Andalas Dental Journal
P age |1
ARTIKEL PENELITIAN
ANALISIS HUBUNGAN JENIS DAN FREKUENSI MENGKONSUMSI JAJANAN KARIOGENIK DENGAN KEJADIAN RAMPAN KARIES PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI KOTA PADANG (ANALYSIS OF RELATIONSHIPS THE TYPE AND FREQUENCY TO CONSUME CARIOGENIC SNACK ON CARIES RAMPAN INCIDENCE IN CHILDREN AGE 5-6 YEARS IN PADANG) Febrian1, Rosfita Rasyid2, Ditha Noviantika3 Abstrak Karies merupakan masalah utama kesehatan gigi dan mulut. Karies sering ditemukan pada anak-anak adalah karies susu botol dan karies Rampan. Mengkonsumsi makanan kariogenik merupakan penyebab terjadinya karies rampan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jenis dan frekuensi mengkonsumsi makanan kariogenik dengan kasus karies rampan yang terjadi pada anak usia 5-6 tahun. Rancangan penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan metode cross sectional, teknik pengambilan sampling secara purposive dengan jumlah sampel menggunakan total sampling, analisa uji statistik menggunakan chi square. Subjek penelitian adalah anak usia pra-sekolah dari 3 Unit Pra-sekolah yang ada di Padang. Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis konsumsi makanan kariogenik dengan karies rampan (p = 0,005), ada hubungan yang signifikan antara frekuensi konsumsi makanan ringan kariogenik dengan karies rampan (p = 0,000). Disarankan kepada orang tua untuk mengontrol dan memantau jenis dan frekuensi konsumsi makanan kariogenik pada anak-anak. Kata kunci: Karies rampan, jenis dan frekuensi konsumsi makanan kariogenik, anak-anak usia 5-6 tahun
Abstract Caries is the main problem of oral health. Caries are frequently found in children are milk bottle caries and caries Rampan. Cariogenic food consumption is a Rampant caries etiology. This study was to determine the relationship of type and frequency to consume cariogenic snacks with the case of caries Rampant in children age 5 -6 years.The research method used is analytic observational study design with a cross sectional study, samples were taken purposive methode with total sampling technique and using the chisquare statistical test. Subjects were pre-school age children from 3 unit Pre-school in Padang.There is a significant relationship between the type of consumption of cariogenic snacks with caries Rampant (p=0,005), There is a significant relationship between frequency of consumption of cariogenic snacks with caries Rampant (p=0,000).It is suggested to parents to control and monitor the type and frequency of consumption of cariogenic snacks in children. Key words : Caries Rampant; the type and frequency of consumption of cariogenic snacks; children age 5-6 years
1
Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 3 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2
1
Andalas Dental Journal
P age |2
padat karena banyak mengandung air,
PENDAHULUAN Kesehatan gigi dan mulut merupakan
dan pola diet kariogenik yang tidak
bagian dari kesehatan tubuh yang tidak
seimbang.Frekuensi karies pada gigi
dapat dipisahkan satu dan lainnya karena
sulung merupakan indikator kesehatan
akan mempengaruhi kesehatan tubuh
gigi
keseluruhan.1,2 Penyakit gigi dan mulut
diperlukan
merupakan penyakit tertinggi keenam
kesehatan gigi sekaligus keberhasilan
yang dikeluhkan masyarakat Indonesia
upaya kesehatan gigi usia prasekolah dan
(Survei
usia balita. 1, 6
Kesehatan
Rumah
Tangga).
Prevalensi nasional masalah gigi-mulut
anak
usia untuk
prasekolah menilai
yang keadaan
Karies yang sering dijumpai pada
prevalensi
anak-anak adalah karies susu botol
karies aktif adalah 43,4%.Prevalensi
(nursing bottle caries) dan karies rampan.
penduduk
menyatakan
adalah
23,5%
sedangkan
Sumatera
Barat
yang
bahwa
rampan
karies
mempunyai masalah kesehatan gigi dan
sebagai karies yang datang tiba tiba
mulut menurut Laporan Riset Kesehatan
dalam waktu yang cepat dan mengenai
Dasar adalah 21,6 %. Penyakit gigi dan
hampir sebagian besar gigi baik rahang
mulut
merupakan
peringkat
penyakit
dengan
atas maupun rahang bawah pada anak
diantara
sepuluh
anak dan remaja7. Tahap awal terjadinya
pertama
penyakit terbanyak di Kota Padang. Hal
rampan karies secara
ini ditunjukkan dengan jumlah penyakit
terbentuknya dekalsifikasi
gigi yang ditemui pada anak sekolah TK
yang berwarna putih dan kemudian
Kota Padang tahun 2009 sebesar 52%.3, 4
berubah menjadi coklat atau kehitaman
Menurut Laporan Dinas Kesehatan Kota
secara cepat yang mengenai seluruh
Padang,
yang
permukaan email gigi7. Gambaran khas
melakukan pemeriksaan gigi dan mulut
dari rampan karies adalah terlibatnya gigi
pada anak TK, prevalensi karies tertinggi
yang imun karies yaitu gigi insisivus
berasal dari
depan bawah dengan terkenanya daerah
dari
10
TK
puskesmas
di
wilayah
kerja
Prevalensi karies gigi sulung lebih dibandingkan
dengan
email gigi
proksimal gigi insisivus bawah yang
Puskesmas Andalas sebesar 46,57%.5
tinggi
klinis berupa
gigi
dapat
berkembang
mengenai
servikal oleh karena itu
daerah Massler,
proses
mendefinisikan bahwa rampant caries
kerusakannya kronis dan asimptomatis,
adalah lesi karies yang timbul secara
struktur email gigi sulung yang kurang
cepat, destruktif dan meyebar secara luas
tetap.Hal
ini
disebabkan
Andalas Dental Journal
P age |3
hingga mengenai seluruh gigi termasuk
Penelitian Holbrook dkk, di Iceland
pada gigi yang pada umumnya selalu
menyatakan pada usia 5 tahun ditemukan
dipandang imun terhadap karies.8 Karies
hubungan antara frekuensi mengonsumsi
rampan
merupakan
penyakit
yang
gula terhadap perkembangan karies pada
banyak
faktor
anak. Berdasarkan hasil penelitiannya
(multiple factor) yang merupakan hasil
diketahui bahwa anak yang mengonsumsi
dari keterlibatan
dari host, bakteri,
makanan atau minuman bergula empat
substrat, dan waktu. Selain itu, etiologi
kali per hari atau lebih atau anak yang
karies
makan jajan tiga kali per hari atau lebih
berhubungan
dengan
rampan
berbagai
dihubungkan
faktor
resiko.
dengan Biasanya
menyebabkan skor karies meningkat. 10
diakibatkan karena pemberian makanan
Berdasarkan uraian-uraian di atas
yang bersifat kariogenik tidak terkontrol
penulis tertarik untuk melakukan kajian
karena anak menyukai makanan manis
hubungan jenis jajanan dan frekuensi
dan belum bisa menjaga kebersihan
mengonsumsi jajanan kariogenik dengan
rongga mulutnya dengan baik sehingga
kejadian karies rampan pada anak usia 5-
masih membutuhkan orang lain.9
6 tahun. Tempat penelitian yang dipilih
Pada umumnya hampir semua anak
adalah 3 TK yaitu TK Aisyiah XXXI, TK
menyukai jajanan yang rasanya manis
M.Nur, dan TK Nurul Amin karena
seperti coklat, permen, es krim, biskuit,
sekolah tersebut memiliki prevalensi
cake,
karies tertinggi di antara TK lainnya di
permen
karet,
dan
minuman
ringantermasuk minuman berkarbonasi
wilayah kerja puskesmas Andalas.
dan snacks lain yang tinggi kandungan sukrosanya diantara jam makan. Jenis makanan ini merupakan karbohidrat yang sangat
kariogenik
mengakibatkan sependapat
bahwa
dan
berpotensi
karies.Para karbohidrat
ahli yang
MATERI DAN METODE Kajian dalam penelitian ini adalah perilaku yang mencakup hubungan jenis jajanan dan frekuensi konsumsi jajanan kariogenik dengan kejadian
karies rampan.
Kajian
ini
berhubungan dengan proses karies adalah
menggunakan rancangan penelitian analitik
polisakrida, disakarida, monosakarida,
observasional dengan metode cross sectional..
dan
Teknik pengambilan sampel dilakukan
sukrosa
yang
mempunyai
kemampuan yang lebih efisien terhadap
metode
purposive
pertumbuhan mikroorganisme asidogenik
jumlah
sampel
dibandingkan karbohidrat lain.
10
sampling
sampling menggunakan
dengan total
Andalas Dental Journal
P age |4
jenis kelamin. Data disajikan secara
Data Primer Jenis data primer yang dikumpulkan
tabel distribusi frekuensi.
adalah : a. Jenis
jajanan
dan
frekuensi
konsumsi jajanan kariogenik Data yang diperoleh di lapangan dengan cara wawancara langsung kepada orangtua (ibu) menggunakan kuesioner
yang
dibuat
dan
disesuaikan dengan kebutuhan data untuk penelitian, yaitu tentang jenis jajanan
dan
frekuensi
konsumsi
jajanan kariogenik.
kejadian
diperoleh
2. Analisa Bivariat Untuk melihat hubungan dua variabel yaitu variabel jenis jajanan dan frekuensi dengan
mengonsumsi kejadian
karies
jajanan rampan
menggunakan uji statistik Chi-square. Uji ini dilakukan karena variabel dependen dan independen merupakan variabel
kategotik.
Nilai
yang
digunakan untuk melihat ada tidaknya
b. Kejadian karies rampan Data
deskriptif dan disajikan dalam bentuk
hubungan dua variabel adalah nilai p,
karies
dengan
rampan melakukan
pemeriksaan gigi kepada anak di TK Aisyiah XXXI, TK M.Nur, dan TK
bila
p
<
0,05
berarti
terdapat
hubungan bermakna. HASIL PENELITIAN
Nurul Amin Karakteristik Responden Data Sekunder Data
sekunder
diperoleh
dari
pencatatan jumlah populasi anak TK di
Grafik 1 Distribusi berdasarkan jenis kelamin
wilayah kerja Puskesmas Andalas. Analisa Data 1. Analisa Univariat
46,3 %
53,7 %
Analisa univariat dilakukan untuk melihat
distribusi
frekuensi
dari
masing-masing variabel independen (jenis
jajanan
dan
frekuensi
mengonsumsi jajanan kariogenik) dan variabel dependen (kejadian karies rampan), serta distribusi umur dan
Berdasarkan Grafik 1 diketahui bahwa distribusi responden berjenis kelamin laki-laki lebih banyak daripada responden
Andalas Dental Journal
berjenis kelamin perempuan
P age |5
yaitu
53,7%. Grafik 2 Distribusi berdasarkan usia
Jenis Jajanan Kariogenik Grafik 1 Distribusi jenis jajanan kariogenik
45,1 % 54,9 %
25,6%
54,9% 19,5%
Berdasarkan Grafik
2 diketahui
bahwa distribusi responden dengan usia 6 tahun lebih banyak daripada responden usia 5 tahun yaitu 54,9%.
Berdasarkan Grafik
1
Distribusi
diketahui
bahwa distribusi jenis jajanan yang paling
Hasil Pemeriksaan Grafik
1
banyak berdasarkan
kejadian karies rampan
dikonsumsi
oleh
responden
adalah jenis jajanan kariogenik tinggi yaitu 54,9%. Frekuensi
Konsumsi
Jajanan
Kariogenik 39,0 % 61,0 %
Grafik
1
Distribusi
konsumsi jajanan kariogenik
24,4% 32,9%
Berdasarkan Grafik 1 diketahui bahwa jumlah responden yang menderita karies rampan lebih sedikit dibandingkan yang tidak menderita karies rampan, yaitu 39,0%.
42,7%
frekuensi
Andalas Dental Journal
P age |6
Berdasarkan Grafik 1 diketahui bahwa
Tabel
1
Hubungan
Frekuensi
frekuensi konsumsi jajanan kariogenik
Mengonsumsi Jajanan Kariogenik dengan
yang paling banyak responden
Kejadian Karies Rampan
pilih
adalah sekali sehari yaitu 42,7%.
Hubungan Jenis Jajanan Kariogenik dengan Kejadian Karies Rampan Tabel 1 Hubungan Jenis Jajanan Kariogenik
dengan
Kejadian
Karies
Rampan
Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa responden yang paling banyak menderita karies rampan adalah responden yang mengonsumsi jajanan kariogenik dengan Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa
frekuensi ≥ 4 kali sehari yaitu 70,4%.
responden yang paling banyak menderita
Dari
karies rampan adalah responden yang
menggunakan uji Chi Square diperoleh
mengonsumsi jajanan kariogenik rendah
p=0,000 (p<0,05), yang artinya ada
yaitu 56,3%. Dari hasil analisa statistik
hubungan
dengan menggunakan uji Chi Square
frekuensi
diperoleh p=0,005 (p<0,05), yang artinya
kariogenik
ada hubungan yang bermakna antara
rampan.
mengonsumsi jenis jajanan kariogenik dengan kejadian karies rampan. Hubungan
Frekuensi
Mengonsumsi
Jajanan Kariogenik dengan Kejadian Karies Rampan
hasil
Hubungan
analisa
yang
statistik
bermakna
mengonsumsi dengan
Jenis
kejadian
Kelamin
dengan
antara jajanan karies
dengan
Kejadian Karies Rampan Tabel 1 Hubungan Jenis Kelamin dengan Kejadian Karies Rampan
Andalas Dental Journal
P age |7
hubungan yang bermakna antara usia dengan kejadian karies rampan. PEMBAHASAN Hubungan Jenis Jajanan Kariogenik Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa
dengan Kejadian Karies Rampan
responden yang paling banyak menderita
Hasil uji statistik menunjukkan P
karies rampan adalah laki-laki yaitu 50%.
value = 0,005 (P<0,05), yang berarti ada
Dari
hubungan bermakna antara jenis jajanan
hasil
analisa
statistik
dengan
menggunakan uji Chi Square diperoleh
kariogenik
dengan
p=0,049 (p<0,05), yang artinya ada
rampan.
hubungan yang bermakna antara jenis
penelitian terlihat bahwa anak lebih
kelamin dengan kejadian karies rampan.
memilih jajanan kariogenik tinggi yaitu
Secara
kejadian
umum,
karies
dari
hasil
54,9%. Mereka menyukai jajanan yang Hubungan
Usia
dengan
Kejadian
Karies Rampan Tabel 1 Hubungan Usia dengan Kejadian Karies Rampan
bersifat manis, lunak, dan lengket seperti coklat, permen, roti, donat, es krim, dan minuman
ringan.
Hal
ini
mungkin
disebabkan karena jenis jajanan seperti ini banyak dijual di sekitar sekolah ataupun di sekitar lingkungan rumah dengan
harga
terjangkau,
kemasan
menarik, serta dapat memberi rasa enak dan kenyang sehingga disukai anak-anak. Menurut penelitian Lilik Hidayati lebih dari
setengah
anak-anak
dalam
Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa
penelitiannya memiliki tingkat kesukaan
responden yang paling banyak menderita
terhadap makanan kariogenik tinggi yaitu
karies rampan adalah usia 6 tahun yaitu
71,6%. Hal ini sesuai dengan penelitian
44,4 %. Dari hasil analisa statistik dengan
Kornekiani
menggunakan uji Chi Square diperoleh
sebagian
besar
p=0,378 (p<0,05), yang artinya tidak ada
memiliki
tingkat
yang menyatakan bahwa anak
yaitu
kesukaan
81,7% terhadap
makanan kariogenik tinggi. Rasa manis merupakan
kualitas
kecapan
yang
Andalas Dental Journal
P age |8
disenangi manusia sejak lahir. Apabila
makanan
anak diberi pilihan dari berbagai rasa
adalah
(manis, pahit, asin, dan asam), maka rasa
gandum memiliki unsur karbohidrat,
manis
sedikit glukosa, sedikit protein tapi kaya
utama.
akan
selalu
menjadi
pilihan
11
kariogenik produk
rendah
gandum,
lainnya diketahui
akan mineral, vitamin, dan kalsium.
12
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
Secara umum, dari hasil penelitian
bahwa responden yang memilih jajanan
terlihat bahwa jajanan kariogenik rendah
non kariogenik menderita karies rampan
yang
sebanyak 9,5%. Hal ini disebabkan
responden adalah susu. Hampir seluruh
karena adanya faktor lain penyebab
responden yang mengonsumsi kariogenik
karies rampan selain makanan kariogenik
rendah yang menderita karies rampan
seperti struktur gigi yang kurang baik,
mempunyai riwayat mengonsumsi susu
faktor psikologis, kebersihan mulut yang
botol. Gula yang terdapat dalam susu
buruk,
merupakan jenis laktosa, yaitu gabungan
serta
kesehatan
faktor
gigi.
pemeliharaan
Berdasarkan
hasil
paling
banyak
dikonsumsi
gabungan dari dua jenis gula sederhana 12
penelitian, responden yang paling banyak
yaitu glukosa dan galaktosa.
menderita
adalah
Boedihardjo, gula yang berada dalam
responden yang mengonsumsi jajanan
susu nantinya akan diubah menjadi asam
kariogenik rendah yaitu 56,3%. Jenis
oleh
jajanan kariogenik rendah adalah susu,
tersebut akan melarutkan email gigi.
buah-buahan,
Laktosa yang terkandung dalam susu
karies
dan
rampan
produk
olahan
bakteri
yang
kemudian
akan
buah-buahan adala fruktosa. Rasanya 1,7
menjadi asam laktat dengan pH 5,5. Ini
lebih manis dari sukrosa. Rantai susunan
merupakan
kimia fruktosa mudah dipecah menjadi
mempercepat timbulnya lubang pada
asam oleh bakteri dalam plak, sehingga
gigi.1 Hal ini
tidak baik untuk gigi jika digunakan
pendapat Heriadi Sutadi, faktor yang
sebagai pemanis tambahan. Akan tetapi,
paling sering ditemukan dan sangat erat
buah-buahan dapat menguntungkan bagi
kaitannya dengan karies rampan yaitu
gigi karena cara mengonsumsi buah-
adanyakebiasaan mengisap susu botol
buahan biasanya dalam bentuk potongan
terutama menjelang tidur malam. Pada
yang
saat itu susu yang menggenang di dalam
ditelan
dan
bersifat
merangsang air liur. Sedangkan jenis
mulut
pH
selain
oleh
asam
gandum. Jenis gula yang ditemukan pada
cepat
diubah
Menurut
kritis
mikroorganisme
yang
dapat
juga didukung oleh
merupakan
media
Andalas Dental Journal
P age |9
pertumbuhan bakteri karena mengandung
dikatalisis oleh GTase S.mutans menjadi
sukrosa
laktosa
glukan ekstraseluler yang tidak larut
sehingga terjadi demineralisasi email gigi
dalam air dan lengket. Di dalam sel
juga
mengandung
yang lebih cepat.
13
Selain disebabkan
kuman yang berkolonisasi di dalam plak
karena riwayat konsumsi susu botol,
gigi, sakar diet akan dimetabolisme
tingginya kejadian karies rampan pada
melalui jalur glikolisis anaerob untuk
anak
jajanan
mendapatkan energi. Melalui jalur ini
kariogenik rendah juga disebabkan oleh
S.mutans akan membentuk asam laktat
faktor pemeliharaan kebersihan gigi.
sebagai satu-satunya produk akhir yang
Walaupun pemeliharaan kesehatan gigi
dapat mendemineralisasi email.Selain itu,
baik tetapi tidak dilakukan pada waktu
menurut Carol Drinkard dkk, sukrosa
yang tepat.Waktu menggosok gigi yang
merupakan
sebaiknya dipilih adalah setelah makan
mempunyai energi tinggi dari proses
pagi dan sebelum tidur. Pemilihan waktu
hidrolisis
ini disebabkan karena pada saat-saat itu
dalam jumlah besar yang menjadi bagian
efek self cleansing alamiah tidak dalam
utama dari plak karena itulah sukrosa
keadaan aktif. Namun, sebagian besar
disebut sebagai gula plaing kariogenik.14
yang
mengonsumsi
disakarida
dan
khusus
memproduksi
yang
dextran
anak menggosok gigi pada pagi dan sore
Menurut GB Winter dkk, sukrosa
hari pada saat mandi dengan alasan
kemungkinan adalah penyebab utama
kepraktisan.
karies rampan yang terjadi pada gigi
Berdasarkan hasil penelitian, anak-
sulung. Hal ini diperkuat oleh penelitian
anak dengan jenis jajanan kariogenik
yang
tinggi seperti permen, coklat, donat, dll
menyebutkan bahwa salah satu etiologi
menderita
penyebab
46,7%.
karies
rampan
sebanyak
dilakukan
karies
Elianora,
rampan
yang
adalah
Semua variasi dari coklat dan
pemberian makanan bersifat kariogenik
permen hampir 100% adalah sukrosa.
yang tidak terkontrol sedangkan anak
Sukrosa merupakan gabungan dari dua
belum bisa menjaga kebersihan rongga
macam gula yaitu glukosa dan fruktosa.
mulutnya dengan baik.9, 15
Sukrosa dianggap lebih berbahaya dari gula
lainnya
memproduksi
lebih
karena banyak
mampu perekat
glukan untuk membuat plak dalam mulut semakin tebal dan lengket.12 Sukrosa
Hubungan
Frekuensi Mengonsumsi
Jajanan Kariogenik dengan Kejadian Karies Rampan
Andalas Dental Journal
P a g e | 10
Hasil uji statistik menunjukkan P
‘ngemil’ dan terbukti bahwa frekuensi
value = 0,000 (P<0,05), yang berarti ada
‘ngemil’, khususnya jika jenis makanan
hubungan bermakna antara frekuensi
yang dimakan di antara waktu makan
mengonsumsi jajanan kariogenik dengan
tersebut mengandung gula yang mudah
kejadian karies rampan pada anak TK.
melekat pada gigi, akan meningkatkan
Frekuensi
kejadian karies gigi.17, 18
mengonsumsi
jajanan
kariogenik adalah berapa kali subjek makan
makanan
manis
yang
dapat
Menurut
Food
Administration,
and
frekuensi
Drug konsumsi
menyebabkan karies di luar jam makan
makanan kariogenik sangat berkontribusi
utama seperti makan pagi, makan siang,
dalam kejadian karies gigi dan masalah
dan makan malam. Menurut Stephen dan
lainnya.
Joya dalam penelitiannya bahwa semakin
makanan
sering individu mengonsumsi makanan
mengandung gula akan menurunkan pH
yang mengandung karbohidrat dan gula
plak dengan cepat sampai pada level
di antara jam makan dapat menyebabkan
yang dapat menyebabkan demineralisasi
karies rampan.16
email. Plak akan tetap bersifat asam
Berdasarkan
dan
minuman
yang
penelitian,
selama beberapa waktu. Untuk kembali
responden yang mengonsumsi jajanan
ke pH normal sekitar 7, dibutuhkan
kariogenik ≥ empat kali sehari yang
waktu 30-60 menit. Oleh karena itu,
menderita karies rampan adalah 70,4%,
konsumsi gula yang sering dan berulang-
lebih
ulang akan tetap menahan pH plak di
banyak
hasil
Hal ini disebabkan karena
dibandingkan
dengan
responden yang mengonsumsi jajanan
bawah
kariogenik sekali sehari. Menurut King
demineralisasi email.19
Bugers,
apabila
makanan
normal
dan
menyebabkan
manis
dikonsumsi beberapa kali dalam sehari maka gigi akan berada pada suasana
Hubungan
Jenis
Kelamin
dengan
Kejadian Karies Rampan
asam terus menerus sehingga dapat
Hasil uji statistik menunjukkan P
merusak gigi sepanjang hari. Hal ini
value = 0,049 (P<0,05), yang berarti ada
sesuai dengan penelitian Gustafsson dan
hubungan bermakna antara jenis kelamin
Lundvist menyatakan bahwa prevalensi
dengan kejadian karies rampan pada anak
karies berhubungan langsung dengan
TK. Responden yang terkena karies
frekuensi
yang
rampan sebanyak 32 anak dari jumlah
mengandung gula diantara waktu atau
tersebut responden laki-laki menderita
makan
makanan
Andalas Dental Journal
karies rampan paling banyak
P a g e | 11
yaitu 22
TK. Dari hasil penelitian diketahui bahwa
orang. Prevalensi karies rampan pada
anak usia 6 tahun yang menderita karies
anak laki-laki lebih tinggi daripada anak
rampan sebanyak 44,4%
perempuan, hal ini disebabkan karena
dibandingkan usia 5 tahun sebanyak
anak laki-laki cendrung sulit diajak
32,4%. Hal ini tidak sejalan dengan
bekerjasama
pendapat
dalam
pemeliharaan
Furi
lebih banyak
Andanawari
yang
kesehatan gigi. Hasil penelitian ini tidak
menyatakan bahwa prevalensi karies
sejalan dengan penelitian Meishi yang
meningkat sesuai dengan pertambahan
menyimpulkan
usia.
bahwa
tidak
ada
hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan timbulnya karies gigi.20 Hasil penelitian ini juga berbeda dengan penelitian Furi Andanawari yang menyatakan bahwa prevalensi karies gigi pada kelompok perempuan sedikit lebih
KESIMPULAN 1. Prevalensi karies rampan di 3 TK di kota padang adalah 39%.
tinggi daripada kelompok anak laki-laki. Hal ini seseuai dengan pendapat Tarigan
2. Ada hubungan yang bermakna antara
yang menyatakan prevalensi karies gigi
konsumsi jenis jajanan kariogenik
sulung anak perempuan sedikit lebih
dengan kejadian karies rampan pada
tinggi daripada anak laki-laki. Erupsi gigi
anak TK
anak
perempuan
lebih
cepat
3. Ada hubungan yang bermakna antara
dibandingkan anak laki-laki sehingga gigi
frekuensi
anak permpuan lebih lama di dalam
kariogenik dengan kejadian karies
mulut. Akibatnya gigi anak perempuan
rampan pada anak TK
akan lebih lama berhubungan dengan
konsumsi
jajanan
4. Ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan kejadian karies
faktor resiko terjadinya karies.21
rampan pada anak TK Hubungan
Usia
dengan
Kejadian
Karies Rampan Hasil uji statistik menunjukkan P
5. Tidak ada hubungan yang bermakna antara usia dengan kejadian karies rampan pada anak TK
value = 0,378 (P<0,05), yang berarti tidak ada hubungan bermakna antara usia dengan kejadian karies rampan pada anak
SARAN
Andalas Dental Journal
P a g e | 12
3.
Soendoro T.. Laporan Hasil Rinset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Nasional 2007. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta; 2008.
4.
DKK Padang. 2009. Laporan Tahunan Kesehatan Gigi dan Mulut.
meningkatkan konsumsi buah-buahan
5.
DKK Padang. 2010. Laporan Tahunan Kesehatan Gigi dan Mulut.
yang
6.
Dalimunthe, Taqwa dkk. Pedodonti Dasar. Medan :USU Press; 2009.
7.
Mc Donald Ralph E, Avery David R, Dean Jeffrey A. Dentistry For The child and Adolescent. Mosby, 8ed; 2009
8.
Kennedy DB. Konservasi Gigi Anak, edisi 3. Jakarta : EGC; 1993.
9.
Elianora D. Total Care pada Perawatan Karies Rampan Anak pada Usia 5 tahun dengan Sistem Blok. Majalah Kedokteran Gigi Volume 16; 2009.
1. Bagi
Siwa
Taman
Kanak-Kanak
untuk
mengurangi
diharapkan
konsumsi jajanan kariogenik seperti permen,
coklat,
es
berserat
krim
dan
dan
banyak
mengandung air seperti jambu, jeruk, semangka, apel, dan pir. Melakukan upaya kebersihan gigi dan mulut yang baik, dengan menyikat gigi sebelum tidur
dan
berkumur-kumur
serta
minum air putih setelah mengonsumsi jajanan kariogenik. 2. Orang Tua Siswa Taman KanakKanak diperlukan peran orang tua, terutama
dalam
mengontrol
mengawasi
jenis
frekuensi
konsumsi
dan
jajanan
dan jajanan
kariogenik yang dikonsumsi anak. 3. Untuk
penelitian
selanjutnya,
untuk
melakukan
disarankan
penelitian jenis jajanan yang lebih spesifik lagi terhadap kejadian karies rampan
menggunakan
penelitian yang
metode
lebih baik
lagi,
dengan range umur untuk responden lebih diperbesar (3-6 tahun).
KEPUSTAKAAN 1.
SS , Ismu. Karies Gigi pada Anak dengan berbagai faktor Etiologi. Jakarta : EGC; 1992.
2.
Ruslawati Y. Diet yang dapat merusak gigi pada anak-anak. Cermin Dunia Kedokteran NO 7. 1991.
10. Jazzalina Aiza Jamil. Hubungan antara kebiasaan mengkonsumsi jajanan dengan pengalaman karies pada gigi susu anak usia 4-6 tahun di TK Medan. Skripsi. Medan, Indonesia : Universitas Sumatra Utara; 2011. 11. Hidayati, Lilik. Hubungan Karakteristik Keluarga dan Kebiasaan Konsumsi Makanan Kariogenik dengan Keparahan Karies Gigi Anak Sekolah Dasar di Kecamatan Cihedeung Tasikmalaya.Tesis. Semarang, Indonesia : Universitas Diponegoro; 2005. 12. Besford J. Mengenal Gigi Anda. In: Budiman JA, Yuwono L editors. Jakarta:Arcan; 1996. 13. Sutadi, Heriadi. Penanggulangan Karies Rampan serta Keluhannya pada Anak. Kedokteran Gigi Universitas Indonesia volume 9; 2002. 14. Roeslan B. Aspek Biokimia Proses terjadinya Karies Gigi. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia edisi khusus KPPIKG XI; 1997. 15. Winter GB, dkk. Role of the Comforter as a Aetiological Factor in Rampant Caries of Deciduous Dentition. London; 1966. 16. Drinkard Carol, Dilley Dianne CH. Rampant Caries as a Result of a Bizzare Food Habit. Case Report. The American Academy of Pedodontics; 1982. 17. H W, H H, Hendartini Y. Hubungan antara konsumsi karbohidrat dengan tingkat
Andalas Dental Journal
keparahan karies gigi pada anak usia prasekolah di kecamatan Depok, Sleman Yogyakarta. Berita Kedokteran Masyarakat; 2002. 18. Nizel AE, Papas AS. Nutrition in Clinical Dentistry. 3rd ed. Philadelphia,London, Toronto: W. B Saunders Co; 1989. 19. Kidd EM. Dasar-dasar karies. In: Sumawinata N, Yuwono L, editors. Dasardasar karies. Jakarta: EGC; 1992.
P a g e | 13
20. PRL, Meishi. Hubungan Tingkat Konsumsi Makanan Kariogenik dengan Karies Gigi pada Anak Sekolah Dasar Swasta Muhammadiyah 08 Medan Tahun 2011. Skripsi. Medan, Indonesia : Universitas Sumatra Utara; 2012. 21. Tarigan R..Karies Gigi. Jakarta : Hipokrates; 1990.