PERBEDAAN TINGKAT PEMAHAMAN ORGAN REPRODUKSI DAN PERAWATANNYA SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA SISWA SMP NEGERI 25 SURAKARTA. Diyah Paramita Nugraha 1, Mujahidatul Musfiroh 2, M. Nur Dewi2 INTISARI Latar Belakang: Pemberian Informasi Kesehatan Reproduksi Remaja adalah kegiatan pendidikan kesehatan reproduksi yang dilakukan dengan menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga siswa tidak saja sadar, tahu dan mengerti tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan reproduksi. Pemahaman merupakan penilaian ranah kogntif jenjang kedua (C2) dari enam jenjang proses berpikir. Organ reproduksi adalah bagian-bagian tubuh yang menjalankan fungsi reproduksi. Perawatan kesehatan organ reproduksi adalah perilaku seseorang yang berkaitan dengan upaya meningkatkan kesehatan dengan cara menjaga kebersihan organ reproduksi. Salah satu metode pemberian informasi adalah dengan metode ceramah. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui perbedaan tingkat pemahaman organ reproduksi dan perawatannya sebelum dan sesudah pemberian informasi kesehatan reproduksi remaja Metode Penelitian: Desain penelitian observasional analitik dengan cross sectional dan teknik quasi eksperimental one group pre and post test design. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner yang telah di validitas dan di reliabilitas. Data yang diperoleh kemudian diolah secara statistik menggunakan uji statistik “t test”. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMP Negeri 25 Surakarta yang diambil secara simple random sampling. Hasil Penelitian: Terdapat peningkatan nilai rata-rata post test setelah diberikan pemberian informasi sebesar 18,70 dari nilai rata-rata pre test sebesar 16,08. Setelah dilakukan uji “t test” didapatkan hasil t hitung < -t tabel ( -10,967< -2,68). Hal tersebut menunjukkan adanya perbedaan tingkat pemahaman organ reproduksi dan perawatannya sebelum dan sesudah pemberian informasi kesehatan reproduksi remaja siswa SMP Negeri 25 Surakarta. Kesimpulan: Ada perbedaan yang signifikan antara tingkat pemahaman organ reproduksi dan perawatannya sebelum dan sesudah pemberian informasi kesehatan reproduksi remaja siswa SMP N 25 Surakarta. Kata kunci: pemahaman, pemberian informasi, kesehatan reproduksi remaja. ____________________________ 1. Akademi Kebidanan Yogyakarta 2. DIV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
Berdasarkan hasil penelitian tersebut
PENDAHULUAN Masa remaja adalah masa transisi
menghasilkan beberapa rekomendasi yang
antara masa kanak-kanak dengan dewasa
salah
yang
pendidikan
relatif
belum
mencapai
tahap
satunya
adalah
kesehatan
diadakannya reproduksi
kematangan mental dan sosial sehingga
sekolah-sekolah
harus menghadapi tekanan-tekanan emosi
Sekolah Menengah Pertama (SMP). Salah
dan sosial yang saling bertentangan.
satu bentuk pendidikan kesehatan adalah
Banyak sekali life events yang akan terjadi
penyuluhan,
tidak saja akan menentukan kehidupan
Reproduksi Remaja (KRR) merupakan
masa dewasa tetapi juga kualitas generasi
kegiatan yang bertujuan meningkatkan
hidup berikutnya sehingga menempatkan
pemahaman, sikap dan perilaku positif
masa ini sebagai masa kritis. Maraknya
1)
pergaulan
di
penyuluhan
tingkat
Kesehatan
remaja tentang kesehatan dan hak-hak bebas
di
reproduksi guna meningkatkan derajat
kalangan remaja akhir-akhir ini antara lain
kesehatan
disebabkan
mempersiapkan
kurangnya
terutama
di
pengetahuan
reproduksinya kehidupan
dan
berkeluarga
mereka tentang pendidikan seks yang jelas
dalam mendukung upaya peningkatan
dan benar. Pendidikan seks kebanyakan
kualitas generasi mendatang.3)
hanya diketahui dari penjelasan teman, membaca
buku-buku
porno,
melihat
METODE PENELITIAN
gambar-gambar porno dari buku maupun
Penelitian ini menggunakan desain
internet1. Berdasarkan survei perilaku
penelitian observasional analitik dengan
beresiko yang berdampak pada kesehatan
cohort yaitu mempelajari hubungan faktor
reproduksi
resiko dengan efek yang diobservasi pada
remaja
yang
dilakukan
saat
Universitas
United
penelitian dengan quasi eksperimental one
Nations Population Fund dan Badan
group pre and post test design 5). Populasi
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
target dalam penelitian ini adalah siswa
Desember 2005, memberikan gambaran
SMP Negeri 25 Surakarta sedangkan
bahwa presentase remaja yang mendapat
populasi aktual adalah siswa kelas VII
informasi
masalah
SMP Negeri 25 Surakarta. Sampel yang
42,2%.
diperlukan untuk penelitian eksperimen ini
Ketidaktahuan remaja tentang perawatan
adalah siswa kelas VII SMP Negeri 25
organ reproduksi ada sekitar 11,3% remaja
Surakarta yang berjumlah 163 subyek.
kesehatan
Indonesia
tentang
dengan
penjelasan
reproduksi
adalah
2)
perempuan dan 6,4% remaja laki-laki.
tidak
bersamaan4).
Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi
Rancangan
Teknik pengambilan sampel dengan cara
dan post test one group design dengan
simple random sampling.
perhitungan
uji
t
dilakukan
dengan
Kriteria inklusi merupakan karakter
menggunakan software SPSS 12.0 for
umum subjek dalam populasinya, yaitu
window. Pengambilan kesimpulan dapat
semua siswa kelas VII SMP Negeri 25
dilakukan dengan membandingkan nilai t
Surakarta yang bersedia dan hadir saat
hitung (t0) dengan t tabel (tt). Apabila –
penelitian dilakukan. Kriteria eksklusi
tt
adalah kriteria untuk mengeluarkan subjek
Apabila t0<-tt atau t0>tt maka H0 ditolak
yang memenuhi kriteria inklusi, karena
atau H1 diterima.
subyek
menolak
untuk
mengikuti
penelitian dan subyek tidak hadir saat
HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian.
A. Hasil Test
menggunakan
Pada angket
penelitian atau
ini
kuesioner
Saat
penelitian
test
yang
tertutup yaitu daftar pertanyaan yang
dilakukan terhadap siswa sebanyak dua
diberikan pada responden dan jawaban
kali.
telah disediakan sehingga responden dapat
penyuluhan dan Post test dilakukan
langsung memilih satu jawaban pada
setelah penyuluhan. Hasil test dari 40
kolom-kolom
subjek
yang
menunjukkan
tingkatan-tingkatan. Untuk
menganalisis
Pre test dilakukan sebelum
berikut: hasil
eksperimen yang menggunakan pretest
penelitian
adalah
sebagai
Tabel 1. Data Nilai Pre test dan Post test Siswa No.
Umur
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
13 12 13 13 12 12 14 13 12 12 13 13 14 13 13 12 13 13 12 12
Nilai Pre test 17 16 16 16 16 17 15 18 16 16 16 17 16 15 16 17 15 16 17 14
Nilai Post test 18 17 17 17 19 19 19 19 19 20 20 20 19 20 20 20 19 20 19 18
No.
Umur
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
13 12 13 12 13 13 13 13 13 13 13 12 13 13 13 13 12 13 13 12
Nilai Pre test 17 14 16 17 17 16 17 17 17 17 14 16 15 16 14 15 17 17 15 17
Nilai Post test 17 19 20 16 16 19 18 18 20 20 17 18 18 20 18 18 18 20 19 20
Dari tabel di atas dihasilkan histogram perbandingan nilai Pre test dan Post test sebagai berikut: 25 20 15 10 5
Nilai Pre test
Nilai Post test
Gambar 1. Histogram Nilai Pre test dan Post test Siswa
39
37
35
33
31
29
27
25
23
21
19
17
15
13
11
9
7
5
3
1
0
Dengan bantuan program SPSS didapatkan data statistik nilai tes sebagai berikut: Tabel 2. Statistik Data Nilai Tes Paired Differences
Pair1
nilai Pre test - nilai Post test
Mean
Std. Deviation
-2,63
1,514
nilai Pre test nilai Post test Valid N (listwise)
Std. Error 95% Confidence Interval of the Difference Mean Lower Upper 0,239
-3,11
2,14
adalah
df
Sig (2-tailed)
-10,967
39
0
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
40
14
18
16,08
1,023
40
16
20
18,70
1,203
40
Nilai minimum Pre test dari 40 siswa
t
14
dan
nilai
Untuk pemberian
mengetahui informasi
pengaruh kesehatan
maksimumnya adalah 18. Rata-rata
reproduksi remaja terhadap pemahaman
nilai Pre test adalah 16,08 dengan
organ reproduksi dan perawatannya,
standar deviasi 1,023. Sedangkan nilai
dilakukan uji t dengan bantuan program
minimum Post test adalah 16 dan nilai
SPSS.
maksimumnya adalah 20. Rata-rata
diterima dan H1 ditolak, tetapi apabila
nilai Post test adalah 18,70 dengan
t0<-tt atau t0>tt maka H0 ditolak dan H1
standar deviasi 1,203.
diterima. Hasil yang didapatkan adalah
B. Hasil uji t
Apabila
–tt
maka
H0
sebagai berikut:
C. Pembahasan Hasil analisis menggunakan uji t dengan
bantuan
program
SPSS
menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat pemahaman organ reproduksi dan perawatannya sebelum dan sesudah pemberian
informasi
kesehatan
reproduksi remaja terhadap siswa kelas Tabel 3. Hasil Uji t Nilai Pre Test Dan Post Test VII SMP Negeri 25 Surakarta.
Upaya promosi dan pencegahan
pendidikannya,
semakin
mudah
masalah kesehatan reproduksi perlu
seseorang menerima informasi yang
diarahkan pada masa remaja, dimana
didapatnya.
terjadi
peralihan
menjadi
dari
dewasa,
masa
dan
anak
perubahan-
2. Tingkat Sosial Ekonomi 8) Semakin
tinggi
tingkat
sosial
perubahan dari bentuk dan fungsi tubuh
ekonomi seseorang, semakin mudah
terjadi dalam waktu relatif cepat. Hal
pula dalam menerima informasi
ini ditandai dengan berkembangnya
baru.
tanda
seks
sekunder
dan
3. Adat Istiadat 9)
berkembangnya jasmani secara pesat,
Pengaruh dari adat istiadat dalam
menyebabkan
fisik
menerima informasi baru merupakan
fungsi
proses
hal yang tidak dapat diabaikan,
belum
dapat
karena masyarakat kita masih sangat
mampu
remaja
melakukan
reproduksi
tetapi
secara
mempertanggungjawabkan akibat dari
menghargai
dan
menganggap
sesuatu yang tidak boleh diabaikan. 4. Kepercayaan Masyarakat 10) Masyarakat
lebih
memperhatikan
informasi yang disampaikan oleh orang-orang yang sudah mereka kenal,
karena
sudah
timbul
masyarakat
dengan
proses reproduksi tersebut. Informasi
kepercayaan
dan
penyampai informasi.
penyuluhan,
konseling
dan
pelayanan klinis perlu ditingkatkan
5. Ketersediaan
Waktu
di
untuk mengatasi masalah kesehatan
Masyarakat11)
reproduksi remaja ini. 6)
Waktu penyampaian informasi harus
Faktor-faktor diperhatikan
dalam
yang
perlu
memperhatikan aktivitas masyarakat
keberhasilan
untuk menjamin tingkat kehadiran
penyuluhan kesehatan 7) adalah :
masyarakat dalam penyuluhan.
1. Tingkat Pendidikan. Pendidikan
dapat
mempengaruhi
cara pandang seseorang terhadap
KESIMPULAN Dari
hasil
informasi baru yang diterimanya.
pembahasan,
Maka
kesimpulan sebagai berikut:
semakin
dapat
dikatakan tinggi
bahwa tingkat
maka
penelitian dapat
dan diambil
1. Pada uji t hasil pre test dan post test didapatkan nilai t = -10,967 (t hitung < -t tabel). 2. Hasil uji t menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat pemahaman organ reproduksi dan perawatannya sebelum dan
sesudah
pemberian
informasi
kesehatan reproduksi remaja terhadap siswa kelas VII
SMP Negeri 25
Surakarta 3. Metode
pemberian
informasi
yang
digunakan dalam penyampaian materi tentang
organ
reproduksi
dan
perawatannya adalah ceramah. 4. Berdasarkan nilai tes yang diperoleh, menunjukkan bahwa : a. Siswa memahami materi tentang organ reproduksi. b. Siswa memahami materi tentang perawatan organ reproduksi.
SARAN 1. Untuk Instansi terkait Agar instansi pendidikan memberikan penyuluhan
kesehatan
reproduksi
secara dini kepada para siswa untuk menghindari
kesalahpahaman
siswa
dalam menerima informasi kesehatan reproduksi. 2. Untuk penelitian selanjutnya Agar penelitian selanjutnya tidak hanya memberikan informasi tentang organ reproduksi dan perawatannya saja tetapi juga memberikan informasi kesehatan
reproduksi yang lingkupnya.
lebih
luas
ruang
Daftar Pustaka 1. Sukamto. 2007. Kesehatan Reproduksi Pria dan Wanita. http://indochat.forumotion.com/mhand-beauty-f13/kesehatan-alat-reproduksi-t139.htm. 11 Maret 2009. Pukul 09.30 WIB. 2. Warliana. 2001. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Tentang Kesehatan Reproduksi Terhadap Perilaku Seksual Pra Nikah di SMU Negeri 1 Yogyakarta. 3. Warliana. 2001. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Tentang Kesehatan Reproduksi Terhadap Perilaku Seksual Pra Nikah di SMU Negeri 1 Yogyakarta. 4. Taufiqurohman. 2008. Pengantar Metodologi Penelitian untuk Ilmu Kesehatan. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press. 5. Notoatmodjo S. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 6. Harahap J. 2003. Kesehatan Reproduksi. http://www. universitas sumatera utara.ac.id. 28 Mei 2009. Pukul 20.30 WIB. 7. Effendy N. 2003. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Edisi 2. Jakarta: EGC. 8. Budioro B. 2002. Pengantar Pendidikan (Penyuluhan) Kesehatan Masyarakat. Semarang: Universitas Diponegoro. 9. Dariyo A. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia Indonesia. 2006. Perlunya merawat Organ Reproduksi. 10. Haryono. http://www.cirebonkota.go.id/datafile/kbpp/4seks-04organ.html. 11 Maret 2009. Pukul 09.30 WIB. 11. Machfoedz dan Suryani. 2008. Pendidikan Kesehatan Bagian dari Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Fitramaya.