ANALISIS PERSEPSI IBU TENTANG ASI EKSLUSIF DI RW XV KELURAHAN BELIMBING KECAMATAN KURANJI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELIMBING KOTA PADANG TAHUN 2012 Tisnawati, Wiwi Sartika (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT This study aims to determine the perceptions of mothers about breastfeeding in RW XV Work Area Public Health Center of Belimbing at Padang.This research was a qualitative by conducting the data collection techniques in-depth interviews and do FGD (Focus Group Discussion). The subjects of this study were breastfeeding mothers who have infants aged 712 months, the number of samples 6 people, purposive sampling techniques, data processing is done in a systematic arrangement of the transcript of the interview, data observations, and analyzed using content analysis techniques.The results showed that the perception of nursing mothers on the definition of exclusive breastfeeding in general is good, because almost of them can mention the advantages breastfeeding, also they know about the composition of the milk is nice. Unfortunatelly, there are still myths affected in breastfeeding in the family. Based on the results of the study, it is suggested that health counselor to give health counseling on exclusive breastfeeding materials and material about massage / breast sequencing, particularly in the third trimester of pregnancy, especially in women experiencing their first pregnancy, so that delivery can be completed directly breastfed infants (early initiation). Keyword: Exclusive breastfeeding, Perception PENDAHULUAN Setiap orang tua akan mengharapkan
bulan
pertama
dan
meneruskannya
anaknya tumbuh menjadi anak yang sehat
bersama Makanan Pendamping ASI (MP-
dan sukses dibidangnya,
untuk menuju
ASI) yang cukup sampai usia 2 tahun
hal
mudah
dan
(Atikah,2010).. WHO 2000 menyebutkan
sederhana. Ibu yang baik tentu akan
bahwa 42 % penyebab kematian balita
memberikan yang terbaik untuk bayinya.
didunia
ASI
sebanyak 58% terkait dengan malnutrisi,
tersebut
(Air
tidaklah
Susu
Ibu).
ASI
eksklusif
adalah
memberikan perlindungan terhadap bayi
malnutrisi
dari berbagai penyakit infeksi, seperti
kurangnya asupan ASI.
radang otak, telinga, diare dan dapat juga
sering
penyakit kali
pneumonia,
terkait
dengan
Di Kota Padang pada tahun 2010
melindungi bayi dari Sudden Infant Death
menunjukkan
Syndrome (SIDS) (Roesli, 2008)., WHO
ekslusif dipuskesmas Belimbing mencapai
dan
rata-rata 48,99 % (urutan terendah no dua
UNICEF
merekomendasikan,
menyusui sejak lahir sampai usia bayi 6
pemberian
cakupan
ASI
pemberian ASI
ekslusif
di
kota
Padang).Tahun 2011 masih menempati
kelompok
urutan terendah dari 20 puskesmas yang
persepsi ibu bayi usia 7-12 bulan tentang
ada di kota Padang
ASI ekslusif.
yaitu 61,22 %. Ini
masih jauh dari harapan, karena target ASI ekslusif adalah 80%. Untuk tersebut
Subjek penelitian ini adalah ibu menyusui yang memberikan ASI Eklusif di
menjawab
peneliti
yang menjawab bagaimana
fenomena
ingin
melakukan
RW XV Kelurahan Belimbing Kecamatan Kuranji
Kota
Padang
Teknik
berjumlah
pengambilan
6
penelitian tentang analisis persepsi Ibu
informan.
sampel
dalam pemberian ASI Ekslusif di Wilayah
purposive.
Kerja Puskesmas Belimbing Kota Padang.
melakukan wawancara mendalam atau
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
indepth interview terhadap perorangan.
Pengumpulan data dengan
persepsi ibu tentang ASI ekslusif di RW
Analisa data dengan teknik content
XV Kelurahan Belimbing Wilayah Kerja
Análisis, yaitu teknik untuk membuat
Puskesmas Belimbing Kota Padang.
inferensi-inferensi yang dapat ditiru dan sahih
METODE PENELITIAN Penelitian adalah studi kualitatif, teknik
pengumpulan
wawancara
data
mendalam
dengan (In-Depth
Interview) dan melakukan FGD (Fokus Grup
Diskusi)
juga
menggunakan
data
konteksnya.
dengan Analisa
memperhatikan data
merupakan
proses penataan secara sistematis atas transkrip
wawancara,
data
hasil
observasi , data dari daftar isian, untuk selanjutnya diberi makna.
pengamatan atau observasi serta diskusi HASIL PENELITIAN Hasil penelitian didapatkan bahwa
“Hanya Air Susu Ibu yang diberikan
informan pendidikannya bervariasi mulai
kepada
dari tingkat SMA sampai dengan S1. Umur
makanan yang lain ”. (Informan 1)
informan mulai dari 26 tahun sampai 34
bayi
saya
tidak
memberi
“Air Susu Ibu khusus yang saya
tahun. Untuk pekerjaan informan sebagian
berikan
besar adalah ibu rumah tangga dan hanya
melahirkan tanpa makanan pendamping”.
satu informan yang bekerja sebagai guru.
(Informan 5)
Berdasarkan
anak
saya
setelah
wawancara
“Air Susu Ibu terus menerus tanpa
terhadap
dicampur dengan susu formula”. (Informan
informan tentang pengertian ASI ekslusif
4) “ASI ekslusif adalah ASI yang harus
didapatkan jawaban sebagai berikut;
diberikan kepada bayi sampai umur 6
mendalam
yang
hasil
kepada
dilakukan
bulan
dan belum diberikan makanan
tambahan (Informan 6).
anak
Hasil wawancara tentang mamfaat ASI
ekslusif
dapat
banyak mengandung zat gizi sehingga
dilihat
ungkapan
sebagai berikut:
bisa
cerdas”(Informan
2).
“Asi
mengandung zat anti penyakit, agar bayi tetap
sehat”
(
Informan
3).“
ASI
mengandung vitamin yang dibutuhkan
Setelah saya memberi ASI Ekslusif
tubuh’ ( Informan 4).“ Asi komposisinya
kepada anak saya, anak saya tidak
lengkap, tapi rasanya lebih afdol diberi
pernah diserang penyakit karena ASI
pisang, sehingga anak
banyak mengandung gizi yang tinggi ”.
(Informan 5). “Asi ada mengandung gizi,
(Informan 1)“Setelah memberi ASI Ekslusif
kalau anak kurang kenyang saya beri
saya merasa lebih cepat pulih dan bisa
pisang atau buah
beraktivitas
jeruk”( Informan 6).
seperti
biasa
membantu
suami ”. (Informan 3) “Saya merasa lebih dekat sama anak saya
ketika
menyusui
ASI
Eklusif”.
(Informan 4) “Saya memberi ASI karena saya lihat beberapa ibu
di Puskesmas bayinya
lincah dan sehat , badannya gemukgemuk ”. (Informan 5)“Bayi saya lebih sehat, saya tidak perlu membeli susu kaleng di toko dan saya kelihatan lebih langsing”. (Informan 2)
“Mamfaat Asi
ekslusif adalah untuk memberi daya tahan tubuh anak agar tidak sakit dan berguna untuk perkembangan anak”(Informan 6).
Wawancara
kenyang”
lainnya seperti air
dengan
informan
tentang cara pemberian ASI ekslusif:“ Asi saya susui langsung kepada anak sampai anak kenyang” (Informan 1).“ Asi saya berikan setiap dia menangis, kalau dak menangis tentu dia tidak lapar “ (Informan 2).“Asi diberikan dengan sendok jika saya sedang
sekolah
kadang
pengasuh
(mengajar),
kadang-
memberikan
juga
dengan botol “ (Informan 5). “Sering saya menyusui anak sedang berbaring, karena kebiasaannya demikian “
(Informan 3). “
Asi tetap saya berikan dimana saja, kadang-kadang sedang menonton TV juga
Tentang komposisi yang terdapat dalam
anak
ASI, diberikan oleh informan sebagai
berikan sesering mungkin, karena dia
berikut: “Komposisi ASI sesuai dengan
butuh makanan, setiap bayi nangis
kebutuhan
selalu susui” (informan 6).
dengan
dibutuhkan anak”
makanan
yang
(Informan 1).“ ASI
saya susui” (Informan 4).“ Asi saya saya
PEMBAHASAN
dengan pemberian makanan tambahan
Persepsi Ibu tentang ASI ekslusif
yang sesuai.
berbeda dengan fakta dan keadaan yang sesungguhnya. ekslusif masa
Persepsi
dipengaruhi lalu
pribadi.
tentang
oleh
Tenaga kesehatan yang bekerja di
ASI
sarana pelayanan kesehatan dianjurkan
pengalaman
menginformasikan 10 langkah menuju
Memberikan
ASI
keberhasilan menyusui kepada semua Ibu
ekslusif dan menyusui yang baik dan
yang baru melahirkan yaitu :1) Sarana
benar merupakan proses belajar yang
pelayanan
harus di pelajari oleh setiap calon Ibu yang
kebijakan Peningkatan Pemberian (PP-
akan menyusui, supaya Ibu sukses dalam
ASI)
memberikan ASI ekslusif . Belajar berarti
dikomunikasikan
berubah di ranah kognitif, afektif, dan
Melakukan pelatihan bagi petugas dalam
psikomotorik
belajar
hal pengetahuan dan keterampilan dalam
pertama-tama seorang calon Ibu yang
hal kebijakan tersebut, 3) Menjelaskan
kelak akan menyusui bayinya, dimana
kepada
calon Ibu harus mengerti persiapan dan
menyusui
tata
baik
dimulai sejak masa kehamilan, masa bayi
kemudian harus dapat mempraktekkannya
baru lahir sampai umur 2 tahun termasuk
dengan menyusui bayinya.
cara mengatasi kesulitan menyusui, 4)
sehingga
laksana
menyusui
untuk
dengan
Pemberian ASI ekslusif khususnya bagi
Ibu
kesadaran
harus Ibu
ditunjang yang
dengan
tinggi
akan
pentingnya ASI ekslusif dan semua pihak dalam membantu Ibu untuk memberikan ASI
pertama
kali
setelah
persalinan
selesai, dimana bayi pun belajar menyusu kepada Ibunya.
kesehatan
tertulis
Ibu
yang
dan
secara
kepada
hamil
mempunyai
petugas,
tentang
penata
rutin 2)
manfaat
laksanaannya
Membantu Ibu mulai menyusui bayinya dalam 30 menit setelah melahirkan yang dilakukan di ruang bersalin. Apabila Ibu mendapat operasi caesar, bayi disusui setelah 30 menit Ibu sadar, 5) Membantu Ibu bagaimana cara menyusui yang benar dan
cara
mempertahankan
menyusui
meski Ibu di pisah atas indikasi medis, 6) Tidak
memberikan
makanan
atau
Depkes (2005) menetapkan
minuman apapun selain ASI kepada bayi
pemberian ASI ekslusif bagi bayi di
yang baru lahir, 7) Melaksanakan rawat
Indonesia sejak lahir sampai usia 6 bulan
gabung
dan dilanjutkan sampai usia 2 tahun
bersama bayi 24 jam sehari, 8) Membantu
dengan
mengupayakan
Ibu
Ibu dalam menyusui, semau bayi, semau
Pemberian ASI penting untuk kesehatan
Ibu, tanpa pembatasan terhadap lama dan
Ibu, 4) Meningkatkan kasih sayang Ibu
frekwensi menyusui, 9) Tidak memberikan
dan bayi, 5) Bagi Ibu bekerja usahakan
dot atau kompeng kepada bayi yang diberi
tetap berikan ASI ekslusif dengan cara
ASI,
terbentuknya
memberikan ASI perahan selama Ibu
kelompok pendukung ASI (KP-ASI) dan
bekerja, 6) Tidak memberikan makanan
dirujuk Ibu kepada kelompok tersebut
pendamping ASI sebelum bayi berusia 6
ketika pulang dari RS, Rumah bersalin,
bulan, 7) Jika semua itu dilaksanakan
dan
maka PP- ASI, dan ASI ekslusif dapat
10)
Mengupayakan
sarana
colostrum
pelayanan.
bagi
Pentingnya
kesehatan
bayi,
3)
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
penelitian
tercapai.
payudara, khususnya pada trimester III adalah:
kehamilan terutama pada ibu yang
Persepsi ibu menyusui tentang pengertian
mengalami
ASI ekslusif pada umumnya sudah baik, ,
sehingga begitu persalinan selesai
begitu juga tentang mamfaat, komposisi yang ada pada ASI, cara pemberian ASI. Dapat diketahui bahwa
ibu menyusui di
RW XV Kelurahan Belimbing Kecamatan Kuranji Kota Padang mempunyai persepsi yang baik tentang ASI Ekslusif walaupun di daerah tersebut masih ada kondisi sosio budayanya yang memunculkan mitos yang turun temurun. Diharapkan
kepada
tenaga
kesehatan perlu memberikan materi penyuluhan mengenai ASI ekslusif dan
kehamilan
pertama,
bayi bisa langsung mendapatkan ASI (inisiasi dini). Agar anggota masyarakat untuk terus berperan
serta
untuk
menambah
pengetahuan, khususnya ibu menyusui dan ibu post partum mengenai pentingnya manfaat pemberian ASI Eksklusif dengan memanfaatkan
media
pendidikan
kesehatan yang telah tersedia sehingga persepsi terus
pemberian ASI ekslusif dapat diperbaiki
didapatkan
sehingga
generasi
yang
nantinya sadar ASI
materi tentang masase/ pengurutan
eksklusif.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, dkk. 2005. Buku ajar Keperawatan Maternitas. edisi 4. Jakarta: EGC Depkes. 2005. Manajemen Laktasi; Buku Panduan bagi Bidan dan Petugas Kesehatan di Puskesmas. Departemen kesehatan RI: Jakarta
Dinas Kesehatan Kota Padang. 2010. Profil Kesehatan Kota Padang : Padang.
Hidayat, Aziz Alimul. 2011. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data . Salemba Medika: Jakarta Lubis, Muchsan Umar. 2000. Mamfaat Pemakaian ASI Eksklusif. Cermin Dunia kedokteran No. 126 Mulyaningsih, Asih. 2010. Persepsi Ibu Bekerja Terhadap Implementasi ASI ekslusif (Studi Kasus). Sekolah Paska Sarjana Institut Pertanian Bogor: Bogor Notoatmodjo, S. 2010. Pengantar Pendidikan kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan.Yogyakarta: Andi Offset Perkumpulan Perinatologi Indonesia (PPI) .2004. Melindungi, Meningkatkan dan Mendukung Menyusui. Binarupa Aksara: Jakarta
Proverawati, Atikah. 2010, Kapita Selekta ASI dan Menyusui. Ruha Medika: Bantul Putri, Rosenita Wandri. 2004. Analisis Kualitatif Kepatuhan Penatalaksanaan ASI Ekslusif di Rumah Sakit Bersali X Kota Padang. Program Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Kesehatan Masysrakat, FKM UI: Depok Roesli, Utami. 2008. Inisiasi Menyusui Dini Plus ASI ekslusif. Pustaka Bunda: Jakarta Utami, Adi. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. MKIA UGM: Yogyakarta. WHO. 2003. Protecting, Promoting and Support Breast Feeding.The Special Role of Maternity Services. WHO Geneva _____. 2000. Effect of Breast Feeding On Infant and Child Mortality Due to Infectious Desease in Less Developed Countries a Pooled Analysis. the Lancet Journal. 415 (6)