PENINGKATAN KEMAMPUAN HAFALAN BACAAN SHALAT MENGGUNAKAN VIDEO ELEKTRONIK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS V PADA SISWA SDN SEMOWO 02 TAHUN AJARAN 2009/2010)
Skripsi Untuk memenuhi sebagai persyaratan mencapai derajad Sarjana S-1
Disusun Oleh: KOMARIYAH NIM 11408145
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010
i
DEPARTEMEN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433, Fax 323433 Salatiga 50721 Website:www.stainsalatiga.ac.id, E-mail:
[email protected]
DEKLARASI Bismillahirrahmanirrahim, Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak satupun berisi pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang didapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan. Apabila dikemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain
diluar
referensi
yang
peneliti
cantumkan,
maka
peneliti
sanggup
mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini dihadapan sidang munaqosyah skripsi. Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.
Salatiga,
Juli 2010
Penulis
KOMARIYAH NIM. 11408145
ii
Prof. Dr. H. Budihardjo, M.Ag Dosen STAIN Salatiga Jl. Stadion No. 03 Salatiga (0298) 323706, 323444 Kode Pos 50712
NOTA PEMBIMBING Lamp
: 2 eksemplar
Hal
: Naskah Skripsi Sdr. Komariyah Kepada Yth. Ketua STAIN Di Salatiga Assalamu’alaikum Wr. Wb. Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka sekripsi saudara : Nama
: Komariyah
NIM
: 11408145
Jurusan/Program
: Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam
Judul
:PENINGKATAN KEMAMPUAN HAFALAN BACAAN SHALAT
MENGGUNAKAN
VIDEO
ELEKTRONIK
(Penelitian Tindakan Kelas V pada Siswa SDN Semowo 02 Tahun ajaran 2009/2010) Sudah dapat diajukan pada sidang munaqosyah. Dengan ini kami mohon agar naskah skripsi tersebut dapat segera dimunaqosahkan. Demikian harap menjadi perhatian. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Salatiga, juli 2010 Pembimbing
Prof. Dr. H. Budihardjo, M.Ag NIP. 19541002 198403 1 001
iii
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul
: Peningkatan Kemampuan Hafalan Bacaan Shalat Menggunakan Video Elektronik (Penelitian Tindakan Kelas V Pada Siswa SDN Semowo 02 Tahun Ajaran 2009/2010).
Nama
: Komariyah
NIM
: 11408145
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Salatiga,
September 2010
Dewan Penguji Ketua
Sekretaris
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827 198303 1 002
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd NIP. 19670112 199203 1 005
Penguji I
Penguji II
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd NIP. 196701121992031005
Ilyya Muhsin, S.H.I., M.Si NIP. 197909302003121001 Pembimbing
Prof. Dr. H. Budihardjo, M.Ag NIP. 19541002 198403 1 001
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT, Pencipta dan Pengatur semesta Alam. Hanya karena limpahan rahmat dan karunia-Nya
penilis mampu
menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarganya, para sahabatnya dan kepada para pengemban dakwahnya yang selalu mengikuti langkahnya hingga akhir zaman. Dengan mengambil judul skripsi Peningkatan Kemampuan Hafalan Bacaan Shalat Menggunakan Video Elektronik (Penelitian Tindakan Kelas V Pada Siswa SDN Semowo 02 Tahun Ajaran 2009/2010), penulis berusaha mengaplikasikan Ilmu Agama dalam kehidupan Masyarakat yang religius. Sebagai tugas akhir pada program S-1 yang dalam proses dan penyusunannya melibatkan berbagai pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih yang setulustulusnya kepada: 1. Allah SWT, atas segala ridho-Nya yang diberikan selama ini sehingga penulis bisa menyelesaikan sekripsi ini dengan baik. 2. Bapak Prof. Dr. H. Budihardjo, M.Ag., selaku pembimbing yang telah memberi banyak masukan dan pengarahan yang konstruktif selama tugas akhir ini. 3. Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd dan IlyyaMuhsin, S.H.I., M.Si selaku penguji Skripsi, sehingga penulis dapat lulus dalam ujian skripsi. 4. Keluarga tercinta: Suami dan anak-anak tercinta yang telah memberikan dukungan doa dan kasih sayangnya, sehingga penulis dapat meyelesaikan perkuliahan dan penyusunan skripsi ini. v
5. Teman-teman angkatan 2007 jurusan Tarbiyah Program studi Pendidikan Agama Islam, yang telah memberikan
banyak bantuan dan dukungan
semangatnya dan kebersamaan selama perkuliahan. 6. Serta semua pihak yang belum tersebut, yang telah membantu penulisan selama ini. Semoga amal baik Bapak, ibu dan rekan-rekan mendapat balasan kebaikan disisi Allah, Amin. Penulis telah berusaha semaksimal mungkin, namun demikian penulis adalah manusia biasa yang tidak bisa lepas dari kesalahan. Oleh karena itu kritik, saran dan koreksi amat penulis harapkan. Semoga tulisan ini dapat memberi manfaat, Amin.
Salatiga,
Juli 2010 Penulis
Komariyah
vi
ABSTRAK PENINGKATAN KEMAMPUAN HAFALAN BACAAN SHALAT MELALUI PENGGUNAAN VIDEO ELEKTRONIK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS V PADA SISWA SEMOWO 02 TAHUN AJARAN 2009/2010)
Kata kunci
: Meningkatkan kemampuan hafalan bacaan shalat siswa, penggunaan
video elektronik
Setiap akan mengajar, guru perlu membuat persiapan mengajar dalam rangka melaksanakan tujuan pengajaran yaitu siswa dapat meningkatkan kemampuannya dan pengetahuannya didalam belajar. Dalam persiapan itu sudah tergantung tentang: tujuan mengajar, pokok yang akan diajarkan, metode mengajar, bahan pengajaran, alat peraga dan teknik evaluasi yang digunakan. Karena itu guru harus memahami benar tentang tujuan mengajar, secara khusus memiliki metode yang terbaik dalam mengajar agar siswa dapat menerima pelajaran dengan baik dan maksimal. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi dan revisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Semowo 02. Dari hasil analisis didapatkan bahwa kemampuan hafalan bacaan shalat siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III, yaitu siklus I (75%), siklus II (87,5%), siklus III (93,5%). Simpulan dari penelitian ini adalah melalui penggunaan video elektronik dapat berpengaruh positif terhadap kemampuan shalat siswa kelas V yang notabennya belum semua hafal bacaan-bacaan shalat dan gerakan-gerakan shalat. Serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran agama islam khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan shalat lima waktu dalam pengalaman sehari-hari.
vii
MOTTO "Pondasi (segala) urusan adalah Islam, dan tiangnya (Islam) adalah sholat, sedangkan yang meninggikan martabatnya adalah jihad sabilillah.” Jika ia baik shalatnya, baiklah seluruh amalnya, dan sebaliknya jika ia (shalat) jelek, jelek pula segala amalannya.
viii
PERSEMBAHAN
Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga sripsi ini dapat terselesaikan Keluargaku Tercinta atas doanya selama ini, terima kasih. Teman-teman terbaik, terima kasih atas semangatnya.
ix
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ………..………………………………………………
i
………………………………………………….……………
ii
NOTA PEMBIMBING ………………………………………………………
iii
HALAMAN PENGESAHAN …….…………………………………………
iv
KATA PENGANTAR ..………………………………………………………
v
ABSTRAK …………………...………………………………………………
vii
MOTTO ………………………………………………………………………
viii
PERSEMBAHAN ……………………………………………………………
ix
………………………………………………………………..
x
DEKLARASI
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL …..………………………………………………………..
xii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………
xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
…………………………………………….
1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………….
4
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………………..
4
D. Kegunaan Penelitian ………………………………………………….
5
E. Hipotesis Tindakan ……………………………………………………
5
F. Definisi Operasional ………………………………………………….
6
G. Metode Penelitian …………………………………………………….
7
H. Sistematika Penulisan ………………………………………………..
9
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Shalat ………………………………………………….
11
B. Video Elektronik .. ……………………………………………………
25
C. Penggunaan Video Elektronik Dalam Pembelajaran Shalat …………...
27
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Diskripsi Pelaksanaan Siklus I ………………………………………...
36
1. Rencana Awal ……………………………………………………..
36
2. Pelaksanaan ………………………………………………………..
37
3. Pengamatan / Pengumpulan Data ………………………………….
38
4. Refleksi …………………………………………………………….
40
B. Deskripsi Siklus II ……………………………………………………..
41
1. Rencana Direfisi ………………………………………………
41
x
2. Pelaksanaan …………………………………………………...
41
3. Pengamatan / Pengumpulan Data ……………………………..
42
4. Refleksi ………………………………………………………..
44
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ………………………………………
45
1. Rencana Direfisi ……………………………………………….
45
2. Pelaksanaan ……………………………………………………
45
3. Pengamatan / Pengumpulan Data ……………………………..
46
4. Refleksi ………………………………………………………..
48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian Persiklus ………………………......................
49
1. Siklus I …………………………………………………............
49
2. Siklus II …………………………………………………...........
52
3. Siklus III ………………………………………………….......... 56 B. Pembahasan ………………………………………………….................
59
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ………………………………………………...................... 60 B. Saran ……………………………………………………........................ 60 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xi
DAFTAR TABEL 1. Tabel 3.1 hasil kegiatan belajar mengajar siklus 1 ……………………..
39
2. Tabel 3.2 Hasil Kegiatan Belajar Mengajar Siklus II……………………...
43
3. Tabel 3.3 Hasil Kegiatan Belajar Mengajar siklus III................................
47
4. Tabel 4.1 hasil kegiatan belajar mengajar siklus 1………………………..
50
5. Tabel4.1.1 hasil tes formatif siswa pada siklus 1…………………………
51
6. Tabel 4.2 hasil kegiatan belajar mengajar siklus II………………………..
53
7. Tabel 4.2.1 hasil tes formatif siswa pada siklus II………………………..
54
8. Tabel 4.3 hasil kegiatan belajar mengajar siklus III..................................
57
9. Tabel 4.3.1 hasil tes formatif siswa pada siklus III……………………….
58
xii
DAFTAR GAMBAR
1) Gambar 3.1. alur PTK. …………………………………………………
xiii
33
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan agama selain memberikan bekal memasuki masa depan, pendidikan agama juga memiliki hubungan dengan tranformasi sosial masyarakat. Transformasi pendidikan agama merupakan ajaran yang disampaikan oleh para nabi kepada masyarakat, agar mereka berbahagia dunia dan akhirat. Pendidikan agama sangat perlu dilaksanakan di setiap sekolah sejak Taman kanak-kanak sampai ke Perguruan Tinggi, sehingga di Sekolah dasar juga harus ada pembelajaran agama. Karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, maka pendidikan agama Islam termasuk materi yang penting. Pendidikan agama Islam antara lain adalah ibadah shalat, terutama shalat wajib lima waktu sehari semalam. Sabda Rasulullah SAW:
َالّصَالَ ُة ِعمَا ُد الدِّيْ ِن َفمَ ْن اَقَا َمهَا فَقَ ْد اَقَا َم الدِّيْنَ َومَ ْن َترَ َكهَا فَقَ ْد هَدَ َم الدِّيْن Artinya: “Sholat adalah tiang agama, maka barang siapa menegakkannya berarti ia telah menengakkan agama, dan barang siapa meninggalkannya berarti ia telah merobohkan agama”. (HR. Ahmad, Muslim)
Maksud hadist diatas adalah, Sholat merupakan rukun perbuatan yang paling penting diantara rukun Islam yang lain sebab ia mempunyai pengaruh yang baik bagi kondisi akhlaq manusia. Barang siapa yang menjalankan shalat dengan sempurna maka sudah barang tentu kuat imannya, tetapi apabila seseorang meninggalkan shalat sudah barang tentu roboh imannya.
1
Dengan ibadah shalat dapat selalu ingat kepada Allah. Orang yang selalu dzikir atau ingat kepada Allah akan bermanfaat bagi orang-orang yang beriman, dan ibadah itu sendiri merupakan kewajiban bagi manusia. Hal ini sesuai dengan Q.S. alDzariyat/51: 55 - 56
)56(َُُِٗ ْعبُدٞ)ٍََٗب خَيَقْجُ اىْجَِِ َٗاىِْئّْسَ إِىَب ِى55(ٍَِِِْٞ ْ َح ْ َفعُ اىْ َُؤََٙٗذَمِسْ فَئَُِ اىرِمْس Artinya: Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfa`at bagi orang-orang yang beriman. Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (Departemen Agama, 1970: 862)
Melalui ibadah shalat itulah cara manusia menyembah kepada Allah, mengagungkan, berkomunikasi menyatakan kehambaan dihadapan-Nya. Dengan shalat, manusia menyatakan penyerahan diri sambil memohon pertolongan serta perlindungan-Nya. Shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Penegasan Allah ini dinyatakan-Nya dalam Q.S. al-’Ankabut/29: 45
َِٔ عَِِ اىْفَحْشَبءِ َٗاىْ َُ ْنَسِ َٗىَرِمْسُ اىيَْٖٚ ْلَ ٍَِِ اىْ ِنخَبةِ َٗأَقٌِِ اىّصَيَبةَ إَُِ اىّصَيَبةَ َحَٞ إَِىٜح ِ ُٗاحْوُ ٍَب أ َُُّ٘صَْع ْ َعْيٌَُ ٍَب َحٝ َُٔأَ ْمبَسُ َٗاىي Artinya: Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu yaitu Al-quran dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah diri perbuatan keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah melalui shalat adalah lebih besar keuntungannya dari ibadah-ibadah lainnya. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan .(Departemen Agama: 1970: 635).
2
Ayat di atas berpengertian Shalat dengan konsentrasi batin dengan merendahkan diri dihadapan Allah SWT. Sholat juga merupakan kewajiban paling utama setelah tauhid. Apabila sholat seorang muslim baik shalatnya maka seluruh amal perbuatannya akan baik, begitu pula sebaliknya, jika sholatnya rusak maka seluruh amal perbuatannya pun rusak. Oleh karena itu sholat sangat membutuhkan perhatian serius, teristimewa yang harus diperhatikan karena adanya bid'ah dan penyimpangan-penyimpangan yang terdapat dalam praktek sholat. Maksud dan tujuan membawa sifat ketaatan kepada Allah SWT di dalam shalat ke dalam kehidupan sehari-hari di luar shalat. Sabda Rasulullah SAW:
أَهّْلِيكُمْ إِلَى أَكْبَرُكُمْارْجِعُىا وَلْيَؤُّمَكُمْ أَحَدُكُمْ لَكُمْ فَّلْيُؤَذِنْ الّصَّلَاةُ حَضَرَتْ فَئِذَا أُصَّلِي
فَأَقِيمُىا
ْرَأَيْتُمُىنِي كَمَا وَصَّلُىا وَّمُرُوهُمْ وَعَّلِمُىهُمْ فِيهِم Artinya: “Kembalilah kepada ahli kalian, lalu tegakkanlah shalat pada mereka serta ajari dan perintahkan mereka (untuk shalat). Shalatlah kalian sebagaiamana kalian melihat aku shalat. Jika telah datang waktu shalat hendaklah salah seorang kalian beradzan dan yang paling tua menjadi imam.“ (HR. Bukhari, Muslim)
Maksud ayat diatas adalah bahwasannya Rasulullah menyampaikan kepada umatnya agar mereka mengajarkan Shalat kepada orang lain. Maka ditingkat SD ibadah shalat perlu mendapat perhatian utama dari setiap guru agama. Bila sejak SD sudah terbiasa shalat maka besarnya sudah mendarah daging dalam melaksanakan shalat. Padahal di SD Semowo 02 anak-anak masih malas shalat dan ternyata setelah guru melakukan pengamatan dalam kegiatan sehari ternyata masih banyak siswa yang belum bisa mempraktekan shalat dengan benar yaitu masih banyak anak yang belum hafal bacaan-bacaan shalat dengan benar. 3
Gerakan-gerakan dalam shalat masih belum sempurna, sehingga guru PAI SD Semowo 02 berusaha supaya anak-anak dapat melakukan shalat dengan baik. Berdasarkan latar belakang di atas penting sekali dilakukan penelitian tindakan kelas melalui metode video elektronik untuk meningkatkan kemampuan shalat siswa.
B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dituliskan perumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kemampuan shalat siswa kelas V SDN SEMOWO 02 sebelum menggunakan metode video elektronik? 2. Bagaimana kemampuan shalat siswa kelas V SDN SEMOWO 02 setelah menggunakan metode video elektronik?
C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui kemampuan shalat siswa kelas V SDN SEMOWO 02 sebelum menggunakan metode video elektronik. 2. Untuk mengetahui peningkatan prestasi siswa kelas V SDN SEMOWO 02 setelah menggunakan metode video elektronik.
4
D. HIPOTESIS TINDAKAN Berdasarkan teori kerangka di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah jika metode video elektronik diterapkan akan meningkatkan kemampuan shalat siswa kelas V SDN SEMOWO 02.
E. KEGUNAAN PENELITIAN 1. Secara teoritis Diharapkan dapat memberikan masukan yang positif terhadap ilmu pengetahuan agama, khususnya tentang pendekatan metode video elektronik untuk meningkatkan kemampuan shalat siswa kelas V SDN SEMOWO 02.
2. Secara praktis Dengan memperoleh penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pembinaan dan pengembangan dunia pendidikan dan juga bermanfaat bagi: a. Guru Dapat mengetahui kemampuan siswa satu persatu sehingga dapat diketahui kesulitan-kesulitan apa yang dialami siswa dalam melaksanakan / mempraktekan shalat.
b. Bagi siswa Siswa dapat memahami tentang tata cara shalat yang baik dan benar sehingga siswa mampu melaksanakan/ mempraktekan shalat dengan sempurna.
5
F. Definisi operasional 1. Shalat Pengertian shalat menurut bahasa berarti doa, yang dimaksud yaitu ibadat yang tersusun dari beberapa perkataan dan beberapa perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut beberapa syariat tertentu. (Sulaiman Rasyid, 1954: 64). Pengertian lain tentang pengertian shalat ialah ibadah dengan menghadapkan hati kepada Allah SWT dilakukan dengan beberapa perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan ucapan salam beserta syariat dan rukun yang ditentukan oleh syara’(Hukum Islam) Shalat di dalam islam mempunyai kedudukan yang sangat penting, dibandingkan dengan ibadah-ibadah yang lainnya. Oleh Karena itu shalat diibaratkan sebagai tiang agama Islam (Modul Pengantar Ibadah, 1997: 55) 2. Penggunaan video elektronik Video merupakan salah satu bentuk rekaman film yang menggunakan televisi sebagai alat untuk mengeluarkan gambar. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa video adalah alat yang dapat memperlihatkan bentuk atau gambar yang bisa dinikmati oleh indera mata dan sekaligus dapat didengar. Video merupakan media yang baik guna memperlengkapi peogalaman pengalaman dasar bagi kelas untuk membaca, diskusi konstruksi dan kegiatan belajar lainya (Andre Renanto, 1982: 120). Video Elektronik merupakan salah satu bagian dari media pembelajaran yang efektif dan modern. Media sangat berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk untuk peningkatan kualitas pendidikan agama islam. Media pendidikan dapat dipergunakan untuk membangun pemahaman dan penguasaan objek pendidikan.
Beberapa
media pendidikan yang sering dipergunakan dalam
6
pembelajaran diantaranya media cetak, elektronik, model dan peta (Kreyenbuhl, 1991).
G. Metode penelitian 1. Rancangan penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Semowo 02 Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah. 2. Subyek penelitian Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SDN Semowo 02 pada semester II tahun ajaran 2009/2010 yang berjumlah 16 anak. 3. Langkah-langkah/ siklus Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada bulan Maret, April, Mei tahun 2010 a. Siklus 1 Rencana awal 1) Siswa saya mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran yang berkaitan dengan hafalan bacan shalat. 2) Mengubah mengajar dengan menggunakan metode video elektronik anak menirukan video elektronik sehingga anak dapat shalat dengan bacaan yang benar. Tindakan. 3) Anak dapat mempraktekkan shalt dengan bacaan yang benar. Pengamatan. 4) Anak banyak yang belum hafal bacaan shalat 5) Suasana kelas gaduh dan sulit dikendalikan
7
Refleksi 6) Bagaimana membuat seluruh siswa memahami ara-cara hafalan bacaan shalat dengan menggunakan video elektronik namun suasana kelas dapat terkendali. b. Siklus 2 Rencana yang direvisi 1) Mengubah cara mengajar dari cara klasikal menjadi kelompok dan menocntoh bacaan shalat dari video elektronik. Tindakan 2) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan menyiapkan perangkat untuk mempraktekkan shalat dengan bacaan yang benar 3) Memberi contoh cara mempraktekkan shalat dengan bacaan yang benar 4) Siswa kurang memperhatikan didalam guru member contoh bacaan shalat Refleksi 5) Bagaimana membuat siswa dalam kelompok memahami bacaan shalat dengan benar tanpa memberi kesempatan anggota kelompoknya berbicara sendiri. c. Siklus 3 Rencana yang direvisi 1) Mengurangi jumlah kelompok dalam setiap kelompok agar dapat aktif mendengarkan bacaan shalat dalam video.
4. Instrument Penelitian a. Observasi b. Rencana pelajaran c. Tes formatif 5. Pengumpulan data
8
Pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Tes yang dilakukan sebelum dan setelah tindakan kelas dilaksanakan. Untuk mengetahui sejauh mana penerapan bacaan shalat sebelum dan sesudah tindakan yang dilaksanakan. b. Observasi yang dilakukan oleh penelitian selama kegiatan pembelajaran berlangsung. c. Catatan lapangan yang digunakan untuk mencatat segala kegiatan. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung 6. Analisis data Hasil tes awal (pre tes) dan sesudah tindakan dianalisis dan dibandingkan. Analisa data dilakukan dengan beberapa tahap yaitu: 1. Tahap deskripsi yaitu tahap dimana peneliti mendeskripsikan atau memaparkan data-data yang diperoleh. 2. Tahap klasifikasi yaitu tahap pengelompokan data-data yang telah dideskripsikan sesuai dengan permasalahan. 3. Tahap analisis yaitu tahap menganalisis data-data berdasarkan teori-teori yang ada dalam tahap ini membahas tentang data primer, kendala-kendala yang muncul selama tindakan maupun cara mengatasi kendala tersebut. Tahap interpretasi yaitu tahap pemahaman dan penafsiran terhadap analisis dan penelitian 4. Tahap evaluasi yaitu saling menilai/ mengevaluasi terhadap hasil interpretasi. H. Sistematika penulisan Isi dan sistematika skripsi hasil penelitian tindakan kelas juga dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir, masing-masing bagian dapat dimulai sebagai berikut:
9
Bab I Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, kegunaan penelitian, difinisi operasional, metode penelitian Bab II adalah Kjian Pustaka yang berisi tentang shalat, dan Pemggunaan vidio eloktronik Bab III Pelaksanaan
Penelitian yang berisi deskripsi pelaksanaan siklus
(rencana pelaksanaan, pengamatan/pengumpulan data dan refleksi), deskripsi pelaksanaan siklus II, dan deskripsi pelaksanaan siklus III dan seterusny. Bab IV Hasil Penilitian dan Pembahasan yang beriisi deskripsi per siklus (data hasil pengamatan/ wawancra, refleksi keberhasilan dan kegagalan), pembahasan tiap siklus. Bab V Penutup yang berisi kesimpulan, dan saran
10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. PEMBELAJARAN SHOLAT Kata shalat berasal dari bahasa Arab yaitu As-Sholah mempunyai dua arti dasar, yang pertama berarti api dan sejenisnya yang panas, dan kedua salah satu bagian dari ibadah. Menurut al-Râghib al-Ashfahânîy akar kata dari huruf shâd, lâm, dan huruf mu’tal berarti menyalakan api. Kata shalat menurut ahli bahasa berarti doa, berkat dan kemulyaan.(Budihardjo, 2009: 59) Ibadah shalat itu sangat penting dalam kehidupan dan perilaku sehari-hari kita. Sabda Rasulullah SAW:
عمَ ِلهِ ّوَاِنْ فَسَدَثْ فَسَدَ سَا ِئ ُر َ َُا َّولُ مَا يُحَاسَبُ ِبهِ الْعَبْدُ َيوْمَ الْقِيَا َمتِ الّصَالَةُ فَاِنْ صَلُحَجْ صَلُحَ سَا ِئر ِعمَلِه َ Artinya: “Yang pertama kali dihisab amal seorang hamba dihari kiyamat nanti adalah sholatnya, maka jika sholatnya baik maka baik pulalah seluruh amal yang lain, dan jika sholatnya rusak, maka rusaklah segala amalanya yang lain.” (H.R. AtThabrani, (Wasa’il Al-Syi’ah, jilid 3, hal 22))
Keterangan tersebut
di atas
menunjukkan bahwa seseorang yang
mengerjakan shalat itu berdoa kepada Allah agar mendapat berkat dan kemulyaan dan terhindar dari siksaan api neraka. Untuk memperolehnya itu, seseorang yang melakukan shalat harus mempunyai akhlak yang mulia, menjauhi dari perbuatanperbuatan yang jelek, tidak berbuat keji dan jelek. (Budihardjo, 2009: 60) Pengertian shalat menurut istilah adalah ibadah yang tersusun dari berbagai atau beberapa perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut beberapa syareat tertentu. ( Sulaiman Rasyid, 1954: 64). Pengertian 11
lain tentang pengertian shalat ialah ibadah dengan menghadapkan hati kepada Allah SWT dilakukan dengan beberapa perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan ucapan salam beserta syariat dan hukum yang ditentukan syara’ (hukum islam). Dalam pengertian lain shalat ialah salah satu sarana komunikasi antara hamba dengan Tuhannya sebagai bentuk, ibadah yang di dalamnya merupakan amalan yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam, serta sesuai dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan syara’. (Imam Bashari Assayuthi, 30). Hadist Rasulullah SAW yang berbunyi,
ُالّصَّلَاةُ وَعَمُىدُهُ الْئِسّْلَامُ الْأَّمْرِ رَأْس Artinya: “Pemimpin segala perkara (agama) adalah Islam (syahadatain) dan tiangnya adalah shalat“.(HR. At Tirmidzi)
Maksud hadist tersebut bahwasannya, sholat di dalam islam mempunyai kedudukan yang sangat penting, dibandingkan dengan ibadah-ibadah yang lainnya. Oleh karena itu shalat diibaratkan sebagai tiang agama islam. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa shalat adalah merupakan ibadah kepada Tuhan, berupa perkataan denga perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan syara”. Juga shalat merupakan penyerahan diri (lahir dan bathin) kepada Allah dalam rangka ibadah dan memohon ridho-Nya. (Modul Pengalaman Ibadah, 1997:55) 1. Syarat-syarat wajib shalat lima waktu a. Islam b. Suci daripada haidh (kotoran dan nifas) 12
c. Berakal. Orang yang berakal tidak boleh sembahyang d. Baligh (sampai umur dewasa) e. Telah sampai dakwah (perintah rasulullah SAW kepadaNya) f. Melihat atau mendengar g. Jaga (tidak tidur). (Yusuf Mukhtar,1996:136) 2. Syarat shalat Yaitu hal-hal yang mesti dilakukan menjelang dan sewaktu melakukan shalat, sebagai berikut: a. Bersih badan dari hadas kecil dan hadas besar b. Bersih badan, pakaiian dan tempat sholat dari najis c. Menghadap kiblat d. Sholat pada waktu yang ditentukan h. Menutup aurat. (Yusuf Mukhtar,1996:138) 3. Waktu-waktu shalat a. Waktu shalat dhuhur Bermula dari tergelincirnya matahari ketika berada ditengah-tengah langit dan berlangsung sampai banyangan sesuatu itu sama panjang selain bayangan sewaktu tergelincir. b. Waktun shalat asar Bermula apabila bayangan-bayangan suatu benda itu telah sama panjang dengan benda itu sendiri, yakni setelah bayangan waktu tergelincir dan berlangsung sampaiterbenamnya matahari. c. Waktu shalat magrib Mulia dari terbenamnya matahari dan bbersembunyi disebelah ufuk barat dan berlangsung sampai terbenamnya syafak atau awan merah.
13
d. Waktu shalat isyak Bermula pada waktu lenyapnya syafak (awan merah) dan berlangsung hingga seperdua malam. e. Waktu shalat subuh Bermula dari saat terbitnya fajar shodiq dan berlangsung sampai terbitnya matahari. (Yusuf Muftar, 1996:135) 4. Hal-hal yang membatalkan shalat a. Meninggalkan salah satu rukun shalat b. Meninggalkan salah satu syarat shalat c. Dengan sengaja berkata-kata d. Banyak bergerak e. Makan atau minum. (yusuf mukhtar, 1996:408) 5. Bentuk-bentuk shalat Disamping shalat fardhu yng lima terdapat beberapa bentuk shalat yang pelaksanaannya dalam bentuk tertentu yang terkadang berbeda dengan shalat fardhu biasa. Bentuk-bentuk shalat itu adalah a. Shalat berjamaah yaitu shalat yang dilakukan bersama-sama dengan dituntun seseorang yang disebut imam. b. Shalat jumat yaitu shalat fardhu yang dikakuakan pada waktu dhuhur hari jumat secara berjamaah. c. Shalat hari raya yaitu shalat yang dilakukan pada hari ranya idul fitri dan idul adha secara berjamaah. d. Shalat jenazah ialah shalat yang dilakukan atas jenazah secara langsung. (Amir Syarifuddin, 2003:31)
14
6. Rukun dan sunat shalat a. Rukun shalat Rukun ialah hal yang harus dikerjakan, kalau tertinggal, maka batal perbuatan itu. Adapun rukun shalat yaitu beberapa perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan ucapan salam. Jika salah satu perbuatan atau perkataan itu tertinggal, maka sholatnya tidak syah. Rukun shalat yaitu: 1. Niat 2. Berdiri 3. Takbiratul ihram 4. Membaca surat al fatihah 5. Rukuk dengan tuma’ninah 6. I’tidal dengan tumakninah 7. Sujud dengan tuma’ninah 8. Duduk diantra dua sujud dan tuma;ninah 9. Duduk akhir dan membaca tasyahud akhir 10. Membaca sholawat nabi muhaammad SAW. 11. Salam yang pertama 12. Tertib b. Sunat-sunat shalat yaitu: 1.
Mengangkat kedua tangan setinggi bahu ketika membaca takbiratul ihram
2.
Mengankat kedua tangan ketika akan rukuk ketika berdiri dari rukuk, ketika berdiri dari tasyahut awal.
3.
Meletakkan telapak tangan diatas belakang tangan kiri dan keduanya diletakkan didada, atau diantara perut dan dada.
15
4.
Memandang tempat sujud.
5.
Membaca doa iftitah, setelah mengucapkan takbiratul ihram dan sebelum membaca alfatihah.
6.
Membaca taawudz
7.
Membaca amin dengan suara yang sedikit dikeraskan ketika selesai membaca al fatihah.
8.
Membaca surat setelah membaca surat alfatihah pada dua rakaat yang pertama
9.
Mendengankan bacaan imam
10. Mengeraskan bacaan pada shalat shubuh, dua rakaat pertama shalat magrib dan isya’ serta shalat jumat. 11. Membaca takbir (Allahu akbar) ketika turun dan bangkit dari satu gerakan kegerakan lain dalam shalat. 12. Membaca “sami’allahuliman hamidah” ketika bangkit dari ruku’ 13. Membaca “Robbana lakal hamdu” diwaktu i’tidal 14. Meletakkan dua telapak tangan diatas kedua lutut ketika ruku’ 15. Membaca “tasbih” tiga kali ketika ruku’ 16. Membaca “tasbih” tiga kali ketik sujud 17. Membaca doa sewaktu duduk antara dua sujud 18. Duduk iftirasy pada setiapn duduk, kecuali duduk terkhir, yaitu duduk diatas telapak kaki dengan ibu jari kanan sedikit dilipat menghadap kiblat 19. Duduk tawarruk, pada duduk terkhir, yaitu sepertii iftirasi dengan telapak kaki kiri ditarik menyilang sebelah kanan 20. Duduk istirahat sebentar sesuadah sujud kedua, sebelum berdiri. 21. Bertolakan dengan telapak tangan kanan ketika bangkit hendak berdiri
16
22. Memberi salam yang kedua, bacaannya seperti salam yang pertama 23. Menoleh kekanan pada salam yang pertama dan kekiri pada salam yang kedua, hiingga pipi kelihatan oleh yang ada dibelakangnya 24. Membacaa zikir dan doa setelah selesai shalat. (Amir Syarifudin, 2003:58) 7. Hikmah dari shalat yaitu : a. Menjauhkan diri dari perbuatan keji dan mungkar b. Memperoleh ketenangan jiwa. (Amir Syarifudin, 2003:23) 8. Keringanan dalam pelaksanaan shalat Keringanan itu adalah sebagai berikut: a. Mengurangi jumlah rakaat shalat yang empat, dengan arti dijadikan dua rakaat pada shalat dhuhur, asar dan isya’. Keringan damal bentuk ini disebut qasar. Keringan untuk melaksanakan shalat itu diberikan kepada orang yang sedang melakukan perjalanannya yang melakukan kesulitan dalam perjalanannya. b. Mengumpulkan shalat dalam suatu waktu secara berketerusan, yaitu shalat dhuhur dengan asar dan shalat magrib dengan isya’. Cara mengumpulkan tersebut disebut jama’. Bila shalat dhuhur dijama’ ta’dim. Bila shalat dhuhur dijama’ dengan asar diwaktu asar atau shalat magrib dijama’ ta’dim. c. Mengubah bentuk shalat bagi orang yang sedang sakit, dari berdiri menjadi duduk, bahkan sambil berbaring, sehingga kaifat sholat yang dittentukan tidak dapat ditentukan. (Amir Syarifuddin, 2003:35) 9. Bacaan-bacaan shalat 1. Niat-niat sholat a. Sholat dzuhur
ٚ ٍَأْ ًٍٍُْ٘ب) هللِ حَعَبى/ سخَ ْقبِوَ اىْ ِقبْيَتِ اَدَاءً (اٍَِبًٍب ْ ٍُ ٍ فَسْضَ اىّظُْٖسِ اَ ْز َبعَ زَمَعَبثُِٜاصَي
17
“Aku sengaja sholat fardlu dhuhur empat rokaat dalam keadaan menghadap koblat, tepat waktu. Sebagai (imam/makmum) karena Allah ta’ala”
b. Sholat ashar
ٚ ٍَأْ ًٍٍُْ٘ب) هللِ حَعَبى/ سخَ ْقبِوَ اىْ ِقبْيَتِ اَدَاءً (اٍَِبًٍب ْ ٍُ ٍ فَسْضَ اىْ َعّصْسِ اَ ْز َبعَ زَمَعَبثُِٜاصَي “Aku sengaja sholat fardlu ashar empat rokaat dalam keadaan menghadap koblat, tepat waktu. Sebagai (imam/makmum) karena Allah ta’ala”
c. Sholat magrib
ِ ٍَأْ ًٍٍُْ٘ب) هلل/ سخَ ْقبِوَ اىْ ِقبْيَتِ اَدَاءً (اٍَِبًٍب ْ ٍُ ٍ فَسْضَ اىََْغْسِةِ ثالد زَمَعَبثُِٜاصَي ٚحَعَبى
“Aku sengaja sholat fardlu maghrib tiga rokaat dalam keadaan menghadap koblat, tepat waktu. Sebagai (imam/makmum) karena Allah ta’ala”
d. Sholat isya
ٚ ٍَأْ ًٍٍُْ٘ب) هللِ حَعَبى/ سخَ ْقبِوَ اىْ ِقبْيَتِ اَدَاءً (اٍَِبًٍب ْ ٍُ ٍ فَسْضَ اىْعِشَبءِ اَ ْز َبعَ زَمَعَبثُِٜاصَي “Aku sengaja sholat fardlu isya’
empat rokaat dalam keadaan menghadap
koblat, tepat waktu. Sebagai (imam/makmum) karena Allah ta’ala”
e. Sholat shubuh
ٚ ٍَأْ ًٍٍُْ٘ب) هللِ حَعَبى/ سخَ ْقبِوَ اىْ ِقبْيَتِ اَدَاءً (اٍَِبًٍب ْ ٍُ ٍِّٞصبْحِ زمعخ ُ فَسْضَ اىُِٜاصَي “Aku sengaja sholat fardlu shubuh dua rokaat dalam keadaan menghadap koblat, tepat waktu. Sebagai (imam/makmum) karena Allah ta’ala”
18
f. Shola Jum'at
ٚ ٍَأْ ًٍٍُْ٘ب) هللِ حَعَبى/ سخَ ْقبِوَ اىْ ِقبْيَتِ اَدَاءً (اٍَِبًٍب ْ ٍُ ٍِٞ فَسْضَ اىجَعت زمعخُِٜاصَي “Aku sengaja shalat fardhu jum’at dua rakaat karena Allah na’ala”.
2. Takbiratul Ihram
ُاهلل اَكْ َبر “Allah Maha Besar”
3. Doa iftitah
َِْٛ ىِيَرِٜٖ ْْ َّٗجَْٖجُ َّٗجِّْٜالً ِاٞص ِ سبْحَبَُ اهللِ بُنْسَةً ََٗا ُ َٗ ْسًاْٞسُا َٗاىْحََْدُ هللِ َم ِثٞاهلل اَ ْمبَسُ َم ِب ْفًب ٍُسْيًَِب ٍََٗبِْٞ ح َ َفَطَسَ اىسَ َََ٘اثِ َٗاىْبَزْض
ْْٜ َُّٗسُ ِنَِْٜ إَُِ صَال ِحَٞاَّب ٍَِِ اىَُْشْسِ ِم
.ََِِْٞ ِْلَ ىَٔ َٗ ِبرَىِلَ أٍِسْثُ ََٗاَّب ٍَِِ اىَُْسْيَِْٝ ال شَ ِسَِٞ َْ هللِ زَةِ اىْعَبىَٜ ٍََََٗب ِحَٛبٞح ْ ًٍََٗ
“Allah Maha Besar lagi Sempurna KebesaranNya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Kuhadapkan wajah kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dalam keadaan lurus dan pasrah. Dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan Allah. Sesungguhnya sholatku, ibadahku hidup, matiku semata hanya untuk Allah, Tuhan sekalian alam, tidak ada sekutu bagiNya. Dan begitulah aku diperintahkan dan aku dari golongan orang-orang muslim”
4. Bacaan ruku'
×3 ٌِِِْٓ َٗبِحََْدّٞظ ِ ََ اىْعٜسبْحَبَُ َزِب ُ 19
“Maha Suci Tuhanku Maha Agung serta memujinya”
5. Bacaan i'tidal
ٍِِْ َشئْج ِ سَ َِعَ اهللُ ىََِِْ حََِدَُٓ َزَبَْب ىَلَ اىْحََْدُ ٍِوْءَ اىسَ َََ٘اثِ ٍَِٗوْءَ اىْبَزْضِ ٍَِٗوْءَ ٍَب ُئٍ بَعْدْٞ ش َ “Semoga Allah menerima pujian orang yang memuji Ya Allah Tuhan kami, bagiMu segala puji sepenuh isi langit dan bumi dan sepenuh barang yang engkau kehendaki setelah itu”
6. Bacaan sujud
×3 ِِٓ َٗبِحََْدََٚ اىْبَعْيٜسبْحَبَُ َزِب ُ “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Luhur serta aku memujiNya”
7. Bacaan duduk di antara dua sujud
ٜ ْ ِّْع َ ُْ َٗاعْفِْٜ ْ َٗعَب ِفِّٜ ْ َٗإْ ِدِْٜ ْ َٗازْشُ ْقِْٜ ْ َٗازْفَ ْعِّٜ ّجبُ ْس ْ ْ َٗاِْٜ َْ َْ َٗازْحٜزَةِ اغْفِسِْى “Ya Allah ampunilah dosaku, kasihannilah aku, cukupkanlah aku dari segala kekurangan. Ankatlah derajatku, berikanlah aku petunjuk kesehatan dan ampunan padaku.” 8. Bacaan tasyahud
ُُٔ َٗزَحََْتُ اهللِ َٗبَسَمَبحَُٜٖب اىَْ ِبْٝلَ َاٞبَبثُ هللِ اىسَالًَُ عََيِٞط َ َبثُ اىْ َُبَبزَمَبثُ اىّصََيَ٘اثُ اىٞح ِ َاىخ ُسْ٘ه ُ ََِْ اَشَْٖدُ اَُْ ال اِىَٔ اال اهللُ َٗاَشَْٖدُ اََُ ٍُحََِدًا زٞح ِ ِعبَبدِاهللِ اىّصَبى ِ ََْٚب َٗعَيْٞ اىسَالًَُ عََي ٍِ ِدَّب ٍُحَََدٞس َ َٚاهللِ اىيٌَُّٖ صَوِ عَي “Segala kehormatan, keberkahan, sholawat dan kebaikan adalah milik Allah. Salam rahmat dan berkah Allah mudah-mudahan tetap tercurah padamu wahai
20
Nabi (Muhammad). Salam sejahtera semoga tetap terlimpahkan kepada kami dan seluruh hamba Allah yang sholih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah! Limpahkan rahmat ta’dzim kepada junjungan kami Nabi Muhammd.
Untuk tasyahud akhir ditambah
ٌَْْ َٗببزِكِٕٞ ِ ِدَّب ِابْساٞس َ ِ آهَٚعي َ َٗ ٌَِْٕٞ ِدِّب ِابْسَاٞس َ َْٚجَ عَيِٞدِّب ٍُحَََدٍ مََب صََيٞس َ ِ آهََٚٗعَي ِدِّبٞس َ ِ آهٌََْٚ ٗعَيِٕٞ ِدِّب ِابْسَاٞس َ َِٚدِّب ٍُحَََدٍ مَََب ببزَمْجَ عَيٞس َ ِ آهَِٚدِّب ٍُحَََدٍ َٗعَيٞس َ َٚعَي ْ ٌدٞج ِ ٍَ ٌْدَِٞ ََِْ ِإَّلَ حَِٞ َ اىْعَبىٌَِْٜ فِٕٞ ِابْسَا “Yaa Allah! Limpahkanlah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau memberikan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Limpahkanlah berkah kepada Nabi Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau memberi berkah kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya di seluruh alam”.
9. Bacaan salam
×2 ِْنٌُْ َٗزَحََْتُ اهللٞاىسَالًُ عَي “Semoga keselamatan dan rahmat Allah terlimpah atas kamu semua”
10. Doa qunut (untuk shalat Subuh)
ََْبْٞ ِفٜ َٗببزِكْ ِى,َْجََِْْٞ َحََ٘ىْٞ ِفِْٜ َٗ َحََ٘ى,َْجََِْْٞ عَب َفْٞ ِفِْٜ َٗعَب ِف,َْجََِْْٝ َٕ َدْٞ ِفِّٜ اىيٌَُّٖ إْ ِد ٍَِْ َُرِهْٝلَ َٗإَُّٔ الٞ عََيَُٚ ْقضْٝ َٗالٜض ِ فَِئَّلَ حَ ْق,َْجٞض َ ْ بِسَحْ ََخِلَ شَسٍََب َقِْٜ َٗ ِق,َْجٞط َ ْاَع َسخَغْفِسُك ْ َ ا,َْجٞض َ ٍَب َقَٚ فَيَلَ اىْحََْدُ عَي,َْجٞ حَببزَمْجَ َزَبَْب َٗحَعَبَى,َْجَٝعِصُ ٍَِْ عب َدٝ َٗال,َْجَٞٗاَى ٌََحبِِٔ َٗسَي ْ َ آىِِٔ َٗصَِٚ َٗعَيٍِٜ ُِ اىْبِٜ ِدَّب ٍُحَََدِ ُِاىَْ ِبٞس َ ََٚ اهللُ عيٚ َٗصَي,َْلََٞٗا ُحْ٘ةُ اَِى 21
“Ya Allah berikanlah aku petunjuk sebagaimana orang yang telah Engkau beri petunjuk, berikanlah aku kesehatan sebagaimana orang yang telah Engkau beri kekuatan. Berikanlah aku keberkahan pada segala apa yang telah Engkau berikan. Peliharalah aku dari kejelekan sesuatu yang telah Engkau pastikan. Karena sesungguhnya Engkau Dzat yang memastikan. Sesungguhnya tidaklah hina orang yang telah Engkau beri kekuasaan. Dan tidak akan muli orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau Ya Allah lagi Maha Luhur. Maha Suci BagiMu atas sesuatu yang telah Engkau pastikan. Aku mohon ampun dan bertaubat pada Engkau. Semoga Allah melimpahkan rahmat, barokah dan salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad yang ummi dan keluarga serta para sahabatnya.
9. Gerakan-gerakan adalah sebagai berikut : a. Berdiri tegak menghadap kiblat dan sambil niat mengerjakan shalat. Niat shalat disesuaikan dengan shalat yang sedang dikerjakan. b. Mengangkat tangan ketika takbiratul ikhram,keedua ibu jari diletakkan pada daun telinga,telapak tangan dihadapkan kearah kiblat,sambil membaca Allahu Akbar. c. Kemudian kedua belah tangan diletakkan didada sebelah bawah,diatas pusar,tangan kanan diatas tangan kiri.Setelah itu membaca doa iftitah. d. Setelah membaca doa iftitah, kemudian membaca Taawudz dan surat Al Fatihah. e. Bacaan surat yang panjang atau pendek yang mudah dihafal.
22
f. Kemudian
membaca
“Allahu
Akbar”seraya
rukuk.Sebelum rukuk
disunatkan mengangkat kedua tangan sseperti Takbiratul Ikhram,terus membungkuk rukuk (membaca doa rukuk). g. I’tidal. Selesai rukuk,lalu bangkit tegak sambil kedua tangan diangkat keatas. Setelah itu tangan diletakkan lurus ke bawah dibarengi membaca sami’allahulimanhamidah. h. Kemudian membaca Allahuakbar dibarengi melakukan sujud, diwaktu sujud membaca doa sujud. i.
Duduk diantara dua sujud Duduk dibarengi membaca Allahu Akbar,membaca doa,duduk diantara dua sujud.
j.
Sujud kedua Kemudian sujud lagi (sujud yang kedua) dengan membaca Allahu Akbar serta membaca sebagaimana dalam sujud pertama.Sampai pada sujud kedua ini dinamakan satu rakaat. Kemudian disambung melakukan rakaat yang kedua dan begitu seterusnya.
k. Duduk tasyahud atau tahiyyat awal Pada rakaat kedua, kalau shalat tiga rokaat,maka pada rokaat kedua ini ada duduk untuk tasyahud atau tahiyyat awal dengan sikap kaki kanan tegak,dan kaki kiri didudukisambil membaca Tasyahud dan Tahiyyat awal. l.
Tasyahud atau tahiyyat akhir Bacaan Tahiyyat akhir ialah seperti tahiyyat awal,hanya menambah bacaan shalawat kepada nabi Muhammad SAW.
m. Salam
23
Selesai membaca tahiyyat akhir,kemudian salam dengan menoleh kekanan dan
kekiri
sambil
mengucap
Assalamualikum
waroh
matullahi
wabarokatuh. Waktu membaca salam yang pertama,muka menoleh kekanan dan waktu membaca salam yang kedua muka menoleh ke kiri dan selesailah sholat. (Amir Syarifudin, 2003 : 71) n. Keutamaan shalat : Sebagai berikut : a) Orang yang shalat akan mendapatkan keberuntungan dan akan mendapatkan surga firdaus. b) Shalat dapat menghilangkan keluh kesah dan kikir. c) Shalat dapat mencegah perbuatan yang keji dan mungkar. d) Shalat dan sabar dapat menghasilkan maksud yang baik dan mewujudkan kebajikan yang diinginkan. e) Shalat adalah merupakan tiang agama. f) Shalat lima waktu difardhukan pada waktu nabi Muhammad dipanggil oleh Allah SWT kelangit pada malam mi’raj yang terjadi setahun sebelum nabi Muhammad hijrah ke madinah. g) Shalat adalah merupakan akhir wasiat nabi Muhammad SAW sebelum wafat menghadap Allah SWT. h) Shalat merupakan permulaan amal ibadah yang dihisap di alam akhirat. i) Shalat adalah merupakan amalan ibadah yang mempunyai nilai syiar islam yang kuat. j) Shalat merupakan amal ibadah yang paling dapat mendekatkan diri kepada allah.(Amir Syarifudin,2003 : 112).
24
B. Video Elektronik 1. Definisi Video Elektronik Video Elektronik adalah salah satu jenis media audio visual yang diciptakan sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Video dalam kerjanya menghasilkan suara dan gambar (rupa) dalam satu unit yang dapat digunakan hampir semua tingkatan pelajaran dan kecerdasan. Ia tidak saja menarik, tetapi juga dapat mengikat perhatian dan memperjelas ide serta informasi yang diberikan serta merupakan alat yang ampuh untuk menyingkirkan buta huruf dan kesukaran berbahasa (Amin Hamzah Sulaiman, 1988: 190). Video merupakan salah satu bentuk rekaman film yang menggunakan televisi sebagai alat untuk mengeluarkan gambar. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa video adalah alat yang dapat memperlihatkan bentuk atau gambar yang bisa dinikmati oleh indera mata dan sekaligus dapat didengar. Video merupakan media yang baik guna memperlengkapi peogalaman pengalaman dasar bagi kelas untuk membaca, diskusi konstruksi dan kegiatan belajar lainya (Andre Renanto, 1982: 120). Video sangat baik digunakan dalam pengajaran . Dalam pengajaran agama islam ini telah mencoba menggunakan video elektronik untuk mengajar karena dengan begitu minat siswa terhadap pelajaran agama islam akan muncul dan kemudian kemampuan siswa akan meningkat, karena melalui gerakan-gerakan gambar dan bacaan-bacaan shalat yang ada di dalam video akan sangat membantu untuk memahami materi yang diberikan serta agar siswa lebih tertarik mempelajari bacaan-bacaan shalat.
Namun demikian, video ini belum banyak digunakan,
mungkin hal ini terjadi karena belum banyak yang memperhatikan kelebihankelebihan yang dimiliki media ini, disamping itu juga, karena untuk menggunakan
25
video dalam proses belajar mengajar membutuhkan persiapan-persiapan yang harus disusun oleh pengajar sebelumnya yang antara lain persiapan pengajaran, persiapan kelas, penyajian dan aktivitas lanjutan. Oleh karena itu, dalam tulisan ini dicoba untuk memberikan bahasan mengenai video dan penggunaannya agar proses belajar mengajar pokok bahasan shalat, khususnya bacaan-bacaan shalat dan gerakangerakan shalat dapat lebih efektif dan mendapatkan hasil yang optimal serta siswa benar-benar mengetuhui tata cara membaca bacaan shalat dengan lancar dan benar. Video Elektronik merupakan salah satu bagian dari media pembelajaran yang efektif dan modern. Media sangat berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk untuk peningkatan kualitas pendidikan agama islam. Media pendidikan dapat dipergunakan untuk membangun pemahaman dan penguasaan objek pendidikan. Beberapa media pendidikan yang sering dipergunakan dalam pembelajaran diantaranya media cetak, elektronik, model dan peta (Kreyenbuhl, 1991). Video merupakan teknologi multi media yang dapat digunakan untuk pembelajaran
segala
bentuk
pelajaran.
Gabungan
berbagai
media
yang
memanfaatkan sepenuhnya indra penglihatan dan pendengaran mampu menarik minat belajar. Namun yang lebih utama dari digunakannya video elektronik ialah pencapaian objektif pengajaran dan pembelajaran dengan berkesan. Harus diingat bahwa teknologi multimedia hanya bertindak sebagai pelengkap, tambahan atau alat bantu kepada guru. Multimedia tidak akan mengambil alih tempat dan tugas guru. Multimedia adalah sebagai saluran pilihan dalam menyampaikan informasi dengan cara yang lebih berkesan. C. Penggunaan Video Elektronik Dalam Pembelajaran Shalat 1. Kelebihan dan Kelemahan Video Elektronik
26
Seperti media pada umumnya, selain memiliki kelebihan video juga memiliki kekurangan. Berikut ini adalah kelebihan-kelebihan dalam menggunakan video elektronik dalam pokok pembelajaran Hafalan bacaan-bacaan shalat. a. Selain bergerak dan bersuara, videonya dapat menggambarkan suatu proses, sehingga siswa dapat menerima lebih cepat bacaan-bacaan shalat. b. Meningkatkan apresiasi, siswa menjadi lebih tertarik tentang hafalan bacaanbacaan shalat sehingga siswa lebih serius untuk menghafal bacaan shalat. c. Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar, gerakan shalat dan bacaannya lebih tepat dan sesuai. d. Dapat diulang, video dapat berulang kali diputar sehingga apabila sekali diputar belum paham dapat diputar ulang lagi agar lebih jelas. e. Menghidupkan
kegiatan,
pembelajaran
lebih
bervariasi
dan
tidak
menjenuhkan. f. Perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting itu dapat diamati secara teliti. Disamping itu perhatian siswapun lebih dipusatkan pada proses mengajar dan tidak kepada orang lain. g. Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan membaca atau mendengarkan, karena murit mendapat gambaran yang jelas dari pengamatan. h. Karena gerakan dan proses ditunjukkan maka tidak perlu memerlukan keterangan-keterangan yang banyak. i.
Beberapa persoalan yang menimbulkan pertanyaan atau keraguan setelah mengamati video shalat dapat diperjelas setelah video selesai ditayangkan.
27
Penggunaan Video elektronik mempunyai beberapa kekurangan, antara lain sebagai berikut: a. Tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan yang diucapkan selagi video diputar. Memang video dapat dimatikan sementara waktu untuk memberikan penjelasan,namun hal ini akan mengganggu keasyikan dan keseriusan penonton. b. Jalan video selalu cepat, tidak semua orang dapat mengikutinya dengan baik. c. Biaya untuk membeli kaset, merekam film dan peralatannya mahal. d. Memerlukan waktu dalam menyaksikan Video, dan apabila belum paham terhadap materi bacaan shalat harus dilakukan beberapa kali agar lebih paham. e. Agar penggunaan video itu mendapatkan hasil yang baik diperlukan ketelitian dan kesabaran, kadang-kadang ketelitian dan kesabaran itu diabaikan sehingga apa yang diharapkan tidak tercapai semestinya. f. Sebelum video ditanyangkan, guru telah mengadakan pengamatan supaya kelak dalam menunjukkan video itu bisa dilakukan sebagai mana mestinya. (Udin Saripudin Winataputra, 1995:114).
2. Batasan-batas kemungkinan a. Pengunaan video akan kurang efektif bila tidak diikuti dengan sebuah aktivitas si mana para pelajar sendiri dapat ikut eksperimen dan menjadikan aktivitas itu sebagai pengalaman pribadi. b. Tidak semua siswa dapat mendemostrasikan bacaan shalat secara baik dan benar didalam kelompok. c. Penggunaan video elektronik akan tidak wajar digunakan bilamana tidak dapat diamati secara sekasama oleh pelajar.
28
3. Bagaimana merencanakan penggunaan video elektronik yang efektif? a. Merumuskan tujuan yang jelas dari sudut kecakapan yang diharapkan dapat dicapai atau kegiatan akan dapat dilaksanakan oleh para pelajar itu sendiri setelah mengamati dan mendemonstrasikannya itu berakhir. 1) Apakah penggunaan video elektronik itu wajar digunakan dan efektifkah untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan? 2) Apakah alat-alat bantu pendukung yang diperlukan untuk ditampilkan itu bisa didapat dengan mudah dan apakah alat-alat itu sudah dicoba terlebih dahulu supaya waktu ditayangkan tidak gagal? 3) Apakah jumlah pelajar memungkinkan untuk menayangkan video? 4) Apakah bila sedang berlagsung penayangan video tidak ada kemunginan gangguan dari luar? b. Menerapkan garis besar langkah-langkah penggunaan video elektronik yang akan dilaksanakan. c. Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan anak didik. 4. Selama penayangan video elektronik berlangsung perlu diperhatikan apakah : a. Keterangan-keterangan bacaan-bacaan shalat dapat dilihat dan dengar jelas oleh siswa. b. Video dan alat pembantu telah ditempatkan pada posisi yang baik, sehingga setiap pelajar dapat melihat dengan jelas. c. Telah disarankan kepada pelajar untuk membuat catatan. (Winarno Sukakhmad : 110). 5. Agar penggunaan video dalam pembelajaran dapat dilakukan sesuai rencana kita, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru baik sebelum, selam
29
atau sesudah proses penayangan video ditampilkan atau dilakukan. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain: a) Mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam pelaksanaan. Perlu diadakan pemeriksaan terhadap alat-alatnya, komponen yang diperlukan dan persiapan siswa. b) Tujuan penggunaan video elektronik dalam mendemonstrasikan bacaanbacaan dan perihal shalat perlu dijelaskan kepada siswa sehingga siswa jelas untuk apa demonstrasi dilakukan dan perhatian siswa dapat dipusatkan pada hafalan bacaan-bacaan shalat. c) Selama berlangsungnya penayangan video hendaknya guru memperhatikan hal-hal berikut: 1) Apakah penggunaan video shalat dapat diikui oleh seluruh siswa. 2) Apakah setiap langkah yang titempuh sudah dipahami oleh seluruh anak atau belum. 3) Apakah kepada anak telah diberi petunjuk mengenai hal-hal yang perlu dicatat. 4) Apakah siswa dapat mempergunakannya secara efektif dan efisien. d) sebaiknya perlu diperhatikan pula kondisi-kondisi
lain
yang
dapat
mempengaruhi jalannya acara, seperti faktor tempat, ruangan, udara dan lainya. e) jika penggunaan video sudah selesai hendaknya diikuti dengan tindak lanjut. Misalnya engan jalan diskusi. Melakukan beberapa kegiatan sebagaimana yang telah ditayang dalam video. f) mengadakan penilaian terhadap kemampuan anak dalam belajar hafalan bacaan-bacaan shalat. (Soetomo, 1991:162).
30
Sebelum video diputar untuk siswa, pengajar harus menontonnya lebih dahulu untuk meyakinkan bahwa video yang ada dalam kaset video tersebut cocok dan sesuai dengan materi yang akan diberikan. Karena, penggunaan suatu video haruslah senantiasa berdasarkan kebutuhan- kebutuban siswa dan dalam hubungannya dengan unit yang dipelajari. Selanjutnya pengajar merencanakan secara matang bagaimana mengaitkan video yang telah dilihat dengan kegiatan-kegiatan kelas yang akan dilakukan oleh pembelajar sesuai dengan rencana kegiatan belajar yang telah dibuat. Selama penyajian, hendaknya kaset video diputar secara menyeluruh terlebih dahulu. Pengajar diharapkan tidak memberikan komentar apa pun selama pemutaran pertama. Setelah pemutaran film selesai, pengajar mengajukan beberapa pertanyaan tentang video tersebut, untuk mengetahui seberapa jauh tingkat pemahaman peserta pembelajar serta seberapa banyak mereka dapat menangkap hal-hal yang menjadi topik pembicaraan pada tatap muka yang sedang berlangsung. Setelah pemutaran video, diperlukan adanya kegiatan-kegiatan lanjutan sebagai penerapan untuk memperkuat informasi yang telah mereka peroleh dan juga agar mereka dapat lebih menguasai serta memperluas pengetahuan mereka. Untuk pengajaran keterampilan berbicara, pembelajar diminta untuk menghafalkan Bacaanbacaan shalat beserta gerakan-gerakannya, kemudian mendemontrasikannya di depan kelas.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
31
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (laction recearch) karena penelitian tindakan dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran dikelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian diskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu tehnik/metode pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai. Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di SDN Semowo 02 Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Waktu penelitian adalah waktu yang berlangsung saat penelitian atau waktu penelitian diadakan. Penelitian ini diadakan pada bulan maret, april dan mei 2010. Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas V pada pokok bahasan sholat. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suharsimi Arikunto, PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.(Suharsimi Arikunta, 2007:3). Sedangkan menurut Suharsimi Arikunta (2007:4) yang dikemukakan oleh guru dalam menuliskan laporan penelitian tindakan adalah hal-hal yang dilakukan oleh siswa, bukan yang dilakukan oleh guru. Adapun arah dan tujuan penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru sudah jelas yaitu demi kepentingan peserta didik dalam memperoleh hasil belajar yang memuaskan ( jadi bukanlah kepentingan guru). (Suharsimi Arikunta, 2007:2). Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis Jan Taggart
32
(dalam Sugiarti, 1997:6) yaituberbentuk spiral dari siklus yang satu kesiklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planing (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah parencanaan yang sudah direvisi, tindakan , pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus satu (1) dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut
Tindakan/ob servasi Rencana awal
Siklus 1
Refleksi
Tindakan/ob servasi Rencana yang direvisi
Putaran 2
Refleksi
Tindakan/ob servasi Rencana yang direvisi
Putaran 3
Refleksi
Gambar 3.1. alur PTK. Penjelasan alur diatas adalah
33
1. Rancangan / rencana awal, sebelum mengadakan penelitian menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk didalam instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran. 2. Kegiatan dan Pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode penggunaan metode elektronik melalui kegiatan shalat siswa. 3. Refleksi, penelitian mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak yang dilakukan berdasrkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. 4. Rancangan / rencana yang direvisi berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk melaksanakan pada siklus berikutnya. Observasi dibagi dalam tiga putaran yaitu putaran 1, 2, dan 3, dimana masingmasing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif diakhir masingmasing putaran. Dibuat dalah tiga putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan. Dalam penelitian ini ada beberapa instrumen yang digunakan dalam observasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Rencana Pembelajaran ( RP ) Yaitu merupakan pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing masing RP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus dan kegiatan belajar mengajar.
2. Tugas Formatif
34
Tugas ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman bacaan dan gerakan sholat siswa kelas V pada pokok bacaan sholat. Setelah instrumen Rencana pembelajaran (RP) dan Tugas Formatif sudah digunakan, selanjutnya mengacu pada evaluasi atau penilaian. Untuk mempermudah evaluasi terhadap tingkat kemampuan siswa, perlu dirumuskan kriteria penilaian sebagai berikut: 1. Kategori benar semua, 2. Kategori benar sebagian, 3. Kategori salah semua. Prosentase dan jumlah kategori benar semua dan benar sebagian menunjukan tingkat keberhasilan belajar. Kriteria ini diberikan karena pertimbangan bahwa pelaksanaan praktek shalat siswa mengenai gerakan dan bacaan sholat yang baik dan benar merupakan pekerjaan yang sulit dicapai kesempurnaanya. Untuk ketuntasan belajar ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan klasikal. Menurut Ahmad Rohani (Pengelolaan Pengajaran, 2004:195), untuk mengetahui “penguasaan peseta didik” terhadap soal-soal (items) dari suatu tes formatif secara keseluruhan, kita perlu menghitung “persentase memuaskan” bagi peserta didik masing-masing. Pengolahan hasil penilaian pada akhir tes formatif ini memperlukan “pendekatan ukuran mutlak” yaitu persentase mutlak dikuasai/dikerjakan masingmasing peserta didik. Hasil pengolahan ini tafsirkan sesuai dengan fungsi sebagai berikut: 1. Bagi hasil yang dicapai seorang peserta didik dalam keseluruhan soal-soal tes-tes itu 75% atau lebih, maka peserta didik tersebut dianggap telah berhasil, telah
35
menguasai bahan pelajaran dalam satpel (satuan penilaian) tersebut. Dan apabila demikian halnya, maka peserta didik tadi berarti siap untuk menerima “satuan bahasan” berikutnya. 2. Apabila hasil yang dicapai peserta didik kurang dari 75% ( persentase memuaskannya kurang dari 75%) maka peserta didik tersebut boleh terus mengikuti satpel berikutnya, tetapi dngan syarat bahwa ia harus tetap berusaha untuk mempelajari kembali satpel yang kurang memuaskan tersebut. Dalam hal ini, peserta didik yang demikian harus mendapatkan bantuan khusus dari guru, terutama pada bagian- bagian bahan yang berhubungan dengan kesulitan yang dialami peserta didik tadi (tentunya dengan mempehitungkan waktu yang tersedia). Dari penafsiran diatas terhadap hasil penilaian fornatif, kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa penilaian formatif sangat penting dalam usaha untuk memperbaiki atau menyempurnakan prose belajar mengajar. Untuk menghitung prosentasi ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:
P = ∑ siswa yang tuntas belajar X100% ∑siswa
A. Diskripsi Pelaksanaan Siklus 1 1. Rencana Awal Perencanaan dimulai dengan mempersiapkan materi dengan pokok bahasan hafalan bacaan shalat, sub pokok bahasan syarat-syarat wajib shalat, syarat syah shalat, waktu-waktu shalat, hal-hal yang membatalkan shalat, bentukbentuk-bentuk shalat, rukun dan syarat shalat, hikmah shalat, keringanan dalam
36
pelaksanaan shalat, keutamaan shalat. Adapun materi pelajaran berupa pengertian shlat serta gerakan-gerakan dan bacaan bacaan shalat. Ternyata siswa saya mengalami kesulitan dalam memahami materi yang berkaitan dengan bacaan dan perihal pokok bahasan shalat, kemudian sebagai guru saya mengubah cara mengajar. Semula saya mengajar melalui metode ceramah ternyata siswa saya merasa bosan dan jenuh. Oleh sebab itu banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru. Metode ceramah tersebut disadari perlu tetapi juga harus memperhatikan perkembangan siswa. Metode ceramah juga disebut metode klasik, jadi saya berusaha lebih mencari metode lain agar siswa lebih paham apa yang sedang diajarkan. Metode yang selanjutnya saya gunakan masih ceramah tetapi diselingi dengan guru mempraktekan gerakan-gerakan dan bacaan-bacaan shalat secara langsung didepan kelas. Metode yang terakhir adalah menggunakan metode Vidio Elektronik dalam pengajaran. Alasan menggunakan Vidio elektronik mungkin siswa akan dapat memahami pembelajaran bacaan-bacaan shalat pada khususnya dengan cepat dan mudah dicerna oleh siswa yang selanjutnya dipraktekkan dalam ibadah shalat sehari-hari. Metode ini dianggap paling baik disaat zaman globalisasi seperti saat ini. Terbukti minat siswa terhadap pelajaran hafalan bacaan shalat lebih meningkat. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan siklus I dapat diuraikan sebagai berikut: a. Guru
mengawali
pembelajaran
dengan
mengucapkan
salam
dan
menanyakan jumlah siswa yang hadir. b. Guru melakukan appersepsi.
37
c. Guru menerangkan materi pembelajaran tentang gerakan-gerakan shalat serta bacaan-bacaannya yang benar dan sempurna. d. Guru mempraktekkan gerakan-gerakan shalat beserta bacaannya secara benar didepan kelas. e. Guru bertanya pada siswa, siapa dan apa yang belum dipahami tentang pembelajaran yang diajarkan. f. Guru
memberi
tugas
pada
siswa
untuk
mempresentasikan
dan
memperagakan di depan kelas gerakan-gerakan dan bacaan-bacaan shalat. g. Pada saat presentasi guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk
bertanya maupun mengutarakan pendapat terhadap hasil presentasi yang telah disampaikan temannya. h. Guru
mengevaluasi
pembelajaran dan
membuat
kesimpulan
dari
pembelajaran. i.
Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam.
3. Pengamatan atau Pengumpulan Data Selama pembelajaran berlangsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar dalam proses pembelajaran agama islam pokok bahasan hafalan bacaan shalat. Metode mengajar menggunakan video elektronik bisa meningkatkan kemampuan belajar siswa secara keseluruhan, tetapi pada bulan pertama observasi hasil belajar masih belum maksimal karena siswa belum mengerti apa yang dimaksudkan oleh guru dengan menggunakan video elektronik sebagai metode pembelajarannya. Terbukti dari hasil observasi kebanyakan siswa sebagian siswa mengatakan belum tau dan belum paham, sehingga tidak menjawab pertanyaan
38
yang diajukan oleh guru. Suasana kelas tampak gaduh dan sulit dikendalikan juga merupakan faktor sulitnya siswa memahami pembelajaran. Hasil observasi pada pertemuan satu dapat diketahui pada tabel dibawah ini. Tabel Hasil Kegiatan Belajar Mengajar. Penggunaan Metode Vidio Elektronik Nama Sekolah
: SDN Semowo 02
Kelas
:V
Pokok Bahasan
: Shalat
Bulan
: Maret 2010
Tabel 3.1 hasil kegiatan belajar mengajar siklus 1 JENIS KESALAHAN NO
NAMA
Keterangan:
1
2
3
1
ANJAR SASONO
2
M. IHWANI
3
YAYANG HANDIKA
4
AHSANI DININGSIH
5
ERI CAHYONO
1. benar semua: 4 orang 2. benar sebagian orang: 8 orang 3. salah semua: 4 orang Klasikal:
Belum tuntas
6
EKA DINA FRIDA
7
HENRI SETIAWAN
8
ILHAM KARTIKA
9
NUR RAHMAWATI
10
PURWOKO
11
SITI ROSIDAH
√
39
12
FAHRUROZI
13
YUDI NUGROHO
14
YOFI AFRIYANTO
YOGI AGUNG
15 PRATAMA 16
IRFAB FIRDAUS
√
Jumlah
4
8
4
Berdasarkan tabel diatas jumlah nilai observasi kegiatan siswa masih kurang memuaskan. Menurut kategori tingkat keaktifan siswa berarti dalam mengikuti pelajaran siswa kurang aktif. 4. Refleksi Hasil belajar siklus 1 ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan, nilai rata-rata hasil kegiatan siswa belum memuaskan dan sebagian siswa belum aktif dalam bertanya, menjawab pertanyaan maupun mengemukakan pendapat selama pembelajaran dikelas berlangsung, ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan pelajaran, siswa terlihat sibuk sendiri, suasana kelas gaduh dan sulit dikendalikan. Maka dapat diketahui bahwa pada siklus I (satu) penggunaan video elektronik dalam pembelajaran shalat belum dapat maksimal karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan menerapakan pembelajaran menggunakan video elektronik. Maka pada siklus II peneliti menugaskan siswa mempelajari materi shalat. Guru menggunakan vidio elektronik dalam pembelajaran dan siswa memperhatikan dan juga guru mempraktekkan
gerakan-gerakan
dan
bacaan-bacaan
shalat
dan
siswa
memperhatikan. Metode penggunaan vidio elektronik juga meningkatkan minat 40
belajar siswa pokok bahasan hafalan bacaan-bacaan shalat apabila seluruh siswa memperhatikan pembelajaran dengan serius.
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II 1. Rencana Direvisi Perencanaan dimulai dengan membentuk kelompok diskusi. Siswa yang berjumlah 16 dibagi menjadi 4 kelompok sehingga masing-masing kelompok bejumlah 4 anak. Materi pelajaran yang diajarkan pada siklus II ini masih pokok bahasan shalat, yaitu gerakan-gerakan dan bacaan – bacaan shalat. Proses pembelajaran Agama pokok bahasan shalat ini menggunakan vidio elektronik dan dipraktekkan oleh guru secara langsung dalam pembelajaran dikelas. Guru memberi contoh dengan menggunakan vidio shalat, murid diharuskan mengamati vidio shalat itu dan kemudian guru juga memberi contoh tata cara shalat yang benar kemudian meminta setiap kelompok siswa mempraktekkannya. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian tindakan siklus II ini diuraikan sebagai berikut : a. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakan jumlah siswa yang hadir. b. Guru melaksanakan appersepsi c. Guru menampilkan vidio shalat untuk ditampilkan dan memperagakannya dan kemudian bertanya kepada siswa untuk menggali pengetahuan yang dimiliki siswa. d. Guru menerangkan materi pelajaran tentang gerakan-gerakan shalat beserta bacaannya yang benar dan sempurna.
41
e. Guru melakukan perubahan dalam pembagian siswa dalam kelompok diskusi kemudian memberi tugas yang berkaitan dengan permasalahan shalat. f. Guru memberi tugas pada siswa untuk mempresentasikan dan memperagakan didepan kelas gerakan-gerakan dan bacaan-bacaan shalat dari hasil kelompok diskusi. g. Pada saat praktek berlangsung guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya maupun mengutarakan pendapat terhadap hasil presentasi yang telah disampaikan temannya. h. Guru menindak lanjuti pembelajaran itu dengan menerangkan materi dan membuat kesimpulan. i.
Guru menutup pelajaran dengan mengucap salam.
3. Pengamatan atau Pengumpulan Data Selama pembelajaran berlangsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar dalam proses pembelajaran agama islam pada pokok bahasan hafalan bacaan. Pada pembelajaran ini diikuti oleh semua siswa kelas 5 yang berjumlah 16 anak. Guru mengamati ternyata pada setiap kelompok masih didapat siswa yang kurang memperhatikan tata cara shalat dan masih berbicara pada teman didekatnya. Melalui serangkaian pertanyaan yang disampaikan kepada siswa, sebagian diantara belum memahami dan bahkan tidak tahu apa yang dipraktekkan dalam kelompoknya. Hasil obsevasi pada pertemuan ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.2 Hasil Kegiatan Belajar Mengajar Penggunaan Vidio Elektronik
42
Nama Sekolah
: SDN Semowo 02
Kelas
:V
Pokok Bahasan
: Shalat
Bulan
: April 2010
JENIS KESALAHAN NO
NAMA 1
2
3
1
ANJAR SASONO
2
M. IHWANI
3
YAYANG HANDIKA
4
AHSANI DININGSIH
5
ERI CAHYONO
6
EKA DINA FRIDA
7
HENRI SETIAWAN
8
ILHAM KARTIKA
9
NUR RAHMAWATI
10
PURWOKO
11
SITI ROSIDAH
√
12
FAHRUROZI
√
13
YUDI NUGROHO
14
YOFI AFRIYANTO
Keterangan: 4. benar semua: 6 orang
√ √
5. benar sebagian orang: 8 orang
6. salah semua: 2 orang Klasikal: Belum tuntas
√
√ √
YOGI AGUNG √
15 PRATAMA 16
IRFAB FIRDAUS
√
43
Jumlah
6
8
2
Berdasarkan tabel diatas diketahui jumlah nilai hasil observasi kegiatan siswa semakin meningkat. Menurut kategori ingkat keaktifan kegiatan, hal ini berarti siswa sudah dapat dikatakan aktif dalam proses pembelajaran. 4. Refleksi Hasil dari siklus II dalam pembelajaran agama Islam dengan menggunakan vidio elektronik dalam pengajarannya menunjukkan adanya kemajuan dibanding dengan siklus I. Siswa lebih aktif dan lebih tertarik mengikuti proses pembelajaran walaupun masih ada siswa yang pasif dalam diskusi terlihat dian selama kegiatan berlangsung. Setelah melihat vidio shalat dan setelah mendemonstrasikannya baru sebagian siswa yang aktif bertanya maupun menjawab pertanyaan. Maka masih perlu dilakukan perbaikan terhadap pembelajaran selanjutnya diantaranya adalah menyeimbangkan antara jumlah siswa
laki-laki dan perempuan dalam
pembentukan kelompok agar siswa tidak malu-malu lagi pada saat diskusi kelompok. Siswa diberi tugas memahami gerakan-gerakan shalat dan bacaanbacaan shalat yang ditugaskan dalam kelompoknya, tanpa memberikan anggota kelompok berbicara sendiri yaitu masing-masing siswa diberi tugas sendiri-sendiri untuk mempraktekkan tata cara shalat secara bergantian.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III 1. Rencana yang direvisi
44
Pembelajaran pada siklus ke III ini diawali dengan pembentukkan kelompok dengan mengadakan perubahan anggota kelompok yang semula masing-masing kelompok berjumlah 4 anak sekarang dikurangi jumlah anggota kelompoknya menjadi 2 anak perkelompok. Materi pembelajaran diajarkan pada siklus III ini masih tentang pokok bahasan sholat. Metode yang digunakan masih dengan menggunakan vidio elektronik. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian tindakan siklus III ini diuraikan sebagai berikut : a) Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan menanyakan jumlah siswa yang hadir. b) Guru melaksanakan appersepsi c) Guru menampilkan vidio shalat untuk ditampilkan dan memperagakannya dan kemudian bertanya kepada siswa untuk menggali pengetahuan yang dimiliki siswa. d) Guru menerangkan materi pelajaran tentang gerakan-gerakan shalat beserta bacaannya yang benar dan sempurna. e) Guru melakukan perubahan dalam pembagian siswa dalam kelompok diskusi kemudian memberi tugas yang berkaitan dengan permasalahan shalat. f)
Guru
memberi
tugas
pada
siswa
untuk
mempresentasikan
dan
memperagakan didepan kelas gerakan-gerakan dan bacaan-bacaan shalat dari hasil kelompok diskusi. g) Pada saat praktek berlangsung guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya maupun mengutarakan pendapat terhadap hasil presentasi yang telah disampaikan temannya.
45
h) Guru memberi kesempatan pada kelompok yang praktek maupun yang tidak untuk menjawab dan menanggapi pertanyaan maupun pendapat tersebut, kemudian guru menyempurnakannya. i)
Guru melakukan tanya jawab.
j)
Guru menindak lanjuti pembelajaran itu dengan menerangkan materi dan membuat kesimpulan.
k) Guru menutup pelajaran dengan mengucap salam. 3. Pengamatan dan pengumpulan data Selama pembelajaran berlangsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar dalam proses pembelajaran agama islam pada pokok bahasan hafalan bacaan. Pada pembelajaran ini diikuti oleh semua siswa kelas 5 yang berjumlah 16 anak. Hasil observasi pada pertemuan ketiga ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.3 Hasil Kegiatan Belajar Mengajar Penggunaan Vidio Elektronik Nama Sekolah
: SDN Semowo 02
Kelas
:V
Pokok Bahasan
: Shalat
Bulan
: Mei 2010
46
JENIS KESALAHAN NO
Keterangan:
NAMA 1
1
2
3
ANJAR SASONO
2. benar sebagian orang: 5 orang
2
M. IHWANI
3
YAYANG HANDIKA
4
AHSANI DININGSIH
1. benar semua: 10 orang
3. salah semua: 1 orang Klasikal:
5
ERI CAHYONO
6
EKA DINA FRIDA
7
HENRI SETIAWAN
8
ILHAM KARTIKA
9
NUR RAHMAWATI
10
PURWOKO
11
SITI ROSIDAH
12
FAHRUROZI
13
YUDI NUGROHO
14
YOFI AFRIYANTO
Tuntas
√
YOGI AGUNG
15 PRATAMA 16
AFNAN FIRDAUS jumlah
√ 10
5
1
Berdasarkan tabel diatas diketahui jumlah nilai hasil observasi kegiatan siswa sudah aktif dalam proses pembelajaran. 4. Refleksi 47
Hasil dari siklus III dalam pembelajaram agama pokok bahasan bacaan hafalan sholat dengan menggunakan metode penggunaan vidio ekektronik menunjukkan adanya kemajuan. Siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dikelas, siswa berani mempraktekkan tata cara shalat dengan baik dan benar. Berdasrkan pada tindakan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dengan
menggunakan
vidio
untuk
pembelajaran
dapat
meningkatkan hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari nilai ulangan kegiatan siswadengan peran aktif siswa dalam mengikuti pelajaran dikelas.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
48
A. ANALISIS DATA PENELITIAN PER SIKLUS 1.
Siklus I
a. Tahap perencanaan Pada tahap ini penelitian mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran 1, soal tes formartif 1 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengolahan belajar aktif b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus dilaksanakan pada bulan maret 2010 di SDN Semowo 02 dengan jumlah siswa 16 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru, Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Sebagai pengamat adalah wali kelas V SDN Semowo 02. pada akhirnya proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif 1 dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan, adapun data hasil penelitian pada siklus 1 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 hasil kegiatan belajar mengajar siklus 1
NO
NAMA
JENIS KESALAHAN
49
1
2
3
1
ANJAR SASONO
2
M. IHWANI
3
YAYANG HANDIKA
4
AHSANI DININGSIH
5
ERI CAHYONO
2. benar sebagian orang: 8 orang
6
EKA DINA FRIDA
3. salah semua: 4 orang
7
HENRI SETIAWAN
8
ILHAM KARTIKA
9
NUR RAHMAWATI
10
PURWOKO
11
SITI ROSIDAH
12
FAHRUROZI
13
YUDI NUGROHO
14
YOFI AFRIYANTO
1. benar semua: 4 orang
Klasikal:
Keterangan:
Belum tuntas
YOGI AGUNG
15 PRATAMA 16
IRFAB FIRDAUS Jumlah
4
8
4
Tabel4.1.1 hasil tes formatif siswa pada siklus 1 no
Uraian
Hasil siklus 1
50
25 % 1
Benar semua 50 %
2
Benar sebagian 25 %
3
Salah semua
Tingkat keberhasilan pada siklus 1 adalah 25 % + 50 % = 75% siswa yang tidak mampu mempraktekkan bacaan-bacaan dan gerakan-gerakan sholat sebanyak 5 siswa. Hal ini menunjukkan siswa kurang memahami penjelasan guru. Hasil observasi masih kurang memuaskan, karena perhatian siswa masih diperoleh secara paksa meskipun hanya tahap awal dan perhatian tidak tumbuh secara alamiah. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memahami mata pelajaran agama pokok bahasan bacaan-bacaan sholat hanya sebesar 75 % lebih kecil dari prosentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 90 %. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan menerapkan pembelajaran menggunakan video elektronik c. Refleksi Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut: 1) Guru kurang baik dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan tujuan pembelajaran 2) Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu 3) Siswa kurang antusias selama pembelajaran berlangsung d. Revisi
51
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus 1 ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya: 1) Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan 2) Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambah informasiinformasi yang dirasa perlu dan memberi catatan 3) Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa sehingga lebih antusias 2. Siklus II a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini penelitian mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran 2, soal tes formartif 2 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengolahan belajar aktif b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada bulan April 2010 di kelas V SDN Semowo 02 dengan jumlah siswa 16 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru, Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus 1, sehingga kesalahan atau kekurangan para siklus 1 tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Sebagai pengamat adalah wali kelas V SDN Semowo 02. Pada
52
akhirnya proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif 2 dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan, instrumen yang digunakan adalah tes formatif 2. Adapun data hasil penelitian pada siklus 2 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 hasil kegiatan belajar mengajar siklus II JENIS KESALAHAN NO
NAMA 1
2
1
ANJAR SASONO
2
M. IHWANI
3
YAYANG HANDIKA
4
AHSANI DININGSIH
5
ERI CAHYONO
6
EKA DINA FRIDA
7
HENRI SETIAWAN
8
ILHAM KARTIKA
9
NUR RAHMAWATI
10
PURWOKO
11
SITI ROSIDAH
12
FAHRUROZI
√
13
YUDI NUGROHO
14
YOFI AFRIYANTO
3
Keterangan:
1. benar semua: 6 orang 2. benar sebagian orang: 8 orang 3. salah semua: 2 orang Klasikal: Belum tuntas
√
53
YOGI AGUNG 15
PRATAMA 16
√
IRFAB FIRDAUS Jumlah
6
8
2
Tabel 4.2.1 hasil tes formatif siswa pada siklus II no
Uraian
Hasil siklus II 37,5 %
1
Benar semua 50 %
2
Benar sebagian 12,5 %
3
Salah semua
Tingkat keberhasilan pada siklus II adalah 27,5 % + 50 % = 87,5 % siswa yang tidak mampu mempraktekkan bacaan-bacaan dan gerakan-gerakan sholat sebanyak 2 siswa. Hasil ini menunjukkan bahwa ketuntasan belajar mencapai 37,5 % atau 14 siswa yang tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan belajar secara klasikal telah mengalami peningkatan sedikit lebih baik dari siklus 1, adanya peningkatan tersebut karena setelah guru menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran akan selalu diadakan tes sehingga pada pertemuan berikutnya siswa lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu siswa juga sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan dan diinginkan guru dengan menerapkan penggunaan video elektronik.
c. Refleksi 54
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut: a) Motivasi siswa meningkat ketika guru memberi tugas menghafal bacaan shalat dan siswa mempraktekkan bacaan-bacaan shalat di depan kelas. Dengan diberi tugas tersebut secara keseluruhan siswa termotivasi. b) Membimbing siswa, merumuskan kesimpulan/ menemukan konsep yang lebih baik yang telah dilakukan oleh guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa sudah lebih baik. c) Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar. d) Hasil belajar siswa pada siklus II ini meningkat dari pada siklus 1. d. Revisi rancangan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus II ini masih terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya: a) Guru dalam memotivasi siswa hendaknya dapat membuat siswa lebih termotivasi selama proses belajar mengajar berlangsung b) Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada perasaan takut dalam diri siswa baik untuk mengemukakan pendapat atau bertanya. c) Guru harus lebih sadar dalam membimbing siswa mempraktekkan bacaanbacaan dan gerakan-gerakan sholat. d) Guru harus
mendistribusikan waktu secara baik sehingga kegiatan
pembelajaran dapat berjalan dengan yang diharapkan. e) Guru sebaiknya menambah lebih banyak contoh soal dan memberi soal-soal latihan pada siswa untuk dikerjakan pada setiap kegiatan belajar mengajar.
55
3. siklus III a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini penelitian mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran 3, soal tes formartif 3 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengolahan belajar aktif dengan menggunakan video elektronik dan lembar observasi aktif guru dan siswa. b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III dilaksanakan pada bulan Mei 2008 di kelas V SDN Semowo 02 dengan jumlah siswa 16 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru, Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus II, sehingga kesalahan atau kekurangan para siklus II tidak terulang lagi pada siklus III. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Sebagai pengamat adalah wali kelas V SDN Semowo 02 dan seorang sukarelawan. Pada akhirnya proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif 3 dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan, instrumen yang digunakan adalah tes formatif 3. Adapun data hasil penelitian pada siklus III adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 hasil kegiatan belajar mengajar siklus III NO
NAMA
JENIS KESALAHAN
Keterangan: 1. benar semua: 10 orang 2. benar sebagian orang: 5 orang
56
1
2
3
1
ANJAR SASONO
2
M. IHWANI
3
YAYANG HANDIKA
4
AHSANI DININGSIH
5
ERI CAHYONO
6
EKA DINA FRIDA
7
HENRI SETIAWAN
8
ILHAM KARTIKA
√
9
NUR RAHMAWATI
10
PURWOKO
11
SITI ROSIDAH
12
FAHRUROZI
13
YUDI NUGROHO
14
YOFI AFRIYANTO
√
YOGI AGUNG √
15 PRATAMA 16
IRFAB FIRDAUS
√
Jumlah
10
5
1
Tabel 4.3.1 hasil tes formatif siswa pada siklus III no
Uraian
Hasil siklus III 57
62,5 % 1
Benar semua 31 %
2
Benar sebagian 6,5 %
3
Salah semua
Tingkat keberhasilan pada siklus 1 adalah 62, 5 % + 31 % = 93, 5 % siswa yang tidak mampu mempraktekkan bacaan-bacaan dan gerakan-gerakan shalat sebanyak 1 siswa. Hasil ii menunjukkan bahwa ketuntasan belajar mencapai 93, 5 % atau 15 siswa yang tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus III ini ketuntasan belajar secara klasikal telah telah tercapai, adanya peningkatan tersebut karena adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan belajar aktif sehingga siswa lebih lebih terbiasa dengan pelajaran seperti ini sehingga siswa lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan. c. Refleksi Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan belajar aktif. Dari data-data yang diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar 2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar berlangsung 3) Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik
58
4) Hasil belajar siswa pada siklus III mencapai ketuntasan. d. Revisi rancangan Pada siklus III guru telah menerapkan belajar aktif dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan belajar aktif dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
B. Pembahasan 1. Ketuntasan hasil belajar siswa Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cara belajar aktif menggunakan video elektronik memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari siklus I, II, dan III) yaitu masing-masing 75 %, 87,5 %, dan 93,5 % pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai 2. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses belajar aktif dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya niali rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan. BAB V PENUTUP
59
A. Kesimpulan Dari hasil pembelajaran yang telah dilakukan selam tiga silkus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Sebelum diterapkan metode video elektronik kemampuan sholat siswa shalat siswa masih rendah, buktinya hanya sekitar 25% yang tuntas dan benar semua pokok bahasan hafalan bacaan-bacaan shalat, sedangkan yang lain masih benar sebagian sebanyak 50% dan salah semua sebanyak 25%. 2. Setelah diterapkan metode Video elektronik kemampuan shalat siswa meningkat, buktinya sekitar 62,5% yang benar semua dan 31% benar sebagian tentang kemampuan bacaan shalat. Sedangkan yang salah semua menjadi menurun dari 25% menjadi 6,5%. Dengan begitu terbukti kemampuan shalat maupun bacaan-bacaan shalat siswa sudah meningkat. 3. Setelah diterapkan metode video elektronik dapat meningkatkan kemampuan bacaan shalat.
B. Saran Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar Agama Islam pokok bahasan Hafalan dan gerakan shalat lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut: 1. Untuk melaksanakan belajar aktif memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar
60
bisa diterapkan dengan cara belajar aktif metode vidio elektronik dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang maksimal. 2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan kegiatan penemuan, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, seingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. 3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan. 4. untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
61
Abdul
Majid,
2005,
Perencanaan
Pembelajaran
Mengembangkan
Standar
Kompetensi Guru, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Andre Renanto. 1982. Peranan Audio Visual Dalam Pendidikan. Yayasan Kanisius. Anita Lie, 2003, Cooperative Learning, Jakarta, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. Anonimous. 2005. Pembelajaran Aktif. Buletin P & P, Versi Elektronik, Edisi 3 (April – Jun 2005) C. Asri Budiningsih,DR, 2005, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Rineka Cipta, Jakarta. Departemen Agama Republik Indonesia, 1992. Al Quran dan Terjemahannya, Semarang: CV. Asy-Syafa. Departemen Agama Republik Indonesia, 2002. Pendidikan Agama Islam SD. Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia. DePorter, Bobbi dan Hernacki, Mike. 2007.Quantum Learning : Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa. Dimyati, Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Depdikbud. Edgar Dale. 1969. Audio-Visual Methods in Teaching (3 rd edition) Holt, Tinehart and Winston, 1969 Hamidi.Dr.M.Si,
2004,
Metode
Penelitian
Kualitatif,
Malang,Universitas
Muhammadiyah,Malang. HamaliJc Oemar. 1982. Media Pendidikan. Penerbit: Alumni, Bandung. Hurlock, Elizabeth B. 1997. Psikologi Perkembangan (Alih Bahasa : ). Jakarta: Erlangga. Mulyasa. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Remaja Rosdakarya. Melvin.L. Silberman, 2006, Active Learning 101 cara belajar siswa aktif, Bandung, Penerbit Nusamedia, Bandung. M.
Sobry
Sutikno,2005.
Pembelajaran
Efektif
apa
dan
bagaimana
mengupayakannya, Mataram,NTP Pres, Mataram.
Sulaiman, Amir Hamzah. 1981. Media Audio VISual.Jakarta: PT. Gramedia. Sardiman. A.M, 2004, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
62
S. Nasution.Prof. Dr. M.A, 2003, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta, Bumi Aksara, Jakarta. Suharsini Arikunto.Prof, SuharDjono. Prof, Supardi.Prof, 2006, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Bumi Aksara, Jakarta. Sukidin, Basrowi, Suranto, 2002, Manajemen Penelitian Tindakan Kelas, PT Insan Cendekia, Bandung. Sudikin, Basrowi, Suranto, 2002, Psychologi Belajar, Bandung, Insan Cendekia, Bandung. Syaiful Bahri Djamarah. Drs, 2002, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta, Rineka Cipta, Jakarta. Syaiful Sagala,H. DR. M.Pd, 2003, Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit ALFABETA, Bandung. Totok Djuroto.Drs.M.Si, Bambang Suprijadi.Drs. M.Si, 2003, Menulis Artikel dan Karya Ilmiah, Bandung, Remaja Resdokarya, Bandung. Tim DBE2. 2007. Pengenalan Pembelajaran Efektif Dalam Mata Pelajaran Pokok. Jakarta. The Citykids Foundation. Teori Dan Strategi Pengajaran Pembelajaran Dalam Merekabentuk Perisian Kursus. Malaysia. http://www. ktsp.diknas.co.id/ktsp sd/ppt3 (Diakses tanggal 8 juli 2010). http://www.agamaku-islam.blogspot.com/2008/03/shalat-dan-bacaannya.html (diakses 3 juli 2010) http://ahmadzain.com/index.php?option=com_content&task=view&id=164&Itemid= 73 (diakses 3 juli 2010) http://www.anakciremai.com/2008/04/makalah-fiqih-tentang-pengertian-sholat.html (diakses 5 juli 2010) http://indonesia.faithfreedom.org/forum/tata-cara-sholat-bacaan-bacaannya-t24300/ http://pkab.wordpress.com/2008/06/12/penggunaan-media-pada-pengajaran/
LAMPIRAN
63
RIWAYAT PENULIS 64
Nama
: Komariyah
Temapat/Tgl lahir
: Kab. Semarang, 1 Juli 1962
Alamat
: Mendoh Kidul Rt 05 Rw 06 Semowo, Kec. Pabelan, Kab. Semarang
Pendidikan
: SDN Semowo MTs Negeri Salatiga PGA Negeri Salatiga DII Tarbiyah IAIN Wali Songo
Pekerjaan
: Guru SDN Semowo
65