ANALISIS IPK RENDAH MAHASISWA TPB IPB TAHUN AKADEMIK 2009/2010
DHIMA PIANTI
DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
ABSTRAK DHIMA PIANTI. Analisis IPK Rendah Mahasiswa TPB IPB Tahun Akademik 2009/2010. Dibimbing oleh TOTONG MARTONO dan ITASIA DINA SULVIANTI. Keberhasilan studi mahasiswa baru di IPB dapat diamati melalui IPK pada TPB. Berdasarkan rangkuman data IPK populasi mahasiswa baru IPB Tahun Akademik 2009/2010 dengan beracuan pada kriteria pemeringkatan sekolah dalam Peringkat Riwayat Akademik Sekolah di IPB (PERAK SLTA-IPB), terdapat sekitar 11% (342 orang) mahasiswa TPB memiliki IPK kurang dari 2.10 atau tergolong memiliki IPK rendah, dengan persentase terendah ada pada jalur USMI dan tertinggi ada pada jalur BUD. Ada 2 kelompok mahasiswa dengan IPK rendah, yaitu mahasiswa DO (IPK ≤ 1.50) dan mahasiswa tidak DO ( 1.50 < IPK ≤ 2.10). Keberhasilan studi mahasiswa baru mungkin dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan budaya serta faktor sosial ekonomi. Faktor lingkungan budaya diwakili oleh daerah asal SLTA, peringkat asal SLTA, jalur masuk IPB, prioritas pilihan masuk IPB, tingkat popularitas mayor, nilai Pengantar Matematika, Kalkulus, Kimia, Fisika, dan Biologi. Sedangkan faktor sosial ekonomi diwakili oleh jenis kelamin, penghasilan orang tua / wali, pekerjaan orang tua / wali. Dari model regresi logistik biner dengan peubah respon adalah mahasiswa TPB Tahun Akademik 2009/2010 dengan IPK rendah terungkap bahwa hanya faktor lingkungan dan budaya yang berpengaruh terhadap mahasiswa DO, yaitu prioritas pilihan masuk IPB, nilai Kalkulus, Kimia, dan Biologi. Nilai Kalkulus paling dominan mengakibatkan DO mahasiswa TPB dengan IPK rendah. Model regresi logistik biner yang dibangun pada penelitian ini memiliki tingkat ketepatan klasifikasi sebesar 91.5%. Kata Kunci : Analisis regresi logistik biner, DO, IPK rendah
ANALISIS IPK RENDAH MAHASISWA TPB IPB TAHUN AKADEMIK 2009/2010
DHIMA PIANTI
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Statistika pada Departemen Statistika
DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
Judul Skripsi Nama NIM
: Analisis IPK Rendah Mahasiswa TPB IPB Tahun Akademik 2009/2010 : Dhima Pianti : G14070046
Disetujui
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Totong Martono NIP. 195304281978021001
Dra Itasia Dina S, M.Si NIP. 196005081988032002
Diketahui Ketua Departemen Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor
Dr. Ir. Hari Wijayanto, MS NIP. 196504211990021001
Tanggal Lulus :
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga tulisan ini berhasil diselesaikan. Tulisan ini merupakan hasil penelitian penulis dalam rangka memenuhi tugas akhir yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Statistika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor. Terimakasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr.Totong Martono dan Ibu Itasia Dina Sulvianti, M.Si selaku pembimbing, yang telah memberikan arahan dan masukan yang membangun kepada penulis. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada orang tua, keluarga tercinta, kerabat dan teman-teman atas doa dan dukungannya serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tulisan ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Bogor, November 2011
Dhima Pianti
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 25 September 1989 dari ayah H.Sugianto Turmono dan Ibu Hj.Muntopingah. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Tahun 2007 penulis lulus dari SMA Negeri 113 Jakarta Timur dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB. Penulis memilih mayor Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam , dengan minor Matematika Keuangan dan Aktuaria. Penulis melaksanakan praktik lapang pada tanggal 07 Februari sampai 31 Maret 2011 di PT Asuransi CIGNA, Jakarta.
v
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR TABEL ............................................................................................................ vi DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... vi DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... vi PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1 Tujuan ......................................................................................................................... 1 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................... 1 Regresi Logistik .......................................................................................................... 1 Titik Potong Optimal .................................................................................................. 2 Evaluasi Model............................................................................................................ 2 METODOLOGI .................................................................................................................. 3 Data ............................................................................................................................. 3 Metode ........................................................................................................................ 3 HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................... 3 Deskripsi Karakteristik IPK Rendah Mahasiswa TPB IPB T.A 2009/2010 ............... 3 Model Regresi Logistik ............................................................................................... 4 SIMPULAN DAN SARAN ................................................................................................ 5 Simpulan ..................................................................................................................... 5 Saran............................................................................................................................ 5 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 5 LAMPIRAN........................................................................................................................ 6
vi
DAFTAR TABEL
Halaman 1.
Tabel ketepatan klasifikasi ......................................................................................... 3
2.
Hasil uji regresi logistik secara serentak ................................................................... 4
3.
Tabel ketepatan klasifikasi model (cut off 0.1) ........................................................ 5
DAFTAR GAMBAR
Halaman 1.
Plot antara sensitivitas dan spesifisitas terhadap seluruh kemungkinan titik potong.......................................................................................................................... 2
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman 1. Keterangan peubah-peubah penjelas yang digunakan ................................................... 7 2. Rangkuman data IPK populasi mahasiswa baru IPB T.A 2009/2010........................... 9 3. Karakteristik IPK rendah mahasiswa TPB T.A 2009/2010 ......................................... 10 4. Hasil analisis regresi logistik secara parsial................................................................. 24
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Mahasiswa baru program pendidikan sarjana di Institut Pertanian Bogor (IPB) diterima melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI), Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Ujian Talenta Mandiri (UTM) dan Beasiswa Utusan Daerah (BUD). Perkiraan daya tampung mahasiswa baru dari masing-masing jalur seleksi tersebut adalah 70%, 15%, 10%, dan 5-8% dari daya tampung IPB, dengan acuan utama pada nilai Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, baik melalui rapor maupun ujian tertulis, tingkat popularitas mayor, dan daerah asal SLTA sebagai pertimbangannya. Keberhasilan studi mahasiswa baru di IPB dapat diamati melalui Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) pada Tingkat Persiapan Bersama (TPB). Ilustrasi rangkuman data IPK populasi mahasiswa baru IPB Tahun Akademik (T.A) 2009/2010 dengan beracuan pada kriteria pemeringkatan sekolah dalam Peringkat Riwayat Akademik Sekolah di IPB (PERAK SLTA-IPB) tercantum pada Lampiran 2. Dari Lampiran 2 tersebut, dapat dilihat bahwa ada sekitar 11% mahasiswa TPB dengan IPK kurang dari 2.10 atau tergolong memiliki IPK rendah, dengan persentase terendah ada pada jalur USMI yaitu sebanyak 7.44% dan tertinggi ada pada jalur BUD yaitu sebanyak 27.11%. Angka ini diharapkan dapat turun menjadi satu digit dengan upaya meningkatkan atau perbaikan layanan pendidikan, dan identifikasi faktorfaktor penyebabnya menjadi relevan di evaluasi. Dua faktor utama yang dapat menjadi hambatan dalam keberhasilan studi mahasiswa baru adalah faktor lingkungan dan budaya serta faktor sosial ekonomi. Faktor lingkungan dan budaya antara lain meliputi daerah asal SLTA, peringkat asal SLTA, jalur masuk IPB, prioritas pilihan masuk IPB, tingkat popularitas mayor, nilai akhir Pengantar Matematika, Kalkulus, Kimia, Fisika, dan Biologi. Sedangkan faktor sosial ekonomi antara lain meliputi jenis kelamin, penghasilan orang tua / wali, pekerjaan orang tua / wali. Analisis regresi logistik merupakan suatu analisis regresi yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara peubah respon yang memiliki dua kategori atau lebih dengan satu atau lebih peubah bebas. Karena dalam penelitian ini peubah respon yang digunakan adalah mahasiswa TPB yang
memiliki IPK rendah, yaitu mahasiswa TPB Drop Out (DO; IPK ≤ 1.50) dan mahasiswa TPB tidak DO maka analisis regresi logistik biner dilakukan. Tujuan Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Mendeskripsikan karakteristik IPK rendah mahasiswa TPB IPB Tahun Akademik 2009/2010 2. Menentukan model regresi logistik untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap mahasiswa DO di TPB IPB.
TINJAUAN PUSTAKA Regresi Logistik Regresi logistik adalah suatu teknik analisis statistika yang digunakan untuk mendeskripsikan hubungan antara peubah respon yang memiliki dua kategori atau lebih dengan satu atau lebih peubah penjelas berskala kategori atau kontinu (Hosmer & Lemeshow 2000). Pendekatan model persamaan regresi logistik digunakan karena dapat menjelaskan hubungan antara X dan (x) yang bersifat tidak linear, ketidaknormalan sebaran Y, keragaman respon yang tidak konstan dan tidak dapat dijelaskan oleh model regresi linear biasa (Agresti 2007). Jika data hasil pengamatan memiliki p peubah penjelas yaitu dengan peubah respon Y, dengan Y memiliki dua kemungkinan nilai yaitu 0 dan 1, Y =1 menyatakan bahwa respon memiliki kriteria yang ditentukan dan sebaliknya Y = 0 tidak memiliki kriteria, maka peubah respon Y mengikuti sebaran Bernoulli dengan parameter sehingga fungsi sebaran peluang: , = 0, 1 f( = Model umum regresi logistik dengan p peubah penjelas yaitu : (x) =
,
(x) = P ( Y = 1| x )
sehingga dengan melakukan transformasi logit diperoleh : g(x)= dengan g(x)= +
+.....+
g(x) merupakan penduga logit yang berperan sebagai fungsi linear dari peubah penjelas, karena fungsi penghubung yang digunakan
2
adalah fungsi penghubung logit maka sebaran peluang yang digunakan disebut sebaran logistik (McCullagh & Nelder 1989). Untuk peubah penjelas yang bersifat kategorik, maka diperlukan peubah boneka (dummy variable). Secara umum, jika sebuah peubah skala nominal atau ordinal mempunyai k kategori, maka diperlukan k-1 peubah boneka. Misalnya, peubah penjelas ke-j mempunyai kategori. melambangkan - 1 peubah boneka dan merupakan koefisien peubah boneka dengan u = 1, 2, ..., – 1. Dengan demikian model logit dengan p peubah penjelas dan peubah ke-j adalah diskret (Hosmer & Lemeshow 2000), yaitu :
Signifikasi dari tiap peubah penjelas terhadap peubah responnya dalam regresi logistik dapat dilihat dari statistik uji G dan uji Wald. Statistik uji G adalah uji rasio kemungkinan (likelihood ratio test) yang digunakan untuk menguji peranan peubah penjelas di dalam model secara serentak (Hosmer & Lemeshow 2000). Hipotesis yang diuji yaitu : : = = ... = =0 : minimal ada satu 0, j = 1, 2, ..., p Statistik uji G didefinisikan sebagai berikut :
asosiasi yang memperkirakan berapa besar kecenderungan pengaruh peubah-peubah penjelas terhadap peubah respon (Hosmer dan Lemeshow 2000). Rasio odds ( ) dapat didefinisikan sebagai berikut : = exp ( ) Interpretasi dari rasio odds untuk peubah kategorik menjelaskan bahwa kategori X=1 memiliki kecenderungan untuk Y=1 sebesar kali bila dibandingkan dengan X=0 atau dapat dikatakan X=1 memiliki kecenderungan untuk Y=0 sebesar 1/ kali dibandingkan X=0. Sedangkan untuk peubah penjelas berskala numerik, maka setiap kenaikan satu satuan pada peubah X maka kecenderungan untuk terjadinya Y=1 akan naik sebesar kali. Titik Potong Optimal Titik potong optimal dengan tujuan pengklasifikasian dapat ditentukan dari perpotongan antara kurva sensitivitas dan spesifisitas terhadap seluruh kemungkinan titik potong yang ada (Hosmer dan Lemeshow 2000). Titik potong optimal merupakan titik potong yang menghasilkan sensitivitas dan spesifisitas yang optimum. Penelitian ini mengasumsikan bahwa ketepatan klasifikasi antara mahasiswa TPB yang DO dan yang tidak DO sama penting. Sehingga titik potong optimal didapatkan melalui kurva pada Gambar 1.
G = -2 ln dengan sebagai likelihood tanpa peubah penjelas dan sebagai likelihood dengan p peubah penjelas. Hipotesis nol ditolak jika G> (Hosmer & Lemeshow 2000). Statistik uji Wald digunakan untuk menguji parameter secara parsial. Hipotesis yang diuji yaitu : H0 : j = 0 H1 : j 0 dengan j =1, 2, ..., p Statistik uji Wald didefinisikan sebagai berikut: W= Hipotesis nol ditolak jika |W| >
(Hosmer &
Lemeshow 2000). Interpretasi koefisien untuk model regresi logistik dapat dilakukan dengan melihat nilai rasio oddsnya. Rasio odds merupakan ukuran
Gambar
1
Plot antara sensitivitas dan spesifisitas terhadap seluruh kemungkinan titik potong.
Evaluasi Model Menurut Hosmer dan Lemeshow (2000) salah satu ukuran kebaikan model adalah jika memiliki peluang salah klasifikasi yang minimal. Ketepatan prediksi dari model dapat diketahui dengan menggunakan tabel ketepatan klasifikasi (correct classification table). Tabel ketepatan klasifikasi merupakan tabel frekuensi dua arah antara kelompok data aktual dan prediksi. Tabel tersebut ditampilkan pada Tabel 1.
3
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Tabel ketepatan klasifikasi Prediksi Aktual 0 1 0
Benar (-)
Salah (+)
1
Salah (-)
Benar (+)
Tingkat ketepatan klasifikasi adalah banyaknya dugaan yang tepat berdasarkan banyak contohnya. Spesifisitas merupakan kemampuan model dalam memprediksi kejadian Y=0. Sensitivitas merupakan kemampuan model dalam memprediksi Y=1. Semakin besar tingkat ketepatan klasifikasi, spesifisitas, dan sensitivitas, maka tingkat akurasi model semakin tinggi.
METODOLOGI Data Data dalam penelitian ini adalah data mahasiswa TPB IPB T.A 2009/2010 dengan IPK rendah (IPK < 2.10) sebanyak 342 orang, 34 orang di antaranya merupakan mahasiswa TPB yang DO. Peubah respon yang digunakan adalah mahasiswa TPB yang memiliki IPK rendah, berskala biner yaitu: Y= 1 jika mahasiswa TPB DO Y= 0 jika mahasiswa TPB tidak DO Sedangkan peubah-peubah penjelas yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran 1. Metode Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1. Melakukan eksplorasi data awal Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik IPK rendah mahasiswa TPB IPB T.A 2009/2010. 2. Membuat model regresi logistik menggunakan metode Forward Stepwise Logistic Regression. 3. Parameter dari model yang telah diperoleh diuji secara serentak dengan statistik uji Likelihood Ratio Test dan diuji secara parsial menggunakan uji Wald. 4. Menginterpretasikan model tersebut berdasarkan nilai rasio odds. 5. Melakukan evaluasi model dengan menggunakan tabel ketepatan klasifikasi berdasarkan titik potong optimal. Semua metode analisis ini diolah dengan bantuan paket program Ms. Excel 2007, SAS 9.1, dan SPSS 16.
Deskripsi Karakteristik IPK Rendah Mahasiswa TPB IPB T.A. 2009/2010 Karakteristik mahasiswa baru yang memiliki IPK rendah berdasarkan jalur masuk IPB dapat dilihat pada Lampiran 2. Pada Lampiran 2 terungkap bahwa proporsi mahasiswa TPB yang DO paling banyak berasal dari jalur BUD yaitu sebanyak 6.22% (14 orang). Sedangkan pada jalur USMI, SNMPTN, dan UTM masing-masing mahasiswa TPB yang DO yaitu sebanyak 0.54% (11 orang), 1.05% (5 orang) dan 1.31% (4 orang). Hal ini memperlihatkan bahwa risiko mahasiswa TPB untuk DO yang berasal dari jalur ujian tertulis SNMPTN dan UTM sekitar dua kali lebih tinggi daripada jalur USMI. Karakteristik IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan peubah penjelas lainnya juga dapat diamati pada Lampiran 3. Pada Lampiran 3 dapat dilihat bahwa peluang mahasiswa laki-laki yang DO dua kali lebih tinggi dibandingkan perempuan, hal tersebut terlihat dari proporsi mahasiswa yang DO sebanyak 6.73% (23 orang) sedangkan mahasiswi sebanyak 3.22% (11 orang). Mahasiswa jalur BUD mempunyai peluang DO tertinggi dan proporsi laki-laki DO terhadap perempuan juga sekitar 2.5 kalinya. Peluang mahasiswa TPB yang DO dari pilihan 1 masuk IPB 6 kali lebih tinggi daripada pilihan lainnya. Hal ini dapat terlihat dari proporsi mahasiswa DO yang berasal dari pilihan 1 masuk IPB sebanyak 8.48% (29 orang), sedangkan 1.46% (5 orang) berasal dari pilihan lainnya. Pada Lampiran 3 juga dapat dilihat bahwa mahasiswa TPB yang DO paling banyak berasal dari tingkat popularitas mayor II yaitu sebanyak 5.56%, sedangkan yang berasal dari tingkat popularitas I dan III yaitu masingmasing sebanyak 2.92% dan 1.46%. Jika dilihat berdasarkan jalur masuk IPB, untuk mahasiswa yang berasal dari jalur USMI mayoritas mahasiswa TPB yang DO yaitu berasal dari tingkat popularitas II sebanyak 4.61%, BUD sebanyak 14.75%. Dan untuk jalur UTM mayoritas mahasiswa TPB yang DO ada pada tingkat popularitas I yaitu sebanyak 6.38%. Dapat dilihat juga bahwa mahasiswa jalur BUD yang berasal dari tingkat popularitas mayor II mempunyai peluang DO sebanyak 4.5 kali dibandingkan mahasiswa jalur BUD dari tingkat popularitas mayor I. Sedangkan untuk mahasiswa jalur USMI yang berasal dari tingkat popularitas
4
mayor II memiliki peluang DO 7 kali daripada mahasiswa jalur USMI dari tingkat popularitas mayor III. Berdasarkan penghasilan orang tua / wali, dapat dilihat bahwa mahasiswa yang memiliki IPK rendah dengan persentase tertinggi sekitar 40% yaitu ada pada golongan dengan penghasilan orang tua/wali antara Rp.2.500.000,sampai Rp.5.000.000,. Selanjutnya jika diperhatikan, mahasiswa TPB yang DO dengan penghasilan orang tua di bawah Rp. 1.000.000,- hanya sebanyak 17.65%. Hal ini mengindikasikan bahwa mahasiswa yang memiliki IPK rendah dengan orang tua yang berpenghasilan tinggi bukan jaminan bagi keberhasilan studi di IPB. Pada peubah pekerjaan orang tua / wali, persentase terbesar mahasiswa DO di TPB IPB yaitu sebanyak 44% (15 orang) ada pada golongan karyawan swasta, wiraswasta, BUMN, dan rohaniawan. Pada golongan ini persentase tertinggi ada pada jalur UTM (75%) dan terendah pada jalur USMI (27.77%). Proporsi mahasiswa DO di TPB IPB yang berasal dari daerah SLTA di Pulau Jawa lebih tinggi 1.17% dibandingkan yang berasal dari daerah SLTA di luar Pulau Jawa. Peluang DO yang tinggi ini terjadi pada mahasiswa dengan daerah asal SLTA di Pulau Jawa pada jalur USMI, SNMPTN, dan UTM. Model Regresi Logistik Pendugaan model regresi logistik biner dengan menggunakan metode Forward Stepwise Logistic Regression dari 13 peubah penjelas yang ada menghasilkan 4 peubah penjelas yang signifikan pada taraf nyata 10%. Keempat peubah penjelas tersebut adalah prioritas pilihan masuk IPB, nilai akhir Kalkulus, nilai akhir Kimia, dan nilai akhir Biologi. Hasil uji serentak untuk model yang terbentuk dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Hasil uji regresi logistik secara serentak Testing Global Null Hypothesis: BETA=0 Test Likelihood Ratio
Chi-Square
P-value
133.2313
<.0001
Dari Tabel 2 nilai statistik uji Likelihood Ratio Test yang diperoleh yaitu 133.2313 dengan p-value yang dihasilkan kurang dari =10%, sehingga dapat disimpulkan tolak yang artinya paling tidak minimal ada satu peubah penjelas yang signifikan terhadap mahasiswa DO di TPB.
Pengujian secara parsial dengan uji Wald terhadap model yang terbentuk menunjukkan bahwa seluruh peubah penjelas signifikan pada taraf nyata 10%. Hanya saja terdapat 3 kategori dari peubah penjelas yang tidak signifikan, yaitu satu kategori dari peubah nilai akhir Kalkulus, satu kategori dari peubah nilai akhir Kimia dan satu kategori lagi dari peubah nilai akhir Biologi. Kategori tersebut adalah kategori nilai akhir Kalkulus yang bernilai C, nilai akhir Kimia B dan C, serta nilai akhir Biologi B dan C . Hasil uji regresi logistik secara parsial dapat dilihat pada Lampiran 4. Berdasarkan uji Likelihood ratio test dan uji Wald yang menyatakan bahwa seluruh peubah penjelas hasil pereduksian dengan menggunakan metode Forward Stepwise Logistic Regression tersebut signifikan, maka dapat dibentuk model logit sebagai berikut : (x) = 2.2903 – 1.5875 (1) – 3.6820 (2) – 1.9479 (2) – 3.0422 (2) Interpretasi koefisien untuk model regresi logistik dapat dilakukan dengan melihat nilai rasio oddsnya. Nilai rasio odds untuk keempat peubah penjelas tersebut dapat dilihat pada Lampiran 4. Nilai rasio odds untuk peubah pilihan masuk IPB yang berkategori pilihan lainnya adalah sebesar 0.204. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa TPB dengan IPK rendah berasal dari pilihan pertama terindikasi 5 kali lebih tinggi untuk berstatus DO daripada mahasiswa yang berasal dari pilihan lainnya. Nilai rasio odds untuk peubah nilai akhir Kalkulus yang bernilai D adalah sebesar 0.025. Artinya, mahasiswa TPB dengan IPK rendah dengan nilai E pada Kalkulus tampaknya 40 kali lebih tinggi untuk berstatus DO daripada mereka yang bernilai D. Mahasiswa TPB dengan IPK rendah yang mendapatkan nilai E pada Kimia terindikasi 7 kali lebih tinggi untuk berstatus DO daripada mereka yang bernilai D. Hal ini terlihat dari nilai rasio odds untuk peubah nilai akhir Kimia yang bernilai D yaitu sebesar 0.143. Sedangkan mahasiswa TPB dengan IPK rendah yang mendapatkan nilai E pada Biologi terindikasi 21 kali lebih tinggi untuk berstatus DO daripada mereka yang bernilai D. Hal ini terlihat pada nilai rasio odds untuk peubah nilai akhir Biologi yang bernilai D yaitu sebesar 0.048 . Dengan demikian nilai Kalkulus paling dominan mengakibatkan mahasiswa TPB dengan IPK rendah berstatus DO.
5
Ketepatan prediksi dari model dapat diketahui dengan menggunakan tabel ketepatan klasifikasi. Dengan mengasumsikan ketepatan klasifikasi antara mahasiswa TPB yang DO dan yang tidak DO sama pentingnya, maka titik potong optimal yang diperoleh pada model ini yaitu 0.1. Titik potong tersebut merupakan titik potong yang menghasilkan sensitivitas dan spesifisitas yang optimum. Tabel ketepatan klasifikasi dengan titik potong 0.1 dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Tabel ketepatan klasifikasi model (cut off = 0.1 ) prediksi
aktual
%
0
1
benar
0
285
23
92.5
1
6
28
82.4
tingkat ketepatan(%)
91.5
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa dari 308 mahasiswa TPB IPB yang tidak DO terdapat 285 mahasiswa yang diklasifikasikan secara tepat atau spesifisitas dari model tersebut adalah 92.5%. Sedangkan dari 34 mahasiswa TPB IPB yang DO terdapat 28 mahasiswa yang diklasifikasikan dengan tepat atau sensitivitas dari model tersebut adalah 82.4%. Dengan kata lain,secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa tingkat ketepatan klasifikasi dari model tersebut adalah 91.5% .
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Secara keseluruhan hasil dari karakteristik IPK rendah mahasiswa TPB T.A 2009/2010 menunjukkan bahwa: 1. Risiko mahasiswa TPB untuk DO yang berasal dari jalur ujian tertulis SNMPTN dan UTM sekitar dua kali lebih tinggi daripada jalur USMI. 2. Pada jalur USMI, BUD dan UTM peluang laki-laki untuk DO sekitar dua kali lebih tinggi daripada perempuan. 3. Penghasilan tinggi dari orang tua / wali bukan jaminan keberhasilan studi di TPB. 4. Kalkulus paling dominan mengakibatkan mahasiswa TPB dengan IPK rendah berstatus DO. 5. Mahasiswa TPB dengan IPK rendah dan berasal dari pilihan 1 cenderung 5 kali lebih tinggi berstatus DO. 6. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap mahasiswa DO di TPB IPB berasal dari
faktor lingkungan dan budaya yaitu prioritas pilihan masuk IPB, nilai akhir Kalkulus, nilai akhir Kimia, nilai akhir Biologi, dengan tingkat ketepatan klasifikasi model regresi logistik yang dibangun sebesar 91.5%. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan : 1. Adanya tambahan waktu responsi untuk mata kuliah yang berpengaruh terhadap mahasiswa DO mungkin suatu pilihan yang bijak untuk mengurangi risiko mahasiswa DO. 2. Semakin kecil jumlah kuota mahasiswa dalam suatu kelas, maka semakin nyaman mahasiswa mengikuti pembelajaran dalam suatu mata kuliah. Untuk itu perlu didukung dengan daya tampung masingmasing kelas (baik untuk perkuliahan maupun responsi atau praktikum) yang tidak terlalu banyak.
DAFTAR PUSTAKA Agresti A. 2007.An Introduction to Categorical Data Analysis. New York : John Wiley & Sons Garson 2010. Logistic Regression : Statnotes. North Carolina State University. http://faculty.chass.ncsu.edu/garson/PA76 5/logistic.htm [17 Oktober 2010]. Hosmer DW, dan Lemeshow S. 2000. Applied Logistic Regression. edition. New York : John Wiley & Sons, Inc. Institut Pertanian Bogor. 2010. Laporan Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB/USMI). Bogor : IPB. McCullagh P. Nelder. J. A. 1989. Generalized Linear Models. edition. London : Chapman & Hall. Siegel S. 1956. Nonparametric Statistics for The Behavioural Sciences. New York : McGraw-Hill.
LAMPIRAN
Lampiran 1
Keterangan peubah-peubah penjelas yang digunakan Peubah
Keterangan
Kategori
Peubah boneka (1)
(2)
(3)
Faktor Lingkungan dan Budaya : Jalur masuk IPB
USMI
1
1
0
0
SNMPTN
2
0
1
0
BUD
3
0
0 0
1 0
UTM
4
0
Daerah Asal
Jawa
0
1
Tingkat popularitas mayor
Luar Jawa I ( PTN, MSP, THP, PSP, NTP, PTP
1 1
0 1
0
(Informasi ini diperoleh dari Angka Pelamar Populasi (APP).
HHT, SVK, FIS,ESL, IKK, TMB, TSL)
APP adalah persentase banyaknya pelamar pilihan pertama
II ( AGH, ARL, FKH, BDP, ITK, MNH
2
0
1
terhadap daya tampung. Enam mayor dengan APP tertinggi
KSH, TEP, TIN, GFM, BIO, KIM, MAT,
yaitu kategori kelompok III, 17 mayor dengan APP sedang
BIK, EKO, MAN, KPM )
yaitu kategori kelompok II, dan 13 mayor dengan APP
III ( ITP, STK, KOM, AGB, GIZ, SIL)
3
0
0
A
1
1
0
0
B
2
0
1
0
C
3
0
0
1
D & Tanpa Kategori (TK)
4
0
0
0
Pilihan lainnya
0
1
Pilihan 1
1
0
B, C
1
1
0
D
2
0
1
terendah yaitu kategori kelompok I (Laporan PPMB/USMI 2010) Peringkat Asal Sekolah
Prioritas Pilihan Masuk IPB Nilai akhir Pengantar Matematika
7
E
3
0
0
C
1
1
0
D
2
0
1
E
3
0
0
B, C
1
1
0
D
2
0
1
E
3
0
0
A, B, C
1
1
0
D
2
0
1
E
3
0
0
B, C
1
1
0
D
2
0
1
E
3
0
0
Perempuan
0
1
Laki-laki
1
0
Penghasilan Orang Tua / Wali
P > 5000
1
1
0
0
( dalam Ribuan Rp. )
2500 < P ≤ 5000
2
0
1
0
1000 < P ≤ 2500
3
0
0
1
P ≤ 1000 Pegawai Negeri, TNI / POLRI
4 1
0 1
0 0
0
BUMN,
2
0
1
Veteran,
3
0
0
Nilai akhir Kalkulus
Nilai akhir Kimia
Nilai akhir Fisika
Nilai akhir Biologi
Faktor Sosial Ekonomi : Jenis kelamin
Pekerjaan Orang Tua / Wali
Pegawai Swasta, Wiraswasta, Rohaniawan Petani / Nelayan, Pensiunan, Purniawan, Buruh dan Lainnya
8
9
Lampiran 2 Rangkuman data IPK populasi mahasiswa baru IPB Tahun Akademik 2009/2010 (Laporan Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB/USMI) 2010)
Tabel 1 Jalur Masuk
USMI SNMPTN BUD PIN UTM IPB
Deskripsi IPK Mahasiswa TPB T.A. 2009/2010 Berdasarkan Jalur Masuk Dikeluarkan (IPK ≤ 1.50) L/P/ L+P (% thd total) 7/4 11 (0.54) 2/3 5 (1.05) 10/4 14 (6.22) 0 (0.00) 4/0 4 (1.31) 24/10 34 (1.11)
Kelompok IPK 1.50 < IPK < 2.10
2.10 ≤ IPK < 2.75
2.75 ≤ IPK < 3.50
IPK ≥ 3.50
Total
141
(6.90)
626 (30.64)
1017 (49.78)
248 (12.14)
2043
77
(16.11)
159 (33.26)
198 (41.42)
39 (8.16)
478
47
(20.89)
74 (32.89)
61 (27.11)
29 (12.89)
225
0
(0.00)
1 (100.00)
(0.00)
0 (0.00)
1
43
(14.05)
153 (50.00)
96 (31.37)
10 (3.27)
306
308
(10.09)
1013 (33.18)
1372 (44.94)
326 (10.68)
3053
0
Gambar 1. IPK Mahasiswa TPB T.A. 2009/2010
10
Lampiran 3 Karakteristik IPK rendah mahasiswa TPB IPB T.A 2009/2010 1. Deskripsi IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan jalur masuk IPB dan jenis kelamin Jenis kelamin Jalur masuk IPB
DO L
Total
tidak DO
(%)
P
(%)
L
(%)
P
(%)
Total (%)
mhs TPB IPB
USMI
7
(4.60)
4
(2.63)
64 (42.10)
77 (50.66)
152 (7.44)
2043
SNMPTN
2
(2.44)
3
(3.66)
43 (52.44)
34 (41.46)
82 (17.16)
478
10 (16.39)
4
(6.56)
17 (27.87)
30 (49.18)
61 (27.11)
225
BUD
4
(8.51)
0
21 (44.68)
22 (46.81)
47 (15.36)
306
IPB
23 (6.73)
11 (3.22)
145 (42.4)
163(47.66)
342(11.21)
3052
Persentase
UTM
60 50 40 30 20 10 0
USMI SNMPTN BUD UTM L
P
L
P
DO
Gambar 1
tidak DO
Persentase IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan jalur masuk IPB dan jenis kelamin.
2. Deskripsi IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan jalur masuk IPB dan pilihan masuk IPB Pilihan masuk IPB Jalur masuk IPB
DO P1
(%)
Total
tidak DO PL
(%)
P1
(%)
PL
(%)
Total (%)
mhs TPB IPB
USMI
9
(5.92)
2
(1.32)
97 (63.82)
44(28.95)
152 (7.44)
2043
SNMPTN
4
(4.88)
1
(1.22)
41
(50)
36 (43.9)
82 (17.16)
478
13 (21.31)
1
(1.64)
38 (62.3)
9 (14.76)
61 (27.11)
225
BUD UTM
3
(6.38)
1
(2.13)
33 (70.21)
10(21.28)
47 (15.36)
306
IPB
29 (8.48)
5
(1.46)
209(61.11)
99(28.95)
342(11.21)
3052
persentase
80 60
USMI
40
SNMPTN
20
BUD UTM
0 P1
PL DO
Gambar 2
P1
PL tidak DO
Persentase IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan jalur masuk IPB dan pilihan masuk IPB.
11
3. Deskripsi IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan jalur masuk IPB dan daerah asal SLTA Daerah asal SLTA Jalur masuk IPB
DO JW
(%)
tidak DO
LJW
USMI
8
(5.26)
SNMPTN
5
BUD
2
UTM
4
IPB
Total
(%)
JW
(%)
LJW (%)
3 (1.97)
87 (57.24)
(6.10)
0
(3.28)
12 (19.67)
(8.51)
19 (5.56)
mhs TPB
Total (%)
IPB
54 (35.53)
152 (7.44)
2043
67 (81.71)
10 (12.20)
82 (17.16)
478
5 (8.20)
42 (68.85)
61 (27.11)
225
0
40 (85.11)
3 (6.38)
47 (15.36)
306
15 (4.39)
199(58.19)
109(31.87)
342(11.21)
3052
persentase
100 80
USMI
60
SNMPTN
40
BUD
20
UTM
0 JW
LJW
JW
LJW
DO
Gambar 3
tidak DO
Persentase IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan jalur masuk IPB dan daerah asal SLTA
4. Deskripsi IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan jalur masuk IPB dan tingkat popularitas mayor Tingkat popularitas mayor Jalur masuk IPB
DO
Total
tidak DO
mhs TPB Total (%)
I
(%)
II
(%)
III (%)
I
(%)
II
(%)
III
(%)
IPB
USMI
3 (1.97)
7 (4.61)
1(0.66)
64 (42.11)
67 (44.08)
10 (6.58)
152 (7.44)
2043
SNMPTN
2 (2.44)
2 (2.44)
1(1.22)
24 (29.27)
42 (51.22)
11(13.41)
82 (17.16)
478
BUD
2 (3.28)
9(14.75)
3(4.92)
15 (24.59)
25 (40.98)
7 (11.48)
61 (27.11)
225
UTM
3 (6.38)
1 (2.13)
0
26 (55.32)
16 (34.04)
1
(2.13)
47 (15.36)
306
Total
10(2.92)
19(5.56)
5(1.46)
129(37.72)
150(43.86)
29 (8.48)
342(11.21)
3052
60 persentase
50 40
USMI
30
SNMPTN
20
BUD
10
UTM
0 I
II DO
III
I
II
III
tidak DO
Gambar 4 Persentase IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan jalur masuk IPB dan tingkat popularitas mayor .
12
5. Deskripsi IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan jalur masuk IPB dan penghasilan orang tua/wali Jalur masuk IPB
Penghasilan orang tua/wali (dalam Ribuan Rp.)
DO
tidak DO
USMI (%)
SNMPTN (%)
BUD (%)
UTM (%)
USMI (%)
SNMPTN (%)
BUD (%)
UTM (%)
1 (20) 0
0
0 0
4 (5.19) 12 (15.58) 37 (48.05) 16 (20.78) 5 (6.49) 3 (3.90) 77 (100)
1 (2.13)
2 (14.29) 3 (21.43) 4 (28.57) 2 (14.29) 3 (21.43) 14 (100)
11 (7.80) 26 (18.44) 61 (43.26) 27 (19.15) 14 (9.93) 2 (1.42) 141 (100)
9 (19.15) 27 (57.45) 6 (12.77) 2 (4.26)
10 (23.26) 4 (9.30) 16 (37.21) 10 (23.26) 3 (6.98) 0
47 (100)
43 (100)
H1
7500 < P ≤ 10000
H2
5000 < P ≤ 7500
H3
2500 < P ≤ 5000
H4
1000 < P ≤ 2500
H5
500 < P ≤ 1000
2 (18.18) 2 (18.18) 6 (54.55) 1 (9.09) 0
H6
P ≤ 500
0
1 (20) 2 (40) 1 (20) 0
Total (%)
11 (100)
5 (100)
3 (21.43) 1 (25) 0 0 4 (100)
2 (4.26)
Total 29 48 136 88 31 10
342
persentase
60 50 40 30 20 10 0
H1 H2 H3 H4 USMI
SNMPTN
BUD
UTM
USMI
DO
SNMPTN
BUD
H5
UTM
H6
tidak DO
Gambar 5 Persentase IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan jalur masuk IPB dan penghasilan orang tua/wali.
6. Deskripsi IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan jalur masuk IPB dan pekerjaan orang tua/wali Jalur masuk IPB DO
Pekerjaan orang tua/wali
K1
K2 K3
K4
Petani, Nelayan, Pensiunan, Veteran, Purnawirawan, Buruh Pegawai Negeri,TNI/POLRI Karyawan Swasta,Wiraswasta, BUMN, Rohaniawan Lainnya Total (%)
tidak DO Total
USMI (%) 1 (9.09)
SNMPTN (%) 1 (20)
BUD (%) 5 (35.71)
UTM (%) 0
USMI (%) 14 (9.93)
SNMPTN (%) 5 (6.49)
BUD (%) 11 (23.40)
UTM (%) 0
7 (63.64) 3 (27.27)
2 (40) 2 (40)
1 (7.14) 7 (50)
1 (25) 3 (75)
65 (46.10) 50 (35.46)
42 (54.55) 26 (33.77)
11 (23.40) 15 (31.91)
19 (44.19) 19 (44.19)
148
0
0
0
5 (100)
12 (8.51) 141 (100)
4 (5.19) 77 (100)
10 (21.28) 47 (100)
5 (11.63) 43 (100)
32
11 (100)
1 (7.14) 14 (100)
4 (100)
37
125
342
persentase
80 60
K1
40
K2
20
K3
0 USMI
SNMPTN DO
BUD
UTM
USMI
SNMPTN
BUD
UTM
K4
tidak DO
Gambar 6 Persentase IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan jalur masuk IPB dan pekerjaan orang tua/wali.
13
7. Deskripsi IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan daerah asal SLTA dan peringkat asal SLTA Peringkat asal SLTA
Daerah asal SLTA
DO
tidak DO Total
Luar Jawa Jawa
Total
A(%)
B (%)
C (%)
D (%)
TK(%)
A (%)
B (%)
C (%)
D (%)
0 4 (1.83) 4 (1.17)
5 (4.03) 9 (4.13) 14 (4.09)
0 1 (0.46) 1 (0.29)
10 (8.06) 4 (1.83) 14 (4.09)
0 1 (0.46) 1 (0.29)
9 (7.26) 76 (34.86) 85 (24.85)
46 (37.09) 75 (34.40) 121 (35.38)
5 (4.03) 5 (2.29) 10 (2.92)
49 (39.52) 43 (19.72) 92 (26.90)
TK(%) 0
124
0
218
0
342
persentase
40 30 20
Luar Jawa
10
Jawa
0 A
B
C
D
TK
A
B
C
DO
D
TK
tidak DO
Gambar 7 Persentase IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan daerah asal SLTA dan peringkat asal SLTA.
8. Deskripsi IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan jalur masuk IPB dan peringkat asal SLTA Jalur masuk IPB
Peringkat asal SLTA DO
tidak DO total
A(%)
B (%)
C (%)
D (%)
TK(%)
A (%)
B (%)
C (%)
D (%)
TK(%)
0
61
0
47
4 (1.17)
14 (4.09)
1 (0.29)
39 (25.66) 15 (18.29) 26 (42.62) 12 (25.53) 92 (26.90)
82
Total
5 (3.29) 1 (1.22) 3 (4.92) 1 (2.13) 10 (2.92)
0
0
67 (44.08) 29 (35.37) 13 (21.31) 12 (25.53) 121 (35.38)
152
UTM
30 (19.74) 32 (39.02) 5 (8.20) 18 (38.30) 85 (24.85)
0
0
4 (2.63) 1 (1.22) 9 (14.75) 0
1 (0.66) 0
BUD
2 (1.32) 4 (4.88) 5 (8.20) 3 (6.38) 14 (4.09)
0
SNMPTN
4 (2.63) 0
0
342
persentase
USMI
0 0 1 (2.13) 1 (0.29)
0 0
50 40 30 20 10 0
USMI SNMPTN BUD A
B
C DO
D
TK
A
B
C
D
TK
UTM
tidak DO
Gambar 8 Persentase IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan jalur masuk IPB dan peringkat asal SLTA.
14
9. Deskripsi IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Pengantar Matematika dan daerah asal SLTA Nilai akhir Pengantar Matematika
Daerah asal SLTA DO JW
(%)
LJW (%)
JW
0
0
B
0
C
1
(6.25)
0
6
D
1
(0.61)
0
E
17 (10.49)
Total
19 (5.56)
persentase
Total
tidak DO (%)
LJW (%) 1
(100)
1
9
(56.25)
16
104(63.80)
58 (35.58)
163
15 (9.26)
89 (54.94)
41 (25.31)
162
15 (4.39)
199(58.19)
109(31.87)
342
(37.50)
100 80 60 40 20 0
B C D JW
LJW
JW
DO
E
LJW tidak DO
Gambar 9 Persentase IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Pengantar Matematika dan daerah asal SLTA.
10. Deskripsi IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Kalkulus dan daerah asal SLTA Daerah asal SLTA
Nilai akhir Kalkulus
DO JW
(%)
0
D
1
E
18(11.92)
Total
19 (5.56)
persentase
C
(0.58)
Total
tidak DO LJW(%)
JW
(%)
LJW (%)
0
8
(40)
12
0
(60)
20
116(67.84)
54 (31.58)
171
15(9.93)
75 (49.67)
43 (28.48)
151
15(4.39)
199(58.19)
109(31.87)
342
80 60 40 20 0
C D E JW
LJW DO
JW
LJW tidak DO
Gambar 10 Persentase IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Kalkulus dan daerah asal SLTA.
15
11. Deskripsi IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Kimia dan daerah asal SLTA Daerah asal SLTA
Nilai akhir Kimia
DO LJW (%)
JW
B
0
0
2
C
0
0
D
4
E
15(21.43)
Total
19 (5.56)
persentase
JW
(%)
(1.92)
Total
tidak DO (%)
LJW (%) 0
2
40 (64.52)
22 (35.48)
62
129(62.02)
72 (34.62)
208
12(17.14)
28
(40)
15 (21.43)
70
15 (4.39)
199(58.19)
109(31.87)
342
3
(1.44)
(100)
100 80 60 40 20 0
B C D JW
LJW
JW
DO
E
LJW tidak DO
Gambar 11 Persentase IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Kimia dan daerah asal SLTA.
12. Deskripsi IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Fisika dan daerah asal SLTA Daerah asal SLTA
Nilai akhir Fisika
DO JW
(%)
LJW (%)
JW
(%)
LJW
A
0
0
1
(100)
0
B
0
0
2
(40)
3
C
3 (4.48)
0
D
14 (5.47)
E Total
persentase
Total
tidak DO (%)
1 (60)
5
46 (68.66)
18 (26.87)
67
12 (4.69)
144(56.25)
86 (33.59)
256
2 (15.38)
3 (23.08)
6
2
(15.38)
13
19 (5.56)
15 (4.39)
199(58.19)
109(31.87)
342
(46.15)
100 80 60 40 20 0
DO JW DO LJW tidak DO JW tidak DO LJW
A
B
C
D
E
Gambar 12 Persentase IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Fisika dan daerah asal SLTA.
16
13. Deskripsi IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Biologi dan daerah asal SLTA Daerah asal SLTA
Nilai akhir Biologi
DO LJW (%)
JW
(%)
LJW
(%)
B
0
0
3
(60)
2
(40)
5
C
0
0
52 (74.29)
18 (25.71)
70
D
7
137(59.83)
78 (34.06)
229
E
12(31.58)
8 (21.05)
7
(18.42)
11 (28.95)
38
Total
19 (5.56)
15 (4.39)
199(58.19)
109(31.87)
342
persentase
JW
(%)
Total
tidak DO
(3.06)
7
(3.06)
80 60 40 20 0
B C D JW
LJW
JW
DO
E
LJW tidak DO
Gambar 13 Persentase IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Biologi dan daerah asal SLTA.
14. Deskripsi IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Pengantar Matematika dan peringkat asal SLTA Peringkat asal SLTA
Nilai akhir Pengantar Matematika B C D E
persentase
Total
DO
Total
Tidak DO
A(%) 0
B(%) 0
C(%) 0
D(%) 0
TK(%) 0
A(%) 0
B(%) 0
C(%) 0
1 (6.25) 1 (0.61) 2 (1.23) 4 (1.17)
0
0
0
0
0
0
0
14 (8.64) 14 (4.09)
1 (0.62) 1 (0.29)
14 (8.64) 14 (4.09)
1 (0.62) 1 (0.29)
6 (37.50) 67 (41.10) 48 (29.63) 121 (35.38)
0
0
3 (18.75) 45 (27.61) 37 (22.84) 85 (24.85)
8 (4.91) 2 (1.23) 10 (2.92)
100 80 60 40 20 0
D(%) 1 (100) 6 (37.50) 42 (25.77) 43 (26.54) 92 (26.90)
TK(%) 0
1
0
16
0
163
0
162
0
342
B C D A
B
C DO
D
TK
A
B
C
D
TK
E
Tidak DO
Gambar 14 Persentase IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Pengantar Matematika dan peringkat asal SLTA.
17
15. Deskripsi IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Kalkulus dan peringkat asal SLTA Peringkat asal SLTA
Nilai akhir Kalkulus
DO
C D E Total
Total
Tidak DO
A(%) 0
B(%) 0
C(%) 0
D(%) 0
TK(%) 0
A(%) 4 (20)
B(%) 11 (55)
C(%) 0
D(%) 5 (25)
TK(%) 0
20
1 (0.59) 3 (1.99) 4 (1.17)
0
0
0
0
14 (9.27) 14 (4.09)
1 (0.66) 1 (0.29)
7 (4.09) 3 (1.99) 10 (2.92)
47 (27.48) 40 (26.49) 92 (26.90)
171
1 (0.66) 1 (0.29)
64 (37.43) 46 (30.46) 121 (35.38)
0
14 (9.27) 14 (4.09)
52 (30.41) 29 (19.20) 85 (24.85)
0
151
0
342
persentase
60 40
C
20
D
0
E A
B
C
D
TK
A
B
DO
C
D
TK
Tidak DO
Gambar 15 Persentase IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Kalkulus dan peringkat asal SLTA.
16. Deskripsi IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Kimia dan peringkat asal SLTA Peringkat asal SLTA
Nilai akhir Kimia
DO
B
A(%) 0
B(%) 0
C(%) 0
D(%) 0
TK(%) 0
C
0
0
0
0
0
D
1 (0.48) 3 (4.29) 4 (1.17)
5 (2.40) 9 (12.86) 14 (4.09)
0
1 (0.48) 13 (18.57) 14 (4.09)
0
E Total
1 (1.43) 1 (0.29)
Total
Tidak DO
1 (1.43) 1 (0.29)
A(%) 1 (50) 11 (17.74) 60 (28.85) 13 (18.57) 85 (24.85)
B(%) 1 (50) 34 (54.84) 72 (34.62) 14 (20) 121 (35.38)
C(%) 0
D(%) 0
2 (3.23) 7 (3.37) 1 (1.43) 10 (2.92)
15 (24.19) 62 (29.81) 15 (21.43) 92 (26.90)
TK(%) 0
2
0
62
0
208
0
70
0
342
persentase
60 B
40
C
20
D
0 A
B
C DO
D
TK
A
B
C
D
TK
E
Tidak DO
Gambar 16 Persentase IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Kimia dan peringkat asal SLTA .
18
17. Deskripsi IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Fisika dan peringkat asal SLTA Peringkat asal SLTA
Nilai akhir Fisika
DO
Total
Tidak DO
A
A(%) 0
B(%) 0
C(%) 0
D(%) 0
TK(%) 0
A(%) 1 (100)
B(%) 0
C(%) 0
D(%) 0
TK(%) 0
1
B
0
0
0
0
0
1 (20)
1 (20)
0
3 (60)
0
5
C
1 (1.49) 3 (1.17) 0
1 (1.49) 10 (3.91) 3 (23.08) 14 (4.09)
0
1 (1.49) 11 (4.30) 2 (15.38) 14 (4.09)
0
26 (38.81) 55 (21.48) 2 (15.38) 85 (24.85)
19 (28.36) 98 (38.28) 3 (23.08) 121 (35.38)
1 (1.49) 9 (3.52) 0
18 (26.87) 68 (26.56) 3 (23.08) 92 (26.90)
0
67
0
256
0
13
0
342
D E
persentase
Total
4 (1.17)
1 (0.39) 0 1 (0.29)
1 (0.39) 0 1 (0.29)
10 (2.92)
100 80 60 40 20 0
A B C A
B
C
D
TK
A
B
DO
C
D
D
TK
E
Tidak DO
Gambar 17 Persentase IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Fisika dan peringkat asal SLTA .
18. Deskripsi IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Biologi dan peringkat asal SLTA Peringkat asal SLTA
Nilai akhir Biologi
DO
B
A(%) 0
B(%) 0
C(%) 0
D(%) 0
TK(%) 0
C
0
0
0
0
0
D
1 (0.44) 3 (7.89) 4 (1.17)
7 (3.06) 7 (18.42) 14 (4.09)
0
5 (2.18) 9 (23.68) 14 (4.09)
1 (0.44) 0
E
persentase
Total
1 (2.63) 1 (0.29)
Total
Tidak DO
1 (0.29)
A(%) 3 (60) 18 (25.71) 60 (26.20) 4 (10.53) 85 (24.85)
B(%) 0
C(%) 0
28 (40) 83 (36.24) 10 (26.32) 121 (35.38)
3 (4.29) 7 (3.06) 0 10 (2.92)
D(%) 2 (40) 21 (30) 65 (28.38) 4 (10.53) 92 (26.90)
TK(%) 0
5
0
70
0
229
0
38
0
342
60 B
40
C
20
D
0 A
B
C DO
D
TK
A
B
C
D
TK
E
Tidak DO
Gambar 18 Persentase IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Biologi dan peringkat asal SLTA .
19
19. Deskripsi IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Pengantar Matematika dan nilai akhir Kalkulus Nilai akhir Pengantar Matematika
Nilai akhir Kalkulus tidak DO
DO C (%)
D
(%)
B
0
0
C
0
D
0
E Total
(%)
E
(%)
C
D
Total
E
0
1
(100)
0
0
1
1 (6.25)
0
5 (31.25)
9 (56.25)
1 (6.25)
16
0
1 (0.61)
13 (7.97)
114(69.94)
35 (21.47)
163
0
0
32(19.75)
1 (0.62)
47 (29.01)
82 (50.62)
162
0
1 (0.29)
33 (9.64)
20 (5.84)
170(49.70)
118 (34.50)
342
persentase
100 80
B
60 C
40
D
20
E
0 C
D
E
C
D
DO
E
tidak Do
Gambar 19 Persentase IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Pengantar Matematika dan nilai akhir Kalkulus.
20. Deskripsi IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Pengantar Matematika dan nilai akhir Kimia. Nilai akhir Pengantar Matematika
Nilai akhir Kimia tidak DO
DO B(%)
C(%)
D(%)
E (%)
B (%)
C (%)
B
0
0
0
0
0
1 (100)
C
0
0
0
0
0
0
1 (6.25) 1 (0.61) 25 (15.43) 27 (7.89)
1 (6.25) 1 (0.61)
1 (6.25) 34 (20.86) 26 (16.05) 62 (18.12)
D E
0
0
Total (% )
0
0
7 (4.32) 7 (2.04)
0 2 (0.58)
D (%)
E (%) 0
0 10 (62.5) 113 (69.33) 78 (48.15) 201 (58.77)
3 (18.75) 14 (8.59) 26 (16.05) 43 (12.57)
Total 1 16 163 162 342
persentase
100 80
B
60
C
40
D
20
E
0 B
C
D DO
E
B
C
D
E
tidak DO
Gambar 20 Persentase IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Pengantar Matematika dan nilai akhir Kimia.
20
21. Deskripsi IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Pengantar Matematika dan nilai akhir Biologi Nilai akhir Pengantar Matematika
Nilai akhir Biologi tidak DO
DO C(%)
D(%)
E (%)
B (%)
C (%)
B
0
0
0
0
0
0
C
0
0
0
D
0
0
0
2 (12.5) 3 (1.84)
E
0
0
Total (% )
0
0
1 (6.25) 1 (0.61) 18 (11.11) 20 (5.84)
persentase
B(%)
14 (8.64) 14 (4.09)
0 40 (24.54) 30 (18.52) 70 (20.46)
0 5 (1.46)
D (%) 1 (100) 9 (56.25) 108 (66.26) 97 (59.88) 215 (62.86)
E (%)
Total
0
1
4 (25) 11 (6.75) 3 (1.85) 18 (5.26)
16 163 162 342
100 80 60 40 20 0
B C D B
C
D
E
B
C
DO
D
E
E
tidak DO
Gambar 21 Persentase IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Pengantar Matematika dan nilai akhir Biologi.
22. Deskripsi IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Pengantar Matematika dan nilai akhir Fisika. Nilai akhir Fisika Nilai akhir Pengantar Matematika
DO A (%)
B (%)
B
0
C
tidak DO
C (%)
D (%)
E (%)
A (%)
B (%)
C (%)
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1 (6.25)
0
0
1 (6.25)
0
4 (25)
D
0
0
0
0
0
1 (0.61)
E
0
0
2 (1.23)
5 (3.08)
0
Total (%)
0
0
3 (0.87)
5 (1.46)
1 (0.29)
1 (0.61) 25 (15.43 ) 26 (7.60)
E (%)
Total
0
1
32 (19.63)
D (%) 1 (100) 9 (56.25) 125 (76.69)
1 (6.25) 4 (2.45)
4 (2.47)
28 (17.28)
95 (58.64)
3 (1.85)
162
5 (1.46)
64 (18.71)
230 (67.25)
8 (2.33)
342
16 163
persentase
100 80
B
60
C
40
D
20
E
0 A
B
C DO
Gambar 22
D
E
A
B
C
D
E
tidak DO
Persentase IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Pengantar Matematika dan nilai akhir Fisika.
21
23. Deskripsi IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Kalkulus dan nilai akhir Kimia Nilai akhir Kimia Nilai akhir Kalkulus
DO C (%)
D (%)
E (%)
B (%)
C
0
0
0
0
0
D
0
0
0
E
0
0
Total (%)
0
0
1 (0.58) 26 (17.22) 27 (7.89)
1 (0.58) 1 (0.66) 2 (0.58)
persentase
B (%)
7 (4.63) 7 (2.04)
tidak DO C D (%) (%) 12 5 (25) (60) 37 112 (21.64) (65.49) 20 77 (13.24) (50.99) 62 201 (18.12) (58.77)
Total
3 (15) 20 (11.69) 20 (13.24) 43 (12.57)
20 171 151 342
70 60 50 40 30 20 10 0
C D E B
C
D
E
B
C
DO
Gambar 23
E (%)
D
E
tidak DO
Persentase IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Kalkulus dan nilai akhir Kimia.
24. Deskripsi IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Kalkulus dan nilai akhir Fisika Nilai akhir Fisika Nilai akhir Kalkulus C
DO A (%)
B (%)
0
0
D
0
0
E
0
0
persentase
Total (%)
0
D (%)
E (%)
0
0
0
0
0
26 (17.22) 26 (7.60)
5 (3.31) 5 (1.46)
1 (0.58) 2 (1.32) 3 (0.87)
0
tidak DO
C (%)
A (%)
E (%)
Total
14 (70)
0
20
124 (72.51) 92 (60.93) 230 (67.25)
5 (2.92) 3 (1.99) 8 (2.33)
B (%)
C (%)
D (%)
0
0
6 (30)
1 (0.58)
2 (1.17) 3 (1.99) 5 (1.46)
38 (22.22) 20 (13.24) 64 (18.71)
0 1 (0.29)
80 70 60 50 40 30 20 10 0
151 342
C D E A
B
C DO
Gambar 24
171
D
E
A
B
C
D
E
tidak DO
Persentase IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Kalkulus dan nilai akhir Kimia.
22
25. Deskripsi IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Kalkulus dan nilai akhir Biologi. Nilai akhir Biologi Nilai akhir Kalkulus
DO
tidak DO C D (%) (%)
B (%)
C (%)
D (%)
E (%)
B (%)
C
0
0
0
0
0
3 (15)
13 (65)
D
0
0
0
E
0
0
Total (%)
0
0
1 (0.58) 19 (12.58) 20 (5.84)
2 (1.17) 3 (1.99) 5 (1.46)
36 (21.05) 31 (20.53) 70 (20.46)
123 (71.93) 79 (52.32) 215 (62.86)
14 (9.27) 14 (4.09)
Total
E (%) 4 (20) 9 (5.26) 5 (3.31) 18 (5.26)
20 171 151 342
persentase
80 60 C
40
D
20
E 0 B
C
D
E
B
C
DO
Gambar 25
D
E
tidak DO
Persentase IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Kalkulus dan nilai akhir Biologi.
26. Deskripsi IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Kimia dan nilai akhir Fisika Nilai akhir Fisika Nilai akhir Kimia
DO
tidak DO
A (%)
B (%)
C (%)
D (%)
E (%)
A (%)
B (%)
C (%)
D (%)
B
0
0
0
0
0
0
0
0
0
C
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5 (2.40)
5 (7.14) 5 (1.46)
1 (1.43) 1 (0.29)
15 (24.19) 43 (20.67) 6 (8.57) 64 (18.71)
46 (74.19) 148 (71.15) 36 (51.43) 230 (67.25)
D
0
0
E
0
0
Total (%)
0
0
0 3 (4.29) 3 (0.87)
7 (3.36) 19 (27.14) 26 (7.60)
0 5 (1.46)
E (%) 2 (100) 1 (1.61) 5 (2.40)
Total
0
70
8 (2.33)
342
2 62 208
persentase
100 80 B
60
C
40
D
20
E
0 A
B
C DO
Gambar 26
D
E
A
B
C
D
E
tidak DO
Persentase IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Kimia dan nilai akhir Fisika.
23
27. Deskripsi IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Biologi dan nilai akhir Kimia Nilai akhir Kimia Nilai akhir Biologi
DO
tidak DO
C (%)
D (%)
E (%)
B
0
0
0
0
C
0
0
0
0
D
0
0
E
0
0
Total (%)
0
0
5 (2.18) 2 (5.26) 7 (2.04)
9 (3.93) 18 (47.37) 27 (7.89)
persentase
B (%)
B (%) 1 (20) 1 (1.43)
C
D (%) 3 (60) 50 (71.43) 139 (60.69) 9 (23.68) 201 (58.77)
(%)
1 (20) 17 (24.29) 42 (18.34)
0 0
2 (5.26)
2 (0.58)
62(18.12)
E (%)
Total
0 2 (2.86) 34 (14.85) 7 (18.42) 43 (12.57)
5 70 229 38 342
80 70 60 50 40 30 20 10 0
B C D E B
C
D
E
B
C
DO
Gambar 27
D
E
tidak DO
Persentase IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Biologi dan nilai akhir Kimia.
28. Deskripsi IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Biologi dan nilai akhir Fisika Nilai akhir Fisika Nilai akhir Biologi
DO
tidak DO
A (%)
B (%)
C (%)
D (%)
E (%)
A (%)
0
0
0
0
0
0
B C
0
0
D
0
0
E
0
0
Total (%)
0
0
0
0
0
1 (0.44) 2 (5.26) 3 (0.87)
10 (4.37) 16 (42.10) 26 (7.60)
3 (1.31) 2 (5.26) 5 (1.46)
0 0 1 (2.63) 1 (0.29)
B (%)
C (%)
D (%)
0
1 (20)
3 (60)
1 (1.43) 4 (1.75) 0 5 (1.46)
61 (87.14) 155 (67.68) 11 (28.95) 230 (67.25)
7 (10) 50 (21.83) 6 (15.79) 64 (18.71)
E (%) 1 (20) 1 (1.43) 6 (2.62)
Total
0
38
8 (2.33)
342
5 70 229
persentase
100 80 B
60
C
40
D
20
E
0 A
B
C DO
Gambar 28
D
E
A
B
C
D
E
tidak DO
Persentase IPK rendah mahasiswa TPB berdasarkan nilai akhir Biologi dan nilai akhir Kimia.
24
Lampiran 4. Hasil analisis regresi logistik secara parsial
2.6903
0.7454
13.0261
0.0003
Rasio Odds 14.736
Peubah
Wald
p-value
Pilihan masuk IPB
0
(1)
-1.5875
0.8044
3.8943
0.0485
0.204
Nilai akhir Kalkulus
1
(1)
-15.3342
372.2
0.017
0.9671
0.000
Nilai akhir Kalkulus
2
(2)
-3.6820
1.1323
10.5743
0.0011
0.025
Nilai akhir Kimia
1
(1)
-12.4007
185.4
0.0045
0.9467
0.000
Nilai akhir Kimia
2
(2)
-1.9479
0.5595
12.1222
0.0005
0.143
Nilai akhir Biologi
1
(1)
-14.5046
194.2
0.0056
0.9405
0.000
Nilai akhir Biologi
2
(2)
-3.0422
0.7359
17.0916
<.0001
0.048