salah satu parameter magnetik yang merupakan ukuran mudah tidaknya suatu bahan untuk termagnetisasi jika bahan tersebut dikenakan medan magnetik luar. Jika magnetisasi ( M ) yang diperoleh
13
suatu bahan sejajar dan sebanding dengan medan magnet luar ( H ), konstanta
kesebandingannya merupakan suseptibilitas magnetik persatuan massa ( ) dan dihubungkan melalui persamaan berikut : M H
(1)
Dalam satuan internasional (SI), M dan H mempunyai satuan A/m sehingga
merupakan besaran yang tidak berdimensi. Persamaan (2.1) menunjukkan bahwa untuk M dan H yang sejajar dan sebanding, suseptibilitas magnetik merupakan suatu besaran skalar. Pengukuran suseptibilitas magnetik dapat dilakukan hampir pada semua bahan. Suseptibilitas magnetik yang diukur pada suatu rentang medan magntik tertentu akan memberikan hubungan magnetisasi dengan medan tersebut. Hubungan ini dapat memberikan hubungan yang linear atau tidak linear bergantung pada besar medan magnetik yang digunakan. Suseptibilitas magnetik yang diukur menggunakan susceptibiliy meter merupakan suseptibilitas magnetik ekstrinsik atau suseptibilitas magnetik semu (apparent magnetic susceptibility) dan bukan suseptibilitas intrinsik. Perbedaan antara suseptibilitas magnetik ekstrinsik dan intrinsik disebabkan oleh adanya pengaruh self-demagnetization pada bahan. Tabel 2. Suseptibilitas Magnetik dari berbagai mineral Bijaksana (2002) Suseptibilitas Magnetik Volume Massa Tipe Mineral Sifat Kemagnetan -6 (x 10 SI) (x 10-8 m3/kg) Mineral Magnetik Magnetite (Fe2O4) Ferrimagnetik 1.000.00020.0005.700.000 110.000 Hematite (Fe2O3) Antiferromagnetik 500-40.000 10-760 Maghemite (Fe2O3) Ferrimagnetik 2.000.00040.0002.500.000 50.000
14
Ilemenite (𝛼FeTiO3) Pyrite (FeS2) Pyrhotite (Fe7S8) Geothite (𝛼FeOOH) Mineral Non Magnetik Kuarsa (SiO2) Kalsit (CaCo3) Halite (NaCl) Galena (PbS)
Antiferromagnetik Ferimagnetik Ferrimagnetik Antiferromagnetik
2.200-3.800.000 35-5.000 3.200.000 1.100-12.000
46-80.000 1-100 69.000 26-280
-(13-17) -(7,5-39) -(10-16) -33
-(0,5-0,6) -(0,3-1,4) -(0,480,75) -0,44
Suseptibilitas magnetik secara umum mencerminkan karakteristik
dan
intensitas dari respon bahan saat dikenakan medan magnetik dari luar. Ditinjau dari medan magnetik luar yang dikenakan pada bahan, suseptibilitas magnetik dapat diukur dengan menggunakan medan searah ataupun medan bolak-balik. Pada pengukuran dengan medan searah, magnetisasi yang dihasilkan konstan selama waktu pengukuran. Sementara itu, medan bolak-balik yang lemah, magnetisasi yang ditimbulkan bergantung pada waktu. Suseptibilitas magnetik pada dasarnya bergantung dari konsentrasi mineral magnetik, komposisi mineral magnetik, ukuran dan bentuk bulir (grain), serta domain (Dearing, 1999). Berdasarkan ukuran bulirnya, sifat magnetik suatu bahan dibagi dalam empat kategori, yaitu domain jamak atau multidomain (MD), single domain (SD), pseudo single domain (PSD) dan superparamagnetik (SP). Bulir MD cenderung mudah untuk termagnetisasi dibandingkan dengan bulir SD, hal ini disebabkan karena adanya pergeseran posisi dinding domain dalam bulir MD. Oleh karena itu, bulir MD merupakan pembawa remanen magnetisasi yang kurang stabil dibandingkan dengan bulir SD. Bulir SD memerlukan medan magnetik yang cukup tinggi untuk mengubah arah momen magnetiknya. PSD merupakan bulir berdomain jamak namun memiliki sifat seperti bulir SD. Bulir SP mempunyai
15
ukuran sangat halus yaitu kurang dari 0,03 µm (Dearing, 1999) serta tidak dapat merekam magnetisasi remanen jika medan magnetik dikenakan sebelum mangannya kemudian dihilangkan, seperti halnya bahan paramagnetik. namun demikian, jika dikenakan pada medan magnetik luar, bulir SP menunjukkan magnetisasi yang sangat tinggi, yang terkait dengan suseptibilitas magnetik yang tinggi pula. Perubahan perbandingan bulir SP diantara bulir yang lain pada batuan, tanah, ataupun sedimen diduga merupakan gambaran dari perubahan yang terjadi pada lingkungan. Informasi mengenai keberadaan bulir SP ini dapat diperoleh melalui pengukuran suseptibilitas magnetik pada dua frekuensi yang berbeda, hal ini disebabkan sifat bulir SP yang peka terhadap perubahan frekuensi. Perbedaan suseptibilitas magnetik dalam satu dekade perbedaan frekunsi dikenal dengan parameter frequency-dependent suseptibility (FDS). FDS dapat dipresentasikan suseptibilitas magnetik per satuan massa (χFD), dimana χFD = χLF – χHF atau dalam bentuk χFD(%) = (χLF – χHF)/χLF x 100% dengan χLF dan χHF merupakan suseptibilitas persatuan massa masing-masing pada frekuensi rendah dan frekuensi tinggi (Dearing, 1996). H. Suseptibility Meter 1. Sistem Bartington MS2 Suseptibilitas Magnetik Alat yang digunakan untuk mengukur suseptibilitas magnetik adalah Bartington MS2 suseptibilitas meter. Prinsip kerja Bartington MS2 adalah pemanfaatan sirkuit elektromagnetik yang mendeteksi perubahan induktansi ketika sampel ditempatkan dalam kumparan. Bartington MS2 ini dilengkapi oleh
16
sensor MS2B yang bekerja dengan dua frekuensi yaitu frekuensi rendah 465 Hz dan frekuensi tinggi 4650 Hz. Frekuensi rendah digunakan apabila ingin mengukur suseptibilitas bahan secara keseluruhan, sedangkan jika menggunakan frekuensi tinggi maka pada bagian dalam bahan tidak akan terdeteksi karena daya tembus yang rendah.
2. Prinsip Kerja Sensor Bartington MS2B Sistim ini merespon langsung suseptibilitas pada arah mana medan magnet diberikan. Instrumen ini terdiri dari sensor MS2B dengan diameter internal 35 mm dan terhubung dengan MS2 meter yang bekerja berdasarkan perubahan induktansi coil akibat adanya sampel batuan. Instrumen ini menggunakan medan magnet lemah 80 A/m rms dan frekuensi rendah 465 Hz. Peralatan sensor ini bekerja karena adanya tegangan yang diberikan pada rangkaian osilator sehingga menimbulkan medan magnetik bolak balik yang berintensitas rendah pada ruang sampel. Selanjutnya pada ruang ini diletakan sampel yang mengakibatkan perubahan frekuensi osilator. Nilai suseptibilitas sampel diperoleh dengan membandingkan frekuensi osilator sebelum dan sesudah sampel diletakan. Instrumen ini dapat mengukur harga suseptibilitas dari 1x10-6 sampai 9999x10-6 dalan satuan cgs atau 1,26x10-5 sampai 1,26x10-1 dalam satuan SI. Nilai suseptibilitas magnetik dapat dihitung persatuan volume atau persatuan massa.
17
3. Sistem Pengukuran Suseptibilitas Magnetik MS2B Dalam pengukuran suseptibilitas magnetik, alat yang digunakan adalah Bartington MS2 Suseptibily Meter yang dilengkapi dengan sensor MS2B. Alat ini memiliki selang pengukuran 1 x 10-6 hingga 9999 x 10-6 dalam cgs dan 1,26 x 10-5 hingga 1,26 x 10-4 dalam SI. Prinsip dari alat ini adalah sirkuit elektromagnetik yang berfungsi mendeteksi perubahan induktansi ketika sampel ditempatkan di dalam kumparan tersebut. Alat ini dilengkapi sensor dengan dua frekuensi, yaitu frekuensi rendah (470 Hz) dan frekuensi tinggi (4700 Hz). Pengukuran suseptibilitas magnetik menggunakan alat Bartington Magnetic Susceptibility Meter model MS2 yang dihubungkan dengan sensor MS2B yang mempunyai diameter internal 36 mm, alat ini menggunakan medan lemah 80 A/m. MS2 meter menampilkan nilai seseptibilitas magnetik dari material ketika material tersebut berada di bawah pengaruh sensor. Setiap sensor didesain untuk aplikasi yang spesifik dari jenis sampel. Sensor dihubungkan ke MS2 meter dengan kabel koaksial sederhana. Seri RS232 interface menyediakan instrumen yang dapat bekerja pada konjuksi dengan PC yang sesuai dengan software untuk menghasilkan data PC. MS2 memiliki baterai internal sebagai sumber energi. Rangkaian di dalam MS2 menguatkan sensor dan memproses informasi pengukuran yang dihasilkan. Pengukuran diperoleh secara digital menggunakan metode yang bergantung pada waktu.
(a) (b) Gambar 8. Bartington Magnetic Susceptibilitymeter. (a) Model MS2 (b) Sensor MS2B
18
Sensor sangat tidak sensitif terhadap konduktivitas magnet. Sensor mempengaruhi sampel dalam medan tak tersaturasi yang memiliki keuntungan mengukur suseptibilitas awal tanpa merusak beberapa remanen magnetik sampel. MS2B (dual frekuensi), sensor ini memiliki diameter internal dan menerima berupa butiran yang kecil atau sampel cair dengan 10 cc atau 20 cc holder sampel dan 1” drill core. Keakuratan tinggi pada sensor diperoleh jika bentuk sampel yang akan digunakan berupa butiran kecil atau sampel cair, sesuai dengan ketentuan di atas (Dearing, 1999).
19
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2015. Sampel bijih Mangan diambil di kawasan Pertambangan Mangan Desa Kumbewaha Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton. Preparasi sampel dilakukan di Laboratorium Geofisika FITK UHO dan analisis mineral penyerta dilakukan di Laboratorium P.T Minertech Indonesia terletak di Jalan Poros Bandara Haluoleo Desa Ranooha Kecamatan Ranomeeto Sulawesi Tenggara sedangkan pengukuran suseptibilitas magnetik ( LF , HF dan FD ) dilakukan di Laboratorium Teknik Geofisika dan Teknik Pertambangan FITK UHO. Adapun deskripsi lokasi tempat pengambilan sampel dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 9. Deskripsi lokasi tempat pengambilan sampel
19
20
B. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimen Laboratorium. C. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3. Alat dan bahan yang digunakan No. Alat dan Bahan 1.
Mortal
2.
Pemecah batuan
3.
Kertas label dan spidol
4.
Saringan (ASTM) 100 mesh
6. 7. 8. 9. 10.
Holder terbuat dari plastik dengan diamater 2,54 cm dan tinggi 2,2 cm Holder terbuat dari alumenium Plastik klip dan wadah sampel Tissu 1 Unit komputer Bijih mangan (sampel)
11.
GPS
12. 13.
Neraca digital Kamera digital Suseptibilitymeter MS2 dengan Sensor MS2B
5.
14. 15.
Meteran
Manfaat Untuk menghancurkan batu dalam bentuk bongkahan Untuk memotong atau membagibagi sampel menjadi bongkahanbongkahan kecil 5-7 cm Untuk melabeli sampel Untuk memisahkan sampel serbuk standar Untuk tempat sampel Untuk tempat sampel Untuk tempat sampel Untuk membersihkan alat Untuk mengolah data sampel Sebagai obyek yang diteliti Untuk menentukan posisi koordinat titik pengambilan sampel Untuk mengukur massa sampel Untuk mendokumentasi Mengukur suseptibilitas magnetik bahan Alat ukur kedalaman pengambilan sampel
D. Prosedur Penelitian 1. Observasi daerah penelitian Penelitian ini dilakukan di kawasan pertambangan mangan Desa Kumbewaha Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton, dengan menentukan lokasi titik pengambilan sampel bijih mangan dengan menggunakan GPS.
21
Gambar 10. Peta Administrasi Kabupaten Buton 2.
Pengambilan Sampel di Lapangan Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah bijih mangan
yang berasal dari kawasan pertambangan mangan Desa Kumbewaha Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton. Sampel bijih mangan yang diambil dalam bentuk bongkahan bijih yang dinamakan Hand-Sample. Hand-Sample tersebut akan diambil dari beberapa titik pengambilan sampel. Proses pengambilan HandSample tersebut dilakukan dengan menggunakan palu geologi. Pengambilan sampel dilakukan dengan posisi vertikal kebawah dengan kedalaman 15 m pada lokasi pertama dan kedua, dan 7 m pada lokasi ketiga, dengan interval 15 cm untuk setiap pengambilan sampel.
22
3.
Preparasi Sampel Adapun tahap preparasi sampel dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut: (a.) Penghancuran Hand-Sample Hand-sampel
tersebut
dihancurkan
menggunakan
Crusher
untuk
memperoleh ukuran sampel yang lebih kecil. (b.)Pengeringan Sampel Sampel dikeringkan menggunakan Oven Listrik selama 12 jam dengan suhu maksimal oven 260oC dengan tujuan untuk mempermudah proses penggerusan atau pengahancuran sampel menggunakan Rinmilks Essa. (c.) Penggerusan Sampel Setelah dianggap cukup kering sampel dihaluskan menggunakan Rinmilks ESSA selama 2 menit. (d.)Pengayakan Sampel yang telah menjadi bubuk diayak dengan menggunakan saringan berukuran 100 mesh. Serbuk sampel hasil pengayakan kemudian dimasukkan kedalam amplop/kemasan. selanjutnya akan diuji dengan
menggunakan alat
Bartington Magnetic Susceptibilitymeter model MS2 dan sensor MS2B 4.
Prosedur Pengukuran Suseptibilitas Magnetik (a.) Tahap Pengukuran nilai Suseptibilitas Magnetik Pengukuran pada suseptibilitas magnetik (χ). Semua sampel dimasukkan
ke dalam holder standar berbentuk silinder, dan selanjutnya diukur suseptibilitas magnetiknya dalam dua frekuensi, yaitu 0.47 kHz untuk frekuensi rendah (χLF)
23
dan 4.7 kHz untuk frekuensi tinggi (χHF) menggunakan Bartington MS2 susceptibility meter dengan sensor MS2B (Bartington Instrument Ltd., Oxford, United Kingdom). Pengukuran dilakukan dengan ketelitian 1.0 x 108 SI. Pengambilan data suseptibilitas magnetik dilakukan dalam seting basis massa yang dilakukan 3 kali untuk memperoleh nilai rata-rata dan standar deviasi dari setiap sampel yang diukur. Rasio pengukuran pada kedua frekuensi diekspresikan sebagai frequency-dependent susceptibility yang dituliskan sebagai χFD(%) = (χLF – χHF)/χLF x 100%. (b.) Prosedur Penentuan Suseptibilitas Magnetik pada Sampel 1. Tahap Pembuatan Sampel a)
Menyiapkan holder sebanyak 100 buah (spesifikasi diameter 2,54 cm dan tinggi 2,2 cm) untuk ketiga jenis sampel
b)
Memasukan sampel serbuk standar kedalam holder sampai penuh dan sepadat mungkin dengan menggunakan sendok plastik seperti yang terlihat pada gambar berikut.
Holder kosong
Holder diisi penuh dengan sampel
Gambar 11. Sampel serbuk yang ditempatkan pada holder c) Menimbang holder yang berisi sampel pada setiap titik pengukuran. d) Memberikan kode sampel pada holder yang akan digunakan e) Membuat referensi arah pengukuran pada sampel untuk digunakan sebagai acuan dalam melakukan proses pengukuran seperti gambar berikut:
24
Gambar 12. Arah referensi pengukuran sampel 2. Tahap Pengukuran Suseptibilitas Magnetik Dalam pengukuran suseptibilitas magnetik, alat yang digunakan adalah Bartington MS2 suseptibilitimeter yang dilengkapi dengan sensor MS2B. Alat ini memiliki selang pengukuran 1x10-6 hingga 9999x10-6 dalam cgs dan 1,26x10-5 hingga 1,26x10-1 dalam SI. Prinsip dari alat ini adalah sirkuit elektromagnetik yang berfungsi mendeteksi perubahan induktansi ketika sampel ditempatkan didalam kumparan tersebut. Sensor MS2B bekerja pada frekuensi yang berbeda yaitu frekuensi rendah 465 Hz dan frekuensi tinggi 4650 Hz. Dalam pengukuran sampel pada penelitian ini dipilih frekuensi rendah dan frekuensi tinggi. Frekuensi rendah untuk menentukan suseptibilitas LF dan frekuensi tinggi untuk menentukan suseptibilitas HF serta nilai suseptibilitas frekuensi Dependepnt FD . Adapaun langkah-langkah yang digunakan dalam pengukuran suseptibilitas magnetik bahan adalah sebagai berikut. a) Melakukan kalibrasi nilai suseptibilitas magnetik. b) Memasukan sampel kalibrasi kedalam kotak sampel yang terdapat dalam sensor MS2B dengan posisi sampel seperti pada gambar.
Gambar 13. Posisi pengukuran sampel sensor MS2B
25
c) Mencatat nilai suseptibilitas sampel kalibrasi yang nilainya terbaca di komputer. d) Apabila nilai suseptibilitas magnetik sampel kalibrasi telah sesuai dengan nilai sesungguhnya maka selanjutnya dilakukan pengukuran sampel penelitian (sampel A, sampel B, sampel C) maka selanjutnya dilakukan pengukuran sampel penelitian dengan langkah-langkah seperti pengukuran kalibrasi sampel diatas. e) Pengambilan data dilakukan sebanyak 5 kali, dimana computer akan menghitung secara langsung nilai rata-rata dan standar deviasi dari setiap sampel. 3. Tahap Analisis Data a) Setelah proses pengukuran penentuan nilai suspetibilitas LF ,
HF , dan FD kemudian
mengolah
data
hasil
pengukuran
suseptibilitas magnetik pada Microsoft Excel yang ditampilkan dalam bentuk tabulasi data. b) Memplot hubungan antara nilai suseptibilitas magnetik dengan kedalaman tanah dalam bentuk grafik. 4. Kesimpulan Pada tahap ini yaitu melakukan interprestasi hasil pengukuran nilai suseptibilitas magnetik dari grafik yang dihasilkan.
26
5. Tahap Analisis Data (a.) Setelah proses pengukuran penentuan nilai suspetibilitas LF , HF , dan
FD kemudian mengolah data hasil pengukuran suseptibilitas magnetik pada Microsoft Excel yang ditampilkan dalam bentuk tabulasi data. (b.) Memplot
hubungan
antara
nilai
suseptibilitas
kedalaman tanah dalam bentuk grafik. Observasi Lapangan Pengambilan Sampel Bijih Mangan
Preparasi Sampel
Analisis Suseptibilitas Magnetik Pengujian dengan MS2B
Nilai Suseptibilitas Magnetik Kesimpulan
Selesai
Gambar 14. Prosedur Penelitian
magnetik
dengan
27
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN C. Nilai Suseptibilitas Magnetik Sampel pada Stasiun 1, Stasiun 2, dan Stasiun 3 Berdasarkan dari hasil pengukuran suseptibilitas magnetik pada sampel yang diambil dari ketiga stasiun yang berbeda di kawasan Pertambangan Mangan Desa Kumbewaha Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton yaitu memberikan nilai hasil pengukuran suseptibilitas magnetik pada frekuensi rendah ( LF ), frekuensi tinggi ( HF ), dan frekuensi dependent ( FD ). Adapun ditribusi nilai suseptibilitas magnetik ( LF , HF , dan FD ) dapat dilihat pada data hasil pengukuran suseptibilitas magnetik (Lampiran 2). Sampel yang digunakan pada penelitian ini diambil dari 3 Stasiun berbeda (S1, S2, dan S3) yang mengandung bijih mangan di kawasan pertambangan mangan Desa Kumbewaha Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton. Posisi geografis dan kedalaman maksimum dari tempat pengambilan sampel untuk semua profil dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Deskripsi Tempat Pengambilan Sampel Kedalaman maksimum Lokasi Titik Koordinat ID sampling (m) o S: 05 23’40.5” I S1 15 E: 123o05’22.9” S: 05o23’39.5” II S2 15 E: 123o05’22.1” S: 05o23’40.1” III S3 7 E: 123o05’22.5”
Data hasil pengukuran suseptibilitas magnetik pada sampel batuan di kawasan pertambangan mangan memperlihatkan variasi nilai suseptibilitas magnetik dengan frekuensi rendah (suseptibilitas magnetik) terhadap kedalaman. 27
28
Baik pada S1, S2, dan S3, terlihat variasi yang berangam. Pada S1 pengambilan sampel, memperlihatkan variasi suseptibilitas magnetik terentang dari nilai minimum 6,4 x 10-8 m3/kg sampai nilai maksimum 278,2 x 10-8 m3/kg, dan pada titik kedua terentang nilai suseptibilitas magnetik mulai dari 3,0 x 10-8 m3/kg sampai kenilai maksimumanganya 52,7 x 10-8 m3/kg. pada titik ketiga terdapat pula variasi nilai suseptibilitas magnetik yang terentang mulai dari 3,6 x 10-8 m3/kg sampai ke nilai maksimumanganya yaitu 132,8 x 10-8 m3/kg. Adanya perbedaan pada nilai suseptibilitas magnetik yang terlihat dari ketiga titik pengambilan sampel di kawasan pertambangan mangan tersebut diperkirakan terjadi akibat adanya proses Geologi serta dikarenakan oleh kandungan mineral dari sampel yang berbeda-beda. Untuk mengetahui kandungan mineral dominan dari setiap sampel maka dilakukan pengukuran XRF (data sekunder hasil penelitian Idul Fitri). Pada Stasiun Pertama (S1) dengan kedalaman pengambilan sampel 15 m, terlihat batuan yang ada pada stasiun ini adalah batuan Sedimen yang berasal dari batuan Ultrabasa. Pada S1 ini diperoleh variasi suseptibilitas magnetik dengan frekuensi rendah ( LF ) terentang mulai dari 6,4 x 10-8 m3/kg sampai 278,2 x 10-8 m3/kg. Berdasarkan dari hasil pengukuran suseptibilitas magnetik, terlihat pada kedalaman 0 cm sampai ke kedalaman 675 cm memiliki nilai suseptibilitas yang rendah dan hampir sama pada setiap titiknya, hal ini disebabkan karena pada kedalaman tersebut telah terjadi proses pelapukan dan pencucian. Hal ini diperjelas dengan tingginya kandungan unsur besi dibandingkan dengan kandungan unsur mangan pada kedalaman tersebut. Jika dilihat pada Stasiun Pertama, nampak terjadi peningkatan grafik yang dimulai pada kedalaman 690
29
cm, dengan nilai maksimum manganya yaitu berada pada kedalaman 1050 cm yaitu 278,2 x 10-8 m3/kg. Tingginya nilai suseptibilitas magnetik pada titik tersebut disebabkan oleh kandungan unsur dari sampel yang diteliti berasal dari batuan aslinya yang belum mengalami proses pelapukan. Sehingga nilai hasil pengukuran suseptibilitas magnetik bersifat paramagnetik. Setelah terjadi peningkatan nilai suseptibilitas magnetik pada kedalaman 1050 cm, kemudian nilai suseptibilitas magnetik terukur perlahan menurun dan kembali meningkat pada kedalaman 1155 cm dengan nilai suseptibilitas magnetik sebesar 70,7 x 10-8 m3/kg. Berdasarkan pada gambar 15, terjadi peningkatan nilai suseptibilitas magnetik yang diikuti dengan naiknya nilai kandungan unsure mangan yaitu pada kedalaman 1200 cm sampai seterusnya. Meningkatnya grafik nilai suseptibilitas magnetik, disebabkan kandungan unsure besi dan Mangan pada kedalaman tersebut berasal dari batuan aslinya.
Gambar 15. Grafik Nilai suseptibilitas magnetik serta nilai kandungan Unsur besi dan Mangan pada Stasiun I.
30
Pada Stasiun kedua (S2), dengan kedalaman pengambilan sampel 15 m, nampak batuan yang berada pada stasiun kedua adalah batuan sedimen yang berasal dari batuan ultrabasa. Berdasarkan dari hasil pengukuran suseptibilitas magnetik pada singkapan tersebut, nampak adanya variasi nilai suseptibilitas magnetik terhadap kedalaman yang terentang dari 3,0 x 10-8 m3/kg sampai dengan 73,0 x 10-8 m3/kg. Dimana
pada stasiun ini nilai suseptibilitas magnetiknya
bervariasi terhadap kedalaman. Berdasarkan grafik dari hasil pengukuran suseptibilitas magnetik yang disandingkan dengan kedalaman, nampak pada kedalaman 15 cm merupakan nilai tertinggi dari stasiun kedua. Pada sampel yang berada dititik tersebut memiliki nilai suseptibilitas magnetik sebesar 73,0 x 10-8 m3/kg. Berdasarkan dari grafik suseptibilitas magnetik, nilai tertinggi yaitu pada kedalaman 15 cm. Dan kemudian terulang lagi dikedalaman 60 cm yaitu dengan nilai suseptibilitas magnetik sebesar 43,5 x 10-8 m3/kg. Hal ini disebabkan karena pada titik tersebut merupakan daerah pengendapan. Dimana sampel teruji pada kedalaman tersebut merupakan pengendapan dari daerah yang lebih tinggi dari lokasi pengambilan sampel tersebut. Pada kedalaman selanjutnya, terjadi penurunan nilai suseptibilitas magnetik yang disebabkan oleh proses pelapukan, sehingga menyebabkan batuan pada titik tersebut banyak melepaskan unsure-unsur logam berat yang menyertainya dan mengalami pengkayaan unsur besi. Hal ini dibuktikan dengan tingginya kandungan unsur besi dibanding dengan unsur Mangan,. Pada kedalaman 285 cm, terjadi peningkatan nilai suseptibilitas magnetik yaitu sebesar
34,8 x 10-8 m3/kg. Pada titik ini didominasi oleh unsure besi dan
unsur mangan. Kandungan besi dan mangan pada sampel ini tinggi dikarenakan
31
sampel tersebut berasal dari batuan aslinya yang tidak mengalami proses pelakukan sehingga kandungan unsure besi dan mangan masih tinggi. Hal ini menjadi indikasi terjadinya peningkatan nilai susetibilitas magnetik pada titik tersebut. Hal ini kembali terulang pada kedalaman 525 cm. Pada titik tersebut nilai suseptibilitas magnetik adalah sebesar 52,7 x 10-8 m3/kg dan kandungan mineralnya didominasi oleh unsur besi dan Mangan. Tingginya kandungan Mangan dan Fe pada titik tersebut dikarenakan batuan yang diukur berasal dari batuan aslinya yang belum mengalami proses pelapukan. Jika dilihat pada kedalaman 705 cm, nilai suseptibilitas magnetik kembali meningkat dan kembali menurun setelah kedalaman 900 cm. Meningkatnya nilai suseptibilitas pada kedalaman tersebut disebabkan adanya peningkatan nilai nilai kandungan mineral Mangan. Peningkatan nilai suseptibilitas magnetik kembali terjadi dimulai pada kedalaman 1.140 cm. Hal ini dikarenakan pada kedalaman tersebut batuan yang ditemukan adalah batuan asli yang belum mengalami proses pelapukan sehingga kandungan unsur besi dan mangan pada batuan di kedalaman tersebut masih tetap tinggi. Hal ini dapat dilihat pada gambar grafik nilai kandungan mangan dan besi. Dimana pada kedalaman 1.140 terjadi peningkatan nilai kandungan pada kedua mineral tersebut.
32
Gambar 16. Grafik nilai suseptibilitas magnetik serta nilai kandungan unsur besi dan mangan pada Stasiun II. Pada Stasiun ketiga (S3), pengambilan
sampel dilakukan sampai
kedalaman 750 cm dan dengan interval 15 cm untuk setiap sampelnya. Hal ini disebabkan karena lokasi yang sangat curam. Berdasarkan dari hasil pengukuran suseptibilitas magnetik, terdapat variasi nilai suseptibilitas magnetik terhadap kedalaman yang terentang dari 2,8 x 10-8 m3/kg sampai 132,8 x 10-8 m3/kg. nilai suseptibilitas magnetik tertinggi berada pada kedalaman 450 cm yaitu sebesar 132,8 x 10-8 m3/kg. Tingginya nilai suseptibilitas magnetic pada kedalaman 450 cm disebabkan karena sampel pada kedalaman tersebut berasal dari batuan asli yang belum mengalami proses pelapukan sehingga sangat baik saat termagnetisasi oleh medan magnet luar. Selanjutnya pada kedalaman 510 cm, kembali terjadi peningkatan nilai suseptibilitas magetik yaitu sebesar 77,5 x 10-8 m3/kg. dan kemudian pada kedalaman selanjutnya kembali menurun dan naik kembali pada
33
kedalaman 585 yaitu sebesar 78,0 x 10-8 m3/kg. Pada S3 nilai suseptibilitas magnetik yang didapatkan bervariasi terhadap kedalaman, disebabkan oleh kandungan dari sampel dan akibat adanya proses pencucian serta pelapukan.
Gambar 17. Grafik nilai suseptibilitas magnetik serta nilai kandungan unsur besi dan mangan pada Stasiun III.
Gambar 18. Nilai suseptibilitas magnetik untuk ketiga stasiun
34
Gambar 18, yaitu hasil pengukuran suseptibilitas magnetik untuk masingmasing stasiun. Berdasarkan dari gambar tersebut, nampak variasi nilai suseptibilitas yang beragam pada masing-masing stasiun. Pada S1 dengan kedalaman pengambilan sampel 15 m, dari kedalaman 0 cm sampai dengan 675 cm, nilai suseptibilitas magnetik yang terukur hampir serupa pada setiap titiknya yaitu berkisar pada 12,3 x 10-8 m3/kg sampai dengan 31,8 x 10-8 m3/kg. Dan mulai terjadi peningkatan suseptibilitas magnetik dimulai pada kedalaman 690 cm. nilai suseptibilitas magnetik tertinnggi pada stasiun 1 berada pada kedalaman 1050 cm dengan nilai suseptibilitas magnetik sebesar 278,2 x 10-8 m3/kg. Selanjutnya pada S2 dengan kedalaman pengambilan sampel 15 m, terdapat banyak nilai suseptibilitas magnetik yang tinggi. Pada stasiun ini terentang nilai suseptibilitas dimulai dari 3,0 x 10-8 m3/kg sampai dengan 73,0 x 10-8 m3/kg. Pada stasiun ini nilai maksimum suseptibilitas magnetik berada pada kedalaman 15 cm. yaitu sebesar 73,0 x 10-8 m3/kg. hal ini disebabkan karena pada kedalaman tersebut sampel yang terukur berasal dari material pengendapan. Selanjutnya terulang kembali pada kedalaman 60 cm. setelah terulang pada kedalaman 60 cm, terdapat interval yang cukup jauh dan kemudian terjadi kembali peningkatan nilai suseptibilitas magnetik pada kedalaman 285 cm yaitu sebesar 34,8 x 10-8 m3/kg. selanjutnya nilai suseptibilitas tinggi kembali ditemukan pada kedalaman 528 cm dengan nilai suseptibiitasnya sebesar 52,7 x 10-8 m3/kg. kemudian pada kedalaman 705 cm sampai seterusnya terjadi peningkatan nilai suseptibilitas magnetik yang relevan dengan tingginya kandungan unsur besi dan Mangan pada kedalaman tersebut.
35
Pada S3 dengan kedalaman pengambilan sampel 750 cm terentang nilai suseptibilitas magnetik dimulai dari 2,8 x 10-8 m3/kg sampai 132,8 x 10-8 m3/kg. pada S3 ini nilai suseptibilitas magnetik tertinggi berada dikedalaman 450 cm dan dengan nilai suseptibilitas magnetiknya sebesar 132,8 x 10-8 m3/kg. pada stasiun ini, tidak semua titik memiliki nilai suseptibilitas yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh adanya proses pelapukan batuan. D.
Kandungan Mineral Magnetik Sam pel Setelah diperoleh data hasil pengukuran suseptibilitas magnetik dan data
hasil pengukuran XRF, kemudian data-data tersebut dikorelasikan untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan antara kedua data tersebut. Berdasarkan dari data hasil Pengukuran XRF (data sekunder Idul Fitri), pada S1, mineral magnetiknya didominasi oleh besi dan mineral mangan. Selanjutnya pada S2 didominasi oleh unsur besi dan pada S3, unsur besi dan mangan mengalami penurunan kandungan. Diduga mineral pada sampel teruji termasuk dalam tipe mineral Hematite (Bijaksana, 2002). Pada S1 diperoleh nilai korelasi antara data suseptibilitas magnetik dengan mineral mangan yaitu sebesar 0,15 dan nilai korelasi antara data suseptibilitas magnetik dengan unsur besi adalah sebesar -0,09. Selanjutnya pada S2 diperoleh nilai korelasi antara data suseptibilitas magnetik dengan mineral Mangan yaitu sebesar 0,28 dan nilai korelasi antara data suseptibilitas magnetik dengan unsur besi adalah sebesar 0,31. Kemudian pada stasiun terakhir S3, diperoleh nilai korelasi antara data suseptibilitas magnetik dengan mineral mangan yaitu sebesar -0,02 dan nilai korelasi antara data suseptibilitas magnetik dengan unsur besi
36
adalah sebesar 0,03. Berdasarkan dari nilai korelasi yang diperoleh dari ketiga stasiun penelitian dapat disimpulkan bahwa data pengukuran
suseptibilitas
magnetik dan data hasil pengukuran XRF (mangan dan besi memiliki hubungan yang lemah (Telussa, dkk., 2013).
27
V. PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengukuran suseptibilitas magnetik pada ketiga singkapan batuan berbeda di kawasan pertambangan mangan Desa Kumbewaha Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton, dapat disimpulkan bahwa : 1. Nilai suseptibilitas magnetik pada ketiga stasiun penelitian adalah bervariasi terhadap kedalaman. Dimana pada S1 nilai suseptibilitas magnetik berkisar dari 6,4 x 10-8 m3/kg sampai dengan 278,2 x 10-8 m3/kg, selanjutnya pada S2, nilai suseptibilitas yang diperoleh berkisar dari 3,0 x 10-8 m3/kg sampai dengan 73,0 x 10-8 m3/kg dan untuk S3 nilai suseptibilitas magnetik berkisar dari 2,8 x 10-8 m3/kg sampai dengan 132,8 x 10-8 m3/kg. nilai suseptibilitas magnetik bervariasi terhadap kedalaman disebabkan karena adanya proses geologi dan juga dari kandungan mineral magnetik yang berbeda-beda. 2. Pada ketiga Stasiun pengukuran, unsur-unsur yang terkandung pada sampel pengukuran termasuk dalam jenis mineral hematite.
B. Saran Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai sebaran bijih mangan di kawasan pertambangan mangan tersebut serta sampai kedalaman berapakah masih dijumpai bijih mangan pada kawasan pertambangan mangan Desa Kumbehawa Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton
37
38
DAFTAR PUSTAKA
Ansori, C., 2010, Potensi dan Genesis Mangan di Kawasan Kars Gombong Selatan Berdasarkan Penelitian Geologi Lapangan, Analisis Data Induksi Polarisasi dan Kimia Mineral, Buletin Sumber Daya Geologi, Volume 5. Askari. 2012. Karakteristik Dua Tipe Endapan Mangaan Di Daerah Singingi Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau. Jurnal Ilmiah MTG Vol. 5, No. 2, (2012) 2.Teknik Geologi UPN “VETERAN” Yogyakarta. Bijaksana, S., 2002, Analisa Mineral Magnetik dalam Masalah Lingkungan, Journal Geofisika, v.1, p 19-27. Bijaksana, S., Huliselan, E. K., 2010, Magnetic Properties and Metal Content of Sanitary Leachate Sludge in Two Landfill Sites Near Bandung, Indonesia, Environmetal Earth Sciences, 60, 409-41. Corathers, 2002, U.S. Manganese. Geological Survey Minerals Yearbook. USGS. Dearing, J., 1996, Frequency-dependent Susceptibility Measurements of Environmental Materials. Geophys. J. Int., 124:228–240. Dearing, J., 1997, Secondary Ferrimagnetic Minerals in Weish Soils : A Comparison of Mineral Magnetic Detection Methods And Implication For Mineral Formation, Geophysical Journal International, 130, 727-736. Dekkers, M. J., 1997. Environmental Magnetism : An introduction, Geologie en Mijnbouw, 76, 163-182. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Sulawesi Tenggara, 2012, Peta Bahan Galian Tambang Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara. Distamben, 2012, Potensi Pertambangan yang Berada di Kabupaten Buton, Dinas Pertambangan Kabupaten Buton, Buton. Evans, M.E and F. Heller, 2003, Environmental Magnetism, Elsevier Science. London, p 299. http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/5208165173.pdf, 27 Juli 2015. Hill, J. W,. Petrucci, R.H., 2002, General Chemistry, Third Edition, Prentice-Hall, New Jersey, 702-703.
38
39
Jahidin, 2005, Karakterisasi Sifat Magnetik Mineral Magnetik Limbah Tambang Ferronikel PT. Aneka Tambang Pomala Sulawesi Tenggara, Skripsi, MIPA Universitas Haluoleo, Kendari. Jiles, 1996, Introduction to Magnetism and Magnetite Material, New York, USA: Chapman and Hall. Maher, B.A., 2003, Holocene loess accumulation and soil development at the westren edge of the Chinese Loess Plateau : Imlications for magnetic proxis of paleorainfall, Quaternary Science Review, 22, 445-451. Munir, M., 1995, Geologi dan Mineralogi Tanah, Pustaka Jaya, Jakarta. Murthy, B.V.S., 2009, Geophysical Exploration for Manganese-some First Hand Examples from Keonjhar District Orissa, Journal India Geophysics Union, Vol.13, 149-161. Saffiudin, L.O., Venny, H., Wirman, R.P., Bijaksana, S., 2011, A Preliminary Study of Pedogenic Processes, Latinmag Letters, 1, 2011. Safiuddin, L., 2012, A Preliminary Study of the Magnetic Properties on Laterite Soils As Indicators of Pedogenic Processes, Latinmag Letters, 1(1), 1-15. Sawaludin, L., 2015, Analisis Mineral Penyerta dan Sifat Magnetik Bijih Mangan Dikawasan Pertambangan Mangan Desa Kumbewaha Kecamatan Siotapina Kabupaten Buton, Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo, Kendari. Sikumbang, N., Sanyoto, P., Supandjono, R. J.B. dan Gafoer, S., (1995), Peta Geologi Lembar Buton, Sulawesi Tenggara skala 1 : 250.000. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Geologi. Simandjuntak, T.O., Surono, dan Sukido, 1994, Peta Geologi Lembar Kolaka, Sulawesi Skala 1:250.000. Pusat Pengembangan dan Peneliti Geologi. Bandung. Sudarningsih dan Fahruddin, 2008, Penggunaan Metoda Difraksi Sinar X dalam Menganalisa Kandungan Mineral Pada Batuan Ultrabasa Kalimantan Selatan. Staf Pengajar Program Studi Fisika, FMIPA, Universitas Lumbung Mangkurat. Telussa, A.M., Elvinus, R.P., dan Zeth, A.L., 2013, Penerapan Analisis Korelasi Parsial Untuk Menentukan Hubungan Pelaksanaan Fungsi Manajemen Kepegawaian Dengan Efektivitas Kerja Pegawai, Jurnal Barekeng, Vol. 7, No. (1), Hal. (15-18).
40
Van Dam, R. L., 2008, Mineralogy and Magnetic Properties of Bassaltic Subtrate Soils, Soil Science Society of America Journal, 72, 244-257.
LAMPIRAN
41
Lampiran 1. Singkapan batuan yang mengandung Bijih Mangan Stasiun I.
Gambar 19. Singkapan batuan pada stasiun 1 Stasiun II.
Gambar 20. Singkapan batuan pada stasiun 2
42
Stasiun III.
Gambar 21. Singkapan batuan pada stasiun 3
43 Lampiran 2. Pengukuran Suseptibilitas Magnetik. A. Frekuensi Lemah dan Frekuensi Tinggi pada SI
TITIK S1.1
S1.2
S1.3
S1.4
S1.5
S1.6
S1.7
S1.8
S1.9
S1.10
S1.11
S1.12
S1.13
F.A
FREKUENSI LEMAH S.S L.A N.S
R 52.3
SD
FREKUENSI TINGGI S.S L.A N.S
S1.1
-1.0
53.0
1.0
49.7
0.0
53.0
-1.0
50.1
-1.0
54.0
-1.0
51.5
1.0
32.0
1.0
30.3
1.0
56.0
1.0
51.5
1.0
57.0
1.0
52.5
-1.0
56.0
0.0
52.8
-1.0
32.0
0.0
31.4
1.0
34.0
1.0
32.3
0.0
30.0
-1.0
29.8
0.0
32.0
-1.0
31.8
0.0
27.0
-3.0
28.2
0.0
22.0
0.0
22.5
2.0
23.0
1.0
22.0
-1.0
22.0
-1.0
23.5
-2.0
20.0
-1.0
22.0
-1.0
22.0
-1.0
23.5
1.0
24.0
1.0
23.5
-2.0
13.0
-1.0
15.7
-2.0
11.0
-1.0
13.5
-2.0
13.0
-2.0
16.2
-2.0
13.0
3.0
13.1
-1.0
13.0
-2.0
15.9
-1.0
14.0
1.0
14.8
-1.0
10.0
-1.0
113.0
0.0
6.0
0.0
6.2
-2.0
9.0
-2.0
11.3
0.0
7.0
2.0
6.3
-1.0
10.0
-3.0
12.7
-1.0
6.0
0.0
6.6
-1.0
24.0
0.0
25.0
-1.0
21.0
-2.0
23.3
-1.0
23.0
-1.0
24.0
0.0
24.0
1.0
24.2
-1.0
24.0
0.0
25.3
2.0
26.0
3.0
24.4
0.0
35.0
-1.0
36.9
-1.0
32.0
0.0
33.2
1.0
36.0
0.0
38.1
1.0
33.0
0.0
33.8
1.0
36.0
0.0
37.0
1.0
34.0
0.0
34.9
1.0
12.0
-2.0
13.4
2.0
13.0
0.0
12.7
-2.0
12.0
-1.0
13.8
0.0
12.0
0.0
12.3
1.0
15.0
1.0
14.4
0.0
9.0
-3.0
11.0
1.0
35.0
-2.0
35.3
-1.0
35.0
1.0
33.7
-1.0
35.0
0.0
34.3
1.0
36.0
0.0
34.4
-2.0
35.0
3.0
32.9
0.0
20.0
-2.0
21.6
31.8
23.2
15.9
11.8
25.2
37.3
13.9
34.4
0.6
TITIK
F.A
0.4
0.5
0.2
0.2
0.2
5.0
0.4
0.7
S1.2
S1.3
S1.4
S1.5
S1.6
S1.7
S1.8
S1.9
0.0
36.0
2.0
33.6
-1.0
19.0
-2.0
21.3
0.0
22.0
0.0
22.6
1.0
22.0
0.0
22.3
1.0
23.0
2.0
22.0
1.0
18.0
-4.0
20.7
-1.0
22.0
0.0
23.1
-1.0
18.0
-3.0
21.0
1.0
23.0
-1.0
24.1
-1.0
20.0
0.0
21.3
0.0
23.0
-1.0
24.5
2.0
24.0
2.0
22.9
0.0
32.0
1.0
31.5
0.0
26.0
-1.0
26.5
2.0
32.0
1.0
30.6
-2.0
26.0
-1.0
27.5
2.0
31.0
1.0
29.6
-1.0
26.0
0.0
26.4
0.0
28.0
1.0
30.7
-2.0
26.0
1.0
29.5
22.0
23.9
30.6
30.3
0.5
0.6
0.8
0.5
S1.10
S1.11
S1.12
S1.13
R
SD
50.4
0.8
29.4
0.9
22.5
0.7
13.8
0.7
6.4
0.2
24.0
0.5
34.0
0.7
12.0
0.7
33.7
0.6
21.5
0.7
21.7
0.8
26.8
0.5
29.3
0.7
44
S1.14
S1.15
S1.16
S1.17
S1.18
S1.19
S1.20
S1.21
S1.22
S1.23
S1.24
S1.25
S1.26
1.0
29.0
2.0
30.6
-1.0
26.0
2.0
28.4
-2.0 -2.0
26.0
0.0
30.0
39.0
-1.0
43.9
0.0
27.0
1.0
29.5
-2.0
41.0
-3.0
47.3
-1.0
43.0
-2.0
48.4
-2.0
40.0
1.0
44.2
2.0
46.0
1.0
48.4
-2.0
38.0
-2.0
43.4
0.0
48.0
2.0
50.4
-1.0
41.0
-1.0
44.8
1.0
48.0
1.0
50.1
-1.0
40.0
-1.0
43.7
0.0
48.0
1.0
50.6
-1.0
42.0
0.0
45.4
-1.0
17.0
-1.0
18.8
2.0
16.0
-2.0
18.8
0.0
19.0
1.0
19.3
-1.0
16.0
-2.0
18.4
1.0
18.0
0.0
18.4
-1.0
18.0
1.0
18.6
2.0
31.0
1.0
34.5
0.0
25.0
0.0
29.1
1.0
29.0
0.0
33.3
0.0
25.0
-1.0
29.8
2.0
30.0
0.0
34.0
0.0
24.0
-1.0
28.4
2.0
31.0
0.0
34.0
-1.0
26.0
-2.0
30.9
0.0
32.0
1.0
35.4
-1.0
27.0
-1.0
31.9
1.0
31.0
1.0
36.0
-2.0
27.0
-2.0
32.6
-1.0
39.0
2.0
38.2
0.0
36.0
0.0
35.9
2.0
38.0
0.0
37.0
0.0
35.0
-3.0
36.2
2.0
39.0
0.0
38.1
-2.0
35.0
-1.0
36.4
0.0
38.0
-1.0
40.4
0.0
32.0
-1.0
19.6
-1.0
38.0
0.0
40.2
-1.0
31.0
-2.0
20.0
2.0
39.0
1.0
39.3
-1.0
33.0
-3.0
21.0
2.0
2.0
0.0
22.5
2.0
17.0
-1.0
19.0
0.0
20.0
1.0
22.6
0.0
17.0
-2.0
20.0
0.0
19.0
0.0
22.1
-1.0
30.0
0.0
32.9
0.0
29.0
0.0
-1.0
29.0
-1.0
48.0
50.4
18.8
33.9
35.1
37.8
40.0
22.4
0.5
0.2
0.4
0.5
0.8
0.5
0.5
0.2
S1.14
S1.15
S1.16
S1.17
S1.18
S1.19
S1.20
S1.21
1.0
17.0
-3.0
21.0
-2.0
25.0
0.0
27.8
31.4
-2.0
26.0
0.0
29.3
-1.0
32.5
-2.0
25.0
-1.0
28.7
24.0
0.0
25.9
0.0
23.0
-1.0
25.1
0.0
24.0
-1.0
26.0
-1.0
23.0
-1.0
25.5
-2.0
26.0
1.0
27.9
-1.0
22.0
-2.0
24.9
-1.0
31.0
0.0
32.0
-1.0
30.0
-1.0
31.5
2.0
31.0
-1.0
31.3
-1.0
30.0
-1.0
31.5
0.0
32.0
0.0
32.6
0.0
31.0
0.0
31.5
0.0
31.0
0.0
30.0
-1.0
30.0
-1.0
30.0
1.0
33.0
1.0
31.0
-1.0
30.0
-1.0
30.0
-1.0
31.0
-1.0
31.0
-2.0
30.0
-1.0
30.5
-1.0
20.0
0.0
20.9
-1.0
19.0
-1.0
20.5
0.0
21.0
0.0
21.5
-1.0
19.0
-1.0
20.5
0.0
19.0
-1.0
20.1
0.0
19.0
0.0
19.5
32.3
26.6
32.0
30.7
20.8
0.6
0.9
0.5
0.5
0.6
S1.22
S1.23
S1.24
S1.25
S1.26
43.8
0.3
44.6
0.7
18.6
0.2
29.1
0.6
31.8
0.7
36.2
0.2
20.5
0.6
20.5
0.6
28.6
0.6
25.2
0.2
31.5
0.0
30.2
0.2
20.2
0.5
45 S1.27
S1.28
S1.29
S1.30
S1.31
S1.32
S1.33
S1.34
S1.35
S1.36
S1.37
S1.38
S1.39
S1.40
-1.0
21.0
0.0
21.5
0.0
21.0
0.0
1.0
22.0
1.0
0.0
14.0
2.0
13.6
0.0
12.0
-1.0
-1.0
13.0
-1.0
21.2
-1.0
19.0
0.0
19.2
21.1
0.0
19.0
0.0
19.1
21.1
0.0
20.0
0.0
20.6
0.0
13.0
0.0
13.9
13.5
-1.0
12.0
0.0
13.3
0.0
14.5
-1.0
12.0
0.0
13.4
22.0
0.0
23.2
-1.0
20.0
12.0
22.3
-1.0
21.0
-1.0
22.8
-1.0
20.0
12.0
22.3
1.0
10.0
-1.0
21.0
-1.0
20.0
12.0
22.3
-1.0
42.0
-1.0
43.1
-2.0
39.0
-2.0
41.1
0.0
42.0
-2.0
43.0
-1.0
39.0
-2.0
40.6
-2.0
41.0
-1.0
42.5
-2.0
39.0
-2.0
41.1
-2.0
18.0
-1.0
20.0
-1.0
16.0
-2.0
18.4
-1.0
18.0
0.0
19.3
-1.0
17.0
-2.0
19.4
-1.0
17.0
-1.0
18.8
-1.0
16.0
-2.0
17.8
0.0
12.0
0.0
12.6
-1.0
9.0
-1.0
10.6
-2.0
11.0
0.0
12.6
1.0
12.0
1.0
11.6
-2.0
10.0
0.0
11.6
-2.0
33.0
-2.0
33.4
-1.0
34.0
-1.0
0.0
35.0
2.0
13.9
22.3
42.9
19.4
12.3
0.2
0.4
1.0
0.3
0.8
0.5
S1.27
S1.28
S1.29
S1.30
S1.31
S1.32
2.0
12.0
-1.0
12.1
-1.0
33.0
0.0
32.0
33.4
0.0
34.0
-2.0
33.3
1.0
33.0
0.0
35.0
-1.0
33.9
25.0
0.0
26.4
0.0
21.0
-2.0
24.1
0.0
24.0
-1.0
26.7
-1.0
22.0
-2.0
25.7
0.0
23.0
-2.0
26.0
0.0
22.0
0.0
26.2
-1.0
32.0
-1.0
35.1
2.0
34.0
1.0
34.5
33.3
26.6
35.4
0.2
0.1
0.2
S1.33
S1.34
S1.35
0.0
34.0
1.0
35.5
-2.0
31.0
-1.0
34.5
-1.0
32.0
-2.0
35.7
-2.0
32.0
0.0
35.1
-1.0
21.0
-1.0
24.3
2.0
23.0
-1.0
23.8
-1.0
24.0
2.0
25.8
-2.0
20.0
1.0
22.5
2.0
24.0
2.0
24.3
2.0
20.0
1.0
20.5
2.0
19.0
-1.0
21.2
0.0
15.0
-2.0
18.3
-2.0
18.0
0.0
21.6
2.0
20.0
3.0
19.8
0.0
19.0
-1.0
21.7
0.0
18.0
1.0
19.8
1.0
35.0
-2.0
37.8
-1.0
35.0
1.0
42.1
1.0
33.0
-3.0
36.2
2.0
38.0
3.0
42.7
0.0
35.0
-2.0
38.2
-1.0
38.0
3.0
43.9
0.0
17.0
-4.0
20.4
0.0
20.0
0.0
24.1
-1.0
19.0
0.0
20.6
2.0
22.0
1.0
24.7
1.0
21.0
-1.0
22.4
2.0
22.0
0.0
25.4
0.0
14.0
-1.0
17.7
-1.0
12.0
-3.0
17.1
-1.0
14.0
0.0
17.6
-2.0
15.0
2.0
17.9
24.8
21.5
37.4
21.1
17.5
0.7
0.2
0.9
0.9
0.2
S1.36
S1.37
S1.38
S1.39
S1.40
19.6
0.7
13.5
0.3
22.3
0.0
40.9
0.2
18.5
0.7
11.4
0.6
33.1
0.8
25.3
0.9
34.7
0.3
22.3
1.4
19.3
0.7
42.9
0.7
24.7
0.5
17.5
0.3
46
S1.41
S1.42
S1.43
S1.44
S1.45
S1.46
S1.47
S1.48
S1.49
S1.50
S1.51
S1.52
S1.53
S1.54
2.0
15.0
0.0
17.2
-2.0
13.0
-1.0
17.5
0.0
15.0
0.0
18.7
1.0
15.0
2.0
17.0
-1.0
12.0
-2.0
17.0
0.0
12.0
-2.0
16.4
2.0
16.0
1.0
18.2
-1.0
13.0
-1.0
17.5
2.0
23.0
1.0
24.2
0.0
22.0
-1.0
25.3
1.0
24.0
1.0
25.7
1.0
23.0
0.0
25.1
2.0
25.0
1.0
26.3
-1.0
21.0
-1.0
24.6
0.0
21.0
-2.0
24.6
-2.0
20.0
0.0
23.4
-2.0
20.0
-2.0
24.5
-2.0
19.0
-2.0
23.4
-1.0
20.0
-1.0
23.4
-1.0
20.0
-3.0
23.6
0.0
25.0
-2.0
30.1
0.0
25.0
0.0
28.8
-1.0
26.0
-1.0
31.2
-1.0
24.0
-1.0
28.8
0.0
25.0
-2.0
29.4
-1.0
24.0
-1.0
28.8
-1.0
31.0
0.0
33.4
-1.0
30.0
-2.0
33.4
0.0
31.0
-1.0
33.5
-1.0
29.0
-3.0
32.8
-1.0
31.0
0.0
33.3
-1.0
30.0
-1.0
32.9
-1.0
67.0
0.0
71.1
-1.0
65.0
-1.0
69.5
0.0
67.0
-1.0
70.7
-2.0
65.0
-1.0
70.0
0.0
67.0
1.0
69.9
-1.0
65.0
-1.0
69.5
1.0
47.0
2.0
48.0
0.0
45.0
-1.0
48.1
-1.0
46.0
1.0
48.7
-1.0
46.0
-1.0
49.7
0.0
47.0
0.0
49.7
0.0
45.0
0.0
47.6
0.0
40.0
-2.0
43.1
-2.0
39.0
-2.0
42.6
1.0
42.0
-1.0
43.8
-1.0
39.0
-1.0
41.6
-1.0
40.0
-2.0
43.2
-1.0
39.0
-1.0
41.6
1.0
52.0
0.0
45.8
-1.0
49.0
-3.0
45.6
1.0
53.0
1.0
46.2
-2.0
49.0
0.0
44.3
1.0
51.0
2.0
44.0
-1.0
50.0
0.0
44.9
1.0
58.0
0.0
57.4
-1.0
56.0
-1.0
56.8
0.0
56.0
-2.0
56.9
1.0
57.0
1.0
55.9
-2.0
54.0
-3.0
56.4
2.0
58.0
2.0
55.9
1.0
32.0
-1.0
29.4
1.0
31.0
-1.0
28.5
1.0
31.0
1.0
28.5
0.0
31.0
0.0
28.0
-1.0
31.0
0.0
29.0
-1.0
11.0
-1.0
14.2
18.0
25.4
24.2
30.2
33.4
70.6
48.8
43.4
45.3
56.9
28.8
0.7
0.9
0.5
0.7
0.1
0.5
0.7
0.3
1.0
0.4
0.4
S1.41
S1.42
S1.43
S1.44
S1.45
S1.46
S1.47
S1.48
S1.49
S1.50
S1.51
0.0
31.0
0.0
28.5
-1.0
13.0
0.0
15.8
0.0
12.0
0.0
14.2
-1.0
12.0
-1.0
15.4
0.0
13.0
0.0
15.4
-1.0
12.0
-1.0
15.4
1.0
41.0
0.0
38.1
-1.0
39.0
-1.0
37.5
0.0
41.0
0.0
38.5
-1.0
39.0
-1.0
37.5
0.0
40.0
1.0
37.1
-1.0
40.0
0.0
38.0
0.0
21.0
-1.0
23.8
-1.0
20.0
-1.0
23.2
15.1
37.9
23.4
0.7
0.6
0.3
S1.52
S1.53
S1.54
17.0
0.4
25.0
0.3
23.5
0.1
28.8
0.0
33.0
0.3
69.7
0.2
48.5
0.9
41.9
0.5
44.9
0.5
56.2
0.4
28.7
0.2
15.0
0.6
37.7
0.2
22.6
0.4
47
S1.55
S1.56
S1.57
S1.58
S1.59
S1.60
S1.61
S1.62
S1.63
S1.64
S1.65
S1.66
S1.67
0.0
21.0
0.0
23.2
-1.0
19.0
-1.0
22.1
-1.0
21.0
1.0
23.1
-1.0
16.0
0.0
17.9
-2.0
19.0
-1.0
22.6
0.0
16.0
-1.0
18.5
-1.0
16.0
0.0
18.0
0.0
17.0
0.0
18.5
-1.0
18.0
1.0
19.5
-1.0
16.0
-1.0
18.5
0.0
46.0
0.0
48.1
-1.0
45.0
-1.0
48.1
-2.0
46.0
0.0
49.0
0.0
46.0
0.0
48.1
0.0
46.0
0.0
48.1
-1.0
45.0
-1.0
48.1
0.0
75.0
-2.0
78.2
0.0
74.0
0.0
76.0
-2.0
74.0
-2.0
78.1
0.0
74.0
0.0
76.0
-1.0
76.0
-1.0
79.1
0.0
74.0
0.0
76.0
1.0
23.0
-1.0
25.8
0.0
21.0
-1.0
23.7
0.0
23.0
-2.0
26.5
0.0
22.0
0.0
24.2
1.0
24.0
0.0
25.9
0.0
21.0
0.0
23.1
-1.0
56.0
-3.0
67.0
0.0
59.0
0.0
68.2
-2.0
56.0
-4.0
68.2
-1.0
59.0
-1.0
69.3
-1.0
60.0
0.0
69.8
0.0
58.0
0.0
67.0
0.0
6.0
0.0
6.4
0.0
5.0
0.0
5.3
0.0
6.0
0.0
6.4
0.0
5.0
0.0
5.3
0.0
6.0
0.0
6.4
0.0
5.0
0.0
5.3
1.0
49.0
0.0
51.3
0.0
48.0
0.0
51.8
0.0
48.0
0.0
50.8
0.0
48.0
0.0
50.8
-1.0
48.0
-1.0
51.8
0.0
48.0
0.0
50.8
-1.0
118.0
1.0
131.2
-1.0
117.0
-1.0
131.2
1.0
120.0
0.0
132.7
-2.0
117.0
-2.0
132.3
1.0
120.0
1.0
132.3
-1.0
117.0
-1.0
131.2
1.0
13.0
2.0
14.0
0.0
11.0
-1.0
14.4
1.0
13.0
1.0
14.6
-1.0
11.0
-1.0
14.6
0.0
13.0
0.0
15.8
-1.0
11.0
-1.0
14.6
1.0
10.0
1.0
10.2
-1.0
9.0
0.0
9.5
0.0
9.0
0.0
10.2
-1.0
8.0
0.0
9.5
1.0
9.0
0.0
9.7
0.0
9.0
0.0
10.2
2.0
9.0
0.0
8.7
-1.0
7.0
0.0
8.3
-2.0
6.0
0.0
7.6
0.0
7.0
0.0
7.5
0.0
8.0
2.0
7.6
-1.0
7.0
0.0
8.0
-1.0
5.0
-2.0
7.4
-1.0
5.0
0.0
6.2
0.0
6.0
0.0
6.8
0.0
7.0
2.0
6.7
0.0
7.0
1.0
7.4
0.0
6.0
0.0
6.8
-1.0
13.0
-2.0
15.1
-2.0
13.0
-1.0
15.0
0.0
14.0
-1.0
15.1
0.0
14.0
1.0
14.0
-2.0
13.0
-2.0
15.6
0.0
16.0
0.0
16.7
18.5
48.4
78.5
26.1
68.3
6.4
51.3
132.0
14.8
10.0
8.0
7.2
15.3
0.7
0.4
0.4
0.3
1.1
0.0
0.4
0.8
0.7
0.2
0.5
0.3
0.2
S1.55
S1.56
S1.57
S1.58
S1.59
S1.60
S1.61
S1.62
S1.63
S1.64
S1.65
S1.66
S1.67
18.3
0.2
48.1
0.0
76.0
0.0
23.7
0.4
68.2
0.9
5.3
0.0
51.1
0.5
131.6
0.5
14.5
0.1
9.7
0.3
7.9
0.3
6.6
0.3
15.2
1.1
48 S1.68
S1.69
S1.70
S1.71
S1.72
S1.73
S1.74
S1.75
S1.76
S1.77
S1.78
S1.79
S1.80
S1.81
-1.0
36.0
-1.0
41.8
41.1
0.5
S1.68
0.0
34.0
-1.0
39.0
0.0
36.0
0.0
40.6
-2.0
33.0
-2.0
39.5
-1.0
35.0
-2.0
41.0
-1.0
33.0
-2.0
38.9
0.0
10.0
0.0
10.4
-1.0
8.0
-2.0
10.0
0.0
11.0
0.0
11.4
-2.0
9.0
-1.0
10.8
1.0
12.0
1.0
11.4
-2.0
8.0
-2.0
10.4
-1.0
245.0
-1.0
277.4
0.0
243.0
0.0
274.1
0.0
247.0
0.0
278.6
-1.0
243.0
-1.0
275.2
1.0
247.0
-1.0
278.6
1.0
244.0
0.0
274.1
-1.0
57.0
0.0
57.4
-2.0
57.0
0.0
57.8
2.0
60.0
0.0
58.6
-1.0
57.0
0.0
58.9
1.0
61.0
1.0
59.9
-1.0
57.0
-2.0
58.6
1.0
80.0
1.0
90.3
0.0
77.0
-1.0
88.7
2.0
80.0
1.0
89.8
-1.0
77.0
-1.0
89.2
-1.0
79.0
0.0
90.9
-2.0
77.0
-1.0
89.6
-2.0
30.0
0.0
33.7
2.0
30.0
1.0
31.1
1.0
33.0
2.0
34.2
-1.0
27.0
-2.0
31.1
-1.0
32.0
1.0
34.6
1.0
29.0
-2.0
32.3
0.0
36.0
0.0
38.4
0.0
35.0
0.0
37.4
-1.0
35.0
0.0
37.9
0.0
34.0
0.0
36.3
1.0
35.0
1.0
36.3
0.0
34.0
0.0
36.3
0.0
25.0
0.0
26.5
-1.0
22.0
-2.0
25.3
2.0
26.0
0.0
26.3
0.0
24.0
0.0
25.4
-1.0
25.0
0.0
27.0
2.0
25.0
0.0
25.4
0.0
20.0
1.0
21.0
-2.0
17.0
-1.0
19.3
-1.0
20.0
1.0
20.0
0.0
19.0
0.0
19.7
-1.0
20.0
1.0
20.0
-2.0
18.0
1.0
19.2
0.0
18.0
-1.0
20.0
-2.0
62.0
-1.0
69.3
1.0
18.0
-1.0
19.8
0.0
64.0
-1.0
70.5
1.0
18.0
0.0
19.1
2.0
64.0
0.0
70.9
-1.0
39.0
-3.0
48.2
0.0
41.0
0.0
48.1
0.0
42.0
0.0
49.3
0.0
41.0
0.0
48.1
-2.0
42.0
1.0
49.6
0.0
42.0
1.0
48.7
-2.0
13.0
-4.0
18.2
1.0
17.0
1.0
17.6
-1.0
12.0
-6.0
17.5
1.0
17.0
0.0
18.1
-2.0
16.0
-2.0
19.7
0.0
17.0
1.0
18.1
-1.0
20.0
-2.0
27.3
0.0
20.0
0.0
25.2
0.0
22.0
1.0
27.3
0.0
21.0
1.0
25.8
-1.0
20.0
-1.0
26.5
0.0
21.0
1.0
25.7
0.0
78.0
1.0
65.2
1.0
78.0
1.0
64.9
0.0
76.0
-2.0
65.1
1.0
77.0
1.0
64.0
11.1
278.2
58.6
90.3
34.2
37.5
25.5
20.6
70.7
49.0
18.5
26.9
65.1
0.5
0.6
1.0
0.4
0.4
0.9
0.3
0.6
0.4
0.6
0.9
0.3
0.3
S1.69
S1.70
S1.71
S1.72
S1.73
S1.74
S1.75
S1.76
S1.77
S1.78
S1.79
S1.80
S1.81
39.1
0.3
10.4
0.3
274.5
0.5
59.4
1.0
89.2
0.7
31.5
0.6
36.7
0.5
25.4
0.0
19.4
0.2
70.2
0.7
48.3
0.3
17.9
0.2
25.6
0.3
64.6
0.4
49
S1.82
S1.83
S1.84
S1.85
S1.86
S1.87
S1.88
S1.89
S1.90
S1.91
S1.92
S1.93
S1.94
S1.95
1.0
78.0
1.0
64.9
1.0
78.0
1.0
64.9
-1.0
78.0
1.0
85.5
2.0
79.0
1.0
85.3
1.0
78.0
1.0
84.6
1.0
78.0
1.0
84.6
1.0
79.0
1.0
85.7
1.0
78.0
1.0
84.6
2.0
104.0
0.0
110.2
2.0
102.0
1.0
107.3
2.0
105.0
0.0
111.4
1.0
102.0
1.0
107.8
2.0
103.0
0.0
109.1
1.0
102.0
1.0
107.8
-2.0
27.0
-2.0
34.5
1.0
29.0
1.0
33.3
-1.0
29.0
1.0
34.4
1.0
30.0
1.0
34.5
-1.0
29.0
-1.0
35.7
1.0
29.0
1.0
33.3
1.0
20.0
1.0
24.8
1.0
19.0
1.0
23.5
1.0
20.0
0.0
25.6
1.0
19.0
1.0
23.5
1.0
19.0
1.0
23.5
1.0
19.0
1.0
23.5
0.0
17.0
-1.0
22.7
0.0
17.0
1.0
21.4
1.0
20.0
2.0
23.7
1.0
18.0
1.0
22.0
-2.0
17.0
0.0
23.6
1.0
17.0
1.0
20.7
-1.0
19.0
0.0
25.8
-1.0
17.0
-1.0
24.0
85.5
110.2
34.9
24.6
23.3
24.8
0.2
0.9
0.6
0.9
0.4
0.8
S1.82
S1.83
S1.84
S1.85
S1.86
S1.87
1.0
19.0
1.0
24.0
-1.0
17.0
-1.0
24.0
-1.0
18.0
0.0
24.5
-1.0
17.0
-1.0
24.0
0.0
37.0
0.0
34.4
-1.0
36.0
-1.0
34.4
1.0
38.0
0.0
34.8
-1.0
36.0
0.0
33.9
0.0
39.0
1.0
35.7
-1.0
36.0
-1.0
34.4
1.0
16.0
2.0
19.1
-1.0
13.0
-1.0
18.5
2.0
15.0
1.0
18.0
-1.0
13.0
-2.0
19.2
-1.0
16.0
1.0
20.7
-1.0
13.0
-2.0
19.0
0.0
15.0
0.0
20.1
-2.0
12.0
-2.0
18.7
1.0
16.0
1.0
20.1
-1.0
12.0
-2.0
18.0
2.0
18.0
2.0
21.4
-2.0
12.0
-2.0
18.0
2.0
46.0
1.0
40.4
-2.0
41.0
-2.0
39.0
1.0
45.0
1.0
39.9
-2.0
41.0
-1.0
38.5
2.0
45.0
1.0
39.3
-2.0
41.0
-2.0
39.0
2.0
16.0
-1.0
19.0
-1.0
11.0
-1.0
15.0
-1.0
14.0
0.0
18.1
-1.0
11.0
-2.0
15.8
2.0
14.0
-1.0
17.0
-1.0
11.0
-2.0
15.0
1.0
18.0
-2.0
24.8
-2.0
16.0
-2.0
23.0
2.0
21.0
2.0
25.0
-1.0
16.0
-2.0
23.0
2.0
21.0
0.0
26.3
-1.0
16.0
-1.0
22.3
1.0
36.0
2.0
35.5
-2.0
31.0
-1.0
33.3
0.0
33.0
-2.0
35.1
-1.0
31.0
-1.0
32.9
-2.0
31.0
-4.0
35.1
-1.0
30.0
-2.0
32.5
0.0
21.0
2.0
19.6
-1.0
19.0
-1.0
19.8
35.0
19.3
20.5
39.9
18.0
25.4
35.2
20.2
0.5
1.1
0.6
0.4
0.8
0.7
0.2
0.5
S1.88
S1.89
S1.90
S1.91
S1.92
S1.93
S1.94
S1.95
84.6
0.0
107.6
0.2
33.7
0.6
23.5
0.0
21.4
0.5
24.0
0.0
34.2
0.2
18.9
0.3
18.2
0.3
38.8
0.2
15.3
0.4
23
0.6
32.9
0.3
20.0
0.2
50
S1.96
S1.97
S1.98
S1.99
S1.100
-2.0
20.0
0.0
20.8
-1.0
19.0
-1.0
19.8
-1.0
21.0
2.0
20.2
2.0
22.0
0.0
26.0
-2.0
19.0
-1.0
20.3
-1.0
21.0
0.0
25.1
0.0
22.0
1.0
25.5
0.0
21.0
-1.0
25.7
-2.0
23.0
1.0
27.5
-1.0
21.0
-1.0
26.2
1.0
21.0
-3.0
25.9
-1.0
20.0
-1.0
23.9
0.0
22.0
0.0
25.5
0.0
20.0
-1.0
23.9
0.0
22.0
-1.0
26.2
0.0
20.0
-1.0
23.9
-1.0
17.0
-2.0
20.4
-1.0
18.0
-1.0
21.0
2.0
20.0
-1.0
21.5
-1.0
18.0
-1.0
21.0
1.0
21.0
0.0
22.7
-1.0
18.0
-1.0
21.0
-1.0
14.0
-2.0
16.1
-1.0
13.0
-1.0
14.5
1.0
15.0
0.0
15.0
-1.0
13.0
-1.0
14.5
-1.0
16.0
1.0
16.5
-1.0
14.0
-1.0
15.5
-2.0
9.0
0.0
11.7
-2.0
6.0
-1.0
8.3
1.0
9.0
0.0
10.1
-1.0
6.0
-1.0
8.3
-1.0
7.0
2.0
10.1
-1.0
6.0
-1.0
8.3
26.3
25.9
21.5
15.9
10.6
0.8
0.3
0.9
0.6
0.8
S1.96
S1.97
S1.98
S1.99
S1.100
25.7
0.4
24.1
0.2
21.0
0.0
14.8
0.5
8.5
0.2
R 71.5
SD 0.3
10.3
0.0
5.4
0.7
42.0
0.6
9.0
0.6
5.9
0.5
6.5
0.3
7.2
0.1
11.0
0.0
B. Frekuensi Lemah dan Frekuensi Tinggi pada S II.
TITIK S2.1
S2.2
S2.3
S2.4
S2.5
S2.6
S2.7
S2.8
S2.9
F.A 0.0 -1.0 2.0 0.0 -1.0 -2.0 1.0 -1.0 0.0 -1.0 -1.0 -1.0 -2.0 -2.0 -1.0 -1.0 1.0 -1.0 -1.0 -2.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0
LOW FREKUENSI S L.A NS 57.0 -3.0 73.3 57.0 -2.0 73.3 56.0 -2.0 72.5 6.0 -2.0 10.5 5.0 -2.0 9.7 8.0 1.0 11.4 4.0 -3.0 6.1 3.0 -3.0 5.7 4.0 -3.0 6.3 32.0 -2.0 44.5 31.0 -3.0 43.9 31.0 -1.0 42.4 7.0 -1.0 10.0 6.0 -3.0 10.0 8.0 -2.0 11.2 5.0 -2.0 7.7 8.0 2.0 7.6 5.0 -2.0 7.7 4.0 -3.0 7.6 3.0 -2.0 6.1 4.0 -2.0 6.8 6.0 -1.0 7.7 7.0 1.0 7.6 8.0 2.0 7.8 8.0 -1.0 11.0
R 73.0
SD 0.4
TITIK S2.1
10.5
0.7
S2.2
6.0
0.2
S2.3
43.5
0.9
S2.4
10.4
0.6
S2.5
7.7
0.0
S2.6
6.8
0.6
S2.7
7.7
0.1
S2.8
11.4
1.1
S2.9
F.A -1.0 -2.0 -1.0 -1.0 -1.0 0.0 -1.0 0.0 0.0 0.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -2.0 -2.0 -1.0 -1.0 -1.0 0.0
HIGH FREKUENSI S L..A N.S 56.0 -1.0 71.3 56.0 -1.0 71.9 56.0 -1.0 71.3 6.0 -1.0 10.3 6.0 -1.0 10.3 7.0 0.0 10.3 4.0 -1.0 5.6 4.0 0.0 4.5 5.0 -1.0 6.2 31.0 0.0 41.1 31.0 -1.0 42.4 31.0 -1.0 42.4 7.0 -1.0 9.4 6.0 -1.0 8.2 7.0 -1.0 9.4 4.0 -2.0 6.5 4.0 -1.0 5.9 3.0 -2.0 5.3 4.0 -1.0 6.1 4.0 -1.0 6.7 4.0 -1.0 6.7 5.0 -2.0 7.1 5.0 -2.0 7.1 5.0 -2.0 7.3 8.0 -1.0 11.0
51
S2.10
S2.11
S2.12
S2.13
S2.14
S2.15
S2.16
S2.17
S2.18
S2.19
S2.20
S2.21
S2.22
S2.23
S2.24
S2.25
S2.26
-1.0 -1.0 -1.0 -1.0 1.0 0.0 -1.0 -1.0 -1.0 -2.0 0.0 -1.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 -2.0 -2.0 -2.0 -2.0 -1.0 1.0 1.0 2.0 0.0 0.0 1.0 -2.0 -1.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 -1.0 0.0 0.0 2.0 1.0 -1.0 0.0 -1.0 -1.0 -1.0 -2.0 -1.0 -2.0 -2.0 -2.0
9.0 8.0 6.0 3.0 6.0 8.0 7.0 9.0 12.0 12.0 12.0 9.0 9.0 10.0 6.0 6.0 5.0 7.0 3.0 3.0 9.0 9.0 12.0 5.0 5.0 6.0 3.0 3.0 4.0 28.0 28.0 28.0 26.0 27.0 26.0 4.0 2.0 3.0 3.0 4.0 4.0 6.0 5.0 2.0 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 3.0 4.0
-2.0 0.0 3.0 -2.0 1.0 -1.0 -2.0 1.0 1.0 2.0 1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -2.0 -1.0 -1.0 2.0 -2.0 -2.0 -2.0 -3.0 1.0 2.0 3.0 2.0 -2.0 -2.0 0.0 0.0 1.0 -1.0 0.0 -1.0 0.0 0.0 -2.0 -1.0 0.0 0.0 1.0 1.0 -1.0 -6.0 -4.0 -1.0 -4.0 -1.0 -1.0 -2.0 0.0
12.9 10.3 4.6 5.4 5.7 10.1 10.0 10.0 12.4 12.0 11.9 11.6 11.2 12.3 8.0 7.3 6.1 6.5 5.6 5.6 12.5 13.4 13.3 4.0 3.2 4.5 5.5 5.1 4.3 34.5 35.5 34.2 30.1 31.8 30.1 4.6 4.1 4.1 3.7 3.7 3.7 7.4 7.0 7.5 5.9 4.1 5.7 4.6 4.0 5.7 5.8
5.2
0.5
S2.10
10.0
0.0
S2.11
12.1
0.2
S2.12
11.7
0.5
S2.13
7.1
0.8
S2.14
5.9
0.4
S2.15
13.1
0.4
S2.16
3.8
0.5
S2.17
5.0
0.5
S2.18
34.8
0.5
S2.19
30.7
0.8
S2.20
4.3
S2.21
3.7
0.0
S2.22
7.3
0.2
S2.23
5.2
0.8
S2.24
4.8
0.7
S2.25
5.0
0.7
S2.26
-1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -2.0 -1.0 -1.0 -2.0 -1.0 -2.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 0.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -2.0 -2.0 -1.0 -2.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -2.0 -2.0 -2.0 -2.0 -2.0 -2.0 -2.0 -2.0 -1.0 0.0
8.0 8.0 3.0 3.0 3.0 7.0 7.0 6.0 8.0 8.0 9.0 8.0 8.0 8.0 5.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 10.0 10.0 10.0 3.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 27.0 27.0 27.0 25.0 25.0 25.0 2.0 2.0 2.0 1.0 1.0 1.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 2.0 0.0 0.0 2.0 2.0
-1.0 -1.0 -2.0 -1.0 -1.0 -1.0 -2.0 -1.0 -2.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -2.0 -2.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 0.0 -1.0 -1.0 -1.0 -2.0 -2.0 -1.0 -1.0 -2.0 -1.0 -2.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -2.0 -2.0 -2.0 -2.0 -2.0 -2.0 -1.0 -1.0
11.0 11.0 5.1 4.6 5.1 9.3 9.9 8.7 10.0 9.8 10.4 10.4 10.4 10.4 6.7 5.6 6.1 5.1 5.6 5.6 12.0 12.5 12.5 3.9 3.4 3.4 3.6 4.8 4.8 33.6 34.1 34.3 30.1 30.7 30.1 3.4 3.4 3.4 -1.0 -1.0 -1.0 4.4 4.4 5.0 4.6 4.6 4.6 2.3 2.3 3.4 3.1
4.9
0.2
9.3
0.5
10.1
0.2
10.4
0.0
6.1
0.4
5.4
0.2
12.3
0.2
3.6
0.2
4.4
0.6
34.0
0.3
30.3
0.3
3.4
0.0
2.5
0.0
4.6
0.3
4.6
0.0
2.7
0.5
3.5
0.4
52
S2.27
S2.28
S2.29
S2.30
S2.31
S2.32
S2.33
S2.34
S2.35
S2.36
S2.37
S2.38
S2.39
S2.40
S2.41
S2.42
S2.43
-2.0 -2.0 2.0 0.0 -2.0 0.0 -2.0 1.0 1.0 -1.0 -1.0 -2.0 -2.0 1.0 0.0 0.0 -1.0 0.0 1.0 -1.0 -2.0 -1.0 -1.0 -1.0 0.0 -1.0 1.0 -1.0 0.0 -1.0 0.0 -1.0 1.0 0.0 0.0 -1.0 0.0 0.0 2.0 1.0 -1.0 -1.0 -2.0 -1.0 0.0 -1.0 -1.0 -2.0 -2.0 -1.0 -2.0
1.0 2.0 6.0 7.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 6.0 4.0 2.0 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 2.0 2.0 1.0 2.0 3.0 3.0 3.0 47.0 46.0 45.0 6.0 6.0 6.0 5.0 3.0 3.0 6.0 5.0 6.0 5.0 5.0 6.0 4.0 2.0 3.0 6.0 5.0 4.0 2.0 2.0 2.0 2.0
-3.0 -3.0 -1.0 3.0 -1.0 -2.0 0.0 0.0 0.0 3.0 -2.0 -2.0 -2.0 -1.0 -2.0 -1.0 0.0 0.0 -1.0 -1.0 -1.0 -3.0 -1.0 0.0 0.0 -1.0 -1.0 1.0 0.0 0.0 0.0 1.0 1.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.0 2.0 0.0 -1.0 0.0 1.0 -1.0 -2.0 -3.0 -2.0 -2.0 -3.0
4.1 5.2 6.5 6.4 5.2 4.9 4.2 4.2 4.0 5.4 6.3 4.3 4.3 3.3 4.5 4.0 3.9 3.0 2.3 3.3 4.0 3.9 3.5 3.9 3.4 4.5 53.1 53.1 52.0 7.1 6.7 6.6 4.4 3.8 3.3 6.9 5.4 6.5 5.0 4.7 6.1 4.7 3.7 3.7 5.7 6.3 5.8 4.8 4.3 3.8 4.8
6.0
0.6
S2.27
4.4
0.3
S2.28
5.2
0.9
S2.29
4.0
0.5
S2.30
4.1
0.3
S2.31
3.0
0.5
S2.32
3.8
0.2
S2.33
3.9
0.4
S2.34
52.7
0.5
S2.35
6.8
0.2
S2.36
3.8
0.4
S2.37
6.3
0.4
S2.38
5.3
0.6
S2.39
4.0
0.5
S2.40
5.9
0.3
S2.41
4.3
0.4
S2.42
4.8
0.5
S2.43
-1.0 0.0 0.0 0.0 0.0 -1.0 -1.0 -1.0 -2.0 -1.0 -2.0 1.0 -1.0 -1.0 0.0 0.0 -1.0 0.0 1.0 2.0 2.0 2.0 0.0 -1.0 0.0 0.0 1.0 -1.0 1.0 -1.0 0.0 0.0 2.0 1.0 1.0 1.0 0.0 -2.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 0.0 -1.0 -2.0 -1.0 -1.0 -1.0 1.0 1.0 2.0
3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 1.0 1.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 5.0 1.0 1.0 2.0 45.0 44.0 46.0 5.0 7.0 5.0 3.0 2.0 3.0 4.0 3.0 5.0 3.0 4.0 3.0 3.0 2.0 3.0 5.0 4.0 3.0 2.0 3.0 3.0 3.0
0.0 0.0 0.0 -1.0 0.0 -1.0 -1.0 -1.0 0.0 0.0 0.0 1.0 2.0 -1.0 0.0 1.0 2.0 1.0 0.0 -3.0 -2.0 1.0 3.0 -2.0 -2.0 0.0 -1.0 0.0 1.0 1.0 2.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.0 -1.0 1.0 1.0 1.0 -2.0 1.0 -1.0 0.0 2.0 -2.0 -1.0 0.0 -2.0 0.0 -3.0
4.0 3.5 3.5 4.2 3.5 3.6 2.4 2.4 4.4 3.9 4.5 2.2 3.9 4.3 3.4 2.8 2.6 2.6 2.8 2.9 3.7 2.9 4.0 3.0 2.3 2.3 52.0 51.0 52.0 5.5 6.6 5.6 2.3 1.6 2.8 3.3 4.1 5.8 3.5 4.6 5.2 3.2 2.9 3.7 5.1 5.9 5.9 2.6 3.8 3.8 4.2
3.7
0.3
2.8
0.6
4.3
0.3
3.5
0.9
2.9
0.3
2.8
0.1
3.5
0.5
2.5
0.3
51.8
0.3
5.9
0.5
2.2
0.5
4.4
1.0
4.4
0.7
3.3
0.3
5.6
0.4
3.4
0.6
4.4
0.2
53
S2.44
S2.45
S2.46
S2.47
S2.48
S2.49
S2.50
S2.51
S2.52
S2.53
S2.54
S2.55
S2.56
S2.57
S2.58
S2.59
S2.60
-2.0 0.0 -1.0 -1.0 -2.0 -2.0 -2.0 -1.0 1.0 -1.0 -2.0 -2.0 -2.0 -2.0 -1.0 1.0 -1.0 -1.0 0.0 -1.0 -1.0 0.0 -1.0 -1.0 -2.0 -1.0 -2.0 -2.0 -2.0 -1.0 -2.0 -1.0 -1.0 -2.0 -2.0 -2.0 -2.0 -2.0 -2.0 -1.0 -1.0 -1.0 -2.0 -1.0 -2.0 -2.0 -2.0 -2.0 -1.0 -2.0 -1.0
3.0 5.0 2.0 2.0 2.0 3.0 3.0 3.0 1.0 1.0 2.0 11.0 13.0 11.0 29.0 29.0 28.0 4.0 4.0 3.0 7.0 7.0 6.0 7.0 7.0 6.0 15.0 14.0 15.0 8.0 8.0 10.0 31.0 30.0 32.0 8.0 7.0 9.0 16.0 16.0 17.0 17.0 16.0 16.0 9.0 9.0 9.0 10.0 10.0 10.0 13.0
0.0 0.0 -3.0 -1.0 -2.0 0.0 0.0 -1.0 -3.0 -3.0 0.0 -3.0 -1.0 -4.0 2.0 -1.0 0.0 0.0 0.0 -1.0 0.0 0.0 -1.0 -1.0 0.0 -2.0 2.0 -2.0 -2.0 -3.0 0.0 1.0 -2.0 -3.0 -1.0 -3.0 -4.0 -3.0 -3.0 -2.0 -1.0 -3.0 -1.0 -2.0 -2.0 0.0 -1.0 -3.0 -2.0 -3.0 0.0
4.2 5.4 4.7 3.5 4.6 4.6 4.4 4.6 3.0 3.4 3.4 15.2 16.3 15.9 33.2 33.9 33.2 4.7 4.7 4.7 9.0 8.5 8.5 46.4 46.4 46.9 19.6 18.5 19.6 12.7 11.0 12.2 39.4 39.2 40.3 12.4 11.7 13.5 21.8 20.7 21.2 19.9 18.2 18.2 11.9 10.8 11.3 13.9 12.7 13.8 15.1
4.3
0.5
S2.44
4.5
0.1
S2.45
3.3
0.2
S2.46
15.8
0.5
S2.47
33.4
0.3
S2.48
4.7
0.0
S2.49
8.7
0.2
S2.50
46.6
0.2
S2.51
19.2
0.5
S2.52
12.0
0.7
S2.53
39.6
0.5
S2.54
12.5
0.7
S2.55
21.2
0.4
S2.56
18.8
0.8
S2.57
11.3
0.4
S2.58
13.5
0.5
S2.59
15.3
0.3
S2.60
1.0 2.0 -2.0 -2.0 -2.0 1.0 2.0 -2.0 -1.0 -2.0 0.0 0.0 -2.0 0.0 -2.0 -1.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.0 -2.0 0.0 -1.0 0.0 -2.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 0.0 -1.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 0.0 0.0 1.0 1.0 -1.0 0.0 0.0
2.0 4.0 2.0 1.0 0.0 3.0 3.0 1.0 2.0 1.0 1.0 13.0 12.0 13.0 27.0 27.0 27.0 2.0 3.0 2.0 6.0 5.0 3.0 30.0 40.0 35.0 14.0 15.0 15.0 9.0 9.0 9.0 32.0 32.0 32.0 8.0 9.0 9.0 16.0 16.0 16.0 18.0 17.0 17.0 11.0 10.0 11.0 10.0 10.0 10.0 13.0
-4.0 -2.0 1.0 0.0 -4.0 -2.0 -1.0 -2.0 0.0 -2.0 -2.0 -1.0 -1.0 -2.0 -1.0 -1.0 0.0 -3.0 -1.0 -3.0 2.0 2.0 -2.0 0.0 3.0 -2.0 -1.0 -1.0 -1.0 0.0 0.0 -1.0 0.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 0.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0
4.2 4.7 2.7 2.4 3.5 4.0 3.0 3.5 2.8 3.4 2.4 15.3 15.1 15.9 33.2 32.6 31.5 4.3 4.1 4.3 5.3 6.2 5.0 45.8 46.0 44.0 17.3 18.5 18.5 11.7 11.7 11.8 38.6 38.5 37.7 8.8 9.9 9.8 18.8 17.6 17.6 17.7 17.2 17.3 11.3 10.2 11.4 12.1 12.1 11.6 15.1
2.9
0.5
3.5
0.4
2.9
12.12
15.4
0.3
32.4
0.7
4.2
0.1
5.5
0.5
45.3
0.9
18.1
0.6
11.7
0.0
38.3
0.4
9.5
0.5
18.0
0.6
17.4
0.2
11.0
0.5
11.9
0.2
14.6
0.4
54
S2.61
S2.62
S2.63
S2.64
S2.65
S2.66
S2.67
S2.68
S2.69
S2.70
S2.71
S2.72
S2.73
S2.74
S2.75
S2.76
S2.77
0.0 0.0 -1.0 -1.0 -1.0 0.0 -1.0 -1.0 0.0 0.0 -2.0 -1.0 0.0 -2.0 -1.0 0.0 -2.0 -1.0 0.0 -1.0 -1.0 -2.0 -2.0 -1.0 -1.0 0.0 0.0 0.0 1.0 0.0 0.0 1.0 -1.0 -1.0 -2.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.0 -1.0 -1.0 -1.0 2.0 -2.0 -2.0 -2.0 -1.0 -1.0 -2.0 -1.0
13.0 14.0 4.0 3.0 5.0 6.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 6.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 3.0 3.0 9.0 8.0 8.0 8.0 6.0 8.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 7.0 4.0 3.0 3.0 13.0 14.0 14.0 15.0
-1.0 0.0 0.0 -2.0 0.0 0.0 0.0 -3.0 -2.0 -2.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -2.0 -2.0 -1.0 -3.0 -1.0 0.0 0.0 -1.0 1.0 0.0 -1.0 -1.0 2.0 -1.0 -1.0 0.0 1.0 1.0 -1.0 -1.0 -1.0 0.0 0.0 0.0 -1.0 -1.0 0.0 -1.0 1.0 -1.0 0.0 1.0 -1.0 2.0 0.0 0.0
15.2 15.7 4.8 4.9 4.9 6.6 6.1 6.5 5.4 5.3 5.8 6.2 6.7 5.6 5.5 6.7 6.6 5.2 4.9 4.2 9.0 8.0 8.0 8.9 7.2 9.4 4.8 4.2 4.2 4.9 4.3 4.3 5.3 5.2 6.7 5.0 4.4 4.4 4.2 5.5 5.3 5.0 5.5 6.1 5.9 4.2 4.8 16.2 15.4 17.1 18.0
4.9
0.0
S2.61
6.4
0.2
S2.62
5.5
0.2
S2.63
6.2
0.4
S2.64
6.3
0.5
S2.65
4.8
0.4
S2.66
8.5
0.5
S2.67
8.5
0.9
S2.68
4.4
0.3
S2.69
4.5
0.3
S2.70
5.7
0.7
S2.71
4.6
0.3
S2.72
5.0
0.6
S2.73
5.5
0.4
S2.74
5.0
0.7
S2.75
16.2
0.7
S2.76
18.2
0.7
S2.77
-1.0 -1.0 -2.0 -2.0 -2.0 -1.0 -1.0 0.0 0.0 1.0 1.0 0.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 2.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 2.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 0.0 1.0 1.0 0.0 0.0
12.0 12.0 2.0 3.0 3.0 4.0 5.0 5.0 5.0 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 5.0 5.0 5.0 9.0 9.0 8.0 8.0 7.0 7.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 6.0 5.0 6.0 4.0 5.0 5.0 14.0 14.0 14.0 15.0
-1.0 0.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 0.0 0.0 0.0 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 2.0 1.0 1.0 1.0 2.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 0.0 1.0 0.0 1.0
14.6 14.0 3.8 4.8 4.8 5.5 5.3 5.3 5.3 5.3 5.3 5.4 5.8 5.7 5.5 5.5 5.5 4.2 4.2 3.7 8.8 8.8 7.7 6.6 6.6 6.6 4.2 4.2 4.2 4.3 3.8 4.3 4.1 4.1 4.1 4.4 4.4 4.4 3.2 3.2 4.2 5.5 4.4 5.5 4.3 4.3 4.9 16.8 16.9 16.2 16.8
4.5
0.5
5.7
0.2
5.3
0.0
5.6
0.2
5.5
0.0
4.0
0.2
8.4
0.5
6.6
0.0
4.2
0.0
4.1
0.2
4.1
0.0
4.4
0.0
3.5
0.5
5.1
0.5
4.5
0.3
15.6
0.5
16.7
0.3
55
S2.78
S2.79
S2.80
S2.81
S2.82
S2.83
S2.84
S2.85
S2.86
S2.87
S2.88
S2.89
S2.90
S2.91
S2.92
S2.93
S2.94
-2.0 -1.0 -2.0 -1.0 -1.0 0.0 -1.0 -2.0 -2.0 -2.0 -2.0 -1.0 0.0 -1.0 -2.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 0.0 0.0 -1.0 0.0 -2.0 -1.0 -2.0 -1.0 -1.0 -2.0 -1.0 -2.0 -2.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -2.0 -1.0 -1.0 0.0 -2.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 0.0 0.0
15.0 14.0 13.0 13.0 13.0 18.0 19.0 19.0 21.0 21.0 21.0 12.0 12.0 13.0 13.0 12.0 13.0 5.0 6.0 6.0 21.0 21.0 21.0 10.0 10.0 11.0 19.0 17.0 18.0 24.0 23.0 25.0 7.0 7.0 9.0 18.0 18.0 18.0 17.0 18.0 16.0 15.0 15.0 15.0 21.0 20.0 21.0 28.0 26.0 26.0 17.0
-1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 0.0 0.0 0.0 -1.0 -1.0 -1.0 -2.0 0.0 0.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 0.0 -2.0 -2.0 -3.0 -1.0 -2.0 -2.0 -3.0 -2.0 -1.0 -2.0 -2.0 -2.0 -2.0 0.0 -2.0 -3.0 -1.0 -1.0 -1.0 -2.0 -4.0 -2.0 -3.0 -2.0 -2.0 0.0 2.0 -2.0 -1.0 -1.0
19.2 17.5 16.5 15.9 15.9 19.1 20.0 20.0 23.1 23.7 23.6 13.0 13.1 13.5 13.5 12.6 13.6 6.3 5.2 5.2 21.0 22.3 22.4 12.4 12.5 13.7 12.4 12.5 13.7 24.5 23.6 25.9 9.9 9.4 10.4 20.1 20.6 19.6 17.8 18.5 17.0 19.7 19.9 20.0 25.8 24.5 24.4 30.3 31.3 30.1 19.5
16.1
0.3
S2.78
19.9
0.6
S2.79
23.5
0.3
S2.80
13.2
0.4
S2.81
13.2
0.4
S2.82
5.6
0.5
S2.83
21.9
0.6
S2.84
12.9
0.6
S2.85
12.9
0.6
S2.86
24.7
0.9
S2.87
9.9
0.4
S2.88
20.1
0.4
S2.89
17.8
0.6
S2.90
19.9
0.1
S2.91
24.9
0.6
S2.92
30.6
0.5
S2.93
19.4
0.2
S2.94
1.0 1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 0.0 0.0 -1.0 -1.0 -1.0 2.0 2.0 1.0 0.0 1.0 2.0 1.0 -2.0 -1.0 -1.0 -2.0 0.0 -2.0 -1.0 -2.0 -2.0 -2.0 1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -2.0 1.0 -2.0 -2.0 2.0 0.0 -1.0 2.0 -2.0 1.0 -1.0 2.0 -1.0
15.0 15.0 13.0 13.0 13.0 18.0 18.0 18.0 20.0 21.0 20.0 12.0 13.0 13.0 12.0 12.0 12.0 6.0 5.0 6.0 24.0 24.0 25.0 10.0 10.0 9.0 17.0 19.0 17.0 22.0 24.0 24.0 10.0 8.0 8.0 18.0 18.0 17.0 15.0 16.0 15.0 15.0 16.0 16.0 20.0 21.0 20.0 25.0 23.0 27.0 12.0
0.0 1.0 -1.0 -2.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 0.0 0.0 -1.0 -1.0 -3.0 -1.0 0.0 1.0 5.0 3.0 3.0 -1.0 -1.0 -3.0 -1.0 -2.0 -4.0 -1.0 0.0 -1.0 1.0 1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -4.0 -2.0 -3.0 0.0 -2.0 -2.0 -1.0 0.0 1.0 -3.0 -5.0 0.0 -5.0
16.9 16.3 15.9 15.9 15.9 19.6 19.6 19.6 22.1 23.2 22.1 12.6 13.0 13.6 12.6 12.6 12.3 5.9 4.8 5.7 21.0 21.4 22.9 12.0 12.0 12.1 17.3 18.8 19.0 22.1 23.9 24.0 9.4 9.9 9.9 19.6 19.6 18.5 17.6 16.2 17.0 18.7 18.7 19.9 24.0 23.0 23.3 30.7 29.7 29.5 17.6
15.9
0.0
19.6
0.0
22.5
0.5
13.1
0.4
12.5
0.1
5.5
0.5
21.8
0.8
12.3
0.4
18.4
0.8
23.3
0.9
9.7
0.2
19.2
0.5
16.9
0.6
19.1
0.6
23.4
0.4
30.0
0.5
18.3
0.5
56
S2.95
S2.96
S2.97
S2.98
S2.99
S2.100
-1.0 -1.0 -1.0 -2.0 0.0 -1.0 -1.0 0.0 -1.0 -1.0 -1.0 0.0 -1.0 -1.0 0.0 -1.0 -1.0 -2.0 0.0 -1.0
16.0 17.0 24.0 24.0 25.0 11.0 10.0 11.0 21.0 20.0 22.0 19.0 18.0 18.0 18.0 17.0 16.0 13.0 12.0 15.0
-2.0 1.0 -1.0 0.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -3.0 -2.0 0.0 1.0 -1.0 0.0 -1.0 -1.0 0.0 -1.0 -2.0 0.0
19.7 19.1 27.3 27.1 27.9 12.7 11.7 12.3 25.6 24.0 24.9 18.4 19.5 18.4 20.2 19.7 18.1 16.6 15.1 17.7
27.4
0.3
S2.95
12.2
0.4
S2.96
24.8
0.7
S2.97
18.8
0.5
S2.98
19.3
0.9
S2.99
16.5
1.1
S2.100
-1.0 0.0 -2.0 -1.0 -2.0 -1.0 -2.0 -2.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 0.0 -1.0 -1.0
15.0 19.0 23.0 23.0 22.0 10.0 10.0 10.0 20.0 20.0 20.0 17.0 17.0 17.0 16.0 16.0 16.0 12.0 12.0 12.0
-2.0 4.0 -1.0 -2.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 -1.0 0.0 0.0
18.9 18.4 26.7 27.0 25.7 11.7 12.2 12.2 23.3 23.3 23.3 18.0 18.0 18.0 18.6 18.6 18.6 14.3 14.3 14.3
26.5
0.6
12.0
0.2
23.3
0.0
18.0
0.0
18.6
0.0
14.3
0.0
C. Frekuensi Lemah dan Frekuensi Tinggi pada S III. LOW FREKUENSI TITIK S3.1
S3.2
S3.3
S3.4
S3.5
S3.6
S3.7
F.A
S
HIGH FREKUENSI
L.A
NS
R
SD
22.5
23.6
0.9
1.0
18.0
-2.0
18.0
-1.0 0 .0
-2.0
19.0
-2.0
TITIK
S
L.A
NS
R 22.0
6.8
3.1
0.5
8.5
0.3
41.0
0.6
3.5
0.2
4.0
0.5
12.8
0.5
1.0
18.0
1.0
21.2
23.7
1.0
19.0
1.0
22.4
0.0
24.7
1.0
19.0
1.0
22.4
2.0
-2.0
4.4
2.0
4.0
1.0
2.8
-2.0
2.0
-3.0
5.0
1.0
5.0
2.0
3.8
-2.0
2.0
-3.0
4.9
2.0
4.0
1.0
2.7
0.0
6.0
-1.0
8.9
1.0
8.0
2.0
8.6
-1.0
5.0
-1.0
8.1
2.0
8.0
2.0
8.1
-1.0
6.0
-1.0
9.4
1.0
8.0
2.0
8.7
0.0
36.0
-1.0
42.5
2.0
37.0
2.0
40.6
0.0
36.0
-2.0
43.0
2.0
37.0
2.0
40.6
0.0
35.0
-2.0
41.9
1.0
37.0
1.0
41.8
0.1
1.0
-4.0
4.1
2.0
5.0
2.0
3.3
-1.0
1.0
-3.0
3.3
2.0
5.0
2.0
3.3
-1.0
2.0
-1.0
3.3
2.0
5.0
1.0
3.8
1.0
5.0
0.0
5.3
1.0
5.0
2.0
3.9
1.0
4.0
0.0
4.0
1.0
5.0
1.0
4.6
1.0
7.0
2.0
6.2
1.0
4.0
1.0
3.4
1.0
13.0
1.0
13.9
2.0
13.0
1.0
13.4
1.0
12.0
0.0
13.4
1.0
12.0
2.0
12.2
4.8
8.8
42.5
3.6
5.2
13.8
0.3
0.5
0.4
0.4
0.9
0.3
S3.1
F.A
S3.2
S3.3
S3.4
S3.5
S3.6
S3.7
SD
57
S3.8
S3.9
S3.10
S3.11
S3.12
S3.13
S3.14
S3.15
S3.16
S3.17
S3.18
S3.19
S3.20
S3.21
2.0
13.0
0.0
14.1
1.0
12.0
1.0
12.8
2.0
7.0
1.0
8.1
1.0
6.0
1.0
7.4
1.0
8.0
2.0
8.1
2.0
8.0
2.0
7.7
1.0
7.0
1.0
7.4
2.0
8.0
1.0
8.2
1.0
6.0
0.0
6.2
2.0
6.0
1.0
5.1
0.0
5.0
-1.0
6.2
1.0
6.0
1.0
5.6
0.0
5.0
-1.0
6.3
1.0
6.0
2.0
5.1
0.0
5.0
-1.0
6.1
2.0
7.0
2.0
5.5
0.0
5.5
0.0
5.5
-1.0
4.0
-1.0
5.5
-1.0
4.0
-2.0
6.2
-2.0
4.0
-1.0
6.1
8.1
6.2
6.3
0.5
0.0
0.7
S3.8
S3.9
S3.10
0.0
6.0
-1.0
7.2
-1.0
5.0
0.0
6.3
1.0
6.0
1.0
5.8
-2.0
4.0
-1.0
6.3
-1.0
5.0
-2.0
7.6
-1.0
4.0
-2.0
6.4
-2.0
8.0
-1.0
12.3
0.0
9.0
0.0
11.7
-1.0
8.0
0.0
11.1
0.0
9.0
0.0
11.7
-1.0
8.0
-1.0
11.7
0.0
9.0
0.0
11.7
0.1
6.0
-1.0
8.3
0.0
5.0
-1.0
6.7
-2.0
4.0
-3.0
7.7
-1.0
6.0
0.0
7.9
-1.0
6.0
-1.0
8.3
0.0
6.0
0.0
7.1
-1.0
2.0
-1.0
3.3
0.0
2.0
-1.0
2.3
-2.0
2.0
-1.0
3.7
0.0
2.0
-1.0
2.7
-2.0
1.0
-1.0
2.2
0.0
2.0
0.0
2.2
-1.0
3.0
-2.0
5.0
-1.0
4.0
0.0
4.7
-2.0
1.0
-4.0
4.3
0.0
3.0
0.0
3.3
2.0
7.0
3.0
4.7
-1.0
4.0
0.0
4.8
2.0
4.0
0.0
3.6
0.0
3.0
0.0
3.4
1.0
4.0
1.0
3.4
-1.0
3.0
1.0
3.5
1.0
4.0
0.0
4.0
0.0
3.0
1.0
2.9
1.0
40.0
1.0
45.5
0.0
39.0
0.0
45.5
2.0
40.0
1.0
45.0
0.0
39.0
0.0
45.5
1.0
40.0
-1.0
46.8
0.0
39.0
0.0
45.5
0.0
4.0
1.0
3.9
1.0
3.0
1.0
2.3
0.0
3.0
2.0
2.2
0.0
3.0
1.0
2.8
1.0
3.0
1.0
2.3
0.0
3.0
1.0
2.8
1.0
5.0
1.0
4.6
1.0
5.0
1.0
4.6
1.0
7.0
3.0
5.7
1.0
5.0
1.0
4.6
0.0
6.0
3.0
5.2
1.0
5.0
1.0
4.6
1.0
7.0
0.0
7.0
1.0
7.0
1.0
6.4
1.0
7.0
1.0
6.4
1.0
6.0
1.0
5.3
0.0
7.0
1.0
6.9
1.0
7.0
1.0
6.4
-1.0
19.0
-4.0
25.3
1.0
21.0
1.0
22.9
6.6
11.7
8.0
3.1
4.7
3.7
45.8
2.8
5.2
6.8
24.9
0.8
0.5
0.3
0.6
0.3
0.2
0.8
0.8
0.4
0.3
0.3
S3.11
S3.12
S3.13
S3.14
S3.15
S3.16
S3.17
S3.18
S3.19
S3.20
S3.21
8.0
0.2
5.3
0.2
5.7
0.2
6.3
0.1
11.7
0.0
7.2
0.5
2.4
0.2
4.3
0.7
3.3
0.3
45.5
0.0
2.6
0.2
4.6
0.0
6.0
0.5
22.7
0.7
58
S3.22
S3.23
S3.24
S3.25
S3.26
S3.27
S3.28
S3.29
S3.30
S3.31
S3.32
S3.33
S3.34
-1.0
20.0
-2.0
24.7
1.0
20.0
1.0
21.8
-2.0
19.0
-3.0
24.8
-1.0
17.0
0.0
21.6
0.0
21.0
1.0
23.5
1.0
17.0
0.0
20.6
-1.0
16.0
-1.0
21.2
1.0
17.0
1.0
19.9
0.0
15.0
-2.0
20.1
1.0
17.0
0.0
20.6
1.0
5.0
0.0
5.4
1.0
5.0
1.0
4.8
0.0
3.0
-1.0
4.3
1.0
5.0
1.0
4.8
-1.0
3.0
-1.0
4.8
1.0
5.0
1.0
4.8
-2.0
3.0
-1.0
5.1
0.0
5.0
1.0
5.1
0.0
4.0
-1.0
5.2
0.0
5.0
2.0
5.5
0.0
4.0
3.0
6.5
1.0
5.0
0.0
5.2
0.0
6.2
-1.0
7.2
0.0
6.0
1.0
6.0
0.0
6.0
-2.0
7.8
0.0
6.0
1.0
6.0
-1.0
5.0
-1.0
6.6
0.0
6.0
0.0
6.0
-1.0
7.0
-1.0
9.0
0.0
7.0
1.0
7.3
-1.0
8.0
-1.0
10.2
1.0
7.0
0.0
7.5
0.0
6.0
-2.0
8.0
0.0
7.0
1.0
7.3
-1.0
5.0
-1.0
7.1
1.0
6.0
0.0
6.7
-2.0
4.0
-1.0
6.5
1.0
6.0
1.0
6.0
-2.0
6.0
-1.0
8.9
1.0
6.0
1.0
6.0
-2.0
13.0
-1.0
16.7
1.0
14.0
1.0
15.2
-1.0
13.0
-1.0
16.4
1.0
13.0
1.0
14.1
-2.0
12.0
-1.0
15.7
1.0
13.0
1.0
14.1
-1.0
46.0
-1.0
52.7
1.0
48.0
1.0
52.7
-1.0
46.0
-2.0
53.3
1.0
49.0
1.0
53.8
-1.0
47.0
-1.0
53.8
1.0
49.0
2.0
53.2
-2.0
112.0
-3.0
133.7
1.0
115.0
2.0
####
-2.0
112.0
-2.0
132.9
1.0
115.0
1.0
####
-2.0
111.0
-2.0
131.8
1.0
115.0
1.0
####
0.0
18.0
0.0
20.1
1.0
17.0
1.0
17.9
-1.0
17.0
1.0
19.0
0.0
16.0
1.0
17.3
0.0
18.0
0.0
20.1
1.0
17.0
1.0
17.9
-2.0
8.0
3.0
11.0
1.0
9.0
1.0
8.3
-1.0
8.0
-3.0
10.5
0.0
9.0
0.0
9.4
-1.0
8.0
-3.0
10.5
0.0
9.0
1.0
8.8
-1.0
3.0
-2.0
4.9
1.0
5.0
0.0
4.8
2.0
2.0
-2.0
4.3
1.0
5.0
0.0
4.9
0.0
5.0
0.0
5.4
0.0
5.0
1.0
4.8
0.0
65.0
-1.0
77.4
0.0
64.0
0.0
75.5
-1.0
65.0
0.0
77.2
0.0
63.0
0.0
74.3
-1.0
65.0
-1.0
77.9
0.0
63.0
0.0
74.3
21.0
4.8
5.6
7.2
9.1
7.5
16.3
53.3
####
19.7
10.7
4.9
77.5
0.6
0.4
0.6
0.5
0.9
1.0
0.4
0.4
0.8
0.5
0.2
0.4
0.3
S3.22
S3.23
S3.24
S3.25
S3.26
S3.27
S3.28
S3.29
S3.30
S3.31
S3.32
S3.33
S3.34
20.4
0.3
4.8
0.0
5.3
0.2
6.0
0.0
7.4
0.1
6.2
0.3
14.5
0.5
53.2
0.4
####
0.3
17.7
0.3
8.8
0.4
4.8
0.0
75.7
0.6
59 S3.35
S3.36
S3.37
S3.38
S3.39
S3.40
S3.41
S3.42
S3.43
S3.44
S3.45
S3.46
S3.47
S3.48
0.0
3.0
0.0
3.2
0.0
4.0
0.0
0.0
4.0
0.0
1.0
4.0
-1.0
5.0
1.0
4.0
-3.0
-1.0
2.0
-1.0
3.9
0.0
3.0
0.0
3.2
4.3
0.0
3.0
0.0
3.2
4.3
0.0
3.0
0.0
3.2
0.0
3.0
0.0
3.7
6.4
0.0
3.0
0.0
3.7
-3.0
5.0
0.0
3.0
0.0
3.7
2.0
-2.0
4.0
0.0
3.0
0.0
3.4
-2.0
2.0
-2.0
4.5
-1.0
3.0
0.0
3.9
-2.0
3.0
0.0
4.3
0.0
3.0
0.0
3.4
0.0
3.0
0.0
3.4
1.0
4.0
1.0
3.4
0.0
4.0
0.0
4.6
0.0
3.0
0.0
3.4
0.0
3.0
-1.0
4.1
0.0
3.0
-1.0
3.9
0.0
67.0
1.0
78.3
-1.0
65.0
0.0
77.0
-1.0
65.0
-1.0
77.9
-1.0
64.0
-1.0
76.0
-1.0
66.0
1.0
77.8
-1.0
64.0
0.0
76.0
-2.0
3.0
0.0
4.3
-1.0
3.0
0.0
3.8
-2.0
4.0
0.0
5.3
0.0
3.0
-1.0
3.9
-1.0
4.0
1.0
4.2
0.0
3.0
0.0
3.3
-2.0
2.0
-1.0
3.8
0.0
3.0
-1.0
4.0
-1.0
2.0
-2.0
4.0
-1.0
2.0
-1.0
3.4
-2.0
2.0
-2.0
4.5
-1.0
2.0
0.0
2.8
0.0
3.0
0.0
3.2
-1.0
2.0
-1.0
3.2
0.0
2.0
-2.0
3.4
-1.0
1.0
-1.0
2.1
-1.0
3.0
0.0
3.6
-1.0
2.0
-1.0
3.2
1.0
5.0
1.0
4.4
0.0
3.0
-1.0
3.9
2.0
4.0
0.0
3.4
-1.0
3.0
-1.0
4.4
1.0
5.0
0.0
5.0
-1.0
3.0
-1.0
4.4
1.0
6.0
0.0
6.4
-1.0
3.0
-1.0
4.6
1.0
5.0
0.0
5.2
-1.0
4.0
-1.0
5.8
1.0
6.0
1.0
5.8
-1.0
4.0
-1.0
5.8
0.0
5.0
1.0
4.9
-1.0
3.0
-1.0
4.4
2.0
4.0
-1.0
4.0
-1.0
2.0
-1.0
3.3
0.0
5.0
2.0
4.3
-1.0
2.0
-1.0
3.3
2.0
5.0
1.0
3.9
-1.0
2.0
-2.0
3.8
2.0
4.0
0.0
3.3
-1.0
2.0
-1.0
3.2
0.0
4.0
0.0
4.3
-1.0
2.0
-1.0
3.2
2.0
18.0
1.0
17.5
-2.0
15.0
-1.0
16.9
-1.0
17.0
1.0
17.6
-1.0
14.0
-1.0
15.6
1.0
17.0
-1.0
17.8
-1.0
15.0
-1.0
16.7
-1.0
9.0
-2.0
11.6
-1.0
8.0
-1.0
9.9
-1.0
8.0
-3.0
11.1
-1.0
8.0
-1.0
9.9
5.5
4.3
4.0
78.0
4.6
4.1
3.4
4.3
5.8
4.4
3.8
17.6
11.2
0.5
0.7
0.2
0.5
0.2
0.5
0.3
0.2
0.7
0.5
0.4
0.4
0.1
0.3
S3.35
S3.36
S3.37
S3.38
S3.39
S3.40
S3.41
S3.42
S3.43
S3.44
S3.45
S3.46
S3.47
S3.48
3.2
0.0
3.7
0.0
3.6
0.2
3.6
0.2
76.7
0.5
3.7
0.3
3.4
0.5
2.8
0.5
4.2
0.2
5.4
0.6
3.7
0.5
3.4
0.3
16.4
0.6
9.9
0.0
60 -2.0 S3.49
S3.50
8.0
-2.0
11.0
-1.0
8.0
-1.0
9.9
0.0
2.0
1.0
31.2
1.0
29.0
2.0
30.0
-1.0
26.0
-1.0
29.6
-1.0
25.0
-2.0
28.9
1.0
28.0
0.0
30.2
-1.0
25.0
-1.0
28.5
0.0
18.0
0.0
19.1
-1.0
15.0
-1.0
16.9
1.0
20.0
0.0
20.7
-1.0
15.0
-1.0
16.9
0.0
20.0
1.0
20.6
-1.0
15.0
-1.0
16.9
30.5
20.1
0.5
0.7
S3.49
S3.50
29.0
0.5
16.9
0.0
61 S1.37
Lampiran 3. Hasil pengukuran XRF
S1.38
Stasiun 1.
S1.39 S1.40
Stasiun 1 kode S1.1 S1.2 S1.3 S1.4 S1.5 S1.6 S1.7 S1.8 S1.9 S1.10 S1.11 S1.12 S1.13 S1.14 S1.15 S1.16 S1.17 S1.18 S1.19 S1.20 S1.21 S1.22 S1.23 S1.24 S1.25 S1.26 S1.27 S1.28 S1.29 S1.30 S1.31 S1.32 S1.33 S1.34 S1.35 S1.36
Mn (PPM)
Fe (PPM)
26900
461100
13600
564900
14700
386100
3500
183500
9780
128700
12800
454000
7000
560400
1460
184800
5600
165800
3900
370200
12400
435100
22600
684400
9610
438700
16200
628000
24700
773500
3550
225200
9980
408300
7820
512300
28700
706000
27900
678100
40000
335200
39500
576400
16300
217900
59900
165800
15500
559600
6610
370500
15200
358000
58100
162300
79600
93500
85100
88600
15100
157700
18800
165800
112500
95500
100900
616000
106700 107900
101700 497800
depth
S1.41
15
S1.42
30
S1.43
45
S1.44
60
S1.45
75
S1.46
90
S1.47
105
S1.48
120
S1.49
135
S1.50
150
S1.51
165
S1.52
180
S1.53
195
S1.54
210
S1.55
225
S1.56
240
S1.57
255
S1.58
270
S1.59
285
S1.60
300
S1.61
315
S1.62
330
S1.63
345
S1.64
360
S1.65
375
S1.66
390
S1.67
405
S1.68
420
S1.69
435
S1.70
450
S1.71
465
S1.72
480
S1.73
495
S1.74
510
S1.75
525
S1.76
540
S1.77
218600
162300
192300
86600
183000
87000
98800
66800
67400
93500
201700
138700
294600
75100
193200
69400
371000
67000
265800
75400
247200
50800
93400
51800
528700
26000
257400
51800
440600
69400
70100
57800
384300
38500
211600
82300
204400
67300
215600
33100
243500
44100
177900
60300
21400
22800
11300
12500
12800
10800
19300
13800
62800
28300
52100
32400
23100
10600
8550
16300
17100
5680
12100
9330
15600
13100
18200
18300
19700
13100
29400
12800
13400
8500
9000
5330
20900
21800
17100
11200
38300
15700
555 570 585 600 615 630 645 660 675 690 705 720 735 750 765 780 795 810 825 840 855 870 885 900 915 930 945 960 975 990 1005 1020 1035 1050 1065 1080 1095 1110 1125 1140 1155
62 S1.78 S1.79 S1.80 S1.81 S1.82 S1.83 S1.84 S1.85 S1.86 S1.87 S1.88 S1.89 S1.90 S1.91 S1.92 S1.93 S1.94 S1.95 S1.96 S1.97 S1.98 S1.99 S1.100
43800
28300
37800
12200
84800
26600
911600
32900
702900
47400
503400
37500
260600
106000
140400
86900
209500
78000
90600
50100
505200
65900
220700
61600
138600
59700
559800
33400
83700
48600
222400
72400
432700
42600
102300
33100
248100
52800
214800
46400
455000
60900
90200
42100
26500
29000
1170
S2.14
2660
32900
210
S2.15
1040
15900
225
S2.16
3370
21000
240
S2.17
3430
12900
255
S2.18
1290
14100
270
S2.19
1400
12400
285
S2.20
1650
14300
300
S2.21
600
13300
315
S2.22
2070
11200
330
1305 1320
S2.23
5740
14100
345
1335
S2.24
1000
12700
360
1350
S2.25
2430
11600
375
1365
S2.26
2400
11700
390
1380
S2.27
4750
15100
405
1395
S2.28
520
9260
420
1410
S2.29
520
12500
435
1425
S2.30
1550
9870
450
1440
S2.31
2520
12100
465
1455
S2.32
620
7840
480
1470
S2.33
4330
10700
495
1485
S2.34
3260
9850
510
S2.35
4080
15500
525
S2.36
2910
10100
540
S2.37
3700
9510
555
S2.38
9540
8410
570
S2.39
11100
18300
585
1185 1200 1215 1230 1245 1260 1275 1290
1500
Stasiun 2. Stasiun 2 kode
Mn (Ppm)
Fe(Ppm)
depth
S2.1
1110
10600
15
S2.40
990
9960
600
S2.2
540
17600
30
S2.41
2650
10100
615
S2.3
17400
16600
45
S2.42
870
7660
630
S2.4
10200
42800
60
S2.43
1810
9630
645
S2.5
15400
55100
75
S2.44
500
10200
660
S2.6
17600
15800
90
S2.45
930
15900
675
S2.7
1560
21600
105
S2.46
770
11800
690
S2.8
970
57300
120
S2.47
900
13200
705
S2.9
2560
22300
135
S2.48
6920
11500
720
S2.10
1330
10800
150
S2.49
6220
10500
735
S2.11
1840
23900
165
S2.50
6990
10300
750
S2.12
8490
91100
180
S2.51
4540
13200
765
S2.13
3390
33800
195
S2.52
9630
12600
780
63 S2.53
12800
12900
795
S2.92
63300
372800
1380
S2.54
10700
16000
810
S2.93
52300
140100
1395
S2.55
8420
31600
825
S2.94
50300
259100
1410
S2.56
5380
171100
840
S2.95
44000
232500
1425
S2.57
18400
417800
855
S2.96
30300
108000
1440
S2.58
16000
161900
870
S2.97
64600
621100
1455
S2.59
22500
143800
885
S2.98
33900
345400
1470
S2.60
13500
76700
900
S2.99
32500
344900
1485
S2.61
3950
14900
915
S2.100
5820
170700
1500
S2.62
6290
23500
930
S2.63
9190
14300
945
S2.64
12100
22200
960
S2.65
12100
20300
975
S2.66
5080
15100
990
Stasiun 3. Sampel3 Kode
Mn (Ppm)
Fe (Ppm)
1580
12100
S2.67
8330
17500
1005
S3.1
S2.68
6670
47000
1020
S3.2
730
8640
S2.69
5250
14000
1035
S3.3
1030
13600
S2.70
7480
14100
1050
S3.4
2750
13200
S2.71
7630
15200
1065
S3.5
990
9690
S2.72
10100
16900
1080
S3.6
420
11200
9420
1095
S3.7
1710
11600
24000
1110
S3.8
560
11600
11500
1125
S3.9
380
9240
S3.10
640
10000
S3.11
480
12300
S3.12
76900
65800
S3.13
2090
11500
S3.14
420
8280
S3.15
510
10600
S3.16
1500
9330
S3.17
2910
11900
S2.73 S2.74 S2.75
4940 6290 5220
S2.76
8700
17500
1140
S2.77
5270
191500
1155
S2.78
9470
27800
1170
152900
1185
S2.79
14300
S2.80
11500
159300
1200
S2.81
1450
233100
1215
S2.82
7960
182600
1230
S2.83
3300
11900
1245
S2.84
12600
350800
1260
22400
191500
1275
S3.18
S2.85
1590
12300
S2.86
365000
1290
S3.19
35800
3210
9560
S2.87
3070
441600
1305
S3.20
2260
7320
S2.88
8710
127400
1320
S3.21
3770
11600
S2.89
56900
337500
1335
S3.22
7000
13700
S2.90
38100
303100
1350
S3.23
1940
7590
S2.91
53800
321000
1365
S3.24
2120
9370
Depth
15 30 45 60 75 90 105 120 135 150 165 180 195 210 225 240 255 270 285 300 315 330 345 360
64 S3.25
2860
5470
S3.26
4270
19300
S3.27
5660
14500
S3.28
3040
10000
S3.29
1310
8370
S3.30
1330
9370
S3.31
1230
7080
S3.32
1130
4120
S3.33
810
4170
S3.34
2760
12000
S3.35
3320
12000
S3.36
3380
11300
S3.37
3110
6910
S3.38
3250
10800
S3.39
1880
11900
S3.40
1070
7230
S3.41
810
4280
S3.42
560
5730
S3.43
960
4900
S3.44
2210
11400
S3.45
2350
6870
S3.46
4150
8710
S3.47
3000
362500
S3.48
2310
128900
S3.49
1890
119700
S3.50
14300
267700
375 390 405 420 435 450 465 480 495 510 525 540 555 570 585 600 615 630 645 660 675 690 705 720 735 750
65 Lampiran 4. Grafik Pengukuran Suseptibiltas Magnetik, XRF dan Gabungan antara Pengukuran χLF , Mn Dan Fe. A. Grafik pengukuran suseptibiltas magnetik dengan Frekuensi Lemah pada S1. χLf S1 (10-8 m3/kg) 0
50
100
150
200
250
300
0 100 200 300
Kedalaman (Cm)
400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200 1300 1400 1500
Gambar 22. Grafik nilai suseptibiltas magnetik dengan Frekuensi Lemah pada S1. B. Grafik pengukuran suseptibiltas magnetik dengan Frekuensi Lemah pada S2. χLf S2 (10-8 m3/kg) 0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
Kedalaman (cm)
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200 1300 1400 1500
Gambar 23. Grafik nilai suseptibiltas magnetik dengan Frekuensi Lemah pada S2.
66 C. Grafik pengukuran suseptibiltas magnetik dengan Frekuensi Lemah pada S3. χLf S3 (10-8 m3/kg) 0.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
120.0
140.0
0 50 100 150
Kedalaman (cm)
200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750
Gambar 24. Grafik nilai suseptibiltas magnetik dengan Frekuensi Lemah pada S3.
D. Grafik Data XRF Bijih Mangan (Mn) pada S1. Mn (Ppm) 0
200000
400000
600000
800000
1000000
0 100 200 300
Kedalaman (Cm)
400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200 1300 1400 1500
Gambar 25. Kandungan XRF Bijih Mangan (Mn) pada S1.
67 E. Grafik Data XRF Bijih Mangan (Mn) pada S2. Mn (Ppm) 0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
0 100 200 300
Kedalaman (Cm)
400 500 600 700 800 900
1000 1100 1200 1300 1400 1500
Gambar 26. Kandungan XRF Bijih Mangan (Mn) pada S2. F. Grafik Data XRF Bijih Mangan (Mn) pada S3 Mn (Ppm) 0
20000
40000
60000
80000
100000
0 50 100 150
Kedalaman (Cm)
200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750
Gambar 27. Kandungan XRF Bijih Mangan (Mn) pada S3.
.
68 G. Grafik Data XRF Mineral Besi (Fe) pada S1 Fe (Ppm) 0
200000
400000
600000
800000
1000000
0 100 200 300
Kedalaman (Cm)
400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200 1300 1400 1500
Gambar 28. Kandungan mineral Besi (Fe) pada S1 H. Grafik Data XRF Mineral Besi (Fe) pada S2 Fe (Ppm) 0
100000
200000
300000
400000
500000
600000
0 100 200 300
Kedalaman (Cm)
400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200 1300 1400 1500
Gambar 29. Kandungan mineral Besi (Fe) pada S2
700000
69 I. Grafik Data XRF Mineral Besi (Fe) pada S3 Fe (Ppm) 0
100000
200000
300000
400000
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750
Gambar 30. Kandungan mineral Besi (Fe) pada S3 J. Grafik hubungan antara Mn Dan Fe pada S1 Grafik Mn dan Fe 1000000 900000 800000 700000
500000
Mn
400000
Fe
300000 200000 100000
0 1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 51 56 61 66 71 76 81 86 91 96
(PPM)
600000
(Jumlah Sampel)
Gambar 31. hubungan antara Mn Dan Fe pada S1
70 K. Grafik hubungan antara χLF , Mn Dan Fe pada S2 Grafik Mn & Fe 700000 600000
(PPM)
500000
400000 Mn
300000
Fe
200000 100000
1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 51 56 61 66 71 76 81 86 91 96
0 (Jumlah Sampel)
Gambar 32. hubungan antara Mn Dan Fe pada S2 L. Grafik hubungan antara χLF , Mn Dan Fe pada S3 Grafik Mn & Fe 400000 350000 300000
(PPM)
250000 200000
Mn
150000
Fe
100000 50000 0 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 (Jumlah Sampel)
Gambar 33. hubungan antara Mn Dan Fe pada S3
71 Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian A. Observasi Lokasi Pengambilan Sampel
Gambar 34. Observasi lokasi penelitian B. Pengambilan Sampel
Gambar 35. Pengambilan sampel
72 C.
Pengerusan Sampel
Gambar 36. Pengerusan Sampel D. Pengayakan Sampel
Gambar 37. Pengayakan sampel
73 E. Penimbangan Sampel
Gambar 38. Penimbangan sampel F. Pengukuran Suseptibilitas Magnetik Sampel
Gambar 39. Pengukuran Suseptibilitas Magnetik Sampel