Kisi-kisi UAS Biologi kelas XII IA Semester 2 1. Menentukan Peristiwa Pertumbuhan -
Pertumbuhan (growth) merupakan proses penambahan ukuran (volume, massa, tinggi, atau panjang) yang permanen dan bersifat tidak balik (irreversible), biasanya juga terjadi penambahan komponen-komponen yang bersifat padat, meningkatnya berat kering, dan jumlah sitoplasma.
-
Pertumbuhan bersifat kuantitatif, artinya dapat dinyatakan dengan satuan bilangan. (pokoknya yang bisa diukur, bedain sama perkembangan, kalo perkembangan itu proses menuju kedewasaan, bersifat kualitatif) Contoh pertumbuhan
:
Pertambahan panjang batang tanaman, memanjangnya akar tanaman, daun yang semakin lebat, batang tambah besar Kalo berbunga dan berbuah itu perkembangan! 2. Faktor penentu pertumbuhan a. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan sendiri yang berpengaruh terhadap pertumbuhan. Ada dua, faktor intraseluler (sifat menurun atau faktor hereditas), faktor interseluler (hormon). b. Faktor Eksternal Nutrisi Makronutrien : karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, potasium, kalsium, magnesium, fosfor, sulfur Mikronutrien
: klorin, besi, mangan, boron, seng, tembaga, nikel, molibdenum
Cahaya Etiolasi : gejala kekurangan cahaya saat perkecambahan. Batang akan tumbuh lebih cepat tetapi lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis, dan berwarna pucat, tidak hijau. Tumbuhan berhari pendek (dahlia, stroberi, krisan), berhari pendek (kentang dan gandum), berhari netral/tidak terpengaruh (mawar, angelir, bunga matahari) Suhu Kelembapan Gravitasi 3. Peranan Hormon Pertumbuhan
1
5perma]
Auksin Merangsang perpanjangan sel batang dan merangsang pertumbuhan sel akar Merangsang pertumbuhan akar lateral atau samping dan akar serabut sehingga meningkatkan penyerapan air dan mineral Mempercepat aktivtias pembelahan sel-sel titik tumbuh atau kambum sehingga mempercepat pertumbuhan jaringan vaskuler Dominansi apikal – pola pertumbuhan dengan gejala keberadaan ujung tunas menghambat pertumbuhan tunas ketiak. Giberelin Memengaruhi pemanjangan dan pembelahan sel Pemberian giberelin pada tumbuhan kerdil biar normal kembali. Memengaruhi perkembangan embrio dan kecambah Menghambat
pembentukan
biji,
merangsang
pertumbuhan
saluran
polen,
memperbesar ukuran buah, merangsang perbungaan, menghambat dormansi dalam biji dan kuncup tunas Sitokinin Merangsang pembelahan sel dengan cepat Memperkecil dominasi apikal Mengatur pembentukan bunga dan buah Membantu proses pertumbuhan akar dan tunas pada pembuatan kultur jaringan Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah Gas Etilen Mempercepat pematangan buah Asam Absisat Pengguguran daun (dormansi) Menutup stomata pada saat kekeringan Hormon penuaan Kalin Rizokalin, hormon yang memengaruhi pembentukan akar Kaulokali, hormon yang memngaruhi pembentukan batang Filokalin, hormon yang memengaruhi pembentukan daun Antokalin, hormon yang memengaruhi pembentukan bunga Asam Traumalin Berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan atau terluka 4. Faktor Eksternal – seperti no.2
2
5perma]
5. Variabel dalam Eksperimen Variabel Kontrol : variabel yang kondisinya dijaga tetap sama selama proses eksperimen (yang diseragamkan) Variabel Bebas
: variabel yang dibedakan (perlakuannya dibedakan)
Variabel Terikat : pengaruh dari perlakuan variabel bebas. misalnya, pada percobaan “Pengaruh Pemberian Pupuk pada Pertumbuhan” Variabel kontrol
: tanah, kadar air, intensitas cahaya; variabel bebas : kadar pupuk;
variabel terikat : tinggi batang tanaman 6. Menjelaskan Kerja Enzim 1) Teori Kunci Gembok Menurut teori ini, terjadi reaksi subrat dengan enzim karena adanya kesesuaian bentuk ruang antara subtrat dengan situs aktif (seperti gembok dan kunci) 2) Teori Ketepatan Induksi Reaksi antara enzim dengan substrat berlangsung karena adanya induksi subtrat terhadap situs aktif dari enzim.
7. Metabolisme secara umum Metabolisme adalah keseluruhan reaksi kimia dalam organisme. Metabolisme dibedakan menjadi anabolisme dan katabolisme. a) Anabolisme Merupakan proses penyusunan senyawa kimia sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks. Contoh : proses fotosintesis. b) Katabolisme Merupakan proses pemecahan atau penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa lebih sederhana. Contoh : proses respirasi dan fotosintesis. 8. Enzim Katalase
3
5perma]
a) Pengertian : enzim yang mengkatalis reaksi perubahan hidrogen peroksida (H2O2) menjadi O2 dan air. Enzim katalase diproduksi di hati, di organel peroksisom. Senyawa asam peroksida merupakan oksidator kuat (radikal bebas) sehingga memiliki efek yang berbahaya bagi tubuh. b) Cara kerja Substrat : Hidrogen Peroksida
2H2O2
Enzim Katalase
2H2O + + O2
c) Faktor yang memengaruhi : -
Suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat menghambat kerja enzim
-
pH harus netral, kalau terlalu asam atau basa juga menghambat kerja
9. Glikolisis
4
5perma]
10. Siklus Krebs
11. Transfer Elektron Pada transfer elektron, terjadi oksidasi NADH dan FADH2 Agen penangkap elektron adalah oksigen – sehingga butuh oksigen. 1 Molekul NADH dioksidasi menjadi 3 ATP 1 Molekul FADH2 dioksidasi menjadi 2 ATP Menghasilkan ATP paling banyak 12. Siklus Terang – reaksi fotolisis air. Terjadi pada membran grana pada kloroplas. Reaksi pemecahan air dengan energi matahari – butuh cahaya. Ada 2 jenis a) Reaksi non siklik : dari fotosistem II ke fotosistem I (P680 ke P700) b) Reaksi siklik
5
: berputar di fotosistem I (PS I / P700)
5perma]
Reaksi Non Siklik
Reaksi Siklik 13. Perbedaan Fotosintesis dan Kemosintesis
SUBSTANSI GENETIKA 14. Morfologi Kromosom
6
5perma]
15. Alela Ganda pada Kelinci Alel ganda terjadi apabila dalam satu lokus terdapat lebih dari 1 pasang alel. Gen warna pada rambut kelinci memiliki 4 alel yaitu C, cch , ch, dan c. Di mana C > cch > ch > c. Kombinasi antara keempat alel tersebut akan menghasilkan kelinci dengan warna-warna intermediet. a) Abu-abu tua
: CC, Ccch ,Cch,Cc
b) Chincilla
: cchcch, cchch, cchc
c) Himalaya
: chch, chc
d) Albino
: cc
16. ARN (ribonucleic acid / asam ribonukleat) -
Berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur informasi genetik
-
Berbentuk pita tunggal dan tdak membentuk spiral
-
Komponennya terdiri dari 5 karbon (ribosa) Basa nitrogen yang teridir dari golongan purin (adenin / A, guanin / G) dan pirimidin (sitosin/S dan urasil/U ) Gugus fosfat
7
5perma]
-
Tipe RNA RNAd : RNA duta atau RNA messenger RNAr : RNA ribosomal atau RNA ribosom RNAt : RNA transfer
17. ADN -
Merupakan tempat penyimpanan informasi genetik
-
Berbentuk double heliks
-
Terletak di nukleus
-
Tersusun atas nukleotida, nukleotida tersusun atas asam fosfat, gula pentosa, dan basa nitrogen Purin
: adenin (A), guanin (G)
Pirimidin : timin (T), sitosin (S) 18. ARN Duta -
Disebut juga mRNA (RNA Messenger), merupakan RNA terpanjang yang berbentuk pita tunggal.
-
Berfungsi sebagai pola cetakan pembentuk polinukleotida atau protein.
-
Disebut juga kodon karena fungsinya sebagai pembaga kode-kode genetik dari DNA ke ribosom.
19. Sintesis Protein a) Tahap Transkripsi – di nukleus -
Inisiasi Daerah titik awal transkripsi disebut sebagai promoter.
-
Elongasi Heliks ganda DNA terbuka, memungkinkan RNA untuk membentuk komplemen dari DNA tersebut. DNA yang digunakan sebagai cetakan adalah template / kodogen/ antisense. Sedangkan RNA, yang membawa basa komplemen dari DNA template disebut sebagai mRNA/ RNA duta/ kodon. mRNA inilah yang akan dibawa menuju ke ribosom untuk diterjemahkan menjadi protein.
-
Terminasi Titik akhir transkripsi. mRNA yang nantinya digunakan sebagai cetakan dibawa ke ribosom.
b) Tahap Translasi – di ribosom -
mRNA yang sudah keluar dari intisel akan bergabung dan menempel pada ribosom
-
proses translasi dibantu oleh tRNA yang berpedan dalam mengikat asam amino pada salah satu ujungnya dan membawa asam amino tersebut ke ribosom untuk disusun menjadi polinukleotida.
-
8
tRNA mempunyai antikodon (pasangan/komplemen dari kodon/mRNA, maksudnya misalnya mRNA
: AUG AUA UCU
tRNA
: UAC UAU AGA
5perma]
protein
: AUG AUA UCU (persis mRNA/kodon) Met
-
Ile
Ser – nama protein dari paket hal 79
tRNA membawa asam amino yang sesuai dengan urutan kodon pada mRNA.
20. Perbedaan DNA dan RNA DNA
RNA
Gula
Deoksiribosa
Ribosa
Purin
Adenin, Guanin
Adenin, Guanin
Pirimidin
Timin, Sitosin
Urasil, Sitosin
Bentuk
Rantai
panjang,
ganda, Rantai pendek, tunggal, tidak
berpilin
berpilin
Di dalam nukleus, kloroplas, Di
Letak
mitokondria
dalam
sitoplasma,
nukleus, kloroplas,
mitokondria tetap
Kadar
Tidak tetap
21. Tahap-tahap Pembelahan a) Pembelahan Mitosis 1. Profase -
Merupakan fase yang paling lama
-
Benang-benang kromatin menjadi lebih padat akibat kodensasi menjadi kromatid
-
Kromatid mengalami duplikasi menjadi kromosom. Duaa kromatid kembar akan menempel satu sama lain di sentromer.
-
Di sitoplasma, benang gelendong yang terdiri atas mikrotubulus mulai terbentuk dan tertentang dari sentriol. 2. Metafase
-
Hilangnya membran inti dan munculnya serat halus dari dua kutub yang berlawanan
-
Serat tersebut menempel pada sentromer dan menarik kromosom ke arah dua kutub yang berlawanan
-
Kromosom terletak di tengah sel (di bidang ekuator) 3. Anafase
-
Pasangan sentromer dari setiap kromosom berbisah dan diakhiri dengan terbebasnya pasangan kromatid bersaudara satu sama lain.
-
Masing-masing kromatid bersaudara akan menjadi kromosom baru yang bebas dan secara perlahan akan bergerak ke arah kutub yang berlawanan dari sel.
-
Mikrotubulus kinektokor memendek sehingga kromosom ke kutub.
-
Miktotubulus nonkinektokor memanjang sehingga kutub-kutub bergerak lebih jauh
9
5perma]
-
Pada akhir anafase, kedua daerah kutub dari sel mempunyai sejumlah kromosom yang lengkap dan sama satu sama lain. 4. Telofase
-
Membran nukleus yang berasal dari fragmen membran nukleus sel induk dan bagian-bagian lain dalam sistem endomembran mulai terbentuk
-
Kromosom menipis menjadi benang-benang kromatin, yang semakin lama semakin menipis hingga tidak tampak
-
Terbentuk membran inti
-
Pembelahan nukleus menjadi dua nukleus dengan kandungan genetik yang identik
-
Sitokinesis atau proses pembelahan sel sehingga dua kembaran sel baru akan muncul
Meiosis 1) Profase I a) Fase Leptoten : terbentuknya benang-benang kromoso tunggal b) Fase Zigoten : terbentuknya sinapsis di mana kromosom homolog akan saling berpasangan dan melekat satu sama lain c) Fase Pakiten : terbentuk tetrad, yaitu suatu kelompok yang terdiri atas 4 kromatid d) Fase diploten : terbentuk kiasma, di mana sepanjang kromatid dari kromosom homolog saling menyilang e) Fase diakinesis : membran inti menghilang, terbentuk gelendong mikrotubulus, sentriol bergerak menjauhi satu sama lain 2) Metafase I Pasangan kromosom homolog tersusun dala bidang ekuator. 3) Anafase I Tiap kromosom homolog masing-masing mulai ditarik oleh benang spindel menuju ke kutub pembelahan yang berlawanan arah. Tujuan anafase I adalah membagi isi kromosom diploid menjadi haploid. 4) Telofase I dan sitokinesis -
Setiap kutub memiliki satu set kromosom haploid, di mana setiap koromosom memiliki dua kromatid kembar
10
5perma]
-
Terjadi sitokinesis – pembelahan sitoplasma
5) Profase II Benang-benang kumparan terbentuk dan kromosom tersusun dengan cepat pada bidang ekuator 6) Metafase II Setiap kromosom berada pada bidang ekuator. Masing-masing kromosom mengarah ke kutub yang berlawanan. 7) Anafase II Benang spindel menarik kromatid menuju kutub yang berlawanan. 8) Telofase II -
Nukleus terbentuk pada kutub yang berlawanan
-
Terjadi sitokinsesis
-
Menghasilkan empat sel kembar, dengan jumlah kromosom haploid.
22. Ciri mitosis -
Terjadi pada semua sel yang memperbanyak diri
-
Hanya terdapat satu tahap pembelahan dalam satu siklus pembelahan sel
-
Tidak terdapat pasangan kromosom homolog, yang berpisah adalah kromatid-kromatid yang bergerak menuju kutub yang berbeda
-
Tidak terjadi pertukaran segemen kromosom atau pindah silang
-
Sel baru yang dihasilkan dari suatu mitosis akan mempunyai struktur genetik yang sama dengan sel awal
-
Hasil akhir dari pembelahan satu sel melalui mitosis adalah dua sel baru yang sama
23. Telofase-lihat no. 21 24. Persilangan trihibrid Persilangan dengan menggunakan tiga sifat beda.
11
5perma]
Pelajari lagi cara mencari gamet! 25. Atavisme pada ayam Pengertian
: munculnya suatu sifat sebagai akibar interaksi dari beberapa gen (gen Rose/R dan
gen Pea/P) Hasil Persilangan : P
: RrPp dan RrPP
F
:
3R-.3P-
: 9R-P-
:
Sumpel/walnut 3R-pp
: 3R-pp
:
rr.3P-
: 3rrP-
: biji/pea
rrpp
: 1rrpp
: single
gerigi/rose
26. Epistasis dan hipostasis -
Epistasis : gen dominan yang menutupi gen dominan lainnya
-
Hipostasis : gen dominan yang tertutup Contoh
: pada kulit gandum dan warna kulit labu squash.
Pada warna kulit labu
27. Jenis kelamin dorsophila Dengan menggunakan indeks kelamin
12
5perma]
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑚𝑖𝑛 =
IK = 1,5 = betina super (cth. 2AXXX)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑟𝑜𝑚𝑜𝑠𝑜𝑚 𝑋 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑒𝑡 𝐴𝑢𝑡𝑜𝑠𝑜𝑚
IK = 1 = betina (cth. 2AXX) IK = 2/3 = interseks (cth. 3AXX, 3AXXY) IK = ½ = jantan (cth. 2AX) IK = 1/3 = jantan super (cth. 3AX) 28. Peristiwa non-disjunction Disebut juga peristiwa gagal berpisah. Terjadi pada fase anafase. Peristiwa ini menyebabkan adanya sel yang kekurangan kromosom dan ada sel yang kelebihan kromosom.
29. Gen lethal Gen letal adalah gen yang menyebabkan kematian pada suatu individu yang memilikinya. a) Gen Letal Dominan – bersifat letal pada yang homozigot dominan, yang heterozigot hidup, tetapi ada kelainan Contohnya : -
Ayam Redep (RR)
-
Tikus berambut kuning (KK)
-
Brachydactil – jari pendek (BB)
-
Thalasemia – eritrosit kecil *kalau heterozigot tetap hidup tapi menderita Thalasemia minor
b) Gen Letal Resesif – bersifat letal pada yang homozigot resesif -
Albino pada tanaman
-
Sapi buldok
-
Kelinci pelger
-
Ekor pendek pada mencit
-
Mata bintang pada Drosophila
-
Siklemia – eritrosit berbentuk seperti bulan sabit
13
5perma]
30. Penyakit hemofilia Terpaut kromosom X.
31. Ciri penyakit menurun -
Pada umumnya tidak dapat disembuhkan
-
Dikendalikan oleh gen, sehingga tidak menular
-
Biasanya akan muncul dalam keadaan homozigot resesif
-
Individu dalam keadaan heterozigot pada umumnya tidak mengalami kelainan tetapi bersifat carrier
-
Dapat diusahakan agar terhindar (dengan analisis silsilah keluarga)
32. Peluang polidaktil Polidaktil – memiliki ruas jari dengan jumlah lebih banyak dari manusia normal. Diturunkan secara dominan.
33. Kariotipe kromosom -
Misalnya, pada manusia dengan jumlah total 46 Kromosom Kariotipe : a. Autosom 44AAXX atau 22AAXX (perempuan) 44AAXY atau 22AAXY (laki-laki) b. Gonosom 22AX (perempuan)
14
5perma]
22AX atau 22AY (laki-laki) -
Pada lalat dengan 8 kromosom a. Autosom 6AXX atau 3AAXX(betina) 6AXY atau 3AAXY (jantan) b. Gonosom 3AX (betina) 3AX atau 3AY (jantan)
34. Eritoblastosis fetalis Eritoblastosis fetalis merupakan penyakit anemia yang disebabkan oleh hemolisis sel-sel darah merah. Hal ini disebabkan karena perbedaan Rhesus ibu dan janin, di mana ibu Rhesus – sedangkan anak Rhesus + sehingga memicu terbentuknya antibodi pada tubuh si Ibu.
35. Kemungkinan keturunan buta warna Diturunkan secara resesif terpaut kromosom X.
15
5perma]
36. Mutasi gen Merupakan perubahan yang terjadi pada basa nitrogen DNA. Disebut juga mutasi titik Ada 2 Jenis : a) Substitusi Transisi : penggantian basa nitrogen dengan basa nitrogen lainnya yang sejenis (purin ganti purin, pirimidin ganti pirimidin) Transversi : penggantian basa nitrogen dengan basa nitrogen lainnya yang tidak sejenis (purin ganti pirimidin dan sebaliknya) b) Mutasi Bingkai Pergeseran kerangka yang disebabkan adanya penambahan (insersi) atau pengurangan (delesi) satu atau beberapa basa nitrogen. 37. Mutasi buatan Mutasi yang sengaja dilakukan oleh manusia dengan tujuan tertentu. Metode : -
Induksi kolkisin untuk menghalangi terbentuknya gelendong pembelahan sehingga membentuk individu yang poliploid
-
Pemakaian bahan radioaktif
Manfaat : -
Membentuk bibit unggul
-
Buah tanpa biji
-
Rekayasa Genetika
38. Mutasi kromosom Merupakan mutasi yang diakbitkan oleh perubahan pada kromosom. a) Perubahan Susunan Kromosom Inversi : perubahan urutan gen pada kromosom Duplikasi
16
5perma]
Delesi Translokasi perpindahan segemen atau ruas DNA dari suatu kromosom ke romosom lain yang bukan pasangan homolognya Katenasi : mutasi kromosom yang terjadi pada kromosom nonhomoloh yang pada saat pembelahan menjadi empat kromosom, ujung-ujungnya saling bertemu sehingga membentuk lingkaran.
b) Perubahan Jumlah Kromosom Aneuploid – variasi dalam jumlah set dasar kromosom, ada dua jenis Autopoliploid – kelipatan jumlah kromosom yang berasal dari spesies yang sama Alopoliploid – poliploid yang terbentuk melalui penggabungan genom dari spesies yang berbeda Aneusomi Adalah variasi jumlah kromosom yang diakibatkan adanya pengurangan atau penambahan satu atau sejumlah kecil kromosom, tetapi tidak berlangsung pada seluruh genom. Akibat adanya gagal berpisah. Contoh -
Normal : 2n
-
Monosomi : 2n-1
-
Nulisomi : 2n-2
-
Monosomi ganda : 2n-1-1
-
Trisomi : 2n+1
-
Tetrasomi : 2n+2
17
5perma]
18
5perma]