Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0172 13 Pages
pp. 58-70
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS DI INDONESIA Nurfiani Syamsuddin1, Prof. Dr. Abubakar Hamzah2, Dr. Muhammad Nasir, M.Si, MA3 1)
Magister Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract: This study aimed to analyze the effect of rice prices (domestic), exchange rate and GDP on imported rice in Indonesia. The data used in this study using time series data period of 30 years (1982-2011 years), the data obtained from the Central Statistics Agency (BPS), Bank Indonesia, FAOSTAT and other literature sources and its links with existing research here you are. The analysis model used in this study is the Multiple Linear Regression Model using F-test analysis, t-test and the coefficient of determination (Adj-R2) which had previously been performed testing the classical assumptions. The coefficient of determination (Adj R2) of 0.425 or 42.5% indicated that the variation of independent variables used in the model are (domestic rice prices, exchange rate and GDP) were able to explain 42.5% of variation dependent variable (Indonesian rice imports) means sufficient accuracy in the independent variables predict the dependent variable. While its remains 57.5% is influenced by other variables outside the research model. Based on the analysis and testing of hypotheses simultaneously, the independent variable is the price of rice (domestic) (X1), Exchange Rate (X2) and GDP (X3) simultaneous effect on the dependent variable, namely Indonesia's rice imports (Y). While partially (t-test), the price of rice (domestic) positive and significant impact on Indonesia's rice imports and GDP significantly and negatively related to the imports of rice in Indonesia, while the variable rate has no significant effect on the volume of rice imports in Indonesia, this indicates that the exchange rate is not the main factor affecting the increase or decrease in the volume of rice imports in Indonesia, because the demand for rice is in-elastic. To surpress the amount of imported rice in Indonesia, the government should try to set the optimal price of rice through diversification, intensification, extensification and integrated agricultural rehabilitation. Keywords: rice imports, rice prices, exchange rate, GDP Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh harga beras (domestik), Kurs dan PDB terhadap impor beras di Indonesia. Menggunakan data time series jangka waktu 30 tahun (tahun 1982-2011), data-data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia, FAOSTAT dan berbagai sumber dan literatur lain yang ada keterkaitannya dengan penelitian ini. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Regresi Linier Berganda dengan menggunakan analisis uji-F, uji-t dan nilai koefisien determinasi (Adj R2) dimana sebelumnya telah dilakukan pengujian asumsi klasik. Koefisien determinasi ( Adj R2) sebesar 0,425 atau 42,5% menunjukkan bahwa variasi variabel independen yang digunakan dalam model yaitu (harga beras domestik, Kurs dan PDB) mampu menjelaskan sebesar 42,5% variasi variabel dependen (impor beras Indonesia), berarti cukup ketepatannya dalam variabel-variabel bebas memprediksi variabel terikat. Sedangkan sisanya 57,5 % di pengaruhi oleh variabel lain di luar model penelitian. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis secara simultan, variabel bebas yaitu harga beras (domestik) (X1), Kurs (X2) dan PDB (X3) berpengaruh simultan terhadap variabel terikat, yaitu impor beras Indonesia (Y). Sedangkan secara parsial ( uji-t), harga beras (domestik) berpengaruh positif dan signifikan terhadap impor beras di indonesia dan PDB berpengaruh negatif dan signifikan terhadap impor beras di Indonesia, sementara variabel Kurs tidak berpengaruh signifikan terhadap volume impor beras di Indonesia, ini menunjukkan bahwa Kurs bukanlah menjadi faktor utama yang mempengaruhi peningkatan atau penurunan volume impor beras di Indonesia, karena permintaan beras bersifat in-elastis.
Volume 1, No. 3, Agustus 2013
- 58
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Untuk menekan jumlah impor beras di Indonesia, maka pemerintah harus berupaya menetapkan harga beras yang optimal melalui usaha diversifikasi, intensifikasi, ekstensifikasi dan rehabilitasi pertanian secara terpadu. Kata Kunci : impor beras, harga beras, Kurs, PDB
Latar Belakang Penelitian Beras yang berasal dari tanaman padi (Oryza Sativa) merupakan sumber makanan pokok
bagi
sebagian
besar
Tabel – 1. : Produksi Padi (Gabah Kering Giling) 9 Negara Terbesar Tahun 2010 (dalam metrik ton)
penduduk
Indonesia. Dilihat dari aspek ketenagakerjaan, usaha perberasan merupakan
sub-sektor
ekonomi yang menyerap tenaga kerja yang cukup besar. Tidak kurang dari 75 juta orang bekerja pada subsektor ini, di antaranya termasuk
yang
pendistribusian,
bekerja pemasaran
di
sawah,
dan
bidang
lainnya. Hampir sepanjang sejarah bangsa Indonesia, pasar gabah dan beras di dalam negeri selalu ditandai dengan kondisi yang tidak stabil, misalnya pada saat panen, harga
Pada Tabel-1 berdasarkan data FAOSTAT
gabah turun karena dalam waktu yang
terlihat bahwa Indonesia merupakan negara
bersamaan sebagian besar petani (terutama
produksi padi ketiga terbesar di dunia setelah
yang
China dan India dengan jumlah total produksi
gurem)
terpaksa
segera
menjual
sebagian atau seluruh gabah untuk menutupi
padi
hutang
metrik ton.
atau
untuk
memenuhi
desakan
pada Tahun 2009 sebesar 66.469.400
kebutuhan rumah tangga, sehingga terjadi
Untuk menjaga harga beras tetap
over supply yang diikuti oleh turunnya harga.
terkendali produksi nasional harus tetap
Di tingkat mikro, produsen padi domestik
seimbang
merasakan dampak langsung dengan adanya
Terjadinya peningkatan impor hanya akan
penurunan tarif impor beras sebagai salah satu
memicu kenaikan harga beras internasional,
implikasi perdagangan bebas AFTA. Beras
karena itu dalam jangka panjang semakin
domestik pada dasarnya belum mampu
besar
berdaya saing tinggi harus menghadapi beras
semakin tidak terjamin pasokan beras
impor
secara
yang
lebih
murah,
hal
ini
dengan
konsumsi
ketergantungan
murah.
nasional.
terhadap
Indonesia
impor
adalah
net
menyebabkan hasil produksi beras dalam
importer beras dalam pasar dunia, intinya
negeri menjadi kurang diminati.
kebijakan
59 -
Volume 1, No. 3, Agustus 2013
impor
hanya
relevan
untuk
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
mengendalikan harga dalam jangka pendek
Perumusan Masalah
tetapi amatriskan dalam jangka panjang (Sugema, 2006). Sementara
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan dalam penelitian ini maka di
dengan
laju
buat suatu perumusan masalah yaitu apakah
pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB)
faktor harga beras, Kurs dan Produk
yang
Domestik
tinggi
adanya
diharapkan
mampu
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan
Bruto
(PDB)
berpengaruh
terhadap impor beras di Indonesia?
masyarakat, dikarenakan kenaikan PDB total menyebabkan peningkatan pendapatan per
Tujuan Penelitian
kapita sehingga adanya kecenderungan untuk mengkonsumsi
barang
dan
jasa
akan
bertambah.
masalah
yang
telah
dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh harga beras
Tabel 2: PDB Indonesia Berdasarkan Harga Konstan 2000 Tahun 2005-2011 Tahun
Berdasarkan
PDB Harga Konstan 2000 (Milyar Rupiah)
Pertumbuhan (%)
(domestik), Kurs dan PDB terhadap impor beras di Indonesia.
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat
2004
1.656.516,8
-
2005
1.750.815,2
5,69
2006
1.847.126,7
5,51
keputusan dalam membuat kebijakan
2007
1.964.327,3
6,32
impor beras di Indonesia.
2008
2.082.456,1
6,01
2009
2.178.850,4
4,63
membutuhkan, baik untuk kepentingan
2010
2.314.458,8
6,22
akademis maupun non akademis serta
2011
2.464.676,5
6,49
Rata-rata
5,84
memberikan manfaat antara lain: 1.
2.
Memberi masukan bagi pengambil
Memberi masukan bagi pihak yang
memperkaya khasanah penelitian yang ada dan dapat digunakan sebagai pembanding bagi peneliti yang tertarik
Tahun 2004-2011, PDB yang dicapai Indonesia
terus
mengalami
peningkatan
setiap tahunnya. Atas dasar dari uraian di atas
maka
penulis
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
untuk
seberapa besar pengaruh harga beras (X1), Kurs
melakukan sebuah karya penelitian dalam
(X2) dan Produk Domestik Bruto (PDB) (X3)
bentuk Tesis dengan Judul “Analisis
terhadap impor beras di Indonesia tahun 1982 –
Faktor-faktor
2011, di mana aspek yang dianalisis mencakup
yang
tertarik
dalam penelitian ini.
Mempengaruhi
Impor Beras di Indonesia”. Volume 1, No. 3, Agustus 2013
- 60
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
harga beras, Kurs, PDB dan volume impor beras
Partial (Uji-t) serta uji koefisien determinasi
di Indonesia periode 1982 – 2011.
(Adj R2). Apabila dalam regresi terjadi
Data yang dikumpulkan dalam penelitian
autokorelasi, maka cara yang harus dilakukan
ini adalah data sekunder runtun waktu (time
di antaranya adalah dengan mentransformasi
series) dimulai dari tahun 1982 hingga 2011
data
dengan mengacu pada literatur Ekonometrika
kedalam
Gujarati (2010). Adapun data yang diperoleh
equation (bentuk persamaan beda umum),
bersumber dari Badan Pusat Statistik Banda
selain itu dapat juga dilakukan dengan
Aceh, Bank Indonesia, Departemen Pertanian,
memasukkan variabel lag dari variabel
berbagai sumber dan literatur lainnya seperti
terikatnya menjadi salah satu variabel bebas,
jurnal, internet dan hasil penelitiaan lainnya
sehingga data observasi menjadi berkurang 1.
yang ada katerkaitan dengan penelitian ini.
dengan
mengubah
bentuk
Untuk
model
generalized
memudahkan
regresi
difference
pemahaman
Untuk mengetahui pengaruh harga beras,
terhadap istilah dan variabel yang digunakan
Kurs (Rupiah/Dollar) dan PDB terhadap
dalam penelitian ini maka perlu dipahami
impor beras di Indonesia Tahun 1982 – 2011,
definisi variabel-variabel tersebut:
maka digunakan model persamaan menurut
a.
Gujarati (2010) sebagai berikut :
Impor
beras
merupakan
volume
impor
beras
di
besarnya Indonesia,
dihitung dalam ton/tahun. Y = α + β1X1 + β2X2+ β3X3 + µi
(1)
b.
Dimana :
Kurs merupakan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar US, dihitung dalam
Y = Impor Beras (ton/tahun) X1 = Harga Beras (Domestik)
(Rp/US $/ tahun). c.
Harga beras adalah harga beras domestik
(Rp/tahun)
pada tingkat harga beras rata-rata yang
X2 = Kurs (Rp/US $)
berlaku pada konsumen di Indonesia,
X3 = Produk Domestik
dihitung dalam Rupiah/tahun.
Bruto (Milyar Rupiah/tahun) α = Intercept
d.
Produk Domestik Bruto (PDB) yaitu nilai akhir produk barang-barang dan
β1, β2, β3 = Koefisien Regresi
jasa-jasa yang dihasilkan oleh sektor-
µi = Variabel penganggu
sektor
perekonomian
di
Indonesia
dengan menggunakan harga konstan Pada penelitian ini juga sebelumnya akan dilakukan uji penyimpangan asumsi klasik dimana permasalah autokorelasi sering terjadi pada data time series,
kemudian
dilanjutkan dengan uji simultan (Uji-F), uji 61 -
Volume 1, No. 3, Agustus 2013
tahun 2000, dihitung dalam Milyar Rupiah/tahun.
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
elastisitas harga dan pendapatan adalah
KAJIAN PUSTAKA
Perdagangan
internasional
berperan
penting dalam menentukan laju pertumbuhan
konstan, maka fungsi permintaan impor dapat ditulis sebagai berikut (Paulino, 2001)
dan jenis pertumbuhan sebuah negara. Ahli-
ψ
P E π M F Y PD
ahli ekonomi klasik mengemukakan tiga sumbangan
penting
bagi
kegiatan
perdagangan luar negeri dalam pembangunan ekonomi. Pertama, perdagangan luar negeri mendorong produktivitas dan karenanya menjadi faktor yang memperluas pasaran. Adanya perluasan pasar akan menimbulkan pembangian
kerja,
meningkatkan
keterampilan, penggalaan perbaikan ekonomi dan
teknologi
pertumbuhan
serta bagi
menimbulkan negara
yang
perdaganganya sulplus. Kedua, negara yang ikut
dalam
mempunyai
perdagangan surplus
luar
negeri
produksi
yang
disebabkan oleh kurang elastisitasnya sifat permintaan dalam negeri terhadap produkproduk
yang
terdapat
diperdagangan
internasional tersebut. Ketiga, Perdagangan internasional membuka kemungkinan bagi suatu negara untuk melakukan realokasi sumber-sumber yang dimiliki secara lebih efisien dilihat dari sudut produksi untuk kebutuhan dalam negeri dan perdagangan
Dimana Y merupakan pendapatan domestik, PF adalah harga luar negeri, E adalah nilai tukar nominal, PD adalah harga domestik, adalah elastisitas harga permintaan, dan adalah elastisitas harga
relatif
perdagangan
yang
terbentuk
internasional
oleh
(Solvatore,
impor diperkirakan
luar negeri naik, maka permintaan impor turun, ceteris paribus. Akan tetapi pada saat harga impor mengalami kenaikkan, maka permintaan
impor
akan
mengalami
penurunan karena adanya efek substitusi dan efek pendapatan. Efek substitusi menjelaskan perilaku konsumen pada saat terjadi kenaikan harga, sehingga mengganti barang tersebut dengan barang yang relatif lebih murah. Adapun
efek
pendapatan
menunjukkan
adanya kenaikkan harga akan menurunkan pendapatan
riil
konsumen,
sehingga
konsumen akan menurunkan permintaanya. Dalam
perdagangan
internasional,
pertukaran barang dan jasa antar negara tidak lagi
menggunakan
mata
uang
yang
bersangkutan, tetapi menggunakan mata uang
1990 : 40). Dalam
permintaan
Elastisitas
negatif untuk harga luar negeri, saat harga
internasional yang didasarkan kepada hargaharga
pendapatan.
fungsi
permintaan
impor
tradisional menjelaskan impor sebagai fungsi dari pendapatan riil domestik dan harga domestik relatif terhadap harga impor. Jika
yang dapat diterima semua negara. Harga mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain disebut kurs atau nilai tukar ( Exchange Rate ). Nilai tukar memainkan
Volume 1, No. 3, Agustus 2013
- 62
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
peran
sentral
internasional,
dalam karena
perdagangan nilai
sebagai sumber ketersediaan pangan dalam
tukar
negeri, akibatnya negara berkembang sering
memungkinkan kita untuk membandingkan
mengabaikan investasi di sektor pertanian dan
harga-harga semua barang dan jasa yang
sub-sektor pangan (FAO, 2009). Pemerintah
dihasilkan oleh berbagai negara (Krugman
negara berkembang
dan Maurice, 1992 : 40).
bahwa ketersediaan pangan yang sebagian
semakin
menyadari
PDB nominal menilai barang dan
besar berasal dari produksi dalam negeri akan
jasa pada harga berlaku. PDB riil menilai
membuat suatu negara lebih mandiri dan
barang dan jasa pada harga konstan. PDB
terhindar dari berbagai resiko impor pangan.
riil meningkat hanya jika jumlah barang
Ada dua sisi yang harus diperhatikan dalam
dan jasa meningkat, sedangkan PDB
impor pangan, harga pangan dan rawan
nominal bisa meningkat karena
pangan, yakni sisi global dan sisi nasional,
output
(Alimoeso, 2012) naik
atau
karena
harga
meningkat Penelitian Sebelumnya
(Mankiw, 2003 : 36). Sukirno
(2008)
PDB sebagai nilai barang dan jasa dalam satu negara yang diproduksi oleh faktorfaktor produksi milik warga negara tersebut dan warga negara asing. Secara umum PDB dapat diartikan sebagai nilai akhir barang dan jasa yang diproduksi di dalam
suatu
negara
Wibowo (2000) dalam hasil penelitian
mendefinisikan
selama
priode
tertentu biasanya selama satu tahun. Dalam kegiatan produksi pengunaan inputinput sangat penting dalam meningkatkan total
menunjukkan
output tambahan yang dihasilkan dengan menambahkan input satu unit lagi ke dalam
mengatakan
bahwa
negara
berkembang, termaksud Indonesia, sering tergiring mengikuti saran dari lembaga donor, yaitu melakukan impor pangan yang murah 63 -
harga
internasional beras di Daerah Istimewa Jogyakarta, artinya apabila tingkat harga naik 1 unit akan berpengaruh negatif terhadap perdagangan 51.226
internasional
ton.
Keadaan
beras ini
sebesar
disebabkan
berhasilnya panen beras sehingga produksi dapat
dinaikkan
sehingga
perdagangan
internasional meningkat. Simatupang (2001) dalam penelitian menunjukkan bahwa tingkat suku bunga berpengaruh negatif terhadap perdagangan internasional beras di Daerah Istimewa Jogyakarta, artinya apabila tingkat suku
proses produksi (Nicolson, 1982 : 282) FAO
tingkat
berpengaruh positif terhadap perdagangan
produksi. Namun yang selalu menentukan hubungan antara input dan output adalah berapa
bahwa
Volume 1, No. 3, Agustus 2013
bunga naik 1 persen akan berpengaruh negatif terhadap perdagangan internasional beras
sebesar
51,226
persen.
Kurs
berpengaruh negatif terhadap perdagangan
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
internasional beras di Daerah Istimewa
kondisi tidak ada monopoli dari Bulog
Jogyakarta yaitu apabila suprlus produksi
ternyata kenaikan harga beras domestik
naik
relatif
1
persen
maka
perdagangan
terhadap
harga
internasional,
internasional beras akan meningkat sebesar
mendorong terjadinya impor yang langsung
4,268 persen.
berpengaruh
terhadap
ketersediaan
beras
Kamini (2005) dalam penelitiannya
kenaikan
nasional
tingkat
di
mana
tahun 1992-2004 mengemukakan bahwa
kontribusi peranan beras impor terhadap
harga rata-rata beras lokal lebih tinggi dari
ketersediaan beras nasional walaupun relatif
harga rata-rata beras impor (1865>1749), ini
kecil, akan tetapi setiap kenaikan 1% relatif
disebabkan jenis dan jumlah beras impor
harga domestik terhadap harga internasional
yang diperdagangkan di Indonesia relatif
akan meningkatkan impor sebesar 0,19 % per
lebih kecil dari jumlah beras lokal, ini
tahun.
disebabkan adanya keterkaitan erat dengan
Syamsidar
(2003),
dengan
tahun
1980-2001,
kebijakan perdagangan luar negeri yang
menggunakan
data
ditetapkan Indonesia dimasa lalu yang turut
menyimpulkan
hasil
mempengaruhi
pendapatan dalam negeri, nilai tukar dan
perdagangan
pemasaran bebas
baru
beras
dimana
dilaksanakan
beberapa tahun terakhir.
harga relatif Indonesia.
penelitian
bahwa
berpengaruh terhadap impor Hasil
estimasi
menunjukkan
Darwanto (2005), menggunakan tiga
bahwa variabel harga relatif dan variabel
periode penelitian, sebelum krisis (1982-
nilai tukar mempunyai hubungan yang
1997), setelah krisis (1997-2003) dan periode
negatif terhadap permintaan impor sedangkan
keseluruhan (1982-2003). Bahwa pengaruh
PDB mempunyai hubungan yang positif
impor beras terhadap ketersediaan beras
dengan permintaan impor Indonesia.
nasional yang diindikasi oleh rasio harga
Sementara itu menurut Nastiti (2007)
domestik dan internasional untuk jangka
yang meneliti mengenai impor beras di
panjang ternyata tidak sgnifikan namun
Indonesia periode 1982-2004. Berdasarkan
dalam jangka pendek mempunyai pengaruh
hasil penelitian dengan menggunakan model
yang signifikan. Sebelum krisis, setiap
PAM (Partial Adjustment Model), faktor
penurunan 1% rasio harga domestik terhadap
yang mempengaruhi impor beras Indonesia
harga
adalah
internasional
akan
menyebabkan
Produksi
beras
domestik
yang
kenaikan ketersediaan beras nasional sebesar
memilki pengaruh negatif terhadap impor
0,1 % per tahun, yang berarti impor beras
beras, GDP Indonesia berpengaruh negatif
tetap dilakukan oleh pemerintah cq. BULOG
terhadap impor beras, variabel dummy yang
walaupun tingkat harga domestik relatif
menunjukkan swasembada beras diletakkan
lebih rendah. Namun setelah krisis, dengan
pada
posisi
yang
tepat,
sehingga
Volume 1, No. 3, Agustus 2013
- 64
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
menunjukkan
adanya
swasembada
dan
perbedaan
masa
non-swasembada,
dimana:
dan
Yˈi = Yi - Yi-1
variabel lag menunjukkan import tahun
Xˈi = Xi - Xi-1
sebelumnya berpengaruh negatif terhadap volume impor beras.
Melalui Uji asumsi klasik One Sample Kolmogorov Smirnov diketahui bahwa nilai
Kerangka Pemikiran Adapun
signifikansi (Asymp.Sig 2-tailed) sebesar
kerangka
pemikiran
dalam
penelitian ini dapat dilihat pada Gambar-1 yaitu: Gambar-1 : Kerangka Pemikiran
0,826
karena
0,05 ;
(0,826 > 0,05)
tersebut
dinyatakan
maka dari hasil nilai
residual
diperoleh persamaan sebagai berikut: Impor Beras
Yˈ (Impor beras) = 151978,478 + 1957,810 Xˈ1 (harga beras) – 246,645 Xˈ2 (Kurs)
PDB
– 8,170 Xˈ3 (PDB) + µ
Gambar-1
menunjukkan
bahwa
variabel harga beras (domestik), Kurs dan
dianalisis
dari
Berdasarkan hasil analisis regresi maka
Kurs
Produk
lebih
telah normal.
Harga Beras (domestik)
Dari
signifikansi
Domestik
Bruto
untuk
melihat
(PDB)
akan
pengaruhnya
Pengujian Hipotesis Berdasarkan
penyusunan
hipotesis
dalam Bab sebelumnya, ada 3 (tiga) hipotesis akan diuji kebenaranya melalui uji R2, uji F
terhadap impor beras di Indonesia.
dan uji t beserta tingkat signifikansinya. Hipotesis Berdasarkan
Uji Koefisien Determinasi (R2) perumusan
masalah
dan
Uji
ini untuk melihat kesesuaian
kerangka berfikir yang ada, maka hipotesis
model,atau
penelitian ini adalah sebagai berikut : Harga
variabel bebas dalam menjelaskan varians
beras (domestik), Kurs dan PDB berpengaruh
variabel terikatnya.
positif terhadap impor beras di Indonesia.
penelitian tersebut terlihat bahwa nilai R
HASIL PEMBAHASAN
seberapa
besar
kemampuan
Sehingga dari model
sebesar 0,697 dengan koefisien determinasi
Untuk mengatasi gejala yang tidak dapat
sebesar 0,425 menunjukkan kemampuan
disimpulkan dalam uji DW-test maka dalam
variabel bebas cukup ketepatannya dalam
penelitian ini akan dilakukan transformasi
menjelaskan varians variabel terikat adalah
variabel dengan cara generalized difference,
sebesar 42,5 %. Sisanya yaitu 57,5 %
65 -
Volume 1, No. 3, Agustus 2013
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ditentukan oleh variabel-variabel lain yang
dengan ttabel didapatkan thitung = 4,469 dan
tidak disertakan di dalam penelitian ini.
ttabel= 1,708 ; ( 4,469 > 1,708 ) sehingga
Uji F ( Uji Simultan )
dinyatakan menerima Ha dan menolak Ho.
Pengujian ini dilakukan untuk menguji
Dengan
tingkat
signifikansi
pengaruh dari seluruh variabel bebas yaitu
t = 0,000 < 0,05 maka Ha diterima dan
harga beras (Xˈ1), Kurs (Xˈ2) dan PDB (Xˈ3)
menolak Ho.
secara simultan terhadap variabel terikat
Maka dapat disimpulkan bahwa
yaitu impor beras (Yˈ). Berdasarkan hasil Uji
secara parsial ada pengaruh signifikan
F didapatkan Fhitung = 7,894 dan
Ftabel =
antara harga beras (Xˈ1) terhadap impor
; berarti
beras (Yˈ) atau dapat disimpulkan bahwa
2,991 dimana F
hitung
> F
tabel
harga
(Xˈ1)
secara
dilihat pada tingkat signifikansi 0,001 ;
berpengaruh positif terhadap impor beras
dimana jika p-value < 0,05 maka menerima
di Indonesia (Yˈ). Hal ini menunjukkan
Ha dan menolak Ho. Untuk itu dapat
bahwa harga beras merupakan salah satu
disimpulkan bahwa variabel bebas secara
faktor utama yang berpengaruh terhadap
simultan
impor beras di Indonesia.
mempunyai
pengaruh
yang
parsial
beras
menerima Ha dan menolak Ho, sementara
signifikan terhadap variabel terikat. Dengan demikian hipotesis penelitian ini menyatakan bahwa secara simultan ada pengaruh secara signifikan antara harga beras, Kurs dan PDB
2. Uji Hipotesis Pengaruh Kurs (Xˈ2) Terhadap Impor Beras (Yˈ).
terhadap impor beras di Indonesia.
Dengan membandingkan nilai thitung dengan
pengaruh
didapatkan
thitung = -1,609 dan ttabel= 1,708 ; ( -1,609 <
Uji Parsial (Uji-t) Uji
ttabel
ini dilakukan untuk melihat variabel-variabel
bebas
secara
1,708 ) sehingga dinyatakan menerima Ho dan
menolak
Ha.
Dengan
tingkat
parsial terhadap variabel terikatnya yaitu
signifikansi t = 0,120 > 0,05 maka Ho
variabel produksi beras, harga beras, Kurs
diterima dan menolak Ha.
dan PDB terhadap variabel terikatnya yaitu impor
beras.
perhitungan
Berikut nilai
ini thitung
Maka
dapat
tidak
ada
bahwa
adalah
hasil
secara
dan
taraf
signifikan antara Kurs (Xˈ2) terhadap
signifikansinya dalam penelitian ini:
parsial
disimpulkan
pengaruh
impor beras (Yˈ) atau secara parsial Kurs tidak berpengaruh terhadap impor beras di
1. Uji Hipotesis Pengaruh Harga Beras (Xˈ1) Terhadap Impor Beras (Yˈ). Dengan membandingkan nilai thitung
Indonesia. Ini menunjukkan bahwa Kurs bukanlah menjadi faktor utama yang mermpengaruhi
peningkatan
Volume 1, No. 3, Agustus 2013
atau - 66
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
penurunan
volume
impor
beras
Indonesia,
karena
permintaan
di
Selain itu, sejak tahun 1998 harga
beras
beras domestik selalu berada di atas paritas
bersifat in-elastis.
impornya sehingga menjadikan pemenuhan stok melalui impor menjadi lebih murah di
3. Uji Hipotesis Pengaruh PDB (Xˈ3) Terhadap Impor Beras (Yˈ).
bandingkan mencukupi stok di dalam negeri (Kasryno,2004).
Dengan membandingkan nilai thitung
Penelitian
ini
menyatakan
bahwa
dengan ttabel didapatkan thitung = -2,136 dan
impor beras yang dilakukan di Indonesia
ttabel= 1,708 ; ( 2,136 > 1,708 ) sehingga
lebih untuk pengamanan stok dalam negeri,
dinyatakan menerima Ha dan menolak Ho.
guna
Dengan tingkat signifikansi t = 0,043 >
Adanya perubahan iklim
0,05 maka Ha diterima dan menolak Ho.
menyebabkan produksi beras tidak stabil
Maka secara
dapat
parsial
disimpulkan terdapat
menjaga
stabilitas
dalam
negeri.
yang juga
bisa
bahwa
serta untuk mengantisipasi keadaan darurat
pengaruh
seperti bencana alam dan konflik-konflik
signifikan antara PDB (Xˈ3) terhadap
yang terkadang terjadi di Indonesia.
impor beras (Yˈ). Hal ini menunjukkan
Sementara kenapa harus ada impor
bahwa PDB merupakan salah satu faktor
beras,
memang
yang berpengaruh terhadap impor beras di
mengetahui stok beras di dalam negeri secara
Indonesia.
pasti,
karena
tidak
mudah
pemerintah
lebih
untuk
mudah
memantau stok yang ada di gudang BULOG,
Pembahasan Hasil Penelitian Menurut Husodo (2005) dikatakan
sementara stok atau cadangan beras yang ada
bahwa produksi beras Indonesia pada tahun
pada pihak swasta; seperti di dalam rumah
2004 sudah mencukupi kebutuhan konsumsi
tangga,
indonesia, sehingga terdapat surplus produksi
penggilingan sulit untuk diketahui, sehingga
sebesar 2,6 juta ton beras. Begitu pula dengan
diperlukan ketelitian oleh para ahli di
beberapa data-data yang di kumpulkan dalam
Indonesia. Maka di saat pemerintah merasa
penelitian ini diketahui dari data BPS dan
kurang aman dengan berkurang stok di
juga FAOSTAT, menunjukkan bahwa masih
gudang BULOG
terdapat surplus produksi di Indonesia, hal
impor beras guna menjaga ketahanan pangan
ini dikarenakan produksi beras di Indonesia
di dalam negeri. Dari data yang ada harga
juga
dibandingkan
beras, PDB terus meningkat dari tahun
konsumsi beras sehingga sebenarnya impor
ketahun, sementara impor beras dan Kurs
beras tidak seharusnya dilakukan sebab pada
cenderung berfluktuasi.
masih
lebih
besar
dasarnya Indonesia sedang tidak mengalami kerawanan pangan. 67 -
Volume 1, No. 3, Agustus 2013
restoran,
industri,
dan
pabrik
pemerintah memerlukan
Adapun dari penelitian ini didapatkan bahwa secara parsial tidak ada pengaruh yang
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
signifikan antara Kurs terhadap impor beras
inferior, maka peningkatan pendapatan akan
di Indonesia. Dalam penelitian ini variabel
menurunkan permintaan impor.
yang mempengaruhi impor beras yaitu harga beras (X1) yang pengaruhnya bertanda positif,
SIMPULAN DAN SARAN
hal ini dapat dijelaskan dimana disaat harga
Simpulan
beras domestik mengalami kenaikkan, maka
1. Pengaruh antara harga beras (domestik)
permintaan impor beras akan mengalami
(Xˈ1), Kurs (Xˈ2) dan PDB (Xˈ3) terhadap
kenaikan karena adanya efek substitusi. Efek
impor beras di Indonesia (Yˈ) dimana
substitusi menjelaskan perilaku konsumen
apabila terjadi kenaikan harga beras (Xˈ1)
pada saat terjadi kenaikan harga, akan
sebesar 1 unit (Rupiah)
mengganti barang tersebut dengan barang
menyebabkan kenaikan pada impor beras
yang relatif lebih murah sehingga pada saat
di Indonesia (Yˈ) sebesar 1957,810 ton.
harga domestik mengalami kenaikkan, maka
Menguatnya Kurs sebesar 1 unit (Rp/US
konsumen
$) akan menyebabkan turunnya impor
akan
menggantinya
dengan
produk impor yang harganya relatif lebih
beras
murah.
Selanjutnya kenaikan PDB sebesar 1 unit Sementara
pengaruh
PDB
(X3)
(Yˈ)
(Milyar
sebesar
maka akan
Rupiah)
246,645
maka
ton.
akan
terhadap impor beras di Indonesia bertanda
menyebabkan penurunan impor beras di
negatif, hal ini dapat dikarenakan beras
Indonesia (Yˈ) sebesar
8,170 ton. Hal
merupakan
barang
ini
faktor
pendapatan
diperkirakan
inferior,
elastisitas
positif,
untuk
diasumsikan
jika
lainnya
dianggap tetap.
barang normal, adapun untuk jenis barang
2. Koefisien determinasi ( Adj R2) sebesar
inferior elastisitasnya diperkirakan negatif,
0,425 atau 42,5% menunjukkan bahwa
artinya
variasi
saat
permintaan
pendapatan impor
meningkat
justru
menurun.
variabel
independen
yang
digunakan dalam model yaitu (harga beras
Pendapatan domestik yang tinggi akan
domestik,
menaikkan permintaan konsumsi baik dari
menjelaskan
masyarakat maupun pemerintah, kenaikan
variabel dependen (impor beras Indonesia),
tersebut tidak selamanya dapat dipenuhi dari
berarti
dalam negeri sehingga untuk memenuhi
variabel-variabel
kekurangan
variabel
tersebut
dilakukan
impor.
Kurs
dan
sebesar
cukup
terikat.
PDB)
mampu
42,5%
variasi
ketepatannya bebas
dalam
memprediksi
Sedangkan
sisanya
Dengan demikian kenaikkan pendapatan
57,5 % di pengaruhi oleh variabel lain di
menyebabkan impor mengalami peningkatan,
luar model penelitian.
jika barang tersebut adalah barang normal.
3. Adapun uji F (uji simultan) dengan Fhitung
Namun jika barang tersebut adalah barang
= 7,894 dengan taraf signifikansi sebesar Volume 1, No. 3, Agustus 2013
- 68
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
0,001 menunjukkan bahwa variabel bebas
intensifikasi, ekstensifikasi serta rehabilitasi
secara simultan mempunyai pengaruh
pertanian
yang signifikan terhadap variabel terikat.
ditingkatkan, sehingga terjaga pelestarian
Dengan demikian hipotesis penelitian ini
lingkungan
menyatakan
simultan
kebutuhan akan makanan terutama beras
terdapat pengaruh yang signifikan antara
dapat terpenuhi oleh penduduk yang semakin
harga beras (domestik), Kurs dan PDB
lama jumlahnya semakin meningkat. Sampai
terhadap impor beras di Indonesia.
saat ini harga beras dalam negeri jauh lebih
bahwa
secara
4. Pengujian dengan menggunakan Uji t (secara parsial) menunjukkan harga
beras
(domestik)
secara
hidup.
terpadu
yang
Dengan
terus
demikian
tinggi di bandingkan dengan harga beras
variabel
dunia. Dengan adanya kebijakan tersebut
berpengaruh
tidak hanya untuk meningkatkan produksi
positif dan signifikan terhadap impor
pertanian
beras di Indonesia dan PDB berpengaruh
pangan tapi juga untuk dapat meningkatkan
negatif terhadap impor beras di Indonesia.
kesejahteraan
Adapun variabel Kurs tidak mempunyai
sehingga Indonesia dapat bersaing di dalam
pengaruh yang signifikan terhadap impor
pasar internasional.
beras
di
Indonesia
hal
ini
dalam
dan
kebutuhan
pendapatan
petani
dapat
dikarenakan faktor harga beras dunia lebih
DAFTAR PUSTAKA
murah dibandingkan harga beras domestik,
Anonim
sehingga dalam impor beras di Indonesia Kurs tidak terlalu diperhatikan tetapi lebih memperhatikan dan menjaga stabilitas
Saran-saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat penulis kemukakan diantaranya sebagai berikut : Untuk menekan jumlah impor beras di Indonesia, maka pemerintah harus berupaya agar dapat menetapkan harga beras yang optimal sehingga dapat mengurangi kerugian pada pihak petani. Karena itu pemerintah kebijakan
mengatur
beberapa
diperlukan
dalam usaha mengelola lahan
yang
pertanian yaitu dengan cara diversifikasi, Volume 1, No. 3, Agustus 2013
(2013). FAO http://faostat.fao.org/
Statistic.
Anonim (2012). BPS-Statistik Indonesia. http://www.bps.go.id Anonim
stok pangan dan harga dalam negeri.
69 -
memenuhi
(2011). Statistik Departemen Pertanian. http://database.deptan.go.id Alimoeso, Sutarto (2011). Peran Bulog dan Petani Kecil dalam Ekonomi Kerakyatan serta Tantangannya. Jurnal Diplomasi. Ketahan Pangan dan Energi vol. 3 No.3 September 2011. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Luar Negeri. Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, Berbagai Tahun Penerbitan. Darwanto, Dwijono, H (2005). Ketahanan Pangan Berbasis Produksi dan Kesejahteraan Petani. Ilmu Pertanian, Vol.12. No.2, 2005 : 152-
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
164. Fakultas Pertanian, UGM Yogyakarta. Deliarnov, Nicholson, Walter (2005). Teori Ekonomi Mikro I. Terjemahan. Rajawali, Jakarta. Gujarati, Domar, (2000). Ekonometrika Dasar, Terjemahan, Sumarsono Zain, Penerbit Erlangga, Jakarta. Hariyandi, Yudi (2010). Ekonomi Perberasan: Keterkaitan Pasar Beras Dunia dengan Pasar Indonesia. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol. 1, No. 2, Oktober 2010 : 194-201. Hodijah, Siti (2002). Stabilitas Kurs dan Neraca Pembayaran Indonesia, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.1 No.2, Unsyiah, Banda Aceh. Kamini (2005). Resiko Perubahan Harga dalam Pemasaran Beras Lokal dan Impor. Jurnal EPP. Vol.2. No.2. 2005 : 33-39. Mankiw,
N Gregory, (2003). Teori Makroekonomi, Edisi kelima, Erlangga, Jakarta.
Nastiti, A (2007). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Impor Beras di Indonesia 1982-2004. Kertas
Publikasi, Fakultas Universitas Islam Yogyakarta.
Ekonomi, Indonesia,
Salvatore, Dominick., Krugman (2006). Diterjemahkan oleh Munadar Harris, Ekonomi Internasional. Edisi ke 5, PT. Gelora Aksara Pratama. Bandung. Samuelson, Paul A. &William D. Nordhaus, (2002). Makro Ekonomi, Erlangga. Jakarta. Sawit,
M. Husein (2012). Program RASKIN: Keserasian antara Produksi, Pengadaan Dalam Negeri dan Dukungan Politik. PANGAN (Media Komunikasi dan Informasi, Vol. 21 No.1 Maret 2012 : 71-84. Badan Litbang Pertanian.
Simatupang, Iwan (2001). Pengaruh Suku Bunga dan Kurs Terhadap Ekspor Beras. Jurnal Ekonomi Sosial. Vol. 12 No. 3. Syamsidar (2003), Analisis Faktorfaktor yang Mempengaruhi Impor indonesia, Thesis, Unsyiah, Banda Aceh. Wibowo, Susnato (2000). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekspor Beras. Jurnal Ilmu Ekonomi Sosial. Vol 11. No. 6.
Volume 1, No. 3, Agustus 2013
- 70