Nomor : S. /PHM-1/2012 Lampiran : 1 (satu) berkas Hal : Laporan Rekap Berita Minggu III Bulan Januari 2012
Februari 2012
Kepada Yth : 1. Menteri Kehutanan 2. Sekretaris Jenderal 3. Inspektur Jenderal 4. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan 5. Direktur Jenderal PHKA 6. Direktur Jenderal Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial 7. Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan 8. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan 9. Kepala Badan Litbang Kehutanan 10. SAM I-V 11. Direktur Utama Perum Perhutani 12. Kepala Biro dan Pusat lingkup Setjen di Jakarta. Memperhatikan berita media cetak pada Minggu III 2012, dengan hormat bersama ini kami laporkan hal-hal sebagai berikut :
Bulan
Januari
1. Terdapat 105 berita kehutanan dari 17 media massa nasional dengan fokus utama mengenai Tata Batas, Penetapan kawasan dan Konservasi Kawasan. 2. Peran strategis kawasan hutan yang mencakup hampir 70 persen daratan wilayah Indonesia menjadikan tekanan terhadap kawasan hutan juga semakin kuat. Pertambahan penduduk yang terus meningkat, dinamika pembangunan yang juga terus berlanjut, menyebabkan kebutuhan akan lahan menjadi bertambah pula. Permintaan untuk mengkonversi hutan ke non-kawasan hutan semakin hari kian bertambah. Hampir setiap provinsi yang melakukan review tata ruang selalu mengusulkan adanya perubahan status kawasan hutan menjadi areal penggunaan lain. Jumlahnya tidak sedikit, dari yang puluhan ribu ha hingga jutaan ha. Kemenhut selalu hati-hati menyikapi ini. Proses review tata ruang tata ruang sebenarnya bisa menjadi solusi konflik kawasan hutan. Pasalnya, proses review tata ruang melibatkan banyak pihak. Pemerintah daerah berperan mengidentifikasi lahan-lahan konflik dan pemukiman penduduk, sehingga menjadi bahan bagi tim terpadu dalam mengambil keputusan tepat, sebagaimana disampaikan Bambang Soepijanto, Dirjen Planologi Kehutanan, Kemenhut.
3. PT. Adhiniaga Kreasi Nusa (AKN) selaku pemegang izin konsesi hutan konservasi Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) di Lampung akan memperluas kawasan konservasi tersebut. Luas tambahan yang diupayakan AKN mencapai 27 ribu ha dari sekitar 45 ribu ha luas yang ada sekarang. Lokasi perluasan di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) bagian utara. Kawasan TWNC terletak di dua titik lokasi, yaitu Tampang di Kabupaten Tanggamus dan Belimbing di Kabupaten Lampung Barat. Menurut Heru W Dharsono, Direktur Utama TWNC, perluasan tersebut harus dilakukan sebab kawasan Tambling merupakan penghalang (barrier) bagi arus panas di Utara yang berembus dari Laut Cina Selatan dan arus dingin di Selatan. Akibat fisik yang ditimbulkan adalah semakin tergerusnya daratan Tambling. Hal itu tentu saja mengancam kehidupan spesies tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi di kawasan tersebut. Kepala TNBBS, John Kennedy, mengatakan, Kementerian Kehutanan sudah merelokasi sekitar 300 kepala keluarga perambah yang berada di perbatasan Tambling. Hal itu sebagai langkah mengurangi tekanan terhadap kawasan konservasi Tambling yang areal perambahannya sudah meluas mencapai 1.300 ha. 4. Pemberitaan yang terkait isu Konflik lahan, akses legal masyarakat dan kepastian usaha swasta/pihak ketiga masih menujukan hal yang signifikan dengan pemberitaan sebanyak 35 berita. 5. Sehubungan dengan topik utama pemberitaan media Minggu III bulan Januari 2012, diperlukan perhatian lebih lanjut dari Direktorat Perencanaan Kawasan Hutan, Ditjen Planologi; Direktorat Kawasan Konservasi dan Bina Hutan Lindung, Ditjen PHKA; Direktorat Penyidikan dan Pengamanan Hutan, Ditjen PHKA; Direktorat Bina Usaha Hutan Tanaman, Ditjen BUK dan Direktorat Bina Ushaa Hutan Alam, Ditjen BUK serta semua eselon I Kemenhut. Demikian laporan kami, atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih. Kepala Pusat,
Sumarto NIP. 19610708 198703 1 002 Tembusan kepada yth. : 1. Direktur Perencanaan Kawasan Hutan, Ditjen Planologi 2. Direktur Kawasan Konservasi dan Bina Hutan Lindung, Ditjen PHKA 3. Direktur Penyidikan dan Pengamanan Hutan, Ditjen PHKA 4. Direktur Bina Usaha Hutan Tanaman, Ditjen BUK 5. Direktur Bina Usaha Hutan Alam, Ditjen BUK
Lampiran 1. Frekuensi Pemberitaan Media Massa Minggu I Bulan Maret 2012. NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 11
MEDIA Kompas Sinar Harapan Jurnal Nasional The Jakarta Post Pikiran Rakyat Bisnis Indonesia Suara Karya Harian Terbit Koran Tempo Investor Daily Suara Pembaruan Kontan Media Indonesia Indopost Republika Seputar Indonesia Rakyat Merdeka JUMLAH
JUMLAH BERITA 15 berita 10 berita 8 berita 8 berita 7 berita 6 berita 6 berita 5 berita 4 berita 4 berita 4 berita 3 berita 2 berita 2 berita 1 berita 1 berita 0 berita 86 berita
Lampiran 2. Topik Utama Pemberitaan Media Massa Minggu I Bulan Maret 2012. a. Tata Batas, Penetapan Kawasan sebanyak 21 berita, dengan berita positif sebanyak 11 berita, dan negatif sebanyak 10 berita. Fokus pemberitaan mengenai tata hutan. Peran strategis kawasan hutan yang mencakup hampir 70 persen daratan wilayah Indonesia menjadikan tekanan terhadap kawasan hutan juga semakin kuat. Pertambahan penduduk yang terus meningkat, dinamika pembangunan yang juga terus berlanjut, menyebabkan kebutuhan akan lahan menjadi bertambah pula. Permintaan untuk mengkonversi hutan ke non-kawasan hutan semakin hari kian bertambah. Hampir setiap provinsi yang melakukan review tata ruang selalu mengusulkan adanya perubahan status kawasan hutan menjadi areal penggunaan lain. Jumlahnya tidak sedikit, dari yang puluhan ribu ha hingga jutaan ha. Kemenhut selalu hati-hati menyikapi ini, ujar Bambang Soepijanto, Dirjen Planologi Kehutanan, kemenhut. b. Konservasi Kawasan sebanyak 19 berita, berita positif sebanyak 16 berita, dan negatif sebanyak 3 berita. Fokus pemberitaan mengenai Perluasan Kawasan konservasi Tambling. PT. Adhiniaga Kreasi Nusa (AKN) selaku pemegang izin konsesi hutan konservasi Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) di Lampung akan memperluas kawasan konservasi tersebut. Luas tambahan yang diupayakan AKN mencapai 27 ribu ha dari sekitar 45 ribu ha luas yang ada sekarang. Lokasi perluasan di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) bagian utara. Kawasan TWNC terletak di dua titik lokasi, yaitu Tampang di Kabupaten Tanggamus dan Belimbing di Kabupaten Lampung Barat. Menurut Heru W Dharsono, Direktur Utama TWNC, perluasan tersebut harus dilakukan sebab kawasan Tambling merupakan penghalang (barrier) bagi arus panas di Utara yang berembus dari Laut Cina Selatan dan arus dingin di Selatan. Akibat fisik yang ditimbulkan adalah semakin tergerusnya daratan Tambling. Hal itu tentu saja mengancam kehidupan spesies tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi di kawasan tersebut. Kepala TNBBS, John Kennedy, mengatakan, Kementerian Kehutanan sudah merelokasi sekitar 3e00 kepala keluarga perambah yang berada di perbatasan Tambling. Hal itu sebagai langkah mengurangi tekanan terhadap kawasan konservasi Tambling yang areal perambahannya sudah meluas mencapai 1.300 ha. c. Flora Fauna sebanyak 16 berita, dengan berita positif sebanyak 9 berita, dan berita negatif 7 berita. Fokus pemberitaan mengenai Konservasi Satwa. Spesies harimau Sumatera di Indonesia saat ini diperkirakan tinggal 400 ekor. Keberadaan hewan langka tersebut kian terancam akibat perambahan hutan. Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Darori mengungkapkan, harimau sumatera sebagian besar mati akibat konflik yang terjadi baik dengan masyarakat maupun dengan pemburu liar. Kementerian Kehutanan mengusulkan pembentukan yayasan penyelamatan harimau. Lembaga itu akan menghimpun dana tanggung jawab sosial perusahaan untuk meningkatkan populasi harimau sumatera. d. Hutan Tanaman Industri sebanyak 11 berita, dengan berita positif sebanyak 10 berita dan berita negatif 1 berita. Fokus pemberitaan mengenai Kegiatan RAPP di Pulau padang dihentikan sementara. Dirjen BPDAS PS telah mengeluarkan surat No. 5.3/VI-BUHT/2012 tertanggal 3 Januari 2012 perihal penghentian sementara kegiatan izin usaha pemanfaatan hasil hutan (IUPHH) hutan tanaman PT Riau Andalan Pulp and paper (RAPP) di Pulau Padang, Riau. Perusahaan ini diminta menghentikan sementara seluruh kegiatannya di Pulau padang sampai ada pemberitahuan lebih lanjut. Berkaitan dengan hal tersebut, Sekjen Kementerian Kehutanan Hadi Daryanto meminta semua pihak dapat memahami dan menerima upaya-upaya penyelesaian konflik Pulau Padang yang ditempuh Kementerian Kehutanan.
Lampiran 4 PEMBERITAAN MASS MEDIA CETAK TENTANG KEHUTANAN BERDASARKAN TEMA BERITA Minggu I Bulan Maret 2012 NO 1 2 3 4 5 6
7
8 9 10 11 12 13
14 15 16
TEMA BERITA ILLEGAL LOGGING INDUSTRI KEHUTANAN IUPHHK-HA/HT (HPH/HTI) HASIL HUTAN NON KAYU WISATA ALAM DAN JASA LINGKUNGAN GERHAN/KMDM, KAMPANYE INDONESIA MENANAM KONSERVASI KAWASAN (TN, HL, CA, SM, TAHURA, T. BURU, HUTAN KOTA) FLORA DAN FAUNA REHABILITASI DAS/ BENCANA ALAM KEBAKARAN HUTAN/LAHAN TATA BATAS, PENETAPAN KAWASAN PERTAMBANGAN DI HUTAN LINDUNG PMDH, PHBM, HKM, SOSFOR, HUTAN RAKYAT, HTI-RAKYAT PERHUTANI/INHUTANI PENGEMBANGAN SDM DAN KELEMBAGAAN LAIN-LAIN JUMLAH KETERANGAN : I. HARIAN TERBIT II. BISNIS INDONESIA III. THE JAKARTA POST
I
FREKUENSI BERITA (KALI) BERDASARKAN NAMA MEDIA CETAK III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV
II 1
XV
XVI XVII 1
1 2
1
1
3
1 1
1
1
1
2
1 4
1
3 1
1
1
1
2
1 1
1
1
3
1
2
1
1
2
1
1
1 1 1
5
4
2
4
5
11
4
V. KORAN TEMPO IX. SEPUTAR INDONESIA VI. KOMPAS X. PIKIRAN RAKYAT VII. MEDIA INDONESIA XI. REPUBLIKA
2
3
2
5
2
XIII. SUARA PEMBARUAN XIV. SUARA KARYA XV. INDOPOS
11 18 2
2
0
0
1
2
1
1 3
1 3
2 0
2
1 6
11
7
1
1
1
1 2 3 0
11
2
1
1
KET N
+
1
1
2
Σ
0
2
2
5
XVII. JURNAL NASIONAL
0
-
1 Frekuensi Berrita Kehutanan Gambar 1. Min nggu I Bulan Ma aret 2012
La ampiran 3 16 14 12 10 8
po ositif
6 4 2 0 A
C
B
D
Ketterangan : A Harian Terbit B Bisnis Indonesiia C The Jakarta Po ost D. Rakyat Merdekka E. Koran Tempo
E
F. G. H. I. J.
F
G
H
I
J
Ko ompas Me edia Indonesia Ko ontan Se eputar Indonesia a Pikiran Rakyat
K
L
M
N
O
K. Republika L. Sina ar Harapan M. Suarra Pembaruan N. Suarra Karya O. Indo opos
P
Q
P. Investo or Daily Q. Jurnal Nasional
Gambar 2. Freku G uensi Kehutanan n Berdasarkan n Tema Berita Minggu ke I Bu ulan Maret 2012 20 20 17
Frekuensi Pemberitaan
18 16
15
14 13 1
14 12 10 8 6
3
4 2 2
2 1 0
0
0 A
B
C
D
E
F
G
H
I
0 J
0 K
L
M
0 N
0 O
0 P
a Berita Tema Kete erangan : A. Illegal logging B. Industri Kehuta anan C. IUPHHK-HA/HT T (HPH-HTI) D. Hasil Hutan Non n Kayu E. Wisata Alam & Jasa Lingkungan n F. Gerhan/KMDM, Kampanye Indonesia Me enanam
G. H. I. J. K. L.
Konsservasi Kawasan (TN,HL,CA,SM,Tahurra,T.Buru,Hutan Kota) Flora a dan Fauna Reha abilitasi DAS/Ben ncana Alam Keba akaran Hutan/Lahan Tata Batas, Pemanta apan Kawasan Perta ambangan di Hutan Lindung
M. N. O. P.
PM MDH,PHBM,HKM,,Sosfor, Htt.Rakyat,Ht.Kota Pe erhutani/Inhutani Pe engembangan SD DM dan Ke elembagaan La ain-lain