Widya Cipta,Vol. VII, No.2 September 2015
ANALISIS PENGARUH MEREK, MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI KUALITAS, SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOTOR HONDA Yulia Mujiaty Program Studi Komputerisasi Akuntansi AMIK BSI Jakarta
[email protected]
ABSTRACT This study purposes were to determine the effect of Brand (X1), Consumer Motivation(X2), Perception of Quality ( X3) and Consumer Attitudes (X4) to the purchasing decision of Honda motorcycles in consumer. This research is an associative type of research, ie research that connects two or more variables. The population in this consumer who use Honda motorcycle. Methods of data collection in this study were questionnaires and interviews. Data processed by using SPSS 17.0 for windows. Methods of data analysis used multiple linear regression to measure the influence of brand,consumer motivation, perceived quality, and consumer attitudes toward purchasing decisions of Honda motorcycles in consumer. Based on F test of the free variable (consumer motivation, perceived quality, and consumer attitudes) together have a positive and significant influence on the bound variable (purchase decisions). Through testing the correlation coefficient (R) is obtained that the level of correlation or relationship between Bran, consumers' motivation, perceived quality and consumer attitudes toward the purchase of the Honda motorcycle is a high relationship. Consumer Attitudes, Brand, Consumer Motivation, Perception of Quality is the most dominant factor influencing the purchase decisions of Honda brand motorcycles at consumer’s. Keywords: Brand, Customer Behavior, Customer Motivation, Purchasing Decision, Quality Perceived, I. PENDAHULUAN Berdasarkan informasi media internet, pada zaman modern seperti sekarang ini, sarana transportasi telah menjadi bagian yang penting dari kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan transportasi merupakan sarana utama bagi manusia dalam kehidupan sehari–hari untuk bergerak dan berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan cepat. Seiring dengan perkembangan teknologi dan pembangunan yang ada di segala bidang saat ini, perkembangan sarana transportasi pun telah berlangsung dengan cepat. Pada umumnya masyarakat membeli motor untuk menikmati dua fungsi, yaitu: sebagai sarana untuk mengantarkan penumpang dari satu tempat ke tempat yang lainnya dan mengangkut barang–barang dalam aktivitas kerja sehari–hari, sedangkan fungsi lainnya adalah untuk mendapatkan suatu prestise yang akan memberikan kepuasan tersendiri bagi seseorang. Situasi pasar saat ini semakin kompetitif dengan persaingan yang semakin
meningkat pula diantara para produsen. Semakin ketatnya persaingan tersebut maka akan semakin mengarahkan perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan dan merebut market share (pangsa pasar). Honda yang sampai tahun 2008 dapat memimpin pangsa pasar industri sepeda motor di Indonesia mendapat persaingan yang ketat oleh dari kompetitornya. Persepsinya terhadap apa yang diinginkan serta sikap seseorang dalam menilai suatu objek yang akan diminati dan untuk dimiliki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pengaruh merek tehadap keputusan pembelian; (2) pengaruh motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian; (3) pengaruh persepsi kualitas terhadap keputusan pembelian; (4) pengaruh sikap konsumen terhadap keputusan pembelian terutama pada produk-produk sepeda motor merek Honda yang sudah terkenal di pasaran
II. TINJAUAN PUSTAKA Menurut Kotler (2000:404), merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata,
huruf-huruf, angka-angka, susunanwarna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam
163
Widya Cipta,Vol. VII, No.2 September 2015
kegiatan perdagangan dan jasa. Sedangkan Handoko (2003:252), mengemukakan bahwa motivasi adalah keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Pengertian Persepsi Kotler (2000:436) menjelaskan persepsi sebagai proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Mangkunegara dalam Miranti (2004:78) berpendapat bahwa persepsi adalah suatu proses pemberian arti atau makna terhadap lingkungan. Dalam hal ini persepsi mecakup penafsiran obyek, penerimaan stimulus (Input), pengorganisasian stimulus, dan penafsiran terhadap stimulus yang telah diorganisasikan dengan cara mempengaruhi perilaku dan pembentukan sikap. Selain persepsi akan muncul pula sikap seseorang dalam menilai suatu objek yang akan diminati dan untuk dimiliki. Sikap sebagai suatu evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan seseorang untuk merespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak terhadap objek yang dinilai. Sikap adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian evaluatif
berkaitan dengan objek, orang atau suatu peristiwa (Robbins, 2006:257). Menurut Simamora (2002:187) bahwa didalam sikap terdapat tiga komponen yaitu: (1) cognitive component, merupakan kepercayaan konsumen dan pengetahuan tentang objek. Yang dimaksud objek adalah atribut produk, semakin positif kepercayaan terhadap suatu merek suatu produk maka keseluruhan komponen kognitif akan mendukung sikap secara keseluruhan; (2) affective component, yaitu emosional yang merefleksikan perasaan seseorang terhadap suatu objek, apakah objek tersebut diinginkan atau disukai; (3) behavioral component adalah mereflesikan kecenderungan dan perilaku aktualterhadap suatu objek, yang mana komponen ini menunjukkan kecenderungan melakukan suatu tindakan. Menurut Kotler (2005:202) karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusannya akan menimbulkan keputusan pembelian. Sebelum dilakukan pembahasan data, perlu dibuatkan kerangka pemikiran penelitian yang menggambarkan hubungan diantara variabel yang diteliti. Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut dapat ditentukan hipotesis sebagai jawaban sementara dari objek yang diteliti. Kerangka pemikiran penelitian tersaji pada gambar 1.
Merek (X1) H1
Motivasi Konsumen (X2)
Persepsi kualitas (X3)
H2
Keputusan pembelian (Y)
H3
H4
Sikap Konsumen (X4)
Sumber: Hasil Penelitian (2015) Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian Hipotesis yang dapat dikemukakan dalam tulisan ini adalah diduga merk, motivasi konsumen, persepsi kualitas, sikap konsumen
164
akan berpengaruh terhadap keputusan pembelian khusus untuk produk sepeda motor Honda.
Widya Cipta,Vol. VII, No.2 September 2015
III. METODOLOGI PENELITIAN Dalam melakukan penelitian maka diperlukan merancang atau mendesain penelitian yang akan dilakukan dengan cara mengetahui karakteristik dari objek yang akan diteliti. Urutan dari desain penelitian dimulai dengan menentukan tema atau topik bahasan, menentukan variabel-variabelll yang digunakan, menentukan instrumen penelitian
serta alat analisan dan teknik olah data, selanjutnya dilakukan olah data dengan bantuan software SPSS versi 18.0. Hasil dari olah data kemudian dilakukan analisis pembahasan dengan tujuan memperoleh jawaban atau permasalahan dan data-data yang digunakan. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini seperti pada tabel 1.
Tabel 1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Brand Association Penelitian Merek
Motivasi Konsumen
Persepsi kualitas
Sikap Konsumen
Keputusan pembelian
Definisi Operasional
Indikator
Meningkatkan dan menciptakan kelas-kelas produk agar konsumen punya beberapa pilihan membeli. Keadaan didalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan guna mencapai suatu tujuan.
●Brand Aw areness (kesadaran merek) ● (asosiasi merek)
Persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan dari suatu produk atau jasa layanan yang berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan. Kecenderungan memberikan tanggapan terhadap suatu objek baik disenangi ataupun tidak disenangi secara konsisten
● Karakteristik tambahan untuk menjadi pembeda ● Jarang terjadi kerusakan ● Suku cadang berkualitas ● Daya tahan mesin yang baik ● Kestabilan mesin ● Model produk ● Kombinasi warna ● Striping stiker ● Konsumsi bahan bakar yang irit ● Jenis atau varian produk ● Tidak ada pemilihan merek lain ● Hampir semua orang membeli sepeda motor Honda ● Informasi tentang kualitas ● Kemudahan mendapatkan suku cadang ● Ketertarikan untuk membeli ulang
Suatu proses pengambilan keputusan dalam membeli suatu produk yang dimulai dari pengenalan masalah, pencarian informasi, penilaian alternatif, membuat keputusan pembelian dan akhirnya didapatkan perilaku setelah membeli yaitu puas atau tidak puas atas suatu produk yang dibeli.
● Kualitas produk ● Kenyamanan berkendara ● Harga purna jual yang menjanjikan ● Harga produk ● Jumlah dan kualitas bengkel resmi
Sumber: Hasil Penelitian (2015) Data-data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya yakni data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner yang diisi responden secara langsung. Dalam penelitian ini, menggunakan data primer dari konsumen yang memenuhi satu dari lima kriteria; pemrakarsa, pemberi pengaruh, pengambilan keputusan, pembeli, pemakai
sepeda motor Honda yang berdomosili atau warga kota Serang. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh tidak secara langsung dari sumbernya, akan tetapi data hasil olahan dari pengambilan data primer. Data sekunder dalam penelitian ini antara lain dari penelitian terdahulu, literatur-literatur, media cetak (surat kabar dan majalah, dan media elektronik (internet).
165
Widya Cipta,Vol. VII, No.2 September 2015
Metode analisis data menggunakan analisi regresi berganda untuk mengetahu hubungan antar variabel sehingga dapat diketahui tingkat pengaruhnya. Secara umum analisis ini digunakan untuk meneliti pengaruh dari beberapa variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006). Pada regresi berganda variabel independen (variabel X) yang diperhitungkan pengaruhnya terhadap variabel dependen (variabel Y), jumlahnya lebih dari satu. Dalam penelitian ini, variabel independen adalah Merek (X1), Motivasi Konsumen (X2), Persepsi Kualitas (X3), Sikap Konsumen (X4) sedangkan variabel dependen adalah Keputusan Pembelian Konsumen (Y) sehingga persamaan regresi bergandanya adalah: Y =a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4x4 + e ; Dimana: Y = Keputusan Pembelian; a = Konstanta; b1, b2, b3,b4 = Koefisien masing-masing faktor; X1 = Merek; X2 = Motivasi Konsumen; X3 =
Persepsi Kualitas ; X4 = Sikap Konsumen; e = Standar error IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi data yang akan disajikan dari hasil penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum mengenai penyebaran data yang diperoleh dilapangan. Data yang disajikan berupa data mentah yang diolah menggunakan teknik statistik deskripsi. Adapun dalam deskripsi data ini yang disajikan dengan bentuk distribusi frekuensi, total skor, harga skor rata-rata, simpangan baku, modus, median, skor maksimum dan skor minimum. Deskripsi tersebut berguna untuk menjelaskan penyebaran data menurut frekwensinya, untuk menjelaskan kecenderungan terbanyak, untuk menjelaskan kecenderugan tengah, untuk menjelaskan pola penyebaran (maksimum– minimum) data.
Tabel 2. Hasil Pengukuran Statistik Model
Unstandardized Coefficients B
(Constant) 8.187 1
Std. Error
Standardized Coefficients
t
Sig.
5.635
.000
Beta
1.453
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
X1
.183
.062
.265
2.937
.004
.746
1.340
X2
.162
.125
.210
1.295
.198
.232
4.314
X3
-.034
.117
-.045
-.291
.771
.252
3.974
X4
.294
.114
.345
2.576
.012
.339
2.949
Sumber: Hasil Penelitian (2015) Dilihat dari uji normalitas data, seluruh data variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikatakan bersifat normal. Distribusi data yang dihasilkan tidak memencar dan berkumpul dalam sebuah titik, terlihat pada diagram histogram dan diagram plot (gambar 2 dan 3). Uji selanjutnya adalah uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual 3. .
166
(kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu atau time series karena "gangguan" pada seseorang individu/kelompok cenderung mempengaruhi "gangguan" pada individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya. Salah satu cara untuk menguji auto korelasi adalah dengan uji DurbinWatson.Keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah: 1. Bila nilai DW berada di antara du sampai dengan 4 - du maka koefisien autokorelasi sama dengan nol. Artinya, tidak ada autokorelasi. 2. Bila nilai DW lebih kecil daripada d L, koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol. Artinya ada autokorelasi positif.
Widya Cipta,Vol. VII, No.2 September 2015
Sumber: Hasil Penelitian (2015) Gambar 2. Diagram Histogram
Sumber: Hasil Penelitian (2015) Gambar 3. Diagram Plot 4. Bila nilai DW terletak di antara d L dan du, 6. Bila nilai DW terletak di antara 4 – du dan maka tidak dapat disimpulkan. 4- d L, maka tidak dapatdisimpulkan. 5. Bila nilai DW lebih besar daripada 4 -dL 7. Di bawah ini tabel hasil pengolahan data koefisien autokorelasi lebihbesar daripada mentah dengan SPSS V17 untuk uji nol. Artinyaada autokorelasi negatif. Durbin-Watson. Tabel 3. Uji Korelasi Model
R
1
.674a
R Square
Adjusted R Std. Error of Square the Estimate
.455
.432
2.2814522
DurbinWatson 1.412
Sumber: Hasil Penelitian (2015) Terlihat Durbin-Watson bernilai DW 1.412, sedangkan dL dan du yang didapat dari
tabel dengan derajat kebebasan 95 adalah 1.5922 dan 1.7582. Karena DW < d u maka
167
Widya Cipta,Vol. VII, No.2 September 2015
terjadi autokorelasi positif. Dilihat dari persamaan regresi linier berganda disusun untk menunjukan pengaruh hubungan Variabel independent X1 (Mer), X2 (Motivasi Konsumen), X3 (Persepsi Kualitas) dan X4 (Sikap konsumen) terhadap Variabel dependent Y (Keputusan Pembelian). Sedangkan untuk analisa hubungan antara variabel-variabel dapat dilihat pada tabel uji korelasi dimana nilai dari variabel-variabel independen dalam mempengaruhi keputusan pembelian memiliki nilai 0,455 atau 45,5%. Hal ini menggambarkan bahwa variabel X1, X2, X3, dan X4 memiliki hubungan yang agak lemah hanya 45,5% dengan keputusan pembelian. Sedangkan faktor lain yang tidak disebutkan berpengaruh sebesar 54,5% terhadap keputusan pembelian. V. PENUTUP Masalah yang menjadi dasar penelitian ini adalah adanya penurunan penjualan sepeda adanya penurunan keputusan pembelian konsumen pada produk sepeda motor Honda. Honda yang sampai tahun 2008 dapat memimpin pangsa pasar industri sepeda motor di Indonesia mendapat persaingan yang ketat oleh para kompetitornya. Bahkan rentang penguasaan pasar sepeda motor Honda dengan pesaingnya, terutama yamaha, semakin mengecil. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel sikap konsumen memiliki pengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian oleh konsumen diantara variabel bebas lainnyayang diteliti yaitu sebesar 0,954. Kemudian pengaruh terbesar lainnya adalah variabel Merk sebesar 0.196, variable MotivasiKonsumensebesar 0.145 danvariabel persepsi kualitas sebesar 0,115. 2. Hipotesis (H1) yang menyatakanbahwamerekVaribelberpengaru h positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di kota Serang terbukti kebenarannya. Hal ini berarti motivasi konsumen merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian produk sepeda motor Honda. Pengaruh positif ini nampak pada sebagian besar pernyataan konsumen sepeda motor Honda yang menyatakan
168
bahwa merk motor Honda mudah di ingat, punya kekhasan, fitur mudahdiingat, (H2) factor yang dapat mendorong untuk melakukan pembelian, (H3).berpengaruh positif pernyataan konsumen terhadap sepeda motor yang memiliki kualitas unggul baik da.ri segi model, desain, mesin dan suku cadang, (H4) berpengaruh positif diterima baik oleh masyarakat baik warna, striping yang sesuai dengan selera konsumen.. 3. Variabel keputusan pembelian dijelaskan oleh variabel Merkmotivasi konsumen, persepsi kualitas, dan sikap konsumen sebesar 45.5 % sedangkan sisanya 64.5 % dijelaskan oleh variabel-variabel atau aspek-aspek lain diluar model. DAFTAR PUSTAKA Engel, James F, et al.,1994. Perilaku Analisis Pengaruh Citra Merek, persepsi terhadap kualitas, nama merek dan brand awareness terhadap keputusan pembelian sabun mandi padat lifebuoy di ungaran. Skripsi tidak dipublikasikan. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP. Handoko, Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi Ketujuh. Yogyakarta; Penerbit BPFE. Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metode Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia. Kotler, Phillip. 2000. Manajemen Pemasaran . Edisi Milenium, Jakarta: PT indeks Kelompok Gramedia. Kotler, Phillip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia. Edition. Singapore: MC Graw Hill Inc. Miranti, Ermina. 2004. Prospek Industri Sepeda Motor di Indonesia. Economic Review Journal. No.198. Robbins, Stephen. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Indeks. Kelompok Gramedia. Simamora. 2002. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Prenada Media.