JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBIASAAN KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN ANEMIA PADA REMAJA PUTERI (STUDI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA DI FAKULTAS KESEHATAN MASYARATAK UNIVERSITAS DIPONEGORO) Temi Chintia Risva, Suyatno, M. Zen Rahfiludin Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universtitas Diponegoro Email :
[email protected]
Abstract: Anemia iron deficiency is a common morbidity among adolescents due to their high need of nutrition for their growth. Iron supplementation is the solution for this problem. This study aims to find factors that are associated to iron tablet consumption behavior on female adolescents in Faculty of Public Health Diponegoro University. This is a quantitative study that use cross sectional design. Samples of this study were calculated using case control calculation with Lameshow formula. Data were collected using questionnaire and analyzed using chi-square with Odds ratio value calculation. The unvaried calculation finds that among case and control group, there are 43.5% and 45.2% respondents with good knowledge, 41.9% and 61.3% with good awareness, 59.7% and 48.5% with good purchasing power, 54.7% and 79.0% with good supply, 41.9% and 54.5% with good surrounding behavior, and also 50.0% and 75.8% with good support from surrounding. The study finds that factors associated with iron tablet consumption behavior on female adolescents in Faculty of Public Health Diponegoro University are awareness (OR= 2.192; CI95%= 1.069-4.495), support from surrounding (OR= 2.517; CI95%= 1.220-5.196), and supports from surrounding (OR= 3.133; CI95%= 1.458-6.735). These mean that respondents with good awareness, surrounding behavior, and surrounding support, are more likely to consume iron tablet 2.1 times, 2.5 times, and 3.1 time than respondents with bad awareness, surrounding behavior, and surrounding support. Based on the result of this study, writer suggest that effort to socialize information of anemia and way to prevent it should be widen not only to female adolescent but also to their family and people surround them. Key words
: Anemia, iron tablet consumption behavior, female adolescent
Bibliographies : 63 (1983 – 2015)
243
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
PENDAHULUAN
tablet setiap hari selama masa
Anemia merupakan
defisiensi
paling
Meskipun sudah diatur dalam
sering terjadi pada remaja, karena
pedoman yang cukup jelas, program
kebutuhan zat besi yang tinggi untuk
suplementasi ini masih mengalami
pertumbuhan.
banyak kendala, terutama dalam hal
hasil
anemia
menstruasi.2
besi
yang
Berdasarkan
Riskesdas
tahun
data 2013,
kepatuhan.
prevalensi anemia pada kelompok METODE PENELITIAN
remaja usia 15-24 tahun mencapai 18,4%.
Remaja
puteri
rentan
terhadap
remaja
puteri
Penelitian
menjadi
ini
merupakan
anemia
sebab
jenis penelitian kuantitatif dengan
mengalami
siklus
pendekatan Case Control atau studi
menstruasi Ketidakseimbangan zat
kasus dengan cara wawancara dan
gizi juga menjadi penyebab anemia
pengumpulan
pada
puteri
dilakukan secara langsung kepada
memperhatikan
responden dengan kuesioner untuk
remaja.
biasanya
Remaja
sangat
data.
Penelitian
bentuk tubuh, sehingga banyak yang
mengetahui
faktor-faktor
membatasi konsumsi makanan dan
berhubungan
dengan
banyak
konsumsi
tablet
Kegiatan
penelitian
pantangan
terhadap
makanan
yang
kebiasaan
tambah
darah.
dilaksanakan
Upaya suplementasi tablet
padabulan Januari 2016. Populasi
tambah darah di Indonesia diatur
pada penelitian ini ialah semua
alam
Pedoman
mahasiswi yang berusia 18-19 tahun
Penanggulangan Anemia Gizi Untuk
di FKM Undip angkatan tahun 2015
Remaja Putri dan Wanita Usia Subur
yang
yang diterbitkan oleh Departemen
sedangkan besar sampel sebanyak
Kesehatan Republik Indonesia pada
124 sampel yang terdiri dari 64
tahun
pedoman
sampel
tersebut disebutkan bahwa kegiatan
kontrol.
Suplementasi TTD dilakukan secara
menggunakan rumus Slovin untuk
mandiri dengan dosis satu tablet
penelitian Case Control berdasarkan
seminggu sekali minimal selama 16
criteria
minggu, dan dianjurkan minum satu
Kriteriasampel yang ditelitiyaitu:
buku
2006.
Dalam
244
berjumlah
kasus
385
dan
Sampel
inklusi
dan
orang,
64
sampel
ditentukan
eksklusi.
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
darah pada remaja puteri. Hal ini
1. Mahasiswi FKM UNDIP usia 18-
dapat
19 tahun angkatan tahun 2014.
disebabkan
2. Mahasiswi FKM UNDIP yang
pendidikan
bersedia menjadi responden
responden
oleh
responden.
tingkat Seluruh
merupakan mahasiswi
3. Mahasiswi FKM UNDIP usia 18-
tahun pertama di fakultas Kesehatan
19 tahun yang dalam keadaan
Masyarakat Universitas Diponegoro
sehat.
yang membuat tingkat pengetahuan responden relatif sama.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik
3. Hubungan
Sampel
Sikap
dengan
Kebiasaan Konsumsi Tablet
Penelitian
Tambah Darah
Mahasiswi dengan usia 1819 tahun di wilayah Fakultas
Hasil
penelitian
menunjukkan
Kesehatan
Masyarakat
adanya hubungan sikap dengan
Universitas
Diponegoro
kebiasaan
konsumsi
tablet
Semarang yang berjumlah 385
tambah darah
mahasiswi. Pada penelitian ini,
p=0,031 (p<0,05) dan OR=2,192
peneliti
yang berarti bahwa responden
menghomogenkan
karakteristik responden dengan
dengan
cara
kemungkinan
memilih
sampel
dengan nilai
sikap
baik
memiliki
mengkonsumsi
tablet tambah darah 2.2 kali lebih
berdasarkan kriteria inklusi.
besar dibandingkan responden 2. Hubungan
Pengetahuan
dengan sikap buruk.
dengan Kebiasaan Konsumsi
Dalam
Tablet Tambah Darah
penelitian
Hasil
penelitian
menunjukkan
terbukti
tidak
adanya
hubungan
penelitian
kepatuhan
ini,
Dalam
ini, sikap yang baik dapat
menciptakan
yang
baik
pengetahuan dengan kebiasaan
mengkonsumsi
konsumsi tablet tambah darah
darah. Hal ini disebabkan karena
dengan nilai p=0,857 (p>0,05).
responden yang memiliki sikap
Dalam
ini,
baik juga memiliki kesadaran
ada
yang tinggi mengenai pentingnya
penelitian
menunjukkan hubungan
bahwa
tidak
pengetahuan
mengkonsumsi
dengan
kebiasaan konsumsi tablet tambah
245
tablet
dalam
tablet
tambah
tambah
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
darah sebagai upaya mencegah 5. Hubungan
anemia pada remaja puteri.
Ketersediaan
dengan Kebiasaan Konsumsi 4. Hubungan Daya Beli dengan
Tablet Tambah Darah
Kebiasaan Konsumsi Tablet
Hasil
penelitian
menunjukkan
Tambah Darah
tidak
adanya
hubungan
Hasil
penelitian
menunjukkan
ketersediaan dengan kebiasaan
tidak adanya hubungan daya beli
konsumsi tablet tambah darah
dengan
dengan nilai p=0,063 (p>0,05).
kebiasaan
konsumsi
tablet tambah darah
dengan
.
Dalam
penelitian
ini,
nilai p=0,207 (p>0,05). Hasil ini
ketersediaan tidak berhubungan
dapat disebabkan karena daya
dengan
beli
sudah
tablet tambah darah. Hal ini
dapat
dapat disebabkan karena seluruh
responden
cukup
baik.
dibuktikan
yang
Hal
melalui
ini
kebiasaan
konsumsi
persentase
responden
jawaban responden terkait daya
mahasiswi
beli pada kuesioner. Lebih dari
Fakultas Kesehatan Masyarakat
separuh
Universitas
responden
kelompok
kasus
dan
pada kontrol
merupakan tahun
pertama
di
Diponegoro.
Sebagian
besar
mengaku harga tablet tambah
tinggal
darah sudah cukup terjanggkau
Tembalang dan wilayah kota
dan responden memiliki cukup
Semarang yang merupakan kota
anggaran untuk membeli tablet
besar dengan akses pelayanan
tambah darah. Daya beli yang
kesehatan yang memadai. Di
sudah cukup baik inilah yang
wilayah
Tembalang
menyebabkan
tidak
wilayah
Semarang
pada
apotek
ditemukannya
masalah
di
responden
dan
wilayah
kampus
dan
di
lainnya,
toko-toko
yang
daya beli responden sehingga
menjual tablet tambah darah
tidak
hubungan
dapat ditemukan dengan mudah.
antara daya beli dan kebiasaan
Fasilitas berupa transportasi di
konsumsi tablet tambah darah
wilayah
tersebut
pada remaja puteri di Fakultas
cukup
memadai
Kesehatan
mempermudah responden untuk
ditemukan
Masyarakat
Universitas Diponegoro.
memperoleh
246
juga
tablet
sudah
sehingga
tambah
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
darah.
Hal-hal
tersebut
daerah berbeda dengan budaya
menjadikan ketersediaan tablet
yang
tambah
belakang
darah
di
lingkungan
berbeda-beda. pendidikan
Latar keluarga
tempat tinggal responden baik
responden juga sangat beragam
yang
sehingga
berarti
masalah tablet
tidak
pada
ketersediaan
tambah
lingkungan
ditemukan
darah
tempat
mempengaruhi
pandangan keluarga terhadap
di
anemia
dan
upaya
tinggal
pencegahannya. Tidak hanya itu,
responden sehingga hasil uji chi-
teman sebaya responden yang
square
membuktikan
sebagian besar juga merupakan
tidak
terdapat
bahwa
hubungan
mahasiswa
dengan
latar
ketersediaan dengan kebiasaan
belakang
konsumsi tablet tambah darah
keluarga yang beragam. Hal ini
pada remaja puteri di Fakultas
menjadikan pandangan teman
Kesehatan
sebaya
responden
anemia
dan
Masyarakat
Universitas Diponegoro.
pendidikan
dan
mengenai
konsumsi
tablet
tambah darah sangat beragam 6. Hubungan
Budaya
dengan
pula.
Keberagaman
latar
Kebiasaan Konsumsi Tablet
belakang keluarga dan teman
Tambah Darah
sebaya responden inilah yang
Hasil
penelitian
adanya
menunjukkan
hubungan
dengan
kebiasaan
budaya
p=0,012
7. Hubungan
dengan
(p<0,05)
responden dengan budaya baik
Darah
memiliki
Hasil
kemungkinan
2.5
kali
tablet lebih
Dukungan
Lingkungan dengan Kebiasaan
dan
Konsumsi
darah
menjadi
begitu beragam.
OR=2,517 yang berarti bahwa
mengkonsumsi
budaya
konsumsi
tablet tambah darah nilai
menjadikan
tambah
Tablet
penelitian
Tambah
menunjukkan
adanya hubungan sikap dengan
besar
kebiasaan
konsumsi
tablet
dibandingkan responden dengan
tambah darah
budaya buruk.
p=0,003 (p<0,05) dan OR=3,133
Hal
ini
disebabkan
karena
dengan nilai
yang berarti bahwa responden
responden berasal dari berbagai
dengan
247
dukungan
lingkungan
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
baik
memiliki
mengkonsumsi darah
3,1
kemungkinan tablet
kali
dengan
tambah
lebih
sikap
kemungkinan
besar
baik
memiliki
mengkonsumsi
tablet tambah darah 2.2 kali lebih
dibandingkan responden dengan
besar
dukungan lingkungan buruk.
responden dengan sikap buruk.
Upaya yang dilakukan dengan
mengikutkan
dibandingkan
dengan
3. Tidak ada hubungan daya beli
peran
dengan
kebiasaan
konsumsi
serta lingkungan adalah faktor
tablet tambah darah pada remaja
penting yang ada disekeliling
puteri
responden
dalam
Masyarakat
meningkatkan
kepatuhannya
Diponegoro
mengonsumsi
tablet
darah.
penelitian
Pada
tamba
di
Fakultas
Kesehatan Universitas
4. Tidak ada hubungan ketersediaan
ini,
dengan
kebiasaan
konsumsi
dukungan lingkungan terbukti
tablet tambah darah pada remaja
merupakan faktor penting yang
puteri
berhubungan
dengan
Masyarakat
tablet
Diponegoro
kebiasaan
konsumsi
tambah darah.
di
Fakultas
Universitas
5. Ada hubungan budaya dengan kebiasaan
KESIMPULAN 1. Tidak
Kesehatan
konsumsi
tablet
tambah darah pada remaja puteri ada
hubungan
di
Fakultas
Kesehatan
pengetahuan dengan kebiasaan
Masyarakat
konsumsi tablet tambah darah
Diponegoro,
pada remaja puteri di Fakultas
OR=2.517 (CI95%= 1.220-5.196),
Kesehatan
yang berarti bahwa responden
Masyarakat
Universitas Diponegoro 2. Ada
hubungan
dengan
Universitas dengan
budaya
baik
nilai
memiliki
sikap
dengan
konsumsi
tablet
tablet tambah darah 2.5 kali lebih
tambah darah pada remaja puteri
besar dibandingkan responden
di
dengan budaya buruk.
kebiasaan
Fakultas
Masyarakat
kemungkinan
Kesehatan Universitas
6. Ada
mengkonsumsi
hubungan
Diponegoro, dengan nilai OR=
lingkungan
2.192
1.069-4.495),
konsumsi tablet tambah darah
yang berarti bahwa responden
pada remaja puteri di Fakultas
(CI95%=
248
dengan
dukungan kebiasaan
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Kesehatan
Masyarakat
Universitas Diponegoro, dengan nilai OR= 3.133 (CI95%= 1.4586.735),
yang
responden lingkungan
berarti
dengan baik
kemungkinan tablet
tambah
bahwa
dukungan memiliki
mengkonsumsi darah.
249
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, April 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
DAFTAR PUSTAKA
P.D.R.2003 10. Gklinis. Suplementasi Iron Zinc Antisipasi Anemia Remaja Putri http://www.gizi.net/cgibin/berita/fullnews.cgi?newsid1 0845,64236 diakses pada 23 November 2015
1. Varney, H. Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Jakarta, EGC. 2006 2. RISKESDAS. Riset Kesehatan Dasar 2006. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kementrian Kesehatan. 20016. 3. Sudoyo Aru W, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2006 Anemia Action 4. National Council.. Anemia in Adolescents : The Teen Scene. 2009 January 14 . Available from: http://www.anemia.org. 5. Arisman MB. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC; p.145147. 2002 6. Agus, Zan. Pengaruh Vitamin C Terhadap Absorpsi Zat Besi pada Ibu Hamil Penderita Anemia. In : MEDIKA Jurnal Kedokteran dan Farmasi. Vol. XXX; p. 496 – 499.2004 Pedoman 7. Depkes RI, Operasional Penanggulangan Anemia Gizi di Indonesia, Jakarta. 1996 8. Seck, B. C. & Jackson, R. T., Determinats of Compliance with iron supplementation among pregnant women in Senegal. Public Health Nutrition, pp. 596-602. 2007 9. Sutham, I., Nathamongkolchai & Voramongkol, N.,Compliance of Pregnant Women Regarding Iron Suplementation in Vientiane Municipality, Lao
250