BIOTROPIC The Journal of Tropical Biology Vol 1. No 2. Agustus 2017 ISSN 2580-5029
Diversitas Arthropoda Gua di kawasan Karst Gunung Sewu, Studi gua-gua di Kabupaten Wonogiri Tatag Bagus Putra Prakarsa1*, Kurnia Ahmadin2 1 Prodi 2 BSG
Biologi F.Saintek UIN Sunan Ampel Surabaya
(Biospeleology Studien Gruppen) Kelompok Studi Biospeleologi, Biologi- UNY Yogyakarta
* Email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap keanekragaman Arthropoda di kawasan karst Gunung Sewu khususnya di wilayah kabupaten Wonogiri. Penelitian ini merupakan penelitian ekologi komunitas dengan metode Nature Snapshot Experiment (NSE). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016, bertempat di 3 gua di kawasan karst Gunung Sewu, yang masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Wonoggiri Jawa Tengah. Arthropoda gua yang ditemukan terdiri dari Heteropoda sp., Charon grayi, Theliphonus sp., AsamiidaeF, Philoscia sp.,CambalopsidaeF, Geophilus sp., Scutigera sp., TenebrionidaeF, Rhaphidophora dammermani, dan FormicidaeF. Habitat gua Sodong dan Potro Bunder membentuk kelompok tersendiri berdasarkan nilai indeks similaritas Jaccard. Kondisi kerusakan lingkungan gua mendasari pemilihan habitat oleh kelelawar. Sehingga dua gua yang mengelompok hanya dihuni lebih sedikit spesies dibandingkan dengan habitat gua Song Gilap. Kata Kunci: Diversitas, Arthropoda, Gua, Karst Gunung Sewu
PENDAHULUAN Kawasan
atau disebut juga sebagai gua. Organisme karst
Gunung
sewu
di dalam gua dikelompokan menjadi
merupakan kawasan karst terluas di
organisme
Pulau Jawa. Kawasan karst tersebut
Organisme
membentang
menjadi
di
3
kabupaten
yang
terestrial terestrial
dan
akuatik.
dikategorikan
menjadi trogloxene, troglobite,
meliputi kabupaten Gunung Kidul DI.
dan troglophile, organisme akuatik di
Yogyakarta, kabupaten Wonogiri Jawa
kategorikan menjadi stygoxen, stygobite,
tengah, dan kabupaten Pacitan Jawa
dan stygophile (Culver dan White,2005;
Timur. Kawasan karst memiliki kekayaan
Fereira dan Horta, 2001).
biodiversitas di permukaan (eksokarst)
Diversitasdi
dan di bawah permukaan (endokarst)
gua-gua
Wonogiri
selama ini belum banyak dkaji khususnya
Biotropic 2017. 1. (2): 31 – 36 Diversitas Arthropoda Gua di kawasan Karst Gunung Sewu, Studi gua-gua di Kabupaten Wonogiri
Arthropoda gua. Studi sampai saat ini
Penelitian ini merupakan penelitian
masih terpusat di sebagain besar gua-gua
ekologi
di Gunung Kidul
NaturalSnapshot Experiment (NSE). Skala
Pacitan.
dan beberapa gua di
Diperkirakan
jenis
penelitian
di
spasial yang digunakan adalah skala
Wonogiri sebagai bagian Kawasan karst
populasi lokal dan skala temporal yang
Gunung
digunakan adalah skala satu generasi
Sewu
gua-gua
dengan
menyimpan
banyak
biodiversitas yang menarik untuk dikaji. Di samping itu,
kawasan karst terus
(Diamond, 1986). Prosedur
Penelitian
ini
terbagi
menghadapi pengrusakan yang sangat
menjadi dua tahap yaitu koleksi lapangan
masif.
Hal ini dihawatirkan banyak
dan penanganan laboratorium. Koleksi
spesies
yang
dan
Arthropoda yang relatif besar dilakukan
dimungkinkan terdapat spesies yang
dengan tangkap langsung, Arthropoda
balum
terlebih
yang ukuran kecil disampling dengan
dahulu. Penelitian ini bertujuan untuk
pitfall trap. Pitfall trap menggunukan
mengetahui diversitas Arthropoda gua di
botol flacon berisi larutan atractant
kawasan karst Gunug Sewu yang masuk
sekaligus
dalam wilayah administrasi Kabupaten
arthropoda tanah mendekat dan masuk
Wonogiri.
(McEwen, 1997; Michael, 1984). Botol ini
terancam
teridentifikasi
punah
punah
pengawet
yang
menarik
ditanam dilantai gua yang dilakukan METODE
berdasarkan
zonasi
gua.
Di
zona
Penelitian ini dilaksanakan pada
mulut/terang, zona remang, dan zona
bulan Juni – Agustus 2012, di 3 guadi
gelap total di tanam masing-masing 3
kawasan karst Gunung Sewu, yang masuk
pitfall traps. Penyusunan pitfall dilakukan
dalam wilayah administrasi Kabupaten
dengan modifikasi metode line transek.
Wonogiri Jawa Tengah. Lokasi penelitian
Penanganan
disajikan dalam tabel 1.
langkah lanjutan yang berupa identifikasi
Tabel 1. Gua lokasi penelitian
spesies yang dikoleksi dari lapangan.
No.
Nama Gua
1
Song Gilap
2
Sodong
3
Potro Bunder
Koordinat (GPS) S 08o03’03.1” E 110o46’46.5” S 08o02’25.7” E 110o46’56.3” S 08o02’39.4” E 110o46’48.9”
laboratorium
merupakan
Penamaan spesies Arthropoda mengacu pada kunci identifikasi Boror et al. (1994), Ruppert et al. (2004), Weygoldt (2000), danSpelda (2015), Hubungan antar metode
gua
dianalisis UPGMA
menggunakan (unweighted 32
Biotropic 2017. 1. (2): 31 – 36 Diversitas Arthropoda Gua di kawasan Karst Gunung Sewu, Studi gua-gua di Kabupaten Wonogiri
pairgroupmethod
using
arithmetic
Tiga kategori tersebut meliputi troglobite.
averages) (Sneath dan Sokal 1973).
trogloxene, dan troglophile. Troglobite yaitu biota gua yang hidupnya telah menetap di gua dan telah mengalami proses adaptasi dengan kondisi gua yang
Tabel 2. Arthropoda di gua-gua Wonogiri Spesies *
Song Gilap
Gua Sodong
P.Bundr
√
√
√
Tx
√
√
-
Tl
√
-
-
Tl
√
√
-
Tl
-
√
-
Tl
√
√
√
Tl
√
-
-
Tl
√
-
-
Tl
-
-
Tl
-
-
Tl
√
√
Tx
ArachnidaC AraneaeO Heteropoda sp. AmblypygiO Charon grayi Uropygi Theliphonus sp. Opiliones AsamiidaeF MalacostracaC IsopodaO Philoscia sp. DiplopodaC ColobognathaO CambalopsidaeF ChilopodaC GeophilomorphaO Geophilus sp. ScutigeromorphaO Scutigera sp. InsectaC ColeopteraO
√ OrthopteraO Rhaphidophora dammermani √ HymenopteraO FormicidaeF √ Ket: * : Nama Spesies atau nama takson terendah yang diketahui Tx : Trogloxene Tl : Troglophile Tb : Troglobite
TenebrionidaeF
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kel
gelap total. Biota ini ditemukan di zona
Organime terestrial penghuni gua
gelap total dan tidak ditemukan di habitat
dibedakan menjadi 3 kategori menurut
lain. Troglophile yaitu biota gua yang
adaptasi pada habitat yang ditempatinya.
menetap di gua namun ditemukan juga di
33
Biotropic 2017. 1. (2): 31 – 36 Diversitas Arthropoda Gua di kawasan Karst Gunung Sewu, Studi gua-gua di Kabupaten Wonogiri
luar gua, belum mengalami modifikasi
Hubungan ketiga ekosistem gua
khusus. Trogloxene yaitu biota tamu di
tersebut
suatu gua. Gua ditempati secara periodik.
dendogram
(Culver dan White,2005). Arthropoda
similaritas Jaccard pada gambar 1.
yang ditemukan di gua-gua Wonogiri disajikan dalam Tabel 2. Arthropoda
berdasarkan
indeks
Sodong
dan
Potro
Bunder
membentuk kelompok tersendiri dengan
kawasan karst Gunung Sewu yang masuk
nilai indeks similaritas Jaccard 0,5 (50%)
dalam
dan baru bersatu dengan gua Song Gilap
terdiri
dari
gua
bentuk
Berdasarkan dendogram tersebut, gua
ketiga
dalam
di
wilayah
di
disajikan
Kabupaten 11
Wonogiri
spesies
dari
5
kelas.Arthropoda yang dijumpai di ketiga gua
di
Wonogiri
morfologinya
jika
hanya
dilihatdari
terdiri
dari
kelompok trogloxene dan troglophile.
pada nilai indeks similaritas 0,45 (45%). Terdapat beberapa spesies yang hanya di jumpai di satu gua saja. Theliphonus sp, Geophilus sp.,Scutigera sp.,Tenebrionidae,
danRhaphidophora
Diversitas Arthropoda tertinggi di
dammermanihanya terdapat di gua Song
gua Song gilap, diikuti gua Sodong, dan
gilap. Spesies Philoscia sp.dari Ordo
paling rendah gua Potro Bunder. Kondisi
Isopoda hanya dijumpai di gua Sodong.
lingkungan gua sangat mempengaruhi
Arthropoda di dalam gua dibedakan
diversitas Arthropoda yang ada di dalam
menjadi
kosistem
kelompok perombak (Rahmadi, 2002).
gua,
karena
keberadaan
kelompok
predator
organisme mengikuti naluri dan efisiensi
Kelompok
penggunaan energi untuk memanfaatkan
konsumen kedua hingga top predator.
area mangsa yang tersedia (Tristiani et al.
Kelompok
2003, Campbell et al. 2007). Hal tersebut
kelompok
dapatdilihat darikondisi ekosistem gua
organik (guano) dan berperan sebagai
Song
banyak
konsumen pertama, karena di dalam gua
terganggu dan mengalami kerusakan jika
tidak ada produsen, kecuali area yang
dibandingkan dengan kedua gua lainya.
masih mendapatkan cahaya matahari
Gua Potro Bunder merupakan gua dengan
atau mendapatkan aliran air dari luar gua
intensitas gangguan tinggi dan ekosistem
(inlet). Peran produsen sebagai penyedia
yang mengalami kerusakan terparah, jika
materi dan energi untuk konsumen-
dibandingkan dengan kedua gua lainya.
konsumen
gilap
masih
belum
predator
dan
perombak yang
di
material-material
menempati merupakan
memakan
material
atasnya
digantikan
organik,
khususnya 34
Biotropic 2017. 1. (2): 31 – 36 Diversitas Arthropoda Gua di kawasan Karst Gunung Sewu, Studi gua-gua di Kabupaten Wonogiri
Gambar 1.Dendogram pengelompokan habitat kelelawar berdasarkan indeks similaritas Jaccard
guano (kotoran kelelawar). Kelompok
KESIMPULAN
perombak dalam ekosistem gua memiliki
Arthropoda di gua Song Gilap,
peran ganda, selain sebagai perombak
Sodong, dan Potro Bunder tediri dari 11
material organik mereka juga berperan
spesies. Spesie-spesies tersebut meliputi
sebagai
Heteropoda sp., Charon grayi, Theliphonus
konsumen
langsung
pertama
memanfaatkan
yang
material
sp.,
AsamiidaeF,
organik di bawah.Kelompok perombak
sp.,CambalopsidaeF,
terdiri
Scutigera
dari
Philosciidae
Cambalopsidae,Geophilus
(Isopoda), sp.,
R.damermani.Kelompok
Predator
meliputi
Heteropoda
Theliphonus
sp.,Asamiidae
Scutigera (Hymenoptera).
dan
sp.,C.grayi, (Opiliones),
sp.,danFormicidae Atrhropoda
Philoscia Geophilus
sp.,
Rhaphidophora
sp.,
TenebrionidaeF, dammermani,
dan
FormicidaeF. Habitat gua Sodong dan Potro Bunder tersendiri
membentuk kelompok
berdasarkan
similaritas Jaccard.
nilai
indeks
Kondisi kerusakan
menjadi
lingkungan gua mendasari pemilihan
takson yang dominandan penyumbang
habitat oleh kelelawar. Sehingga dua gua
biodiversitas
terbesar di dalam gua
yang mengelompok hanya dihuni lebih
(Vermaullen
dan
sedikit spesies dibandingkan dengan
Whitten,
1999;
Denharveng dan Bedos, 2000). Ekosistem
gua
sangat
habitat gua Song Gilap. rentan
dengan gangguan. Sedikit saja aktivitas manusia di dalam guaakan memeberikan gangguan terhadap ekosistem di dalam gua. Gangguan terhadap eosistem gua akan langsung berimbas pada kerusakan habitat Arthropoda gua.
DAFTAR PUSTAKA Boror, DJ., Triplehorn, CA., dan NF. Johnson. 1994. Johnson. Pengenalan Pelajaran Serangga. Ed. 6. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta Campbell, P., Schneider, CJ.,. Zubaid, A., Adnan, AM., and TH. Kunz. 2007. 35
Biotropic 2017. 1. (2): 31 – 36 Diversitas Arthropoda Gua di kawasan Karst Gunung Sewu, Studi gua-gua di Kabupaten Wonogiri
Morphological and ecological correlates of coexistence in malaysian fruit bats (Chiroptera: Pteropodidae). Journal of Mammalogy 88(1): 105-118. Culver, D. and W. White. 2005. Encyclopedia of caves: Elsevier Academic Press, Burlington, MA. Denharveng, L. and A. Bedos. 2000. The Cave Fauna of East Asia: Origin, Evolution, and Ecology in Wilkens, H., Culver, D.C., and W.F. Humpreys. (ed). Ecosystem in the World vol, 30: Subterranean Ecosystem. Elsevier, Amterdam: 603-631. Diamond, J. 1986. Overview: Laboratory Experiment, Field Experiments, and Natural Experiment. In Diamond, J. and T.J. Case (eds). Community Ecology. Harper and Row Publisher Inc, New York. Fereira, RL. and LCS. Horta. 2001. Natural and Human Impact on Invertebrate Communities in Bazilian Caves. Rev. Brazil Biol. 61 (1): 7 – 17. McEwen P. 1997. Sampling, handling and rearing insect, In Dent DR & Walton MP(eds) Methods in Ecological & Agricultural Entomology. University Press, Cambridge.
functional evolutionary aproach. Seventh ed. Thomson Learning, Singapore. Spelda, J. 2015. SysMyr: Systematic Myriapoda Database. didownload padaJuni 2016. www.catalogueoflife.org. Sneath PHA,, and RR., Sokal, 1973. NumericalTaxonomy. San Francisco: Freeman. Tristiani, H., Murakami, O., and H. Watanabe. 2003. Ranging and nesting behavior of the ricefield rat Rattus argentiventer (Rodentia: Muridae) in West Java, Indonesia. Journal of Mammalogy 84(4): 12281236. Vermaullen, J. and T. Whitten. 1999. Biodiversity and Cultural Property in the ManagementofLimestones Resources. The World Bank, Washington. Weygold, P. 2000. Whip (Chelicerata: Amblypygi) Biology, Morphology, Systematics. Apollo Stenstrup, Denmark.
Spider Their and Books,
Michael,P. 1984. Ecological Methods for fields & Laboratories Investigation. McGraw-Hill Publ.Co. Ltd. New Delhi Rahmadi, C. 2002. Keanekaragaman Fauna Gua, Gua Ngerong Tuban, Jawa Timur, Tinjauan khusus pada Arthropoda. Zoo Indonesia-Jurnal Fauna Tropica. 29: 19 – 27. Ruppert, EE., Fox, RS., and RD. Barnes. 2004. Invertebrate Zoology, a 36