ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PADA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DI PROVINSI ACEH Tomy Armansyah (Staf Pada Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Aceh)
Vilzati (Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sabang Banda Aceh)
[email protected] Abstract: Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Aceh/Education Quality Assurance Institution of AcehProvince is an institution beneath Ministry of Education and Cultural that assure the process of education in provincial level. Leadership and compensation are the key role to empower and motivate its staffs to enhance their performance. The purposed of this study is to determine the effect of leadership and compensation towards motivation and its impact on the performance of employeesof Education Quality Assurance Institution of Province Aceh. The study was conducted in Education Quality Assurance Institution of AcehProvince, focused on leadership, compensation, motivation, and employee’s performance of Education Quality Assurance Institution of AcehProvince. Census method was applied and 119 staffs of Education Quality Assurance Institution of Aceh Province were employed as respondents. A set of likert scale questioner about Leadership, compensation, motivation, and employee’s performance were administered to gain the information about these variables. The data was analyzed using path analysis. The result of this study showed that leadership of Education Quality Assurance Institution of AcehProvince had effect to enhance employee motivation and performance organization (MF 3.73), respondents had positive perception regarding compensation toward motivation and performance organization (MF 3.90), motivation had impact on performance organization to achieve goal of the institution (mean frequency 3.85). The perception on employee’s performance showed that it was meet the institution’s target (MF 3.99). Further, the effect of leadership and compensation were significant toward motivation simultaneously and partially, and there was a significant impact on leadership and compensation was significant toward motivation directly and indirectly. The impact on leadership and compensation toward employee’s performance, whether simultaneously and partially, and directly and indirectly had significant result. This study had significant implication on managing the organization and its human resource. Good leadership and compensation can increase the motivation and employee’s performance. Keywords: leadership, compensation, motivation, employee’s performance. Abstrak:: Lembaga Penjaminan mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Aceh merupakan suatu lembaga di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bertanggungjawab terhadap penjaminan proses pendidikan di tingkat provinsi. Kepemimpinan dan kompensasi merupakan kunci utama dalam memberdayakan dan mendorong para pegawai untuk meningkatkan kinerja mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan kompensasi terhadap motivasi dan dampaknya terhadap kinerja pegawai di LPMP Provinsi Aceh. Kajian ini dilaksanakan di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Aceh dengan fokus pada kepemimpinan, kompensasi, motivasi, dan kinerja, dengan menggunakan metoda sensus dengan responden 119 pegawai LPMP Provinsi Aceh. Kuesioner berskala Likert tentang kepemimpinan, kompensasi, motivasi, dan kinerja digunakan untuk mendapatkan data. Data ini dianalisis dengan menggunakan path analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh terhadap peningkatan motivasi dan kinerja pegawai (Mf 3.73), para responden mempunyai persepsi positif tentang kompensasi terkait motivasi dan kinerja (Mf 3.90), motivasi mempengaruhi kinerja dalam upaya pencapaian tujuan lembaga (Mf 3.85). Persepsi terhadap kinerja pegawai menunjukkan bahwa target lembaga tercapai (Mf 3.99). Lebih lanjut, kepemimpinan dan kompensasi baik parsial maupun simultan memberi pengaruh yang signifikan, dan terlihat adanya dampak yang signifikan terhadap motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Kepemimpinan dan kompensasi terhadap kinerja pegawai secara parsial dan simultan, langsung dan tidak langsung berdampak signifikan. Kajian ini juga menunjukkan adanya signifikan implikasi dalam pengelolaan lembaga dan sumber daya pegawai. Kepemiminan dan kompensasi yang baik dapat meningkatkan motivas dan kinerja pegawai. Kata kunci : Kepemimpinan, Kompensasi, Motivasi Kerja dan Kinerja Pegawai
Teknis di bawah Direktorat Jenderal Peningkatan
PENDAHULUAN Lembaga
Penjaminan
Mutu
Pendidikan
(LPMP) Provinsi Aceh merupakan Unit Pelaksana
Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan
Nasional,
yang
mempunyai
tugas
melakukan Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan
dasar dan menengah sesuai standar, norma, kriteria,
Menengah di Provinsi.
dan pedoman penyelenggaraan pendidikan nasional di
LPMP
merupakan
restrukturisasi
dan
Provinsi Aceh.
refungsionalisasi dari Balai Penataran Guru sesuai
Untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai
dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.
LPMP Aceh dalam meningkatkan kinerja organisasi,
087/O/2003 tanggal 04 Juli 2003 tentang Organisasi
faktor kepemimpinan dan kompensasi menjadi salah
dan Tata Kerja Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan,
satu faktor yang menjadi perhatian organisasi.
dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Dalam struktur organisasi, LPMP Aceh
Indonesia Nomor 7 Tahun 2007 tentang Organisasi
memiliki 1 Bagian Umum dan
dan
FSDP, Seksi PMS dan Seksi PSI, yang masing-masing
Tata
Kerja
Lembaga
Penjaminan
Mutu
Pendidikan, (www.lpmp.nad.com). Untuk
Bagian dan Seksi memiliki tupoksi yang sudah organisasi
ditetapkan. Dalam menjalankan organisasi di LPMP
LPMP Aceh mempunyai visi yaitu “Menjadi Pusat
Aceh, pimpinan LPMP Aceh belum sepenuhnya
Pelayanan, Kajian, dan Peningkatan Mutu Pendidikan
melaksanakan kegiatan yang terarah pada tujuan
yang
Berwawasan
organisasi. Sebagai contoh, tupoksi yang telah disusun
Global”. Hal ini mengindikasikan bahwa LPMP Aceh
dan ditetapkan sesuai Permendiknas no 7/2007 untuk
diharapkan akan menjadi pusat pelayanan, kajian dan
masing-masing Bagian Umum dan Seksi, masih ada
peningkatan mutu pendidikan di Aceh yang Islami dan
yang dikerjakan oleh seksi lain. Pimpinan jarang
berwawasan global, sehingga generasi Aceh kedepan
sekali memberikan penghargaan pada bawahan yang
akan menjadi generasi yang berkualitas dan dapat
telah berprestasi dalam menjalankan tugas dan
bersaing dalam era modernisasi.
tanggungjawabnya dengan baik. Kemudian reward
Islami
meningkatkan
3 seksi yaitu Seksi
Berstandar
kinerja
Nasional
Sedangkan misi yang dari LPMP Aceh
dan punisment yang seharusnya diberlakukan oleh
adalah
pimpinan tidak berjalan dengan semestinya. Dalam
1.
Melaksanakan pendataan dan sistem informasi
hal kompensasi selain
pendidikan dasar dan menengah termasuk TK,
memiliki beberapa kegiatan yang dapat membantu
RA dan bentuk lainnya yang sederajat
pegawai dalam pendapatan tambahan. Namun dalam
Melaksanakan penelitian dan pengkajian mutu
pelaksanaan kegiatan tersebut, tidak semua pegawai
pendidikan
dilibatkan
sehingga
Melaksanakan supervisi satuan pendidikan dasar
pendapatan
di
dan menengah termasuk TK, RA atau bentuk lain
rendahnya motivasi kerja pegawai dalam menjalankan
yang sederajat dalam pencapaian standar mutu
tugas dan tanggungjawabnya juga menjadi salah satu
pendidikan nasional
kendala dalam mencapai kinerja organisasi.
2.
3.
4.
antara
gaji pokok, LPMP Aceh
menimbulkan pegawai.
kesenjangan
Disamping
itu
Memfasilitasi sumber daya pendidikan terhadap
Peningkatan kinerja pegawai LPMP Aceh
satuan pendidikan dasar dan menengah termasuk
dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun internal.
TK, RA atau bentuk lain yang sederajat dalam
Faktor eksternal umumnya diciptakan oleh kondisi
5.
penjaminan mutu pendidikan.
dari organisasi LPMP Aceh dan lingkungan organisasi
6.
Menjalin kerja sama dengan lembaga terkait
seperti : kebijakan mengenai pengembangan sumber
(stakeholders)
daya
7.
untuk
meningkatkan
mutu
manusia
yang
ada
di
LPMP
Aceh,
pendidikan.
pengembangan karier, tingkat birokratis dan lain-lain.
Meningkatkan kualitas pencitraan LPMP NAD.
Sementara faktor internal umumnya diciptakan oleh
Sedangkan yang menjadi tupoksi dari LPMP
faktor-faktor yang terkandung dalam setiap jiwa
Aceh adalah menjamin terlaksananya pendidikan
pegawai LPMP Aceh seperti motivasi, mental, sikap
(attitude) dan lain-lain. Beberapa faktor tersebut perlu
depan. Sehingga diperlukan penilaian kinerja yang
mendapat
guna
dilakukan secara benar dan tepat agar hasilnya dapat
mengetahui sejauhmana pengaruhnya terhadap kinerja
djadikan informasi terhadap fokus strategik organisasi.
kajian
yang
sifatnya
ilmiah
pegawai LPMP Aceh secara umum.
Kerja dan bekerja adalah merupakan bagian
Fenomena dari kinerja pegawai dapat dilihat
yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia,
dari tingkat bawahan sampai di tingkat atasan. Di tingkat
kerja merupakan bagian yang paling dasar dari
Top Manajemen kinerja yang diukur adalah
kehidupan manusia. Kerja akan memberikan status
bertambahnya kepuasan pengguna jasa, serta
pada pribadi manusia itu sendiri.
peningkatan asset organisasi. Kinerja pada level
Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang
middle manajemen dapat dilihat dari kesolidan dalam
hendak dicapai dan aktivitasnya yang dilakukan akan
struktur organisasi serta manajemen organisasi yang
membawa
baik, sehingga memungkinkan pegawai dapat bekerja
memuaskan dari pada keadaan sebelumnya. Dengan
sesuai tugas dan fungsinya serta kinerja pada low
demikian dapat dikatakan bahwa pada diri manusia
manajemen dapat dilihat pada kualitas pelayanan
terdapat kebutuhan-kebutuhan yang pada saatnya akan
kepada tenaga kependidikan yaitu guru.
membentuk tujuan-tujuan yang hendak dicapai dan
kepada
suatu
keadaan
yang
lebih
dipenuhinya. Yang menjadi persoalan sekarang adalah bagaimana perusahaan dapat membuat pegawainya
KAJIAN KEPUSTAKAAN
menjadi pekerja yang berprestasi dalam bidangnya
Kinerja Robbins
(2007
:
212),
mendefinisikan
prestasi kerja karyawan sebagai hasil kerja seseorang
dan bersemangat menjalankan tugasnya, bekerja keras, dan siap menghadapi tantangan
karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya standar, target/sasaran atau kriteria yang telah ditentukan
sehingga
tujuan
perusahaan
perusahaan
atau
organisasi
tercapai. Setiap
terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Oleh
pemerintahan perlu melakukan penilaian prestasi kerja
karena itu prestasi kerja umumnya menyangkut
para karyawannya. Penilaian prestasi kerja karyawan
dengan pekerjaan atau macam pekerjaan manusia
merupakan
yang
pemindahan
mengerjakan
pekerjaan
tersebut
dan
salah
satu
(mutasi)
alternatif atau
dasar
promosi
dalam
karyawan,
kemampuan/ketrampilan serta lingkungan daripada
sehingga akan dicapai kinerja karyawan yang tinggi,
pekerjaan tersebut.
sesuai dengan target dan harapan dari perusahaan.
Dari pengertian tersebut di atas, sangat jelas
Kinerja karyawan (Employee Performance)
menyatakan bahwa kinerja atau prestasi kerja adalah
adalah tingkat terhadap mana karyawan mencapai
hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang
persyaratan-persyaratan pekerjaan. Penilaian kinerja
dihasilkan oleh seseorang karyawan dalam periode
(Performance
tertentu sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.
mengukur kinerja karyawan. Penilaian kinerja pada
Jadi
untuk
menilai
kinerja
karyawan
umumnya
Appraisal)
mencakup
adalah
aspek
proses
kualitatif
yang
maupun
dibutuhkan penilaian kerja. Dalam penilaian kinerja
kuantitatif dari pelaksanaan pekerjaan. Penilaian
dinilai kontribusi karyawan kepada organisasi selama
kinerja berkenaan dengan seberapa baik seseorang
periode tertentu. Melalui penilaian kinerja, karyawan
melakukan pekerjaan yang ditugaskan atau yang
mendapatkan informasi mengenai seberapa baik ia
diberikan.
bekerja jika dibandingkan dengan standar organisasi.
Program penilaian karyawan yang dianut
Dengan kata lain karyawan mendapatkan umpan balik
oleh perusahaan, dapat menimbulkan kepercayaan
atas kinerja mereka sebagai pedoman perilaku di masa
moral yang baik dari karyawan terhadap perusahaan.
Adanya kepercayaan dikalangan karyawan bahwa
Seseorang yang menduduki posisi sebagai pimpinan di
mereka akan menerima imbalan sesuai dengan prestasi
dalam suatu organisasi mengemban tugas untuk
yang dicapainya, akan merupakan rangsangan bagi
melaksanakan kepemimpinannya. Sehubungan dengan
karyawan untuk memperbaiki prestasinya. Selanjutnya
hal tersebut di atas dari segi organisasi kepemimpinan
bila karyawan diberitahu kelemahan-kelemahannya,
dapat diartikan kemampuan mendorong sejumlah
maka dengan bantuan pimpinan mereka berusaha
orang agar bekerja sama dalam melaksanakan
untuk memperbaiki diri masing-masing.
kegiatan-kegiatan yang terarah pada tujuan bersama.
Penilaian loyalitas
karyawan dapat
terhadap
perusahaan
menimbulkan
bila
pemimpin
Menurut Wahjusumidjo (2008 : 27) mendefinisikan kepemimpinan sebagai berikut:
karyawannya
“Kepemimpinan adalah hubungan dimana
melalui pemberian sarana pendidikan khusus bagi
satu orang yakni pimpinan mempengaruhi pihak lain
karyawan yang memerlukannya. Kemudian Matindas
untuk bekerja sama dalam usaha mengerjakan tugas-
(2005:112) berpendapat "Penilaian karya adalah
tugas yang berhubungan, untuk mencapai hal-hal yang
kegiatan memberikan umpan balik kepada karyawan
diinginkan oleh pimpinan tersebut”.
mengembangkan
dan
memajukan
mengenai unjuk kerjanya selama kurun waktu tertentu.
Kemudian menurut (Vera dan Mahyuddin
Hal ini berarti penilaian karya tidak boleh
2005), kepemimpinan adalah proses mempengaruhi
dirahasiakan kepada orang yang dinilai. Penilaian
dalam
karya harus dijadikan kritik yang dilengkapi saran dan
perilaku untuk mencapai tujuan mempengaruhi untuk
petunjuk
untuk
perbaikan.
memperbaiki kelompok dan budayanya. Adapun
penilaian
karya
bukan
Pada
hanya
kenyataannya
berguna
untuk
menentukan
indikator
tujuan
kepemimpinan
menurut
(Vera
seorang karyawan, melainkan dapat juga berfungsi
memberi kejelasan dalam perintah, prakarsa yang
untuk membantu proses pengembangan dirinya.
disampaikan pimpinan mampu dinilai positif, adanya
Penilaian
penghargaan,
secara
terbuka
dan
peningkatan
didiskusikan, memungkinkan karyawan mengetahui
meningkatkan
hal-hal
bimbingan
yang
merupakan
kekurangannya
dan
mengetahui dengan pasti hal-hal yang diharapkan
motivasi,
pemimpin
dan
Mahyuddin
diberikan
meliputi:
motivasi
menetapkan besarnya imbalan yang harus diterima
yang
2005)
organisasi,
disiplin mampu
diri,
mampu
mampu
melakukan
dan adanya kesempatan untuk meraih
jabatan.
darinya. Kepemimpinan
Kompensasi
Dalam kehidupan manusia di dunia ditemui
Kompensasi adalah sesuatu yang diterima
usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu yang
para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka.
disepakati bersama. Kerja sama dilakukan oleh
Kompensasi yang baik merupakan salah satu hal yang
beberapa orang (dua orang atau lebih) dalam berbagai
sangat penting bagi organisasi maupun karyawan.
kegiatan yang terarah pada tujuan yang lebih mudah
Apabila kompensasi diberikan secara benar dan teratur
dicapai dari pada dikerjakan secara individu. Dan
maka komitmen karyawan untuk bekerja secara lebih
keseluruhan proses kerja sama ini disebut dengan
baik agar tercapai sasaran atau tujuan organisasi.
organisasi. Dalam kenyataannya apapun bentuk
Apabila kompensasi yang diberikan oleh organisasi
organisasi
untuk
kepada pegawai tidak sesuai atau tidak memadai,
Seorang
maka akan mengakibatkan turunnya prestasi kerja.
pimpinan selalu mempunyai misi/tujuan yang harus
Sehubungan dengan itu, di dalam beberapa literatur
dicapai dan tujuan ini baru direalisasikan, bila terdapat
kompensasi sering diistilahkan dengan upah.
menempati
pasti posisi
memerlukan sebagai
seseorang pimpinan.
kerjasama diantara pimpinan dan para bawahannya.
Menurut Griffin (2006:432) Kompensasi
(compensation) adalah remunerasi finansial yang
berkaitan dengan imbalan yang disediakan perusahaan
diberikan oleh organisasi kepada karyawannya sebagai
seperti
imbalan atas pekerjaan mereka. Para pegawai yang
penghargaan/reward dalam bentuk selain uang.
gaji,
bonus,
promosi
jabatan
dan
telah mendedikasikan dirinya pada pekerjaan dalam
Motivasi merupakan semua kekuatan yang
organisasi mendapatkan balas jasa berupa kompensasi
ada dalam diri seseorang yang memberi daya, arah dan
yang diberikan secara finansial maupun non finansial.
memelihara tingkah laku yang bersangkutan. Dalam
Adapun
indikator
kompensasi
menurut
kehidupan kita sehari-hari, motivasi diartikan sebagai
(2006), meliputi: Gaji yang diterima, bonus yang
keseluruhan
proses
pemberian
dorongan
atau
diberikan oleh organisasi, tunjangan prestasi kerja,
rangsangan kepada para karyawan, sehingga mereka
fasilitas yang diberikan oleh organisasi, promosi
bersedia bekerja dengan rela tanpa merasa dipaksa.
jabatan serta adanya pengakuan.
METODE PENELITIAN
Motivasi Setiap
individu
pekerja
pada
Lokasi dan Objek Penelitian
dasarnya
Lokasi
mempunyai kebutuhan dari masing-masing pribadi,
penelitian
ini
dilakukan
pada
seperti kebutuhan untuk memperoleh penghasilan,
Lembaga Penjamin Mutu Provinsi Aceh. Objek
menghidupi diri dan keluarganya, rasa bangga, dan
penelitian
aktualisasi diri.
kepemimpinan, kompensasi, motivasi kerja, dan
Motivasi adalah sesuatu yang
mendorong pemain untuk aksi atau mendukung
ini
adalah
mengenai
pengaruh
kinerja pegawai.
memberi tindakan nyata untuk menyatakan aksinya. Berarti ada dorongan dari pribadi karena kemauannya dan disebabkan dari dalam diri dan lingkungan kerja. Wono, (2006 : 21) mengatakan motivasi adalah bentuk tingkah laku manusia yang sesuai dengan keinginan pencapaian goal yang memberikan pengharapan yang diinginkan. Program peningkatan motivasi
kerja
dengan
melakukan
program
pembayaran insentif dan pengayaan pekerjaan (Pay Incentive
Program
and
Job
Enrichment).
Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Lembaga Penjaminan Mutu Provinsi Aceh yaitu sebanyak 119 orang. Dalam penelitian ini penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan metode sensus atau mengambil seluruh populasi menjadi sampel penelitian, sehingga total sampel penelitian ini sebanyak 119 orang. Peralatan Analisis Data
Pendapatan/gaji yang didapatkan dari kinerja pekerja
Peralatan analisis data yang digunakan
menjadi salah satu faktor pendorong motivasi kerja
untuk melakukan pengujian hipotesis penelitian
pekerja,
adalah analisis jalur (path analysis). Asumsi-asumsi
sehingga
motivasi
pekerja
dipengaruhi
faktor–faktor lain yang mendorong motivasi pekerja.
standar yang harus dipenuhi sebelum membangun
Dikatakan tipe motivasi intrisik berkaitan
model path analysis antara lain: (1) berbentuk
dengan pekerjaan itu sendiri seperti kecocokan pada
rekursif; (2) hubungan satu arah; (3) linier, aditif dan
pekerjaan, pekerjaan maupun target sesuai dengan
kausal, (4) berdistribusi normal; (5) tidak ada
yang diharapkan, rasa tanggung jawab karena merasa
multikolinieriti; dan (6) semua variable terukur,
dipandang penting, kesempatan berkembang, dan
minimal dalam skala interval.
kesempatan karir.
Motivasi intrisik erat berkaitan
dengan kepuasan kerja, sedang motivasi ekstrinsik
Model
jalur
sesuai
dengan
kerangka
pemikiran yang telah dijelaskan sebagai berikut ini:
Gambar 1: Kerangka Analisis Diagram Jalur usia responden, pendidikan terakhir responden, dan HASIL PEMBAHASAN
status perkawinan dari para responden.
Karakteristik Responden Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin dari para responden, tingkat
Tabel 1: Hasil Analisis Karakteristik Responden
Sumber : Data Primer, 2015 (diolah) Pengaruh Kepemimpinan dan Kompensasi Terhadap Motivasi kerja Pegawai Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Aceh
(92,002 > 3,070) pada tingkat signifikansi 1%. Hal ini berarti variabel kepemimpinan dan kompensasi
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
secara
simultan variabel kepemimpinan dan kompensasi berpengaruh
signifikan
terhadap
motivasi
kerja
pegawai Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Aceh . Hal ini ditandai oleh nilai Fhitung > Ftabel
secara
bersama-sama
berpengaruh
terhadap motivasi kerja pegawai Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Aceh. Besarnya pengaruh secara simultan dari kedua variabel ini dapat dilihat dari
nilai
koefisien
determinasinya.
Koefisien
determinasi pengaruh kedua variabel ini terhadap
motivasi kerja pegawai adalah sebesar 0,613, artinya
kepemimpinan
sebesar 61,3% perubahan didasarkan motivasi kerja
signifikan
pegawai dapat dijelaskan oleh perubahan dari variabel
Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Aceh . Hal ini
kepemimpinan dan kompensasi, sedangkan selebihnya
ditandai oleh nilai Fhitung > Ftabel (67,038 > 3,070) pada
sebesar 38,7% dijelaskan oleh faktor lain diluar
tingkat signifikansi 1%.
variabel kepemimpinan dan kompensasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
dan
terhadap
kompensasi kinerja
berpengaruh
pegawai
Lembaga
Hal ini berarti variabel kepemimpinan dan kompensasi
secara
bersama-sama
berpengaruh
kepemimpinan secara positif berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai Lembaga Penjaminan Mutu
terhadap motivasi kerja pegawai Lembaga Penjamin
Pendidikan Provinsi Aceh. Besarnya pengaruh secara
Mutu Pendidikan Provinsi Aceh. Hal ini ditandai oleh
simultan dari kedua variabel ini dapat dilihat dari nilai
nilai signifikan 0.0001 < 0.05 (0% < 5%). Kondisi
koefisien
yang sama diperlihatkan oleh variabel kompensasi.
pengaruh kedua variabel ini terhadap kinerja pegawai
Hasil analisis seperti yang terlihat pada tabel diatas
adalah
menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan dan
perubahan
kompensasi berpengaruh signifikan terhadap motivasi
dijelaskan oleh perubahan dari variabel kepemimpinan
kerja pegawai Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan
dan kompensasi, sedangkan selebihnya sebesar 46,4%
Provinsi Aceh. Hasil ini ditunjukkan oleh nilai
dijelaskan
signifikannya yang sebesar 0.0001 < 0.05 (0 % < 5%).
kepemimpinan dan kompensasi.
Pengaruh Kepemimpinan dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Aceh Hasil penelitian secara simultan variabel
determinasinya.
sebesar
0,536,
artinya
didasarkan
oleh
Koefisien
kinerja
faktor
lain
determinasi
sebesar
53,6%
pegawai
dapat
diluar
variabel
Adapun struktur pengujian hipotesis pertama sampai delapan dalam penelitian seperti digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2: Hasil Pengujian Hipotesis
melalui KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1.
Kepemimpinan pada LPMP Prov.Aceh telah mampu meningkatkan motivasi kerja pegawai
perintah
yang
jelas,
reward
dan
punishement yang tepat, kedisiplinan, motivasi, membimbing dan memberikan kesempatan bagi pegawai untuk meningkatkan kinerja.
2.
Kompensasi meningkatkan
yang
diberikan
motivasi
dan
telah
dapat
prestasi
kerja
pegawai. 3.
Motivasi kerja pegawai sudah berjalan baik. Pegawai memiliki inisiatif, mampu, setia, jujur dan dapat bekerja dalam tim dengan dukungan fasilitas yang tersedia
4.
Kinerja para pegawai di LPMP Provinsi Aceh sudah sesuai dengan perencanaan kerja dan telah mampu memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Saran 1.
Perlu adanya peningkatan kepemimpinan yang terus menerus
dan inovatif dalam memotivasi
para pegawai agar kinerja organisasi dapat optimal. 2.
Kompensasi yang diterima oleh pegawai sudah memadai namum adanya penyempurnaan sistim pemberian kompensasi agar lebih tepat sasaran dan optimal.
3.
4.
Perlu adanya peningkatan motivasi kerja berkesinambungan dan pendekatan yang lebih baik. Memberikan pelatihan pada pegawai sesuai dengan tupoksi, menyediakan fasilitas pendukung yang lebih baik dan penempatan pegawai dalam tim kerja yang tepat. Kinerja pegawai yang baik perlu ditingkatkan terutama kinerja dalam kemampuan pegawai dalam pencapaian hasil kerja, melaksanakan instruksi atasan dan merealisasikan rencana kerja sehingga kualitas kerja dan kinerja meningkat.
DAFTAR KEPUSTAKAAN Anoraga Pandji, (2007), Manajemen Bisnis, Cetakan Kedua, Penerbit: Rineka Cipta. Jakarta Garvin (2005), Management , Edisi Ketujuh, Jilid 1. Erlangga, Surabaya. Gibson, Ivannenich, Donnelly (2008), Organisasi, Pressindo, Jakarta.
Edisi ke Lima Penerbit Erlangga, Jakarta. Griffin Ricky, (2006), Manajemen Personalia, Rineka Cipta, Jakarta. Ghozali dan Fuad, (2005), Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang. Badan Penerbitan Universitas Diponegoro. Liputo, Faustino. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia (Cetakan V). Yogyakarta: CV Andi Offset. Mangkunegara Anwar Prabu (2005), Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, PT. Remaja Rosdakarya, Jakarta Manullang (2008), Manajemen Personalia, Jakarta: Ghalia Indonesia. Matindas (2005), Manajemen SDM Lewat Konsep AKU, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta. Matutina. (2005). Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Naylin. (2006). Pemenuhan Kebutuhan Pegawai Kunci Menuju Motivasi, PT Elek Media Komputindo, Jakarta. Nawawi, Hadari, (2006), Kepemimpinan, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Ranupandojo Heidjrachman dan Suad Husnan (2008), Manajemen Personalia, Fakultas Ekonomi UGM (BPFE), Yogyakarta. Rivai, Veithzal. Dan Sagala (2009). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi (Cetakan Pertama). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Robert G. Owens (2001). Seventh Edition. Organizational Behavior in Education. Allyn and bacon Singapore. Robbins, Stephen P. (2007). Perilaku Organisasi. Prehallindo Jakarta. Saydan Ghozali, (2005), Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Penerbit Bumi Aksara. Siagian Sondang S.P (2007), Kiat Meningkatkan Kinerja Karyawan, Rineka Cipta, Jakarta. Thompson, (2006), Manajemen, Edisi Bahasa Indonesia, PT. Prenhallindo, Jakarta. Wahjusumidjo. (2008). Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen (Cetakan Pertama). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Wijaya A.W. (2006). Peranan Motivasi Dalam Kepemimpinan, Akademika