Jurnal Ekonomi. Vol 1 No. 2. Nopember 2010, (Hlm 34 - 42)_____________________
AKUNTANSI ZAKAT, DAN UPAYA PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS LEMBAGA AMIL ZAKAT SIGIT HERMAWAN GIANTI ASTRIANA Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Praktisi Akuntansi dan Pegiat Zakat Email:
[email protected] ABSTRACT The purpose of research is to know the role of zakat accountancy in improving the transparency and accountability of zakat official institution. The study shows that the financial statement presented completely as the theory used. In addition, the financial statement is presented transparently and accountably. Transparent means that all financial information in financial statement of LAZNAS “XYZ” Surabaya can be accessed by all party practically, simply, and appropriate with the needs of LAZ, without changing the financial statement composing principle. Meanwhile, accountably refers that the financial statement LAZNAS “XYZ” can be accounted to related party. The realization of LAZNAS “XYZ” transparency and accountability to the stakeholders can be seen from the financial statement presented through the data accepted by researchers and data accessed from the legal websites. Key words : zakat accountancy, transparency and accountability, PSAK No. 45 PENDAHULUAN Salah satu sisi ajaran Islam yang belum ditangani secara serius adalah penanggulangan kemiskinan dengan cara mengoptimalkan pengumpulan dan pendayagunaan zakat, infaq dan shadaqoh (ZIS) dalam arti seluas–luasnya. Sebagaimana telah dicontohkan Rosulullah SAW serta penerusnya di jaman keemasan Islam. Dalam hal ini, Indonesia memiliki potensi dana yang sangat besar untuk pengelolaan ZIS. Karena semakin hari semakin besar harapan umat Islam di Indonesia agar pelaksanaan pemungutan zakat dapat dilakukan sebaik–baiknya. Harapan ini diungkapkan dalam berbagai kesempatan oleh para pemimpin Islam, baik yang mempunyai kedudukan formal maupun informal (pedoman zakat (7), 1982). Namun sejalan dengan semakin besarnya harapan masyarakat terhadap pemungutan zakat dan berkembangnya lembaga amil zakat (LAZ). Terdapat beberapa hal yang menghambat untuk merealisasikan zakat itu. Salah satu
_________Jurnal Ekonomi Fakultas Ekonomi Univ Muhammadiyah Gresik 34
Jurnal Ekonomi. Vol 1 No. 2. Nopember 2010, (Hlm 34 - 42)_____________________
diantaranya adalah permasalahan kekurangpahaman tentang zakat itu sendiri dan adanya sikap kurang percaya terhadap para penyelenggara zakat. Yang dimaksud pemahaman adalah pengertian masyarakat (umat Islam) tentang LAZ itu. Pengertian mereka sangat terbatas kalau dibandingkan dengan pengertian tentang sholat dan puasa. Selain itu, disamping kesadaran yang semakin tumbuh dalam masyarakat Islam tentang pelaksanaan zakat juga munculnya sikap kurang percaya terhadap para penyelenggara zakat itu sendiri. Sikap ini ditujukan kepada orang atau sekolompok orang atau lembaga amil zakat atau lainnya. Untuk ini diperlukan sebuah organisasi yang baik terutama sistem administrasinya yang tetap menyuguhkan laporan–laporan keuangan zakat yang transparan dan relevan, serta pengawasan yang baik. Karena pembukuan juga sangat penting dan sangat membantu bagi pengguna laporan keuangan organisasi pengelola zakat. Karena dalam Islam tujuan dari pelaporan keuangan adalah pertanggung jawaban baik secara vertikal maupun horizontal, sehingga informasi keuangan yang disajikan dapat dijadikan sebagai dasar penunaian zakat. Begitu pula dengan seorang muslim yang ingin membayar zakat, tentunya mereka akan menghitung jumlah atau nilai dari kekayaan dan asset yang mereka miliki dengan sebenar– benarnya, karena dengan salah perhitungan kekayaan dan asset tersebut maka nilai zakat yang telah mereka keluarkan bisa saja tidak sah menurut hukum Islam. Maka dengan adanya optimalisasi zakat yang potensinya sangat besar di Indonesia, LAZ baik milik pemerintah maupun swasta diharapkan mampu memberikan solusi terutama untuk pengentasan kemiskinan atau kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat. Oleh karena itu penelitian ini meneliti tentang pembayaran zakat di LAZ “XYZ” Surabaya, tentang pengelolaan dan pengalokasiannya, serta peranan akuntansinya mulai dari pengakuan, pelaporan, serta penyajiannya dalam laporan keuangan, serta pengungkapannya. Juga upaya untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas LAZ itu sendiri. Sehingga tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui perlakuan akuntansi zakat yang diterapkan di LAZ ”XYZ” Surabaya,
_________Jurnal Ekonomi Fakultas Ekonomi Univ Muhammadiyah Gresik 35
Jurnal Ekonomi. Vol 1 No. 2. Nopember 2010, (Hlm 34 - 42)_____________________
dan untuk mengetahui peranan akuntansi zakat dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas LAZ ”XYZ” Surabaya. Zakat dari istilah fiqh berarti sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah untuk diserahkan kepada orang – orang yang berhak. Legitimasi zakat sebagai kewajiban terdapat dalam beberapa ayat Al – Qur’an. Diantara ayat zakat yang cukup populer adalah surrah Al-Baqarah 110 yang berbunyi “Dan dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat.” Dalam sebuah Hadits tentang penempatan Muaz di Yaman, Nabi berkata, “Terangkanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan sedekah yang dikenakan pada kekayaan orang–orang kaya”. Kalimat zakat dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits sering dipakai dengan istilah lain seperti, sedekah atau infaq. Sejauh ini belum ada standar akuntansi amil zakat. Hal ini disebabkan lembaga amil merupakan organisasi baru yang akan terus mengalami perkembangan dan perubahan. Namun, jika dilihat dari sifat organisasinya, yakni organisasi sosial (nirlaba), maka sistem akuntansinya dapat merujuk pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45 tentang sistem akuntansi untuk organisasi non profit / nirlaba. Secara umum, prinsip akuntansi LAZ Baitul Maal harus memenuhi standar akuntansi pada umumnya, yakni: 1) Accountability Yaitu pembukuan harus dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, karenanya harus didukung oleh bukti – bukti yang sah dan otoritatif. 2) Auditable Yaitu pembukuan dapat dengan mudah dipahami oleh para pihak pemakai laporan keuangan, mudah ditelusuri dan dapat dicocokkan. 3) Simplicity Yaitu pembukuan disesuaikan dengan kepraktisan, sederhana dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan LAZ tanpa harus mengubah prinsip penyusunan laporan keuangan. Apabila merujuk pada PSAK No. 45 maka jenis laporan keuangan yang harus disajikan oleh lembaga amil zakat meliputi :
_________Jurnal Ekonomi Fakultas Ekonomi Univ Muhammadiyah Gresik 36
Jurnal Ekonomi. Vol 1 No. 2. Nopember 2010, (Hlm 34 - 42)_____________________
1) Neraca 2) Laporan sumber dan penggunaan dana 3) Laporan arus kas 4) Laporan perubahan dana termanfaatkan 5) Catatan atas laporan keuangan Triyuwono
(2000),
akuntansi
yang
diselenggarakan
oleh
suatu
badan/lembaga utamanya Lembaga Amil Zakat (LAZ) adalah untuk menghasilkan laporan yang bersifat keuangan yang akurat dan accountable untuk pihak – pihak yang berkepentingan. Pihak yang berkepentingan tersebut sangat banyak. Pemerintah selaku pemberi ijin operasional membutuhkan laporan keuangan zakat, sebagai bahan pertimbangan dalam pengawasan dan pembinaanya. Akuntan publik, sebagai lembaga profesional di bidang audit berkepentingan untuk memberikan pernyataan tentang kinerja keuangan, sehingga akan semakin meningkatkan performance Lembaga. Yang paling berkepentingan langsung terhadap penerbitan laporan keuangan Baitul Maal sesungguhnya adalah masyarakat itu sendiri terutama para muzakki. Karena muzakki adalah mereka yang berhubungan langsung dengan amil. Mungkin ada sebagian muzakkki tidak memerlukan laporan keuangan, karena pembayaran zakat dianggap ibadah, sehingga tidak pernah memperhitungkan atau dengan kata lain, uang yang telah dibayarkan dianggap telah hilang. Namun sesungguhnya ini hanya bersifat sementara dan sesaat. Muzakki harus disadarkan bahwa pembayaran zakat itu uangnya tidak hilang, sehingga membutuhkan laporan perkembangannya. Atas dasar tersebut, manajemen Baitul Maal / LAZ harus secara berkala menerbitkan laporan keuangannya. Laporan ini menjadi sangat strategis, dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan transparansi kepada muzakki dan utamanya kepada Allah SWT sehingga akan menimbulkan kepercayaan terhadap para muzzaki dan para calon muzakki. Keyakinan terhadap citra lembaga amil, dapat dibangun melalui laporan keuangan yang benar.
_________Jurnal Ekonomi Fakultas Ekonomi Univ Muhammadiyah Gresik 37
Jurnal Ekonomi. Vol 1 No. 2. Nopember 2010, (Hlm 34 - 42)_____________________
METODE Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif karena penelitian ini yang menjelaskan dan menerangkan secara objektif tentang peranan akuntansi zakat terhadap peningkatan transparansi dan akuntabilitas pada lembaga amil zakat. Penelitian dilaksanakan di Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) “XYZ” Cabang Surabaya. Alasan dipilihnya lembaga tersebut karena telah go Public dan tersebar di seluruh Wilayah Indonesia seiring dengan didirikannya pondok pesantren di berbagai tempat dan salah satu cabangnya berada di Surabaya. Teknik analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan langkah-langkah penelitian deskriptif kualitatif, antara lain : 1. memahami konsep data akuntansi menurut persepsi pelaku LAZ, 2. data di lapangan diperbandingkan dengan teori yang diungkap dalam landasan teori, apakah persamaan dan perbedaannya, 3. analisis peranan akuntansi zakat dengan menjelaskan pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan 4. Transparansi dan akuntabilitas lembaga amil zakat melalui kelengkapan data akuntansi dan laporan keuangan yang didapat dari lembaga amil zakat yang diteliti. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini, peneliti melakukan langkah-langkah penelitian yakni : 1. peneliti melakukan wawancara baik melalui telepon atau datang langsung ke kantor LAZNAS ”XYZ” Surabaya untuk dapat memahami pencatatan dan mekanisme
pembayaran
zakat.
LAZNAS
”XYZ”
Surabaya
sudah
menggunakan software akuntansi untuk zakat sehingga pencatatan mudah dilakukan dan secara otomatis tersusun rapi. Sedangkan pemahaman akuntansi yang dilakukan LAZNAS ”XYZ” Surabaya dalam bentuk analisis pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan laporan keuangan secara lengkap terdapat pada poin ketiga bahasan ini, 2. berdasarkan beberapa teori yang sudah diungkap sebalumnya, jenis laporan keuangan yang harus disajikan lembaga amil zakat oleh Ridwan (2004:225)
_________Jurnal Ekonomi Fakultas Ekonomi Univ Muhammadiyah Gresik 38
Jurnal Ekonomi. Vol 1 No. 2. Nopember 2010, (Hlm 34 - 42)_____________________
meliputi neraca, laporan sumber dan penggunaan dana, laporan arus kas, laporan perubahan dana termanfaatkan, catatan atas laporan keuangan. Peneliti menemukan kesamaan tentang laporan keuangan yang ada pada LAZNAS “XYZ” Surabaya dengan teori yang diungkap, 3. analisis peranan akuntansi zakat melalui : a. pengakuan Dalam pembayaran zakat / infaq / shodaqoh akan diakui ketika seorang muzaki sudah melakukan transaksi yaitu berupa penyetoran dana zakat kepada lembaga amil zakat yang nantinya akan diberikan bukti berupa kwitansi pembayaran yang diterbitkan oleh LAZNAS ”XYZ” Surabaya. Dalam kegiatan penyetoran dana zakat ini akan terjadi transaksi yang dapat mempengaruhi jumlah pendapatan dana maka akan diakui sebagai dana zakat. b. pengukuran Penetapan jumlah zakat ini adalah sesuai dengan yang sudah ditetapkan dalam Islam. Maka ada beberapa ketetapan perhitungan zakat yang ada pada tabel berikut Tabel 1: Ketetapan Perhitungan Zakat No 1. 2.
3.
Jenis Harta Emas Perak Harta perniagaan Binatang ternak a. Unta b. Sapi
c. Kambing
4.
Hasil tanaman
Nishob 85 gr 595 gr 85 gr emas
Jumlah Zakat 2,5% 2,5% 2,5%
5 s/d 10 10 s/d 14 15 s/d 19 30 s/d 39 40 s/d 59 60 s/d 69 70 s/d 79 40 s/d 120 121 s/d 200 201 s/d 399 400 s/d 499 5 watsaq senilai 653
1 kambing 2 kambing 3 kambing 1 sapi 1 sapi 2 sapi 2 sapi 1 kambing 2 kambing 3 kambing 4 kambing 5% (jika dengan irigasi)
Keterangan Setelah 1 th Setelah 1 th Setelah 1 th Nishobnya : Jml brg yang ada + laba 1 th
Umur 1 th Umur 2 th Umur 1 th Umur 1 & 2 th
Setiap panen
_________Jurnal Ekonomi Fakultas Ekonomi Univ Muhammadiyah Gresik 39
Jurnal Ekonomi. Vol 1 No. 2. Nopember 2010, (Hlm 34 - 42)_____________________
kg beras 5. 6.
7. 8.
Tambang harta karun Profesi : a. Qiyas emas b. Qyas tanaman emas c. Qiyas tanaman Saham
85 gr emas tanpa nishob ke 85 gr ke 653 kg beras dan ke 653 kg beras 85 gr emas
Benda – benda 653 kg produktif
10% (tanpa irigasi) 2,5% 20%
Setiap mendapatkan
2,5%
Setelah 1 th
2,5%
Setiap mendapatkan
5%
Setiap mendapatkan Harga saham + keuntungan Dari penghasilan saja
2,5% 5% atau 10%
Sumber : Rasjid,1986
Berdasarkan ketetapan perhitungan tersebut dapat dihitung berapa jumlah uang yang harus dibayarkan untuk zakat pada lembaga amil zakat. Namun tidak seluruh jumlah perhitungan uang itu diserahkan ke seluruh amil zakat. Muzaki mempunyai kewenangan untuk menyerahkan sendiri berapa persen uang zakatnya tersebut. Misalnya muzaki menyerahkan kepada lembaga amil zakat sebesar 1,5% dan yang 1 persennya diserahkan muzaki sendiri kepada yang berhak. Maka dalam hal ini lembaga amil zakat melakukan perhitungan berapa yang yang harus diterima. c. Penyajian Penyajian data akuntansi yang dilakukan oleh LAZNAS ”XYZ” Surabaya sudah tercatat dalam rekening laporan keuangan yaitu neraca, laporan sumber dan penggunaan dana, laporan arus kas, dan laporan perubahan dana termanfaatkan. Dalam hal ini BMH memberikan tiga laporan keuangnya yang semuanya sudah tersusun secara rapi. Tabel 2
LAZNAS ”XYZ” Surabaya NERACA DANA ZAKAT Per 31 Desember 200x dan 20xx (Dalam Rp.) KETERANGAN 200x
20xx
AKTIVA Aktiva lancar
_________Jurnal Ekonomi Fakultas Ekonomi Univ Muhammadiyah Gresik 40
Jurnal Ekonomi. Vol 1 No. 2. Nopember 2010, (Hlm 34 - 42)_____________________
Kas Bank Bank Syariah Mandiri BNI Gubeng BRI Kaliasin BCA Darmo LIPPO Mulyosari Piutang Piutang pada dana infaq / shadaqoh Piutang pada dana khusus Piutang pada dana pengelola Barang berharga Emas Perak Total Aktiva Lancar Aktiva Tetap Inventaris kantor Akum. Peny. Inv. Kantor Total Aktiva Tetap TOTAL AKTIVA PASIVA Kewajiban Utang kepada dana infaq/shadaqoh Utang kepada dana khusus Utang kepada dana pengelola Total Kewajiban Saldo Dana Dana zakat Dana zakat termanfaatkan Total Dana TOTAL PASIVA Sumber : Laporan Keuangan LAZNAS “XYZ”
8.739.750
41.012.601
76.680.626 16.864.512 7.359.836 6.588.309 351.169
186.150.825 40.750.917 9.561.100 5.701.507 479.350
-
-
116.584.201
283.656.300
-
-
116.584.201
283.656.300
-
-
116.584.201 116.584.201
283.656.300 283.656.300
116.584.201
283.656.300
Tabel 3
LAZNAS ”XYZ” Surabaya REKAP LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA ZAKAT Januari - Desember 200x dan 20xx (Dalam Rp.) KETERANGAN 200x 20xx 1. Sumber dana a. Penerimaan zakat 242.407.000 283.656.300 2. Penggunaan dana a. Fakir dan miskin b. Gharimin c. Ibnu sabil d. Riqab e. Fi Sabilillah 187.025.500 253.374.895
_________Jurnal Ekonomi Fakultas Ekonomi Univ Muhammadiyah Gresik 41
Jurnal Ekonomi. Vol 1 No. 2. Nopember 2010, (Hlm 34 - 42)_____________________
f. Muallaf Surplus / Defisit Transfer dana a. Penyaluran ke dana Pengelola b. Transfer masuk antar dana c. Transfer keluar antar dana 5. Saldo awal dana zakat 6. Saldo akhir dana zakat Sumber : Laporan Keuangan LAZNAS “XYZ” 3. 4.
55.381.500
30.281.405
(49.488.375) 110.691.072 116.584.197
(50.455.500) 116.584.197 96.410.102
Tabel 4
LAZNAS ”XYZ” Surabaya REKAP ARUS KAS DANA ZAKAT Januari - Desember 200x dan 20xx (Dalam Rp.) KETERANGAN 200x 20xx ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan zakat 242.407.000 283.656.300 Penyaluran kepada fakir miskin Penyaluran kepada ghorimin Penyaluran kepada ibnu sabil Penyaluran kepada riqab Penyaluran kepada fisabilillah (187.025.500) (253.374.895) Penyaluran kepada muallaf Pengeluaran untuk biaya operasional (49.488.375) (504.55.500) Arus kas bersih dari aktivitas operasi 5.893.125 (20.174.095) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan aktiva tetap Bagi hasil investasi Penarikan investasi Pembelian aktiva tetap Investasi Arus kas bersih dari aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman Penerimaan piutang Pemberian pinjaman Bayar utang Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS 5.893.125 (20.174.095) DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL 110.691.076 116.584.201) PERIODE KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR 116.584.201 96.410.106 PERIODE Sumber : Laporan Keuangan LAZNAS “XYZ”
d. Pengungkapan
_________Jurnal Ekonomi Fakultas Ekonomi Univ Muhammadiyah Gresik 42
Jurnal Ekonomi. Vol 1 No. 2. Nopember 2010, (Hlm 34 - 42)_____________________
Informasi yang perlu diungkap dalam laporan keuangan adalah : 1) sumber dana zakat berasal dari penerimaan zakat para muzaki baik berupa zakat maal ataupun zakat fitrah, 2) penerimaan lain dalam laporan keuangan berasal dari beberapa dana donatur yang berpartisipasi pada produk–produk yang ada pada LAZNAS “XYZ” yaitu melalui infaq, beasiswa pendidikan, qurban, dana kemanusiaan, dana hibah, penjualan aktiva tetap, dana non syariah, pinjaman, utang, dan penerimaan lain–lain, 3) semua biaya pengelolaan yang berkaitan diambil dari dana zakat, infaq, dan dana khusus, 4) penentuan nishob dihitung dengan persamaan harga emas murni pada tahun yang berlaku, 5) seluruh penyaluran dana sesuai dengan amanah muzaki kemana dana tersebut ingin mereka salurkan. Dana zakat fitrah akan tersalurkan kepada golongan yang berhak menerima zakat, dana infaq akan disalurkan untuk beberapa produk LAZNAS “XYZ” yang sudah ada. 4. Transparansi dan akuntabilitas lembaga amil zakat melalui kelengkapan data akuntansi dan laporan keuangan yang diperoleh dari LAZNAS “XYZ” Surabaya. Akuntansi memiliki arti penting dalam aktivitas yang dilakukan suatu lembaga, baik aktivitas ekonomi maupun nonekonomi. Lembaga memerlukan pencatatan guna mendokumentasikan dan mempertanggung jawabkan aktivitas – aktivitas tersebut serta berbagai informasi untuk pengambilan keputusan. Dengan demikian, sudah merupakan hal yang wajar bahwa akuntansi dibutuhkan agar setiap transaksi ekonomi yang dilakukan lembaga itu dapat tercatat dan terkontrol dengan baik. Dengan akuntansi, hak berbagai pihak yang terlibat dapat terlindungi secara adil. Dalam hal ini secara umum akuntansi zakat yang dilakukan oleh LAZNAS “XYZ” Surabaya kurang lebih sama seperti teori yang diungkapkan di atas. Pencatatan tidak hanya dilakukan secara sederhana dengan adanya kas
_________Jurnal Ekonomi Fakultas Ekonomi Univ Muhammadiyah Gresik 43
Jurnal Ekonomi. Vol 1 No. 2. Nopember 2010, (Hlm 34 - 42)_____________________
masuk dan kas keluar saja. Namun sudah terdapat laporan keuangan yang lengkap yaitu neraca, laporan arus kas,dan laporan sumber dan penggunaan dana. Berdasarkan kelengkapan data yang diperoleh yaitu berupa data laporan keuangan LAZNAS “XYZ” Surabaya dan penyajian laporan keuangan pada situs resmi LAZNAS “XYZ” Surabaya dapat diketahui bahwa zakat merupakan amanah umat yang harus transparan pengelolaannya dan dapat dipertanggung jawabkan kepada muzaki, dan pihak – pihak yang berkepentingan, dan yang paling utama adalah kepada Allah SWT. Terbukanya laporan keuangan zakat yang diberikan oleh suatu lembaga amil zakat akan menambahkan rasa kepercayaan kepada masyarakat untuk menyalurkan dana zakat, infaq / shodaqoh kepada lembaga tersebut. Secara otomatis laporan keuangan yang diterbitkan secara transparan juga sebagai bentuk rasa pertanggung jawaban amil terhadap para muzaki dan kepada Allah SWT. Bentuk pertanggungjawaban ini bukan hanya diikuti dengan pemberian data yang lengkap namun juga benar adanya. Karena meskipun masyarakat dalam hal ini muzaki tidak mengetahui apakah data berupa angka – angka akuntansi tersebut merupakan data yang benar, ada yang lebih mengetahui secara detil yaitu Allah SWT. Bentuk pertanggungjawaban ini berhubungan dengan moral para pelaku ekonomi, khususnya dalam hal ini lembaga amil zakat. Profesi sebagai amil zakat merupakan profesi yang sangat mulia, kemuliaan ini akan menjadi lebih mulia dengan adanya moral yang sesuai dengan syariah yaitu selalu ingat akan pengawasan Allah SWT. Dengan adanya moral yang sesuai dengan syariah maka laporan keuangan yang disajikan secara transparan ini akan mempunyai nilai lebih dengan adanya penyajian data yang benar dan apa adanya.
_________Jurnal Ekonomi Fakultas Ekonomi Univ Muhammadiyah Gresik 44
Jurnal Ekonomi. Vol 1 No. 2. Nopember 2010, (Hlm 34 - 42)_____________________
SIMPULAN Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti maka simpulan penelitian ini adalah : Data keuangan berupa laporan keuangan dapat disajikan dengan lengkap seperti teori yang diungkap, dengan penyajian laporan keuangan yang bersifat simple dan accountable. Simple dalam arti pembukuan yang dilakukan pembukuan yang dilakukan oleh LAZNAS “XYZ” Surabaya praktis, sederhana, dan sesuai dengan kebutuhan LAZ itu sendiri namun tidak mengubah prinsip penyusunan laporan keuangan. Dan accountable yaitu pembukuan itu dilakukan untuk pertanggung jawaban kepada pihak – pihak terkait dengan adanya penyajian laporan keuangan atas realisasi dana yang sudah masuk ke LAZNAS “XYZ” Surabaya. Bentuk transparansi dan pertanggung jawaban LAZNAS “XYZ” kepada stakeholder lembaga ini tercermin dari laporan keuangan yang disajikan baik melalui data yang diterima oleh peneliti maupun data yang dapat di buka langsung pada situs resmi, meskipun bentuk penyajian dilaporan keuangan dalam situs resmi LAZNAS “XYZ” hanya periode tertentu saja. Saran yang dapat dipertimbangkan untuk dapat dilakukan dan dikembangkan adalah pertama; perlu peran aktif lembaga amil zakat dalam hal ini LAZNAS “XYZ” untuk memahamkan masyarakat tentang berbagai macam zakat yang harus dikeluarkan setiap muslim yang mempunyai harta yang sudah mencapai nishob; kedua, sebuah laporan keuangan yang dapat di akses melalui internet dan dapat ditanyakan langsung di lembaga amil zakat sudah mempunyai nilai lebih yaitu sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas kepada muzaki, pemerintah dan masyarakat secara umum, namun akan lebih terpercaya lagi ketika laporan keuangan ini sudah diaudit oleh akuntan publik dengan opini wajar tanpa pengecualian; dan ketiga, laporan sumber dan penggunaan dana yang disajikan dibuletin selama tiga bulan sekali akan menjadi lebih baik jika disajikan setiap bulan sekali, karena masyarakat dapat dengan mudah mengetahui dana yang sudah disalurkan kepada LAZNAS “XYZ” Surabaya tanpa menunggu beberapa bulan.
_________Jurnal Ekonomi Fakultas Ekonomi Univ Muhammadiyah Gresik 45
Jurnal Ekonomi. Vol 1 No. 2. Nopember 2010, (Hlm 34 - 42)_____________________
DAFTAR ACUAN Al-Ba’ly, Abdul Al-Hamid Mahmud. 2006. Ekonomi Zakat. Rajawali Pers. Jakarta Badan Amil Zakat DKI Jaya. 1982. Pedoman zakat. Jakarta Baridwan, Zaki. 1998. Accounting Intermediate. Edisi Ketujuh. BPFE. Yogyakarta. Daud, Muhammad Ali. 1988. Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf. Universitas Indonesia Pers. Jakarta Departemen Agama RI. 2005. Al Qur’an dan Terjemahan. CV. Diponegoro. Bandung DPU Daurut Tauhid (www.dpu-online.com). Diakses pada 6 Januari 2008 jam 10.30 WIB Hafiduddin, Didin. 2002. Zakat Dalam Perekonomian Modern. Gema Insani Press. Jakarta Harahap, Sofyan Syafri . 2007. Akuntansi Islam. Bumi Aksara. Jakarta Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Pedoman Sistem Akuntansi Keuangan. SAK No. 45 (Sistem Akuntansi untuk Organisasi Non Profit/Nirlaba). Penerbit Salemba Empat. Jakarta Karim, Adiwarman A. 2003. Bank Islam, Analisis Fiqh dan Keuangan. IIIT. Jakarta Mufraini, Arif. 2006. Akuntansi dan Manajemen Zakat. Kencana Prenada Media Group. Jakarta Muhammad. 2005. Pengantar Akuntansi Syariah. Edisi Kedua. Salemba Empat. Jakarta Nadwi, Abul Hasal Ali. 1975. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Terjemahan oleh Adiwarman A Karim. 2001. IIIT. Jakarta Rasjid, Sulaiman. 1986. Fiqh Islam. CV. Sinar Baru. Lampung Ridwan, Muhammad. 2004. Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil (BMT). UII Pers. Yogyakarta
_________Jurnal Ekonomi Fakultas Ekonomi Univ Muhammadiyah Gresik 46
Jurnal Ekonomi. Vol 1 No. 2. Nopember 2010, (Hlm 34 - 42)_____________________
Sudarsono, Heri. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Edisi Kedua. EKONISIA. Yogyakarta Sugiono. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis. Cetakan kesatu. Alfabeta. Jakarta ------, 2003. Metodologi Penelitian Bisnis. Cetakan kelima. Alfabeta. Jakarta Triyuwono, Iwan. 2000. Organisasi dan Akuntansi Syariah. LKIS. Yogyakarta Widodo, Hertanto, M. Asmeldi Firman, Dwi Haryadi, Rimon Domiyandra. 1999. PAS (Pedoman Akuntansi Syariat) Panduan Praktis Operasional Baitul Mal Wat Tamwil (BMT). MIZAN. Bandung
_________Jurnal Ekonomi Fakultas Ekonomi Univ Muhammadiyah Gresik 47