Abstract : We Cannot not communicate. Begitulah aksioma komunikasi yang menunjukkan bahwa kita sebagai individu tidak mungkin tidak berkomunikasi. Proses komunikasi diawali dengan sender yang mengirimkan pesan tertentu kepada receiver dengan medium tertentu serta memiliki dampak atau efek tertentu. Dalam menciptakan komunikasi dalam organisasi yang efektif tentunya harus meminimalkan hambatan-hambatan yang ada agar pesan yang ingin disampaikan dapat sampai dan dipahami maknanya oleh penerima.
1
BAB I FUNGSI, PROSES DAN ARAH KOMUNIKASI
1.1. Pengertian Komunikasi Pengertian Komunikasi adalah Penyampaian pesan dari sender kepada receiver melalui medium tertentu, dengan memiliki dampak atau efek tertentu. Jadi komunikasi tidak semata-mata menyampaikan pesan, tapi yang lebih penting adalah pemahaman makna oleh penerimanya. Sebuah ide betapapun hebatnya tidak berguna sampai dapat disampaikan dan dipahami oleh orang lain. Riset yang ada membuktikan bahwa komunikasi yang buruk paling sering
disebut
sebagai
seumber
konflik
antarpersonal.
Karena
Individu-individu
menghabiskan hampir 70 persen dari waktu mereka untuk berkomunikasi-menulis, membaca, berbicara, mendengar, sehingga adalah masuk akal untuk menyimpulkan bahwa rintangan terbesar yang merintangi kinerja kelompok yang berhasil adalah kurangnya komunikasi yang efektif. 1.2. Fungsi Komunikasi Dalam sebuah kelompok atau organisasi, komunikasi memiliki empat fungsi utama : Kontrol, motivasi, ekspresi, dan informasi.
Gambar 1 Fungsi Komunikasi 2
Komunikasi dengan cara-cara tertentu bertindak utuk mengontrol perilaku anggota. Organisasi memiliki hirarki otoritas dan garis panduan formal yang wajib ditaati oleh karyawan . Komunikasi menjaga motivasi dengan cara menjelaskan kepada para karyawan mengenai apa yang harus dilakukan, seberapa baik pekerjaan mereka, dan apa yang dapat dilakukan untuk memberbaiki kinerja mereka sekiranya hasilnya kurang baik. Bagi banyak karyawan, kelompok kerja mereka adalah sumber utama interaksi sosial. Komunikasi yang terjadi dalam kelompok merupakan sebuah mekanisme fundamental yang melaluinya, para anggota menunjukkan rasa puas dan frustrasi mereka. Jadi komunikasi meneydiakan jalan keluar bagi ekspresi emosional dari perasaan-perasaan dan untuk memenuhi kebutuhan sosial. Komunikasi memberikan informasi yang dibutuhkan oleh individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan cara menyampaikan data untuk menguidentifikasi dan mengevaluasi pilihan-pilihan alternatif yang ada.
1.3. Proses Komunikasi
Sebelum komunikasi terjadi dibutuhkan suatu tujuan yang terekspresikan dalam sebuah pesan yang akan disampaikan. Pesan tersebut disampaikan dari seorang pengirim ke penerima. Ia disandikan dan dialihkan melalui perantara (saluran) kepada penerima yang lalu menerjemahkan ulang pesan yang diberikan oleh pengirim. Hasilnya adalah transfer makna dari satu orang kepada orang lain.
3
Gambar 2 Proses Komunikasi
Gambar 2 menjelaskan proses komunikasi, bagian-bagian penting dari model ini meliputi : Pengirim, penyandian, pesan, saluran, penerjemahan sandi, penerima, gangguan, dan umpan balik. Pengirim mengirimkan pesan dengan cari menyandikan pemikirannya. Pesan tersebut adalah produk fisik aktual dari penyandian oleh pengirim. Ketika kita berbicara, pembicaraan itu adalah pesan. Ketika kita menulis, tulisan kita adalah pesan. Ketika kita memberikan gerak isyarat, gerakan-gerakan kita dan ekspresi wajah kita adalah pesan. Saluran merupakan perantara yang dipakai pesan dalam menempuh perjalanan, Saluran terebut dipilih oleh pengirim yang menentukan apakah ia hendak menggunakan saluran formal atau informal, Saluran formal disediakan oleh organisasi dan berfungsi sebagai penyampai pesan-pesan yang berhubungan dengan aktivitas dari anggotanya. Secara tradisional, saluran ini mengikuti rantai otoritas dalam organisasi. Berbagai pesan lain seperti pesan pribadi atau sosial menggunakan saluran informal. Saluran informal tersebut bersifat spontan dan timbul sebagai tanggapan terhadap pilihan-pilihan individual. Penerima adalah obyek yang menjadi sasaran dari pesan itu. Tetapi sebelum pesan tersebut dapat diterima simbol-simbol didalamnya harus diterjemahkan ke dalam bentuk yang dapat dipahami oleh penerima. Langkah ini disebut penerjemahan sandi dalam pesan.
4
Gangguan mewakili berbagai hambatan komunikasi yang mengacaukan kejelasan pesan. Contoh-contoh sumber gangguan meliputi Gangguan Fisik dan Psikologis. masalah persepsi, muatan informasi berlebihan, kesulitan-kesulitan semantik, atau perbedaan kultural merupakan contoh gangguan dalam komunikasi. Umpan balik adalah sarana pengecekan mengenai seberapa berhasil kita telah menyampaikan pesan kita seperti yang dimaksudkan pada awalnya. Hal ini menentukan apakah pemahaman telah tercapai.
1.4. Arah Komunikasi Komunikasi dapat mengalir secara vertikal atau lateral. Lebih jauh, dimensi vertikal dapat dibagi menjadi aliran komunikasi ke bawah dan ke atas.
Gambar 3 Arah Komunikasi
5
1.4.1. Ke Bawah Komunikasi yang mengalir dari satu tingkatan dalam kelompok atau organisasi ke tingkatan yang lebih rendah disebut komunikasi ke bawah. Ketika berpikir mengenai para manajer yang berkomunikasi dengan dengan karyawankaryawannya, kita biasanya memikirkan pola kebawah ini. Komunikasi inilah yang digunakan oleh para pemimpin kelompok dan manajer untuk menetapkan tujuan, menyampaikan instruksi, menginformasikan kebijakan serta prosedur kepada karyawan, menunjukkan persoalan yang membutuhkan perhatian dan menawarkan umpan balik mengenai kinerja. Tetapi komunikasi ke bawah tidak harus dalam bentuk lisan atau kontak tatap muka. Ketika mengirimkan surat ke rumah para karyawan untuk memberi tahu merekamengenai kebijakan organisasi menyangkut cuti sakit yang baru, manajemen sedang menggunakan komunikasi ke bawah. Hal ini dapat juga berupa sepucuk email dari seorang pemimpin tim kepada anggotanya.
1.4.2. Ke Atas Komunikasi ke atas mengalir menuju tingkatan yang lebih tinggi dalam suatu kelompok atau organisasi. Komunikasi ini digunakan untuk memberikan umpan balik kepada orang-orang yang memegang kekuasaan, memberi mereka informasi mengenai proses pencapaian tujuan, dan memenyampaikan masalah-masalah terkini. Komunikasi ke atas membuat para manajer selalu mengerti apa yang dirasakan para karyawan terkait pekerjaan mereka, rekan kerja mereka, dan organisasi secara umum. Para manajer juga memanfaatkan komunikasi ke atas untuk memperoleh ide-ide tenatang bagaimana memperbaiki kinerja. Beberapa contoh komunikasi organisasi ke atas adalah berbagai laporan kerja yang disusun manajemen bawah untuk diperiksa oleh manajemen menengah dan atas, kotak saran, survei sikap karyawan, diskusi atasan-bawahan, dan sesi tanya jawab informal dimana karyawan memiliki kesempatan untuk mengidentifikasi dan mendiskusikan masalah-masalah mereka dengan atasan mereka.
6
1.4.2. Lateral Ketika komunikasi terjadi antara anggota dari kelompok kerja yang sama, diantara anggota dari kelompok kerja pada tingkatan yang sama, antar manajer pada tataran yang sama, atau diantara individu-individu yang setara secara horizontal, kita menyebutnya sebagai komunikasi secara Lateral. Mengapa komunikasi horizontal tetap dibutuhkan ketika komunikasi vertikal yang efektif dalam sebuah kelompok atau organisasi sudah tercipta? Jawabannya adalah bahwa komunikasi horizontal seringkali dibutuhkan untuk menghemat waktu dan membantu koordinasi. Dalam beberapa kasus, hubungan lateral ini secara formal dilarang. Lebih sering, komunikasi semacam ini secara informal diciptakan untuk memotong hirarki vertikal dan mempercepat aksi. Jadi dari sudut pandang manajemen, komunikasi lateral bisa berarti baik atau buruk. Karena sikap taat yang kaku pada struktur vertikal yang formal untuk segala jenis komunikasi dapat menghambat transfer informasi yang efisien dan akurat, komunikasi lateral bisa membantu. Dalam kasus-kasus semacam ini, komunikasi lateral dapat terjadi dengan sepengetahuan dan dukungan dari atas. Tetapi hal ini dapat menciptakan berbagai konflik disfungsional manakala saluran-saluran vertikal yang formal diterobos, ketika para anggota melangkahi atau tidak mau berurusan dengan atasan mereka saat menyelesaikan masalah, atau bila para atasan mengetahui bahwa tindakan telah dibuat atau keputusan telah dibuat tanpa sepengetahuan mereka.
7
BAB II KOMUNIKASI ANTARPERSONAL
2.1. Komunikasi Lisan Sarana utama untuk menyampaikan pesan adalah komunikasi lisan. Pidato, berbagai diskusi formal satu-lawan-satu atau kelompok, serta desas-desus informal merupakan beberapa bentuk populer dari komunikasi lisan. Kekuatan komunikasi lisan terletak pada kecepatan umpan baliknya. Suatu pesan verbal dapat disampaikan dan jawabannya bisa didapat dalam waktu yang singkat. Jika si penerima tidak yakin atas pesan yang diperolehnya, umpan balik yang cepat memungkinkan adanya deteksi awal oleh pengirimnya, dan dengan demikian , memungkinkan dilakukannya koreksi dengan segera. Kelemahan terbesar dari komunikasi lisan terdapat dalam organisasinya atau ketika pesan tersebut harus disampaikan melalui sejumlah orang. Semakin banyak orang yang harus dilalui oleh sebuah pesan, semakin besar kemungkinan penyimpangannya. Dalam sebuah organisasi, dimana keputusan dan komunike lain disampaikan secara verbal ke atas dan kebawah hierarki otoritas, ada banyak peluang bagi pesan tersebut mengalami pennyimpangan.
2.2. Komunikasi Tertulis Komunikasi tertulis meliputi memo, surat, fax, email, sms, majalah organisasi, papan pengumuman, atau saran-sarana lain yang disampaikan melalui tulisan atau simbol. Mengapa seorang pengirim pesan menggunakan komunikasi tertulis? Karena cara ini mudah dan bisa diverifikasi. Pesan dalam bentuk cetakan membuat pengirim maupun penerima memiliki dokumentasi dari komunikasi tersebut dan pesan tersebut dapat disimpan hingga jangka waktu yang tak terhingga. Jika muncul pertanyaan mengenai isinya, pesan tersebut tersedia dalam bentuk fisiknua untuk referensi lebih lanjut. Fitur semacam ini secara khusus penting komunikasi yang kompleks dan panjang. Manfaat terakhir dari komunikasi tertulis diperoleh dari prosesnya sendiri. Anda biasanya lebih berhati-hati dengan kata-kata 8
tertulis daripada kata-kata lisan. Anda dipaksa untuk berpikir secara teliti mengenai apa yang anda sampaikan dalam sebuah pesan tertulis daripada yang terucap. Jadi, komunikasi tertulis umumnya lebih matang, logis, dan jelas. Tentu saja komunikasi tertulis mempunyai kelemahan. Komunikasi ini memakan waktu. Anda dapat menyampaikan lebih banyak informasi kepada seorang dosen dalam ujian lisan satu jam daripada dalam ujian tertulis satu jam. Kelemahan lainnya adalah umpan balik, atau tiadanya umpan balik. Komunikasi lisan memungkinkan si penerima untuk menanggapi dengan segera apa yang ia dengar. Tetapi komunikasi tertulis, tidak memiliki mekanisme semacam itu.
2.3. Komunikasi NonVerbal Setiap kali memberikan sebuah pesan verbal kepada seseorang, kita juga menyampaikan pesan nonverbal. Dalam beberapa hal komponen nonverbal dapat berdiri sendiri. Sebagai contoh sebuah tatapan, senyuman, kerutan dahi, dan gerakan tubuh menyampaikan artinya sendiri. Sebuah komunikasi tidaklah lengkap tanpa komunikasi non verbal yang meliputi gerakan tubuh , intonasi, mimik wajah, dan jarak fisik pengirim dan penerima. Jenis-jenis komunikasi non verbal :
1. Komunikasi objek
Seorang polisi menggunakan seragam. Ini merupakan salah satu bentuk komunikasi objek.Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan pakaian. Orang sering dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini dianggap termasuk salah satu bentuk stereotipe. Misalnya orang sering lebih menyukai orang lain yang cara berpakaiannya menarik. Selain itu, dalam wawancara pekerjaan seseorang yang berpakaian cenderung lebih mudah mendapat pekerjaan daripada yang tidak. Contoh lain dari penggunaan komunikasi objek adalah seragam.
9
2. Sentuhan Haptik adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal. Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif. 3. Kronemik Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu. 4. Gerakan tubuh Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frase, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau menngendalikan jalannya percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan.[2][3] 5. Vokalik Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut paralinguistik. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penggunaan suara-suara pengisi seperti "mm", "e", "o", "um", saat berbicara juga tergolong unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti ini harus dihindari.
10
6. Lingkungan Lingkungan juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Diantaranya adalah penggunaan ruang, jarak, temperatur, penerangan, dan warna
Gambar 4 Komunikasi Antar Personal
11
BAB III KOMUNIKASI ORGANISASI
3.1. Jaringan Kelompok Kecil Formal Jaringan organisasi formal bisa jadi sangat rumit. Misalnya jaringan tersebut mencakup ratusan orang dengan banyak tingkatan hirarki. Kita mengelompokkan menjadi tiga kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari lima orang.
1. Jaringan Rantai
Jaringan rantai secara kaku mengikuti rantai komando formal. Jaringan ini mewakili saluran-saluran komunikasi yang dapat anda temui dalam suatu organisasi tiga tingkat yang kaku.
2. Jaringan Roda
Jaringan roda bergantung pada satu figur sentral yang bertindak selaku perantara komunikasi antara semua kelompok. Jaringan roda merupakan contoh jaringan komunikasi yang akan anda temukan pada sebuah tim dengan seorang pemimpin yang kuat.
12
3. Jaringan Seluruh saluran
Jaringan ini memungkinkan semua anggota saling berkomunikasi secara aktif. Dalam praktiknya jaringan ini sering dikaitkan dengan tim-tim yang otonom, dimana setiap orang bebas berkontribusi dan tidak ada yang menjadi pimpinan.
3.2.
Jaringan Komunikasi Informal Sistem formal bukanlah satu-satunya jaringan komunikasi dalam sebuah kelompok
atau organisasi. Ada pula jaringan informal, yang disebut desas-desus (grapevine). Meskipun bersifat informal, tidak berarti desas-desus ini tidak penting. Sebuah survei, misalnya, menemukan bahwa 75 persen karyawan pertama kali mendengar mengenai berita tertentu melalui desas-desus. Desas-desus memiliki tiga karakteristik utama 1. Tidak dikontrol oleh manajemen 2. Oleh sebagian besar karyawan dipandang lebih dapat dipercaya dan diandalkan daripada komunike-komunike formal. 3. Sebagian besar digunakan untuk memuaskan kepentingan pribadi orang-orang di dalamnya Apakah informasi yang mengalir melalui desas-desus akurat? Bukti yang ada menunjukkan bahwa sekitar 75 persendari informasi tersebut akurat. Tidak jarang diasumsikan bahwa rumor dimulai dari gosip. Rumor muncul sebagai respons terhadap situasi yang penting bagi kita. Suatu rumor akan bertahan hingga keinginan dan harapan yang menciptakan ketidakpastian yang melandasinya terpenuhi, atausampai kekhawatiran itu berkurang.
13
Bisakah manajemen menghilangkan desas-desus secara menyeluruh? Tidak.Yang harus dilakukan manajemen adalah meminimalkan konsekuensi negatif dari desas-desus dengan cara membatasi jangkauan dan dampaknya. Berikut ini beberapa saran untuk meminimalkan konsekuensi negatif desas-desus : 1. Mengumumkan daftar waktu untuk membuat keputusan-keputusan penting . 2. Menjelaskan berbagai keputusan perilaku yang tampak tidak konsisten atau bersifat rahasia. 3. Menekankan aspek negatif, begitu juga aspek positif, dari keputusan dan rencana masa depan terbaru. 4. Secara terbuka mendiskusikan kemungkinan-kemungkinan terburuk.
3.3.
Komunikasi Berbantuan Komputer 3.3.1. Email Email menggunakan Internet untuk menyampaikan dan menerima teks serta dokumen yang diolah dan dihasilkan komputer. Diperkirakan hampir 1 triliun email dikirimkan setiap harinya di seluruh dunia. Bagi kebanyakan kita email adalah sebuah cara berkomunikasi yang tak tergantikan
3.3.2. Instant Messaging Pesan instan tidak hanya populer dikalangan remaja tapi juga di dunias bisnis. Pesan instan pada dasarnya email real-time.
3.3.3. Intranet dan ekstranet Intranet adalah jaringan informasi suatu organisasi yang terlihat dan berfungsi seperti web, tapi hanya orang-orang dalam organisasi yang mempunyai akses terhadapnya. Sedangkan ekstranet adalah intranet yang lebih luas yang dapat menghubungkan pelanggan, pemasok, dan rekanan strategis tertentu. 14
3.3.4. Konferensi Video Merupakan kelanjutan Intranet/ekstranet. Sistem ini memungkinkan pertemuan dengan orang yang berada pada lokasi yang berlainan.
3.3.5. Manejemen Pengetahuan (Knowledge Management) Merupakan sebuah proses mengorganisasi dan mendistribusikan kebijaksanaan kolektif suatu organisasi sehingga informasi yang tepat disampaikan kepada orang yang tepat pada saat yang tepat.
Gambar 5 Komunikasi Organisasi 15
BAB IV PILIHAN SALURAN KOMUNIKASI
Mengapa orang memilih satu saluran komunikasi atas yang lainnya, misalnya panggilan telepon dibandingkan percakapan tatap muka? Penelitian telah menemukan bahwa saluran komunikasi yang berbeda memiliki kapasitas yang berbeda juga untuk menyampaikan informasi. Beberapa saluran “kaya” karena memiliki kemampuan untuk : 1. Menangani lebih dari satu petunjuk pada waktu yang bersamaan. 2. Memfasilitasi umpan balik yang cepat 3. Bersifat sangat pribadi. Sebagai contoh percakapan tatap muka memiliki nilai tertinggi dalam kekayaan saluran karena menawarkan satu episode komunikasi maksimal. Artinya hal ini menawarkan lebih dari satu petunjuk informasi (kata-kata, postur, mimik, wajah, sikap, intonasi), umpan balik yang segera (baik verbal dan non verbal, dan sentuhan pribadi karena “hadir” disana. Media tertulis impersonal seperti laporan formal dan buletin menduduki peringkat terendah (miskin) dalam hal kekayaan saluran. Petunjuk yang ada mengindikasikan bahwa para manajeryang berkinerja tinggi cenderung lebih peka pada media daripada manajer yang berkinerja rendah. Hal itu berarti bahwa mereka lebih mampu memilih media dengan tingkat kekayaan yang sesuai dengan ambiguitas yang ada dalam komunikasi. Model kekayaan media tersebut konsisten dengan tren-tren dan praktik-praktik organisasi selama dasawarsa terakhir. Bukanlah sebuah kebetulan jika semakin banyak manajer senior yang meanfaatkan pertemuan guna memfasilitasi komunikasi dan secara rutin meninggalkan kantoreksekutif mereka yang lengkap namun terisolasi untuk dapat berkeliling dan menemui karyawan. Para eksekutif ini mengandalkan saluran komunikasii yang lebih kaya untuk menyampaikan berbagai pesan yang ambigu yang perlu mereka sampaikan. Dekade yang lalu dicirikan oleh organisasi-organisasi yang menutup fasilitas, mengadakan
16
pemberhentian besar-besarn, melakukan restrukturisasi, menjalankan merger, melakukan konsolidasi, dan memperkenalkan produk dan jasa baru dalam langkah yang sangat cepat. Dengan demikian tidaklah mengejutkan bila kita melihat para manajer yang efektif memaksimalkan penggunaan saluran-saluran komunikasi yang kaya.
Gambar 6 Saluran Komunikasi
17
BAB V HAMBATAN BAGI KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Ada beberapa hambatan yang berpotensi memperlambat atau menyimpangkan komunikasi yang efektif. 1. Penyaringan. Penyaringan (filtering) merujuk pada upaya pengirim yang sengaja memanipulasi informasi sehingga akan menjadi lebih nyaman bagi penerima. Sebagai contoh ketika seorang bawahan mengatakan kepada atasannya hal-hal yang menurutnya ingin didengar oleh atasannya, ia sedang melakukan penyaringan informasi.
2. Pesepsi Selektif. Persepsi selektif muncul karena penerima secara selektif melihat dan mendengarkan berdasarkan kebutuhan, motivasi, pengalaman, latar belakang, dan karakteristikkarakteristik pribadi mereka yang lain
3. Kelebihan Informasi. Setiap pribadi memiliki kapasitas yang terbatas untuk memproses data. Ketika informasi yang harus kita olah melebihi kapasitas pemrosesan hasilnya adalah kelebihan informasi (information overload. Dengan perkembangan teknologi komunikasi, seorang manajer sekarang memiliki potensi besar untuk mengalami kelebihan informasi. Apakah yang terjadi bila seseorang memiliki lebih banyak informasi dari yang dapat mereka pilah dan pakai? Mereka cenderung untuk membuang, mengabaikan, mengalihkan, atau melupakan informasi tersebut. Atau mereka mungkin menunda memproses lebih lanjut hingga situasi tersebut berlalu. Tetapi apapun hal itu hasilnya adalah hilangnya informasi dan komunikasi yang kurang efektif.
18
4. Emosi Apa yang tengah
dirasakan penerima ketika menerima suatu komunikasi akan
mempengaruhi cara ia menerjemahkannya. Pesan yang sama diterima pada saat anda marah atau bingung akan diterjemahkan berbeda dari ketika anda sedang berbahagia. Emosi-emosi ekstrem seperti rasa gembira yang berlebihan atau depresi memiliki potensi besar untuk menghambat komunikasi yang efektif. Dalam keadaan semacam itu kita cenderung mengabaikan proses pemikiran rasional dan objektif dan menggantikannya dengan penilaian emosional.
5. Bahasa Kata-kata bisa memiliki arti yang berbeda untuk orang yang berbeda. Umur, pendidikan, dan latar belakang kultural adalah tiga variabel menonjol yang mempengaruhi bahasa yang digunakan seseorang dan definisi yang ia berikan pada kata-kata.
6. Kesulitan Komunikasi Diperkirakan
5-20
persen
dari
populasi
menderita
kesulitan
komunikasi
(communication apprehension). Meskipun banyak orang takut berbicara di depan umum, kesulitan komunikasi merupakan masalah yang lebih serius, karena hal ini mempengaruhi seluruh kategori teknik komunikasi. Penderitanya merasakan ketegangan dan kegelisahan yang tidak semestinya dalam komunikasi lisan, tertulis, atau keduanya. Sebagai contoh, orang-orang yang menderita kesulitan komunikasi lisan akan mengalami kesulitan yang besar untuk berbicara dengan orang lain secara tatap muka atau menjadi sangat gelisah ketika harus menggunakan telepon. Akibatnya mereka lebih suka menggunakan memo atau fax untuk menyampaikan pesan ketika percakapan telepon mungkin tidak hanya lebih cepat tetapi juga lebih pantas.
19
BAB VI REFERENSI DARI JURNAL
Sumber : Mediakom Volume 1 nomor Februari 2008, Universitas Mercubuana, Jakarta Hambatan Komunikasi dalam Organisasi, Andy Corry Wardani
Pembahasan 1. Dalam organisasi terdapat komunikasi Vertikal, Horizontal dan Eksternal, masingmasing memiliki fungsi yang berbeda. 2. Hambatan komunikasi disebabkan karena terjadinya distorsi komunikasi, yakni kekurangan ketepatan atau perbedaan arti antara yang dimaksudkan pengirim dengan arti yang di-interpertasikan si penerima. 3. Sebelum kegagalan komunikasi terjadi perlu tindakan preventif dengan jalan menempatkan komunikasi sebagai salah satu aspek penting dalam organisasi. 4. Dalam organisasi terdapat dua faktor utama penyebab terjadinya hambatan komunikasi, yaitu faktor personal dan organisasi.
Saran untuk komunikasi yang efektif dalam organisasi dan mengurangi hambatan komunikasi. 1. Hendaknya berorientasi pada penerima dan bukan pengirim pesan. Inilah yang dimaksud Empati, yaitu menempatkan pada posisi penerima pesan sehingga dapat diperkirakan kemungkinan penerimaan makna pesan. 2.
Mendorong terciptanya rasa saling percaya. Perasaan saling percaya antara pimpinan dan karyawan akan mempermudah tindakan komunikasi.
3. Untuk mengurang hambatan komunikasi dapat dilakukan dengan cara :
20
a. Menetapkan lebih dari satu saluran komunikasi b. Menciptakan prosedur untuk mengurangi distorsi c. Mengurangi mata rantai jaringan komunikasi d. Menciptakan sistem pesan yang tidak boleh mengubah arti pesan selama pengiriman
21
DAFTAR PUSTAKA
Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A, (2007) Organizational Behavior 12th Edition, Pearson Education, New Jersey Cornilissen Joep (2004) Corporate Communications: Theory and Practice, Sage Publications Inc, London Bateson, Gregory, (1972) Steps of Ecology of mind, University of chicago press D.K. Berlo, (1960) The process of communication, Holt, Rinehart & Winston, New york
Goldhaber, Geral M., (1986) Organizational Communication. Brown Publisher, Iowa,Wm Lewis, Philip V. (1987) Organizational Communication : The essence of effective management. John Wiley. New York Mediakom, Volume 1 Nomor 1 Februari 2008, Universitas Mercubuana, Jakarta
22