ACARA NEWS RADIO SEBAGAI KEBUTUHAN INFORMASI Jamhur Poti1
Abstract Radio is a mass communication media has a role and function as the dissemination of information. Information is a necessity for all people of any profession and wherever he is. Radio has its advantages and benefits compared to other mass media. Advantages possessed by the radio media is more practical and easier, to hear the information via radio media do not interfere with other activities, while working, driving cars to the place of work, while resting on the go information through radio media will be readily accepted by faster and more actual. Then the radio has a more personal nature. Someone who listens to news and entertainment information or personally involved though. Strains of the songs are heard as if presented to listeners own self. From the sound is heard, someone has a good imagination about the information and people who deliver the broadcaster. So if there are intimate individual relationship. Thus the news through the radio medium is a need for the listener or audience as information. Own mass media affect public perceptions about what is considered important. The mass media does not decide “what to think” but it affects the “what to think about”. By selecting specific news and ignore the others, by highlighting an issue and override the other, the media shape the image or picture of our world as it presented the mass media Keywords : Radio News, Information
A. Latar Belakang Informasi merupakan kebutuhan semua orang, apa pun jenis pekerjaan dan latar belakang orang tersebut, pegawai, mahasiswa, dosen, pendidik, dokter, ahli hukum, petani, nelayan dan sebagainya, tentu membutuhkan 1
informasi untuk mendukung pekerjaannya sehari-hari. Informasi dalam hal ini bermakna segala jenis data, fakta-fakta yang ada, maupun keterangan yang banyak berhubungan dengan pekerjaan dan kehidupannya sehari-hari. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang Dosen Tetap pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raa Ali Haji
52 (1998), sumber berarti sebagai tempat keluar. Berarti juga sebagai tempat keluar atau dari mana sesuatu berasal. Dengan mengetahui tempat sesuatu berasal atau sumbernya, akan dapat diketahui kelayakan sumber tersebut. Kata Informasi merupakan suatu istilah yang tidak asing dalam semua bidang kegiatan. Termasuk dalam bidang komunikasi. Kata informasi merupakan unsur yang amat berperan. Sebab informasi merupakan menu, bahan utama dalam kegiatan komunikasi. Edwin Emary (1976: 4) menyatakan bahwa komunikasi berarti penyaluran informasi, ide, dan sikap dari satu orang ke lainnya, sedangkan yang dimaksud dengan komunikasi massa adalah proses pengiriman informasi, ide, dan sikap kepada khalayak yang heterogen dalam jumlah tertentu melalui penggunaan media yang dikembangkan untuk tujuan tertentu. Informasi ada di mana-mana, tersebar secara luas dan sangat cepat. Media massa mempunyai peran yang sangat besar dalam pemenuhan kebutuhan informasi dimasyarakat. Peran media massa yang begitu besar tersebut dapat membuat seseorang menjadi merasa ketergantungan akan pemenuhan informasi yang dilakukan oleh media massa tersebut. B. Pembahasan Pengertian Radio siaran dan Fungsi Seseorang dapat memenuhi kebutuhan akan informasinya melalui berbagai cara, sudah sangat banyak sekali sumber informasi yang ada sekarang ini sehingga seseorang hanya tinggal mencari melalui cara yang ia sukai. Televisi radio, surat kabar, majalah dan sebagainya adalah salah satu di mana seseorang dapat memenuhi kebutuhan akan informasinya. Radio merupakan salah satu dari berbagai macam sumber informasi yang ada. Radio juga merupakan media massa yang patut diperhitungkan keberadaannya karena radio memiliki keunggulan dibandingkan de-
Acara News Radio Sebagai Kebutuhan Informasi
ngan media massa lainnya. Seseorang dapat memenuhi kebutuhan informasinya dengan mendengarkan radio. Radio memiliki kelebihan-kelebihan yang diantaranya yaitu sangat praktis dan mudah. Karena dengan mendengarkan radio seseorang juga dapat melakukan aktivitas lainnya seperti sambil bekerja memasak, dan ketika dalam perjalanan menuju tempat kerja atau menuju ke kampus. Lalu penggunaan radio yang praktis, seseorang hanya tinggal menghidupkan pesawat radionya, lalu mendengarkan. Apabila tidak menyenangi program yang didengar, ia tinggal memutar pengubah gelombang dan dapat mencari siaran yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan informasinya. Lalu kelebihan radio lainnya yaitu cepat. Informasi yang disebarkan oleh radio memiliki keunggulan lebih cepat dibandingkan dengan media massa lainnya, karena radio mengudara setiap saat. Setiap hari, dari pagi hingga tengah malam. Kelebihan inilah yang banyak disukai oleh masyarakat. Mereka dapat mengetahui kejadian apa yang terjadi pada belahan bumi lain pada saat itu juga. Hal itulah yang menjadi keunggulan radio dibandingkan dengan media massa lainnya. Bagi sebagian orang, mengetahui informasi yang up to date adalah suatu kebutuhan yang sangat penting. Lalu radio mempunyai sifat yang lebih personal. Seseorang yang mendengarkan informasi atau berita maupun hiburan seakan terlibat secara personal. Alunan lagu-lagu yang didengarkan seolah-olah disajikan untuk diri pendengar sendiri. Dari suara yang didengar, seseorang mempunyai daya imajinasi baik mengenai informasinya maupun orang yang menyampaikannya yaitu penyiar. Sehingga seakan terjadi hubungan individual yang akrab. Sumber informasi dalam kegiatan komunikasi melalui media massa dimana bahanbahan informasi khususnya berita yang akan disampaikan diorganisir dan diolah oleh sekelompok orang (tim redaksi). Dan pada sebuah radio tim redaksi inilah yang menentukan ke-
Jurnal Fisip UMRAH Vol. I, No. 1, 2011 : 51-59
berhasilan sebuah radio dalam memenuhi kebutuhan pendengarnya. Berita pada sebuah radio merupakan sumber informasi yang mempunyai dampak yang cukup besar dan efektif. Penyebaran berita melalui radio merupakan salah satu cara yang efektif. Karena radio dapat menyebarkan informasi yang cepat, luas dan merata. Radio mempunyai posisi yang sangat strategis. Dan radio masih memiliki keunggulan dibandingkan dengan media-media lainnya, termasuk keunggulan-keunggulan dalam menyampaikan informasi. Sebenarnya ada banyak jenis-jenis radio, seperti misalnya Radio Panggil atau yang biasa dipanggil Pager Radio CB atau Citizen Band yang digunakan untuk berkomunikasi oleh instansi atau perorangan dengan menggunakan frekuensi radio. Jenis radio tersebut termasuk ke dalam komunikasi intepesonal. Tapi yang dimaksud di sini adalah radio yang menyiarkan musik, kata-kata, serta efek suara dan dipancarkan melalui gelombang frekuensi tertentu untuk diterima oleh pendengarnya yang banyak, heterogen dan tersebar keberadaannya, sehingga radio ini termasuk kedalam media komunikasi massa. Dalam hal ini fungsi utama radio adalah untuk menghibur, di mana program-program yang disiarkan pada umumnya bersifat hiburan. Karena itu ada ketentuan dalam ilmu pengetahuan radio siaran, bahwa program-program yang mengandung pendidikan dan informasi harus diolah sedemikian rupa sehingga bersifat hiburan. Ketiga fungsi tersebut mencakup juga mempengaruhi, membimbing, mengkritik, dan sebagainya. (Effendy, 1991: 54-55). Radio siaran adalah untuk “makanan” telinga, untuk didengarkan, hal-hal yang dapat dipahami melalui indera telinganya. Tulang punggung radio siaran adalah musik. Orang mendengarkan radio terutama adalah untuk mendengarkan musik karena musik adalah hiburan (Effendy, 1991: 56). Dalam rangka memproduksi siaran perlu
53 diperhatikan sifat-sifat radio siaran seperti teruraikan di bawah ini: 1. Auditori; Sifat radio siaran adalah auditori, untuk didengar, karena hanya untuk didengar, maka isi siaran yang sampai di telinga pendengar hanya sepintas lalu saja. 2. Mengandung gangguan; Setiap komunikasi dengan menggunakan saluran bahasa dan bersifat massal akan menghadapi dua faktor gangguan. Gangguan yang pertama ialah “semantic noise factor” ialah “channel noise factor” atau kadang-kadang disebut juga “mechanic noise factor”. 3. Akrab; radio siaran sifatnya akrab, intim. Seseorang penyiar radio seolah-seolah berada di kamar pendengar yang dengan penuh hormat dan cekatan menghidangkan acara-acara yang menggembirakan kepada penghuni rumah (Effendy, 1991: 82). Lalu radio siaran memiliki kekuatan dalam mempengaruhi massa atau khalayak. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: 1. Radio siaran bersifat langsung Informasi yang disampaikan untuk pendengar dapat secara langsung disajikan tanpa menunda atau menunggu waktu yang cukup lama, bahkan informasi yang sangat penting dapat disiarkan secara stop press di tengah-tengah siaran apa saja dan dapat dilakukan berulang-ulang kali. 2. Radio siaran menembus jarak dan rintangan Radio siaran tidak mengenal jarak dan rintangan kecuali waktu. Lembah, gunung, padang pasir maupun lautan tidak menjadi rintangan bagi radio siaran. Bagaimanapun jauhnya sasaran yang dituju, radio dapat mencapainya. 3. Radio siaran mengandung daya tarik Daya tarik ini disebabkan oleh sifatnya yang serba hidup berkat tiga unsur yang terdapat pada radio, yaitu musik, kata-kata, dan efek suara (Effendy, 1993: 139).
54 Khalayak Pendengar Radio siaran Khalayak pendengar atau sasaran penyampaian informasi merupakan elemen dan suatu proses komunikasi massa. Komunikasi diharapkan akan lebih berhasil jika komunikator berorientasi pada khalayaknya. Pendengar adalah sasaran komunikasi massa melalui media radio siaran. Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila pendengar terpikat perhatiannya, tertarik terus minatnya, mengerti, tergerak hatinya, dan melakukan kegiatan apa yang diinginkan si pembicara. (Effendy, 1991: 84). Namun dalam proses komunikasi massa, khalayak lebih memiliki kebebasan dalam menentukan pilihannya terhadap suatu media massa atau suatu informasi di dalam suatu media. Dan khalayak pendengar itu sangat selektif dalam memilih suatu program acara. Hanya acara yang menurutnya bagus saja yang akan didengarkan dan dinikmati sedangkan acara yang tidak disukainya akan dilewatkan begitu saja. Suatu pendekatan yang dapat meyakinkan sebagian dari komunikan, oleh karena itulah komunikator di sini berperan sangat penting. Setiap radio akan berusaha semaksimal mungkin untuk meraih sebanyak mungkin pendengar. Melakukan riset khalayak merupakan salah satu alternatif untuk memperoleh gambaran tentang pendengar (Munthe, 1996: 56). Dengan demikian karakteristik atau ciri-ciri khalayak yang hendak dijadikan sasaran dapat diketahui. Hal tersebut berkaitan dengan segmentasi. Yaitu usaha pemisahan pasar pada kelompok-kelompok konsumen menurut jenis-jenis produk tertentu. Perusahaan menetapkan berbagai cara dalam memisahkan pasar, mengembangkan profil-profil yang ada pada setiap segmen pasar, lalu menilai daya tarik masing-masing segmen (Kotler, 1987: 112). Berita/News di Radio Tidak satupun definisi yang dapat menje-
Acara News Radio Sebagai Kebutuhan Informasi
laskan arti berita atau news. Paling tidak sampai saat ini semakin banyak ahli yang menguraikan definisi tentang berita. Diantaranya: a. Paul De Maessenner (buku “Here’s The News: Unesco Associate-Expert”) bahwa berita atau news adalah sebuah informasi yang baru tentang suatu peristiwa yang penting dan menarik perhatian serta minat khalayak pendengar. b. Prof. Mitchel V. Charnley (buku “Reporting”) bahwa berita atau news adalah laporan tentang fakta atau opini, yang menarik perhatian dan penting, yang dibutuhkan sekelompok masyarakat. c. Charnley & James M. Neal bahwa berita adalah laporan tentang suatu peristiwa, opini, kecenderungan, situasi, kondisi, interpretasi, yang penting, menarik, dan masih baru dan harus secepatnya disampaikan kepada khalayak. Berita pada sebuah radio merupakan salah satu bentuk dari pemenuhan kebutuhan informasi pendengarnya. Berita yang disajikan pun harus selektif. Khususnya pada radio yang memiliki pendengar yang cukup segmentif. Pemenuhan kebutuhan informasi pendengar yang dilakukan oleh sebuah radio harus memperhatikan beberapa aspek, atau radio tersebut akan kehilangan pendengar. Prosedur penayangan berita yang akan disampaikan kepada pendengarnya harus tepat. sehingga pendengar akan merasa membutukan untuk mendengarkan berita yang disampaikan untuk memenuhi kebutuhan informasinya. Berita yang akan disampaikan kepada pendengarnya harus memiliki beberapa syarat diantaranya: 1. Berita radio harus akurat. Bahwa berita radio harus benar adalah mutlak. Karena sekali berita radio itu disiarkan, tidak mungkin untuk diralat. Sifat radio yang menyebarkan berita bersifat auditif. Pendengar mungkin hanya mendengarkan ralatnya saja, tetapi tidak mendengar-
Jurnal Fisip UMRAH Vol. I, No. 1, 2011 : 51-59
kan apa yang diralatnya, sehingga berita yang salah tersebut dianggapnya benar. Dalam jurnalistik surat kabar ada istilah yang dinamakan “kebenaran dengan reserve” yang artinya kebenaran yang belum dapat dipastikan. Ada beberapa kemungkinan mengapa surat kabar menggunakan teknik seperti itu diantaranya karena takut didahului oleh surat kabar lainnya. Lalu sebagai balon percobaan (proefballon) untuk memperoleh reaksi dari kalangan tertentu. Ini biasa terjadi dalam kegiatan politik. Tetapi pada jurnalistik radio tidak mengenal “kebenaran dengan reserve” seperti ini. Jadi berita radio harus benar dan akurat. 2. Berita radio harus objektif Berita adalah laporan faktual mengenai sesuatu hal atau peristiwa. Sebagai laporan yang faktual, ia harus dipaparkan sebagaimana adanya tanpa maksud tertentu, tanpa tujuan untuk keuntungan sang wartawan atau orang tertentu atau golongan tertentu. Berita yang objektif adalah berita yang : 1. tidak memihak 2. tidak cacat 3. tidak diwarnai Berita objektif adalah berita yang seimbang. Karena itu sebuah kisah berita haruslah lengkap. Kalau hasil penglihatannya dirasakan kurang lengkap maka ia harus mencari bahan-bahan pelengkap dengan hasil indera pendengaran. 3. Radio harus bersusila dan beretika. Berita pada radio adalah untuk pendengar umum. Radio ditujukan untuk semua pendengar. Karena sifatnya yang auditif, maka akan menimbulkan imajinasi pada pendengarnya sebagai bentuk reaksi terhadap berita yang didengarnya, dan reaksi tersebut akan berlainan pada tiap orang. Oleh karena itulah maka kisah berita yang akan disampaikan harus disusun sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan asosia-
55 si kepada hal yang asusila. Dalam jurnalistik radio dikenal beberapa jenis berita berdasarkan fungsi siaran, yakni to-entertaint, to-inform dan to-educate. Meskipun dalam jurnalistik pada umumnya fungsi berita adalah memberikan informasi dan mendidik, tetapi karena media radio yang menyiarkan berita itu mempunyai fungsi menghibur maka dalam hal-hal tertentu berita radio diolah sedemikian rupa, sehingga mengandung unsur-unsur hiburan. Dalam pelaksanaannya unsur-unsur kata-kata musik dan efek suara dipadukan. Semua media massa umumnya mempunyai fungsi yang sama. Sebagai alat memberikan informasi (to-inform), artinya melalui isinya seseorang dapat mengetahui dan memahami sesuatu. Sebagai alat yang mendidik (edukatif) artinya isinya apat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan moral seseorang. Sebagai alat menghibur (entertainment), yakni melalui isinya seseorang dapat terhibur, menyenangkan hatinya, memenuhi hobinya, mengisi waktu luangnya. (Munthe, 1996: 11). Namun, perkembangan teknologi komunikasi massa semakin menuntut peningkatan peran media massa yang lebih tinggi. Dalam buku Teori Komunikasi Massa (edisi kedua), Dennis McQuail Menjelaskan, terdapat asumsi dasar bahwa media mempunyai fungsi penting dalam masyarakat. Institusi media menyelenggarakan produksi, reproduksi, dan distribusi pengetahuan, dalam pengertian serangkaian simbol yang mengandung acuan bermakna tentang pengalaman dalam kehidupan sosial (McQuail, 1997: 40). Media massa sendiri mempengaruhi persepsi khalayak tentang apa yang dianggap penting. Media massa memang tidak menentukan “what to think” tetapi mempengaruhi “what to think about”. Dengan memilih berita tertentu dan mengabaikan yang lain, dengan menonjolkan suatu persoalan dan mengesampingkan yang lain, media membentuk citra atau
Acara News Radio Sebagai Kebutuhan Informasi
56 gambaran dunia kita seperti yang disajikan media massa (Rakhmat, 1998: 68). Dalam penelitian ini digunakan juga teori Stimulus–Organissme -Respons (S-O-R), teori yang menjelaskan proses terjadinya perubahan sikap seseorang yang disebabkan adanya stimulus/rangsaangan dari luar atas dalam dirinya.
comments required in oreder to understand and react knowledgeably to personal, enviromental, national and international conditions, as well as to be in a position to take appropriate decisions (Komunika, No 2, 1986: 1). Pengertian informasi diatas menunjukkan bahwa dalam masyarakat modern sekarang
Teori S-O-R daat ditampilkan sebagai berikut : Stimulus (Rangsangan)
Organisme
- perhatian
Reaksi / Respons
(perubahan sikap)
- pengertian - penerimaan
(sumber : Maret 1981.28) Stimulus dapat diterima atau di tolak. Komunikasi dapat berlangsung apabila ada perhatian dari komunikasi terhadap stimulus yang diberikan. Perhatian dari komunikasi terhadap program acara dialog interaktif dapat dilihat dari bentuk pemahaman pengguna tentang informasi yang ada dalam program acara Dialog Interaktif serta butuh atau tidaknya pengguna akan informasi tersebut. Proses selanjutnya adalah komunikasi mengerti dan mengetahui tentang program acara Dialog Interaktif secara keseluruhan. Stimulus dapat diterima oleh komunikasi apabila sesuai dengan kebutuhannya. Radio sebagai Kebutuhan Informasi Kata informasi sudah sangat lekat dengan kehidupan manusia. Dimana pun kita berada, kita pasti membutuhkan yang namanya informasi. Dengan adanya informasi, manusia dapat berpikir untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan kehidupannya. Akan tetapi, semakin rumit kehidupan seseorang, maka semakin rumit pula informasi yang diciptakan. Information: The collection, storage, processing and dissemination of news, picture, facts, and message, opinions and
ini, peran dan pengaruh informasi dalam kehidupan seseorang, suatu organisasi, dan negara bahkan dunia telah sangat terasa. Dewasa ini tidak ada kegiatan yang dilakukan di dalam dan oleh masyarakat yang tidak memerlukan informasi, tetapi sebaliknya pula semua kegiatan tersebut juga menghasilkan informasi. Pengertian di atas terkandung juga segi pengumpulan, penyimpanan proses dan penyebaran beragam informasi. Usaha pemenuhan kebutuhan informasi dalam mencapai kepuasan kebutuhan ini merupakan proses dan bagian dari kebutuhan dan pencapaian pemenuhan kebutuhan yang timbul tersebut. Kebutuhan adalah suatu perasaan yang menimbulkan kejanggalan atau rasa kurang pada diri individu jika individu tersebut kekurangan atau kehilangan sesuatu yang harus segera dipenuhi. Sesuatu yang harus segera dipenuhi inilah yang dibutuhkan oleh individu tersebut dalam menjalankan hidupnya. Krech, Crutchfield dan Ballachey menjelaskan bahwa karena adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah sosial, seseorang termotivasi untuk mencari pengetahuan untuk memecahkan masalah tersebut, karena itu setiap orang akan membutuhkan informasi
Jurnal Fisip UMRAH Vol. I, No. 1, 2011 : 51-59
sebagai bagian dari tuntutan kehidupannya. Setiap orang atau organisasi mempunyai kebutuhan akan informasi yang sangat banyak, informasi menjadi bahan komoditas yang sangat unggul dalam pola kehidupan manusia, terlebih pada jaman sekarang yang peradabannya lebih semakin kompleks (Yusup, 1995). Banyak teori yang membahas tentang informasi. Sebenarnya bukan informasi saja yang dibutuhkan oleh seseorang, melainkan banyak variasinya, seperti yang diperlihatkan oleh teori kebutuhan berangkai dari Maslow yang dimulai dari tahap kebutuhan yang paling mendasar sampai yang paling tinggi. Timbulnya kebutuhan seseorang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan fisiologis, situasi dan kognisinya. Hasil berpikir seseorang juga menimbulkan keinginan atau kebutuhan tertentu sesuai dengan apa yang dipikirkannya. Jika seseorang berpikir tentang bagaimana caranya meningkatkan pengetahuan yang dimilikinya, ia mulai berpikir tentang upaya mencari informasi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, termasuk dengan membaca dan menelusuri berbagai sumber informasi yang banyak kaitannya dengan masalah yang dipikirkannya itu. Dikaitkan dengan lingkungan yang mendorong timbulnya kebutuhan akan informasi, khususnya yang berkaitan dengan seseorang yang dihadapkan pada berbagai media penampung informasi (sumber-sumber informasi, Katz, Gurevitch dan Haas mengelompokkannya menjadi sebagai berikut: 1. Kebutuhan Kognitif Kebutuhan ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk memperkuat dan menambah informasi, pengetahuan dan pemahaman seseorang akan lingkungannya. 2. Kebutuhan Afektif Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan etetis, hal yang dapat menyenangkan dan pengalaman-pengalaman emosional. 3. Kebutuhan Integrasi Personal Kebutuhan ini sering dikaikan dengan penguatan kredibilitas, kepercayaan,
57 stabilitas dan status individu yang berasal dari hasrat seseorang untuk mencari harga diri. 4. Kebutuhan Integrasi Sosial Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan hubungan keluarga, teman, dan orang lain di dunua yang didasari oleh hasrat seseorang untuk bergabung atau berkelompok dengan orang lain. 5. Kebutuhan Berkhayal Kebutuhan ini berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk melarikan diri, melepaskan ketegangan dan hasrat untuk mencari hiburan atau pengalihan (Yusup, 1995: 3-4). Kebutuhan terjadi apabila terdapat kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, antara yang seharusnya terjadi dengan kondisi nyata sekarang. Sebenarnya, timbulnya kebutuhan juga dari adanya informasi yang datang menerpa orang yang bersangkutan. Informasi ialah sebentuk pengetahuan yang dapat mengurangi ketidakpastian dan ketidaktahuan. Berita adalah salah satu bentuk informasi. Informasi hanya akan menjadi berita jika didukung oleh fakta, sementara berita itu sendiri juga terikat oleh elemen-elemen yang menyertainya. Ada beberapa elemen utama yang ikut menentukan nilai dari sebuah berita. Di dalam sebuah berita, bisa terdapat satu atau beberapa elemen. Elemen-elemen tersebut adalah: 1. Timeless (Keaktualan), audiens akan lebih memperhatikan berita jika sebelumnya pernah mendengar atau membaca berita tersebut. Semakin baru berita tersebut maka semakin tinggi nilainya. 2. Nearness (Kedekatan), kedekatan disini bisa berdasarkan geografis maupun secara psikologis. 3. Conflict (Konflik atau pertentangan), konflik disini adalah bagian dari hidup, dan berita selalu terkait dengan peristiwa kehidupan. Selain harus memiliki nilai yang tinggi dari 9 (sembilan) hal di atas, berita juga harus disa-
58 jikan secara profesional. Profesional ini penting dalam menunjukkan kredibilitas penyampaiannya. Semakin tinggi kredibilitasnya maka akan semakin baik citra yang ditimbulkannya. Ada tiga hal yang harus diperhatikan untuk dapat disebut kredibel, yaitu accuracy (keakuratan), balance (keseimbangan), dan clarity (kejelasan). Keakuratan sangat penting dalam penyajian dan penyampaian sebuah berita. Jika
Acara News Radio Sebagai Kebutuhan Informasi
sebuah media gagal menjaga sifat ini, maka kemungkinan besar media tersebut akan kurang dipercayai oleh audiens. Keseimbangan juga penting, dimana semua pihak harus diberikan porsi yang sama dalam pemberitaan terutama yang berbau kontroversional. Kejelasan juga penting, karena akan siasialah sebuah berita apabila audiens tidak mengerti apa yang disampaikan.
Jurnal Fisip UMRAH Vol. I, No. 1, 2011 : 51-59
59
Daftar Pustaka
Burhan Bungin, 2006, Sosiologi Komunikasi, Teori, Paradigma, dan Diskurs Teknologi Komunikasi di Masyarakat, Prenada Media, Jakarta Indonesia. Effendy, Onong Uchjana, 1990, Radio Siaran Teori dan Praktek, Mandar Maju, Bandung. Firmansyah, 2006, Tanggapan pendengar pada acara sky fresh di Radio sky 90,50 FM dalam pemenuhan kebutuhan informasi, Universitas Padjadjaran, Perpustakaan Jatinangor. Joseph R, 1996, Dynamic of Mass Communication, Third Edition, Mc Grew Publishing Co, New York.
Kotler, P. Manajemen Pemasaran, Analisis Profesionalisme Reporter dan Penyiaran, LKIS, Yogyakarta, 2011 Mc Quail, Dennis. 1996, Teori Komunikasi Massa, PT. Erlangga. Bandung. Munthe, Moeryanto Ginting. 1996, Media Komunikasi Radio, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. Palapah, M.O. 1983, Studi Ilmu Komunikasi, Fikom Unpad, Bandung. Rakhmat, Jalaluddin. 1989, Metode Penelitian Komunikasi, Remadja Karya, Bandung. Yusup, Pawit, M. Pedoman Praktis Mencari Informasi, Remaja Rusda Karya, Bandung, 1995.