54 Media Bina Ilmiah
ISSN No. 1978-3787
ANALISIS HUBUNGAN RENTABILITAS ASET DENGAN RENTABILITAS MODAL SENDIRI PADA KSP “SURYA PANCAKA”, MATARAM Oleh I Gusti Putu Bagus Suastina Dosen PNS dpk pada STIE 45 Mataram Abstrak : Anggota koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna jasa.koperasi. Kegiatan usahanya adalah memberikan pelayanan kepada anggotanya sesuai dengan watak sosial koperasi yaitu mensejahtrakan anggota dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Koperasi mengerakkan kegiatannya dengan professional mengelola modal secara efektif dan efisien. Dalam mempergunakan modal asing ataupun modal sendiri harus memperhatikan keseimbangan kebutuhan modal, untuk pemberian kredit kepada nasabah. Penelitian ini dilaksanakan pada KSP “Surya Pancaka”, Mataram. Dengan tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan rentabilitas aset dengan rentabilitas modal sendiri.Jenis Jenis penelitian yang dipergunakan adalah studi kasus.Dari hasil dan pembahasan bahwa hasil korelasi adalah 0,99 dan uji-t adalah 12,12 > 2,3534. Maka dapat disimpulkan bahwa hubungan tingkat rentanilitas aset dengan tingkat rentabilitas modal sendiri adalah sangat kuat dan signifikan. Disarankan kepada pihak manajemen untuk selalu dapat meningkatkan kinerja keuangannya. Kata kunci : Korelasi, rasio,kinerja PENDAHULUAN Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Tujuan koperasi adalah berorientasi pada sosial, tetapi di era globalisasi koperasi tidak dapat bertahan tanpa dikelola secara bisnis. Karena untuk mensejahtrakan anggota dan masyakakat harus mengelola keuangan secara professional yaitu secara efektif dan efisien.Efektifitas dan efisiensi pengelolaanny adalah dapat menyeimbangkan antara sumber dana dan dana yang dipergunakan untuk mendapatkan sisa hasil usaha (SHU )..Posisi anggota koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi , karena itu anggota koperasi orang sebagai individu yang merupakan subyek hukum dan subyek ekonomi tersendiri. (UU RI, NO 17:2012) Untuk dapat menjalankan usahanya setiap koperasi membutuhkan dana . Sumber dana koperasi terdiri dari : simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, dan simpanan koperasi berjangka ,dana cadangan serta modal penyertaan. Karena itu sebuah koperasi harus mengelola dananya dengan tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Agar koperasi tidak mengalami likuidasi. Sehingga dalam jangka pendek koperasi dapat menjalankan operasinya dapat berjalan lancar. Disamping kegiatan dalam jangka pendek koperasi mengelola secara jangka panjang untuk kelangsungan hidup koperasi.Untuk itu manajemen harus melayani anggota maupun calon anggoata dengan baik untuk menghasilkan keuntungan yang tinggi. Tingginya keuntungan _____________________________________________ Volume 9, No. 4, Juni 2015
yang didapat harus diseimbangkan dengan tambahan modal yang dipergunakan agar diperoleh rasio yang baik. Dana yang diterima dari anggota disalurkan ke anggota sebagai kegiatan koperasi simpan pinjam yang merupakan salah satu jenis koperasi yang disebut dengan KSP (koperasi simpan pinjam). Penggunaan modal harus sesyai dengan kebutuhan dari usaha tersebut. Melakukan pinjaman yaitu modal asing dan modal sendiri jangan terlalu berlebihan karena akan berisiko dengan bunga yang harus dikeluarkan. Ber hatihati dalam pemberian kredit kepada anggota maupun calon anggota atau nasabah. Harus diadakan seleksi dan perhitungan yang tepat. Rasio-rasio yang perlu diukur adalah untuk memperoleh gambaran kinerja keuangan perusahaan atau kopersi khususnya KSP. Kinerja keuangan suatu koperasi atau badan usaha lain sangat bermanfaat bagi berbagai pihak seperti: investor,kreditor, konsultan keuangan,pemerintah dan pihak manajemen. Karena itu setiap perusahaan membuat laporan keuangan, .sebagai gambaran keadaan yang nyata. Sehingga dapat diukur kinerja keuangannya. Perusahaan atau koperasi akan memutuskan untuk mengambil utang dan menyesuaikan kebutuhan dana jangka pendek dan jangka panjang. Untuk mengukur kinerja keuangan salah satunya adalah rasio rentabilitas .Rentabilitas adalah kemampuan KSP untuk memperolehsisa hasil usaha (SHU) dan atau kemampuan USP koperasi untuk memperoleh hasil usaha.(Permen KUKM RI :2008:5) Rentabilitas dapat diukur dari barbagai aspek yaitu rasio rentabilitas ekonomis (rentabilitas aset) dan http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 rentabilitas modal sendiri. Rentabilitas ekonomis adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing untuk menghasilkan laba tersebutdan dinyatakan dalam prosentase dan Rentabilitas modal sendiri adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut dilain pihak. (Bambang Riyanto :2011:36 -44) Hubungan antara rentabilitas ekonomi dengan rentabilitas modal sendiri merupakan pengaruh perubahan rentabilitas ekonomi terhadap rentabilitas modal sendiri pada berbagai tingkat penggunaan modal asing.karena makin tingginya rentabilitas ekonomi (dengan tingkat bunga tetap) , penggunaan modal asing yang lebih besar akan mengakibatkan kenaikan rentabilitas modal sendiri. Perusahaan atau koperasi yang menggunakan modal asing lebih besar akan memperoleh kenaikan renyabilitas modal sendiri yang lebih besar daripada perusahaan lain yang mempunyai jumlah modal asing yang lebih kecil. Dalam situasi ekonomi yang memburuk rentabilitas ekonomi pada umumnya menurun , perusahaan yang mempunyai modal asing yang besar akan mengalami penurunan rentabilitas modal sendiri yang lebih besar daripada perusahaan yang mempunyai jumlah modal asing yang lebih sedikit (Bambang Riyanto :2011 :48) Penelitian ini dilaksanakan pada KSP “ Surya Pancaka “, Mataram. Koperasi ini bergerak dalam koperasi simpan pinjam yaitu lembafga koperasi yang melakukan kegiatan usaha perhimpunan dan penyaluran dana dari untuk anggota, calon anggota , koperasi lain dan atau anggotanya, yang perlu dikelola secara professional sesuai dengan prinsip kehati-hatiandan kesehatan koperasi. Untuk lebih jelasnya maka dapat disajikan pada tabel 1 data berikut ini : Tabel 1. Data Aktiva, Modal Sendiri , SHU kotor dan SHU bagian anggota KSP “Surya Pancaka “, Mataram Tahun 2010 -2014
Sumber data primer Dari tsbel 1 dapat dilihat bahwa setiap tahun yaitu tahun 2010 – 2014 total aktiva, modal sendiri, SHU kotor dan SHU bagian anggota adalah meningkat. Peningkatan ini belum berarti bahwa manajemen sudah bekerja secara efektif dan efisien. Karena itu perlu dianalisis kemampuan modal koperasi dalam mendapatkan SHUnya selama satu periode.serta hubungan ke dua rasio
Media Bina Ilmiah 55 rentabilitas tersebur ,untuk diketahui hungangannya secara signifikan.Sehingga tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan yang signifikan antara rentabilitas aset dengan rentabilitas modal sendiri. Berdasarkan dari data tersebut diatas dan teori yang ada , permasalahan dan tujuan penelitian , maka dengan keterbatasan waktu,beaya dan tenaga. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengambil judul : Analisis hubungan rentabilitas aset dengan rentabilitas modal sendiri pada KSP “Surya Pancaka”, Mataram METODE PENELITIAN Metode Penelitian ini adalah metode deskriptif, untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis,factual,dan akurat mengenai fakta-faktaserta hubungan fenomenafenomena yang diselidiki (M. Nazir :1988 :63 ) yaitu : mencari hubungan rentabilitas ekonomis dengan rentabilitas modal sendiri pada KSP “Surya Pancaka”, Mataram. Lokasi Penelitian dilakukan pada KSP “Surya Pancaka”, di jalan Pancaka 5 B, Gomong , Kota Mataram. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2015. Badan Hukum : No.518/148/BH/DISKOP&PKM/2007 tanggal 19 Februari 2007 yang diketuai oleh Bapak Nyoman Surya Oktamasna Tika.dan sekretaris Ni Made Novianti Mayatika, SE Sumber data diperoleh dari ketua koperasi dan sekretaris KSP “Surya Pancaka, Mataram. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif yaitu laporan Laba/Rugi dan Lapran Neraca serta laporan Pembagian SHU dari tahun 2010 – 2014. Data kualitatif yaitu data berupa penjelasan dan pernyataan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi nasabah dan factor-faktor yang mempengaruhi penjualan kredit sebagainya. Teknik pengumpulan data berupa wawancara langsung dari responden yang berwenang dan secara dokumenter yaitu mencatat, mengumpulkan data secara sistematis yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. Penelitian ini melibatkan mahasiswa Semester VIII STIE 45 Mataram , membantu dalam mengumpulkan data Prosedur analisis data yang dipergunakan adalah analisis kuantitatif yaitu : (Permen KUK&M RI:2008 :11-12 )yaitu rasio kemandirian dan pertumbuhan yang terdiri dari : a. Rentabilitas Aset (RA) adalah : mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan SHU bagi semua penanam modal. Dengan rumus : SHU sebelum bunga dan pajak / Total asset x 100 %
_____________________________________ http://www.lpsdimataram.com
Volume 9, No. 4, Juni 2015
56 Media Bina Ilmiah b.
c.
d.
Rentabilitas Modal Sendiri (RMS) adalah : mengukur kemampuan modal sendiri untuk menghasilkan SHU bagian anggota koperasi. Dengan rumus : SHU bagian anggota / Total modal sendiri x 100 % Standar pengukuran : Jenis Rasio Predikat a.Rentabilitas Aset ≤5 Tidak sehat 5<x ≤ 7,5 Kurang sehat 7,5 < x≤10 Cukup sehat >10 Sehat b.Rentabilitas Modal Sendiri ≤5 Tidak sehat 5<x ≤ 7,5 Kurang sehat 7,5 < x≤10 Cukup sehat >10 Sehat Analisis Statistik yaitu :mempergunakan korelasi Product Moment Coefficient (Pearson’sCoefficient of correlation )dengan mengkorelasikan data observasi. (Sambas,dkk :2011 :123) Dengan rumus : r xy =
e.
ISSN No. 1978-3787
N ∑ XY - ( ∑ X ) . ( ∑Y ) --------------------------------------------------------√ ⌠N ∑ X2 – ( ∑ X )2 ⌡ . ⌠N ∑ Y2 – ( ∑ Y )2 ⌡
Keterangan : r xy = koefisien korelasi N = Jumlah tahun X = Tingkat rentabilitas aset ( RA ) Y = Tingkat rentabilitas modal sendiri (RMS) Untuk menguji hipotesa adalah : 1. Tingkat keeratan hubungan adalah untuk mengetahui kuat lemahnya tingkat atau derajat hubungan antara variabel X dan variabel Y yaitu dengan nilai korelasi sebagai berikut :
Tabel 2. Tingkat keeratan Hubungan Variabel X dan Variabel Y Nilai Korelasi 0,00 - < 0,20
Keterangan Hubungan sangat lemah (tidak ada ) ≥ 0,20 - < 0,40 Hubungan rendah ≥ 0,40 - < 0,70 Hubungan sedang / cukup ≥ 0,70 - < 0,90 Hubungan kuat / tinggi ≥ 0,90 - ≤ 100 Hubungan sangat kuat / tinggi Sumber : Guilford Emperical Rulesi. 2. Pengujian keberatian koefisien korelasi : Menentukan rumusan hipotesis statistik yang sesuai dengan hipotesis penelitian yang diajukan : _____________________________________________ Volume 9, No. 4, Juni 2015
3. 4.
5.
6.
Ho : p = 0 , artinya tidak ada hubungan antara RA dengan RMS Ho : p ≠ 0 , artinya ada hubungan antara RA dengan RMS Menentukan taraf kemaknaan nyata α = 5 % Menentukan dan menghitung nilai uji statistik yang digunakan : N-2 t = r √ -------------1 – r2 Menentukan nilai kritis dan daerah kritis derajat kebebasan n – 2 sehingga titik potong α = 0,05 dan db = 3 diketahui nilai sebesar = 2,3534 Jika nilai uji t ≥ t-tabel maka hipotesa = 0 , ditolak , artinya hioptesa alternative diterima. Membuat kesimpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN a.
Deskripsi data Dari hasil penelitian maka dapat disajikan data perkembangan pada tabel 3 berikut ini : Tabel 3. Perkembangan total Aktiva KSP “Surya Pancaka”, Mataram tahun 2010 – 2014
Sumer: data : KSP” Surya Pancaka “,Mataram Dari tabel 3 dilihat perkembangan total aktiva setiap tahun dari tahun 2010-2014 adalah meningkat terus yaitu tahun 2010 ke tahan 2011 adalah sebesar Rp. 26.469.536 (33,86 % ) ke tahun 2012 sebesar Rp. 26.367.122 (25,20 %) , ke tahun 2013 sebesar Rp. 29.213.143 ( 22,30 % ) dan ke tahun 2014 Rp.39.300.753 ( 143,16 % ). Data perkembangan modal sendiri dapat disajikan pada tabel 4 berikut ini : Tabel 4. Perkembangan total modal sendiri KSP “Surya Pancaka”, Mataram Tahun 2010 – 2014
Sumber data : KSP” Surya Pancaka “,Mataram Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa Modal sendiri tahun 2010 – 2014 adalah meningkat sekalipun perkembangan dalam rupiah kenaikannya http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 berfluktuasi. Perkembangan secara prosentase adalah semakin kecil yaitu : tahun 2010 ke tahun 2011 sebesar Rp. 26.639.988 ( 32,8 % ) ke tahun 2012 adalah sebesar Rp. 25.928.546 ( 24,9 % ), ke tahun 2013 adalah sebesar Rp. 28.358.041 ( 21,9 ) dan ke tahun 2014 sebesar Rp. 34.088.454 (21,5). Untuk data perkembangan SHU Ebit dapat disajikan pada tabel 5 berikut ini : Tabel 5. Perkembangan SHU EBIT KSP “Surya Pancaka “ ,Mataram Tahun 2010 – 2014
Sumber data : KSP” Surya Pancaka “,Mataram Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa SHU EBIT tahun 2010 – 2014 , perkembangannya berfluktuasi kadang meningkat kadangkala menurun .Tahun 2010 ke tahun 2011 adalah meningkat sebesar Rp. 2.604.988 (10,9 % ) , turun ke tahun 2012 sebesar Rp. 71.454 (0,27 % ) , naik ke tahun 2013 Rp. 2.848.041 (10,8%) dan meningkat tahun 2014 sebesar Rp. 2.848.041 (20,5 % ). Untuk perkembangan SHU bagian Anggota KSP ” Surya Pancaka”, Mataram tahun 2010 -2014 disajikan pada tabel 6 berikut ini :
Media Bina Ilmiah 57 Tabel 7. Perhitungan rasio rentabilitas asset KSP “Surya Pancaka”,Mataram Tahun 2010 – 2014
Sumber data primer diolah Dari hasil perhitungan rentabilitas aset dan gambar 1 diketahui bahwa RA setiap tahun menurun ,walaupun SHU EBIT meningkat tetapi diikuti peningkatannya oleh aktiva yang lebih besar setiap tahun .karena dana yang dikelola kenaikannya lebih besar (pada tabel 2 ) daripada kenaikan SHU EBIT (pada tabel 4 ), walaupun rata-rata rentabilitas modal sendiri dari tahun 2010 – tahun 2014 adalah sebesar 22 % masih berada diatas/ >10% dikatakan sehat . 2.
Rentabilitas Modal sendiri (RMS) Untuk menganalisis rentabilitas modal sendiri berdasarkan tabel 4 dan tabel 6 , maka dapat disajikan pada tabel 8 berikut ini : Tabel 8. Perhitungan rasio rentabilitas modal sendiri KSP”Surya Pancaka “, Mataram Tahun 2010 – 2014
Tabel 6. Perkembangan SHU bagian anggota KSP”Surya Pancaka”, Mataram Tahun 2010 – 2014
Sumber data primer diolah Sumber data : KSP” Surya Pancaka “,Mataram Dari tabel 6 dapat diketahui bahwa perkembangan SHU bagian anggota dari tahun 2010 – 2014 adalah meningkat terus yaitu ke tahun 2011 adalah sebesar Rp. 911.746 (10,9 %) ke tahun 2012 sebesar Rp25.009 ( 0,3 %) s25.009edangkan ke tahun 2013 adalah sebesar Rp. 996.814( 10,8 %) dank e tahun 2014 sebesar Rp. 2.135.000 ( 20,81 ). b.
Analisis Data . Berdasarkan dari data-data pada deskripsi data maka dapat dianalisis sebagai berikut : 1. Rentabilitas Aset (RA) Untuk menganalisis rentabilitas aset berdasarkan tabel 3 dan 5 , maka dapat disajikan pada tabel 7 berikut ini :
Berdasarkan dari gambar 2 diatas dapat dilihat bahwa RMS setiap tahun turun walaupun secara rata-rata dikatakan sehat karena berada pada kisaran 7,5 < x≤10 yaitu RMS adalah 8 %. Ini disebabkan kenaikan SHU bagian anggota lebih kecil dengan kenaikan modal sendiri. 3. Analisis Korelasi Dengan rumus : N ∑ XY - ( ∑ X ) . ( ∑Y ) r xy = --------------------------------------------------------√ ⌠N ∑ X2 – ( ∑ X )2 ⌡ . ⌠N ∑ Y2 – ( ∑ Y )2 ⌡
Berdasarkan rumus tersebut diatas maka dapat dihitung korelasinya . untuk itu maka akan disajikan pada tabel 9 dengan data pada tabel 7 dan 8 sebagai berikut :
_____________________________________ http://www.lpsdimataram.com
Volume 9, No. 4, Juni 2015
58 Media Bina Ilmiah
ISSN No. 1978-3787
Tabel 9. Perhitungan Korelasi variabel dengan variabel RMS Tahun 1 2 3 4 5 ∑
X 30,5 25,3 20,3 18,5 15,4 109,8
Y 11 9 7 7 9 40
X2 930,25 640.09 412.09 342,25 237,16 2.561,84
Y2 121 81 49 49 36 336
RA XY 335,5 227,7 142,1 129,5 92,4 927,2
Sumber data primer diolah
2.
3.
Dari tabel 9 maka dapat dihitung sebagai berikut : r
r
4.
5 ( 927,2 ) - ( 109,8 ) ( 40 ) -------------------------------------------------------√ 5 ( 2.561,84 ) - ( 109,8 )2 . 5 (336 ) – ( 40 ) ( 4.636 ) - ( 4.392 ) = -------------------------------------------------------√ ( 12.809,20 ) – (12.056,04) . ((1.680 ) – (1.600) 244 = --------------------√ ( 753,16) . (180) 244 = -----------------27,44 . 8,94 244 = ----------------245,31 = 0,99 = 0,99 =
Jadi hasil perhitungan korelasi antara tingkat Rentabilitas Aset dengan tingkat rentabilitas modal sendiri adalah = 0,99 berada pada kisaran ≥ 0,90 - ≤ 100 ada hubungan yang kuat antara ke dua variabel. Perhitungan uji – t Dari hasil korelasi tersebut diatas maka dapat dihitung uji – t sebagai berikut :
Jadi hasil hasil perhitungan tersebut diatas yaitu t-hitung = 12,12 , sedangkan t-tabel adalah 2,3534,dimana t-hitung > t-tabel ,ada hubungan yang signifikan antara tingkat rentabilitas aset dengan tingkat rentabilitas modal sendiri. c.
Interpretasi Data Berdasarkan dari hasilanalisis data maka dapat diinterpretasi data sebagai berikut : 1. Rata-rata tingkat rentabilitas aset dari tahun 2010 - 2014 adalah sebesar 22% , artinya bahwa setiap Rp 1. modal yang diinvestasikan menghasilkan SHU sebesar Rp 0,22 untuk _____________________________________________ Volume 9, No. 4, Juni 2015
4.
semua investor.Dan dikatan sehat karena berada pada kisaran > 10. Rata-rata tingkat rentabilitas modal sendiri dari tahun 2010 – 2014 adalah sebesar 8 %, artinya bahwa setiap Rp1 modal sendiri yang ditanamkan menhhasilkan SHU untuk bagian anggota sebesar Rp. 0,08. Dan dikatakan cukup sehat karena berada pada kisaran 7,5 < x≤10. Hasil korelasi antara tingkat RA dengan tingkat RMS adalah sebesar 0,99, artinya hubungannya sangat kuat/tinggi karena berada pada kisaran ≥ 0,90 - ≤ 100. Bahwa makin tingginya rentabilitas aset (dengan tingkat bunga tetap) ,penggunaan modal asing yang lebih besar akan mengakibatkan kenaikan rentabilitas sendiri.Dan apabila situasi ekonomi memburuk RA menurun , koperasi yang mempunyai modal asing yang besar akan mengalami penurunan RMS. Hasil uji – t yaitu sebesar 12,12 , hipotesa diterima , karena t-hitung > t-tabel yaitu 12,12 > 2,3534.Artinya bahwa ada hubungan yang signifikan anatara hubungan tingkat rentabilitas aset dengan tingkat rentabilitas modal sendiri. Jadi naik turunnya RA akan berpengaruh terhadap RMS.
PENUTUP a. Simpulan Berdasarkan dari interpretasi data dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Rata-rata tingkat rentabilitas aset dari tahun 2010 – 2014 pada KSP “Surya Pancaka”, Mataram adalah sehat, walaupun dari tahun 2010 – 2013 adalah menurun 2. Rata-rata tingkat rentabilitas modal sendiri tahun 2010 – 2014 KSP “Surya Pancaka “, Mataram adalah cukup sehat, walaupun dari tahun2010 – 2013 adalah menurun. 3. Hubungan antara tingkat rentabilitas aset dengan rentabilitas modal sendiri adalah sangat kuat dan signifikan.Bahwa naik turunnya penggunaan modal asing akan berpengaruh dalam menghasilkan rentabilitas modal sendiri. b. Saran-saran Berdasarkan dari kesimpulan diatas makadapat disarankan kepada KSP “Surya Pancaka ‘, Mataram sebagai berikut : 1. Diharapkan kepada pihak manajemen untuk dapat meningkatkan kinerja keuangannya setiap tahun. 2. Diharapkan untuk dilakukan pembinaan bagi pengurus agar bekerja lebih professional.
http://www.lpsdimataram.com
ISSN No. 1978-3787 DAFTAR PUSTAKA Bambang
Riyanto, 2011, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan , BPFE,UGM, Yogyakarta.
Moh.Nazir,1988, Metode Penelitian, GHALIA INDONESIA, Jakarta
Media Bina Ilmiah 59 Sambas
Ali Muhidin dan Maman Abdurahman,2011, Analisis Korelasi,Regresi ,Dan jalur dalam Penelitian, CV.Pustaka Setia, Bandung.
Undang – Undang Republik Indonesia ,2012, No. 17 tahun 2012 tentang Perkoperasian Indonesia.
Permen KUK & M Republik Indonesia, No. 20/Per/KUKM/XI/2008
_____________________________________ http://www.lpsdimataram.com
Volume 9, No. 4, Juni 2015