AGENDA ITEM NO. 1.21 ALOKASI PRIMER UNTUK RADIO LOCATION SERVICE (RLS) PADA PITA 15.4 – 15.7 GHz
I.
Latar Belakang
Tujuan Agenda Item 1.21 adalah untuk mempertimbangkan kemungkinan alokasi baru untuk Radio Location Service pada pita frekuensi 15,4 – 15,7 GHz dengan berdasar pada hasil studi ITU-R, sesuai dengan resolusi 614 (WRC-07). Proposal pengalokasian Radio Location Service pada pita 15,4 – 15,7 GHz telah dibahas dan ditetapkan oleh WRC-07 dan dijadikan sebagai agenda item 1.21. Beserta agenda item 1.21 tersebut juga diusulkan resolusi yakni Resolusi 614 (WRC-07). Yang bertanggung jawab atas agenda 1.21 ini adalah Working Party 5B , dengan Working Party 4A sebagai Contributing Group dan Working Party 7D sebagai Interested Group. Radar dalam servis Radio Location beroperasi secara primer di seluruh dunia pada pita 15,7 – 17,3 GHz. Kebutuhan untuk meningkatkan resolusi dan cakupan akurasi mengharuskan pita emisi yang lebih lebar. Untuk menyediakan kebutuhan spektrum yang memadai bagi sistem radar yang baru, untuk itu perlu adanya alokasi primer tambahan pada pita 15,4 - 15,7 GHz untuk Radio Location Service. Alokasi primer untuk seluruh dunia diperlukan untuk menjamin perancang sistem radar yang beroperasi di radio location service, dan juga produsen dan para investor, agar sistem yang akan dibangun tersebut dapat beroperasi secara global. Resolusi 614 (WRC-07) mengundang ITU-R untuk : a. Mempelajari agenda item 1.21 sebagai suatu persoalan yang mendesak mengenai karakteristik teknis, perlindungan kriteria, dan faktor-faktor lain untuk memastikan bahwa sistem radio location dapat beroperasi secara kompatibel dengan sistem radio navigasi penerbangan dan servis satelit tetap dalam pita frekuensi 15,4 - 15,7 GHz, b. Mempelajarinya sebagai suatu persoalan yang mendesak mengenai kompatibilitas antara layanan radio location dalam pita frekuensi 15,4 - 15,7 GHz dengan RAS di pita frekuensi 15,35 15,40 GHz; c. Menyertakan hasil-hasil studi di atas dalam satu atau lebih Rekomendasi ITU-R d. Menyelesaikan studi ini tepat pada waktunya untuk WRC-12.
Servis-servis Radio Location menggunakan sistem low duty cycle emission, scanning beams dan reduksi interferensi yang telah didemonstrasikan dapat beroperasi secara harmonis dengan radar radio navigasi pada beberapa pita frekuensi. Untuk itu ITU-R akan mempelajari karakteristik teknik, kriteria proteksi, dan faktor-faktor lainnya untuk meyakinkan bahwa Radio Location System dapat beroperasi secara harmonis (compatible) dengan sistem-sistem pada radio navigasi aeronautical dan servis-servis fixed-satellite pada pita 15,4 – 15,7 GHz dan servise radio astronomi (RAS) pada adjacent band 15,35 – 15,40 GHz.
II.
Hasil studi Working Party
Pertemuan terakhir working party 5B yang membahas agenda item ini adalah the fourth meeting of working party 5b (Geneva, 23 November – 4 December 2009). Dokumen-dokumen yang telah disusun dalam WP 5B adalah sebagai berikut: •
•
• •
Revisi atas Rekomendasi ITU-R M.1730 - Characteristics of and protection criteria for the radiolocation service in the frequency band 15.4-17.3 GHz, yang mana telah disetujui di SG 5 pada bulan Mei 2009; Draft new Report ITU-R M.[RLS15.4-15.7 GHz] – Analisa kompatibilitas dan dampaknya untuk radiolocation systems yang direncanakan beroperasi pada pita frekuensi 15.4 to 17.3 GHz, aircraft landing system yang beroperasi pada pita frekuensi 15.4-15.7 GHz sebagaimana pula radio astronomy service yang beroperasi pada adjacent band 15.35-15.40 GHz, FSS systems dan aeronautical radio navigation systems, yang mana telah diajukan ke SG 5 untuk mendapatkan approval (Doc. 5/174 including corrigendum 1, source: Doc. 5B/TEMP/163); Work plan and milestones (Doc. 5B/TEMP/213); Dokumen kerja draft CPM text (Doc. 5B/TEMP/192).
Draft CPM report saat ini dalam proses mendekati penyelesaian. Pada dasarnya hal yang ingin dilakukan adalah memasukkan ke dalam tabel alokasi frekuensi sebuah alokasi primer untuk servis Radio Location pada pita frekuensi 15,4 – 15,7 GHz dengan ketentuan regulatory yang sesuai dan dapat tetap memproteksi servis-servis yang eksisting. Contoh-contoh ketentuan-ketentuan regulatory masih belum selesai dilakukan penyusunannya namun tidak banyak kendala yang dihadapi untuk penyelesaian yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
Rencana Kerja: 1. Menentukan karakteristik teknis, kriteria proteksi dan faktor-faktor lain dari Radio Location, ARNS dan FSS systems. 2. Mempelajari kesesuaian antara servis Radio Location dan servis Radio Navigation termasuk di dalamnya sistem Radio Location dengan lebar pita lebih dari 1,6 GHz
3. Memastikan beberapa pengetesan dan pengukuran bila diperlukan untuk dapat dilakukannya sharing antara Radio Location dan Radio Navigation System. 4. Jika diperlukan mempelajari kompatibilitas antara Radio Location dan FSS system. 5. Mempelajari kompatibilitas antara Radio Location dan RAS pada pita 15,35 – 15,4 GHz (adjacent band) 6. Merumuskan hasil-hasil studi di atas dalam satu atau lebih laporan dan/atau rekomendasi yang tepat. 7. Menyusun metode CPM untuk memenuhi agenda item 8. Persetujuan CPM text
Milestones: Working Party 5B (2 October 2008) • Persetujuan awal karakteristik radar • Mempertimbangkan studi awal RLS/ARNS sharing
• •
Mempertimbangkan karakteristik sistem servis eksisting (ALS) Keterkaitan yang menjadi perhatian/ketertarikan WPs.
Working Party 5B (3 Mei 2009) • Menyetujui skenario operasi • Menyetujui karakteristik sistem eksisting • Menyetujui metodologi-metodologi yang digunakan untuk studi-studi sharing • Revisi studi-studi sharing • Keterkaitan yang menjadi perhatian/ketertarikan WPs. • Teks Draft CPM dan contoh-contoh teks regulatory Working Party 5B (4 November 2009) • Menyelesaikan studi-studi sharing Working Party 5B • Menyelesaikan semua draft baru atau hasil revisi Reports dan Rekomendasi yang diperlukan untuk pertimbangan Study Group 5 • Teks Draft CPM dan persetujuan awal contoh-contoh teks regulatory Working Party 5B (5 Mei 2010) • Menyelesaikan studi-studi sharing jika diperlukan • Menyelesaikan semua draft baru atau hasil revisi Reports dan Rekomendasi yang diperlukan untuk pertimbangan Study Group 5, jika diperlukan • Teks Draft CPM dan contoh-contoh teks regulatory yang telah disetujui Karakteristik teknis dan kriteria proteksi untuk radio location radar sesuai Rekomendasi ITU-R M.1730 hanya pada pita 15,7 – 17,3. Dalam hal ini pita tersebut telah dialokasikan untuk radio location servis sebagai primary basis. Alokasi radio astronomi (RAS) memiliki primary status pada pita 15,35-15,4 GHz. Kriteria untuk servis ini diberikan dalam rekomendasi ITU-R RA.769. Untuk analisis RAS skenario kasus terburuk mengasumsikan bahwa RAS tidak menggunakan filter-filter yang membatasi dan membentuk sinyal pada pita yang dialokasikan dan system-6 main lobe untuk ALS sidelobe coupling dipergunakan. Untuk analisa FSS berdasarkan review rekomendasi ITU-R S.1328 diungkapkan bahwa pada saat ini tidak ada sistem tertentu pada pita frekuensi 15,4 – 15,7 GHz. Untuk Aeronautical Radionavigation Service tidak ada standar ICAO yang saat ini beroperasi pada pita ini walaupun terdapat standar ICAO untuk sistem radar cuaca untuk pesawat. Dalam hal ARNS diketahui sebagai servis yang terkait keselamatan sebagaimana disebutkan dalam RR No.4.10, radio location servis telah terbukti menunjukkan pengoperasian yang kompatibel dengan radar radio navigasi di pita lain selama beberapa tahun. Dalam hal Aircraft Landing System (ALS) beberapa administrasi negara mengoperasikan sistem tersebut pada pita 15,4 – 15,7 GHz.
Analysis Scenario For S/(N+I) Calculations 120
System - 6 Typical Beam Pointing Angles < - 10 degrees
90 0
60
−20 −40
150
30
−60 −80 −100
180
0
210
330 240
300 270
Mainlobe Pointing Angle Antenna Coupling Line of Sight System - 6 Aircraft Height is 5 000 to 10 000 m
120
90 0 −20
60
−40
150
30
−60 −80 −100
180
Landing Aircraft Height Starts at 1000 m
0
210
Minimum S/(I+N)=20.2 dB Aircraft Landing System (ALS) Transmitters
330 240
300 270
Landing Site Runway at Ground Level
Berdasarkan hasil analisis dari dokumen Working Party 5B Chairman’s Report Annex 7 yang dirangkum dalam tabel berikut:
Summary table – Separation distances System-6 antenna gain
Main-lobe (ML) st
1 side-lobe (SL) st
1 side-lobe (SL)
Landing aircraft ALS antenna gain
Resulting minimum distance between System-6 and landing aircraft ALS in km (Runway ALS-Tx to aircraft ALS-Rx separation = 10 km)
Main-lobe (ML)
18
Main-lobe (ML)
3
st
1 side-lobe (SL)
Few metres
maka dapat diperkirakan berapa besar jarak yang diperlukan antara Radio Location system dengan ALS system. Dalam hal side lobe dari pattern antena RLS berhadapan dengan side lobe ALS dari pesawat maka jarak minimum yang diperlukan antara sistem antena RLS dengan ALS system hampir tidak diperlukan.
III. Alokasi Frekuensi Alokasi pita frekuensi eksisting 15,4 – 15,7 (RR/TAFI) adalah : 15.35 – 15.4
EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) RADIO ASTRONOMI PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)
15.4 – 15.43
RADIONAVIGASI PENERBANGAN
15.43 – 15.63
TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa) RADIONAVIGASI PENERBANGAN
15.63 – 15.7
RADIONAVIGASI PENERBANGAN
Alokasi pita frekuensi yang diusulkan : 15.35 – 15.4
EKSPLORASI BUMI-SATELIT (pasif) RADIO ASTRONOMI PENELITIAN RUANG ANGKASA (pasif)
15.4 – 15.43
RADIONAVIGASI PENERBANGAN
15.43 – 15.63
TETAP-SATELIT (Bumi-ke-angkasa)
RADIO LOKASI
RADIONAVIGASI PENERBANGAN RADIO LOKASI 15.63 – 15.7
RADIONAVIGASI PENERBANGAN RADIO LOKASI
IV. Pandangan negara lain dari APG 2009 1. Pandangan awal APT Administrasi APT mendukung pertimbangan untuk menempatkan alokasi primer radio location service pada pita 15,4 – 15,7 GHz dengan syarat bahwa hasil-hasil studi ITU-R antara radio location service dan servis primer eksisting pada pita 15,4 – 15,7 GHz bersama dengan pita adjacent 15,35 – 15,40 untuk radio astronomi dapat ditunjukkan kompatibel dan sesuai dengan resolusi 614 (WRC07).
2. Malaysia Malaysia memandang bahwa berdasarkan studi-studi ITU-R memperlihatkan kompatibilitas antara radio location dan radar radio navigasi di pita frekuensi lain memberikan bukti bahwa penggunaan bersama pita frekuensi 15,4 – 15,7 GHz antara kedua servis tersebut dapat dimungkinkan. Malaysia mendukung alokasi primer baru untuk radio location service pada band 15,4 – 15, 7 GHz dengan mempertimbangkan hasil-hasil studi ITU-R yang menunjukkan dapat dilakukannya sharing dengan servis eksisting dan sesuai dengan resolusi 614 (WRC-07).
3. Australia Australia mendukung pertimbangan untuk alokasi primer radio location service pada band 15,4 – 15,7 GHz sebagaimana Malaysia.
4. Iran Perlu dilakukan studi-studi ITU-R yang lebih lanjut untuk sepenuhnya mencoba setiap kemungkinan terjadinya interferensi dari sistem yang baru terhadap servis eksisting dan servis yang telah direncanakan untuk memastikan servis-servis yang telah ada tidak terganggu. Khususnya dalam hal pertimbangan keselamatan jiwa manusia pada servis radio navigasi.
5. Jepang Jepang mendukung studi untuk memperkirakan kemungkinan pengimplementasian alokasi baru untuk radio location service. Pengalokasian tidak boleh membatasi/mengganggu operasi dari servisservis eksisting dan servis-servis pada pita adjacent sesuai Radio Regulation.
6. Selandia Baru Selandia Baru mendukung dilakukannya studi untuk mempertimbangkan alokasi primer radio location service pada pita 15,4 – 15,7 GHz dengan mengacu pada hasil-hasil studi ITU-R.
V.
Kesimpulan
Pengalokasian Radio Location Servis pada pita 15,4 – 15,7 berdasarkan hasil-hasil studi ITU-R dapat dilakukan, namun demikian perlu untuk dilakukan studi lebih lanjut untuk meyakinkan pengalokasian servis tersebut tidak mengganggu servis radio navigasi penerbangan mengingat radio navigasi penerbangan terkait dengan keselamatan jiwa manusia.