ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM PENILAIAN KINERJA PADA CV. RIDHO HASANI JAYA DI SAMARINDA Darminto STIE Muhammadiyah Samarinda ABSTRACT Company leadership is necessary to know the situation and development of the company's financial and evaluate the lead. By conducting the analysis of financial statements, the leadership and management will be able to know the progress of the financial condition and results - results that have been achieved from times past and ongoing, taking credit policy, the party who is also very interested in the analysis is nothing other than the creditor , is to know the extent to which the credibility of the company to be given a loan. The formulation of the problem in the study is "What had passed assessment of financial performance on the CV. Ridho Hasani Jaya Samarinda in 2011 compared to the previous year in 2010? ". Purpose of this study was to determine the assessment of financial performance on CV Ridho Hasani Jaya in Samarinda seen from the analysis of financial ratios in 2010 and 2011. Understanding Financial Management is the activity of owners and management companies to obtain capital resources are cheap-cheap and use them as effective, as efficient and productive as possible to make a profit. The ratio used in this study is liquidity, Solvency and profitability. The analysis tools are liquidity ratios, solvency, and profitability. Research conducted on the financial statements of the company in the form of Balance Sheet and Income Statement period January 1 to December 31, 2010 and 2011. From the analysis and discussion in accordance with the data that have been obtained show that the level of overall liquidity and solvency ratios from year to year has increased, which means the company is able to pay off all debts, both long term and short term. In terms of profitability, in the year 2010 to 2011 has increased 48.49%, from 34.79% to 83.28% for capital, while economic capital Profitability also increased by 4.61% from 78.33% (2010) to 82.93% (2011). Keywords :Finance ratio, liquidity, solvency, profitability. PENDAHULUAN
perbankan
Latar Belakang
Kalimantan Timur sendiri sebagai salah
Perekonomian
Indonesia
saat
dan
fasilitas
lainnya.Di
satu Provinsi terkaya di Indonesia telah
sekarang ini telah berada dalam tahap
menunjukkan
pertumbuhan atau perkembangan, yang
yang
didukung oleh kebijakan – kebijakan
perekonomian, terbukti dengan makin
pemerintah di berbagai bidang seperti
maraknya pembangunan
sangat
tingkat baik
perkembangan dalam
hal
sarana dan
prasarana di provinsi ini. Dukungan dari
Bankaltim sebagai kreditor dalam hal
perbankan terhadap sektor perekonomian
pembiayaan,
juga merupakan salah satu pendukung
operasional perluasan dalam kegiatan
suksesnya
perencanaan
melakukan usaha.
perkembangan, dengan adanya kebijakan
Kebutuhan
proses
yang
digunakan
modal
untuk
kerja
tiap
yang diberikan oleh pemerintah kepada
periode berbeda–beda tergantung pada
perbankan, maka perbankan dapat lebih
kegiatan
leluasa memberikan kebijakan kredit
dilaksanakan, yaitu evaluasi nilai suatu
kepada para pengusaha, baik sektor
kegiatan yang akan dilaksanakan. Dari
kecil, menengah, maupun di sektor atas.
tahun 2010 hingga tahun 2011 dilihat
Hal ini juga merupakan umpan yang
dari nilai kegiatan yang dilaksanakan
cukup menarik bagi investor untuk
maka tiap tahun selalu terjadi fluktuasi
datang dan menanamkan
modalnyadi
nilai omset yang berdampak terhadap
perusahaan lokal yang ada di Samarinda.
laba yang diperoleh perusahaan. Namun
CV. Ridho Hasani Jaya telah melaksanakan
membutuhkan
yang
analisis
tengah
lebih
kegiatan
mendalam terhadap efektivitas modal
perdagangan jenis barang dan jasa
kerja yang ada pada perusahaan, sejauh
meliputi : A/P/SC mekanik, elektrikal
mana
listrik, A/P/SC komputer, alat tulis
perusahaan, baik terhadap kemampuan
kantor
percetakan,
perusahaan dalam mendapatkan laba,
pergudangan, konveksi elektronik, jasa
maupun kemampuan perusahaan dalam
telekomunikasi,
memenuhi kewajiban jangka pendek
&
beberapa
kita
perusahaan
barang
A/P/SC
perabotan
rumah tangga, juga menjadi kontraktor dalampembangunan
–
dampaknya
terhadap
kinerja
maupun jangka panjang.
pembangunan
Pimpinan perusahaansangat perlu
gedung berskala besar, namun juga
untuk
sebagai
dibidang
perkembangan finansial dari perusahaan
pembangunan lainnya . Saat ini kegiatan
yang dipimpinnya. Dengan mengadakan
yang sedang dalam tahap pengerjaan
analisa laporan finansial, pimpinan dan
diantaranyaadalahkegiatan
manajemen
penyedia
barang elektronik
jasa
pengadaan
mengetahui
akan
keadaan
dapat
dan
mengetahui
komputer kota
perkembangan keadaan keuangan serta
Bangun, Kutai Kartanegara. Hingga saat
hasil – hasil yang telah dicapai dari
sekarang iniCV. Ridho Hasani Jaya
waktu – waktu yang lalu dan yang
Samarindamasih
sedang berjalan, dari penelitian ini pula
menjadi
rekanan
pimpinan dapat mengambil kebijakan
Adapun yang menjadi rumusan
kredit, dari rasio yang dihasilkan oleh
masalah dalam penelitian ini adalah:“
perhitungan likuiditas, rentabilitas dan
Bagaimana Penilaian Kinerja Keuangan
solvabilitas pimpinan dan manajemen
Pada CV. Ridho Hasani Jaya Samarinda
dapat
Tahun
mengukur
kemampuan
2011
dibandingkan
Tahun
perusahaan untuk membayar kembali
Sebelumnya ?”
hutangnya ditambah beban – beban
Tujuan Penelitian
bunganya. Dan pihak lain yang juga
1. Untuk mengetahui kinerja perusahaan
sangat berkepentingan terhadap analisis
dilihat dari analisis rasio keuangan
ini tidak lain adalah kreditur, yaitu untuk
perusahaan
mengetahui sejauh mana kredibilitas
dibandingkan dengan periode tahun
perusahaan untuk diberikan pinjaman.
sebelumnya yaitu pada tahun 2010,
pada
tahun
2011
Mengevaluasi mengenai biaya –
dalam menghasilkan laba perusahaan
biaya yang selama ini telah dikeluarkan
(rentabilitas) serta kemampuan dalam
oleh perusahaan, juga kondisi hutang dan
melunasi
piutang
jangka
perusahaan,
sehingga
dari
penelitian ini kita dapat mengevaluasi pos
–
pos
perbaikan
yang
dimaksud
manajemen
untuk
keuangan
perusahaan.
kewajiban pendek
maupun
dalam jangka
panjang (likuiditas dan solvabilitas). 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
besar
kecil
rasio
keuangan pada CV. Ridho Hasani
Oleh karena hingga sekarang
JayaSamarinda.
perusahaan belum pernah meneliti dan
Manfaat Penelitian
ingin melakukan analisis mendalam
1. Sebagai
mengenai
baik
kondisi
keuangan
dalam
perusahaan dan mengetahui kemampuan
syarat
melaksanakan
utama
di
pengabdian
dalam Tri
Dharma Perguruan Tinggi.
peusahaan untuk memenuhi kewajiban –
2. Sebagai bahan pertimbangan dan
kewajibannya serta kemampuan dalam
informasi bagi perusahaan dalam
menghasilkan
menentukan kebijaksanaan pada masa
laba
bagi
perusahaan
maka penulis mencoba untuk melakukan penelitian pada CV. Ridho Hasani Jaya
yang akan datang. 3. Sebagai penerapan teori yang telah
Samarinda.
diperoleh dari pengalaman mengajar
Rumusan Masalah
untuk meningkatkan kemampuan dan
pengetahuan
khususnya
dalam
keilmuan dan penelitian.
kegiatan
perencanaan,
pengelolaan,
pengaturan, perhitungan, analisis dan
TINJAUAN PUSTAKA
pengendalian kegiatan keuangan.”
a. Pengertian Manajemen
2. Ruang Lingkup Manajemen
Sebelum kita membahas teori
Keuangan
rasio perusahaan, terlebih dahulu kita
Berkembangnya tekhnologi dan
bahas pengertian tentang manajemen
informasi
serta laporan keuangan.
berkembang pula tugas dan tanggung
1. Pengertian Manajemen Keuangan
jawab
Menurut
Sutrisno
(2009:19)
sekarang
seorang
ini
membuat
manajer.Dulu,
tugas
manajer mungkin hanya mencari sumber
dalam bukunya “ Manajemen Keuangan
modal
“. Teori Konsep dan Aplikasi disebutkan
memanfaatkannya
bahwa pengertian manajemen keuangan
bagi
adalah sebagai berikut :“ Manajemen
sekarang, seorang manajer dituntut untuk
keuangan
mampu
atau
sering
disebut
bagi
perusahaan
tujuan
dan
seefisien
mungkin
perusahaan.
Namun
mengelola
dana
dalam
pembelanjaan dapat diartikan sebagai
perusahaan dengan baik sehingga dapat
semua
yang
memperoleh hasil yang mungkin lebih
bersangkutan dengan usaha – usaha
dari yang direncanakan oleh perusahaan,
mendapatkan dana perusahaan dengan
dalam hal ini seorang manajer harus
biaya yang murah serta usaha untuk
mampu mempertahankan aktiva, alokasi
menggunakan dan mengalokasikan dana
dana terhadap berbagai macam kegiatan
tersebut secara efisien.”
dari kegiatan, pengukuran hasil dan
aktivitas
perusahaan
Manajemen aktivitas
pemilik
Keuangan dan
adalah
manajemen
masing – masing kegiatan, penumpukan dana
dalam
perusahaan untuk memperoleh sumber
pemeliharaan
modal yang semurah-murahnya dan
rasional.
menggunakannya se-efektif, se-efisien, seproduktif
mungkin
untuk
menghasilkan laba. Menurut
perusahaan struktur
Husnan
capital
yang
Keuangan merupakan satu fungsi dari
suatu
perusahaan
memperhatikan Suad
serta
didalam,
dari
pada dalam
yang
aliran dan
kedalam
(2010:114) dalam bukunya Manajemen
perusahaan.Peran
Keuangan
tidak saja diperlukan oleh perusahaan
manajemen
I,
disebutkan
keuangan
bahwa
menyangkut
yang
bergerak
manajer
uang
dalam
keuangan
bidang
perdagangan dan industri, tetapi disetiap bidang usaha dalam masyarakat. Seorang dituntut
manajer
untuk
Setiap bertujuan
perusahaan
haruslah
memaksimalkan
kekayaan
keuangan
pemegang saham. Tujuan ini tidak hanya
suatu
merupakan kepentingan bagi pemegang
memiliki
keterampilan dan pengetahuan tentang
saham
bagaimana menganalisa investasi dan
memberikan
surat – surat berharga. Seorang investor
masyarakat. Ini akan terjadi apabila
perlu
dan
sumberdaya – sumberdaya yang langka
karakteristik dari surat–surat berharga,
diarahkan ke pemanfaatan yang paling
mengukur tingkat resiko dari setiap
produktif dalam menciptakan kekayaan.
investasi
harga
Memaksimalkan Kekayaan Pemegang
saham tersebut di masa depan.Dalam
Saham, yang dilakukan tidak lain adalah
analisis
memodifikasi
mempelajari
dan
peraturan
memperkirakan
ini
diharapkan
mampu
semata,
tetapi
manfaat
tujuan
juga
akan
terbaik
bagi
memaksimalkan
membantu investor dalam mengurangi
keuntungan agar mampu menghadapi
resiko
perubahan
dan
menaikkan
hasil
dari
lingkungan
operasi
pembelian saham.
kompleks.”
3. Tujuan Perusahaan
4. Pengertian Modal Kerja
Keberadaan
perusahaan
Setiap
dalam suatu kehidupan dapat dibenarkan
membutuhkan
terutama
karena
efisiensi
membelanjai operasinya sehari – hari,
ekonomis
yang
diperolehnya,
misalkan untuk memberikan persekot
dibandingkan
suatu
alasan dapat
kerja
untuk
pembelian bahan mentah, membayar
sendiri–
upah buruh, gaji pegawai dan lain
sendiri. Karena alasan ini maka suatu
sebagainya, dimana uang atau dana yang
perusahaan bertindak sebagai satu unit
telah dikeluarkan itu diharapkan akan
–
kembali lagi masuk kedalam perusahaan
tujuan
dalam waktu yang pendek melalui hasil
yang
dijalankan
modal
selalu
oleh
seseorang
jika
perusahaan
yang
bertindak
ekonomi
yang
dimiliki
individu.
Karakteristik
individu dari
semacam ini adalah memaksimalkan
penjualan
keuntungan
pemilik
masuk yang berasal dari penjualan
perusahaan. Dengan kata lain tujuan
produk tersebut akan segera dikeluarkan
perusahaan
lagi
ekonomi
adalah
dari
memaksimalkan
produksinya.
untuk
Uang
membiayai
yang
operasi
keuntungan moneter kepada pemegang
selanjutnya. Dengan demikian maka
saham perusahaan.
dana
tersebut
akan
terus
menerus
berputar
setiap
periodenya
selama
–
Dasar
Dasar
Analisis
Laporan
hidupnya perusahaan. Mengenai konsep
Keuangan,menyebutkan bahwa Analisa
modal kerja ini, Bambang Riyanto
laporan Keuangan adalah :“ Suatu alat
(2010:157-160) dalam bukunya Dasar –
yang dapat dipergunakan untuk membuat
Dasar
Perusahaan
suatu keputusan antara lain mengenai
disebutkan bahwa terdapat beberapa
rencana–rencana perluasan perusahaan,
konsep modal kerja yang terdiri dari: a)
penanaman modal (investasi), pencarian
Konsep
sumber–sumber
Pembelanjaan
Kuantitatif,
b)
Konsep
Kualitatif, c) Konsep Fungsional.
bukunya
Analisa
operasi
perusahaan, dan lain–lain.”
Menurut S. Munawir (2009:122) dalam
dana
Laporan
–
Pihak
pihak
yang
berkepentingan atas perkembangan suatu
Keuangan, disebutkan bahwa pengertian
perusahaan
modal adalah sebagai bertikut :“ Modal
mengetahui
adalah merupakan hak atau bagian yang
perusahaan tersebut. Pihak – pihak yang
ditujukan dalam kas modal (modal
berkepentingan
saham), surplus dan laba yang ditahan,
adalah :Pimpinan perusahaan, Kreditor,
atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki
Investor,
terhadap seluruh hutang – hutangnya.”
digunakan untuk pertimbangan kenaikan
5. Pengertian Laporan Keuangan
gaji, bonus dan lain–lain, Akuntan
Setiap kepentingan keuangan
unsur
yang
terhadap
perkembangan
perusahaan
mengetahui
memiliki
sangat
kondisi
perlu
keuangan
sangat
perlu
kondisi
tersebut
Pemerintah,
untuk keuangan
antara
lain,
Karyawan,
public. Sebenarnya
analisis
dan
interprestasi laporan keuangan adalah merupakan
suatu
tahap
terakhirdari
perusahaan tersebut. Laporan keuangan
serangkaian empat tahap dalam proses
tidak hanya berfungsi
sebagai alat
penyusunan ikhtisar keuangan yang kita
penguji tetapi juga sebagai dasar untuk
kenal sebagai berikut : a) Analisis atau
menentukan
posisi
jenis – jenis transaksi b) Mencatat
keuangan perusahaan, dan dari hasil
transaksi tersebut dalam buku harian,
analisis tersebut pihak – pihak yang
buku besar dan penyusunan kertas kerja
berkepentingan
c) Penyusunan ikhtisar
atau
menilai
mengambil
suatu
keputusan. Menurut Tunggal,(2010:179)
Analisis Amin dalam
Widjaja bukunya
keuangan.
dan
keuangan d)
interprestasi
ikhtisar
Laporan keuangan sendiri terdiri
Neraca adalah suatu laporan
dari 3 macam laporan:
sistematis tentang aktiva, hutang serta
a. Laporan Laba Rugi
modal dari suatu perusahaan pada suatu
Laporan laba rugi merupakan
saat tertentu. Jadi tujuan neraca adalah
suatu laporan yang sistematis tentang
untuk menunjukkan posisi keuangan
penghasilan,
yang
suatu perusahaan pada suatu tanggal
selama
tertentu, biasanya pada waktu tutup buku
periode tertentu. Walaupun belum ada
dan ditentukan sisanya pada suatu akhir
keseragaman mengenai laporan laba rugi
tahun fiskal atau tahun kalender. Neraca
di berbagai perusahaan, namun secara
sendiri terdiri dari 3 bagian, yaitu :
umum gambaran dari laporan laba rugi
1. Aktiva, terdiri dari aktiva lancar
diperoleh
biaya
suatu
laba
rugi
perusahaan
adalah sebagai berikut :
berupa uang kas dan aktiva lainnya
1. Bagian yang pertama menunjukkan
yang diharapkan dapat dicairkan atau
penghasilan yang diperoleh dari
ditukarkan menjadi uang tunai ,
usaha pokok perusahaan (penjualan
dijual
barang dagangan atau memberikan
periode berikutnya. Serta aktiva
jasa) diikuti dengan harga pokok dari
tidak
barang
mempunyai masa penggunaan yang
yang
dijual
sehingga
diperoleh laba kotor.
atau
lancar
dikonsumsi
yaitu
aktiva
dalam
yang
relatif panjang, dalam arti tidak akan
2. Bagian kedua menunjukkan biaya
habis dipakai dalam satu siklus
operasional yang terdiri dari biaya
operasi perusahaan atau satu tahun
penjualan
dan tidak dapat segera dijadikan kas.
dan
biaya
umum/administrasi.
2. Hutang,
yaitu
semua
kewajiban
3. Bagian ketiga menunjukkan hasil –
perusahaan pada pihak ketiga yang
hasil yang diperoleh di operasi
belum dipenuhi, hutang merupakan
pokok perusahaan, yang diikuti biaya
sumber dana atau modal perusahaan
– biaya yang terjadi diluar usaha
yang berasal dari kreditor.Hutang
pokok perusahaan.
juga dibedakan menjadi dua, yaitu
4. Bagian keempat menunjukkan laba
hutang lancar dan hutang jangka
atau rugi yang incidental sehingga
panjang.
akhirnya
kewajiban perusahaan yang harus
diperoleh
laba
sebelum pajak penghasilan. b. Neraca
bersih
Hutang
lancar
yaitu
diselesaikan dalam waktu 1 tahun, sedangkan hutang jangka panjang
adalah kewajiban perusahaan yang
keputusan
jatuh temponya lebih dari satu tahun
banyaknya pihak-pihak ekstern yang
sejak tanggal penyusunan neraca.
masing-masing memiliki kepentingan
3. Modal, yaitu menggambarkan bagian pemilik
perusahaan
dominan,
mengingat
yang berbeda.
atau
Informasi
keuangan
yang
kekayaan(aktiva) perusahaan, yang
dihasilkan akuntansi keuangan tidak
diukur dengan menghitung selisih
terbatas pada laporan keuangan saja.
antara
Tetapi
aktiva
dikurangi
dengan
hutang.
termasuk
informasi
c. Laporan Perubahan Modal Laporan
ini
lain,
keuangan
juga baik
maupun
informasi-
yang
bersifat
tidak.
Semua
menunjukkan
informasi yang dihasilkan suatu sistem
sumber dan penggunaan dana serta
akuntansi disebut informasi akuntansi.
alasan – alasan yang menyebabkan
Walaupun diharapkan bermanfaat dalam
perubahan modal perusahaan pada suatu
pengambilan keputusan ekonomi, namun
periode.
informasi keuangan bukan satu-satunya
6. Tujuan Laporan Keuangan
informasi yang diperlukan. Pengambilan
Tujuan utama laporan keuangan
keputusan ekonomi dipengaruhi banyak
adalah menyediakan informasi keuangan
faktor,
mengenai suatu badan usaha kepada
politik dan prospek industri. Secara
pihak-pihak berkepentingan. Informasi
khusus Prinsip Akuntansi Indonesia
tersebut
menyebutkan tujuan laporan keuangan
digunakan
pertimbangan
sebagai
dalam
bahan
pengambilan
keputusan ekonomi.Akuntansi keuangan
misalnya
keadaan
ekonomi,
berikut ini: a. Memberikan
keuangan
dipercaya
mengenai
biasanya lebih menitikberatkan pada
yang
penyediaan informasi kepada pihak-
aktiva, kewajiban dan modal suatu
pihak diluar perusahaan. Pihak-pihak ini
perusahaan.
tidak dapat secara bebas memperoleh
dapat
informasi
b. Memberikan
informasi yang diperlukan dari badan
yang
usaha
perubahan
yang
bersangkutan.
Mereka
dapat
informasi
keuangan
dipercaya
mengenai
aktiva
netto
terpaksa harus menggunakan informasi
dikurangi
yang
manajemen
perusahaan yang timbul dari kegiatan
perusahaan. Identifikasi pemakai laporan
usaha dalam rangka memperoleh
keuangan diperlukan untuk pengambil
laba.
disediakan
pihak
kewajiban)
(aktiva suatu
c. Memberikan yang
informasi
membantu
keuangan
para
pemakai
beberapa periode atau beberapa saat sehingga
akan
diketahui
laporan keuangan dalam menaksir
perkembangannya. Metode horizontal ini
potensi
disebut pula sebagai metode analisis
perusahaan
menghasilkan
laba.
dinamis.Bambang Riyanto (2010:162)
d. Memberikan
informasi
penting
dalam
bukunya
–
Dasar
Dasar
lainya mengenai perubahan aktiva
Pembelanjaan Perusahaanmenyebutkan
dan
perusahaan
bahwa salah satu cara untuk melakukan
seperti informasi mengenai aktivitas
analisis dan juga digunakan penulis
pembiayaan dan investasi.
sebagai
kewajiban
e. Untuk
sutu
mengungkapakan
mungkin
informasi
berhubungan keuangan
lain
dengan
yang
relevan
kebutuhan
pemakai
keuangan,
seperti
dasar
teori
adalah
:“
sejauh
Membandingkan rasio sekarang (present
yang
ratio) dengan rasio – rasio dari waktu –
laporan
waktu yang lalu (ratio historis) atau
untuk
dengan rasio- rasio yang diperkirakan
laporan
untuk waktu – waktu yang akan datang
informasi
mengenai kebijakan akuntansi yang
dari perusahaan yang sama.” a. Likuiditas
dianut perusahaan.
Menurut
7. Analisa Rasio Keuangan
Bambang
Riyanto
(2010:164) dalam bukunya Dasar–Dasar
Salah satu cara untuk melakukan
Pembelanjaan
Perusahaan
pengertian
analisis laporan keuangan adalah dengan
likuiditas adalah :“ Kemampuan suatu
cara
perusahaan untuk memenuhi kewajiban
mempelajari
hubungan
antara
berbagai pos – pos laporan keuangan itu,
finansialnya. “ Kemampuan
yaitu hubungan antara pos yang satu
membayar”
bagi
dengan pos yang lain yang diukur
suatu perusahaan apabila “ kekuatan
dengan rasio.
membayar”-nya
Dalam laporan
menganalisis
keuangan
mengunakan yaituanalisis
perusahaan
dengan
suatu
besarnya
dapat
semua
dua cara,
vertikal
dan
horizontal.Analisiskeuangan
horizontal
adalah
analisis
dengan mengadakan
perbandingan laporan keuangan untuk
adalah
sehingga kewajiban
dapat
demikian memenuhi
finansiilnya
yang
segera harus dipenuhi. Dalam hal ini perusahaan harus memperhatikan
apakah
perusahaan
dapat
memenuhi
pembayaran–pembayaran
yang
setiap
saat
diperlukan untuk kelancaran jalannya
yaitu : a) Rentabilitas Ekonomi dan b)
perusahaan.Likuiditas badan usaha dapat
Rentabilitas Modal Sendiri
diketahui dari neraca pada suatu saat antara
lain
dengan
perbandingan
antara
membandingkan
jumlah laba yang tersedia bagi pemilik
disatu pihak
modal sendiri disatu pihak dengan
jumlah aktiva lancar
dengan hutang lancar dilain pihak. Rasio
Adalah
likuiditas
jumlah modal sendiri yang menghasilkan
menunjukkan
laba tersebut di lain pihak. Atau dengan
tingkat kemudahan relatif suatu aktiva
kata lain dapat dikatakan rentabilitas
untuk segera dikonversikan kedalam kas
modal sendiri adalah kemampuan suatu
dengan sedikit atau tanpa penurunan
perusahaan dengan modal sendiri yang
nilai, serta tingkat kepastian tentang
bekerja didalam nya untuk menghasilkan
jumlah kas yang dapat diperoleh.
keuntungan. Laba yang diperhitungkan
b. Solvabilitas
untuk menghitung rentabilitas modal
Menurut
Bambang
Riyanto
sendiri
adalah
laba
usaha
setelah
(2010:99) dalam bukunya (Dasar –
dikurangi dengan bunga modal asing dan
Dasar
pajak
Pembelanjaan
Perusahaanpengertian solvabilitas adalah :“
Kemampuan
memenuhi
atau
perseroan
atau
income
Sedangkan modal yang diperhitungkan
perusahaan
untuk
hanyalah modal sendiri yang bekerja di
membayar
semua
dalam perusahaan.
hutang–hutangnya (baik jangka panjang
METODE PENELITIAN
maupun jangka pendek).”
Tekhnik Pengumpulan Data
c. Rentabilitas
1. Penelitian
Rentabilitas
tax.
suatu
perusahaan
research),
Lapangan dimana
(field
work
–
data
data
menunjukkan perbandingan antara laba
dikumpulkan dengan cara sebagai
dengan
berikut :
aktiva
atau
modal
yang
menghasilkan laba tersebut. Menurut
a. Observasi,
yaitu
penulis
Alex S. Nitisemito(2009:111) dijelaskan
mengadakan pengamatan secara
bahwa
langsung ke objek penelitian
:“
Rentabilitas
adalah
kemampuan suatu perusahaan untuk
untuk
menghasilkan keuntungan dibandingkan
secara lebih akurat mengenai
dengan modal yang digunakan dan
keadaan
dinyatakan
umum.
dalam
prosentase.
“Rentabilitas terdiri dari dua macam,
mendapatkan
perusahaan
informasi
secara
b. Wawancara,
yaitu
penulis
mengadakan wawancara dengan beberapa bagian yang ada di
b. Quick Rasio
dalam perusahaan itu dan juga mengadakan wawancara dengan pimpinan
perusahaannya
agar
c. Cash Rasio
lebih memperjelas keadaan yang diteliti pada masing – masing
d. Working Capital to Asset Rasio
bagian. c. Pertanyaan
tertulis,
dimana
penulis disini membagikan daftar pertanyaan secara tertulis untuk di
isi,
sehingga
didapatkan
data
lebih
2. Solvabilitas a.
Rasio Modal dengan Aktiva
b.
Rasio
yang
tersusun
sistematis. 2. Penelitian
Modal
dengan
Aktiva
Aktiva
Tetap
dengan
Tetap
Kepustakaan
(library
research), yaitu untuk mendapatkan konsep
–
konsep
teori
yang
c.
berhubungan dengan masalah yang
Rasio
Hutang Jangka Panjang
diteliti Alat Analisis dan Pengujian Hipotesis Untuk melakukan analisis rasio
d.
Rasio Hutang Jangka Panjang dengan Modal Sendiri
keuangan perusahaan, yaitu likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas tahun 2011 pada CV. Ridho Hasani Jaya Samarinda yang dibandingkan dengan tahun 2010, maka
penulis
perhitungan
menggunakan
yang
diberikan
a. Current Rasio
antara
Hutang
dengan
Hutang
dengan
oleh
bukunya Dasar – Dasar Pembelanjaan
1. Likuiditas
Rasio
Modal Sendiri
rasio
Bambang Riyanto (2010:168) dalam
Perusahaansebagai berikut :
e.
f.
Rasio Aktiva
antara
3. Rentabilitas a.
b.
Jumlah
Modal
Sendiri
=
Rentabilitas Ekonomi
Rp 649.200.100,00, Jumlah Hutang dan
=
Modal = Rp 1.201.200.100,00 Laporan Laba Rugi CV. Ridho
Rentabilitas Modal Sendiri
Hasani Jaya
=
Samarinda Periode 31
Desember 2011: Pendapatan
=
Rp
Operasional
=
HASIL PENELITIAN
3.400.000.000,00,
Laporan Keuangan
(Rp 2.330.000.000,00), Jumlah Laba
Berikut
akan
disajikan
data
Bruto Usaha = Rp
1.070.000.000,00,
laporan keuangan CV. Ridho Hasani
Jumlah
Jaya Samarinda duatahun
156.471.000,00), Jumlah Laba Sebelum
2010 dan
Biaya-
Biaya
=
(Rp
2011:
Bunga dan Pajak = Rp 1.058.029.000,00,
Laporan Laba Rugi CV. Ridho Hasani
Biaya Bunga Bank (14%) =
Jaya Samarinda Periode 31 Desember
126.963.488,00), Laba Sebelum Pajak =
2010
:
Pendapatan
3.880.500.000,00,
(Rp
=
Rp
Rp931.065.520,00, Jumlah Pajak = (Rp
Operasional
=(Rp
599.600.000,00), Laba Bersih Setelah
2.666.000.000,00),Jumlah Laba Bruto
Pajak = Rp 331.465.520,00
Usaha = Rp 1.214.500.000,00, Jumlah
Sedangkan untuk Neraca Periode
Biaya- Biaya = (Rp 129.110.000,00),
31 Desember 2010 pada CV. Ridho
Jumlah Laba Sebelum Bunga dan Pajak
Hasani Jaya Samarinda: Jumlah Aktiva
= Rp940.890.000,00, Biaya Bunga Bank
Lancar = Rp 1.964.000.000,00, Jumlah
(14%)
Aktiva Tetap = Rp
=(Rp
112.906.800,00),
Sebelum Pajak = Rp
Laba
688.200.000,00,
827.983.200,00,
Jumlah Aktiva = Rp 1.275.800.000,00,
Jumlah Pajak = (Rp 572.130.000,00),
Jumlah Passiva = Rp 877.800.000,00,
Laba
Jumlah
Bersih
Setelah
Pajak
=
Rp
225.853.200,00
Modal
Sendiri
=
Rp.
398.000.000,00, Jumlah Hutang dan
Sedangkan untuk Neraca Periode
Modal = Rp 1.275.800.000,00
31 Desember 2010 pada CV. Ridho Hasani Jaya Samarinda: Jumlah Aktiva
HASIL DAN PEMBAHASAN
Lancar = Rp 1.870.400.000,00, Jumlah
HASIL ANALISIS
Aktiva
Tetap
=Rp
669.199.900,00,
Jumlah Aktiva = Rp 1.201.200.100,00, Jumlah Passiva = Rp 552.000.000,00,
Dari
penelitian
yang
telah
dilakukan, telah didapatkan data – data yang digunakan untuk menghitung rasio
– rasio dari likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas.
Untuk
menyelesaikan
permasalahan pada bab terdahulu dan menguji
hipotesis
yang
3. Rasio RentabilitasCV. Ridho Hasani Jaya di Samarinda Tahun 2010 a. Rentabilitas Modal Sendiri =
telah
34,79 %
dikemukakan, maka penulis mencoba
b. Rentabilitas Ekonomis = 78,33 %
melakukan analisis terhadap data laporan
4. Rasio LikuiditasCV. Ridho Hasani
keuangan yang telah ada berupa rasio
Jaya di Samarinda Tahun 2011
likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas
a. Current Ratio = 263,55 %
pada tahun 2010 dan 2011, maka di
b. Cash Ratio = 179,23 %
dapat hasil analisis:
c. Quick (Acid Test Ratio) = 828,61
1. Rasio Likuiditas CV. Ridho Hasani Jaya di Samarinda Tahun 2010
% d. Working Capital to Asset Ratio =
a. Current Ratio= 434,99 %
95,53 %
b. Cash Ratio = 290,79 %
5. Rasio Solvabilitas CV. Ridho Hasani
c. Quick ( Acid Test Ratio )= 374,512 %
Jaya di Samarinda Tahun 2011 a.
d. Working Capital to Asset Ratio= 119,91 %
29,50 % b.
2. Rasio Solvabilitas CV. Ridho Hasani Jaya di Samarinda Tahun 2010
c.
Aktiva
Tetap
Jangka
dengan
Panjang
=
182,84 %
b. Rasio Modal dengan Aktiva tetap
d.
= 94,89 %
Rasio Hutang Jangka Panjang dengan Modal Sendiri = 35,23
Aktiva
Tetap
dengan
Hutang Jangka Panjang = 548,52
% e.
%
Rasio antara Hutang dengan Modal Sendiri = 233,21 %
d. Rasio Hutang Jangka Panjang
f.
dengan Modal Sendiri = 19,21 % antara
Hutang dengan
Modal = 86,93 % f. Rasio antara Hutang dengan Aktiva = 45,95 %
Rasio Hutang
52,86 %
e. Rasio
Rasio Modal dengan Aktiva Tetap = 54,69 %
a. Rasio Modal dengan Aktiva =
c. Rasio
Rasio Modal dengan Aktiva =
Rasio antara Hutang dengan Aktiva = 68,80 %
6. Rasio Rentabilitas CV. Ridho Hasani Jaya di Samarinda Tahun 2011 a.
Rentabilitas Modal Sendiri = 83,28 %
b.
Rentabilitas Ekonomis = 82,93
sebesar Rp 1,79. Kas dalam
%
perusahaan untuk
PEMBAHASAN Dari uraian hasil analisis yang telah disajikan di atas oleh penulis, maka akan disajikan pula pembahasan sebagai
masih
menjamin
mencukupi keseluruhan
hutang lancar dalam perusahaan dalam 3 tahun terakhir. c. Quick (Acid Test Ratio)
berikut :
Dilihat dari perhitungan cash
1.
Rasio LikuiditasCV. Ridho Hasani
ratio, maka dapat dipastikan
Jaya di Samarinda
bahwa pada perhitungan quick
a. Current Ratio
(acid test rasio) aktiva yang
Current ratio, yaitu perbandingan
dipergunakan
antara
yang
piutang akan dapat menjamin
dijaminkan untuk hutang lancar.
keseluruhan nilai hutang lancar
Pada
Rp
dalam perusahaan, tahun 2010
1,00hutang lancar dijamin oleh
sebesar Rp 3,75 dan tahun 2011
aktiva lancar sebesar Rp 4,34.
sebesar Rp 2,29.
aktiva
lancar
tahun
2010setiap
Bahkan pada tahun 2011 setiap
yaitu
kas
dan
d. Working Capital to Asset Ratio
Rp 1,00hutang lancar dijamin
Nilai likuiditas atau modal kerja
oleh aktiva lancar sebesar Rp
neto yang ada dalam perusahaan
2,64. Hal ini menunjukkan bahwa
dapat kita lihat dari perhitungan
aktiva
tersedia
analisis working capital to asset
diperusahaan lebih dari cukup
ratio, tahun 2010 sebesar 1,20 %
untuk membayar hutang lancar.
dan tahun 2011 sebesar 0,96 %.
lancar
yang
b. Cash Ratio
2. Rasio SolvabilitasCV. Ridho Hasani
Kas merupakan aktiva lancar
Jaya di Samarinda
dalam perusahaan yang paling
a. Rasio Modal dengan Aktiva
cepat untuk
dapat
digunakan,
pembelanjaan
baik
maupun
Rasio ini menujukkan modal sendiri
yang
dimiliki
oleh
untuk pembayaran hutang. Dalam
perusahaan dibandingkan dengan
hal perhitungan cash ratio yang
total aktiva dalam perusahaan,
dijaminkan
tahun 2010 sebesar 52,86 %, dan
hutang
untuk
lancar,
membayar
tahun
2010
sebesar Rp 2,91 dan tahun 2011
tahun 2011 sebesar 29,50 %.
a.
Rasio
Modal
dengan
diharuskan
perusahaan
Tetap
membayar
keseluruhan
Modal sendiri dalam perusahaan
kewajiban
pada
panjangnya
tahun
Aktiva
2010
persentasinya
adalah
berkurang
total
b.
maka
jangka kekurangan
sebesar 0,17 % dapat diambil dari
aktiva tetap yaitu sebesar 94,89 % dan itu berarti nilai 5,11 % nya
hutang
aktiva lancar. c.
Rasio Hutang Jangka Panjang
berasal dari aktiva lancar. Tahun
dengan Modal Sendiri
2011
juga
Rasio ini menunjukkan seberapa
berkurang adalah sebesar 54,69
besar persentase dari setiap Rp
% yang artinya 45,31 % berasal
1,00 dalam modal sendiri yang
dari aktiva lancar.
digunakan
persentasinya
Rasio
Aktiva
Tetap
dengan
untuk
menjamin
besarnya hutang jangka panjang.
Hutang Jangka Panjang
nilai modal sendiri digunakan
Pada analisis rasio ini, hasilnya
untuk
akan dapat terlihat seberapa besar
hutang jangka panjang adalah
persentase aktiva tetap yang akan
dari besar modal sendiri,
digunakan
setiap Rp 1,00 menjamin nilai
untuk
menjamin
Tahun
besarnya
hutang
tahun 2010 tiap Rp 1,00hutang
sebesar Rp 0,19 dan pada tahun
jangka panjang dijamin oleh
2011
aktiva tetap Rp 548,52 sedangkan
sebesar Rp 0,35. d.
Tahun
dari
hutang jangka panjang, pada
pada tahun 2011 dapat dilihat
lancar.
2010
mengalami
2010
kenaikan
Rasio Antara Hutang dengan
terjadi penurunan walaupun tidak
Modal Sendiri
nampak drastis. Pada tahun 2011
Total hutang pada perusahaan,
setiap
baik itu hutang lancar maupun
Rp
panjang
1,00hutangjangka
hanya
oleh
hutang jangka panjang adalah
aktiva tetap sebesar Rp 0.83.
setiap Rp 0,98 bagian dari Rp
Pada periode ini dikarenakan
1,00 modal sendiri digunakan
pada perhitungan likuiditas masih
untuk
memiliki selisih surplus yang
keseluruhan hutang. Pada tahun
nilainya cukup tinggi padatiap –
2010 sebesar Rp 0,87 dan tahun
tiap
2011 sebesar Rp 2,33.
rasio,
dijamin
maka
apabila
menjamin
total
e.
Rasio Antara Hutang dengan
memperoleh
pendapatan.
Aktiva
Sehingga
laba
Didalam rasio ini, persentase
dihasilkan dari modal sendiri
nilai hutang keseluruhan akan
dalam
dapat terlihat perbandingannya
minim.
dengan total aktiva dari bagian
Pada
Rp 1,00 total aktiva digunakan
mengalami peningkatan, selain
untuk
efektifitas
menjamin
hutang.
Tahun
nilai 2010
total
tingkat
perusahaan
tahun
yang
sangatlah
2011
kembali
penggunaan
dana
sebesar
dalam perusahaan yang cukup
45,95 % dan tahun 2011 sebesar
baik, dengan adanya pinjaman
68,80 %.
modal dari BPD Kaltim yang ikut
3. Rasio RentabilitasCV. Ridho Hasani
andil dalam pencapaian omset
Jaya di Samarinda
sehingga tahun 2011 laba yang
a. Rentabilitas Modal Sendiri
dihasilkan dari modal sendiri
Rentabilitas modal sendiri pada
mengalami
tahun
cukup signifikan.
2010
mengalami
penurunan drastis sebesar 34,79
peningkatan
yang
b. Rentabilitas Ekonomis
% menjadi 83,28 % pada tahun
Seperti
2008 dan kembali mengalami
dihasilkan oleh rentabilitas modal
kenaikan
2011
sendiri, maka pada rentabilitas
menjadi 48,49 %. Hal ini tidak
modal ekonomis dari informasi
sesuai dengan
pihak manajemen tahun 2009 ke
yang
pada
hipotesis awal
menyebutkan
rentabilitas maupun
tahun
baik
modal
mengalami
bahwa ekonomis
sendiri
kenaikan
halnya
tahun
2010
penurunan
dan
rasio
yang
mengalami mengalami
akan
kenaikan kembali yang cukup
terus
signifikan pada tahun 2011.
menerus.
Tahun 2010 rentabilitas ekonomi
Setelah ditelaah dan dianalisis
adalah sebesar 78,33 % dan tahun
pada rentabilitas modal sendiri
2011
tahun
mengalami
Mengalami kenaikkan persentasi
penurunan, hal ini disebabkan
rasio tahun 2010 seperti yang
tidak efektifnya dana yang ada
telah dikemukakan adalah karena
diperusahaan digunakan untuk
meningkatnya omset, serta dana
2010
sebesar
82,93
%.
dalam
perusahaan
penggunaanya
yang
yang
efektif.
Tahun 2011 mengalami kenaikan kembali, selain
kegiatan yang
dikerjakan
meningkat
dibandingkan sebelumnya,
2
periode
perusahaan
maka penulis akan membuat kesimpulan sebagai berikut : 1. Sampai pada analisis likuiditas dan solvabilitas,
menunjukkan
bahwa
perusahaan berada dalam kondisi yang likuid dan solvabel.
juga
2. Tingkat likuiditas perusahaan dari
mendapatkan bantuan tambahan
tahun 2010 dan 2011 menunjukkan
modal dari pihak ketiga, yaitu
rasio yang sangat baik, baik dari
BPD
Rp
analisis rasio current ratio, cash
10.600.000,00 sehingga modal
ratio, quick acid test ratio, maupun
asing dalam perusahaan yang
working
tadinya
Perusahaan
disimpulkan
melunasi
seluruh
kaltim
sebesar
hanya
sebesar
122..000.000,00
Rp
menjadiRp
capital
to
asset
ratio. mampu
kewajiban
132.600.000,00. Hal ini sangat
lancarnya, karena dari rasio yang
berpengaruh untuk meningkatkan
dihasilkan
kembali
keberadaan hutang lancar secara
kemampuan
menghasilkan perusahaan.
laba Karena
bagi apabila
perusahaan hanya mengandalkan
dapat
keseluruhan
terlihat
mampu
bahwa
menjamin
hutang lancar. 3. Tingkat solvabilitas perusahaan juga
modal sendiri, persentase rasio
menunjukkan
rentabilitas mengalami kenaikan
aktiva , baik aktiva tetap maupun
sebesar 48,49 %(83,28 % - 34,79
aktiva
%)
menjamin keseluruhan hutang jangka
sedangkan
dengan
bahwa
lancar
apabila
keseluruhan
mampu
diminta
untuk
menggunakan tambahan modal
panjang,
asing maka rasio yang dihasilkan
melunasi. Walaupun pada tahun
mengalami kenaikan sebesar 4,61
2010 dalam analisis rasio hutang
%.
jangka panjang dengan aktiva tetap
KESIMPULAN DAN SARAN
hasilnya
KESIMPULAN
kekurangan sebesar 0,17 % dapat
Setelah analisis dan pembahasan yang dilakukan penulis pada CV. Ridho Hasani Jaya Samarinda bab terdahulu,
dibawah100
%
untuk
namun
diambil dari aktiva lancar. 4. Dari analisis rasio likuiditas dan solvabilitas
perusahaan,
terbukti
bahwa
hipotesis
yang
telah
BPD
Kaltim
sebesar
Rp
dikemukakan di bab terdahulu secara
10.600.000,00, perusahaan bergerak
umum dapat diterima. Bahwa rasio
untuk memperoleh omset yang lebih
likuiditas dan solvabilitas perusahaan
tinggi dibandingkan tahun 2010, dan
menunjukkan peningkatan di tiap
untuk tahun 2010rentabilitas yang
tahunnya. Setiap Rp
1,00hutang
dihasilkan dari rasio modal sendiri
lancar dan hutang jangka panjang
adalah 83,28 % sedangkan tahun
dalam perusahaan dapat dijamin oleh
2011dari
keberadaan aktiva dalam perusahaan.
sebesar 78,33 % menjadi 82,93 %.
Lebih
telah
Menunjukan tingkat keefektifan atau
bab
ekonimis penggunaan modaldalam
sebelumnya.Rasio rentabilitas modal
perusahaan , terutama kesempatan
sendiri
perolehan pinjaman danadari pihak
lengkap
rasionya
ditampilkan
pada
tahun
2010ke
2011
mengalami kenaikan sebesar 48,49
rentabilitas
ekonomis
ketiga.
% yaitu dari 34,79 % menjadi 83,28
SARAN
%, rentabilitas modal ekonomis juga
1. Hingga penelitian ini dilakukan,
mengalami kenaikan sebesar 4,61 %
perusahaan
yaitu sebesar
menetapkan
78,33 % menjadi
belum rasio
yang
pernah menjadi
82,93 %. Hal ini membuktikan
standar ukuran efisiensi modal dan
bahwa hipotesis yang dikemukakan
aktiva dalam perusahaan, seharusnya
diawal
dapat
perusahaan dapat membuat standar
hipotesis
rasio dalam perhitungan likuiditas,
diawal disebutkan bahwa analisis
solvabilitas dan rentabilitas, agar
kinerja keuangan dari tahun ketahun
perhitungan efektifitas penggunaan
menunjukkan hasil yang baik, namun
modal dalam perusahaan tidak hanya
dari hasil penelitian diketahui bahwa
diukur dari banyaknya jaminan yang
rentabilitas tahun 2010 mengalami
diperoleh dari aktiva untuk menjamin
kenaikan
hutang, serta rasio bunga bank dalam
tidak
dikatakan
sepenuhnya
benar.
meningkatnya
yang
Pada
diakibatkan omset
dan
rentabilitas, namun juga memiliki
penggunaan modal dalam perusahaan
standar khusus yang dapat dijadikan
yang efektif.
standar internal perusahaan dalam
5. Pada tahun 2011 setelah memperoleh bantuan tambahan pinjaman dari
efektifitas penggunaan modal dalam perusahaan.
2. Dalam kurun waktu belakangan ini, perusahaan
lebih
fokus
kepada
pengerjaan atau pengadaan barang beruapa
computer
instansi
atau
Kalimantan
ke
dinas
berbagai
di
Timur.
porvinsi
Diharapkan
dalam waktu kedepan perusahaan dapat
melakukan
pengembangan
usaha kepada berbagai kegiatan, agar peningkatan dipertahankan
omset dan
dapat
meningkatkan
efektifitas dan efisiensi penggunaan dana dalam perusahaan. 3. Rasio
likuiditas
dan
solvabilitas
perusahaan dari tahun 2010 hingga 2011 menunjukan rasio yang sangat aman untuk menjamin keberadaan hutang dalam perusahaan. Namun dilihat dari rasio rentabilitasnya, terutama rentabilitas tahun 2011 yang mengalami kenaikan, tetapi perlu diadakan evaluasi secara terus menerus untuk mengetahui sejauh mana keefektifan penggunaan dana tersebut dalam perusahaan. 4. Perlu
dijadikan
referensi
bagi
perusahaan, yaitu perubahan periode pembukuan (akuntansi) perusahaan. Selama
ini
periode
akuntansi
dilakukan setiap akhir tahun, namun untuk
memperketat
pengawasan
keuangan perusahaan maka perlu diadakan
perubahan
periode
akuntansi yang sebelumnya per tahun menjadi minimal per semester. DAFTAR PUSTAKA AMIN WIDJAJA TUNGGAL, 2010, Dasar–Dasar Analisis Laporan Keuangan,Rineka Cipta, Jakarta ALEX
S. NITISEMITO, 2009, Pembelanjaan Perusahaan, Ghalia Indonesia, Jakarta
ARTHUR J. KEOWN, JOHN D. MARTIN, J. WILLIAM PETTY, DAVID F. SCOTT JR, 2008, Manajemen Keuangan, Indeks, Jakarta BAMBANG RIYANTO, 2010, Dasar– Dasar Pembelanjaan Perusahaan, BPFE, Yogyakarta MOCH. MUSCLIH, 2010, Manajemen Keuangan Modern, Bumi Aksara, Jakarta. SUTRISNO, 2009, Keuangan, Yogyakarta
Manajemen Indonesia,
S. MUNAWIR, 2009, Analisa Laporan Keuangan, Liberty, Yogyakarta SUAD HUSNAN, 2010, Manajemen Keuangan, BPFE, Yogyakarta.