1
BAB I
PENDAH ULUAN
1.1
Latar Belakang Long Term Evolution (LTE) menjadi fokus utama pengembangan dalam bidang
telekomunikasi pada masa kini. Dengan banyak pengembangan dari generasi-generasi sistem jaringan komunikasi bergerak sebelumnya LTE mempunyai banyak keunggulan, transfer data yang pesat merupakan salah satu keunggulan utama LTE. Namun hal tersebut masih belum mencukupi permintaan masyarakat yang selalu menginginkan pelayanan terbaik. Untuk itu, pengembangan pada berbagai aspek sistem jaringan LTE terus-menerus dilakukan. Salah satu yang dianggap penting untuk dikembangkan adalah aspek Radio Link Layer (RLC). RLC merupakan salah satu sub lapisan pada lapisan kedua arsitektur protokol LTE. Bersama kedua sub lapisan lainnya RLC berfungsi menyampaikan informasi dari lapisan fisik ke lapisan Radio Resource Control (RRC). Dalam melaksanakan fungsinya cara kerja RLC terus
dikembangkan.
Diawali
dengan
ragam
operasi
Transparent
Mode
(TM ),
Unacknowledged Mode (UM ) hingga ragam operasi Acknowledged Mode (AM ). Ketiga ragam operasi RLC tersebut mempunyai keunikan masing-masing dalam bekerja. Untuk itu, agar dapat bekerja optimal RLC akan menggunakan ragam operasi yang efektif sesuai dengan kondisi yang tersedia. Oleh karena itu pada penelitian ini diharapkan unjuk kerja masing-masing operasi RLC tersebut dapat diketahui. Dengan melakukan simulasi sistem jaringan LTE, berbagai macam parameter masukan dikonfigurasi pada kondisi tertentu agar perilaku ketiga ragam operasi RLC dapat terlihat pada parameter keluaran.
1
2
1.2
Rumusan M asalah LTE diharapkan dapat memberikan layanan telekomunikasi dengan transfer data
yang tinggi dan tingkat latency yang rendah. Selain itu, dalam kebutuhannya memenuhi permintaan data dari setiap User Equipment (UE), LTE juga banyak menerapkan sistem tertentu dalam arsitektur jaringan serta arsitektur protokolnya. Terdapat tiga hal utama yang menjadi fokus dalam teknologi LTE yaitu, multicarrier technology, multiple antenna technology, dan packet switched radio interface. Selain ketiga hal tersebut, terdapat juga beberapa hal lain yang menjadi ciri khas LTE. Pada arsitektur jaringan, LTE menerapkan sistem baru yang terdiri atas dua bagian penting, yaitu Evolved Universal Terrestrial Radio Access Network (E-UTRAN) dan Evolved Packet Core (EPC). Sedangkan dalam arsitektur protokolnya, LTE terdiri atas physical layer sebagai lapis (layer) pertama, tiga buah sub lapisan Radio Link Control (RLC), Medium Access Layer (M AC), dan Packet Data Convergence Control (PDCP) sebagai lapisan kedua, serta Radio Resource Control (RRC) pada lapisan ketiga. Salah satu hal yang menjadi sebuah solusi utama dalam pengoptimalan pelayanan permintaan data terdapat dalam unjuk kerja sub lapisan RLC. Sub lapis RLC terdiri atas tiga buah ragam operasi yang berbeda. Ketiganya mempunyai keunggulan masing-masing dalam mengolah spesifikasi data tertentu yang diperlukan oleh U E. Penggunaan operasi RLC yang tidak tepat akan menyebabkan transfer data yang tidak optimal terhadap UE. Untuk itu diperlukan penelitian ini sebagai pengoptimalan nilai Quality Of Service (QoS) pada UE. Dari ketiga ragam operasi RLC mungkin akan ditemukan unjuk kerja paling optimal dari setiap operasi pada kondisi yang berbeda. Pada peneletian ini dilakukan simulasi untuk mengetahui nilai-nilai parameter (delay dan packet loss ratio) sehingga dapat diketahui ragam operasi yang mempunyai nilai QoS optimal.
3
1.3
Batasan Masalah Batasan masalah digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Pengujian dilakukan dengan perangkat lunak LTE -S im 2. Pengujian dilakukan hanya pada satu sel saja 3. Aplikasi trafik yang digunakan adalah VoIP (Voice Over Internet Protocol), Video dan CBR (Constant Bit Rate) 4. UE bergerak dengan laju 3 km/jam 5. Bandw idth yang disediakan sebesar 5 M Hz 6. Ragam operasi RLC yang digunakan adalah AM , TM , dan UM 7. Jumlah UE bervariasi yaitu 5, 10, 15, dan 20 8. Jenis algoritma penjadwalan yang digunakan adalah Proportional Fair (PF), Modified L argest Weighted Delay First (M LD WF), dan Exponential Proportional Fair (EXP-PF) 9. Pengujian hanya dilakukan dalam proses tautan turun (downlink) 10. Parameter keluaran yang digunakan adalah waktu tunda (delay) dan nisbah hilang paket (Packet Loss Ratio (PLR))
1.4
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. M enambah hasil riset di bidang LTE di Indonesia, guna mendukung terealisasinya teknologi LTE di Indonesia 2. M embandingkan unjuk kerja masing-masing ragam operasi RLC pada LTE 3. M engetahui pengaruh unjuk kerja mode operasi RLC terhadap Q oS pada jaringan LTE.
4
1.5
Metodologi Penelitian M etode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Studi pustaka dengan mengumpulkan dan mempelajari literatur dari buku, jurnal, internet (LTE-Sim group dan lainnya), dan skripsi terdahulu mengenai standar-standar untuk sebuah jaringan LTE. 2. M enentukan indikator unjuk kerja yang digunakan untuk menganalisis ketiga operasi RLC pada jaringan LTE. 3. Pemodelan jaringan LTE 4. M elakukan simulasi terhadap pengujian yang telah disusun berdasarkan parameter yang telah ditentukan. 5. M elakukan pembahasan terhadap data hasil pengujian.
1.6
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan untuk skripsi ini dibagi dalam beberapa bagian, antara lain
sebagai berikut. BAB I PENDAHULUA N Dalam bab ini dijelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II DASAR TEORI Bab ini berisi penjelasan teoritis dasar tentang teknologi LTE dan protokol, serta konsep operasi ketiga ragam operasi RLC. BAB III PEM ODELAN JARINGAN LTE PADA SIM ULATOR Dalam bab ini dibahas mengenai metrik pengujian yang digunakan oleh model jaringan LTE yang diuji, serta parameter yang digunakan dalam pengujian.
5
BAB IV HASIL SIM ULASI DAN PEM BAHASAN Dalam bab ini dibahas mengenai hasil simulasi dan pembahasan mengenai hasil simulasi berdasarkan nilai metrik yang didapatkan melalui simulasi. BAB V KESIM PULAN DAN SARAN Bab
ini
berisi
kesimpulan
dan
saran
dari
hasil
yang
diperoleh.