vol.r-No.{-JUNI
2 Bio "'-"
2012
")/
Simulasi Arah Aliran
Air
vl
\,
ISSN : 2089-9963
Permukaan Menggunakan Algoritma
Yesaya Tommy Paulus, Zahir Zalnuddin, Salama ManJang
Implemenftsi Cad Berhsis GUI Untuk Perancangan Sistem Air Mancur Munawir, RrtEa S.Sadiad, Zahtr Zainuddin
KlnerJa Hypervisor Pada Mesin Virtual Multiplatfurm Befiasis Cloud Compu$ng
Nrdi Fltrtatl, kntl Ahmad llham Technical Overview
Of Dlstributed Generation Unit In
Power
Sys:tems
Syafaruddin
Pengaruh Pemasangan Pembangktt Ustrik Tenaga Angin Fada Ikhlas Kitfa
PROGRAM STUDI IIiAGISTER TEKNIK ETEKTRO FAKUTTAS TEKNIK
ISSN: 2089-9963
l, No.1, Juni 2A12
JURNAL RISTEK RISET TEKNIK ELEKTRO Pelindung Rektor Universitas Hasanuddin i"ttnix Universitas Hasanuddin Dekan
i;k;i;t
Ketua PenYunting MT Prof. Dr. lr. Salama Manjang'
Wakil Ketua PenYunting lkhlas Kitta, ST, MT
PenYunting Pelaksana
Dipl'lng M'Eng MT
Prof. Dr. lr. Muh. Arief, Prof. Dr. lr. Muh' Tota, Dr. lr. Andani Ahmad, lr. Ansar Suyuti, Dr. Eng. Syafaruddin, ST'
MT
M'Eng
MS Prof" Dr' lr' Nadjamuddin Harun' Or' tr Rhiza S' sadjad' M'S E'E' br' tr' Zahir Zainuddin' M'Sc MT Or' Faisaf Arya Samman' ST' Ph'D M't'T'' e*if en*ad llham' S'T''
Administrasi SYamsiah, A'Md
Alamat Redaksi Elektro Proqram Studi Magister Teknik Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin KamPus Tamalanrea Jt. Perintis Kemerdekaan Km'10. rurlfattar, Sulawesi Selatan' 9a245 Email: jurnalristek@gmail'com
-
l
ISSN: 2089-9963
Vol.1, No'1, Juni 2A12
DAFTAR
ISI
Menggunakan Algoritma Depth First Permukaan Air Aliran Arah simulasi Multipoint Search Dengan Sumber Hujan ' l-s s-9!:ygiYuniary 't{ ' yesaya rommviiiti', zaiir
z'n'iii''
'
ImplementasiCadBerbasisGUlUntukPerancanganSistemAirMancur ' ' ' ' 6-.9 Munawir, Rhiza S'Sadiad, Zahir Zainuddin Multiplatform Berbasis cloud Kinerja Hypervisor Pada Mesin virtual ComPuting 10-13 Andi nitriiti, Amit Ahmad llham
TechnicalOverviewofDistributedGenerationUnitln
Power SYstems
14-19
Syafaruddin
Angin Pada Aliran Daya pengaruh Pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Sistem Sulawesi Selatan 20-25 Ikhlas Kitta
SIMIILASI ARAH ALIRAI'I AIR PER.\IUKAAN SEARCH NIEI{GGUNAKAI\ ALG0RITMA DEPTH FIRST DE|{GAI{{STIMBERHUJAF{MtrLTIPoIriT Manjang Tommy Paulus 'rZahi'Zainuddin Sala'na. Yesaya - -**' ip.ogam "Studi Makassar sistem Informasi, srMlK Dipanegara
I
"
"'
,Juruiun rer.ril.. Eleldro, Fakultas Teknik. Universitas Hasanuddin
Penelitian ini bertujuan untuk air permuhaan dengan sumber aliran arah menentukan
Abstrali
il;i;;
multipoint pada suatu area'
dan
untuk
memodelkan mensembangkan suatu algoritma yang dapat ;;;h=;;;r;; ;i,' o"'*utooi di atas permukaan tiga dimensi
(DEM)' Jenis l;;il;;;i;", Digital Elevation Model sistem dalam bentuk ;;;iii"" ini meiupakan perancangan diawali i"'gon perumusan masalah' studi ;;;;;";r* "ooo penelitian eksperimental dengan il;ti;L; Flow Direction (NID8)
*'Jr-.*u"rnkan algoritma Multiple Depih First Search (DFS)' vang digunakan ;;;'r-6.fi; "*"nurrtukan arah aliran air' dimana air akan untuk
*"onnlirkeseluruhareaseldisekelilingnya--Yangmemiliki ;ii;i;ik..i yang tebih rendah dari piksel tinjauan' Hasil
t oo bahwa dapat diketahui arah aliran ui. dun dapat menampilkan daerah genarrgan arr'
,"r.fiii", ,.nrnlut
Flow L)irectiort' Kata Kunci : Digital lilevcttionlulotlel' Ithiriple Deptlt hirst Searclt
I.
PENDAHT]LUAN
Banjir merupakan suatu peristiwa alarn dimana
tertamputg yang terjadi adalah kelebihan air yang tidak
daerah tt"f juilrgun sungai atau drainase di suatu merugikan' yang ;;il#" irenimbulkan genangan air dengan e;;;;"t air dan banjir ini sangat erat kaitannva terjadinya
aliran air. Dengan mengetahui aliran air saat irrjr", ,""r." pitensi te{adinya gerylc.an air dan baniir
Jffi' a6t*ailsi
sehingga memungkinkan pengambilan
langkah antisiPasi.
nensetahuan atau informasi mengenai daerah-daerah
dan iu*in Uuniit Urtuk itu diperlukan ketersediaan datayang kewilayahan) dan (keruangan spasial infot*u.i dalam
bentuk t"rrirehensii dan ttlt-to date' batk (SIG atau geografis p"i" f."nut *urptrn sistem intbrmasi jelas secara gambaran LtS;, yurg clapat memberikan ,r"rg"ti"i lola'aliran, sirkulasi dan limpahan air hujan dapx dipelajari dan disimulasikan secara baik' ;;h#gg* '--- ""Suluh set; dutu utuu informasi spasial yang.
]"rii.
dihasilkanolehsiGdikenaldenganistilahDigital iiivotio" Moctel (DEI\Q, dimana DEM merupakan suatu
dalain model yang dapat menampiikan kondisi geograti maka dapat ini DEM dengan dan dimensi, iiei U***t
disimulasikan aliran air suatu daerah' Dua penelitian sebelumnya juga rnembahas aliran
air permukaan, dimana penelitian pertama membahas D8 potu'utitan air permukaan menggunakan algoritma
penelitian kedua membahas ffir*oti, 2010j, sedangkan permukaan dengan sumber hujan
)tirun aun distribusi air (Nurhasanah satu titik menggunakan algoritma MD8 Rasyid, 2011)'
Pacla penelitian ini algoritma simulasi yang digunakan adalah algoritma Muhiple filow I)irection
dan Deprh F'ir'tst Search (DFS) yang menetttukan pada suatu arah aiiran air dengan sumber huian nruhtltrtlrrl area yang rleniiliki area ke seluruh area di sekelilingnya lainnya' tinjauan area dari rendah ketinggian iebih
$inal
"Peneiitian
ini
bertujuan untuk tnenentukan arah
permukaarl clengan sumb er huj an multi point dan alirar mengembangkan suatu algoritma yang dapat arah aliran ait permukaan di atas permukaan ait'
-"nioO*ff."n tiga dimensi berdasarkan Digital Elet:atktn Motlel (DEIV{)
II.
A.
BAHAN DAN METODE
Sistem Informttsi Geogxtfis
Sistem Informasi Georafis atau {iettraphic' ItrJrmnarion Si.stern (Gl} merupakan. zuatu sistem iriformasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data- yang memiliki informasi spasial (keruangan)' Sistem ini metg-capturc'
mengecek, mengintigrasikan, m"n[a.ro1iro, dan menampilkan dat4
memanipulasi'
yang, secara spasial
Aini' 2011) dapai meret'erensikan konclisi bumi' (Anisah
B.
fuIodel Data Sltusiol
Pada dasarnya, secara konseptual, terdapat dua model data spasial, yaitu raster dan vector, (Prahasta' iool;. ttloO*l data raster berfungsi untuk menampilkan' menempatkan dan menyimpan isi data spasial dengan struldui matriks alaupull susunan piksel-piksei yang piksel ini memUentuk suatu gria (segi-empat) Setiap unik yang koordinat seperti memiiiki atribut tersendiri, trerfungsi vektor data model Sedangkan ,1an nilai elevasi. data untuk menatnpilkan, menempatkan, dan menyimpan spasial dengan nrenggutakin titik-titik dan garis-garis atau PolYgon.
C.
Motlel Elevusi Digit*l
Digital Elevetirtn Afioctet atau disingkat (DEM)
merupakan suatu model digital yang mereptesentasikan
topografi bumi atau elevasi suatu wi1a17ah yang berbasis piksel demi piksel dalam format raster'
;;;;k"r"
(Prahasta, 2008).
D.
Algoritma Flow Direetion
ilgoritma Fkru Direction merupakan algoritma yang digirnakan untuk menentukau arah aliran pada piksel *u*1ng-n1u*ing piksel dalam DEM, dimana setiap
dalam
DEM mempunvai nilai ketinggian yang unik'
sehingga arah aliran dapat ditentukan dengan mengetahui nilai piksel sekelilingnYa.
Hol-I
Vol.I, No.l, Juni2012
Jurnol Ristek
Menurut Geoscience Australia (2005), ada 8 arah utama yakni timur, tenggara" selatan, barat daya, barat, barat laut, utara, timur laut yang menandakan arah aliran permukaan dari satu piksel terhadap piksel sekelilingnya. Arah tersebut dikodekan berdasarkan standar konvensi Arc/Info dengan 1 : Ea st, 2: S ou t h Easr,' 4= S ou t h, 8= S oa th West, 16--WesL 32=North West, 64:North dan 128:Nort
East. Pengkodean arah aliran algoritma
ini
dapat
paiing
ISSH:
kiri pada level
beril-utnva
r
,e'.
208?-9963
r. - ,
:=::-:it:an
i€:
a:a- .e'.;. '.3ns
lebih dalam 1agi. Jika pencarian sudah
:.,rCe =r:c::i.**;-a:
seterusnya sampai tidak terdapat anak
atau anak paling dalam maka akan dilatr:liar: te:-e
mundur atau backtrecking untuk melakukan D€:^ca-:,-
node anak berik-utnya. Pada gambar
3.
ie
;<.--.;a-rtr
dilakukan mulai dari node A-B-E-J. kemudian c:-:siir: penelusuran mundur menuju E-B dan dilanjurkan r"re 'ie anak berikutnya yaitu F-K, demikian seterusnva >ary.r
disajikan seperti pada gamtrar l. Secara skematis aplikasi algoritma flow direction dalam penentuan arah aliran
tujuan dilemukan (Tjatur Kandaga, Aivin Haf'erdl
dapat disajikan seperti pada ganrbar 2.
2007),
ia lrry[0
(ct
Clambar 1. Pengkodean arah aliran aleoritma
l
i
:
T
?
!
LWEL
1
'5
r.F )
t
iDl t-'
3
'j.
(j)
*+
,G)
O'.')*"
4 .
i. :_,,
'i1]),.*..
;
i
t
Gambar 3. baclrtracl+lz.e unt'uk melakukan pencarian ke mrle ar.ar-
! !
Gambar 2, Secara skematis aplikasi algoritma flov'direction dalam penentuan arah aliran
E.
Single Flow Direction (DS) Dalam algoritma ini, hanya ada satu arah aliran yang diambil atau digunakan, yang ditentukan dengan cara membandingkan ketinggian antar piksel di
sekelilingnya. Algoritma yang umum digunakan dalam proses penentuan arah aliran adalah DB method (Tarboton
,
l99l). Perpindahan air pada dimodelkan dengau perpindahan status
1989; Tarboton and Bras,
algoritma
ini
H.
Lokasi dun Waktu Penelitiqn
Lokasi Penelitian dilakukan di Makassar l airu pada Laboratorium Riset Sistem berbasis Komputer dan pengumpulan data dilakukan di Makassar yaitu pada Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional daa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
I.
Jenis Penelitisn Jenis penelitian ini merupakan perancangan sisrem dalam bentuk pemodelan yang diawali dengan perumusan masalah. studi kepustakaan dan penelitian eksperimental Studi literatur, yaitu dengan melakukan pembelajaran dari
suatu sel yang berisi air ke sel tetangganya yang memiliki
buku-buku pustaka atau dari internet yang berkaitan
nilai ketinggian paling rendah di sekelilingnya.
dengan masalah yang dibahas.
F.
J.
Mukiple Flow Direction (MDtl) Perpindahan air pada algoritma ini dimodelkan dengan perpindahan status suatu sel yang berisi air ke beberapa sel tetangganya yang memiliki nilai ketinggian lebih rendah di sekelilingnya. Atau dengan kata lain arah aliran air dapat lebih dari satu berdasarkan nilai piksel
PerangkatPenelitian Perangkat yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas perangkat keras laptop atau per,xtnel cofillurcr
yang lebih rendah di sekelilingnya.
dan perangkat lunak berupa sistem operasi Windov'.s -W. pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan Global Mapper versi 12 sedangkan program dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Viwql Basic
G.
K.
Algoritma Depth First Seurch
Algoritma Depth First Search (DfS) adalah algr:ritma pencarian buta yeng digunakan dalam kecerdasan buatan. Algoritma ini berfungsi untuk menemukan tujuan pada suatu kasus dimana tidak ada inforrnasi tambahan yang dimiliki untuk membantn melakukan pencarian, dimana dilakukan dengan cara menjalani satu per satu kemungkinan yang ada (Tjatur Kandaga, Alvin Hapendi, 20A7). Pada algoritrna ini, pencarian dimulai dari level paling pertama (level 0) kemudian dilanjutkan ke anak
Prosedur Penelitian Pada sistem yang akan dibuat, data yatg diinput berupa data matrik peta tinjauan (*.asc) dan gambar peu (ujpg), yang berasal dari peta DEM yang telah dikonversi menggunakan software pengolah data GlS. Seianjutnra dipilih satu area tertentu berdasarkan gambar peta vang diinput kemudiarr diproses untuk mendapatkan arah aliran air dan dari sumber hujan multipoint yang mengalir ke setiap se1 berdasarkan nilai ketinggian masing-masing sel dengan menggunakan algoritma lv{ultiple Flov, Direcncn (IVID8) dan DeTtth First Secu'ch (DFS). Output -t'ans.
dihasilkan berupa arah aliran air dari berbagai suatu area ke setiap sel yang dilalui'
L.
titik
pada
Metade Penguiian Dalam tahap pengujian ini. akaS dilakukan $tslen?
testing dengan **t"O* pengujian black hox terhadap perangkat lunak Yang telah jadi'
III. HASIL
Hasil pada penelitian ini berupa lintasan arah dengan sumber hujan multipoint baik secara air aliran visual maupun secara data yang diperoleh dari hasil yang smuiasi ptogru* dan hasil simulasi secara manual dapat dilihat Pada gambar 4. Gambar 6. Proses pengolahan peta drmulai dari mengolah psta DEM Sularvesi Selatan
jfu4r@
Gambar 7. peu dicrop pada bagian daerah Kabupaten sinjai
Gambar :i. I{asil Sirnulasi
IV. PE}IBAT{ASAN
Rancangan sistem pada penelitian ini adalah menerapkan algoritma iuhtkiple F'low Dir.ection dan iipth'fir* Seirch dalam menentukan arah aliran air
.r ilr.,
,',"imukaan dengan sumber huian multipalnl pada suatu irea- dimana u,ih uli.un air yang disimulasikan berasal dari banyak tttrk (nruttipolnl) hujan (gambar 5) Proses
pengolahan peta dimulai
rDEtr
ri! il.ffil 111.....r ..:lE r.:11. it,. 9! Sa 5i 1: !: :? t, lr- i4 -+ ir rl' _t 6! i5 i: 6i 5i :6 6! 5J
dari mengolah peta DEM
iula'wesi Selatan (gambar 6), dimana peta dicrop pada dari peta bagian daerah Kabupaten sinjai (gambar 7), dan
f.uU. Sinjai kemudian dicrop lagi bagian dari peta Kecamatan Bulipoddo (gambar 5) Karena data
Ofnl
vans dibutuhkan oleh sistem adalah data dengan format peta DEM u*"iT aun jpeg. maka dilakukan konversi dari jpeg (gambar dan asc format Kec, Bulupotldo menjadi
Edrr]6!j.
Gambar 8. konr,ersi
*r
r";1r:rff,X;.
I
i
{?i5:48 ,n:i1:
ia il :i 6: 5: :3 :!
]
a
I 1.1-t t2 ar 69 El 64 !: r' :: :- :r :l ;; il r5
I
I
arj '.1 3i i a!
i
r:i +rj ali
Bulupoddo meniadi format
Peta yang telah dikonversi menjadi format asc dan
8)
'';# :;it€i-s
f;l***
*''fd
jpeg diinput ke dalam sisterq kemudian dipilih satu area ilrt-"nt" i*"u yung memitiki sumber hujan multipoint) dan diproses untuk mendapatkan arah aliran air yang *"rguii, ke setiap sel berdasarkan nilai ketinggian masing-masing sel.
A.
Algoritruu Mattiple Flrno Directirn dsn Depth Firct Se$rch
ini permukaan tanah dianggap dua dimensi d3ngan nilai persegi sebagai sel-iel 'iriggian algoritma Multiple Flou' dan tertefiu ' 'eiirrn digunakan untuk menentukan arah aliran air, oan algoritm a' Depth F'irst Search digunakan untuk Pada peneiitian
Gambar @rultipoint)htja:o
*"r"*ik*n
tujuan dari arair aliran yang telah ditentukan, dimana pencarian dilakukan dengan cara menjalani satu
per satlr kemungkinan yang ada Adapul tahap-tahap untuk mendapatkan arah aliran air berdasarkan nilai ketinggian masing-masing se1 dengan menggunakan kedua algoritma tersebut, adalah sebagai berikut
,
Hol-3
Vol.I, No.], Juni 2012
Jurnol Ristek
Tahap pertama : menentukar atau memilih koordinat sel pertama yang berada di dalam area hujan, dimana koordinat sel pertama yang ditentukan atau
dipilih memiliki nilai ketinggian yang rerbesar dibandingkan dengan nilai koordinat sel lainnya dalam area hujan,
Tahap kedua : mengatur koordinat sel yang dipilih menjadi node awal, Tahap ketiga : memberi tanda ke setiap koordinat sel (x,y) yang telah dikunjungi dengan sebuah status, dirnana statusnya adalah 1 jika telah dikunjungi
l,
StatusKunjugan{6.5) =
:
Tahap keempat
menentukan arah aliran air
dengan menggunakan Algoritma MD8 dari koordinat sel
yang telah dipilih, dengan menghitung selisih nilai ketinggian koordinat sel pusat terhadap 8 nilai koordinat sel tetangganya yang dibatasi oleh dua titik diagonal koordinat (-1, -l) dan (1, i), dan sel yang memiliki hasil selisih yang lebih besar dari 0 merupakan sel tujuan. Algoritma dari pemodelan penentuan arah aliran setiap sel tersebut dapat dituliskan sebagai berikut
ISSN:
terbesar kedua dalam hal
dan area
berdasarkan proses tersebut adalah yang berwarna kuning, Proses titik 3 : penentuan dan pencarian arah aliran air dimulai dari koordinat sel yang memiliki nilai ketinggian terbesar ketiga dalam hal ini sel yang bernilai 210 mardal area aliran air yang terbentuk berdasarkan prcs€s tersebut adalah yang berwarna ungu.
Hasil penentuan dan pencarian serta lintasan arah alii-an air yang terbentuk dari ketiga sel tersebut dapat dilii',.a pada gambar 9.
j l:5--);i]--15:lt-.5:C*,-hltl--}eed--.:.:!:--5:$r--::5t,- :-;: : f 1;-" 51.j.+- ::r:*.. >:1i7. F:6{. }l[1."- ]:S9-.1r+i?.. f i 9: : .i-.. - 5 - i: I.. l:.i . .:; - - ,-?+ .-i':"-':l:'
if
Next n Next m dimana koordXY, merupakan koordinat arah aliran,
:
mencari tujuan arah aliran air
berdasarkan koordinat arah aliran yang telah terbentuk dengan menggunakan algoritma DFS, dimana pencarian dilakukan secara mendalam pertama, dan untuk melakukan pencarian ke level berikutnya, ulangi tahap ketiga sarnpai kelima secara rekursif untuk setiap
kemungkinan yang ada
tapi ketika pencarian
sudah
mencapai node atau anak paling dalam maka pencarian akan terus dilakukan ke node anak beri.kltnya, dengan melakukan penelusuran mundur untuk meiakukan pencarian ke node anak berikutnya.
Tahap keenam
:
setelah sel pertama
selesai
diproses maka sel berikutnya akan diproses dengan cara
yang sarrra (iiialgi proses dari langkalr 1), delgan memilih nilai koordinat sel terbesar trerikutnya sampai mencapai semua nilai sel dari area hujan.
Tahap ketujuh
:
-
-
"
:
selisihTinggi : h(x,y) - h(x+ r4 y + n) If selisihTinggi > 0 Then koordXy : x + m &,,,,' & y+ 1
Tahap kelima
ini sel yang bernilai 213 meter.
aliral air yang terbentuk
Form:-i To I For n: -1 To I
end
2089-9963
penenluan dari pencarirur serta lurtasan arah alran cir
B.
Membandingkcn hssil simuhsi progrflm dengaa hasil penentuan dun pencarian lintusnn oruh illirsn
air secara munual, Area hujan berasal dari koordinat 66,114 - 68,1 14 -vang terdiri dari tiga tilik koordinat dengan nilai ketinggian masing-masing adalah 210, 213, dan 215 metsr Kemudian dilakukan proses penentuan arah aliran air menggunakan agoritma MD8, dimana arah aliran akan menuju ke setiap sel yang nilainya lebih rendah Selanjutnya dilakukan proses pencarian tujuan arah aliran air menggunakan algoritma DFS dan didapatkan hasil lintasan arah aliran air terpanjang yang terbentuk untuk ketiga titik koordinat. Tabel I merupakan hasil simulasi manual yaog diperoleh, dan setelah .dibandingkan dengan
hasil simulasi yang diperoleh progranL maka
dapat
disimpulkan bahwa diperoleh hasil yang sama antara kedua simulasi tersebut. Kecepatan aliran air dari satu sel ke sel berikutnya, kecepatafi rata-rata aliran air, angka reynoid, dan sifar aiiran untuk pengujian pefiama yang dihasilkan dari masing-masing sel awal.
Iangkah berikutnya dilakukan
?AI]HL I. I{ASII- SIh4TILASI MANUA],
proses penentuan arah aliran air berdasarkan data aliran air terpanjang yang telah terbentuk. Berikut ini merupakan contoh simuiasi arah aliran air menggunakan algoritma Multiple f'low Direction dan
Depth First Sesrch dengan sumber lulan multipoint. Contoh sirnulasi dibuat dengan data yang memiliki
E+'i+t1*ro;rti:r*:rlicir':s.,:rd+;e],!ii;::,:,:l'.
dimensi sel 14x6 pixel, dimana area hujan yang terbentuk
terdiri dari tiga koordinat sel yang masing-masing memiliki nilai ketinggi et yarrg berbeda. Proses titik I : penentuan dan pencarian arah aliran air drmulai dari koordinat scl i;ang mcmilki nilai kctinggian terbesar peltama dalam hal ini sel yang bemilai 215 meter, dan area aliran air yang terbentuk berdasarkan proses tersebut adalah yang berwarna merah.
titik 2 : peltentuan dan pencarian arah aliran air dimuiai dari koordinat sei yang memiiifi niiai ketinggian
Proses
::':.r : : .-:':r
l
;: r..'G. rr '/
C. Menbandingkan
hasil simnlusi progr&n dengan
peta husil plot tlari google eurth, 41 - --!--___ \ra[IUAI-
rn
IU
,_.,,
--:-.1-t._,-
.r.LrglIUIUUl{.Ai1It
AtVd t--,1_." nUJallr
l_ aSar udi
l__-_-_-t OCr
'
r
koordinat 85,114 - 85,115 yang terdiri dari dua titit koordinat dengan nilai ketinggian masing-masing adaiah
67L, dan 670 meter. Kemudian dilakukan pros6 penentuan arah aliran air menggunakan agoritma \{DE.
dan algoritnra DFS sampai menenrukan tujuan dari
koordinat oerserakan air-, dimana aliran air untuk titik 340 ketinggian 46,111pada [5"Ti, ber-henti di koordinat
[8j Usman. Fcrdmar dkl.
(2U0R)
Menggunakan MaPWindou
s'
Teori dan Aplikasr c4'enSoLrce GIS Andi Oltset. Yogr akarta.
berhenti di ;;;.;, oa, ,rnt"t titik koordniat 85,115 meter' Hal ini telah
i"rrJirJo+,99
pada ketinggian 379
a.ngon pemodelar algoritma 'MD8 dan DFS' arai aliran air akan mencari setiap se1 yang
,"*ui ;;;;, program ;;ffi;" iebih rendah dan hasil vang diperoleh atau menuju mencari air aliran arah bahrva *.t rri.tt* sungai yang berasal dari sel yang lebih tinggi
koordinat 85.1l4 httlan br nEini*Ur,ffiiasaldari io A-rea Gambar 10.
V.
- 85'll5
KESIMPUL.A.N DAN SARAN
Penentuan arah aliran
air
permukaan dengan
sumber hujan muhipoint dapat dilakukan
sistem yang
dengan
berdasarkan **gg*utun dan Dire.ction Fk'nu Muttipte ,"if"i*Uu^gan algoritma pirl, Seich. Dimana sistem tersebut dapat
dlb-uat
'iiirt,
informasi berupa daerah-daerah yang dilalui suatu air yang berasal dari banyak titik. Pengembangan
*"l"U.tit*
yang dapat memodelkan arah aliran air tiga dimen-si berdasarkan fJr*rrtuun di atas permukaan
;i;#;,
dengan \iig,t"t Elevcttioit Modet. dilakukan Multiple I;kn Directiort algoritma -Jngembangtun
fl,{t"gf untui menentukan arah aliran air dan algoritn,a atau ;;pth' First Search (DFS) untuk --mencari pergerakan air' Hasil Pengujian
**'"L*rf.u,
tujuan dari
baik yang secara manual V"rg OiJ-p"kan dari simulisi arah aliran air metlunjukkan program secara maupun dengan rendah' rlun* *u*u yaitu menuju ke tempat sifat aliran mempunyai dan l"rEprtm aliian yang berbeda Turbulen. DATTARPUSTAKA
Geopgahs' Pengertian dan teralJri'r
,''l1 Aini. Arlsah. t2011). Sistem Infomrasi irrt'ffi AM1KOM Yokvakarta' (Diakses ;;ii;t.o-
I
tanpgal 28 Desemhcr 20
II
)
Australia i2ti(r5) GE{)l)ATA 9 Se':ond I'l'ru [)trection -:t C"o'i'"i*n." "crij-iiii-ssl ( )rilinei. thtip:/Aor,r,,' ga' gov'au diakses terakhir 30 '-' f
Desember 201i)
frl I.rru*utr. t2(Jl0), '"'ill*;;;'-Iraodel
Air Permukaan dengan Digital Tesis Teknik Informatika' llniversitas
Simulasi Aiiran
Hasanuddin. Makassar'
Air t+t },tritrnsunah R. t20lI). Srmulasi Alrln dan llitribusi '-' M;;;g;[^rr Model Elerasi Digital dan L](nnata Selular derrgan Telmik iJ".iplrr,,rirrgLan Volume d'rn Daya Serap' Tesis
fsf
lntbrmatika, Llniversitas Hasanudtlin Makassar' Infomratika' iit.]r"tir,"^ilaal'. (2008) Moclel Permukaan Digital'
Randung
rol t"' iu.[.tori. D. C. ( 1997). A
qerv method for the determinatiorr of llo'iv
a"*",i*t an
S-Tjatur31;'
Uo"
pada 07 APril 2012)
Hol-5
Lampiran 6
LEMBAR HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEW KARYA ILMIAH : JURNAL ILMIAH Judul Jurnal llmiah (Artikel)
:
SimulasiArah Aliran Air Permukaan Menggunakan Algoritma Depth First Search dengan Sumber Hujan Multipoint
Jumlah Penulis
:
3 (tiga) orang
Status Pengusul
:
PenulisAenama/penulis ke 3
ldentitas Jurnal llmiah
a Judul
Kategori Publikasi Makalah
Jurnal
(ti
ga) /penu{ie+eresfnd€n€{
:.JURNAL RISTEK Riset Teknik Elektro
b Nomor ISSN : 2089-9963 c Volume, nomor, bulan, tahun : 1, 1,6,2012 : Prog.Studi Magister Tek.Elektro FT-UH d Penerbit e DOI artiket (ika ada) : f Alamat web Jurnal : www.iurnal-ristek.orq g Terideks di Scimagojr/Thomson Reuter lSl knowledge atau di ...
:
l-!-l
Jurnal llmiah Nasional Tidak Terakreditasi
Hasil Penilaian Peer Review: Nilai Maksimal Jurnal llmiah
10x0,40:2= 2
Komponen Yang Dinilai
lnternational
Nasional
NilaiAkhir Nasional Tidak
Terakreditasi Terakreditasi
Yang Diperoleh
t-f-t a. Kelengkapan unsur isi buku (10%)
g
O
,18
b. Ruang lingkup dan kedalaman pembahasan (30%)
ry
:. Kecukupan dan kemutahiran data/informasi dan
Lg
D
z8
C,5 6
metodolooi (30%) J. Kelengkapan unsur dan kualitas penerbit (30%)
Totat= (100%)
a rr\,1
,5-6
gL |
Nilai Pengusul = Catatan Penilaian artikel oleh Riviewer:
t, zB -(o- 2atL
NrP 1949081 4 197903 1 002 Unit Kerja : Fak.Tek.UH. Jur.Perkapalan
,bq"
Lampiran 6
LEMBAR HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEW KARYA ILMIAH : JURNAL ILMIAH JudulJurnal llmiah
(Artikel) : SimulasiArah
Aliran Air Permukaan Menggunakan Algoritma Depth First Search dengan Sumber Hujan Multipoint
Jumlah Penulis
:
Status Pengusul
:' Penulis ^ertama/penulis ke 3 (tiga) /penulis+e+espenCene
ldentitas Jurnal
3 (tiga) orang
ISSN
llmiah
a Judul irrnrt b Nomor
-.
; JURNAL RISTEK Riset Teknik Etektro : 2089-9963
c Volume, nomor, bulan, tahun : 1, 1,6,2012 : Prog.StudiMagisterTek.Elektro FT-UH d Penerbit . e DOI artiket (ika ada) :
f
Alamat web Jurnal : www.iurnal-ristek.oro g Terideks diScimagojrffhomson Reuter lSl knowledge atau di ...
Kategori PublikasiMakalah
(beri
{
:
pada kategori yang tepat)
lTl
Jurnal llmiah Nasional Tidak Terakreditasi
Hasil Penilaian Peer Review: Nilai Maksimal Jurnal llmiah
10x0,40:2= 2
Komponen Yang Dinilai
lnternational
Nasional
NilaiAkhir Nasional Tidak
Terakreditasi Terakreditasi
Yang Diperoleh
tf-l
a. Kelengkapan unsur isi buku (10%)
9
0,ln
b. Ruang lingkup dan kedalaman pembahasan (30%)
?,e
0,rL
Kecukupan dan kemutahiran data/informasi dan metodolooi (30%l
a
0rf,
Kelengkapan unsur dan kualitas penerbit (30%)
L&
O,TL
j.
gcl
Totat= (100%)
t,
Nilai Pengusul = Penilaian artikel oleh Riviewer:
Makassar,
z8-W -rol&
Reviewer 2
Prof.Dr.lr. Effendy Arief, M.E NtP 1949051 0 197702 1 001 Unit Kerja : Fak.Tek.UH. Jur.Mesin
D8