ANALISA KELAYAKAN KERJA OVERHEAD CRANE PADA GRAVING DOCK I SAAT OPERASI PENGANGKATAN DI PT. PELABUHAN INDONESIA III ( PERSERO ) UNIT PERKAPALAN SURABAYA
Ananto Sudarmadi NRP. 6108030052 Dosen Pembimbing : Tri Tiyasmihadi, ST., MT.
ABSTRAK PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Unit Perkapalan Surabaya memiliki 3 fasilitas overhead crane. Dalam perkembangannya overhead crane khususnya pada graving dock I tidak dapat bekerja secara optimal sesuai dengan kapasitasnya dalam memenuhi kebutuhan akan mengangkat benda-benda yang memiliki berat yang besar, serta menjangkau tempattempat yang seharusnya dapat dijangkau. Dan juga dalam pengoperasiannya sangat membahayakan bagi operator, pekerja sekitar, benda disekitar serta benda yang diangkat. Dalam field project ini penelitian kelayakan akan lebih dititikberatkan pada struktur girder serta cross travel girder dari overhead crane dengan melakukan perhitungan pada struktur girder serta gaya-gaya yang terjadi pada cross travel girder Dengan mengetahui kapasitas serta kemampuan dari overhead crane, maka kinerja dari overhead crane dapat dioptimalkan sesuai dengan batasbatas yang telah ditentukan berdasarkan perhitungan. Sehingga nantinya overhead crane dapat bekerja secara aman dan optimal. Kata Kunci :Graving dock, overhead crane, girder, cross travel girder
LATAR BELAKANG PT Pelabuhan Indonesia III ( Persero ) Unit Perkapalan Surabaya memiliki fasilitas graving dock yang sering digunakan untuk proses reparasi kapal. Tetapi dalam pengoperasiannya overhead crane ini mempunyai beberapa kendala diantaranya: overhead crane hanya mampu mengankat beban sebesar 2,5 Ton dan maksimal beban yang dapat diangkat hanya 3 Ton Untuk beban yang melebihi itu, crane sudah tidak mampu untuk beroperasi, daya jangkau overhead crane terbatas, dalam pengoperasiannya juga overhead crane tersebut sangat mambahayakan benda-benda serta pekerja yang ada disekitarnya dan juga dalam pengoperasiannya crane belum mampu untuk bekerja secara cepat, tepat dan safety; kondisi dari overhead crane sudah sangat memprihatinkan, banyak karat dimana-mana, keadaan sling sudah banyak yang rusak
Kendala yang lain seperti motor sudah tua dan perlu adanya pergantian motor untuk jalan maju dan mundur agar lebih lancar lagi serta motor penarik beban perlu diganti juga agar dalam proses operasinya dapat menjadi lebih lancar lagi, kemudian rel lintasan juga sudah banyak yang kropos, tempat untuk operator juga sangat memprihatinkan dan perlu adanya perbaikan atau rekondisi, Dan dalam overhead crane semua peralatan/komponenkomponen tersebut bertumpu pada girder/ cross travel girder. Dalam hal ini secara langsung girder memegang peranan penting sebagai tempat bertumpunya komponen-komponen diatas seperti : Hoist, tempat operator dan lainnya. Dan tidak dapat dipungkiri juga bawasannya girder disini memdapatkan peranan yang penting dalam pengoperasian overhead crane. Maka daripada itu sebaiknya pertama-tama proses analisa kelayakan akan lebih dititikberatkan pada kelayakan dari girder/cross travel girder.
RUMUSAN MASALAH Dalam overhead crane semua peralatan/komponenkomponen bertumpu pada girder/ cross travel girder dan dalam field project ini penelitian kelayakan akan lebih dititikberatkan pada struktur girder serta cross travel girder dari overhead crane, dengan rincian sebagai berikut : • Bagaimana perhitungan dari struktur girder ? • Bagaimana Perhitungan gaya-gaya pada cross travel girder ?
BATASAN MASALAH Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian yang dilakukan dapat sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan, antara lain : • Masalah yang dibahas dalam field project ini meliputi masalah konstruksi pada Cross travel girder serta struktur girder. • Masalah yang dibahas dalam field project ini tidak membahas mengenai crack, kondisi overhead crane dianggap masih baik. • Masalah yang dibahas dalam field project ini tidak meliputi rangkaian listrik serta segala hal mengenai listrik, tetapi mengenai pembebanan serta hal-hal lain yang mempengaruhinya.
TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari field project ini adalah menganalisa kelayakan kerja dari overhead crane pada saat operasi pengangkatan dengan menitikberatkan penelitian pada girder serta cross travel girder diharapkan kerja dari overhead crane dapat berfungsi secara optimal dalam membantu setiap pekerjaanpekerjaan berat, Secara terperinci tujuan penelitian ini adalah: • Mengetahui perhitungan dari struktur girder dari Overhead crane agar mampu bekerja atau beroperasi secara optimal dalam membantu pekerjaan di galangan. • Mengetahui Perhitungan gaya-gaya pada cross travel girder dari Overhead Crane di PT Pelabuhan Indonesia (pelindo) III Unit Perkapalan Surabaya agar mampu bekerja secara optimal dalam membantu pekerjaan-pekerjaan di galangan kapal di tinjau dari segi konstruksi.
MANFAAT PENELITIAN • Dari field project ini diharapkan kedepannya bisa membantu mengoptimalkan kerja dari overhead crane dalam operasi pengangkatan guna memudahkan pekerjaan-pekerjaan berat di galangan kapal sehingga kerja menjadi lebih mudah, nyaman, aman dan cepat sehingga pada ahkirnya perusahaan dapat berkembang lebih maju dari sebelumnya dikarenakan meningkatnya performa dari salah satu fasilitas galangan yaitu crane. • Field project ini juga diharapkan dapat dapat memberikan pengetahuan serta wawasan baru bagi penulis dalam hal crane atau juga disebut pesawat angkat
KAJIAN PUSTAKA & DAFTAR TEORI
Keterangan : 1. Hoist, 2. Cross travel girder / Girder 3. End carriage
Cara Kerja Overhead Crane Cara kerja dari Overhead Travelling Crane ini dibagi atas 3 gerakan, yaitu: • Gerakan Hoist (naik/turun) • Gerakan Transversal. • Gerakan Longitudinal.
KOMPONEN CRANE 1. HOIST, MELIPUTI: - ROPE - PULLEY - Load handling mechanism - Breaking device - Drive atau motor - Transmissions - Control device
2. GIRDER 3. END CARRIAGE
Metodologi
Sampel Observasi
Data Teknis : 1. Daya angkat maksimal 2. Span 3. Ketinggian angkat 4. Panjang lintasan
: 5 ton : 12 m :5m : 30 m
Keterangan: Data diatas diambil dari pengamatan serta pengukuran langsung di lapangan,hal ini dilakukan karena manual book dari overhead crane sudah tidak ada
PERHITUNGAN STRUKTUR GIRDER
Perhitungan gaya-gaya pada cross travel girder • Perhitungan gaya-gaya pada girder dilakukan mencakup 3 titik kitis pada girder yaitu pada titik angkat maksimum sebelah kiri,kanan dan tengah girder
Kesimpulan •
•
Tegangan maksimal girder saat operasi pengangkatan pada beban maksimum tidak melebihi kekuatan/tegangan ijin dari bahan girder. Dimana tegangan yang diizinkan dari bahan girder yaitu ST 37 = 370 MPa = 370 x, tegangan maksimal girder saat operasi pengangkatan beban maksimal 46,1 x . Sehingga 46,1 x ≤ 370 x dan hal ini dapat dikatakan struktur girder masih layak dalam operasi pengangkatan dengan beban maksimal 5 Ton. Defleksi total yang terjadi pada girder saat operasi pengangkatan tidak melebihi batas aman yang telah ditentukan.
•
Perhitungan gaya-gaya yang terjadi pada girder dilakukan mencakup 3 titik kitis pada girder yaitu pada titik angkat maksimum sebelah kiri, kanan dan tengah girder berdasarkan perhitungan teoritis didapat : Saat titik angkat maksimum sebelah kanan
•
Saat titik angkat maksimum sebelah kiri
•
Saat titik angkat maksimum tengah struktur rangka girder
Saran • Untuk menghindari terjadinya melengkung (bending) pada girder hendaknya operator benar-benar memperhatikan beban maksimal (SWL) yang telah ditentukan, karena operasi pengangkatan yang melebihi kapasitas maksimum juga dapat mempercepat usia pemakaian dari girder • Dalam girder ditemukan beberapa crack kecil pada bagian penampang depan girder, maka untuk menghilangkan crack tersebut dapat dilakukan dengan cara bagian girder yang terdapat crack digerinda untuk kemudian dilas guna menutup crack kemudian dilakukan uji penetrant guna mengetahui apakah crack telah hilang atau tidak. Bila masih terdapat crack, maka hal tersebut diatas dapat dilakukan lagi secara terus menerus hingga crack bener-benar hilang.