Analisis Kesalahan Penggunaan... (Maimunah)
93
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA DALAM TESIS MAHASISWA MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA oleh Maimunah ABSTRACT Masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah kesalahan pemakaian ejaan dalam tesis mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala?; (2) bagaimanakah kesalahan diksi dalam tesis mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala?; (3) bagaimanakah kesalahan kalimat bahasa Indonesia dalam tesis mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala? Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan kesalahan pemakaian ejaan dalam tesis mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala; (2) mendeskripsikan kesalahan diksi dalam tesis mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala; (3) mendeskripsikan kesalahan kalimat bahasa Indonesia dalam tesis mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah tesis karya mahasiswa Pascasarjana Program Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala 2010. Instrumen utama penelitian ini adalah manusia, yaitu peneliti itu sendiri atau orang lain (human instrument). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara (1) membaca semua sumber data; (2) mengidentifikasikan kesalahan; dan (3) mengklasifikasikan kesalahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam tesis mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan ditemukan (1) kesalahan pemakaian ejaan, (2) kesalahan diksi, dan (3) kesalahan kalimat. Katakunci: analisis kesalahan, bahasa, tesis mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana, Universitas Syiah Kuala ABSTRACT The problems of this research are (1) how is the spelling error in thesis of Education Administration Students Study Program, Post Graduated, Syiah Kuala University?; (2) how is the diction error in thesis of Education Administration Students Study Program, Post Graduated, Syiah Kuala University?; (3) how is the sentences error in thesis of Education Administration Students Study Program. The objectives of this research are describing about (1) spelling error in thesis of Education Administration Students Study Program, Post Graduate Program, Syiah Kuala University; (2) diction error in thesis of Education Administration Students Study Program,
94 Master Bahasa Vol. I No. 1; Januari 2013: 93-103 Post Graduate Program, Syiah Kuala University; (3) sentences error in thesis of Education Administration Students Study Program, Post Graduate Program, Syiah Kuala University. This research is qualitative approach. Kind of this research is descriptive research. Source of data in this research are thesis of Education Administration Students Study Program, Post Graduate Program, Syiah Kuala University. Primary instrument of this research is human instrument. Collecting data was done by (1) reading all souce of data; (2) identifying sentences error; (3) classifying error sentences which consist of spelling error, diction error, and sentences error. The result of this research shown that there are (1) spelling error, (2) diction error, and (3) sentences error in thesis of Education Administration Students Study Program, Post Graduated Program, Syiah Kuala University. Keywords: Error Analysis, Language, Thesis of Education Administration Students Study Program, Post Graduate Program, Syiah Kuala University Pendahuluan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di nusantara telah digunakan dalam berbagai aspek kehidupan. Bagi se bagian besar masyarakat nusantara, bahasa Indonesia merupakan bahasa kedua (B2). Umumnya penguasaan bahasa itu harus melalui proses belajar secara formal. Bahasa Indonesia merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam pemanfaatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan tek nologi. Dengan menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar, diharapkan generasi bangsa Indonesia mampu mengembangkan dan mengelola ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni budaya. Untuk menguasai bahasa Indonesia, diperlukan usaha pembiasaan dan pelatihan berbahasa Indonesia sejak dini, baik secara lisan maupun tulisan. Peneliti yakin usaha itu telah dilakukan dengan sungguh-sungguh. Sebagai bukti, jam pelajaran Bahasa Indonesia di SD, misalnya, mendapat porsi terbanyak, yaitu 6-8 jam per minggu, dan di SMP dan SMA, misalnya, mendapatkan porsi 3 - 4 jam per minggu dengan berbagai latihan. Namun, meskipun mata pelajaran Bahasa Indonesia memiliki jumlah jam terbanyak di sekolahsekolah, wujud pengembangan keterampilan berbahasa hanyalah sebatas menyusun kalimat, menulis surat, dan mengarang bebas dalam bahasa Indonesia. Adapun persoalan ketatabahasaan luput dari perhatian. Berdasarkan kenyataan tersebut, dapat dikatakan bahwa kompetensi dan performansi berbahasa Indonesia pemakai bahasa belum
memuaskan meskipun pembinaan dan pelatihan berbahasa Indonesia telah dilakukan sejak sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Hal itu ditandai oleh banyaknya keluhan kesalahan penggunaan bahasa Indonesia, terutama keluhan oleh para guru atau dosen di tingkat perguruan tinggi terhadap peserta didiknya, baik dari segi kesalahan ejaan, diksi, maupun kali mat. Kesalahan penggunaan bahasa Indonesia banyak ditemukan dalam produk akademik para peserta didik, seperti makalah, kertas kerja, skripsi, dan tesis, bahkan disertasi. (Sugihartati, 2003:1-10; Keraf, 2004). Penelitian Syafi’ie (1984) mengenai analisis kesalahan berbahasa dalam karangan mahasiswa di tiga perguruan tinggi di JawaTimur menunjukkan bahwa kompetensi berbahasa mahasiswa sangat beragam. Kesalahankesalahan yang dilakukan mahasiswa meliputi (1) kesalahan penulisan ejaan mencapai 41,28 %, (2) kesalahan morfologis rata-rata 22,35 %, dan (3) kesalahan penulisan kalimat 39, 88 %. Kesalahan-kesalahan itu disebabkan oleh kurangnya penguasaan kaidah atau tata bahasa, kurangnya penguasaan konsep, dan kurangnya sikap positif berbahasa Indonesia. Samsuri (1993: 233-238) dalam penelitiannya tentang kesilapan grama tikal bahasa Indonesia sebagai bahasa asing pada karangan siswa bahasa asing menyimpulkan bahwa kesilapan dalam penyusunan kalimat bahasa Indonesia terdiri dari (1) penanggalan unsur, (2) kalimat tidak ekonomis, (3) susunan kalimat kacau, (4) kalimat tidak sejajar, (5)
Analisis Kesalahan Penggunaan... (Maimunah) kalimat fragmentaris, (6) kali mat aktif-pasif tidak tepat, dan (7) kalimat tidak lazim. Berdasarkan taksonomi permukaan yang dianut terdapat tiga kesilapan meliputi kesilapan penanggalan morfem, (2) penambahan morfem, dan (3) salah bentukan. Dampak ketidakberesan pembelajaran bahasa Indonesia sejak dini berlanjut sampai ke jenjang perguruan tinggi sebagai mana dikemukakan Samsuri (1993:13) bahwa menurut dosen-dosen yang biasanya membimbing penulisan skripsi dan dan tesis maha siswa, penggunaan bahasa Indonesia para mahasiswa kurang baik sehingga mata kuliah mengarang harus diberikan tidak saja di tingkat pertama, tetapi juga sebaiknya selama pendidikan mereka di perguruan tinggi.” Masalah kompetensi dan performansi berbahasa Indonesia di perguruan tinggi sebagaimana dikemukakan di atas tidak dapat dibiarkan. Salah satu solusi yang paling memungkinkan untuk memecahkan masalah itu ialah (1) memperbaiki proses pembelajaran, (2) penggunaan strategi pembelajaran yang bervariasi dan pemerkayaan bahasa dengan bahan ajar yang beragam, serta (3) memperbaiki sistem penilaian. Informasi kesalahan penggunaan bahasa penting dimiliki untuk menyusun program pengajaran bahasa dengan berlandaskan pada anggapan bahwa kesalahan penggunaan bahasa bukan sesuatu yang perlu dihindari, melainkan sesuatu yang perlu diteliti. Sehubungan dengan pandangan ini, Streven (Richards,1975:4) berpendapat bahwa kesalahan penggunaan bahasa bukanlah semata- mata dipandang sebagai masalah yang harus diatasi, melainkan sebagai sesuatu yang normal saja dan tidak dapat dihindari. Analisis kesalahan penggunaan bahasa dapat membantu (1) menentukan urutan sajian, (2) menentukan penekanan dalam hal penjelasan dan latihan, dan (3) memperbaiki butir-butir yang tepat untuk mengevaluasi penguasaan bahasa siswa (Baradja, 1990:11). Disebabkan oleh beberapa hal di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dalam tesis mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan. Penentuan judul ini berpedoman
95 pada observasi awal yang dilakukan peneliti terhadap tesis maha siswa Magister Administrasi Pendidikan. Dalam observasi itu banyak ditemukan kesalahan penggunaan bahasa Indonesia. Kesalahan penggunan bahasa Indonesia dalam tesis tidak seharusnya terjadi karena tesis tersebut telah dibimbing oleh dosen pembimbing. Oleh karena itu, judul penelitian ini adalah “Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Tesis Mahasisiwa Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala”. Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, masalah penelitian ini adalah bagaimanakah kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dalam tesis mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala? Karena luasnya cakupan pembahasaan tentang kesalahan penggunaan bahasa Indonesia, masalah penelitian ini dibatasi pada tiga hal berikut: 1) bagaimanakah kesalahan pemakaian ejaan dalam tesis mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala? 2) bagaimanakah kesalahan diksi dalam tesis mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala? 3) bagaimanakah kesalahan kalimat bahasa Indonesia dalam tesis mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala? Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah-masalah penelitian yang dikemukakan di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dalam tesis mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala. Secara khusus, tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1) untuk mendeskripsikan kesalahan pemakaian ejaan dalam tesis mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala; 2) untuk mendeskripsikan kesalahan
96 diksi dalam tesis mahasiswa Magister Syiah Kuala. Administrasi Pendidikan Universitas Syiah (2) Kesalahan penggunaan bahasa merupakan Kuala; sisi yang menyimpang dari kaidah bahasa 3) untuk mendeskripsikan kesalahan kalimat Indonesia yang baik dan benar atau norma bahasa Indonesia dalam tesis mahasiswa terpilih dari performansi bahasa orang Magister Administrasi Pendidikan dewasa. Kesalahan itu mencakup kesalahan Universitas Syiah Kuala. pemakaian, kesalahan kalimat, dan kesalahan penyusunan paragraf merupakan Manfaat Penelitian bagian dari komposisi menurut norma baku Penelitian ini menganalisis kesalahan atau norma terpilih dari performansi bahasa penggunaan bahasa Indonesia dalam tesis orang dewasa. mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala. Segi-segi yang Kajian Teori dianalisis adalah kesalahan pemakaian ejaan, Teori Analisis Kesalahan Berbahasa kesalahan diksi, dan kesalahan kalimat. Hasil Studi mengenai kesalahan berbahasa dalam penelitian ini dapat bermanfaat secara teoretis kaitannya dengan pengajaran bahasa, terutama dan praktis. pengajaran bahasa kedua (B2), sangat penting. Manfaat teoretis dari analisis kesalahan Melalui pengkajian kesalahan berbahasa, dapat penggunaan bahasa dalam tesis mahasiswa diungkapkan berbagai hal mengenai kesalahan adalah (1) dapat menambah perbendahara an berbahasa yang dibuat atau dilakukan oleh data hasil penelitian tentang analisis kesalahan mahasiswa menyangkut latar belakang, berbahasa (2) dapat menjadi landasan penelitian sebab-sebab kesalahan, dan ragam kesalahan. lebih lanjut tentang kesalahan berbahasa, dan Semua itu berguna sebagai umpan balik dalam (3) dapat menjadi input untuk pengembangan penyempurnaan atau perbaikan pengajaran proses pembelajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa, khususnya pengajaran remedial. bahasa kedua (B2) yang mengharuskan Analisis kesalahan mencakup tiga aspek, penguasaan terha dap teori-teori belajar dan yaitu aspek filosofi, aspek psikologi, dan aspek konsep-konsep psikolinguistik. linguistik. Aspek filosofi berkaitan dengan Manfaat praktis dari hasil penelitian proses belajar bahasa yang merupakan suatu ini adalah (1) dapat menjadi masukan dalam kemampuan khusus manusia. Keberadaan menyusun program pembelajaran bahasa bahasa sebagai kemampuan tidak terikat Indonesia pada umumnya, dan keterampilan dengan akal budi manusia walaupun bahasa mengarang pada khususnya, (2) dapat menjadi itu alat kognitif umum yang berkaitan dengan masukan dalam menyusun program pengajaran perkembangan intelektual. Aspek psikologi remedial keterampilan menu lis sejak dini, berkaitan dengan kejiawaan atau suasana hati (3) dapat menjadi bahan evaluasi diri, baik peserta didik. Aspek linguistik berkaitan dengan pengembangan diri maupun pengembangan kompetensi kebahasaan peserta didik. strategi pembelajaran. Pemakaian Ejaan Definisi Operasional Ejaan adalah kaidah-kaidah cara (1) Analisis kesalahan adalah kegiatan menggambarkan bunyi-bunyi bahwa (kata mengumpulkan, mengidentifikasi, atau kalimat) dalam bentuk tulisan (huruf dan mengelompokkan, mengkritisi, tanda baca) dan perwujudan bunyi-bunyi ujaran mengintepretasi, dan melaporkan dengan menggunakan kaidah-kaidah penulisan hasilnya sehingga dapat yang baku sesuai dengan aturan yang ditentukan menggambarkan kesalahan-kesalahan dalam suatu bahasa (Syafi’ie,1994). Dapat penggunaan bahasa Indonesia dalam dikatakan bahwa ejaan merupakan keseluruhan karangan mahasiswa Magister peraturan gambaran lambang-lambang bunyi Administrasi Pendidikan Universitas ujar suatu bahasa dan hubungan lambang
97 satu dengan lambang lainnya, baik dalam penggabungan maupun dalam pemisahan dari lambang tersebut. Pengertian Ejaan yang Disempurnakan (EYD) adalah sistem ejaan bahasa Indonesia yang sebagian besar sama dengan sistem ejaan Malaisia yang termuat dalam Surat Keputusan Presiden No. 57 tanggal 16 Agustus 1972 dan sekarang menjadi ejaan resmi Indonesia. Dalam sistem ejaan itu diatur pemakaian huruf, penulisan hurut; penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca. Pemakaian Diksi Diksi atau pilihan kata berkaitan dengan ketepatan memilih kata dan kesesuaian kata dalam mengungkapkan gagasan atau ide, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Ketepatan dalam memilih kata artinya kata yang dipilih haruslah menimbulkan gagasan yang tepat pada imajinasi-imajinasi pendengar atau pembaca seperti apa yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis. Oleh karena itu, persoalan diksi berkaitan pula dengan persoalan makna kata dan kosakata seseorang (Keraf, 2004:87). Kalimat Kalimat adalah satuan bahasa yang berisi suatu pikiran atau amanat lengkap. Lengkap berarti bahwa dalam kalimat terdapat unsurunsur kalimat yang jelas yang meliputi subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan (Chaer, 2008:327). Pada umumnya kalimat bahasa Indonesia dibagi menjadi dua macam, yaitu kalimat dasar dan kalimat transformasi. Kalimat turunan merupakan transformasi dari kalimat dasar yang struktur nya diubah atau dengan menyematkan sebuah kalimat dasar ke kalimat dasar yang lain. Bloomfield (1995:166) berandai, barangkali semua bahasa membedakan dua tipe kalimat penting, yaitu kalimat mayor dan kalimat minor. Metode Penelitian Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan yang lebih menekankan pada analisis induktif daripada analisis deduktif. Menurut Moleong (2007:6)
pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian, seperti perilaku, motivasi, dan tindakan. Penelitian kualitatif memiliki sepuluh ciri, yaitu (1) latar alami, (2) manusia sebagai alat, (3) metode kualitatif, (4) teori dari dasar, (5) deskriptif, (6) lebih mementingkan proses daripada hasil, (7) desain yang bersifat sementara, (8) adanya batas yang ditentukan oleh fokus, (9) adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, dan (10) hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama (Bogdan dan Biklen (dalam Moleong, 2007:8). Jenis Penelitian Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan yang sesungguhnya dari korpus data yang kegiatannya meliputi pengumpulan korpus, deskripsi korpus, memerikan korpus, klasifikasi korpus, analisis kesalahan dan menafsirkan data apa adanya. Sumber Data Sumber data penelitian ini adalah tesis karya mahasiswa Pascasarjana Program Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala yang dicetak tahun 2010. Cara mendapatkan data deskriptif itu adalah memfotokopi beberapa tesis mahasiswa yang terdapat di perpustakaan pusat Universitas Syiah Kuala. Berdasarkan data di perpustakaan Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala sebanyak 65 buah. Untuk penelitian ini peneliti menganalisis lima buah tesis cetakan tahun 2010. Alasan pembatasan jumlah tesis yang dianalisis adalah (1) penulis tesis itu seluruhnya telah menyandang gelar sarjana, (2) kemampuan menggunakan bahasa mahasiswa S-2 berada di atas rata-rata mahasiswa S-1, (3) tesis merupakan produk akademik yang telah mendapatkan bimbingan intensif, dan (4) tesis mahasiswa Program Magister Adminstrasi Pendidikan ditulis dalam bahasa Indonesia. Instrumen Penelitian Menurut Moleong (2007:65) yang dimaksud dengan alat atau instrumen penelitian adalah alat untuk mengumpulkan data, seperti tes
98 pada penelitian kuantitatif. Berkualitas atau tidaknya data yang diperoleh tergantung sematamata pada data yang diperoleh. Lebih lanjut, Moleong (2007:168) menyebutkan bahwa kedudukan peneliti dalam penelitian adalah sebagai perencana, pelaksana, pengumpulan data, penganalisis, penafsir data, dan sekaligus pelapor hasil penelitiannya. Oleh karena itu, penggunaan manusia sebagai instrumen penelitian sangat sesuai. Pendapat tersebut dipertegas dengan pendapat Sugiyono (2008:22) yang mengungkapkan instrumen dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Teknik Pengumpulan Data (1) Membaca semua sumber data, yakni tesis mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan. (2) Mengidentifikasikan kesalahan. (3) Mengklasifikasikan data kesalahan kalimat yang meliputi a. kesalahan pemakaian ejaan, b. kesalahan diksi, dan c. kesalahan kalimat. Teknik Analisis Data Teknik analisis data adalah cara yang digunakan dalam menganalisis data penelitian. Adapun teknik-teknik analisis data adalah sebagai berikut. (1) Mengidentifikasi kesalahan-kesalahan dalam tesis karangan mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan yang meliputi kesalahan pemakaian ejaan, kesalahan diksi, dan kesalahan kalimat. (2) Mengelompokkan kesalahan-kesalahan yang sejenis meliputi kesalahan pemakaian ejaan, kesalahan diksi, dan kesalahan kalimat. (3) Menganalisis kesalahan berbahasa Indonesia dalam tesis mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan yang meliputi kesalahan pemakaian ejaan, kesalahan diksi, dan kesalahan kalimat. (4) Menyimpulkan dan menginterpretasikan kesalahan-kesalahan yang mencakup kesalahan pemakaian ejaan, kesalahan diksi, dan kesalahan kalimat.
Hasil Penelitian dan Pembahasan Ada tiga jenis kesalahan penulisan bahasa Indonesia dalam dalam kelima tesis maha siswa Magister Administrasi Pendidikan, yaitu kesalahan ejaan, kesalahan diksi, dan kesalahan kalimat. Analisis Kesalahan Pemakaian Ejaan Setelah dilakukan analisis terhadap tesis mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan ditemukan kesalahan pema kaian ejaan yang meliputi kesalahan pemakaian huruf, kesalahan penulisan kata, kesalahan penulisan tanda baca, dan kesalahan penulisan unsur serapan. Adapun sampel data kesalahan dapat dijelaskan sebagai berikut. Kesalahan Pemakaian Huruf Dalam tesis yang diteliti ditemukan kesalahan pemakaian huruf kapital dan kesalahan pemakaian huruf miring. Berikut ini dijelaskan sampel kesalahan kedua jenis pemakaian huruf tersebut. Keterangan tersebut terdiri dari nomor urut tesis (NUT) dan halaman. Kesalahan Pemakaian Huruf Kapital Berikut ini adalah sampel data kesalahan penulisan huruf kapital yang diambil dari lima buah tesis yang telah disebutkan dalam tabel di atas. (1) Pengawas dan Kepala Sekolah merupakan orang yang mempunyai tanggung jawab dalam lembaga pendidikan. (NUT 1, hlm. 1) (2) instruksi presiden RI tahun 1974 (NUT 2, hlm. 1) (3) dalam persepsi yang Islami (NUT 2, hlm. 12) Kesalahan kalimat (1) terdapat pada kata Kepala Sekolah yang setiap huruf awalnya diawali oleh kapital. Kata Kepala Sekolah pada kalimat tersebut seharusnya tidak diawali oleh huruf kapital karena kepala sekolah merupakan jabatan yang tidak diikuti oleh nama orang. Jadi, kepala sekolah pada kalimat (1) di atas setiap huruf awalnya tidaklah menggunakan huruf kapital. Kesalahan huruf kapital juga terjadi pada
99 bentuk (2), yaitu ‘instruksi presiden RI tahun 1974’. Pada bentuk (2) tersebut, huruf /p/ seharusnya ditulis dengan huruf kapital karena diikuti oleh nama negara. Perhatikan pula bentuk ‘dalam persepsi yang Islami’ yang terdapat pada (6). Kesalahan bentuk tersebut adalah pada kata islami yang diawali oleh huruf kapital. Jika merujuk pada aturan EYD, kata islami harus diawali oleh huruf kecil karena kata tersebut bukanlah nama agama. Kesalahan Pemakaian Huruf Miring Sampel data kesalahan penulisan huruf miring adalah sebagai berikut. (1) memiliki keahlian (skill) yang tinggi (NUT 2, hlm. 5) (2) mekanisme pasar (market driven) (NUT 2, hlm. 34) Pada bentuk (1) dan (2) terdapat istilah asing, yaitu ‘skill’ dan ‘market driven’. Kedua bentuk tersebut harus ditulis dengan huruf miring karena merupakan istilah dari bahasa asing.
(2) pemanfaatan sumberdaya (NUT 4, hlm. 10)
manusia
Penulisan kata orangtua dan sumberdaya pada (1) s.d. (3) merupakan penulisan yang salah karena ditulis secara serangkai. Ketiga kata tersebut merupakan gabungan kata yang harus ditulis secara terpisah karena merupakan kata majemuk. Kesalahan Penulisan Singkatan Sampel data kesalahan penulisan singkatan adalah sebagai berikut. (1) Rasulullah Saw (NUT 2, hlm. 1) (2) Undang-Undang RI. No. 20 (NUT 5, hlm. 1) Pada (1) dan (2) di atas penulisan singkatan Saw yang diawali oleh huruf kapital adalah salah. Kesalahan tersebut dapat dibagi menjadi dua, yaitu kesalahan dalam hal penulisan huruf kapital di awalnya dan kesalahan dalam hal tidak disertainya tanda titik di akhir singkatan. Menurut EYD seharusnya singkatan itu ditulis dengan huruf kecil semua dan disertai tandai titik di akhirnya. Selanjutnya, penulisan singkatan RI. yang diikuti oleh tanda titik juga tidak tepat. Singkatan RI seharusnya tidak diikuti oleh tanda titik karena singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan.
Kesalahan Penulisan Kata Setelah dilakukan analisis terhadap lima sumber data, kesalahan penulisan kata hanya ditemukan dalam hal penulisan kata turunan, penulisan gabungan kata, penulisan singkatan, penulisan kata depan di dan ke, dan penulisan Kesalahan Penulisan Kata Depan Di dan Ke partikel. (1) Bahkan ditemui dibeberapa tempat bahwa kehadiran pengawas di sekolahKesalahan Penulisan Kata Turunan sekolah masih belum dirasakan manfaat Sampel data kesalahan penulisan gabungan oleh guru-guru. (NUT 1, hlm. 2) kata adalah sebagai berikut. (2) peningkatan kearah mutu pendidikan (1) non pemerintah (NUT 2, hlm. 4) (NUT 4, hlm. 1) (2) kunjungan antar kelas (NUT 1, hlm. 41) Pada (1) kata di meru pakan kata depan sehingga penulisannya harus dipisahkan dari kata Pada (1) dan (2) kata bentuk non dan beberapa. Hal yang sama juga harus diterapkan antar harus ditulis serangkai karena merupakan pada bentuk kearah. bentuk terikat. Kesalahan Penulisan Partikel Penulisan Gabungan Kata (1) nilai apapun (NUT 1, hlm. 22) Sampel data kesalahan penulisan gabungan (2) industri kecilpun (NUT 2, hlm. 1) kata adalah sebagai berikut. (1) orangtua/wali (NUT 3, hlm. 47) Kesalahan penulisan partikel pada kelima
100 tesis yang menjadi sampel penelitian tidaklah banyak ditemukan. Partikel yang paling banyak salah dalam penggunaannya adalah partikel pun. Pada kedua data di atas, partikel pun harus ditulis terpisah karena bermakna ‘saja’.
Analisis Kesalahan Diksi Dalam kelima tesis mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan, ditemukan kesalahan diksi yang meliputi (1) kesalahan diksi dan pengaruh terhadap makna dan (2) kesalahan diksi dan pengaruhnya terhadap kejelasan isi. Kedua jenis kesalahan diksi ini berbeda.
Kesalahan Penulisan Unsur Serapan (1) upaya meningkatkan kwalitas sumber daya manusia (NUT 1, hlm. 1) Kesalahan Diksi dan Pengaruhnya terhadap (2) objektifitas (NUT 1, hlm. 49) Makna (1) Dunia pendidikan kita saat ini berkenaan Pada (1) kata kwalitas tidak seharusnya dengan peningkatan mutu pendidikan baik ditulis dengan huruf w. Kata tersebut berasal dari pada lingkup pendidikan dasar menengah, kata quality dalam bahasa Inggris. Ketika diserap maupun perguruan tinggi. (NUT 4, hlm. 2) ke dalam bahasa Indonesia, kata ini harus ditulis kualitas. Hal yang sama juga terjadi pada kata Dalam sampel data tersebut ada dua macam objektifitas yang harus ditulis objektivitas karena kesalahan diksi, yaitu (1) pemakaian kata yang diserap dari bahasa Inggris objectivity. tidak baku, (1) pemakaian kata jadian yang tidak
tepat, dan (3) pemakaian kata tugas yang tidak Kesalahan Penulisan Tanda Baca sesuai dengan konteks. Setelah dilakukan analisis terhadap sumber data, ditemukan kesalahan penulisan tanda baca yang Kesalahan Diksi dan Pengaruh Terhadap Isi meliputi tanda koma dan tanda titik dua. Kesalahan diksi dan pengaruhnya terhadap kejelasan isi meliputi (1) ketidakjelasan isi dan Kesalahan Penulisan Tanda Koma kaitannya dengan fungsi kata dan struktur frase (1) Koordinasi, relevansi dan kerja sama dalam kalimat, (2) ketidakjelasan isi dan kaitannya lintas sektoral sangat penting (NUT 2, dengan kelompok kata, (3) ketidakjelasan isi hlm. 6) kalimat karena pemakaian kata jadian yang (2) Namun kedua istilah tersebut….(NUT 1, salah, (4) ketidakjelasan isi kalimat karena hlm. 9) pemilihan dan pemakaian kata yang tidak sesuai dengan konteks, dan (5) ketidakjelasan Dalam kalimat (1) sesudah kata relevansi isi kalimat karena strukturnya yang salah. harus diikuti oleh tanda titik karena merupakan Secara terperinci kelima hal tersebut dibahas rincian yang lebih dari dua. Adapun dalam data pada bagian berikut ini. Hal ini terlihat pada (2), setelah kata namun harus dibubuhi tanda data berikut. koma karena kata tersebut merupakan konjungsi antarkalimat. (2) Keuntungan yang bisa diraih Kesalahan Penulisan Titik Dua (1) Visi tersebut adalah: (NUT 2, hlm. 26) (2) Secara khusus penelitian ini dilaksanakan untuk: (NUT 1, hlm. 4)
guru dengan kurikulum ini adalah keleluasaan memilih bahan ajar dan peserta didik diharapkan dalam mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan dan minatnya (NUT 4, hlm. 3)
Pada kedua kalimat di atas di akhirnya tidak boleh digunakan titik dua karena meru Pemakaian kata keuntungan dalam pakan kalimat yang belum selesai. Dengan kalimat tersebut merupakan kesalahan kategori demikian, tanda titik dua yang terletak di akhir linguistik pada tataran leksikal, yaitu kesalahan semua kalimat tersebut harus dihilangkan. pemilihan diksi. Kesalahannya bersifat lokal
101 karena pemakaian diksi keuntungan tidak hangat adalah diberlakukannya Kurikulum tepat dalam kalimat tersebut meskipun tidak Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).” mengganggu struktur kalimat dan tidak mempengaruhi makna kalimat. Kejelasan Isi Kalimat dan Kaitannya dengan Klausa Pembentuk Kalimat Analisis Kesalahan Kalimat Penulis menganalisis bahwa salah satu Analisis kesalahan kalimat meliputi kesalahan bentuk upaya kongkrit pada saat ini untuk kali mat yang terlalui panjang, kesalahan mendongkrak mutu pendidikan adalah ejaan dan posisi kalimat penjelas, kejelasan dengan meningkatkan peran serta isi kalimat dan kaitannya dengan klausa masyarakat dalam bidang pendidikan pembentuk kalimat. adalah dengan mengakomodasi pandangan, aspirasi dan akuntabilitas (NUT 1, hlm. 5) Kalimat Terlalu Panjang Kesalahan kalimat pada data di bawah ini Kesalahan pada kalimat di atas merupakan ditandai oleh penggunaan kosakata yang tidak perlu. Kesalahan itu merupakan kesalahan kesalahan linguistik pada tataran struktur global karena dapat mempengaruhi struktur gramatikal dengan ciri kesalahannya pada struktur kalimat. Kesalahan itu bersifat global kalimat dan mengaburkan makna. karena susunan kata yang tidak sesuai kaidah Secara umum penelitian ini (...) tata bahasa baku sehingga dapat mengganggu adalah untuk mendapatkan data yang struktur kalimat dan mempengaruhi maksud berhubungan dengan kemampuan kalimat. atau kompetensi kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi guru dalam proses pembelajaran yaitu dalam membuat Simpulan hasil penelitian, dapat Rencana Program Pembelajaran (RPP), Berdasarkan melaksanakan proses pembelajaran dan disimpulkan bahwa dalam tesis mahasiswa mengevaluasi proses belajar mengajar Magister Administrasi Pendidikan ditemukan (NUT 5, hlm. 6) (1) kesalahan pemakaian ejaan, (2) kesalahan diksi, dan (3) kesalahan kalimat. Kesalahan Ejaan dan Posisi Kalimat Penjelas Saran-Saran Salah satu yang masih hangat adalah Bagi Pihak Akademisi dengan akan diberlaku-kannya Kurikulum (1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang menjadi informasi penting dalam diharapkan dapat mengantisipasi dan penyusunan rencana pembelajaran, memberi solusi terhadap rendahnya mutu rencana pengayaan bahan ajar dan pendidikan (NUT 4, hlm. 2) remedial yang berorientasi pada Korpus data di atas merupakan kalimat majemuk bertingkat. Susunannya sangat kacau karena pemakaian kelompok kata dengan akan. Akibat dari kesalahan penggunaan kelompok kata dengan akan, maksud dari frase “Salah satu yang masih hangat” tidak jelas. Ketidakjelasan maksud berkaitan dengan apa yang masih hangat. Jika yang dimaksud yang masih hangat adalah pemberlakuan kurikulum tingkat satuan pendidikan, susunan kalimatnya yang benar adalah “Salah satu yang masih
pengembangan kompetensi berbahasa. (2) Rancangan program pembelajaran bahasa yang berbasis pendekatan komunikatif hendaknya tidak mengabaikan penanaman konsepkonsep tata bahasa secara intergrated sejak sekolah dasar. (3) Pemakaian kata ragam percakapan dalam mengarang (composition) hendaknya tidak perlu dihindari, tetapi perlu diberi pemahaman sejak dini mengenai perbedaan ragam bahasa
102 karangan fiksi dan ragam bahasa karangan nonfiksi melalui bim bingan intensif dan penguatan melalui penjelasan teoretis dan latihan-latihan mengarang yang berkelanjutan. Kesalahan penggunaan kosakata ragam formal dan ragam percakapan juga dapat diperkecil melalui latihan mengoreksi tulisan teman. (4) Mahasiswa tidak belajar bahasa Indonesia secara intensif Mereka perlu diberi matrikulasi khusus bahasa Indonesia sejak dini. Bagi Para Penulis Buku Berbahasa Indonesia Konsep tentang kalimat hendaknya diselingi latihan-latihan menyusun kalimat dan tidak hanya dalam bentuk melengkapi bagianbagian yang dihilangkan, tetapi porsi waktu hendaknya lebih besar untuk menyusun kalimat dengan bahasa sendiri. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Mukhsin. 1990. Strategi Belajar Mengajar Keterampilan Berbahasa dan Apresiasi Sastra. Malang. YA3 Malang. Akhadiah, Sabarti.2001. Materi Pokok Menulis I. Jakarta: Universitas Terbuka. Ali, Lukman. 1996. “Kita Punya Bahasa Nasional”. Kaki Langit, Sisipan Majalah Horizon. No. 1, Halaman 15. Alwi, Hasan dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa. Arifin, Zaenal. 2001. 1001 Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Akademika Pressindo. Baradja, M.F. 1990. “Peranan Analisis Kontrastif dan Analisis Kesalahan dalam Pengajaran Bahasa”. Bahan Penataran Lokakarya Tahap II P3G. Depdikbud: Jakarta. Basuki, Imam Agus. 1995. “Analisis Kesalahan Berbahasa”. Modul IKIP Malang. Bloomfield, Leonard. 1995. Language: Bahasa.
Terjemahan oleh I. Sutikno. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Burt, M.K. 1975. “Error Analysis in The Adult EFL Classroom”. Dalam TESOL Quartely 9:53-63. Corder, S. Pit. 1974. Introduction Applied Linguistic. New York: Pingguin Books Ltd. Chaer, Abdul.2008. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Ellis, Rod. 1980. Understanding Second Language Acquisition. Great Britain: Oxford University Press. . 1986. The Study of Second Language Acquiesition. Great Britain: Oxford University Press. Hamid, Fuad Abdul.1987. Proses Belajar Mengajar Bahasa. Jakarta: Ditjen Dikti. Depdikbud. Hendrickson, James M. 1980. “The Treatment of Error in Written Work”. Dalam Modern Language Journal 64: 216-21. Keraf, Gorys. 1994. Komposisi. Ende: Nusa Indah. . 2004. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kridalaksana, Harimurti. 2005. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kushartanti, dkk. (ed.). 2005. Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Miles, M.B. & M.A. Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohandi. Jakarta: UI Press. Moleong, L.J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Muslich. Mansur. 1990. Garis-garis Besar Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Malang: YA3 Malang. Nurhadi. 1990. Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca. Bandung: CV Sinar Baru. Omagio, Alice C. 1986. Teaching Language in Context: Proficiency Oriented Instruction. Boston, Massachussetts: Heinle & Heinle Publishers.
103 Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Richards, J. C. 1975. Errors Analysis Perspective on Second Language Acquaisition. London: Longman. Richards, J. C. & Willy A. R. 2002.Methodology in Language Teaching: An Anthology of Curent Practice. Cambridge: Cambridge University Press. Selinker, L. 1972. “Interlanguage”. Dalam International Review of Applied Linguistics 10:209-31. Samsuri.1993. Analisis Bahasa. Jakarta: Erlangga. Saussure, Ferdinand de.1993. Pengantar Linguistik Umum. Terjemahan oleh Rahayu S. Hidayat. Yogyakarta. Gajah Mada University Press. Sugihastuti. 2003. Bahasa Indonesia dari Awam, Mahasiswa, sampai dengan
Wartawan. Yogyakarta: Gama Media. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta. Sugono, Dendy. 2003. Berbahasa Indonesia dengan Baik dan Benar. Jakarta: Puspa Swara. Syafi’ie, Imam. 1984. Analisis Kesalahan Berbahasa Dalam Karangan Mahasiswa di Tiga Perguruan Tinggi. Malang: IKIP Malang Press. Syafi’ie, Imam. 1988. Retorika dalam Menulis. Jakarta. Depdikbud. . 1994. Bahasa Indonesia Profesi. Malang: IKIP Malang Press. Tarigan, Henry Guntur, dan Tarigan, Djago. 1995. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa.