ANALISIS PENGGUNAAN DANA BEASISWA BIDIKMISI PADA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR MENGGUNAKAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR
VIVI PRILIYANTI
DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Penggunaan Dana Beasiswa Bidikmisi Pada Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Menggunakan Theory of Planned Behavior adalah benar karya saya dengan arahan dari Dosen Pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dkutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Agustus 2015
Vivi Priliyanti NIM I24090067
ABSTRAK VIVI PRILIYANTI. Analisis Niat Penggunaan Dana Beasiswa Bidikmisi Pada Mahasiswa Institut Pertanian Bogor Menggunakan Theory of Planned Behavior. Dibimbing oleh MOH. DJEMDJEM DJAMALUDIN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan dana beasiswa Bidikmisi menggunakan Theory of Planned Behavior pada mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi Institut Pertanian Bogor. Jumlah contoh adalah 160 mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi. Data penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner dan dianalisis secara deskriptif dan statistik inferensia (uji hubungan dan uji regresi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap terhadap perilaku, norma subjektif, kontrol perilaku, niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi, berhubungan. Uji regresi menunjukkan bahwa sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku tidak berpengaruh terhadap niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi. Kata kunci : Bidikmisi, IPB, niat, theory of planned behavior ABSTRACT VIVI PRILIYANTI. Analysis of Bidikmisi Scholarships Utilization Of Bogor Agriculture University Student Use Theory of Planned Behavior. Suvervised by MOH. DJEMDJEM DJAMALUDIN. This study aimed to analyse the use of bidikmisi scholarship using the Theory of Planned Behavior of Bogor Agriculture University students. The total samples were 160 students. Data was collected through interview using a questionnaire and analyzed by descriptive and inferential statistics (correlation test and regression test). The result showed that the attitude toward the behavior, subjective norm, perceived behavioral control, intentions allocation bidikmisi scholarship were correlated. The regression test also showed that the attitude toward the behavior, subjective norm, and perceived behavioral control not influenced significantly on intentions allocation bidikmisi scholarship. Keywords: Bidikmisi, IPB, intention, theory of planned behavior
ANALISIS PENGGUNAAN DANA BEASISWA BIDIKMISI PADA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR MENGGUNAKAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR
VIVI PRILIYANTI
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen
DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2015
PRAKATA Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga proposal penelitian ini dapat penulis selesaikan. Penulisan proposal penelitian ini adalah salah satu syarat untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis penggunaan dana beasiswa bidikmisi menggunakan Theory of Planned Behavior pada mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi Institut Pertanian Bogor”. Dalam menyelesaikan proposal ini, penulis banyak mendapat bantuan, dukungan, dan do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ir. Mohammad Djemdjem Djamaludin, M.Sc selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu memberikan inspirasi, dukungan, bimbingan, dan nasehat. 2. Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, M.Si selaku dosen pembimbing akademik atas tuntunan dan bimbingan yang telah diberikan. 3. Dr. Ir. Istiqlaliyah Muflikhati, M.Si dan Ir. Retnaningsih, M.Si selaku dosen penguji skripsi. 4. Alfiasari, SP, M.Si selaku dosen pemndu seminar, terima kasih atas masukannya. 5. Hamira dan Risti selaku pembahas seminar, terima kasih atas saran yang telah diberikan.
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.
Bogor, Agustus 2015
Vivi Priliyanti
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
.........................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................vi PENDAHULUAN
......................................................................................... 1
Latar Belakang ............................................................................................ 1 Perumusan Masalah .......................................................................................... 2 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 2 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 3 KERANGKA PEMIKIRAN .............................................................................. 3 METODE PENELITIAN ................................................................................... 5 Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................... 5 Teknik Pengambilan Contoh
....................................................................... 5
Jenis dan Cara Pengumpulan Data ................................................................. 7 Pengolahan dan Analisis Data Definisi Operasional
.................................................................... 7
............................................................................. 8
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 9 Karakteristik Sosial Demografi ........................................................................ 10 Hubungan Sikap, Norma Subjektif, dan Kontrol Perilaku dengan Niat Pengalokasian Dana Beasiswa Bidikmisi......................................................... 17 Faktor-Faktor Yang Berpengaruh terhadap Niat Penggunaan Dana Beasiswa Bidikmisi .......................................................................................... 18 Pembahasan ...................................................................................................... 21 SIMPULAN DAN SARAN ................................................................................. 22 DAFTAR PUSTAKA
.................................................................................... 23
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... 25
DAFTAR TABEL 1
Jumlah contoh berdasarkan fakultas …………………………………. 6
2
Jumlah contoh berdasarkan angkatan ………………………………… 6
3
Sebaran mahasiswa berdasarkan jenis kelamin ………………………. 10
4
Sebaran mahasiswa berdasarkan total uang saku perbulan ………….. 10
5
Sebaran mahasiswa berdasarkan sumber tambahan uang saku ……… 10
6
Sebaran mahasiswa berdasarkan pendapatan keluarga ……………… 11
7
Sebaran mahasiswa berdasarkan besar keluarga ……………………
8
Sebaran mahasiswa berdasarkan kategori nilai ……………………… 11
9
Sebaran mahasiswa berdasarkan pengetahuan ……………………… 12
10 Sebaran mahasiswa berdasarkan jawaban mengenai sikap …………
11
12
11 Sebaran mahasiswa berdasarkan sikap ……………………………… 13 12 Sebaran mahasiswa berdasarkan jawaban mengenai norma subjektif
14
13 Sebaran mahasiswa berdasarkan norma subjektif ……………………. 15 14 Sebaran mahasiswa berdasarkan jawaban kontrol perilaku ………… 15 15 Sebaran mahasiswa berdasarkan kontrol perilaku …………………… 16 16 Sebaran mahasiswa berdasarkan niat ………………………………… 16 17 Sebaran mahasiswa berdasarkan penggunaan beasiswa bidikmisi …… 17 18 Hubungan sikap, norma subjektif, kontrol perilaku dengan niat ………17 19 Hubungan sikap, norma subjektif, kontrol perilaku dengan niat ………18 20 Faktor yang berpengaruh terhadap niat untuk diktat kuliah ………… 18 21 Faktor yang berpengaruh terhadap niat untuk kesehatan ……………… 18 22 Faktor yang berpengaruh terhadap niat untuk pangan …………………. 19 23 Faktor yang berpengaruh terhadap niat untuk tempat tinggal …………. 19 24 Faktor yang berpengaruh terhadap niat untuk transportasi ……………. 19 25 Faktor yang berpengaruh terhadap niat untuk tabungan ……………… 20 26 Faktor yang berpengaruh terhadap niat untuk pakaian ………………… 20 27 Faktor yang berpengaruh terhadap niat untuk rekreasi ………………… 20
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Beasiswa bidikmisi merupakan program bantuan biaya pendidikan yang diberikan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun 2010 kepada mahasiswa yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi. Perguruan tinggi yang mendapat beasiswa bidikmisi yaitu perguruan tinggi di bawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementrian Agama. Pada tahun 2011 mahasiswa baru penerima beasiswa bidikmisi bertambah menjadi 30.000 di 117 perguruan tinggi negeri dengan adanya tambahan anggaran dari APBN. Pada tahun 2012 beasiswa bidikmisi dikembangkan menjadi 30.000 calon mahasiswa penerima yang diselenggarakan di 87 perguruan tinggi negeri di bawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan program beasiswa bidikmisi yang dikelola oleh Kementrian Agama (Kemdikbud 2012). Pada tahun 2013 dilanjutkan dengan menerima 61.000 calon mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi (Kemdikbud 2015). Pada tahun pertama peluncuran program Bidikmisi, terdapat 103 Perguruan Tinggi penyelenggara program bidikmisi yang telah melaporkan Indeks Prestasi Semester melalui sistem sebanyak 103 Perguruan Tinggi, yang terdiri dari 82 Perguruan Tinggi di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan 21 Perguruan Tinggi di bawah Kementerian Agama (Kemenag). Perguruan Tinggi di bawah Kemendikbud terdiri dari 47 Universitas, 27 Politeknik, 7 Institut, dan 1 Sekolah Tinggi. Sedangkan Perguruan Tinggi di bawah Kemenag terdiri dari 14 Universitas, 6 Institut, dan 1 Sekolah Tinggi. Institut Pertanian Bogor merupakan perguruan tinggi negeri yang menerima beasiswa Bidikmisi terbesar. Sejak tahun 2010 hingga tahun 2012, penerima beasiswa bidikmisi IPB berjumlah 2500 orang yang terdiri dari angkatan 47, 48, dan 49. Pemberian beasiswa kepada 2500 mahasiswa IPB tentunya memiliki harapan dapat sesuai dengan tujuan penyelenggaraan beasiswa Bidikmisi yaitu untuk meningkatkan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi peserta didik yang berpotensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi (Kemdikbud 2012). Program ini mempunyai misi untuk menghidupkan harapan bagi masyarakat kurang mampu dan memiliki potensi akademik memadai untuk dapat menempuh pendidikan sampai ke jenjang pendidikan tinggi. Bantuan yang diberikan dalam program ini terdiri atas bantuan biaya hidup yang diserahkan kepada mahasiswa sekurang-kurangnya sebesar Rp 600.000 per bulan dan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan yang dikelola perguruan tinggi sebesar Rp 2.400.000 per semester untuk setiap mahasiswa. Mahasiswa Institut Pertanian Bogor menerima bantuan biaya hidup sebesar Rp 600.000 per bulan. Bantuan biaya hidup tersebut diserahkan sepenuhnya kepada mahasiswa karena panitia penyelenggara baik pusat maupun perguruan tinggi tidak memberikan aturan secara detail untuk apa saja uang tersebut digunakan. Bantuan biaya hidup sebesar Rp 600.000 per bulan menjadi menarik untuk dibahas karena memungkinkan setiap mahasiswa menggunakan bantuan biaya hidup tersebut untuk kebutuhan yang berbeda dengan jumlah yang berbeda pula untuk setiap kebutuhan. Perbedaan tersebut tidak menjadi masalah jika tetap sesuai dengan tujuan beasiswa Bidikmisi.
2
Tercapai atau tidaknya tujuan tersebut tergantung pada penggunaan dana yang dilakukan oleh mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi, apakah mereka menggunakan dana beasiswa sesuai tujuan atau tidak. Sebelum seseorang menggunakan dana, terdapat suatu niat yang terbentuk dalam dirinya. Menurut Ajzen (1991) niat dibangun dari tiga komponen utama yaitu sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan. Semakin kuat niat untuk terlibat dalam perilaku maka kemungkinan melakukan perilaku tersebut akan semakin kuat. Merujuk pada tujuan utama diberikannya beasiswa bidikmisi sebagai bantuan biaya pendidikan bagi mahasiswa yang kurang mampu, maka penting untuk melihat bagaimana dana beasiswa bidikmisi dipergunakan oleh mahasiswa dan apakah bantuan tersebut sudah dapat memenuhi kebutuhan hidup mahasiswa selama menempuh pendidikan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan guna melihat penggunaan dana beasiswa bidikmisi melalui pendekatan Theory of Planned Behavior. Perumusan Masalah Penggunaan dana beasiswa Bidikmisi oleh mahasiswa penting untuk diteliti untuk melihat apakah penggunaan dana tersebut sudah sesuai dengan tujuan pemberian beasiswa Bidikmisi. Selain itu, penggunaan daan beasiswa Bidikmisi ini juga penting untuk melihat apakah jumlah dana beasiswa Bidikmisi yang diberikan dapat mencukupi semua kebutuhan studi mahasiswa. Ajzen (1991) menyatakan bahwa sebelum seseorang menggunakan dana, terdapat suatu niat yang terbentuk dalam dirinya. Niat dibangun dari tiga komponen utama yaitu sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan. Ketiga faktor tersebut dipengaruhi oleh faktor lain yaitu keyakinan perilaku, keyakinan normatif, dan keyakinan kontrol. Ajzen dan Fishbein (2005) menyatakan bahwa belief (keyakinan) dapat berubah-ubah sesuai dengan background factors (faktor latar belakang) yang dimiliki seseorang. Faktor latar belakang ini selain akan mempengaruhi keyakinan, pada akhirnya juga akan mempengaruhi niat. Berdasarkan hal tersebut, kemungkinan setiap mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi memiliki niat yang berbeda untuk menggunakan dan akhirnya memicu penggunaan dana yang berbeda pula. Berdasarkan pemaparan masalah yang telah dijelaskan maka pertanyaan penelitian yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana karakteristik mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi di Institut Pertanian Bogor? 2. Bagaimana sikap tehadap penggunaan dana beasiswa bidikmisi pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor? 3. Bagaimana norma subjektif terkait penggunaan dana beasiswa bidikmisi pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor? 4. Bagaimana kontrol perilaku yang dirasakan terhadap penggunaan dana beasiswa bidikmisi pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor? 5. Bagaimana niat penggunaan dana beasiswa Bidikmisi pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor? 6. Bagaimana hubungan antara sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku dengan niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi? 7. Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi
3
Tujuan Penelitian Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah menganalisis penggunaan dana beasiswa bidikmisi pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor menggunakan Theory of Planned Behavior. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasi karakteristik individu dan keluarga mahasiswa. 2. Mengidentifikasi sikap terhadap penggunaan dana beasiswa bidikmisi pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor. 3. Mengidentifikasi norma subjektif terkait penggunaan dana beasiswa Bidikmisi pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor. 4. Mengidentifikasi kontrol perilaku yang dirasakan terhadap penggunaan dana beasiswa Bidikmisi pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor. 5. Mengidentifikasi niat penggunaan dana beasiswa Bidikmisi pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor. 6. Menganalisis hubungan antara sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku dengan niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi. 7. Menganalisis faktor-faktor apa saja yang memengaruhi pembentukan niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pemerintah maupun instansi pendidikan agar dapat mengetahui niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi yang telah diberikan. Dengan adanya informasi tentang niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi, pemerintah dan instansi pendidikan dapat menjadikannya sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan untuk kebijakan program beasiswa bidikmisi selanjutnya.
KERANGKA PEMIKIRAN Beasiswa bidikmisi merupakan program bantuan biaya pendidikan yang diberikan Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun 2010 kepada mahasiswa yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi. Penggunaan dana beasiswa bidikmisi pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor dapat berbeda-beda, perbedaan perilaku penggunaan dana tersebut dapat terjadi karena mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi memiliki niat yang berbeda dalam perilaku menggunakan dana. Niat adalah salah satu penentu langsung perilaku yang dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu sikap terhadap perilaku pengunaan dana beasiswa bidikmisi, norma subjektif, dan kontrol perilaku. Sikap terhadap perilaku penggunaan dana beasiswa Bidikmisi terdiri dari keyakinan perilaku dan evaluasi hasil. Norma subjektif terdiri dari keyakinan normatif dan motivasi untuk mengikuti. Kontrol perilaku terdiri dari keyakinan kontrol dan kekuatan kontrol. Selain ketiga komponen tersebut, terdapat faktor lain yang memengaruhi niat, yaitu faktor latar belakang. Faktor latar belakang terbagi menjadi tiga bagian yakni bagian individu,
4
sosial demografi, dan informasi. Bagian individu terdiri dari sikap secara umum dan kepribadian. Bagian sosial demografi meliputi jenis kelamin, uang saku, pendapatan orang tua, dan besar keluarga. Bagian informasi berisi pengetahuan mengenai beasiswa bidikmisi. Background factors Karakteristik sosial demografi Jenis kelamin Uang saku Pendapatan orang tua Besar keluarga Nilai Keamanan Harga diri Pemenuhan diri Pencapaian prestasi Pengetahuan tentang beasiswa bidikmisi
Sikap terhadap beasiswa bidikmisi Keyakinan perilaku Evaluasi hasil
Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi untuk mengikuti
Niat penggunaan dana bidikmisi bidikmisi
Penggunaan dana bidikmisi
Kontrol perilaku Keyakinan kontrol Kekuatan kontrol
Gambar 4 Kerangka pemikiran penelitian yang dimodifikasi dari Theory of Planned Behavior (Ajzen & Fishbein 2005)
METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan, serta menggunakan metode survei. Menurut Singarimbun dan Effendi (1995), penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data utama. Penelitian dilakukan di Institut Pertanian Bogor (IPB) yang berlokasi di kampus IPB Dramaga. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purpossive sampling) dengan pertimbangan bahwa Institut Pertanian Bogor merupakan salah satu perguruan tinggi yang mendapatkan kuota penerima beasiswa bidikmisi terbesar dari beberapa perguruan tinggi yang ada di
5
Indonesia dan karena pertimbangan keterjangkauan lokasi. Penelitian dilakukan dari bulan November 2013 hingga Desember 2013. Teknik Pengambilan Contoh Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program sarjana IPB angkatan 47, 48, 49 penerima beasiswa bidikmisi yang berjumlah 2500 orang. Contoh dalam penelitian ini adalah mahasiswa IPB yang masih aktif dari seluruh fakultas, yang terdiri dari Fakultas Pertanian (FAPERTA), Fakultas Kedokteran Hewan (FKH), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Fakultas Peternakan (FAPET), Fakultas Kehutanan (FAHUTAN), Fakultas Teknologi Pertanian (FATETA), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM), dan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA). Populasi penelitian ditentukan secara purposive, mahasiswa angkatan 50 tidak dimasukkan sebagai populasi dengan pertimbangan bahwa mahasiswa angkatan 50 baru mendapatkan beasiswa Bidikmisi. Dari populasi tersebut dipilih contoh untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Jumlah contoh minimal ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:
Keterangan : n = Jumlah contoh yang diambil N = Jumlah populasi e = Taraf nyata 0.078
Berdasarkan perhitungan jumlah minimal yang didapat, maka contoh minimal untuk penelitian adalah 154 orang. Contoh yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 160 orang. Teknik penarikan contoh yang digunakan adalah stratified random sampling. Proporsi contoh di tiap fakultas ditentukan berdasarkan jumlah mahasiswa dari masing-masing fakultas. Jumlah contoh berdasarkan persentase jumlah mahasiswa di tiap fakultas dapat dilihat pada Tabel 1.
Keterangan : % per fakultas = Persentase setiap fakultas N1= Jumlah mahasiswa per fakultas N2= Jumlah populasi
6
Tabel 1 Jumlah contoh berdasarkan fakultas Contoh No
Fakultas
Jumlah Mahasiswa (N)
Persentase (%)
1 2 3 4 5 6
Pertanian Kedokteran Hewan Perikanan dan Ilmu Kelautan Peternakan Kehutanan Teknologi Pertanian Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Ekonomi dan Manajemen Ekologi Manusia Total
319 79 301 115 323 245
13 3 12 5 13 10
Jumlah Contoh (n) 21 5 19 7 21 16
586 306 226 2500
23 12 9 100
37 20 14 160
7 8 9
Proporsi contoh dari masing-masing fakultas kemudian dibagi lagi berdasarkan proporsi berdasarkan angkatan. Jumlah contoh berdasarkan persentase angkatan di tiap fakultas dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Jumlah contoh berdasarkan angkatan setiap fakultas No
Fakultas n 5 1 3 1 4 2
% 21 23 18 20 19 13
Angkatan 48 n % 7 35 2 35 7 36 2 31 8 37 6 39
9
24
13
34
15
42
4 3 32
20 19 100
7 5 57
36 39 100
9 6 71
44 42 100
47 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pertanian Kedokteran Hewan Perikanan dan Ilmu Kelautan Peternakan Kehutanan Teknologi Pertanian Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Ekonomi dan Manajemen Ekologi Manusia Total
49 n 9 2 9 4 9 8
% 44 42 46 49 45 47
Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yang dikumpulkan mencakup karakteristik mahasiswa (usia, jenis kelamin, asal daerah, uang saku, mayor, IPK, pendidikan orang tua, pendapatan keluarga, pekerjaan orang tua, dan besar keluarga), nilai (nilai keamanan diri, nilai harga diri, nilai pemenuhan diri, nilai pencapaian prestasi), sikap terhadap perilaku (keyakinan perilaku, eveluasi hasil), norma subjektif (keyakinan normatif, motivasi untuk mengikuti), kontrol perilaku yang dirasakan (keyakinan kontrol, kekuatan kontrol). Data sekunder yaitu mengenai data jumlah mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi IPB angkatan 47, 48, 49.
7
Pengolahan dan Analisis Data Semua data yang diperoleh diolah dan dianalisis secara deskriptif. Proses pengolahan data mencakup langkah-langkah pengeditan, pengodean, penilaian, pemasukan data, dan analisis data menggunakan SPSS 16 for Windows. Data deskriptif yang sudah diolah akan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi. Pernyataan pada variabel nilai merujuk pada Multi-item measures List of Value (MILOV) yang dikembangkan oleh Herche (1994). Sementara pernyataan pada variabel dalam TPB dikembangkan dari kuesioner yang dibuat oleh Pratiwi (2012). Terdapat empat dimensi nilai MILOV dalam penelitian ini, yakni dimensi keamanan, dimensi nilai harga diri, dimensi nilai pemenuhan diri, dan dimensi nilai pencapaian prestasi. Setiap pernyataan diberi nilai berdasarkan Skala Likert dari skor 1 sampai skor 4. Skor 1 untuk pilihan sangat tidak setuju, skor 2 untuk pilihan tidak setuju, skor 3 untuk pilihan setuju, dan skor 4 untuk pilihan sangat setuju. Berdasarkan Theory of Planned Behavior, niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi dipengaruhi oleh tiga variabel utama yaitu sikap terhadap pengalokasian dana beasiswa bidikmisi, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan. Sikap terhadap pengalokasian dana beasiswa bidikmisi diukur dengan mengkalikan skor pernyataan keyakinan perilaku dengan skor evaluasi hasil. Norma subjektif diukur dengan mengkalikan skor pernyataan keyakinan normatif dengan skor pernyataan motivasi untuk mengikuti. Begitu pun kontrol perilaku yang dirasakan yang diukur dengan mengkalikan skor pernyataan keyakinan kontrol dengan skor pernyataan kekuatan kontrol. Berikut formulasi ketiga variabel tersebut dalam TPB: Formulasi model sikap terhadap asuransi jiwa
Keterangan : AB bi ei n
= = = =
sikap terhadap perilaku tertentu keyakinan perilaku evaluasi hasil jumlah keyakinan yang dimiliki seseorang terhadap perilaku tertentu
Formulasi model norma subjektif
Keterangan: SN
n
= norma subjektif = keyakinan normatif = motivasi untuk mengikuti = jumlah kelompok referensi
8
Formulasi model kontrol perilaku yang dirasakan
Keterangan : PC ci pi
= kontrol perilaku yang dirasakan = keyakinan kontrol = kekuatan kontrol
Setiap total skor dimensi nilai, pengetahuan, sikap, norma subjektif, dan control perilaku dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Pengkategorian rendah, sedang, dan tinggi dinyatakan sebagai berikut:
Keterangan
: Pengelompokkan rentang skor adalah sebagai berikut: Rendah = NR sampai (NR+I) Sedang = (NR+I) + 1 sampai (NR+2I) Tinggi = (NR+2I) + 1 sampai NT
Pernyataan niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi diberi nilai berdasarkan skala likert dari skor 1 sampai 4. Skor 1 untuk pilihan sangat tidak berniat, skor 2 untuk pilihan tidak berniat, skor 3 untuk pilihan berniat, dan skor 4 untuk pilihan sangat berniat. Pengkategorian niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi dilakukan dengan membagi niat menjadi dua kategori yakni tidak berniat (skor 12) dan berniat (skor 3-4). Niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi dibedakan menjadi sembilan, yaitu niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk diktat kuliah, niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk kesehatan, niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk pangan, niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk tempat tinggal, niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk transportasi, niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk tabungan, niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk kebutuhan seharihari, niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk pakaian, dan niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk rekreasi. Uji regresi logistik dilakukan untuk memprediksi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi. Definisi Operasional Nilai keamanan adalah seberapa penting bagi mahasiswa untuk merasa aman dan terlindung dari serangan dan musibah. Nilai harga diri adalah seberapa penting bagi mahasiswa untuk merasa bangga dan percaya terhadap dirinya. Nilai pemenuhan diri adalah seberapa penting bagi mahasiswa untuk merasa damai dan melakukan yang terbaik. Nilai pencapaian prestasi adalah seberapa penting bagi mahasiswa untuk mencapai kesuksesan dalam segala hal yang dilakukan.
9
Pengetahuan beasiswa Bidikmisi adalah pengetahuan mengenai semua informasi terkait besaiswa Bidikmisi. Sikap terhadap penggunaan dana besiswa Bidikmisi adalah kepercayaan yang dirasakan mahasiswa dalam menggunakan dana beasiswa Bidikmisi dan evaluasi yang dimiliki mahasiswa pada penggunaan dana beasiswa Bidikmisi. Norma subjektif adalah kepercayaan yang dimiliki mahasiswa serta adanya motivasi untuk mengikuti kelompok acuannya terkait penggunaan dana beasiswa Bidikmisi. Kontrol perilaku adalah persepsi mengenai kemudahan atau kesulitan yang dirasakan mahasiswa untuk mengakses produk IPB. Niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk diktat kuliah adalah niat seseorang untuk mengalokasikan dana beasiswa bidikmisi untuk diktat/bubu-buku yang menunjang perkuliahan. Niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk kesehatan adalah niat seseorang untuk mengalokasikan dana beasiswa bidikmisi untuk menjaga kesehatannya, seperti biaya rumah sakit, kontrol ke dokter, dan membeli obat. Niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk pangan adalah niat seseorang untuk mengalokasikan dana beasiswa bidikmisi untuk kebutuhan makanan dan minuman. Niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk tempat tinggal adalah niat seseorang untuk mengalokasikan dana beasiswa bidikmisi untuk pemenuhan kebutuhan untuk tempat tinggal, seperti uang sewa kost. Niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk transportasi adalah niat seseorang untuk mengalokasikan dana beasiswa bidikmisi untuk kebutuhan transportasi, seperti ongkos kendaraan umum dan bensin bagi yang memiliki kendaraan pribadi. Niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk tabungan adalah niat seseorang untuk mengalokasikan dana beasiswa bidikmisi untuk menabung. Niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk pakaian adalah niat seseorang untuk mengalokasikan dana beasiswa bidikmisi untuk pembelian pakaian baru. Niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk rekreasi adalah niat seseorang untuk mengalokasikan dana beasiswa bidikmisi untuk hiburan, seperti bepergian ke suatu tempat, menonton film di bioskop, pergi ke karaoke.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Karakteristik Sosial Demografi Jenis Kelamin. Jumlah mahasiswa yang menjadi contoh dalam penelitian adalah 160 mahasiswa IPB penerima beasiswa Bidikmisi angkatan 47, 48, dan 49. Tabel 3 menunjukkan bahwa lebih dari separuh mahasiswa berjenis kelamin perempuan.
10
Tabel 3 Sebaran mahasiswa berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total
Jumlah n 58 102 160
% 36,3 63,7 100,0
Uang saku. Jumlah uang saku mahasiswa dalam penelitian berkisar antara Rp600.000,00 hingga Rp1.400.000,00. Tabel 4 memperlihatkan sebaran mahasiswa berdasarkan besarnya total uang saku per bulan yang dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu kurang dari sama dengan Rp600.000,00 dan lebih dari Rp600.000,00. Tabel 4 Sebaran mahasiswa berdasarkan total uang saku per bulan Uang saku (Rp) ≤ 600.000 > 600.000 Total Min-max
Jumlah n 72 88 160
% 45,0 55,0 100,0 600.000-1.400.000
Sebanyak 55 persen mahasiswa dalam penelitian memiliki uang saku tambahan selain dari beasiswa Bidikmisi setiap bulannya. Sumber uang saku tambahan tersebut digolongkan menjadi tiga kelompok (Tabel 5) yaitu bersumber dari beasiswa selain bidikmisi (1,1%), keluarga (79,6%), dan bekerja (19,3). Tabel 5 Sebaran mahasiswa berdasarkan sumber uang saku tambahan per bulan Sumber uang saku tambahan* Beasiswa lain Keluarga Bekerja Total
Jumlah n 1 70 17 88
% 1,1 79,6 19,3 100,0
Keterangan: *) Jawaban boleh lebih dari satu
Pendapatan Keluarga. Pendapatan keluarga mahasiswa berkisar antara Rp500.000,00 hingga Rp3.000.000,00. Rata-rata pendapatan keluarga mahasiswa adalah sebesar Rp1.154.062,50. Berdasarkan Tabel 6, mayoritas keluarga mahasiswa memiliki pendapatan keluarga kurang dari dan sama dengan Rp1.000.000. Selain itu juga terdapat 3 keluarga mahasiswa yang tidak memiliki pendapatan keluarga. Tabel 6 Sebaran mahasiswa berdasarkan pendapatan keluarga Pendapatan Keluarga Tidak berpenghasilan ≤ 1.000.000 1.000.001-3.000.000 Total Min-max
Jumlah n 3 107 50 160
% 1,9 66,9 31,2 100,0 0-3.000.000
11
Besar Keluarga. Penggolongan besar keluarga mahasiswa merujuk pada NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) dimana dibedakan menjadi keluarga kecil dengan jumlah anggota kurang dari sama dengan empat orang dan keluarga besar dengan anggota lebih dari empat orang. Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa sebagian besar keluarga mahasiswa (61,3%) berada pada kategori keluarga besar. Tabel 7 Sebaran mahasiswa berdasarkan besar keluarga Jumlah
Besar Keluarga
n 62 98 160
Kecil (≤4 orang) Besar (>4 orang) Total
% 38,7 61,3 100,0
Nilai Menurut Schwartz (1994), nilai berfungsi sebagai panduan prinsip dalam kehidupan seseorang. Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 8 dapat diketahui bahwa sebagian besar empat dimensi nilai berada pada kategori sedang, nilai keamanan (51,2%), nilai harga diri (47,5%), dan nilai pencapaian prestasi (53,8%). Tabel 8 Sebaran mahasiswa berdasarkan kategori nilai Dimensi nilai
Jumlah n
%
Total
11 82 67 160
6,9 51,2 41,9 100,0
Total
9 76 75 160
5,6 47,5 46,9 100,0
Total
5 75 80 160
3,1 46,9 50,0 100,0
Total
2 86 72 160
1,2 53,8 45,0 100,0
Kemanan Rendah (skor < 6) Sedang (skor 6) Tinggi (skor > 7 ) Harga diri Rendah (skor 6-7 ) Sedang (skor 8-9) Tinggi (skor 10-12) Pemenuhan diri Rendah (skor 6-7 ) Sedang (skor 8-9) Tinggi (skor 10-12) Pencapaian prestasi Rendah (skor 10-13 ) Sedang (skor 14-16 ) Tinggi (skor 17-20)
Pengetahuan tentang Bidikmisi Pengetahuan mahasiswa dikategorikan menjadi tiga bagian yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Data pada Tabel 9 menunjukkan bahwa 73,1 persen mahasiswa berada pada kategori sedang, dan hanya 6,3 persen yang berada pada kategori tinggi.
12
Tabel 9 Sebaran mahasiswa berdasarkan pengetahuan tentang beasiswa bidikmisi Jumlah
Pengetahuan
n 33 117 10 160
Rendah (skor 3-5) Sedang (skor 6-8) Tinggi (skor 9-10) Total Rata-rata±SD
% 20,6 73,1 6,3 100,0 6,46±1,693
Sikap Terhadap Penggunaan Dana Bidikmisi Sikap terhadap pengalokasian dana bidikmisi menggambarkan keyakinan mahasiswa terhadap berbagai atribut dan manfaat dari beasiswa bidikmisi. Keyakinan perilaku dan evaluasi hasil terhadap penggunaan dana bidikmisi masing-masing terdiri dari lima pernyataan di mana pernyataan-pernyataan tersebut saling berkaitan. Data yang disajikan pada Tabel 10 menunjukkan bahwa banyak mahasiswa yang menjawab setuju pada seluruh pernyataan. Tabel 10 Sebaran mahasiswa berdasarkan jawaban mengenai sikap terhadap penggunaan dana bidikmisi No
Pernyataan
Keyakinan perilaku 1 Jika menggunakan dana beasiswa bidikmisi sesuai tujuan maka tidak akan mendapatkan kesulitan dalam menempuh pendidikan 2 Jika menggunakan dana beasiswa bidikmisi sesuai tujuan maka tidak akan mendapatkan kesulitan keuangan 3 Jika menggunakan dana beasiswa bidikmisi sesuai tujuan maka telah melaksanakan kewajiban dengan baik 4 Jika menggunakan dana beasiswa bidikmisi sesuai tujuan maka akan dapat mempertanggungjawabkan dana tersebut 5 Jika menggunakan dana beasiswa bidikmisi sesuai tujuan maka akan dapat memenuhi semua kebutuhan perkuliahan Evaluasi hasil 1 Penting untuk terhindar dari kesulitan selama menempuh pendidikan 2 Penting untuk terhindar dari kesulitan keuangan
STS* n %
TS*
S*
SS*
n
%
n
%
n
%
2
1,3
1
0,6
109
68,1
48
30,0
1
0,6
15
9,4
109
68,1
35
21,9
0
0,0
8
5,0
115
71,9
37
23,1
0
0,0
2
1,3
121
75,6
37
23,1
1
0,6
41
25,6
108
67,5
10
6,3
1
0,6
17
10,6
103
64,4
39
24,4
1
0,6
14
8,8
115
71,9
30
18,8
13
Lanjutan Tabel 10 No
Pernyataan
3
Penting untuk melaksanakan kewajiban dengan baik Penting untuk dapat mempertanggungjawabkan dana beasiswa Bidikmisi Penting untuk dapat memenuhi semua kebutuhan perkuliahan
4
5
STS* n % 0 0,0
TS*
S*
SS*
n 2
% 1,3
n 90
% 56,3
n 68
% 42,5
0
0,0
0
0,0
98
61,2
62
38,8
0
0,0
5
3,1
114
71,3
41
25,6
Keterangan: *)STS=Sangat tidak setuju, TS=Tidak setuju, S=Setuju, SS=Sangat setuju
Tabel 11 menunjukkan sebaran mahasiswa berdasarkan sikap terhadap beasiswa Bidikmisi. Dapat dilihat bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki skor sikap dengan kategori sedang. Hanya ada 17 mahasiswa yang berada pada kategori rendah. Tabel 11 Sebaran mahasiswa berdasarkan sikap terhadap beasiswa bidikmisi Sikap Rendah (skor 22-41) Sedang (skor 42-60) Tinggi (skor 61-80) Total Min-max Rata-rata±SD
Jumlah n 17 110 33 160
% 10,6 68,8 20,6 100,0 22-80 51,02±10,89
Norma Subjektif Norma subjektif merupakan faktor sosial yang menunjukkan tekanan sosial yang dirasakan oleh mahasiswa dalam penggunaan dana beasiswa bidikmisi. Norma subjektif dibentuk oleh keyakinan normatif (normative beliefs) dan motivasi untuk mengikuti (motivation to comply). Keyakinan normatif merupakan keyakinan yang dimiliki seseorang tentang bagaimana orang-orang yang penting disekitarnya/kelompok referensi berharap ia harus atau tidak harus melakukan sesuatu sedangkan motivasi untuk mengikuti merupakan keinginan seseorang untuk mengikuti harapan tersebut (Fishbein dan Ajzen 1975). Berdasarkan Tabel 12 mengenai keyakinan normatif, lebih dari separuh mahasiswa merasa yakin bahwa orang-orang penting di sekitarnya berpikir agar dirinya menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk kelancaran pendidikan. Lebih dari delapan puluh persen mahasiswa merasa bahwa dosen adalah kelompok referensi yang memiliki harapan terhadap penggunaan dana beasiswa bidikmisi, namun sebanyak 85 persen mahasiswa lebih memilih untuk mengikuti harapan dari sahabat dibandingkan kelompok referensi lainnya. Norma subjektif dibagi menjadi tiga kategori yaitu kategori rendah (skor 19-39), kategori sedang (skor 40-60), dan skor tinggi (61-81). Tujuh puluh lima persen norma subjektif yang dimiliki oleh mahasiswa berada pada kategori sedang.
14
Tabel 12 Sebaran mahasiswa berdasarkan jawaban mengenai norma subjektif No
Inti Pernyataan
Keyakinan normatif 1 Dosen menyarankan untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk kelancaran biaya pendidikan 2 Teman kuliah menyarankan untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk kelancaran biaya pendidikan 3 Orang tua menyarankan untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk kelancaran biaya pendidikan 4 Sahabat menyarankan untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk kelancaran biaya pendidikan 5 Teman paguyuban bidikmisi menyarankan untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk kelancaran biaya pendidikan Motivasi untuk mengikuti 1 Kemungkinan besar mengikuti pendapat dosen untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk hal yang menunjang pendidikan 2 Kemungkinan besar mengikuti pendapat teman kuliah untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk hal yang menunjang pendidikan 3 Kemungkinan besar mengikuti pendapat orang tua untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk hal yang menunjang pendidikan 4 Kemungkinan besar mengikuti pendapat sahabat untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk hal yang menunjang pendidikan 5 Kemungkinan besar mengikuti pendapat teman paguyuban bidikmisi untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk hal yang menunjang pendidikan
STS* n %
TS* n %
0
0,0
11
1
0,6
1
S*
SS* n %
n
%
6,9
130
81,3
19
11,9
22
13,8
124
77,5
13
8,1
0,6
3
1,9
102
63,8
54
33,8
1
0,6
12
7,5
124
77,5
23
14,4
2
1,3
11
6,9
121
75,6
26
16,3
0
0,0
19
11,9
121
75,6
20
3,0
2
1,3
21
13,1
122
76,3
15
2,9
0
0,0
4
2,5
102
63,8
54
3,3
0
0,0
10
6,3
136
85,0
14
3,0
3
1,9
16
10,0
125
78,1
16
10,0
Keterangan: *)STS=Sangat tidak setuju, TS=Tidak setuju, S=Setuju, SS=Sangat setuju
15
Tabel 13 menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki skor norma subjektif dengan kategori sedang. Hanya ada 24 mahasiswa yang berada pada kategori rendah. Tabel 13 Sebaran mahasiswa berdasarkan norma subjektif terhadap beasiswa bidikmisi Jumlah
Sikap
n 24 120 16 160
Rendah (skor 19-39) Sedang (skor 40-60) Tinggi (skor 61-80) Total Min-max Rata-rata±SD
% 15,0 75,0 10,0 100,0 19-80 47,71±10,58
Kontrol Perilaku Kontrol perilaku yang dirasakan dibangun dari keyakinan kontrol dan kekuatan kontrol yang dimiliki individu. Berdasarkan data yang dilihat dari Tabel 14 mengenai keyakinan kontrol, sebagian besar mahasiswa sudah memahami kebutuhan dan perencanaan keuangannya. Lebih dari tujuh puluh persen kontrol perilaku yang dirasakan oleh mahasiswa berada pada kategori sedang. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 14 Sebaran mahasiswa berdasarkan jawaban kontrol perilaku No
Pernyataan
Keyakinan kontrol 1 Sudah memahami kebutuhan 2 Sudah memikirkan perencanaan keuangan 3 Sudah memahami perencanaan keuangan 4 Sudah membuat perencanaan keuangan Kekuatan kontrol 1 Yakin dapat menggunakan dana beasiswa bidikmisi sesuai tujuannya jika sudah memahami kebutuhan 2 Yakin dapat menggunakan dana beasiswa bidikmisi sesuai tujuannya jika sudah memikirkan perencanaan keuangan 3 Yakin dapat menggunakan dana beasiswa bidikmisi sesuai tujuannya jika sudah memahami perencanaan keuangan 4 Yakin dapat menggunakan dana beasiswa bidikmisi sesuai tujuannya jika sudah membuat perencanaan keuangan
STS* n %
TS* n
%
n
%
n
%
0 0
0,0 0,0
16 21
10,0 13,1
131 116
81,9 72,5
13 23
8,1 14,4
0
0,0
37
23,1
106
66,3
17
10,6
0
0,0
42
26,3
101
63,1
17
10,6
1
0,6
6
3,8
123
76,9
30
18,8
1
0,6
14
8,8
116
72,5
29
18,1
1
0,6
7
4,4
123
76,9
29
18,1
1
0,6
16
10,0
113
70,6
30
18,8
Keterangan: *)STS=Sangat tidak setuju, TS=Tidak setuju, S=Setuju, SS=Sangat setuju
S*
SS*
16
Tabel 15 menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki skor control perilaku dengan kategori sedang. Hanya ada 24 mahasiswa yang berada pada kategori rendah. Tabel 15 Sebaran mahasiswa berdasarkan kontrol perilaku yang dirasakan terhadap beasiswa bidikmisi Jumlah
Sikap
n 24 117 19 160
Rendah (skor 11-29) Sedang (skor 30-48) Tinggi (skor 49-64) Total Min-max Rata-rata±SD
% 15,0 73,1 11,9 100,0 11-64 36,64±8,99
Niat Pengalokasian Dana Beasiswa Bidikmisi Niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi merupakan kemungkinan mahasiswa untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk berbagai kebutuhannya. Niat tersebut menggambarkan alokasi penggunaan dana mahasiswa. Niat menggunakan dana beasiswa bidikmisi dalam penelitian dikategorikan menjadi delapan bagian yang masing-masing menggambarkan alokasi dana terbesar yang akan dikeluarkan mahasiswa. Pilihan pengalokasian dana tersebut diantaranya untuk kebutuhan diktat kuliah, kesehatan, pangan, tempat tinggal, transportasi, tabungan, pakaian, dan rekreasi. Berdasarkan data yang diperoleh, sebagian besar mahasiswa berniat mengalokasikan dana beasiswa bidikmisi untuk kebutuhan kelancaran pendidikan, diktat kuliah, kesehatan, dan pangan. Tabel 16 Sebaran mahasiswa berdasarkan jawaban niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi Kebutuhan Mahasiswa Diktat kuliah Kesehatan Pangan Tempat tinggal Transportasi Tabungan Pakaian Rekreasi
Berniat n 110 85 115 44 22 75 5 33
Tidak Berniat % 68,7 53,1 71,9 27,5 13,7 46,9 3,1 20,6
n 50 75 45 116 138 85 155 127
% 31,3 46,9 28,1 72,5 86,3 53,1 96,9 79,4
Penggunaan Dana Beasiswa Bidikmisi Penggunaan dana beasiswa Bidikmisi dalam penelitian ini dikategorikan menjadi sepuluh bagian yang masing-masing menggambarkan pengeluaran dikeluarkan mahasiswa. Pilihan penggunaan dana tersebut di antaranya untuk diktat kuliah, kesehatan, pangan, tempat tinggal, transportasi, tabungan, pakaian, dan rekreasi. Berdasarkan Tabel 17, sebagian besar mahasiswa setuju telah
17
menggunakan dana beasiswa Bidikmisi lebih besar untuk kebutuhan kelancaran pendidikan, diktat kuliah, dan pangan. Tabel 17 Sebaran mahasiswa berdasarkan jawaban penggunaan dana beasiswa bidikmisi Kebutuhan Mahasiswa Diktat kuliah Kesehatan Pangan Tempat tinggal Transportasi Tabungan Pakaian Rekreasi
Berniat n 102 74 120 44 21 60 8 43
% 63,8 46,3 75,0 27,5 13,1 37,5 5,0 26,9
Tidak Berniat n % 58 36,2 86 53,2 40 25,0 116 72,5 139 86,9 100 62,5 152 95,0 117 73,1
Hubungan Sikap terhadap Beasiswa Bidikmisi, Norma Subjektif, dan Kontrol Perilaku dengan Niat Menggunakan Beasiswa Bidikmisi Hasil uji korelasi antara sikap terhadap beasiswa bidikmisi, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan dengan niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi ditunjukkan pada Tabel 18 dan Tabel 19. Tabel 18 Hubungan sikap terhadap beasiswa bidikmisi, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan dengan niat pengalokasian beasiswa bidikmisi Variabel Sikap Norma Subjektif Kontrol Perilaku
Niat untuk Diktat Kuliah 0,276** 0,339** 0,300**
Koefisien Korelasi Pearson Niat untuk Niat untuk Kesehatan Pangan 0,082 0,077 0,072 0,081 0,136 0,162*
Niat untuk Tempat tinggal 0,016 -0,041 0,103
Keterangan:*) nyata pada P<0,05 **) nyata pada P<0,01
Pada tabel 18 dan 19 dapat dilihat bahwa sikap terhadap beasiswa bidikmisi, norma subjektif, dan kontrol perilaku berhubungan dengan niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk kelancaran pendidikan dan niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk dikat kuliah. Kontrol perilaku dengan niat menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk pangan pun menunjukkan bahwa keduanya memiliki hubungan posiif dengan koefisien korelasi sebesar 0,162 (p<0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin besar kontrol perilaku yang dirasakan maka semakin besar niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk pangan. Tabel 19 Hubungan sikap terhadap beasiswa bidikmisi, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan dengan niat pengalokasian beasiswa bidikmisi Variabel Sikap Norma Subjektif Kontrol Perilaku
Niat untuk Transportasi -0,061 0,051 0,062
Keterangan:*) nyata pada P<0,05 **) nyata pada P<0,01
Koefisien Korelasi Pearson Niat untuk Niat untuk Tabungan Pakaian 0,167* -0,145 0,124 -0,173* 0,207** -0,067
Niat untuk Rekreasi 0,111 0,121 0,128
18
Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Niat Penggunaan Dana Beasiswa Bidikmisi Tabel 20 menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang berpengaruh terhadap niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi untuk diktat kuliah. Diduga, hal yang mempengaruhi niat penggunaan dana beasiswa Bidikmisi adalah hal lain yang tidak diteliti dalam penelitian. Menurut Ajzen (1991) Terdapat variabel yang berhubungan dengan keyakinan-keyakinan tersebut yang pada akhirnya dapat memengaruhi niat seseorang. Variabel-variabel tersebut disebut sebagai faktor latar belakang (background factors). Faktor latar belakang tersebut terbagi menjadi tiga bagian yakni bagian individu, sosial demografi, dan informasi. Bagian individu terdiri dari sikap secara umum dan kepribadian. Bagian sosial demografi meliputi usia, jenis kelamin, dan lain-lain. bagian informasi terdiri dari pengetahuan, pengalaman, dan lainnya. Tabel 20 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk diktat kuliah No 1 2 3 4 5 6 7 8
Variabel Sikap Norma subjektif Kontrol perilaku Nilai keamanan Nilai harga diri Nilai pemenuhan diri Nilai pencapaian prestasi Pengetahuan
0 = tidak berniat 1 = berniat Β Sig Exp (β) 0,070 0,379 1,072 0,122 0,087 1,129 0,012 0,896 1,012 -0,027 0,921 0,973 0,219 0,138 1,245 -0,014 0,944 0,987 0,031 0,822 1,032 0,181 0,092 1,199
Keterangan:*) nyata pada P<0,05 **) nyata pada p<0,01
Niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk kesehatan hanya dipengaruhi oleh nilai keamanan (Tabel 21). Nilai keamanan memiliki pengaruh positif terhadap niat menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk kesehatan. Artinya, semakin tinggi nilai keamanan mahasiswa maka semakin besar pula niat untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk kesehatan. Tabel 21 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk kesehatan No 1 2 3 4 5 6 7 8
Variabel Sikap Norma subjektif Kontrol perilaku Nilai keamanan Nilai harga diri Nilai pemenuhan diri Nilai pencapaian prestasi Pengetahuan
Keterangan:*) nyata pada P<0,05 **) nyata pada p<0,01
0 = tidak berniat 1 = berniat Β Sig Exp (β) 0,028 0,696 1,028 -0,028 0,647 0,972 -0,026 0,746 0,974 0,761 0,004 2,140 -0,004 0,947 0,996 0,012 0,945 1,012 0,018 0,888 1,018 0,286 0,007 1,331
19
Pada Tabel 22 diketahui bahwa tidak ada variabel yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa Bidikmisi untuk pangan. Tabel 22 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk pangan No 1 2 3 4 5 6 7 8
Variabel Sikap Norma subjektif Kontrol perilaku Nilai keamanan Nilai harga diri Nilai pemenuhan diri Nilai pencapaian prestasi Pengetahuan
Β -0,131 0,010 0,099 0,049 0,216 0,368 0,014 -0,200
0 = tidak berniat 1 = berniat Sig 0,093 0,887 0,289 0,861 0,161 0,052 0,920 0,074
Exp (β) 0,878 1,010 1,104 1,051 1,241 1,445 1,014 0,818
Keterangan:*) nyata pada P<0,05 **) nyata pada p<0,01
Pada Tabel 23 diketahui bahwa tidak ada variable yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa Bidikmisi untuk tempat tinggal. Tabel 23 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk tempat tinggal No 1 2 3 4 5 6 7 8
Variabel Sikap Norma subjektif Kontrol perilaku Nilai keamanan Nilai harga diri Nilai pemenuhan diri Nilai pencapaian prestasi Pengetahuan
Β 0,001 -0,090 0,069 0,406 -0,078 0,062 0,103 0,145
0 = tidak berniat 1 = berniat Sig 0,991 0,188 0,420 0,136 0,615 0,739 0,446 0,196
Exp (β) 1,001 0,914 1,071 1,501 0,925 1,064 1,108 1,156
Keterangan:*) nyata pada P<0,05 **) nyata pada p<0,01
Tabel 24 menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk transportasi. Diduga, hal yang mempengaruhi niat penggunaan dana beasiswa Bidikmisi adalah hal lain yang tidak diteliti dalam penelitian. Tabel 24 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk transportasi No 1 2 3 4 5 6 7 8
Variabel Sikap Norma subjektif Kontrol perilaku Nilai keamanan Nilai harga diri Nilai pemenuhan diri Nilai pencapaian prestasi Pengetahuan
Keterangan:*) nyata pada P<0,05 **) nyata pada p<0,01
Β -0,102 0,115 0,027 -0,029 0,043 -0,031 0,075 -0,046
0 = tidak berniat 1 = berniat Sig 0,335 0,189 0,807 0,930 0,820 0,899 0,665 0,747
Exp (β) 0,903 1,121 1,027 0,971 1,043 0,970 1,078 0,955
20
Tabel 25 menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk tabungan. Diduga, hal yang mempengaruhi niat penggunaan dana beasiswa Bidikmisi adalah hal lain yang tidak diteliti dalam penelitian. Tabel 25 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk tabungan No 1 2 3 4 5 6 7 8
Variabel Sikap Norma subjektif Kontrol perilaku Nilai keamanan Nilai harga diri Nilai pemenuhan diri Nilai pencapaian prestasi Pengetahuan
Β 0,062 0,011 0,110 0,169 -0,061 0,209 -0,093 -0,131
0 = tidak berniat 1 = berniat Sig 0,368 0,851 0,169 0,489 0,655 0,228 0,461 0,185
Exp (β) 1,064 1,011 1,117 1,184 0,940 1,232 0,911 0,877
Keterangan:*) nyata pada P<0,05 **) nyata pada p<0,01
Tabel 26 menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk pakaian. Tabel 26 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk pakaian No 1 2 3 4 5 6 7 8
Variabel Sikap Norma subjektif Kontrol perilaku Nilai keamanan Nilai harga diri Nilai pemenuhan diri Nilai pencapaian prestasi Pengetahuan
Β 0,298 -0,092 -0,570 0,495 0,250 0,596 0,071 -0,132
0 = tidak berniat 1 = berniat Sig 0,118 0,619 0,054 0,559 0,550 0,311 0,835 0,681
Exp (β) 1,347 0,912 0,565 1,640 1,285 1,816 1,073 0,876
Keterangan:*) nyata pada P<0,05 **) nyata pada p<0,01
Tabel 27 menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk rekreasi. Tabel 27 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk rekreasi No 1 2 3 4 5 6 7 8
Variabel Sikap Norma subjektif Kontrol perilaku Nilai keamanan Nilai harga diri Nilai pemenuhan diri Nilai pencapaian prestasi Pengetahuan
Keterangan:*) nyata pada P<0,05 **) nyata pada p<0,01
Β 0,037 -0,042 0,140 -0,114 0,015 0,535 -0,179 -0,083
0 = tidak berniat 1 = berniat Sig 0,685 0,590 0,194 0,710 0,923 0,011 0,251 0,497
Exp (β) 1,038 0,959 1,150 0,892 1,015 1,078 0,836 0,920
21
Pembahasan Theory of Planned Behavior (TPB) menyatakan bahwa niat adalah salah satu penentu langsung perilaku yang dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku (Cheng 2011). Ketiga komponen penentu langsung niat itu pun dipengaruhi oleh tiga komponen yaitu karakteristik sosial demografi, karakteristik individu, dan informasi yang dimiliki. Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (1995) faktor lingkungan memiliki pengaruh yang kuat pada pembentukan sikap dengan membentuk jenis, jumlah, kualitas informasi, dan pengalaman yang tersedia. Proses keputusan seseorang dipengaruhi oleh budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga, dan situasi (Lee at all 2009). Nilai merupakan bagian dari karakteristik individu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga diri muncul sebagai dimensi nilai yang memiliki proporsi terbanyak pada kategori tinggi sedangkan nilai keamanan muncul sebagai dimensi nilai yang memiliki proporsi paling rendah untuk kategori tinggi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Gurey-Atay et al. (2010) di Amerika yang menunjukkan bahwa nilai sosial telah mengalami banyak pergeseran sejak tahun 1976-2007. Saat ini harga diri menjadi nilai sosial yang paling dianggap penting oleh orang Amerika sedangkan nilai keamanan muncul sebagai nilai yang paling kurang dipentingkan. Hal tersebut bukan tidak mungkin terjadi pula pada kondisi sosial di Indonesia. Sikap terhadap penggunaan beasiswa Bidikmisi berada pada kategori sedang. Dari hasil jawaban mahasiswa, sebagian besar mahasiswa setuju bahwa jika mereka menggunakan dana beasiswa Bidikmisi untuk kelancaran pendidikan maka akan terhindar dari kesulitan dalam menempuh pendidikan, akan terhindar dari kesulitan keuangan, akan melaksanakan kewajiban dengan baik, akan dapat mempertanggungjawabkan dana beasiswa Bidikmisi, akan dapat memenuhi semua kebutuhan perkuliahan. Hal tersebut memperlihatkan kuatnya keyakinan perilaku yang dimiliki oleh mahasiswa. Keyakinan perilaku merupakan keyakinan yang terkait dengan atribut objek atau keyakinan yang terkait dengan akibat yang ditimbulkan oleh suatu tindakan (Fishbein & Ajzen 1975). Sikap yang dipegang dengan penuh keyakinan biasanya akan jauh diandalkan untuk membimbing perilaku. Bila keyakinan rendah, konsumen mungkin merasa tidak nyaman dengan bertindak berdasarkan sikap mereka yang sudah ada (Siragusa & Dixon 2009). Salah satu komponen Theory of Planned Behavior yaitu norma subjektif memperlihatkan hasil bahwa lebih dari 80 persen mahasiswa merasa bahwa dosen adalah kelompok referensi yang memiliki harapan terhadap penggunaan dana beasiswa bidikmisi, namun sebanyak 85 persen mahasiswa lebih memilih untuk mengikuti harapan dari sahabat dibandingkan kelompok referensi lainnya. Menurut Ajzen (1985), pada umumnya seseorang yang memiliki keyakinan bahwa orang-orang penting di sekitarnya berpikir bahwa ia harus melakukan suatu perilaku maka ia akan merasakan tekanan sosial untuk melakukan perilaku tersebut, sebaliknya jika ia memiliki keyakinan bahwa orang-orang penting disekitarnya berpikir ia tidak boleh melakukan suatu perilaku maka ia akan menghindari perilaku tersebut. Semakin erat hubungan psikologis antara
22
mahasiswa dengan orang yang dianggap penting, maka akan semakin besar pula tekanan sosial yang dirasakan. Nampaknya, itulah yang menyebabkan mengapa mahasiswa dalam penelitian ini lebih memilih untuk mengikuti harapan dari sahabat karena bagi mahasiswa yang sudah tinggal jauh dari keluarga, sahabat merupakan orang yang paling dekat baik secara geografis maupun psikologis. Selain itu, menurut Wijaya (2007) figur-figur sosial yang penting bisa saja termasuk teman dekat. Kontrol perilaku mahasiswa berada pada kategori sedang. sebagian besar mahasiswa memiliki keyakinan bahwa mereka sudah memahami kebutuhan, sudah memikirkan perencanaan keuangan, dan sudah memahami perencanaan keuangan, dan sudah membuat perencanaan keuangan. Namun, dari keempat macam keyakinan kontrol tersebut, keyakinan bahwa mereka sudah membuat perencanaan keuangan berada pada persentase terkecil. Kontrol perilaku dibangun dari keyakinan kontrol (control beliefs) dan kekuatan kontrol (power of control factors) dan kekuatan kontrol (power of control factors). Keyakinan kontrol mengacu pada keyakinan yang dimiliki seseorang mengenai kemudahan atau kesulitan melakukan suatu perilaku sedangkan kekuatan kontrol adalah keyakinan seseorang akan adanya hambatan yang terantisipasi dalam melakukan suatu perilaku (Ajzen 1991). Hasil peneltian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa berniat untuk menggunakan dana beasiswa bidikmisi untuk diktat kuliah, kesehatan, dan pangan. Namun, pada penggunaan dana beasiswa Bidikmisi, hanya sebagian kecil mahasiswa yang menggunakan dana beasiswa Bidikmisi untuk kesehatan. Perbedaan tersebut dapat terjadi karena adanya perubahan kebutuhan yang dirasakan oleh mahasiswa. Kebutuhan dan keinginan muncul karena seseorang merasakan ketidaknyamanan antara yang seharusnya dirasakan dan yang sesuangguhnya dirasakan (Pradeep 2012). Kemudian, kebutuhan mahasiswa lainnya seperti tempat tinggal, transportasi, tabungan, pakaian, dan rekreasi diduga dipenuhi dengan menggunakan dana dari sumber lain. Hasil uji hubungan juga menunjukkan bahwa sikap terhadap beasiswa bidikmisi, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan berhubungan dengan niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk dikat kuliah. Kontrol perilaku dengan niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk pangan pun menunjukkan bahwa keduanya memiliki hubungan, hal tersebut menunjukkan bahwa semakin besar kontrol perilaku yang dirasakan maka semakin besar niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk pangan. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa norma subjektif memiliki hubungan negatif dengan niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk pakaian. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin besar norma subjektif yang dirasakan mahasiswa maka semakin kecil niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk pakaian. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Pratiwi (2012) dan Astuti (2012) dimana ketiga variabel yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku berhubungan dengan niat. Faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa bidikmisi untuk kesehatan, yaitu nilai keamanan. Hal ini sesuai dengan pendapat Maslow yang menyebutkan bahwa nilai keamanan adalah nilai yang mencakup kebutuhan fisik manusia (Sumarwan 2011), dalam hal ini kesehatan merupakan hal yang
23
menjaga agar ketahanan fisik manusia tetap baik. Sedangkan, untuk niat penggunaan dana beasiswa Bidikmisi untuk diktat kuliah, pangan, tempat tinggal, transportasi, tabungan, pakaian, dan rekreasi, tidak ada variabel yang berpengaruh untuk ketujuh niat tersebut. Menurut Ajzen (1991) terdapat tiga keyakinan yang menentukan niat dan perilaku seseorang. Keyakinan tersebut adalah keyakinan perilaku yang memengaruhi sikap terhadap perilaku, keyakinan normatif yang merupakan faktor penentu norma subjektif, serta keyakinan kontrol yang menjadi persepsi dasar dari kontrol perilaku yang dirasakan. Terdapat variabel yang berhubungan dengan keyakinan-keyakinan tersebut yang pada akhirnya dapat memengaruhi niat seseorang. Variabel-variabel tersebut disebut sebagai faktor latar belakang (background factors). Faktor latar belakang tersebut terbagi menjadi tiga bagian yakni bagian individu, sosial demografi, dan informasi. SIMPULAN Secara keseluruhan, sikap terhadap pengalokasian dana beasiswa bidikmisi, norma subjektif, dan kontrol perilaku berada pada kategori sedang. Sebagian besar mahasiswa memiliki niat untuk menggunakan dana beasiswa Bidikmisi untuk diktat kuliah, kesehatan, dan pangan. Sedangkan pada penggunaan dana beasiswa Bidikmisi, sebagian besar mahasiswa hanya menggunakan dana beasiswa Bidikmisi untuk diktat kuliah dan pangan. Sikap terhadap perilaku pengalokasian dana beasiswa bidikmisi, norma subjektif, dan kontrol perilaku berhubungan positif dengan niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi. Untuk faktor yang berpengaruh terhadap niat, hanya nilai keamanan yang berpengaruh terhadap niat penggunaan dana beasiswa Bidikmisi untuk kesehatan. SARAN Secara umum, mahasiswa Institut Pertanian Bogor telah memiliki niat pengalokasian dana beasiswa bidikmisi yang sesuai dengan tujuan pemerintah. Namun, masih terdapat beberapa mahasiswa yang pengetahuan tentang beasiswa bidikmisinya rendah dan dua belas mahasiswa yang memiliki IPK di bawah batas minimal syarat penerima beasiswa bidikmisi. Karena itu, disarankan kepada pengelola beasiswa bidikmisi untuk meningkatkan pengawasan terhadap persyartan-persyaratan penerimaan beasiswa bidikmisi.
24
DAFTAR PUSTAKA Astuti EF. 2012. Analisis Pembentukan Niat Penggunaan Listrik Prabayar Pada Rumah Tangga Melalui Pendekatan Theory of Planned Behavior [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Aiyub. 2007. Analisis Perilaku Masyarakat Terhadap Keinginan Menabung Dan Memperoleh Pembiayaan Pada Bank Syariah Di Nanggroe Aceh Darussalam. Jurnal E-Mabis FE-Unimal. NAD: Universitas Malikussaleh. Ajzen I. 1985. From Intentions to action: a theory of planned behavior. Action control: from cognitions to behavior. ______ . 1991. The theory of planned behavior. Organizational Behavior and Human Decision Processes. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2012. Jumlah Penduduk Indonesia. Diambil dari http://www.bps.go.id. Cheng, Shih-I. 2011. Examining Customer Purchase Intentions for Counterfeit Products Based on a Modified Theory of Planned Behavior. Journal of Consumer Behavior. Shi-Te University: China. Dharmmesta BS. 1998. Theory of Planned Behavior dalam Penelitian Sikap, Niat, dan Perilaku Konsumen. Kelola 8 (7), 85-103. Engel JF, Blackwell RD, Miniard PW. 1994. Perilaku Konsumen. Ed ke-6 jilid 1. Budiyanto, editor. Jakarta: Binarupa Aksara. Terjemahan dari: Consumer Behavior. [FAA Foundation] Future Achievement Australia Foundation. 2004. Why Do Value Matter? Australia: FAA Foundation. Gurey-Atay EX, Xie G, Chen J, Kahle LR. Changes in Social Value in the United States: 1976-2007. Journal of Advertising Research (50), 57-67. Homer PM, Kahle LR. 1988. A Structural Equation Test of the Value-AttitudeBehavior Hierarchy. Journal of Personality and Social Psychology 54 (4), 638-646. [Kemdikbud] Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Panduan Bidikmisi. Diambil dari www.kemdikbud.go.id. Lee R, Richard and Murphy, Jamie and Neale, Larry. 2009. The Interactions of Consumptions Characteristics on Social Norms. Journal of Consumer Marketing 26(4). University of South Australia. Pradeep J. 2012. Effect Of Environmental Concern And Social Norms On Environmental Friendly Behavioral Intentions. Journal of Bussines. Uttarakhand School Of Bussines. Pratiwi NA. 2012. Analisis Niat Beli Asuransi Jiwa Pada Mahasiswa: Aplikasi Theory of Planned Behavior [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
25
Schiffman LG, Kanuk LL. 2004. Consumer Behavior, 8th Edition. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall Inc. Schwartz SH. 1994. Are There Universal Aspects in the Structure and Contents of Human Values? Journal of Social Issues 50 (4), 19-45. Siragusa L, Dixon KC. 2009. Theory of Planned Behavior: Higher Education Student’s Attitude Towards ICT Based Learning Interactions. Journal of Education. Curtin University of Technology. Sumarwan U. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Wijaya. 2007. Hubungan Adversity Intelligency Dengan Intensi Berwirausaha. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan 9:117-127
RIWAYAT PENULIS Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Endang Budi Hartono dan Etty Hindrayati yang dilahirkan di Sukabumi pada 16 April 1991. Penulis lulus dari SMA Negeri 1 Cibadak pada tahun 2009, dan pada tahun yang sama diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Talenta Mandiri (UTM) di Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia pada tahun 2009. Prestasi yang pernah diraih selama masa perkuliahan diantaranya adalah menjadi Juara 1 Lomba Menulis Cerpen Bonjour (BEM FEMA) pada tahun 2009, juara 3 Lomba Menulis Cerpen Sepena Pujangga (BEM FEM) pada tahun 2010, dan juara 2 Lomba Menulis Cerpen Forsia FEMA pada tahun 2012. Selama masa perkuliahan, penulis mengikuti beberapa organisasi dan kepanitiaan, diantaranya anggota organisasi daerah Ikatan Keluarga Mahasiswa Sukabumi (IKAMASI), dan staff divisi akademik UKM Century pada tahun 2010-2011. Beberapa kepanitiaan yang pernah diikuti adalah anggota divisi penanggung jawab laskar MPKMB 47 dan anggota divisi acara Simulasi Bisnis (SIMBIS) Century 2010. Penulis pun aktif mengikuti kegiatan di luar kampus di antaranya menjadi anggota Komunitas Jaringan Penulis Indonesia, anggota Klub Menulis 5 Kali Tulis Ulang (5XTU), dan terlibat dalam kepanitiaan pelatihan menulis Kampus Fiksi Roadshow Bogor yang diadakan oleh Divapress Publishing. Pada tahun 2013 penulis berkesempatan mengikuti pelatihan menulis cerpen yang diadakan oleh Plotpoint Publishing, dan mencoba menjadi seorang penulis pemula hingga melahirkan sebuah karya Omnibook yang berjudul Delapan Sisi. Pada tahun 2014, penulis bergabung dengan Lembaga Konsultasi Keluarga Dan Pendidikan Adi Indonesia Manajemen sebagai Penanggung Jawab Divisi Akademik.