PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ”RATU TEBU(PEMANFAATAN SERAT AMPAS TEBU SEBAGAI CORE DALAM PEMBUATAN RAK SEPATU DENGAN SKIN SERAT IJUK MENGGUNAKAN METODE KOMPOSIT SANDWICH)” BIDANG KEGIATAN: PKM KARSA CIPTA Diusulkan oleh: 1. 2. 3. 4. 5.
Raka Auliya Rahman I03130 81 Riska Permana Sari I0313085 Imas Ayu Pramesti I0313053 Kurnia Rochma Saputri I0311022 Guntur Abdi Guna I0313050
(Angkatan 2013) (Angkatan 2013) (Angkatan 2013) (Angkatan 2011) (Angkatan 2013
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015
i
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL..................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................ ii DAFTAR ISI..................................................................................
iii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................
iv
DAFTAR TABEL..........................................................................
v
RINGKASAN................................................................................
vi
BAB 1. PENDAHULUAN ...........................................................
1-3
A. B. C. D. E. F.
Judul ............................................................................. Latar Belakang.............................................................. Perumusan Masalah...................................................... Tujuan........................................................................... Luaran yang diharapkan............................................... Kegunaan.......................................................................
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................. A. Komposit…………………………………….……….. B. Unsaturated Polyester Resin (UPRs)……………………………………………….. C. Serat Ijuk Aren……………………………………….
1 1 2 3 3 3 4-6 4 5 6
BAB 3. METODE PELAKSANAAN .........................................
7-9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...........................
10
A. Biaya Kegiatan ............................................................ B. Jadwal Kegiatan ..........................................................
10 10
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................
11
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..........................................................
12-25
iii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Serat Ijuk Aren............................………………… Gambar 3.1 Skema metode pelaksanaan....………………….... Gambar 3.2 Desain Rak Sepatu ..….……………………….…. Gambar Lampiran 4.1. Desain rak sepatu satu slice ………….. Gambar Lampiran 4.2. Desain rak sepatu dua slice..………….. Gambar Lampiran 4.3. Desain rak sepatu tiga slice …..………. Gambar Lampiran 4.4. Desain rak sepatu tiga slice …….……..
6 7 9 24 24 25 25
iv
DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Biaya Kegiatan ……………………..…………….. 10 Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan………..…………………………. 10 Tabel Lampiran Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing 12-18 Tabel Lampiran Justifikasi Anggaran Biaya
11-21
Tabel Lampiran Susunan Organisasi dan Pembagian Tugas
22
Tabel Lampiran Surat Pernyataan Ketua Kegiatan
23
v
RINGKASAN Pada dewasa ini, Indonesia merupakan salah satu Negara yang memproduksi kayu sebagai bahan bangunan, kontruksi, furniture, bahan pembuat kertas, bahan bakar, dan masih banyak lagi. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk di Indonesia maka terjadi peningkatan kayu sebagai bahan baku. Tetapi, Hal tersebut berbanding terbalik dengan ketersediaan kayu yang menurun di Indonesia. Maka, kami mengembangkan penelitian untuk mencoba membuat suatu furniture dengan ampas tebu (bagasse) sebagai inti (core) dan serat ijuk sebagai skin dengan menggunakan metode komposit sandwich. Pemakaian limbah ampas tebu dan serat ijuk ini bertujuan untuk meningkatkan produksi limbah ampas tebu menjadi zero waste industry dan meningkatkan pengolahan sumber daya alam yang dapat diperbarui. Sehingga, ketergantungan akan hasil hutan seperti kayu atau penggunaan bahan-bahan sintetis yang berasal dari minyak bumi dapat dikurangi dengan menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan dan mudah terdegradasi oleh alam tanpa mencemari lingkungan, khususnya serat-serat alam. Rencana kegiatan untuk membuat komposit sandwich dengan ampas tebu sebagai core dan serat ijuk sebagai skin. Ampas tebu berasal dari pengolahan limbah tebu dicampur dengan lem fox kemudian serat ijuk sebagai skin untuk pengganti serat fiberglass. Setelah tercampur, kemudian dicetak dengan bentuk tertentu dan dipress dengan mesin press. Setelah komposit kering, kemudian dilapisi dengan serat ijuk dan diolesi resin agar melekat secara sempurna. Kemudian, komposit melewati proses pemesinan untuk dijadikan sebagai furniture dengan desain yang dikehendaki.
vi
1
BAB I PENDAHULUAN A. Judul “ RATU TEBU (PEMANFAATAN SERAT AMPAS TEBU SEBAGAI CORE DALAM PEMBUATAN FURNITURE DENGAN SKIN SERAT IJUK MENGGUNAKSAN METODE KOMPOSIT SANDWICH )” B. Latar Belakang Tebu (Sugar Cane) merupakan salah satu tanaman yang hanya dapat tumbuh di daerah yang tropis. Di Indonesia terdapat 61 pabrik gula yang aktif giling dengan rincian 49 di Jawa, 8 di Sumatera dan 4 di Sulawesi. Produksi tebu sekitar 34,5 juta ton dan gula yang dihasilkan sekitar 2,8 juta ton, dan telah mampu memenuhi konsumsi gula rumah tangga dalam negeri (sekitar 2,7 juta ton per tahun). Salah satu pabrik gula yang aktif giling berada di provinsi Jawa Tengah yaitu pabrik gula Tasikmadu, Karanganyar mempunyai lahan seluas 42 ribu hektare. Pabrik ini dalam sehari bisa menggiling 32 ribu kuintal tebu, atau total 4,2 juta kuintal selama musim giling dengan 313 ribu kuintal produksi gula (Tempo,2014). Dalam proses produksinya, Potensi bagasse di Indonesia menurut Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) tahun 2008, cukup besar dengan komposisi rata-rata hasil samping industri gula di Indonesia terdiri dari limbah cair 52,9 % , blotong 3,5%, ampas 32,0 %, tetes 4,5 % dan gula 7,05 % serta abu 0,1 %. Ampas tebu merupakan salah satu sumber serat alam terbanyak yang terdapat di Indonesia. Selain ketersediannya yang melimpah, ampas tebu berpotensi karena memiliki sifat yang tahan kelembapan, tahan terhadap jamur, awet dan memiliki rasa manis. Pemanfaatan ampas tebu belum dioptimalkan mengingat potensi tebu yang cukup besar, padahal ampas tebu dapat memberikan nilai ekonomi yang lebih tinggi sehingga dapat menunjang perekonomian di sekitar material tersebut berada.
2
Pada program ini penulis termotivasi untuk memanfaatkan ampas tebu sebagai core dan serat ijuk sebagai skin untuk bahan baku pembuatan produk furniture sebagai pengganti kayu konvensional. Sejauh ini pemanfaatan serat ijuk masih kurang dioptimalkan kegunaannya. Serat ijuk adalah serat yang berwama hitam yang diperoleh dari pohon aren. Serat ijuk memiliki banyak keistimewaan yaitu sifatnya yang awet tidak mudah busuk hingga ratusan tahun bahkan ribuan tahun, serta tahan terhadap segala cuaca. Serat ijuk juga memiliki sifat elastis, keras dan tahan air. Pada dewasa ini banyak terjadi perluasan pembukaan lahan hutan yang beralih fungsi menjadi ladang, perkebunan, dan pemukiman penduduk. Sehingga menyebabkan menurunnya produksi kayu di Indonesia padahal kebutuhan akan furniture semakin meningkat. hal ini yang melatarbelakangi kami untuk mencari bahan baku altematif pengganti kayu sebagai bahan dasar dari produk- produk furniture. C. PERUMUSAN MASALAH Pada akhir tahun ini, kebutuhan konsumsi gula di Indonesia semakin meningkat. Hal tersebut mendorong produsen pabrik gula untuk meningkatkan produksinya sehingga mengakibatkan peningkatan jumlah ampas tebu yang dihasilkan. Ampas tebu tersebut biasanya hanya ditumpuk di sekitaran penggilingan pabrik. Pada kenyataanya, pemanfaatan ampas tebu tersebut masih kurang optimal karena belum banyak industri yang mengembangkan produk – produk berbahan dasar ampas tebu. Sehingga, perlu tindakan yang tepat untuk mengembangkan material ampas tebu tersebut agar dapat dimanfaatkan secara maksimal. Selain itu serat ijuk juga memiliki banyak keistimewaan yang dapat dimanfaatkan secara maksimal. Berdasarkan
permasalahan
diatas
memberikan
gagasan
mengenai
pemanfaatan ampas tebu sebagai core dan serat ijuk sebagai skin dalam pembuatan furniture yang menggunakan metode sandwich sebagai pengganti kayu konvensional.
3
D. TUJUAN Tujuan dari program ini yaitu memberikan inovasi baru di bidang furniture dengan memanfaatkan serat ampas tebu sebagai core dan serat ijuk sebgai skin yang menggunakan metode komposit sandwich. Hal tersebut dimaksudkan untuk menciptakan suatu furniture yang lebih kuat dengan menggunakan serat alami sehingga dapat mengurangi jumlah limbah ampas tebu dan serat ijuk yang berlebihan. E. LUARAN YANG DIHARAPKAN Hasil yang diharapkan dari program ini adalah sebuah furniture berupa rak sepatu yang ringan dan kuat dengan memanfaatkan serat ampas tebu sebagai core dan serat ijuk sebahai skin dengan menggunakan metode komposit sandwich. Selain itu memberikan nilai artistik yang baru dan desain yang ergonomis. F. KEGUNAAN Hasil penelitian ini sangat diharapkan memberikan nilai atau manfaat jangka panjang, antara lain: a. Memberikan suatu inovasi bahan terbaru dari sebuah furniture yang dapat digunakan pada rumah tangga. b. Memberikan solusi dalam mengurangi limbah ampas tebu dan serat ijuk. c. Menciptakan ketertarikan masyarakat terhadap produk furniture yang ramah lingkungan d. Mampu menciptakan sebuah desain furniture berupa rak sepatu yang memiliki nilai artistik dan desain yang ergonomis.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Komposit Komposit merupakan salah satu penggabungan dua macam bahan
yang mempunyai sifat berbeda menjadi satu material baru dengan sifat yang berbeda pula. Kombinasi dua atau lebih material pembentuknya melalui campuran yang tidak homogen akan menghasilkan material komposit yang mempunyai sifat mekanik dan karakteristik yang berbeda dari material pembentuknya (Matthews, 1993). Perkembangan industri komposit di Indonesia telah berkembang pesat, seiring dengan permintaan komposit di indonesia yang semakin besar. Sehingga, komposit sebagai alternatif pengganti kebutuhan akan kayu. Keunggulan komposit yaitu memiliki kekuatan yang bisa diarahkan atau diatur (tailorability), kekuatan lelah (fatigue) yang baik, kekuatan jenis (strength/weight) yang tinggi dan tahan korosi. Secara umum bahan komposit terdiri dari dua macam, yaitu bahan komposit partikel (particulate composite) dan bahan komposit serat (fiber composite) (Widodo, 2008). 1.
Komposit Partikel Bahan komposit partikel tersusun dari partikel-partikel (particulate composite) berbentuk bulat, kubik, tetragonal atau bahkan tidak beraturan secara acak, tetapi berdimensi sama. Bahan komposit partikel pada umumnya lebih lemah dibanding bahan komposit serat. Keunggulannya seperti ketahanan terhadap aus, tidak mudah retak, mempunyai daya pengikat matrik yang baik dan digunakan sebagai pengisi dan penguat bahan komposit keramik (ceramic matrik composites)(Hadi, 2000).
2.
Bahan Komposit Serat Komposit serat sering dipakai karena tediri dari serat-serat yang diikat oleh matrik yang saling berhubungan. Ada dua macam bahan, yaitu
5
serat panjang (continuos fiber) dan serat pendek (short fiber atau whisker). Keunggulannya yaitu strong (kuat), stiff (tangguh), dan lebih tahan terhadap panas saat didalam matrik (Schwartz, 1984). Dalam perkembangan teknologi pengolahan serat, membuat serat dengan mengkombinasi serat berkekuatan tarik tinggi bermodulus elastisitas tinggi dengan matrik yang bermassa ringan, berkekuatan tarik rendah bermodulus elastisitas rendah makin banyak dikembangkan untuk memperoleh hasil maksimal. Secara umum, ada tiga kelompok berdasarkan penguat yang digunakannya, yaitu : 1)
Komposit berserat yaitu komposit berpenguat serat seperti, serat gelas (fiberglass), serat karbon, serat grafit sampai serat baja.
2)
Komposit laminer atau laminat yaitu komposit berpenguat dalam bentuk lembaran seperti kertas, kain.
3)
Komposit partikel (particulate) yaitu komposit berpenguat bentuk butiran seperti kerikil, pasir, filler lain dalam matrik kontinyu.
2.2
Unsaturated Polyester Resin (UPRs) Unsaturated Polyester Resin merupakan jenis resin cair thermoset
dengan viskositas relatif rendah memilki sifat mengeras pada suhu kamar dengan penggunaan katalis tanpa menghasilkan gas sewaktu pengesetan seperti banyak resin lainnya. Karakteristik resin adalah kaku, rapuh, banyak mengandung monomer stiren yang mengakibatkan memilki suhu deformasi thermal lebih rendah, ketahanan panas jangka panjangnya (1100C-140eC), ketahanan dingin dan sifat listrik lebih baik diantara resin thermoset (Wicaksono, 2006). Tahan terhadap kelembaban dan sinar ultra violet bila dibiarkan di luar, tetapi sifat tembus cahaya permukaan rusak dalam beberapa tahun digunakan untuk konstruksi sebagai bahan komposit. Resin yang digunakan dalam penelitian ini adalah resin Unsaturated Polyester (UP) Yukalac 157 BTON-EX. Pemberian bahan tambahan katalis jenis methyl ethyl ketton peroxide (MEKPO) pada resin UPRs berfungsi untuk mempercepat proses pengerasan cairan resin (curing). Jika berlebihan
6
akan menimbulkan panas yang berlebihan pada saat proses curing (Bilmeyer, 1984). 2.3
Serat Ijuk Aren
Enau atau Aren (Arenga pinnata) merupakan tanaman seperti pohon kelapa dengan seluruh bagian dari tanaman sangat bermanfaat secara ekonomi. Luas tanaman aren di Indonesia mencapai sekitar 59.388 ha (Balitka, 2010). Tanaman aren tersebut menghasilkan serat alam berwarna hitam aren dikenal sebagai serat ijuk. Serat ijuk memiliki banyak keistimewaan, diantaranya : a.
Sifatnya awet, tidak mudah busuk hingga ratusan tahun bahkan ribuan tahun serta tahan terhadap segala cuaca..
b.
Serat ijuk juga memiliki sifat elastis, keras, tahan air dan sulit dicerna oleh organisme perusak (Evi, 2008).
c.
Serat ini dapat meredam panas matahari dan memberikan suasana yang sejuk pada bangunan yang beratap ijuk (Natali,2011).
d.
Serat ijuk tahan terhadap asam dan garam air laut, contohnya tali ijuk yang telah digunakan oleh nenek moyang kita untuk pengikat berbagai peralatan nelayan di laut.
e.
Mencegah penembusan rayap tanah sebagai bahan pembungkus pangkal kayu - kayu bangunan yang ditanam dalam tanah untuk memperlambat pelapukan kayu dan mencegah serangan rayap (Ibrahim,2013).
Gambar 2.1 Serat Ijuk Aren
7
BAB III METODE PELAKSANAAN Mulai
Menyiapkan alat dan bahan
Memisahkan ampas tebu dengan kulitnya
Memotong ampas tebu 2 cm
Mencuci serat ijuk dengan deterjen
Merendam serat ijuk dalam larutan NAOH 5% selama 60 menit
Mengeringkan ampas tebu
Mencampur ampas tebu dengan lem fox
Cetakan spesimen
Mencuci serat ijuk dengan air
Mengeringkan serat ijuk
Press hidrolik Memotong serat ijuk 2 cm
Oven
Pembuatan komposit sandwich
8
Melapisi komposit dengan serat ijuk menggunakan resin
Pengeringan
Uji kelayakan
Penempelan triplek melamin
Penyusunan menjadi furniture rak sepatu
selesai Gambar 3.1 Skema metode pelaksanaan Adapun metode pelaksanaan yang dilakukan yaitu: 1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan : Membuat list alat dan bahan yang dibutuhkan beserta jumlahnya kemudian membeli alat dan bahan yang dibutuhkan. 2. Memisahkan
ampas
tebu
dengan kulitnya :
Melakukan
pemisahan ampas tebu dengan kulitnya untuk mendapatkan serat yang bagus. 3. Memotong ampas tebu 2 cm : Pada proses ini bertujuan menyamakan ukuran serat tebu agar lebih kuat. 4. Mengeringkan ampas tebu : untuk mengurangi kadar air dalam ampas tebu.
9
5. Mencampur ampas tebu dengan lem fox : proses ini bertujuan untuk menyatukan ampas tebu menggunakan lem fox secukupnya. 6. Cetakan specimen : untuk mencetak specimen komposit 7. Press Hidrolik : untuk menekan komposit agar air yang terkandung pada komposit hilang 8. Oven : untuk membantu pengeringan komposit 9. Pembuatan komposit sandwich 10. Melapisi komposit dengan serat ijuk menggunakan resin : pada proses ini dilakukan pelapisan komposit bagian atas dan bawahnya dengan serat ijuk yang diolesi dengan resin agar menempel pada komposit 11. Pengeringan : proses ini dilakukan dengan bantuan sinar matahari 12. Uji kelayakan : pada proses ini melakukan uji kelayakan terhadap komposit
sandwich
yang
telah
dibuat
untuk
mengetahui
kekuatannya. 13. Penempelan triplek melamin : untuk memberikan nilai estetika pada komposit agar lebih menarik 14. Penyusunan menjadi furniture rak sepatu : pada proses ini bertujuan untuk menyusun komposit sandwich yang telah dibuat menjadi sebuah furniture rak sepatu sesuai dengan desain yang telah dibuat.
Gambar 3.2. Desain Rak Sepatu
10
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN A. Biaya Kegiatan Tabel 4.1 Biaya Kegiatan No
Jenis Pengeluaran
Biaya (Rp)
1.
Peralatan Penunjang (ditulis sesuai kebutuhan 15-25%)
2.800.000
2.
Bahan Habis Pakai (ditulis sesuai dengan kebutuhan 30-40%)
4.000.000
3.
Perjalanan, (Kemana dan untuk apa jelaskan 10-20%)
1.500.000
4.
Lain-lain (administrasi, publikasi, seminar, laporan maks15%)
1.457.000
Jumlah
9.757.000
B. Jadwal Kegiatan Tabel 4.2 Jadwal kegiatan No
Bulan keNama Kegiatan
1
Pengadaan alat-alat dan bahan-bahan
2
Pembuatan komposit sandwich
3
Uji kelayakan
4
Assembly papan sandwich menjadi Rak
5
Finishing
6
Pembuatan laporan
1
2
3
4
5
11
DAFTAR PUSTAKA Ariawan, Doddy. 2002. PERLAKUAN SERAT ASTM. 2003. “Annual Book of ASTM Standard”. West Conshohocken. Balitka.
(2010)
Balai
Tanaman
Palma.
[Online].
http://balitka.litbang.dptan.go.id Bogdanovich,
Alexander
MANUFACTURING
E.
AND
2007.
ADVANCEMENTS
APPLICATIONS
OF
3-D
IN
WOVEN
PREFORMS AND COMPOSITES. USA: 3TEX, Inc.Gay, Daniel. 2003. COMPOSITE MATERIAL DESIGN AND APPLICATIONS. CRC Press I.I.CSchuh, Thomas G. 1999. RENEWABLE MATERIALS FOR AUTOMOTIVE APPLICATIONS. Stuttgart: Daimler Chrysler AGShackelford, James F. 2000. INTRODUCING TO MATERIAL SCIENCE FOR ENGINEERS FIFTH EDITION. New Jersey: Prentice Hall Inc.Sutantra, I Nyoman. 2001. TEKNOLOGI OTOMOTIF TEORI DAN APLIKASINYA. Surabaya: Guna Widya1. Evi Crhistiani, "Karakterisasi Ijuk pada Papan Komposit Ijuk Serat Pendek sebagai Perisai Radiasi Neutron," Magister Ilmu Fisika, USU, Medan, Tesis 2008. Hartono. (2008).
Analisa Teknis Kekuatan Mekanis Material Komposit
Berpenguat Serat Ampas Tebu (Baggase) Ditinjau Dari Kekuatan Tarik Dan Impak. Semarang : Universitas Diponegoro Kamiura, Masayoshi. Toray’s Strategy for Carbon Fiber Composite Material. Margareta, Krisna. (2009). Pemanfaatan Ampas Tebu sebagai Bahan Baku Pembuatan Partikel. Sumatera : Universitas Sumatera Utara Natali Ririh, "Meredam Panas dangan Atap Ijuk," Kompas, April 2011. Toray Industries Inc, 2008.Hull,D, “An Introduction to Composite Material”, Cambridge University Press, Cambridge, 19852. Reinhard, T.J, Linda, L.C,”Engineer Materials Handbook Composite” Vol.1 ASM International, Ohio.198
12
1. Anggota Pelaksana Kegiatan 3
17
4. Dosen Pendamping Kegiatan A. Identitas Diri 1. Nama 2. Jenis Kelamin 3. Program Studi 4. NIM/NIDN 5. Tempat, tanggal lahir 6. Email 7. No.HP B. Riwayat Pendidikan
Dr. Eko Pujiyanto, S.Si., M.T. Laki – Laki Teknik Industri 0012067003 Kebumen , 12 Juni 1970
[email protected] 0274 6415164 / 081 2278 3991
S1 Institut Teknologi Bandung (ITB) Matematika
S2 Nama Institusi Institut Teknologi Bandung (ITB) Jurusan Teknik Industri Tahun masuk-Lulus 1993 1998 C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No. 1.
2.
Nama Pertemuan Ilmiah/ Seminar 2nd International Conference on Functional Materials Science 2014 (ICFMS 2014) Seminar Nasional Biomaterial
Judul Artikel Ilmiah Synthesis and Sintering of HydroxyapatiteZirconia Composites
Optimisasi Kekuatan Tekan Diametral Semen Tulang Berbasis Komposit PolymethylmethacrylateHidroksiapatit Dengan Metode Taguchi
S3 Universitas Gajah Mada (UGM) Teknik Mesin dan Industri 2012
Waktu dan Tempat 12-13 November 2014 Lombok Indonesia 19-20 Desember 2013 Jakarta
19
Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan 1. Peralatan penunjang Material
Sewa Mesin Hot Press Cetakan Press Baja ST 37 Oven
Ember Masker Gelas ukur Sarung Tangan Karet Penggaris Busur derajat Gergaji Cutter mixer Blender
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Di gunakan untuk mengepress komposit selama 30 Hari Digunakan untuk mebentuk lapisan rak sepatu Digunakan untuk mengeringkan komposit Untuk merendam kertas Digunakan untuk keselamatan Untuk mengukur komposisi Untuk melindungi tangan
1 buah
20.000/hari
600.000
30 Kg
50.000/hari
950.000
1 Buah
400.000
300.000
4 buah
22.000
88.000
2 wadah
30.000
60.000
1 buah
30.000
28.000
1 wadah
15.000
15.000
Untuk mengukur
1 buah
15.000
15.000
Untuk mengukur kemiringan Untuk memotong benda kerja Untuk memotong benda kerja Mengaduk komposisi adonan Mengaluskan adonan Jumlah
1 buah
14.000
14.000
1 buah
30.000
30.000
5 buah
10.000
50.000
1 buah
300.000
300.000
1 buah
350.000
350.000 2.800.000
20
2. Bahan Habis Pakai Material Serat ijuk Resin BQTN 157 Limbah Ampas Tebu Aquades Lem Epoxy Triplek Melamin Amplas Kertas Bekas Detergen NaOH 5%
Justifikasi Pemakaian Digunakan untuk bahan komposit Digunakan sebagai bahan penempel Digunakan untuk bahan komposit
Kuantitas Harga satuan Jumlah (Rp) (Rp) 10 Kg 110.000 1.100.000
2 Karung 345.000
690.000
Sebgai campuran adonan Untuk perekat komposit Untuk estetika produk Menghaluskan benda kerja Untuk pembuatan bubur kertas Membersihkan serat ijuk Membersihkan serat ijuk Jumlah
30 Liter
10.000
300.000
5 kg
40.000
200.000
3 lembar
120.000
360.000
10 Buah
2000
20.000
10 kg
20.000
200.000
2 kg
15.000
30.000
5 botol
20.000
100.000
5Kg
200.000
1.000.000
4.000.000
21
3. Perjalanan Material
Justifikasi Pemakaian
Perjalanan ke karanganyar pengambilan ijuk (5bulan) Perjalanan Sukoharjo (5 bulan)
Kuantitas
Transport 1 mobil mengambil ampas tebu ke Karanganyar Transport 5 orang pembelian alat dan bahan
Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
250.000
1.250.000
50.000
250.000
Jumlah
1.500.000
4. Lain-Lain Material Alat tulis
Print desain
Print laporan Materai
konsumsi
Justifikasi Kuantitas Pemakaian Digunakan 1 pack untuk menandai benda kerja Untuk 50 foto panduan pembuatan produk Sebagai 3 bendel bukti tertulis Sebagai 6 buah Bukti Orisinalitas Untuk 5 orang biaya makan Jumlah
Harga (Rp)
Jumlah (Rp)
70.000
70.000
1.000
50.000
15.000
45.000
7.000
42.000
250.000
1.250.000
1.457.000
22
Lampiran 3 Susunan Organisasi dan Pembagian Tugas No
Nama/NIM
Program Studi
1.
Raka Auliya Rahman
Teknik Industri
Alokasi Waktu (jam/minggu) 14
2.
Riska Permana Sari
Teknik Industri
14
3. 4.
Imas Ayu Pramesti Guntur Abdi Guna
Teknik Industri Teknik Industri
14 14
5.
Kurnia Rochma Saputri
Teknik Industri
14
Uraian Pengerja an, penjadw alan dan Pembuat an laporan. Pembelia n Alat dan bahan Pembuat an Laporan Perizinan Pengerja an dan Pembuat an Laporan Pengujia n bahan baku dan Pembuat an Laporan
23
Lampiran 4
24
Lampiran 5 Gambaran desain rak sepatu berbahan ampas tebu sebagai core dan serat ijuk senagai skin menggunakan metode komposit sandwich.
Gambar lampiran 4.1 Desain rak sepatu satu slice
Gambar lampiran 4.2 Desain rak sepatu dua slice
25
Gambar lampiran 4.3 Desain rak sepatu tiga slice
Gambar lampiran 4.4 Desain rak sepatu empat slice