ANALISIS DAN PERBANDINGAN JARINGAN IPTV GPON DAN DSLAM DI PT. TELKOM Robby Tamaro Yohanes Panji Putra Nugroho Entang Ramlan Rudi Tjiptadi PT. Telkom Indonesia Jl. Medan Merdeka Selatan No. 12 Jakarta Pusat
[email protected] [email protected] ABSTRAK
Jaringan GPON merupakan jaringan baru PT. Telkom sedangkan jaringan DSLAM adalah jaringan lama. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan dua buah jaringan yang ada di PT. Telkom Indonesia yaitu jaringan GPON yang sudah menggunakan kabel optik dan DSLAM yang masih menggunakan kabel tembaga pada layanan Groovia TV agar dapat ditarik simpulan jaringan yang paling baik untuk layanan Groovia TV. Metode yang digunakan adalah studi literatur, wawancara dengan pihak Telkom, menganalisis sistem yang sedang berjalan dan melakukan pengukuran kecepatan bandwidth. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa jaringan GPON memiliki kualitas yang lebih baik dari DSLAM dalam beberapa parameter yang dibandingkan seperti perbedaan perangkat yang digunakan, perbandingan kecepatan bandwidth, perbedaan kualitas gambar, perbandingan jenis pelanggan, dan perbandingan jenis error yang sering terjadi di sisi pelanggan. Kata Kunci Jaringan IPTV, DSLAM, GPON.
Pendahuluan Latar Belakang IPTV merupakan suatu layanan media yang memberikan konten audio visual dalam bentuk televisi, video, teks, grafik,data yang bisa berinteraktif yang disalurkan ke pelanggan melalui jaringan IP (Internet Protocol). Oleh karena itu, IPTV tidak hanya sekedar siaran TV yang dapat dinikmati melalui jaringan, namun mempunyai fasilitas yang lebih dari TV konvensional seperti menyediakan layanan multimedia dan interaktif secara realtime, melalui pesawat televisi standar dengan tambahan set-top box yang terhubung dengan penyedia layanan IPTV melalui saluran kabel. Penonton televisi yang sebelumnya bersifat pasif karena hanya dapat memilih kanal yang telah disediakan kini penonton juga dapat lebih aktif dalam berinteraksi dengan layanan yang ada di IPTV.
Telkom sebagai penyedia layanan IPTV telah meluncurkan produknya yang dinamakan Groovia TV yang pada saat ini masih di bawah pengawasan ZTE (Zhongxing Telecommunication Equipment Corporation) sebagai mitra sekaligus vendor utama penyedia perangkat Groovia TV seperti modem dan set-top box. Telkom saat ini memanfaatkan jaringan yang sudah ada yaitu Speedy untuk menyalurkan siaran Groovia TV, yang saat ini Speedy adalah penyedia layanan internet bagi pelanggan Telkom, sehingga tidak perlu lagi membuat jaringan baru untuk menyalurkan Groovia TV. Jaringan Speedy saat ini sudah hampir menjangkau seluruh wilayah Indonesia sehingga Telkom berpotensi besar sebagai penyedia layanan IPTV pertama di Indonesia. PT. Telkom telah menyediakan layanan TV jauh sebelum adanya IPTV yaitu Telkom Vision, namun belum berbasis IP. Layanan TV tersebut merupakan suatu TV kabel yang memanfaatkan satelit sebagai media penyiaran Untuk memberikan suatu kualitas layanan yang lebih baik dan memberikan suatu hal yang berbeda dalam menonton TV seperti LiveTV, TVoD, VoD, Karaoke, Musik, Radio yang saat ini sudah menjadi satu kesatuan fitur dalam Groovia TV.
Tujuan Penelitian Menganalisis dan membandingkan jaringan GPON (Gigabit Passive Optical Network) dengan DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer) yang digunakan untuk layanan Groovia TV dalam hal perbedaan perangkat, kualitas gambar, jenis pelanggan, error yang sering terjadi dari sisi pelanggan, kecepatan bandwidth pada jarak 1 sampai 5 Kilometer
Metode Penelitian Metode Kepustakaan Penulis melakukan studi kepustakaan melalui literatur-literatur atau referensi yang ada di perpustakaan Universitas Bina Nusantara, internet, maupun dokumen-dokumen milik PT. Telkom Indonesia tentang hal-hal yang berkaitan dengan layanan Groovia TV. Metode Pengumpulan Data Penulis melakukan pengamatan langsung terhadap jaringan yang digunakan untuk layanan Groovia TV yaitu jaringan GPON dan DSLAM di lokasi penelitian, yaitu pada STO Cengkareng dan STO Gambir. Penulis juga melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi tentang gangguan yang dialami oleh pelanggan. Metode Pengukuran Penulis melakukan pengukuran parameter-parameter kualitas jaringan GPON dan DSLAM, seperti Signal to Noise Ratio (SNR), attenuasi dan attainable rate menggunakan aplikasi embassy milik PT. Telkom Indonesia. Metode analisis Meneliti dan mengumpulkan data-data yang diperoleh untuk diambil kesimpulan perbedaan jaringan GPON dan DSLAM pada layanan Groovia TV milik PT. Telkom.
Hasil dan Bahasan 1. Perbedaan perangkat a. Jaringan GPON (Gigabit Passive Optical Network) Berawal dari metro cabang sampai end user jaringan GPON menggunakan media panghantar optik. Dengan gambaran sebagai berikut : fungsi dari masing-masing perangkat GPON, yaitu : GPON terdiri atas beberapa modul, yaitu : - Modul kode GPFA/GPFAB, yaitu modul yang berfungsi untuk transmisi data ke pelanggan. Terdapat 4 port pada masing-masing modul, 1 port dapat digunakan untuk 32 pelanggan. - Modul kode GCSD, yaitu modul yang berfungsi untuk uplink ke metro. - Modul kode CE1BB, yaitu modul yang berfungsi untuk transmisi i1. digunakan untuk menara BTS (Base Transceiver Station)
Splitter Server yang berfungsi membagi jaringan dari server GPON menjadi 8 jaringan dan kemudian terhubung ke perangkat OLT. OLT (Optical Line Terminal) Berfungsi sebagai perantara antara server GPON dengan ODN. Satu kabel optik dari server GPON terpasang di perangkat ini, kemudian akan dipisah menjadi beberapa bagian tergantung dari banyaknya perangkat ODN yang berada pada perumahan tersebut. ODN (Optical Distribution Network) Berada diantara perangkat OLT dengan perangkat ONT. pada ujung kabel optik dari OLT ke perangkat ODN menggunakan SC, kemudian dari ODN ke ONT menggunakan LC. Fungsi dari perangkat ini adalah untuk memisahkan jaringan ke rumah pelanggan, biasanya berisi splitter 1:8 atau 1:16 ONT (Optical Network Termination) Berfungsi sebagai pemisah antara layanan Groovia TV, Speedy dan telepon. STB (Set-top Box) Berfungsi sebagai tuner yang mengubah sinyal dari kabel ke bentuk yang dapat digunakan oleh pesawat televisi atau penerima lainnya. Ini juga meningkatkan kualitas sinyal dari kabel. TV Berfungsi sebagai media penghasil gambar. b. Jaringan DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer) DSLAM berawal dari Metro cabang ke end user menggunakan media penghantar kabel tembaga (cooper). Fungsi dari perangkat-perangkat DSLAM, yaitu : DSLAM terdiri dari 2 jenis, yaitu : - DSLAM 5300 DSLAM 5300 mempunyai modul dengan kode EADB yaitu modul untuk transmisi data ke pelanggan, sedangkan modul ESMB merupakan modul untuk uplink. Satu bagian modul dari perangkat DSLAM 5300 bisa memuat hingga 48 SSL (Secure Sockets Layer).
-
DSLAM 5600 DSLAM 5600 merupakan jenis lain dari DSLAM 5300, DSLAM 5600 mempunyai modul dengan kode ADEE yaitu modul untuk transmisi data ke pelanggan, sedangkan kode SCUB yang merupakan modul untuk uplink. Satu modul dari DSLAM 5600 dapat memuat hingga 64 SSL (Secure Sockets Layer).
Rumah Kabel Berfungsi sebagai perangkat penerus kabel ke pelanggan. Akses dari server DSLAM ke rumah kabel menggunakan kabel tembaga. Home Gateway Berfungsi sebagai pemisah antara layanan telepon, groovia TV dan internet. STB (Set-top Box) Berfungsi sebagai tuner yang mengubah sinyal dari kabel ke bentuk yang dapat digunakan oleh pesawat televisi atau penerima lainnya. Ini juga meningkatkan kualitas sinyal dari kabel. TV Berfungsi sebagai media penghasil gambar.
2. Perbandingan Kualitas Gambar pada Layar Televisi
Gambar 4.14 Perbandingan Kualitas Gambar Perbandingan format gambar yang digunakan Groovia TV pada jaringan GPON dan DSLAM. Terlihat perbedaan kualitas dari kedua gambar. Pada gambar di sebelah kanan merupakan hasil kualitas gambar jaringan GPON (MPEG-4). Gambar ini terlihat lebih detail dan lebih baik dari pada gambar yang ada di kiri yang merupakan hasil kualitas gambar jaringan DSLAM (MPEG-2).
3 .Kecepatan Bandwidth Pada Jarak 1 Sampai 5 Kilometer Dari Perangkat Sentral Hasil perbandingan ini berdasarkan pada aplikasi embassy Groovia TV di PT. Telkom Indonesia. Paket speedy yang digunakan sebagai parameter perbandingan sebesar 3 Mbps. -
Perbandingan bandwidth pada jarak 1 Kilometer dari perangkat sentral
Tabel 1.0 perbandingan pada jarak 1 Kilometer
PERBANDINGAN BANDWIDTH
UPSTREAM
DOWNSTREAM
PARAMETER
GPON
DSLAM
LINE RATE
1024 kbps
1011 kbps
SNR
21.4 dB
23.4dB
ATTENUATION
13.9 dB
15.6 dB
ATTAINABLE RATE
9089 kbps
8878 kbps
OUTPUT POWER
21.9 dBm
20.4 dBm
LINE RATE
8063 kbps
7863 kbps
SNR
28.7 dB
29.4 dB
ATTENUATION
15.3 dB
15.6 dB
ATTAINABLE RATE
9089 kbps
8878 kbps
OUTPUT POWER
21.9 dBm
20.4 dBm
-
Perbandingan bandwidth pada jarak 2 Kilometer dari perangkat sentral
Tabel 1.1 perbandingan pada jarak 2 Kilometer
PERBANDINGAN BANDWIDTH
UPSTREAM
DOWNSTREAM
PARAMETER
GPON
DSLAM
LINE RATE
1022 kbps
1006 kbps
SNR
21.2 dB
23.1 dB
ATTENUATION
12.7 dB
15.8 dB
ATTAINABLE RATE
9089 kbps
8878 kbps
OUTPUT POWER
21.9 dBm
20.4 dBm
LINE RATE
8060 kbps
7862 kbps
SNR
28.5 dB
29.7 dB
ATTENUATION
15.7 dB
16 dB
ATTAINABLE RATE
9089 kbps
8878 kbps
OUTPUT POWER
21.9 dBm
20.4 dBm
-
Perbandingan bandwidth pada jarak 3 Kilometer dari perangkat sentral
Tabel 1.2 perbandingan pada jarak 3 Kilometer
PERBANDINGAN BANDWIDTH
UPSTREAM
DOWNSTREAM
PARAMETER
GPON
DSLAM
LINE RATE
1021 kbps
1002 kbps
SNR
20.8 dB
22.8 dB
ATTENUATION
12.9 dB
16.3 dB
ATTAINABLE RATE
9089 kbps
8878 kbps
OUTPUT POWER
21.9 dBm
20.4 dBm
LINE RATE
8059 kbps
7860 kbps
SNR
28.2 dB
30.3 dB
ATTENUATION
15.9 dB
16.3 dB
ATTAINABLE RATE
9089 kbps
8878 kbps
OUTPUT POWER
21.9 dBm
20.4 dBm
-
Perbandingan bandwidth pada jarak 4 Kilometer dari perangkat sentral
Tabel 1.3 perbandingan pada jarak 4 Kilometer
PERBANDINGAN BANDWIDTH
UPSTREAM
DOWNSTREAM
PARAMETER
GPON
DSLAM
LINE RATE
1014 kbps
997 kbps
SNR
20.5 dB
22.5 dB
ATTENUATION
13.4 dB
16.7 dB
ATTAINABLE RATE
9089 kbps
8878 kbps
OUTPUT POWER
21.9 dB
20.4 dBm
LINE RATE
8053 kbps
7858 kbps
SNR
27.8 dB
30.6 dB
ATTENUATION
16.4 dB
16.9 dB
ATTAINABLE RATE
9089 kbps
8878 kbps
OUTPUT POWER
21.9 dB
20.4 dBm
-
Perbandingan bandwidth pada jarak 5 Kilometer dari perangkat sentral
Tabel 1.4 perbandingan pada jarak 5 Kilometer
PERBANDINGAN BANDWIDTH
PARAMETER
GPON
DSLAM
LINE RATE
1011 kbps
992 kbps
SNR
20.1 dB
22.2 dB
ATTENUATION
13.5 dB
16.9 dB
ATTAINABLE RATE
9089 kbps
8878 kbps
OUTPUT POWER
21.9 dBm
20.4 dBm
LINE RATE
8047 kbps
7857 kbps
SNR
27.4 dB
30.9 dB
ATTENUATION
16.8 dB
17.2 dB
ATTAINABLE RATE
9089 kbps
8878 kbps
OUTPUT POWER
21.9 dBm
20.4 dBm
UPSTREAM
DOWNSTREAM
4. Perbedaan Pelanggan GPON dan DSLAM Perbedaan pelanggan antara jaringan GPON dan DSLAM terletak pada status pembangunan suatu wilayah dimana pada saat ini jaringan GPON lebih banyak tersedia di perumahan-perumahan baru yang lebih terstruktur sehingga memudahkan untuk melakukan pemasangan, karena media yang digunakan menggunakan media optik. Contohnya pengembang perumahan di kawasan Pantai Indah Kapuk sejak awal pembangunan sudah melakukan negosiasi tender dengan PT. Telkom untuk membangun jaringan GPON pada lokasi perumahan yang akan dibangun. Sedangkan untuk jaringan DSLAM, pelanggan yang menggunakan jaringan ini adalah pelanggan yang sebelumnya menggunakan layanan Speedy kemudian di-upgrade menjadi layanan triple play. Contohnya adalah kawasan yang bukan merupakan perumahan baru atau kompleks perumahan yang sudah lama didirikan. 5 Jenis-jenis Error yang Sering Terjadi Di sisi Pelanggan IPTV a. Gangguan pada jaringan GPON • Code 1302 Error jenis ini disebabkan oleh : - Gagal melakukan pemeriksaan pada alamat Homepage EPG (Electronic Program Guide). - Gagal melakukan otentikasi nama domain pada alamat Homepage EPG (Electronic Program Guide). - Gagal melakukan hubungan ke alamat Homepage EPG (Electronic Program Guide). Cara penanganan : - Untuk pemasangan STB baru, pastikan alamat IP STB benar.
b. Gangguan pada jaringan DSLAM •
Code 4514 Error jenis ini disebabkan oleh : - Channel multicast mengalami data timeout. Cara penanganan : - Periksa jaringan dan media streaming status jika masalah ini terjadi.
•
Code 1305 Error jenis ini disebabkan oleh : - Layanan DHCP tidak dapat menerima alamat IP yang valid. - Protokol DHCP menerima pesan error dari server. Cara penanganan : - Periksa apakah parameter DHCP di STB benar. Contohnya parameter DHCP adalah username dan password.
•
Code 1901 Error jenis ini disebabkan oleh : - Kabel jaringan tidak terpasang atau tercabut. Cara penanganan : - Periksa kabel ditiap perangkat, apakah sudah terpasang dengan benar.
Simpulan dan Saran Simpulan •
Jaringan GPON memiliki kualitas yang lebih baik, karena jaringan ini menggunakan media optik yang menjadi penghubung di setiap perangkat. Sedangkan jaringan DSLAM, menggunakan media tembaga sebagai penghubung setiap perangkatnya.
•
Jaringan GPON memiliki kualitas gambar yang lebih baik. Karena jaringan GPON mendukung format video MPEG-2, MPEG-4, HDTV. Sedangkan jaringan DSLAM hanya mendukung format video MPEG-2 dan SDTV.
•
Disimpulkan dari perbandingan jarak 1 sampai dengan 5 Kilometer, kedua jaringan memiliki bandwidth loss yang berbeda (tabel 4.1 sampai dengan table 4.5). Jaringan GPON memiliki bandwidth loss yang lebih sedikit dari pada jaringan DSLAM.
•
Jenis pelanggan jaringan GPON tergolong perumahan Real Estate dan perumahan baru. Perumahan yang ingin menggunakan jaringan GPON harus menjalin kesepakatan di awal pembangunan antara PT. Telkom dan vendor. Sedangkan DSLAM adalah pelanggan yang tinggal di perumahan yang sudah lama dibangun dan meng-upgrade dari layanan speedy ke layanan Groovia TV.
•
Berdasarkan pada aplikasi Telkom Trouble Ticket disimpulkan bahwa jaringan GPON memiliki error yang lebih sedikit daripada jaringan DSLAM. Dengan ratio perbandingan 10:1.
Saran •
Untuk penelitian selanjutnya, agar menganalisa lebih lanjut perbedaan SNR (Signal to Noise Ratio) pada jaringan GPON dan DSLAM pada layanan Groovia TV di PT. Telkom divisi Cengkareng.
•
Dalam survey yang dilakukan, tidak ditemukan adanya repeater dalam node access jaringan GPON divisi Cengkareng. Diperlukan sedikitnya satu repeater pada jarak 1 sampai 5 Kilometer agar SNR (Signal to Noise Ratio) jaringan GPON menjadi lebih besar.
Referensi Text Book : Lokopolo, Sri. (2011). Instalasi & Setting CPE IPTV ZTE. Jakarta. Lukas, Jonathan. (2006). Jaringan Komputer. (Cetakan Pertama). Yogyakarta: Graha Ilmu. Sofana, Iwan. (2009). CISCO CCNA & Jaringan Komputer. (Cetakan Kedua). Bandung: Informatika. Jurnal : Gunn, Howard J. (2007). The Basic of IPTV. Mkawawa, Is-Haka. (2008). Definition and Specifications of IPTV and VoIP Services. Rahmanian, Shahbaz. (2008). IPTV Network Infrastructure. Huawei Technology CO.,LTD. Website : Prof. Jean-Yves Le Budec. 2012. Introduction to Computer Networking. Retrieved (15 Maret 2012) from http://ica1www.epfl.ch/~thiran/CoursED/Ch1_Intro.pdf Christopher Wells. 2012. Telecommunication. Retrieved (15 Maret 2012) from http://www.technologyuk.net/telecommunications/networks/index.shtml Christopher Wells. 2012. Network Transmission Media. Retrieved (15 Maret 2012) from http://www.technologyuk.net/telecommunications/networks/transmission_media.shtml
Riwayat Penulis Panji Putra Nugroho lahir di kota Tangerang pada 15 November 1989. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Computer Science pada tahun 2012 . Entang Ramlan lahir di kota Cikoneng pada 15 Juni 1987. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Computer Science pada tahun 2012.