Tugas Akhir
ANALISA PENGHEMATAN WAKTU PROSES PEMASANGAN RING PENGUAT (RING REINFORCEMENT) PADA FILTER OLI Tugas Akhir ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Program Studi S1 Jurusan Teknik Mesin
Disusun Oleh : RIZKI ABDI HAKIM 01301-089
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008
i
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: Rizki Abdi Hakim
Nim
: 01301-089
Jurusan
: Teknik Mesin
Fakultas
: Teknologi Industri
Judul Tugas Akhir : Analisa Penghematan waktu Proses Pemasangan Ring penguat( Ring Reinforcement ) Pada filter oli
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir ini Adalah benar hasil karya saya sendiri bukan salinan atau duplikat dari karya orang lain, kecuali kutipan-kutipan referensi yang telah disebutkan sumbernya Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya atas perhatiannya saya ucapkan Terima Kasih.
Jakarta Agustus 2008
Penulis
ii
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISA PERHITUNGAN WAKTU PROSES PEMASANGAN RING PENGUAT (RING REINFORCEMENT) PADA MESIN PRESS
Nama
: Rizki Abdi Hakim
Nim
: 01301-089
Jurusan
: Teknik Mesin
Fakultas
: Teknologi Industri
Tugas ini telah diperiksa dan disetujui oleh: Mengetahui
Pembimbing
( Ir. H. Muhammad Kholil. MT)
Koordinator Tugas Akhir
(Nanang Ruhyat. ST)
iii
KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohim Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya –Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini, serta tidak lupa salawat dan salam pada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, beserta Keluarga, Sahabat, para pengikut beliau yang setia pada akhir jaman. Tugas ini dibuat sebagai salah satu syarat bagi Mahasiswa untuk menempuh Program Sarjana Strata Satu (S 1) pada Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Mercu Buana Jakarta. Tugas Akhir ini disusun dengan
judul
ANALISA
PENGHEMATAN
WAKTU
PROSES
PEMASANGAN RING PENGUAT (RING REINFORCEMENT)
PADA
FILTER OLI Penulis menyadari tidak mungkin dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini tanpa adanya petunjuk, pengarahan, bimbingan serta dorongan semangat dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan Terimakasih yang sebesarbesarnya kepada:
1. Kedua Orang Tua tercinta saya yang telah memberikan
moril maupun
material serta dorongan yang tak pernah pudar. 2. Untuk Adik-adikku yang selalu memberikan dukungan semangat serta doa. 3. Bapak Ir. Yuriadi Kusuma selaku dekan Fakultas Teknologi Industri. 4. Bapak Ir. H. Muhammad Kholil. MT, selaku dosen pembimbing yang telah banyak
meluangkan
waktunya
untuk
memberikan
bimbingan
dan
perhatiannya pada penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. 5. Bapak Nanang Ruhyat. ST. MT Selaku dosen sekaligus sebagai Koordinator Tugas Akhir ini. 6. Semua Dosen Jurusan Teknik Mesin yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya.
iv
7. Rudi Tahyan. ST yang telah banyak membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini. 8. Semua teman-teman Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Universitas Mercu Buana 9. Teman-teman di Karang Taruna Komplek DEPKUMHAM..
Penulis menyadari dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih banyak terdapat kekurangan dan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, Oleh karna itu Kritik dan Saran sangat di harapkan untuk Penyempurnaan Tugas akhir ini dalam rangka mendapatkan hasil yang baik di masa-masa yang akan datang.
Jakarta Agustus 2008
Penyusun
v
Abstrak Atas dasar persaingan antar produsen komponen otomotif yang semakin ramai, maka produsen – produsen komponen otomotif melakukan berbagai macam penelitian untuk dapat bersaing di pasaran. Penelitian mereka meliputi bagaimana membuat komponen yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif. Untuk itu perusahaan melakukan suatu program yaitu Cost Reduction program, yaitu suatu proyek penurunan harga produk dengan merubah suatu sistem pada perusahaan pada umumnya dan pada line produksi pada khususnya. Pada penulisan ini akan dibahas suatu perubahan proses pembuatan ring reinforcement dari manual ke otomatis dengan menggunakan mesin press dengan menambah komponen automasi dan stopper sebagai pengganti jig pada mesin sehingga mendapatkan kerja yang lebih cepat, sehingga dapat dijadikan untuk perhitungan penurunan harga produk. Dari hasil analisa didapatkan hasil bahwa terjadi peningkatan kapasitas produksi mesin yang sebelumnya 21,1 detik satu pcsnya ditingkatkan menjadi 6,2 detik untuk tiap pcsnya. Atau jika dijadikan dalam kapasitas perjamnya yaitu 170 pcs/jam menjadi 580 pcs/jam.
vi
Daftar Isi
Halaman
LEMBAR PERNYATAAN
..................................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN
..................................................................
iii
..............................................................................
iv
......................................................................................................
vi
...................................................................................................
vii
KATA PENGANTAR Abstrak Daftar Isi
Daftar Gambar ...........................................................................................
x
Daftar Tabel
..............................................................................................
xi
Nomenklatur
.............................................................................................
xii
BAB I PENDAHULUAN
.........................................................................
1
I.1 Latar Belakang Masalah................................................................... 1 I.2 Pokok Persoalan / Permasalahan…………......................................
2
I.3 Tujuan Penulisan……………........................................................... 2 I.4 Batasan Masalah…………..............................................................
2
I.5 Sistematika Penulisan ....................................................................
3
BAB II LANDASAN TEORI......................................................................
4
2.1 Pengertian Filter…………….........................................................
4
2.2 Perbedaan Jenis Filter Oli…………………..................................
4
2.2.1 Filter Oli Menurut Penggunaan............................................. 4 2.2.2 Filter Oli Menurut Bentuk ………........................................ 5 2.3 Komponen Filter dan Penggunaannya…………..........................
6
2.3.1 Spin - On...............................................................................
6
2.3.2 Element Atau Center Bolt....................................................
8
vii
2.4 Ring Reinforcement………………………..................................
9
2.5 Press Ring Di Dalam Proses Produksi………..............................
11
2.5.1 Flow Chart Proses ………….…………...............................
11
2.6 Kondisi Inner setelah Proses.........................................................
14
2.7 Mesin Press Reinforcement.….....................................................
15
2.7.1 Pengertian……...................................................................... 16 2.7.2 Bagian-bagian Mesin Press…...............................................
16
2.7.3 Fungsi Bagian-bagian Mesin…............................................. 17 2.8 Pengukuran Waktu Jam Henti………….…..................................
17
2.9 Langkah-langkah sebelum melakukan Pengukuran......................
19
2.10 Tentang Tingkat Ketelitian, Tingkat Keyakinan dan Pengujian Keseragaman Data.…................................................
22
2.11 Rumus Perhitungan Waktu Proses…………………...................
25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN……………………………........
28
3.1 Identifikasi Masalah……………………….………….................
29
3.2 Tujuan Penganalisaan……………………..………….................
29
3.3 Studi Pendahuluan…………………………………….................
29
3.4 Pengumpulan Data…………....……………………….................
30
3.5 Pengolahan Data…………………………………………..……..
30
3.6 Analisa Dan Kesimpulan……………..…………………..……..
31
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA………….......
33
4.1 Pengumpulan Data……………………………............................
33
4.1.1 Company Profile..................................................................
33
4.2 Analisa Perubahan Proses ............................................................
34
4.3 Hasil Perhintungan Atau Waktu Proses dan Kapasitas Mesin......
36
4.4 Pengujian Kesragaman Data..........................................................
37
4.5 Perhitungan Waktu Proses Dan Kapasitas Mesin..........................
39
4.6 Waktu Proses Setelah Perhitungan................................................
41
BAB V ANALISA HASIL PENGOLAHAN DATA...................................
43
5.1 Analisa Penyesuaian Kerja………………....................................
43
5.1.1 Pengamatan dan Penyesuaian Kerja….................................
43
viii
5.1.2 Pengamatan Kelonggaran Kerja……..................................
43
5.1.3 Analisa Keseragaman dan Kecukupan Data........................
44
5.2 Pemecahan Masalah......................................................................
45
5.3 Pengoperasian dan Perawatan Mesin Press.................................... 45 5.3.1 Pengoperasian Mesin Press…………...................................
45
5.3.2 Perawatan Mesin Press……………….................................
46
BAB VI PENUTUP……………………………………................................
47
6.1 Kesimpulan………………………………....................................
47
6.2 Saran……………..………………………....................................
48
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
................................................................................. 50
................................................................................................ 51
ix
Daftar Gambar Halaman Gambar 2.1 Engine Oil Filter………..............................................................
4
Gambar 2.2 Hydraulic Oil Filter……….........................................................
5
Gambar 2.3 Spin-On Oil Filter….………....................................................... 6 Gambar 2.4 Center Bolt……….……….........................................................
8
Gambar 2.5 Ring Reinforcement....................................................................
9
Gambar 2.6 Flow Proses Produksi Ring.........................................................
12
Gambar 2.7 Prinsip Pembuatan Peta Proses Operasi......................................
13
Gambar 2.8 Sambungan Lepas…………........................................................ 14 Gambar 2.9 Bibir Menekuk…….………........................................................ 15 Gambar 2.10 Mesin Press Reinforcement…..................................................
16
Gambar 2.11 Actuator Cylinder……….........................................................
17
Gambar 2.12 Selenoid Valve 5/2…….…........................................................ 18 Gambar 2.13 Presure Regulator..………........................................................
19
Gambar 2.14 One Way Control Valve............................................................
19
Gambar 3.1 Flowchart Mrtodologi Penelitian………..................................... 36 Gambar 4.1 Grafik Uji Keseragaman data…………………………………..
42
x
Daftar Tabel Halaman Tabel 4.1
Hasil Perhitungan Waktu Proses………....................................
39
Tabel 4.2
Sub Grup Harga Pengukuran………..........................................
40
Tabel 4.3
Sub Grup Harga Pengukuran………………………................... 41
Tabel 5.1
Rangkuman Hasil Perhitungan Keseragaman dan Kecukupan Data……………………………………………………….......... 47
xi
NOMENKLATUR Simbol Ao
Keterangan Luasan permukaan pipa bagian luar
Ai
Luasan permukaan pipa bagian dalam
Cl
Kalor spesifik zat cair jenuh
Satuan m² m² J/kg.°C
C, m
Konstanta untuk permukaan isothermal
-
C sf
Konstanta gabungan fluida-permukaan
-
g
Gr f
Percepatan grafitasi Bilangan Grashof (pada kondisi film)
m/s² -
h ho
Koefisien kondensasi rata-rata Koefisien perpindahan kalor konveksi
W/m².°C W/m².°C
hi
Koefisien perpindahan kalor kondensasi
W/m².°C
h fg
Enthalpy penguapan
k L Nu f
Konduksi fluida jenuh Panjang pipa Bilangan Nusselt (pada kondisi suhu film)
Pl
Tekanan zat cair
Pr l
Angka prandtl
Pv
Tekanan uap di dalam gelembung
q/ A
Fluks kalor per satuan luas
J/kg W/m².°C m Pa Pa W/m²
ro
Jari-jari luar pipa
m
ri
Jari-jari dalam pipa
m
Ra Rf to
Bilangan Rayleigh Tahanan pengotoran Suhu air pendingin keluar
°C
ti
Suhu air pendingin masuk
°C
Tf
Suhu dievaluasi pada kondisi film
°C
Ts
Suhu permukaan solid
°C
ts
Suhu uap jenuh
°C
Tsat
Suhu jenuh
°C
w
Suhu dinding
°C
T
Suhu dievaluasi pada kondisi arus bebas
°C
xii
Uo
Koefisien perpindahan kalor menyeluruh
W/m².°C
e
Excess temperature
°C
Tm
Beda suhu rata-rata logaritmik
°C
x l
Tebal dinding Viskositas zat cair
m kg/m.s
l
Densitas zat cair jenuh
kg/m³
Densitas uap jenuh
kg/m³
xiii
1 Tugas Akhir
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Industri Automotif merupakan salah satu bidang perindustrian
yang
mengalami kemajuan yang berkesinambungan selain industri yang lain seperti industri elektronika. Perkembangan di dunia automotif
mempengruhi
pula
perubahan – perubahan pada komponen – komponen pendukungnya seperti industri ban, industri kaca mobil, industri spare part, dan juga industri internal seperti filter yang akan penulis bicarakan disini. Dimana persaingan tiap – tiap produsen komponen semakin ramai, masing – masing menawarkan kelebihannya dari segi harga, kualitas produk,design produk, dan jaminan keamanan yang di tawarkan oleh produsen kepada konsumen. Dengan alasan tersebut di atas maka salah satu perusahaan lokal di Indonesia yang merupakan salah satu produsen heavy duty filter melakukan improvement secara global dan berkesinambungan dengan tujuan untuk menghasilkan produk dengan kualitas terbaik dan menekan biaya produksi serendah mungkin untuk meraih pangsa pasar internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan berbagai analisa dan di lingkup proses produksi agar mencapai biaya produksi yang rendah dengan cara menyingkat waktu proses produksi. Perubahan ini dilaksanakan secara menyeluruh di tiap – tiap departemen. Mulai dari pergudangan - suplai
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
2 Tugas Akhir
material
mentah
-
runtime
mesin
-
pengepakan
goods/barang jadi. Perkembangan ini bukanlah
-
sampai
finising
pekerjaan yang mudah
memerlukan waktu yang tidak pendek, terutama pada runtime mesin. Runtime mesin adalah waktu aktifitas mesin menghasilkan tiap satu (pcs) produknya
(biasa
dalam
satuan
detik)
sehingga
hal
ini
mempengaruhi/memaksa kapasitas mesin menjadi meningkat dengan kualitas yang lebih baik. Hal tersebut sesuai dengan slogan perusahaan yaitu Quality and Delivery.
1.2 Pokok Persoalan / Permasalahan Awal pembuatan proses filter oli dengan menggunakan mesin press, lebih singkat karena tidak memakan banyak waktu. Tapi lebih sesuai untuk proses produksi dalam perancangan filter oli, Dan pemasarannya
1.3
Tujuan Penulisan Tujuan penulisan ini adalah mengetahui efisiensi proses produksi
komponen filter ditinjau dari segi waktu proses, dan mengetahui kapasitas produksinya.
1.4
Batasan Masalah Penulis
akan
menjelaskan
perubahan
proses
pemasangan
ring
reinforcement pada komponen hydraulic filter dengan menggunakan mesin press pneumatic, untuk mendapatkan waktu proses yang lebih singkat. Analisa meliputi waktu proses, dan cara penempatan kerjanya.
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
3 Tugas Akhir
1.5
Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah : BAB I
PENDAHULUAN Berisikan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI Berisi
tentang
pengertian
filter
pada
umumnya
dan
oil
filter/hydraulic filter yang tergolong element filter pada khususnya, mengenai komponen filter dan cara kerjanya. Dan pengertian mesin press reinforcement pada pembuatan filter. Dan proses pemasarannya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Menampilkan
langkah
–
langkah
yang
ditempuh
dalam
menyelesaikan masalah.
BAB IV
PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini berisikan analisa perhitungan data dan pengolahannya.
BAB V
ANALISA HASIL Bab ini berisikan tentang analisa hasil dari pembuatan filter oil.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan dan saran
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
4 Tugas Akhir
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Filter Secara umum filter adalah alat yang digunakan untuk memisahkan
kotoran dari oli. Kotoran yang disaring dalam filter timbul akibat debu yang masuk dari lubang pengisi maupun lubang pengukur ketinggian pelumas selain itu juga akibat dari pembakaran. Sedangkan filter oli pada khususnya adalah alat yang digunakan
untuk memisahkan kotoran pada
fluida/cairan yaitu oli. Oli yang dipakai pada mesin maupun oli hydraulic.
2.2 Perbedaan Jenis Filter Oli 2.2.1 Filter Oli Menurut Penggunaan 1. Engine oil filter Digunakan untuk menyaring kotoran pada oli yang bersirkulasi di dalam engine, oli tersebut bertujuan untuk pelumasan komponen – komponen di dalam engine.
Gambar 2.1 Engine Oil Filter
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
5 Tugas Akhir
2. Hydraulic Oil Filter Digunakan untuk menyaring oil didalam sirkulasi otomasi mesin hydraulic, dan oil tersebut berfungsi sebagai pemindah daya.
Gambar 2.2 Hydraulic Oil Filter
2.2.2 Filter Oli Menurut Bentuk 1. Spin-On Komponen filter hanya dapat digunakan satu kali, karena semua komponennya dirakit menjadi satu dan tidak bisa diganti perbagian. 2. Element atau Center Bolt Pada tengah filter ini terdapat bolt/baut berlubang untuk aliran keluar oli. Filter model ini dapat diganti salah satu komponennya.
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
6 Tugas Akhir
2.3
Komponen Filter dan Kegunaannya
2.3.1
Spin-On Komponen-komponen utama dari spin-on
Gambar 2.3 Spin-On Oil Filter
a. Body Body adalah tempat di mana semua komponen filter selain seat assy dan packing A berada di dalamnya.
b. Seat assy 1. Seat Berfungsi sebagai tempat masuknya
oli kotor ke filter, selain itu
juga terdapat lubang yang berulir berfungsi sebagai saluran oli yang telah disaring masuk ke mesin. Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
7 Tugas Akhir
2. Element Cover Komponen yang berfungsi
menggabungkan komponen seat assy
dengan body.
c.
Element assy 1. End plate A Tempat perekat element bagian bawah dan sebagai tempat dudukan anti drain back. 2. Paper element Inilah yang melakukan proses penyaringan dalam sebuah filter. 3. End plate B Tempat perekat element bagian atas. 4. Inner tube Pipa tersebut didapati banyak lubang sebagai jalannya masuk oli setelah penyaringan, dan berfungsi sebagai penahan paper element dari tekanan oli.
d. Packing B / Anti Drain Back Berfungsi menahan oli yang berada di dalam filter supaya tidak turun kembali pada saat mesin mati.
e. Packing A / Seal atau Gasket Mencegah kebocoran pada pertemuan seat assy dengan mounting mesin.
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
8 Tugas Akhir
2.3.2
Element atau Center Bolt
Gambar 2.4 Center Bolt Komponen – komponen utama dari element filter: a. Paper element Inilah yang melakukan proses penyaringan dalam sebuah filter. b. End plate A Tempat perekat element bagian atas. c. End plate B Tempat perekat element bagian bawah. d. Gasket Mencegah
kebocoran
pada
pertemuan
end
plate
B
dengan
mounting mesin.
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
9 Tugas Akhir
e. Inner tube Pada pipa tersebut didapati banyak lubang sebagai jalannya masuk oli setelah penyaringan, dan berfungsi penahan paper element dari tekanan oli. f. Outertube Pada pipa tersebut didapati banyak lubang sebagai jalannya masuk oli sebelum penyaringan, dan juga berfungsi sebagai pelindung paper element. g. Ring reinforcement Ring yang terdapat di dalam inner tube yang berfungsi sebagai penahanan inner tube dari kempot/collapse karena tekanan oli.
2.4
RING REINFORCEMENT
Gambar 2.5 Ring Reinforcement Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
10 Tugas Akhir
Seperti yang telah di bahas di atas yaitu fungsi ring di dalam filter adalah untuk menahan inner tube dari tekanan oli. Ring ini terbuat dari bahan plat SGCC dengan tebal 0,5 – 0.7 mm
yang kemudian di bentuk
melalui
menggunakan
proses
punching.
Filter
yang
kelamaan akan mengalami kempot
tidak
ring
lama
karena oli di dalam filter berdenyut
dengan tekanan yang cukup besar mencapai 6 bar, dan ini sangat berpengaruh jika filter tersebut mempunyai ukuran diameter dan ketinggian yang
tergolong
menjadikannya
besar.
Dengan
diameter
dan
ketinggian
tersebut
luas bidang penyaringnya menjadi besar. Semakin luasnya
bidang penyaring tersebut menjadikan gaya pada bidang tersebut besar pula.
Dengan rumus tekanan : F = P . A……………………………………(Sularso, hal 127) Dimana : F = Gaya.
N
P = Tekanan.
N/mm
A = Luas bidang. mm Efek
yang
terjadi
jika filter
mengalami
kempot
yaitu
terjadi
pengumpulan lipatan paper di area lengkungan sehingga lipatan paper menjadi rapat, dan membuat oli mengalami hambatan untuk melewati paper sebagai media penyring di dalam filter.
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
11 Tugas Akhir
2.5 Press Ring Di Dalam Proses Produksi Di dalam proses produksi, proses ini menjadi bagian yang sering disoroti oleh perusahaan karena lambatnya kinerja mesin pada proses ini. Oleh karna itu proses tidak jarang dijadikan sebab atas keterlambatan produksi untuk diantar atau diekspor. Moto perusahaan "delivery" tidak tercapai dan harga filter menjadi tinggi. Hasil dari analisa yaitu pada mesin pemasang ring, ia harus memakan waktu banyak untuk mendapatkan 1 set ring terpasang. Mesin tersebut mempunyai kinerja yang lambat disebabkan banyak melakukan proses yang terbuang. Analisa memprediksikan bahwa untuk meningkatkan kapasitas
yaitu
Dengan
cara memadatkan
waktu
proses
dengan
cara
merubah system kerja mesin lama menjadi sistem kerja baru, dengan mengadopsi teknik automasi pneumatic dan elektrik diharapkan memperoleh hasil yang diharapkan.
2.5.1 FlowChart Proses Untuk mengetahui urutan proses pembuatan filter dan posisi proses pemasangan ring di dalam suatu line produksi, dapat di ketahui melalui flow process chart di bawah ini.
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
12 Tugas Akhir
Gambar 2.6 Flow Proses Produksi Ring
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
13 Tugas Akhir
Secara sketsa, prinsip – prinsip pembuatan Flow Process produksi Filter ini biasa digunakan sebagai berikut :
Urutan perubahan dalam proses
Arah material yang masuk proses
Gambar 2.7 prinsip pembuatan peta proses operasi
Keterangan : W
= Waktu yang dibutuhkan suatu operasi atau pemeriksaan.
O – N = Nomor urut untuk kegiatan operasi tersebut. I–N
= Nomor urut untuk kegiatan tersebut.
M
= Menunjukan mesin atau tempat dimana kegiatan tersebut Dilaksanakan
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
14 Tugas Akhir
.2.6
Kondisi Inner Setelah Proses Press Dengan kondisi pemasangan ring seperti yang dipaparkan di atas, kadang
mempunyai efek yang kurang baik pada inner tube. Efek tersebut mempengaruhi performa filter, bahkan membuat filter rusak. Kerusakan-kerusakan inner antara lain :
1.
Sambungan spot weld pada inner terlepas Disebabkan karena kecepatan punch mendesak dengan kecepatan yang cukup tinggi, sehingga seolah-olah inner mengalami beban kejut. Inner menjadi rusak dan tidak dapat digunakan lagi.
Gambar 2.8 Sambungan Lepas
2.
Bibir Inner Menekuk Hal ini terjadi karena tumbukan antara inner dengan punch mesin press yang mendorong dengan tekanan dan kecepatan yang tinggi.
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
15 Tugas Akhir
Gambar 2.9 Bibir Menekuk
3.
Posisi Menumpuk/Tabrakan Kesalahan seperti ini biasa terjadi karena human error atau kelalaian operator dalam menggunakan jig. Jig dengan ukuran yang sama dipakai secara berulang.
2.7
Mesin Press Reinforcement Di dalam tugas akhir ini, penulis akan mengambil salah satu dari sekian
banyak proses pembuatan filter elemen/center bolt, yaitu proses pemasangan ring reinforcement pada inner tube dengan menggunakan mesin press pneumatik atau dalam bahasa manufaktur yaitu press reinforcement. Di sini penulis akan memaparkan proses dan peralatan yang digunakan.
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
16 Tugas Akhir
2.7.1
Pengertian Mesin press reinforcement adalah suatu mesin yang konstruksinya
dirancang sedemikian rupa dan komponen utamanya adalah silinder pneumatik, sehingga dari konstruksi tersebut dapat berfungsi untuk memasukan ring reinforcement ke dalam inner tube.
2.7.2
Bagian-Bagian Mesin
a. Silinder Pneumatik b. Rangka Mesin c. Meja d. Slider e. Punch f. Komponen Automasi
Gambar 2.10 Mesin Press Reinforcement Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
17 Tugas Akhir
2.7.3 Fungsi Bagian–Bagian Mesin a. Silinder pneumatic Silinder yang di pakai adalah double acting cylinder, berfungsi sebagai pendorong tube agar reinforcement dapat masuk kedalam inner.
Gambar 2.11 Actuator Cylinder
b. Rangka mesin. Sebagai tempat untuk assembling komponen – komponen
mekanik yang
lain. c. Meja Untuk menaruh tube beserta jig nya ketika di pasang ring. d. Slider Untuk menyetel naik turun antara ketinggian silinder dengan meja. e. Punch Terpasang di ujung silinder yang berfungsi sebagai bidang penekan.
2.8 Pengukuran Waktu Jam Henti Pengukuran waktu ini menggunakan jam henti sebagai alat utamanya. Salah satu yang menyebabkan adalah kesederhanaan aturan-aturan pengajaran yang dipakai. Ada beberapa aturan pengukuran yang perlu dijalankan untuk
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
18 Tugas Akhir
mendapatkan hasil yang baik. Tujuan melakukan kegiatan harus ditetapkan terlebih dahulu. Dalam pengukuran waktu, hal-hal penting yang harus diketahui dan ditetapkan adalah untuk apa hasil pengukuran digunakan, beberapa tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan. Yang dicari dari pengukuran waktu adalah waktu yang pantas diberikan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, jadi waktu penyesuaiannya pun berlaku hanya untuk system tersebut. Dan disini dipecah menjadi elemen-elemen, elemen-elemen inilah yang diukur waktunya, waktu siklusnya jumlah dari waktu setiap elemen ini. Misalnya, waktu yang dibutuhkan untuk merakit elemen filter oil adalah waktu yang dibutuhkan untuk menggabungkan bagian bawah filter, pegas, isi dan bagian atasnya sehingga merupakan suatu filter oil yang lengkap. Jelaslah sekarang mengapa perlu melakukan penguraian elemen-elemen dari suatu pekerjaan yang akan diukur waktunya. Sehubungan dengan langkah-langkah ini, ada beberapa pedoman penguraian pekerjaan atas elemen-elemennya yaitu : -
Sesuai dengan ketelitian yang diinginkan, uraikan pekerjaan menjadi elemen-elemennya seterperinci mungkin, tetapi masih dapat diamati oleh indra pengukur dan dapat direkam waktunya oleh jam henti yang digunakannya.
-
Untuk memudahkan, elemen-elemen hendaknya berupa satu atau beberapa elemen gerakan.
-
Jangan sampai ada elemen yang tertinggal, jumlah dari semua elemen harus tepat sama dengan satu pekerjaan yang bersangkutan.
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
19 Tugas Akhir
-
Elemen yang satu hendaknya dipisahkan dari elemen yang lain secara jelas. Dalam menentukan bagaimana suatu elemen berakhir dan bilamana elemen berikutnya bermula.
Melakukan pengukuran waktu, pengukuran waktu adalah mengamati dan mencatat waktu-waktu kerjanya baik setiap elemen ataupun siklus dengan menggunakan alat-alat ukur. Hal pertama yang dilakukan adalah pengukuran pendahuluan. Tujuan pengukuran pendahuluan adalah untuk mengetahui berapa kali pengukuran harus dilakukan untuk tingkat-tingkat ketelitian dan keyakinan yang diinginkan.
2.9 Langkah-langkah Sebelum Melakukan Pengukuran Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang baik, maka tidaklah cukup sekedar melakukan beberapa kali pengukuran dengan menggunakan jam henti. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Penetapan Tujuan Pengukuran. Tujuan melakukan pengukuran harus ditetapkan terlebih dahulu. Dalam pengukuran waktu, beberapa tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan yang diinginkan dari hasil pengukuran tersebut.
2. Melakukan Penelitian Pendahuluan. Yang dicari dari pengukuran waktu adalah waktu yang pantas diberikan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Waktu kerja yang pantas hendaknya merupakan waktu kerja yang didapat dari kondisi kerja yang baik. Dengan lain perkataan, pengukuran waktu sebaiknya dilakukan bila kondisi kerja dari
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
20 Tugas Akhir
pekerjaan yang diukur sudah baik. Jika belum maka kondisi yang ada hendaknya diperbaiki terdahulu. Untuk mendapatkan waktu penyelesaian yang singkat, maka cara pebaikan cara kerja perlu juga dilakukan. Tentunya ini berlaku jika pengukuran yang dilakukan atas pekerjaan yang telah ada bukan pekerjaan yang baru sama sekali. Disini semua kondisi dan cara kerja dicatat dan dicantumakn dengan jelas serta bila perlu dengan gambar-gambar, peralatan dan wadah. Jadi waktu akhirnya diperoleh setelah pengukuran selesai adalah waktu penyelesaian pekerjaan untuk sistem kerja yang dijalankan ketika pengukuran berlangsung. Jadi waktu penyesuaiannyapun berlaku hanya untuk sistem tersebut. 3. Memilih operator Operator harus memenuhi beberapa persyaratan tertentu agar pengukuran dapat berjalan baik, dan dapat diandalkan hasilnya. Jika jumlah operator yang bersangkutan banyak, maka kemampuan akan terlihat perbandingan perbedaan diantaranya, dari yang brekemampuan rendah sampai tinggi. Kembali pada tujuan mengukur waktu yaitu untuk mendapatkan waktu penyelesaian, jadi yang dicari adalah waktu penyelesaian yang secara wajar diperlukan pekerja normal.
4. Melatih operator Walaupun operator yang baik telah didapat, kadang masih diperlukan adalah bagi operator tersebut terutama jika kondisi dan cara kerja yang dipakai tidak sama dengan yang biasa dijalankan operator.
5. Mengurai pekerjaan atas elemen pekerjaan
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
21 Tugas Akhir
Disini pekerjaan dipecah menjadi elemen pekerjaan yang merupakan gerakan bagian dari pekerjaan yang bersangkutan. Elemen-elemen inilah yang diukur waktunya . waktu siklusnya jumlah dari waktu setiap elemen ini. Waktu siklus adalah wakrtu penyelesaian satu-satuan produksi sejak bahan baku mulai diproses ditempat kerja yang bersangkutan. Misal waktu yang dibutuhakn untuk merakit filter oil adalah waktu yang dibutuhkan untuk menggabungkan bagian bawah filter oil dan bagian atas sehingga merupakan sesuatu filter oil yang lengkap, namun satu siklus tidak harus berarti waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu produk sehingga menjadi barang jadi seperti filter oil tadi yang sudah dipakai. Ada beberapa alasan yang menyebabkan pentingnya melakukan penguraian pekerjaan atas elemen-elemennya. Pertama untuk menjelaskn catatan tentang tata cara kerja yang dibakukan. Kedua dikemukan bagaimana kondisi dan cara kerja yang dianggap baik dibakukan, salah satu cara membakukan cara kerja adalah dengan membakukan pekerjaan berdasarkan elemen-elemennya. Ketiga melakukan sebagain kerja menjadi elemen-elemen pekerjaan adalah untuk memudahkan mengamati terjadinya elemen yang tidak baku yang mungkin saja dilakukan pekerja misal gerakan-gerakn yang dilakukan tidak pada setiap siklus secara berkala seperti memeriksa ukuran/pada setiap produk yang dilakukan. Dan yang keempat adalah untuk memungkinkan dikembangkannya data waktu standard atau tempat kerja yang bersangkutan. Jelaslah sekarang mengapa perlu untuk melakukan penguraian elemen-elemen dari suatu pekerjaan yang akan diukur waktunya. Dengan lain perkataan yang
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
22 Tugas Akhir
diukur waktunya adalh siklusnya (buka elemen-elemennya). Pengukuran demikian disebut pengukuran keseluruhan.
6. Menyiapkan alat-alat pengukuran Setelah keempat langkah diatas dijalankan dengan baik, tibalah pada langkah terakhir sesbelum melakukan pengukuran yaitu menyiapkan alat-alat yang diperlukan, alat-alat tersebut adalah: -
Jam henti
-
Lembaran-lembaran pengamatan
-
Alat tulis yang dibutuhkan
-
Papan pengamatan
Jika alat-alat ini telah disiapkan, maka selesailah sudah persiapan-persiapan yang mendahului pengukuran. Ini berarti tahap berikutnya yaitu tahap pengukuran waktu sudah bisa dimulai.
2.10
Tentang tingkat Ketelitian, Tingkat Keyakinan Dan Pengujian Keseragaman Data Berbicara tentang tingkat ketelitian, dan pengujian keseragaman data,
sebenarnya adalah pembicaraan tentang pengertian statistik. Karenanya unutk memahami secara mendalam diperlukn beberapa pengetahuan statistik. Demikian apa yang dikemukan pada pasal ini adalah pembahasan kearah pengertian yang diperlukan dengan cara-cara sederhana.
a. Tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
23 Tugas Akhir
Yang dicari dengan melakukan pengukuran- pengukuran ini adalah waktu yang sebenarnya dibutuhkan untuk menyelesaiakan suatu pekerjaan. Yang ideal tentunya dilakukan pengukuran- pengukuran yang sangat banyak , karena dengan demikian diperoleh dengan jawaban yang pasti.namun sebaliknya jika tidak dilakukan beberapa kali pengukuran saja, dapat diduga sangat kasar. Jadi walaupun jumlah pengukuran tidak berjuta kali, tapi jelas tidak hanya beberapa kali saja. Dengan tidak dilakukannya pengukuran yang banyak sekali ini, pengukuran akan kehilangan sebagian kepastian akan ketetapan/rata-rata waktu penyelesaian yang sebenarnya. Tingkat ketelitian dan keyakinan adalah tingkat kepastian yang diinginkan oleh pengukur setelah memutuskan tidak akan melkukan pengukuran yang sangat banyak. Tingkat
ketelitian
menunjukan
penyimpangan
maksimum
hasil
pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya. Hal ini biasanya dinyatakan dalam persen (dari waktu penyelesaian sebenarnya yang seharusnya dicari). Dari tingkat ketelitian 10% dan tingkat keyakinan 95% memberi arti bahwa pengukur membolehkan rata-rata hasil pengukurannya menyimpang sejauh 10% dari ratrata sebenarnya dan kemungkiinan berhasil mendapatkan hal ini adalah 95%. Dengan lain perkataan jika pengukur sampai memperoleh rata-rata pengukuran yang menyimpang lebih dari 10% seharusnya, hal ini dibolehkan terjadi hanya dengan kemungkinan 5% (=100%-95%). Dengan pengukuran yang tidak sebanyak itu maka rata-rata yng diperoleh mungkin tidak 100 detik, tetapi suatu harga yang lain, misalnya 88,96, atau 100 detik. Katakanlah rata-rata pengukuran yang didapat 96 detik. Walaupun rata-rata sebenarnya (=100 detik) tidak
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
24 Tugas Akhir
diketahui. Mengenai pengaruh tingkat-tingkat ketelitian dan keyakinan terhadap jumlah pengukuran yang diperlukan dapat dipelajari secara statistik. Terapi secara intuitif hal ini dapat diduga yaitu bahwa semakin tinggi tingkat ketelitian dan semakin besar tingkat keyakinan, semakin banyak pengukuran yang diperlukan.
b. Pengujian Keseragaman Data Secara teoritis apa yang dilakukan dalam pengujian ini adalah berdasarkan teori-teori statistik tentang peta-peta kontrol yang biasanya digunakan dalam melakukan pengendalian kualitas dipabrik atau tempat-tempat kerja yang lain. Telah dikemukakan bahwa satu langkah yang dilakukan sebelum dilakukan pengukuran adalah merancang suatu sistem kerja yang baik, jadi yang dihadapi adalah suatu system yang dikerjakan sudah ada maka system ini dipelajari untuk kemudian diperbaiki. Terhadap suatu sistem yang baik inilah pengukuran waktu dilakukan, dan dari system inilah waktu penyelesaian dicari. Walau selanjutnya pembakuan system yang dipandang baik ini dilakukan, sering kali pengukur, sebagaimana hal nya sebagai operator. Tugas mengukur adalah mendapatkan data yang seragam ini karena ketidak seragaman dapat datang tanpa disadari maka diperlukan suatu alat yang dapat “Mendeteksi” batas-batas kontrol yang dibentuk dari data merupakan batas seragam tidaknya data. Yang diperhatikan dalam contoh pengujian keseragaman diatas adalah data yang berada didalam batas-batas kontrol, karenanya semua data yang dimasukkan dalam perhitungan-perhitngan selanjutnya.
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
25 Tugas Akhir
2.11
Rumus perhitungan waktu proses Disini akan saya rincikan perhitungan waktu proses mesin tersebut di
atas, yang di jadikan dasar untuk menentukan kapasitas produksi mesin, dan sebagai analisa saya untuk mengadakan perubaha pada mesin. Parameter – parameter yang mempengaruhi dalam perhitungan ini antara lain panjang langkah silinder, kecepatan stroke dan jumlah stroke dalam satu set, dan ditambah juga waktu setting pergantian jig untuk tiap – tiap ring. Rumus untuk menghitung waktu proses :
T = [(L) x (Z) ] / (V)……(Production Systems Planning, hal 158)
Dimana : 1. Kecepatan stroke silinder (V) : mm/det 2. Panjang langkah silnder (L) : mm 3. Jumlah stroke (Z) 4. Waktu Proses (T) Waktu proses setelah penghitungan : T = [( L ) / ( V )
(Production Systems Planning, hal 158)
Dimana : (V) adalah kecepatan stroke silinder (L) adalah panjang lankah silinder Sedangkan perhitungan rata-rata dari harga rata-rata sub grup dengan menggunakan persamaan : x
xi k
( Teknik Tata Cara Kerja, hal 133)
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
26 Tugas Akhir
Dimana : x adalah harga rata-rata dari sub grup ke-1 k adalah harga banyaknya sub grup yang terbentuk Hitung standard deviasi sebenarnya dari waktu penyelesaian dengan :
xj x
Z
n 1
(Teknik Tata Cara Kerja, hal 133)
Dimana : N adalah jumlah pengamatan pendahuluan yang telah dilakukan X adalah waktu penyelesaian yang teramati selama pengukuran pendahuluan yang telah dilakukan. Standard deviasi dari distribusi harga rata-rata sub grup dengan :
x / n
(Teknik Tata Cara Kerja,hal 134)
Ini menunjukan karna semua rata-rata sub grup berada dalam batas kontrol maka semua harga yang ada dapat digunakan untuk menghitung banyaknya pengukuran yang diperlukan yaitu dengan menggunakan rumus : 40 N xj 2 xj 2 1 N xj
2
(Teknik Tata Cara Kerja,hal 134)
Dimana N adalah jumlah pengamatan yang telah dilakukan. Penurunan rumus ini serta rumus-rumus yang sama untuk tingkat ketelitian dan keyakinan yang lain. Hal ini berarti untuk ketelitian dan tingkat keyakinan tersebut masih diperlukan pengukuran kembali sehingga harus dilakukan pengukuran tahap kedua yaitu tahap pengukuran disesuaikan oleh waktu berdasarkan data yang sudah diketahui. Dengan dikumpulkannya data ini,
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
27 Tugas Akhir
selanjutnya adalah melakukan pengelompokan data menjadi sub grup, dilanjutkan dengan menghitung harga rata-rata dari sub grup dan seterusnya sama dengan yang dilakukan tadi sampai mendapatkan BKA dan BKB baru. Jika semua harga rata-rata sub grup berada diantara kedua batas ini maka seperti tadi dihitung lagi berapa jumlah pengukuran yang diperlukan (harap diperhatikan, bahwa perhitungan-perhitungan pada tahap kedua ini mengikut sertakan data dari tahap pertama). Seandainya jumlah pengukuran yang diperlukan ternyata masih lebih besar dari pada jumlah pengukuran yang telah dilakukan (N’>N), maka pengukuran tahap ketiga harus dilakukan. Pada tahap inipun urut-urutan pekerjaan sama dengan tahap-tahap sebelumnya. Demikian seterusnya sampai jumlah pengukuran yang diperlukan sudah dilampaui oleh jumlah yang telah dilakukan (N’
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
28 Tugas Akhir
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Setiap usaha dalam pemecahan masalah dalam suatu analisa pekerjaan diperlukan adanya informasi mengenai faktor – faktor yang berpengaruh dan berkaitan langsung secara sistematis, agar upaya yang dilakukan didalam penelitian tersebut dapat menghasilkan suatu bentuk pemecahan masalah yang terintegrasi, menuju pada suatu tujuan, yaitu memberikan jawaban atau pemecahan atas perumusan masalah. Keberhasilan suatu penelitian sangat ditentukan oleh langkah – langkah penelitian yang baik dan jelas, sehingga dengan mudah pula dapat diketahui langkah – langkah apa yang harus dilakukan untuk lebih memudahkan proses pencapaian tujuan dari analisa ini. Dalam kaitan ini, metodologi penelitian yang dirumuskan cenderung mengarah kepada kerangka penulis dalam memecahkan permasalahan pada penelitian ini. : Adapun langkah – langkah dalam melakukan analisa ini dibagi menjadi enam tahap, yaitu : 1. Identifikasi masalah 2. Tujuan penelitian 3. Studi pendahuluan 4. Pengumpulan data 5. Analisa dan kesimpulan
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
29 Tugas Akhir
3.1 Identifikasi Masalah Dalam era perdagangan bebas persaingan dalam merebut pasar atau konsumen sangat berat, maka dari pihak perusahaan dituntut untuk menciptakan suatu sistem manajemen manufaktur yang baik dan optimal serta dapat diandalkan dengan mempertimbangkan dan memanfaatkan sumber daya
yang dimiliki.
Faktor – faktor yang berpengaruh dan terkait serta memperhatikan keterbatasan – keterbatasan yang ada sehingga memungkinkan rencana dan tujuan perusahaan dapat terlaksana dengan maksimal.
3.2 Tujuan penganalisaan Tujuan penganalisaan adalah untuk melihat masalah yang sebenarnya terjadi dan dihadapi dalam suatu industri, seperti kemungkinan nilai penjualan yang terus meningkat, ditambah dengan tuntutan kemampuan untuk bersaing dengan produk lain dipasaran, terjadinya produksi yang berlebihan sehingga inventori menumpuk dan bagaimana agar dapat memenuhi janji kepada konsumen tepat waktu, maka sangat diperlukan suatu perbaikan dan penyempurnaan pada system produksinya baik dari segi kualitas produk yang dihasilkan juga kuantitas dari produk tersebut tentu saja dengan melihat kapasitas dari sumber daya perusahaan yang tersedia. 3.3 Studi Pendahuluan Sebelum kegiatan dimulai, studi pendahuluan merupakan dasar dan tahap awal untuk melakukan proses penelitian tentang pembuatan filter oli. Studi pendahuluan ini didukung oleh dua kegiatan, yaitu :
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
30 Tugas Akhir
1. Studi pustaka Yaitu studi yang mendukung dan berkaitan dengan teori – teori yang akan digunakan dalam proses pemecahan masalah. Studi pustaka ini dilakukan bersamaan pada saat penganalisaan, hal ini mempunyai tujuan agar dalam proses pemecahan masalah tidak hanya berdasarkan situasi dan kondisi perusahaan tetapi juga didukung oleh teori – teori yang terkait. 2. Studi lapangan Yaitu suatu studi untuk mencari keterangan, data, atau informasi yang akurat tentang gambaran umum manajemen perusahaan, dengan cara melakukan pengamatan langsung ke lokasi lapangan tersebut.
3.4 Pengumpulan Data Pengumpulan data sangat diperlukan untuk mencapai suatu tujuan penganalisaan. Dalam pembuatan filter oli ini dengan menggunakan mesin press. Adapun data yang dikumpulkan terdiri dari beberapa bagian, yaitu: 1. Compani profile 2. Struktur organisasi 3. Uji kecukupan data
3.5 Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan untuk mendapatkan suatu landasan perhitungan yang dapat dijadikan dasar bagi pembuatan perencanaan dan penjadwalan produksi pembuatan filter oli yang terintegrasi sebagai suatu kesatuan yang utuh, sehingga dapat dengan baik dan optimal diterapkan oleh perusahaan. Pengolahan
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
31 Tugas Akhir
data kali ini adalah mengenai proses peramalan. Data yang digunakan untuk proses peramalan permintaan adalah data rencana penjualan dan aktual penjualan yang dihasilkan.
3.6 Analisa dan kesimpulan Pada tahap ini dilakukan analisis dari pengumpulan pengolahan data yang telah dilakukan dan menyimpulkan serta memberikan gagasan – gagasan baru didalam upaya menambah kinerja perusahaan yang bersangkutan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada flowchart berikut :
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
32 Tugas Akhir
Gambar 3.1 Flow chart Metodologi Penelitian
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
33 Tugas Akhir
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengumpulan Data Gambaran umum perusahaan merupakan hasil pengumpulan data tertulis yang telah ada di perusahaan dan pengalaman terhadap kegiatan manajemen operasional.
4.1.1 Company Profile PT.
PJM
adalah
suatu
perusahaan
yang
bergerak
dibidang
pembuatan filter oli. Resin yang dihasilkan PJM ada berbagai jenis untuk keperluan yang berbeda – beda pula, diantaranya : 1. Alkyd
: Digunakan sebagai cat tembok, toner printer, dll.
2. Polylite
: Digunakan sebagai resin dempul otomotif, coating, moulding
3. Acrydic
: Digunakan untuk resin cat otomotif, cat rumah, dll.
Selain untuk memenuhi pasaran dalam negri, PJM juga melakukan ekspor ke luar negri, diantaranya Singapura, Malaysia, Jepang Thailand, dll yang mayoritas Negara penghasil otomotif terbesar. Visi perusahaan adalah "To Become The Most Reliable Resin Supplier in ASEAN". Maksud visi tersebut adalah PJM ingin menjadi supplier yang paling handal seantero Asia. Perusahaan ini mendapat sertifikasi ISO 9002.
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
34 Tugas Akhir
Untuk meningkatkan kualitas produk serta layanan kepada para pelanggan maka PJM menerapkan beberapa sasaran mutu : 1. Memperbaiki hasil survey kepuasan pelanggan dari 3,53 menjadi 4,0. 2. Menurunkan keluhan pelanggan dari 1,95 kasus per bulan menjadi 1,0 kasus per bulan. 3. Meningkatkan kinerja pengiriman yang diukur sebagai ON Time In Full (OTIF) dari 97 % menjadi 98 %. 4. Memperbaiki kualitas produk yang diukur dalam prosenatse grade A dari 95 % menjadi 98 %.
4.2
Analisa Perubahan Proses Perubahan waktu proses dipengaruhi oleh berbagai parameter yang
ada. Parameter - parameter tersebut antara lain :
a. Kecepatan stroke silinder Kecepatan komponen
stroke
pneumatic
dapat
untuk
distel / diadjust
mendapatkan
dengan
kecepatan
menggunakan
minimum
sampai
maksimum, yang berfungsi untuk menjaga kualitas produk. Sedangkan kecepatan yang standar atau yang direkomendasikan untuk digunakan di dalam produksi adalah 225 mm/sec yang sebelumnya adalah 300 mm/sec. supaya terjaga kualitas dan kuantitas.
b. Panjang langkah silinder Dengan difungsikannya kontrol pada mesin maka alat Bantu/ jig kedalaman tidak lagi dipergunakan, tetapi berpengaruh pada panjang langkah
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
35 Tugas Akhir
silinder. Langkah silinder menjadi berfariasi, dapat disesuaikan menurut kedalaman ring dengan sendirinya.
c. Jumlah stroke Jumlah stroke dapat dikurangi dengan maximal. Apabilah dalam satu filter menggunakan 5 (lima) buah ring maka. Jumlah stroke = jumlah ring. Artinya tidak ada proses yang terbuang.
d. Waktu setting Dengan
tidak
dipakainya
jig,
maka
operator tidak
perlu
lagi
memasangnya di tengah – tengah produksi. Panjang langkah sudah diatur menggunakan kontrol sebagai pengganti jig tersebut, operator hanya perlu mensetting pada awal produksi untuk dipakai seterusnya.
e. Waktu proses Dapat dihitung sebagai berikut : T = [ panjang langkah ( L ) / kecepatan ( V ) Untuk : 1. Kecepatan stroke silinder ( V ) : Panjang stroke = 450 mm ditempuh dalam 2 det, jadi kecepatannya 225 mm/det 2. Panjang langkah silinder ( L ) : Dari standard kapasitas mesin dapat diketahu perbedaan output antara sebelum dan sesudah perubahan. Kecepatan produksi menjadi meningkat
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
36 Tugas Akhir
hamper 6 kali lipat, mencapai 580 pcs/jam. Yang sebelumnya hanya mencapai 170 pcs/jam.
4.3
Hasil Perhitungan atau Waktu Proses dan Kapasitas Mesin Di sini akan saya rincikan perhitungan waktu proses mesin tersebut
di atas, yang dijadikan dasar untuk menentukan kapasitas produksi mesin, dan sebagai analisa saya untuk mengadakan perubaha pada mesin. Parameter – parameter yang mempengaruhi dalam perhitungan ini antara lain panjang langkah silinder, kecepatan stroke dan jumlah stroke dalam satu set, dan ditambah juga waktu setting pergantian jig untuk tiap – tiap ring. Untuk jelasnya diperhatikan bagaimana aturan – aturan diikuti,adalah pengukuran pendahuluan, tahap pertama telah dilakukan dan menghasilkan 16 data yang diperhatikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Waktu Proses Pengukuran ke
1
2
3
4
5
6
7
8
Waktu
25
10
16
15
20
17
11
13
Pengukuran ke
9
10
11
12
13
14
15
16
Waktu
12
15
18
20
15
17
12
11
Nilai 25 dihasilkan dari perhitungan waktu proses pemasangan ring pada pembuatan filter oil secara manual dengan operator.
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
37 Tugas Akhir
Pemprosesan hasil pengukuran diatas dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini: Kelompok ke 16 harga tersebut kedalam sub grup yang masing-masing berisi 4 harga pengukuran yang diperoleh secara berturut-turut, dan hitung harga rata-ratanya: Tabel 4.2 Sub Grup Harga Pengukuran Sub Grup ke
Waktu Penyelesaian Berturut-turut
Harga Rata-rata
1
25 10 16 15
16,50
2
20 17 11 13
15,25
3
12 15 18 20
16,25
4
15 17 12 11
13,75
Jumlah
51,75
Hitung rata-rata dari harga rata-rata sub grup dengan: x
xi
k
51,75 12,93 det 4
4.4 Pengujian Keseragaman Data a.
Pengujian Keseragaman Data : Jumlah data (N) = 16 Jumlah sub grup = 4
Harga rata-rata sub grup
Deviasi standar
Universitas Mercu Buana
x
xi 51,72 12,93 k
4
Teknik Mesin
38 Tugas Akhir
xi x N 1 =
2
(25 12,93) 2 (10 12,93) 2 (16 12,93) 2 ........ (11 12.93) 2) 16 1 =
344,249 =1,236 15
Deviasi standar sub grup x
n
Tingkat keyakinan 98%, z = 2
Batas Kontrol Atas (BKA)
1,236 4
=0,618
= x z. .x 12,93 2 1,236 (0,618) 14,45
Batas Kontrol Bawah (BKB) = x z. .x 12,93 2 1,236 (0.618) 11,40
Karena nilai x dari masing-masing sub grup berada diantara BKA dan BKB, maka data yang didapatkan seragam. Secara grafis dapat dilihat yang berada dalam batas – batas control tersebut : Tabel 4.3 Sub Grup dan Harga Rata-rata Sub grup ke Harga rata-rata
1
2
3
4
16,50
15,25
16,25
13,25
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
39 Tugas Akhir
Uji keseragaman data
Harga rata-rata
17 16 15 14 13 12 1
2
3
4
Sub grup ke
Gambar 4.1 Grafik Uji Keseragaman Data
Pengujian kecukupan data menggunakan rumus : 40 N Σ x i 2 ( x i ) 2 N' x i
2
40 16 25 2 10 2 16 2.... 112 25 10 16.... 112 N' 25 10 16.... 11 =
40 16 (3833) (61009) 247
=
552,271 247
= 2,23
4.5
Karena nilan N > N’ data mencukupi dan memenuhi batas kontrol.
Perhitungan waktu proses dan kapasitas mesin Di sini akan dirincikan perhitungan waktu proses mesin, yang di
jadikan dasar untuk menentukan kapasitas produksi mesin, dan analisa saya untuk
mengadakan
perubahan
Universitas Mercu Buana
pada
mesin. Parameter – parameter
yang
Teknik Mesin
40 Tugas Akhir
mempengaruhi dalam perhitungan ini antara lain panjang langkah silinder, kecepatan stroke dan jumlah stroke dalam satu set, dan ditambah juga waktu setting pergantian jig untuk tiap – tiap ring.
Rumus untuk menghitung waktu proses : T = [ panjang langkah ( L ) x stroke ( Z ) ] / kecepatan ( V ) Untuk : 1. Kecepatan stroke silinder ( V ) : Panjang stroke = 450 mm ditempuh dalam 1,5 det, jadi V
450 L = t 1,5
kecepatannya 300 mm/det. 2. Panjang langkah silinder ( L ) : ( L = tinggi column mesin - tinggi filter ) L = 700 mm – 598 mm == 102 mm. 3. Jumlah stroke ( Z ) ; Jumlah stroke yang diperlukan untuk pemasangan satu set ( lima buah ) ring sebanyak 9 ( sembilan ) kali. T
LxZ V
T
(102 x9)mm 300mm / det
T = 3.06 det Dimana : T adalah perhitungan waktu proses
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
41 Tugas Akhir
L adalah panjang langkah silinder Z adalah stroke V adalah kecepatan stroke silinder a.
Sedangkan waktu setting / waktu pasang tiap jig sekitar 2 det maka untuk satu set = 9 x 2 det = 18 det.
b.
Jadi waktu proses seluruhnya adalah, 3. 06 + 18 = 21. 06 + 21,1 detik, untuk satu set inner.
c.
Dan standar kapasitas mesin dihitung dari hasil tiap jam, yaitu 170 pcs /jam
4.6
Waktu Proses Setelah Penghitungan
Dapat dihitung sebagai berikut : T
L V
T
102mm 300mm / det
T = 0.34 det Untuk : 2. kecepatan stroke silinder ( V ) : panjang stroke + 450 mm ditempuh dalam 2 det, jadi kecepatannya 225 mm/det 3. Panjang langkah silinder ( L ) : ( L = 700 mm – 598 mm ) = 102 mm Proses I
(102 + 98.1 ) mm
Universitas Mercu Buana
= 200.1 mm
Teknik Mesin
42 Tugas Akhir
Proses II
(102 + 196.2 ) mm
= 298.2 mm
Proses III
(102 + 294.3 ) mm
= 396.2 mm
a. Kemudian diulangi untuk proses I dan II saja. Panjang jarak yang di tempuh silinder seluruhnya = 1392.7 mm. b. Jadi dapat dicari waktu proses = 1392.7 mm / 225 mm/det = 6.189 det 6,2 det Untuk satu set inner c. Dan standar kapasitas mesin dihitung dari tiap jam, yaitu 580 pcs /jam.
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
43 Tugas Akhir
BAB V ANALISA HASIL PENGOLAHAN DATA
5.1
Analisa Penyesuaian Kerja Analisa penyesuaian kerja dilakukan secara langsung terhadap operator
yang ada di laboratorium.selain itu juga diperlukan juga konsultasi dengan kepala laboratorium untuk mengetahui batas kewajaran kerja operator. Sedangkan
hasil
pengamatan
ketidakwajaran kerja,
ditujukan
untuk
mengetahui
nilai
dari
yang diperlukan dalam perhitungan waktu kerja
operator. 5.1.1
Pengamatan dan penyesuaian kerja Hasil penilaian terhadap penyesuaian kerja adalah diarahkan
pada
faktor – faktor sebagai berikut: - Keterampilan
: Good
C1 = + 0,06
- Usaha
: Good
C1 = + 0,05
- Kondisi Kerja
: Average D
=
0,00
- Konsistensi
: Average D
=
0,00
Jumlah
=
0,11
Faktor penyesuaian
= 1 + 0,11 = 1,11
5.1.2. Pengamatan Kelonggaran Kerja Dari hasil pengamatan, faktor – faktor yang dianggap berpengaruh terhadap besarnya kelonggaran kerja yang dibutuhkan oleh seorang operator
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
44 Tugas Akhir
alat
rheometer
adalah
sebagai
berikut
( berdasarkan
tabel
besarnya
kelonggaran berdasarkan faktor - faktor yang berpengaruh ) : - Tenaga yang dikeluarkan , sangat ringan, laki-laki
: 6
- Sikap kerja, berdiri diatas dua kaki
: 2
- Gerakan kerja, Normal
: 0
- Kelelahan mata, Normal
: 0
- Temperatur tempat kerja, Normal
: 0
- Keadaan Atmosfir, Cukup
: 3
- Keadaan lingkungan, Baik
: 0
- Kelonggaran kerja untuk kebutuhan pribadi, laki-laki
5.1.3
: 3
Analisa Keseragaman dan Kecukupan Data Berdasarkan hasil perhitungan analisa keseragaman dan kecukupan data,
nilai-nilai rata-rata dari masing-masing sub grup berada diantara BKA dan BKB, maka analisa hasil kecukupan data dinyatakan seragam. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui tabel dibawah ini : Tabel 5.1 Rangkuman Hasil Perhitungan Keseragaman dan Kecukupan Data Mean
13.20
X Min
12,93
Median
16,50
X Max
13,00
Modulus
17,00
Total
247
Standar Deviasi
1,236
BKA
14,45
Total kwadrat pengujian
3833
BKB
11,40
N’
2,23
N
16
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
45 Tugas Akhir
5.2
Pemecahan Masalah Untuk mengatasi masalah yang sering terjadi sehubungan dengan
pengujian kualitas mesin press di PT PJM yaitu dengan cara: -
Membuat keseimbangan aktifitas, antara aktifitas produksi yaitu dengan
asumsi
jumlah
ring
yang
masuk
dan
aktifitas
jumlah
pengetesan filter oli. -
Melatih operator untuk bekerja lebih efisien apabila ditambah mesin press, yaitu dengan memanfaatkan waktu menunggu pada saat mesin press yang satu sedang proses pengepresan benda kerja yang lain.
-
Lebih memfokuskan operator untuk menjalankan 2 mesin press, supaya kerja mesin dapat optimal.
5.3
Pengoperasian dan Perawatan Mesin Press Mesin press adalah merupakan alat yang dipakai dalam proses pemasang
ring pada filter oli. Dalam pengoperasian kerjanya mesin press ini dilakukan oleh operator yang harus benar-benar sudah mengetahui sistem kerja dan berbagai kendala yang terjadi dalam pengoperasikannya. Mesin press digunakan untuk menghasilkan suatu produk dan oleh sebab itu dibutuhkan perawatan supaya mesin press selau dapat digunakan dengan baik. 5.3.1
Pengoperasian mesin press Dalam proses pemasangan ring reinforcement dengan mengunakan mesin
press tentu harus diketahui dan dipelajari cara pengoperasian dari mesin press yang digunakan. Pengoperasian mesin press memang tidak sulit akan tetapi apabila tidak diketahui cara pengoperasiannya, maka proses pemasangan ring
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
46 Tugas Akhir
dengan menggunakan mesin press ini akan mengalami banyak kendala terutama waktu pemasngan ring akan memakan waktu dan pemasangan ring reinforcement pada filter oli menjadi tidak sempurna dan menjadikan produk tersebut mengalami penurunan kualitas.
5.3.2
Perawatan mesin press Pengunaan mesin press dengan terus menerus tentunya akan akan
mengalami penurunan performa mesin press dan hal akan sangat menggangu proses pengerjaan dan selain itu juga dapat mengurangi jumlah dari produk yang akan dihasilkan. Oleh karena itu pergantian suku cadang yang sudah rusak perlu dilakukan dan perawatan mesin juga harus diperhatikan. Dengan selalu menjaga performa mesin maka penurunan produksi dapat dihindari. Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam perawatan mesin adalah sebagai berikut. 1. Bersihkan selalu mesin press setelah selesai digunakan. 2. Selalu periksa pegas penekan apakah masih dapat berfungsi dengan baik karena apabila pegas penekan sudah tidak berfungsi dengan baik, maka proses pemasangan ring akan mengalami kendala. 3. Periksa kelistrikan mesin terutama pada kabel dan swite penyambung kabel komponen.. 4. Kencangkan baut-baut dudukan mesin karena apabila baut dudukan mesin press tidak kencang akan terjadi pergeseran pada waktu proses penekananan ring dan dapat mengakibatkan ring dalam posisi miring.
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
47 Tugas Akhir
BAB VI PENUTUP
6.1
Kesimpulan dan saran Dari pembahasan, perhitungan dan pengamatan penulis paparkan di
atas maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Berkurangnya
waktu
setting
setiap
satu
set
filter,
sehingga
berkurang juga waktu proses, dari 21,1 detik menjadi 6,1 detik untuk tiap pcs nya. 2. Berkurangnya inner tube yang reject atau rusak karena kecepatan turun silinder dapat dikurangi atau distel. 3. Kuantitas produksi meningkat. Dapat dilihat dari kapasitas mesin dari 170 pcs/jam menjadi 580 pcs/jam. 4. Berkurangnya waktu setting operator. 5. Mesin dapat dipakai untuk berganti – ganti variasi part number produksi dengan mudah. 6. Proses pemasangan ring reinforcement tidak lagi menjadi bottle neck dalam flow proses produksi. 7. Tidak terjadi kenaikan daya meskipun kapasitas mesin dinaikkan. 8. Motto perusahaan "Qualitty and Delivery " tercapai.
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
48 Tugas Akhir
6.2
Saran Dari hasil analisa dan perhitungan yang didapat, maka saran – saran
yang dapat diberikan kepada pihak perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Untuk
meningkatkan
kapasitas
produksi
guna
menjaga
standar
kuantitas produk yang dihasilkan, maka sebaiknya pihak perusahaan menambah mesin produksi, karna bila mesin yang dimiliki hanya terbatas maka terjadi kerusakan proses produksi berhenti total dan hal ini akan menghambat pengiriman produk ke customer. 2. Operator
mesin
seharusnya
pekerjaannya
lebih
terfokus
pada
pekerjaannya, Sehingga bila ada penambahan mesin operator dapat menjalankan mesin lebih dari satu. 3. Perlu adanya perawatan mesin secara berkala, supaya mesin tidak rusak pada saat dioperasikan, yang akan mengganggu line balancing dari produk yang dihasilkan. 4. Pada saat memasang ring hendaklah jangan terburu – buru, harus fokus pada benda kerja tersebut. 5.
Bacalah selalu buku petunjuk cara pengoperasian mesin press.
6.
Hendaklah sebelum mesin digunakan, periksalah fungsi komponen mesin untuk memastikan fungsinya bekerja dengan baik.
7.
Persiapkan terlebih dahulu benda kerja yaitu filter oli dan ringnya yang akan diproses, untuk mempersingkat waktu pengerjaan.
8.
Letakan filter oli pada meja mesin press dan tegak lurus dengan batang penekan ring (punch).
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
49 Tugas Akhir
9.
Pasang ring pada bagian atas filter lalu tekan tombol on/off untuk menyalakan mesin press.
10. Setelah mesin press dalam keadaan hidup dan posisi filter dengan ringnya dalam posisi sempura, maka tekanlah tombol otomatis mesin untuk menurunkan batang penekan untuk menekan ring supaya masuk ke dalam dinding filter oli.
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
50 Tugas Akhir
DAFTAR PUSTAKA
1. Arsip, “Proses Engineering Departement”, 2000, PT. Donaldson Indonesia, Jakarta, Indonesia. 2. Arsip, ”Quality Control Departement”, 2000, PT. Donaldson Indonesia, Jakarta, Indonesia. 3. Cad, “Motor Product Drawing”, 2000, PT. Donalson Indonesia, Jakarta, Indonesia. 4. Karger, DW, Bayha, FH, “Enginereering Work Measurement”, 1977, Industrial Perss Inc, New York, AS. 5. Riggs, J.L, “Production Systems L Planning, Analysis and Control John Wiley and Sons’, 1970, New York, AS. 6. Sularso, Suga Kyokatsu,. “Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin”, 1987, PT Pradnya Paramita. Jakarta, Indonesia. 7. Tri Kurnia P, Riayanti Indarti, Filter Product Know Ledge”, 2001, Adr Praining Center, Jakarta, Indonesia.
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
51 Tugas Akhir
LAMPIRAN
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin
52 Tugas Akhir
Gambar Bagian Filter Oli
Universitas Mercu Buana
Teknik Mesin