PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk
LAPORAN KEUANGAN INTERIM
30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2014 (AUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2015 (TIDAK DIAUDIT) DAN 30 SEPTEMBER 2014 (TIDAK DIAUDIT)
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk (Daftar Isi)
Halaman
Surat Pernyataan Direksi
1
Laporan Posisi Keuangan
3
Laporan Laba Rugi Komprehensif
5
Laporan Perubahan Ekuitas
6
Laporan Arus Kas
7
Catatan Atas Laporan Keuangan
8
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
Catatan
31 Desember 2014 Rp
30 September 2015 Rp
ASET Kas dan setara kas Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Investasi neto sewa pembiayaan Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai
5 6 7 35
21.815.580.477 5.129.950.000
Investasi neto sewa pembiayaan - bersih Tagihan anjak piutang Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai
8 35
Tagihan anjak piutang - bersih Piutang pembiayaan konsumen Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai
9 35
35
Piutang Ijarah - bersih Aset tetap Biaya perolehan Akumulasi penyusutan
4.705.308.337 (79.530.325)
5.812.107.942
4.625.778.012 850.000.000 748.367.913 (36.836.116) 1.561.531.797
6.419.891.562 104.872.824.626 (5.020.580.845)
6.114.127.353 83.395.515.938 (7.946.690.614)
106.272.135.343
81.562.952.677
1.308.583.904 (283.130.995)
1.308.583.905 -
1.025.452.909
1.308.583.905
3.508.193.947 (2.785.891.071)
3.417.593.211 (2.549.613.866) 867.979.345
-
3.510.000.000 (2.352.000.000)
-
1.158.000.000
13 2.526.676.419.237 (1.092.704.282.927)
2.620.113.392.334 (980.148.820.287)
1.433.972.136.310
1.639.964.572.047
14
Jumlah tercatat Aset pajak tangguhan Aset lain-lain
5.841.223.870 (29.115.928)
12
Jumlah tercatat Agunan yang diambil alih Biaya perolehan Akumulasi penurunan nilai
1.157.509.657.882
722.302.876
Jumlah tercatat Aset Ijarah Muntahiyah Bittamlik Biaya perolehan Akumulasi penyusutan
1.753.369.736.953
11
Jumlah tercatat Aset Ijarah Biaya perolehan Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai
125.417.657.184 1.065.051.565.212 (32.959.564.514)
584.298.469 10 35
Piutang Ijarah Muntahiyah Bittamlik - bersih Piutang Ijarah Pihak berelasi Cadangan kerugian penurunan nilai
200.632.120.634 1.594.310.590.979 (41.572.974.660)
600.194.152 (15.895.683)
Piutang pembiayaan konsumen - bersih Piutang Ijarah Muntahiyah Bittamlik Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai
56.108.776.012 4.354.000.000
34 15
JUMLAH ASET
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-3-
227.628.902.863 (29.035.338.413)
84.025.326.917 (32.524.926.917)
198.593.564.450
51.500.400.000
12.267.555.899 36.907.792.665
10.351.898.235 29.709.153.303
3.576.472.614.293
3.040.583.283.215
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
Catatan
30 September 2015 Rp Juta
31 Desember 2014 Rp Juta
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga
16 35
Jumlah Utang pajak Utang kepada pihak berelasi Titipan uang muka sewa Ijarah Muntahiyah Bittamlik Pihak berelasi Pihak ketiga
17 18,35 19 35
Jumlah Utang bank Utang kepada lembaga keuangan Medium term notes Kewajiban derivatif Liabilitas lain-lain Liabilitas imbalan pasca kerja
20 21 22 33 23 24
Jumlah Liabilitas EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham masing-masing pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Modal dasar - 1.000.000.000.000 saham masing-masing pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Modal ditempatkan dan disetor 3.173.720.000 saham masing-masing pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Tambahan modal disetor Komponen ekuitas lainnya Modal lain-lain - opsi saham karyawan Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
25 25 36 26
Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
340.478.104.782 458.126.893.899
258.569.279.627 194.149.702.792
798.604.998.681
452.718.982.419
8.328.234.000 902.501.563
19.712.418.098 882.441.533
217.945.601.579
1.180.966.357 238.548.290.958
217.945.601.579
239.729.257.315
1.415.317.099.828 76.949.250.000 296.971.786.355 64.600.275.323 80.160.697.054 4.950.656.901
1.377.310.111.569 295.471.426.846 17.389.093.729 69.486.100.253 3.367.880.223
2.964.731.101.284
2.476.067.711.985
317.372.000.000 93.790.508.997 (825.978.277) 3.132.806.025
317.372.000.000 93.790.508.997 (287.101.985) -
3.037.614.542 195.234.561.722
3.037.614.542 150.602.549.676
611.741.513.009
564.515.571.230
3.576.472.614.293
3.040.583.283.215
-
-
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-4-
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
Catatan
2015 (Sembilan bulan) Rp
2014 (Sembilan bulan) Rp
PENDAPATAN Pendapatan Ijarah - bersih Pendapatan sewa pembiayaan Pendapatan anjak piutang Pendapatan pembiayaan konsumen Pendapatan lain-lain
27 28
29
Jumlah Pendapatan
107.227.865.062 108.844.547.784 312.004.493 37.133.253 135.802.048.488
123.394.804.855 67.567.877.546 261.464.652 166.988.920 86.987.582.948
352.223.599.080
278.378.718.921
(69.854.955.237) (95.172.146.537) (40.157.590.893) (85.324.366.615)
(54.214.248.394) (76.116.738.537) (27.834.197.553) (52.912.917.967)
(290.509.059.282)
(211.078.102.451)
61.714.539.798
67.300.616.470
(13.908.807.751)
(16.940.451.958)
47.805.732.047
50.360.164.512
BEBAN Bagi hasil Beban keuangan Beban umum dan administrasi Beban lain-lain
30 31 32 33
Jumlah Beban LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK
34
LABA BERSIH PERIODE/TAHUN BERJALAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN, SETELAH PAJAK POS YANG TIDAK DIREKLASIFIKASI KE LABA RUGI Keuntungan (kerugian) aktuarial bersih setelah efek pajak tangguhan
24
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF PERIODE/TAHUN BERJALAN LABA PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) Dasar Dilusian
(538.876.293)
47.266.855.754
(56.966.184)
50.303.198.328
36 11,52 11,51
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-5-
11,97 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
Catatan
Saldo per 1 Januari 2014 Setoran modal saham
26
Pembentukan cadangan umum
27
Modal Saham Rp Juta
Tambahan Modal Disetor Rp Juta
277.517.347.600
23.404.652.400
39.854.652.400
70.385.856.597
-
-
Kerugian aktuarial
-
-
Jumlah laba tahun berjalan
-
-
Komponen ekuitas lainnya Rp Juta
Modal lain-lain opsi saham karyawan Rp Juta
(79.831.356)
Saldo Laba Ditentukan Tidak ditentukan penggunaannya penggunaannya Rp Juta Rp Juta -
-
-
-
-
-
-
(207.270.629) -
3.037.614.542
-
-
-
-
Saldo per 31 Desember 2014
317.372.000.000
93.790.508.997
(287.101.985)
-
Saldo per 1 Januari 2014
277.517.347.600
23.404.652.400
(79.831.356)
-
-
(56.966.184)
-
-
-
-
Kerugian aktuarial
-
-
Jumlah laba periode berjalan
-
-
Saldo per 30 September 2014 Saldo per 1 Januari 2015
-
277.517.347.600
23.404.652.400
(136.797.540)
317.372.000.000
93.790.508.997
(287.101.985)
Dividen
27
-
-
-
Pemberian opsi saham karyawan
38
-
-
-
-
-
Kerugian aktuarial Jumlah laba periode berjalan Saldo per 30 September 2015
317.372.000.000
(538.876.293)
-
-
93.790.508.997
(825.978.278)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-6-
-
3.037.614.542
3.132.806.025 3.132.806.025
3.037.614.542 -
92.887.873.375 (3.037.614.542) -
110.240.508.997 (207.270.629) 60.752.290.843
150.602.549.676
564.515.571.230
92.887.873.375
393.730.042.019
-
(56.966.184)
50.360.164.512
50.360.164.512
143.248.037.887
444.033.240.347
150.602.549.676
564.515.571.230
(3.173.720.000) -
-
-
-
393.730.042.019
60.752.290.843
-
3.037.614.542
Jumlah Ekuitas Rp Juta
(3.173.720.000) 3.132.806.025 (538.876.293)
47.805.732.047
47.805.732.047
195.234.561.723
611.741.513.009
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 DAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 2015 (Sembilan bulan) Rp
2014 (Sembilan bulan) Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan: Sewa pembiayaan Sewa Ijarah Pengeluaran kas untuk: Kegiatan sewa pembiayaan, anjak piutang dan pembiayaan konsumen Pembayaran beban usaha Pembayaran beban keuangan: Bagi hasil Beban keuangan Penerimaan kas untuk aktivitas operasi - bersih Pendapatan bunga diterima Pembayaran pajak penghasilan Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pencairan rekening bank yang dibatasi penggunaannya Penempatan rekening bank yang dibatasi penggunaannya Perolehan aset Ijarah Muntahiyah Bittamlik Perolehan aset tetap Perolehan aset Ijarah Penerimaan dari penjualan agunan yang diambil alih Peningkatan (penurunan) uang muka pembelian untuk Ijarah Muntahiyah Bittamlik Penerimaan dari penjualan aset ijarah Penerimaan dari penjualan aset tetap Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari utang bank Pembayaran utang bank Penerimaan dari utang kepada lembaga keuangan Penerimaan dari utang kepada pihak berelasi Pembayaran utang kepada pihak berelasi Penerimaan dari medium term notes - bersih Pembayaran pinjaman subordinasi Penerimaan dari penerbitan modal saham Pembayaran biaya emisi
172.919.764.188 1.307.731.814.601
620.344.878.536 513.752.013.779
(209.175.685.855) (94.085.479.992)
(48.019.811.895) (37.652.392.768)
(69.854.955.237) (95.172.146.537)
(54.214.248.394) (69.878.151.051)
1.012.363.311.168 299.029.461 (22.477.895.732)
924.332.288.207 273.811.404 (3.926.733.407)
990.184.444.897
920.679.366.204
(1.163.411.867.667) (90.600.736) -
(1.171.158.992.464) (223.330.950) -
49.800.000.000
17.454.545.455
(21.783.655.736) 636.363.636 -
72.299.096.580 925.000.000 -
(1.134.849.760.503)
(1.080.703.681.379)
713.946.069.247 (675.939.080.988)
627.224.637.667 (716.755.746.419)
76.949.250.000 (20.060.030) -
(898.781.919) 295.056.975.650 (15.000.000.000) -
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
114.936.178.229
189.627.084.979
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(29.729.137.377)
29.602.769.804
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE/TAHUN Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
56.108.776.012 565.891.842
25.351.267.984 (227.521.406)
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE/TAHUN
26.945.530.477
54.726.516.382
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-7-
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 1.
UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT Intan Baruprana Finance Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 19 tanggal 4 September 1991, yang diperbaharui dengan Akta No. 121 tanggal 16 Juni 1993, dari Esther Daniar Iskandar, S.H., notaris di Jakarta, dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-6083.HT.01.01.Th.93 tanggal 15 Juli 1993 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 82 tanggal 12 Oktober 1993, Tambahan No. 4771. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang terakhir adalah sebagaimana dimaksud dalam Akta No. 8 tanggal 5 Juni 2015, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, yang mengubah maksud dan tujuan Perusahaan dan untuk disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan. Perubahan Anggaran Dasar telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana dimaksud dalam Keputusan No. AHU-0937686.AH.01.02.2015 tanggal 19 Juni 2015. Perusahaan memulai usahanya secara komersial pada tahun 1997. Kantor pusat Perusahaan terletak di Jl. Raya Cakung Cilincing KM 3.5, Jakarta 14130. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam bidang usaha lembaga pembiayaan yang meliputi pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna, sewa operasi (operating lease) dan/atau kegiatan usaha pembiayaan lain berdasarkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan dan kegiatan pembiayaan syariah. Perusahaan mendapatkan izin usaha perusahaan pembiayaan dari Menteri Keuangan melalui Surat Keputusan No. 326/KMK.017/1997 tanggal 21 Juli 1997. Pada tahun 2010, Perusahaan mendapatkan izin untuk melakukan transaksi Syariah sesuai dengan surat No. U-158/DSN-MUI/V/2010 tanggal 29 Mei 2010 dari Dewan Syariah Nasional MUI. Dalam penyajian laporan keuangan 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, transaksi konvensional dan syariah disajikan secara terpisah. Jumlah karyawan Perusahaan adalah 64 dan 69 karyawan masing-masing pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Intraco Penta. Susunan Komisaris, Direksi, Dewan Pengurus Syariah, Komite Audit, Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: 30 September 2015
31 Desember 2014
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Halex Halim Petrus Halim Dani Firmansjah
Halex Halim Petrus Halim Dani Firmansjah
Direktur Utama Direktur
Jap Hartono Samuel Adi Mulia
Jap Hartono Samuel Adi Mulia
Anwar Abbas Muhammad Nahar Nahrawi Rahmat Hidayat
Anwar Abbas Muhammad Nahar Nahrawi Rahmat Hidayat
Dani Firmansjah Budinata Rahardja Henry Reinold Ranonto
Dani Firmansjah Budinata Rahardja Henry Reinold Ranonto
Dewan Pengawas Syariah Ketua Anggota
Komite Audit Ketua Anggota Audit Internal
Rony Wardana
Toni Hermawan
Sekretaris Perusahaan
Jonggi Siallagan
Jonggi Siallagan
-8-
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 11 Desember 2014, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Surat No. S-528/D.04/2014 untuk melakukan penawaran umum atas 668.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 22 Desember 2014, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 30 September 2015, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 3.173.720.000 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. a.
2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)
DAN
REVISI
(PSAK)
DAN
a. Standar dan interpretasi yang berlaku efektif pada periode berjalan Dalam periode berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015. •
PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan Amandemen terhadap PSAK 1 memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif. Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah diubah namanya menjadi ”laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain”. Amandemen terhadap PSAK 1, juga mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi. Amendemen terhadap PSAK tersebut telah diterapkan secara retrospektif, dan telah tercermin didalam penyajian penghasilan komprehensif lainya. Selain perubahan penyajian yang dijelaskan diatas, penerapan amendemen terhadap PSAK 1 tersebut tidak berdampak terhadap laba rugi, penghasilan komprehensif lain dan jumlah laba komprehensif.
•
PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja Amandemen terhadap PSAK 24 terkait dengan perubahan akuntansi atas program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan akuntansi paling signifikan terjadi pada kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya meniadakan pendekatan koridor yang diijinkan dalam PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain agar liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam laporan posisi keuangan telah mencerminkan jumlah keseluruhan dari defisit atau surplus program. Selanjutnya, penggunaan biaya bunga dan imbal hasil ekspektasian aset program sebagaimana digunakan dalam PSAK 24 versi sebelumnya diganti menjadi “Bunga Neto”, ditentukan dengan mengalikan liabilitas (aset) imbalan pasti neto dengan tingkat bunga. Perubahan ini telah berdampak pada jumlah yang diakui dalam posisi laporan keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensi lain pada tahun sebelumnya. Selanjutnya, PSAK 24 (revisi 2013) memperkenalkan beberapa perubahan penyajian dan pengungkapan atas biaya imbalan kerja yang lebih luas.
-9-
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Pada penerapan awal PSAK 24 (revisi 2013), Perusahaan telah menerapkan ketentuan transisi yang relevan dan telah menyajikan kembali jumlah komparatif secara retrospektif. Perubahan ini telah diterapkan secara restrospektif dan jumlah disajikan kembali dalam Catatan 43. Standar baru lainnya yang tidak berdampak signifikan atas penyajian dan jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan adalah: • • • • • • • • • • • • b.
PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan nilai Aset PSAK 50 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 66, Pengaturan Bersama PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif Melekat
Standar yang telah diterbitkan tapi belum diterapkan PSAK 110 (revisi 2015), Akuntansi Sukuk berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016. Penerapan dini diperkenankan. Manajemen berpendapat bahwa penerapan awal PSAK 110 (revisi 2015), Akuntansi Sukuk, tidak berdampak signifikan terhadap pengungkapan atau jumlah yang diakui di dalam laporan keuangan.
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan Perusahaan telah disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi (termasuk prinsip akuntansi Syariah) sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang terdiri dari PSAK yang dikeluarkan oleh DSAK dan DSAS dari IAI serta peraturan OJK terkait penyajian laporan keuangan.
b.
Dasar Penyusunan Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Pada umumnya biaya historis didasarkan pada nilai wajar yang didasarkan atas pertukaran suatu barang atau jasa.
- 10 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran tanpa memperhatikan apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengukur nilai wajar atas suatu aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran, Perusahaan memperhitungkan karakteristik suatu aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Untuk tujuan pelaporan keuangan, pengukuran dan pengungkapan nilai wajar ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30, dan pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto (net realizable value) dalam PSAK 14 atau nilai pakai (value in use) dalam PSAK 48. Untuk pelaporan laporan keuangan, pengukuran nilai wajar dikategorikan kedalam level 1, 2 atau 3 berdasarkan peringkat dimana masukan (input) perhitungan nilai wajar dapat diamati dan signifikansi input tersebut terhadap perhitungan nilai wajar secara keseluruhan, sebagaimana dijelaskan sebagai berikut:
c.
•
Input level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran;
•
Input level 2 adalah input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung; dan
•
Input level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas tertentu.
Laporan Keuangan Interim PSAK 3 (Revisi 2010) mengatur, antara lain, konten minimum dan periode untuk laporan keuangan interim yang diperlukan untuk disajikan, serta prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran laporan keuangan interim yang lengkap dan ringkas yang harus disajikan. Dalam penyusunan laporan keuangan interim untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2015 dan 2014, Perusahaan mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang telah diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan tahunan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014, 2013 dan 2012, dan disajikan pada periode yang ditentukan untuk laporan keuangan interim yang diminta untuk disajikan.
d.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana Perusahaan beroperasi (mata uang fungsional). Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan dengan menggunakan kurs yang ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi.
e.
Transaksi Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (entitas pelapor): a. Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama entitas pelapor;
- 11 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya). ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan. f.
Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas, kecuali kas, rekening bank yang dibatasi penggunaannya, investasi neto sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”. Pinjaman yang diberikan dan piutang, kecuali untuk investasi neto sewa pembiayaan, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Kriteria pengakuan dan pengukuran dari investasi neto sewa pembiayaan dijelaskan di Catatan 3j. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
- 12 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas di masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium atau diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Penurunan nilai aset keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Pinjaman yang diberikan dan piutang diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: •
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
•
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
•
terdapat kemungkinan bahwa konsumen akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
Piutang yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Jumlah tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang tersebut dikurangi dengan penggunaan akun cadangan kerugian penurunan nilai piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan kerugian penurunan nilai. Perubahan jumlah tercatat akun cadangan kerugian penurunan nilai piutang diakui dalam laba rugi.
- 13 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Jika pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara objektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai, sepanjang nilainya tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Penghentian pengakuan aset keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. g.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi Utang bank, medium term notes, utang usaha dan utang lain-lain dan pinjaman subordinasi – pihak berelasi pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
h.
Saling Hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika: • saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan • berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
- 14 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
i.
Kas dan Setara Kas Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank serta semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
j.
Investasi Neto Sewa Pembiayaan Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Sebagai Lessor Dalam investasi neto sewa pembiayaan, aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi neto sewa pembiayaan Perusahaan. Investasi neto sewa pembiayaan terdiri dari jumlah piutang sewa pembiayaan ditambah nilai residu yang dijamin (harga opsi) yang akan diterima pada akhir masa sewa, dikurangi dengan penghasilan pembiayaan tangguhan (unearned lease income), simpanan jaminan (security deposit) dan cadangan kerugian penurunan nilai. Selisih antara piutang sewa pembiayaan ditambah nilai residu yang dijamin dengan biaya perolehan aset sewaan dicatat sebagai penghasilan pembiayaan tangguhan dan dialokasikan sebagai pendapatan selama masa sewa berdasarkan suatu tingkat pengembalian berkala yang tetap dari investasi neto sewa pembiayaan. Perusahaan tidak mengakui pendapatan bunga dari piutang sewa pembiayaan yang telah menunggak pembayaran lebih dari 90 hari. Pendapatan tersebut diakui pada saat pendapatan tersebut telah diterima. Pada saat perjanjian sewa pembiayaan ditandatangani, apabila aset sewaan memiliki nilai residu pada akhir periode sewa, lessee diwajibkan untuk memberikan simpanan jaminan yang akan diperhitungkan dengan nilai jual aset sewaan pada akhir masa sewa, bila hak opsi dilaksanakan oleh lessee. Apabila hak opsi tidak dilaksanakan, simpanan jaminan tersebut akan dikembalikan kepada lessee pada akhir masa sewa. Apabila aset sewaan dijual kepada lessee sebelum masa sewa berakhir, maka perbedaan antara harga jual dengan investasi neto sewa pembiayaan dicatat sebagai keuntungan atau kerugian pada saat terjadinya. Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Investasi neto sewa pembiayaan dinyatakan tidak tertagih dan akan dilakukan penghapusan apabila pembiayaan tersebut telah masuk dalam kategori macet yaitu umur piutang telah jatuh tempo lebih dari 180 hari dan segala upaya penagihan sudah dilakukan oleh Perusahaan. Investasi neto sewa pembiayaan akan direstrukturisasi apabila umur yang telah jatuh tempo melebihi 60 hari dan lessee masih mempunyai kemampuan membayar serta memiliki kelangsungan usaha yang masih berjalan. Selain itu, investasi neto sewa pembiayaan juga akan direstrukturisasi apabila terdapat dampak kebijakan pemerintah tentang sektor industri tertentu yang akan berdampak langsung terhadap bisnis usaha lessee.
k.
Piutang Pembiayaan Konsumen Piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar nilai tercatat dikurangi dengan kerugian penurunan nilai. - 15 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
Perbedaan antara jumlah angsuran yang akan diterima dan nilai pokok pembiayaan diakui sebagai pendapatan yang belum diakui. Pendapatan ini diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu kontrak pembiayaan dengan menggunakan tingkat pengembalian berkala efektif piutang pembiayaan konsumen. Pelunasan dipercepat dianggap sebagai pembatalan kontrak dan keuntungan atau kerugiannya dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Pendapatan lain yang diterima sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen diakui dan dicatat sebagai pendapatan dalam tahun yang bersangkutan. l.
Tagihan Anjak Piutang Tagihan anjak piutang merupakan piutang yang dibeli dari perusahaan lain. Tagihan anjak piutang diklasifikasikan dalam pinjaman yang diberikan dan piutang. Tagihan anjak piutang dinyatakan sebesar nilai tercatat dikurangi dengan kerugian penurunan nilai. Nilai tercatat tagihan anjak piutang dinyatakan sebesar nilai nominal dikurangi pendapatan yang belum diakui yang diamortisasi dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif. Pada saat pengakuan awal, nilai wajar tagihan anjak piutang adalah sebesar tagihan anjak piutang dikurangi dengan pendapatan yang dapat diatribusikan secara langsung pada piutang seperti pendapatan tagihan anjak piutang yang belum diakui.
m.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
n.
Aset Tetap Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor
Tahun
Persentase
5 5 5
20% 20% 20%
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
- 16 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi. o.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada tanggal pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. Perusahaan menilai penurunan nilai aset non-keuangan pada setiap tanggal pelaporan berdasarkan perhitungan penilaian kembali yang dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik untuk memperoleh nilai wajar dari aset non-keuangan. Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3f.
p.
Aset Ijarah dan Ijarah Muntahiyah Bittamlik Ijarah merupakan sewa menyewa obyek Ijarah tanpa perpindahan risiko dan manfaat yang terkait kepemilikan aset atau tanpa janji (wa’ad) untuk memindahkan kepemilikan dari pemilik (mu’jir) kepada penyewa (musta’jir) di masa datang. Ijarah Muntahiyah Bittamlik adalah Ijarah dengan janji (wa’ad) untuk memindahkan kepemilikan aset yang di-Ijarah-kan di masa datang. Dalam Ijarah Muntahiyah Bittamlik, perpindahan kepemilikan suatu aset dari pemilik ke penyewa, dilakukan jika akad Ijarah telah berakhir atau diakhiri dan aset Ijarah telah diserahkan kepada penyewa dengan membuat akad terpisah. Aset Ijarah diakui sebesar biaya perolehan pada saat aset Ijarah diperoleh. Aset Ijarah disusutkan sesuai dengan kebijakan penyusutan untuk aset sejenis selama umur manfaatnya. Oleh karena itu, penyusutan aset Ijarah dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaatnya sepuluh (10) tahun. Sedangkan, aset Ijarah Muntahiyah Bittamlik disusutkan berdasarkan pola konsumsi berdasarkan perjanjian Ijarah Muntahiyah Bittamlik.
q.
Agunan yang Diambil Alih Agunan yang diambil alih dinyatakan sebesar nilai realisasi bersih pada saat agunan diambil kembali. Pada tanggal pelaporan, agunan yang diambil alih ditelaah kembali, apabila terdapat penurunan nilai dari agunan yang diambil alih, maka nilai agunan yang diambil alih tersebut akan disesuaikan. Pada saat agunan yang diambil alih dijual, nilai tercatatnya dihapuskan dan keuntungan atau kerugian dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun yang bersangkutan.
- 17 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) r.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan sewa pembiayaan, pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan anjak piutang, pendapatan bunga dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan Ijarah diakui selama masa akad. Pendapatan Ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban penyusutan aset Ijarah. Beban diakui pada saat terjadinya.
s.
Sewa Sebagai Lessee Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen yang timbul dari sewa operasi diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
t.
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Perusahaan menghitung liabilitas imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Imbalan pasca-kerja yang dicatat sebagai imbalan manfaat pasti ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dengan penilaian aktuaria yang dilakukan setiap akhir periode pelaporan. Pengukuran kembali, yang terdiri keuntungan dan kerugian aktuaria, dampak dari perubahan plafond aset (jika ada) dan pengembalian aset program (tidak termasuk bunga), tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan dengan beban atau kredit yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya. Pengukuran kembali yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain tercermin langsung dalam laba ditahan dan tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui dalam laporan laba rugi pada periode amandemen program. Bunga bersih dihitung dengan menggunakan tarif diskonto pada awal periode dengan liabilitas atau aset imbalan pasti. Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut: (i) biaya jasa (termasuk biaya jasa saat ini, biaya jasa lalu, serta keuntungan dan kerugian kurtailmen dan penyelesaian); (ii) beban bunga bersih atau pendapatan; dan (iii) pengukuran kembali.
Perusahaan menyajikan dua komponen awal biaya imbalan pasti di laba rugi. Keuntungan dan kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu. u.
Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar
- 18 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan dalam otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam penghasilan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi. v.
Pengaturan Pembayaran Berbasis Saham Pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas kepada karyawan dan pihak lain yang memberikan jasa serupa yang diukur pada nilai wajar instrumen ekuitas pada tanggal pemberian kompensasi. Rincian sehubungan dengan penetapan nilai wajar dari transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas ditetapkan dalam Catatan 38.
w.
Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih Perusahaan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih Perusahaan dengan jumlah ratarata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
x.
Instrumen Keuangan Derivatif Perusahaan menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk mengelola eksposur terhadap transaksi dalam mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif ini diukur pada nilai wajar setiap tanggal pelaporan. Perubahan nilai wajar atas instrumen keuangan derivatif diakui pada laba rugi selama instrumen keuangan derivatif tersebut tidak ditetapkan dan tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai.
- 19 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan lainnya atau kontrak utama lainnya diperlakukan sebagai derivatif tersendiri jika risiko dan karakteristiknya tidak terikat pada kontrak utama dan kontrak utama tersebut tidak diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam laba rugi. Suatu derivatif disajikan sebagai aset tidak lancar atau liabilitas jangka panjang jika sisa jatuh tempo dari instrumen lebih dari 12 bulan dan tidak diharapkan akan direalisasi atau diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan. Derivatif lainnya disajikan sebagai aset lancar atau liabilitas jangka pendek.
y.
Informasi Segmen Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan yang secara rutin direview oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b. yang hasil operasinya dikaji ulang secara rutin oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c.
dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penilaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk atau jasa.
4.
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Dalam penerapan kebijakan akuntansi, yang dijelaskan dalam Catatan 3, Direksi diwajibkan untuk membuat penilaian, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktorfaktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut. Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode yang bersangkutan, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan.
Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen tidak membuat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, selain dari estimasi yang telah diatur, yang dijelaskan di bawah ini. Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:
- 20 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan Piutang, Piutang Ijarah dan Piutang Ijarah Muntahiyah Bittamlik Perusahaan menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang, piutang Ijarah dan piutang Ijarah Muntahiyah Bittamlik telah diungkapkan dalam Catatan 7, 8, 9 dan 10. Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap, Aset Ijarah, Aset Ijarah Muntahiyah Bittamlik dan Agunan yang Diambil Alih Masa manfaat setiap aset tetap, aset Ijarah dan Ijarah Muntahiyah Bittamlik dan agunan yang diambil alih ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas. Nilai tercatat aset tetap, aset Ijarah, aset Ijarah Muntahiyah Bittamlik dan agunan yang diambil alih diungkapkan dalam Catatan 11, 12, 13 dan 14. Rugi Penurunan Nilai Aset Ijarah dan Agunan yang Diambil Alih Perusahaan menilai penurunan nilai aset Ijarah dan agunan yang diambil alih pada setiap tanggal pelaporan berdasarkan perhitungan penilaian kembali yang dilakukan oleh pihak eksternal untuk memperoleh nilai wajar dari setiap aset. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi rugi penurunan nilai aset Ijarah dan agunan yang diambil alih telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap rugi penurunan nilai aset Ijarah dan agunan yang diambil alih, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Perusahaan. Nilai tercatat aset Ijarah dan agunan yang diambil alih diungkapkan dalam Catatan 12 dan 14. 5.
KAS DAN SETARA KAS 30 September 2015 Rp Kas Bank Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Jabar Banten Syariah PT Bank Jabar Banten Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 milyar) Jumlah Bank
- 21 -
31 Desember 2014 Rp
36.335.973
46.568.427
13.764.227.897 1.941.756.341 1.635.597.250 173.912.472 130.656.738 50.703.192 47.209.226
6.749.913.775 2.302.341.405 10.763.833.532 1.007.312.013 2.680.099.852 327.799.459 1.147.191.015
1.566.285.665
2.772.377.627
19.310.348.781
27.750.868.678
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 30 September 2015 Rp Dolar Amerika Serikat PT Bank Ganesha PT Bank Syariah Mandiri PT Bank MNC Internasional Tbk PT Bank Jabar Banten Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah 1 milyar)
31 Desember 2014 Rp
1.196.433.468 200.474.363 50.213.076 37.659.842 26.126.398 21.515.596 8.507.802
2.161.082.398 852.170.993 510.136.743 319.259.786 4.011.865.746 944.318.160 631.253.867
927.965.177
2.181.251.214
Jumlah
2.468.895.723
11.611.338.907
Jumlah Bank
21.815.580.477
39.408.776.012
Deposito berjangka Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Jabar Banten Syariah PT Bank Central Asia Syariah Jumlah Deposito Berjangka Jumlah
16.000.000.000 700.000.000
-
16.700.000.000
21.815.580.477
Suku bunga per tahun deposito berjangka Rupiah
Pada tanggal 1 - 3 bulan.
-
31
Desember
-
2014
jangka
waktu
deposito
berjangka
56.108.776.012
5,40% - 7,20%
berkisar
antara
Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 tidak ada saldo kas dan setara kas yang signifikan yang dijaminkan dan dibatasi untuk digunakan oleh Perusahaan. 6.
REKENING BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA Merupakan rekening bank yang digunakan sebagai rekening penampungan (escrow) sehubungan dengan Perjanjian Kerjasama Perusahaan dengan bank-bank (Catatan 20).
- 22 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 7.
INVESTASI NETO SEWA PEMBIAYAAN 30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
215.200.126.566 6.783.472.399 (14.568.005.932) (6.783.472.399)
136.523.960.692 5.782.703.080 (11.106.303.508) (5.782.703.080)
200.632.120.634 (1.071.689.426)
125.417.657.184 (2.475.472.186)
199.560.431.208
122.942.184.998
1.890.006.423.145 203.602.331.586 (295.695.832.166) (203.602.331.586)
1.225.731.574.245 142.916.449.045 (160.680.009.033) (142.916.449.045)
1.594.310.590.979 (40.501.285.234)
1.065.051.565.212 (30.484.092.328)
Jumlah
1.553.809.305.745
1.034.567.472.884
Jumlah - bersih
1.753.369.736.953
1.157.509.657.882
1.295.179.414.810 139.650.093.796 (239.912.621.836) (139.650.093.796)
567.543.780.325 60.521.755.659 (99.467.018.631) (60.521.755.659)
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1.055.266.792.975 (18.619.411.954)
468.076.761.694 (12.270.339.672)
Jumlah - bersih
1.036.647.381.021
455.806.422.022
810.027.134.900 70.735.710.189 (70.351.216.262) (70.735.710.189)
794.711.754.612 88.177.396.466 (72.319.293.910) (88.177.396.466)
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
739.675.918.638 (22.953.562.706)
722.392.460.702 (20.689.224.842)
Jumlah - bersih
716.722.355.932
701.703.235.860
1.753.369.736.953
1.157.509.657.882
a. Berdasarkan pelanggan Pihak berelasi (Catatan 35) Piutang sewa pembiayaan Nilai residu yang dijamin Penghasilan pembiayaan tangguhan Simpanan jaminan Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Pihak ketiga Piutang sewa pembiayaan Nilai residu yang dijamin Penghasilan pembiayaan tangguhan Simpanan jaminan Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
b. Berdasarkan mata uang Rupiah Piutang sewa pembiayaan Nilai residu yang dijamin Penghasilan pembiayaan tangguhan Simpanan jaminan
Dolar Amerika Serikat Piutang sewa pembiayaan Nilai residu yang dijamin Penghasilan pembiayaan tangguhan Simpanan jaminan
Jumlah - bersih Suku bunga efektif per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat
15%-19% 9%-11%
- 23 -
14%-19% 8%-11%
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
Jumlah angsuran sewa pembiayaan sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut: 30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Angsuran sewa pembiayaan Pihak berelasi Tidak lebih dari satu tahun Lebih dari satu tahun tetapi tidak lebih dari dua tahun Lebih dari dua tahun
134.204.759.933
73.428.521.330
80.657.858.908 337.507.725
55.676.898.892 7.418.540.470
215.200.126.566
136.523.960.692
918.141.582.538
623.592.496.617
574.466.067.352 397.398.773.255
361.846.212.196 240.292.865.432
Jumlah pihak ketiga
1.890.006.423.145
1.225.731.574.245
Jumlah angsuran sewa pembiayaan
2.105.206.549.711
1.362.255.534.937
Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga Tidak lebih dari satu tahun Lebih dari satu tahun tetapi tidak lebih dari dua tahun Lebih dari dua tahun
Penghasilan pembiayaan tangguhan Pihak berelasi Tidak lebih dari satu tahun Lebih dari satu tahun tetapi tidak lebih dari dua tahun Lebih dari dua tahun
(8.567.860.247)
(7.899.318.097)
(6.000.145.685) -
(3.001.320.240) (205.665.171)
(14.568.005.932)
(11.106.303.508)
(173.018.883.508)
(96.568.573.494)
(88.164.219.266) (34.512.729.391)
(48.927.459.285) (15.183.976.254)
Jumlah pihak ketiga
(295.695.832.166)
(160.680.009.033)
Jumlah penghasilan pembiayaan tangguhan
(310.263.838.098)
(171.786.312.541)
Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga Tidak lebih dari satu tahun Lebih dari satu tahun tetapi tidak lebih dari dua tahun Lebih dari dua tahun
Jumlah
1.794.942.711.613
1.190.469.222.396
Perusahaan telah melakukan restrukturisasi terhadap saldo investasi neto sewa pembiayaan kepada pihak berelasi pada periode 2015. Restrukturisasi yang dilakukan oleh Perusahaan merupakan restrukturisasi atas perpanjangan tenor pembiayaan, dimana sisa pinjaman yang masih outstanding diperpanjang menjadi 24 bulan. Jangka waktu rata-rata investasi neto sewa pembiayaan adalah tiga tahun.
- 24 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Tabel dibawah merupakan ringkasan umur piutang sewa pembiayaan yang tidak diturunkan nilainya secara individual tetapi ditelaah untuk penurunan nilai atas dasar kolektif: 30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Piutang sewa pembiayaan Cadangan kerugian penurunan nilai
2.105.206.549.711 (41.572.974.660)
1.362.255.534.937 (32.959.564.514)
Jumlah - bersih
2.063.633.575.051
1.329.295.970.423
Belum jatuh tempo Jatuh tempo tetapi tidak diturunkan nilainya 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari >180 hari
1.851.439.524.443
1.248.412.411.603
61.067.096.313 53.021.872.215 46.212.782.954 48.319.601.757 3.572.697.369
22.664.535.637 17.051.474.054 8.173.032.474 15.145.707.633 17.848.809.022
Jumlah - bersih
2.063.633.575.051
1.329.295.970.423
Piutang sewa pembiayaan yang belum jatuh tempo maupun yang tidak mengalami penurunan nilai memiliki tingkat kredit yang baik berdasarkan evaluasi atas transaksi sebelumnya dengan pelanggan tersebut. Rincian cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Penghapusan tahun berjalan
32.959.564.514 15.543.647.682 (6.930.237.536)
6.672.265.822 30.018.763.152 (3.731.464.460)
Saldo akhir tahun
41.572.974.660
32.959.564.514
Cadangan kerugian penurunan nilai diakui terhadap piutang sewa pembiayaan berdasarkan jumlah estimasi yang tidak terpulihkan yang ditentukan dengan mengacu pada pengalaman kegagalan masa lalu dan mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan dialami Perusahaan apabila terjadi tunggakan piutang sewa pembiayaan. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya investasi neto sewa pembiayaan. Jangka waktu kredit pembayaran angsuran sewa pembiayaan adalah 30 hari. Perusahaan memberikan denda keterlambatan pembayaran sebesar 0,25% per hari atas jumlah angsuran sewa pembiayaan terutang di periode bersangkutan. Seluruh investasi neto sewa pembiayaan digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 20) dan medium term notes (Catatan 22).
- 25 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 8.
TAGIHAN ANJAK PIUTANG 30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Dolar Amerika Serikat Pihak berelasi (Catatan 35) PT Terra Factor Indonesia
5.841.223.870
4.705.308.337
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
5.841.223.870 (29.115.928)
4.705.308.337 (79.530.325)
Jumlah - bersih
5.812.107.942
4.625.778.012
Suku bunga efektif tagihan anjak piutang adalah 9% per tahun dengan jangka waktu rata-rata pembiayaan adalah tiga tahun. Tabel dibawah merupakan ringkasan umur tagihan anjak piutang yang tidak diturunkan nilainya secara individual tetapi diturunkan nilainya secara kolektif:
30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Belum jatuh tempo Jatuh tempo tetapi tidak diturunkan nilainya 1 - 30 hari 31 - 60 hari
3.509.590.475
4.367.727.988
2.302.517.467 -
134.042.593 124.007.431
Jumlah - bersih
5.812.107.942
4.625.778.012
Rincian cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 30 September 2015 Rp Saldo awal Penyisihan (pemulihan) periode/tahun berjalan Saldo akhir
- 26 -
31 Desember 2014 Rp
79.530.325
70.557.196
(50.414.397)
8.973.129
29.115.928
79.530.325
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Cadangan kerugian penurunan nilai diakui terhadap tagihan anjak piutang berdasarkan jumlah estimasi yang tidak terpulihkan yang ditentukan dengan mengacu pada pengalaman kegagalan masa lalu dan mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan dialami Perusahaan apabila terjadi tunggakan tagihan anjak piutang. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya tagihan anjak piutang. Jangka waktu kredit pembayaran angsuran anjak piutang adalah 30 hari. Perusahaan memberikan denda keterlambatan pembayaran sebesar 0,25% per hari atas jumlah angsuran anjak piutang terutang di periode bersangkutan. Angsuran tagihan anjak piutang berdasarkan tanggal jatuh tempo kontraktual, adalah sebagai berikut: 30 September 2015 Rp Pihak berelasi Tidak lebih dari satu tahun Lebih dari satu tahun tetapi tidak lebih dari dua tahun Lebih dari dua tahun Jumlah
31 Desember 2014 Rp
3.527.171.873
2.065.016.240
2.314.051.997 -
1.950.338.473 689.953.624
5.841.223.870
4.705.308.337
Semua tagihan anjak piutang adalah recourse dan tidak terdapat tagihan anjak piutang yang dijaminkan oleh Perusahaan. 9.
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Pihak berelasi (Catatan 35) Pendapatan bunga yang belum diakui
-
1.840.320.000 (990.320.000)
Jumlah
-
850.000.000
Pihak ketiga Pendapatan bunga yang belum diakui
642.627.418 (42.433.266)
826.684.433 (78.316.520)
Jumlah
600.194.152
748.367.913
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
600.194.152 (15.895.683)
1.598.367.913 (36.836.116)
Jumlah - bersih
584.298.469
1.561.531.797
Suku bunga efektif piutang pembiayaan konsumen berkisar antara 14%-16% per tahun dengan jangka waktu pembiayaan berkisar antara 3-10 tahun. Seluruh piutang pembiayaan konsumen diperuntukkan untuk pembiayaan properti, menggunakan mata uang Rupiah dan seluruhnya dibiayai oleh Perusahaan. Jumlah angsuran pembiayaan konsumen sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut:
- 27 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Tidak lebih dari satu tahun Lebih dari satu tahun tetapi tidak lebih dari dua tahun Lebih dari dua tahun
642.627.418 -
798.256.075 522.648.358 1.346.100.000
Jumlah
642.627.418
2.667.004.433
Rincian cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Saldo awal Penyisihan (pemulihan) periode/tahun berjalan
36.836.116 (20.940.433)
11.367.651 25.468.465
Saldo akhir
15.895.683
36.836.116
Cadangan kerugian penurunan nilai diakui terhadap piutang pembiayaan konsumen berdasarkan jumlah estimasi yang tidak terpulihkan yang ditentukan dengan mengacu pada pengalaman kegagalan masa lalu dan mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Perusahaan apabila terjadi tunggakan piutang pembiayaan konsumen. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen. Jangka waktu kredit pembayaran angsuran pembiayaan konsumen adalah 30 hari. Piutang pembiayaan konsumen Perusahaan tidak diturunkan nilainya secara individual, tetapi ditelaah untuk penurunan nilai atas dasar kolektif. Tabel dibawah ini merupakan ringkasan umur tagihan piutang pembiayaan konsumen yang diturunkan nilainya atas dasar kolektif: 30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Piutang pembiayaan konsumen Cadangan kerugian penurunan nilai
642.627.418 (15.895.683)
2.667.004.433 (36.836.116)
Jumlah - bersih
626.731.735
2.630.168.317
- 28 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Belum jatuh tempo Jatuh tempo tetapi tidak diturunkan nilainya 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari > 180 hari
354.791.746
2.552.462.374
43.611.410 42.347.401 41.396.481 127.556.682 17.028.015
77.705.943 -
Jumlah - bersih
626.731.735
2.630.168.317
Piutang pembiayaan konsumen dijamin oleh aset yang dibiayai oleh Perusahaan dan digunakan sebagai jaminan untuk utang bank (Catatan 20).
10. PIUTANG IJARAH MUNTAHIYAH BITTAMLIK 30 September 2015 Rp a. Berdasarkan pelanggan Pihak berelasi (Catatan 35) Pihak ketiga
31 Desember 2014 Rp
111.292.716.188
6.114.127.353 83.395.515.938
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
111.292.716.188
89.509.643.291
Jumlah - bersih
106.272.135.342
81.562.952.677
74.899.714.615 36.393.001.573
61.005.278.208 28.504.365.083
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
111.292.716.188
89.509.643.291
Jumlah - bersih
106.272.135.342
(5.020.580.845)
b. Berdasarkan mata uang Rupiah Dolar Amerika Serikat
(5.020.580.845)
(7.946.690.614)
(7.946.690.614) 81.562.952.677
Akun ini merupakan piutang berdasarkan perjanjian Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT). Piutang IMBT digunakan sebagai jaminan untuk utang bank (Catatan 20), utang kepada lembaga keuangan (Catatan 21) dan medium term notes (Catatan 22). Jangka waktu kredit pembayaran angsuran sewa pembiayaan adalah 30 hari. Perusahaan memberikan denda keterlambatan pembayaran sebesar 0,25% per hari atas jumlah angsuran sewa pembiayaan terutang di periode bersangkutan.
- 29 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Tabel dibawah meringkas umur piutang Ijarah Muntahiyah Bittamlik yang tidak diturunkan nilainya secara individual, tetapi ditelaah untuk penurunan nilai atas dasar kolektif. 30 September 2015 Rp
Jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari > 180 hari Jumlah - bersih
31 Desember 2014 Rp
40.744.754.423 21.000.599.928 21.392.682.436 18.983.391.253 4.150.707.302
45.719.966.562 17.294.927.249 8.777.972.677 6.359.771.245 3.410.314.944
106.272.135.342
81.562.952.677
Rincian cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 30 September 2015 Rp
Saldo awal tahun Penghapusan tahun berjalan Penyisihan tahun berjalan Saldo akhir tahun
31 Desember 2014 Rp
7.946.690.614 (966.076.584) (1.960.033.185)
1.237.585.535 6.709.105.079
5.020.580.845
7.946.690.614
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang Ijarah Muntahiyah Bittamlik.
11. ASET TETAP 1 Januari 2015 2015 Rp Biaya perolehan: Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor Jumlah Akumulasi penyusutan: Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor Jumlah Jumlah Tercatat
Penambahan
Pengurangan
Rp
Rp
30 September 2015 Rp
158.855.455 1.782.972.313 1.475.765.443
72.820.736 17.780.000
-
158.855.455 1.855.793.049 1.493.545.443
3.417.593.211
90.600.736
-
3.508.193.947
153.957.500 1.219.834.133 1.175.822.233
4.028.318 133.205.218 99.043.668
-
157.985.818 1.353.039.351 1.274.865.901
2.549.613.866
236.277.205
-
2.785.891.071
867.979.345
- 30 -
722.302.876
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
1 Januari 2014 Rp Biaya perolehan: Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor
Penambahan
Pengurangan
Rp
Rp
31 Desember 2014 Rp
587.855.455 1.590.652.127 1.406.888.094
217.813.185 68.877.350
429.000.000 25.493.000 -
158.855.455 1.782.972.312 1.475.765.444
3.585.395.676
286.690.535
454.493.000
3.417.593.211
577.586.409 1.055.146.402 911.432.871
5.371.091 190.180.731 264.389.362
429.000.000 25.493.000 -
153.957.500 1.219.834.133 1.175.822.233
Jumlah
2.544.165.682
459.941.184
454.493.000
2.549.613.866
Jumlah Tercatat
1.041.229.994
Jumlah Akumulasi penyusutan: Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor
867.979.345
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014. Pada tahun 2014, kendaraan dengan jumlah tercatat nihil dijual dengan harga sebesar Rp 128.800.000. Jumlah tercatat bruto aset tetap yang telah disusutkan penuh tetapi masih digunakan oleh Perusahaan adalah sebesar Rp 1.830.250.525 dan Rp 2.240.705.475 masing-masing pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014. Beban penyusutan untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2015 dan 2014 dicatat dalam beban umum dan administrasi lain-lain (Catatan 32). Kendaraan telah diasuransikan kepada PT ACA Asuransi, pihak ketiga, terhadap risiko bencana, kecelakaan dan pencurian (all risk) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 93.000.000 pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014. Manajemen berpendapat bahwa seluruh nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
12. ASET IJARAH Akun ini merupakan beberapa alat berat milik Perusahaan yang digunakan untuk sewa operasi secara Ijarah (Syariah) kepada pelanggan, sebagai berikut: 1 Januari 2015 Rp
Penambahan
Pengurangan
Rp
Rp
30 September 2015 Rp
Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Akumulasi penurunan nilai
3.510.000.000 918.205.018
-
3.510.000.000 918.205.018
-
1.433.794.982
-
1.433.794.982
-
Jumlah Tercatat
1.158.000.000
-
1.158.000.000
-
- 31 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 1 Januari 2014 Rp
Penambahan
Pengurangan
Rp
Rp
31 Desember 2014 Rp
Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Akumulasi penurunan nilai
28.595.400.001 4.405.610.697
903.639.341
25.085.400.001 4.391.045.036
3.510.000.000 918.205.002
11.642.188.469
808.559.420
11.016.952.891
1.433.794.998
Jumlah Tercatat
12.547.600.835
1.712.198.761
9.677.402.074
1.158.000.000
Pada tanggal 31 Maret 2015 perusahaan telah menjual seluruh aset ijarah yang dimiliki dengan jumlah tercatat sebesar Rp 1.158.000.000 dengan harga jual sebesar Rp 636.363.637 dan mencatat kerugian sebesar Rp 521.636.375 (catatan 33). Jumlah tercatat aset Ijarah yang disewakan kepada pihak berelasi dijelaskan dalam Catatan 35. Manajemen berpendapat bahwa penurunan nilai yang diakui cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset tersebut. Perusahaan menilai penurunan nilai aset Ijarah pada setiap akhir tahun berdasarkan perhitungan penilaian yang dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik Maulana, Andesta & Rekan, pihak ketiga, untuk menentukan nilai wajar dari aset Ijarah. Pada tanggal 31 Desember 2014, aset Ijarah diasuransikan kepada PT Asuransi Astra Buana, terhadap risiko bencana, kecelakaan dan pencurian (all risk), dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 6.212.536.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian aset yang dipertanggungkan.
13. ASET IJARAH MUNTAHIYAH BITTAMLIK Akun ini merupakan beberapa alat berat milik Perusahaan yang digunakan untuk sewa secara Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT) kepada pelanggan, sebagai berikut: 1 Januari 2015 Rp Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Jumlah Tercatat
Penambahan
Pengurangan
Rp
Rp
30 September 2015 Rp
2.620.113.392.334
1.163.411.867.667
1.256.848.840.764
2.526.676.419.237
980.148.820.287
422.365.831.394
309.810.368.754
1.092.704.282.927
1.639.964.572.047
741.046.036.273
947.038.472.010
1.433.972.136.310
- 32 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 1 Januari 2014 Rp Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Jumlah Tercatat
Penambahan
Pengurangan
Rp
Rp
31 Desember 2014 Rp
1.737.760.327.973
1.419.751.092.018
537.398.027.657
2.620.113.392.334
523.744.693.788
575.598.391.013
119.194.264.514
980.148.820.287
1.214.015.634.185
844.152.701.005
418.203.763.143
1.639.964.572.047
Beban penyusutan yang dibebankan pada periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2015 serta tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dicatat sebagai pengurang “Pendapatan Ijarah – bersih” (Catatan 27). Jumlah tercatat aset IMBT yang disewakan kepada pihak berelasi dijelaskan dalam Catatan 35. Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, aset Ijarah Muntahiyah Bittamlik telah diasuransikan kepada PT Astra Buana Syariah, PT Sinarmas Syariah, PT Takaful Umum, PT Allianz Syariah, PT Adira Syariah dan PT Asei Syariah, pihak ketiga, terhadap risiko bencana, kecelakaan dan pencurian (all risk), dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 1.264.958.204.892 dan US$ 52.798.280 dan Rp 1.270.933.608.000 dan US$ 83.693.191. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian aset yang dipertanggungkan.
14. AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH Akun ini merupakan agunan yang diambil alih atas investasi neto sewa pembiayaan dan Ijarah Muntahiyah Bittamlik berupa alat berat dengan rincian sebagai berikut: 1 Januari 2015 Rp
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Rp
Rp
Rp
30 September 2015 Rp
Biaya Perolehan Akumulasi penurunan nilai
84.025.326.917 32.524.926.917
218.725.083.111 12.431.547.593
63.056.568.984 14.731.197.917
12.064.938.181 1.189.938.181
227.628.902.863 29.035.338.412
Jumlah Tercatat
51.500.400.000
206.293.535.518
48.325.371.066
10.875.000.000
198.593.564.452
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Rp
Rp
Rp
1 Januari 2014 Rp
31 Desember 2014 Rp
Biaya Perolehan Akumulasi penurunan nilai
32.060.521.657 11.490.268.027
94.689.849.425 33.222.217.803
42.725.044.165 12.187.558.913
-
84.025.326.917 32.524.926.917
Jumlah Tercatat
20.570.253.630
61.467.631.622
30.537.485.252
-
51.500.400.000
Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, nilai wajar dari agunan yang diambil alih masing-masing sebesar Rp 198.593.564.452 dan Rp 51.500.400.000.
- 33 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Manajemen berpendapat bahwa penurunan nilai diatas cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset tersebut. Untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2015 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2014, Perusahaan melakukan penarikan alat-alat berat dengan nilai masing-masing sebesar Rp 218.725.083.111 dan Rp 94.689.849.425 juta dari nasabahnya yang telah gagal bayar. Penjualan dan pembiayaan kembali atas agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut: 30 September 2015 Rp Penjualan Harga jual kontrak Jumlah tercatat Kerugian penjualan agunan yang diambil alih Pembiayaan kembali Pembiayaan kembali ke: Investasi neto sewa pembiayaan Jumlah Jumlah tercatat Keuntungan (kerugian) penjualan/pembiayaan kembali agunan yang diambil alih Jumlah keuntungan (kerugian) penjualan/pembiayaan kembali agunan yang diambil alih (Catatan 33)
31 Desember 2014 Rp
30.854.809.463 (48.325.371.066)
17.454.545.455 (30.537.485.252)
(17.470.561.603)
(13.082.939.797)
9.500.000.000
-
9.500.000.000
-
(10.875.000.000)
-
(1.375.000.000)
-
(18.845.561.603)
(13.082.939.797)
Beban penurunan nilai untuk periode enam bulan yang berakhir 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 dicatat dalam beban lain-lain (Catatan 33), dimana manajemen berkeyakinan beban tersebut mencerminkan penurunan nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih. 15. ASET LAIN-LAIN 30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Piutang lain-lain Konvensional Syariah
16.475.480.196 18.160.672.648
7.303.449.651 21.884.128.661
Jumlah
34.636.152.844
29.187.578.312
2.271.639.821
521.574.991
36.907.792.665
29.709.153.303
Uang muka Jumlah
Piutang lain-lain merupakan piutang karyawan, piutang bunga atas anjak piutang, piutang asuransi dan piutang lainnya. - 34 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
16. UTANG USAHA Akun ini merupakan utang yang timbul dari pembelian aset dan suku cadang untuk sewa pembiayaan. 30 September 2015 a. Berdasarkan pemasok Pihak berelasi (Catatan 35) PT Intraco Penta Prima Servis PT Intraco Penta Wahana
31 Desember 2014
312.766.954.321 27.711.150.461
242.625.800.877 15.943.478.750
340.478.104.782
258.569.279.627
40.986.000.000 40.273.100.000 30.720.000.000 28.976.000.000 28.830.499.509 24.200.000.000 22.869.000.000 21.762.086.700 20.000.000.000 199.510.207.690
33.112.640.000 30.720.000.000 7.872.000.000 122.445.062.792
458.126.893.899
194.149.702.792
798.604.998.681
452.718.982.419
53.898.718.213 30.720.000.000 28.976.000.000 28.830.499.573 24.200.000.000 22.869.000.000 20.000.000.000 147.559.925.994
14.985.824.458 30.720.000.000 77.295.438.500
357.054.143.780
123.001.262.958
PT Intraco Penta Prima Servis PT Eka Dharma Jaya Sakti PT United Tractors PT Airindo Sentra Medika PT Intraco Penta Wahana Lain-lain (kurang dari 5% dari jumlah)
258.868.236.045 40.986.000.000 34.673.100.000 21.762.086.700 14.702.640.000 70.558.792.157
227.639.976.419 33.112.640.000 15.253.478.750 53.711.624.292
Jumlah
441.550.854.902
329.717.719.461
798.604.998.681
452.718.982.419
Jumlah Pihak ketiga PT Eka Dharma Jaya Sakti PT United Tractors PT Tucan Pumpco Services Indonesia PT Karya Zirang Utama PT Royal Standard PT Prakarsa Pramandita PT Bina Pertiwi PT Airindo Sentra Medika PT Catur Khita Persada Lain-lain (kurang dari 5% dari utang usaha pihak ketiga) Jumlah Jumlah
b. Berdasarkan segmen bisnis Konvensional PT Intraco Penta Prima Servis PT Tucan Pumpco Services Indonesia PT Karya Zirang Utama PT Royal Standard PT Prakarsa Pramandita PT Bina Pertiwi PT Catur Khita Persada Lain-lain (kurang dari 5% dari jumlah) Jumlah Syariah
Jumlah
- 35 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 30 September 2015 c. Berdasarkan Mata Uang Konvensional Dolar Amerika Serikat Rupiah
31 Desember 2014
15.563.606.683 341.490.537.097
62.148.434.458 60.852.828.500
Jumlah
357.054.143.780
123.001.262.958
Syariah Dolar Amerika Serikat Rupiah
205.328.043.207 236.222.811.695
176.783.362.379 152.934.357.082
Jumlah
441.550.854.902
329.717.719.461
Jumlah
798.604.998.681
452.718.982.419
Pembelian aset untuk sewa pembiayaan dari pemasok lokal memiliki jangka waktu kredit selama 90 hari. Mulai tahun 2015, utang usaha dalam mata uang Rupiah dari PT Intraco Penta Prima Servis dan PT Intraco Penta Wahana yang telah jatuh tempo lebih dari 60 hari dikenakan bunga sebesar 12,5% per tahun dan utang usaha dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dari PT Intraco Penta Wahana yang jatuh tempo lebih dari 60 hari dikenakan bunga sebesar 7% per tahun. Mulai tahun 2014, utang usaha dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dari PT Intraco Penta Prima Servis yang telah jatuh tempo lebih dari 60 hari dikenakan bunga sebesar 7% per tahun. 17. UTANG PAJAK 30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Pajak penghasilan badan (Catatan 34) Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 4 (2) Pajak pertambahan nilai
6.894.963.982
14.727.895.732
308.885.020 9.304.230 1.000.000.000 1.919.670 113.161.098
1.895.850.205 86.865.534 3.000.000.000 1.806.627 -
Jumlah
8.328.234.000
19.712.418.098
18. UTANG KEPADA PIHAK BERELASI 30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
PT Intraco Penta Tbk Lain-lain
900.890.049 1.611.514
874.627.430 7.814.103
Jumlah
902.501.563
882.441.533
- 36 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
Utang kepada PT Intraco Penta Tbk merupakan pembayaran atas biaya operasional Perusahaan oleh PT Intraco Penta Tbk. Akun ini tidak dikenakan bunga dan dapat ditagih sewaktu-waktu. Utang kepada pihak berelasi merupakan transaksi yang tidak berhubungan dengan kegiatan usaha utama Perusahaan.
19. TITIPAN UANG MUKA SEWA IJARAH MUNTAHIYAH BITTAMLIK 30 September 2015 Rp a. Berdasarkan pelanggan Pihak berelasi (Catatan 35) Pihak ketiga Jumlah b. Berdasarkan mata uang Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah
31 Desember 2014 Rp
217.945.601.579
1.180.966.357 238.548.290.958
217.945.601.579
239.729.257.315
192.313.372.088 25.632.229.491
201.824.509.352 37.904.747.963
217.945.601.579
239.729.257.315
Akun ini merupakan uang muka pelanggan untuk transaksi Ijarah Muntahiyah Bittamlik.
20. UTANG BANK 30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Konvensional Rupiah PT Bank Negara Indonesia Tbk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia PT Bank MNC Internasional Tbk PT Bank Mestika Dharma Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
243.074.776.763 157.459.147.408 89.844.085.531 75.046.496.785
291.707.122.116 74.543.212.295
796.331.030
15.399.650.425
581.942.416
10.761.010.150
Jumlah Dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi
566.802.779.933
392.410.994.986
1.947.475.493
1.872.578.805
Bersih
564.855.304.439
390.538.416.181
- 37 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
31 Desember 2014 Rp
30 September 2015 Rp Konvensional Dolar Amerika Serikat PT Bank MNC Internasional Tbk US$ 5.017.452 pada 30 September 2015 dan US$ 7.771.002 pada 31 Desember 2014 PT Bank SBI Indonesia US$ 3.303.436 pada 30 September 2015 dan US$ 1.998.241 pada 31 Desember 2014 PT Bank Artha Graha Internasional Tbk US$ 1.965.869 pada 30 September 2015 dan US$ 4.499.252 pada 31 Desember 2014 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk nihil pada 30 September 2015 dan US$ 294.889 pada 31 Desember 214 PT Bank Agris nihil pada 30 September 2015 dan US$ 639.584 pada 31 Desember 2015
73.540.789.567
96.671.258.909
48.418.461.452
24.858.118.040
28.813.741.933
55.970.694.880
-
3.668.426.375
-
7.956.423.467
Jumlah Dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi
150.772.992.952
189.124.921.671
415.941.988
596.909.960
Bersih
150.357.050.963
188.528.011.711
715.212.355.403
579.066.427.892
Jumlah
- 38 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Syariah Rupiah Murabahah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia Syariah PT Bank Maybank Syariah PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Jabar Banten Syariah PT Bank Central Asia Syariah PT Bank Rakyat Indonesia Syariah PT Bank Syariah Bukopin
286.785.441.057 159.170.181.144 91.094.026.657 39.281.352.488 10.476.090.488 7.380.457.709 1.675.342.061 390.021.803
281.882.364.152 150.180.116.447 77.677.460.701 73.045.179.741 37.355.683.066 17.050.121.377 2.705.117.926 2.919.200.002
596.252.913.407
642.815.243.412
41.798.574.783
30.384.989.351
36.689.159.240
85.844.413.794
25.364.096.791
39.199.037.120
103.851.830.815
155.428.440.265
Jumlah
700.104.744.221
798.243.683.677
Jumlah
1.415.317.099.624
1.377.310.111.569
Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
738.872.109.542
724.117.495.938
Utang jangka panjang
676.444.990.286
653.192.615.631
1.415.317.099.828
1.377.310.111.569
Jumlah Dolar Amerika Serikat Murabahah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk US$ 2.851.782 pada 30 September 2015 dan US$ 3.191.795 pada 31 Desember 2014 PT Bank Syariah Mandiri US$ 2.503.183 pada 30 September 2015 dan US$ 5.371.386 pada 31 Desember 2014 PT Bank Negara Indonesia Syariah US$ 1.730.511 pada 30 September 2015 dan US$ 3.059.135 pada 31 Desember 2014 Jumlah
Jumlah
- 39 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Pada tanggal 30 September 2015, rincian utang bank jangka panjang beserta tipe fasilitas kredit, pagu pinjaman, tujuan pinjaman, jaminan, persyaratan, jadwal pembayaran pinjaman, tingkat bunga dan saldo adalah sebagai berikut: Nama Bank
Jenis Fasilitas Kredit/Pagu Pinjaman
Kredit Modal Kerja/ PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rp 325.000.000.000
Digunakan untuk Modal kerja untuk pembelian alat-alat berat PT Intraco Penta Tbk
Dijaminkan dengan
Persyaratan
a. Piutang lancar (Maksimal a. Perusahaan wajib menjaga kualitas piutang 30 hari) atas barang yang dimana umur piutang >90 hari maksimal dibiayai sebesar 110% dari sebesar 2% nilai outstanding pinjaman b. Jaminan perusahaan dari PT Intraco Penta Tbk
b. Perusahaan wajib menjaga agar kepemilikan saham PT Intraco Penta Tbk > 51%
c. Buyback Guarantee dari PT Intraco Penta Tbk
c. Perusahaan wajib mempertahankan dan meningkatkan kinerja keuangan dengan indikator rasio keuangan tertentu, yaitu current ratio minimum 1 dan debt to equity ratio maksimum 10 kali
Jadwal Pembayaran/Tingkat Bunga per Tahun Sep 2012 - Jul 2019/ 11,50%
Saldo 30 September 2015 Rp
243.074.776.763
d. Perusahaan harus meminta persetujuan Bank dalam hal antara lain mengadakan penggabungan usaha (merger ) atau konsolidasi, melakukan investasi, penyertaan modal atau pengambilalihan saham, memindahtangankan dan/atau menyewakan Perusahaan dalam bentuk apapun kepada pihak lain, melakukan pembagian dividen diatas 50% dari laba tahun terakhir, merubah bentuk atau status hukum, anggaran dasar, susunan pengurus, dan mendapatkan pinjaman dari pihak ketiga
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
Kredit Modal Kerja Ekspor I - Term Loan / Rp 150.000.000.000
Modal kerja
Fidusia atas piutang a. Perusahaan wajib menjaga gearing ratio minimal 111% dengan maksimal 8 kali, umur piutang diatas 90 hari kolektibilitas 1 dari maksimal sebesar 3% pembiayaan yang dicairkan b. Perusahaan dilarang melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dari bank, antara lain: melakukan penjualan harta Perusahaan selain untuk kegiatan usaha normal diatas 20% dari jumlah aset, kecuali menurut kebijakan pemerintah, mengubah struktur pemegang saham mayoritas, melakukan konsolidasi usaha dan/atau penyertaan modal dan/atau pembelian saham kepada perusahaan lain dan mengubah anggaran dasar tentang maksud dan tujuan serta kegiatan usaha atau mengubah status Perusahaan
Juni 2015 - Juli 2020/ 11,00%
Rp
135.679.147.408
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
Kredit Modal Kerja Ekspor II - Term Loan / Rp 200.000.000.000
Modal kerja
Fidusia atas piutang a. Perusahaan wajib menjaga gearing ratio minimal 111% dengan maksimal 8 kali, umur piutang diatas 90 hari kolektibilitas 1 dari maksimal sebesar 3% pembiayaan yang dicairkan b. Perusahaan dilarang melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dari bank, antara lain: melakukan penjualan harta Perusahaan selain untuk kegiatan usaha normal diatas 20% dari jumlah aset, kecuali menurut kebijakan pemerintah, mengubah struktur pemegang saham mayoritas, melakukan konsolidasi usaha dan/atau penyertaan modal dan/atau pembelian saham kepada perusahaan lain dan mengubah anggaran dasar tentang maksud dan tujuan serta kegiatan usaha atau mengubah status Perusahaan
Oct 2015 - Sepi 2020/ 11,00%
Rp
21.780.000.000
PT Bank MNC Internasional Tbk
Pinjaman Transaksi Khusus II/ Rp 99.887.412.900
Pembiayaan modal kerja a. Bank financing 1-2 tahun sewa guna usaha dalam sebesar 90% usahanya di bidang pembiayaan untuk alat-alat b. Bank financing 3-5 tahun berat produk INTA dan Non sebesar 80% INTA.
Executing - Revolving / US$ 6.162.508
Modal kerja
Piutang pembiayaan konsumen sebesar 111,12% dari pembiayaan bank
Perusahaan harus menjaga kinerja keuangan dengan indikator rasio keuangan tertentu, yaitu debt to equity ratio maksimum 8 kali, dan day past due (DPD) yang lebih dari 90 hari harus lebih kecil atau sama dengan 2%, sedangkan untuk DPD lebih dari 30 hari harus lebih kecil atau sama dengan 5% a. Perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan kinerja keuangan dengan indikator rasio keuangan tertentu, yaitu debt to equity ratio maksimum 8 kali, dan day past due (DPD) yang lebih dari 90 hari harus lebih kecil atau sama dengan 2%, sedangkan untuk DPD lebih dari 30 hari harus lebih kecil atau sama dengan 5%
Jun 2015 - Mei 2019/ 13,00% - 13,50%
Rp
jan 2015 - Des 2017/ 6,50% - 7,00%
US$
Okt 2014 - Nov 2018/ 12,00%
Rp
89.844.085.531
5.017.452
b. Perusahaan harus meminta pemberitahuan tertulis dahulu dari pihak bank apabila mengubah anggaran dasar dan wajib memberitahukan secara tertulis apabila mengubah susunan pengurus, mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan lainnya, melakukan investasi ke perusahaan lain dan melakukan pembagian dividen PT Bank Mestika Dharma Tbk
Kredit Modal Kerja Executing (NonRevolving) / Rp 100.000.000.000
Modal kerja untuk pembiayaan piutang yang timbul dari pembiayaan sewa guna usaha
Akta jaminan fidusia atas alat berat, mobil beban, dan piutang
- 40 -
Perusahaan dilarang melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dari bank, antara lain: menjadi penjamin atas utang pihak ketiga, menjaminkan pada pihak lain atas piutang yang dijaminkan kepada bank atas fasilitas ini dan menarik dana melampaui pagu pinjaman
75.046.496.785
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Konvensional Nama Bank PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
Jenis Fasilitas Kredit/Pagu Pinjaman Revolving Loan 3 / Rp 50.000.000.000
Revolving Loan 4 / US$ 10.000.000
Digunakan untuk Modal kerja
Dijaminkan dengan a. Piutang sewa pembiayaan senilai Rp 154.500.000.000
Jadwal Pembayaran/Tingkat Bunga per Tahun
Saldo 30 September 2015
Perusahaan dilarang melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dahulu dari pihak bank, antara lain melakukan merger atau konsolidasi, perubahan anggaran dasar dan susunan pengurus, mendapatkan pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lainnya, menjual, menjaminkan dan melepaskan barang jaminan, mengikatkan diri sebagai penjamin/penanggung terhadap hutang pihak lain atau menjaminkan/mengagunkan kepada pihak lain seluruh atau sebagian harta kekayaan yang telah dijaminkan kepada bank, melakukan pembagian dividen, membubarkan Perusahaan dan dinyatakan pailit, dan menerbitkan saham
Sep 2012 - Okt 2015/ 11,50%
Rp
Mei 2013 - Mei 2016/ 7,00%
US$
a. Piutang usaha dengan a. Fasilitas kredit harus dijamin oleh piutang lancar kolektabilitas lancar sebesar 110% sebesar 110% dari fasilitas kredit
Jul 2012 - Feb 2016/ 11,50%-12,00%
Rp
b. Jaminan pembelian kembali oleh PT Intraco Penta Tbk perusahaan PT Pembiayaan alat-alat berat a. Jaminan Intraco Penta Tbk b. Jaminan pembelian kembali oleh PT Intraco Tbk tagihan secara c. Penta Jaminan fidusia
PT Bank Pembangunan KMK-Pembiayaan - Non- Modal kerja untuk Daerah Jawa Barat dan revolving / pembelian alat-alat berat Banten Tbk Rp 50.000.000.000
Persyaratan
581.942.620
1.965.869
796.331.030
b. Bukti kepemilikan obyek b. Perusahaan wajib mempertahankan dan meningkatkan kinerja keuangan dengan pembiayaan atau invoice unit alat berat di simpan di indikator rasio keuangan tertentu, yaitu current bank Pembangunan ratio minimum 1,2, debt to equity ratio Daerah Jawa Barat dan maksimum 10 kali, dan non performing loan Banten Tbk yang lebih dari 30 hari maksimal 4% dari jumlah saldo fasilitas c. Jaminan perusahaan dari c. Perusahaan harus meminta persetujuan Bank dalam hal antara lain mengadakan PT Intraco Penta Tbk penggabungan usaha (merger ) atau konsolidasi, pembelian melakukan investasi, penyertaan modal atau pengambilalihan saham, memindahtangankan dan/atau menyewakan Perusahaan dalam bentuk apapun kepada pihak lain, merubah bentuk atau status hukum, anggaran dasar, susunan pengurus, membagikan laba usaha dan membayar dividen kepada pemegang saham melebihi 50% dari laba tahun terakhir, dan mendapatkan pinjaman dari pihak ketiga
d. Jaminan kembali
e. Jaminan kembali PT Bank SBI Indonesia Pembiayaan Modal kerja/ US$ 1.988.000
Non-Revolving / US$ 2.000.0000
pembelian
Modal kerja untuk kegiatan pembiayaan
Fidusia atas piutang sebesar Rp 37.500 juta
Perusahaan dilarang melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dahulu dari pihak bank, antara lain melakukan merger atau konsolidasi, mengalihkan atau melepaskan semua atau setiap bagian substansial dari aset Perusahaan, dan tidak menimbulkan atau menyebabkan terjadinya utang tambahan apapun atas uang pinjaman atau kredit yang diberikan
Mar 2015 - Feb 2018/ 7,50%
US$
1.601.446
Modal kerja untuk kegiatan pembiayaan
Piutang/tagihan yang telah a. Maksimum umur Piutang adalah 3 bulan dan/atau dikemudian hari terhitung sejak tanggal Perjanjian Pembiayaan akan dimiliki oleh Debitur b. Menyerahkan Daftar Piutang dengan nilai terhadap pihak ketiga sekurang-kurangnya sebesar Nilai Objek siapapun juga, dengan nilai Minimum dan Surat Pernyataan Fidusia dalam sekurang-kurangnya kurun 30 hari kalender setelah akhir tahun sebesar US$ 2,5 juta
Mar 2015 - Apr 2018/ 7,50%
US$
1.701.990
- 41 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Syariah
Nama Bank
Jenis Fasilitas Kredit/Pagu Pinjaman/Bagi Hasil
PT Bank Muamalat Murabahah / Indonesia Tbk Rp 100.000.000.000 (atau setara dalam US$) / Rp 15.000.000.000
Digunakan untuk
Modal kerja
Dijaminkan dengan
a. Corporate guarantee dari PT Intraco Penta Tbk
Persyaratan
Saldo 30 September 2015
Jadwal Pembayaran
Perusahaan wajib meminta persetujuan Nov 2013 - Apr 2018 Rp Bank dalam hal antara lain mengajukan permohonan pailit, menjaminkan, menjual dan melepaskan barang jaminan
265.023.354.357
b. Buyback guarantee dari PT Intraco Penta Tbk
Okt 2015 - Sept 2020 Rp
21.762.086.700
c. Fidusia cessie tagihan yang telah dan akan diterima oleh nasabah berupa pendapatan sewa senilai Rp 320.000 juta
Sep 2012 - Jan 2018 US$
2.851.782
a. Seluruh piutang dan potensial a. Perusahaan harus menjaga current ratio Nov 2013 - Mei 2019 Rp piutang kepada end user diikat minimal 1 kali, debt to equity maksimal 10 fidusia notariil senilai minimal kali, perbandingan antara total piutang 110% pembiayaan terhadap total hutang b. Seluruh obyek pembiayaan Nov 2012 - Sep 2018 US$ pendanaan minimal 110%, piutang disalurkan kepada end user diikat pembiayaan dengan usia tunggakan lebih fidusia notariil senilai 100% dari dari 60 dari maksimal 5% terhadap total harga/nilai objek portofolio pembiayaan yang disalurkan Perusahaan wajib meminta persetujuan c. Personal guarantee dari Tuan b. Perusahaan
159.170.181.144
d. Fidusia alat berat Rp 400.000 juta PT Bank Negara Indonesia Syariah
Murabahah / Rp 208.000 juta/ Rp 12.500 juta
Pembiayaan alat-alat berat
Halex Halim d. Jaminan pembelian kembali dari PT Intraco Penta Tbk
PT Bank Maybank Syariah Indonesia
1.730.511
Bank dalam hal antara lain mengambil lease dari perusahaan leasing dengan jumlah lebih dari Rp 25.000.000.000, membayar utang kepada pemegang saham, merubah komposisi kepemilikan saham, mengubah bentuk atau status hukum Perusahaan dan mengadakan penggabungan usaha atau konsolidasi dengan perusahaan lain
Murabahah Term Untuk membiayai dana Financing - Non umum Perusahaan Revolving / Rp 48.000 juta/ Rp 5.040 juta
Jaminan fidusia atas hak tagih a. Rasio debt to equity tidak boleh melebihi Mei 2013 - Jul 2017 yang merupakan Tagihan 8 kali dan dibuktikan dalam waktu 6 Memenuhi Syarat dengan nilai bulanan, Ekuitas/modal tidak boleh kurang penjaminan maksimum sebesar dari Rp 200.000.000.000 dan akan Rp 48.000 juta dibuktikan dalam waktu tengah tahun
Rp
13.626.949.674
Murabahah / Rp 65.000 juta
Untuk membiayai dana umum Perusahaan
Jun 2014 - Agst 2017 Rp Jaminan fidusia atas hak tagih b. Perusahaan wajib meminta persetujuan dengan nilai penjaminan Bank dalam hal menjaminkan, menjual maksimum sebesar Rp 71.500 juta dan melepaskan barang jaminan, mengikatkan diri sebagai penjamin utang, perubahan susunan pengurus Perusahaan, perubahan anggaran dasar, perubahan anggaran Direksi dan Dewan Komisaris, perubahan kepemilikan, melakukan merger atau konsolidasi, kecuali perubahan modal dalam rangka peningkatan modal dari laba ditahan
36.325.396.135
Murabahah/ Rp 50.000 juta
Pembiayaan kebutuhan pendanaan umum dengan maksimum pembiayaan untuk industri pertambangan adalah 45% dari total fasilitas.
a. Jaminan fidusia atas hak tagih a. Perusahaan wajib memberikan laporan (receivables ) yang merupakan laba rugi tengah tahun (Profit and Loss Tagihan Memenuhi Syarat dengan Account ) dan neraca keuangan tengah nilai penjaminan maksimum tahun (Balance Sheet ) selambatsebesar Rp 55.000 juta lambatnya 60 hari setelah tanggal akhir tahun buku, serta laporan laba rugi tahunan yang telah diaudit selambatlambatnya 120 hari setelah tanggal akhir buku
Mar 2015 - Mar 2018 Rp
41.141.680.848
a. Fidusia notariil, minimal sebesar a. Perusahaan wajib mempertahankan 100% sesuai faktur dari harga alatgearing ratio lebih kecil dari 10 kali alat berat atau machineries yang dibiayai
Mar 2013 - Jun 2018 Rp
39.281.352.488
b. Fidusia notariil atas piutang b. Perusahaan wajib meminta persetujuan kepada nasabah yang dibiayai, Bank dalam hal antara lain melakukan minimal sebesar 100% dari jumlah mengubah status, anggaran dasar, fasilitas pembiayaan yang susunan pengurus, permodalan, dan dicairkan membubarkan Perusahaan, mengajukan pembiayaan baru, melakukan merger , mengajukan permohonan pailit
Jul 2012 - Mar 2017 US$
b. Menjaga rasio kecukupan Jaminan b. Menyerahkan laporan triwulanan atas dari waktu ke waktu minimum daftar terkini dari hak tagih (receivables ) sebesar 110% dari jumlah fasilitas termasuk jadwal umur hak tagih yang Pembiayaan Murabahah yang dijaminkan tidak lebih dari 15 hari dari terutang tanggal pelaporan PT Bank Syariah Mandiri
Murabahah / Rp 330.000 juta (setara US$ 35 juta)/ Rp 15.600 juta
Pembiayaan alat-alat berat
c. Jaminan perusahaan dari PT Intraco Penta Tbk, minimal Rp 412.500 juta
- 42 -
c. Perusahaan wajib meminta persetujuan Bank apabila melakukan pembayaran utang maupun dividen kepada pemegang saham selama seluruh fasilitas pembiayaan di Bank belum lunas, kecuali indikator keuangan setelah pembayaran utang dan pembagian dividen masih sehat (gearing ratio < 10 kali, current ratio minimal 100%) dan fasilitas pembiayaan nasabah berdasar hasil Bank Indonesia checking lancar
2.503.183
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Syariah Nama Bank PT Bank Jabar Banten Syariah
PT Bank Central Asia Syariah
Jenis Fasilitas Kredit/Pagu Pinjaman/Bagi Hasil Murabahah Financing Line Facility / Rp 90.000.000.000 Rp 10.800.000.000
Murabahah / Rp 25.000.000 Rp 2.813.000
Digunakan untuk
Dijaminkan dengan
Persyaratan
Jadwal Pembayaran
Pembiayaan Aset IMBT
a. Fiducia atas alat berat yang a. Perusahaan wajib meminta persetujuan Jan 2013 - Sep 2016 Rp Bank dalam hal antara lain melakukan dibiayai minimal senilai faktur alat berat perubahan susunan pengurus Perusahaan, perubahan anggaran dasar, perubahan status Perseroan, penambahan fasilitas baru, pemberian dividen dan perubahan kepemilikan saham Perusahaan b. Buyback Guarantee untuk produk b. Perusahaan wajib meminta persetujuan Bank dalam hal antara lain mengajukan PT Intraco Penta Tbk permohonan pailit atau penundaan pembayaran; melakukan merger, akuisisi, atau restrukturisasi; menjaminkan, menjual dan melepaskan barang jaminan; mengikatkan diri sebagai penjamin hutang
Pembiayaan alat-alat berat
a. Alat berat yang dibiayai
b. Buyback Guarantee Intraco Penta Tbk
a. Perusahaan harus menjaga Debt to equity Jul 2013 - Sep 2016 Rp ratio maksimal 8 - 8,5 kali; Tunggakan di atas 30 atau 90 hari maksimal 5% terhadap total pembiayaan dari
Saldo 30 September 2015 10.476.090.488
7.380.457.709
PT b. Perusahaan wajib meminta persetujuan Bank dalam hal antara lain membagikan dividen; menerima tambahan fasilitas kredit; melakukan perubahan susunan pengurus atau pemegang saham
PT Bank Rakyat Indonesia Syariah
Murabahah / Rp 40.000.000.000 Rp 5.300.000
Pembiayaan alat-alat berat
a. Fidusia notariil atas objek yang a. Perusahaan wajib meminta persetujuan Nov 2013 - Okt 2016 Rp Bank dalam hal antara lain merubah dibiayai anggaran dasar Perusahaan; mengubah bentuk atau status badan hukum Perusahaan; melakukan merger , akuisisi, b. Asli BPKB untuk kendaraan dan atau konsolidasi; menjaminkan, menjual asli faktur untuk alat berat dan melepaskan barang jaminan; menambah pinjaman dari bank atau c. Buyback Guarantee dari PT kreditur lain Intraco Penta Tbk
1.675.342.061
PT Bank Syariah Bukopin
Murabahah / Rp 35.000.000.000 Rp 4.375.000.000
Modal kerja
Jul 2012 - Des 2015 Rp a. Tagihan atas nama yang dibiayai a. Perusahaan wajib meminta persetujuan Bank dalam hal antara lain menjaminkan, Perusahaan sebesar 125% dari plafond yaitu Rp 43.750 juta menjual dan melepaskan barang jaminan; mengajukan permohonan pailit; mengubah struktur permodalan Perusahaan b. Invoice atas alat-alat yang dibiayai minimal Rp 43.750 juta
390.021.814
c. Buy back guarantee dari masingmasing dealer
Pada tanggal 30 September 2015, Perusahaan telah memenuhi pembatasan penting yang dipersyaratkan dalam perjanjian-perjanjian diatas. Rincian bagi hasil dari utang bank Syariah dijelaskan dalam Catatan 30. 21. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN Pada tanggal 10 Nopember 2014, Perusahaan menandatangani Perjanjian Murabahah dengan Islamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD) untuk fasilitas pinjaman sebesar USD 10 juta dan pada bulan Mei dan Juni 2015, Perusahaan mencairkan pinjaman ini masing-masing sebesar USD 500.000 dan USD 4.750.000 dengan jangka waktu pembayaran secara triwulanan. Pinjaman ini dijamin dengan perjanjian fidusia atas aset bergerak minimum sebesar 130% dan piutang minimum sebesar 110% dari jumlah fasilitas yang masih outstanding. Saldo pinjaman ini pada tanggal 30 September 2015 sebesar USD 5.250.000. Pinjaman ini mengandung persyaratan tertentu seperti menjaga aset pembiayaan dari fasilitas ini dengan nilai pertanggungan minimum sebesar USD 10.000.000, melaporkan perubahan struktur, susunan pemegang saham/pemegang saham kendali dan perubahan manajemen Perusahaan, menjual, mengalihkan, melakukan sewa pembiayaan atau menghapus seluruh atau sebagian aset dengan nilai lebih dari 30% dari jumlah aset, melakukan penggabungan usaha, spin-off, konsolidasi atau reorganisasi kecuali diwajibkan oleh Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia atau lembaga otoritas lainnya dan mempertahankan dan meningkatkan kinerja keuangan debt to equity ratio maksimum 8. Pada tanggal 30 September 2015, Perusahaan telah mematuhi pembatasan penting yang dipersyaratkan dalam perjanjian diatas.
- 43 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 22. MEDIUM TERM NOTES 30 September 2015 Rp Juta
31 Desember 2014 Rp Juta
Medium term notes Biaya emisi yang belum diamortisasi
300.000.000.000 (3.028.213.645)
300.000.000.000 (4.528.573.154)
Bersih
296.971.786.355
295.471.426.846
Pada tanggal 27 Januari 2014, Perusahaan menerbitkan Medium Term Notes (MTN) I sebesar Rp 300.000.000.000 dengan tingkat bunga 11% per tahun, berjangka waktu 36 bulan dari tanggal penerbitan dan akan jatuh tempo pada tanggal 27 Januari 2017, dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk, pihak ketiga, sebagai agen pemantau. MTN dijamin dengan piutang performing berupa investasi neto sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen dan piutang Ijarah Muntahiyah Bittamlik yang sekarang dan/atau dikemudian hari akan dimiliki atau diperoleh dan dapat dijalankan oleh Perusahaan sampai dengan nilai penjaminan fidusia sekurang-kurangnya sebesar 110% dari nilai pokok MTN yang terutang. MTN Perusahaan mengandung persyaratan tertentu seperti membatasi Perusahaan untuk melakukan fidusia ulang, menggadaikan atau membebankan Objek Jaminan Fidusia atau menjual, meminjamkan, mengalihkan atau memindahkan Objek Jaminan Fidusia kepada pihak lain. Pada tanggal 30 September 2015, Perusahaan telah mematuhi pembatasan penting yang dipersyaratkan dalam perjanjian diatas. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia, pihak ketiga, No. 1212/PEFDir/IX/2015 peringkat MTN I Perusahaan adalah BBB+ (Triple B plus) untuk periode 28 September 2015 sampai dengan 1 September 2016. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia, pihak ketiga, No. 1701/PEFDir/X/2014 peringkat MTN I Perusahaan adalah BBB+ (Triple B plus) untuk periode 17 Oktober 2014 sampai dengan 1 Oktober 2015. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia, pihak ketiga, No. 1941/PEFDir/XI/2013, peringkat MTN I PT Intan Baruprana Finance Tbk adalah BBB+ (Triple B plus) untuk periode 15 Nopember 2013 sampai dengan 1 Oktober 2014. Pembayaran nominal dan bunga MTN dilakukan melalui PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, pihak ketiga, sesuai jadwal.
23. LIABILITAS LAIN-LAIN 30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Biaya yang masih harus dibayar Liabilitas lain-lain Konvensional Syariah
45.909.915.159
24.721.815.613
29.010.287.143 5.240.494.752
29.272.715.937 15.491.568.703
Jumlah
80.160.697.054
69.486.100.253
Biaya yang masih harus dibayar terutama merupakan biaya bunga yang masih harus dibayar dari utang usaha dari PT Intraco Penta Prima Servis dan PT Intraco Penta Wahana (Catatan 16), utang
- 44 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) subordinasi – pihak berelasi (Catatan 20), utang bank (Catatan 21), utang kepada lembaga keuangan (Catatan 22) dan medium term notes (Catatan 23). Liabilitas lain-lain terdiri dari titipan angsuran konsumen merupakan kelebihan pembayaran yang akan diperhitungkan sebagai pengurang dari tagihan selanjutnya, dan titipan asuransi merupakan titipan dari nasabah untuk biaya asuransi aset sewa pembiayaan yang dibiayai oleh Perusahaan, yang akan dibayarkan kepada perusahaan asuransi yang bersangkutan. 24. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 52 dan 45 karyawan pada 30 September 2015 dan 31 Desember 2014. Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut: 2015 (Sembilan bulan) Rp
2014 (Satu tahun) Rp
Diakui pada laba rugi: Beban jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu
864.274.954 -
1.359.474.836 139.359.906 -
Jumlah
864.274.954
1.498.834.742
Diakui pada penghasilan komprehensif lain Pengukuran kembali kewajiban imbalan pasti neto Kerugian (keuntungan) aktuarial
718.501.723
276.360.838
1.582.776.677
1.775.195.580
Jumlah yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, liabilitas imbalan pasca kerja yang termasuk dalam laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas yang tidak didanai masing-masing sebesar Rp 4.950.656.901 dan Rp 3.367.876.856. Mutasi nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut: 2015 (Sembilan bulan) Rp
2014 (Satu tahun) Rp
Saldo awal Biaya jasa kini Biaya jasa lalu Biaya bunga Pembayaran manfaat Kerugian (keuntungan) aktuarial Penyesuaian
3.367.880.224 864.274.954 (126.608.572) 845.110.295
1.592.684.643 1.359.474.836 139.359.906 310.270.352 (33.909.513)
Saldo akhir
4.950.656.901
3.367.880.224
- 45 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
Perhitungan imbalan pasca kerja tahun 2014 dihitung oleh aktuaris independen, Padma Radya Aktuaria. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat kematian Tingkat pengunduran diri
2015
2014
8,00% 10% 100% TMI3 8% sampai usia 35 kemudian menurun secara linier menjadi 0% pada usia 55
8,00% 10% 100% TMI3 8% sampai usia 35 kemudian menurun secara linier menjadi 0% pada usia 55
25. MODAL SAHAM 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Jumlah Persentase Jumlah Saham Kepemilikan Modal Rp Juta
Pemegang Saham
PT Intraco Penta Tbk PT Inta Trading (dahulu PT Inta Finance) SBI Holdings Inc AJB Bumiputera Koperasi Karyawan PT Intraco Penta Tbk Masyarakat lainnya (kepemilikan masing-masing kurang dari 5%)
2.212.420.000 293.299.990 205.960.400 173.611.100 10
69,71% 9,24% 6,49% 5,47% 0,00%
221.242.000.000 29.329.999.000 20.596.040.000 17.361.110.000 1.000
288.428.500
9,09%
28.842.850.000
Jumlah
3.173.720.000
100,00%
317.372.000.000
Mutasi modal disetor dan tambahan modal di setor Perusahaan adalah sebagai berikut: Modal Disetor
Saldo awal
31 Desember 2014
2014
Rp
Rp
Rp
317.372.000.000
Penerbitan saham Saldo akhir
Tambahan Modal Disetor
30 September 2015
317.372.000.000
277.517.347.600
23.404.652.400
39.854.652.400
70.385.856.597
317.372.000.000
93.790.508.997 94.735.220.982
Mutasi jumlah saham Perusahaan yang beredar adalah sebagai berikut:
- 46 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 30 September 2015 Lembar
31 Desember 2014 Lembar
Saldo awal Pemecahan nilai saham Penerbitan saham baru
3.173.720.000 -
1.387.586.738 1.387.586.738 398.546.524
Saldo akhir
3.173.720.000
3.173.720.000
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana yang tercantum dalam akta notaris Nelson Eddy Tampubolon, S.H., No. 36 tanggal 27 Juni 2013, pemegang saham menyetujui pemecahan nilai nominal saham dari 1 lembar saham lama (Rp 1.000 per saham) menjadi 5 lembar saham baru (Rp 200 per saham), penerbitan atas 500.000.000 saham sebesar Rp 100.000.000.000 kepada PT Intraco Penta Tbk untuk pembayaran utang subordinasi – pihak berelasi, dan peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp 300.000.000.000 menjadi Rp 1.000.000.000.000. Perubahan anggaran dasar Perusahaan tersebut telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia seperti yang dicantumkan dalam Surat Keputusan No. AHU-41307.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 30 Juli 2013. Berdasarkan Rapat Pemegang Saham Perusahaan sebagaimana yang tercantum dalam akta notaris Nelson Eddy Tampubolon, S.H., No. 10 tanggal 15 Agustus 2013, pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 250.572.000.000 menjadi Rp 277.517.586.738 yang terdiri dari 1.387.586.738 saham dengan mengeluarkan saham baru sebanyak 134.726.738 saham untuk jumlah nilai sebesar Rp 50.350.000.000 yang diambil bagian seluruhnya oleh Phillip Asia Pacific Opportunity Fund Ltd. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor diatas telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia seperti yang dicantumkan dalam Surat Keputusan No. AHU-AH. 01.10-34058 dan No. AHU-AH.01.10-34059 tanggal 21 Agustus 2013. Berdasarkan Rapat Pemegang Saham Perusahaan sebagaimana yang tercantum dalam akta notaris Fathiah Helmi, SH., No 33 tanggal 27 Agustus 2014, pemegang saham menyetujui pemecahan nilai nominal saham dari 1 lembar saham lama (Rp 200 per saham) menjadi 1 lembar saham baru (Rp 100 per saham), menjual saham baru yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat masing-masing saham tersebut dengan nilai nominal Rp 100 dan menjual saham lama yaitu penjualan saham milik Phillip Asia Pacific Opportunity Fund Ltd, sebanyak-banyaknya 269.453.476 saham, dengan harga penawaran. Perubahan anggaran dasar di atas telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana dimaksud dalam Keputusan No. AHU-07099.40.20.2014 tanggal 27 Agustus 2014 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0086205.40.80.2014 tanggal 27 Agustus 2014. Berdasarkan Rapat Pemegang Saham Perusahaan sebagaimana yang tercantum dalam akta notaris Fathiah Helmi, SH., No 21 tanggal 14 Januari 2015, jumlah saham yang terjual dalam rangka Penawaran Umum seluruhnya adalah sejumlah 668.000.000 saham yang terdiri dari 269.453.476 saham divestasi dan 398.546.524 saham baru dengan harga penawaran Rp 288 per lembar saham dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 22 Desember 2014. Jumlah biaya emisi yang dapat diakui sebagai pengurang tambahan modal disetor adalah sebesar Rp 4.540.889.915. Perubahan anggaran dasar diatas telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat Keputusan No. AHU-0002648.AH.01.03.Tahun 2015 tanggal 16 Januari 2015.
- 47 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 26. DIVIDEN TUNAI DAN PENETAPAN CADANGAN UMUM a. Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham Sirkuler tanggal 31 Oktober 2014, pemegang saham menyetujui untuk menyisihkan sebesar 5% dari laba bersih Perusahaan pada setiap akhir tahun buku untuk cadangan umum. b. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2014 pada tanggal 3 Juni 2015, RUPS telah menyetujui penggunaan laba bersih untuk: 1. Cadangan umum sebesar Rp 3.037.614.542 atau 5% dari laba bersih tahun berjalan guna memenuhi ketentuan Anggaran Dasar perseroan dan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 2. Membagikan dividen sebesar Rp 1 per saham. Dividen yang dibayarkan pada 2015 berjumlah Rp 3.173.719.989 juta atau sebesar 5,22% dari laba bersih.
3. Sisa laba Perusahaan ditempatkan sebagai laba ditahan.
27. PENDAPATAN IJARAH - BERSIH
Pendapatan sewa IMBT Pihak berelasi (Catatan 35) Pihak ketiga Jumlah Beban penyusutan aset IMBT (Catatan 13) Pendapatan sewa Ijarah Pihak berelasi (Catatan 35) Beban penyusutan aset ijarah (Catatan 12)
30 September 2015 Rp
30 September 2014 Rp
14.202.074.006 515.391.622.450 529.593.696.456
21.408.316.193 526.400.496.611 547.808.812.804
(422.365.831.394)
(426.936.246.734)
-
Pendapatan ijarah - bersih
107.227.865.062
3.299.093.535 (776.854.751) 123.394.804.855
Jangka waktu perjanjian Ijarah akan berakhir pada berbagai tanggal hingga tahun 2020. Untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2015 dan 2014 pendapatan sewa IMBT, setelah dikurangi penyusutan masing-masing sebesar Rp 107.227.865.062 dan Rp 120.872.566.070 dan pendapatan sewa Ijarah, setelah dikurangi dengan penyusutan, masing-masing sebesar nihil dan Rp 2.522.238.784, dilakukan dengan pihak berelasi (Catatan 35).
28. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN Merupakan pendapatan atas investasi neto sewa pembiayaan yang terdiri dari:
- 48 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 30 September 2015 Rp Pihak berelasi (Catatan 35) Pihak ketiga Jumlah
30 September 2014 Rp
9.480.244.878 99.364.302.906
6.831.940.409 60.735.937.137
108.844.547.784
67.567.877.546
29. PENDAPATAN LAIN-LAIN 30 September 2015 Rp Keuntungan selisih kurs mata uang bersih Pendapatan denda atas piutang sewa pembiayaan Pendapatan administrasi Pendapatan bunga deposito Komisi premi asuransi Keuntungan penjualan aset tetap Lain-lain Jumlah
30 September 2014 Rp
72.338.269.231
48.666.340.700
46.934.888.356 11.144.653.224 299.029.461 2.011.972.236 3.073.235.980
28.027.485.368 8.375.231.531 273.811.404 5.303.661.873 126.000.000 (3.784.947.929)
135.802.048.488
86.987.582.948
Pendapatan lain-lain terutama merupakan pendapatan denda dari pelanggan yang terlambat dalam pembayaran angsuran sewa pembiayaan dan lain-lain yang merupakan keuntungan dari restrukturisasi dan perubahan jadwal atas sewa pembiayaan serta pembalikan atas titipan-titipan terdahulu dan kelebihan pembayaran dari pelanggan. 30. BAGI HASIL Akun ini merupakan bagi hasil sehubungan dengan pinjaman syariah Murabahah Perusahaan (Catatan 20 dan 21). 30 September 2015 Rp
30 September 2014 Rp
Rupiah Dolar Amerika Serikat
60.623.305.705 9.231.649.532
43.217.734.407 10.996.513.986
Jumlah
69.854.955.237
54.214.248.394
- 49 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
31. BEBAN KEUANGAN 30 September 2015 Rp
30 September 2014 Rp
Beban bunga dari: Utang bank Utang usaha Medium term notes Utang subordinasi
48.884.549.985 17.298.822.978 24.676.075.269 -
38.045.930.830 9.834.404.587 22.000.000.000 972.983.871
Jumlah
90.859.448.232
70.853.319.287
781.344.030 1.500.359.509 2.030.994.766
1.263.207.626 1.241.975.651 2.758.235.973
95.172.146.537
76.116.738.537
Beban administrasi bank Beban administrasi MTN Beban provisi bank Jumlah
Jumlah beban bunga di atas berhubungan dengan liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan dalam nilai wajar melalui laba rugi.
32. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 30 September 2015 Rp
30 September 2014 Rp
Gaji dan tunjangan karyawan Jasa profesional Beban penarikan agunan Perjalanan dinas Iuran dan retribusi Sewa kendaraan Sewa kantor (Catatan 37) Biaya manajemen (Catatan 37) Lain lain
23.164.807.862 4.693.963.775 2.622.262.145 1.658.332.610 1.309.650.864 1.034.824.371 177.270.370 66.870.000 5.429.608.896
12.570.721.063 3.401.155.815 3.451.372.763 906.252.776 866.774.784 642.741.833 162.596.471 535.500.000 5.297.082.048
Jumlah
40.157.590.893
27.834.197.553
- 50 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 33. BEBAN LAIN-LAIN 30 September 2015 Rp Kerugian transaksi derivatif Kerugian penjualan/ pembiayaan kembali agunan yang diambil alih (Catatan 14) Biaya penurunan nilai (Catatan 12 dan 14) Penyisihan penurunan nilai piutang (Catatan 7,8,9 dan 10) Kerugian penjualan aset Ijarah Lain-lain
39.822.804.348
Jumlah Beban Lain-lain
30 September 2014 Rp 5.638.303.701
18.845.561.603
-
12.431.547.593
23.595.245.460
11.634.883.555 521.636.375 2.067.933.141
21.551.728.726 2.127.640.081
85.324.366.615
52.912.917.967
Pada tanggal 22 Januari 2014, Perusahaan mengadakan kontrak cross currency swap dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang akan jatuh tempo pada 27 Januari 2017. Nilai nosional kontrak sebesar US$ 24.620.435 (ekuivalen Rp 300.000.000.000) dan berubah secara berkala baik pokok maupun bunga berdasarkan nilai nosional pembayaran Rupiah dan Dolar Amerika Serikat sepanjang masa kontrak. Untuk tujuan akuntansi, kontrak-kontrak ini tidak ditujukan dan didokumentasikan sebagai instrumen lindung nilai, oleh sebab itu akuntansi lindung nilai tidak diterapkan. Keuntungan transaksi derivatif dari kontrak ini diakui sebagai keuntungan dari transaksi derivatif yang terdiri dari nilai wajar kontrak dan pembayaran bersih dari bunga atas nilai nosional dalam Rupiah dan Dolar Amerika Serikat, dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2015 Rp
30 September 2014 Rp
Perubahan nilai wajar - bersih Penyelesaian bunga - bersih
64.600.275.323 (24.777.470.975)
11.876.891.187 (6.238.587.487)
Keuntungan (kerugian) - bersih
39.822.804.348
5.638.303.701
Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, nilai wajar instrumen keuangan derivatif masing-masing sebesar Rp 64.600.275.323 dan Rp 17.389.093.729, disajikan pada akun Kewajiban Derivatif pada laporan posisi keuangan. Derivatif ini diukur menggunakan nilai sekarang dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan berdasarkan kurva hasil selama jangka waktu dari instrumen tersebut. 34. PAJAK PENGHASILAN a.
Beban (manfaat) pajak Perusahaan terdiri dari:
- 51 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 30 September 2015 Rp
b.
31 Desember 2014 Rp
Pajak kini Pajak tangguhan
5.876.457.127 (78.481.496)
25.876.262.252 (9.955.497.886)
Jumlah
5.797.975.631
15.920.764.366
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut: 30 September 2015 Rp Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Perbedaan temporer: Beban MESOP Imbalan pasca-kerja Penurunan nilai agunan yang diambil alih Selisih antara penyusutan fiskal dan komersial Penurunan nilai investasi neto sewa pembiayaan
61.714.539.798
76.673.055.209
3.132.806.025 864.274.954
1.498.834.743
(3.043.218.069)
21.034.658.890
(32.568.427)
71.687.098
-
Jumlah
921.294.483
30 September 2015 Rp Perbedaan tetap: Perjamuan dan sumbangan Penyusutan aset tetap Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak final Pendapatan lainnya Biaya administrasi medium term notes Beban lainnya Jumlah
189.875.243
Laba Kena Pajak
5.726.542.787 28.331.723.518
31 Desember 2014 Rp
307.155.615
(6.518.973)
(35.235.700)
(299.029.461) (3.073.235.980)
(406.019.499) (851.381.382)
(2.890.404.913)
(4.343.573.153) 3.829.324.399
(6.079.314.084)
(1.499.729.720)
56.556.520.197
- 52 -
31 Desember 2014 Rp
103.505.049.007
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut: 30 September 2015 Rp Beban pajak kini 25% x Rp 56.556.520.197 25% x Rp 103.505.049.007
31 Desember 2014 Rp
14.139.131.299 -
25.876.262.252
14.139.131.299
25.876.262.252
Dikurangi pembayaran pajak penghasilan Pasal 23 Pasal 25
7.244.167.317
70.805.462 11.077.561.058
Utang pajak kini (Catatan 17)
6.894.963.982
14.727.895.732
Jumlah
c. Pajak Tangguhan Rincian aset pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Dikreditkan ke laba rugi tahun berjalan Rp
1 Januari 2014 Rp Cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih dan aset Ijarah Cadangan kerugian penurunan nilai - investasi neto sewa pembiayaan Aset tetap Program opsi saham karyawan Liabilitas imbalan pasca kerja Jumlah
-
Dikreditkan ke penghasilan komprehensif lain Rp
31 Desember 2014 Rp
Dikreditkan (dibebankan) ke laba rugi periode berjalan Rp
Dikreditkan ke penghasilan komprehensif lain Rp
-
30 September 2015 Rp
8.131.231.729
-
8.131.231.729
(788.392.173)
7.342.839.556
(70.861.020) 398.171.161
1.431.635.697 17.921.775 374.708.686
69.090.210
1.431.635.697 (52.939.245) 841.970.056
1.326.919.968 8.179.387 783.201.506 406.123.543
179.625.431
2.758.555.665 (44.759.858) 783.201.506 1.427.719.030
327.310.141
9.955.497.887
69.090.210
10.351.898.237
1.736.032.231
179.625.431
12.267.555.899
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba sebelum pajak per laporan laba rugi komprehensif dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif
61.714.539.798
76.673.055.209
Beban pajak dengan tarif yang berlaku: 25% x Rp 61.714.539.798 25% x Rp 76.673.055.209
15.428.636.272 -
19.168.263.802
15.428.636.272
19.168.263.802
Pengaruh pajak dari perbedaan tetap Koreksi dasar pengenaan pajak
(1.519.828.521) -
(374.932.430) (2.872.567.006)
Jumlah Beban Pajak
13.908.807.751
15.920.764.366
Jumlah
- 53 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
35. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI Sifat Pihak Berelasi a.
PT Intraco Penta Tbk dan PT Inta Trading adalah pemegang saham Perusahaan.
b.
PT Terra Factor Indonesia, PT Karya Lestari Sumberalam, PT Intraco Penta Wahana, PT Intraco Penta Prima Servis dan PT Columbia Chrome Indonesia adalah pihak berelasi yang pemegang saham utamanya sama dengan Perusahaan.
c.
Halex Halim dan Adhiguna Prakarsa masing-masing adalah Presiden Komisaris Perusahaan dan Komisaris PT Karya Lestari Sumberalam.
d.
Willy Rumondor adalah Direktur PT Intraco Penta Tbk.
Transaksi-transaksi dengan Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, yang meliputi antara lain: a.
Perusahaan memberikan sewa pembiayaan, pembiayaan IMBT dan pembiayaan anjak piutang dengan pihak berelasi yang dilakukan dengan suku bunga yang disepakati. Rincian pendapatan, piutang pembiayaan dan aset yang disewakan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Pendapatan Rp PTTerraFactor Indonesia Persentasedari jumlah pendapatan
16.882.795.172
Investasi neto sewapembiayaan Rp 200.632.120.634
30September 2015 Tagihan Titipanuangmuka anjakpiutang sewaIMBT Rp Rp 5.841.223.870
5,61%
0,16%
Persentasedari jumlahliabilitas
Persentasedari jumlahaset
6.419.891.562
1.308.583.905
0,02%
0,04%
0,00%
Pendapatan RpJuta
Persentasedari jumlah pendapatan
-
Piutangijarah Rp
4,79%
Persentasedari jumlahaset
PTTerraFactor Indonesia
PiutangIMBT Rp
19.869.686.592
Investasi neto sewapembiayaan RpJuta 125.417.657.184
31Desember 2014 Tagihan Titipanuangmuka anjakpiutang sewaIMBT RpJuta RpJuta 4.705.308.337
1.180.966.357
PiutangIMBT RpJuta 6.114.127.353
Piutangijarah RpJuta 1.308.583.905
4,99% 4,12%
0,15%
Persentasedari jumlahliabilitas
0,20%
0,04%
0,05%
Jumlah tercatat atas aset Ijarah dan aset Ijarah Muntahiyah Bittamlik yang dibiayai untuk pihak berelasi adalah sebagai berikut:
- 54 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 30 September 2015 Rp Aset Ijarah (Catatan 12)
-
Persentase dari jumlah aset
-
Aset Ijarah Muntahiyah Bittamlik (Catatan 13)
1.158.000.000 0,04%
37.515.013.185
Persentase dari jumlah aset
b.
31 Desember 2014 Rp
62.532.388.041
1,05%
2,06%
Perusahaan juga memiliki transaksi lainnya dengan pihak berelasi sebagai berikut: 30 September 2015 Rp Piutang pembiayaan konsumen (Catatan 9) Tn. Willy Rumondor
31 Desember 2014 Rp
850.000.000
-
Persentase dari jumlah aset
0,00%
Utang usaha (Catatan 16) PT Intraco Penta Prima Servis PT Intraco Penta Wahana Utang kepada pihak berelasi (Catatan 18) PT Intraco Penta Tbk Lainnya Jumlah Persentase dari jumlah liabilitas
0,03%
312.766.954.258 27.711.150.461
242.625.800.877 15.943.478.750
900.890.049 1.611.514
874.627.430 7.814.103
341.380.606.282
259.451.721.160
10,90%
10,48%
c.
Utang bank (Catatan 20) Perusahaan dijamin dengan buy back guarantee dan jaminan perusahaan dari PT Intraco Penta Tbk dan personal guarantee dari Tn. Halex Halim.
d.
Perusahaan memberikan kompensasi kepada Komisaris dan Direktur sebagai berikut:
30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Komisaris Imbalan kerja jangka pendek
3.163.000.000
720.000.000
Direktur Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca kerja
3.371.393.196 2.260.000.000
3.553.349.392 1.460.400.932
e.
Perusahaan membayar manajemen sebesar Rp 66.870.000 dan Rp 1.703.323.393 dari PT Intraco Penta Tbk (Catatan 32) masing-masing untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2015 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2014.
f.
Perusahaan membayar biaya sewa kantor sebesar Rp 177.270.370 dan Rp 216.795.296 kepada PT Intraco Penta Tbk (Catatan 32) masing-masing untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2015 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2014.
- 55 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) g.
Perusahaan membayar beban bunga sebesar Rp 17.298.822.978 dan Rp 13.140.188.160 kepada PT Intraco Penta Prima Servis (Catatan 31) untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2015 dan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014.
Manajemen berpendapat bahwa seluruh transaksi dengan pihak berelasi dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga, kecuali utang kepada pihak berelasi seperti yang dijelaskan pada Catatan 18.
36. PROGRAM OPSI SAHAM KARYAWAN Berdasarkan akta notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 33 tanggal 27 Agustus 2014, pemegang saham menyetujui: a.
Hak Opsi diberikan kepada karyawan (peserta) 26 hari setelah terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
b.
Hak Opsi akan didistribusikan kepada peserta MESOP dengan jumlah sebanyak-banyaknya 10% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perusahaan atau sebanyakbanyaknya 317.372.000 Hak Opsi (pada waktu dipublikasikan).
c.
Pelaksanaan MESOP dilakukan dalam 2 tahap, yaitu: Tahap I :
30% dari jumlah Hak Opsi yang akan didistribusikan dalam program MESOP (masa laku selama 5 tahun terhitung sejak tanggal penerbitannya dan baru dapat digunakan setelah melewati 1 tahun periode vesting sejak tanggal penerbitan)
Tahap II :
Tranche A, 30% dari jumlah Hak Opsi yang akan didistribusikan dalam program MESOP (masa laku selama 5 tahun terhitung sejak tanggal penerbitannya dan baru dapat digunakan setelah melewati 1 tahun periode vesting sejak tanggal penerbitan) Tranche B, 40% dari jumlah Hak Opsi yang akan didistribusikan dalam program MESOP (masa laku selama 5 tahun terhitung sejak tanggal penerbitannya dan baru dapat digunakan setelah melewati 2 tahun periode vesting sejak tanggal penerbitan)
Jumlah Hak Opsi yang akan didistribusikan pada program MESOP Tahap I sebanyak 95.211.600 saham dengan harga pelaksanaan Rp 299 per saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Tanggal penerbitan Hak Opsi akan efektif sejak tanggal persetujuan Bursa Efek Indonesia atas permohonan Perusahaan atas pencatatan saham tambahan yang sudah diserahkan kepada Bursa Efek Indonesia berdasarkan Surat No. 008/CORSEC/IBF/2015 pada tanggal 10 Pebruari 2015. Biaya pelaksanaan opsi saham karyawan sebesar Rp 3.132.806.025 dicatat dalam beban umum dan administrasi dan disajikan pada modal lain-lain – opsi saham karyawan, dalam laporan posisi keuangan. Nilai wajar opsi dihitung oleh PT Milliman Indonesia yang diestimasi pada tanggal pemberian opsi dengan menggunakan Binomial Model. Asumsi utama untuk menghitung nilai wajar opsi adalah sebagai berikut:
- 56 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Tahap I Asumsi Harga saham pada tanggal pemberian Tingkat bunga bebas risiko Periode pelaksanaan opsi
325 7,5% Mei dan Nopember 2016 Mei dan Nopember 2017 Mei dan Nopember 2018 Mei dan Nopember 2019 22,07% 98,71 299
Ketidakstabilan harga saham Nilai wajar opsi (Rp) Harga pelaksanaan (Rp)
37. INFORMASI SEGMEN Perusahaan melaporkan segmen-segmen sesuai dengan PSAK 5 (revisi 2009) berdasarkan divisi operasional yaitu sebagai berikut: Konvensional Rp
30 September 2015 Syariah Rp
Jumlah Rp
PENDAPATAN Jumlah pendapatan
302.101.076.075
50.122.523.004
352.223.599.079
BEBAN Bagi hasil Beban keuangan Umum dan administrasi Beban lain-lain
(79.051.910.205) (38.279.984.389) (86.543.916.738)
(69.854.955.237) (16.120.236.332) (1.877.606.505) 1.219.550.325
(69.854.955.237) (95.172.146.537) (40.157.590.894) (85.324.366.413)
(203.875.811.331)
(86.633.247.749)
(290.509.059.080)
98.225.264.744
(36.510.724.745)
61.714.539.999 (13.908.807.751)
Jumlah Beban Laba (rugi) sebelum pajak Beban pajak LABA BERSIH TAHUN BERJALAN INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasi Jumlah aset LIABILITAS Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasi Jumlah liabilitas Pengeluaran modal
47.805.732.248
2.004.930.580.787 -
1.568.548.090.809 -
3.573.478.671.596 2.993.942.697 3.576.472.614.292
1.404.059.634.791 -
1.547.392.575.593 -
2.951.452.210.384 13.278.890.901 2.964.731.101.285
90.600.736
1.163.411.867.667
1.163.502.468.403
Jumlah pengeluaran modal Penyusutan
1.163.502.468.403 236.277.205
Jumlah penyusutan
-
236.277.205 236.277.205
- 57 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
Konvensional Rp
31 Desember 2014 Syariah Rp
Jumlah Rp
PENDAPATAN Jumlah pendapatan
159.307.233.630
239.112.901.153
398.420.134.783
BEBAN Beban keuangan Bagi hasil Umum dan administrasi Beban lain-lain
(90.356.048.612) (4.276.705) (29.797.613.397) (93.610.149.920)
(14.412.570.841) (78.449.540.529) (11.071.462.278) (4.045.417.292)
(104.768.619.453) (78.453.817.234) (40.869.075.675) (97.655.567.212)
(213.768.088.634)
(107.978.990.940)
(321.747.079.574)
(54.460.855.004)
131.133.910.213
76.673.055.209 (15.920.764.366)
Jumlah Beban Laba (rugi) sebelum pajak Beban pajak LABA BERSIH TAHUN BERJALAN INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasi
60.752.290.843
1.281.798.754.161 -
1.757.336.599.760 -
Jumlah aset LIABILITAS Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasi
3.039.135.353.921 1.372.748.270 3.040.508.102.191
753.317.062.738 -
1.699.670.350.926 -
Jumlah liabilitas
2.452.987.413.664 22.779.574.218 2.475.766.987.882
Pengeluaran modal
286.690.535
Penyusutan
459.941.184
Jumlah Penyusutan
1.419.751.092.018 -
1.420.037.782.553 459.941.184 459.941.184
- 58 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 38. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a. Kategori Instrumen Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Rp
Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi Rp
Liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Rp
30 September 2015 Aset Keuangan Kas dan setara kas Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Investasi neto sewa pembiayaan Tagihan anjak piutang Piutang pembiayaan konsumen Aset lain - lain
21.815.580.477
-
-
5.129.950.000 1.753.369.736.953 5.812.107.942 584.298.469 85.945.682
-
-
Jumlah
1.786.797.619.522
-
-
Liabilitas Keuangan Utang usaha Utang kepada pihak berelasi Medium term notes Utang bank Instrumen keuangan derivatif Liabilitas lain-lain
-
357.054.143.780 902.501.563 296.971.786.355 715.212.355.403 42.799.175.276
64.600.275.323 -
Jumlah
-
1.412.939.962.377
64.600.275.323
Pinjaman yang diberikan dan piutang Rp
Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi Rp
Liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Rp
31 Desember 2014 Aset Keuangan Kas dan setara kas Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Investasi neto sewa pembiayaan Tagihan anjak piutang Piutang pembiayaan konsumen Aset lain - lain
56.062.207.585
-
-
4.354.000.000 1.157.509.657.882 4.625.778.012 1.561.531.797 81.298.231
-
-
Jumlah
1.224.194.473.507
-
-
Liabilitas Keuangan Utang usaha - konvensional Utang kepada pihak berelasi Utang bank - konvensional Medium term notes Instrumen keuangan derivatif Liabilitas lain-lain
-
123.001.262.958 882.441.533 579.066.427.892 295.471.426.846 38.706.582.048
17.389.093.729 -
Jumlah
-
1.037.128.141.277
17.389.093.729
Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang dikategorikan sebagai nilai wajar melalui laba rugi, dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual, ataupun liabilitas keuangan yang dikategorikan
- 59 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) sebagai nilai wajar melalui laba rugi, kecuali untuk instrumen keuangan derivatif pada tanggal 30 September 2015. b. Manajemen Risiko Modal Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas (Catatan 5), pinjaman dan ekuitas pemegang saham induk, yang terdiri dari modal yang ditempatkan dan tambahan modal disetor (Catatan 25), dan saldo laba. Pinjaman terdiri dari utang bank (Catatan 20), utang kepada lembaga keuangan (Catatan 21) dan medium term notes (Catatan 22). Direktur Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Direktur Perusahaan mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan. Gearing ratio pada tanggal 30 September 2015 serta tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Pinjaman Kas dan setara kas
1.789.238.135.980 21.815.580.477
1.672.781.538.415 56.108.776.012
Pinjaman - bersih Modal
1.767.422.555.503 611.741.513.211
1.616.672.762.403 564.515.571.230
Rasio pinjaman - bersih terhadap modal
289%
286%
c. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, risiko tingkat bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Direksi. i.
Manajemen risiko mata uang asing Perusahaan mengelola eksposur terhadap mata uang asing dengan mencocokkan, sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang. Jumlah eksposur mata uang asing bersih Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
- 60 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 30 September 2015 Mata Uang Asing US$
Ekuivalen Rupiah
Aset Kas dan setara kas Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Investasi neto sewa pembiayaan Tagihan anjak piutang Piutang IMBT Piutang lain-lain Jumlah
168.445
2.468.895.723
350.000
5.129.950.000
50.465.710 398.528 2.482.978 5.864 53.871.525
739.675.918.638 5.841.223.870 36.393.001.573 85.945.682 789.594.935.486
Liabilitas Utang usaha Utang bank Utang kepada lembaga keuangan Liabilitas lain-lain Jumlah
15.070.727 17.343.855 5.250.000 1.829.840 39.494.422
220.891.649.890 254.208.881.778 76.949.250.000 26.819.963.400 578.869.745.067
Aset - Bersih
14.377.103
210.725.190.418
31 Desember 2014 Mata Uang Asing US$
Ekuivalen Rupiah/
Rp
Rp
Aset Kas dan setara kas Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Investasi neto sewa pembiayaan Tagihan anjak piutang Piutang IMBT Piutang lain-lain
933.387
11.611.338.907
350.000 58.070.133 378.240 2.291.348 6.535
4.354.000.000 722.392.460.702 4.705.308.337 28.504.365.083 81.298.231
Jumlah
62.029.643
771.648.771.260
Liabilitas Utang usaha Utang bank Liabilitas lain-lain
19.206.736 27.649.232 1.080.012
238.931.796.837 343.956.451.976 13.435.348.397
Jumlah
47.935.980
596.323.597.210
Aset - Bersih
14.093.663
175.325.174.050
Analisis sensitivitas mata uang asing Tabel berikut merinci sensitivitas Perusahaan terhadap peningkatan dan penurunan dalam Rupiah terhadap mata uang asing yang relevan. Tingkat sensitivitas yang digunakan ketika melaporkan secara internal risiko mata uang asing kepada para karyawan kunci dan merupakan
- 61 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar valuta asing. Analisis sensitivitas hanya mencakup item mata uang asing moneter yang ada dan menyesuaikan translasinya dalam nilai tukar mata uang asing. Jumlah di bawah ini menunjukkan peningkatan (penurunan) laba dimana Rupiah menguat terhadap mata uang yang relevan. Untuk melemahkan Rupiah terhadap mata uang yang relevan, akan ada dampak yang dapat dibandingkan pada laba, dan saldo positif di bawah ini akan menjadi negatif, dan saldo negatif akan menjadi positif. Pengaruh pada laba atau rugi setelah pajak 2015 2014 (sembilan bulan) (Satu tahun) % % USD
4%
5%
Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur terhadap saldo piutang dan utang Perusahaan dalam mata uang US$ pada akhir periode pelaporan. Menurut pendapat manajemen, analisis sensitivitas tidak representatif atas risiko valuta asing karena eksposur pada akhir periode tidak mencerminkan eksposur selama periode berjalan. Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, konversi yang digunakan Perusahaan dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2015 Rp
Mata uang
1 USD
14.657
31 Desember 2014 Rp 12.440
ii. Manajemen risiko tingkat bunga Eksposur risiko tingkat bunga berhubungan dengan jumlah aset atau liabilitas dimana pergerakan pada tingkat suku bunga dapat mempengaruhi laba setelah pajak. Risiko - risiko pada pendapatan dan beban bunga bersifat terbatas karena Perusahaan hanya bermaksud untuk menjaga saldo kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional dan memperoleh pembiayaan dari bank pada tingkat suku bunga tetap. Perusahaan memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan dari bank yang menawarkan suku bunga yang paling menguntungkan. Persetujuan dari Direksi dan Komisaris harus diperoleh sebelum Perusahaan menggunakan instrumen keuangan tersebut untuk mengelola eksposur risiko suku bunga. Instrumen keuangan yang diekspos pada risiko tingkat bunga termasuk dalam tabel likuiditas pada item (iv). iii. Manajemen risiko kredit Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan. Risiko kredit Perusahaan terutama melekat pada rekening bank, investasi neto sewa pembiayaan, tagihan anjak piutang, piutang pembiayaan konsumen dan piutang lain-lain. Perusahaan menempatkan saldo bank pada institusi keuangan yang layak serta terpercaya, sementara piutang dilakukan dengan pihak ketiga terpercaya dan pihak berelasi. Eksposur Perusahaan dan counterparties dimonitor secara terus menerus dan nilai agregat transaksi terkait tersebar di antara counterparties yang telah disetujui. Eksposur kredit dikendalikan oleh batasan counterparty yang direview dan disetujui oleh Direktur secara tahunan.
- 62 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Nilai tercatat aset keuangan pada laporan posisi keuangan setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai mencerminkan eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit. Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, eksposur maksimum risiko kredit tanpa jaminan atau tambahan kredit lainnya setara dengan jumlah tercatat dari aset keuangan Perusahaan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai kecuali untuk investasi neto sewa pembiayaan yang ditanggung sepenuhnya dengan jaminan. Sebagian besar transaksi Perusahaan pada dasarnya berputar dalam memperluas fasilitas sewa kepada pelanggan. Dalam transaksi sewa yang khusus, Perusahaan memiliki kepemilikan atas aset yang disewakan yang disamakan sebagai jaminan. Aset yang disewakan terutama termasuk alat ringan dan berat dan truk dan alat transportasi dan peralatan konstruksi. Nilai moneter dari aset yang disewakan adalah sekitar 80% dari jumlah fasilitas kredit yang diberikan kepada pelanggan. Secara relatif, semua aset yang disewakan ditanggung dengan asuransi yang komprehensif yang dimiliki oleh Perusahaan sebagai keyakinan untuk memastikan pemulihan kerugian dalam kasus kecelakaan, pencurian atau kerusakan yang terjadi karena peristiwa yang tidak disengaja. Pada kasus dasar, Perusahaan mungkin juga membutuhkan jaminan dari pelanggan Perusahaan Induk sebagai tambahan jaminan dan sumber pembayaran dalam hal terjadinya pelanggaran atas kewajiban keuangan. Hal ini biasanya dibutuhkan dari pelanggan yang posisi keuangannya belum stabil atau untuk pelanggan dengan eksposur kredit yang berlebihan. Selain itu, hal ini secara umum dilakukan atas pembelian aset yang disewakan pada akhir periode. Pada beberapa kasus, pengembalian aset yang disewakan pada akhir periode, Perusahaan akan menjual aset yang disewakan tersebut kepada pihak ketiga. 30 September 2015 Jaminan Investasi Neto Sewa Pembiayaan Rp
IMBT Sewa Pembiayaan
Anjak Piutang
Pembiayaan Konsumen
Jumlah
Rp
Rp
Rp
Rp
Eksposur Kredit
1.753.369.736.953
106.272.135.343
5.812.107.942
584.298.469
1.866.038.278.707
Nilai Jaminan Alat Berat
2.429.968.473.520
1.300.867.962.076
11.643.564.214
1.632.000.000
3.744.111.999.810
Jumlah Eskposur Kredit yang tidak Dijaminkan
(676.598.736.567)
(1.194.595.826.733)
(5.831.456.272)
(1.047.701.531)
(1.878.073.721.103)
- 63 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 31 Desember 2015 Jaminan Investasi Neto Sewa Pembiayaan Rp
IMBT Sewa Pembiayaan
Anjak Piutang
Pembiayaan Konsumen
Jumlah
Rp
Rp
Rp
Rp
Eksposur Kredit
1.157.509.657.882
81.562.952.677
4.625.778.012
1.561.531.797
1.245.259.920.368
Nilai Jaminan Alat Berat
1.869.978.212.053
2.073.666.284.846
9.882.372.847
2.779.500.000
3.956.306.369.746
(712.468.554.171)
(1.992.103.332.169)
(5.256.594.835)
(1.217.968.203)
(2.711.046.449.378)
Jumlah Eskposur Kredit yang tidak Dijaminkan
Investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen milik Perusahaan dijamin dengan alat-alat berat, mesin dan truk. iv. Manajemen risiko likuiditas Tanggung jawab utama manajemen risiko likuiditas terletak pada Direksi, yang telah membangun kerangka manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk persyaratan manajemen likuiditas dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang Perusahaan. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan simpanan, fasilitas bank dan fasilitas simpan pinjam dengan terus menerus memonitor perkiraan dan arus kas aktual dan mencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Perusahaan memelihara kecukupan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja yang berkelangsungan. Tabel berikut merinci sisa jatuh tempo kontrak untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati Perusahaan. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas yang tak terdiskonto dari liabilitas keuangan berdasarkan tanggal terawal di mana Perusahaan dapat diminta untuk membayar dan jatuh tempo kontrak tak terdiskonto dari aset keuangan termasuk bunga yang akan diperoleh dari aset tersebut. Tabel mencakup arus kas bunga dan pokok. Sepanjang arus bunga tingkat mengambang, jumlah tidak didiskontokan berasal dari kurva suku bunga pada akhir periode pelaporan. Jatuh tempo kontrak didasarkan pada tanggal terawal di mana Perusahaan mungkin akan diminta untuk membayar. Dicantumkannya informasi aset keuangan non-derivatif diperlukan dalam rangka untuk memahami manajemen risiko likuiditas Perusahaan dimana likuiditas dikelola atas dasar aset dan liabilitas bersih.
- 64 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
Tingkat bunga efektif rata-rata tertimbang Aset keuangan Tanpa bunga Aset lain-lain
Kurang dari satu bulan
1-3 bulan
Rp
Rp
30 September 2015 3 bulan 1 tahun Rp
1-5 tahun
Diatas 5 tahun
Jumlah
Rp
Rp
Rp
85.945.682
-
-
-
-
85.945.682
0,5% - 7%
21.847.304.643
-
-
-
-
21.847.304.643
1,08%
5.133.604.211
-
-
-
-
5.133.604.211
330.906.832.689 902.269.677 329.827.717
123.653.383.454 461.348.862 89.371.343
590.136.694.384 2.163.553.335 223.428.358
1.060.509.639.184 2.314.051.996 -
-
2.105.206.549.711 5.841.223.870 642.627.418
Jumlah
359.205.784.618
124.204.103.659
592.523.676.077
1.062.823.691.180
-
2.138.757.255.534
Liabilitas keuangan Tanpa bunga Utang usaha - Konvensional Instrumen keuangan derivatif Liabilitas lain-lain Utang kepada pihak berelasi
357.054.143.780 42.799.175.276 902.501.563
-
-
64.600.275.323 -
-
357.054.143.780 64.600.275.323 42.799.175.276 902.501.563-
63.253.132.124 34.379.639.250 2.750.000.000
66.636.208.795 5.500.000.000
258.834.854.260 33.000.000.000
357.725.070.785 302.750.000.000
-
63.253.132.124 717.575.773.089 344.000.000.000
501.138.591.992
72.136.208.795
291.834.854.260
725.075.346.108
-
1.590.185.001.154
Instrumen tingkat bunga variabel Kas dan setara kas Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Instrumen tingkat bunga tetap Investasi neto sewa pembiayaan Tagihan anjak piutang Piutang pembiayaan konsumen
Instrumen tingkat bunga tetap Utang usaha - Konvensional Utang bank Medium term notes
7,8% - 19% 8,65% 15,56%
7% - 12,5% 6% - 13,5% 11%
Jumlah
Tingkat bunga efektif rata-rata tertimbang Aset keuangan Tanpa bunga Aset lain-lain
Kurang dari satu bulan
1-3 bulan
Rp
Rp
31 Desember 2014 3 bulan 1 tahun Rp
1-5 tahun
Diatas 5 tahun
Jumlah
Rp
Rp
Rp
81.298.231
-
-
-
-
81.298.231
0,5% - 7%
56.237.401.984
-
-
-
-
56.237.401.984
1,08%
4.357.101.479
-
-
-
-
4.357.101.479
146.291.827.962 527.203.966 141.713.687
104.952.750.659 351.469.310 119.371.343
445.660.059.413 1.581.611.897 537.171.045
665.292.707.004 2.811.754.483 1.491.840.358
58.189.899 376.908.000
1.362.255.534.937 5.272.039.656 2.667.004.433
Jumlah
207.636.547.309
105.423.591.312
447.778.842.355
669.596.301.845
435.097.899
1.430.870.380.720
Liabilitas keuangan Tanpa bunga Utang usaha - Konvensional Instrumen keuangan derivatif Liabilitas lain-lain Utang kepada pihak berelasi
123.001.262.958 38.706.582.048 882.441.533
-
-
17.389.093.729 -
-
123.001.262.958 17.389.093.729 38.706.582.048 882.441.533-
12.744.920.572 59.131.160.409 8.250.000.000
67.252.718.749 -
249.627.309.848 24.750.000.000
268.358.315.206 341.250.000.000
-
12.744.920.572 644.369.504.212 374.250.000.000
242.716.367.520
67.252.718.749
274.377.309.848
626.997.408.935
-
1.211.343.805.052
Instrumen tingkat bunga variabel Kas dan setara kas Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Instrumen tingkat bunga tetap Investasi neto sewa pembiayaan Tagihan anjak piutang Piutang pembiayaan konsumen
Instrumen tingkat bunga tetap Utang usaha - Konvensional Utang bank Medium term notes Jumlah
7,8% - 19% 8,65% 15,56%
7% - 12,5% 6% - 13,5% 11%
- 65 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Fasilitas pembiayaan
Fasilitas utang Bank dengan jaminan dan tanggal jatuh tempo yang berbeda mulai tahun 2015 diperpanjang dengan perjanjian bersama - jumlah yang digunakan - jumlah yang tidak digunakan Jumlah
30 September
31 Desember
2015 Rp
2014 Rp
4.042.716.695.230 194.664.651.471
3.651.889.818.616 91.969.617.620
4.237.381.346.701,00
3.743.859.436.236
Berikut adalah pembayaran fasilitas utang bank untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2015 serta tahun yang berakhir 31 Desember 2014: 30 September 2015 Rp Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia Syariah PT Bank Maybank Syariah Indonesia PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Jabar Banten Syariah PT Pembangunan Daerah Jawa Barat PT Bank Mestika Dharma Tbk dan Banten Tbk Lembaga Keuangan Exim Indonesia PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Central Asia Syariah PT Bank MNC Internasional Tbk PT Bank Syariah Bukopin PT Bank Rakyat Indonesia Syariah PT Bank Internasional Indonesia Tbk Jumlah Dolar Amerika Serikat PT Bank Syariah Mandiri PT Bank MNC Internasional Tbk PT Bank SBI Indonesia PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Negara Indonesia Syariah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Agris PT Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Maybank Syariah Indonesia PT Bank Ganesha Jumlah Jumlah
- 66 -
31 Desember 2014 Rp
164.473.710.032 80.057.883.275 39.918.206.141 36.583.434.043 33.763.827.253 26.879.592.578
208.646.842.662 65.268.901.193 40.606.492.782 25.888.300.789 50.606.139.822 39.596.735.755
22.525.273.009 14.603.319.395 12.848.620.020 10.179.067.516 9.669.663.668 5.040.673.000 2.529.178.092 1.029.775.864 -
2.428.230.206 16.177.555.809 21.018.343.115 19.499.379.145 13.652.223.561 1.226.530.776 28.985.664.151
460.102.223.887
533.601.339.766
57.753.533.798 36.004.402.755 33.362.652.500 33.215.466.000 26.495.582.303 16.894.454.954 8.306.152.132
82.088.122.281 16.124.122.987 44.061.048.346 36.294.296.125 67.317.965.605 11.312.070.332
3.804.612.659 -
58.995.807.280 49.530.011.913 637.810.158
215.836.857.101
366.361.255.027
675.939.080.988
899.962.594.793
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) d.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan Kecuali disebutkan pada tabel berikut ini, manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya: 30 September 2015 Nilai tercatat Estimasi nilai wajar Rp Rp Aset keuangan Investasi neto sewa pembiayaan Tagihan anjak piutang Piutang pembiayaan konsumen
1.794.942.711.411 5.841.223.870 600.194.152
1.734.790.544.986 5.923.617.302 558.996.279
Jumlah
1.801.384.129.433
1.741.273.158.567
Liabilitas keuangan Utang bank - konvensional Medium term notes Jumlah
715.212.355.403 296.971.786.355
729.208.538.375 255.584.163.418
1.012.184.141.758
984.792.701.793
31 Desember 2014 Nilai tercatat/ Estimasi nilai wajar/ Rp Rp Aset keuangan Investasi neto sewa pembiayaan Tagihan anjak piutang Piutang pembiayaan konsumen
1.190.469.222.396 4.705.308.337 1.598.367.913
1.198.100.106.167 4.894.491.724 1.900.432.714
Jumlah
1.196.772.898.646
1.204.895.030.605
Liabilitas keuangan Utang bank - konvensional Utang subordinasi - pihak berelasi
579.066.427.892 295.471.426.846
555.567.930.835 270.026.281.492
Jumlah
874.537.854.738
825.594.212.327
Nilai wajar investasi neto sewa pembiayaan, tagihan anjak piutang dan piutang pembiayaan konsumen dihitung menggunakan diskonto arus kas, berdasarkan suku bunga pinjaman yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dengan jangka waktu yang sama. Apabila suku bunga instrumen tersebut disesuaikan setiap tiga bulan atau memiliki jatuh tempo yang relatif singkat, maka jumlah tercatatnya telah mendekati nilai wajar. Nilai wajar utang bank, utang subordinasi – pihak berelasi dan utang kepada pihak berelasi ditentukan menggunakan diskonto arus kas masa depan pada suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini untuk instrumen dengan jangka waktu dan jatuh tempo yang sama. Pengukuran nilai wajar diakui dalam laporan posisi keuangan Tabel berikut ini memberikan analisis dari instrumen keuangan yang diukur setelah pengakuan awal sebesar nilai wajar, dikelompokkan ke tingkat 1 sampai 3 didasarkan pada sejauh mana nilai wajar diamati. • Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik. • Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).
- 67 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) • Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi). Tingkat 1 Rp
Tingkat 2 Rp
Tingkat 3 Rp
Jumlah Rp
30 September 2015 Liabilitas keuangan pada FVTPL Kewajiban derivatif
-
64.600.275.323
-
64.600.275.323
-
17.389.093.729
-
17.389.093.729
31 Desember 2014 Liabilitas keuangan pada FVTPL Kewajiban derivatif
Nilai wajar Instrumen keuangan derivatif ini diukur menggunakan nilai sekarang dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan berdasarkan kurva hasil selama jangka waktu dari instrumen tersebut.
******
- 68 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 1.
UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT Intan Baruprana Finance Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 19 tanggal 4 September 1991, yang diperbaharui dengan Akta No. 121 tanggal 16 Juni 1993, dari Esther Daniar Iskandar, S.H., notaris di Jakarta, dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-6083.HT.01.01.Th.93 tanggal 15 Juli 1993 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 82 tanggal 12 Oktober 1993, Tambahan No. 4771. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang terakhir adalah sebagaimana dimaksud dalam Akta No. 8 tanggal 5 Juni 2015, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, yang mengubah maksud dan tujuan Perusahaan dan untuk disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan. Perubahan Anggaran Dasar telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana dimaksud dalam Keputusan No. AHU-0937686.AH.01.02.2015 tanggal 19 Juni 2015. Perusahaan memulai usahanya secara komersial pada tahun 1997. Kantor pusat Perusahaan terletak di Jl. Raya Cakung Cilincing KM 3.5, Jakarta 14130. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam bidang usaha lembaga pembiayaan yang meliputi pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna, sewa operasi (operating lease) dan/atau kegiatan usaha pembiayaan lain berdasarkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan dan kegiatan pembiayaan syariah. Perusahaan mendapatkan izin usaha perusahaan pembiayaan dari Menteri Keuangan melalui Surat Keputusan No. 326/KMK.017/1997 tanggal 21 Juli 1997. Pada tahun 2010, Perusahaan mendapatkan izin untuk melakukan transaksi Syariah sesuai dengan surat No. U-158/DSN-MUI/V/2010 tanggal 29 Mei 2010 dari Dewan Syariah Nasional MUI. Dalam penyajian laporan keuangan 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, transaksi konvensional dan syariah disajikan secara terpisah. Jumlah karyawan Perusahaan adalah 64 dan 69 karyawan masing-masing pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Intraco Penta. Susunan Komisaris, Direksi, Dewan Pengurus Syariah, Komite Audit, Audit Internal dan Sekretaris Perusahaan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: 30 September 2015
31 Desember 2014
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Halex Halim Petrus Halim Dani Firmansjah
Halex Halim Petrus Halim Dani Firmansjah
Direktur Utama Direktur
Jap Hartono Samuel Adi Mulia
Jap Hartono Samuel Adi Mulia
Anwar Abbas Muhammad Nahar Nahrawi Rahmat Hidayat
Anwar Abbas Muhammad Nahar Nahrawi Rahmat Hidayat
Dani Firmansjah Budinata Rahardja Henry Reinold Ranonto
Dani Firmansjah Budinata Rahardja Henry Reinold Ranonto
Dewan Pengawas Syariah Ketua Anggota
Komite Audit Ketua Anggota Audit Internal
Rony Wardana
Toni Hermawan
Sekretaris Perusahaan
Jonggi Siallagan
Jonggi Siallagan
-8-
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 11 Desember 2014, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Surat No. S-528/D.04/2014 untuk melakukan penawaran umum atas 668.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 22 Desember 2014, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 30 September 2015, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 3.173.720.000 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. a.
2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)
DAN
REVISI
(PSAK)
DAN
a. Standar dan interpretasi yang berlaku efektif pada periode berjalan Dalam periode berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015. •
PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan Amandemen terhadap PSAK 1 memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif. Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah diubah namanya menjadi ”laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain”. Amandemen terhadap PSAK 1, juga mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi. Amendemen terhadap PSAK tersebut telah diterapkan secara retrospektif, dan telah tercermin didalam penyajian penghasilan komprehensif lainya. Selain perubahan penyajian yang dijelaskan diatas, penerapan amendemen terhadap PSAK 1 tersebut tidak berdampak terhadap laba rugi, penghasilan komprehensif lain dan jumlah laba komprehensif.
•
PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja Amandemen terhadap PSAK 24 terkait dengan perubahan akuntansi atas program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan akuntansi paling signifikan terjadi pada kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya meniadakan pendekatan koridor yang diijinkan dalam PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain agar liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam laporan posisi keuangan telah mencerminkan jumlah keseluruhan dari defisit atau surplus program. Selanjutnya, penggunaan biaya bunga dan imbal hasil ekspektasian aset program sebagaimana digunakan dalam PSAK 24 versi sebelumnya diganti menjadi “Bunga Neto”, ditentukan dengan mengalikan liabilitas (aset) imbalan pasti neto dengan tingkat bunga. Perubahan ini telah berdampak pada jumlah yang diakui dalam posisi laporan keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensi lain pada tahun sebelumnya. Selanjutnya, PSAK 24 (revisi 2013) memperkenalkan beberapa perubahan penyajian dan pengungkapan atas biaya imbalan kerja yang lebih luas.
-9-
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Pada penerapan awal PSAK 24 (revisi 2013), Perusahaan telah menerapkan ketentuan transisi yang relevan dan telah menyajikan kembali jumlah komparatif secara retrospektif. Perubahan ini telah diterapkan secara restrospektif dan jumlah disajikan kembali dalam Catatan 43. Standar baru lainnya yang tidak berdampak signifikan atas penyajian dan jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan adalah: • • • • • • • • • • • • b.
PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan nilai Aset PSAK 50 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 66, Pengaturan Bersama PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif Melekat
Standar yang telah diterbitkan tapi belum diterapkan PSAK 110 (revisi 2015), Akuntansi Sukuk berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016. Penerapan dini diperkenankan. Manajemen berpendapat bahwa penerapan awal PSAK 110 (revisi 2015), Akuntansi Sukuk, tidak berdampak signifikan terhadap pengungkapan atau jumlah yang diakui di dalam laporan keuangan.
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan Perusahaan telah disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi (termasuk prinsip akuntansi Syariah) sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang terdiri dari PSAK yang dikeluarkan oleh DSAK dan DSAS dari IAI serta peraturan OJK terkait penyajian laporan keuangan.
b.
Dasar Penyusunan Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) dan laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Pada umumnya biaya historis didasarkan pada nilai wajar yang didasarkan atas pertukaran suatu barang atau jasa.
- 10 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran tanpa memperhatikan apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengukur nilai wajar atas suatu aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran, Perusahaan memperhitungkan karakteristik suatu aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Untuk tujuan pelaporan keuangan, pengukuran dan pengungkapan nilai wajar ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30, dan pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto (net realizable value) dalam PSAK 14 atau nilai pakai (value in use) dalam PSAK 48. Untuk pelaporan laporan keuangan, pengukuran nilai wajar dikategorikan kedalam level 1, 2 atau 3 berdasarkan peringkat dimana masukan (input) perhitungan nilai wajar dapat diamati dan signifikansi input tersebut terhadap perhitungan nilai wajar secara keseluruhan, sebagaimana dijelaskan sebagai berikut:
c.
•
Input level 1 adalah harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran;
•
Input level 2 adalah input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung; dan
•
Input level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas tertentu.
Laporan Keuangan Interim PSAK 3 (Revisi 2010) mengatur, antara lain, konten minimum dan periode untuk laporan keuangan interim yang diperlukan untuk disajikan, serta prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran laporan keuangan interim yang lengkap dan ringkas yang harus disajikan. Dalam penyusunan laporan keuangan interim untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2015 dan 2014, Perusahaan mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang telah diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan tahunan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014, 2013 dan 2012, dan disajikan pada periode yang ditentukan untuk laporan keuangan interim yang diminta untuk disajikan.
d.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana Perusahaan beroperasi (mata uang fungsional). Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan dengan menggunakan kurs yang ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi.
e.
Transaksi Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (entitas pelapor): a. Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama entitas pelapor;
- 11 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya). ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan. f.
Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas, kecuali kas, rekening bank yang dibatasi penggunaannya, investasi neto sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”. Pinjaman yang diberikan dan piutang, kecuali untuk investasi neto sewa pembiayaan, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Kriteria pengakuan dan pengukuran dari investasi neto sewa pembiayaan dijelaskan di Catatan 3j. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
- 12 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas di masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium atau diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Penurunan nilai aset keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Pinjaman yang diberikan dan piutang diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: •
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
•
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
•
terdapat kemungkinan bahwa konsumen akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
Piutang yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Jumlah tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang tersebut dikurangi dengan penggunaan akun cadangan kerugian penurunan nilai piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan kerugian penurunan nilai. Perubahan jumlah tercatat akun cadangan kerugian penurunan nilai piutang diakui dalam laba rugi.
- 13 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Jika pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara objektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai, sepanjang nilainya tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Penghentian pengakuan aset keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. g.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi Utang bank, medium term notes, utang usaha dan utang lain-lain dan pinjaman subordinasi – pihak berelasi pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
h.
Saling Hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika: • saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan • berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
- 14 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
i.
Kas dan Setara Kas Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank serta semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
j.
Investasi Neto Sewa Pembiayaan Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Sebagai Lessor Dalam investasi neto sewa pembiayaan, aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi neto sewa pembiayaan Perusahaan. Investasi neto sewa pembiayaan terdiri dari jumlah piutang sewa pembiayaan ditambah nilai residu yang dijamin (harga opsi) yang akan diterima pada akhir masa sewa, dikurangi dengan penghasilan pembiayaan tangguhan (unearned lease income), simpanan jaminan (security deposit) dan cadangan kerugian penurunan nilai. Selisih antara piutang sewa pembiayaan ditambah nilai residu yang dijamin dengan biaya perolehan aset sewaan dicatat sebagai penghasilan pembiayaan tangguhan dan dialokasikan sebagai pendapatan selama masa sewa berdasarkan suatu tingkat pengembalian berkala yang tetap dari investasi neto sewa pembiayaan. Perusahaan tidak mengakui pendapatan bunga dari piutang sewa pembiayaan yang telah menunggak pembayaran lebih dari 90 hari. Pendapatan tersebut diakui pada saat pendapatan tersebut telah diterima. Pada saat perjanjian sewa pembiayaan ditandatangani, apabila aset sewaan memiliki nilai residu pada akhir periode sewa, lessee diwajibkan untuk memberikan simpanan jaminan yang akan diperhitungkan dengan nilai jual aset sewaan pada akhir masa sewa, bila hak opsi dilaksanakan oleh lessee. Apabila hak opsi tidak dilaksanakan, simpanan jaminan tersebut akan dikembalikan kepada lessee pada akhir masa sewa. Apabila aset sewaan dijual kepada lessee sebelum masa sewa berakhir, maka perbedaan antara harga jual dengan investasi neto sewa pembiayaan dicatat sebagai keuntungan atau kerugian pada saat terjadinya. Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Investasi neto sewa pembiayaan dinyatakan tidak tertagih dan akan dilakukan penghapusan apabila pembiayaan tersebut telah masuk dalam kategori macet yaitu umur piutang telah jatuh tempo lebih dari 180 hari dan segala upaya penagihan sudah dilakukan oleh Perusahaan. Investasi neto sewa pembiayaan akan direstrukturisasi apabila umur yang telah jatuh tempo melebihi 60 hari dan lessee masih mempunyai kemampuan membayar serta memiliki kelangsungan usaha yang masih berjalan. Selain itu, investasi neto sewa pembiayaan juga akan direstrukturisasi apabila terdapat dampak kebijakan pemerintah tentang sektor industri tertentu yang akan berdampak langsung terhadap bisnis usaha lessee.
k.
Piutang Pembiayaan Konsumen Piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar nilai tercatat dikurangi dengan kerugian penurunan nilai. - 15 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
Perbedaan antara jumlah angsuran yang akan diterima dan nilai pokok pembiayaan diakui sebagai pendapatan yang belum diakui. Pendapatan ini diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu kontrak pembiayaan dengan menggunakan tingkat pengembalian berkala efektif piutang pembiayaan konsumen. Pelunasan dipercepat dianggap sebagai pembatalan kontrak dan keuntungan atau kerugiannya dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Pendapatan lain yang diterima sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen diakui dan dicatat sebagai pendapatan dalam tahun yang bersangkutan. l.
Tagihan Anjak Piutang Tagihan anjak piutang merupakan piutang yang dibeli dari perusahaan lain. Tagihan anjak piutang diklasifikasikan dalam pinjaman yang diberikan dan piutang. Tagihan anjak piutang dinyatakan sebesar nilai tercatat dikurangi dengan kerugian penurunan nilai. Nilai tercatat tagihan anjak piutang dinyatakan sebesar nilai nominal dikurangi pendapatan yang belum diakui yang diamortisasi dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif. Pada saat pengakuan awal, nilai wajar tagihan anjak piutang adalah sebesar tagihan anjak piutang dikurangi dengan pendapatan yang dapat diatribusikan secara langsung pada piutang seperti pendapatan tagihan anjak piutang yang belum diakui.
m.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
n.
Aset Tetap Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor
Tahun
Persentase
5 5 5
20% 20% 20%
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
- 16 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi. o.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada tanggal pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. Perusahaan menilai penurunan nilai aset non-keuangan pada setiap tanggal pelaporan berdasarkan perhitungan penilaian kembali yang dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik untuk memperoleh nilai wajar dari aset non-keuangan. Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3f.
p.
Aset Ijarah dan Ijarah Muntahiyah Bittamlik Ijarah merupakan sewa menyewa obyek Ijarah tanpa perpindahan risiko dan manfaat yang terkait kepemilikan aset atau tanpa janji (wa’ad) untuk memindahkan kepemilikan dari pemilik (mu’jir) kepada penyewa (musta’jir) di masa datang. Ijarah Muntahiyah Bittamlik adalah Ijarah dengan janji (wa’ad) untuk memindahkan kepemilikan aset yang di-Ijarah-kan di masa datang. Dalam Ijarah Muntahiyah Bittamlik, perpindahan kepemilikan suatu aset dari pemilik ke penyewa, dilakukan jika akad Ijarah telah berakhir atau diakhiri dan aset Ijarah telah diserahkan kepada penyewa dengan membuat akad terpisah. Aset Ijarah diakui sebesar biaya perolehan pada saat aset Ijarah diperoleh. Aset Ijarah disusutkan sesuai dengan kebijakan penyusutan untuk aset sejenis selama umur manfaatnya. Oleh karena itu, penyusutan aset Ijarah dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaatnya sepuluh (10) tahun. Sedangkan, aset Ijarah Muntahiyah Bittamlik disusutkan berdasarkan pola konsumsi berdasarkan perjanjian Ijarah Muntahiyah Bittamlik.
q.
Agunan yang Diambil Alih Agunan yang diambil alih dinyatakan sebesar nilai realisasi bersih pada saat agunan diambil kembali. Pada tanggal pelaporan, agunan yang diambil alih ditelaah kembali, apabila terdapat penurunan nilai dari agunan yang diambil alih, maka nilai agunan yang diambil alih tersebut akan disesuaikan. Pada saat agunan yang diambil alih dijual, nilai tercatatnya dihapuskan dan keuntungan atau kerugian dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun yang bersangkutan.
- 17 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) r.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan sewa pembiayaan, pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan anjak piutang, pendapatan bunga dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan Ijarah diakui selama masa akad. Pendapatan Ijarah disajikan secara neto setelah dikurangi beban penyusutan aset Ijarah. Beban diakui pada saat terjadinya.
s.
Sewa Sebagai Lessee Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen yang timbul dari sewa operasi diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
t.
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Perusahaan menghitung liabilitas imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Imbalan pasca-kerja yang dicatat sebagai imbalan manfaat pasti ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dengan penilaian aktuaria yang dilakukan setiap akhir periode pelaporan. Pengukuran kembali, yang terdiri keuntungan dan kerugian aktuaria, dampak dari perubahan plafond aset (jika ada) dan pengembalian aset program (tidak termasuk bunga), tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan dengan beban atau kredit yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya. Pengukuran kembali yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain tercermin langsung dalam laba ditahan dan tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui dalam laporan laba rugi pada periode amandemen program. Bunga bersih dihitung dengan menggunakan tarif diskonto pada awal periode dengan liabilitas atau aset imbalan pasti. Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut: (i) biaya jasa (termasuk biaya jasa saat ini, biaya jasa lalu, serta keuntungan dan kerugian kurtailmen dan penyelesaian); (ii) beban bunga bersih atau pendapatan; dan (iii) pengukuran kembali.
Perusahaan menyajikan dua komponen awal biaya imbalan pasti di laba rugi. Keuntungan dan kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu. u.
Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar
- 18 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan dalam otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam penghasilan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi. v.
Pengaturan Pembayaran Berbasis Saham Pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas kepada karyawan dan pihak lain yang memberikan jasa serupa yang diukur pada nilai wajar instrumen ekuitas pada tanggal pemberian kompensasi. Rincian sehubungan dengan penetapan nilai wajar dari transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas ditetapkan dalam Catatan 38.
w.
Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih Perusahaan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih Perusahaan dengan jumlah ratarata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
x.
Instrumen Keuangan Derivatif Perusahaan menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk mengelola eksposur terhadap transaksi dalam mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif ini diukur pada nilai wajar setiap tanggal pelaporan. Perubahan nilai wajar atas instrumen keuangan derivatif diakui pada laba rugi selama instrumen keuangan derivatif tersebut tidak ditetapkan dan tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai.
- 19 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan lainnya atau kontrak utama lainnya diperlakukan sebagai derivatif tersendiri jika risiko dan karakteristiknya tidak terikat pada kontrak utama dan kontrak utama tersebut tidak diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam laba rugi. Suatu derivatif disajikan sebagai aset tidak lancar atau liabilitas jangka panjang jika sisa jatuh tempo dari instrumen lebih dari 12 bulan dan tidak diharapkan akan direalisasi atau diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan. Derivatif lainnya disajikan sebagai aset lancar atau liabilitas jangka pendek.
y.
Informasi Segmen Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan yang secara rutin direview oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b. yang hasil operasinya dikaji ulang secara rutin oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c.
dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penilaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk atau jasa.
4.
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Dalam penerapan kebijakan akuntansi, yang dijelaskan dalam Catatan 3, Direksi diwajibkan untuk membuat penilaian, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktorfaktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut. Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang perkiraan tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode yang bersangkutan, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan.
Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen tidak membuat pertimbangan kritis yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, selain dari estimasi yang telah diatur, yang dijelaskan di bawah ini. Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:
- 20 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan Piutang, Piutang Ijarah dan Piutang Ijarah Muntahiyah Bittamlik Perusahaan menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang, piutang Ijarah dan piutang Ijarah Muntahiyah Bittamlik telah diungkapkan dalam Catatan 7, 8, 9 dan 10. Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap, Aset Ijarah, Aset Ijarah Muntahiyah Bittamlik dan Agunan yang Diambil Alih Masa manfaat setiap aset tetap, aset Ijarah dan Ijarah Muntahiyah Bittamlik dan agunan yang diambil alih ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas. Nilai tercatat aset tetap, aset Ijarah, aset Ijarah Muntahiyah Bittamlik dan agunan yang diambil alih diungkapkan dalam Catatan 11, 12, 13 dan 14. Rugi Penurunan Nilai Aset Ijarah dan Agunan yang Diambil Alih Perusahaan menilai penurunan nilai aset Ijarah dan agunan yang diambil alih pada setiap tanggal pelaporan berdasarkan perhitungan penilaian kembali yang dilakukan oleh pihak eksternal untuk memperoleh nilai wajar dari setiap aset. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi rugi penurunan nilai aset Ijarah dan agunan yang diambil alih telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap rugi penurunan nilai aset Ijarah dan agunan yang diambil alih, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Perusahaan. Nilai tercatat aset Ijarah dan agunan yang diambil alih diungkapkan dalam Catatan 12 dan 14. 5.
KAS DAN SETARA KAS 30 September 2015 Rp Kas Bank Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Jabar Banten Syariah PT Bank Jabar Banten Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 milyar) Jumlah Bank
- 21 -
31 Desember 2014 Rp
36.335.973
46.568.427
13.764.227.897 1.941.756.341 1.635.597.250 173.912.472 130.656.738 50.703.192 47.209.226
6.749.913.775 2.302.341.405 10.763.833.532 1.007.312.013 2.680.099.852 327.799.459 1.147.191.015
1.566.285.665
2.772.377.627
19.310.348.781
27.750.868.678
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 30 September 2015 Rp Dolar Amerika Serikat PT Bank Ganesha PT Bank Syariah Mandiri PT Bank MNC Internasional Tbk PT Bank Jabar Banten Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah 1 milyar)
31 Desember 2014 Rp
1.196.433.468 200.474.363 50.213.076 37.659.842 26.126.398 21.515.596 8.507.802
2.161.082.398 852.170.993 510.136.743 319.259.786 4.011.865.746 944.318.160 631.253.867
927.965.177
2.181.251.214
Jumlah
2.468.895.723
11.611.338.907
Jumlah Bank
21.815.580.477
39.408.776.012
Deposito berjangka Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Jabar Banten Syariah PT Bank Central Asia Syariah Jumlah Deposito Berjangka Jumlah
16.000.000.000 700.000.000
-
16.700.000.000
21.815.580.477
Suku bunga per tahun deposito berjangka Rupiah
Pada tanggal 1 - 3 bulan.
-
31
Desember
-
2014
jangka
waktu
deposito
berjangka
56.108.776.012
5,40% - 7,20%
berkisar
antara
Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 tidak ada saldo kas dan setara kas yang signifikan yang dijaminkan dan dibatasi untuk digunakan oleh Perusahaan. 6.
REKENING BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA Merupakan rekening bank yang digunakan sebagai rekening penampungan (escrow) sehubungan dengan Perjanjian Kerjasama Perusahaan dengan bank-bank (Catatan 20).
- 22 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 7.
INVESTASI NETO SEWA PEMBIAYAAN 30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
215.200.126.566 6.783.472.399 (14.568.005.932) (6.783.472.399)
136.523.960.692 5.782.703.080 (11.106.303.508) (5.782.703.080)
200.632.120.634 (1.071.689.426)
125.417.657.184 (2.475.472.186)
199.560.431.208
122.942.184.998
1.890.006.423.145 203.602.331.586 (295.695.832.166) (203.602.331.586)
1.225.731.574.245 142.916.449.045 (160.680.009.033) (142.916.449.045)
1.594.310.590.979 (40.501.285.234)
1.065.051.565.212 (30.484.092.328)
Jumlah
1.553.809.305.745
1.034.567.472.884
Jumlah - bersih
1.753.369.736.953
1.157.509.657.882
1.295.179.414.810 139.650.093.796 (239.912.621.836) (139.650.093.796)
567.543.780.325 60.521.755.659 (99.467.018.631) (60.521.755.659)
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1.055.266.792.975 (18.619.411.954)
468.076.761.694 (12.270.339.672)
Jumlah - bersih
1.036.647.381.021
455.806.422.022
810.027.134.900 70.735.710.189 (70.351.216.262) (70.735.710.189)
794.711.754.612 88.177.396.466 (72.319.293.910) (88.177.396.466)
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
739.675.918.638 (22.953.562.706)
722.392.460.702 (20.689.224.842)
Jumlah - bersih
716.722.355.932
701.703.235.860
1.753.369.736.953
1.157.509.657.882
a. Berdasarkan pelanggan Pihak berelasi (Catatan 35) Piutang sewa pembiayaan Nilai residu yang dijamin Penghasilan pembiayaan tangguhan Simpanan jaminan Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah Pihak ketiga Piutang sewa pembiayaan Nilai residu yang dijamin Penghasilan pembiayaan tangguhan Simpanan jaminan Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
b. Berdasarkan mata uang Rupiah Piutang sewa pembiayaan Nilai residu yang dijamin Penghasilan pembiayaan tangguhan Simpanan jaminan
Dolar Amerika Serikat Piutang sewa pembiayaan Nilai residu yang dijamin Penghasilan pembiayaan tangguhan Simpanan jaminan
Jumlah - bersih Suku bunga efektif per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat
15%-19% 9%-11%
- 23 -
14%-19% 8%-11%
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
Jumlah angsuran sewa pembiayaan sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut: 30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Angsuran sewa pembiayaan
Pihak berelasi Tidak lebih dari satu tahun Lebih dari satu tahun tetapi tidak lebih dari dua tahun Lebih dari dua tahun
134.204.759.933
73.428.521.330
80.657.858.908 337.507.725
55.676.898.892 7.418.540.470
215.200.126.566
136.523.960.692
918.141.582.538
623.592.496.617
574.466.067.352 397.398.773.255
361.846.212.196 240.292.865.432
Jumlah pihak ketiga
1.890.006.423.145
1.225.731.574.245
Jumlah angsuran sewa pembiayaan
2.105.206.549.711
1.362.255.534.937
Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga Tidak lebih dari satu tahun Lebih dari satu tahun tetapi tidak lebih dari dua tahun Lebih dari dua tahun
Penghasilan pembiayaan tangguhan
Pihak berelasi Tidak lebih dari satu tahun Lebih dari satu tahun tetapi tidak lebih dari dua tahun Lebih dari dua tahun
(8.567.860.247)
(7.899.318.097)
(6.000.145.685) -
(3.001.320.240) (205.665.171)
(14.568.005.932)
(11.106.303.508)
(173.018.883.508)
(96.568.573.494)
(88.164.219.266) (34.512.729.391)
(48.927.459.285) (15.183.976.254)
Jumlah pihak ketiga
(295.695.832.166)
(160.680.009.033)
Jumlah penghasilan pembiayaan tangguhan
(310.263.838.098)
(171.786.312.541)
Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga Tidak lebih dari satu tahun Lebih dari satu tahun tetapi tidak lebih dari dua tahun Lebih dari dua tahun
1.794.942.711.613
Jumlah
1.190.469.222.396
Perusahaan telah melakukan restrukturisasi terhadap saldo investasi neto sewa pembiayaan kepada pihak berelasi pada periode 2015. Restrukturisasi yang dilakukan oleh Perusahaan merupakan restrukturisasi atas perpanjangan tenor pembiayaan, dimana sisa pinjaman yang masih outstanding diperpanjang menjadi 24 bulan. Jangka waktu rata-rata investasi neto sewa pembiayaan adalah tiga tahun.
- 24 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Tabel dibawah merupakan ringkasan umur piutang sewa pembiayaan yang tidak diturunkan nilainya secara individual tetapi ditelaah untuk penurunan nilai atas dasar kolektif: 30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Piutang sewa pembiayaan Cadangan kerugian penurunan nilai
2.105.206.549.711 (41.572.974.660)
1.362.255.534.937 (32.959.564.514)
Jumlah - bersih
2.063.633.575.051
1.329.295.970.423
Belum jatuh tempo Jatuh tempo tetapi tidak diturunkan nilainya 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari >180 hari
1.851.439.524.443
1.248.412.411.603
61.067.096.313 53.021.872.215 46.212.782.954 48.319.601.757 3.572.697.369
22.664.535.637 17.051.474.054 8.173.032.474 15.145.707.633 17.848.809.022
Jumlah - bersih
2.063.633.575.051
1.329.295.970.423
Piutang sewa pembiayaan yang belum jatuh tempo maupun yang tidak mengalami penurunan nilai memiliki tingkat kredit yang baik berdasarkan evaluasi atas transaksi sebelumnya dengan pelanggan tersebut. Rincian cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Penghapusan tahun berjalan
32.959.564.514 15.543.647.682 (6.930.237.536)
6.672.265.822 30.018.763.152 (3.731.464.460)
Saldo akhir tahun
41.572.974.660
32.959.564.514
Cadangan kerugian penurunan nilai diakui terhadap piutang sewa pembiayaan berdasarkan jumlah estimasi yang tidak terpulihkan yang ditentukan dengan mengacu pada pengalaman kegagalan masa lalu dan mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan dialami Perusahaan apabila terjadi tunggakan piutang sewa pembiayaan. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya investasi neto sewa pembiayaan. Jangka waktu kredit pembayaran angsuran sewa pembiayaan adalah 30 hari. Perusahaan memberikan denda keterlambatan pembayaran sebesar 0,25% per hari atas jumlah angsuran sewa pembiayaan terutang di periode bersangkutan. Seluruh investasi neto sewa pembiayaan digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 20) dan medium term notes (Catatan 22).
- 25 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 8.
TAGIHAN ANJAK PIUTANG 30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Dolar Amerika Serikat Pihak berelasi (Catatan 35) PT Terra Factor Indonesia
5.841.223.870
4.705.308.337
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
5.841.223.870 (29.115.928)
4.705.308.337 (79.530.325)
Jumlah - bersih
5.812.107.942
4.625.778.012
Suku bunga efektif tagihan anjak piutang adalah 9% per tahun dengan jangka waktu rata-rata pembiayaan adalah tiga tahun. Tabel dibawah merupakan ringkasan umur tagihan anjak piutang yang tidak diturunkan nilainya secara individual tetapi diturunkan nilainya secara kolektif:
30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Belum jatuh tempo Jatuh tempo tetapi tidak diturunkan nilainya 1 - 30 hari 31 - 60 hari
3.509.590.475
4.367.727.988
2.302.517.467 -
134.042.593 124.007.431
Jumlah - bersih
5.812.107.942
4.625.778.012
Rincian cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 30 September 2015 Rp Saldo awal Penyisihan (pemulihan) periode/tahun berjalan Saldo akhir
- 26 -
31 Desember 2014 Rp
79.530.325
70.557.196
(50.414.397)
8.973.129
29.115.928
79.530.325
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Cadangan kerugian penurunan nilai diakui terhadap tagihan anjak piutang berdasarkan jumlah estimasi yang tidak terpulihkan yang ditentukan dengan mengacu pada pengalaman kegagalan masa lalu dan mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan dialami Perusahaan apabila terjadi tunggakan tagihan anjak piutang. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya tagihan anjak piutang. Jangka waktu kredit pembayaran angsuran anjak piutang adalah 30 hari. Perusahaan memberikan denda keterlambatan pembayaran sebesar 0,25% per hari atas jumlah angsuran anjak piutang terutang di periode bersangkutan. Angsuran tagihan anjak piutang berdasarkan tanggal jatuh tempo kontraktual, adalah sebagai berikut: 30 September 2015 Rp Pihak berelasi Tidak lebih dari satu tahun Lebih dari satu tahun tetapi tidak lebih dari dua tahun Lebih dari dua tahun Jumlah
31 Desember 2014 Rp
3.527.171.873
2.065.016.240
2.314.051.997 -
1.950.338.473 689.953.624
5.841.223.870
4.705.308.337
Semua tagihan anjak piutang adalah recourse dan tidak terdapat tagihan anjak piutang yang dijaminkan oleh Perusahaan. 9.
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Pihak berelasi (Catatan 35) Pendapatan bunga yang belum diakui
-
1.840.320.000 (990.320.000)
Jumlah
-
850.000.000
Pihak ketiga Pendapatan bunga yang belum diakui
642.627.418 (42.433.266)
826.684.433 (78.316.520)
Jumlah
600.194.152
748.367.913
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
600.194.152 (15.895.683)
1.598.367.913 (36.836.116)
Jumlah - bersih
584.298.469
1.561.531.797
Suku bunga efektif piutang pembiayaan konsumen berkisar antara 14%-16% per tahun dengan jangka waktu pembiayaan berkisar antara 3-10 tahun. Seluruh piutang pembiayaan konsumen diperuntukkan untuk pembiayaan properti, menggunakan mata uang Rupiah dan seluruhnya dibiayai oleh Perusahaan. Jumlah angsuran pembiayaan konsumen sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut:
- 27 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Tidak lebih dari satu tahun Lebih dari satu tahun tetapi tidak lebih dari dua tahun Lebih dari dua tahun
642.627.418 -
798.256.075 522.648.358 1.346.100.000
Jumlah
642.627.418
2.667.004.433
Rincian cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Saldo awal Penyisihan (pemulihan) periode/tahun berjalan
36.836.116 (20.940.433)
11.367.651 25.468.465
Saldo akhir
15.895.683
36.836.116
Cadangan kerugian penurunan nilai diakui terhadap piutang pembiayaan konsumen berdasarkan jumlah estimasi yang tidak terpulihkan yang ditentukan dengan mengacu pada pengalaman kegagalan masa lalu dan mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Perusahaan apabila terjadi tunggakan piutang pembiayaan konsumen. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen. Jangka waktu kredit pembayaran angsuran pembiayaan konsumen adalah 30 hari. Piutang pembiayaan konsumen Perusahaan tidak diturunkan nilainya secara individual, tetapi ditelaah untuk penurunan nilai atas dasar kolektif. Tabel dibawah ini merupakan ringkasan umur tagihan piutang pembiayaan konsumen yang diturunkan nilainya atas dasar kolektif: 30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Piutang pembiayaan konsumen Cadangan kerugian penurunan nilai
642.627.418 (15.895.683)
2.667.004.433 (36.836.116)
Jumlah - bersih
626.731.735
2.630.168.317
- 28 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Belum jatuh tempo Jatuh tempo tetapi tidak diturunkan nilainya 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari > 180 hari
354.791.746
2.552.462.374
43.611.410 42.347.401 41.396.481 127.556.682 17.028.015
77.705.943 -
Jumlah - bersih
626.731.735
2.630.168.317
Piutang pembiayaan konsumen dijamin oleh aset yang dibiayai oleh Perusahaan dan digunakan sebagai jaminan untuk utang bank (Catatan 20).
10. PIUTANG IJARAH MUNTAHIYAH BITTAMLIK 30 September 2015 Rp a. Berdasarkan pelanggan Pihak berelasi (Catatan 35) Pihak ketiga
31 Desember 2014 Rp
111.292.716.188
6.114.127.353 83.395.515.938
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
111.292.716.188
89.509.643.291
Jumlah - bersih
106.272.135.342
81.562.952.677
74.899.714.615 36.393.001.573
61.005.278.208 28.504.365.083
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
111.292.716.188
89.509.643.291
Jumlah - bersih
106.272.135.342
(5.020.580.845)
b. Berdasarkan mata uang Rupiah Dolar Amerika Serikat
(5.020.580.845)
(7.946.690.614)
(7.946.690.614) 81.562.952.677
Akun ini merupakan piutang berdasarkan perjanjian Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT). Piutang IMBT digunakan sebagai jaminan untuk utang bank (Catatan 20), utang kepada lembaga keuangan (Catatan 21) dan medium term notes (Catatan 22). Jangka waktu kredit pembayaran angsuran sewa pembiayaan adalah 30 hari. Perusahaan memberikan denda keterlambatan pembayaran sebesar 0,25% per hari atas jumlah angsuran sewa pembiayaan terutang di periode bersangkutan.
- 29 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Tabel dibawah meringkas umur piutang Ijarah Muntahiyah Bittamlik yang tidak diturunkan nilainya secara individual, tetapi ditelaah untuk penurunan nilai atas dasar kolektif. 30 September 2015 Rp
Jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari > 180 hari Jumlah - bersih
31 Desember 2014 Rp
40.744.754.423 21.000.599.928 21.392.682.436 18.983.391.253 4.150.707.302
45.719.966.562 17.294.927.249 8.777.972.677 6.359.771.245 3.410.314.944
106.272.135.342
81.562.952.677
Rincian cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 30 September 2015 Rp
Saldo awal tahun Penghapusan tahun berjalan Penyisihan tahun berjalan Saldo akhir tahun
31 Desember 2014 Rp
7.946.690.614 (966.076.584) (1.960.033.185)
1.237.585.535 6.709.105.079
5.020.580.845
7.946.690.614
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang Ijarah Muntahiyah Bittamlik.
11. ASET TETAP 1 Januari 2015 2015 Rp Biaya perolehan: Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor Jumlah Akumulasi penyusutan: Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor Jumlah Jumlah Tercatat
Penambahan
Pengurangan
Rp
Rp
30 September 2015 Rp
158.855.455 1.782.972.313 1.475.765.443
72.820.736 17.780.000
-
158.855.455 1.855.793.049 1.493.545.443
3.417.593.211
90.600.736
-
3.508.193.947
153.957.500 1.219.834.133 1.175.822.233
4.028.318 133.205.218 99.043.668
-
157.985.818 1.353.039.351 1.274.865.901
2.549.613.866
236.277.205
-
2.785.891.071
867.979.345
- 30 -
722.302.876
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
1 Januari 2014 Rp Biaya perolehan: Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor
Penambahan
Pengurangan
Rp
Rp
31 Desember 2014 Rp
587.855.455 1.590.652.127 1.406.888.094
217.813.185 68.877.350
429.000.000 25.493.000 -
158.855.455 1.782.972.312 1.475.765.444
3.585.395.676
286.690.535
454.493.000
3.417.593.211
577.586.409 1.055.146.402 911.432.871
5.371.091 190.180.731 264.389.362
429.000.000 25.493.000 -
153.957.500 1.219.834.133 1.175.822.233
Jumlah
2.544.165.682
459.941.184
454.493.000
2.549.613.866
Jumlah Tercatat
1.041.229.994
Jumlah Akumulasi penyusutan: Kendaraan Peralatan kantor Perabot kantor
867.979.345
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014. Pada tahun 2014, kendaraan dengan jumlah tercatat nihil dijual dengan harga sebesar Rp 128.800.000. Jumlah tercatat bruto aset tetap yang telah disusutkan penuh tetapi masih digunakan oleh Perusahaan adalah sebesar Rp 1.830.250.525 dan Rp 2.240.705.475 masing-masing pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014. Beban penyusutan untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2015 dan 2014 dicatat dalam beban umum dan administrasi lain-lain (Catatan 32). Kendaraan telah diasuransikan kepada PT ACA Asuransi, pihak ketiga, terhadap risiko bencana, kecelakaan dan pencurian (all risk) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 93.000.000 pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014. Manajemen berpendapat bahwa seluruh nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
12. ASET IJARAH Akun ini merupakan beberapa alat berat milik Perusahaan yang digunakan untuk sewa operasi secara Ijarah (Syariah) kepada pelanggan, sebagai berikut: 1 Januari 2015 Rp
Penambahan
Pengurangan
Rp
Rp
30 September 2015 Rp
Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Akumulasi penurunan nilai
3.510.000.000 918.205.018
-
3.510.000.000 918.205.018
-
1.433.794.982
-
1.433.794.982
-
Jumlah Tercatat
1.158.000.000
-
1.158.000.000
-
- 31 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 1 Januari 2014 Rp
Penambahan
Pengurangan
Rp
Rp
31 Desember 2014 Rp
Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Akumulasi penurunan nilai
28.595.400.001 4.405.610.697
903.639.341
25.085.400.001 4.391.045.036
3.510.000.000 918.205.002
11.642.188.469
808.559.420
11.016.952.891
1.433.794.998
Jumlah Tercatat
12.547.600.835
1.712.198.761
9.677.402.074
1.158.000.000
Pada tanggal 31 Maret 2015 perusahaan telah menjual seluruh aset ijarah yang dimiliki dengan jumlah tercatat sebesar Rp 1.158.000.000 dengan harga jual sebesar Rp 636.363.637 dan mencatat kerugian sebesar Rp 521.636.375 (catatan 33). Jumlah tercatat aset Ijarah yang disewakan kepada pihak berelasi dijelaskan dalam Catatan 35. Manajemen berpendapat bahwa penurunan nilai yang diakui cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset tersebut. Perusahaan menilai penurunan nilai aset Ijarah pada setiap akhir tahun berdasarkan perhitungan penilaian yang dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik Maulana, Andesta & Rekan, pihak ketiga, untuk menentukan nilai wajar dari aset Ijarah. Pada tanggal 31 Desember 2014, aset Ijarah diasuransikan kepada PT Asuransi Astra Buana, terhadap risiko bencana, kecelakaan dan pencurian (all risk), dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 6.212.536.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian aset yang dipertanggungkan.
13. ASET IJARAH MUNTAHIYAH BITTAMLIK Akun ini merupakan beberapa alat berat milik Perusahaan yang digunakan untuk sewa secara Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT) kepada pelanggan, sebagai berikut: 1 Januari 2015 Rp Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Jumlah Tercatat
Penambahan
Pengurangan
Rp
Rp
30 September 2015 Rp
2.620.113.392.334
1.163.411.867.667
1.256.848.840.764
2.526.676.419.237
980.148.820.287
422.365.831.394
309.810.368.754
1.092.704.282.927
1.639.964.572.047
741.046.036.273
947.038.472.010
1.433.972.136.310
- 32 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 1 Januari 2014 Rp Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Jumlah Tercatat
Penambahan
Pengurangan
Rp
Rp
31 Desember 2014 Rp
1.737.760.327.973
1.419.751.092.018
537.398.027.657
2.620.113.392.334
523.744.693.788
575.598.391.013
119.194.264.514
980.148.820.287
1.214.015.634.185
844.152.701.005
418.203.763.143
1.639.964.572.047
Beban penyusutan yang dibebankan pada periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2015 serta tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dicatat sebagai pengurang “Pendapatan Ijarah – bersih” (Catatan 27). Jumlah tercatat aset IMBT yang disewakan kepada pihak berelasi dijelaskan dalam Catatan 35. Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, aset Ijarah Muntahiyah Bittamlik telah diasuransikan kepada PT Astra Buana Syariah, PT Sinarmas Syariah, PT Takaful Umum, PT Allianz Syariah, PT Adira Syariah dan PT Asei Syariah, pihak ketiga, terhadap risiko bencana, kecelakaan dan pencurian (all risk), dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 1.264.958.204.892 dan US$ 52.798.280 dan Rp 1.270.933.608.000 dan US$ 83.693.191. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian aset yang dipertanggungkan.
14. AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH Akun ini merupakan agunan yang diambil alih atas investasi neto sewa pembiayaan dan Ijarah Muntahiyah Bittamlik berupa alat berat dengan rincian sebagai berikut: 1 Januari 2015 Rp
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Rp
Rp
Rp
30 September 2015 Rp
Biaya Perolehan Akumulasi penurunan nilai
84.025.326.917 32.524.926.917
218.725.083.111 12.431.547.593
63.056.568.984 14.731.197.917
12.064.938.181 1.189.938.181
227.628.902.863 29.035.338.412
Jumlah Tercatat
51.500.400.000
206.293.535.518
48.325.371.066
10.875.000.000
198.593.564.452
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Rp
Rp
Rp
1 Januari 2014 Rp
31 Desember 2014 Rp
Biaya Perolehan Akumulasi penurunan nilai
32.060.521.657 11.490.268.027
94.689.849.425 33.222.217.803
42.725.044.165 12.187.558.913
-
84.025.326.917 32.524.926.917
Jumlah Tercatat
20.570.253.630
61.467.631.622
30.537.485.252
-
51.500.400.000
Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, nilai wajar dari agunan yang diambil alih masing-masing sebesar Rp 198.593.564.452 dan Rp 51.500.400.000.
- 33 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Manajemen berpendapat bahwa penurunan nilai diatas cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset tersebut. Untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2015 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2014, Perusahaan melakukan penarikan alat-alat berat dengan nilai masing-masing sebesar Rp 218.725.083.111 dan Rp 94.689.849.425 juta dari nasabahnya yang telah gagal bayar. Penjualan dan pembiayaan kembali atas agunan yang diambil alih adalah sebagai berikut: 30 September 2015 Rp Penjualan Harga jual kontrak Jumlah tercatat Kerugian penjualan agunan yang diambil alih Pembiayaan kembali Pembiayaan kembali ke: Investasi neto sewa pembiayaan Jumlah Jumlah tercatat Keuntungan (kerugian) penjualan/pembiayaan kembali agunan yang diambil alih Jumlah keuntungan (kerugian) penjualan/pembiayaan kembali agunan yang diambil alih (Catatan 33)
31 Desember 2014 Rp
30.854.809.463 (48.325.371.066)
17.454.545.455 (30.537.485.252)
(17.470.561.603)
(13.082.939.797)
9.500.000.000
-
9.500.000.000
-
(10.875.000.000)
-
(1.375.000.000)
-
(18.845.561.603)
(13.082.939.797)
Beban penurunan nilai untuk periode enam bulan yang berakhir 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 dicatat dalam beban lain-lain (Catatan 33), dimana manajemen berkeyakinan beban tersebut mencerminkan penurunan nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih. 15. ASET LAIN-LAIN 30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Piutang lain-lain Konvensional Syariah
16.475.480.196 18.160.672.648
7.303.449.651 21.884.128.661
Jumlah
34.636.152.844
29.187.578.312
2.271.639.821
521.574.991
36.907.792.665
29.709.153.303
Uang muka Jumlah
Piutang lain-lain merupakan piutang karyawan, piutang bunga atas anjak piutang, piutang asuransi dan piutang lainnya. - 34 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
16. UTANG USAHA Akun ini merupakan utang yang timbul dari pembelian aset dan suku cadang untuk sewa pembiayaan. 30 September 2015 a. Berdasarkan pemasok Pihak berelasi (Catatan 35) PT Intraco Penta Prima Servis PT Intraco Penta Wahana
31 Desember 2014
312.766.954.321 27.711.150.461
242.625.800.877 15.943.478.750
340.478.104.782
258.569.279.627
40.986.000.000 40.273.100.000 30.720.000.000 28.976.000.000 28.830.499.509 24.200.000.000 22.869.000.000 21.762.086.700 20.000.000.000 199.510.207.690
33.112.640.000 30.720.000.000 7.872.000.000 122.445.062.792
458.126.893.899
194.149.702.792
798.604.998.681
452.718.982.419
53.898.718.213 30.720.000.000 28.976.000.000 28.830.499.573 24.200.000.000 22.869.000.000 20.000.000.000 147.559.925.994
14.985.824.458 30.720.000.000 77.295.438.500
357.054.143.780
123.001.262.958
PT Intraco Penta Prima Servis PT Eka Dharma Jaya Sakti PT United Tractors PT Airindo Sentra Medika PT Intraco Penta Wahana Lain-lain (kurang dari 5% dari jumlah)
258.868.236.045 40.986.000.000 34.673.100.000 21.762.086.700 14.702.640.000 70.558.792.157
227.639.976.419 33.112.640.000 15.253.478.750 53.711.624.292
Jumlah
441.550.854.902
329.717.719.461
798.604.998.681
452.718.982.419
Jumlah Pihak ketiga PT Eka Dharma Jaya Sakti PT United Tractors PT Tucan Pumpco Services Indonesia PT Karya Zirang Utama PT Royal Standard PT Prakarsa Pramandita PT Bina Pertiwi PT Airindo Sentra Medika PT Catur Khita Persada Lain-lain (kurang dari 5% dari utang usaha pihak ketiga) Jumlah Jumlah
b. Berdasarkan segmen bisnis Konvensional PT Intraco Penta Prima Servis PT Tucan Pumpco Services Indonesia PT Karya Zirang Utama PT Royal Standard PT Prakarsa Pramandita PT Bina Pertiwi PT Catur Khita Persada Lain-lain (kurang dari 5% dari jumlah) Jumlah Syariah
Jumlah
- 35 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 30 September 2015 c. Berdasarkan Mata Uang Konvensional Dolar Amerika Serikat Rupiah
31 Desember 2014
15.563.606.683 341.490.537.097
62.148.434.458 60.852.828.500
Jumlah
357.054.143.780
123.001.262.958
Syariah Dolar Amerika Serikat Rupiah
205.328.043.207 236.222.811.695
176.783.362.379 152.934.357.082
Jumlah
441.550.854.902
329.717.719.461
Jumlah
798.604.998.681
452.718.982.419
Pembelian aset untuk sewa pembiayaan dari pemasok lokal memiliki jangka waktu kredit selama 90 hari. Mulai tahun 2015, utang usaha dalam mata uang Rupiah dari PT Intraco Penta Prima Servis dan PT Intraco Penta Wahana yang telah jatuh tempo lebih dari 60 hari dikenakan bunga sebesar 12,5% per tahun dan utang usaha dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dari PT Intraco Penta Wahana yang jatuh tempo lebih dari 60 hari dikenakan bunga sebesar 7% per tahun. Mulai tahun 2014, utang usaha dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dari PT Intraco Penta Prima Servis yang telah jatuh tempo lebih dari 60 hari dikenakan bunga sebesar 7% per tahun. 17. UTANG PAJAK 30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Pajak penghasilan badan (Catatan 34) Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 4 (2) Pajak pertambahan nilai
6.894.963.982
14.727.895.732
308.885.020 9.304.230 1.000.000.000 1.919.670 113.161.098
1.895.850.205 86.865.534 3.000.000.000 1.806.627 -
Jumlah
8.328.234.000
19.712.418.098
18. UTANG KEPADA PIHAK BERELASI 30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
PT Intraco Penta Tbk Lain-lain
900.890.049 1.611.514
874.627.430 7.814.103
Jumlah
902.501.563
882.441.533
- 36 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
Utang kepada PT Intraco Penta Tbk merupakan pembayaran atas biaya operasional Perusahaan oleh PT Intraco Penta Tbk. Akun ini tidak dikenakan bunga dan dapat ditagih sewaktu-waktu. Utang kepada pihak berelasi merupakan transaksi yang tidak berhubungan dengan kegiatan usaha utama Perusahaan.
19. TITIPAN UANG MUKA SEWA IJARAH MUNTAHIYAH BITTAMLIK 30 September 2015 Rp a. Berdasarkan pelanggan Pihak berelasi (Catatan 35) Pihak ketiga Jumlah b. Berdasarkan mata uang Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah
31 Desember 2014 Rp
217.945.601.579
1.180.966.357 238.548.290.958
217.945.601.579
239.729.257.315
192.313.372.088 25.632.229.491
201.824.509.352 37.904.747.963
217.945.601.579
239.729.257.315
Akun ini merupakan uang muka pelanggan untuk transaksi Ijarah Muntahiyah Bittamlik.
20. UTANG BANK 30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Konvensional Rupiah PT Bank Negara Indonesia Tbk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia PT Bank MNC Internasional Tbk PT Bank Mestika Dharma Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
243.074.776.763 157.459.147.408 89.844.085.531 75.046.496.785
291.707.122.116 74.543.212.295
796.331.030
15.399.650.425
581.942.416
10.761.010.150
Jumlah Dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi
566.802.779.933
392.410.994.986
1.947.475.493
1.872.578.805
Bersih
564.855.304.439
390.538.416.181
- 37 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
31 Desember 2014 Rp
30 September 2015 Rp Konvensional Dolar Amerika Serikat PT Bank MNC Internasional Tbk US$ 5.017.452 pada 30 September 2015 dan US$ 7.771.002 pada 31 Desember 2014 PT Bank SBI Indonesia US$ 3.303.436 pada 30 September 2015 dan US$ 1.998.241 pada 31 Desember 2014 PT Bank Artha Graha Internasional Tbk US$ 1.965.869 pada 30 September 2015 dan US$ 4.499.252 pada 31 Desember 2014 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk nihil pada 30 September 2015 dan US$ 294.889 pada 31 Desember 214 PT Bank Agris nihil pada 30 September 2015 dan US$ 639.584 pada 31 Desember 2015
73.540.789.567
96.671.258.909
48.418.461.452
24.858.118.040
28.813.741.933
55.970.694.880
-
3.668.426.375
-
7.956.423.467
Jumlah Dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi
150.772.992.952
189.124.921.671
415.941.988
596.909.960
Bersih
150.357.050.963
188.528.011.711
715.212.355.403
579.066.427.892
Jumlah
- 38 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Syariah Rupiah Murabahah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia Syariah PT Bank Maybank Syariah PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Jabar Banten Syariah PT Bank Central Asia Syariah PT Bank Rakyat Indonesia Syariah PT Bank Syariah Bukopin
286.785.441.057 159.170.181.144 91.094.026.657 39.281.352.488 10.476.090.488 7.380.457.709 1.675.342.061 390.021.803
281.882.364.152 150.180.116.447 77.677.460.701 73.045.179.741 37.355.683.066 17.050.121.377 2.705.117.926 2.919.200.002
596.252.913.407
642.815.243.412
41.798.574.783
30.384.989.351
36.689.159.240
85.844.413.794
25.364.096.791
39.199.037.120
103.851.830.815
155.428.440.265
Jumlah
700.104.744.221
798.243.683.677
Jumlah
1.415.317.099.624
1.377.310.111.569
Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
738.872.109.542
724.117.495.938
Utang jangka panjang
676.444.990.286
653.192.615.631
1.415.317.099.828
1.377.310.111.569
Jumlah Dolar Amerika Serikat Murabahah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk US$ 2.851.782 pada 30 September 2015 dan US$ 3.191.795 pada 31 Desember 2014 PT Bank Syariah Mandiri US$ 2.503.183 pada 30 September 2015 dan US$ 5.371.386 pada 31 Desember 2014 PT Bank Negara Indonesia Syariah US$ 1.730.511 pada 30 September 2015 dan US$ 3.059.135 pada 31 Desember 2014 Jumlah
Jumlah
- 39 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Pada tanggal 30 September 2015, rincian utang bank jangka panjang beserta tipe fasilitas kredit, pagu pinjaman, tujuan pinjaman, jaminan, persyaratan, jadwal pembayaran pinjaman, tingkat bunga dan saldo adalah sebagai berikut: Nama Bank
Jenis Fasilitas Kredit/Pagu Pinjaman
Kredit Modal Kerja/ PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rp 325.000.000.000
Digunakan untuk Modal kerja untuk pembelian alat-alat berat PT Intraco Penta Tbk
Dijaminkan dengan
Persyaratan
a. Piutang lancar (Maksimal a. Perusahaan wajib menjaga kualitas piutang 30 hari) atas barang yang dimana umur piutang >90 hari maksimal dibiayai sebesar 110% dari sebesar 2% nilai outstanding pinjaman b. Jaminan perusahaan dari PT Intraco Penta Tbk
b. Perusahaan wajib menjaga agar kepemilikan saham PT Intraco Penta Tbk > 51%
c. Buyback Guarantee dari PT Intraco Penta Tbk
c. Perusahaan wajib mempertahankan dan meningkatkan kinerja keuangan dengan indikator rasio keuangan tertentu, yaitu current ratio minimum 1 dan debt to equity ratio maksimum 10 kali
Jadwal Pembayaran/Tingkat Bunga per Tahun Sep 2012 - Jul 2019/ 11,50%
Saldo 30 September 2015 Rp
243.074.776.763
d. Perusahaan harus meminta persetujuan Bank dalam hal antara lain mengadakan penggabungan usaha (merger ) atau konsolidasi, melakukan investasi, penyertaan modal atau pengambilalihan saham, memindahtangankan dan/atau menyewakan Perusahaan dalam bentuk apapun kepada pihak lain, melakukan pembagian dividen diatas 50% dari laba tahun terakhir, merubah bentuk atau status hukum, anggaran dasar, susunan pengurus, dan mendapatkan pinjaman dari pihak ketiga
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
Kredit Modal Kerja Ekspor I - Term Loan / Rp 150.000.000.000
Modal kerja
Fidusia atas piutang a. Perusahaan wajib menjaga gearing ratio minimal 111% dengan maksimal 8 kali, umur piutang diatas 90 hari kolektibilitas 1 dari maksimal sebesar 3% pembiayaan yang dicairkan b. Perusahaan dilarang melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dari bank, antara lain: melakukan penjualan harta Perusahaan selain untuk kegiatan usaha normal diatas 20% dari jumlah aset, kecuali menurut kebijakan pemerintah, mengubah struktur pemegang saham mayoritas, melakukan konsolidasi usaha dan/atau penyertaan modal dan/atau pembelian saham kepada perusahaan lain dan mengubah anggaran dasar tentang maksud dan tujuan serta kegiatan usaha atau mengubah status Perusahaan
Juni 2015 - Juli 2020/ 11,00%
Rp
135.679.147.408
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
Kredit Modal Kerja Ekspor II - Term Loan / Rp 200.000.000.000
Modal kerja
Fidusia atas piutang a. Perusahaan wajib menjaga gearing ratio minimal 111% dengan maksimal 8 kali, umur piutang diatas 90 hari kolektibilitas 1 dari maksimal sebesar 3% pembiayaan yang dicairkan b. Perusahaan dilarang melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dari bank, antara lain: melakukan penjualan harta Perusahaan selain untuk kegiatan usaha normal diatas 20% dari jumlah aset, kecuali menurut kebijakan pemerintah, mengubah struktur pemegang saham mayoritas, melakukan konsolidasi usaha dan/atau penyertaan modal dan/atau pembelian saham kepada perusahaan lain dan mengubah anggaran dasar tentang maksud dan tujuan serta kegiatan usaha atau mengubah status Perusahaan
Oct 2015 - Sepi 2020/ 11,00%
Rp
21.780.000.000
PT Bank MNC Internasional Tbk
Pinjaman Transaksi Khusus II/ Rp 99.887.412.900
Pembiayaan modal kerja a. Bank financing 1-2 tahun sewa guna usaha dalam sebesar 90% usahanya di bidang pembiayaan untuk alat-alat b. Bank financing 3-5 tahun berat produk INTA dan Non sebesar 80% INTA.
Executing - Revolving / US$ 6.162.508
Modal kerja
Piutang pembiayaan konsumen sebesar 111,12% dari pembiayaan bank
Perusahaan harus menjaga kinerja keuangan dengan indikator rasio keuangan tertentu, yaitu debt to equity ratio maksimum 8 kali, dan day past due (DPD) yang lebih dari 90 hari harus lebih kecil atau sama dengan 2%, sedangkan untuk DPD lebih dari 30 hari harus lebih kecil atau sama dengan 5% a. Perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan kinerja keuangan dengan indikator rasio keuangan tertentu, yaitu debt to equity ratio maksimum 8 kali, dan day past due (DPD) yang lebih dari 90 hari harus lebih kecil atau sama dengan 2%, sedangkan untuk DPD lebih dari 30 hari harus lebih kecil atau sama dengan 5%
Jun 2015 - Mei 2019/ 13,00% - 13,50%
Rp
jan 2015 - Des 2017/ 6,50% - 7,00%
US$
Okt 2014 - Nov 2018/ 12,00%
Rp
89.844.085.531
5.017.452
b. Perusahaan harus meminta pemberitahuan tertulis dahulu dari pihak bank apabila mengubah anggaran dasar dan wajib memberitahukan secara tertulis apabila mengubah susunan pengurus, mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan lainnya, melakukan investasi ke perusahaan lain dan melakukan pembagian dividen PT Bank Mestika Dharma Tbk
Kredit Modal Kerja Executing (NonRevolving) / Rp 100.000.000.000
Modal kerja untuk pembiayaan piutang yang timbul dari pembiayaan sewa guna usaha
Akta jaminan fidusia atas alat berat, mobil beban, dan piutang
- 40 -
Perusahaan dilarang melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dari bank, antara lain: menjadi penjamin atas utang pihak ketiga, menjaminkan pada pihak lain atas piutang yang dijaminkan kepada bank atas fasilitas ini dan menarik dana melampaui pagu pinjaman
75.046.496.785
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Konvensional Nama Bank PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
Jenis Fasilitas Kredit/Pagu Pinjaman Revolving Loan 3 / Rp 50.000.000.000
Revolving Loan 4 / US$ 10.000.000
Digunakan untuk Modal kerja
Dijaminkan dengan a. Piutang sewa pembiayaan senilai Rp 154.500.000.000
Jadwal Pembayaran/Tingkat Bunga per Tahun
Saldo 30 September 2015
Perusahaan dilarang melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dahulu dari pihak bank, antara lain melakukan merger atau konsolidasi, perubahan anggaran dasar dan susunan pengurus, mendapatkan pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lainnya, menjual, menjaminkan dan melepaskan barang jaminan, mengikatkan diri sebagai penjamin/penanggung terhadap hutang pihak lain atau menjaminkan/mengagunkan kepada pihak lain seluruh atau sebagian harta kekayaan yang telah dijaminkan kepada bank, melakukan pembagian dividen, membubarkan Perusahaan dan dinyatakan pailit, dan menerbitkan saham
Sep 2012 - Okt 2015/ 11,50%
Rp
Mei 2013 - Mei 2016/ 7,00%
US$
a. Piutang usaha dengan a. Fasilitas kredit harus dijamin oleh piutang lancar kolektabilitas lancar sebesar 110% sebesar 110% dari fasilitas kredit
Jul 2012 - Feb 2016/ 11,50%-12,00%
Rp
b. Jaminan pembelian kembali oleh PT Intraco Penta Tbk perusahaan PT Pembiayaan alat-alat berat a. Jaminan Intraco Penta Tbk b. Jaminan pembelian kembali oleh PT Intraco Tbk tagihan secara c. Penta Jaminan fidusia
PT Bank Pembangunan KMK-Pembiayaan - Non- Modal kerja untuk Daerah Jawa Barat dan revolving / pembelian alat-alat berat Banten Tbk Rp 50.000.000.000
Persyaratan
581.942.620
1.965.869
796.331.030
b. Bukti kepemilikan obyek b. Perusahaan wajib mempertahankan dan meningkatkan kinerja keuangan dengan pembiayaan atau invoice unit alat berat di simpan di indikator rasio keuangan tertentu, yaitu current bank Pembangunan ratio minimum 1,2, debt to equity ratio Daerah Jawa Barat dan maksimum 10 kali, dan non performing loan Banten Tbk yang lebih dari 30 hari maksimal 4% dari jumlah saldo fasilitas c. Jaminan perusahaan dari c. Perusahaan harus meminta persetujuan Bank dalam hal antara lain mengadakan PT Intraco Penta Tbk penggabungan usaha (merger ) atau konsolidasi, pembelian melakukan investasi, penyertaan modal atau pengambilalihan saham, memindahtangankan dan/atau menyewakan Perusahaan dalam bentuk apapun kepada pihak lain, merubah bentuk atau status hukum, anggaran dasar, susunan pengurus, membagikan laba usaha dan membayar dividen kepada pemegang saham melebihi 50% dari laba tahun terakhir, dan mendapatkan pinjaman dari pihak ketiga
d. Jaminan kembali
e. Jaminan kembali PT Bank SBI Indonesia Pembiayaan Modal kerja/ US$ 1.988.000
Non-Revolving / US$ 2.000.0000
pembelian
Modal kerja untuk kegiatan pembiayaan
Fidusia atas piutang sebesar Rp 37.500 juta
Perusahaan dilarang melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dahulu dari pihak bank, antara lain melakukan merger atau konsolidasi, mengalihkan atau melepaskan semua atau setiap bagian substansial dari aset Perusahaan, dan tidak menimbulkan atau menyebabkan terjadinya utang tambahan apapun atas uang pinjaman atau kredit yang diberikan
Mar 2015 - Feb 2018/ 7,50%
US$
1.601.446
Modal kerja untuk kegiatan pembiayaan
Piutang/tagihan yang telah a. Maksimum umur Piutang adalah 3 bulan dan/atau dikemudian hari terhitung sejak tanggal Perjanjian Pembiayaan akan dimiliki oleh Debitur b. Menyerahkan Daftar Piutang dengan nilai terhadap pihak ketiga sekurang-kurangnya sebesar Nilai Objek siapapun juga, dengan nilai Minimum dan Surat Pernyataan Fidusia dalam sekurang-kurangnya kurun 30 hari kalender setelah akhir tahun sebesar US$ 2,5 juta
Mar 2015 - Apr 2018/ 7,50%
US$
1.701.990
- 41 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Syariah
Nama Bank
Jenis Fasilitas Kredit/Pagu Pinjaman/Bagi Hasil
PT Bank Muamalat Murabahah / Indonesia Tbk Rp 100.000.000.000 (atau setara dalam US$) / Rp 15.000.000.000
Digunakan untuk
Modal kerja
Dijaminkan dengan
a. Corporate guarantee dari PT Intraco Penta Tbk
Persyaratan
Saldo 30 September 2015
Jadwal Pembayaran
Perusahaan wajib meminta persetujuan Nov 2013 - Apr 2018 Rp Bank dalam hal antara lain mengajukan permohonan pailit, menjaminkan, menjual dan melepaskan barang jaminan
265.023.354.357
b. Buyback guarantee dari PT Intraco Penta Tbk
Okt 2015 - Sept 2020 Rp
21.762.086.700
c. Fidusia cessie tagihan yang telah dan akan diterima oleh nasabah berupa pendapatan sewa senilai Rp 320.000 juta
Sep 2012 - Jan 2018 US$
2.851.782
a. Seluruh piutang dan potensial a. Perusahaan harus menjaga current ratio Nov 2013 - Mei 2019 Rp piutang kepada end user diikat minimal 1 kali, debt to equity maksimal 10 fidusia notariil senilai minimal kali, perbandingan antara total piutang 110% pembiayaan terhadap total hutang b. Seluruh obyek pembiayaan Nov 2012 - Sep 2018 US$ pendanaan minimal 110%, piutang disalurkan kepada end user diikat pembiayaan dengan usia tunggakan lebih fidusia notariil senilai 100% dari dari 60 dari maksimal 5% terhadap total harga/nilai objek portofolio pembiayaan yang disalurkan Perusahaan wajib meminta persetujuan c. Personal guarantee dari Tuan b. Perusahaan
159.170.181.144
d. Fidusia alat berat Rp 400.000 juta PT Bank Negara Indonesia Syariah
Murabahah / Rp 208.000 juta/ Rp 12.500 juta
Pembiayaan alat-alat berat
Halex Halim d. Jaminan pembelian kembali dari PT Intraco Penta Tbk
PT Bank Maybank Syariah Indonesia
1.730.511
Bank dalam hal antara lain mengambil lease dari perusahaan leasing dengan jumlah lebih dari Rp 25.000.000.000, membayar utang kepada pemegang saham, merubah komposisi kepemilikan saham, mengubah bentuk atau status hukum Perusahaan dan mengadakan penggabungan usaha atau konsolidasi dengan perusahaan lain
Murabahah Term Untuk membiayai dana Financing - Non umum Perusahaan Revolving / Rp 48.000 juta/ Rp 5.040 juta
Jaminan fidusia atas hak tagih a. Rasio debt to equity tidak boleh melebihi Mei 2013 - Jul 2017 yang merupakan Tagihan 8 kali dan dibuktikan dalam waktu 6 Memenuhi Syarat dengan nilai bulanan, Ekuitas/modal tidak boleh kurang penjaminan maksimum sebesar dari Rp 200.000.000.000 dan akan Rp 48.000 juta dibuktikan dalam waktu tengah tahun
Rp
13.626.949.674
Murabahah / Rp 65.000 juta
Untuk membiayai dana umum Perusahaan
Jun 2014 - Agst 2017 Rp Jaminan fidusia atas hak tagih b. Perusahaan wajib meminta persetujuan dengan nilai penjaminan Bank dalam hal menjaminkan, menjual maksimum sebesar Rp 71.500 juta dan melepaskan barang jaminan, mengikatkan diri sebagai penjamin utang, perubahan susunan pengurus Perusahaan, perubahan anggaran dasar, perubahan anggaran Direksi dan Dewan Komisaris, perubahan kepemilikan, melakukan merger atau konsolidasi, kecuali perubahan modal dalam rangka peningkatan modal dari laba ditahan
36.325.396.135
Murabahah/ Rp 50.000 juta
Pembiayaan kebutuhan pendanaan umum dengan maksimum pembiayaan untuk industri pertambangan adalah 45% dari total fasilitas.
a. Jaminan fidusia atas hak tagih a. Perusahaan wajib memberikan laporan (receivables ) yang merupakan laba rugi tengah tahun (Profit and Loss Tagihan Memenuhi Syarat dengan Account ) dan neraca keuangan tengah nilai penjaminan maksimum tahun (Balance Sheet ) selambatsebesar Rp 55.000 juta lambatnya 60 hari setelah tanggal akhir tahun buku, serta laporan laba rugi tahunan yang telah diaudit selambatlambatnya 120 hari setelah tanggal akhir buku
Mar 2015 - Mar 2018 Rp
41.141.680.848
a. Fidusia notariil, minimal sebesar a. Perusahaan wajib mempertahankan 100% sesuai faktur dari harga alatgearing ratio lebih kecil dari 10 kali alat berat atau machineries yang dibiayai
Mar 2013 - Jun 2018 Rp
39.281.352.488
b. Fidusia notariil atas piutang b. Perusahaan wajib meminta persetujuan kepada nasabah yang dibiayai, Bank dalam hal antara lain melakukan minimal sebesar 100% dari jumlah mengubah status, anggaran dasar, fasilitas pembiayaan yang susunan pengurus, permodalan, dan dicairkan membubarkan Perusahaan, mengajukan pembiayaan baru, melakukan merger , mengajukan permohonan pailit
Jul 2012 - Mar 2017 US$
b. Menjaga rasio kecukupan Jaminan b. Menyerahkan laporan triwulanan atas dari waktu ke waktu minimum daftar terkini dari hak tagih (receivables ) sebesar 110% dari jumlah fasilitas termasuk jadwal umur hak tagih yang Pembiayaan Murabahah yang dijaminkan tidak lebih dari 15 hari dari terutang tanggal pelaporan PT Bank Syariah Mandiri
Murabahah / Rp 330.000 juta (setara US$ 35 juta)/ Rp 15.600 juta
Pembiayaan alat-alat berat
c. Jaminan perusahaan dari PT Intraco Penta Tbk, minimal Rp 412.500 juta
- 42 -
c. Perusahaan wajib meminta persetujuan Bank apabila melakukan pembayaran utang maupun dividen kepada pemegang saham selama seluruh fasilitas pembiayaan di Bank belum lunas, kecuali indikator keuangan setelah pembayaran utang dan pembagian dividen masih sehat (gearing ratio < 10 kali, current ratio minimal 100%) dan fasilitas pembiayaan nasabah berdasar hasil Bank Indonesia checking lancar
2.503.183
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Syariah Nama Bank PT Bank Jabar Banten Syariah
PT Bank Central Asia Syariah
Jenis Fasilitas Kredit/Pagu Pinjaman/Bagi Hasil Murabahah Financing Line Facility / Rp 90.000.000.000 Rp 10.800.000.000
Murabahah / Rp 25.000.000 Rp 2.813.000
Digunakan untuk
Dijaminkan dengan
Persyaratan
Jadwal Pembayaran
Pembiayaan Aset IMBT
a. Fiducia atas alat berat yang a. Perusahaan wajib meminta persetujuan Jan 2013 - Sep 2016 Rp Bank dalam hal antara lain melakukan dibiayai minimal senilai faktur alat berat perubahan susunan pengurus Perusahaan, perubahan anggaran dasar, perubahan status Perseroan, penambahan fasilitas baru, pemberian dividen dan perubahan kepemilikan saham Perusahaan b. Buyback Guarantee untuk produk b. Perusahaan wajib meminta persetujuan Bank dalam hal antara lain mengajukan PT Intraco Penta Tbk permohonan pailit atau penundaan pembayaran; melakukan merger, akuisisi, atau restrukturisasi; menjaminkan, menjual dan melepaskan barang jaminan; mengikatkan diri sebagai penjamin hutang
Pembiayaan alat-alat berat
a. Alat berat yang dibiayai
b. Buyback Guarantee Intraco Penta Tbk
a. Perusahaan harus menjaga Debt to equity Jul 2013 - Sep 2016 Rp ratio maksimal 8 - 8,5 kali; Tunggakan di atas 30 atau 90 hari maksimal 5% terhadap total pembiayaan dari
Saldo 30 September 2015 10.476.090.488
7.380.457.709
PT b. Perusahaan wajib meminta persetujuan Bank dalam hal antara lain membagikan dividen; menerima tambahan fasilitas kredit; melakukan perubahan susunan pengurus atau pemegang saham
PT Bank Rakyat Indonesia Syariah
Murabahah / Rp 40.000.000.000 Rp 5.300.000
Pembiayaan alat-alat berat
a. Fidusia notariil atas objek yang a. Perusahaan wajib meminta persetujuan Nov 2013 - Okt 2016 Rp Bank dalam hal antara lain merubah dibiayai anggaran dasar Perusahaan; mengubah bentuk atau status badan hukum Perusahaan; melakukan merger , akuisisi, b. Asli BPKB untuk kendaraan dan atau konsolidasi; menjaminkan, menjual asli faktur untuk alat berat dan melepaskan barang jaminan; menambah pinjaman dari bank atau c. Buyback Guarantee dari PT kreditur lain Intraco Penta Tbk
1.675.342.061
PT Bank Syariah Bukopin
Murabahah / Rp 35.000.000.000 Rp 4.375.000.000
Modal kerja
Jul 2012 - Des 2015 Rp a. Tagihan atas nama yang dibiayai a. Perusahaan wajib meminta persetujuan Bank dalam hal antara lain menjaminkan, Perusahaan sebesar 125% dari plafond yaitu Rp 43.750 juta menjual dan melepaskan barang jaminan; mengajukan permohonan pailit; mengubah struktur permodalan Perusahaan b. Invoice atas alat-alat yang dibiayai minimal Rp 43.750 juta
390.021.814
c. Buy back guarantee dari masingmasing dealer
Pada tanggal 30 September 2015, Perusahaan telah memenuhi pembatasan penting yang dipersyaratkan dalam perjanjian-perjanjian diatas. Rincian bagi hasil dari utang bank Syariah dijelaskan dalam Catatan 30. 21. UTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN Pada tanggal 10 Nopember 2014, Perusahaan menandatangani Perjanjian Murabahah dengan Islamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD) untuk fasilitas pinjaman sebesar USD 10 juta dan pada bulan Mei dan Juni 2015, Perusahaan mencairkan pinjaman ini masing-masing sebesar USD 500.000 dan USD 4.750.000 dengan jangka waktu pembayaran secara triwulanan. Pinjaman ini dijamin dengan perjanjian fidusia atas aset bergerak minimum sebesar 130% dan piutang minimum sebesar 110% dari jumlah fasilitas yang masih outstanding. Saldo pinjaman ini pada tanggal 30 September 2015 sebesar USD 5.250.000. Pinjaman ini mengandung persyaratan tertentu seperti menjaga aset pembiayaan dari fasilitas ini dengan nilai pertanggungan minimum sebesar USD 10.000.000, melaporkan perubahan struktur, susunan pemegang saham/pemegang saham kendali dan perubahan manajemen Perusahaan, menjual, mengalihkan, melakukan sewa pembiayaan atau menghapus seluruh atau sebagian aset dengan nilai lebih dari 30% dari jumlah aset, melakukan penggabungan usaha, spin-off, konsolidasi atau reorganisasi kecuali diwajibkan oleh Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia atau lembaga otoritas lainnya dan mempertahankan dan meningkatkan kinerja keuangan debt to equity ratio maksimum 8. Pada tanggal 30 September 2015, Perusahaan telah mematuhi pembatasan penting yang dipersyaratkan dalam perjanjian diatas.
- 43 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 22. MEDIUM TERM NOTES 30 September 2015 Rp Juta
31 Desember 2014 Rp Juta
Medium term notes Biaya emisi yang belum diamortisasi
300.000.000.000 (3.028.213.645)
300.000.000.000 (4.528.573.154)
Bersih
296.971.786.355
295.471.426.846
Pada tanggal 27 Januari 2014, Perusahaan menerbitkan Medium Term Notes (MTN) I sebesar Rp 300.000.000.000 dengan tingkat bunga 11% per tahun, berjangka waktu 36 bulan dari tanggal penerbitan dan akan jatuh tempo pada tanggal 27 Januari 2017, dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk, pihak ketiga, sebagai agen pemantau. MTN dijamin dengan piutang performing berupa investasi neto sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen dan piutang Ijarah Muntahiyah Bittamlik yang sekarang dan/atau dikemudian hari akan dimiliki atau diperoleh dan dapat dijalankan oleh Perusahaan sampai dengan nilai penjaminan fidusia sekurang-kurangnya sebesar 110% dari nilai pokok MTN yang terutang. MTN Perusahaan mengandung persyaratan tertentu seperti membatasi Perusahaan untuk melakukan fidusia ulang, menggadaikan atau membebankan Objek Jaminan Fidusia atau menjual, meminjamkan, mengalihkan atau memindahkan Objek Jaminan Fidusia kepada pihak lain. Pada tanggal 30 September 2015, Perusahaan telah mematuhi pembatasan penting yang dipersyaratkan dalam perjanjian diatas. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia, pihak ketiga, No. 1212/PEFDir/IX/2015 peringkat MTN I Perusahaan adalah BBB+ (Triple B plus) untuk periode 28 September 2015 sampai dengan 1 September 2016. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia, pihak ketiga, No. 1701/PEFDir/X/2014 peringkat MTN I Perusahaan adalah BBB+ (Triple B plus) untuk periode 17 Oktober 2014 sampai dengan 1 Oktober 2015. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia, pihak ketiga, No. 1941/PEFDir/XI/2013, peringkat MTN I PT Intan Baruprana Finance Tbk adalah BBB+ (Triple B plus) untuk periode 15 Nopember 2013 sampai dengan 1 Oktober 2014. Pembayaran nominal dan bunga MTN dilakukan melalui PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, pihak ketiga, sesuai jadwal.
23. LIABILITAS LAIN-LAIN 30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Biaya yang masih harus dibayar Liabilitas lain-lain Konvensional Syariah
45.909.915.159
24.721.815.613
29.010.287.143 5.240.494.752
29.272.715.937 15.491.568.703
Jumlah
80.160.697.054
69.486.100.253
Biaya yang masih harus dibayar terutama merupakan biaya bunga yang masih harus dibayar dari utang usaha dari PT Intraco Penta Prima Servis dan PT Intraco Penta Wahana (Catatan 16), utang
- 44 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) subordinasi – pihak berelasi (Catatan 20), utang bank (Catatan 21), utang kepada lembaga keuangan (Catatan 22) dan medium term notes (Catatan 23). Liabilitas lain-lain terdiri dari titipan angsuran konsumen merupakan kelebihan pembayaran yang akan diperhitungkan sebagai pengurang dari tagihan selanjutnya, dan titipan asuransi merupakan titipan dari nasabah untuk biaya asuransi aset sewa pembiayaan yang dibiayai oleh Perusahaan, yang akan dibayarkan kepada perusahaan asuransi yang bersangkutan. 24. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 52 dan 45 karyawan pada 30 September 2015 dan 31 Desember 2014. Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut: 2015 (Sembilan bulan) Rp
2014 (Satu tahun) Rp
Diakui pada laba rugi: Beban jasa kini Biaya bunga Biaya jasa lalu
864.274.954 -
1.359.474.836 139.359.906 -
Jumlah
864.274.954
1.498.834.742
Diakui pada penghasilan komprehensif lain Pengukuran kembali kewajiban imbalan pasti neto Kerugian (keuntungan) aktuarial
718.501.723
276.360.838
1.582.776.677
1.775.195.580
Jumlah yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, liabilitas imbalan pasca kerja yang termasuk dalam laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas yang tidak didanai masing-masing sebesar Rp 4.950.656.901 dan Rp 3.367.876.856. Mutasi nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut: 2015 (Sembilan bulan) Rp
2014 (Satu tahun) Rp
Saldo awal Biaya jasa kini Biaya jasa lalu Biaya bunga Pembayaran manfaat Kerugian (keuntungan) aktuarial Penyesuaian
3.367.880.224 864.274.954 (126.608.572) 845.110.295
1.592.684.643 1.359.474.836 139.359.906 310.270.352 (33.909.513)
Saldo akhir
4.950.656.901
3.367.880.224
- 45 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
Perhitungan imbalan pasca kerja tahun 2014 dihitung oleh aktuaris independen, Padma Radya Aktuaria. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat kematian Tingkat pengunduran diri
2015
2014
8,00% 10% 100% TMI3 8% sampai usia 35 kemudian menurun secara linier menjadi 0% pada usia 55
8,00% 10% 100% TMI3 8% sampai usia 35 kemudian menurun secara linier menjadi 0% pada usia 55
25. MODAL SAHAM 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 Jumlah Persentase Jumlah Saham Kepemilikan Modal Rp Juta
Pemegang Saham
PT Intraco Penta Tbk PT Inta Trading (dahulu PT Inta Finance) SBI Holdings Inc AJB Bumiputera Koperasi Karyawan PT Intraco Penta Tbk Masyarakat lainnya (kepemilikan masing-masing kurang dari 5%)
2.212.420.000 293.299.990 205.960.400 173.611.100 10
69,71% 9,24% 6,49% 5,47% 0,00%
221.242.000.000 29.329.999.000 20.596.040.000 17.361.110.000 1.000
288.428.500
9,09%
28.842.850.000
Jumlah
3.173.720.000
100,00%
317.372.000.000
Mutasi modal disetor dan tambahan modal di setor Perusahaan adalah sebagai berikut: Modal Disetor
Saldo awal
31 Desember 2014
2014
Rp
Rp
Rp
317.372.000.000
Penerbitan saham Saldo akhir
Tambahan Modal Disetor
30 September 2015
317.372.000.000
277.517.347.600
23.404.652.400
39.854.652.400
70.385.856.597
317.372.000.000
93.790.508.997 94.735.220.982
Mutasi jumlah saham Perusahaan yang beredar adalah sebagai berikut:
- 46 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 30 September 2015 Lembar
31 Desember 2014 Lembar
Saldo awal Pemecahan nilai saham Penerbitan saham baru
3.173.720.000 -
1.387.586.738 1.387.586.738 398.546.524
Saldo akhir
3.173.720.000
3.173.720.000
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana yang tercantum dalam akta notaris Nelson Eddy Tampubolon, S.H., No. 36 tanggal 27 Juni 2013, pemegang saham menyetujui pemecahan nilai nominal saham dari 1 lembar saham lama (Rp 1.000 per saham) menjadi 5 lembar saham baru (Rp 200 per saham), penerbitan atas 500.000.000 saham sebesar Rp 100.000.000.000 kepada PT Intraco Penta Tbk untuk pembayaran utang subordinasi – pihak berelasi, dan peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp 300.000.000.000 menjadi Rp 1.000.000.000.000. Perubahan anggaran dasar Perusahaan tersebut telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia seperti yang dicantumkan dalam Surat Keputusan No. AHU-41307.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 30 Juli 2013. Berdasarkan Rapat Pemegang Saham Perusahaan sebagaimana yang tercantum dalam akta notaris Nelson Eddy Tampubolon, S.H., No. 10 tanggal 15 Agustus 2013, pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 250.572.000.000 menjadi Rp 277.517.586.738 yang terdiri dari 1.387.586.738 saham dengan mengeluarkan saham baru sebanyak 134.726.738 saham untuk jumlah nilai sebesar Rp 50.350.000.000 yang diambil bagian seluruhnya oleh Phillip Asia Pacific Opportunity Fund Ltd. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor diatas telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia seperti yang dicantumkan dalam Surat Keputusan No. AHU-AH. 01.10-34058 dan No. AHU-AH.01.10-34059 tanggal 21 Agustus 2013. Berdasarkan Rapat Pemegang Saham Perusahaan sebagaimana yang tercantum dalam akta notaris Fathiah Helmi, SH., No 33 tanggal 27 Agustus 2014, pemegang saham menyetujui pemecahan nilai nominal saham dari 1 lembar saham lama (Rp 200 per saham) menjadi 1 lembar saham baru (Rp 100 per saham), menjual saham baru yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat masing-masing saham tersebut dengan nilai nominal Rp 100 dan menjual saham lama yaitu penjualan saham milik Phillip Asia Pacific Opportunity Fund Ltd, sebanyak-banyaknya 269.453.476 saham, dengan harga penawaran. Perubahan anggaran dasar di atas telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana dimaksud dalam Keputusan No. AHU-07099.40.20.2014 tanggal 27 Agustus 2014 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0086205.40.80.2014 tanggal 27 Agustus 2014. Berdasarkan Rapat Pemegang Saham Perusahaan sebagaimana yang tercantum dalam akta notaris Fathiah Helmi, SH., No 21 tanggal 14 Januari 2015, jumlah saham yang terjual dalam rangka Penawaran Umum seluruhnya adalah sejumlah 668.000.000 saham yang terdiri dari 269.453.476 saham divestasi dan 398.546.524 saham baru dengan harga penawaran Rp 288 per lembar saham dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 22 Desember 2014. Jumlah biaya emisi yang dapat diakui sebagai pengurang tambahan modal disetor adalah sebesar Rp 4.540.889.915. Perubahan anggaran dasar diatas telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat Keputusan No. AHU-0002648.AH.01.03.Tahun 2015 tanggal 16 Januari 2015.
- 47 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 26. DIVIDEN TUNAI DAN PENETAPAN CADANGAN UMUM a. Berdasarkan Keputusan Pemegang Saham Sirkuler tanggal 31 Oktober 2014, pemegang saham menyetujui untuk menyisihkan sebesar 5% dari laba bersih Perusahaan pada setiap akhir tahun buku untuk cadangan umum. b. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2014 pada tanggal 3 Juni 2015, RUPS telah menyetujui penggunaan laba bersih untuk: 1. Cadangan umum sebesar Rp 3.037.614.542 atau 5% dari laba bersih tahun berjalan guna memenuhi ketentuan Anggaran Dasar perseroan dan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 2. Membagikan dividen sebesar Rp 1 per saham. Dividen yang dibayarkan pada 2015 berjumlah Rp 3.173.719.989 juta atau sebesar 5,22% dari laba bersih.
3. Sisa laba Perusahaan ditempatkan sebagai laba ditahan.
27. PENDAPATAN IJARAH - BERSIH
Pendapatan sewa IMBT Pihak berelasi (Catatan 35) Pihak ketiga Jumlah Beban penyusutan aset IMBT (Catatan 13) Pendapatan sewa Ijarah Pihak berelasi (Catatan 35) Beban penyusutan aset ijarah (Catatan 12)
30 September 2015 Rp
30 September 2014 Rp
14.202.074.006 515.391.622.450 529.593.696.456
21.408.316.193 526.400.496.611 547.808.812.804
(422.365.831.394)
(426.936.246.734)
-
Pendapatan ijarah - bersih
107.227.865.062
3.299.093.535 (776.854.751) 123.394.804.855
Jangka waktu perjanjian Ijarah akan berakhir pada berbagai tanggal hingga tahun 2020. Untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2015 dan 2014 pendapatan sewa IMBT, setelah dikurangi penyusutan masing-masing sebesar Rp 107.227.865.062 dan Rp 120.872.566.070 dan pendapatan sewa Ijarah, setelah dikurangi dengan penyusutan, masing-masing sebesar nihil dan Rp 2.522.238.784, dilakukan dengan pihak berelasi (Catatan 35).
28. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN Merupakan pendapatan atas investasi neto sewa pembiayaan yang terdiri dari:
- 48 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 30 September 2015 Rp Pihak berelasi (Catatan 35) Pihak ketiga Jumlah
30 September 2014 Rp
9.480.244.878 99.364.302.906
6.831.940.409 60.735.937.137
108.844.547.784
67.567.877.546
29. PENDAPATAN LAIN-LAIN 30 September 2015 Rp Keuntungan selisih kurs mata uang bersih Pendapatan denda atas piutang sewa pembiayaan Pendapatan administrasi Pendapatan bunga deposito Komisi premi asuransi Keuntungan penjualan aset tetap Lain-lain Jumlah
30 September 2014 Rp
72.338.269.231
48.666.340.700
46.934.888.356 11.144.653.224 299.029.461 2.011.972.236 3.073.235.980
28.027.485.368 8.375.231.531 273.811.404 5.303.661.873 126.000.000 (3.784.947.929)
135.802.048.488
86.987.582.948
Pendapatan lain-lain terutama merupakan pendapatan denda dari pelanggan yang terlambat dalam pembayaran angsuran sewa pembiayaan dan lain-lain yang merupakan keuntungan dari restrukturisasi dan perubahan jadwal atas sewa pembiayaan serta pembalikan atas titipan-titipan terdahulu dan kelebihan pembayaran dari pelanggan. 30. BAGI HASIL Akun ini merupakan bagi hasil sehubungan dengan pinjaman syariah Murabahah Perusahaan (Catatan 20 dan 21). 30 September 2015 Rp
30 September 2014 Rp
Rupiah Dolar Amerika Serikat
60.623.305.705 9.231.649.532
43.217.734.407 10.996.513.986
Jumlah
69.854.955.237
54.214.248.394
- 49 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
31. BEBAN KEUANGAN 30 September 2015 Rp
30 September 2014 Rp
Beban bunga dari: Utang bank Utang usaha Medium term notes Utang subordinasi
48.884.549.985 17.298.822.978 24.676.075.269 -
38.045.930.830 9.834.404.587 22.000.000.000 972.983.871
Jumlah
90.859.448.232
70.853.319.287
781.344.030 1.500.359.509 2.030.994.766
1.263.207.626 1.241.975.651 2.758.235.973
95.172.146.537
76.116.738.537
Beban administrasi bank Beban administrasi MTN Beban provisi bank Jumlah
Jumlah beban bunga di atas berhubungan dengan liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan dalam nilai wajar melalui laba rugi.
32. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 30 September 2015 Rp
30 September 2014 Rp
Gaji dan tunjangan karyawan Jasa profesional Beban penarikan agunan Perjalanan dinas Iuran dan retribusi Sewa kendaraan Sewa kantor (Catatan 37) Biaya manajemen (Catatan 37) Lain lain
23.164.807.862 4.693.963.775 2.622.262.145 1.658.332.610 1.309.650.864 1.034.824.371 177.270.370 66.870.000 5.429.608.896
12.570.721.063 3.401.155.815 3.451.372.763 906.252.776 866.774.784 642.741.833 162.596.471 535.500.000 5.297.082.048
Jumlah
40.157.590.893
27.834.197.553
- 50 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 33. BEBAN LAIN-LAIN 30 September 2015 Rp Kerugian transaksi derivatif Kerugian penjualan/ pembiayaan kembali agunan yang diambil alih (Catatan 14) Biaya penurunan nilai (Catatan 12 dan 14) Penyisihan penurunan nilai piutang (Catatan 7,8,9 dan 10) Kerugian penjualan aset Ijarah Lain-lain
39.822.804.348
Jumlah Beban Lain-lain
30 September 2014 Rp 5.638.303.701
18.845.561.603
-
12.431.547.593
23.595.245.460
11.634.883.555 521.636.375 2.067.933.141
21.551.728.726 2.127.640.081
85.324.366.615
52.912.917.967
Pada tanggal 22 Januari 2014, Perusahaan mengadakan kontrak cross currency swap dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang akan jatuh tempo pada 27 Januari 2017. Nilai nosional kontrak sebesar US$ 24.620.435 (ekuivalen Rp 300.000.000.000) dan berubah secara berkala baik pokok maupun bunga berdasarkan nilai nosional pembayaran Rupiah dan Dolar Amerika Serikat sepanjang masa kontrak. Untuk tujuan akuntansi, kontrak-kontrak ini tidak ditujukan dan didokumentasikan sebagai instrumen lindung nilai, oleh sebab itu akuntansi lindung nilai tidak diterapkan. Keuntungan transaksi derivatif dari kontrak ini diakui sebagai keuntungan dari transaksi derivatif yang terdiri dari nilai wajar kontrak dan pembayaran bersih dari bunga atas nilai nosional dalam Rupiah dan Dolar Amerika Serikat, dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2015 Rp
30 September 2014 Rp
Perubahan nilai wajar - bersih Penyelesaian bunga - bersih
64.600.275.323 (24.777.470.975)
11.876.891.187 (6.238.587.487)
Keuntungan (kerugian) - bersih
39.822.804.348
5.638.303.701
Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, nilai wajar instrumen keuangan derivatif masing-masing sebesar Rp 64.600.275.323 dan Rp 17.389.093.729, disajikan pada akun Kewajiban Derivatif pada laporan posisi keuangan. Derivatif ini diukur menggunakan nilai sekarang dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan berdasarkan kurva hasil selama jangka waktu dari instrumen tersebut. 34. PAJAK PENGHASILAN a.
Beban (manfaat) pajak Perusahaan terdiri dari:
- 51 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 30 September 2015 Rp
b.
31 Desember 2014 Rp
Pajak kini Pajak tangguhan
5.876.457.127 (78.481.496)
25.876.262.252 (9.955.497.886)
Jumlah
5.797.975.631
15.920.764.366
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut: 30 September 2015 Rp Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Perbedaan temporer: Beban MESOP Imbalan pasca-kerja Penurunan nilai agunan yang diambil alih Selisih antara penyusutan fiskal dan komersial Penurunan nilai investasi neto sewa pembiayaan
61.714.539.798
76.673.055.209
3.132.806.025 864.274.954
1.498.834.743
(3.043.218.069)
21.034.658.890
(32.568.427)
71.687.098
-
Jumlah
921.294.483
30 September 2015 Rp Perbedaan tetap: Perjamuan dan sumbangan Penyusutan aset tetap Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak final Pendapatan lainnya Biaya administrasi medium term notes Beban lainnya Jumlah
189.875.243
Laba Kena Pajak
5.726.542.787 28.331.723.518
31 Desember 2014 Rp
307.155.615
(6.518.973)
(35.235.700)
(299.029.461) (3.073.235.980)
(406.019.499) (851.381.382)
(2.890.404.913)
(4.343.573.153) 3.829.324.399
(6.079.314.084)
(1.499.729.720)
56.556.520.197
- 52 -
31 Desember 2014 Rp
103.505.049.007
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut: 30 September 2015 Rp Beban pajak kini 25% x Rp 56.556.520.197 25% x Rp 103.505.049.007
31 Desember 2014 Rp
14.139.131.299 -
25.876.262.252
14.139.131.299
25.876.262.252
Dikurangi pembayaran pajak penghasilan Pasal 23 Pasal 25
7.244.167.317
70.805.462 11.077.561.058
Utang pajak kini (Catatan 17)
6.894.963.982
14.727.895.732
Jumlah
c. Pajak Tangguhan Rincian aset pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Dikreditkan ke laba rugi tahun berjalan Rp
1 Januari 2014 Rp Cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih dan aset Ijarah Cadangan kerugian penurunan nilai - investasi neto sewa pembiayaan Aset tetap Program opsi saham karyawan Liabilitas imbalan pasca kerja Jumlah
-
Dikreditkan ke penghasilan komprehensif lain Rp
31 Desember 2014 Rp
Dikreditkan (dibebankan) ke laba rugi periode berjalan Rp
Dikreditkan ke penghasilan komprehensif lain Rp
-
30 September 2015 Rp
8.131.231.729
-
8.131.231.729
(788.392.173)
7.342.839.556
(70.861.020) 398.171.161
1.431.635.697 17.921.775 374.708.686
69.090.210
1.431.635.697 (52.939.245) 841.970.056
1.326.919.968 8.179.387 783.201.506 406.123.543
179.625.431
2.758.555.665 (44.759.858) 783.201.506 1.427.719.030
327.310.141
9.955.497.887
69.090.210
10.351.898.237
1.736.032.231
179.625.431
12.267.555.899
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba sebelum pajak per laporan laba rugi komprehensif dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif
61.714.539.798
76.673.055.209
Beban pajak dengan tarif yang berlaku: 25% x Rp 61.714.539.798 25% x Rp 76.673.055.209
15.428.636.272 -
19.168.263.802
15.428.636.272
19.168.263.802
Pengaruh pajak dari perbedaan tetap Koreksi dasar pengenaan pajak
(1.519.828.521) -
(374.932.430) (2.872.567.006)
Jumlah Beban Pajak
13.908.807.751
15.920.764.366
Jumlah
- 53 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
35. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI Sifat Pihak Berelasi a.
PT Intraco Penta Tbk dan PT Inta Trading adalah pemegang saham Perusahaan.
b.
PT Terra Factor Indonesia, PT Karya Lestari Sumberalam, PT Intraco Penta Wahana, PT Intraco Penta Prima Servis dan PT Columbia Chrome Indonesia adalah pihak berelasi yang pemegang saham utamanya sama dengan Perusahaan.
c.
Halex Halim dan Adhiguna Prakarsa masing-masing adalah Presiden Komisaris Perusahaan dan Komisaris PT Karya Lestari Sumberalam.
d.
Willy Rumondor adalah Direktur PT Intraco Penta Tbk.
Transaksi-transaksi dengan Pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, yang meliputi antara lain: a.
Perusahaan memberikan sewa pembiayaan, pembiayaan IMBT dan pembiayaan anjak piutang dengan pihak berelasi yang dilakukan dengan suku bunga yang disepakati. Rincian pendapatan, piutang pembiayaan dan aset yang disewakan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Pendapatan Rp PTTerraFactor Indonesia Persentasedari jumlah pendapatan
16.882.795.172
Investasi neto sewapembiayaan Rp 200.632.120.634
30September 2015 Tagihan Titipanuangmuka anjakpiutang sewaIMBT Rp Rp 5.841.223.870
5,61%
0,16%
Persentasedari jumlahliabilitas
Persentasedari jumlahaset
6.419.891.562
1.308.583.905
0,02%
0,04%
0,00%
Pendapatan RpJuta
Persentasedari jumlah pendapatan
-
Piutangijarah Rp
4,79%
Persentasedari jumlahaset
PTTerraFactor Indonesia
PiutangIMBT Rp
19.869.686.592
Investasi neto sewapembiayaan RpJuta 125.417.657.184
31Desember 2014 Tagihan Titipanuangmuka anjakpiutang sewaIMBT RpJuta RpJuta 4.705.308.337
1.180.966.357
PiutangIMBT RpJuta 6.114.127.353
Piutangijarah RpJuta 1.308.583.905
4,99% 4,12%
0,15%
Persentasedari jumlahliabilitas
0,20%
0,04%
0,05%
Jumlah tercatat atas aset Ijarah dan aset Ijarah Muntahiyah Bittamlik yang dibiayai untuk pihak berelasi adalah sebagai berikut:
- 54 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 30 September 2015 Rp Aset Ijarah (Catatan 12)
-
Persentase dari jumlah aset
-
Aset Ijarah Muntahiyah Bittamlik (Catatan 13)
1.158.000.000 0,04%
37.515.013.185
Persentase dari jumlah aset
b.
31 Desember 2014 Rp
62.532.388.041
1,05%
2,06%
Perusahaan juga memiliki transaksi lainnya dengan pihak berelasi sebagai berikut: 30 September 2015 Rp Piutang pembiayaan konsumen (Catatan 9) Tn. Willy Rumondor
31 Desember 2014 Rp
850.000.000
-
Persentase dari jumlah aset
0,00%
Utang usaha (Catatan 16) PT Intraco Penta Prima Servis PT Intraco Penta Wahana Utang kepada pihak berelasi (Catatan 18) PT Intraco Penta Tbk Lainnya Jumlah Persentase dari jumlah liabilitas
0,03%
312.766.954.258 27.711.150.461
242.625.800.877 15.943.478.750
900.890.049 1.611.514
874.627.430 7.814.103
341.380.606.282
259.451.721.160
10,90%
10,48%
c.
Utang bank (Catatan 20) Perusahaan dijamin dengan buy back guarantee dan jaminan perusahaan dari PT Intraco Penta Tbk dan personal guarantee dari Tn. Halex Halim.
d.
Perusahaan memberikan kompensasi kepada Komisaris dan Direktur sebagai berikut:
30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Komisaris Imbalan kerja jangka pendek
3.163.000.000
720.000.000
Direktur Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca kerja
3.371.393.196 2.260.000.000
3.553.349.392 1.460.400.932
e.
Perusahaan membayar manajemen sebesar Rp 66.870.000 dan Rp 1.703.323.393 dari PT Intraco Penta Tbk (Catatan 32) masing-masing untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2015 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2014.
f.
Perusahaan membayar biaya sewa kantor sebesar Rp 177.270.370 dan Rp 216.795.296 kepada PT Intraco Penta Tbk (Catatan 32) masing-masing untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2015 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2014.
- 55 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) g.
Perusahaan membayar beban bunga sebesar Rp 17.298.822.978 dan Rp 13.140.188.160 kepada PT Intraco Penta Prima Servis (Catatan 31) untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2015 dan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014.
Manajemen berpendapat bahwa seluruh transaksi dengan pihak berelasi dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga, kecuali utang kepada pihak berelasi seperti yang dijelaskan pada Catatan 18.
36. PROGRAM OPSI SAHAM KARYAWAN Berdasarkan akta notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 33 tanggal 27 Agustus 2014, pemegang saham menyetujui: a.
Hak Opsi diberikan kepada karyawan (peserta) 26 hari setelah terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
b.
Hak Opsi akan didistribusikan kepada peserta MESOP dengan jumlah sebanyak-banyaknya 10% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perusahaan atau sebanyakbanyaknya 317.372.000 Hak Opsi (pada waktu dipublikasikan).
c.
Pelaksanaan MESOP dilakukan dalam 2 tahap, yaitu: Tahap I :
30% dari jumlah Hak Opsi yang akan didistribusikan dalam program MESOP (masa laku selama 5 tahun terhitung sejak tanggal penerbitannya dan baru dapat digunakan setelah melewati 1 tahun periode vesting sejak tanggal penerbitan)
Tahap II :
Tranche A, 30% dari jumlah Hak Opsi yang akan didistribusikan dalam program MESOP (masa laku selama 5 tahun terhitung sejak tanggal penerbitannya dan baru dapat digunakan setelah melewati 1 tahun periode vesting sejak tanggal penerbitan) Tranche B, 40% dari jumlah Hak Opsi yang akan didistribusikan dalam program MESOP (masa laku selama 5 tahun terhitung sejak tanggal penerbitannya dan baru dapat digunakan setelah melewati 2 tahun periode vesting sejak tanggal penerbitan)
Jumlah Hak Opsi yang akan didistribusikan pada program MESOP Tahap I sebanyak 95.211.600 saham dengan harga pelaksanaan Rp 299 per saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Tanggal penerbitan Hak Opsi akan efektif sejak tanggal persetujuan Bursa Efek Indonesia atas permohonan Perusahaan atas pencatatan saham tambahan yang sudah diserahkan kepada Bursa Efek Indonesia berdasarkan Surat No. 008/CORSEC/IBF/2015 pada tanggal 10 Pebruari 2015. Biaya pelaksanaan opsi saham karyawan sebesar Rp 3.132.806.025 dicatat dalam beban umum dan administrasi dan disajikan pada modal lain-lain – opsi saham karyawan, dalam laporan posisi keuangan. Nilai wajar opsi dihitung oleh PT Milliman Indonesia yang diestimasi pada tanggal pemberian opsi dengan menggunakan Binomial Model. Asumsi utama untuk menghitung nilai wajar opsi adalah sebagai berikut:
- 56 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Tahap I Asumsi Harga saham pada tanggal pemberian Tingkat bunga bebas risiko Periode pelaksanaan opsi
325 7,5% Mei dan Nopember 2016 Mei dan Nopember 2017 Mei dan Nopember 2018 Mei dan Nopember 2019 22,07% 98,71 299
Ketidakstabilan harga saham Nilai wajar opsi (Rp) Harga pelaksanaan (Rp)
37. INFORMASI SEGMEN Perusahaan melaporkan segmen-segmen sesuai dengan PSAK 5 (revisi 2009) berdasarkan divisi operasional yaitu sebagai berikut: Konvensional Rp
30 September 2015 Syariah Rp
Jumlah Rp
PENDAPATAN Jumlah pendapatan
302.101.076.075
50.122.523.004
352.223.599.079
BEBAN Bagi hasil Beban keuangan Umum dan administrasi Beban lain-lain
(79.051.910.205) (38.279.984.389) (86.543.916.738)
(69.854.955.237) (16.120.236.332) (1.877.606.505) 1.219.550.325
(69.854.955.237) (95.172.146.537) (40.157.590.894) (85.324.366.413)
(203.875.811.331)
(86.633.247.749)
(290.509.059.080)
98.225.264.744
(36.510.724.745)
61.714.539.999 (13.908.807.751)
Jumlah Beban Laba (rugi) sebelum pajak Beban pajak LABA BERSIH TAHUN BERJALAN INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasi Jumlah aset LIABILITAS Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasi Jumlah liabilitas Pengeluaran modal
47.805.732.248
2.004.930.580.787 -
1.568.548.090.809 -
3.573.478.671.596 2.993.942.697 3.576.472.614.292
1.404.059.634.791 -
1.547.392.575.593 -
2.951.452.210.384 13.278.890.901 2.964.731.101.285
90.600.736
1.163.411.867.667
1.163.502.468.403
Jumlah pengeluaran modal Penyusutan
1.163.502.468.403 236.277.205
Jumlah penyusutan
-
236.277.205 236.277.205
- 57 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
Konvensional Rp
31 Desember 2014 Syariah Rp
Jumlah Rp
PENDAPATAN Jumlah pendapatan
159.307.233.630
239.112.901.153
398.420.134.783
BEBAN Beban keuangan Bagi hasil Umum dan administrasi Beban lain-lain
(90.356.048.612) (4.276.705) (29.797.613.397) (93.610.149.920)
(14.412.570.841) (78.449.540.529) (11.071.462.278) (4.045.417.292)
(104.768.619.453) (78.453.817.234) (40.869.075.675) (97.655.567.212)
(213.768.088.634)
(107.978.990.940)
(321.747.079.574)
(54.460.855.004)
131.133.910.213
76.673.055.209 (15.920.764.366)
Jumlah Beban Laba (rugi) sebelum pajak Beban pajak LABA BERSIH TAHUN BERJALAN INFORMASI LAINNYA ASET Aset segmen Aset yang tidak dapat dialokasi
60.752.290.843
1.281.798.754.161 -
1.757.336.599.760 -
Jumlah aset LIABILITAS Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dapat dialokasi
3.039.135.353.921 1.372.748.270 3.040.508.102.191
753.317.062.738 -
1.699.670.350.926 -
Jumlah liabilitas
2.452.987.413.664 22.779.574.218 2.475.766.987.882
Pengeluaran modal
286.690.535
Penyusutan
459.941.184
Jumlah Penyusutan
1.419.751.092.018 -
1.420.037.782.553 459.941.184 459.941.184
- 58 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 38. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a. Kategori Instrumen Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Rp
Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi Rp
Liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Rp
30 September 2015 Aset Keuangan Kas dan setara kas Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Investasi neto sewa pembiayaan Tagihan anjak piutang Piutang pembiayaan konsumen Aset lain - lain
21.815.580.477
-
-
5.129.950.000 1.753.369.736.953 5.812.107.942 584.298.469 85.945.682
-
-
Jumlah
1.786.797.619.522
-
-
Liabilitas Keuangan Utang usaha Utang kepada pihak berelasi Medium term notes Utang bank Instrumen keuangan derivatif Liabilitas lain-lain
-
357.054.143.780 902.501.563 296.971.786.355 715.212.355.403 42.799.175.276
64.600.275.323 -
Jumlah
-
1.412.939.962.377
64.600.275.323
Pinjaman yang diberikan dan piutang Rp
Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi Rp
Liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Rp
31 Desember 2014 Aset Keuangan Kas dan setara kas Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Investasi neto sewa pembiayaan Tagihan anjak piutang Piutang pembiayaan konsumen Aset lain - lain
56.062.207.585
-
-
4.354.000.000 1.157.509.657.882 4.625.778.012 1.561.531.797 81.298.231
-
-
Jumlah
1.224.194.473.507
-
-
Liabilitas Keuangan Utang usaha - konvensional Utang kepada pihak berelasi Utang bank - konvensional Medium term notes Instrumen keuangan derivatif Liabilitas lain-lain
-
123.001.262.958 882.441.533 579.066.427.892 295.471.426.846 38.706.582.048
17.389.093.729 -
Jumlah
-
1.037.128.141.277
17.389.093.729
Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang dikategorikan sebagai nilai wajar melalui laba rugi, dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual, ataupun liabilitas keuangan yang dikategorikan
- 59 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) sebagai nilai wajar melalui laba rugi, kecuali untuk instrumen keuangan derivatif pada tanggal 30 September 2015. b. Manajemen Risiko Modal Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas (Catatan 5), pinjaman dan ekuitas pemegang saham induk, yang terdiri dari modal yang ditempatkan dan tambahan modal disetor (Catatan 25), dan saldo laba. Pinjaman terdiri dari utang bank (Catatan 20), utang kepada lembaga keuangan (Catatan 21) dan medium term notes (Catatan 22). Direktur Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Direktur Perusahaan mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan. Gearing ratio pada tanggal 30 September 2015 serta tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
30 September 2015 Rp
31 Desember 2014 Rp
Pinjaman Kas dan setara kas
1.789.238.135.980 21.815.580.477
1.672.781.538.415 56.108.776.012
Pinjaman - bersih Modal
1.767.422.555.503 611.741.513.211
1.616.672.762.403 564.515.571.230
Rasio pinjaman - bersih terhadap modal
289%
286%
c. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, risiko tingkat bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Direksi. i.
Manajemen risiko mata uang asing Perusahaan mengelola eksposur terhadap mata uang asing dengan mencocokkan, sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang. Jumlah eksposur mata uang asing bersih Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
- 60 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 30 September 2015 Mata Uang Asing US$
Ekuivalen Rupiah
Aset Kas dan setara kas Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Investasi neto sewa pembiayaan Tagihan anjak piutang Piutang IMBT Piutang lain-lain Jumlah
168.445
2.468.895.723
350.000
5.129.950.000
50.465.710 398.528 2.482.978 5.864 53.871.525
739.675.918.638 5.841.223.870 36.393.001.573 85.945.682 789.594.935.486
Liabilitas Utang usaha Utang bank Utang kepada lembaga keuangan Liabilitas lain-lain Jumlah
15.070.727 17.343.855 5.250.000 1.829.840 39.494.422
220.891.649.890 254.208.881.778 76.949.250.000 26.819.963.400 578.869.745.067
Aset - Bersih
14.377.103
210.725.190.418
31 Desember 2014 Mata Uang Asing US$
Ekuivalen Rupiah/
Rp
Rp
Aset Kas dan setara kas Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Investasi neto sewa pembiayaan Tagihan anjak piutang Piutang IMBT Piutang lain-lain
933.387
11.611.338.907
350.000 58.070.133 378.240 2.291.348 6.535
4.354.000.000 722.392.460.702 4.705.308.337 28.504.365.083 81.298.231
Jumlah
62.029.643
771.648.771.260
Liabilitas Utang usaha Utang bank Liabilitas lain-lain
19.206.736 27.649.232 1.080.012
238.931.796.837 343.956.451.976 13.435.348.397
Jumlah
47.935.980
596.323.597.210
Aset - Bersih
14.093.663
175.325.174.050
Analisis sensitivitas mata uang asing Tabel berikut merinci sensitivitas Perusahaan terhadap peningkatan dan penurunan dalam Rupiah terhadap mata uang asing yang relevan. Tingkat sensitivitas yang digunakan ketika melaporkan secara internal risiko mata uang asing kepada para karyawan kunci dan merupakan
- 61 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar valuta asing. Analisis sensitivitas hanya mencakup item mata uang asing moneter yang ada dan menyesuaikan translasinya dalam nilai tukar mata uang asing. Jumlah di bawah ini menunjukkan peningkatan (penurunan) laba dimana Rupiah menguat terhadap mata uang yang relevan. Untuk melemahkan Rupiah terhadap mata uang yang relevan, akan ada dampak yang dapat dibandingkan pada laba, dan saldo positif di bawah ini akan menjadi negatif, dan saldo negatif akan menjadi positif. Pengaruh pada laba atau rugi setelah pajak 2015 2014 (sembilan bulan) (Satu tahun) % % USD
4%
5%
Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur terhadap saldo piutang dan utang Perusahaan dalam mata uang US$ pada akhir periode pelaporan. Menurut pendapat manajemen, analisis sensitivitas tidak representatif atas risiko valuta asing karena eksposur pada akhir periode tidak mencerminkan eksposur selama periode berjalan. Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, konversi yang digunakan Perusahaan dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2015 Rp
Mata uang
1 USD
14.657
31 Desember 2014 Rp 12.440
ii. Manajemen risiko tingkat bunga Eksposur risiko tingkat bunga berhubungan dengan jumlah aset atau liabilitas dimana pergerakan pada tingkat suku bunga dapat mempengaruhi laba setelah pajak. Risiko - risiko pada pendapatan dan beban bunga bersifat terbatas karena Perusahaan hanya bermaksud untuk menjaga saldo kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional dan memperoleh pembiayaan dari bank pada tingkat suku bunga tetap. Perusahaan memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan dari bank yang menawarkan suku bunga yang paling menguntungkan. Persetujuan dari Direksi dan Komisaris harus diperoleh sebelum Perusahaan menggunakan instrumen keuangan tersebut untuk mengelola eksposur risiko suku bunga. Instrumen keuangan yang diekspos pada risiko tingkat bunga termasuk dalam tabel likuiditas pada item (iv). iii. Manajemen risiko kredit Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan. Risiko kredit Perusahaan terutama melekat pada rekening bank, investasi neto sewa pembiayaan, tagihan anjak piutang, piutang pembiayaan konsumen dan piutang lain-lain. Perusahaan menempatkan saldo bank pada institusi keuangan yang layak serta terpercaya, sementara piutang dilakukan dengan pihak ketiga terpercaya dan pihak berelasi. Eksposur Perusahaan dan counterparties dimonitor secara terus menerus dan nilai agregat transaksi terkait tersebar di antara counterparties yang telah disetujui. Eksposur kredit dikendalikan oleh batasan counterparty yang direview dan disetujui oleh Direktur secara tahunan.
- 62 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Nilai tercatat aset keuangan pada laporan posisi keuangan setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai mencerminkan eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit. Pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, eksposur maksimum risiko kredit tanpa jaminan atau tambahan kredit lainnya setara dengan jumlah tercatat dari aset keuangan Perusahaan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai kecuali untuk investasi neto sewa pembiayaan yang ditanggung sepenuhnya dengan jaminan. Sebagian besar transaksi Perusahaan pada dasarnya berputar dalam memperluas fasilitas sewa kepada pelanggan. Dalam transaksi sewa yang khusus, Perusahaan memiliki kepemilikan atas aset yang disewakan yang disamakan sebagai jaminan. Aset yang disewakan terutama termasuk alat ringan dan berat dan truk dan alat transportasi dan peralatan konstruksi. Nilai moneter dari aset yang disewakan adalah sekitar 80% dari jumlah fasilitas kredit yang diberikan kepada pelanggan. Secara relatif, semua aset yang disewakan ditanggung dengan asuransi yang komprehensif yang dimiliki oleh Perusahaan sebagai keyakinan untuk memastikan pemulihan kerugian dalam kasus kecelakaan, pencurian atau kerusakan yang terjadi karena peristiwa yang tidak disengaja. Pada kasus dasar, Perusahaan mungkin juga membutuhkan jaminan dari pelanggan Perusahaan Induk sebagai tambahan jaminan dan sumber pembayaran dalam hal terjadinya pelanggaran atas kewajiban keuangan. Hal ini biasanya dibutuhkan dari pelanggan yang posisi keuangannya belum stabil atau untuk pelanggan dengan eksposur kredit yang berlebihan. Selain itu, hal ini secara umum dilakukan atas pembelian aset yang disewakan pada akhir periode. Pada beberapa kasus, pengembalian aset yang disewakan pada akhir periode, Perusahaan akan menjual aset yang disewakan tersebut kepada pihak ketiga. 30 September 2015 Jaminan Investasi Neto Sewa Pembiayaan Rp
IMBT Sewa Pembiayaan
Anjak Piutang
Pembiayaan Konsumen
Jumlah
Rp
Rp
Rp
Rp
Eksposur Kredit
1.753.369.736.953
106.272.135.343
5.812.107.942
584.298.469
1.866.038.278.707
Nilai Jaminan Alat Berat
2.429.968.473.520
1.300.867.962.076
11.643.564.214
1.632.000.000
3.744.111.999.810
Jumlah Eskposur Kredit yang tidak Dijaminkan
(676.598.736.567)
(1.194.595.826.733)
(5.831.456.272)
(1.047.701.531)
(1.878.073.721.103)
- 63 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) 31 Desember 2015 Jaminan Investasi Neto Sewa Pembiayaan Rp
IMBT Sewa Pembiayaan
Anjak Piutang
Pembiayaan Konsumen
Jumlah
Rp
Rp
Rp
Rp
Eksposur Kredit
1.157.509.657.882
81.562.952.677
4.625.778.012
1.561.531.797
1.245.259.920.368
Nilai Jaminan Alat Berat
1.869.978.212.053
2.073.666.284.846
9.882.372.847
2.779.500.000
3.956.306.369.746
(712.468.554.171)
(1.992.103.332.169)
(5.256.594.835)
(1.217.968.203)
(2.711.046.449.378)
Jumlah Eskposur Kredit yang tidak Dijaminkan
Investasi neto sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen milik Perusahaan dijamin dengan alat-alat berat, mesin dan truk. iv. Manajemen risiko likuiditas Tanggung jawab utama manajemen risiko likuiditas terletak pada Direksi, yang telah membangun kerangka manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk persyaratan manajemen likuiditas dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang Perusahaan. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan simpanan, fasilitas bank dan fasilitas simpan pinjam dengan terus menerus memonitor perkiraan dan arus kas aktual dan mencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. Perusahaan memelihara kecukupan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja yang berkelangsungan. Tabel berikut merinci sisa jatuh tempo kontrak untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati Perusahaan. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas yang tak terdiskonto dari liabilitas keuangan berdasarkan tanggal terawal di mana Perusahaan dapat diminta untuk membayar dan jatuh tempo kontrak tak terdiskonto dari aset keuangan termasuk bunga yang akan diperoleh dari aset tersebut. Tabel mencakup arus kas bunga dan pokok. Sepanjang arus bunga tingkat mengambang, jumlah tidak didiskontokan berasal dari kurva suku bunga pada akhir periode pelaporan. Jatuh tempo kontrak didasarkan pada tanggal terawal di mana Perusahaan mungkin akan diminta untuk membayar. Dicantumkannya informasi aset keuangan non-derivatif diperlukan dalam rangka untuk memahami manajemen risiko likuiditas Perusahaan dimana likuiditas dikelola atas dasar aset dan liabilitas bersih.
- 64 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan)
Tingkat bunga efektif rata-rata tertimbang Aset keuangan Tanpa bunga Aset lain-lain
Kurang dari satu bulan
1-3 bulan
Rp
Rp
30 September 2015 3 bulan 1 tahun Rp
1-5 tahun
Diatas 5 tahun
Jumlah
Rp
Rp
Rp
85.945.682
-
-
-
-
85.945.682
0,5% - 7%
21.847.304.643
-
-
-
-
21.847.304.643
1,08%
5.133.604.211
-
-
-
-
5.133.604.211
330.906.832.689 902.269.677 329.827.717
123.653.383.454 461.348.862 89.371.343
590.136.694.384 2.163.553.335 223.428.358
1.060.509.639.184 2.314.051.996 -
-
2.105.206.549.711 5.841.223.870 642.627.418
Jumlah
359.205.784.618
124.204.103.659
592.523.676.077
1.062.823.691.180
-
2.138.757.255.534
Liabilitas keuangan Tanpa bunga Utang usaha - Konvensional Instrumen keuangan derivatif Liabilitas lain-lain Utang kepada pihak berelasi
357.054.143.780 42.799.175.276 902.501.563
-
-
64.600.275.323 -
-
357.054.143.780 64.600.275.323 42.799.175.276 902.501.563-
63.253.132.124 34.379.639.250 2.750.000.000
66.636.208.795 5.500.000.000
258.834.854.260 33.000.000.000
357.725.070.785 302.750.000.000
-
63.253.132.124 717.575.773.089 344.000.000.000
501.138.591.992
72.136.208.795
291.834.854.260
725.075.346.108
-
1.590.185.001.154
Instrumen tingkat bunga variabel Kas dan setara kas Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Instrumen tingkat bunga tetap Investasi neto sewa pembiayaan Tagihan anjak piutang Piutang pembiayaan konsumen
Instrumen tingkat bunga tetap Utang usaha - Konvensional Utang bank Medium term notes
7,8% - 19% 8,65% 15,56%
7% - 12,5% 6% - 13,5% 11%
Jumlah
Tingkat bunga efektif rata-rata tertimbang Aset keuangan Tanpa bunga Aset lain-lain
Kurang dari satu bulan
1-3 bulan
Rp
Rp
31 Desember 2014 3 bulan 1 tahun Rp
1-5 tahun
Diatas 5 tahun
Jumlah
Rp
Rp
Rp
81.298.231
-
-
-
-
81.298.231
0,5% - 7%
56.237.401.984
-
-
-
-
56.237.401.984
1,08%
4.357.101.479
-
-
-
-
4.357.101.479
146.291.827.962 527.203.966 141.713.687
104.952.750.659 351.469.310 119.371.343
445.660.059.413 1.581.611.897 537.171.045
665.292.707.004 2.811.754.483 1.491.840.358
58.189.899 376.908.000
1.362.255.534.937 5.272.039.656 2.667.004.433
Jumlah
207.636.547.309
105.423.591.312
447.778.842.355
669.596.301.845
435.097.899
1.430.870.380.720
Liabilitas keuangan Tanpa bunga Utang usaha - Konvensional Instrumen keuangan derivatif Liabilitas lain-lain Utang kepada pihak berelasi
123.001.262.958 38.706.582.048 882.441.533
-
-
17.389.093.729 -
-
123.001.262.958 17.389.093.729 38.706.582.048 882.441.533-
12.744.920.572 59.131.160.409 8.250.000.000
67.252.718.749 -
249.627.309.848 24.750.000.000
268.358.315.206 341.250.000.000
-
12.744.920.572 644.369.504.212 374.250.000.000
242.716.367.520
67.252.718.749
274.377.309.848
626.997.408.935
-
1.211.343.805.052
Instrumen tingkat bunga variabel Kas dan setara kas Rekening bank yang dibatasi penggunaannya Instrumen tingkat bunga tetap Investasi neto sewa pembiayaan Tagihan anjak piutang Piutang pembiayaan konsumen
Instrumen tingkat bunga tetap Utang usaha - Konvensional Utang bank Medium term notes Jumlah
7,8% - 19% 8,65% 15,56%
7% - 12,5% 6% - 13,5% 11%
- 65 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) Fasilitas pembiayaan
Fasilitas utang Bank dengan jaminan dan tanggal jatuh tempo yang berbeda mulai tahun 2015 diperpanjang dengan perjanjian bersama - jumlah yang digunakan - jumlah yang tidak digunakan Jumlah
30 September
31 Desember
2015 Rp
2014 Rp
4.042.716.695.230 194.664.651.471
3.651.889.818.616 91.969.617.620
4.237.381.346.701,00
3.743.859.436.236
Berikut adalah pembayaran fasilitas utang bank untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2015 serta tahun yang berakhir 31 Desember 2014: 30 September 2015 Rp Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia Syariah PT Bank Maybank Syariah Indonesia PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Jabar Banten Syariah PT Pembangunan Daerah Jawa Barat PT Bank Mestika Dharma Tbk dan Banten Tbk Lembaga Keuangan Exim Indonesia PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Central Asia Syariah PT Bank MNC Internasional Tbk PT Bank Syariah Bukopin PT Bank Rakyat Indonesia Syariah PT Bank Internasional Indonesia Tbk Jumlah Dolar Amerika Serikat PT Bank Syariah Mandiri PT Bank MNC Internasional Tbk PT Bank SBI Indonesia PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Negara Indonesia Syariah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Agris PT Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Maybank Syariah Indonesia PT Bank Ganesha Jumlah Jumlah
- 66 -
31 Desember 2014 Rp
164.473.710.032 80.057.883.275 39.918.206.141 36.583.434.043 33.763.827.253 26.879.592.578
208.646.842.662 65.268.901.193 40.606.492.782 25.888.300.789 50.606.139.822 39.596.735.755
22.525.273.009 14.603.319.395 12.848.620.020 10.179.067.516 9.669.663.668 5.040.673.000 2.529.178.092 1.029.775.864 -
2.428.230.206 16.177.555.809 21.018.343.115 19.499.379.145 13.652.223.561 1.226.530.776 28.985.664.151
460.102.223.887
533.601.339.766
57.753.533.798 36.004.402.755 33.362.652.500 33.215.466.000 26.495.582.303 16.894.454.954 8.306.152.132
82.088.122.281 16.124.122.987 44.061.048.346 36.294.296.125 67.317.965.605 11.312.070.332
3.804.612.659 -
58.995.807.280 49.530.011.913 637.810.158
215.836.857.101
366.361.255.027
675.939.080.988
899.962.594.793
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) d.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan Kecuali disebutkan pada tabel berikut ini, manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya: 30 September 2015 Nilai tercatat Estimasi nilai wajar Rp Rp Aset keuangan Investasi neto sewa pembiayaan Tagihan anjak piutang Piutang pembiayaan konsumen
1.794.942.711.411 5.841.223.870 600.194.152
1.734.790.544.986 5.923.617.302 558.996.279
Jumlah
1.801.384.129.433
1.741.273.158.567
Liabilitas keuangan Utang bank - konvensional Medium term notes Jumlah
715.212.355.403 296.971.786.355
729.208.538.375 255.584.163.418
1.012.184.141.758
984.792.701.793
31 Desember 2014 Nilai tercatat/ Estimasi nilai wajar/ Rp Rp Aset keuangan Investasi neto sewa pembiayaan Tagihan anjak piutang Piutang pembiayaan konsumen
1.190.469.222.396 4.705.308.337 1.598.367.913
1.198.100.106.167 4.894.491.724 1.900.432.714
Jumlah
1.196.772.898.646
1.204.895.030.605
Liabilitas keuangan Utang bank - konvensional Utang subordinasi - pihak berelasi
579.066.427.892 295.471.426.846
555.567.930.835 270.026.281.492
Jumlah
874.537.854.738
825.594.212.327
Nilai wajar investasi neto sewa pembiayaan, tagihan anjak piutang dan piutang pembiayaan konsumen dihitung menggunakan diskonto arus kas, berdasarkan suku bunga pinjaman yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dengan jangka waktu yang sama. Apabila suku bunga instrumen tersebut disesuaikan setiap tiga bulan atau memiliki jatuh tempo yang relatif singkat, maka jumlah tercatatnya telah mendekati nilai wajar. Nilai wajar utang bank, utang subordinasi – pihak berelasi dan utang kepada pihak berelasi ditentukan menggunakan diskonto arus kas masa depan pada suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini untuk instrumen dengan jangka waktu dan jatuh tempo yang sama. Pengukuran nilai wajar diakui dalam laporan posisi keuangan Tabel berikut ini memberikan analisis dari instrumen keuangan yang diukur setelah pengakuan awal sebesar nilai wajar, dikelompokkan ke tingkat 1 sampai 3 didasarkan pada sejauh mana nilai wajar diamati. • Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik. • Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).
- 67 -
PT INTAN BARUPRANA FINANCE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM 30 SEPTEMBER 2015 DAN 31 DESEMBER 2014 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2015 DAN 2014 (Lanjutan) • Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi). Tingkat 1 Rp
Tingkat 2 Rp
Tingkat 3 Rp
Jumlah Rp
30 September 2015 Liabilitas keuangan pada FVTPL Kewajiban derivatif
-
64.600.275.323
-
64.600.275.323
-
17.389.093.729
-
17.389.093.729
31 Desember 2014 Liabilitas keuangan pada FVTPL Kewajiban derivatif
Nilai wajar Instrumen keuangan derivatif ini diukur menggunakan nilai sekarang dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan berdasarkan kurva hasil selama jangka waktu dari instrumen tersebut.
******
- 68 -