TEMA C-LINGUISTIK-C14
ANALISIS REDUCED ADVERBIAL CLAUSES Maria Yosephin Widarti Lestari1, Lukman Nurjaman2 1. Universitas Widyatama Jalan Cikutra 204A Bandung Email:
[email protected] 2. Sony Sugema College Email:
[email protected]
ABSTRAK Penyampaian informasi melalui media cetak memerlukan kemampuan menulis efektif yang mencakup penggunaan unsur-unsur bahasa dari diksi hingga kalimat agar pembaca mudah memahaminya. Sebaliknya, penggunaan struktur bahasa yang rumit dan bertele-tele akan membingungkan pembaca. Salah satu unsur kebahasaan yang sering digunakan adalah bentuk klausa. Namun, penggunaan klausa dengan bentuk yang sama secara terus-menerus memberikan kesan redudansi sehingga diperlukan keragaman bentuk klausa, salah satunya adalah reduced adverbial clauses. Di sisi lain, klausa jenis ini memiliki risiko terjadinya ketidakefektifan dalam penyampaian informasi apabila unsur –unsur bahasa digunakan dengan tidak tepat. Oleh karena itu penulis memfokuskan penelitian ini pada bentuk beserta posisi reduced adverbial clause pada kalimat, peran semantis, dan unsur-unsur klausa yang dihilangkan sebelum klausa itu direduksi. Hasil penelitian menujukkan bahwa bentuk reduced adverbial –ing clause muncul lebih banyak dibanding reduced adverbial –ed clause dan reduced adverbial –ing clause muncul pada semua posisi baik initial, medial, maupun final sedangkan reduced –ed clause muncul hanya pada posisi initial dan final. Untuk peran semantis, hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga jenis peran semantis yang muncul yaitu clause of time, conditional clause, dan reason clause. Adapun unsurunsur yang hilang ialah subjek, verba bantu, dan subordinator meskipun sebagian data menunjukkan bahwa subordinator masih tetap digunakan sedangkan unsur klausa yang mengalami perubahan bentuk ialah verba bentuk non-finite –ing verb. Kata kunci: unsur bahasa, reduced adjective clause, peran semantis
1.
PENDAHULUAN
Penyampaian informasi baik lisan maupun tertulis biasanya menggunakan keragaman unsur-unsur kebahasaan yang mencakup diksi hingga pemilihan struktur bahasa. Keefektifan penyampaian informasi dari segi isi informasinya dan alat penyampaian informasi tersebut yaitu bahasa harus diperhatikan. Penggunaan bahasa yang baik akan berpengaruh terhadap keefektifan penyampaian informasi karena apabila seorang penulis menggunakan struktur bahasa yang rumit dan bertele-tele maka penyampaian informasi menjadi tidak efektif. Unsur pembentuk kebahasaan ini di antaranya ialah klausa dan kalimat. Penggunaan klausa secara baik dan benar akan membentuk kalimat yang baik pula, sehingga penyampaian informasi menjadi mudah untuk dipahami. Salah satu jenis
klause yang sering dipakai adalah klausa adverbial yang memberikan informasi yang lebih lengkap dan terperinci sehingga informasi dapat diberikan secara maksimal. Namun, penggunaan klausa adverbial dengan bentuk yang sama secara terus menerus memberikan kesan redudansi dalam penyampaian informasi. Oleh karena itu diperlukan keragaman bentuk klausa adverbial, salah satunya dengan penggunaan reduced adverbial clause yang merupakan bentuk reduksi klausa yang mengubah klausa bentuk finite clause menjadi nonfinite clause. Dalam bahasa Inggris, terdapat dua klausa yang dapat direduksi yaitu klausa adjektiva dengan menghilangkan relative pronoun dan mengganti verba dengan bentuk present/past participle dan klausa adverbial yang mengubah finite adverbial clause kepada bentuk yang lebih sederhana yaitu non-finite adverbial clause dengan menggunakan participle –ing (present
Seminar Nasional Bahasa 2012 – Fakultas Bahasa Universitas Widyatama 9 Mei 2012-Call for Paper
145
TEMA C-LINGUISTIK-C14
participle) dan –ed (past infinitive, atau verbless.
participle),
Namun demikian, penggunaan reduced adverbial clause sering memiliki risiko terjadinya ketidakefektifan penyampaian informasi sehingga dapat menimbulkan kesalahpahaman. Hal ini dikarenakan, misalnya, dalam proses reduksi, bagian penting yang seharusnya ada menjadi hilang, seperti kata penghubung dan subjek. Fenomena penggunaan reduced adverbial clause ini dapat ditemukan dalam majalah Time yang merupakan majalah mingguan Amerika. Penulis mengambil data dari majalah ini dan memakai sudut pandang sintaksis untuk menganalisis bentuk reduced adverbial clause, struktur klausa yang hilang, dan bentuk sebelum reduksi dan semantis untuk menganalisis peran semantis reduced adverbial clause.
2.
KAJIAN TEORI
2.1 Sintaksis Sintaksis merupakan sistem yang memungkinkan kata-kata saling berkombinasi dalam membentuk kalimat. Hal ini serupa dengan pendapat O’Grady dan Finer yaitu “…Syntax, a system of rules and categories that allows words to be combined to form a sentence” (1989:126). Sintaksis juga merupakan ilmu yang dalam pembahasaannya mencakup struktur pembentukan frasa, klausa, dan kalimat (Miller:2002). Klausa walaupun memiliki subjek dan predikat namun dalam tata bahasa ia merupakan unit yang lebih kecil dari kalimat namun lebih besar dari frasa, morfem, dan kata sesuai dengan pernyataan Crystal (2001) yaitu “Clause a term used in some models of grammar to refer to a unit of grammatical organization smaller than the sentence but larger than phrase, word or morphemes.” Secara mendasar terdapat 2 jenis klausa yaitu klausa bebas dan klausa terikat. Downing dan Locke (2006:13) memaparkan perbedaan antara keduanya yaitu, “An independent clause (indep.cl) is complete in itself, that is, it does not form part of a larger structure, whereas a dependent clause (dep.cl) is typically related to an independent clause.....and all grammatically
independent clauses are finite. Dependent clauses may be finite or non-finite.”. Misalnya dalam kalimat berikut: They locked up the house (indep.cl), before they went on holiday (dep.cl).” Dalam klausa bebas terdapat istilah matrix clause yaitu “Another term for a main clause, a term for a main clause minus the subordinate clause.” Leech (2006:63). Perhatikan kalimat berikut ini; You can drink your orange if you like. Pada kalimat di atas struktur matrix clause adalah you can drink your orange. Namun Leech (2006:63) juga menyatakan bahwa “Although a matrix clause, so defined, is not strictly speaking a clause at all, it is sometimes useful to distinguish it from the material in the subordinate clause.” Ia juga membagi klausa terikat kedalam 4 jenis menurut posisi dan fungsinya dalam kalimat yaitu, Nominal clause, Adverbial clauses, Relative clauses dan Comparative clauses. 2.1.1 Klausa Adverbial Klausa adverbial adalah salah satu jenis dari klausa terikat yang berfungsi sebagai adverbial dalam kalimat. Pernyataan ini selaras dengan yang diungkapkan Greebaum dan Nelson (2002:128) “Adverbial Clauses function as the adverbial element in sentence or clause structure”. Klausa adverbial seperti halnya klausa terikat yang lainnya biasanya diawali dengan subordinator. Mengenai hal ini Leech pun berpendapat bahwa “Most adverbial clauses begin with a conjunction, signaling their link with the main clause” (2006:16). Leech memberikan contoh konjungsi yang biasanya muncul dalam klausa adverbial yaitu when, since, before, after, until, as, while (conjunctions of time); if, unless (conditional conjunctions); although, though (concessive conjunctions); because, as, since (conjunctions of cause or reason) (2006:16-17). 2.1.2 Reduced Adverbial Clause Terdapat dua bentuk adverbial clause yaitu finite adverbial clause dan non-finite adverbial clause. Finite adverbial clause merupakan klausa adverbial yang memiliki unsur klausa seperti subjek dan finite verb sedangkan non-finite adverbial clause merupakan jenis klausa adverbial yang
Seminar Nasional Bahasa 2012 – Fakultas Bahasa Universitas Widyatama 9 Mei 2012-Call for Paper
146
TEMA C-LINGUISTIK-C14
subjek dan elemennya seperti verba bantu dihilangkan. Bentuk non-finite ini biasa disebut reduced adverbial clause. Murcia (1999:498) menyatakan “Some adverbial clauses of time, both initial and final, may appear in subordinate clause in which the subject and sometimes the auxiliary verb seem to have deleted.” Dalam proses reduksi berdasarkan keterangan Murcia di atas dapat dilihat bahwa terdapat beberapa unsur klausa adverbial yang hilang yaitu subjek dan verba bantu. Namun Murcia (1999:501) menambahkan bahwa “Not all adverbial participials retain an adverbial subordinator; in fact, many simply begin with an –ing verb form or an –en verb form.” Dalam menentukan unsur yang hilang terutama subjek dan subordinator, belum ada teori yang secara jelas menerangkan cara untuk mengidentifikasinya karena terkadang peran semantis yang terkandung dalam klausa adverbial tidak jelas apabila dilihat secara sempit. Hal ini diungkapkan Greenbaum (1996:337) “In the absence of a subordinator, the meaning of the adverbial clause in relation to its host clause may be vague when the sentence is viewed in isolation.” Subjek yang hilang dalam klausa adverbial biasanya merupakan subjek pada matrix clause, artinya subjek pada reduced adverbial clause sama dengan subjek pada matrix clause. Hal serupa diungkapkan oleh Greenbaum (1996:337) “If the non-finite or verbless clause does not have a subject, its understood subject is normally interpreted as identical with the subject of the host clause.” Mengenai hal ini Danielson dan Porter (1990) dalam Murcia (1999:502) menyatakan “Participles can usefully be viewed as reduced forms of adverbial clauses; however, they caution that the reduction is grammatically acceptable only if both clauses have the same underlying subject.” Dari keterangan ini dapat disimpulkan bahwa ada sebuah aturan yang menjadi inti yaitu subjek dari klausa adverbial dan klausa utama harus sama untuk dapat dikatakan sebagai reduced adverbial clause. 2.2 Semantik Semantik secara sederhana diartikan sebagai ilmu bahasa yang membahas makna. Hal ini diungkapkan O’Grady et. al. (1989:169)
“…semantics, the study of meaning in human language”. Hal serupa pun diungkapkan Kreidler (1998:3) “Semantics is the systematic study of meaning, and linguistic semantics is the study of how languages organize and express meanings.” Kreidler menambahkan bahwa semantik secara linguistik merupakan ilmu yang membahas bagaimana suatu bahasa dalam menyampaikan dan mengatur suatu makna. Dalam kaitannya dengan reduced adverbial clause, ilmu semantis dapat diterapkan terutama dalam menjelaskan hubungan makna yang dimiliki reduced adverbial clause dan matrix clause-nya. 2.2.1 Peran Semantis Adverbial Clause dan Reduced Adverbial Clause Klausa adverbial memiliki kesamaan fungsi dengan adverbial apabila dilihat berdasarkan peran semantis. Namun berbeda dengan adverbial yang penentuan peran semantisnya dilihat berdasarkan makna yang terkandung dalam bentuk adverbial tersebut seperti frasa perposisi atau adverbia, peran semantis klausa adverbial ditentukan atau dapat dilihat dari subordinator yang menghubungkan klausa adverbial dengan klausa utamanya. Dalam menjelaskan peran semantis yang dimiliki klausa adverbial penulis menggunakan teori Quirk et.al. (1985:10781118) yang membaginya dalam (a) Clause of Time yang ditandai dengan subordinator yaitu, after, as, before, once, since, till, until, when, whenever, while, whilst, now (that), as long as, so long as, as soon as, immediately, directly, (b) Clause of Contingency yang memberikan makna suatu ide atau suatu kemungkinan yang muncul berulang-ulang, seperti when, whenever, once, where, wherever, if, (c) Clause of Place yang secara umum ditandai oleh where atau wherever, where untuk menandai tempat yang spesifik, sedangkan wherever menandai tempat yang tidak spesifik, (d) Conditional Clause yang ditandai dengan if dan unless, (e) Clause of Concession yang biasanya ditandai dengan subordinator although atau yang tidak begitu formal ialah though, (f) Reason Clause yang biasanya ditandai dengan subordinator because and since, dan (g) Clause of Similarity or Comparison yang ditandai dengan subordinator as, as if, dan as though untuk menerangkan nonfinite dan verbless clauses,
Seminar Nasional Bahasa 2012 – Fakultas Bahasa Universitas Widyatama 9 Mei 2012-Call for Paper
147
TEMA C-LINGUISTIK-C14
3. HASIL DAN DISKUSI Data yang berupa reduced adverbial clauses diklasifikasikan menurut bentuk -ed participle clause dan –ing participle clause. Berikut penjelasannya. 3.1 Reduced adverbial –ed participle clause dengan subordinator. Data 1a When compared to the ten year period prior to Order 888, 1996 to 2005 saw the number of new generations added each year increase ........ (Time, 23 Agustus 2010 Halaman 15) Data 1b When 1996 to 2005 was compared to the ten year period prior to Order 888, 1996 to 2005 saw the number of new generations added each year ....... Data 2a Yamada’s top wrestlers shrug when asked about the hallowed nature of sumo. (Time, 23 Agustus 2010 Halaman 21) Data 2b Yamada’s top wrestlers shrug when Yamada’s top wrestlers are asked about the hallowed nature of sumo. Struktur yang digarisbawahi pada data 1a dan 2a menunjukkan bentuk reduced adverbial –ed participle clause. Dikatakan klausa adverbial karena klausa ini memberikan keterangan waktu yang sama antara klausa terikat dan pada matrix clausenya. Hal ini pun diperjelas dengan terdapatnya subordinator ‘when’ pada awal klausa yang merupakan penanda clause of time yang berkategori same time karena matrix clause pada kalimat di atas merupakan durative. Adapun unsur-unsur yang dihilangkan adalah subjek dan verba bantu. Penentuan subjek didasarkan atas attachment rule yang ditandai dengan subjek yang sama pada reduced adverbial clause dan matrix clausenya. Sedangkan verba bantu didasarkan atas subjek yang berupa singula/plural noun dan hubungan waktu antar klausa sesuai dengan tenses yang dipakai.
3.2 Reduced adverbial –ed participle clause tanpa subordinator. Data 3a Launched 16 days apart, the voyagers were intended to fly by only Jupiter and Saturn. (Time, 2 Agustus 2010 Halaman 16) Data 3b After the voyagers were launched 16 days apart, the voyagers were intended to fly by only Jupiter and Saturn Data 4a Blessed with a gift for depicting the kinds of characters and situations that ordinary Chinese flock in their millions to see, Feng has just released his latest blockbuster. Data 4 b Because/Since Feng is blessed with a gift for depicting the kinds of characters and situations that ordinary Chinese flock in their millions to see, Feng has just released his latest blockbuster. Struktur yang digarisbawahi adalah reduced adverbial clause yang berupa adverbial –ed clause dan berposisi initial. Dikatakan klausa adverbial karena memiliki fungsi untuk memberikan keterangan mengenai situasi dalam matrix clause yang muncul setelah situasi waktu pada klausa terikatnya. Peran semantis reduced adverbial clause ini ialah clause of time dan secara spesifik dikategorikan sebagai time after karena situasi waktu pada matrix clause muncul setelah waktu pada klausa adverbial (data 3b), untuk data 4b klausa ini memberikan hubungan sebab akibat yang secara langsung menghubungkan situasi yang terjadi antar klausa tapi lebih memberikan suatu informasi agar kesimpulan situasi pada matix clause mempunyai suatu latar belakang sehingga peran semantisnya ialah indirect reason clause. Bedasarkan bentuk sebelum reduksi klausa adverbial di atas, unsur struktur kalimat yang hilang dalam proses reduksi ialah subordinator yang menunjukkan waktu. Penentuan subordinator didasarkan atas peran semantis yaitu clause of time yang secara spesifik merupakan jenis hubungan waktu time after. Penentuan subjeknya didasarkan atas subjek matrix clause yang berdasarkan attachment rule, subjek klausa terikat sama dengan subjek pada matrix clause Verba bantu diperoleh dengan melihat bentuk subyek dan tenses yang digunakan.
Seminar Nasional Bahasa 2012 – Fakultas Bahasa Universitas Widyatama 9 Mei 2012-Call for Paper
148
TEMA C-LINGUISTIK-C14
Data 5a Given the energy intensity of major point source heat emitters and the propensity for heavy industry to be located among other industrial consumers, suitable retrofit locations will have enough local demand ..... (Time, 23 Agustus 2010 Halaman 15) Data 5b If suitable retrofit locations are given the energy intensity of major point source heat emitters and the propensity for heavy industry to be located among other industrial consumers, suitable retrofit locations will have enough local demand ..... Klausa terikat pada data 5a ini merupakan reduced adverbial clause yang berbentuk – ed dan berposisi initial. Dikatakan klausa adverbial karena klausa ini memberikan keterangan kondisi pada matrix clause hanya dapat terjadi karena kondisi pada klausa terikatnya terpenuhi dan kondisi pada matrix clause merupakan suatu prediksi. Sehingga peran semantis klausa adverbial ini ialah conditional clause. Dari data 5b dapat dilihat ada unsur-unsur klausa yang hilang yaitu subordinator ‘if, subjek ‘suitable retrofit locations’ dan verba bantu ‘are’. Penentuan subordinator ‘if’ didasarkan atas peran semantis yaitu conditional clause. Penentuan subjek berdasarkan attachment rule sehingga subjek pada reduced adverbial clause sama dengan subjek pada matrix clause-nya yaitu ‘suitable retrofit locations’, dan penentuan verba bantu ‘are’ didasarkan atas subjek yang berupa plural noun dan hubungan waktu antara klausanya dimana waktu pada matrix clause-nya merupakan future tense sehingga situasi waktu yang sesuai dengan situasi waktu matrix clause ialah present tense. 3.3 Reduced adverbial –ing participle clause dengan subordinator Data 6a She is relentlessly on message ......... and even after meeting her, one leaves with little sense of who she is. (Time, 2 Agustus 2010 Halaman 38) Data 6b … after one meets her, one leaves with little sense of who she is. Data 7a I ask him if this sort of ......... is something
that he has developed since serving as mayor of Oakland and attorney general. (Time, 2 Agustus 2010 Halaman 38) Data 7b I ask him if this sort of ....... is something that he has developed since he served as mayor of Oakland and attorney general. Data 8a When telling a story about someone kissing someone else’s hand, Robbins kisses my hand. Data 8b When Robbins is telling a story about someone kissing someone else’s hand, Robbins kisses my hand. Data 6, 7 dan 8 merupakan kalimat yang mempunyai reduced adverbial clause yang berbentuk –ing dengan posisi yang berbeda yaitu medial, final, dan initial serta situasi yang berbeda pula yaitu clause of time yang secara spesifik dikategorikan time after (data 6 dan 7) dan same time (data 8). Adapun unsur klausa yang hilang yaitu subjek ‘one’ (6b), ‘he’ (7b) dan Robbins (8b). Penentuan subjek pun didasarkan atas attachment rule yang menyatakan subjek pada klausa terikat dan pada matrix clausenya sama. Sedangkan unsur yang mengalami perubahan adalah verba yang ditentukan berdasarkan tenses yang digunakan. Subordinator pada tiap kalimat masih tetap dipertahankan untuk memperjelas hubungan waktu antar klausa. 3.4 Reduced adverbial –ed participle clause tanpa subordinator Data 9a They might be living with their parents, saving their salaries for designer handbags. (Time, 2 Agustus 2010 Halaman 25) Data 9b They might be living with their parents, while they saved their salaries for designer handbags. Data 10a Reading his quotes now, you’re struck by two things. (Time, 23 Agustus 2010 Halaman 36) Data 10b (When) (you) (read) his quotes now, you’re struck by two things. Data 9 dan 10 merupakan kalimat yang mempunyai klausa terikat reduced
Seminar Nasional Bahasa 2012 – Fakultas Bahasa Universitas Widyatama 9 Mei 2012-Call for Paper
149
TEMA C-LINGUISTIK-C14
adverbial clause berbentuk –ing, berposisi initial (9a) dan final (10a) dan situasi waktu antara klausa terikat dan matrix clause yang terjadi bersamaan sehingga peran semantis reduced adverbial clause ini ialah clause of time dan secara spesifik dikategorikan sebagai same time. Adapun unsur klausa yang hilang ialah subordinator ‘while’(9b), ‘when’(10b), dan subjek ‘they’(9b), ‘you’(10b) sedangkan unsur klausa yang berubah ialah ‘saving’ yang menjadi ‘saved’ (9b) dan ‘reading’ yang berubah menjadi ‘read’ (10b). Penentuan subordinator ini berdasarkan atas hubungan antara klausa terikat dan matrix clause-nya yaitu clause of time yang secara spesifik dikategorikan same time. Untuk menentukan subjek, dilakukan berdasarkan attachment rule yang menyatakan bahwa subjek pada matrix clause merupakan subjek pada klausa terikatnya. Perubahan bentuk verba mengikuti perubahan jenis klausa, yaitu saat diubah ke bentuk finite adverbial clause, secara grammatikal non-finite verb dalam reduced adverbial clause tersebut berubah ke bentuk finite dan bentuk finitenya berdasarkan tense pada matrix clause yaitu past tense untuk data 9b dan present tense untuk data 10b.
4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis terhadap reduced adverbial clause pada majalah Time bulan Agustus 2010 yang terdiri dari tiga edisi, edisi 2 Agustus 2010, 16 Agustus 2010, dan 23 Agustus 2010, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu, 1. Bentuk reduced adverbial clause yang –ed maupun –ing muncul baik dengan subordinator maupun tanpa subordinator. 2. Pada reduced adverbial –ing clause, posisi reduced adverbial clause terdapat di semua posisi baik initial, medial, maupun final, sedangkan pada reduced adverbial –ed clause hanya muncul pada posisi final dan medial. 3. Peran semantis yang muncul ada tiga jenis yaitu clause of time, conditional clause, dan reason clause. 4. Unsur-unsur klausa yang hilang dalam reduced adverbial clause yaitu subjek
5.
dan verba bantu pada reduced adverbial –ed clause dan reduced adverbial –ing clause terutama yang mengandung progressive tense. Sedangkan subordinator pada beberapa data masih dipertahankan sedangkan pada data lainnya hilang. Sedangkan unsur-unsur klausa yang berubah ialah finite verb yang diubah ke bentuk non-finite –ing verb terutama pada data berupa reduced adverbial – ing clause.
5. DAFTAR PUSTAKA [1]. Downing, Angela dan Philip Locke. 2006. English Grammar: A University Course. Oxon: Routledge. [2]. Greenbaum, Sydney dan Gelard Nelson. 2002. An Introduction to English Grammar. New York: Longman [3]. Greenbaum, Sydney. 1996. The Oxford English Grammar. Oxford: Oxford University Press [4]. Huddleston, Rodney dan Geoffrey K. Pullum. 2005. A Student’s Introduction to English Grammar. Cambridge: Cambridge University Press [5]. Kreidler, Chrales W.. 1998. An Introduction to English Semantics. London: Routledge [6]. Leech, Geoffrey. 2006. A Glossary of English Grammar. Edinburg University Press [7]. Miller, Jim. 2002. An Introduction to English Syntax. Edinburg: Edinburg University Press [8]. Murcia, Marianne, et. al. 1999. The Grammar Book. Heinle & Einle Publisher [9]. O’Grady, William, et. al. 1989. Contemporary Linguistics: An Introduction. New York: St. Martin Press [10]. Quirk, Randolph, et. al. 1985. A Comprehensive Grammar of English Language. New York: Longman [11]. Radford, Andrew. 2004. English Syntax: An Introduction. Cambridge: Cambridge University Press [12]. Saeed, John I.. 2003. Semantics. Massachusetts: Blackwell Publishing Ltd.
Seminar Nasional Bahasa 2012 – Fakultas Bahasa Universitas Widyatama 9 Mei 2012-Call for Paper
150