semanTIK, Vol.2, No.2, Jul-Des 2016, pp. 177-188 ISSN: 2502-8928 (Online)
177
ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) PADA LAYANAN VIDEO STREAMING YANG MENGGUNAKAN PROTOKOL RTMP (REAL TIME MESSAGING PROTOCOL) Anisa Sangsari*1, Isnawaty2, LM. Fid Aksara3 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo, Kendari e-mail : *
[email protected],
[email protected],
[email protected] *1,2,3
Abstrak Video streaming merupakan teknologi yang sering digunakan ketika menonton video di internet tanpa harus mengunduh video tersebut untuk menontonnya. Beberapa permasalahan yang mempengaruhi performansi dari video streaming, seperti laju transmisi yang lambat dan kualitas video yang kurang jernih, sehingga dibutuhkan QoS (Quality of Service) yang baik pada sisi streaming server. Protokol yang digunakan untuk mengukur QoS dari video streaming salah satunya menggunakan RTMP (Real Time Messaging Protocol), yang didesain untuk performa tinggi dalam transmisi audio, video dan data. Dengan memanfaatkan aplikasi red5 yang merupakan sebuah server streaming open source berbasis Java yang mendukung streaming audio, video dan shared object. Hasil penelitian ini, berupa hasil pengujian parameter dari video on demand dan video live streaming dengan membandingkan 2 client yang meliputi throughput, packet loss, delay dan jitter yang diukur dengan menggunakan aplikasi wireshark. Untuk semua pengujian nilai QoS yang dihasilkan dari data yang diteliti berada pada nilai yang sangat baik berdasarkan pada kategori nilai TIPHON. Kata kunci— Video Streaming, RTMP, red5, QoS, Video on Demand, Video Live Streaming. Abstract Video streaming is a technology watching videos on the internet withot having to download the video. The problem about quality perform of video streaming like a speed of quality transmission and lower quality video stream. With the result that the server stream required QoS (Quality of Service) for streaming server. The protocol used to measure the QoS of the video stream is RTMP (Real Time Messaging Protocol) in the transmission of audio, video and data. The red5aplication is a server streaming open source supporting java, which supports audio stream, video and object shared. In the result of study, such result examination the parameter from live streaming and video on demand with compare two client in volves throughput, packet loss, delay and jitter. Measured by using wireshark application, for all examine the value of QoS resulting from data study are at a very good value, based on TIPHON category.. Keywords— Video Streaming, RTMP, red5, QoS, Video OnDemand, Video Live Streaming. . 1. PENDAHULUAN
P
erkembangan akan pemakaian internet semakin meluas khususnya dalam bidang jaringan. Saat ini orang berkomunikasi tidak hanya dengan suara maupun teks, tetapi juga secara visual dengan
menggunakan video. Salah satu teknologi yang sedang tren saat ini adalah teknologi video streaming. Video streaming adalah istilah yang sering digunakan saat melihat video di internet melalui browser dimana pengguna tidak perlu mengunduh file video tersebut untuk dapat memutarnya. Dengan
Received June 1st ,2012; Revised June 25th, 2012; Accepted July 10th, 2012
178
Analisis QOS pada Layanan Video Streaming yang Menggunakan Proyokol RTMP
teknologi video streaming ini, pengguna tidak perlu menunggu hingga file selesai diunduh secara keseluruhan untuk memainkannya. Penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh [1] yang berjudul “Implementasi dan Analisis TV streaming menggunakan protocol RTMP pada aplikasi berbasis web” pada penelitian tersebut berhasil mengimplementasikan TV Streaming dengan memanfaatkan protokol RTMP sebagai server streaming yang diaplikasikan ke dalam web dan dapat diakses oleh client melalui browser. penelitian ini menggunakan protokol RTMP dan Red5 sebagai server. Dimana pada protocol RTMP, data dikirimkan menjadi paket-paket yang bisa diatur di server baik untuk paket-paket data berupa audio maupun video. Sedangkan Red5 sebuah server streaming yang berbasis open source yang dapat memfasilitasi sebuah aplikasi yang ditulis dengan bahasa pemrograman yang berinteraksi dengan action script di sisi client yang nantinya mampu memberi solusi kendala yang dihadapi. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh [2] dengan judul penelitian Minimalisasi Frame Drop Live Stream Video Recording Pada Protocol RTMP (Real Time Messaging Protocol). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memberikan kemudahan dan kecepatan dalam pengiriman video. Dengan menggunakan LSVR (Live Stream Video Recording), pengirim bisa secara langsung merekam video hanya cukup dengan menggunakan webcam dan web browser saja. Jadi pengiriman video bisa sangat praktis dan cepat, karena video akan langsung terekam dan file hasil rekaman langsung tersimpan di server. Kualitas dari video bisa dilihat dari segi rendering quality (framerate). dapat mengimplementasikan dan menganalisis video streaming dengan menggunakan protocol RTMP. Penggunaan RTMP adalah untuk menghindari latency dalam komunikasi, mengantarkan aliran data dengan mulus dan mengirimkan informasi sebanyak-banyaknya selama memungkinkan. 2. METODE PENELITIAN 2.1
Video Streaming Video streaming dapat diartikan sebagai suatu metode yang memanfaatkan streaming server untuk mentransmisikan video digital
melalui suatu jaringan data sehingga memungkinkan video playback dapat langsung dilakukan tanpa perlu menunggu sampai proses download selesai ataupun menyimpannya terlebih dahulu di komputer client. Sistem video streaming melibatkan proses encoding terhadap isi dari data video, dan kemudian mentransmisikan video stream melalui suatu jaringan, sehingga client dapat mengakses, melakukan decoding, dan memunculkan video tersebut secara real-time [3]. Ada beberapa tipe video streaming, antara lain webcast, dimana tayangan yang ditampilkan merupakan siaran langsung (live), dan VoD (Video on Demand), dimana program yang ditampilkan sudah terlebih dahulu direkam atau disimpan dalam server [4]. a) Live Streaming Live Streaming memungkinkan client yang menerima hasil streaming video sesuai dengan aslinya pada waktu yang sama. Pada suatu event memungkinkan bagi client untuk melakukan streaming secara real-time menggunakan buffering untuk menjaga kualitas streaming meski terdapat jeda waktu atau delay pada saat data berjalan serta sinkronisasi data dari lokasi event hingga sampai pada client. b) VoD (Video on Demand) Sistem VoD memungkinkan pengguna untuk memilih dan menyaksikan video yang hendak diakses dalam jaringan sebagai bagian dari sistem interaktif. VoD dapat memanfaatkan proses streaming, progressive downloading, ataupun download. Sistem VoD juga memungkinkan pengguna untuk melakukan kendali, seperti pause, fast forward, fast rewind, slow forward, dan lainlain. 2.2. Real Time Messaging Protocol (RTMP)
Real Time Messaging Protocol (RTMP) adalah sebuah protokol khusus yang dikembangkan oleh Adobe Systems untuk streaming audio, video dan data melalui internet, antara Flash player dan server. RTMP dirancang untuk kinerja tinggi transmisi audio, video, dan data antara Adobe Flash Platform, termasuk Adobe Flash Player dan Adobe AIR [5].
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page
2.3. Quality of Service (QoS) Quality of Service (QoS) adalah kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang baik dengan menyediakan bandwidth, mengatasi jitter dan delay. Dari segi networking, QoS mengacu kepada kemampuan memberikan pelayanan berbeda kepada lalu lintas jaringan. Parameter QoS adalah latency, jitter, packet loss, throughput. QoS sangat ditentukan oleh kualitas jaringan yang digunakan [6]. Performansi mengacu ke tingkat kecepatan dan keandalan penyampaian berbagai jenis beban data di dalam suatu komunikasi. Performansi merupakan kumpulan dari beberapa parameter teknis [7] yaitu: 1. Delay (Waktu Tunda) Delay adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, kongesti atau juga waktu proses yang lama [7]. Delay versi Telecommunications
and Internet Protocol Harmonization Over Networks (TIPHON) dikelompokkan menjadi empat kategori seperti terlihat pada Tabel 1.
Delay <150 ms 150 ms s/d 300 ms 300 ms s/d 450 ms >450 ms
Persamaan (1) menunjukkan persamaan Delay. =
total jumlah total paket
menjadi empat kategori seperti terlihat pada Tabel 2. Tabel 2 Kategori Packet Loss Kategori Degradasi Sangat Bagus Bagus Sedang Buruk
(1)
2. Packet Loss (Paket Hilang) Merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang, dapat terjadi karena collision dan congestion pada jaringan dan hal ini berpengaruh pada semua aplikasi karena retransmisi akan mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan meskipun jumlah bandwidth cukup tersedia untuk aplikasi-aplikasi tersebut.
Packet loss Versi Telecommunications and Internet Protocol Harmonization Over Networks (TIPHON) dikelompokkan
Packet Loss 0% 3% 15% 25%
Persamaan (2) menunjukkan persamaan Packet Loss. = (
−
)
100%
(2)
3. Throughput Throughput adalah kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam bps. Troughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang diamati pada destination selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut [7]. Persamaan (3) menunjukkan persamaan Throughput. ℎ
Tabel 1 Kategori Delay Kategori Degradasi Sangat Bagus Bagus Sedang Buruk
179
1978-1520
Sangsari, Isnawaty dan Aksara
ℎ
ℎ
=
(3)
4. Jitter (Variasi Waktu Tunda) Jitter adalah jumlah variasi waktu kedatangan paket-paket yang dikirimkan terusmenerus dari satu terminal (source) ke terminal lain (destination) pada jaringan. Jitter lazimnya disebut variasi delay, berhubungan erat dengan latency, yang menunjukkan banyaknya variasi delay pada taransmisi data di jaringan. Delay antrian pada router dan switch dapat menyebabkan jitter [7]. Jitter versi Telecommunications and Internet Protocol Harmonization Over Networks (TIPHON) mengelompokkan menjadi empat kategori penurunan kinerja jaringan berdasarkan nilai Jitter seperti terlihat pada Tabel 3. Persamaan (4) menunjukkan persamaan Jitter. =
(4)
ℎ
Tabel 3 Kategori Jitter Kategori Degradasi Sangat Bagus
Peak Jitter 0 ms
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
Analisis QOS pada Layanan Video Streaming yang Menggunakan Proyokol RTMP
180 Bagus Sedang Buruk
0 ms s/d 75 ms 75 ms s/d 125 ms 125 ms s/d 225 ms
e. f. g. h. i.
2.4. Red5
Red5 adalah sebuah server streaming open source yang berbasis Java yang mendukung streaming audio maupun video, shared object (live chat, presentasi online), maupun siaran live stream. Dengan kemampuan dasarnya tersebut, red5 dapat memfasilitasi sebuah aplikasi yang ditulis dengan bahasa pemrograman yang berinteraksi dengan action script di sisi client yang nantinya mampu memberi solusi kendala yang dihadapi [1]. 2.5. Wireshark Wireshark adalah sebuah Network Packet Analyzer. Network Packet Analyzer akan mencoba “menangkap” paket-paket jaringan dan berusaha untuk menampilkan semua informasi di paket tersebut sedetail mungkin. Dulunya, tool-tool semacam ini sangatlah mahal harganya, dan biasanya dengan embel-embel hak cipta. Namun dengan adanya Wireshark, kita akan sangat dimudahkan. Oleh karena itu tidak sedikit yang bilang bahwa wireshark adalah salah satu tool gratis (dan bahkan open source) terbaik untuk menganalisa paket jaringan [8]. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Implementasi merupakan tahap suatu sistem siap dioperasikan. Hasil analisis dan perancangan diimplementasikan dengan Analisis QoS (Quality of Service) pada Layanan Video Streaming Menggunakan Protokol RTMP (Real Time Messaging Protocol) ini menggunakan metode NDLC (Network Development Life Cycle) dalam pengembangannya. Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam implementasi adalah sebagai berikut: 1. Perangkat lunak yang dibutuhkan (required software): a. Pc server : Windows 7 Ultimate b. Pc client 1 : Windows 10 Professional c. Pc client 2 : Windows 7 d. Smartphone : 4.1.2 Jellybean
Java Development Kit atau JDK Apache_ant Red5 Wireshark VLC Media Player
2. Perangkat keras yang dibutuhkan (required hardware): a. Pc server : Processor Intel Celeron, RAM 2GB, harddisk 320 GB b. Pc client 1 : Processor Intel Core i5, RAM 4 GB, harddisk 500GB c. Pc client 2 : Processor AMD Dual
Core, RAM 2GB, 320 GB 3.1. Tahapan Penelitian Adapun tahapan dari metode NDLC pada penelitian ini terbagi menjadi enam bagian utama, yaitu: 1. Analysis Tahap awal ini dilakukan analisis permasalahan yang muncul dan analisis topologi/jaringan yang sudah ada saat ini. Adapun tahap ini terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya: a. Analisis Permasalahan b. Analisis Topologi 2. Design Pada tahap ini data-data yang didapatkan sebelumnya, di tahap design ini akan dibuat gambar desain topologi yang akan dibangun. 3. Simulation Prototyping Pada tahap ini dilakukan simulasi mengenai Video on Demand dan Video Live Streaming. Simulasi tersebut dapat diproyeksikan dengan alur kerja dari masingmasing jenis video streaming dan flowchart dari proses kerja sistem. 4. Monitoring Pada tahap ini dapat disimpulkan berhasil tidaknya penelitian dilakukan. Tahap ini ditampilkan hasil dari tahap-tahap selanjutnya. Untuk layanan video streaming ini akan ditampilkan beberapa gambar dari masingmasing layanan video streaming.
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page
Sangsari, Isnawaty dan Aksara
181
1978-1520
5. Management Tahap ini dilakukan manajemen data Quality of Service yang dihasilkan dari layanan video streaming. Data QoS tersebut dihasilkan dari aplikasi wireshark yang telah di-install sebelumnya.
dihubungkan pada server. Client yang sudah terhubung dengan server dapat melakukan streaming dan menyaksikan video tersebut menggunakan aplikasi pemutar video VLC Media Player. 3.3
3.2. Topologi 1) Topologi Video On Demand Gambar 3.1 menunjukkan Topologi proses Video On Demand.
Alur Kerja Gambar 3 menunjukkan alur kerja dari Video on Demand.
Gambar 3 Alur Kerja Video on Demand
Gambar 1 Topologi Video On Demand Dari Gambar 1 dapat dilihat proses Video on Demand dimana server sudah memiliki file video di dalam penyimpanannya yang nantinya client-client yang sudah terhubung dengan server bebas memilih video mana yang akan diputar pada masing-masing client menggunakan aplikasi pemutar video VLC Media Player.
Gambar 3 menjelaskan alur kerja dari Video on Demand dimana sebuah Flash Media Server berfungsi sebagai penyedia layanan atau tempat pengambilan video yang akan terhubung dengan protokol RTMP (Real Time Messaging Protocol) dan selanjutnya RTMP akan terhubung ke perangkat device yang akan memproses semua kinerja sistem. Gambar 4 menunjukkan alur kerja dari Video on Demand.
2) Topologi Video Live Streaming Gambar 2 menunjukkan Topolgi Proses Video Live Streaming.
Gambar 4 Alur Kerja Video Live Streaming
Gambar 2 Topologi Video Live Streaming Dari Gambar 2 dapat dilihat proses Video Live Streaming dimana server memiliki video realtime atau video yang sesuai dengan kejadian aslinya menggunakan webcam yang
Gambar 4 menjelaskan bahwa sebuah IP Camera atau webcam yang berfungsi untuk menangkap video live streaming dimana video tersebut nantinya akan di encoder terlebih dahulu menggunakan protokol RTMP. Hasil dari encoder selanjutnya akan diteruskan ke server sebagai penyedia layanan yang akan terhubung dengan protokol RTMP, dan akan diteruskan hingga sampai ke perangkat device atau client.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
182
Analisis QOS pada Layanan Video Streaming yang Menggunakan Proyokol RTMP
3.4 Pengujian 1) Pengujian Video On Demand Gambar 5 menunjukkan tampilan Hasil Stream dari Video on Demand.
2) Pengujian Video Live Streaming a. Pengujian Quality 50 dan Keyframe 50 Gambar 6 menunjukkan tampilan live streaming menggunakan quality 50 dan keyframe 50.
Gambar 5 Tampilan Hasil Stream dari Video on Demand
Gambar 6 Tampilan Live Streaming dengan Quality 50 dan Keyframe 50
Pada pengujian video on demand, kualitas gambar yang dihasilkan sesuai dengan yang ada di server. Karena pada pengujian video on demand, publisher tidak perlu melakukan pengaturan parameter quality dan keyframenya. Tabel 4 menunjukkan Hasil Uji Video on Demand pada Client 1 Selang Waktu 10 Detik.
Pada pengujian yang dilakukan menggunakan quality 50 dan keyframe 50, kualitas gambar yang dihasilkan kurang baik karena tampilan gambarnya pecah- pecah dan butuh waktu kurang lebih 5-10 detik untuk menampilkan video streaming pada saat client mengakses video. Saat pengujian dilakukan, server berjalan dengan baik dan lancar serta streaming dengan menggunakan 1 client berjalan dengan lancar. Tabel 6 adalah hasil dari analisis data QoS yang dilakukan saat pengujian menggunakan quality 50 dan keyframe 50.
Tabel 4 Hasil Uji Video on Demand Client 1 Selang Waktu 10 Detik Parameter QoS Delay Packet Loss Throughput Jitter
pada
Hasil 0.622433 ms 0,8% 33,884 kbps 0.3737444 ms
Tabel 6 Hasil Pengujian Video Live Streaming client 1 dengan Selang Waktu 10 Detik Menggunakan Quality 50 dan Keyframe 50
Tabel 5 menunjukkan Hasil Uji Video on Demand pada Client 2 Selang Waktu 10 Detik.
Paremeter QoS Delay Packet Loss Throughput Jitter
Tabel 5 Hasil Uji Video on Demand pada Client 2 Selang Waktu 10 Detik Parameter QoS Delay Packet Loss Throughput Jitter
Hasil 0.515483 ms 0,7% 37,505 kbps 0.2153767 ms
Hasil 10.56401 ms 0,6 % 106,325 kbps 0.306189 ms
Tabel 7 menunjukkan Hasil Pengujian Video Live Streaming client 2 dengan Selang Waktu 10 Detik Menggunakan Quality 50 dan Keyframe 50.
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page
Sangsari, Isnawaty dan Aksara
Tabel 7 Hasil Pengujian Video Live Streaming client 2 dengan Selang Waktu 10 Detik Menggunakan Quality 50 dan Keyframe 50 Parameter QoS Delay Packet Loss Throughput Jitter
183
1978-1520
Hasil 16.112 ms 0,5 % 25,230 kbps 0.1986244 ms
b. Pengujian Quality 50 dan Keyframe 100 Gambar 7 merupakan tampilan live streaming menggunakan quality 50 dan keyframe 100.
Tabel 8 Hasil Pengujian Video Live Streaming pada Client 1 dengan Selang Waktu 10 Detik Menggunakan Quality 50 dan Keyframe 100 Parameter QoS Delay Packet Loss Throughput Jitter
Hasil 17.12829 ms 0,5 % 22,256 kbps 0.2512078 ms
Tabel 9 menunjukkan Hasil Pengujian Video Live Streaming pada Client 2 dengan Selang Waktu 10 Detik Menggunakan Quality 50 Dan Keyframe 100. Tabel 9 Hasil Pengujian Video Live Streaming pada Client 2 dengan Selang Waktu 10 Detik Menggunakan Quality 50 Dan Keyframe 100 Parameter QoS Delay Packet Loss Throughput Jitter
Hasil 19.80711 ms 0,4 % 19,940 kbps 0.1448867 ms
c. Pengujian Quality 100 dan Keyframe 50 Gambar 8 merupakan gambar dari tampilan live streaming menggunakan quality 100 dan keyframe 50. Gambar 7 Tampilan Hasil Live Streaming dengan Quality 50 dan Keyframe 100 Pada pengujian yang dilakukan menggunakan quality 50 dan keyframe 100, kualitas gambar yang dihasilkan kurang baik dan butuh waktu kurang lebih 10-15 detik untuk menampilkan video live streaming pada saat client mengakses video. Saat pengujian dengan quality 50 dan keyframe 100 dilakukan publisher sudah mulai melambat untuk mengirimkan video streaming ke client. Streaming dengan menggunakan komputer client pada pengujian quality 50 dan keyframe 100 berjalan dengan lancar dan kurang efektif. Tabel 8 adalah hasil dari analisis data QoS yang dilakukan saat pengujian menggunakan quality 50 dan keyframe 100.
Gambar 8 Tampilan Hasil Live Streaming dengan Quality 100 dan Keyframe 50 Pada pengujian yang dilakukan menggunakan quality 100 dan keyframe 50, kualitas gambar yang dihasilkan baik dan butuh waktu kurang lebih 10-15 detik untuk
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
184
Analisis QOS pada Layanan Video Streaming yang Menggunakan Proyokol RTMP
menampilkan video live streaming pada saat client mengakses video. Streaming dengan menggunakan komputer client pada pengujian quality 50 dan keyframe 100 berjalan dengan baik dan lancar. Namun kinerja server mulai menurun dan menunggu cukup lama untuk menampilkan hasil stream. Tabel 10 menunjukkan Hasil Pengujian Video Live Streaming pada Client 1 dengan Selang Waktu 10 Detik Menggunakan Quality 100 Dan Keyframe 50. Tabel 10 Hasil Pengujian Video Live Streaming pada Client 1 dengan Selang Waktu 10 Detik Menggunakan Quality 100 Dan Keyframe 50 Parameter QoS Delay Packet Loss Throughput Jitter
Hasil 57.10845 ms 0,5 % 526,473 kbps 0.8747867 ms
Gambar 9 Tampilan Hasil Live Streaming dengan Quality 100 dan Keyframe 100 Tabel 12 Hasil Pengujian Video Live Streaming pada Client 1 dengan Selang Waktu 10 Detik Menggunakan Quality 100 dan Keyframe 100
Tabel 11 menunjukkan Hasil Pengujian Video Live Streaming pada Client 2 dengan Selang Waktu 10 Detik Menggunakan Quality 100 dan Keyframe 50. Tabel 11 Hasil Pengujian Video Live Streaming pada Client 2 dengan Selang Waktu 10 Detik Menggunakan Quality 100 dan Keyframe 50 Parameter QoS Delay Packet Loss Throughput Jitter
Hasil 27.01137 ms 0,6 % 331,319 kbps 0.73767 ms
d. Pengujian Quality 100 dan Keyframe 100 Gambar 9 merupakan tampilan live streaming menggunakan quality 100 dan keyframe 100. Pada pengujian yang dilakukan menggunakan quality 100 dan keyframe 100, kualitas gambar yang dihasilkan sangat baik dan butuh waktu kurang lebih 10-20 detik untuk menampilkan video live streaming pada saat client mengakses video. Streaming dengan menggunakan komputer client pada pengujian quality 100 dan keyframe 100 berjalan dengan sangat baik dan kurang lancar. Karena client harus menunggu cukup lama untuk menampilkan hasil stream. Tabel 12 adalah hasil dari analisis data QoS yang dilakukan saat pengujian menggunakan quality 100 dan keyframe 100.
Parameter QoS Delay Packet Loss Throughput Jitter
Hasil 65.47445 ms 0,5 % 453,698 kbps 0.8913789 ms
Tabel 13 menunjukkan Hasil Pengujian Video Live Streaming pada Client 2 dengan Selang Waktu 10 Detik Menggunakan Quality 100 dan Keyframe 100. Tabel 13 Hasil Pengujian Video Live Streaming pada Client 2 dengan Selang Waktu 10 Detik Menggunakan Quality 100 dan Keyframe 100 Parameter QoS Delay Packet Loss Throughput Jitter 3.5
Hasil 48.77553 ms 0.5 % 91,895 kbps 0.4652889 ms
Analisis Hasil QoS
1) Analisis Hasil Nilai Delay Besarnya nilai delay video live streaming yang terjadi pada komputer client 1 dan komputer client 2 setiap pergantian parameter ditunjukkan pada Tabel 14 dan Tabel 15 .
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page
Tabel 14 Hasil Pengujian Nilai Delay Pada Komputer Client 1 dengan Selang Waktu 10 Detik Delay pada Komputer Client 1 Quality 50 50 100 100
Keyframe 50 100 50 100
Delay 10.56401 ms 17.12829 ms 57.10845 ms 65.47445 ms
Tabel 15 Hasil Pengujian Nilai Delay Pada Komputer Client 2 dengan Selang Waktu 10 Detik Delay pada Komputer Client 2 Quality 50 50 100 100
Keyframe 50 100 50 100
Delay 16.112 ms 19.80711 ms 27.01137 ms 48.77553 ms
Pada Tabel 14 dan Tabel 15 dapat dilihat perbandingan hasil nilai delay pada komputer client 1 dan komputer client 2 dengan waktu 10 detik. Hasil pengujian terlihat bahwa semakin besar parameter quality dan keyframe diatur maka akan semakin besar pula nilai delaynya. 2) Analisis Hasil Nilai Packet loss Nilai packet loss dari video live streaming yang terjadi pada komputer client 1 dan komputer client 2 setiap pergantian parameter ditunjukkan pada Tabel 16 dan Tabel 17. Tabel 16 Hasil Pengujian Packet loss pada Komputer Client 1 dengan Selang Waktu 10 Detik Packet loss pada Komputer Client 1 Quality 50 50 100 100
Keyframe 50 100 50 100
185
1978-1520
Sangsari, Isnawaty dan Aksara
Packet Loss 0,6 % 0,5 % 0,5 % 0,5 %
Pada Tabel 16 dan Tabel 17 dapat dilihat perbandingan hasil nilai packet loss pada komputer client 1 dan komputer client 2 dengan waktu 10 detik. Dari tabel 16 dan
Tabel 17, diperoleh informasi bahwa jumlah total paket yang hilang dari kedua client sangat kecil dan tidak dipengaruhi oleh perubahan parameter quality dan keyframe. Karena hasil yang didapatkan memiliki nilai yang berubahubah setiap pergantian parameter. Meskipun nilai packet loss yang didapat tidak menentu, tetapi hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa packet loss dari masing-masing client bernilai lebih kecil (mendekati nilai nol). Jadi, pengukuran untuk packet loss berada pada kategori yang sangat baik berdasarkan tabel nilai TIPHON yaitu 0 % merupakan kategori yang sangat bagus. Tabel 17 Hasil Pengujian Packet loss pada Komputer Client 2 dengan Selang Waktu 10 Detik Packet loss pada Komputer Client 2 Quality 50 50 100 100
Keyframe 50 100 50 100
Packet Loss 0,6 % 0,4 % 0,6 % 0,5 %
3) Analisis Hasil Nilai Throughput Besarnya nilai throughput dari video live streaming yang terjadi pada komputer client 1 dan komputer client 2 setiap pergantian parameter ditunjukkan pada Tabel 18 dan Tabel 19. Tabel 18 Hasil Pengujian Throughput pada Komputer Client 1 dengan Selang Waktu 10 Detik Throughput pada Komputer Client 1 Quality 50 50 100 100
Keyframe 50 100 50 100
Throughput 106,325 kbps 22,256 kbps 526,473 kbps 453,698 kbps
Tabel 19 Hasil pengujian throughput pada komputer client 2 dengan selang waktu 10 detik Throughput pada Komputer Client 2 Quality 50
Keyframe 50
Throughput 25,230 kbps
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
Analisis QOS pada Layanan Video Streaming yang Menggunakan Proyokol RTMP
186 50 100 100
100 50 100
19,940 kbps 331,319 kbps 91,895 kbps
Pada Tabel 18 dan Tabel 19 dapat dilihat perbandingan hasil nilai throughput dari komputer client 1 dan komputer client 2. Hasil pengujian terlihat bahwa kecepatan transfer data dari kedua komputer client mengalami kondisi naik-turun setiap pergantian parameter. Meskipun demikian, nilai throughput pada kedua komputer client menunjukkan kualitas nilai yang baik karena hasil transfer data yang diperoleh lebih besar (dari nilai 0). 4) Analisis Hasil Nilai Jitter Besarnya nilai jitter video live streaming yang terjadi pada komputer client 1 dan komputer client 2 setiap pergantian parameter ditunjukkan pada Tabel 20 dan 21. Tabel 20 Hasil pengujian Jitter pada komputer client 1 dengan selang waktu 10 detik Jitter pada Komputer Client 1 Quality 50 50 100 100
Keyframe 50 100 50 100
Jitter 0.306189 ms 0.2512078 ms 0.8747867 ms 0.8913789 ms
Tabel 21 Hasil pengujian Jitter pada komputer client 2 dengan selang waktu 10 detik Jitter pada Komputer Client 2 Quality 50 50 100 100
Keyframe 50 100 50 100
Jitter 0.1986244 ms 0.1448867 ms 0.73767 ms 0.465289 ms
Pada Tabel 20 dan Tabel 21 dapat dilihat perbandingan hasil nilai jitter dari komputer client 1 dan komputer client 2 dengan waktu 10 detik. Hasil pengujian jitter pada komputer client 1, sama halnya dengan delay semakin besar parameter quality dan keyframe diatur maka akan semakin besar pula nilai jitternya. Sedangkan pada komputer client 2 berbanding terbalik dengan hasil yang didapatkan pada komputer client 1, yakni hasil yang diperoleh
menunjukkan bahwa semakin besar parameter quality dan keyframe diatur maka akan semakin kecil nilai jitternya. Walaupun hasil yang diperoleh berbeda-beda antara kedua client, namun berdasarkan tabel nilai TIPHON jika nilai jitter menunjukkan angka 0 ms maka nilai tersebut merupakan kategori nilai jitter yang sangat bagus. 4. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian dan hasil pengujian yang dilakukan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan: 1. Pada penelitian ini telah berhasil dibuat layanan video streaming menggunakan protokol RTMP yaitu dalam bentuk video on demand dan video live streaming dengan memanfaatkan kinerja aplikasi Red5 sebagai server streaming. 2. Pengujian parameter QoS yaitu Delay, Packet loss, Throughput dan Jitter telah dianalisis menggunakan aplikasi wireshark. Untuk hasil analisis data dan pengujian video on demand, berjalan dengan baik dan lancar pada kedua client. Dari hasil tersebut diperoleh jenis kualitas video on demand yang baik berdasarkan kategori Tabel TIPHON. 3. Keberhasilan pengujian video live streaming ditunjukkan dengan tampilnya video live streaming pada kedua client. Dari hasil analisis QoS yang diukur menggunakan pergantian parameter quality dan keyframe, menunjukkan bahwa Delay, Packet loss, Throughput dan Jitter berada di posisi nilai yang sangat baik berdasarkan tabel nilai TIPHON. 5. SARAN Berikut ini adalah saran-saran yang dapat diberikan untuk pengembangan lebih lanjut terhadap penelitian ini : 1. Untuk implementasi lebih lanjut diharapkan dapat dilakukan penambahan dari sisi keamanan jaringan. 2. Untuk pengembangan selanjutnya agar dapat menganalisa pengujian video streaming yang berbasis online.
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page
Sangsari, Isnawaty dan Aksara
187
1978-1520
DAFTAR PUSTAKA [1]
Fahmi, M.A., 2013, Implementasi dan Analisis TV streaming menggunakan protocol RTMP pada aplikasi berbasis web, Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom, http://openlibrary.telkomuniversity.ac.id /pustaka/files/91845/resume/implementa si-dan-analisis-tv-streamingmenggunakan-protokol-rtmp-padaaplikasi-berbasis-web.pdf, diakses pada 11 April 2016
[2]
Kaloko, R.A., 2015, Minimalisasi Frame Drop Live Stream Video Recording Pada Protocol RTMP (Real Time Messaging Protocol), Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah, Purwokerto. http://senatekprosiding.ump.ac.id/index. php/snt/article/view/27, diakses pada 26 April 2016.
[3]
Jaromil, 2002, Video streaming a research on current technologies, Nederlands Institute voor Mediakunst, The Netherlands.
[4]
Damien, S., 2004, Mastering Internet Video: A Guide to Streaming and Ondemand Video, Universitas Michigan.
[5]
Andrian, T., 2013, Pemanfaatan Aplikasi RED5 sebagai Streaming Server di Universitas Sumatera Utara, Universitas Sumatera Utara, http://jurnal.usu.ac.id/singuda_ensikom/ article/viewFile/2269/1879, diakses pada 27 April 2016
[6]
Janius, D.H., 2013, Analisis Quality Of Service Video Streaming pada Jaringan Wireless menggunakan Metode HTB (Hierarchical Token Bucket), Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru, http://repository.uinsuska.ac.id/1236/, diakses pada 27 April 2016.
[7]
Jonathan. 2011, Network Traffic Management, Quality of Service (QoS),
Congestion Control dan Frame Relay, QOS. Hlm. 12-24. [8]
Chappell, 2012, The Official Wireshark Certified Network Analyst Study Guide. In S. Spicer, & Nyetitall, Wireshark Network Analysis.
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
188
Analisis QOS pada Layanan Video Streaming yang Menggunakan Proyokol RTMP
IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page