Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik LIMIT’S Vol.13 No 1 Maret 2017 47 PENERAPAN ALGORITMA LUHN DENGAN ALGORITMA MODULUS 11 (ISBN) UNTUK UJI VALIDASI KARTU KREDIT Berlin P. Sitorus1, Yulis Franaris2 1)
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik Dosen Fakultas Teknik, 2)MahasiswaFakultas Teknik Universitas Satya Negara Indonesia Email:
[email protected]
Abstrak Lemahnya sistem otentifikasi atau validasi kartu kredit sebagai proses pengecekan awal transaksi pembayaran secara online dapat menciptakan peluang tindak kejahatan (cyber crime) dalam hal penyalahgunaan kartu kredit. Dalam hal ini diperlukan suatu metode validasi sebagai baris pertama pertahanan dalam melakukan transaksi online yang digunakan untuk menguji keaslian digit angka kartu kredit.Algoritma Luhn merupakan teknik atau metode cek digit yang paling umum digunakan untuk menguji validitas digit angka pada kartu kredit.Disamping itu, terdapat algoritma lainnya yang dapat digunakan untuk melakukan validasi cek digit angka yaitu Algoritma Modulus 11 yang biasa digunakan pada cek digit ISBN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan kedua algoritma tersebut guna mengetahui algoritma mana yang lebih tepat dan efektif untuk dapat digunakan dalam menguji validasi kartu kredit.Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 11 kartu kredit dari 7 orang pengguna kartu kredit yang dipilih dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling dari jumlah populasi staff di PT Tridaya Maju Bersama.Metode analisis yang digunakan adalah teknik analisis deksriptif dengan melihat persentase nilai perbandingan hasil uji validasi kartu kredit melalui aplikasi perhitungan validasi digit kartu kredit menggunakan pemrograman PHP. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang cukup signifikan antara hasil validasi digit angka kartu kredit dengan menggunakan Algoritma Luhn dan Algoritma Modulus 11 (ISBN).Dalam hal ini, uji validasi dengan Algoritma Luhn terbukti lebih efektif dan tepat untuk digunakan sebagai metode validasi digit angka kartu kredit. Kata Kunci : Kartu Kredit, Validasi Kartu Kredit, Algoritma Luhn, Algoritma Modulus 11 (ISBN), PHP
ABSTRACT The weakness of authentication or credit card validation as the first checking process of online payment transaction can create the opportunity of cyber crime for example a misuse of credit card. In this case, we need a validation method as the first line of defense in online transaction site which is used to test the validity of credit card digits. The Luhn Algorithm is a technique or check digit method that is mostly used to test the validity of digits on a credit card. Nevertheless, there are the other algorithm that can be used to validate the digit number, that is the Modulus 11 Algorithm which usually used in the ISBN check digit. The purpose of this research is to figure out the implementation of Luhn Algorithm and Modulo 11 (ISBN) Algorithm to figure out the algorithm which is more appropriate and effective to used in the test of credit card validation. A total sample used in this research is 11 credit card from 7 credit card user who that selected using purposive sampling technique of staff population in PT Tridaya Maju Bersama. The research uses a descriptive analysis which analyzes percentage comparison value as a result of credit card validation test, through the calculation application of credit card digit validation using PHP. Results of the research suggest the significant difference between the result of the credit card validation that using the Luhn Algorithm and Modulo 11 (ISBN) Algorithm. On the context of this research, the validity test result of the Luhn Algorithm proved to be more effective and appropriate for used to be a good validation method to check the credit card digit. Keyword : Credit Card, Credit Card Validation, Luhn Algorithm, Modulo 11 (ISBN) Algorithm, PHP
Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik LIMIT’S Vol.13 No 1 Maret 2017 48 PENDAHULUAN Latar Belakang Meningkatnya pengguna kartu kredit dan semakin berkembangnya teknologi informasi melalui jaringan internet secara online tentunya tidak terlepas dari adanya resiko yang berkaitan dengan keamanan jaringan di sisi penggunaan kartu kredit seperti adanya kesalahan dalam pengetikan digit nomor kartu kredit baik yang tidak disengaja maupun yang disengaja ketika melakukan transaksi pembayaran secara online.Kesalahan pengetikan digit nomor kartu kredit yang disengaja bisa saja dikaitkan dengan tindak kejahatan (cyber crime) dalam penggunaan kartu kredit seperti adanya indikasi tindakan penipuan (fraud) atau pemalsuan identitas kartu. Tindakan cyber crime semacam ini disebabkan oleh lemahnya sistem otentikasi atau validasi kartu kredit sebagai proses pengecekan awal sebelum dilanjutkannya suatu transaksi pembayaran secara online. Pengecekan awal ini dapat dilakukan melalui pengecekan kombinasi digit yang lazim dikenal dengan nama algoritma cek digit. Algoritma cek digit yang biasa digunakan untuk uji validasi kartu kredit adalah algoritma cek digit Luhn (Luhn check digit algorithm). Dalam pembahasan penulis akan membuktikan bahwa metode uji validasi atau otentikasi (authentication) dengan menggunakan Algoritma Luhn merupakan metode pengecekan awal yang efektif dan tepat untuk digunakan dalam mengetahui validitas data kartu kredit dibandingkan dengan Algoritma Modulus 11 (ISBN). Rumusan Masalah Rumusan masalah yang coba dikaji dalam penelitian ini adalah “Bagaimana penerapan Algoritma Luhn dan Algoritma Modulus 11 (ISBN) untuk uji validasi kartu kredit?”. Tujuan Penelitian Sedangkan, tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui dan menganalisis penerapan Algoritma Luhn dan Algoritma Modulus 11 (ISBN) untuk uji validasi kartu kredit. LANDASAN TEORI Tinjauan Pustaka Berbagai studi dan tinjauan pustaka mengenai cek digit menggunakan Algoritma Luhn dan Algoritma Modulus 11 (ISBN) telah dilakukan oleh beberapa pihak dan menghasilkan hasil penelitian yang berbeda tentunya dengan indikator penelitian yang berbeda-beda pula. Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan adalah: Hussein dkk (Enhance Luhn Algorithm for Validation of Credit Cards Numbers , Vol 2, 2013, P: 262272). Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa Algoritma Luhn merupakan algoritma yang tepat untuk dapat digunakan dalam melakukan uji validasi digit angka kartu kredit.Selain itu, penelitian ini juga menghasilkan usulan untuk mengembangkan fungsi utama dari Algoritma Luhn tidak hanya untuk melakukan pengecekan awal (otentikasi atau validasi) digit angka ataupun mendeteksi kesalahan ketika melakukan penginputan, tetapi juga mampu mengidentifikasi secara langsung panjang digit angka dan juga jenis nomor kartu kredit yang berkaitan dengan Major Idustry Identifier (MII). Tripurnasatria (Aplikasi Teori Bilangan dalam Pembangkitan dan Validasi Kartu Kredit dengan memanfaatkan operasi aritmetika modulo serta sifat-sifatnya untuk melakukan validasi nomor kartu kredit, 2008, P: 1-5). Hasil penelitian yang ditemukan adalah bahwa Algoritma Luhn telah mampu secara tepat memvalidasi digit angka dalam kartu kredit karena dapat mendeteksi adanya kesalahan yang tidak sengaja dan mendeteksi adanya kesalahan akibat pergeseran posisi digit angka ketika melakukan penginputan data.Hasil penelitian tersebut diwujudkan melalui sebuah aplikasi penerapan sistem yang dijalankan melalui kode program dalam bahasa C#. Fakhri (ISBN-10 dan ISBN-13, dalam Makalah II2092 Probabilitas dan Statistik – Sem 1 Tahun 2010/2011, P: 1-5) menjelaskan bahwa digit angka yang menyusun kode ISBN (International Standard Book Number) terdiri dari sususan digit angka yang dapat menjadi identitas tersendiri yang tentunya melalui perhitungan atau rumus digit angka tertentu. Verifikasi digit angka atau kode ISBN dapat dilakukan dengan menggunakan cek digit angka validasi. Cek digit angka validasi yang dihasilkan akan di-generate dengan menggunakan modulus 11 (ISBN-10 Digit). Berdasarkan beberapa hasil penelitian terdahulu dan tinjauan pustaka yang dijelaskan diatas maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Algoritma Luhn merupakan teknik atau metode cek digit deret angka yang paling umum digunakan untuk menguji validitas keabsahan atau keaslian dari suatu digit deret angka. Namun, disamping itu terdapat pula Algoritma lainnya yang dapat digunakan untuk melakukan validasi cek digit angka yaitu algoritma modulus 11 yang biasa digunakan pada ISBN.
Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik LIMIT’S Vol.13 No 1 Maret 2017 49 Kartu Kredit Menurut Ronald dalam Tedjosaputro (2007), transaksi pembayaran dengan menggunakan kartu kredit mulai dikenal pada awal tahun 1920-an di Amerika Serikat. Pada masa itu, pembayaran dengan menggunakan kartu kredit hanya dapat dilakukan untuk berbelanja di toko-toko atau departement store tertentu. Di Indonesia sendiri, transaksi pembayaran melalui kartu kredit baru mulai berjalan pada tahun 1968-an. Kartu kredit yang pertama kali muncul di Indonesia adalah kartu kredit yang diterbitkan oleh American Exprees dan Dinner’s Club yaitu Visa dan MasterCard. Metode pembayaran dengan menggunakan kartu kredit menjadi semakin berkembang dan banyak digunakan dikalangan masyarakat Indonesia.Perkembangan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang berkaitan dengan kemudahan yang diberikan, kepraktisan dan pencitraan diri bagi pemegang kartu kredit tersebut (Abdulkadir dan Rilda dalam Panjaitan, 2012).
Gambar 1 Perkembangan Jumlah dan Transaksi Menggunakan Kartu Kredit Sumber: Bank Indonesia. Laporan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang 2012
Berdasarkan Gambar diatas dapat diperoleh suatu gambaran bahwa perkembagan jumlah kartu kredit yang beredar dan nilai transaksi yang menggunakan kartu kredit di Indonesia cenderung meningkat setiap tahunnya.Hal ini menunjukkan bahwa minat konsumen terhadap kartu kredit terus meningkat. Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/11/PBI/2009 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 64 Pasal 1 ayat ke 4, pengertian kartu kredit adalah Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK) yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi, termasuk transaksi pembelanjaan dan/atau untuk melakukan penarikan tunai, dimana kewajiban pembayaran pemegang kartu dipenuhi terlebih dahulu oleh acquirer atau penerbit, dan pemegang kartu berkewajiban untuk melakukan pembayaran pada waktu yang disepakati baik dengan pelunasan secara sekaligus (charge card) ataupun dengan pembayaran secara angsuran. Sistem Penomoran Kartu Kredit Keamanan kartu kredit tergantung pada kerahasiaan nomor kartunya (Tripurnasatria, 2008).Oleh karena itu, kita perlu memahami detail penyusunan digit angka yang tertera di kartu kredit guna mengetahui komponen penyusun digit angka pada kartu kredit tersebut seperti yang terlihat pada Gambar dibawah ini.
Gambar 2 Detail penomoran Kartu Kredit Sumber: Hussein dkk, 2013 Secara lebih detail, digit penomoran yang terdapat pada kartu kredit memiliki beberapa struktur internal dan memiliki kesamaan skema penomoran (Gilleland dalam Tripurnasatria, 2008). Detail skema penomoran pada kartu kredit terdiri atas beberapa bagian sebagai berikut:
Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik LIMIT’S Vol.13 No 1 Maret 2017 50 a)
Major Industry Identifier (MII) Digit pertama pada kartu kredit adalah MII yang mewakili lembaga yang menerbitkan kartu (issuer), dengan detail sebagai berikut: Tabel 1 Kategori Major Industry Identifier (MII) Digit MII Kategori Penerbit 0 ISO/TC 68 dan industri lain-lain 1 Perusahaan penerbangan 2 Perusahaan Penerbangan dan Industri lain-lain 3 Travel dan Hiburan 4 Bank dan Keuangan 5 Bank dan Keuangan 6 Merchandizing dan Bank 7 Perusahaan petroleum 8 Telekomunikasi dan industri lain-lain 9 Perusahaan Negara Sumber: Gilleland dalam Tripurnasatria, 2008
Dalam kategori ini kartu kredit VISA, MasterCard, dan Discover berada dalam kategori 4 dan 5 yaitu Bank dan Keuangan. b) Issuer Identifier (II) Enam digit angka awal dari nomor kredit (termasuk dalam digit MII) membentuk issuer identifier (pengenal perusahaan yang menerbitkan kartu kredit) beberapa perusahan penerbit kartu kredit yang terkenal dan biasa digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.2 dibawah ini. Tabel 2 Kategori Issuer Identifier (II) Nama Perusahaan Penerbit Kartu Identifier Diner’s Club/Carte Blanche 300xxx - 305xxx 36xxx atau 38xxx American Express 34xxx atau 37xxx Visa 4xxx Master Card 51xxx – 55xxx Discover 6011xxx Sumber: Gilleland dalam Tripurnasatria, 2008
Panjang Angka Kartu 14 15 13 atau 16 16 16
c) Nomor Rekening (Account Number) Digit ke -7 hingga ke (n-1) dari penomoran kartu kredit adalah nomor yang unik dari kartu kredit.Panjang maksimum dari penomoran kartu kredit adalah 19 digit.Hal tersebut dikarenakan, 6 (enam) digit pertama merupakan II dan digit terakhir merupakan check digit, berarti panjang maksimum dari nomor rekening adalah 12 digit.Jadi, terdapat 1012 atau 1.000.000.000.000 kemungkinan nomor rekening. d) Check Digit Digit terakhir dari nomor kartu kredit adalah check digit. Digit ini digunakan untuk memeriksa validasi nomor kartu. Untuk memeriksa validasi dari check digit ini digunakan suatu algoritma yang disebut dengan Algoritma Luhn. Otentikasi (Authentication) atau Validasi Kartu Kredit Pada dasarnya proses otentikasi (authentication) atau validasi bertujuan untuk mensahkan transaksi pembelian dengan menggunakan kartu kredit dimana dalam hal ini nasabah tidak langsung melakukan suatu transaksi pembayaran. Menurut Zubeir (2003), proses otentikasi atau validasi merupakan proses untuk membuktikan bahwa nomor kartu kredit yang dimasukkan adalah benar, dan yang memasukkan adalah orang yang berhak untuk menggunakan kartu itu. Proses otentikasi (authentication) atau validasi merupakan proses pengecekan awal digit angka yang tertera di kartu kredit untuk mengidentifikasi keabsahan atau kebenarannya. Selain itu, proses pengecekan awal ini juga merupakan upaya untuk membatasi akses terhadap informasi pemegang kartu yang bersifatpribadi.Cara yang paling umum yang digunakan untuk validasi kartu kredit adalah dengan mencocokkan tanda tangan
Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik LIMIT’S Vol.13 No 1 Maret 2017 51 nasabah pada nota pembelian dengan tanda tangan pada bagian belakang kartu.Namun, tanda tangan sangatlah mudah untuk dapat ditiru dan memungkinkan terjadinya penipuan. Algoritma Luhn Algoritma Luhn diciptakan oleh seorang ilmuwan dari IBM bernama Hans Peter Luhn dan dipatenkan di Amerika pada 23 Agustus 1960.Algoritma ini merupakan public domain dan sangat banyak digunakan pada saat ini. Algoritma ini tidak ditujukan sebagai fungsi hash yang aman secara kriptografis (Tripurnasatria, 2008). Algoritma ini dirancang untuk melindungi terhadap kesalahan teknis, bukan serangan yang berbahaya.Sebagian besar kartu kredit dan berbagai nomor identifikasi yang dikeluarkan pemerintah di berbagai negara menggunakan algoritma ini sebagai metode sederhana untuk membedakan nomor yang valid dari berbagai digit random. Menurut Tripurnasatria (2008), langkah-langkah dalam penggunaan algoritma Luhn untuk uji validitas digit deret angka adalah sebagai berikut: 1) Kalikan dengan 2 (dua) setiap digit secara berselang-seling nomor kartu selain check digit dimulai dari dua digit dari kanan (check digit dihitung yang pertama) 2) Jumlahkan semua angka yang telah melewati proses 1 tersebut. Jika ada hasil penjumlahan yang lebih dari 9, kurangkan dengan 9. 3) Nilai penjumlahan dari no 2 jika dimodulus 10 harus kongruen dengan 0, yakni harus merupakan kelipatan 10, maka nomor kartu kredit tersebut valid memenuhi syarat algoritma Luhn, jika tidak maka tidak valid. Algoritma Modulus 11 (ISBN) Menurut Harini (2012), modulus 11 merupakan suatu algoritma yang biasa digunakan untuk mengenerate ISBN (International Standard Book Number). Algoritma modulus 11 banyak digunakan sebagai suatu alat keamanan yang dapat digunakan sebagai pengindentifikasi yang dapat membedakan suatu buku dengan buku lainnya.Dalam Bahasa Indonesia ISBN dapat diartikan sebagai Angka Buku Standar Internasional yang merupakan pengidentifikasi unik untuk buku-buku yang digunakan secara komersial (Fakhri, 2011).ISBN sendiri diciptakan di Britania Raya (Inggris) pada tahun 1966 oleh W. H. Smith seorang pedagang buku dan peralatan tulis. Digit angka yang menyusun kode ISBN terdiri dari sususan digit angka yang dapat menjadi identitas tersendiri yang tentunya melalui perhitungan atau rumus digit angka tertentu.Verifikasi digit angka atau kode ISBN dapat dilakukan dengan menggunakan cek digit angka validasi. Cek digit angka validasi yang dihasilkan akan digenerate dengan menggunakan modulus 11. Terdapat 2 tahapan untuk melakukan verifikasi digit angka validasi ISBN, yaitu sebagai berikut: 1) Langkah pertama kalikan (*) digit pertama dengan 1, digit kedua dengan 2, dan seterusnya untuk setiap digit nomor kartu kredit, selain itu check digit dimulai dari digit pada posisi sebelah kanan ke sebelah kiri. Kemudian jumlahkan keseluruhan hasil perkalian tersebut. 2) Hasil dari penjumlahan digit angka pada langkah 1 tersebut di-generate dengan menggunakan modulus 11. Jika nilai digit validasi setelah di moduluskan 11 = 0 maka digit angka tersebut dikatakan valid sedangkan jika nilai digit validasi setelah dimoduluskan 11 ≠ 0 (tidak sama dengan 0) maka digit angka tersebut tidak valid. METODE PENELITIAN Jenis Data Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah jenis data primer yaitu data nomor digit kartu kredit dari pemegang kartu kredit yang akan digunakan dalam pengujian validasi kartu kredit dan sample digit angka kartu kredit yang di acak secara random untuk pengujian sampel yang tidak valid. Populasi dan Sample Penelitian Teknik pengambilan sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah termasuk dalam metode non random sampling melalui teknik pengambilan secara purposive sampling. Populasi yang digunakan adalah 15 orang staff pada PT Tridaya Maju Bersama, sedangkan sample yang digunakan adalah sebanyak 9 kartu kredit dari 7 orang pengguna kartu kredit dengan detail sebagai berikut:
Nama Data Karyawan 1 Data Karyawan 1 Data Karyawan 1 Data Karyawan 2
Tabel 3 Sampel Penelitian Nama Bank Bank BCA (BCA Card) Bank BCA (VISA) Bank BCA (VISA) Bank UOB (MasterCard)
Nomor Kartu Kredit 1889 8014 6619 2007 4556 3211 4501 9303 4556 3211 4501 3903 5127 6530 0001 1042
Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik LIMIT’S Vol.13 No 1 Maret 2017 52 Data Karyawan 3 Data Karyawan 3 Data Karyawan 4 Data Karyawan 5 Data Karyawan 6 Data Karyawan 6 Data Karyawan 7
Bank Mega (VISA) Bank Mega (Carrefour) (VISA) Bank CIMB NIAGA (MasterCard) Bank Danamon (VISA) Bank Danamon (VIA) Bank Mandiri (VISA)
4201 9200 6337 0256 4302 9203 6536 0357 4890 8700 5874 0060 5481 1601 0760 5379 4567 9806 7125 2203 4567 9806 7125 2104 4137 1803 0605 4477
Data pribadi seperti nama, valid thru (month/year) sengaja tidak ditampilkan sesuai dengan permintaan dari pemegang kartu kredit untuk menjaga kerahasiaan data. Metode Analisis Data Penelitian ini menjabarkan dan menjelaskan mengenai penerapan Algoritma Luhn dan Algoritma Modulus 11 (ISBN) untuk uji validasi kartu kredit sebagai tahap awal pengecekan, yang kemudian diwujudkan dalam sebuah rancangan aplikasi sistem untuk uji validasi tersebut dengan berbasis web (PHP). Metode analisis data yang digunakan dalam hal ini adalah metode analisis kualitatif yang dijabarkan secara deskriptif melalui perhitungan cek digit dengan Algoritma Luhn dan Algoritma Modulus 11 (ISBN). Perancangan Sistem Use Case Diagram menggambarkan pengguna (user) yang akan menggunakan suatu system serta perilaku pengguna terhadap suatu system sebagai aktor yang terlibat dalam system tersebut.
Gambar Use Case Diagram Aplikasi yang Diusulkan Pada diagram diatas dijelaskan actor atau pengguna membuka halaman beranda dari aplikasi, di dalam beranda system memberikan pilihan kepada pengguna untuk dapat mengakses mengenai informasi Algoritma Luhn maupun Algoritma Modulus 11 (ISBN). Setelah membaca informasi seputar kedua algoritmatersebut, pengguna dapat langsung menuju kehalaman perhitungan Algoritma Luhn maupun Algoritma Modulus 11 (ISBN). Dihalaman perhitungan algoritma tersebut pengguna harus memasukkan digit nomor kartu kredit yang akan di cek validasi digitnya. Setelah itu, pengguna dapat melihat tampilan hasil perhitungan valid atau tidaknya digit kartu kredit yang sebelumnya dimasukkan apakah valid atau tidak. Activity Diagram Activity Diagram menggambarkan alur aktifitas yang terjadi dalam suatu proses. Prosedur aplikasi usulan dapat dilihat pada activity diagram yang ada pada gambar 4.2 dibawah ini
Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik LIMIT’S Vol.13 No 1 Maret 2017 53
Gambar Activity Diagram System yang Diusulkan Sequence Diagram Halaman Utama Sequence Diagram akan memperlihatkan lama waktu proses dari sebuah system
Gambar Squence Diagram Test Perhitungan Algoritma Luhn Berikut adalah demonstrasi dari perhitungan Algoritma Luhn dengan contoh kartu kredit dan contoh digit random untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu digit nomor kartu kredit. 1. Diketahui Nomor Kartu Kredit Bank BCA: 1889 8014 6619 2007 a) Langkah pertama kalikan (*) dengan 2 setiap digit secara berselang seling nomor kartu, selain itu check digit dimulai dari digit kedua dari kanan (Check Digit dihitung yang pertama). Kemudian kurangi dengan 9 untuk hasil perkalian dengan 2 yang nilainya > 9 (lebih besar dari 9), setelah itu jumlahkan hasil pengurangan tersebut. Perhitungan Manual Digit Genap (perhitungan dimulai dari sebelah kanan): 1 8 8 1 6 1 2 0 = (1*2) + (8*2) + (8*2) + (1*2) + (6*2) + (1*2) + (2*2) + (0*2) = 2 + 16 + 16 + 2 + 12 + 2 + 4 + 0 = 2 + (16-9) + (16-9) + 2 + (12-9) + 2 + 4 + 0 =2+7+7+2+3+2+4+0 = 27
Gambar 3 Test Perhitungan Algoritma Luhn 1 Sumber: Data primer yang diolah (2015)
Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik LIMIT’S Vol.13 No 1 Maret 2017 54 b) Langkah kedua jumlahkan (+) total perhitungan pada langkah 1 dengan digit angka pada posisi ganjil. Digit Ganjil (perhitungan dimulai dari sebelah kanan): 8 9 0 4 6 9 0 7 = 27 + 8 + 9 + 0 + 4 + 6 + 9 + 0 + 7 = 70 c) Hasil dari penjumlahan digit angka genap dan ganjil pada langkah 2 di-generate dengan menggunakan modulus 10. 70 mod 10 = 0 (Valid). Test Perhitungan Algoritma Modulus 11 (ISBN) Berikut adalah demonstrasi dari perhitungan Algoritma Modulus 11 (ISBN) dengan contoh kartu kredit dan contoh digit random untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu digit nomor kartu kredit. 1. Diketahui Nomor Kartu Kredit Bank BCA: 1889 8014 6619 2007 a) Langkah pertama kalikan (*) digit pertama dengan 1, digit kedua dengan 2, dan seterusnya untuk setiap digit nomor kartu kredit, selain itu check digit dimulai dari digit pada posisi sebelah kanan ke sebelah kiri. Kemudian jumlahkan keseluruhan hasil perkalian tersebut. Perhitungan Manual = (1*16) + (8*15) + (8*14) + (9*13) + (8*12) + (0*11) + (1*10) + (4*9) + (6*8) + (6*7) + (1*6) + (9*5) + (2*4) + (0*3) + (0*2) + (7*1) = 16 + 120 + 112 + 117 + 96 + 0 + 10 + 36 + 48 +42 + 6 + 45 + 8 + 0 + 0 + 7 = 663
Gambar 4 Test Perhitungan Algoritma Modulus 11 (ISBN) 1 Sumber: Data primer yang diolah (2015) b) Hasil dari penjumlahan digit angka pada langkah 1 tersebut di-generate dengan menggunakan modulus 11. 663 mod 11 = 3 (Invalid). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perhitungan Aplikasi Algoritma Luhn Berdasarkan hasil perhitungan validasi pada tabel terhadap sampel digit kartu kredit yang diuji dengan menggunakan aplikasi validasi dapat disimpulkan bahwa dari total 11 kartu kredit yang diuji terdapat 9 digit kartu kredit yang dinyatakan valid, sedangkan 2 lainnya dinyatakan tidak valid. Hasil Perhitungan Aplikasi Algoritma Modulus 11 (ISBN) Berdasarkan hasil perhitungan validasi pada tabel 4 terhadap sampel digit kartu kredit yang diuji dengan menggunakan aplikasi validasi dapat disimpulkan bahwa dari total 11 kartu kredit yang diuji hanya terdapat 1 digit kartu kredit yang dinyatakan valid, sedangkan 10 lainnya dinyatakan tidak valid.
Gambar Tampilan Halaman Test Perhitungan ISBN
Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik LIMIT’S Vol.13 No 1 Maret 2017 55 Tabel 4 Perbandingan Hasil Validasi Algoritma Luhn dan Algoritma Modulus 11 (ISBN) No
Nama
Nomor Kartu Kredit
Hasil Validasi Hasil Validasi (Algoritma (Algoritma Luhn) Modulus 11 (ISBN)) 1 Data Karyawan 1 1889 8014 6619 2007 Valid Tidak Valid 2 Data Karyawan 1 4556 3211 4501 9303 Valid Valid 3 Data Karyawan 1 4556 3211 4501 3903 Tidak Valid Tidak Valid 4 Data Karyawan 2 5127 6530 0001 1042 Valid Tidak Valid 5 Data Karyawan 3 4201 9200 6337 0256 Valid Tidak Valid 6 Data Karyawan 3 4302 9203 6536 0357 Tidak Valid Tidak Valid 7 Data Karyawan 4 4890 8700 5874 0060 Valid Tidak Valid 8 Data Karyawan 5 5481 1601 0760 5379 Valid Tidak Valid 9 Data Karyawan 6 4567 9806 7125 2203 Valid Tidak Valid 10 Data Karyawan 6 4567 9806 7125 2104 Valid Tidak Valid 11 Data Karyawan 7 4137 1803 0605 4477 Valid Tidak Valid Total Persentase Perbandingan Validasi =(9/11)*100 =(1/11)*100 81,82% 9,09% Sumber: Data primer yang diolah (2015) PEMBAHASAN Berdasarkan hasil perhitungan validasi cek digit angka pada kartu kredit dengan menggunakan aplikasi validasi yang telah dijabarkan diatas diperoleh sebuah rangkuman data perbandingan antara penerapan Algoritma Luhn dan Algoritma Modulus 11 (ISBN).Data perbandingan tersebut menunjukkan perbandingan yang cukup signifikan antara hasil perhitungan validasi cek digit kartu kredit dengan menggunakan Algoritma Luhn dan Algoritma Modulus 11 (ISBN) melalui perhitungan dengan menggunakan aplikasi atau sistem validasi cek digit kartu kredit pada PHP. Dalam tabel 4 dijelaskan bahwa persentase nilai perbandingan hasil perhitungan uji validasi kartu kredit dari 11 sampel digit kartu kredit yang datanya telah diolah dengan menggunakan Algoritma Luhn lebih tinggi dibandingkan dengan Algoritma Modulus 11 (ISBN) yaitu sebesar 81,82% atau sebanyak 9 kartu kredit dengan status valid dan 2 sampel dengan status tidak valid dibandingkan dengan 9,09% atau sebanyak 1 sampel dengan status valid dan 10 sampel tidak valid. Adanya data yang tidak valid dalam perhitungan validasi kartu kredit dengan Algoritma Luhn bisa saja disebabkan oleh adanya kesalahan penulisan atau pergeseran digit kartu kredit oleh responden yang kartu kreditnya digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini, sehingga hal tersebut mempengaruhi hasil perhitungan validasi. Berdasarkan data tabel perbandingan dan analisis diatas maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa perhitungan validasi cek digit kartu kredit dengan menggunakan Algoritma Luhn merupakan metode perhitungan yang lebih tepat dan lebih efektif jika dibandingkan dengan menggunakan rumus perhitungan Algoritma Modulus 11 (ISBN).Disamping itu, kedua algoritma ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kelebihan dan kekurangan kedua algoritma ini adalah sebagai berikut: Tabel 5.4 Kelebihan dan Kekurangan Algoritma Luhn dan Algoritma Modulus 11 (ISBN) Algoritma Luhn
Algoritma Modulus 11 (ISBN)
digunakan sebagai metode validasi terhadap deret digit kartu kredit.
menentukan system penomoran pada buku sebagai media identifikasi buku yang membedakan dengan buku lainnya.
Kelebihan
perlindungan awal dari kesalahan pengetikan sebelum melanjutkan transaksi pada transaksi pembayaran online dan juga merupakan tindakan awal pencegahan atas tindakan kriminal adanya kebocoran data kartu kredit.
untuk perhitungan ISSN Secure Serial Number).
(Internationl
dapat diaplikasikan untuk cek digit atau validasi beberapa deret angka baik untuk kartu kredit, IMEI dan sebagainya. Kekurangan pergeseran beberapa digit angka.
diaplikasikan sebagai metode validasi cek digit untuk deret digit angka kartu kredit.
angka pada ISBN (penomoran buku) dan ISSN. kredit tidak dapat mempengaruhi hasil valid atau tidaknya digit angka.
dibatasi oleh jumlah deret digit angka yang biasa digunakan untuk penomoran atau pengidentifikasi pada buku. Sebagai contoh ISBN-10 dan ISBN-13.
Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik LIMIT’S Vol.13 No 1 Maret 2017 56 KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Berdasarkan analisis deskriptif yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan yang berkaitan dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Perhitungan validasi cek digit kartu kredit dengan menggunakan Algoritma Luhn merupakan metode perhitungan yang lebih tepat dan lebih efektif jika dibandingkan dengan Algoritma Modulus 11 (ISBN). Dalam hal ini, persentase nilai perbandingan hasil perhitungan uji validasi kartu kredit dari 11 sampel digit kartu kredit yang datanya telah diolah dengan menggunakan Algoritma Luhn lebih tinggi dibandingkan dengan Algoritma Modulus 11 (ISBN) yaitu sebesar 81,82% atau sebanyak 9 kartu kredit dengan status valid dan 2 sampel dengan status tidak valid dibandingkan dengan 9,09% atau sebanyak 1 sampel dengan status valid dan 10 sampel tidak valid. 2) Aplikasi atau sistem perhitungan validasi cek digit kartu kredit melalui Algoritma Luhn dan Algoritma Modulus 11 (ISBN) telah berhasil menampilkan hasil validasi cek digit kartu kredit atas beberapa sampel kartu kredit yang digunakan sebagai alat atau objek untuk menguji jalannya aplikasi. Secara keseluruhan aplikasi ini dapat dikatakan telah berhasil untuk diimplementasikan sebagai aplikasi untuk uji validasi cek digit kartu kredit sebagai proses awal pengecekan sebelum pengguna melakukan transaksi dengan menggunakan kartu kredit untuk menghindari tindak kejahatan (cyber crime) seperti penyalahgunaan data kartu kredit oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA Fakhri.(2011). ISBN-10 dan ISBN-13.Makalah II2092 Probabilitas dan Statistik – Sem 1 Tahun 2010/2011, P: 1-5. Dalamhttp://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Matdis/2011-2012/Makalah2011/MakalahIF2091-2011-111.pdf. Diakses pada 30 Juli 2015, pukul 19.32. Hussein, K. W., Fazlida, N., Sani, M., Mahmod, R & Abdullah, T. (2013). Enhance Luhn Algorithm for Validation of Credit Cards Numbers. International Journal of Computer Science and Mobile Computing (IJCSMC), Vol.2, Issue. 7, July 2013, pg. 262-272. Panjaitan, L. T. (2012). Analisis Penangan Carding dan Perlindungan Nasabah Dalam Kaitannya dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik No. 11 Tahun 2008.Dalam http://mte.pasca.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2012/04/01.LEO_.pdf.Diakses pada 8 April 2015, pukul 08.33. Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/11/PBI/2009 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 64 Pasal 1 ayat ke 4. Dalam http://www.akki.or.id/Document/PBI_14_2_2012_APMK.pdf.Diakses pada 8 April 2015, pukul 08.01. Tedjosaputro, S. Y. (2007). Tesis: Penggunaan Kartu Kredit Sebagai Alat Pembayaran Dalam Transaksi Perdagangan. Dalam http://eprints.undip.ac.id/17935/1/STEFANUS_YUWONO_TEDJOSAPUTRO.pdf.Diakses pada 8 April 2015, pukul 09.10. Tripurnasatria, M. T. (2008). Aplikasi Teori Bilangan dalam Pembangkitan dan Validasi Nomor Kartu Kredit.Dalamhttp://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Matdis/20072008/Makalah/MakalahIF2153-0708-041.pdf.Diakses pada 9 Maret 2015, pukul 11.39. Zubeir, M. (2003).Authentifikasi Pada Kartu Kredit. Dalam http://budi.insan.co.id/courses/el7010/dikmenjur/muhtadi-report.pdf.Diakses pada 9 Maret 2015, pukul 11.43.