ABSTRAK
Lebih jauh penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan seberapa besar pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian motor Suzuki pada PT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang Memakai Motor Suzuki. Sampel yang diambil sebanyak 96 responden dengan menggunakan teknik non probability sampling dengan pendekatan accidental sampling, yaitu teknik sampling berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel jika dipandang cocok. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, persamaan regresi dihasilkan yakni, Ŷ= 15.188 + 0,767 + e, dengan nilai determinasi R 2 = 0,546. Hal ini berarti bahwa sebesar 54,6% keputusan pembelian dipengaruhi oleh variable bebas (promosi) yang terdiri dari periklanan, promosi penjualan, penjualan personalia, publisitas, sedangkan sisanya sebesar 45,4% dipengaruhi oleh variabel lain seperti lokasi, iklim, budaya, kualitas pelayanan, dan lain-lain yang tidak terdapat pada model.
Mengingat diharapkan
promosi agar
lebih
besar
perusahaan
pengaruhnya
lebih
terhadap
meningkatkan
keputusan
promosi
pembelian
sehingga
dapat
meningkatkan keputusan pembelian pada PT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo.
Kata Kunci : Promosi, Keputusan Pembelian
PENDAHULUAN Pesatnya
perkembangan
perekonomian
saat
ini
diikuti
juga
dengan
berkembangnya berbagai tempat perbelanjaan moderen yang ada kota-kota besar di Indonesia,
salah
satunya
di
Gorontalo.
Bukan
hanya
tempat
perbelanjaan
perkembangan perekonomian juga mempengaruhi dealer-dealer motor yang ada di indonesia dalam hal ini dikhususkan di Gorontalo. Persaingan dalam penjualan semakin terlihat, berbagai promosi dilakukan oleh masing-masing dealer, baik dalam bentuk sosialisai, promosi media, media cetak maupun media elektronik. Setiap dealer memiliki keunggulan masing-masing, misalnya menawarkan keunggulan berupa kenyamanan tempat, harga, produk-produk pilihan, kualitas produk, interior display yang menarik. Kualitas produk dan promosi seringkali menjadi pertimbangan utama konsumen dalam membeli dan menggunakan suatu produk. Kualitas yang baik, harga yang wajar serta promosi yang gencar merupakan syarat utama yang harus dipenuhi perusahaan jika ingin produknya laku di pasaran.
Agar konsumen bersedia menjadi langganan, mereka terlebih dahulu harus dapat mencoba atau meneliti barang-barang yang diproduksi oleh perusahaan, akan tetapi mereka tidak akan melakukan hal tersebut jika kurang yakin terhadap barang itu. Disinilah perlunya mengadakan promosi yang terarah, karena diharapkan dapat memberikan pengaruh positif terhadap meningkatnya penjualan (Sugiyono,2004:17). Keputusan pembelian oleh konsumen merupakan tujuan awal dari perusahaan dalam memasarkan produk-produknya, namun diharapkan apabila konsumen menaruh sikap positif dalam evaluasi pembeliannya, jika hal itu terjadi maka timbullah kepuasan konsumen. PT. Sinar Galesong Pratama adalah salah satu dealer yang ada di Provinsi Gorontalo dealer ini mempromosikan merk Suzuki, dari 110cc sampai dengan 250cc. Pemilihan tempat pada dealer Suzuki ini karena dealer merupakan sebuah usaha penyedia kendaraan bermotor bagi masyarakat Gorontalo.dealer ini sudah melakukan banyak promosi di berbagai tempat yang ada di gorontalo, selain itu banyak eventevent besar yang sering disponsori oleh dealer ini, sehingga banyak yang mengetahui keberadaan dari dealer ini.
Namun demikian, beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh manajemen perusahaan, terutama tentang keputusan pembelian konsumen. Berdasarkan observasi awal
melalui
wawancara
di
lapangan,ada
beberapa
macam
pandangan
konsumenterutama dalam keputusan pembelian diantaranya Belum adanya faktor dorongan dari pihak lain kepada konsumen dalam membeli motor Suzuki. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan maka peneliti tertarik untuk melakukan peneletian dengan judul : “Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian PadaPT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo”.
KAJIAN TEORI Konsep Promosi Menurut Kotler (2002:203), promosi meliputi semua alat-alat dalam kombinasi pemasaran yang peranan utamanya adalah untuk mengadakan komunikasi yang sifatnya membujuk guna mempromosikan suatu proses komunikasi dari penyampaian amanat atau berita tentang produk barang atau jasa. Sedangkan menurut Subagyo (2010 : 29) mengemukakan bahwa : Promosi adalah
semua
kegiatan
yang
dimaksudkan
untuk
menyampaikan
atau
mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran, untuk memberi informasi tentang
keistimewaan,
kegunaan
dan
yang
paling
penting
adalah
tentang
keberadaannya, untuk mengubah sikap ataupun untuk mendorong orang untuk bertindak dalam membeli suatu produk. Kemudian Swatha dan Irawan (2008:349) mengatakan , promosi sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan permintaan. Dari beberapa definisi yang dikemukakan
para ahli, pada dasarnya memiliki maksud
yang sama,
yaitu
memperkenalkan produknya baik berupa barang maupun jasa kepada masyarakat, sehingga terwujud kesadaran untuk membeli produk yang ditawarkan. Jenis-Jenis Promosi Menurut Mursid (2003:59), ada empat jenis promosi yaitu periklanan, promosi penjualan, penjualan personal dan publisitas bersama-sama menjadi bagian dari semua
bauran promosi yang ingin dikelola secara strategis oleh para pemasar untuk dapat mencapai tujuan organisasi. a. Iklan Iklan merupakan penyajian informasi penyajian non personal tentang suatu produk, merk, perusahaan yang dilakukan dengan bayaran tertentu. Iklan ditujukan untuk mempengaruhi konsumen, perasaan, pengetahuan makna, kepercayaan sikap dan citra yang berkaitan dengan produk dan merk. b. Promosi penjualan Promosi penjualan adalah rangsangan langsung yang ditunjukkan kepada konsumen untuk melakukan pembelian. Banyaknya jenis promosi penjualan termasuk didalamnya penurunan tomporer melalui kupon, penjualan multi kardus, kontes dan undian. c. Penjualan personalia Penjualan personal dapat menjadi metode promosi paling hebat untuk dua alas an berikut; komunikasi personal dengan salesman dalam meningkatkan keterlibatan konsumen dengan produk atau proses pengambilan keputusan dan situasi komunikasi saling silang atau interaktif memungkinkan salesman mengadaptasi apa yang disajikannya agar sesuai dengan kebutuhan informasi setiap pembeli potensial. d. Publisitas Publisitas adalah bentuk-bentuk komunikasi tentang perusahaan, produk atau merk si pemasar yang tidak membutuhkan pembayaran. Pengelolah data merupakan informasi produk yang berguna bagi konsumen namun tidak dibebankan biaya sama sekali kepada pemasar perangkat lunak tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi promosi Menurut Kotler (2001:97) adapun faktor-faktor yang mempengaruhi promosi adalah:
a. Dana yang tersedia Segala jenis usaha yang dilakukan oleh setiap perusahaan, untuk mencapai tujuan usahanya selalu membutuhkan dana yang tersedia merupakan faktor penting dalam pelaksanaan promosi. Perusahaan yang mempunyai dana yang cukup maka kegiatan
promosinya akan lebih lancer dibanding dengan perusahaan yang mempunyai dana yang terbatas. b. Sifat pasar Kegiatan promosi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan juga tergantung pada pasar yang dituju. Jika pasar yang dituju adalah pasar kecil, maka cukup menggunakan personal selling, tetapi apabila wilayah pasarnya luas perlu diperhatikan bentuk apa yang paling sesuai. c. Jenis produk Jenis produk satu perusahaan juga turut mempengaruhi promosinya. Apakah barang konsumen atau barang industri. Jika barang yang dipromosikan barang konsumen maka dapat dilakukan periklanan, tetapi jika barang industri maka dapat dilakukan personal selling. Keputusan pembelian Keputusan pembelian merupakan keputusan konsumen untuk membeli suatu produk setelah sebelumnya memikirkan tentang layak tidaknya membeli produk itu dengan mempertimbangkan informasi – informasi yang ia ketahui dengan realitas tentang produk itu setelah ia menyaksikannya. Hasil dari pemikiran itu dipengaruhi kekuatan kehendak konsumen untuk membeli sebagai alternative Zeithalm (Nugroho Setiadi, 2002). Keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak membeli terhadap produk. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk yang sudah dikenal oleh masyarakat. Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli, biasanya konsumen melalui beberapa tahap terlebih dahulu yaitu, (1) pengenalan kebutuhan, (2) pencarian informasi. (3) Penilaian alternatif, (4) keputusan pembelian, (5) perilaku setelah membeli (Kotler 1996:257-268). 1. Pengenalan masalah (problem recognition) Proses pembelian dimulai dengan adanya pengenalan masalah atau kebutuhan. Pembeli menyadari suatu perbedaan antara keadaan sebenarnya dan keadaan
yang diinginkannya, kebutuhan itu dapat digerakkan oleh rangsangan dari dalam diri pembeli atau dari luar. 2. Pencarian informasi Seorang konsumen yang mulai tergugah minatnya mungkin akan atau mungkin tidak mencari informasi yang lebih banyak lagi. Jika dorongan konsumen adalah kuat, dan obyek yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia, konsumen akan membeli obyek itu. Jika tidak, kebutuhan konsumen itu tinggal mengendap dalam ingatannya. Ada empat sumber informasi konsumen yaitu: a) Sumber pribadi: (keluarga, teman, tetangga, kenalan). b) Sumber niaga: (periklanan, petugas penjualan, penjual, bungkus dan pameran). c) Sumber umum: (media massa, organisasi konsumen). d) Sumber pengalaman: (pernah menangani, menguji, mempergunakan produk). 3. Evaluasi alternatif Tahap keputusan pembeli di mana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam sekelompok pilihan. 4. Keputusan pembelian Tahap penilaian keputusan menyebabkan konsumen membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Kedua faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
Sikap orang lain: jika seorang yang mempunyai arti penting bagi anda berpikir bahwa anda seharusnya membeli mobil yang paling murah, maka peluang anda untuk membeli mobil yang lebih mahal berkurang.
Faktor situasional yang tak terduga: konsumen mungkin membentuk niat pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti pendapatan, harga dan manfaat produk yang diharapkan.
5. Perilaku pasca pembelian Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen juga akan melakukan beberapa kegiatan setelah membeli produk, yang akan menarik bagi para pemasar.
METODELOGI PENELITIAN Tempat Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya maka yang menjadi objek penelitian ini adalah promosi terkait dengan keputusan pembelian pada PT. Sinar Galesong Pratama. Populasi dan Sampel Sugiyono, (2009:80) populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti, karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian. Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang memakai motor Suzuki pada PT. Sinar Galesong Pratama. Sampel Menurut Sugiyono (2009:81) sampel adalah
bagian
dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Maka untuk menentukan besarnya jumlah sampel konsumen digunakan rumus sebagai berikut, Louis M dan Richard A. Parker (Dalam Eriyanto 2007:292). n=
N 1 + N. e2
Dimana : n : ukuran sampel N: ukuran populasi e : persen kelonggaran, ketidaktelitian karena kesalahan pangambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan 10%. Ukuran sampel yang dapat diambil berdasarkan rumus diatas adalah: n=
2159 1 + 2159(0,1)2
n=
2159 1 + 2159(0,01) n=
2159 1 + 21,6
n = 95,5 orang responden dibulatkan menjadi 96 responden. Berdasarkan rumus diatas dapat diperoleh sampel dari populasi sebanyak 96 orang. Dalam pengambilan sampel Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non Probability Sampling, yaitu semua elemen dalam populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono 2009:218). Hal ini dilakukan karena mengingat keterbatasan waktu yang ada, maka metode pengambilan sampel menggunakan Accidental sampling dan Convenience sampling. Metode Pengumpulan Data Dalam usaha memperoleh data yang dibutuhkan, metode yang digunakan adalah : 1) Observasi Dalam memperoleh data yang akurat, peneliti mengadakan observasi langsung pada setiap konsumen, guna untuk mendapatkan data yang valid. 2) Kuesioner (daftar pertanyaan) Pengajuan kuesioner ini dilakukan dengan menggunakan Skala Likert yaitu mengajukan daftar pertanyaan tertulis dalam suatu daftar pertanyaan kepada responden. Kuesioner ini menggunakan sistem tertutup, yaitu bentuk pertanyaan yang disertai alternatif jawaban dan responden tinggal memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut Data yang dikumpulkan meliputi 1. Identitas responden 2. Data mengenai tanggapan responden terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian. Daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk mengenai data yang dikumpul dengan cara memberikan nilai skor masing – masing adalah : a. diberi skor 5, dengan kategori Sangat Setuju (SS) b. diberi skor 4, dengan kategori Setuju (S)
c. diberi skor 3, dengan katagori Biasa Saja (BS) d. diberi skor 2, dengan katagori Tidak Setuju (TS) e. diberi skor 1, dengan katagori Sangat Tidak Setuju (STS) Pengujian Validitas Pengujian validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali (2001). Dalam penguji validitas menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solutions) dan dapat pula digunakan rumus teknik korelasi product moment. Umar (2003:84). 1. Rumus Korelasi Product Momen Pearson r=
n( X)−( X (n
X 2 − ( X)2 )(n
Y)
Y 2 − ( X)2 )
Dimana : r : koefisien korelasi n : jumlah observasi/responden X : skor pertanyaan Y : skor total 2. Menentukan taraf nyata Batas toleransi minimal taraf kepercayaan dalam penelitian ini adalah 95% dan ketidakpercayaan, α = 5% atau 0.05 3. Kriteria pengujian PValue < α atau rhitung >rtabel : mempunyai hubungan signifikan dab bersifat valid PValue > α atau rhitung
= tingkat signifikan
α
= batas kelonggaran/error 5% atau 0,05
rhitung
= nilai hitung (corerlation pearson/product momen)
rtabel
= nilai tabel (buku statistik)
4. Cara Pengujian Pengujian validitas dapat dilakukan dengan melihat korelasi antara skor masingmasing item dalam kuesioner dan total skor yang ingin diukur yaitu menggunakan Coefficient Corelation Pearson dalam SPSS. Apabila tingkat PValue lebih besar dari α maka tidak mempunyai hubungan yang signifikan. Sebaliknya jika tingkat PValue lebih kecil dari α
maka mempunyai hubungan yang signifikan. Perhitungan lain
membandingkan rhitung dan rtabel , apabila nilai rhitung kurang dari nilai rtabel maka tidak mempunyai hubungan yang signifikan sebaliknya jika nilai rhitung lebih kecil dari rtabel maka mempunyai hubungan yang signifikan. Pengujian Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali (2001). Dalam pengujian reliabilitas menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solutio\ns), adapun uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan koefisien alpha (α) dari cronbach dengan rumus Umar (2003:96) : r11 = (
k k−1
) (1-
σ2b
σ2b
) dan σ =
X
2
( X )2 n
n
Dimana : r11
= reliabilitas instrumen
k
= banyak butir pertanyaan σ2b = jumlah varian butir
σ2b
= varian total
n
= jumlah responden
X
= nilai skor yang dipilih
1. Kriteria Pengujian Tingkat reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala 0 sampai dengan 1. Skala tersebut dikelompokkan ke dalam lima kelas dengan range yang sama Budi (2000:248). 2. Cara Pengujian
Dalam penelitian ini misalnya variabel keputusan pembelian diukur dalam tiga pertanyaan berupa satu pertanyaan tiap indicator. Untuk mengukur variabel keputusan pembelian satu jawaban responden dikatakan reliable jika masing-masing pertanyaan dijawab secara konsisten. Karena masing-masing pertanyaan hendak mengukur hal yang sama yaitu keputusan pembelian suatu produk bagi konsumen. Tingkat reliabilitas suatu konstruk dapat dilihat dari hasil uji statistic Cronbach alpha. Method of Succesive Interval Data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner berupa data yang berskala ukur ordinal. Sedangkan syarat untuk dapat digunakannya analisis statistic parametric adalah data harus berskala ukur minimal interval. Untuk itu sebelum dilakukan analisis lebih lanjut maka terlebih dahulu data penelitian yang diperoleh ditranformasikan menjadi data yang berskala ukur interval. Teknik mengkonvesi data dari ordinal ke interval menggunakan metode MSI (Methode of Surccessive Interval). Tahapan MSI secara garis besar adalah sebagai berikut : a. Menentukan frekuensi responden yang memberikan respon terhadap setiap item kuesioner. b. Membuat proporsi untuk setiap bilangan frekuensi. c. Menjumlahkan proporsi secara berurutan untuk setiap respon, sehingga diperoleh nilai proporsi kumulatif. d. Menentukan nilai Z untuk setiap kategori, dengan asumsi bahwa proporsi kumulatif dianggap mengikuti distribusi normal baku. e. Menetukan nilai density untuk setiap nilai z. f. Menghitung SV (scale value) dengan rumus : SV=
density at lower limit −density at upper limit area under offer limit −under lower limit
g. SV (scale value) yang nilainya terkecil (yang memiliki harga negating terbesar), diubah menjadi sama dengan satu (=1). h. Mentransformasikan nilai skala dengan menggunakan rumus : Y = SV + |svminimum | Dalam penelitian ini menggunakan teknik transformasikan data ordinal menjadi data interval menggunakan software MSI (Method of Successive Interval) berupa aanalisis tambahan pada Microsoft exel.
Analisi Regresi Sederhana Regresi adalah menetukan apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Untuk menganalisis data ini maka perlu digunakan rumus dengan formulasi sebagai berikut :
Ŷ = α + bx + e (Riduwan dan Sunarto, 2010:97) Dimana : Ŷ
: Subjek variabel terikat
α
: Nilai konstanta harga Y jika X = 0
b
: Nilai arah sebagai penentu prediksi yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y
x
: Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan
e
: Eror
Pengujian t-test Uji T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Formula Hipotesis : Ho : bi = 0, artinya variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat. Ha : bi
≠ 0, artinya variabel bebas merupakan penjelas yang signifikan terhadap
variabel terikat. t=
b Sb
(Asih Purwanto, 2008:46)
Dimana b adalah para meter dan Sb adalah standar eror dari b. Standar eror dari masing-masing parameter dihitung dari akar varians masing-masing. (Asih Purwanto, 2008:46). Koefisien Determinasi
Angka yang menunjukkan proporsi variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen. R2 mampu memberikan informasi mengenai variasi nilai variabel dependen. KD = r 2x 100% Keterangan : KD
= Koefisien Determinasi
R
= Koefisien Korelasi
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Validitas Sebelum penyebaran kuesioner ditindak lanjuti sampai ke 96 responden, maka pada penelitian ini peneliti menguji cobakan 23 butir pertanyaan terhadap 20 responden, hal ini bisa dilihat pada Tabel. 4.3 metode penelitian dimana hasil menunjukan r hitung lebih besar dari rtabel artinya semua indikator pada variabel bebas dan terikat adalah valid. Selanjutnya penyebaran indikator variabel pada kuesioner bisa diteruskan sampai pada 96 responden dan diuji dalam model regresi linear sederhana. Tabel 4.3 Hasil Pengujian Validitas No Indikator 1 Periklanan 2
Promosi Penjualan
3
Penjualan Personalia
4
Publisitas
2
Keputusan Pembelian
Persepsi Item 1 Item 2 Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 1 Item 2 Item 3 Item 1 Item 2 Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7
Rhitung 0.638 0.638 0.637 0.642 0.543 0.716 0.561 0.642 0.517 0.522 0.522 0.512 0.545 0.691 0.552 0.629 0.659 0.691
Rtabel
0,444
0,444
Keterangan
Valid
Valid
Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12
0.487 0.488 0.476 0.602 0.643
Pada tabel 4.3 menunjukan hasil pengujian Validitas untuk item-item pertanyaan yang digunakan dalam mengukur variabel Periklanan, Promosi Penjualan, Penjualan Personalia, Publisitas, dan Keputusan Pembelian menunjukan dari seluruh item atau pertanyaan yang digunakan, semuanya telah mempunyai nilai korelasi yang lebih besar dari nilai r-kritis yang dirtentukan yakni 0,444 atau rhitung > rtabel. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh item pertanyaan yang digunakan tersebut telah menunjukan tingkat ketepatan yang cukup baik dan dapat digunakan untuk mengukur kedua variabel tersebut. Selanjutnya penyebaran indicator variabel pada kuesioner bisa diteruskan sampai pada 96 responden dan dianalisis dalam model regresi sederhana. Pengujian Reliabilitas Pada penelitian ini peneliti menguji cobakan 23 butir pertanyaan terhadap 20 responden, hal ini bisa dilihat pada Tabel. 4.5 metode penelitian dimana hasil menunjukan semua variabel Independen dan dependen mempunyai koefesien Alpha yang cukup besar yaitu diantara 0,60 sampai dengan 0,80 sehingga dapat disimpulkan semua item pertanyaan variabel pada kuesioner penelitian adalah reliabel artinya kuesioner yang digunakan dalam penelitian merupakan kuesioner yang baik Selanjutnya penyebaran indikator variabel pada kuesioner bisa diteruskan sampai pada 96 responden dan diuji dalam model regresi linear sederhana. Tabel 4.5 Hasil Pengujian Reliabilitas No 1 2 3 4 5
Variabel Periklanan Promosi Penjualan Penjualan Personalia Publisitas Keputusan Pembelian
Alpha 0,775 0,808 0,724 0,669 0,881
Keterangan
Reliabel
Sumber : data primer diolah dalam Statistik SPSS 18, 2013
Dari tabel 4.5 menunjukan bahwa semua variabel mempunyai koefisien alpha yang cukup besar yaitu diantara 0,60 sampai dengan 0,80 sehingga dapat disimpulkan semua item pertanyaan variabel pada kuesioner penelitian adalah reliabel artinya kuesioner yang digunakan dalam penelitian merupakan kuesioner yang baik selanjutnya penyebaran indkator variabel pada kuesioner bisa diteruskan sampai pada 96 responden dan diuji dalam model regresi sederhana. Analisis Regresi Sederhana Dalam pengujian regresi linier sederhana data yang diperlukan data interval, sedangkan data sekarang masih
berskala ordinal maka dari itu data ordinal
ditransformasikan ke interval melalui Method Of Succesive Interval (MSI). Berikut ini perhitungan statistik coeffisien analisis regresi linier sederhana dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Sederhana Unstandardized Coefficients Model
1
B
Std. Error
(Constant)
15.188
3.072
Promosi
.767
.071
Standardized Coefficients Beta
.742
Sumber : data primer (MSI) diolah, 2013
Dari Tabel 4.8 diatas menunjukan hasil persamaan regresi sederhana sebagai berikut : Ŷ = α + bx + e Ŷ = 15.188 + 0,767 + e Model Regresi tersebut dapat diinterprestasikan sebagai berikut : 1. Konstanta sebesar 15.188 menyatakan bahwa jika tidak terdapat hubungan atau pengaruh dari variabel-variabel bebas dalam model (pengaruhnya tidak signifikan), maka rata-rata keputusan pembelian adalah sebesar 15.188. 2. Terdapat pengaruh yang positif promosi Terhadap keputusan pembelian. Semakin baik promosi pada sebuah perusahaan yang dipersepsikan oleh
pelanggan maka semakin baik juga keputusan pembelian yang dibuat oleh konsumen. Setiap kenaikan variabel promosi sebesar satu-satuan akan menyebabkan kenaikan variabel keputusan pembelian sebesar 0,767 satuan. Pengujian t-test Pengujian t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (Keputusan pembelian). Dengan membandingkan P value dan α = 0,05 atau nilai ttabel dan t hitung. Berikut ini perhitungan coeffisien statistik uji t dapat dilihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil Pengujian t-test Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
(Constant)
15.188
3.072
Promosi
.767
.071
Model
1
.742
t
Sig.
4.944
.000
10.738
.000
Sumber : data primer (MSI) diolah, 2013
Dari hasil perhitungan diperoleh dari nilai t-hitung untuk variabel promosi diperoleh nilai t hitung = 10,738 dengan tingkat pvalue = 0,000. Dengan menggunakan batas signifikan α = 0,05 didapat ttabel sebesar 1,985. Dari hasil tersebut maka kriteria pengujian yaitu t hitung > ttabel atau Pvalue < α yang artinya H 0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian hipotesis uji t variabel promosi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan dalam menentukan keputusan pembelian pada PT. Sinar Galesong Pratama cabang Gorontalo. Pengujian Koefisien Korelasi Dan Determinasi Untuk mengetahui arah dan kekuatan hubungan antara variabel independen (X) dan Variabel dependen (Y) digunakan koefisien korelasi (R), besarnya koefisien korelasi adalah : 0 sampai dengan 1. Koefisien determinasi (R 2) digunakan untuk mengetahui tingkat yang paling baik antara dua variabel atau digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi (share) dari variabel X terhadap variasi naik turunnya
variabel Y yang biasanya dinyatakan dalam presentase dan sisanya dipengaruhi variabel lainnya (Ghojali, 2001), berikut ini akan dijelaskan hasil pengujian Determinasi R2 pada Model Summary Tabel 4.10. Tabel 4.10 Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi b
Model Summary
1
.742
a
Adjusted
.551
.546
Std.
Error Change Statistics
Durbinthe R Square Sig. F Square R Square Watson F Change df1 df2 Estimate Change Change
Model R
R
of
3.5187409 .551
115.295
1
94
.000
1.596
a. Predictors: (Constant), Promosi b. Dependent Variable: Pembelian
Sumber : data primer (MSI) diolah, 2013.
Tabel 4.7. menunjukan hasil regresi linier sederhana model Summary nilai koefisien korelasi R yang menunjukan tingkat hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen yaitu 0,742 atau mendekati satu artinya terdapat hubungan yang agak kuat, dan R square atau koefisien determinasi R 2 menunjukan besarnya kontribusi 0,546 atau 54,6% variabilitas mengenai keputusan pembelian pada PT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo dapat diterangkan oleh variabel bebas dalam model (promosi), sedangkan sisanya sebesar 0,454 atau 45,4% dipengaruhi oleh variabel lain seperti lokasi, iklim, budaya, kualitas pelayanan dan lain-lain yang tidak terdapat pada model. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian Motor Suzuki pada PT Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo
Berdasarkan hasil analisis pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian yang sudah diuraikan pada bab sebelumnya, dimana promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Dapat disimpulkan bahwa promosi yang semakin baik akan mempengaruhi keputusan pembelian.
5.2
Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka diajukan
saran-saran sebagai pelengkap terhadap hasil penelitian yang dapat diberikan sebagai berikut. 1.
Bagi pihak perusahaan harus dapat lebih meningkatkan promosi melalui berbagai cara untuk menarik perhatian konsumen, periklanan dalam hal ini dapat menjadi strategi awal yaitu dengan menciptakan kesan yang lebih baik kepada konsumen melalui peningkatan promosi penjualan Menjalin hubungan dengan berbagai pihak atau produsen terkait dengan cara mensponsori berbagai acara yang berkaitan dengan remaja, juga merupakan salah satu nilai positif dalam upaya meningkatkan publisitasyang lebih baik.
2.
Bagi peneliti selanjutnya disarankan tidak melakukan penelitian yang sama dengan tempat yang jadi objek pada skripsi ini.
DAFTAR PUSTAKA Budi, Triton P (2006). SPSS 13.0 Terapan; Riset Statistik Parametik. Yogyakarta: Andi Offset. Citra Kasih, Lilis Sulistyowati, Henni Noviasari. (2005) Pengaruh bauran promosi terhadap minat beli deodorant rexona teens pada siswi SMA Negeri 10 pekanbaru.Jurnal pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Jurusan Manajemen.
Djuranovik, Vilia. 2004. Analisis Pengaruh Promosi Terhadap Tingkat Kunjungan Konsumen Pada Toserba X. Skripsi pada Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Eriyanto. 2007. Tekhnik Sampling Analisis Opini Public. LKIS. Yogyakarta.
Engel, JF, R.D Blackwell dan P.W. Miniard. 1995. Constumer Behavior jilid 2 (terjemahan). 6th edition. Binarupa Aksara, Jakarta. Ghozali, Iman (2001). Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gustrivia, Deasy. 2006. Pengaruh Citra Toko Terhadap Persepsi Produk Store Brand, Sikap dan Intensi Membeli. Tesis Pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok. Hackley,
Chris (2005) Iklan dan Promosi penerbit:Badan Copyright Licensing.
Berkomunikasi
Merek
jilid
1,
Indriantoro, N., Supomo, B (2002). Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi I. Yogyakarta: BPFE. Kotler, Philip. 2001. Manajemen pemasaran. Jilid 1. PT. Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta. Kotler, Philp. 2002. Manajemen pemasaran. (Edisi Milenium). Jakarta: PT Prenhalindo. Kotler, Philp. 1996. Manajemen pemasaran.Jilid 1. Erlangga. Jakarta. Kotler, Philp. Dan Gerry Amstrong. (2006). Prinsip-prinsip pemasaran.Jilid 1. Erlangga, Jakarta. Kusdiantini, Dian 2004. Analisis Strategi Promosi PT. Indomaret Minimarket. Skripsi pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Mursid, M. 2003. Manajemen pemasaran. Bumi Aksara. Jakarta Mubarok, Mumuh M. 2007. Perilaku Pembelian Pelanggan.moebarok.files.wordpress.com/2007/10/pemasaran-rite sessi-03.pdf (12 desember 2007) Nugroho J. Setiadi, (2002). Perilaku Konsumen. Jakarta: Prenada Schiffman, LG dan Leslie L. Kanuk. 2004. Constumer Behavior. Pearson Education, Inc. New Jersey.
Simamora (2008), Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan ke 3, STIE YKPN, Yogyakarta Sugiyono (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Jakarta: CV. Alfabeta Subagyo Ahmad, 2010, Marketing In Busisness, edisi pertama, Penerbit : Mitra Wacana Media, Jakarta Sulaiman, Wahid (2002). Jalan Pintas Menguasai SPSS 10. Yogyakarta: Andi Offset Swastha, Basu dan Irawan. 2008. Manajemen PemasaranModern. Cetakan Ketiga belas. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta Umar, Husein (2003). Metodologi Penelitian, Aplikasi Dalam Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Yusriyanti, Ade. 2008. Pengaruh in-store promotion terhadap Keputusan impulse buying pada konsumen giant hypermarket. Skripsi pada Fakultas Ekonomi Dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.